Bisnis indonesia – 10/04/2017, hal. 22 Hasil Investasi Tak

advertisement
Bisnis indonesia – 10/04/2017, hal. 22
Hasil Investasi Tak Menggembirakan
10/04/2017
Februari 2017, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Turun 37,14%
http://finansial.bisnis.com/read/20170410/215/643985/februari-2017-hasil-investasi-asuransi-jiwaturun-3714
JAKARTA - Hasil investasi industri asuransi jiwa pada Februari 2017 masih mencatatkan penurunan di
tengah meningkatnya pendapat premi dan laba setelah secara signifikan.
Data Otoritas Jasa Keuangan tentang Statistik Asuransi per Februari 2017 menunjukkan akumulasi hasil
investasi asuransi jiwa menurun 37,14% (year-on-year/yoy).
Jika pada bulan yang sama tahun lalu realisasinya mencapai Rp4,13 triliun, maka pada Februari 2017 hasil
investasi hanya mencapai Rp2,60 triliun.
Padahal, total pendapatan premi sektor asuransi jiwa tercatat senilai Rp21,41 triliun atau bertumbuh
23,66% (yoy) dan akumulasi laba setelah pajak sektor asuransi jiwa bahkan masih meningkat sebesar
32,39% (yoy) menjadi Rp1,46 triliun.
Pada Januari 2017, akumulasi hasil investasi asuransi jiwa sempat anjlok hingga 69,30% (yoy), sedangkan
pendapatan premi dan laba setelah pajak meningkat signifikan masing-masing sekitar 37,07% dan 212,06%
(yoy).
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai pelaku asuransi jiwa tetap
optimistis hasil investasi terus membaik dan memberikan imbal hasil maksimal pada akhir tahun.
Menurutnya, instrumen investasi, seperti reksa dana, saham dan surat berharga negara (SBN) masih akan
menjadi andalan pelaku sektor dengan kharakteristik kewajiban jangka panjang ini.
Apalagi, sebutnya, saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan tren positif.
"Return reksa dana, saham, dan SBN akan tetap tinggi. IHSG tembus 5.600, dan diproyeksikan bisa tembus
6.000 hingga akhir tahun," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (9/4/2017).
Oleh :Oktaviano DB Hana
Harian Kontan – 10/04/2017, Hal. 24
Imbal Hasil Unitlink Saham Kian Bertenaga
10/04/2017
Imbal Hasil Unitlink Saham Kian Bertenaga
http://keuangan.kontan.co.id/news/imbal-hasil-unitlink-saham-kian-bertenaga
JAKARTA. Kinerja unitlink berbasis saham kembali bertenaga. Hingga Maret 2017, imbal
hasil unitlink saham mengungguli unitlink campuran dan pendapatan tetap. Rata-rata imbal hasil
produk unitlink saham mencapai 3,36% sejak awal tahun. Angka ini lebih tinggi
dibandingkan unitlink campuran dan pendapatan tetap yang masing-masing 2,80% dan 2,81%. Analis
Infovesta Praska Putrantyo menyebut, bulan Maret 2017 menjadi titik balik unitlink saham
menyalip return produk unitlink pendapatan tetap.
Sebelumnya yield unitlink saham berada di belakang unitlink yang berbasis fixed income. Menurut Praska,
bergairahnya unitlink saham tak lepas dari moncernya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Termasuk dorongan dari masuknya dana asing di pasar saham. Catatn dia, sepanjang Maret lalu terjadi net
buy sekitar Rp 10 triliun. Kondisi ini mendorong IHSG naik 3,37% secara month to month. Dus, Infovesta
Equity Unit Linked Index per Maret 2017 pun ikut terdorong 2,14% dibanding bulan Februari. "Secara
keseluruhan rata-rata imbal unitlink saham tumbuh 2,12% secara month to month," kata Praksa.
Imbal hasil unitlink campuran dan pendapatan tetap juga masih positif. Praska menilai efek dari
meningkatnya kepemilikan atas surat utang memompa kinerja. Khususnya surat utang negara (SUN) yang
pada bulan lalu ada tambahan akumulasi dana asing di SUN sebesar Rp 30 triliun. Kinerja
produk unitlink bakal terus mekar karena pengaruh ekspektasi hasil positif dari kunjungan lembaga rating
Standard & Poors ke Indonesia. Data-data makroekonomi Indonesia juga masih cukup kondusif.
Publikasi kinerja emiten sepanjang 2016 juga menjadi tenaga pendorong pasar saham. Sampai akhir tahun,
rata-rata yield unitlink saham diperkirakan sebesar 10%-12%. Sementara, imbal hasil unitlink campuran
diproyeksikan 8%-10% dan yield unitlink pendapatan tetap diprediksi 6% hingga 8%. Ketua Asosiasi
Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim menilai masyarakat mulai sadar soal investasi unitlink untuk
kebutuhan jangka panjang. Kalaupun pasar terkoreksi, nasabah tidak terlalu panik dan memilih
mempertahankan unitnya.
