POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN SIAK

advertisement
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Selain memiliki potensi hutan yang cukup besar, Kabupaten Siak
memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi.
Lapangan minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera Tengah umumnya
terperangkap dalam struktur lipatan antiklin. Diyakini minyak bumi tersebut
merupakan migrasi dari formasi Bangko (anggota bawah dari formasi sihapas).
Selain Minyak bumi, gas juga ditemukan pada formasi Sihapas dan dalam
jumlah yang besar ditemukan pada lapangan Libo dan Talas.
Lapangan minyak utama pada cekungan Sumatera Tengah ini adalah
Lapangan Minas yang memiliki total cadangan diperkirakan mencapai 2 milyar
barrel. Zona produksi ini diperkirakan 28 km x 10 km
dengan kedalaman
2000 ft – 2600 ft dan jumlah sumur produksi sekitar 345 sumur termasuk 8
sumur kering dan 47 sumur injeksi air. Tambang minyak bumi di Kabupaten
Siak yaitu berada di Kecamatan Siak, Sungai Apit dan Minas yang dikelola
oleh PT.Chevron , PT. BOB Pertamina - BSP, PT. Petro Selat.Ltd dan PT.Kondur
Petroleum SA. Sebagai tambahan bagi minyak bumi, potensi lain adalah lahan
gambut di Kecamatan Siak, Perawang dan Sungai Apit.
Pada wilayah administrasi Kabupaten Siak terdapat juga kegiatan
pertambangan, energi dan migas. Kegiatan pertambangan migas di wilayah ini
terdapat dua perusahaan yaitu PT. BOB Pertamina-Bumi Siak Pusako dan PT.
Chevron Pacific Indonesia Sumatera Light South (Minas). Pengembangan potensi
hasil pertambangan daerah Kabupaten Siak berupa minyak dan gas bumi lebih
ditekankan
pada
efisiensi
dan
peningkatan
produksi
saja,
sedangkan
kemungkinan penemuan lapangan minyak dan gas bumi yang baru dengan
metoda eksplorasi yang ada sekarang kecil sekali kemungkinannya. Lapangan
minyak yang ada sekarang adalah Minas dan Zamrud sedangkan lapangan gas
bumi terdapat di Libo dan Talas.
Selain minyak dan gas bumi, juga terdapat tambang gambut dengan
luas lebih kurang 100 Ha pada Kabupaten ini. Sebenarnya untuk kepentingan
lingkungan penambangan gambut ini tidak baik, namun karena telah
diberikan ijin maka penambangannya tetap dilaksanakan dan dibatasi hanya
seluas lahan yang telah diijinkan. Saat ini untuk tambang gambut sudah tidak
ada atau ditutup.
Selain potensi bahan tambang tersebut Kabupaten Siak juga memiliki
potensi bahan galian golongan C yang tersebar hampir merata di seluruh
Kabupaten Siak. Diantara jenis bahan galian C tersebut adalah batu granit,
batu kapur, batu apung, batu gamping, batu pedas, mangaan, batu marmer,
batu trass, batu putih, pasir batu, pasir kuarsa, pasir dan pasir besi.
Pemerintah
Kabupaten
Siak
telah
mampu
menjadi
barometer
perkembangan pembangunan khususnya di Wilayah Riau, hal ini dengan
maju pesatnya pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya mampu
menjadi pendukung utama terhadap pembangunan sosial ekonomi wilayah
dan masyarakat. Namun tidak dipungkiri juga masih dapat kekurangan dan
target yang belum tercapai. Selanjutnya akan diuraikan kondisi-kondisi yang
diharapkan mampu dicapai dan menjadi peluang untuk berinvestasi bagi
pihak swasta maupun perorangan.
Data Sumber Daya Alam Bidang Pertambangan
NO
Kawasan SDA
Manfaat Bagi
Daerah/Masyarakat
Keterangan
1
2
3
4
I
KAWASAN
PERTAMBANGA
A. Tambang Batu Bara
-
Tidak Ada
B. Tambang Emas
-
Tidak Ada
C. Tambang Timah
-
Tidak Ada
D. Tambang Bouksit
-
Tidak Ada
E. Tambang Nikel
-
Tidak Ada
F.
Ada
Tambang Gambut
G. Tambang Kerikil
Tidak Ada
H. Tambang Rakyat
Pemanfaatan Lahan
Yang berpotensi untuk
Pembuatan Batu Bata
dan Gerabah.
Ada , Aktifitas sudah
terlihat pada Kec. Bunga
raya, Koto Gasib, Kerinci
Kanan, Kandis
I.
Pemanfaatan Potensi
Lahan Yang berbukit,
Ada, Tersebar di Kec.
Dayun, Koto Gasib,
Tambang Galian C
untuk Galian Tanah
Timbun
J.
