Report to Shareholders Company Profile

advertisement
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
1
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Daftar Isi
Table of Content
57 Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang
Pasar Modal
Stock Market Supporting Profession/Institution
Name and Address
58 Peristiwa Penting 2015
Events Highlight in 2015
63 Penghargaan Dan Sertifikasi 2015
Awards And Certifications 2015
64 Alamat Kantor
Office Address
66 Wilayah Operasi
Operational Area
2 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
1
Laporan Kepada Pemegang Saham
Report to Shareholders
8 Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
14 Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
2
Profil Perusahaan
Company Profile
24 Identitas Perusahaan
Company Identity
26 Riwayat Singkat
Brief History
28 Tonggak Sejarah
Milestone
30 Bidang Usaha
Business Line
31 Visi, Misi & Nilai Perusahaan
Vision, Mision & Corporate Values
32 Budaya Perusahaan
Corporate Culture
34 Struktur Organisasi
Organization Structure
36 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
42 Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
50 Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung
Jawab Atas Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of The
Commissioners Regarding 2015 Annual Report
51 Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas
Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of The
Directors Regarding 2015 Annual Report
54 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
54 Ikhtisar Saham
Shares Highlights
56 Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Shares Listing
56 Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Other Securities Highlights And Chronology
57 Daftar Anak Perusahaan
List of Subsidiaries
3
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
70 Tinjauan Makro Ekonomi
Macroeconomic Outlook
71 Tinjauan Bisnis
Business Review
71 Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha
Operational Review by Business Segment
75 Tinjauan Keuangan
Financial Review
76 Aset Lancar
Current Assets
77 Aset Tidak Lancar
Non Current Assets
78 Total Aset
Total Assets
78 Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
78 Liabilitas Jangka Panjang
Non current Liabilities
79 Penjualan Bersih
Net Sales
79 Laba Usaha
Operating Profit
81 Laba Sebelum Pajak
Profit Before Tax
81 Laba Tahun Berjalan
Profit for The Year
81 Jumlah Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
81 Arus Kas
Cash Flow
83 Target 2016
2016 Target
83 Rasio Keuangan
Financial Ratio
84 Struktur Modal
Capital Structure
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
85 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Management Policy on Capital Structure
85 Informasi dan Fakta Material
Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts Subsequent
Accounting Reports
4
114 Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration And Nomination Committee
117 Sekretaris Perusahan
Corporate Secretary
120 Audit Internal
Internal Audit
125 Manajemen Risiko
Risk Management
131 Whistleblowing System
Whistleblowing System
132 Insider Trading Policy
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
90 Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Statements of Good Corporate Governance
Commitment
92 GCG Assessment
Good Corporate Governance Assessment
92 Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola
Good Corporate Governance Mechanism And
Structure
93 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings Of Shareholders
94 Keputusan RUPS Tahunan 2015
Annual GMS Resolution 2015
96 Keputusan RUPS Luar Biasa 2015
Extraordinary GMS 2015 Resolution
96 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama
Dan Pengendali Hingga Pemegang Saham
Individu
Information About Controlling And Majority
Shareholders Until Individual Shareholders
97 Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
100 Direksi
Board of Directors
106 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi
Board Of Commissioners And Board Of
Directors Assessment
107 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan
Direksi
Board Of Commissioners And Board Of
Directors Remuneration Policy
107 Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham
Utama/Pengendali
Affiliations Among Board Of Commissioners
And Board Of Directors Members With
Majority/Controlling Shareholders
108 Komite Audit
Audit Committee
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Insider Trading Policy
5
Sumber Daya Manusia
Human Resource
136 Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia
Human Capital Management Policy
137 Komposisi Karyawan
Employee Demography
138 Program Pelatihan Dan Pengembangan
Karyawan
Employee Training And Development
Program
140 Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
141 Hubungan Industrial
Industrial Relation
6
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
144 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
148 Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3)
Responsibility On Occupational, Health, Safety And
Employment (OHSE)
151 Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
Responsibility To Our Customers
152 Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Responsibility To The Community
7
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indo Kordsa Tbk dan Anak Perusahaan
Consolidated Financial Statements
PT Indo Kordsa Tbk and Its Subsidiary
1
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(dalam ribuan US$)
(in thousand USD)
Keterangan
2015
2014
(disajikan kembali/
as restated)
2013
(disajikan kembali/
as restated)
Description
Consolidated Statements of
Comprehensive Income
Posisi Keuangan Konsolidasian
Jumlah Aset Lancar
102,098
109,403
91,544
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
189,737
198,915
147,494
Total Noncurrent Assets
Jumlah Aset
291,835
308,318
239,038
Total Assets
56,518
77,282
58,258
Total Current Liabilities
52,383
53,345
18,691
Total Noncurrent Liabilities
108,901
130,627
76,949
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
18,138
18,584
17,349
Non-Controlling Interest
Ekuitas yang Diatribusikan Kepada
Pemilik Perusahaan
164,796
159,107
144,740
Equities Attributed to The Owners of the
Company
Jumlah Ekuitas
182,934
177,691
162,089
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
291,835
308,318
239,038
Total Liabilities and Equity
Consolidated Statements of
