EDISI PASKAH RENUNGAN PRIBADI DAN KELUARGA KRISTEN EDISI PASKAH PERANCANG SAMPUL Joshua Tan dan Alex Soh EDITOR PEMIMPIN EDITOR: Anne Cetas; ASISTEN EDITOR: Becky Knapp; EDITOR: Tim Gustafson, J.R. Hudberg, dan Judith Markham David Branon Dennis J. De Haan Martin R. DeHaan, M.D PENULIS Mart DeHaan David C. Egner David C. McCasland Haddon W. Robinson David H. Roper William E. Crowder TERJEMAHAN INDONESIA PENERJEMAH: Tim Volunter Penerjemah ODB Indonesia EDITOR TERJEMAHAN: Tim Editor ODB Indonesia PENATA LETAK: Mary Chang APRESIASI Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI © 1974 © 2016 Our Daily Bread Ministries® • Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Naskah Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah milik Our Daily Bread Ministries®. Indonesian “Our Daily Bread—Triumph in Tragedy” Misi Penyelamatan Film Saving Private Ryan menceritakan tentang upaya penyelamatan seorang tentara penerjun payung Amerika Serikat dalam Perang Dunia ke-2. Tiga saudara laki-laki dari Prajurit James Ryan terbunuh dalam perang, sehingga hanya tentara muda inilah yang tersisa untuk meneruskan nama keluarganya. Kapten John Miller dan regunya berhasil menyelamatkan Prajurit Ryan lewat perjuangan gagah berani yang memakan korban dirinya dan beberapa orang dari pasukannya. Banyak orang menyerahkan nyawa mereka demi menyelamatkan satu orang. Dua ribu tahun yang lalu, Allah sendiri menempuh suatu misi penyelamatan. Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia yang sesat. Yesus datang sebagai manusia dengan satu mandat yang sangat penting—untuk mencari dan menyelamatkan umat manusia yang terhilang (LUK. 19:10). Misi penyelamatan itu bukanlah sesuatu yang baru dipikirkan kemudian oleh Allah. Sudah sejak kekekalan Allah menetapkan bahwa Kristus akan datang untuk menyelamatkan kita. Misi penyelamatan Dari abad ke abad, dombadomba yang dikorbankan di itu bukanlah sesuatu setiap Paskah telah menunjuk yang baru dipikirkan kepada Yesus dan pengorbanankemudian oleh Allah. Nya yang sekali untuk selamanya bagi yang berdosa. Ketika Yesus datang, Dia menggenapi rencana Allah Bapa melalui kematian dan kebangkitan-Nya dengan tekad yang teguh. Sekarang keselamatan tersedia bagi setiap dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Satu mati demi menyelamatkan banyak orang. Di hari-hari mendatang, Anda akan melangkah menuju Paskah, hingga pada puncaknya Anda merayakan kemenangan Yesus atas maut. Kami rindu mendorong Anda, lewat Santapan Rohani edisi khusus Paskah ini, untuk menyambut hari yang indah tersebut dengan tekad yang kuat. Setiap artikel dipilih khusus untuk menolong Anda merenungkan tentang Sang Juruselamat dan karya penyelamatan-Nya atas diri Anda. Sembari Anda membacanya, kami berdoa kiranya iman Anda dikuatkan, diteguhkan, ditantang, dan diubahkan. Saat Anda bersama Kristus merenungkan berbagai peristiwa yang ditempuh-Nya karena kasih-Nya kepada Anda, sembahlah Dia dengan hati yang penuh ucapan syukur. Kiranya Anda semakin menghayati karya penyelamatan-Nya di saat Anda merenungkan kebesaran kasih dan anugerah-Nya. RENUNGAN hari SENIN Hari ke-1 Cahaya dalam Kegelapan S aya bersama putra saya menjelajahi sebuah gua kecil di pulau Bonaire di kawasan Netherlands Antilles. Kami memasuki jalur dalam gua tersebut dengan mengikuti seutas tali yang ditinggalkan oleh para pengunjung sebelum kami. Sebelum kembali ke dunia yang penuh cahaya di atas gua, kami memutuskan untuk mematikan lentera kami sehingga dapat merasakan BACAAN HARI INI kegelapan total. Untuk beberapa saat, kami Yohanes 1:1-14 diselimuti oleh kegelapan malam yang terpekat. Betapa mengerikannya bila tersesat dalam Dalam Dia ada hidup gua besar yang tersembunyi tanpa sumber dan hidup itu adalah terang manusia. cahaya! Perjanjian Baru menggunakan konsep Yohanes 1:4 kegelapan untuk menggambarkan kondisi rohani manusia. Jutaan manusia meraba-raba tanpa harapan dan tak dapat menemukan jalan mereka. Karena kesombongan, banyak orang tidak menyadari keadaan mereka yang menyedihkan. Menurut mereka, pendidikan pada akhirnya akan membawa mereka keluar dari bayang-bayang kebodohan dan takhayul, dan pasti menuntun mereka menuju suatu hari yang lebih cerah. Kita bersyukur kepada Allah atas segala kemajuan di bidang teknologi yang memang kita butuhkan. Namun ada satu fakta yang tak dapat dihindari: manusia masih berada dalam kegelapan—tersesat dalam gua dosa dan pemberontakan mereka sendiri. Hanya ada satu jalan keluar—dan Yesus Kristus, sang Terang kebenaran yang telah membayar lunas dosa-dosa kita di kayu salib, menunjukkan jalan itu kepada kita. Sudahkah Dia menjadi cahaya yang menerangi kegelapan DENNIS DEHAAN hidup Anda? Hai yang tinggal dalam keg’lapan dosa, Yesuslah Terang dunia; Menyingsing fajar bagi yang percaya, Yesuslah Terang dunia. BLISS (NYANYIAN PUJIAN, NO. 308) Yesus Kristus—nama-Nya merdu didengar dan diri-Nya indah dipandang. BACAAN HARI INI Yohanes 1:1-14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersamasama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 1 WAWASAN Tema yang terus-menerus muncul dalam tulisan Yohanes adalah terang melawan kegelapan. Itu dapat dilihat di ayat 4-9, dan berlanjut di sepanjang Injil tulisannya (3:19-21; 