SPEECH TERAPI Masalah utama dalam hal tumbuh kembang anak adalah bicara. Ini juga dialami penderita autisme yang sulit bicara ataupun berbahasa. Terapi wicara merupakan tindakan yang diperuntukkan bagi individu yang mengalami gangguan komunikasi termasuk didalamnya adalah gangguan berbahasa bicara dan gangguan menelan. Terapi wicara meliputi: · Asesmen atau pemeriksaan · Pembuatan program terapi · Pelaksanaan program terapi · Evaluasi program terapi · Evaluasi Gabungan (OT, TW,dll) · Rujukan ke ahli lain (jika perlu) Terapi wicara dibutuhkan bagi mereka yang mengalami gangguan: · Gangguan Artikulasi, Gangguan berkomunikasi yang diakibatkan oleh adanya ketidaktepatan dalam memproduksi bunyi ujaran baik vokal maupun konsonan. · Gangguan Bahasa, Ketidakmampuan dalam menggunakan simbol-simbol linguistik untuk berkomunikasi, baik secara reseptif dan atau secara ekspresif. · Gangguan Suara, Gangguan berkomunikasi yang diakibatkan oleh adanya ketidakmampuan memproduksi suara (fonasi) secara akurat. · Gangguan Irama Kelancaran, Gangguan komunikasi yang diakibatkan adanya perpanjangan atau pengulangan dalam memproduksi bunyi bicara · Gangguan Menelan, Ketidakmampuan dalam melakukan gerakan menelan, dimana kondisi ini terbagi dalam 3 fase yaitu fase oral. Fase pharyngeal dan fase esophageal. Gangguan mengunyah dan menghisap juga merupakan salah satu dari gangguan ini. Terapi bicara/wicara biasa diberikan kepada: · anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang paling umum dialami anak, di mana seorang anak masih belum mencapai kemampuan bicara yang semestinya sudah dikuasai pada usia tertentu. Tentu sebab dari keadaan ini bisa bermacam-macam, dan harus melalui proses 'screening' untuk bisa mengevaluasi sebab dan solusinya. · anak-anak dan orang dewasa yang baru selesai menjalani operasi celah bibir (cleft lip/sumbing) dan celah langit-langit (cleft palate). Dengan perubahan anatomi sistem bicara, pasien post operasi celah bibir dan langit-langit sangat penting untuk menjalani terapi wicara untuk mendapatkan hasil yang optimal dari operasi tersebut. · anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, tuna rungu, cerebral palsy) · anak-anak/orang dewasa yang mengalami gangguan bicara lainnya : gagap (stuttering), cadel, dll. · pasien stroke terkadang kehilangan kemampuan bicara, dan terapi wicara bisa membantu pasien melatih kemampuan bicaranya lagi