Comprehensive Profit/Losses
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Penjualan Bersih
207,867
207,717
200,168
Net Sales
Laba Kotor
35,295
34,967
22,315
Gross Profit
Laba Usaha
22,516
24,656
8,887
Operating Income
Laba Bersih Tahun Berjalan
12,574
16,427
5,077
Net Income For The Year
Laba Bersih yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
10,413
14,337
4,362
Net Income Attributable to Owners of
the Company
Jumlah Laba Komprehensif
10,432
16,857
1,458
Total Comprehensive Income
Jumlah Laba Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk
9,066
14,367
2,042
Total Comprehensive Income Attributable
to Owners of the Company
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan Kepada Kepentingan
Nonpengendali
1,366
2,490
(584)
Total Comprehensive Income Attributable
to Non-Controlling Interests
2
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
(dalam ribuan US$)
(in thousand USD)
Keterangan
2015
2014
(disajikan kembali/
as restated)
2013
(disajikan kembali/
as restated)
Description
Consolidated Statements of
Cash Flows
Arus Kas Konsolidasian
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
26,207
29,225
13,886
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(6,340)
(67,396)
(19,761)
Cash Flows from Investing Activities
(19,038)
39,927
3,704
Cash Flows from Financing Activities
(16)
(15)
(82)
Effect of Foreign Exchange Rate Changes
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
3,811
2,070
4,323
Cash and Cash Equivalents at Beginning
of Year
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
4,624
3,811
2,070
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang
Asing
Financial Ratios
(in per cent)
Rasio Keuangan (dalam persen)
Rasio Lancar
180.65
141.56
157.14
Current Ratio
8.18
4,93
3,55
Cash Ratio
Rasio Total Liabilitas Terhadap Jumlah
Ekuitas
59.53
73.51
47.47
Debt to Equity Ratio
Rasio Total Liabilitas Terhadap Jumlah
Aset
37.32
42.37
32.19
Debt to Assets Ratio
Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan
Bersih
6.05
7.91
2.54
Net Profit Margin
Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan
Bersih
16.98
16.83
11.15
Gross Profit Margin
Rasio Laba Usaha Terhadap Penjualan
Bersih
10.83
11.87
4.44
Operational Profit Margin
3.57
5.33
2.12
Return on Assets (ROA)
Rasio Kas
Imbal Hasil Rata-Rata Aset
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
Margin EBITDA
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
5.69
9.24
3.13
Return on Equity (ROE)
17.00
17.35
11.64
EBITDA Margin
3
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laba Bersih Tahun Berjalan
Net Income for The Year
Laba Usaha
Operating Income
Penjualan Bersih
Net Sales
16,427
24,656
22,516
8,887
12,574
5,077
2013
2014
2015
dalam ribuan US$/in thousand USD
Catatan: 2013 dan 2014
(disajikan kembali/as restated)
Jumlah Aset
Total Assets
308,318
2013
207,717
207,867
2014
2015
200,168
2014
2015
2013
dalam ribuan US$/in thousand USD
Catatan: 2013 dan 2014
(disajikan kembali/as restated)
dalam ribuan US$/in thousand USD
Catatan: 2013 dan 2014
(disajikan kembali/as restated)
Imbal Hasil Rata-Rata Aset
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
Return on Equity (ROE)
291,835
9.24
5.33
239,038
5.69
3.57
3.13
2.12
2013
2014
2015
dalam ribuan US$/in thousand USD
Catatan: 2013 dan 2014
(disajikan kembali/as restated)
2013
2014
2015
dalam %/in percentage
2013
2014
2015
dalam %/in percentage
Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan Bersih
Net Profit Margin
7.91
6.05
2.54
2013
2014
2015
dalam %/in percentage
4
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Laba Usaha
Operating Income
8,7%
Laba Bersih Tahun Berjalan
Net Income for The Year
23,5%
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Penjualan Bersih
Net Sales
0,07%
Jumlah Aset
Total Assets
5,3%
5
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
“Tahun 2015 bukan hanya tahun yang penuh dengan upaya
optimal bagi pengembangan usaha Perseroan namun juga tahun
pembuktian bagi ketangguhan seluruh jajaran manajemen
Perseroan sebagai pelaku industri kain ban terpercaya di Indonesia
maupun di pasar global.”
“2015 was not only a year full of optimum efforts for Company’s business development, but also a year of
testimony for the commanding strength of the entire Indo Kordsa management as the reliable player of
tire cord fabric industry in Indonesia and global market.”
Laporan Kepada Pemegang Saham
Report to Shareholders
8
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
14
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
1
7
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Cenk Alper
Komisaris Utama
President Commissioner
Industri kain ban di Asia masih akan terus berkembang didorong
oleh inisiatif akuisisi pelanggan baru serta investasi dalam sektor
industri otomotif. Di tengah perlambatan kondisi pasar, para investor
dan produsen tetap optimis terutama terkait kapasitas produksi yang
terus meningkat.
Asian tire cord industry will continue growing underpinned by new customers acquisition and investment
initiatives in automotive sector. Amidst market deceleration, the investors and producers stayed confident
especially considering higher production capacity realization.
Tinjauan Industri Global dan Nasional
Global and National Industry Outlook
Perlambatan pertumbuhan ekonomi serta penurunan
nilai tukar Rupiah membawa dampak bagi daya beli
konsumen. Tingkat penjualan mobil menurun sekitar 17%
dibandingkan tahun 2014 (dari 1,2 juta menjadi 1 juta
unit). Penjualan ban juga menerima dampak negatif yang
serupa. Produsen lokal bergerak pada tingkat penjualan
sekitar 80% dan berupaya untuk mengatasi hal tersebut
dengan memperkuat penetrasi ekspor yang juga terpapar
oleh kondisi finansial global. Produsen ban di Asia juga
mengalami penurunan hasil produksi. Secara keseluruhan,
kondisi tersebut turut mempengaruhi industri kain ban
untuk mengalami penurunan sepanjang tahun 2015.
The slowing down economic growth and depreciation
of Indonesian Rupiah has affected the buying power
of consumers. Car sales was reduced by about 17%
compared to 2014 (1.2 Million vs 1 Million unit). The domestic
tire sales was also impacted adversely. Local producers
were running at 80% level, and tried to compensate
the volume by boosting the export market which is also
impacted by the global financial situation. Tire Producers
in Asia was also slowing down their production. All this
situation has impacted Tire Cord Fabric industries in
2015 to be slow down.