9:5; DAN LAINNYA). Itu juga dapat dilihat dalam 1 Yohanes yang menyatakan, “Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran” (1:5-6). Tema ini memanggil kita untuk menerima Kristus, Sang Terang dunia, dan untuk menjalani hidup dalam terang-Nya. RENUNGAN hari SELASA Hari ke-2 Apa Tindakan Selanjutnya? M alam sebelum Yesus disalib, dua murid-Nya berpaling dari- Nya. Yudas mengkhianati Kristus dengan membawa musuhmusuh-Nya datang menangkap-Nya di Taman Getsemani (LUK. 22:47-48). Dan Petrus tiga kali menyangkal bahwa ia mengenal Yesus (AY.57-60). Namun, apa yang mereka lakukan BACAAN HARI INI kemudian sangat jauh berbeda. Petrus menangis Lukas 22:54-62 sedih dan menyesali perbuatannya, lalu bertobat dan kemudian dipulihkan dengan [Petrus] pergi ke lembut (AY. 62; YOH. 21:15-17); sedangkan Yudas mati luar dan menangis dengan sedihnya. gantung diri (MAT. 27:5). Lukas 22:62 Ketika kita berbuat dosa, hal yang terpenting adalah tindakan kita selanjutnya. Apabila kita kehilangan kesabaran dan mengatakan sesuatu yang kasar pada salah seorang anggota keluarga kita, apa tindakan kita setelah itu? Bila kita berbuat salah terhadap rekan kerja, apa yang kita lakukan kemudian? Bila kita menyadari ada niat jahat dalam benak kita, apa tindakan kita berikutnya? Apakah kita mencari-cari alasan, membenarkan kesalahan kita, menyalahkan orang lain, atau tidak mempedulikan Allah? Itu semua hanya akan memperburuk dosa yang sudah ada. Mungkin ketika Anda membaca renungan ini, Roh Kudus mengingatkan akan dosa dalam hidup Anda. Jika benar demikian, Anda dihadapkan dengan pilihan—bertobat dan mengakuinya di hadapan Tuhan (1YOH. 1:9) atau tetap menyangkal bahwa Anda bermasalah dengan dosa. Saat Anda berdosa, janganlah memperburuk dosa itu dengan dosa lainnya. Akuilah segera dosa itu di hadapan Tuhan dalam doa. Yang DAVE EGNER terpenting adalah tindakan Anda selanjutnya! UNTUK DIRENUNGKAN LEBIH LANJUT Apa yang kita pelajari mengenai diri sendiri? (1Yoh. 1:8-10) Bagaimana reaksi kita terhadap dosa dalam hidup kita? (1Yoh. 1:9). Apakah dasar bagi pengampunan kita? (1Yoh. 2:1-2). Penyangkalan menimbun dosa kita; pengakuan menghapusnya. BACAAN HARI INI Lukas 22:54-62 Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. 55 Di tengahtengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. 56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya lalu berkata: “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.” 57 Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!” 58 Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: “Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!” 59 Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.” 60 Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.” Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. 61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” 62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.menimbun dosa kita; pengakuan menghapuskannya. 54 WAWASAN Penyangkalan Petrus yang menyedihkan itu diperburuk dengan janji-janji lantang yang pernah dikatakannya kepada Yesus. Sebelumnya, di Lukas 22, Kristus telah memperingatkan Petrus untuk bersiap menghadapi ujian iman dari Iblis, tetapi Petrus tidak menanggapinya dengan sungguh-sungguh (AY. 31-32). Sebaliknya ia menyombongkan pengabdian dan keteguhan hatinya (AY. 33), menyatakan bahwa ia bersedia dipenjara bahkan mati demi Tuhan. Pada akhirnya, pernyataan itu tak dapat dipenuhinya. Sebagai respons dari kesombongan Petrus itu, Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal-Nya tiga kali— nubuat yang secara tragis tertulis dalam bacaan Alkitab hari ini. RENUNGAN hari RABU Hari ke-3 Serigala atau Domba O rang banyak telah berkumpul, dan mereka menuntut pembebasan seorang tahanan. Di zaman Yesus, sudah menjadi kebiasaan bahwa selama Paskah seorang tahanan dibebaskan sebagai peringatan akan pembebasan orang Yahudi dari perbudakan di tanah Mesir. Pilatus bukanlah orang yang masih hijau dalam kancah politik. Oleh karena itu, ia memberi orang-orang itu pilihan: BACAAN HARI INI Orang yang membangkitkan Lazarus dari Matius 27:15-26 kematian atau orang yang mungkin telah banyak membunuh dengan pedangnya. Pilihan “Siapa di antara yang mudah sebenarnya. Namun, orang banyak kedua orang itu yang kamu kehendaki itu memilih Barabas, si pembunuh. kubebaskan Hukum rimba biasanya lebih menyukai bagimu?” Kata orang yang liar, pemberontak, dan maniak. mereka: “Barabas.” Hukum rimba memilih para serigala dunia ini Matius 27:21 seperti Barabas, Stalin, dan Hitler. Hukum rimba menolak orang yang rendah hati, hamba yang melayani, para domba. Bagaimana bila kita ada di sana saat itu? Siapa yang akan kita pilih? Kita mungkin yakin bahwa Yesuslah yang akan kita pilih. Namun, benarkah demikian? Teriakan dari orang banyak itu begitu keras. Beberapa hari sebelum pengadilan, mereka pernah bersorak-sorak, “Hosana bagi Anak Daud!” Sekarang mereka berteriak, “Salibkan Dia!” Tekanan dari banyak orang dapat membuat kita bingung, ketakutan, dan terhanyut. Oh Tuhan, tolonglah kami. Terkadang dalam kerumunan orang banyak, walaupun kami tahu kebenaran, kami masih saja dapat tergoda untuk memilih serigala. Tolonglah kami untuk memilih Sang Anak DAVE EGNER Domba. Dunia berusaha menekan kita Untuk masuk dalam pengaruhnya. Namun dapat kita tolak dengan pertolongan Allah Jika kita berpegang pada kebenaran-Nya. SPER Untuk menolak tekanan dunia, bersandarlah pada kekuatan Tuhan. BACAAN HARI INI Matius 27:15-26 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. 