Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik

advertisement
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.44861/PP/M.XVI/13/2013
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
: Pajak Penghasilan Pasal 26
Tahun Pajak
: 2004
Pokok Sengketa
: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi
atas Obyek Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp279.941.887,00;
ng
R
Jenis Pajak
gu
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding tetap mempertahankan koreksi Terbanding atas objek PPh Pasal
26 yang tidak/kurang dibayar/disetor/dilaporkan berdasarkan hasil ekualisasi antara
biaya-biaya yang menjadi objek PPh Pasal 26 pada laporan keuangan sebesar
Rp279.941.887,00 sebagai berikut :
PEMERIKSA
(b)
WP
(a)
ah
PENELITI
(d) = (b) - (a)
(c)
-
461.544.107
279.941.887
Obiek PPh Pasal
26
461.544.107
279.941.887
KET
(DITERIMA)/
DITAMBAH
OLEH
PENELITI
KEBERATAN
(181.602.220)
a
: bahwa koreksi tersebut merupakan jurnal adjustment pada tanggal 31 Desember
2004 yang kemudian direverse pada tanggal 1 Januari 2005, sehingga tidak ada PPh
yang terutang. Jurnal adjustment tersebut harus dibuat/dibukukan oleh Pemohon
Banding sebagaimana diharuskan dalam PSAK "matching cost against revenue",
Pembayaran bunga tersebut dilakukan setiap bulan Mei dan November sebagaimana
telah disetujui oleh kedua belah pihak;
In
do
ne
si
A
gu
ng
lik
: bahwa Terbanding mendalilkan objek PPh Pasal 26 tahun 2004 atas pembayaran
Imbalan Bunga Pinjaman kepada JP Morgan - Singapura Masa Pajak Nopember dan
Desember 2004 dikoreksi karena Pemohon Banding telah mengakui sebesar
Rp222.925.627,00 yang dibayarkan kepada JP Morgan pada bulan Nopember 2004
adalah merupakan objek PPh Pasal 26 tahun 2004 dan alasan Pemohon Banding
atas objek PPh Pasal 26 dimaksud diakui terjadi kesalahan pemotongan, penyetoran
dan pelaporan yang dilaporkan oleh Pemohon Banding pada Masa Pajak Januari
Tahun Pajak 2005, yang mana oleh Pemohon Banding dapat dibuktikan atas objek
pajak PPh Pasal 26 tersebut telah ditetapkan menurut SKP Nihil PPh Pasal 26 tahun
2005 dan juga dalam hal pembayaran bunga sebesar Rp37.154.240,00 kepada JP
Morgan – Singapura maupun pembayaran bunga kepada Swiss Bank sebesar
Rp19.862.020,00 muncul akibat dilakukan jurnal adjustment pada tanggal 31
Desember 2004 yang kemudian di-reverse (jurnal balik) pada tanggal 1 Januari
2005;
ub
m
ah
Menurut Majelis
JUMLAH
KOREKSI
YANG
(e) = (c) - (a)
R
Menurut Pemohon
JUMLAH
JUMLAH
KOREKSI HASIL KOREKSI
PEMERIKSAAN HASIL
KEBERATAN
ep
ep
ka
bahwa menurut Terbanding ketiga transaksi bunga tersebut merupakan objek PPh
Pasal 26 yang terutang tahun 2004 yang masih belum dilakukan pemotongan,
penyetoran maupun pelaporan sebagaimana ketentuan perpajakan berlaku. Oleh
karena itu atas objek PPh Pasal 26 tersebut harus dikoreksi pada Tahun Pajak 2004;
ng
M
R
ah
bahwa dengan memperhatikan bukti dari fakta hukum yang disampaikan dalam
persidangan antara lain:
a) SKP Nihil PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari s.d. Desember 2005 Nomor:
00002/504/05/415/07 tanggal 22 Maret 2007,
b) Penjelasan jurnal adjustment atas Biaya Bunga yang dibayarkan kepada JP
Morgan – Singapura dan kepada Swiss Bank – Swiss dalam laporan keuangan;
on
bahwa berdasarkan bukti tersebut Majelis menilai sebagai berikut:
es
am
ah
k
MENURUT
ub
lik
A
POS - POS YG
DIKOREKSI
In
d
A
gu
