PRESS RELEASE PR No: 057/BEI.SPR/12-2015 BEI Ciptakan Inovasi untuk Melewati Tantangan di Sepanjang 2015 30 Desember 2015 Perjalanan pasar modal Indonesia di sepanjang 2015 dipenuhi banyak tantangan. Meski demikian di tengah tantangan tersebut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu melewatinya dengan baik dengan tetap menciptakan serangkaian inovasi serta inisiatif yang dapat mendukung perkembangan pasar modal Indonesia di masa depan. Salah satu inisiatifnya adalah akan diberlakukannya peraturan I-AKep-00001/BEI/01-2014 yang terkait dengan peningkatan free float emiten minimum sebesar 7,5% atau minimal 75 juta lembar saham yang akan secara efektif berlaku di Januari 2016. Meski baru akan efektif di awal tahun depan, beberapa emiten seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) sudah mulai meningkatkan jumlah free float-nya dengan melakukan aksi korporasi penambahan saham baru (rights issue) di tahun ini. Kedua emiten tersebut tercatat membukukan penggalangan dana dengan total nilai mencapai Rp20,91 triliun. Sementara secara keseluruhan, terdapat 20 emiten yang melakukan 21 rights issue di 2015 dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp45,57 triliun, meningkat dibanding 22 emiten yang melakukan 22 rights issue di tahun lalu dengan nilai dana yang dihimpun sebesar Rp39,21 triliun. Saat ini BEI juga telah menyiapkan serangkaian inisiatif yang difokuskan pada 4 Area Utama Pengembangan BEI, yakni Menambah Jumlah Emiten, Memperkuat Peran Anggota Bursa (“Strengthening the Brokers”), Meningkatkan Jumlah Investor, serta Menyempurnakan Reputasi BEI. Inisiatif yang dilakukan BEI untuk menambah jumlah emiten akan dilakukan melalui empat hal utama yakni secara aktif mencari calon emiten, meyakinkan calon emiten untuk mencatatkan sahamnya di BEI, mengedukasi calon emiten dari proses awal IPO hingga menjadi emiten, serta mempermudah proses pencatatan saham di BEI tanpa mengurangi kualitas calon emiten. Keempat area program tersebut dikemas dalam satu semboyan “to Force, Persuade, Educate, and Ease”. BEI juga berupaya untuk memperkuat peran dari Anggota Bursa sehingga kegiatan di bidang pasar modal dapat berjalan dengan lebih optimal. Sementara dari sisi peningkatan jumlah investor, BEI telah menjalankan serangkaian program seperti kampanye nasional bertajuk “Yuk Nabung Saham”, optimalisasi pembukaan rekening saham bagi karyawan emiten, dan penyebaran informasi mengenai pasar modal berikut aktivitas bursa efek yang lebih efisien melalui media TV Bursa. Selain bertujuan menambah jumlah investor, sosialisasi yang BEI lakukan juga bertujuan agar partisipasi dari kalangan investor dapat berjalan optimal. Area pengembangan terakhir yakni Penyempurnaan Reputasi BEI akan dilakukan melalui penguatan fungsi komunikasi dan optimalisasi keberadaan 19 Kantor Perwakilan BEI dan 155 Galeri Investasi di berbagai daerah di Indonesia. Peningkatan reputasi BEI juga akan diperoleh melalui pemberian layanan yang berkualitas dan konsisten kepada stakeholder meliputi monitoring dan pengawasan 1 pasar, penyediaan produk pasar modal, peraturan kebursaan yang kondusif, serta pengelolaan infrastruktur penunjang sumber daya manusia yang kompeten. Dengan inisiatif dan inovasi yang dilakukan oleh BEI diharapkan dapat memacu stakeholders dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan pasar modal Indonesia sehingga mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Untuk itu, peran pasar modal akan menjadi strategis dalam hal pemerataan kepemilikan dan peningkatan kesejahateraan masyarakat secara luas. I. Aktivitas Perdagangan I.1. Perdagangan Saham Sepanjang Januari hingga Desember 2015, IHSG mengalami tren konsolidasi. Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) membuat investor asing mengalihkan sebagian dananya keluar dari instrumen portofolio di Indonesia yang ditandai dengan nilai jual bersih (net selling) dana investor asing di pasar modal domestik sebesar Rp22,55 triliun. Dampak dari kondisi global tersebut turut menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 28 Desember 2015 ditutup di level 4.557,355 poin atau mengalami penurunan sebesar 12,81%, dibandingkan penutupan akhir Desember 2014 yang berada di level 5.226,947 poin. Nilai kapitalisasi pasar saham pun ikut berubah turun 7,54% dari Rp5.228 triliun pada akhir Desember 2014 menjadi Rp4.834 triliun per 28 Desember 2015. Rata-rata nilai transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 adalah sebesar Rp5,77 triliun, atau mengalami pelemahan sebesar 3,98% dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, yaitu sebesar Rp6,01 triliun. Meski demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, yaitu naik sebesar 4,38% menjadi 221.942 kali transaksi dari 212.635 kali transaksi. Rata-rata volume transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 juga meningkat 7,63% menjadi 5,90 miliar saham dibandingkan dengan periode yang sama di 2014 sebesar 5,48 miliar saham. Tren konsolidasi IHSG sejalan dengan bursa-bursa lain seperti Indeks Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat (-1,65%), Indeks All Ordinaries Australia (-2,46%), Indeks PSE Filipina (-3,42%), Indeks FTSE 100 Inggris (-4,74%), Indeks FTSE BM KLCI Malaysia (-5,14%), Indeks BSE Sensex 30 India (-5,33%), Indeks Hang Seng Hongkong (-7,14%), Indeks SET Thailand (-14,14%) dan Indeks Strait Times Singapura (-14,56%). Tercatat di tingkatan regional, hanya ada tiga Indeks yang berhasil tumbuh di sepanjang 2015, yakni Indeks Shanghai Composite Cina yang tumbuh 9,25%, Indeks Nikkei 225 Jepang yang berhasil tumbuh 8,15%, dan Indeks KOSPI Korea Selatan yang mampu meningkat 2,53%. Meski demikian, secara jangka panjang, pertumbuhan IHSG dalam enam tahun terakhir (2009 hingga 28 Desember 2015) masih positif dengan membukukan pertumbuhan return akumulatif sebesar 79,82% atau tercatat berada di urutan kedua setelah Bursa Philipina. I. 2. Perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk I.2.1. Obligasi Konvensional, Syariah, dan Sukuk Korporasi 2 Sampai dengan 28 Desember 2015, aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional, syariah, dan sukuk korporasi serta Efek Beragun Aset (EBA) yang berdenominasi Rupiah mencapai Rp187,16 triliun atau naik sebesar 11,43% dibandingkan di 2014, yaitu Rp167,96 triliun. Frekuensi transaksi selama di 2015 mencapai 22.212 kali atau naik sebesar 0,14% dibandingkan di sepanjang 2014 yang sebesar 22.181 kali. Rata-rata transaksi harian naik dari Rp688,37 miliar per hari di sepanjang 2014, menjadi Rp770,21 miliar per hari di 2015, atau naik sebesar 11,89%. Sedangkan untuk aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional yang berdenominasi Dolar AS mencapai US$6,98 juta atau turun sebesar 32,76% dibandingkan dengan di sepanjang 2014, yaitu sebesar US$10,37 juta. Frekuensi transaksi obligasi konvensional yang berdenominasi Dolar AS selama 2015 mencapai 16 kali atau turun sebesar 15,79% dibandingkan di 2014 sebesar 19 kali. Ratarata transaksi harian turun dari US$42,52 ribu per hari di 2014 menjadi US$28,71 ribu per hari di 2015, atau turun sebesar 32,48%. I.2.2. Surat Berharga Negara (SBN) Sampai dengan 28 Desember 2015, aktivitas transaksi SBN termasuk Obligasi Negara Ritel (ORI) yang berdenominasi Rupiah mencapai Rp3.375,79 triliun atau naik sebesar 18,97% dari Rp2.837,54 triliun pada periode 2014. Frekuensi transaksi di periode 2015 mencapai 168.924 kali, naik sebesar 6,01% dibandingkan di sepanjang 2014 sebesar 159.345 kali. Sedangkan rata-rata transaksi harian naik dari Rp11,63 triliun per hari di 2014 menjadi Rp13,89 triliun per hari di 2015 atau naik sebesar 19,46%. Sedangkan untuk aktivitas transaksi SBN yang berdenominasi Dolar AS mencapai US$1,49 miliar atau naik sebesar 898.86% dibandingkan dengan di 2014, yaitu sebesar US$0,15 juta. Frekuensi transaksi SBN yang berdenominasi Dolar AS selama 2015 mencapai 77 kali atau naik sebesar 185,19% dibandingkan periode 2014 sebesar 27 kali. Rata-rata transaksi harian naik dari US$0,61 juta per hari pada periode 2014 menjadi US$6,14 juta per hari pada periode 2015, atau naik sebesar 902,98%. II. Aktivitas Pencatatan II.1. Pencatatan Saham Selama periode Januari hingga 28 Desember 2015, terdapat 16 Perusahaan Tercatat baru di BEI, yakni PT Bank Yudha Bakti Tbk. (BBYB), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT), PT Anabatic Technologies Tbk. (ATIC), PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA), PT Bank Harda International Tbk. (BBHI), PT Victoria Insurance Tbk. (VINS), PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. (MKNT), PT Dua Putra Makmur Tbk. (DPUM), PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk. (AMIN), PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR), dan PT Kino Indonesia Tbk. (KINO). Sepanjang 2015 terdapat 2 perusahaan yang melakukan relisting, yaitu PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) dan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK). Selain itu, pada 2015 tercatat 1 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Funds/ETF) yaitu Reksa Dana Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC). 