16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. 17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?” 18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. 19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: “Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.” 20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. 21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka: “Barabas.” 22 Kata Pilatus kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?” Mereka semua berseru: “Ia harus disalibkan!” 23 Katanya: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Ia harus disalibkan!” 24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” 25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” 26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. 15 RENUNGAN hari KAMIS Hari ke-4 Pengampunan Supernatural S eorang pria mati karena dibunuh. Saudara pria itu akhirnya bertemu langsung dengan si pembunuh di ruang pengadilan setelah sepuluh tahun kejahatan itu berlalu. Dengan suaranya yang gemetar, ia berkata, “Saudara saya di alam baka mungkin dapat mengampuninya, tetapi saya tak bisa.” Kita dapat memahami apabila para korban BACAAN HARI INI penganiayaan dan ketidakadilan sangat sulit Lukas 23:26-34 mengampuni—bahkan tidak mudah untuk mengucapkan kata-kata yang dapat “Ya Bapa, ampunilah menyembuhkan luka batin dan mengangkat mereka, sebab mereka tidak tahu kepedihan yang ada di hati. Mengampuni apa yang mereka bukanlah respons alami kita. Sebagai akibatnya, perbuat.” Lukas 23:34 keluarga-keluarga saling menjauhkan diri karena kepedihan yang terjadi di masa lalu. Pertengkaran yang berlarut-larut meletus menjadi kekerasan. Namun, pikirkanlah tentang perkataan Yesus di kayu salib. Dia telah menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang lapar, dan mengajar orang yang mengembara. Namun sekarang, walaupun tidak bersalah, Dia dipermalukan, diolok, dan dipukuli. Dalam kekelaman itulah, tak ada seorang pun menyangka dari bibir-Nya yang terbakar matahari berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (LUK. 23:34). Itulah kata-kata pertama yang diucapkan-Nya di kayu salib. Bayangkan pengaruhnya terhadap orangorang yang mendengar-Nya! Yesus tidak mengungkapkan kemarahan maupun kebencian, melainkan kata-kata yang paling penuh kasih yang dapat diberikan seseorang, yakni kata-kata pengampunan. Ya Allah, tolonglah kami untuk dapat menjadi seperti Anak-Mu DAVE BRANON dalam mengampuni orang yang menganiaya kami. Segala dosa kami, oh Kristus, telah Kau tanggung— Engkau mati, maka kami hidup hari ini; Mengenal kasih-Mu, apa yang dapat kami katakan! Oh Yesus, tolong kami untuk mampu mengampuni. D. DEHAAN Membalas kejahatan dengan kejahatan adalah biasa; membalas kejahatan dengan kebaikan adalah luar biasa. BACAAN HARI INI Lukas 23:26-34 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. 27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. 28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! 29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. 30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! 31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?” 32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. 33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. 34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. 26 WAWASAN Dalam misi penyelamatan-Nya, Yesus terus-menerus berinteraksi dengan orang-orang yang berkebutuhan di sepanjang pelayanan-Nya di bumi. Yang mengagumkan, interaksi itu terus berlanjut bahkan di jalan menuju Kalvari saat Yesus berjumpa dengan orangorang yang juga membutuhkan pelayanan-Nya. Simon dari Kirene memikul salib Yesus (AY. 26), dan kemungkinan di kemudian hari menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya (TERSIRAT DALAM MARKUS 15:21). Yesus berpesan kepada para putri Yerusalem yang berdukacita akan kematian-Nya yang segera terjadi (AY. 27-31), dan Dia menawarkan keselamatan pada seorang penjahat yang disalib di samping-Nya (AY. 39-43). Kerinduan-Nya yang terbesar saat Dia tergantung di kayu salib adalah agar orang yang sesat dan berdosa memperoleh pengampunan (AY. 34). RENUNGAN hari JUMAT Hari ke-5 Kemenangan di Balik Tragedi K ita menyebutnya “Jumat Agung”, tetapi tidak seorang pun yang hadir pada hari Jumat itu menyebutnya sebagai hari yang “agung”. Pribadi terbaik yang pernah ada dalam sejarah, dipaku pada salib Romawi dan dibunuh. Bagi musuh-musuh-Nya, itu adalah semacam kemenangan; bagi para prajurit, itu hanyalah satu hari kerja seperti biasa; bagi para pengikut-Nya, itu adalah BACAAN HARI INI kandasnya pengharapan dan impian terbesar Lukas 23:26-56 mereka. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang menyebutnya sebagai hari Jumat yang Ketika mereka “agung”. sampai di tempat yang bernama Memang benar ada banyak hari “Jumat Tengkorak, mereka yang buruk” bila Anda memandangnya terlepas menyalibkan Yesus. dari Minggu Paskah. Hari-hari yang buruk itu Lukas 23:33 membuat hidup terasa hampa—tiada tujuan dan arti. Akan tetapi, kemenangan Allah yang paling gemilang muncul dari kekalahan yang kelihatannya paling telak. Dalam bukunya Idols for Destruction (Meruntuhkan Berhala), Herbert Schlossberg menulis, “Kita bukanlah penguasa sejarah dan tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi, tetapi kita memiliki kepastian tentang adanya Allah yang berkuasa atas sejarah dan Dia mengendalikan segala sesuatu yang terjadi. Kita memerlukan pemahaman teologis atas bencana—pemahaman yang menyadari bahwa Allah bekerja di balik peristiwa penangkapan, kekalahan, dan penyaliban. Alkitab dapat dipahami sebagai rangkaian kemenangan-kemenangan Allah yang tersamar sebagai bencana.” Hadapilah hari demi hari dengan mempercayai Yesus Kristus. Kemenangan-kemenangan terbesar dari Allah sering terjadi dari balik HADDON ROBINSON kekalahan. Rancangan Allah baik adanya, Meski tak dapat kita pahami; Dia melakukan segala sesuatu demi kebaikan Dan mengubah tragedi yang kita alami. SPER Kemenangan Allah yang paling gemilang muncul dari kekalahan yang kelihatannya paling telak. BACAAN HARI INI Lukas 23:44-56 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” 48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. 49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. 50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. 51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menantinantikan Kerajaan Allah. 52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. 54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. 55 Dan perempuanperempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. 56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempahrempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat. 44 WAWASAN Terbelahnya tabir Bait Suci sangatlah penting. Akses menuju tempat Mahakudus yang tertutup oleh tabir itu sebelumnya terlarang, tetapi kini telah terbuka bagi semua orang. RENUNGAN hari SABTU Hari ke-6 Banyak Tanda A lkitab mengatakan bahwa Yesus “menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, . . . dengan banyak tanda” (KIS. 1:3). Itu lebih dari sekadar pernyataan bersejarah yang disampaikan Lukas. Itu merupakan tantangan terhadap berbagai kritik yang hendak menyangkali fakta tentang kebangkitan tubuh Tuhan Yesus Kristus. Lukas telah membuat pernyataan yang BACAAN HARI INI menakjubkan sekaligus mencengangkan bahwa Kisah Para Rasul 1:1-11 Yesus hidup, Dia disaksikan oleh sekelompok besar orang, dan kebangkitan-Nya dikuatkan Kepada mereka dengan begitu banyaknya tanda dan bukti yang Ia menunjukkan diri-Nya setelah meyakinkan. penderitaan-Nya Hari ini, 2.000 tahun setelah peristiwa selesai, dan dengan tersebut berlalu, tidak ada doktrin lain dari banyak tanda Ia Kitab Suci yang lebih banyak diserang daripada membuktikan, doktrin tentang kebangkitan tubuh Tuhan kita. bahwa Ia hidup. Memang tidak mengherankan, karena hal itu Kisah Para Rasul 1:3a merupakan dasar dari seluruh doktrin iman Kristen yang agung. Seluruh struktur doktrin iman Kristen tergantung pada kebangkitan Yesus. Bila kebangkitan Yesus tidak dapat dibuktikan, iman Kristen akan hancur menjadi debu dan bahkan tidak lebih tepercaya daripada mitosmitos Yunani dan Romawi kuno yang paling liar sekalipun. Si iblis mengetahui hal itu, maka dari segala kebenaran tentang Kristus, yang pertama dan paling sering diserangnya adalah fakta kebangkitan tubuh Yesus. Kredibilitas iman Kristen kita dilandaskan pada “banyak tanda [yang] membuktikan” bahwa Yesus hidup. M. R. DEHAAN Kristus adalah kehidupan, kubur yang kosong Menyatakan kekuatan kuasa-Nya; Dan bagi mereka yang percaya pada-Nya Takkan dicelakakan kematian maupun neraka. NN. Karena Kristus hidup, kita tak perlu takut terhadap maut. BACAAN HARI INI Kisah Para Rasul 1:1-11 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilihNya. 3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. 4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — “telah kamu dengar dari pada-Ku. 5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” 6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” 7 Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” 9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 11 dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” 1 RENUNGAN hari MINGGU Hari ke-7 Batas Penglihatan “M elihat baru percaya,” demikian kata pepatah lama. Akan tetapi, bila kita percaya hanya pada apa yang dapat kita lihat, kita tidak akan pernah mengenal Allah atau mengalami kehadiran-Nya. Saya sedang bepergian ke Inggris pada waktu penyakit kuku dan mulut menyerang ternak. Di rumah, saya telah membaca pelbagai cerita di surat kabar tentang akibat BACAAN HARI INI tragis dari penyakit itu bagi para peternak. Saya Yohanes 20:19-31 telah melihat laporan di televisi tentang pembantaian ternak dengan cara disembelih, Berbahagialah dibakar, lalu dikubur untuk mencegah mereka yang tidak melihat, namun penyebaran penyakit. Namun dalam perjalanan percaya. Yohanes 20:29b dengan kereta api dari London ke Devon, saya melihat banyak kawanan domba yang sehat dan gerombolan ternak di ladang. Saya tidak melihat adanya papan peringatan