408 faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

advertisement
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI
PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG SUDAH MENDAPATKAN
TERAPI DI RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Suharmilah, Tri Rini Budi Setyaningsih 1 Kamal Agung Wijayana 2
1
2
RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
ABSTRACT
Prevalence of depression in Indonesia is currently quite high. Depression is caused by
internal and external factors. External factors that can cause depression for example, medical
disease . One of the medical illnesses associated with the incidence of depression is breast
cancer. Depression in breast cancer can occur because of the sense of loss such as loss of body
shape. The purpose of the research was to discover the factors associated with level of
depression in breast cancer patients who had therapy at Margono Soekarjo Hospital
Purwokerto. The subjects of the research was breast cancer outpatient who had therapy at
Margono Soekarjo Hospital Purwokerto in 2011. The dependent variable in this research was
level of depression which measured by the BDI questionnaire (Beck Depression Inventory). The
independent variables in this research was term of diagnosis, disease stage and therapy in
breast cancer patients who had therapy. The Method of this research was an observational
analytic with cross sectional design. The sampling technique used consecutive sampling with 66
samples. Univariate analysis was used to see the frequency distribution of variables and
Spearman test and the Contingency Coefficient test for bivariate analysis. The result of the
statistical analysis revealed that there was no relationship between the term of diagnosis p =
0,289 (p> 0,05) and stage of disease p = 0,354 (p> 0,05) with level of depression, but there was
a relationship between therapy with level of depession p = 0,001 (p< 0,05). The conclusion of
the research was there was significant correlation between negative direction and therapy with
level of depression in breast cancer patients who had therapy at Margono Soekarjo Hospital
Purwokerto.
Keywords: depression, breast cancer, therapy.
masalah kesehatan dengan urutan ke-4
PENDAHULUAN
Prevalensi depresi di Indonesia cukup
tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia
terbesar di dunia yang mengakibatkan
beban sosial.1
diperkirakan 5-10% per tahun dan life time
Depresi disebabkan oleh 2 faktor,
prevalence bisa mencapai 2x lipatnya. Data
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan
internal
bahwa pada tahun 2020, depresi akan
pengalaman buruk masa lalu dan tipe
menjadi beban global penyakit ke-2 di
kepribadian, sedangkan faktor eksternal
dunia setelah penyakit jantung iskemik.
yang
Menurut hasil survei di 14 negara tahun
kehidupan, obat terlarang dan alkohol,
1990 menunjukkan
melahirkan, menopause, penyakit medis
depresi
merupakan
yang
berperan
berpengaruh
yaitu
berupa
genetik,
stressor
408
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
dan/ atau pengobatan.2 Salah satu penyakit
setiap pasien kanker tidak selalu sama.
medis yang berhubungan dengan kejadian
Diperlukan pemahaman yang benar dan
depresi adalah kanker payudara. Depresi
diagnosis yang tepat agar pemilihan terapi
bisa
cukup adekuat memperbaiki kualitas hidup
terjadi
karena
munculnya
rasa
kehilangan, misalnya merasa bahwa dirinya
pasien.3,7
akan kehilangan bentuk tubuhnya.3
Kanker payudara adalah tumor ganas
METODE
Penelitian
yang tumbuh di dalam jaringan payudara,
seperti kelenjar susu, saluran kelenjar susu,
dan jaringan penunjang payudara.4 Kanker
payudara merupakan penyakit yang dapat
mempengaruhi
setiap
aspek kehidupan
manusia dan dapat menimbulkan masalahmasalah fisiologis, psikologis, dan sosial.
Reaksi psikologis yang dapat muncul
setelah pasien didiagnosis kanker payudara
pada umumnya merasa shock mental, takut,
tidak bisa menerima kenyataan, sampai
Insidensi kanker payudara di seluruh
dunia pada tahun 2008 sebanyak 1,4 juta
kasus baru berdasarkan The American
Cancer Society. Data Sistem Informasi
Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2007
mencatat sebanyak 8.227 kasus kanker
payudara atau 16,85%. Menurut Direktur
Penyehatan
Pengendalian
Lingkungan
Penyakit
dan
Kementerian
Kesehatan, kanker payudara merupakan
jenis penyakit kanker yang mempunyai
prevalensi
terbanyak
di
RSMS
Purwokerto pada bulan Maret 2011 sampai
April
2011.
Rancangan
penelitian
menggunakan observasional analitik dengan
pendekatan
cross
sectional.