Tendi Mahadi
Majalah Infobank – Edisi April 2017, Hal. 10-11
Terobosan Allianz Untuk Kenyamana Nasabah
Majalah Infobank – Edisi April 2017, Hal. 70-71
Rider, Memaksimalkan Proteksi Nasabah
Indopos – 10/04/2017, Hal. 5
AXA Financial Indonesia Ajak Kaum Hawa Ibukota Untuk Peduli Kesehatan
Rakyat Merdeka – 08/04/2017, Hal. 18
Zurich Topas Gandeng Perusahaan Fintech
09/04/2017
Unitlink Cigna ini paling unggul di kuatal I 2017
http://keuangan.kontan.co.id/news/unitlink-cigna-ini-paling-unggul-di-kuatal-i-2017
JAKARTA. Produk unitlink terus mencatatkan kinerja positif hingga bulan Maret 2017. Infovesta Utama
mencatat sejumlah produk racikan pemain asuransi jiwa berhasil menorehkan imbal hasil paling besar di
masing-masing segmen. Untuk unitlink saham hingga akhir Maret, imbal tertinggi didominasi oleh produk
racikan PT Prudential Life Assurance. Produk PRUlink Rupiah Value Discovery Equity Fund menjadi pemberi
imbal terbesar dengan 8,92%. Di belakangnya, Prudential kembali nangkring dengan produk unitlink
berdenominasi dolar, PRUlink US Dollar Indonesia Greater China Equity Fund yang memberi imbal sebesar
8,77%. Lalu diikuti Manulife Dana Ekuitas Asia Pasific - USD dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
dengan imbal sebesar 8,2%.
Di segmen unitlink campuran, Cigna Capital Link 4 racikan PT Asuransi Cigna berada di posisi teratas
dengan imbal sebesar 9,44% dari awal tahun. Diikuti oleh Carlink Pro Flexy dari PT Asuransi Jiwa Central
Asia Raya yang memberi imbal sebesar 7,30%. Asuransi Cigna melengkapi posisi tiga besar lewat Cigna
Capital Link 6 yang secara year to date memberi imbal sebesar 7,06%. Sementara untuk unitlink
pendapatan tetap, posisi dua besar ditempati Manulife lewat produk Manulife Pendapatan Tetap
Korporasi dan Manulife Pendapatan Tetap Negara dengan masing-masing imbal yang diberikan mecnapai
5,95% dan 5,86%. Cigna Fixed Income dari Asuransi Cigna berada di posisi ketiga dengan imbal mencapai
5,83%.
Secara keseluruhan, analis Infovesta Praska Putrantyo mencatat rata-rata imbal unitlink saham hingga
bulan Maret tercatat sebesar 3,36% dari awal tahun. Selama periode yang sama, rerata imbal dari unitlink
campuran dan pendapatan tetap masing-masing sebesar 2,80% dan 2,81%. "Kinerja positif unitlink
terbawa oleh pergerakan dari pasar saham dan surat utang negara," katanya belum lama ini.
Reporter Tendi Mahadi
07/04/2017
Peminjam di "Fintech" Investree Dilindungi Asuransi Zurich Topas Life
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/07/133511026/peminjam.di.fintech.investree.dilindu
ngi.asuransi.zurich.topas.life
JAKARTA, KOMPAS.com - Zurich Topas Life bekerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi
keuangan atau financial technology (fintech) terkemuka di Indonesia, Investree, meluncurkan Digital
Credit Protection, pada Kamis (6/4/2017). Program asuransi jiwa kredit ini memungkinkan para debitur
Investree (peminjam) untuk mendapatkan proteksi dari risiko tidak terduga. Di sisi lain, program ini juga
memberikan keamanan bagi investasi kreditur selama periode angsuran pinjaman mereka. Presiden
Direktur Zurich Topas Life Peter Huber mengatakan, Digital Credit Protection dirancang khusus untuk
pengusaha mikro dan profesional dalam menjaga masa depan finansial serta membantu mereka fokus
pada pertumbuhan bisnis.
"Kami sangat bangga atas kerja sama ini karena ini juga merupakan kolaborasi pertama di Indonesia yang
dilakukan antara penyedia asuransi jiwa dan perusahaan fintech peer-to-peer lending,” ujar Huber melalui
keterangan resminya, ditulis Jumat (7/4/2017). Perkembangan bisnis peer-to-peer lending telah
membawa alternatif baru bagi bisnis dan individu untuk mengakses pendanaan mereka. Indonesia Fintech
Association (IFA) melihat pada akhir 2016 terdapat 150 perusahaan teknologi keuangan di Indonesia
dengan 17 persen dari mereka yang berfokus pada bisnis pinjaman.
Menurut Huber, jika membicarakan pembiayaan, pinjaman yang diambil oleh pengusaha mikro maupun
profesional biasanya memiliki risiko dan ketergantungan yang lebih tinggi pada individu peminjam
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar. Dengan demikian, akses ke layanan keuangan
terutama asuransi sangat penting bagi mereka (peminjam), sehingga menjadi risiko yang dapat
dikendalikan. Hal ini menjelaskan mengapa proteksi finansial memiliki peranan penting untuk pengusaha
mikro dan profesional.
Dipilihnya Investree, salah satunya karena platform pinjaman ini memiliki kinerja cukup baik. Bisnis
Investree telah tumbuh hampir 200 persen sejak mulai beroperasi pada Mei 2016, dengan total pinjaman
dicairkan senilai Rp 108 miliar. Sekitar 90 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk UMKM dan sisanya
untuk para karyawan dan individual dari perusahaan yang bekerja sama dengan Investree. Co-Founder
dan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi berharap, kerja sama ini akan berkontribusi positif bagi bisnis
Investree.
Penulis Estu Suryowati
Download