terhadap bahaya penyakit kuku dan mulut. Haruskah saya mempercayai mata saya sendiri atau laporan-laporan dari sumber yang dapat dipercaya? Setelah Yesus bangkit dari kematian, Tomas menolak untuk mempercayai laporan bahwa Yesus hidup. Ia berkata bahwa sebelum ia menyentuh lubang paku di kedua tangan Yesus dan luka di lambungNya, ia tidak akan percaya (YOH. 20:24-25). Ketika Tuhan menampakkan diri kepada para murid delapan hari kemudian, Yesus berkata kepada Tomas, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (AY. 29). Walaupun kita tidak pernah melihat Yesus, dengan iman kita menerima perkataan dari para saksi yang dapat dipercaya, kita menerima DAVID MCCASLAND Tuhan yang hidup itu, dan kita pun percaya. Kutahu dengan iman siapa kupercaya, Kutahu bahwa anugerah Allah telah kuterima Kutahu Dia akan menjagaku sampai akhir, Juruselamat, Penebus, dan Sahabat setiaku. NN. Iman melihat apa yang tak terlihat oleh mata. BACAAN HARI INI Yohanes 20:19-31 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintupintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengahtengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” 20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambungNya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” 22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” 24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” 26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengahtengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” 27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” 28 Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” 29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” 30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. 19 RENUNGAN hari SENIN Hari ke-8 Pemenang yang Agung S iapa yang tidak akan terinspirasi oleh seorang petarung yang bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan kelihatannya sudah hampir menyerah? Gambaran pelari yang tersandung dan jatuh tetapi yang perlahan dan pasti memimpin perlombaan sungguh menginspirasi kita. Inspirasi yang sama juga memotivasi orang BACAAN HARI INI Kristen yang memperoleh semangat dari Ibrani 12:1-9 teladan Tuhan dan Juruselamatnya. Tidak ada seorang pun yang pernah begitu dipermalukan Aku, manusia celaka! seperti Yesus sebelum Dia kemudian bangkit Siapakah yang akan melepaskan aku dari kembali. Dia direndahkan, diludahi, dicambuk, tubuh maut ini? dipukuli, dan dipaku di kayu salib. Ketika Roma 7:24 penderitaan-Nya telah berlalu, sebuah tombak ditikamkan ke lambung-Nya. Para prajurit memastikan keberhasilan mereka dan menyatakan bahwa Dia telah mati. Pasukan tentara menjaga kubur-Nya. Dalam keadaan demikian, adakah manusia yang lebih dipermalukan daripada Yesus? Namun, itu bukanlah akhir dari segalanya! Tiga hari kemudian, Yesus bangkit dari kubur dan menampakkan diri di hadapan banyak pengikut-Nya. Dia adalah pemenang dari pergumulan-Nya melawan kematian, dosa, dan neraka. Apakah Anda merasa tak berdaya hari ini? Apakah Anda telah terpuruk begitu dalam? Lihatlah kembali penderitaan yang Yesus alami. Perhatikanlah kebangkitan-Nya atas kematian. Mintalah kepada Dia untuk memberi Anda kemenangan. Lihatlah apa yang Dia tawarkan kepada Anda, tak peduli seberapa parah kejatuhan Anda! Tuhan kita MART DEHAAN adalah Pemenang yang Agung. Teladan yang terbesar, Dialah Tuhan Dengan kuasa kemenangan; Kekuatan yang membangkitkan Kristus dari kubur Memberi pengharapan dalam kekelaman hidup. BRANON Yesus mati untuk menyelamatkan kita dan hidup untuk menjaga kita. BACAAN HARI INI Ibrani 12:1-9 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” 7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? 8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. 9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? 1 WAWASAN “Di sebelah kanan takhta Allah” (AY. 2) adalah tempat pemegang kuasa dan otoritas. Diterimanya Yesus pada posisi itu oleh BapaNya menunjukkan kepuasan Allah terhadap apa yang telah Kristus selesaikan. Dia bertahan dalam penderitaan, membayar utang atas dosa kita, dan menaklukkan kematian, sehingga sekarang Dia ditinggikan di tempat yang tertinggi (LIHAT JUGA FILIPI 2:5-11). RENUNGAN hari SELASA Hari ke-9 Memikul Salib S alib. Kita memandang salib pada saat ini sebagai alat keji dari kayu yang dipakai untuk menghukum mati Yesus Kristus. Akan tetapi sebelum para pengikut-Nya mengetahui bahwa Yesus akan mati dengan cara demikian, Dia telah berbicara tentang salib. Di dekat Danau Galilea, ketika Dia mempersiapkan para murid untuk menjangkau “domba-domba yang hilang BACAAN HARI INI dari umat Israel” (MAT. 10:6), Yesus berkata kepada Matius 10:24-39 mereka, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (AY. 38). Barangsiapa tidak Para murid tidak menghubungkan kata memikul salibnya dan mengikut Aku, ia salib itu dengan kematian Yesus yang semakin tidak layak bagi-Ku. dekat, tetapi mereka mengerti apa yang Matius 10:38 dimaksudkan dengan salib. Penyaliban adalah metode penghukuman yang lazim pada masa itu. Para murid memiliki gambaran yang sangat gamblang tentang penderitaan, penghukuman, dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh penyaliban. Memikul salib berarti berjalan dalam