a. Bunga November 2004 kepada JP Morgan Int’l Bank sebesar Rp222.925.627,00
terhadap SKP Nihil PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari s.d. Desember 2005 yang
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
didukung dengen bukti laporan SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26 telah
putusan.mahkamahagung.go.id
disetor dan dilaporkan PPh Pasal 26 atas bunga yang dibayarkan kepada JP
R
In
do
ne
si
a
Morgan International waktu pemotongan tanggal 31 Januari 2005 sebesar
Rp22.292.563,00 dan jumlah bruto sebesar Rp222.925.625,00 dengan tarif 10%
dari jumlah penghasilan bunga yang dibayarkan;
A
gu
ng
bahwa Majelis menilai bukti tersebut membuktikan bahwa atas objek PPh Pasal
26 sebesar Rp222.925.625,00 in casu telah dilaksanakan kewajibannya yang
utama atas pokok pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, namun
atas kewajiban tersebut telah diakui terlambat dilakukan pemotongan;
bahwa dengan demikian koreksi atas objek pajak PPh Pasal 26 dimaksud tidak
dapat lagi dilakukan oleh Terbanding dan atas keterlambatan kewajiban
pemotongan, penyetoran dan pelaporan yang terbukti terlambat tersebut, dinilai
merupakan kelalaian yang akibat dari kelalaian tersebut dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 13
ayat (2) Undang-undang KUP, sehingga Majelis berkesimpulan atas koreksi
objek PPh Pasal 26 sebesar Rp222.925.625,00 tidak dapat dipertahankan;
ub
lik
ah
b. Bunga Desember 2004 kepada JP Morgan Int’l Bank sebesar Rp37.154.240,00
dan Bunga Desember 2004 kepada Swiss Bank sebesar Rp19.862.020,00
am
bahwa koreksi atas objek bunga ke JP Morgan International Bank – Singapore
sebesar Rp37.154.240,00 dan bunga yang dibayarkan kepada Swiss Bank –
Swiss sebesar Rp19.862.020,00;
In
do
ne
si
R
ah
k
ep
bahwa Terbanding mendalilkan alasan Pemohon Banding yang menyatakan
atas kedua biaya tersebut telah dilakukan jurnal adjustment atau jurnal
penyesuaian biaya bunga tersebut pada tanggal 31 Desember 2004, yang oleh
Pemohon Banding di-accrued di bulan Desember 2004 dan di-reverse tanggal 1
Januari 2005 tidak dapat dipertimbangkan, oleh karena itu tetap merupakan
objek PPh Pasal 26 tahun 2004 karena Pemohon Banding menyampaikan
dokumen/bukti yang kurang memadai;
A
gu
ng
bahwa memperhatikan penjelasan koreksi Terbanding dalam Surat Uraian
Banding dari Terbanding Nomor: 821/WPJ.08/BD.06/2009 tanggal 4 Agustus
2009 dan sampai persidangan dinyatakan berakhir, Terbanding belum membuat
penjelasan yang jelas mengenai dasar-dasar koreksi sehingga Majelis
berkesimpulan Terbanding tidak mencukupi alasan tentang pertimbangan hukum
koreksi objek PPh Pasal 26 yang telah dilakukan jurnal adjustment tersebut,
sehingga Majelis berpendapat alasan Pemohon Banding yang pada pokoknya
mengakui adanya objek PPh Pasal 26 atas pembayaran bunga kepada JP
Morgan International Bank – Singapura sebesar Rp37.154.240,00 dan kepada
Swiss Bank – Swiss sebesar Rp19.862.020,00 namun tidak setuju dikoreksi
sebagai objek PPh pada tahun 2004;
on
ng
M
R
bahwa berdasarkan ketentuan berlaku, pada prinsipnya saat terutang PPh Pasal
26 atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri dari
Indonesia saatnya dilakukan pemotongan oleh pihak yang wajib membayarkan
adalah saat diterima atau diperoleh oleh pihak Wajib Pajak Luar Negeri, namun
di pihak yang membayarkan adalah pada saat dibayar atau dinyatakan terutang
