BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengacu pada

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengacu pada definisi WHO 1947, sehat adalah keadaan sejahtera
sempurna fisik, sosial dan mental yang tidak hanya bebas dari penyakit dan
kecacatan. Menurut UU No. 23 tahun 1992, kesehatan merupakaan keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
hidup yang produktif secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu kesehatan jiwa
menjadi bagian penting
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, Angka kejadian gangguan jiwa
berat di Indonesia sebesar 1,7 per mil dan gangguan jiwa terbanyak di Indonesia
ada di provinsi DI Yogyakarta. Prevalensi gangguan mental emosional di
Indonesia seperti ansietas dan depresi sebesar 6% dari populasi umum. Perkiraan
WHO, depresi menjadi penyakit dengan beban global terbesar kedua di dunia
setelah penyakit kardiovaskular tahun 2020. WHO telah mengurutkan depresi di
urutan ke 4 sebagai penyebab utama disabilitas didunia.
Depresi memiliki kaitan yang erat dengan angka kejadian Diabetes
Melitus tipe 2. Dalam sebuah studi melaporkan bahwa keadaan depresi
mempengaruhi metabolisme glukosa dan memiliki kebiasaan hidup yang buruk.
Pada kondisi depresi, tubuh akan cenderung menghasilkan banyak hormon stress
seperti cortisol dan berakhir terjadi peningkatan kadar gula darah (Smeltzer &
Bare, 2008).
1
2
Studi melaporkan bahwa pasien diabetes disertai dengan kondisi depresi
akan meningkatkan mortalitas melampaui mortalitas kardiovaskular (Elizabeth,
2009). Beban dari penyakit depresi ini salah satu nya ada meningkat nya risiko
kematian akibat penyakit kardiovaskular. Hal ini didukung dengan beberapa
penelitian yaitu bahwa laki-laki yang menderita depresi neurosis memiliki asosiasi
dengan mortalitas yang disebabkan penyakit kardiovaskular (Joukamaa,
etal.2001).
Sebuah studi juga melaporkan bahwa depresi memiliki asosiasi dengan
kejadian bunuh diri, dan asosiasi ini semakin diperkuat pada individu yang
disertai gangguan kecemasan. (Arnstein, etal.2007)
B. Perumusan Masalah
Bagaimana prevalensi depresi di RSUP Sardjito pada tahun 2012-2014?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui prevalensi depresi di RSUP dr. Sardjito tahun 2012-2014.
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan dalam ilmu psikiatri, berpikir kritis dan
memahami semua hal yang terkait depresi.
2.
Bagi dokter
Meningkatkan pelayanan dan penanganan dan pencegahan terhadap individu
3
yang lebih beresiko mengalami depresi.
3.
Bagi pasien
Meningkatkan pemahaman pasien akan kelompok individu rentan mengalami
depresi sehingga dapat mengurangi frekuensi kejadian.
E. Keaslian Penelitian
1. Prevalensi Depresi Pada Pasien Stroke Yang Di Rawat Inap Di Irina F RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode November – Desember 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pasien stroke yang
mengalami depresi derajat ringan, sedang, berat. Persamaan penelitian ini
pada desain penelitian yaitu deksriptif analitik dengan pendekatan potong
lintang. Perbedaan adalah populasi penelitian yaitu di RSUP Prof. Dr. D.
Kandou Manado, waktu penelitian dan subjek penelitian yang terbatas
pada penderita stroke.
2. Major depression in hospitalized Argentine general medical patients :
Prevalence and risk factors.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pasien depresi mayor
yang dirawat inap di pelayanan primer. Hasil penelitian ini didapatkan
prevalensi pada 257 subjek didapatkan 27%. Persamaan dari penelitian ini
adalah desain penelitian potong lintang dan metode pengambilan sampel
secara konsekutif. Perbedaan ditemukan pada analisis yaitu penelitian ini
menghubungkan frekuensi depresi dengan faktor usia dan jenis kelamin
3. Prevalensi depresi dan hubungannya dengan nilai hbA1C pada pasien pria
dengan diabetes melitus di RSUP Sanglah Denpasar .
4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi depresi dan nilai
HbA1C pada pasien pria dengan DM yang datang ke Poliklinik Diabetes
RSUP Sanglah Denpasar. Persamaan adalah penelitian ini menggunakan
metode potong lintang dan cara pengumpulan sampel yaitu konsekutif.
Perbedaan terletak pada populasi penelitian yaitu pasien Diabetes Melitus
di RSUP Sanglah, Denpasar.
Download