3 Jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sedikit berkurang jika dibandingkan dengan di 2014 yang mencatatkan 23 Perusahaan Tercatat melakukan IPO dan 1 perusahaan melakukan relisting. Total dana yang berhasil dihimpun pada periode Januari hingga Desember 2015 sebesar Rp57,70 triliun, yang terdiri dari IPO sebesar Rp11,31 triliun, rights issue sebesar Rp45,57 triliun dan waran sebesar Rp824 miliar. Di 2015, BEI juga telah menghapuskan pencatatan saham (delisting) milik 3 Perusahaan Tercatat, yaitu PT Davomas Abadi Tbk. (DAVO), PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.(BAEK), dan PT Unitex Tbk.(UNTX). II.2. Pencatatan Surat Utang Korporasi Sampai dengan 28 Desember 2015, terdapat 54 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 38 Perusahaan Tercatat dengan nilai Rp62,47 triliun, serta Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA SP) senilai Rp181,6 miliar yang diterbitkan oleh 1 Penerbit. Dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, jumlah emisi obligasi dan sukuk korporasi pada 2015 meningkat sebesar 4,08%, jumlah Perusahaan Tercatat tetap, dan nilai emisi meningkat sebesar 32,53%. Pencatatan baru ini terdiri dari 48 emisi obligasi senilai Rp59,30 triliun dan 6 emisi sukuk senilai Rp3,17 triliun serta 1 emisi EBA SP senilai Rp181,6 miliar. Jumlah emisi dan nilai obligasi mengalami peningkatan sebesar masing-masing 6.67% dan 30,99% dibandingkan dengan periode yang sama di 2014 yang berjumlah 45 emisi dengan total nilai sebesar Rp45,27 triliun. Jumlah emisi dan nilai sukuk mengalami peningkatan sebesar masing-masing 50% dan 243,66% dibandingkan dengan periode yang sama di 2014 yang berjumlah 4 emisi dan total nilai emisi sebesar Rp923 miliar. Di antara 38 Perusahaan Tercatat yang menerbitkan dan mencatatkan obligasi, dan sukuk pada tahun 2015, sebanyak 3 Perusahaan Tercatat merupakan perusahaan yang baru pertama kali masuk ke pasar modal, yaitu PT Brantas Abipraya (Persero) (BRAP), PT Bank BNI Syariah (BBSY), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BJTG). EBA SP merupakan produk baru di pasar modal, pada tahun 2015 terdapat penerbitan 1 EBA SP oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Total obligasi, sukuk, dan EBA yang masih tercatat sampai dengan Desember 2015 adalah 282 emisi dan 416 seri senilai Rp250,65 triliun, meliputi 250 emisi obligasi dan 371 seri obligasi senilai Rp240,86 triliun dan USD100 juta, 32 emisi sukuk dan 46 seri sukuk senilai Rp9,8 triliun, 5 emisi Efek Beragun Aset berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK EBA) dan 7 seri KIK EBA senilai Rp2,24 triliun, serta 1 emisi EBA SP senilai Rp181,6 miliar. Dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah emisi tercatat meningkat 9,09%, jumlah seri tercatat meningkat 8,14%, jumlah nilai emisi Rupiah tercatat meningkat 12,03%, dan tidak ada perubahan pada nilai emisi USD tercatat. Jumlah Perusahaan Tercatat tetap sama dengan di 2014 yakni sebanyak 108 Perusahaan Tercatat di sepanjang tahun lalu (termasuk 5 KIK EBA). II.3. Pencatatan Surat Berharga Negara (SBN) Jumlah emisi Surat Berharga Negara (SBN) yang dicatatkan di BEI di 2015 adalah sebanyak 191 seri senilai Rp352,57 triliun dan USD500 Juta, meningkat 10,02% dari sisi nilai dibandingkan dengan di 4 tahun 2014 untuk emisi Rupiah dan 42,86% untuk emisi USD. Pencatatan SBN di sepanjang 2015 meliputi 39 seri pencatatan baru senilai Rp76,49 triliun, 140 seri pencatatan reopening senilai Rp271,67 triliun dan USD500 juta, dan 4 seri pencatatan baru hasil debtswitch senilai Rp3 triliun. Total SBN yang masih tercatat sampai dengan Desember 2015 adalah 92 seri senilai Rp1.425,99 triliun dan USD1.040 juta. II.4. Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Perusahaan Tercatat Kegiatan Pembinaan Perusahaan Tercatat Selama Januari hingga Desember 2015, telah dilaksanakan: Sosialisasi Peraturan Pasar Modal dan Pelatihan IDXNet untuk Perusahaan Tercatat baru dan beberapa Perusahaan Tercatat lama sebanyak 12 kali, yaitu pada 15 Januari 2015, 5 Februari 2015, 10 Maret 2015, 20 April 2015, 21 Mei 2015, 18 Juni 2015, 18 Juli 2015, 14 Agustus 2015, 18 September 2015, 12 Oktober 2015, 4 November 2015, 28 November 2015. Terselenggaranya acara Macquarie-IDX Joint Conference 2015 tgl 11 hingga 13 Mei 2015 di Edinburgh dan London, atas kerja sama antara BEI dengan PT Macquarie Capital Securities Indonesia Seminar Corporate Secretary 2015 yang diselenggarakan atas kerja sama PT Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Corporate Secretary Association dengan tema Peran dan Kompetensi Corporate Secretary Emiten dalam Pelaksanaan Peraturan dan Perundangan Pasar Modal untuk Perusahaan Tercatat di Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2015 di Hotel Bumi Surabaya. Seminar Corporate Secretary 2015 yang diselenggarakan atas kerja sama PT Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Corporate Secretary Association dengan tema Peran dan Kompetensi Corporate Secretary Emiten dalam Pelaksanaan Peraturan dan Perundangan Pasar Modal untuk Perusahaan Tercatat Jakarta dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2015 di Assembly Hall-Plaza Bapindo. Pelaksanaan Pelatihan Penyampaian Pelaporan Laporan Keuangan eXtensible Business Reporting Language (XBRL) kepada seluruh Perusahaan Tercatat yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 27 Juli 2015 di Ruang Galeri Simulasi, BEI. Terselenggaranya Acara Best of Indonesia tgl 6 hingga 9 Okt 2015 di Singapura dan Tokyo, atas kerja sama BEI dengan Daiwa Capital Markets Singapore. Penyelenggaraan Acara Halal Bi Halal untuk para stakeholders, bekerjasama dengan OJK, KPEI, KSEI,dengan Tema "Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi di Indonesia" dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2015 di Ballroom 1, The Ritz Carlton Pacific Place. Penyelenggaraan acara XBRL Asia Roundtable (XART) dan Indonesia National XBRL Conference 2015 pada tanggal 19 hingga 20 Agustus 2015, di Glasshouse dan Ballroom 1, The Ritz Carlton Pacific Place. Terselenggaranya Acara IDX and Credit Suisse – Indonesia Corporate Day 2015 tanggal 12 November 2015 di Singapura, atas kerjasama BEI dengan PT Credit Suisse Securities Indonesia. Penyelenggaraan acara Sosialisasi Riset Ekuitas dengan tema Dampak Riset Ekuitas PT Pefindo RK Bagi Perusahaan Tercatat Baru pada tanggal 24 November 2015 di Ruang Rapat Utama, BEI. Bekerjasama dengan PT Pefindo Riset Konsultasi. Penyelenggaraan Acara Workshop Economic and Capital Market Outlook 2016 kepada Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Analis, Dana Pensiun, Asosiasi pada tanggal 7 Desember 2015 di Assembly Hall-Plaza Bapindo. 