Subyek
penelitian ini pasien kanker payudara rawat
jalan yang sudah mendapatkan terapi di
RSMS Purwokerto
tahun 2011 yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria
inklusi
yaitu
pasien
kanker
payudara yang sudah mendapatkan terapi
dengan umur >30 tahun dan bersedia
pada keadaan depresi.5
Jenderal
dilakukan
pada
wanita
Indonesia.6
Depresi pada pasien kanker dapat
muncul saat pasien mengetahui diagnosis,
stadium kanker dan terapi yang diperoleh.
Oleh sebab itu penanganan depresi pada
menjadi
responden.
Kriteria
eksklusi
meliputi pasien dengan riwayat psikiatri
sebelum terdiagnosis
kanker
payudara,
mempunyai penyakit kronik lain seperti
diabetes
mellitus,
penyakit
paru
dan
penyakit
jantung,
penyakit
ginjal,
mengalami stressor kehidupan dalam 6
bulan terakhir dan mencapai skor dengan
jawaban “tidak” ≥ 5 pada instrumen Lie
Minnesota
Multiphasic
Personality
Inventory (L-MMPI). Subyek penelitian
berjumlah 66 orang dan dipilih dengan cara
consecutive sampling.
Variabel
bebas
adalah
lama
diagnosis ditegakkan, stadium penyakit, dan
terapi. Variabel tergantung adalah tingkat
depresi pada pasien kanker payudara yang
409
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
sudah
mendapatkan
terapi
di
RSMS
Purwokerto. Pengumpulan data subyek
penelitian menggunakan L-MMPI, Beck
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
Karakteristik
n
%
Pendapatan per bulan
< 750.000
42
63,6
≥ 750.000
24
36,4
Depression Inventory (BDI) dan rekam
Pekerjaan
medis.
Tidak bekerja
35
53
Bekerja
31
47
Analisis
yang
digunakan
adalah
analisis univariat dan analisis bivariat.
Analisis
univariat
untuk melihat
data
Lama diagnosis
ditegakkan
Tahun pertama
Tahun kedua
48
72,7
deskriptif berupa frekuensi dari tiap-tiap
Tahun ketiga
12
18,2
variabel
Tahun keempat
3
4,5
Tahun kelima
1
1,5
2
3
I
3
4,5
II
33
50
III
28
42,4
IV
2
3
Terapi
n
%
Operasi
1
1,5
Kemoterapi
5
7,6
Operasi+kemoterapi
39
59,1
Operasi+radioterapi
5
7,6
terbanyak berdasarkan umur adalah usia 40-
Operasi+kemoterapi+
5
7,6
49 tahun (37,9%), status perkawinan sudah
radioterapi
Kemoterapi+hormonal
2
3
menikah (84,8%), pendapatan per bulan <
3
4,5
750.000 (63,6%), tidak bekerja (53%), lama
Operasi+kemoterapi+
hormonal
Operasi+kemoterapi+
diagnosis ditegakkan pada tahun pertama
radioterapi+hormonal
6
9,1
(72,7%), stadium penyakit adalah stadium
Tingkat depresi
0
0
yang
diukur
menggunakan
presentase. Analisis bivariat menggunakan
uji
Spearman
dan
uji
Contingency
Coefficient untuk melihat ada tidaknya
hubungan
variabel
antara
variabel
tergantung.
bebas
Analisis
dan
dibantu
dengan program komputer.
HASIL
Distribusi subyek penelitan yang
II (50%), terapi dengan operasi dan
Stadium
Tidak depresi
Ringan
4
6,1
kemoterapi (59,1%), tingkat depresi berat
Sedang
10
15,2
(78,8%).
