EDISI PASKAH

advertisement
EDISI PASKAH
RENUNGAN PRIBADI DAN KELUARGA KRISTEN
EDISI PASKAH
PERANCANG SAMPUL
Joshua Tan dan Alex Soh
EDITOR
PEMIMPIN EDITOR: Anne Cetas; ASISTEN EDITOR: Becky Knapp;
EDITOR: Tim Gustafson, J.R. Hudberg, dan Judith Markham
David Branon
Dennis J. De Haan
Martin R. DeHaan, M.D
PENULIS
Mart DeHaan
David C. Egner
David C. McCasland
Haddon W. Robinson
David H. Roper
William E. Crowder
TERJEMAHAN INDONESIA
PENERJEMAH: Tim Volunter Penerjemah ODB Indonesia
EDITOR TERJEMAHAN: Tim Editor ODB Indonesia
PENATA LETAK: Mary Chang
APRESIASI
Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI © 1974
© 2016 Our Daily Bread Ministries® • Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Naskah Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah milik Our Daily Bread Ministries®.
Indonesian “Our Daily Bread—Triumph in Tragedy”
Misi Penyelamatan
Film Saving Private Ryan menceritakan tentang upaya
penyelamatan seorang tentara penerjun payung Amerika Serikat
dalam Perang Dunia ke-2. Tiga saudara laki-laki dari Prajurit
James Ryan terbunuh dalam perang, sehingga hanya tentara
muda inilah yang tersisa untuk meneruskan nama keluarganya.
Kapten John Miller dan regunya berhasil menyelamatkan
Prajurit Ryan lewat perjuangan gagah berani yang memakan
korban dirinya dan beberapa orang dari pasukannya. Banyak
orang menyerahkan nyawa mereka demi menyelamatkan satu
orang.
Dua ribu tahun yang lalu, Allah sendiri menempuh suatu
misi penyelamatan. Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal ke
dalam dunia yang sesat. Yesus datang sebagai manusia dengan
satu mandat yang sangat penting—untuk mencari dan
menyelamatkan umat manusia yang terhilang (LUK. 19:10).
Misi penyelamatan itu bukanlah sesuatu yang baru dipikirkan
kemudian oleh Allah. Sudah sejak kekekalan Allah menetapkan
bahwa Kristus akan datang untuk
menyelamatkan kita.
Misi penyelamatan
Dari abad ke abad, dombadomba yang dikorbankan di
itu bukanlah sesuatu
setiap Paskah telah menunjuk
yang baru dipikirkan
kepada Yesus dan pengorbanankemudian oleh Allah. Nya yang sekali untuk selamanya
bagi yang berdosa. Ketika Yesus
datang, Dia menggenapi rencana Allah Bapa melalui kematian
dan kebangkitan-Nya dengan tekad yang teguh. Sekarang
keselamatan tersedia bagi setiap dan semua orang yang percaya
kepada-Nya. Satu mati demi menyelamatkan banyak orang.
Di hari-hari mendatang, Anda akan melangkah menuju
Paskah, hingga pada puncaknya Anda merayakan kemenangan
Yesus atas maut. Kami rindu mendorong Anda, lewat Santapan
Rohani edisi khusus Paskah ini, untuk menyambut hari yang
indah tersebut dengan tekad yang kuat. Setiap artikel dipilih
khusus untuk menolong Anda merenungkan tentang Sang
Juruselamat dan karya penyelamatan-Nya atas diri Anda.
Sembari Anda membacanya, kami berdoa kiranya iman
Anda dikuatkan, diteguhkan, ditantang, dan diubahkan. Saat
Anda bersama Kristus merenungkan berbagai peristiwa yang
ditempuh-Nya karena kasih-Nya kepada Anda, sembahlah Dia
dengan hati yang penuh ucapan syukur. Kiranya Anda semakin
menghayati karya penyelamatan-Nya di saat Anda merenungkan
kebesaran kasih dan anugerah-Nya.
RENUNGAN hari SENIN
Hari ke-1
Cahaya dalam Kegelapan
S
aya bersama putra saya menjelajahi sebuah gua kecil di pulau
Bonaire di kawasan Netherlands Antilles. Kami memasuki jalur
dalam gua tersebut dengan mengikuti seutas tali yang ditinggalkan
oleh para pengunjung sebelum kami. Sebelum kembali ke dunia
yang penuh cahaya di atas gua, kami memutuskan untuk mematikan
lentera kami sehingga dapat merasakan
BACAAN HARI INI
kegelapan total. Untuk beberapa saat, kami
Yohanes 1:1-14
diselimuti oleh kegelapan malam yang terpekat.
Betapa mengerikannya bila tersesat dalam
Dalam Dia ada hidup
gua besar yang tersembunyi tanpa sumber
dan hidup itu adalah
terang manusia.
cahaya! Perjanjian Baru menggunakan konsep
Yohanes 1:4
kegelapan untuk menggambarkan kondisi
rohani manusia. Jutaan manusia meraba-raba
tanpa harapan dan tak dapat menemukan jalan mereka. Karena
kesombongan, banyak orang tidak menyadari keadaan mereka yang
menyedihkan. Menurut mereka, pendidikan pada akhirnya akan
membawa mereka keluar dari bayang-bayang kebodohan dan takhayul,
dan pasti menuntun mereka menuju suatu hari yang lebih cerah.
Kita bersyukur kepada Allah atas segala kemajuan di bidang
teknologi yang memang kita butuhkan. Namun ada satu fakta yang tak
dapat dihindari: manusia masih berada dalam kegelapan—tersesat
dalam gua dosa dan pemberontakan mereka sendiri. Hanya ada satu
jalan keluar—dan Yesus Kristus, sang Terang kebenaran yang telah
membayar lunas dosa-dosa kita di kayu salib, menunjukkan jalan itu
kepada kita. Sudahkah Dia menjadi cahaya yang menerangi kegelapan
DENNIS DEHAAN
hidup Anda? Hai yang tinggal dalam keg’lapan dosa,
Yesuslah Terang dunia;
Menyingsing fajar bagi yang percaya,
Yesuslah Terang dunia. BLISS
(NYANYIAN PUJIAN, NO. 308)
Yesus Kristus—nama-Nya merdu didengar dan diri-Nya indah dipandang.