5 Penyelenggaraan acara Sosialisasi Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif pada tanggal 14 Desember 2015, di Ballroom 1, The Ritz Carlton Pacific Place. Kegiatan Pemantauan Perusahaan Tercatat : Sebagai bagian dari kegiatan pemantauan, sampai dengan Desember 2015, BEI telah mengenakan sanksi kepada Perusahaan Tercatat terkait dengan kepatuhan pada Peraturan Pencatatan Efek. Sanksi yang dikeluarkan berupa: • • • • • 408 sanksi Peringatan Tertulis I (Denda dan tanpa denda); 130 sanksi Peringatan Tertulis II (Denda dan tanpa denda); 51 sanksi Peringatan Tertulis III (Denda dan tanpa denda); 33 sanksi Denda (hanya Denda); 10 sanksi Suspensi. Ketidakpatuhan tersebut mencakup dan tidak terbatas pada kewajiban penyampaian informasi insidentil dan berkala, serta pemenuhan kewajiban Perusahaan Tercatat kepada BEI. III. Kegiatan Pengawasan Transaksi Selama periode Januari hingga 28 Desember 2015, BEI telah menetapkan 58 kali Unusual Market Activity (UMA) atas 50 efek. Aktivitas transaksi suatu efek dikategorikan sebagai UMA apabila dalam rentang waktu tertentu aktivitas transaksi efek tersebut tergolong tidak wajar. Sebagai tindaklanjut dari UMA, BEI telah melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) sebanyak 32 kali atas 20 efek. Suspensi dilakukan untuk melindungi investor terhadap transaksi yang tidak wajar, dan memberi kesempatan kepada investor agar dapat memperhatikan keterbukaan informasi, rencana-rencana, dan kinerja emiten, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan bertransaksi. No Tindakan 1 2 Januari – 28 Des 2015 Januari–Desember 2014 Frekuensi Efek Frekuensi Efek Unusual Market Activity 58 50 92 80 Total Suspensi 32 20 29 25 IV. Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Anggota Bursa (AB) Selama periode Februari hingga Desember 2015, BEI telah melakukan pemeriksaan rutin terhadap 69 AB yang memiliki ijin transaksi marjin, dan 9 AB yang tidak memiliki ijin marjin, dengan fokus pemeriksaan adalah untuk menilai kepatuhan Perusahaan terkait pelaksanaan Transaksi Marjin dan atau Short Selling (khusus untuk AB dengan ijin marjin) dan pelaksanaan pengendalian internal di Perusahaan Efek. Selama periode April hingga Desember 2015, BEI juga telah melakukan pemeriksaan rutin terkait Teknologi Informasi terhadap 23 AB. Adapun fokus pemeriksaan tersebut adalah melakukan penilaian atas IT General Control di Perusahaan. 6 Selama periode November hingga Desember 2015, BEI juga telah melakukan pemeriksaan rutin terkait kegiatan operasional kantor cabang 12 AB di 3 (tiga) kota. Adapun fokus pemeriksaan tersebut adalah melakukan penilaian atas kegiatan pemasaran Perusahaan di lokasi lain. Selain itu, selama periode Januari hingga Desember 2015, BEI telah melakukan pemeriksaan khusus dengan total pemeriksaan sebanyak 26 kali. Pemeriksaan khusus mencakup pemeriksaan akibat terjadinya suspensi atas AB, pemeriksaan atas kecukupan nilai MKBD Perusahaan, pemeriksaan atas kesiapan operasional Perusahaan sebagai Anggota Bursa, pemeriksaan terkait pencabutan ijin Anggota Bursa, dan pemeriksaan atas kesiapan Anggota Bursa untuk memperoleh ijin marjin. V. Pemegang Saham, Keanggotaan, dan Partisipan Selama periode Januari hingga Desember 2015 jumlah Pemegang Saham BEI tercatat sebanyak 124 Perusahaan Efek. Jumlah AB adalah 115 AB yang terdiri dari 109 AB aktif, dan 6 AB suspen. Sedangkan jumlah Partisipan adalah sebanyak 114 yang terdiri dari 58 Perusahaan Efek, 37 Bank, dan 19 Bank Kustodian. V.1. Kegiatan Pembinaan Terhadap AB Dalam upaya pengembangan dan pembinaan kepada AB, pada tahun 2015 BEI telah melakukan serangkaian kegiatan pembinaan, diantaranya adalah: Sosialisasi Standardisasi Brokerage Office System (BOFIS) kepada Otoritas Jasa Keuangan (6 Januari 2015). Pertemuan dengan calon AB Derivatif dan vendor back office dalam rangka persiapan implementasi perdagangan derivatif (23 Januari 2015). Sharing Session I Compliance Officer Anggota Bursa (7 April 2015), dengan agenda “Pemaparan Hasil Pemeriksaan dan Hasil Pembinaan Tahun 2014”, “Pemaparan Program Bursa terkait Standardisasi BOFIS AB”, serta “Kebijakan dan Pengaturan Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan oleh BAPMI”. Focus Group Disscussion (FGD) Standardisasi BOFIS kepada seluruh Anggota Bursa (AB) dibagi dalam 5 batch (9 hingga10, 13 dan 16 April 2015). Sharing Session Pengembangan IT SRO Tahun 2015 dan 2016 kepada IT Officer AB/Anggota Kliring dan Bank Kustodian Tahun 2015 (13 sampai dengan 14 Juni 2015). Seminar tentang Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia (30 Juli 2015). Workshop Compliance Officer Anggota Bursa (13 Agustus 2015) dengan agenda “Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Compliance Officer” dan “Pengenalan Konsep Combined Assurance untuk Meningkatkan Ketahanan Operasional Perusahaan”. Dialog Perkembangan Pasar (24 Agustus 2015). Sharing Session II Compliance Officer Anggota Bursa (28 September 2015) dengan agenda sharing session tentang “Permasalahan yang Terjadi pada Anggota Bursa Terhadap Nasabah Online Trading”. Sosialisasi pengisian Kertas Kerja Implementasi Standardisasi BOFIS kepada seluruh AB (19 Oktober 2015). 7 Exchange Members Capacity Building dan Sharing Knowledge on Exchange Traded Fund and Structured Warrant bersama Taiwan Stock Exchange, PT Yuanta Securities dan Yuanta Securities Investment Trust Company yang diselenggarakan di Taipei (21 – 25 Oktober 2015). Diskusi dengan vendor BOFIS mengenai timeline implementasi standardisasi BOFIS pada seluruh AB (6 November 2015). ASEAN Broker Conference and Networking 2015. Dalam rangka persiapan Indonesia dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN dan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan Anggota Bursa terkait perkembangan Pasar Modal di ASEAN, Bursa mendapat kepercayaan ditunjuk sebagai tuan rumah acara ASEAN Broker Conference and Networking 2015 yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 13 hingga 15 Maret 2015 dengan dihadiri oleh Bursa negara-negara ASEAN antara lain Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia. ASEAN Broker Networking merupakan salah satu inisiatif dari ASEAN Exchanges yang juga diresmikan di Bali pada tanggal 8 April 2011. Broker Networking pertama diadakan oleh Stock Exchange of Thailand (SET) pada tanggal 28 sampai dengan 29 Juli 2011 di Phuket, Thailand. Pada acara ASEAN Broker Conference and Networking 2015 diselenggarakan Panel Discussion on ASEAN Growth & Potential Market, yang disampaikan oleh Bursa Malaysia, Hanoi Stock Exchange, Bursa Efek Indonesia, Philippine Stock Exchange, Singapore Exchange, dan Stock Exchange of Thailand, serta diselenggarakan one on one meeting dalam 72 pertemuan dan terdapat 3 Memorandum of Understanding (MOU) antar AB negara-negara ASEAN yang hadir. Standar Profesi Pasar Modal Wakil Perantara Pedagang Efek (SPPM WPPE) dan Pendidikan Berkelanjutan bagi Direksi Anggota Bursa. Guna mendukung peningkatan kemampuan dan standar mutu sumber daya manusia AB, di 2015 BEI bekerja sama dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) menyelenggarakan: a. Pendidikan dan ujian Standar Profesi Pasar Modal Wakil Perantara Pedagang Efek (SPPMWPPE) khusus untuk pegawai AB. Program Pendidikan dan Ujian ini diadakan dalam 2 batch yaitu: 1) batch 1 dilaksanakan pada 24 Agustus s/d 25 September 2015 yang diikuti oleh 119 peserta dari 61 AB; 2) batch 2 dilaksanakan pada 19 Oktober s/d 26 November 2015 yang diikuti oleh 79 peserta dari 35 AB. b. Pendidikan Berkelanjutan bagi Direksi Anggota Bursa, terkait dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 27/POJK.04//014 tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek, yang diikuti oleh 90 Direksi AB (15 Desember 2015). Standardisasi BOFIS. Dalam rangka persamaan perlakuan seluruh AB, BEI mengeluarkan Pedoman Brokerage Office System (BOFIS) melalui SK Nomor: Kep-00024/BEI/03-2015 yang dikeluarkan tanggal 16 Maret 2015 dan akan diberlakukan tanggal 1 April 2016. Tujuan adanya standardisasi BOFIS ini adalah untuk memastikan keakuratan output data laporan yang dihasilkan oleh BOFIS, Meminimalisir penyalahgunaan BOFIS untuk menghasilkan laporan yang tidak benar, dan mendukung berjalannya tata kelola teknologi informasi yang baik dalam pengembangan dan operasional BOFIS di AB. 8 Mock Trading. Dalam rangka mendukung pengembangan sistem di AB yang memerlukan pengujian sistem AB tersinkronisasi dengan sistem Bursa, maka selama 2015 telah dilakukan mock trading rutin dan mock trading wajib pengembangan sistem BEI, sebanyak 28 kali. V.2. Kegiatan Pembinaan Terhadap Partisipan dan Dealer Utama Selain melakukan pengembangan dan pembinaan kepada AB, Bursa juga melakukan upaya pembinaan kepada Partisipan dan Dealer Utama, dan di sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada para Partisipan dan Dealer Utama, sebagai berikut: 1. Pelatihan Sistem Centralized Trading Platform – Penerima Laporan Transaksi Efek (Sistem PLTE) dilakukan sebanyak 13 kali (Januari hingga Desember 2015). 