Berat
52
78,8
Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian (n=66)
Karakteristik
n
%
Umur (tahun)
30-39
16
24,2
40-49
25
37,9
50-59
16
24,2
Tabel 2. Hubungan
ditegakkan, stadium,
depresi
antara lama diagnosis
terapi dengan tingkat
Tingkat de pre si
Karakte ristik
T
R
S
B
Lama diagnosis
dite gakkan
T ahun pertama
-
4 (6,1%)
4 (6,1%)
40 (60,7%)
Status perkawinan
T ahun kedua
-
-
5 (7,6%)
7 (10,6%)
Belum menikah
T ahun ketiga
-
-
-
3 (4,5%)
T ahun keempat
-
-
-
1 (1,5%)
T ahun kelima
-
-
1 (1,5%)
1 (1,5%)
60-69
6
9,1
≥ 70
3
4,5
Menikah
Janda
0
56
10
0
84,8
15,2
410
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
dengan tingkat depresi. Sedangkan arah
Tingkat de pre si
Karakte ristik
T
R
S
B
I
-
1 (1,5%)
-
2 (3,0%)
II
-
1 (1,5%) 7 (10,6%) 25 (37,9%)
III
-
2 (3,0%)
3 (4,5%)
23 (34,8%)
IV
-
-
-
2 (3,0%)
Te rapi
-
-
-
1 (1,5%)
Operasi
-
-
-
5 (7,6%)
Kemoterapi
-
2 (3,0%)
2 (3,0%)
35 (53,0%)
Operasi+kemoterapi
-
1 (1,5%)
2 (3,0%)
2 (3,0%)
Operasi+radioterapi
-
-
1 (1,5%)
4 (6,1%)
Operasi+kemo+radioterapi
-
-
-
2 (3,0%)
Kemoterapi+hormonal
-
1 (1,5%)
-
2 (3,0%)
Operasi+kemo+hormonal
-
-
5 (7,6%)
1 (1,5%)
korelasi antara stadium penyakit (r= 0,116)
Stadium
Hasil analisis bivariat menggunakan
uji Spearman menunjukkan bahwa secara
statistik tidak terdapat hubungan yang
antara
lamanya
diagnosis
ditegakkan (p = 0,289) dan stadium
penyakit (p = 0,354) dengan tingkat depresi
pada pasien kanker payudara yang sudah
mendapatkan
analisis
terapi.
bivariat
Contingency
dengan tingkat depresi.
PEMBAHASAN
Karakteristik demografi seperti umur,
status
perkawinan,
pekerjaan
dan
pendapatan per bulan dalam penelitian ini
tidak berhubungan dengan tingkat depresi
Op+kemo+radio+hormonal
bermakna
dan terapi (r= 0,596) berbanding lurus
Sedangkan
hasil
menggunakan
Coefficient
uji
pada pasien kanker payudara yang sudah
mendapatkan terapi di RSMS Purwokerto.
Hal ini sesuai dengan penelitian KarakorunCelik
yang bermakna antara terapi (p = 0,001)
dengan tingkat depresi pada pasien kanker
payudara yang sudah mendapatkan terapi.
menyatakan
bahwa
tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
karakteristik demografi
dengan
tingkat
depresi pasien kanker payudara. Depresi
pada pasien kanker timbul seiring dengan
progresifitas penyakit.8
Hasil penelitian terhadap hubungan
menunjukkan
bahwa secara statistik terdapat hubungan
yang
antara
lamanya
diagnosis
ditegakkan
dengan tingkat depresi pada pasien kanker
payudara yang sudah mendapatkan terapi di
RSMS Purwokerto menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang bermakna.
Tabel 3. Hubungan antara variabel luar dengan
tingkat depresi
Berdasarkan
penelitian
Osborne
lama
diagnosis tidak berhubungan dengan skor
Variabel luar
Umur
Status perkawinan
p
depresi.9 Hal tersebut berbeda dengan
0,744a
penelitian Sharpley dan Christie bahwa
b
0,775
terdapat perbedaan yang signifikan depresi
Pekerjaan
0,295
pasien kanker payudara pada saat diagnosis
Pendapatan per bulan
0,470a
dan 2 tahun setelahnya.10 Pasien yang
b
a = Uji Spearman
b = Uji Contingency Coefficient
didiagnosis kanker akan mengalami reaksi
Arah korelasi antara lamanya diagnosis
diagnosisnya. Keadaan tersebut sangat sulit
ditegakkan berbanding terbalik (r= -0,132)
bagi pasien untuk dapat menerima dirinya
penolakan
saat
pertama
mengetahui
411
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
sebagai orang yang sakit. Pasien merasakan
pasien menjadi pesimistis, memandang
kesedihan yang terus-menerus, murung,
dirinya tidak berharga dan merasa bahwa
menderita sampai timbul ide atau perilaku
hidupnya sudah tidak mempunyai harapan.
pesimistis.