Di tengah kondisi yang menantang tersebut, kompetisi
utama yang dihadapi masih berasal dari pemain regional
seperti Korea dan Cina. Selama tahun berjalan, pangsa
pasar produk Perseroan hampir seimbang dalam penjualan
domestik dan ekspor. Kinerja yang stabil tersebut terutama
didukung oleh daya beli domestik yang kuat serta kegiatan
operasional yang terjaga sehingga dinamika ekonomi
tersebut tidak membawa dampak negatif terhadap realisasi
pendapatan Perseroan secara keseluruhan.
In this competitive landscape, main competition was still
coming from regional players such as Korea and China.
Throughout the year, market share for the Company’s
products is almost equal for domestic and export sales.
Stable performance of the Company was mainly driven
by strong domestic buying power and well controlled
operation in the Company that the economic turbulence
did not brought severe negative impact to overall
Company’s revenue realization.
8
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2015
Appraisal to Board of Directors Performance
2015
Tahun 2015 merupakan tahun pertumbuhan strategis
bagi bisnis Perseroan. Kami membangun fasilitas yang
diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Dewan Komisaris mengapresiasi langkah-langkah yang
diambil oleh Direksi dalam menerapkan “Total Productive
Maintenance (TPM)” untuk meningkatkan efisiensi mesin
dan peralatan di fasilitas produksi Perseroan. Langkah
tersebut berhasil memperbaiki efisiensi serta memperkuat
keunggulan Perseroan dengan mencapai standar
keselamatan dan keunggulan produksi yang lebih tinggi
melalui TPM.
2015 was a very strategic progress year for our business.
We built our facilities and set to expand our production
capacities. The Board of Commissioners appreciated
initiatives taken by the Board of Directors in implementing
the “Total Productive Maintenance (TPM)” to improve the
efficiency of machinery and equipment at our facilities.
The initiative had successfully improved our efficiency
and have strengthened our competitiveness by achieving
a higher level of safety and production excellence
through TPM.
Di sisi lain, kami juga melaporkan bahwa Perseroan telah
membuat investasi lebih besar untuk meningkatkan
kapasitas sebagai dampak dari strategi pertumbuhan
jangka panjang. Kami menilai bahwa peresmian pabrik
kain ban kedua di Indonesia akan membawa kesempatan
yang lebih besar bagi bisnis Perseroan. Investasi tersebut
terdiri dari 18 kiloton pabrik kain ban dan 14 kiloton pabrik
benang HMLS polyester generasi ketiga dan keempat.
Perseroan juga telah mempekerjakan lebih dari 200 tenaga
kerja untuk dua situs operasi sekaligus memperkuat
eksitensi di pasar Asia.
Besides, we also gladly reported that the Company
have made further investments in order to increase
our capacity as a result of our forward-looking growth
strategy. We assumed the inauguration of second tire
cord plant in Indonesia will bring greater opportunity for
the Company’s business. The new investment covers an
18-kiloton tire cord fabric plant and a 14-kiloton third
and fourth generation polyester HMLS yarn plant.
We have employed more than 200 people in two
operations and we have strengthened our presence in
Asian market.
Inisiatif penting lainnya yang diterapkan oleh manajemen
adalah upaya untuk memperbaiki kinerja, menyediakan
layanan terbaik kepada pelanggan di tengah pasar
yang sangat kompetitif serta meciptakan nilai secara
berkelanjutan kepada masyarakat di wilayah operasional
Perseroan. Selanjutnya, jaringan komunikasi antara tim
manajemen dan karyawan melalui “Excellence Visit”
yang dilaksanakan secara tahunan telah memberikan
kesempatan untuk berdialog dan berdiskusi dengan
karyawan tekrait peningkatan kualitas pekerjaan.
Another remarkable initiative implemented by the
management was effort to improve our performance,
to provide the best service to our customers in high
competitive markets and to create a sustainable value
to the society we live in. In addition to that, our
communication network between the management team
and the employees through our annual “Excellence Visit”
gives us the opportunity to come together with our
employees and to listen their improvement and quality
projects.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa
Direksi telah menerapkan rencana strategi dengan baik,
sebagaimana ditetapkan pada awal tahun dan juga
berhasil mencapai target dan tujuan yang dijabarkan dalam
Rencana Jangka Panjang dan Rencana Bisnis tahun 2015.
Overall, the Board of Commissioners evaluated the Board
of Directors had implemented the strategic plan very
well, as stipulated at beginning of the year, as well as
fulfilling target and objectives disclosed in Long-Term
Plan and Business Plan for the year of 2015.
Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Practices
Salah satu pelaksanaan tugas kami adalah untuk
memastikan bahwa Perseroan dikelola berdasarkan kaidah
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) yang berlaku
secara umum di Indonesia serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2015,
One of our duty implementation is to ensure that
the Company is operated based on Good Corporate
Governance (GCG) practice generally applied in
Indonesia as also regulated in prevailing Law. Throughout
2015, GCG implementation in the Company had been
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
9
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan dan anak
perusahaan telah berhasil mencapai rekor jam kerja tanpa kecelakaan
berkat analisis risiko dan pelatihan keselamatan yang efektif
We are very proud that The Company and its subsidiaries hold a sustainable success on accident-free
working hours thanks to its effective risk analysis and safety trainings
implementasi GCG di Perseroan diperkuat melalui
implementasi serangkaian pengkinian kebijakan dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32 tahun 2014 tentang
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), No. 33 tahun
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris di Perusahaan
Terbuka serta No. 34 tahun 2014 tentang Komite Nominasi
dan Remunerasi di Perusahaan Terbuka dan No. 35 tahun
2014 tentang Sekretaris Perusahaan di Perusahaan Terbuka.
strengthened by adapting several updated policies from
Financial Service Authority (OJK) Number 32 of 2014
regarding General Meetings of Shareholders (GMS), Number
33 of 2014 regarding Board of Directors and Board of
Commissioners in Listed Company, Number 34 of 2014
regarding Nomination and Remuneration Committee
in Listed Company and Number 35 of 2014 regarding
Corporate Secretary in Listed Company.