2. Pelatihan sistem Dealer Utama (PDS) (13 Agustus 2015). 3. Pelatihan sistem Ministry of Finance Dealing System (MOFIDS) (13 Agustus 2015). 4. Sosialisasi Sistem MOFiDS kepada Dealer Utama SUN dan Peserta Lelang SBSN (6 s/d 8 Februari 2015). 5. Sosialisasi Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00105/BEI/11-2015 perihal Partisipan (24 November 2015). VI. Proses Penerbitan Peraturan Bursa Sepanjang 2015, BEI telah menerbitkan: a. Peraturan: 1. Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: 00113/BEI/11-2015 pada 30 November 2015). 2. Peraturan Nomor II-E tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) LQ-45 (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: 00120/BEI/12-2015 pada 21 Desember 2015). 3. Peraturan Nomor II-K tentang Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek Bersifat Ekuitas (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: 00123/BEI/12-2015 pada 28 Desember 2015). 4. Peraturan Nomor III-B tentang Anggota Bursa Efek yang Dapat Memperdagangkan Kontrak Berjangka dan Opsi (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep00098/BEI/09-2015 pada 30 September 2015). b. Keputusan Direksi: 1. Keputusan Direksi Nomor: Kep-00023/BEI/03-2015 tanggal 12 Maret 2015perihal Penetapan Jadwal Dividen Tunai. 2. Keputusan Direksi Nomor: Kep-00024/BEI/03-2015 tanggal 16 Maret 2015 perihal Pedoman Brokerage Office System. 3. Keputusan Direksi Nomor: Kep-00096/BEI/08-2015 tanggal 24 Agustus 2015 perihal Perubahan Batasan Auto Rejection. 9 4. Keputusan Direksi Nomor: Kep-00105/BEI/11-2015 tanggal 12 November 2015 perihal Partisipan. Peraturan Bursa yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dan masih dalam proses pembahasan adalah sebagai berikut: Sebagai kelanjutan dari Harmonisasi Peraturan (pasca merger BEJ-BES), yaitu: a. Peraturan Pencatatan (10 Peraturan): 1) Peraturan Nomor I-B tentang Pencatatan Efek Bersifat Utang; 2) Peraturan Nomor I-E tentang Pencatatan Surat Berharga Negara; 3) Peraturan Nomor I-G tentang Pencatatan Sukuk; 4) Peraturan Nomor I-H tentang Kewajiban Penyampaian Informasi; 5) Peraturan Nomor I-I tentang Tindakan Korporasi yang Dilakukan oleh Perusahaan Tercatat yang Menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas; 6) Peraturan Nomor I-J tentang Tindakan Korporasi yang Dilakukan oleh Perusahaan Tercatat yang Menerbitkan Efek Bersifat Utang dan Sukuk; 7) Peraturan Nomor I-K tentang Penggabungan atau Peleburan Usaha; 8) Peraturan Nomor I-L tentang Suspensi Efek; 9) Peraturan Nomor I-M tentang Sanksi; dan 10) Peraturan Nomor I-N tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa. b. Peraturan Perdagangan Efek Bersifat Utang (2 Peraturan): 1) Peraturan Nomor II-B tentang Perdagangan Efek Bersifat Utang; dan 2) Peraturan Nomor II-G tentang Perdagangan Sukuk di Bursa. c. Peraturan Kontrak Berjangka dan Opsi (1 Peraturan) 1) Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham. Di luar harmonisasi Peraturan, dalam rangka penyediaan instrumen baru, yaitu: a. b. c. d. e. Peraturan Nomor II-E tentang Perdagangan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia. Peraturan Nomor I-P tentang Pencatatan Structured Warrant di Bursa. Peraturan Nomor II-I tentang Perdagangan Structured Warrant di Bursa. Peraturan Nomor III-J tentang Keanggotaan Structured Warrant Liquidity Provider di Bursa. Peraturan Nomor I-Q tentang Pencatatan Efek Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan. Peraturan Bursa yang masih dalam proses internal adalah: 1. Peraturan Nomor I-A.2. tentang Pencatatan Khusus Bagi Calon Perusahaan Tercatat Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (merupakan pemisahan dari Peraturan Nomor I-A.1. khususnya terkait dengan Pencatatan Perusahaan di bidang Minyak Bumi dan Gas). 2. Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas (khususnya terkait dengan Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi Harga). 3. Peraturan Nomor III-H tentang Pelelangan dan Pembelian Kembali Saham Bursa Keputusan Direksi yang masih dalam proses internal adalah: a. Keputusan Direksi perihal Pelaporan Transaksi Efek Melalui Sistem Penerima Laporan Transaksi Efek (Sistem PLTE). 10 b. Keputusan Direksi perihal Pedoman Perubahan Kode Perusahaan Tercatat. c. Keputusan Direksi perihal Pedoman Kode Efek. d. Keputusan Direksi perihal Perubahan Komisaris Independen dan Sekretaris Perusahaan. Keputusan Direksi terkait dengan Penyelenggara ETP: 1. 2. 3. Peraturan Perdagangan Surat Utang Negara melalui Sistem Electronic Trading Platform. Peraturan Keanggotaan Electronic Trading Platform (ETP). Peraturan Pengawasan Perdagangan Surat Utang Negara melalui Sistem Electronic Trading Platform. VII. Sosialisasi VII.1. Sosialisasi Pasar Modal Forum Calon Investor Selama periode Januari hingga Desember 2015, BEI telah melaksanakan beberapa kegiatan roadshow Forum Calon Investor. Beberapa kegiatan tersebut diadakan bagi karyawan Perusahaan Tercatat di BEI, diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Danayasa Arthatama Tbk. (SCBD), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). Selain dengan Perusahaan Tercatat, kegiatan tersebut juga diadakan atas kerja sama dengan komunitas blogger “Kopdar Jakarta”, CeweQuat, MM MBA FEB Universitas Indonesia, Janus Financial, Junior Chamber International, PT Mega Capital Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Securities, dan PT BCA Sekuritas. Kegiatan sosialisasi dan edukasi juga dilakukan di beberapa daerah, bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Balikpapan. Business Meeting Sebagai usaha untuk meningkatkan jumlah Perusahaan Tercatat, BEI melakukan kerja sama dengan beberapa Asosiasi dan Institusi dalam melaksanakan sosialisasi go public untuk memberi pengetahuan dan awareness kepada sejumlah perusahaan di Indonesia atas manfaat menjadi Perusahaan Tercatat, melalui kegiatan yang diberi nama Business Meeting. Selama periode Januari hingga Desember 2015, BEI telah melakukan Business Meeting sebanyak 5 kali di Jakarta, bekerjasama dengan Warta Ekonomi, PT Pertamina (Persero), PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT ORIX Indonesia Finance, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, PT Deloitte Konsultan Indonesia dan PT Bahana Sekuritas. Total jumlah peserta kegiatan Business Meeting adalah sebanyak 219 orang dari 113 perusahaan. Pada Periode Januari hingga Desember 2015, BEI melakukan kegiatan BEI Keliling untuk sosialisasi go public sebanyak 12 kali kepada perusahaan calon emiten potensial. 11 Forum Investor Selama periode Januari hingga Desember 2015, sebanyak telah dilaksanakan 7 kali Forum Investor di Jakarta dengan tajuk IDX Investor Club Gathering. Anggota IDX Investor Club di Jakarta berjumlah 1.287 orang. Institutional Investor Day 2015 Acara Institutional Investor Day 2015 ini berlangsung pada tanggal 22 dan 23 April 2015. Acara ini dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan investasi di pasar modal Indonesia, membuka akses dan hubungan yang lebih luas antara investor institusi dengan emiten, serta meningkatkan kualitas kepercayaan dan pemahaman para analis, fund manager, serta investor institusi terhadap perkembangan bisnis para emiten. Pada kesempatan ini, 16 emiten memberikan paparan tentang kinerja perusahaan mereka. Total jumlah peserta kegiatan Institutional Investor Day adalah sebanyak 1.020 orang. Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2015 Acara Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2015 diselenggarakan pada tanggal 9 sampai dengan 13 November 2015 di Jakarta. ISCME 2015 diikuti oleh 81 emiten dan dihadiri oleh 10.672 orang. Dalam rangkaian kegiatan acara ISCME 2015, para investor dan calon investor dapat mengikuti kegiatan pameran, talkshow dari pakar di bidang pasar modal, sharing testimoni investor sukses sehingga masyarakat diharapkan mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai industri pasar modal. Pameran Pasar Modal Sebagai salah satu usaha perluasan informasi mengenai pasar modal kepada seluruh masyarakat, selama periode Januari hingga Desember 2015 telah dilaksanakan Pameran Pasar Modal sebanyak 5 (lima) kali. Adapun pameran tersebut sebagai berikut: 1. Pameran Ulang Tahun J-Club tanggal 7 Maret 2015; 2. Women Investment Series (WISE) by Commonwealth Bank tanggal 9 Mei 2015, total pengunjung 107 orang; 3. Bazaar Ramadhan DWP Kementerian Keuangan tanggal 1 hingga 3 Juli 2015, total pengunjung 175 orang; 4. Pameran Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) tanggal 4 Desember 2015, total pengunjung 27 orang; 5. Yuk Nabung Saham Expo tanggal 16 hingga 18 Desember 2015, total pengunjung 1.627 orang. Gemilang Investa Bursa II Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal, BEI, KPEI, dan KSEI mempunyai komitmen untuk meningkatkan jumlah investor ritel domestik di pasar modal serta meningkatkan peran investor pasar modal untuk mengajak masyarakat berinvestasi di pasar modal Indonesia, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Program Undian Berhadiah Gemilang 12 Investa Bursa. Periode Promo Undian adalah dari 2 Mei 2014 hingga 30 April 2015. Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah penambahan SID Individu Equity selama periode undian antara 2 Mei hingga 30 April 2015 adalah sebanyak 85.713 SID. Sementara itu, jumlah Single Investor Identity (SID) Individu Equity baru yang didaftarkan oleh Anggota Bursa di program ini adalah sebanyak 18.588 SID. VIII. Edukasi VIII.1. Program The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Penyelenggaraan program pendidikan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) sampai dengan Desember 2015 telah dilaksanakan sebanyak 8 batch dengan total peserta berjumlah 286 peserta yang terdiri dari Program WPPE Eksekutif Reguler dan WPPE untuk Anggota Bursa di Jakarta dan Surabaya. Selain itu, sampai dengan Desember 2015, TICMI juga menyelenggarakan program Wakil Manajer Investasi (WMI) yang telah dilaksanakan sebanyak 9 batch dengan total peserta berjumlah 155 peserta. VIII.2. Sekolah Pasar Modal (SPM) Tujuan dari penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah untuk melakukan edukasi secara gratis tentang pasar modal kepada masyarakat. SPM terdiri 2 level yaitu level 1 untuk masyarakat umum dan level 2 khusus untuk investor. SPM diselenggarakan atas kerja sama BEI, KPEI, KSEI dan AB yang menjadi sponsor. Di 2015, AB yang menjadi sponsor kegiatan SPM adalah PT Asjaya Indosurya Securities, PT Bahana Securities, PT CIMB Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Henan Putihrai, PT Indo Premier Securities, PT Kresna Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT Maybank Kim Eng Securities, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS), PT RHB OSK Securities Indonesia dan PT Phillip Securities Indonesia. Sepanjang 2015, BEI telah menyelenggarakan SPM di Jakarta sebanyak 48 gelombang yang terdiri dari 24 gelombang SPM level 1 dan 24 gelombang SPM Level 2 dengan jumlah total peserta sebanyak 4.306 peserta. Sepanjang 2015 di Surabaya telah dilaksanakan 16 gelombang SPM Level 1 dan 16 gelombang SPM level 2 dengan jumlah peserta sebanyak 1.285 orang. Selain itu, BEI juga telah menyelenggarakan SPM reguler di berbagai lembaga/institusi maupun perguruan tinggi diantaranya Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Pasca Sarjana UGM, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Gunadharma, Indonesia Banking School, BNI Securities, Politeknik Negeri Jakarta, Asosiasi Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan lain sebagainya. Kantor Perwakilan BEI (sebelumnya bernama Pusat Informasi Pasar Modal/PIPM) juga menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal secara rutin untuk memberi pendidikan pasar modal secara gratis kepada masyarakat daerah bekerjasama dengan AB setempat. Sekolah Pasar Modal di Kantor Perwakilan BEI ini memiliki 2 program yaitu Level 1 dan Level 2. Selama periode Januari hingga Desember 2015, telah terselenggara sebanyak 168 kali Sekolah Pasar Modal Reguler di 19 kota di mana kantor perwakilan berada, dengan rincian 128 kali SPM Level 1 dan 40 kali SPM Level 2. Total jumlah peserta SPM Reguler Level 1 dan Level 2 di daerah pada tahun 2015 adalah sebanyak 4.536 orang. Adapun untuk kegiatan Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan atas kerjasama Kantor Perwakilan BEI dengan berbagai perguruan tinggi di daerah, selama tahun 2015 telah dilaksanakan 13 sebanyak 57 kali Sekolah Pasar Modal (Level 1 dan Level 2) dan dihadiri sebanyak 4.525 peserta. Selain itu, sebagai salah satu program rutin BEI, Sekolah Pasar Modal Syariah juga telah dilaksanakan di Surabaya pada tahun 2015 dengan total peserta sebanyak 328 peserta selama 4 kali pelaksanaan SPMS (Level 1 dan Level 2). VIII.3. Kunjungan ke BEI BEI secara rutin juga menerima kunjungan dari berbagai sekolah, perguruan tinggi, dan institusi/lembaga dari seluruh Indonesia. Dalam periode Januari hingga Desember 2015, kunjungan dari akademisi (Universitas dan SMA/SMK) mencapai sebanyak 247 rombongan dengan total 16.352 peserta, kunjungan dari institusi/lembaga mencapai sebanyak 21 rombongan dengan total 858 peserta, dan kunjungan pribadi sebanyak 1.028 orang. Sehingga total kunjungan ke BEI periode Januari hingga Desember 2015 adalah sebanyak 18.238 peserta. VIII.4. Galeri Investasi BEI Untuk memperkenalkan teori dan praktik di Pasar Modal kepada kalangan akademisi, BEI bekerjasama dengan pihak Perguruan Tinggi dan Anggota Bursa mendirikan Galeri Investasi BEI yang juga berfungsi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian, dan mempraktikkan kegiatan Pasar Modal. Sepanjang Januari hingga Desember 2015, BEI telah mendirikan dan meresmikan 37 Galeri Investasi BEI di berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia, ke-37 Galeri Investasi tersebut di antaranya Universitas PGRI Yogyakarta, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, IAIN Surakarta, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Widyatama Bandung, Universitas Pesantren Tinggi Darul'Ulum Jombang, STIM YKPN Yogyakarta, Politeknik Negeri Banjarmasin, Universitas Balikpapan, Politeknik Piksi Ganesha Bandung, STIE AAS Surakarta, STIE YKP Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta, Universitas Tarumanagara, Universitas Gunadharma Depok, STIE IBEK Pangkal Pinang, STIE Tri Bhakti Bekasi, IPMI International Business School, Universitas Negeri Surabaya, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Islam Kadiri, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Putra Indonesia ‘YPTK’ Padang, Universitas Krisnadwipayana, STIE Port Numbay Jayapura, Universitas Musamus Merauke, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Magister Management Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana Semarang, Akademi Entrepreneurship Terang Bangsa Semarang, Universitas Bakrie, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Institut Agama Islam Al Muslim Bireun, dan Politeknik Negeri Batam. Selain itu, di 2015 BEI untuk pertama kalinya juga meresmikan 1 Galeri Investasi Syariah BEI yakni di FIAI Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sampai dengan Desember 2015, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 156 Galeri Investasi. Dalam rangka dukungan bagi seluruh Galeri Investasi BEI dalam memperkenalkan teori dan praktik di pasar modal kepada kalangan akademisi, dukungan kegiatan rutin dilaksanakan, seperti dukungan publikasi rutin bulanan serta dukungan pelaksanaan kegiatan edukasi pasar modal secara teratur dan terarah dari BEI, seperti pelaksanaan Sekolah Pasar Modal, simulasi perdagangan saham, workshop pasar modal, dan beberapa kompetisi di bidang pasar modal. 14 Pada 12 November 2015, sebagai wujud apresiasi kepada para Galeri Investasi BEI yang aktif dalam melakukan kegiatan tentang Pasar Modal telah diberikan Penghargaan kepada para Galeri Investasi BEI yang biasa disebut Penghargaan Galeri Investasi. Penghargaan Galeri Investasi BEI 2015 terdiri dari 4 Kategori yaitu : Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Transaksi dari Jumlah Rekening Efek adalah STIE Kesatuan Bogor. Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Transaksi dari Nilai Transaksi adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Pengembangan dan Inovasi adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktifitas Edukasi dan Pemerataan Informasi adalah Universitas Sam Ratulangi. VIII.5. Kantor Perwakilan BEI Saat ini BEI telah memiliki 19 Kantor Perwakilan yang tersebar di 19 kota di Indonesia, yaitu di Banda Aceh, Riau, Padang, Medan, Batam, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar, Jayapura, Jambi dan Palembang VIII.5.I. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi di Kantor Perwakilan BEI Selain kegiatan Sekolah Pasar Modal, Kantor Perwakilan BEI di 19 kota di Indonesia juga telah melakukan berbagai bentuk kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada calon investor, investor dan masyarakat pada umumnya dalam rangka memasyarakatkan pasar modal di berbagai daerah di Indonesia. Selama bulan Januari hingga Desember 2015, Kantor Perwakilan BEI telah melaksanakan 46 kali Business Meeting/Sosialisasi Go Public kepada calon emiten potensial dan stakeholders di Daerah yang dihadiri 585 peserta, 186 kali Forum Calon Investor yang dihadiri 40.144 peserta, 323 kali Edukasi Publik yang dihadiri 30.231 peserta, 66 kali Sosialisasi Pasar Modal yang dihadiri 8.580 peserta, 45 kali Forum Investor/Investor Club yang dihadiri 2.069 peserta, 22 kali Pameran Pasar Modal yang dikunjungi 1.770 pengunjung, 9 kali Workshop Wartawan yang dihadiri 217 peserta, 28 kali AB Gathering yang dihadiri 680 peserta, 78 kali Talkshow Radio dan Televisi di daerah, serta 283 kali Kunjungan dari Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi ke Kantor Perwakilan BEI, dengan total peserta sebanyak 12.449 orang. Sepanjang tahun 2015, di wilayah Kantor Perwakilan BEI telah dicatatkan beberapa pencapaian terkait penciptaan investor baru di daerah, yaitu: - Pada 17 Agustus 2015, Rekor MURI atas Penciptaan Investor Saham Terbanyak dalam Satu Perusahaan di PT. Sri Rejeki Isman Tbk / SRITEX (sebanyak 10.000 Investor Saham) - Pada 31 Agustus 2015, Rekor MURI atas Penciptaan Investor Reksa Dana Syariah Terbanyak dalam Satu Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (sebanyak 4.500 Investor Reksadana) - Pada 14 Desember 2015, Rekor MURI atas Penciptaan Investor Saham terbanyak pada program “Yuk Nabung Saham” di dalam Satu Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Semarang (sebanyak 1.762 Investor Saham) 15 - Pada 15 Desember 2015, Rekor MURI atas Pemecahan Rekor Penciptaan Investor Saham Terbanyak dalam Satu Perguruan Tinggi di Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang (sebanyak 3.000 Investor Saham) - Pada 29 Oktober 2015, Pembukaan Rekening Efek Massal di Universitas Negeri Manado (sebanyak 635 Rekening Efek) - Pada 9 September 2015, Pembukaan Rekening Efek Massal di Universitas Islam Kadiri (sebanyak 1.202 Rekening Efek) IX. Sosialisasi Pasar Modal kepada Media Massa Di sepanjang 2015, BEI telah menyelenggarakan 12 kali edukasi kepada wartawan bidang pasar modal dengan berbagai topik seputar pasar modal. Kegiatan edukasi wartawan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang memadai mengenai pasar modal kepada para wartawan bidang pasar modal. Dalam edukasi wartawan tersebut, wartawan berkesempatan berdiskusi dengan pengamat pasar modal dan praktisi di bidang pasar modal. Pada 2015, BEI juga telah mengadakan 6 kali workshop wartawan daerah di Jayapura (29 April 2015), Semarang (7 Mei 2015), Ambon (27 Mei 2015), Makassar (4 Juni 2015), Batam (3 Desember 2015) dan Yogyakarta (17 Desember 2015). Melalui workshop ini, media daerah juga dapat menjadi media partner dalam menyebarluaskan informasi mengenai pasar modal, termasuk pengenalan fungsi dan peran lembaga-lembaga otoritas pasar modal serta keuntungan dan risiko investasi sehingga dapat menggugah minat masyarakat daerah untuk berinvestasi di pasar modal. Para wartawan yang menghadiri workshop ini juga diharapkan dapat memiliki pengetahuan yang cukup mengenai industri pasar modal secara keseluruhan. BEI juga menyelenggarakan acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2015 yang merupakan rangkaian acara dari peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Acara yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada 5 Oktober 2015. BEI juga bekerjasama dengan 6 media daerah dan nasional untuk menyebarkan informasi mengenai pasar modal melalui penulisan artikel pasar modal setiap minggunya. Media yang bekerjasama untuk kegiatan ini adalah Koran Sindo, Tribun Manado, Tribun Pekanbaru, Bisnis Bali, Sriwijaya Pos, dan Okezone.com. Di sepanjang 2015, telah dilakukan dilakukan penulisan artikel pasar modal sebanyak 288 artikel. Di samping itu, BEI juga bekerjasama dengan media elektronik seperti Metro TV dan Kompas TV untuk menayangkan program talkshow mingguan untuk menyosialisasikan informasi mengenai pasar modal kepada masyarakat luas. BEI juga bekerja sama dengan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) untuk membuat saluran televisi khusus pasar modal IDX Channel yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 10 Agustus 2015. Peluncuran IDX Channel merupakan salah satu upaya BEI untuk menciptakan pasar modal yang efisien dengan menyediakan informasi terkini tentang pasar modal yang dapat diterima oleh masyarakat luas dalam waktu bersamaan. Saluran TV khusus pasar modal ini menyiarkan secara penuh informasi tentang pasar modal kepada masyarakat secara langsung (live) selama 10 jam non stop setiap harinya. IDX Channel dapat menjadi panduan bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih dalam seputar pasar modal Indonesia. IDX Channel juga akan tayang di 2 negara lain, sebagai komitmen BEI untuk mendistribusikan informasi tentang pasar modal Indonesia ke seluruh dunia. X. Pengembangan Sistem Perdagangan dan Perkantoran 16 Dalam mendukung pengembangan sistem berbasis teknologi informasi, BEI menyiapkan dua sistem, yang pertama, sistem yang dinamakan Staging Area, yaitu lingkungan yang menyerupai lingkungan produksi dan digunakan untuk menurunkan risiko pengujian dan mempercepat pekerjaan pengujian terhadap suatu aplikasi sebelum aplikasi tersebut diimplementasikan. Kedua, BEI telah selesai mengembangkan sebuah tool pengujian terotomasi yang dapat digunakan untuk mensimulasikan berbagai kondisi berdasarkan skenario yang dikembangkan baik untuk sistem perdagangan maupun untuk sistem perkantoran. Fungsi utama tool pengujian adalah melakukan otomasi proses pengujian yang kompleks, masif, repetitif, dan terkoordinasi sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya pengujian, dapat digunakan berulang untuk setiap perubahan versi aplikasi, menghindari human error dalam pelaksanaan pengujian, dan tersedia hasil pengujian yang terotomasi. Enhancement Data Warehouse di 2015 bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sistem di Disaster Recovery Center, memenuhi kebutuhan tambahan informasi pada masing-masing divisi di BEI. Selain penambahan fungsi, sepanjang tahun ini BEI juga telah melengkapi data historis agar tersedia di sistem Data Warehouse. Pada tahun ini BEI juga telah memperbarui rencana strategis pengembangan teknologi informasi untuk periode tiga tahun mendatang (2015 hingga 2017) yang diselaraskan dengan strategi bisnis jangka panjang BEI. Dengan demikian rencana strategis yang dibuat dapat menjadi pedoman dalam pengembangan dan implementasi TI di lingkungan Bursa Efek Indonesia untuk 3 tahun ke depan secara berkesinambungan. Selain itu, BEI juga telah melakukan pengkajian mengenai implementasi Service-Oriented Architecture (SOA) dan rencananya hasil kajian akan diimplementasikan di tahun 2016. Dalam menyiapkan pelaporan Perusahaan Tercatat yang memenuhi format standar XBRL, BEI telah menyelesaikan fase penyusunan taxonomy pada tahun 2014, dan mengembangkan sistem pelaporan Laporan Keuangan Emiten berbasiskan XBRL. Sistem ini mengakomodir 3 (tiga) modus pelaporan yaitu dalam bentuk instance XBRL, data dalam format MS-Excel maupun form entry yang tersedia di sistem IDXNet. Mulai Oktober 2015 BEI memberlakukan pelaporan LK Emiten berbasiskan XBRL. Pada area perdagangan, BEI sedang menjalankan Pembaruan Infrastruktur Sistem Datafeed berupa implementasi perangkat pengiriman data berkinerja tinggi (Solace) yang juga menerapkan teknologi kompresi untuk meningkatkan volume data yang ditransmisikan, serta pembaruan perangkat jaringan guna meningkatkan kinerja dan ketersediaan sistem. Saat ini BEI sedang melakukan pengujian internal akhir untuk selanjutnya diuji bersama pengguna Datafeed pada kwartal I 2015. Pembangungan JTPM II (Jaringan Terpadu Pasar Modal) oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk sistem perdagangan dan lain-lain termasuk sistem yang diselenggarakan oleh KPEI dan KSEI telah selesai dan diuji melalui tahapan proof of concept di 4 (empat) kantor Anggota Bursa dan berhasil sesuai dengan harapan. Diperkirakan JTPM II sudah dapat dimanfaatkan oleh Anggota Bursa pada kuartal pertama di 2016. Di sisi operasi sistem perdagangan, BEI telah menerapkan sistem pemantauan terpadu yang komprehensif termasuk operasional. Dengan penerapan tersebut, BEI dapat memantau kejadian gangguan lebih rinci serta menurunkan risiko human error dalam operasi. 