BACAAN HARI INI
Yohanes 1:1-14
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersamasama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa
Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang
manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya
Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang
terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan
terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
9
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia
dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu
tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah
atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang
laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
1
WAWASAN
Tema yang terus-menerus muncul dalam tulisan
Yohanes adalah terang melawan kegelapan. Itu dapat dilihat di ayat 4-9, dan
berlanjut di sepanjang Injil tulisannya (3:19-21; 9:5; DAN LAINNYA). Itu juga dapat dilihat
dalam 1 Yohanes yang menyatakan, “Dan inilah berita, yang telah kami dengar
dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan
di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita
beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita
berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran” (1:5-6). Tema ini memanggil kita
untuk menerima Kristus, Sang Terang dunia, dan untuk menjalani hidup dalam
terang-Nya.
RENUNGAN hari SELASA
Hari ke-2
Apa Tindakan Selanjutnya?
M
alam sebelum Yesus disalib, dua murid-Nya berpaling dari-
Nya. Yudas mengkhianati Kristus dengan membawa musuhmusuh-Nya datang menangkap-Nya di Taman Getsemani (LUK.
22:47-48). Dan Petrus tiga kali menyangkal bahwa ia mengenal
Yesus (AY.57-60).
Namun, apa yang mereka lakukan
BACAAN HARI INI
kemudian sangat jauh berbeda. Petrus menangis
Lukas 22:54-62
sedih dan menyesali perbuatannya, lalu
bertobat dan kemudian dipulihkan dengan
[Petrus] pergi ke
lembut (AY. 62; YOH. 21:15-17); sedangkan Yudas mati
luar dan menangis
dengan sedihnya.
gantung diri (MAT. 27:5).
Lukas 22:62
Ketika kita berbuat dosa, hal yang
terpenting adalah tindakan kita selanjutnya.
Apabila kita kehilangan kesabaran dan mengatakan sesuatu yang kasar
pada salah seorang anggota keluarga kita, apa tindakan kita setelah itu?
Bila kita berbuat salah terhadap rekan kerja, apa yang kita lakukan
kemudian? Bila kita menyadari ada niat jahat dalam benak kita, apa
tindakan kita berikutnya? Apakah kita mencari-cari alasan, membenarkan
kesalahan kita, menyalahkan orang lain, atau tidak mempedulikan
Allah? Itu semua hanya akan memperburuk dosa yang sudah ada.
Mungkin ketika Anda membaca renungan ini, Roh Kudus
mengingatkan akan dosa dalam hidup Anda. Jika benar demikian, Anda
dihadapkan dengan pilihan—bertobat dan mengakuinya di hadapan
Tuhan (1YOH. 1:9) atau tetap menyangkal bahwa Anda bermasalah dengan
dosa.
Saat Anda berdosa, janganlah memperburuk dosa itu dengan dosa
lainnya. Akuilah segera dosa itu di hadapan Tuhan dalam doa. Yang
DAVE EGNER
terpenting adalah tindakan Anda selanjutnya! UNTUK DIRENUNGKAN LEBIH LANJUT
Apa yang kita pelajari mengenai diri sendiri? (1Yoh. 1:8-10)
Bagaimana reaksi kita terhadap dosa dalam hidup kita? (1Yoh. 1:9).
Apakah dasar bagi pengampunan kita? (1Yoh. 2:1-2).
Penyangkalan menimbun dosa kita; pengakuan menghapusnya.
BACAAN HARI INI
Lukas 22:54-62
Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke
rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. 55 Di tengahtengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka
duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah
mereka. 56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat
api; ia mengamat-amatinya lalu berkata: “Juga orang ini bersama-sama
dengan Dia.” 57 Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak
kenal Dia!” 58 Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu
berkata: “Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata:
“Bukan, aku tidak!” 59 Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata
dengan tegas: “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia,
sebab ia juga orang Galilea.” 60 Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak
tahu apa yang engkau katakan.” Seketika itu juga, sementara ia berkata,
berkokoklah ayam. 61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka
teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum
ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”
62
Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.menimbun dosa
kita; pengakuan menghapuskannya.
54
WAWASAN
Penyangkalan Petrus yang menyedihkan itu diperburuk
dengan janji-janji lantang yang pernah dikatakannya
kepada Yesus. Sebelumnya, di Lukas 22, Kristus telah memperingatkan
Petrus untuk bersiap menghadapi ujian iman dari Iblis, tetapi Petrus
tidak menanggapinya dengan sungguh-sungguh (AY. 31-32). Sebaliknya ia
menyombongkan pengabdian dan keteguhan hatinya (AY. 33), menyatakan
bahwa ia bersedia dipenjara bahkan mati demi Tuhan. Pada akhirnya,
pernyataan itu tak dapat dipenuhinya. Sebagai respons dari kesombongan
Petrus itu, Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal-Nya tiga kali—
nubuat yang secara tragis tertulis dalam bacaan Alkitab hari ini.
RENUNGAN hari RABU
Hari ke-3
Serigala atau Domba
O
rang banyak telah berkumpul, dan mereka menuntut pembebasan
seorang tahanan. Di zaman Yesus, sudah menjadi kebiasaan bahwa
selama Paskah seorang tahanan dibebaskan sebagai peringatan
akan pembebasan orang Yahudi dari perbudakan di tanah Mesir.
Pilatus bukanlah orang yang masih hijau dalam kancah politik. Oleh
karena itu, ia memberi orang-orang itu pilihan:
BACAAN HARI INI
Orang yang membangkitkan Lazarus dari
Matius 27:15-26
kematian atau orang yang mungkin telah
banyak membunuh dengan pedangnya. Pilihan
“Siapa di antara
yang mudah sebenarnya. Namun, orang banyak
kedua orang itu yang
kamu kehendaki
itu memilih Barabas, si pembunuh.
kubebaskan
Hukum rimba biasanya lebih menyukai
bagimu?” Kata
orang yang liar, pemberontak, dan maniak.
mereka: “Barabas.”
Hukum rimba memilih para serigala dunia ini
Matius 27:21
seperti Barabas, Stalin, dan Hitler. Hukum
rimba menolak orang yang rendah hati, hamba
yang melayani, para domba.
Bagaimana bila kita ada di sana saat itu? Siapa yang akan kita pilih?
Kita mungkin yakin bahwa Yesuslah yang akan kita pilih. Namun,
benarkah demikian? Teriakan dari orang banyak itu begitu keras.