(accrued);
es
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
bahwa dengan memperhatikan penjelasan Pemohon Banding yang mendalilkan
bahwa pembayaran bunga menurut perjanjian antara Pemohon Banding dengan
kedua pemberi pinjaman tersebut akan dibayarkan pada setiap bulan Mei dan
Bulan Nopember, dan pengakuan Pemohon Banding atas tindakan akuntansi
jurnal adjustment biaya bunga dimaksud yang dibuat pada akhir tahun periode
akuntansi untuk mencatat perubahan, kewajiban yang belum diakui yaitu untuk
mengakui hutang bunga yang masih harus dibayar dan kemudian pada awal
periode akuntansi berikutnya (1 Januari 2005) dijurnal balik (reverse), hal ini
berarti Pemohon Banding pada dasarnya baru mengakui adanya hutang bunga
yang masih harus dibayar pada tahun 2005 dan berarti pula hutang bunga
tersebut belum dibayar secara nyata;
In
d
A
gu
bahwa Majelis berpendapat bunga dimaksud belum dibayarkan maupun
dinyatakan terutang oleh Pemohon Banding pada tahun 2004, oleh karena itu
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
belum termasuk objek pajak Tahun Pajak 2004 dan juga di pihak yang
putusan.mahkamahagung.go.id
meminjamkan terbukti belum ada penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh
In
do
ne
si
a
JP Morgan International Bank – Singapore dan Swiss Bank – Swiss;
R
bahwa dengan demikian koreksi Terbanding terhadap Obyek Pajak Penghasilan
Pasal 26 sebesar Rp279.941.887,00 tidak dapat dipertahankan;
ng
: bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, maka Majelis menghitung
kembali Objek Pajak PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari s.d. Desember 2004 sebagai
berikut:
Objek Pajak menurut Terbanding
Rp
461.544.107,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp
279.941.887,00
Objek Pajak menurut Majelis
Rp
181.602.220,00
A
gu
Menimbang
Menimbang
: bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
penyelesaian sengketa lainnya;
Menimbang
: bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai hal lainnya;
Memperhatikan
: Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, hasil pemeriksaan dan
pembuktian dalam persidangan;
Mengingat
: Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000,
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, dan ketentuan
perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang
berkaitan dengan perkara ini;
: Mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding terhadap
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-151/WPJ.08/BD.06/2009 tanggal 3
April 2009, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Pajak Penghasilan Pasal 26 Nomor: 00003/204/04/415/08 tanggal 19 Maret 2008,
Masa Pajak Januari s.d. Desember 2004, atas nama: XXX, NPWP: YYY, sehingga
jumlah pajak yang masih harus dibayar sebagai berikut:
0,00
PPh Pasal 26 yang Terutang
ah
,00
181.602.22
Rp
18.160.222
Rp
18.160.222
Rp
Rp
0,00
0,00
Rp
Rp
0,00
0,00
,00
ep
Kompensasi Tahun Pajak/Masa Pajak sebelumnya
PPh Kurang (lebih) Bayar
Sanksi Administrasi:
Bunga Pasal 13 (2) KUP
Jumlah PPh yang masih (lebih) harus dibayar
es
on
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ka
m
Kredit Pajak
Rp
lik
Dasar Pengenaan Pajak
ub
Memutuskan
In
do
ne
si
A
gu
ng
R
ep
am
ah
k
ub
lik
: bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;
ah
Menimbang
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
Download