17 XI. Pasar Modal Syariah Selama 2015, BEI telah melakukan berbagai kegiatan pengembangan investasi syariah di pasar modal Indonesia. Selain kegiatan edukasi yang sudah rutin dilakukan sejak akhir 2010, juga telah dilakukan kegiatan untuk meningkatkan infrastruktur investasi syariah di pasar modal Indonesia. BEI telah melakukan ekstensifikasi kegiatan edukasi melalui kerja sama secara khusus dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), akademisi, Anggota Bursa, dan pelaku pasar lainnya. Pasar modal syariah di Indonesia terus mengalami perkembangan yang signifikan. Sampai dengan akhir November 2015, jumlah investor syariah meningkat sebesar 53% dibandingkan dengan akhir 2014, dari 2.795 menjadi 4.257 investor. Di sisi lain, terdapat penambahan satu Anggota Bursa yang mendapatkan sertifikasi Sharia Online Trading System (SOTS) dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yaitu PT First Asia Capital. Dengan demikian sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat 9 Anggota Bursa (AB) yang telah memperoleh sertifikasi SOTS. Beberapa kegiatan edukasi dan sosialisasi yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan investasi Syariah di pasar modal Indonesia selama 2015, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan SPM Syariah (SPMS) dengan total peserta sebanyak 9.502 orang di seluruh daerah di Indonesia untuk periode Januari–Desember 2015, atau meningkat sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 8.774 orang, yang terdiri dari: • SPMS reguler di Jakarta, terdiri dari SPM Syariah Level 1 sebanyak 10 gelombang dengan total 1.129 peserta dan Level 2 sebanyak 10 gelombang dengan total 207 peserta. SPMS ini diselenggarakan atas kerja sama antara BEI, OJK, KPEI, KSEI, DSN-MUI, PT Indopremier Securities, PT BNI Securities, PT Panin Sekuritas, PT Phintraco Securities, PT Sucorinvest Central Gani, PT Samuel Asset Management dan PT Panin Asset Management. • SPMS kerjasama antara BEI dengan MES yang diselenggarakan di 18 Kota di Indonesia yakni Pekalongan, Kudus, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Yogyakarta, Surakarta, Malang, Mojokerto, Surabaya, Medan, Denpasar, Purwokerto, Semarang, Rembang, Pontianak, Mataram dan Palangkaraya dengan total 3.003 peserta; • SPMS kerjasama antara BEI dengan FoSSEI yang diselenggarakan di 15 Kota di Indonesia yakni, Palu, Banten, Palembang, Jambi, Medan, Makasar, Madura, Padang, Semarang, Bali, Kuningan, Cirebon, Aceh, Jakarta dan Depok dengan total 2.750 Peserta • SPMS kepada akademisi dan pelaku pasar lainnya melalui kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ), Politeknik Negeri Jakarta, STIE Al Khairiyah, STES Islamic Village Karawaci, Universitas Negeri Yogyakarta, IAIN Sultan Thaha Jambi, STIE Kesatuan Bogor, Universitas Islam Assyafiiyah, Universitas Gunadharma, Universitas Islam Malang, Universitas Islam Bandung, Universitas Padjajaran, IAIN Surakarta, dan Karyawan Bank Syariah Mandiri dengan total jumlah peserta sebanyak 2.413 orang; 2. Meningkatkan fungsi edukasi melalui website di mana informasi mengenai Daftar Efek Syariah, Peraturan dan Fatwa DSN-MUI, serta daftar konstituen saham yang termasuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dapat di-download langsung di sub menu pasar modal Syariah pada website BEI. Khusus untuk Fatwa DSN-MUI No. 80 tentang Penerapan Prinsip Syariah 18 dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek dapat diunduh dalam 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. 3. Meningkatkan informasi kegiatan edukasi Pasar Modal Syariah dengan membuka pendaftaran Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) secara online untuk pelaksanaan SPMS yang dilakukan baik di Jakarta maupun di Kantor Perwakilan BEI di kota lainnya. 4. Meningkatkan fungsi edukasi dan peningkatan jumlah investor syariah dengan diresmikannya Galeri Investasi Syariah pertama di Indonesia di Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerjasama dengan PT Phintraco Securities. Dengan semakin meningkatnya kegiatan edukasi dan pengembangan investasi syariah di pasar modal, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pasar modal Indonesia. XII. Kajian Produk Baru Berdasarkan penelitian atas kebutuhan pasar atas produk investasi di pasar modal serta hasil review atas produk yang telah ada, BEI telah melakukan pengembangan produk, baik yang bersifat revitalisasi dari produk yang sudah ada maupun dengan menciptakan produk baru, antara lain: XII.1 Revitalisasi Produk Derivatif (Stock Option dan LQ45 Index Futures) Ditahun 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui Peraturan terkait Perdagangan LQ-45 Futures dan Keanggotaan terkait Kontrak Berjangka dan Opsi Saham, dimana Peraturan tersebut yang terdiri dari: 1. Peraturan II-E tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) LQ45; dan 2. Peraturan III-B tentang Keanggotaan Kontrak Berjangka dan Opsi Saham. Selanjutnya Bursa bersama-sama dengan Anggota Bursa telah melakukan pengujian sistem terintegrasi yang melibatkan BEI, KPEI dan Anggota Bursa, Selain memastikan kesiapan dari sisi teknis maka bersamaan dengan pengujian teknis telah juga dilakukan sosialisasi atas produk LQ-45 Futures. XII.2. Indonesia Government Bond Futures BEI juga berencana untuk memperdagangkan jenis futures lainnya yaitu Indonesia Government Bond Futures, sebagai tindak lanjut dari inisiatif pemerintah dalam mengembangkan pasar modal. Indonesia Government Bond Futures dibutuhkan sebagai sarana hedging Surat Utang Negara (SUN) di masa yang akan datang. Pada tahun 2015, BEI telah menyusun spesifikasi produk setelah berdiskusi dengan baik regulator (OJK dan DJPPR) maupun para pelaku pasar seperti perusahaan sekuritas dan bank. XII.3. MSCI Indonesia Index Futures Selain LQ45 Index Futures, BEI juga berencana untuk meluncurkan index futures yang telah diperdagangkan di bursa-bursa lain, yaitu MSCI Indonesia Index Futures. Di tahun 2015, BEI telah 19 bekerja sama dengan KPEI dan MSCI sebagai penyedia indeks untuk menyusun spesifikasi bisnis MSCI Indonesia Index Futures agar dapat diperdagangkan segera setelah LQ45 Index Futures dan Indonesia Government Bond Futures. XIII. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) XIII.1. Restrukturisasi Organisasi Salah satu inisiatif strategis internal BEI yang dilakukan di akhir tahun 2015 adalah restrukturisasi organisasi BEI. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi sehingga dapat mencapai sasaran strategis organisasi serta peningkatan pelayanan BEI kepada stakeholders. Untuk itu, pada struktur organisasi yang baru terdapat penambahan beberapa fungsi baru, yaitu : • Pengembangan Investor, yang berfokus pada pengembangan strategi, metode, program, dan materi edukasi investor dalam rangka penambahan kuantitas dan kualitas investor. • Pengembangan Wilayah yang akan berfokus pada pengelolaan dan pengembangan Kantor Perwakilan dan Galeri Investasi di seluruh Indonesia. • Pengembangan Calon Emiten yang berfokus pada pengembangan calon emiten potensial untuk meningkatkan jumlah emiten di Bursa. • Privatisasi, Start Up, SME, dan Foreign Listing yang berfokus pada penyediaan dan pengembangan sarana untuk privatisasi BUMN, penilaian Start-up Company dan SME, serta pencatatan perusahaan asing di BEI. • Komunikasi Perusahaan, yang berfokus pada pengembangan strategi dan pengelolaan komunikasi perusahaan serta hubungan dengan media, baik yang dimiliki perusahaan maupun media massa lainnya. XIII.2. Nilai-nilai Utama Perusahaan (IDX Corporate Values) Target utama kegiatan Change Management di tahun 2015 adalah memperkuat internalisasi dan memulai eksternalisasi nilai-nilai budaya utama Teamwork, Integrity, Professionalism, dan Service Excellence (TIPS). Nilai-nilai budaya utama ini tidak hanya menjadi acuan perilaku seluruh Insan BEI dalam kehidupan sehari-hari, tetapi terus-menerus dikembangkan agar menjadi budaya yang kuat yang dapat memberi competitive advantage bagi perusahaan khususnya dalam mencapai visi, misi, dan strategi perusahaan. Tiga strategic culture theme yang diusung dalam internalisasi nilai-nilai budaya utama BEI, yaitu Entrepreneurship, Strategy Oriented, dan People Oriented. Entrepreneurship yaitu membangun budaya kerja yang dapat mendorong karyawan memiliki inisiatif inovasi yang mampu memberikan nilai tambah (added-value) bagi perusahaan. Strategy Oriented yaitu setiap keputusan dan atau kegiatan perusahaan senantiasa mengarah pada suatu tujuan jangka panjang. People Oriented yaitu setiap keputusan atau kegiatan perusahaan seimbang antara task completion dan people development. Selama tahun 2015, serangkaian inisiatif dan kegiatan telah dilaksanakan untuk mendukung internalisasi dan eksternalisasi TIPS: Inovation Award, yaitu bentuk apresiasi kepada Karyawan BEI yang memberikan ide-ide inovatifnya; IDX 45, yaitu pedoman meeting dan penggunaan waktu yang yang efektif,efisien, dan produktif; Culture Festival yang terdiri dari serangkaian acara dan kegiatan 20 yang bertujuan untuk mengingatkan insan BEI dan memperkuat internalisasi nilai-nilai TIPS dalam keseharian perilaku Insan BEI. XIII.3. Employee Engagement BEI sangat menyadari bahwa Karyawan adalah aset penting perusahaan. Untuk itu upaya meningkatkan employee engagement menjadi salah satu Human Capital Strategy BEI. Guna meningkatkan employee engagement Karyawan BEI, telah dilakukan analisa terhadap data Employee Engagement Survey (EES) serta diskusi dengan karyawan dan lini manajer untuk menggali aspirasi menjadikan BEI sebagai tempat berkarya yang paling menarik. Beberapa action plan juga telah diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan pengelolaan SDM. XIII.4. Kegiatan Community of Practice (CoP) Salah satu inisiatif yang dilakukan untuk mendukung BEI sebagai Learning Organization dan Great Place to Work adalah dengan dibentuknya Community of Practice (CoP). Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sarana belajar dan knowledge sharing pada bidang-bidang tertentu dan menyediakan wadah bagi karyawan untuk work life balance. Kegiatan CoP di BEI terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain IDX Band, Futsal, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Bulutangkis, Fitness, Aikido, Financial Invesment, Islamic Capital Market, Movie Lover, Photography, Social Activities, Rohani Islam, dan Paduan Suara. Pada setiap tahunnya, BEI mengadakan kompetisi pada masing-masing cabang CoP yang melibatkan seluruh karyawan. XIII.5. Leadership Development Program Kapabilitas kepemimpian menjadi salah satu hal penting bagi BEI untuk mencapai tujuan organisasinya. Guna meningkatkan kemampuan kepemimpinan di lingkungan perusahaan serta mempersiapkan future leader, BEI berkomitmen untuk terus menjalankan Leadership Development Program yang disebut dengan IDX Executive League (IDEL). Program pengembangan leadership yang dilakukan di tahun 2015 mencakup 3 tingkatan program yaitu IDX Executive Foundation League (IEFL), IDX First Line Executive League (IFEL), dan IDX Strategic Executive League (ISEL). XIV. Tata Kelola Perusahaan, Manajemen Risiko Perusahaan, dan Business Continuity Management Guna menciptakan industri pasar modal yang sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance, BEI sesuai fungsinya sebagai fasilitator dan regulator pasar modal senantiasa meningkatkan tata kelola yang diterapkan di dalam Perusahaan. BEI telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten termasuk implementasi Whistle Blowing System (WBS), Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001, Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management) berbasis ISO 31000, serta penerapan prinsip-prinsip dari IOSCO (International Organization of Securities Committee). BEI juga telah menerapkan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) Perusahaan dan terus mengembangkannya untuk meningkatkan tingkat maturity pada seluruh proses-proses terkait teknologi informasi berdasarkan COBIT 4.1. 21 Pada tahun 2015 BEI telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001 untuk lingkup corporate wide pada keseluruhan fungsi di Perusahaan yaitu fungsi Pengawasan Transaksi, fungsi Penilaian Perusahaan, fungsi Keanggotaan, fungsi Kepatuhan Anggota Bursa, fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi Manajemen Risiko, fungsi Riset dan Pengembangan, fungsi Perencanaan dan Pengembangan TI, fungsi Operasional TI, fungsi Project Management Office TI, fungsi Management DRC (Disaster Recovery Center), fungsi Pemeriksa Internal, fungsi Sumber Daya Manusia, fungsi Umum, fungsi Keuangan, fungsi Manajemen Informasi dan Pengembangan Emiten, fungsi Hukum, fungsi Perdagangan, fungsi Edukasi dan fungsi Perencanaan Strategi dan Manajemen Proyek. Hal ini sesuai dengan komitmen BEI untuk selalu meningkatkan tata kelola perusahaan khususnya dalam pengelolaan ketersediaan, integritas, dan kerahasiaan informasi. Saat ini BEI juga telah mengimplementasikan BCMS (Business Continuity Management System) berdasarkan standar ISO 22301. Pelaksanaan BCMS di BEI mengacu pada beberapa pedoman yang telah dikembangkan yaitu Pedoman ERP (Emergency Respon Plan), Pedoman BCP (Business Continuity Plan), Pedoman DRP (Disaster Recovery Plan), dan Pedoman CP (Communication Plan). Dengan penerapan BCMS ini, BEI telah siap dalam menghadapi gangguan operasional bursa. XV. Kegiatan Internasional Sepanjang 2015, BEI telah berpartisipasi dalam kegiatan internasional dan menjalin kerja sama internasional untuk meningkatkan aktualisasinya di kalangan bursa global. Kegiatan internasional yang dilaksanakan atau diikuti oleh BEI, antara lain: • • • • • • • • • • • • • 8th Annual Best Deal & Solution Awards 2014, pada 29 Januari 2015; ASEAN Broker Conference & Networking 2015, pada 14 Maret 2015; 33rd AOSEF General Assembly, pada 26 hingga 27 Maret 2015; IOSCO Growth and Emerging Markets Committee Annual Meeting and Conference, Cairo, pada 27 hingga 29 Maret 2015; Asian Exchange Forum, Taiwan, pada 24 Juli 2015; WFE Working Committee Meeting dan the Global Sustainability & Impact Investing Forum, pada 22 hingga 23 Juli 2015; 23rd ASEAN Exchanges 2015, Ho Chin Minh, Vietnam, pada 7 Agustus 2015; 5th XBRL Asia Roundtable & Indonesia National XBRL Conference 2015, pada 19 hingga 20 Agustus 2015; The SMARTS Surveillance Conference 2015, pada 1 hingga 3 September 2015; WFE General Assembly and Annual Meeting, Doha – Qatar, pada 19 hingga 21 Oktober 2015; Daiwa Best of Indonesia 2015, Tokyo, pada 8 hingga 9 Oktober 2015; Capacity Building BCLMV Countries, pada 9 hingga 13 November 2015; IAI International Seminar: The Relevance of Professional Accountant in Hyper Connected World, pada 16 November 2015 XVI. Corporate Social Responsibility (CSR) Pada tahun 2015, BEI bersama dengan KPEI dan KSEI melaksanakan beberapa kegiatan CSR sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: pemberian bantuan dana bagi guru dan siswa SD Kampung Gaok, Banten; bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk pembangunan MCK di Sekolah Nurul Falah, Gaok, Banten; bekerja sama dengan Pesona Edu untuk membantu meningkatkan pendidikan melalui peningkatan pengetahuan dan 22 keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menyediakan perangkat keras dan lunak sebagai alat bantu mengajar dan pelatihan; Kegiatan Aksi Sosial Tanggap Darurat Asap berupa pendistribusian masker dan penyuluhan dokter di Kelurahan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan; serta pemberian sumbangan berupa susu, makanan, dan perlengkapan bayi kepada Panti Asuhan Tunas Bangsa Cipayung. Demikian untuk diketahui publik. KEPALA DIVISI KOMUNIKASI PERUSAHAAN PT BURSA EFEK INDONESIA DWI SHARA SOEKARNO NO. TELP: 021- 5150515 TOLL FREE: 0800-100-9000 (National) FAX: 021- 5150330 EMAIL: [email protected] 23