Beberapa hari sebelum pengadilan, mereka pernah bersorak-sorak,
“Hosana bagi Anak Daud!” Sekarang mereka berteriak, “Salibkan Dia!”
Tekanan dari banyak orang dapat membuat kita bingung, ketakutan, dan
terhanyut.
Oh Tuhan, tolonglah kami. Terkadang dalam kerumunan orang
banyak, walaupun kami tahu kebenaran, kami masih saja dapat tergoda
untuk memilih serigala. Tolonglah kami untuk memilih Sang Anak
DAVE EGNER
Domba. Dunia berusaha menekan kita
Untuk masuk dalam pengaruhnya.
Namun dapat kita tolak dengan pertolongan Allah
Jika kita berpegang pada kebenaran-Nya. SPER
Untuk menolak tekanan dunia, bersandarlah pada kekuatan Tuhan.
BACAAN HARI INI
Matius 27:15-26
Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan
satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan
orang banyak. 16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang
yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17
Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata
kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus
Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?” 18 Ia memang mengetahui,
bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. 19 Ketika Pilatus
sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya:
“Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia
aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.” 20 Tetapi oleh hasutan
imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta
supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. 21 Wali negeri
menjawab dan berkata kepada mereka: “Siapa di antara kedua orang itu
yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka: “Barabas.”
22
Kata Pilatus kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?” Mereka semua berseru:
“Ia harus disalibkan!” 23 Katanya: “Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Ia harus
disalibkan!” 24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia,
malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh
tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” 25 Dan seluruh
rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan
atas anak-anak kami!” 26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka,
tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
15
RENUNGAN hari KAMIS
Hari ke-4
Pengampunan Supernatural
S
eorang pria mati karena dibunuh. Saudara pria itu akhirnya
bertemu langsung dengan si pembunuh di ruang pengadilan setelah
sepuluh tahun kejahatan itu berlalu. Dengan suaranya yang
gemetar, ia berkata, “Saudara saya di alam baka mungkin dapat
mengampuninya, tetapi saya tak bisa.”
Kita dapat memahami apabila para korban
BACAAN HARI INI
penganiayaan dan ketidakadilan sangat sulit
Lukas 23:26-34
mengampuni—bahkan tidak mudah untuk
mengucapkan
kata-kata
yang
dapat
“Ya Bapa, ampunilah
menyembuhkan luka batin dan mengangkat
mereka, sebab
mereka tidak tahu
kepedihan yang ada di hati. Mengampuni
apa yang mereka
bukanlah respons alami kita. Sebagai akibatnya,
perbuat.” Lukas 23:34
keluarga-keluarga saling menjauhkan diri
karena kepedihan yang terjadi di masa lalu.
Pertengkaran yang berlarut-larut meletus menjadi kekerasan.
Namun, pikirkanlah tentang perkataan Yesus di kayu salib. Dia telah
menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang lapar, dan
mengajar orang yang mengembara. Namun sekarang, walaupun tidak
bersalah, Dia dipermalukan, diolok, dan dipukuli. Dalam kekelaman
itulah, tak ada seorang pun menyangka dari bibir-Nya yang terbakar
matahari berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat” (LUK. 23:34). Itulah kata-kata pertama yang
diucapkan-Nya di kayu salib. Bayangkan pengaruhnya terhadap orangorang yang mendengar-Nya! Yesus tidak mengungkapkan kemarahan
maupun kebencian, melainkan kata-kata yang paling penuh kasih yang
dapat diberikan seseorang, yakni kata-kata pengampunan.
Ya Allah, tolonglah kami untuk dapat menjadi seperti Anak-Mu
DAVE BRANON
dalam mengampuni orang yang menganiaya kami. Segala dosa kami, oh Kristus, telah Kau tanggung—
Engkau mati, maka kami hidup hari ini;
Mengenal kasih-Mu, apa yang dapat kami katakan!
Oh Yesus, tolong kami untuk mampu mengampuni. D. DEHAAN
Membalas kejahatan dengan kejahatan adalah biasa;
membalas kejahatan dengan kebaikan adalah luar biasa.
BACAAN HARI INI
Lukas 23:26-34
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang
bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu
diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil
mengikuti Yesus. 27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di
antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
28
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri
Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu
sendiri dan anak-anakmu! 29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang
berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak
pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.
30
Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah
menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! 31 Sebab
jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan
terjadi dengan kayu kering?” 32 Dan ada juga digiring dua orang lain,
yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
33
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka
menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang
seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
34
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi
pakaian-Nya.
26
WAWASAN
Dalam misi penyelamatan-Nya, Yesus terus-menerus
berinteraksi dengan orang-orang yang berkebutuhan
di sepanjang pelayanan-Nya di bumi. Yang mengagumkan, interaksi itu terus
berlanjut bahkan di jalan menuju Kalvari saat Yesus berjumpa dengan orangorang yang juga membutuhkan pelayanan-Nya. Simon dari Kirene memikul
salib Yesus (AY. 26), dan kemungkinan di kemudian hari menerima Yesus sebagai
Juruselamat pribadinya (TERSIRAT DALAM MARKUS 15:21). Yesus berpesan kepada para
putri Yerusalem yang berdukacita akan kematian-Nya yang segera terjadi
(AY. 27-31), dan Dia menawarkan keselamatan pada seorang penjahat yang disalib
di samping-Nya (AY. 39-43). Kerinduan-Nya yang terbesar saat Dia tergantung
di kayu salib adalah agar orang yang sesat dan berdosa memperoleh
pengampunan (AY. 34).
RENUNGAN hari JUMAT
Hari ke-5
Kemenangan di Balik Tragedi
K
ita menyebutnya “Jumat Agung”, tetapi tidak seorang pun yang
hadir pada hari Jumat itu menyebutnya sebagai hari yang “agung”.
Pribadi terbaik yang pernah ada dalam sejarah, dipaku pada salib
Romawi dan dibunuh. Bagi musuh-musuh-Nya, itu adalah semacam
kemenangan; bagi para prajurit, itu hanyalah satu hari kerja seperti
biasa; bagi para pengikut-Nya, itu adalah
BACAAN HARI INI
kandasnya pengharapan dan impian terbesar
Lukas 23:26-56
mereka. Akan tetapi, tidak ada seorang pun
yang menyebutnya sebagai hari Jumat yang
Ketika mereka
“agung”.
sampai di tempat
yang bernama
Memang benar ada banyak hari “Jumat
Tengkorak, mereka
yang buruk” bila Anda memandangnya terlepas
menyalibkan Yesus.
dari Minggu Paskah. Hari-hari yang buruk itu
Lukas 23:33
membuat hidup terasa hampa—tiada tujuan
dan arti. Akan tetapi, kemenangan Allah yang
paling gemilang muncul dari kekalahan yang kelihatannya paling telak.