Pandangan
Menurut
teori
eksistensial,
depresi terjadi jika perbedaan antara ideal
yang
negatif
tersebut
menyebabkan perasaan depresi.7,13
self dan kenyataan terlalu besar. Pasien
Hasil penelitian terhadap hubungan
yang mengalami depresi menyadari bahwa
antara terapi dengan tingkat depresi pada
dirinya tidak hidup sesuai dengan idealnya
pasien
sehingga
mendapatkan terapi di RSMS Purwokerto
menyebabkan
perasaan
tidak
berdaya dan putus asa.7,11
kanker
payudara
yang
sudah
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Hasil penelitian terhadap hubungan
yang bermakna. Depresi bisa terjadi akibat
antara stadium dengan tingkat depresi pada
pengobatan kanker yang sangat membebani
pasien
sudah
pasien dibandingkan penyakitnya sendiri,
mendapatkan terapi di RSMS Purwokerto
seperti operasi dan kemoterapi. Pengobatan
menunjukkan
terdapat
tersebut dapat mengakibatkan perasaan
hubungan yang bermakna. Hal ini sesuai
nyeri setelah operasi, kehilangan payudara,
dengan hasil penelitian Amin bahwa tidak
dan kerusakan tubuh yang berpotensi
terdapat perbedaan yang bermakna sindrom
menyebabkan hilangnya fungsi tubuh yang
depresi
tidak dapat diperbaiki.7
kanker
pada
payudara
bahwa
pasien
yang
tidak
kanker
payudara
berdasarkan stadium klinisnya dan yang
Respon
terhadap
paling banyak terjadi pada stadium IIIB
berhubungan
(76,5%) berupa sindrom depresi berat.12
dikarenakan efek samping kemoterapi yaitu
Reaksi
Hal
ini
alopesia, mual, muntah dan hot flushes.
besar
Alopesia merupakan efek samping yang
dibandingkan stadium dini. Kanker pada
paling umum, ditakuti dan memberikan
stadium lanjut sudah mengalami metastasis
aspek traumatis bagi pasien.14,15 Menurut
ke organ-organ tubuh lain sehingga pasien
Sigmund Freud, kehilangan objek yang
harus
cukup
dicintai dapat menimbulkan depresi. Pasien
kompleks. Hal ini dapat mengakibatkan
kanker payudara yang mengalami depresi
berbagai perubahan pada sistem tubuh.
disebabkan
Perubahan-perubahan yang terjadi pada
kehilangan, misalnya merasa bahwa dirinya
pasien kanker payudara stadium lanjut
akan kehilangan bentuk tubuh yang dapat
akibat proses perjalanan penyakit yang
mempengaruhi penampilan fisik. Pasien
kronik dan efek samping pengobatan dapat
yang terdepresi akan merasakan penurunan
mempengaruhi penilaian negatif pasien
harga diri, perasaan bersalah dan perbuatan
terhadap dirinya sendiri yang menyebabkan
mencela diri sendiri.13
stadium
menjalani
lanjut
terapi
pasien
depresi.
kanker
payudara
psikologis
dengan
kemoterapi
lebih
yang
karena
munculnya
rasa
412
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Hasil
uji
statistik
menunjukkan
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
2. Terdapat
hubungan
yang
bermakna
bahwa hanya satu variabel yaitu terapi yang
antara terapi dengan tingkat depresi pada
mempunyai hubungan bermakna dengan
pasien kanker payudara yang sudah
tingkat depresi, sedangkan variabel lain
mendapatkan
tidak
Purwokerto.
bermakna.
Hal
ini
disebabkan
terapi
di
RSMS
distribusi subyek penelitian yang tidak
tersebar secara merata dan didominasi oleh
DAFTAR PUSTAKA
1.
kelompok tertentu. Selain itu, jumlah
subyek penelitian yang digunakan juga
dapat
mempengaruhi
hasil
penelitian
2.
dikarenakan jumlahnya yang lebih sedikit
dibanding
penelitian
Peningkatan
jumlah
sebelumnya.
subyek
penelitian
3.
diperlukan untuk meningkatkan ketepatan
hasil penelitian karena sebagian besar
penelitian dengan hasil tidak bermakna
secara statistik dikarenakan jumlah subyek
4.
penelitian yang sedikit.16
Penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan. Hasil penelitian tidak bisa
digeneralisasikan
secara
umum.
5.
Besar
sampel minimal yang digunakan masih
kurang dalam menggambarkan populasi
yang sebenarnya dan tidak semua rekam
medis
yang
tercantum
riwayat
dibutuhkan
pada
psikiatri
rekam
oleh
peneliti
medis,
seperti
sebelum
terdiagnosis
6.