Tambang Pasir
Pasang
Pemanfaatan Pasir yang
terbawa Air pada Areal
yang memiliki Pasir
Pasang
BATU GRANIT, BATU
KAPUR, BATU APUNG,
BATU GAMPING, BATU
PEDAS, MANGAAN,
BATU MARMER, BATU
TRASS, BATU PUTIH,
PASIR BATU, PASIR
KUARSA, PASIR DAN
PASIR BESI
Ada , Aktifitas tersebar di
Tualang, Kandis, Minas
Potensi Yang diperkirakan
Dimiliki Oleh Kabupaten
Siak ; Hasil Kajian BBPT
terhadap Potensi
Tambang di Kabupaten
Siak
-
637,28 ATAU 0,07 %
DARI LUAS WILAYAH
ADMINSITRASI.
K. KAWASAN MINYAK.
Tualang, Kerinci kanan,
Kandis, Sungai Mandau
dan Siak(Tumang)
( Sumber : Data Hasil
Analisis Tim RTRW
Siak,2009)
Konsesi Perusahaan (PT.
Chevron dan BOB PT. BSP
Pertamina Hulu, Kondur
Petroleum serta Petro
Selat.Ltd)
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi
Draf usulan Wlayah Pertambangan di Kabupaten Siak
IDENTIFIKASI
POTENSI
PERTAMBANGAN
MINERAL
LUAS
KETERANGAN
7
9
NO
KECAMATAN
KONDISI AKTIFITAS
PERTAMBANGAN
1
2
5
6
1
Minas
Sebagian besar WK PT.
CPI Pertambangan
Minyak Bumi. Untuk
Aktifitas WPR saat ini
dilapangan hanya pada
pengambilan pasir
hasil dari erosi tanah
yang dibawa air dan
dimanfaatkan untuk
bahan bangunan, skala
sangat kecil.
Pengambilan pasir ini
pada Desa Minas barat
dan Desa Rantau
Bertuah.
Dari kondisi lapangan
terdapat potensi
Pemanfaatan Tanah
Timbun dari
pemotongan bukit,
dan pengambilan
pasir. Terdapat pada
Desa Minas Barat dan
Rantau Bertuah,
untuk sepanjang jalur
transportasi
Pekanbaru-MinasKandis-Duri tidak
diusulkan untuk
pemanfaatan tanah
dari pemotongan
bukit dan pasir.
2
Kerinci
Kanan
Kondisi lapangan
dijumpai beberapa
kegiatan pengambilan
tanah skala kecil pada
beberapa desa
Potensi WUP Bukaln
Logam dan Batuan :
Ada
Sebaran potensi pada
Desa Buana Bakti dan
........M3
Secara umum
di Kecamatan
Minas adalah
Wilayah
Konsesi PT.
Chevron dan
diusulkan
untuk Tambang
Tanah Timbun.
Desa Kerinci Kanan.
3
Lubuk
Dalam
Dilapangan ada
kegiatan industri Batu
Bata skala kecil dan
tanah timbun.
PotensiWPR dan
WUP Bukaln Logam
dan Batuan : Ada
4
Tualang
Dilapangan dijumpaia
ada kegiatan
pengambilan Tanah
Perbukitan dan Pasir
tembak, Lokasi
sepanjang jalan
Jembatan Perawang
menuju jalan Lintas
Perawang-Minas.
Potensi WPR dan
WUP Bukaln Logam
dan Batuan : Ada
Dilapangan dijumpaia
ada kegiatan
pengambilan Tanah
Perbukitan
Lokasi pada beberapa
spot di ruas jalan Lama
Siak Borofit
Potensi WPR dan
WUP Bukaln Logam
dan Batuan : Ada
Dilapangan dijumpaia
ada kegiatan pembuatan
Batu Bata
Potensi WPR : Ada
5
6
Dayun
Bunga
Raya
Namun dilihat dari
skala pemanfaatan
diprediksi hanya
sampai tahap
mencapai Level datar
dan akan dijadikan
Lahan untuk
Permukiman dan
Lainnya. Saat ini
diatas lahan yang
datar sudah mulai
mucul perumahan
dan Ruko.
Saat ini diatas lahan
yang datar sudah
mulai mucul
pertanian karena
tanah pucuk dipakai
sebagai tanah dasar.
Namun dilihat dari
skala pemanfaatan
diprediksi hanya
sampai tahap
mencapai Level datar
dan akan dijadikan
Lahan untuk
Permukiman dan
Lainnya. Saat ini
diatas lahan yang
datar sudah mulai
mucul perkebunan
sawit.
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi
Diusulkan
untuk WUP
Bukan Logam
dan Batuan
Diusulkan
untuk WUP
Bukan Logam
dan Batuan
Diusulkan
untuk WPR
Pada saat ini di Kabupaten Siak terdapat 3 lokasi Hasil Produksi Pertambangan,
diantaranya adalah :
-
Lokasi di Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang dengan
Produksi Pasir Sedot (59.925,6 M3);
-
Lokasi di Desa Dayun Kecamatan Dayubn dengan Produksi Tanah
Timbun (60.000 M3); dan
-
Lokasi di Desa Dayun Kecamatan Dayun dengan Produksi Tanah
Timbun (30.000 M3).