Dalam bukunya Idols for Destruction (Meruntuhkan Berhala), Herbert
Schlossberg menulis, “Kita bukanlah penguasa sejarah dan tidak dapat
mengendalikan apa yang terjadi, tetapi kita memiliki kepastian tentang
adanya Allah yang berkuasa atas sejarah dan Dia mengendalikan segala
sesuatu yang terjadi. Kita memerlukan pemahaman teologis atas
bencana—pemahaman yang menyadari bahwa Allah bekerja di balik
peristiwa penangkapan, kekalahan, dan penyaliban. Alkitab dapat
dipahami sebagai rangkaian kemenangan-kemenangan Allah yang
tersamar sebagai bencana.”
Hadapilah hari demi hari dengan mempercayai Yesus Kristus.
Kemenangan-kemenangan terbesar dari Allah sering terjadi dari balik
HADDON ROBINSON
kekalahan. Rancangan Allah baik adanya,
Meski tak dapat kita pahami;
Dia melakukan segala sesuatu demi kebaikan
Dan mengubah tragedi yang kita alami. SPER
Kemenangan Allah yang paling gemilang muncul
dari kekalahan yang kelihatannya paling telak.
BACAAN HARI INI
Lukas 23:44-56
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan
meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 45 sebab matahari
tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 46 Lalu Yesus
berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia
menyerahkan nyawa-Nya. 47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang
terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang
benar!” 48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun
di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah
mereka sambil memukul-mukul diri. 49 Semua orang yang mengenal
Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti
Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. 50 Adalah
seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang
yang baik lagi benar. 51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan
Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menantinantikan Kerajaan Allah. 52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta
mayat Yesus. 53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya
dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali
di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. 54 Hari
itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. 55 Dan perempuanperempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea,
ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya
dibaringkan. 56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempahrempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat
menurut hukum Taurat.
44
WAWASAN
Terbelahnya tabir Bait Suci sangatlah penting. Akses
menuju tempat Mahakudus yang tertutup oleh tabir itu sebelumnya
terlarang, tetapi kini telah terbuka bagi semua orang.
RENUNGAN hari SABTU
Hari ke-6
Banyak Tanda
A
lkitab mengatakan bahwa Yesus “menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, . . . dengan banyak tanda” (KIS. 1:3). Itu lebih
dari sekadar pernyataan bersejarah yang disampaikan Lukas. Itu
merupakan tantangan terhadap berbagai kritik yang hendak
menyangkali fakta tentang kebangkitan tubuh Tuhan Yesus Kristus.
Lukas telah membuat pernyataan yang
BACAAN HARI INI
menakjubkan sekaligus mencengangkan bahwa
Kisah Para Rasul 1:1-11
Yesus hidup, Dia disaksikan oleh sekelompok
besar orang, dan kebangkitan-Nya dikuatkan
Kepada mereka
dengan begitu banyaknya tanda dan bukti yang
Ia menunjukkan
diri-Nya setelah
meyakinkan.
penderitaan-Nya
Hari ini, 2.000 tahun setelah peristiwa
selesai, dan dengan
tersebut berlalu, tidak ada doktrin lain dari
banyak tanda Ia
Kitab Suci yang lebih banyak diserang daripada
membuktikan,
doktrin tentang kebangkitan tubuh Tuhan kita.
bahwa Ia hidup.
Memang tidak mengherankan, karena hal itu
Kisah Para Rasul 1:3a
merupakan dasar dari seluruh doktrin iman
Kristen yang agung.
Seluruh struktur doktrin iman Kristen tergantung pada kebangkitan
Yesus. Bila kebangkitan Yesus tidak dapat dibuktikan, iman Kristen akan
hancur menjadi debu dan bahkan tidak lebih tepercaya daripada mitosmitos Yunani dan Romawi kuno yang paling liar sekalipun.
Si iblis mengetahui hal itu, maka dari segala kebenaran tentang
Kristus, yang pertama dan paling sering diserangnya adalah fakta
kebangkitan tubuh Yesus. Kredibilitas iman Kristen kita dilandaskan
pada “banyak tanda [yang] membuktikan” bahwa Yesus hidup.
M. R. DEHAAN
Kristus adalah kehidupan, kubur yang kosong
Menyatakan kekuatan kuasa-Nya;
Dan bagi mereka yang percaya pada-Nya
Takkan dicelakakan kematian maupun neraka. NN.
Karena Kristus hidup, kita tak perlu takut terhadap maut.
BACAAN HARI INI
Kisah Para Rasul 1:1-11
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis
tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 2
sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi
perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilihNya. 3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan,
bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang
menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah. 4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka,
Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — “telah kamu dengar dari pada-Ku. 5 Sebab Yohanes membaptis dengan
air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” 6
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah
Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” 7 Jawab-Nya:
“Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan
Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 8 Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.” 9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah
Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan
mereka. 10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu,
tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 11
dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
1
RENUNGAN hari MINGGU
Hari ke-7
Batas Penglihatan
“M
elihat baru percaya,” demikian kata pepatah lama. Akan tetapi,
bila kita percaya hanya pada apa yang dapat kita lihat, kita tidak
akan pernah mengenal Allah atau mengalami kehadiran-Nya.
Saya sedang bepergian ke Inggris pada waktu penyakit
kuku dan mulut menyerang ternak. Di rumah, saya telah membaca
pelbagai cerita di surat kabar tentang akibat
BACAAN HARI INI
tragis dari penyakit itu bagi para peternak. Saya
Yohanes 20:19-31
telah melihat laporan di televisi tentang
pembantaian ternak dengan cara disembelih,
Berbahagialah
dibakar, lalu dikubur untuk mencegah
mereka yang tidak
melihat, namun
penyebaran penyakit. Namun dalam perjalanan
percaya. Yohanes 20:29b
dengan kereta api dari London ke Devon, saya
melihat banyak kawanan domba yang sehat
dan gerombolan ternak di ladang. Saya tidak melihat adanya papan
peringatan terhadap bahaya penyakit kuku dan mulut. Haruskah saya
mempercayai mata saya sendiri atau laporan-laporan dari sumber yang
dapat dipercaya?