Seiring dengan praktik GCG yang semakin baik, kami juga
memperkuat fungsi pengawasan dan pemberian nasihat
untuk memantau seluruh aktivitas manajerial yang telah
dilaksanakan oleh Direksi serta melalui kerja sama dengan
Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi
untuk membawa Perseroan menuju GCG Best Practice.
Sebagai organ pendukung di bawah Dewan Komisaris,
Komite-Komite tersebut telah memberikan kontribusi
signifikan bagi Dewan Komisaris, khususnya untuk
memperbaiki pelaksanaan program audit serta usulan
remunerasi dan nominasi.
Within the stronger GCG implementation, we also enforced
our supervisory and advisory functions to oversee entire
managerial activities done by the Board of Directors
while also cooperated with the Audit Committee and
Remuneration and Nomination Committee to bring the
Company towards GCG Best Practice. As supporting bodies
under the Board of Commissioners, the Committees had
given significant support to the Board of Commissioners,
especially in improving audit practice as well as
remuneration and nomination initiatives.
Selain itu, sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan, kami
juga berupaya untuk memperbaiki kualitas tempat tinggal
kami. Salah satu tujuan kami adalah untuk meningkatkan
kualitas lingkungan sosial di wilayah operasional Perseroan.
Pada tahun 2015, kami telah melaksanakan berbagai
kegiatan misalnya perbaikan kondisi lingkungan sekitar,
program beasiswa untuk anak yatim-piatu, mendukung
program perawatan anak-anak di lingkungan sekitar serta
memberikan sumbangan bantuan kepada masyarakat.
In addition, as part of Good Corporate Governance, we
also aim at reinforcing our habitat. One of our main
purposes is to be able to reinforce the social environment
we are operating in. In 2015, we carried important social
projects such as neighborhood renovation project,
initiates scholarship for orphanage children, supporting
neighborhood child care and donation to communities.
Elemen lain untuk menjaga keberlanjutan Perseroan adalah
komitmen kami dalam aspek kesehatan dan keselamatan
kerja. Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan
dan anak perusahaan telah berhasil mencapai rekor jam
kerja tanpa kecelakaan berkat analisis risiko dan pelatihan
keselamatan yang efektif di mana pencapaian tersebut
membawa peningkatan kualitas kinerja serta menjadi
keunggulan terhadap kompetitor.
Another important aspect to maintain our sustainability
is our commitment on occupational health and safety
aspect. We are very proud that The Company and its
subsidiaries hold a sustainable success on accident-free
working hours thanks to its effective risk analysis and
safety trainings and this success brings together quality
performance and differentiation form competition.
10
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Perubahan Komposisi Komisaris
Change to Board of Commissioners Composition
Pada tahun 2015, susunan manajemen mengalami
perubahan komposisi. Untuk Dewan Komisaris, sesuai
dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) pada tanggal 25 Juni 2015, komposisi Dewan
Komisaris mengalami perubahan menjadi:
In 2015, the Company experienced
change in the
management composition. At Board of Commissioners
level, referring to Annual General Meetings of Shareholders
(AGMS) resolution on June 25, 2015, the Board of
Commissioners was changed into following composition:
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
President Commissioner : Cenk Alper
Commissioner
: Ali Çaliskan
Commissioner
: Emine Duygu Kirca
Independent Commissioner: Adil Ilter Turan
Independent Commissioner: Andreas Lesmana
: Cenk Alper
: Ali Çaliskan
: Emine Duygu Kirca
: Adil Ilter Turan
: Andreas Lesmana
Terkait dengan perubahan komposisi tersebut, mewakili
Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas
kepercayaan yang diberikan dan semoga komposisi Dewan
Komisaris yang baru dapat membawa kinerja Perseroan
yang lebih baik lagi. Kepada anggota Dewan Komisaris
sebelumnya, kami sampaikan terima kasih yang mendalam
atas dedikasi terhadap Perseroan dan mendoakan
keberhasilan mereka di kiprah selanjutnya.
Within this composition, on behalf of Board of
Commissioners, I would thank the trust given to us and may
this new Board of Commissioners composition will bring
the Company’s performance into higher level. To the former
Board of Commissioners members, we addressed utmost
appreciation for their dedication to the Company and wish
them the best on their next endeavors.
Prospek Usaha Indo Kordsa
The Company Business Prospect
Ke depan, kami sangat optimis dalam memandang prospek
masa depan Perseroan. Memiliki 30 tahun pengalaman,
Perseroan mengedepankan aspek pembangunan dan
pertumbuhan di setiap wilayah operasional. Kondisi
tersebut memiliki peran khusus saat kami berupaya
mengatasi gejolak ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Going forward, we hold a very optimistic view towards
the Company’s potential in the future. The 30 years of
experience of the Company emphasizes the development
and growth of the regions it operates in. This fact plays a
unique role while we are keeping our finger on the pulse of
Asia-Pacific economy.
Di sisi lain, pertumbuhan dan potensi di pasar Asia yang
berasal dari kedekatan hubungan dengan pelanggan
memberikan keuntungan tersendiri kepada Perseroan.
Hal ini disebabkan oleh semakin strategisnya pasar Asia
Pasifik, serta peran penting Perseroan terkait strategi
pertumbuhan yang akan diterapkan di periode selanjutnya.
On the other hand, Asian market growth and advantage of
being close to our customers gives a very strategic role to
us. As the Asia Pacific market is becoming more and more
strategic, and the Company is of great importance for us in
terms of our growth strategy in the coming period.