7.
kanker payudara.
KESIMPULAN
8.
1. Tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara lama diagnosis ditegakkan dan
stadium penyakit dengan tingkat depresi
pada pasien kanker payudara yang sudah
mendapatkan
Purwokerto.
terapi
di
RSMS
9.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. 2004. Data Prevalensi Depresi
di Dunia dan Indonesia. Available at:
www.depkes.go.id. Acessed: November 7,
2010.
Maramis A., S. Darmono., M. Maramis.
2003. Depresi. Dalam: Penanganan
Depresi dan Anxietas di Pelayanan
Primer. Surabaya: Indopsy. Hal 20-2.
Konginan, Agustina. 2008. Depresi pada
Penderita Kanker. Pusat Pengembangan
Paliatif dan Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo
Surabaya.
Available:
http://www.palliativesurabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vibagian_1408082008.pdf.
Acessed:
November 10, 2010.
Mardiana, L. 2007. Kanker pada Wanita;
Pencegahan dan Pengobatan dengan
Tanaman Obat. Cetakan V. Jakarta:
Panebar Swadaya.
Hartati, Arika Suci. 2008. Konsep Diri dan
Kecemasan Wanita Penderita Kanker
Payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan.
Available
at:
http://www.repository.usu.ac.id. Acessed:
November 9, 2010.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. 2010. Jika Tidak Dikendalikan
26 Juta Orang di Dunia Menderita
Kanker. Available at: www.depkes.go.id.
Acessed: November 7, 2010.
Mintian, Yang, dan Wang Yi. 2008.
Psikoterapi Pasien Kanker. Dalam: Buku
Ajar Onkologi Klinis. Edisi II. Editor: Wan
Desen. Jakarta: FKUI. Hal: 230-245.
Karakoyun-Celik, O., I. Gorken, S. Sahin,
E. Orcin, H. Alanyali, dan M. Kinay. 2010.
Depression and Anxiety Levels in Woman
Under Follow-Up for Breast Cancer:
Relationship to Coping with Cancer and
Quality of Life. Journal of Medical
Oncology. 27:108–113.
Osborne, R. H., G.R. Elsworth, M.A.G.
Sprangers, F.J. Oort, dan J.L. Hopper.
2004. The value of the Hospital Anxiety
and Depression Scale (HADS) for
413
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Suharmilah, Tingkat depresi pasien kanker payudara
Comparing Women with Early Onset
Breast Cancer with Population-Based
Reference Women. Journal of Quality of
Life Research. 13: 191–206.
Sharpley, C. F. dan D. R. H. Christie.
2007. Current and Retrospective SelfReports of Anxiety and Depression in
Australian Women with Breast Cancer.
Journal of Psycho-Oncolog. 16: 752–762
Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan
Mental 2. Yogyakarta: Kanisius. Hal: 4245; 428-429.
Amin, Mustafa Mahmud. 2008. Sindrom
Depresi pada Penderita Kanker Payudara.
Available at: www.repository.usu.ac.id.
Acessed: November 7, 2010.
Gabbard, Glen O. 2010. Gangguan Mood.
Dalam:
Sinopsis
Psikiatri
Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis,
Edisi VII, Jilid I. Editor: Harold I. Kaplan,
Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb.
Binarupa Aksara: Jakarta. Hal 802.
14. Chintamani, Anupriya G., Rohan K.,
Megha T., Sidharth J., Yashwant K. et al.
2011. The Correlation of Anxiety and
Depression Levels with Response to
Neoadjuvant Chemotherapy in Patients
With Breast Cancer. Journal of The Royal
Society of Medicine. 2: 315.
15. Shaheen, Ghazala, Muhammad Arshad,
Tahira S., Shafia A., Muhammad Akram,
Zareena Y. 2011. Effects of Breast Cancer
on Physiological and Psychological Health
of Patients. International Journal of
Applied Biology and Pharmaceutical
Technology. 2: 236-243.
16. Madiyono, B., Moeslichan M, S.,
Sastroasmoro, S., Budiman, I., dan
Purwanto, S.H. 2008. Perkiraan Besar
Sampel. Dalam: Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Edisi III. Editor: Sudigdo
Sastroasmoro, Sofyan Ismael. Jakarta:
Sagung Seto. Hal 302, 313.
10.
11.
12.
13.
414
Download