Setelah Yesus bangkit dari kematian, Tomas menolak untuk
mempercayai laporan bahwa Yesus hidup. Ia berkata bahwa sebelum ia
menyentuh lubang paku di kedua tangan Yesus dan luka di lambungNya, ia tidak akan percaya (YOH. 20:24-25). Ketika Tuhan menampakkan diri
kepada para murid delapan hari kemudian, Yesus berkata kepada Tomas,
“Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah
mereka yang tidak melihat, namun percaya” (AY. 29).
Walaupun kita tidak pernah melihat Yesus, dengan iman kita
menerima perkataan dari para saksi yang dapat dipercaya, kita menerima
DAVID MCCASLAND
Tuhan yang hidup itu, dan kita pun percaya. Kutahu dengan iman siapa kupercaya,
Kutahu bahwa anugerah Allah telah kuterima
Kutahu Dia akan menjagaku sampai akhir,
Juruselamat, Penebus, dan Sahabat setiaku. NN.
Iman melihat apa yang tak terlihat oleh mata.
BACAAN HARI INI
Yohanes 20:19-31
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintupintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang
Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengahtengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” 20 Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambungNya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan. 21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama
seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus
kamu.” 22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan
berkata: “Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa
orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang
tetap ada, dosanya tetap ada.” 24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua
belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama
mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25 Maka kata murid-murid yang
lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata
kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya
dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan
mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak
akan percaya.” 26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada
kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka.
Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengahtengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” 27 Kemudian
Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan
engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” 28 Tomas menjawab
Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” 29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang
tidak melihat, namun percaya.” 30 Memang masih banyak tanda lain yang
dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam
kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya
kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu
oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
19
RENUNGAN hari SENIN
Hari ke-8
Pemenang yang Agung
S
iapa yang tidak akan terinspirasi oleh seorang petarung yang
bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan kelihatannya
sudah hampir menyerah? Gambaran pelari yang tersandung dan
jatuh tetapi yang perlahan dan pasti memimpin perlombaan
sungguh menginspirasi kita.
Inspirasi yang sama juga memotivasi orang
BACAAN HARI INI
Kristen yang memperoleh semangat dari
Ibrani 12:1-9
teladan Tuhan dan Juruselamatnya. Tidak ada
seorang pun yang pernah begitu dipermalukan
Aku, manusia celaka!
seperti Yesus sebelum Dia kemudian bangkit
Siapakah yang akan
melepaskan aku dari
kembali. Dia direndahkan, diludahi, dicambuk,
tubuh maut ini?
dipukuli, dan dipaku di kayu salib. Ketika
Roma 7:24
penderitaan-Nya telah berlalu, sebuah tombak
ditikamkan ke lambung-Nya. Para prajurit
memastikan keberhasilan mereka dan menyatakan bahwa Dia telah
mati. Pasukan tentara menjaga kubur-Nya. Dalam keadaan demikian,
adakah manusia yang lebih dipermalukan daripada Yesus?
Namun, itu bukanlah akhir dari segalanya! Tiga hari kemudian,
Yesus bangkit dari kubur dan menampakkan diri di hadapan banyak
pengikut-Nya. Dia adalah pemenang dari pergumulan-Nya melawan
kematian, dosa, dan neraka.
Apakah Anda merasa tak berdaya hari ini? Apakah Anda telah
terpuruk begitu dalam? Lihatlah kembali penderitaan yang Yesus alami.
Perhatikanlah kebangkitan-Nya atas kematian. Mintalah kepada Dia
untuk memberi Anda kemenangan. Lihatlah apa yang Dia tawarkan
kepada Anda, tak peduli seberapa parah kejatuhan Anda! Tuhan kita
MART DEHAAN
adalah Pemenang yang Agung. Teladan yang terbesar, Dialah Tuhan
Dengan kuasa kemenangan;
Kekuatan yang membangkitkan Kristus dari kubur
Memberi pengharapan dalam kekelaman hidup. BRANON
Yesus mati untuk menyelamatkan kita dan hidup untuk menjaga kita.
BACAAN HARI INI
Ibrani 12:1-9
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang
mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan
dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun
dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul
salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk
di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun
menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak
orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai
mencucurkan darah. 5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang
berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku,
janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa
apabila engkau diperingatkan-Nya; 6 karena Tuhan menghajar orang
yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai
anak.” 7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan
kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh
ayahnya? 8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita
setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan
mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat
kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
1
WAWASAN
“Di sebelah kanan takhta Allah” (AY. 2) adalah tempat
pemegang kuasa dan otoritas. Diterimanya Yesus pada posisi itu oleh BapaNya menunjukkan kepuasan Allah terhadap apa yang telah Kristus selesaikan.
Dia bertahan dalam penderitaan, membayar utang atas dosa kita, dan
menaklukkan kematian, sehingga sekarang Dia ditinggikan di tempat yang
tertinggi (LIHAT JUGA FILIPI 2:5-11).
RENUNGAN hari SELASA
Hari ke-9
Memikul Salib
S
alib. Kita memandang salib pada saat ini sebagai alat keji dari kayu
yang dipakai untuk menghukum mati Yesus Kristus.
Akan tetapi sebelum para pengikut-Nya mengetahui bahwa
Yesus akan mati dengan cara demikian, Dia telah berbicara tentang
salib. Di dekat Danau Galilea, ketika Dia mempersiapkan para murid
untuk menjangkau “domba-domba yang hilang
BACAAN HARI INI
dari umat Israel” (MAT. 10:6), Yesus berkata kepada
Matius 10:24-39
mereka, “Barangsiapa tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (AY. 38).
Barangsiapa tidak
Para murid tidak menghubungkan kata
memikul salibnya
dan mengikut Aku, ia
salib itu dengan kematian Yesus yang semakin
tidak layak bagi-Ku.
dekat, tetapi mereka mengerti apa yang
Matius 10:38
dimaksudkan dengan salib. Penyaliban adalah
metode penghukuman yang lazim pada masa
itu. Para murid memiliki gambaran yang sangat gamblang tentang
penderitaan, penghukuman, dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh
penyaliban. Memikul salib berarti berjalan dalam jalan kehidupan yang
paling sulit.