Sebagai bagian dari Grup Kordsa Klobal, tujuan utama
kami adalah “mendorong nilai tambah dan penerapan
teknologi yang informatif.” Kami berupaya untuk
menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan kepada
seluruh pelanggan, karyawan, pemegang saham dan
masyarakat di mana kami tinggal. Perseroan yang berhasil
mencapai keberlanjutan di tengah kondisi yang terus
berubah dan kompetitif adalah Perseroan yang memiliki
pertanggungjawaban sosial dan lingkungan secara nyata
untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham khususnya
untuk aspek tersebut sekaligus menciptakan lapangan
pekerjaan dan nilai ekonomi.
As part of Kordsa Global Group, our main goal is “to
proceed with value-added and innovative reinforcement
technologies”. We strive for creating sustainable value to
our customers, employees, shareholders and the society
we live in. Companies that achieve sustainability in
this rapidly changing and competitive environment are
those who take social and environmental responsibilities
seriously to create value for their shareholders in these
fields as well as creating employment and economical
value.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
11
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menyadari keunggulan tersebut, kami melaksanakan
seluruh aktivitas berlandaskan pada pendekatan
operational excellence, serta perbaikan secara terus-menerus
yang bertujuan untuk menciptakan nilai bagi pemegang
saham. Sekalipun demikian, kami juga sepenuhnya
menyadari adanya kompetisi yang sangat menantang
khususnya diakibatkan oleh dampak dari kondisi Pasar
di Kawasan Asia Pasifik. Terlepas dari dampak persaingan
dan perlambatan pasar, Perseroan memperkuat rekam
jejak keunggulan operasional dan komersial melalui
inisatif investasi, bisnis dan kualitas secara konsisten.
Posisi strategis tersebut mendorong Perseroan untuk
menciptakan dan mempertahankan hubungan kerja sama
jangka panjang dengan seluruh pelanggan, sekaligus
sebagai keunggulan untuk menjadi yang terdepan di
industri kain ban di masa yang akan datang.
Being aware of these advantages, we will carry out all
our activities with our operational excellence approach,
as well as continuous improvement in the aim of creating
value for our shareholders. However, we are fully aware
that there is a challenging competition, mostly driven
by cost at Asia Pacific Market. Despite of this competition
and market’s slowing down effects, the Company are
following its operational and commercial excellence
journey with its new investments, its business and quality
consistency. Our strategic position helps us to establish
and sustain long term partnerships with our customers,
and will become our strength to lead the tire cord fabric
in the future.
Penghargaan
Appreciation
Kinerja yang diraih oleh Perseroan merupakan hasil
dari kerja keras dan kegigihan seluruh insan Perseroan.
Untuk itu, kami sampaikan penghargaan setinggitingginya kepada seluruh manajemen dan karyawan,
termasuk Direksi yang telah memberikan dedikasi dalam
mengawal Perseroan untuk tetap berada di jalur yang
tepat sepanjang tahun yang penuh tantangan. Terima kasih
juga kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham
dan pemangku kepentingan atas dukungan dan
kepercayaan yang terus diberikan kepada Perseroan
sehingga kami mampu menjaga kinerja dan prospek
usaha yang positif. Kepada seluruh masyarakat dan
pelanggan, kami akan terus memberikan kinera terbaik
terkait produk dan layanan serta nilai tambah untuk
membangun hubungan jangka panjang yang harmonis.
Every achievement recorded by the Company is part of
hard work and perseverance from its people. Therefore,
our utmost appreciation is addressed to the management
and employees, including the Board of Directors who had
proven highly dedicated in safeguarding the Company
to be on the right track during the challenging year.
We also thank our shareholders and stakeholders for
endless support and trust that the Company maintained
positive performance and prospect in the business
operation. To the society and customers, we are committed
to continue deliver the best in terms of products
and services, as well as other added-value to build
harmonious relationship in the long-run.
Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama
yang diberikan dan diharapkan akan terus berlanjut di masa
yang akan datang untuk membawa Indo Kordsa mencapai
kinerja yang lebih gemilang.
We appreciate all of the support and partnership and wish
them to sustain in next coming years, to drive Indo Kordsa
into higher performance record.
Citeureup, 6 April 2016
Citeureup, April 6, 2016
Cenk Alper
Komisaris Utama
President Commissioner
12
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
13
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Mehmet Zeki Kanadikirik
Presiden Direktur
President Director
Pada tahun 2015, realisasi laba cukup memuaskan di mana Perseroan
membukukan pendapatan mencapai USD207 juta pada akhir
tahun 2015
The Company’s profit in year 2015 was still in healthy position as the Company scored revenue in the
amount of USD207 million at the end of 2015
Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Our Distinguished Shareholders,
Mewakili Direksi, izinkan kami menyampaikan capaian
kinerja Perseroan selama tahun 2015, termasuk dalam
aspek finansial dan operasional, serta penjelasan
mengenai inisiatif yang telah dilakukan untuk menjaga
pertumbuhan Perseroan. Di tengah pelemahan kondisi
global yang terjadi selama tahun 2015, sebagai hasil
dari jerih payah kami, dengan bangga kami sampaikan
bahwa Perseroan berhasil mencapai kinerja yang
memuaskan diiringi oleh landasan operasional yang kuat.
Sebagai bagian dari Kordsa Global Group – produsen
kain ban terbesar di dunia, kami berhasil melalui setiap
tantangan di tahun 2015 dan mempertahankan posisi
sebagai pemimpin industri kain ban di Indonesia.
On behalf of the Board of Directors, we would like to
present highlights of the Company’s performance in
2015, including our financial and operational
achievements as well as stories about our initiatives
that were executed to sustain growth of the Company.