jalan kehidupan yang paling sulit. Jadi mengapa Yesus menganjurkan pengikut-Nya untuk memikul salib? Karena Dia menghendaki murid-murid yang rela menghadapi berbagai kesulitan dalam pelayanan yang diberikan-Nya. Tak lama lagi Yesus akan dibunuh, dan para murid harus terus memberitakan pesan Yesus tanpa kehadiran-Nya. Diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh untuk bertahan menghadapi kekuatan yang ingin membungkam Injil. Itu masih menjadi tantangan bagi kita sekarang. Apakah kita bersedia memikul salib dan melayani Kristus dengan penyangkalan diri? DAVE BRANON Tugas itu besar, tetapi membawa upah yang kekal. Tentara salib akukah, Pengikut Almasih, Yang takut mengakui-Nya Dan malu bersaksi? WATTS (NYANYIAN PUJIAN, NO. 225) Setelah semua kebaikan yang telah Kristus lakukan bagi kita, bukankah sepantasnya kita memberikan yang terbaik bagi-Nya? BACAAN HARI INI Matius 10:24-29 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” 34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. 35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. 38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 24 RENUNGAN hari RABU Hari ke-10 Mati untuk Hidup S alib pada zaman Romawi dirancang untuk hukuman mati. Tidak ada kegunaan lainnya. Jadi apakah yang Yesus maksudkan ketika berkata bahwa setiap orang yang ingin mengikut Dia harus “memikul salibnya setiap hari”? (LUK. 9:23). Dia tidak berkata bahwa kita semua harus disalibkan. “Salib” yang dimaksudkan-Nya adalah tindakan untuk mematikan keinginan hati dan BACAAN HARI INI dengan taat tunduk kepada kehendak Allah. Lukas 9:18-26 Tindakan mematikan itu berarti bahwa kita menyangkal keinginan kita untuk memiliki Setiap orang yang rumah yang lebih besar, mempunyai anak-anak mau mengikut Aku, ia harus menyangkal yang lebih patuh, atau mendapatkan pasangan dirinya, memikul yang lebih pengertian. Tindakan mematikan salibnya setiap hari itu berarti bersikap sabar ketika kita dan mengikut Aku. disalahpahami, dipermalukan, dan harga diri Lukas 9:23 kita diinjak-injak. Itu juga dapat berarti menerima keadaan yang tidak dapat diubah. Seorang misionaris dan pujangga bernama Amy Carmichael sangat memahami arti penderitaan dan kesengsaraan. Ia menulis, “Kerelaan menerima membawa damai sejahtera.” Yesus mengatakan bahwa kita harus memikul salib kita setiap hari. Kita bangun pagi setiap hari, dengan penuh sukacita dan keberanian menanggung beban, karena ada hal lain yang juga kita terima “setiap hari”. Itulah anugerah yang selalu ada dan senantiasa cukup dari Pribadi, yang kuasa-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan kita (2KOR. 12:9), dan yang tidak akan membiarkan atau meninggalkan kita (IBR. 13:5). Dia berjanji bahwa melalui tindakan kita memikul salib, Dia akan menghidupkan kita kembali (1KOR. 15:53-57). DAVID ROPER Apakah Anda memikul salib dalam hidup Anda? Hari demi hari, kuhadapi peperangan, Hari demi hari, kulakukan kehendak-Mu, Hari demi hari, kupikul salib, Karena kurindu jadi murid sejati-Mu. FISHER Kerelaan menerima membawa damai sejahtera. BACAAN HARI INI Lukas 9:18-26 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” 19 Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” 20 Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” 21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. 22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” 23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? 26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus. 18 WAWASAN Walaupun sebutan “Anak Manusia” (AY. 22,26) tidak hanya terdapat dalam Injil Lukas, tetapi itu merupakan tema dari Injil itu. Injil Matius berfokus kepada Kristus sebagai “Raja Orang Yahudi,” sedangkan Markus memandang Dia sebagai “Hamba Allah,” dan Yohanes menghadirkan Sang Juruselamat sebagai “Anak Allah.” Dalam Injil Lukas, sifat kemanusiaan Kristuslah yang ditampilkan, sehingga julukan “Anak Manusia” memang cocok sebagai tema. RENUNGAN hari KAMIS Hari ke-11 Ketakutan dan Kesukaan Besar M aria dan beberapa wanita yang menyertainya tidak menduga akan menerima sambutan setibanya mereka di kubur Yesus. Mereka datang saat dini hari dengan tujuan untuk membalurkan rempah-rempah pada jasad Sahabat mereka—tanpa mengetahui bagaimana caranya masuk ke dalam kubur. Namun saat mendekati kubur, mereka tercengang karena melihat batu besar BACAAN HARI INI telah tergeser dari lubangnya. Yang lebih Matius 28:1-10 menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat sedang duduk di atasnya. Mereka segera Tidak heran apabila mereka merasa takut pergi dari kubur itu, dengan takut dan dan takjub. Namun mereka juga merasakan dengan sukacita yang sukacita besar setelah malaikat itu mengundang besar dan berlari mereka masuk untuk melihat ke dalam kubur cepat-cepat untuk yang kosong, dan kemudian menyuruh mereka memberitahukannya pergi memberitahukan kepada murid-murid kepada murid-murid yang lain bahwa Yesus telah bangkit. Yesus. Matius 28:8 Dua ribu tahun setelah pemberitahuan pertama tersebut, sebagai pengikut Yesus kita juga memiliki perasaan yang tak menentu dalam membagikan kabar baik itu. Kita merasakan sukacita besar karena Yesus hidup, tetapi juga merasakan ketidaknyamanan ketika menceritakan tentang