Jadi mengapa Yesus menganjurkan pengikut-Nya untuk memikul
salib? Karena Dia menghendaki murid-murid yang rela menghadapi
berbagai kesulitan dalam pelayanan yang diberikan-Nya. Tak lama lagi
Yesus akan dibunuh, dan para murid harus terus memberitakan pesan
Yesus tanpa kehadiran-Nya. Diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh
untuk bertahan menghadapi kekuatan yang ingin membungkam Injil.
Itu masih menjadi tantangan bagi kita sekarang. Apakah kita
bersedia memikul salib dan melayani Kristus dengan penyangkalan diri?
DAVE BRANON
Tugas itu besar, tetapi membawa upah yang kekal. Tentara salib akukah,
Pengikut Almasih,
Yang takut mengakui-Nya
Dan malu bersaksi? WATTS
(NYANYIAN PUJIAN, NO. 225)
Setelah semua kebaikan yang telah Kristus lakukan bagi kita,
bukankah sepantasnya kita memberikan yang terbaik bagi-Nya?
BACAAN HARI INI
Matius 10:24-29
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang
hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika
ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia
menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul,
apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap
mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan
dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan
diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah
itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah
itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka
yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh
jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik
jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua
ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi
di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung
semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih
berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui
Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku
yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
34
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
35
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak
perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
36
dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 37 Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku;
dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. 38 Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 39 Barangsiapa
mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
24
RENUNGAN hari RABU
Hari ke-10
Mati untuk Hidup
S
alib pada zaman Romawi dirancang untuk hukuman mati. Tidak
ada kegunaan lainnya. Jadi apakah yang Yesus maksudkan ketika
berkata bahwa setiap orang yang ingin mengikut Dia harus
“memikul salibnya setiap hari”? (LUK. 9:23). Dia tidak berkata bahwa
kita semua harus disalibkan. “Salib” yang dimaksudkan-Nya adalah
tindakan untuk mematikan keinginan hati dan
BACAAN HARI INI
dengan taat tunduk kepada kehendak Allah.
Lukas 9:18-26
Tindakan mematikan itu berarti bahwa kita
menyangkal keinginan kita untuk memiliki
Setiap orang yang
rumah yang lebih besar, mempunyai anak-anak
mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal
yang lebih patuh, atau mendapatkan pasangan
dirinya, memikul
yang lebih pengertian. Tindakan mematikan
salibnya setiap hari
itu berarti bersikap sabar ketika kita
dan mengikut Aku.
disalahpahami, dipermalukan, dan harga diri
Lukas 9:23
kita diinjak-injak. Itu juga dapat berarti
menerima keadaan yang tidak dapat diubah.
Seorang misionaris dan pujangga bernama Amy Carmichael sangat
memahami arti penderitaan dan kesengsaraan. Ia menulis, “Kerelaan
menerima membawa damai sejahtera.”
Yesus mengatakan bahwa kita harus memikul salib kita setiap hari.
Kita bangun pagi setiap hari, dengan penuh sukacita dan keberanian
menanggung beban, karena ada hal lain yang juga kita terima “setiap
hari”. Itulah anugerah yang selalu ada dan senantiasa cukup dari Pribadi,
yang kuasa-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan kita (2KOR. 12:9), dan
yang tidak akan membiarkan atau meninggalkan kita (IBR. 13:5). Dia berjanji
bahwa melalui tindakan kita memikul salib, Dia akan menghidupkan
kita kembali (1KOR. 15:53-57).
DAVID ROPER
Apakah Anda memikul salib dalam hidup Anda? Hari demi hari, kuhadapi peperangan,
Hari demi hari, kulakukan kehendak-Mu,
Hari demi hari, kupikul salib,
Karena kurindu jadi murid sejati-Mu. FISHER
Kerelaan menerima membawa damai sejahtera.
BACAAN HARI INI
Lukas 9:18-26
Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka:
“Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” 19 Jawab mereka:
“Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula
yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah
bangkit.” 20 Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah
Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” 21 Lalu Yesus melarang
mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal
itu kepada siapapun. 22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus
menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga.” 23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap
hari dan mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 25 Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau
merugikan dirinya sendiri? 26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan
karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu,
apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan
Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
18
WAWASAN
Walaupun sebutan “Anak Manusia” (AY. 22,26) tidak hanya
terdapat dalam Injil Lukas, tetapi itu merupakan tema
dari Injil itu. Injil Matius berfokus kepada Kristus sebagai “Raja Orang Yahudi,”
sedangkan Markus memandang Dia sebagai “Hamba Allah,” dan Yohanes
menghadirkan Sang Juruselamat sebagai “Anak Allah.” Dalam Injil Lukas, sifat
kemanusiaan Kristuslah yang ditampilkan, sehingga julukan “Anak Manusia”
memang cocok sebagai tema.
RENUNGAN hari KAMIS
Hari ke-11
Ketakutan dan Kesukaan Besar
M
aria dan beberapa wanita yang menyertainya tidak menduga
akan menerima sambutan setibanya mereka di kubur Yesus.
Mereka datang saat dini hari dengan tujuan untuk membalurkan
rempah-rempah pada jasad Sahabat mereka—tanpa mengetahui
bagaimana caranya masuk ke dalam kubur. Namun saat mendekati kubur,
mereka tercengang karena melihat batu besar
BACAAN HARI INI
telah tergeser dari lubangnya. Yang lebih
Matius 28:1-10
menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat
sedang duduk di atasnya.
Mereka segera
Tidak heran apabila mereka merasa takut
pergi dari kubur itu,
dengan takut dan
dan takjub. Namun mereka juga merasakan
dengan sukacita yang
sukacita besar setelah malaikat itu mengundang
besar dan berlari
mereka masuk untuk melihat ke dalam kubur
cepat-cepat untuk
yang kosong, dan kemudian menyuruh mereka
memberitahukannya
pergi memberitahukan kepada murid-murid
kepada murid-murid
yang lain bahwa Yesus telah bangkit.