Amidst global economy weakening in year 2015, as
an outcome of our industrious effort, we can proudly
claimed that the Company managed to achieve positive
performance along with strong operational foundation.
As part of Kordsa Global group - the world’s largest tire
reinforcement manufacturer, we successfully thrive in
managing the challenges in 2015 and able to mark our
position as leader in Indonesian tire reinforcement industry.
Pandangan Terhadap Kondisi Ekonomi 2015
Perspective on Economics Trend 2015
Kondisi ekonomi selama tahun 2015 tidaklah mudah dan
merupakan salah satu konsekuensi dari operasi kami di
negara berkembang. Dengan pertumbuhan ekonomi hanya
mencapai 4,7%, Indonesia terpengaruh oleh perlambatan
ekonomi Cina dan pengetatan kebijakan moneter yang
diimplementasikan oleh Federal Reserves, Amerika
Serikat. Pemulihan ekonomi global yang lambat di Eropa
dan beberapa wilayah lainnya juga turut berpengaruh
terhadap pasar industri ban secara global.
We face a rough economic landscape in 2015 as one
of the consequences from our existence in the emerging
market. With economic growth only at 4.7%, Indonesia
was affected by China’s economic slow-down and tight
monetary policy applied by Federal Reserves of United
States. Moderate economic recovery in some European
and other regions also affected global tire market.
14
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Secara umum, ekonomi Indonesia mengalami tantangan
terutama dari fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US
Dollar pada tingkat yang sangat rendah selama 17 tahun
terakhir. Kondisi tersebut pada akhirnya memperlemah
konsumsi masyarakat di tingkat nasional yang berimbas
pada perlambatan kinerja ekonomi secara keseluruhan
sepanjang tahun.
Indonesia’s economy in general also experienced major
challenge from volatile Rupiah exchange rate against
US Dollar which at its lowest point reached a 17 yearlow. These situations had weakened national public
consumption that led to overall economic moderation
throughout the year.
Kinerja Perseroan 2015
The Company Performance in 2015
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang sepanjang
tahun 2015, Perseroan berhasil menjaga kinerja
yang efektif dalam mencapai target Perseroan dan
juga mengoptimalkan aktivitas operasional dengan
memanfaatkan langkah penggunaan bahan baku yang
beragam guna mendukung upaya optimalisasi tersebut
sehingga dapat mempertahankan realisasi laba Perseroan.
Despite the challenging global economy in year 2015,
the Company managed to keep its effective performance
to achieve the Company’s target and managed to optimize
its operational by taking advantage of initiative to diversify
the use of raw material for optimization and as result
the Company was able to sustain acceptable level of profit.
Pada tahun 2015, realisasi laba cukup memuaskan di
mana Perseroan membukukan pendapatan mencapai
USD207 juta pada akhir tahun 2015 dengan capaian
laba bersih sebesar USD12,6 juta. Penurunan laba yang
dicatat oleh Perseroan diakibatkan oleh penurunan harga
produksi sebagai dampak dari penurunan harga bahan
baku, meskipun volume penjualan mengalami peningkatan
seiring dengan ekspektasi Perseroan terhadap terjadinya
peningkatan kapasitas produksi sebagai dampak dari
ekspansi proyek yang dilakukan. Jika dibandingkan dengan
tahun 2014, Perseroan mencatat penurunan laba bersih
sebesar 23% yang diakibatkan antara lain oleh peningkatan
beban keuangan dari bunga pinjaman dan fluktuasi nilai
tukar Rupiah terhadap US Dollar sepanjang tahun 2015.
The Company’s profit in year 2015 was still in healthy
position as the Company scored revenue in the amount of
USD207 million at the end of 2015, with USD12.6 million
net income. The Company’s profit was slightly dropped
due to decline of products price as the result of the
decrease of raw material price, however the volume sold
is actually increasing which is in line with our expectation
following significant capacity increase as result of
expansion projects. Compared to year 2014, the Company
experienced a decline of 23% of net income which are
affected among other by the increase of finance cost in
the form of loan interest and volatile movement of Rupiah
against US Dollar in year 2015.
Perseroan telah meluncurkan strategi “Total Productive
Maintenance (TPM)” untuk meningkatkan efisiensi mesin
dan peralatan di fasilitas produksi milik Perseroan. TPM
dibangun berlandaskan pada prinsip 5S yang berhasil
menciptakan organisasi lingkungan kerja yang efektif serta
standarisasi prosedur untuk memperbaiki keselamatan,
kualitas, produktivitas dan perilaku karyawan. TPM
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
dan keamanan dengan mendorong operator dan
pemimpin tim untuk menjalankan peran secara proaktif
dalam aktivitas pemeliharaan dan pencegahan sehari-hari
termasuk lubrikasi, pemeriksaan dan kebersihan.
The Company has launched a “Total Productive
Maintenance (TPM)” initiative to improve the efficiency
of machinery and equipment at the Company’s
facilities. TPM is built on the 5S foundation, which creates
effective workplace organization and standardized
procedures to improve safety, quality, productivity and
employee attitudes. TPM aims to increase productivity,
efficiency and safety by empowering operators and team
leaders to play a proactive role in day-to-day preventive
maintenance activities namely, lubrication, inspection
and cleaning.
Manajemen menyadari bahwa kehandalan peralatan
merupakan faktor penting bagi Perseroan di mana
gangguan peralatan dapat berdampak langsung pada
volume produksi dan pelayanan kepada pelanggan,
sehingga pemeliharaan dan pencegahan yang efektif
menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting.