Dia kepada orang lain. Para wanita itu merasa takjub karena melihat dan mendengar sang malaikat di pintu kubur, tetapi ketakutan kita berbeda. Kita takut akan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita ketika kita menceritakan kepada mereka bahwa Yesus telah bangkit. Namun sama seperti Maria dan para wanita itu, kita memiliki tanggung jawab untuk menceritakan kabar baik itu kepada orang lain. Roh Allah akan memberikan kita kekuatan untuk mengatasi ketakutan dan membagikan sukacita kita DAVE BRANON yang besar. Oh, betapa sukacita—Tuhan sudah bangkit! Maut dikalahkan Anak Allah; Beri kami keberanian untuk bersaksi, ya Tuhan; Tuntun kami untuk mencari yang sesat. D. DEHAAN Kabar baik tentang kebangkitan terlalu baik untuk disimpan sendiri. BACAAN HARI INI Matius 28:1-10 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4 Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orangorang mati. 5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuanperempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. 7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-muridNya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” 8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10 Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” 1 WAWASAN Sebenarnya ada enam orang bernama Maria yang disebutkan di dalam Perjanjian Baru. Maria, ibu Yesus (LUK. 1–2), Maria Magdalena (MAT. 28:1), Maria dari Betania, saudara perempuan Lazarus (YOH. 12:1-6), Maria, ibu Yakobus (MRK. 16:1), Maria, ibu Yohanes Markus (KIS. 12:12), dan Maria, seorang hamba setia di tengah jemaat di Roma (RM. 16:6). RENUNGAN hari JUMAT Hari ke-12 Apakah Engkau Mengasihi-Ku? D ahulu ketika putri kami masih berumur empat tahun, ia pernah berlari-lari sembari masuk ke dalam rumah. Sesampainya di depan pintu, tiba-tiba ia berhenti dan berputar-putar. Dengan centil, ia berseru, “Aku sayang Mama!” Kemudian ia pergi dan berlari lagi. Ia benar-benar dapat membuat kami terharu! Bayangkanlah adegan yang sama tetapi BACAAN HARI INI dengan keadaan yang berbeda. Seandainya Yohanes 21:15-25 putri saya telah dipanggil untuk ketiga kalinya agar ia segera duduk untuk makan tetapi tidak Apakah engkau muncul-muncul juga. Setibanya ia di hadapan mengasihi Aku lebih dari pada mereka Anda, ia berhenti dan berkata, “Aku sayang ini? Yohanes 21:15 Papa,” kemudian ia berputar-putar dan berlari keluar dari pintu. Dalam keadaan ini, meski ucapannya sama, kata-katanya tidak akan menyentuh hati siapa pun. Tuhan kita juga menginginkan perkataan “Aku mengasihi-Mu” dari anak-anak-Nya itu didukung oleh perbuatan mereka. Ketika Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” (YOH. 21:15), Dia tidak puas dengan jawaban yang seadanya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Dia menanggapi jawaban murid-Nya itu dengan mengatakan, “Petrus, jika engkau sungguh mengasihi-Ku, kasihilah mereka yang Kukasihi. Petrus, jika engkau mengasihi-Ku, ikutlah Aku.” Apa yang akan Anda katakan jika Tuhan mengajukan pertanyaan yang sama kepada Anda? Akankah Anda menjawab, “Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu”? Kata-kata tersebut akan menggembirakan hati Bapa apabila Anda memang adalah anak yang taat kepada-Nya. MART DEHAAN Kasihku pada-Mu tambahkanlah! Ya Kristus Tuhanku. o, dengarlah! Kumohon tak henti: Tambahkanlah kasihku, Makin Besar kepada-Mu! PRENTISS (NYANYIKANLAH KIDUNG BARU, NO. 141) Mengasihi Allah berarti menaati Allah. BACAAN HARI INI Yohanes 21:15-22 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” 16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” 17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” 19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.” 20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” 21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” 22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” 15 WAWASAN Tiga ungkapan kasih yang diminta Yesus dari Petrus sebanding dengan tiga penyangkalan yang diucapkan Petrus pada saat Kristus diadili. Dua Penjahat Penyaliban adalah penyiksaan. Tali dari bahan kulit atau paku digunakan untuk menggantung si terhukum pada sebuah tiang. Layaknya binatang yang tak berdaya tergantung di pagar berduri, adakalanya sang korban menahan kesakitan yang amat sangat selama berhari-hari. Korban biasanya menemui ajal karena sesak napas yang dialaminya ketika tergantung dengan tangannya dan tidak berdaya lagi untuk menghirup napas. Tiga orang tergantung di tiga salib. Di musim semi tahun 33 M, peristiwa penyaliban terhadap tiga orang di luar kota Yerusalem telah mengubah sejarah dunia. Orang Romawi yang melakukan eksekusi memaku pergelangan tangan dan kaki ketiga orang itu dan membiarkan mereka mati di sana. Peristiwa seperti itu lazim terjadi pada zaman kuno di Timur Tengah. Akan tetapi 2.000 tahun kemudian, dunia masih saja membicarakan tentang kematian tiga orang tersebut. Saya menemukan penjelasan tertulis tentang arti penting dari kematian tiga orang tersebut pada halaman depan sebuah Alkitab lama. Seseorang telah menorehkan kata-kata berikut yang begitu berkesan bagi saya, “Orang pertama mati dalam dosa dan menanggung dosa. Orang kedua mati dalam dosa tetapi tidak menanggung dosa. Orang