Yesus. Matius 28:8
Dua ribu tahun setelah pemberitahuan
pertama tersebut, sebagai pengikut Yesus kita
juga memiliki perasaan yang tak menentu dalam membagikan kabar
baik itu. Kita merasakan sukacita besar karena Yesus hidup, tetapi juga
merasakan ketidaknyamanan ketika menceritakan tentang Dia kepada
orang lain. Para wanita itu merasa takjub karena melihat dan mendengar
sang malaikat di pintu kubur, tetapi ketakutan kita berbeda. Kita takut
akan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita ketika kita menceritakan
kepada mereka bahwa Yesus telah bangkit. Namun sama seperti Maria
dan para wanita itu, kita memiliki tanggung jawab untuk menceritakan
kabar baik itu kepada orang lain. Roh Allah akan memberikan kita
kekuatan untuk mengatasi ketakutan dan membagikan sukacita kita
DAVE BRANON
yang besar. Oh, betapa sukacita—Tuhan sudah bangkit!
Maut dikalahkan Anak Allah;
Beri kami keberanian untuk bersaksi, ya Tuhan;
Tuntun kami untuk mencari yang sesat. D. DEHAAN
Kabar baik tentang kebangkitan terlalu baik untuk disimpan sendiri.
BACAAN HARI INI
Matius 28:1-10
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada
hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria
yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi
yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan
datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
3
Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4 Dan
penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orangorang mati. 5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuanperempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari
Yesus yang disalibkan itu. 6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit,
sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia
berbaring. 7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-muridNya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului
kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku
telah mengatakannya kepadamu.” 8 Mereka segera pergi dari kubur itu,
dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat
untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9 Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10 Maka
kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada
saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah
mereka akan melihat Aku.”
1
WAWASAN
Sebenarnya ada enam orang bernama Maria yang
disebutkan di dalam Perjanjian Baru. Maria, ibu Yesus (LUK. 1–2), Maria
Magdalena (MAT. 28:1), Maria dari Betania, saudara perempuan Lazarus (YOH. 12:1-6),
Maria, ibu Yakobus (MRK. 16:1), Maria, ibu Yohanes Markus (KIS. 12:12), dan Maria,
seorang hamba setia di tengah jemaat di Roma (RM. 16:6).
RENUNGAN hari JUMAT
Hari ke-12
Apakah Engkau Mengasihi-Ku?
D
ahulu ketika putri kami masih berumur empat tahun, ia pernah
berlari-lari sembari masuk ke dalam rumah. Sesampainya di depan
pintu, tiba-tiba ia berhenti dan berputar-putar. Dengan centil, ia
berseru, “Aku sayang Mama!” Kemudian ia pergi dan berlari lagi. Ia
benar-benar dapat membuat kami terharu!
Bayangkanlah adegan yang sama tetapi
BACAAN HARI INI
dengan keadaan yang berbeda. Seandainya
Yohanes 21:15-25
putri saya telah dipanggil untuk ketiga kalinya
agar ia segera duduk untuk makan tetapi tidak
Apakah engkau
muncul-muncul juga. Setibanya ia di hadapan
mengasihi Aku lebih
dari pada mereka
Anda, ia berhenti dan berkata, “Aku sayang
ini? Yohanes 21:15
Papa,” kemudian ia berputar-putar dan berlari
keluar dari pintu. Dalam keadaan ini, meski
ucapannya sama, kata-katanya tidak akan menyentuh hati siapa pun.
Tuhan kita juga menginginkan perkataan “Aku mengasihi-Mu” dari
anak-anak-Nya itu didukung oleh perbuatan mereka. Ketika Yesus
bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” (YOH. 21:15), Dia
tidak puas dengan jawaban yang seadanya, “Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau.” Dia menanggapi jawaban murid-Nya itu
dengan mengatakan, “Petrus, jika engkau sungguh mengasihi-Ku,
kasihilah mereka yang Kukasihi. Petrus, jika engkau mengasihi-Ku,
ikutlah Aku.”
Apa yang akan Anda katakan jika Tuhan mengajukan pertanyaan
yang sama kepada Anda? Akankah Anda menjawab, “Ya Tuhan, aku
mengasihi-Mu”? Kata-kata tersebut akan menggembirakan hati Bapa
apabila Anda memang adalah anak yang taat kepada-Nya.
MART DEHAAN
Kasihku pada-Mu tambahkanlah!
Ya Kristus Tuhanku. o, dengarlah!
Kumohon tak henti: Tambahkanlah kasihku,
Makin Besar kepada-Mu! PRENTISS
(NYANYIKANLAH KIDUNG BARU, NO. 141)
Mengasihi Allah berarti menaati Allah.
BACAAN HARI INI
Yohanes 21:15-22
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya:
“Gembalakanlah domba-domba-Ku.” 16 Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa
aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah
domba-domba-Ku.” 17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
“Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih
hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau
mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu
segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata
Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. 18 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki,
tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan
tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau
ke tempat yang tidak kaukehendaki.” 19 Dan hal ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
20
Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus
sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang
makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah
dia yang akan menyerahkan Engkau?” 21 Ketika Petrus melihat murid itu,
ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia
ini?” 22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup
sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
15
WAWASAN
Tiga ungkapan kasih yang diminta Yesus dari Petrus
sebanding dengan tiga penyangkalan yang diucapkan Petrus pada saat Kristus
diadili.
Dua Penjahat
Penyaliban adalah penyiksaan. Tali dari bahan kulit atau paku
digunakan untuk menggantung si terhukum pada sebuah tiang.
Layaknya binatang yang tak berdaya tergantung di pagar berduri,
adakalanya sang korban menahan kesakitan yang amat sangat
selama berhari-hari. Korban biasanya menemui ajal karena
sesak napas yang dialaminya ketika tergantung dengan
tangannya dan tidak berdaya lagi untuk menghirup napas.
Tiga orang tergantung di tiga salib. Di musim semi tahun 33 M,
peristiwa penyaliban terhadap tiga orang di luar kota Yerusalem
telah mengubah sejarah dunia. Orang Romawi yang melakukan
eksekusi memaku pergelangan tangan dan kaki ketiga orang itu
dan membiarkan mereka mati di sana. Peristiwa seperti itu
lazim terjadi pada zaman kuno di Timur Tengah. Akan tetapi
2.000 tahun kemudian, dunia masih saja membicarakan tentang
kematian tiga orang tersebut.
Saya menemukan penjelasan tertulis tentang arti penting
dari kematian tiga orang tersebut pada halaman depan sebuah
Alkitab lama. Seseorang telah menorehkan kata-kata berikut
yang begitu berkesan bagi saya, “Orang pertama mati dalam
dosa dan menanggung dosa. Orang kedua mati dalam dosa
tetapi tidak menanggung dosa. Orang ketiga mati menanggung
dosa tetapi tidak berdosa.” Sejak membaca kutipan itu, saya
selalu mengingatnya sebagai suatu penjelasan sederhana yang
mendalam tentang sejumlah perbedaan yang kita lihat dari
ketiga orang yang disalibkan itu.