Dengan mengajak insan dari seluruh departemen untuk
Management realized that equipment reliability is vital
for the Company and that equipment failures directly
impact production volumes and customer service, so
an effective preventive maintenance is one of critical
activities. By bringing together people from all departments
concerned with equipment into a comprehensive
system, equipment effectiveness is raised to the highest
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
15
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
memperhatikan aspek peralatan sebagai suatu sistem yang
komprehensif, efektivitas peralatan dapat ditingkatkan
hingga level tertinggi yang mungkin diraih. Keterlibatan
seluruh pemangku kepentingan juga menjadi bagian
dari landasan filosofis yang lebih besar yaitu perbaikan
berkelanjutan, sebagai salah satu nilai inti Perseroan. Melalui
program TPM, Perseroan bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan keunggulan dalam aspek keamanan dan
keunggulan produksi.
possible level. Involvement from all stakeholders is also
part of a larger philosophy of continuous improvement,
which is one of the Company’s values. With TPM program,
the Company aims to improve efficiency and
competitiveness in safety and production excellence.
Kami telah mengalokasikan investasi besar pada aspek
mesin dan teknologi sebagai tulang punggung landasan
operasional. Hal ini membuktikan komitmen kami dalam
memperkuat posisi di masa yang akan datang di mana kami
yakin bahwa pasar akan terus tumbuh dan Perseroan dapat
meraih peluang pertumbuhan.
We had allocated major investment in terms of machineries
and technologies as the backbone of our operational
platform. This was an evident of our commitment in
strengthening our position in the future where we believe
the market will still grow and the Company can seize the
growth opportunities.
Untuk mendukung kinerja keuangan yang sehat, manajemen
telah mengambil langkah melalui proyek optimalisasi
pembiayaan bahan baku. Perseroan membina kerja sama
dengan perusahaan pembiayaan ternama dalam aspek
pendanaan bahan baku produksi. Kerja sama tersebut
diarahkan untuk menciptakan arus kas yang lebih sehat
bagi Perseroan.
In order to support a healthy finance, the management
had taken initiative with raw material financing
optimization project. The Company is in cooperation with
good reputation leasing company that could fund the raw
material purchase. The project is aiming at healthier cash
flow for the Company.
Perseroan juga telah mengikuti secara cermat dan
memetakan kompetitor-kompetitor di tingkat regional,
khususnya dari Cina. Beberapa rencana strategis juga telah
diterapkan, antara lain, peningkatan basis operasional,
penggunaan teknologi mutakhir, meneruskan program
untuk memperbarui mesin sebagai bagian dari program
perbaikan berkelanjutan serta mengembangkan karyawan
kami untuk bersama-sama dengan seluruh karyawan
bersiap menghadapi kompetisi yang akan datang.
The Company had followed closely and maps the regional
competitors, mainly from China’s competitors. The
Company had executed several strategic plans, among
others, upgrading our operational platform, utilizing
new technologies, advancing program to renew the
machineries as part of our continuous improvement
program and also developing our employees, and
together with our employees we are ready to face the
competition.
Selain itu, kami juga menempatkan aspek Teknologi
Informasi (TI) sebagai mekansime untuk beradaptasi dengan
era digital dan menjaga keunggulan Perseroan di pasar.
Dengan demikian, TI tidak lagi hanya sebagai instrumen
untuk memperbaiki platform tetapi juga meningkatkan
efisiensi operasional. Kami terus mengembangkan program
Enterprise Resources Planning (ERP) untuk menghasilkan
efisiensi yang lebih tinggi.
In addition, we held Information Technology (IT) aspect
as one of our tools to follow the digitalization age and
to stay competitive in the market. Hence, IT is not only
an instrument to improve our platform, but also to
enhance operational effeciency. We continue building
up our ERP (enterprise resources planning) program to
bring ourselves to a higher level of efficiency.
16
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Kinerja Perseroan yang stabil juga dihasilkan dari
keberadaan kami sebagai bagian dari Kordsa Global yang
memberikan kekuatan untuk tetap unggul di industri,
khususnya dalam aspek teknologi. Di tingkat Asia, kinerja
memuaskan yang dihasilkan oleh anak perusahaan
meningkatkan keunggulan dalam industri kain ban tingkat
nasional dan global, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
The Company’s stable performance was also attributable
to our existence as part of Kordsa Global that gives us
capability to advance in the industry, especially in terms
of technology. In the Asian region, good performance
from the Company’s subsidiaries fosters a prominent
strength in national and global tire cord industry,
especially in Asia Pacific.
Salah satu langkah penting yang dilaksanakan pada tahun
2015 adalah pembinaan hubungan yang harmonis dengan
seluruh pelanggan. Perseroan membangun komunikasi
yang terbuka dan transparan dengan seluruh pelanggan.
Kami menyadari bahwa kepercayaan dari pelanggan dapat
membangun hubungan harmonis secara jangka panjang.
Inisiatif tersebut menjadi keunggulan lainnya untuk
memperkuat fondasi bisnis Perseroan.
One of the most important initiatives taken in 2015 is to
maintain in good relationship with customers. The Company
developed open and transparent communications with
the customers. We are aware that trust from customers
shall shape relationship with customers in a good way
for long time. This initiative has become our competitive
advantage to strengthen the Company’s business
foundation.
Praktik Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Practice
Kami berkomtimen untuk memenuhi harapan pemangku
kepentingan untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas
dan meningkatkan kapasitas Perseroan di masa yang akan
datang. Dengan harapan untuk mencapai hal tersebut,
kami telah melakukan serangkaian program tata kelola
perusahaan sebagai bentuk kepatuhan yang menjadi
prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan usaha
Perseroan. Terkait dengan komitmen tersebut, Perseroan
telah membentuk beberapa organ perseroan untuk
memperkuat praktik Tata Kelola Perusahaan (GCG) di
Perseroan antara lain Komite Audit, Komite Remunerasi
dan Nominasi, Fungsi Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit
Internal. Organ-organ perseroan tersebut memiliki tugas
dan fungsi tersendiri dalam membantu Dewan Komisaris
dan Direksi untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat serta pengelolaan Perseroan.