ketiga mati menanggung dosa tetapi tidak berdosa.” Sejak membaca kutipan itu, saya selalu mengingatnya sebagai suatu penjelasan sederhana yang mendalam tentang sejumlah perbedaan yang kita lihat dari ketiga orang yang disalibkan itu. Orang pertama mati dalam dosa dan menanggung dosa. Orang ini salah satu dari dua penjahat yang dihukum pada hari itu. Menurut hukum yang berlaku, hukuman itu memang selayaknya ia terima. Oleh hakim yang mengemban otoritas Kaisar Romawi, ia dijatuhi hukuman mati. Penjahat pertama ini tampaknya mati dengan membawa kemarahannya. Ia mungkin marah pada dirinya sendiri karena tertangkap. Ia mungkin marah pada sang hakim yang menjatuhkan hukuman atasnya. Ia mungkin marah pada semua orang yang pernah mengecewakan dirinya. Namun sepertinya ia marah terutama kepada Yesus yang tergantung tanpa dosa di sampingnya. Penjahat pertama ini bukanlah satu-satunya yang memandang rendah Yesus. Orang lain juga merasakan hal yang sama. Memang mudah merasa geram terhadap seseorang yang menyatakan diri-Nya sebagai terang dan pengharapan bagi dunia—tetapi yang kemudian digantung layaknya penjahat dan bahkan tidak melepaskan diri-Nya sendiri dari kematian. Karena marah kepada Yesus yang tidak mampu menolong diri-Nya sendiri atau siapa pun juga (LUKAS 23:39), penjahat pertama ini mati dalam dosanya dan menanggung dosa itu. Orang kedua mati dalam dosa tetapi tidak menanggung dosa. Ada penjahat kedua yang dihukum pada hari itu. Pada awalnya ia mengikuti perbuatan orang lain yang mengejek dan menghina Yesus. Beberapa saat lamanya ia juga turut mengolok-olok dan menantang Yesus untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri dan mereka, jika memang benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan (MAT. 27:37-44). Namun ketika hari mulai gelap, penjahat kedua ini berubah hatinya. Ia menegur penjahat yang pertama, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Yesus membalasnya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (LUK. 23:40-43). Mungkin itu salah satu percakapan terpenting yang pernah dicatat dalam sejarah. Kata-kata yang singkat itu menunjukkan apa yang seterusnya dinyatakan dalam Perjanjian Baru. Pengampunan dosa dan hidup kekal diberikan kepada siapa saja yang mempercayai Yesus untuk pengampunan dosa-dosa mereka. Tidak lebih. Tidak kurang. Hanya iman di dalam Kristus yang menentukan keabadian yang akan kita jalani (YOH. 3:16-18; KIS. 16:31; RMA 4:5; EF. 2:8-9; TIT. 3:5). Penjahat kedua ini tidak mempunyai waktu untuk membereskan hidupnya. Ia juga tidak mempunyai kesempatan apa pun, kecuali untuk percaya kepada Yesus. Lewat tindakannya, ia memberikan gambaran kepada kita semua tentang apa yang dibutuhkan untuk masuk dalam keluarga Allah yang kekal. Sebagai respons terhadap pernyataan iman yang sangat sederhana itu, Yesus menjamin bahwa pengampunan akan diterimanya. Penjahat kedua itu mati dalam dosa, tetapi tidak menanggung dosa itu. Allah, Sang Hakim Surgawi, telah mengangkat dosa yang membebani penjahat tersebut dan menaruhnya kepada Yesus, yang menanggung dosa kita semua. Orang ketiga mati menanggung dosa tetapi tidak berdosa. Yesus menanggung dosa seisi dunia pada hari itu. Dia mati dengan menanggung beban dosa dunia, tetapi sesungguhnya Dia tidak berdosa sama sekali. Tiga hari kemudian Dia bangkit dari kematian untuk menunjukkan bahwa kematian-Nya yang dipandang tragis itu bukanlah suatu kesalahan. Dengan tubuh kebangkitan yang masih berlubang paku, Yesus memberikan bukti pada ratusan murid-Nya untuk percaya bahwa Dia telah mati menggantikan mereka. Hukuman Allah telah dijatuhkan ke atas-Nya untuk menggantikan kita. Saya takjub karena kisah itu juga merupakan kisah kita. Kita hadir di sana. Kita hadir di sana karena Allah menggantikan kita dan menanggung dosa-dosa kita. Kita pun hadir di sana karena kita semua harus memberikan tanggapan, entah seperti penjahat pertama atau penjahat kedua. Yang mengubah Anda bukanlah kata-kata, melainkan iman. Apabila Anda tidak memiliki iman itu tetapi menginginkannya, mintalah kepada Allah untuk memberikan iman kepada Anda. Berserulah kepada Tuhan, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini” (MRK. 9:24). Bapa di surga, terima kasih karena Engkau telah menolong kami untuk melihat semua ini sebagai kisah tentang diri-Mu. Dalam penderitaan Anak-Mu, kami melihat penderitaan-Mu dan kasih-Mu bagi kami. Dalam kematian-Nya, kami melihat-Mu membayar lunas semua dosa kami, dan Engkau menawarkan pengampunan kepada kami. Dalam kebangkitan-Nya, kami menerima kepastian bahwa Engkau berkenan akan harga yang Dia tebus bagi kami. Bapa, terima kasih karena Engkau menolong kami untuk melihat juga kisah itu sebagai kisah tentang diri kami. Dalam diri penjahat pertama, kami melihat kecenderungan awal kami yang membenci Engkau, menolak kasih-Mu, dan membiarkan kemarahan kami memisahkan kami dari-Mu dan sesama kami. Terima kasih karena Engkau melembutkan hati kami, sehingga kami juga dapat melihat diri kami dalam diri penjahat kedua yang akhirnya bertobat sebelum terlambat. Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang. Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries. Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun. DONASI