 Kondisi dan data Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Siak
Sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Siak saat ini belum memenuhi
harapan masyarakat dilihat dari sisi keandalan pembangkit listrik. Hal ini
disebabkan kondisi cadangan daya masih jauh dari harapan yaitu,
cadangan daya yang mampu mendukung pembangkit jika salah satu
pembangkit terbesar mengalami gangguan (N – 1) belum terpenuhi. Akibat
keterbatasan dana PLN, Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Siak,
menyebabkan minimnya investasi baru dan kurangnya perawatan terhadap
asset yang ada. Sedangkan pertumbuhan permintaan energi listrik secara
alamiah terus meningkat.
Kondisi yang sulit ini ditambah dengan pola pemakaian energi listrik
di Kabupaten Siak yang cenderung lebih banyak digunakan oleh pelanggan
rumah tangga, dan tarif listrik yang belum dapat menutupi seluruh biaya
penyediaan merupakan salah satu masalah ketenagalistrikan di Kabupaten
Siak.
Sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Siak terdiri atas satu sistem
interkoneksi dan beberapa sistem isolated, Captive Power serta PLTS
tersebar.
1. Sistem interkoneksi melalui jaringan transmisi 150 kV disebut Sub
Sistem
Riau
(Sistem
Sumbateng-sel),
meliputi
Bangkinang,
Pasir
Pangarayan, Pekanbaru, Minas, Kandis, Duri dan Dumai. Dalam sistem
Interkoneksi 150 kV pasokan tenaga listrik ke Kabupaten Siak
dilakukan melalui sistem jaringan interkoneksi Sumbagteng-sel dari
beberapa gardu induk, seperti :
a. Gardu Induk Garuda Sakti melayani kebutuhan listrik di Kecamatan
Minas dan sekitarnya. Kecamatan Minas masuk dalam wilayah kerja
PLN Rayon Rumbai (PLN Cabang Pekanbaru);
b. Gardu Induk Teluk Lembu melayani kebutuhan listrik di Kecamatan
Tualang dan sekitarnya. Kecamatan Tualang masuk dalam wilayah
kerja PLN Ranting Perawang (PLN Cabang Pekanbaru);
c. Gardu Induk Duri melayani kebutuhan listrik di Kecamatan Kandis
dan sekitarnya. Kecamatan Kandis masuk dalam wilayah kerja PLN
Sub Ranting Belutu-Ranting Duri (PLN Cabang Dumai);
Dari tegangan menengah 20 kV, suplai tenaga listrik ke beban tegangan
rendah dilakukan melalui transformator tiang 20 kV/380 V dengan
kapasitas daya berkisar antara 50 kVA – 100 kVA.
2. Sistem Isolated mendapat pasokan dari pembangkitan PLTD sendiri dan
pembangkit sewa, dari sistem distribusi 20 kV Wilayah Lain serta
pembelian tenaga listrik dari Excess Power, meliputi :
a. Sistem Isolated 20 kV, yaitu pasokan listrik dilakukan melalui sistem
PLTD seperti, PLN Ranting Siak melayani kebutuhan listrik di
Kecamatan Siak, Benteng Hilir, Benayah, Rempak dan Sungai Apit
dan PLTD PLN Ranting Pelalawan untuk melayani kebutuhan listrik
di Kecamatan Lubuk Dalam.
b. Sistem PLTD terpisah, seperti PLTD Pemda yang melayani kebutuhan
listrik kompleks perkantoran Pemda Siak dan lampu penerangan
jalan. PLTD PLN Ranting Siak tersebar dan PLTD Pemda Siak yang
melayani satu atau desa/kelurahan dalam satu kecamatan serta
PLTD swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan listriknya
sendiri, khsususnya pada desa-desa atau wilayah terpencil yang
belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN.
c. Sistem Excess Power, yaitu pasokan tenaga listrik yang dilakukan
oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) sebesar 2 MW, karena
memiliki kelebihan tenaga listrik tersebut disalurkan kepada PLN
Ranting Tualang untuk memenuhi kebutuhan masyakarat Kota
Perawang.
3. Captive Power, yaitu pasokan tenaga listrik yang dilakukan oleh
perusahaan swasta/industri untuk memenuhi kebutuhan listriknya
sendiri, seperti PT. Chevron Pasifik Indonesia, PT. IKPP dan Pabrik
Kelapa Sawit dan industri lainnya.
4. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebar, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat yang terisolir karena jauh
dari jaringan listrik PLN maupun PLTD Pemda Siak.
Sampai saat ini Rasio Elektifikasi Kabupaten Siak sebesar 47,68%
(per Oktober 2014, PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau). Di wilayah
Kabupaten Siak sampai sat ini Kelurahan/Desa yang belum terlayani listrik
PLN sebanyak 51 Desa, dan Jumlah yang sudah teraliri listrik PLN
sebanyak 80 Kelurahan/Desa dari total keseluruhan 131 Kelurahan /Desa
yang terdapat di Kabupaten Siak.
Download