Orang pertama mati dalam dosa dan menanggung dosa.
Orang ini salah satu dari dua penjahat yang dihukum pada hari
itu. Menurut hukum yang berlaku, hukuman itu memang
selayaknya ia terima. Oleh hakim yang mengemban otoritas
Kaisar Romawi, ia dijatuhi hukuman mati.
Penjahat pertama ini tampaknya mati dengan membawa
kemarahannya. Ia mungkin marah pada dirinya sendiri karena
tertangkap. Ia mungkin marah pada sang hakim yang
menjatuhkan hukuman atasnya. Ia mungkin marah pada semua
orang yang pernah mengecewakan dirinya. Namun sepertinya ia
marah terutama kepada Yesus yang tergantung tanpa dosa di
sampingnya. Penjahat pertama ini bukanlah satu-satunya yang
memandang rendah Yesus. Orang lain juga merasakan hal yang
sama. Memang mudah merasa geram terhadap seseorang yang
menyatakan diri-Nya sebagai terang dan pengharapan bagi
dunia—tetapi yang kemudian digantung layaknya penjahat dan
bahkan tidak melepaskan diri-Nya sendiri dari kematian.
Karena marah kepada Yesus yang tidak mampu menolong
diri-Nya sendiri atau siapa pun juga (LUKAS 23:39), penjahat pertama
ini mati dalam dosanya dan menanggung dosa itu.
Orang kedua mati dalam dosa tetapi tidak menanggung dosa.
Ada penjahat kedua yang dihukum pada hari itu. Pada awalnya
ia mengikuti perbuatan orang lain yang mengejek dan menghina Yesus. Beberapa saat lamanya ia juga turut mengolok-olok
dan menantang Yesus untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri
dan mereka, jika memang benar Yesus adalah Mesias yang
dijanjikan (MAT. 27:37-44).
Namun ketika hari mulai gelap, penjahat kedua ini berubah
hatinya. Ia menegur penjahat yang pertama, “Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab
kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia
berkata, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang
sebagai Raja.” Yesus membalasnya, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus” (LUK. 23:40-43).
Mungkin itu salah satu percakapan terpenting yang pernah
dicatat dalam sejarah. Kata-kata yang singkat itu menunjukkan
apa yang seterusnya dinyatakan dalam Perjanjian Baru.
Pengampunan dosa dan hidup kekal diberikan kepada siapa saja
yang mempercayai Yesus untuk pengampunan dosa-dosa
mereka. Tidak lebih. Tidak kurang. Hanya iman di dalam Kristus
yang menentukan keabadian yang akan kita jalani (YOH. 3:16-18;
KIS. 16:31; RMA 4:5; EF. 2:8-9; TIT. 3:5).
Penjahat kedua ini tidak mempunyai waktu untuk
membereskan hidupnya. Ia juga tidak mempunyai kesempatan
apa pun, kecuali untuk percaya kepada Yesus. Lewat tindakannya,
ia memberikan gambaran kepada kita semua tentang apa yang
dibutuhkan untuk masuk dalam keluarga Allah yang kekal.
Sebagai respons terhadap pernyataan iman yang sangat
sederhana itu, Yesus menjamin bahwa pengampunan akan
diterimanya. Penjahat kedua itu mati dalam dosa, tetapi tidak
menanggung dosa itu. Allah, Sang Hakim Surgawi, telah
mengangkat dosa yang membebani penjahat tersebut dan
menaruhnya kepada Yesus, yang menanggung dosa kita semua.
Orang ketiga mati menanggung dosa tetapi tidak berdosa.
Yesus menanggung dosa seisi dunia pada hari itu. Dia mati
dengan menanggung beban dosa dunia, tetapi sesungguhnya
Dia tidak berdosa sama sekali.
Tiga hari kemudian Dia bangkit dari kematian untuk
menunjukkan bahwa kematian-Nya yang dipandang tragis itu
bukanlah suatu kesalahan. Dengan tubuh kebangkitan yang
masih berlubang paku, Yesus memberikan bukti pada ratusan
murid-Nya untuk percaya bahwa Dia telah mati menggantikan
mereka. Hukuman Allah telah dijatuhkan ke atas-Nya untuk
menggantikan kita.
Saya takjub karena kisah itu juga merupakan kisah kita. Kita
hadir di sana. Kita hadir di sana karena Allah menggantikan kita
dan menanggung dosa-dosa kita. Kita pun hadir di sana karena
kita semua harus memberikan tanggapan, entah seperti penjahat
pertama atau penjahat kedua.
Yang mengubah Anda bukanlah kata-kata, melainkan iman.
Apabila Anda tidak memiliki iman itu tetapi menginginkannya,
mintalah kepada Allah untuk memberikan iman kepada Anda.
Berserulah kepada Tuhan, “Aku percaya. Tolonglah aku yang
tidak percaya ini” (MRK. 9:24).
Bapa di surga, terima kasih karena Engkau telah menolong kami
untuk melihat semua ini sebagai kisah tentang diri-Mu. Dalam
penderitaan Anak-Mu, kami melihat penderitaan-Mu dan kasih-Mu
bagi kami. Dalam kematian-Nya, kami melihat-Mu membayar
lunas semua dosa kami, dan Engkau menawarkan pengampunan
kepada kami. Dalam kebangkitan-Nya, kami menerima kepastian
bahwa Engkau berkenan akan harga yang Dia tebus bagi kami.
Bapa, terima kasih karena Engkau menolong kami untuk melihat
juga kisah itu sebagai kisah tentang diri kami. Dalam diri penjahat
pertama, kami melihat kecenderungan awal kami yang membenci
Engkau, menolak kasih-Mu, dan membiarkan kemarahan kami
memisahkan kami dari-Mu dan sesama kami. Terima kasih karena
Engkau melembutkan hati kami, sehingga kami juga dapat melihat
diri kami dalam diri penjahat kedua yang akhirnya bertobat
sebelum terlambat.
Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab
yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan
diterima oleh semua orang.
Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi
tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini
untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan
kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan
materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries.
Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat
memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau
orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup.
Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau
denominasi apa pun.
DONASI
Download