We are commited to meet our stakeholders’ expectations
that is to sustain profitability growth and expand the
Company’s capacity in the future. With the intention to
achieve that, we have established corporate governance
initiatives to put regulatory compliance as our high
priority in order to ensure sustainability of the Company’s
business. We have established several corporate bodies to
bolster Good Corporate Governance (GCG) practice in the
Company, namely Audit Committee, Remuneration and
Nomination Committee, Corporate Secretary Functions
and Internal Audit Unit. These corporate bodies have
distinctive role and function to support the Board
of Commissioners and Board of Directors to exercise
supervisory and advisory duties as well as managerial duty
to run the Company.
Untuk memberikan akses informasi dan akuntabilitas
pelaporan Perseroan, Manajemen telah menata ulang situs
Perseroan (www.indokordsa.com). Situs tersebut merupakan
program strategis untuk mendukung transparansi dan
kepatuhan terhadap tata kelola perusahaan yang baik.
In order to facilitate access to Company’s informations
and accountability reports, the management has
reorganized the Company’s website (www.indokordsa.com).
The website shall become strategic program in supporting
transparency and compliance with good corporate
governance.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
17
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komitmen untuk menerapkan GCG juga menjadi bagian
dari upaya perlindungan kepentingan seluruh pemangku
kepentingan. Dengan membuat landasan dan mekanisme
Tat Kelola Perusahaan yang kuat, Kami berupaya untuk
menerapkan landasan operasional berbasis etika dengan
nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, GCG juga diarahkan untuk memastikan bahwa
bisnis dikelola dengan baik dan tidak bertentangan atau
membahayakan lingkungan. Hal tersebut merupakan
jaminan bahwa Perseroan akan dapat mempertahankan
operasi dalam jangka panjang di masa yang depan.
Commitment to implement GCG is also part of our effort
to protect interest of all stakeholders. By setting a firm
Corporate Governance framework and mechanism, we
always seek to bring ethical operational platform with
added-value for all stakeholders. In addition, GCG will
also assure that our business is well-managed and not
violating nor harming environment. It is to guarantee
that the Company will be operated for long time in the
future.
Berfokus pada upaya kami untuk melindungi kepentingan
segenap pemangku kepentingan, Perseroan menempatkan
keamanan di tempat kerja sebagai fokus utama. Kami
telah merancang best practice dalam aspek kesehatan
dan keselamatan kerja serta menyediakan peralatan dan
infrastruktur perlindungan diri yang komprehensif sebagai
instrumen prioritas keselamatan bagi seluruh karyawan.
Pada tahun 2015, kami juga telah meluncurkan Safety Dojo
sebagai pusat pelatihan keselamatan. Atas keunggulan
fungsi dan kegunaan yang komprehensif, Safety Dojo
Perseroan memperoleh penghargaan sebagai best practice
dari Kordsa Global di mana program tersebut direncanakan
untuk diterapkan pada pabrik Kordsa Global lainnya di
seluruh dunia.
Highlighting our effort to protect interests of our
stakeholders, the Company put safety in workplace as its
main concern. We design best practice in occupational
health and safety as well as providing comprehensive
self-protection tools and equipments as an instrument to
prioritize the safety of our employees. In 2015, we have
launched Safety Dojo as safety training center. For its
comprehensive benefit and useful purpose, our Safety Dojo
has been named as best practice by Kordsa Global and said
program is planned to be adapted in other Kordsa Global
plants around the world.
Perseroan juga telah mengimplementasikan kebijakan
manajemen lingkungan sebagai bagian dari komitmen
terhadap lingkungan. Perseroan menyatakan dukungan kuat
bagi lingkungan yang asri dan telah melaksanakan green
campaign kepada seluruh karyawan dan lingkungan sekitar
Perseroan. Sebuah kampanye hemat energi juga telah
diluncurkan dan perbaikan proyek secara berkelanjutan
terkait penghematan energi juga terus diinisiasikan oleh
Perseroan.
The Company has established a firm environmental
management policy as part of our commitment to our
environment. The Company is a firm supporter to a green
environment and it has promoted a green campaign to
its employees and surrounding areas. A Saving Energy
campaign has been launched and continuous improvement
projects related with energy saving are supported by the
Company.
Kami memperkuat aktivitas Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR) dengan tujuan tidak hanya untuk
mengembangkan Perseroan tetapi juga masyarakat sekitar
melalui berbagai program antara lain renovasi rumah
tidak layak huni, dukungan kesehatan masyarakat serta
bantuan untuk berbagai kegiatan yang juga didukung
oleh Pemerintah Daerah setempat. Perseroan menjaga
hubungan dengan Sekolah Menengah Kejuruan di sekitar
wilayah operasi dan memberikan kesempatan magang
bagi siswa SMK tersebut di kantor Perseroan. Perseroan
juga menyambut positif kehadiran mahasiwa dalam
penyelenggaraan tur edukatif di lokasi Perseroan dan anak
perusahaan.
We also continued our Corporate Social Responsibility
(CSR) projects with an objective not only to develop the
Company but also our surrounding community through
several programs namely marginal house renovation,
public health support as well as donation to various
activities supported by the local government. The Company
nourishes its relationship with neighboring vocational
schools and providing opportunity to the students to
conduct an internship in the Company. The Company also
has welcomed universities students to do an educational
tour in the Company and its subsidiary.
18
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Perubahan Komposisi Direksi
Changes to Board of Directors Composition
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
yang diselenggarakan pada 25 Juni 2015, pemegang saham
telah mengangkat anggota Direksi baru sebagai berikut:
Pursuant to resolution of General Meeting of Shareholders
convened on June 25th 2015, the shareholders have
appointed the following persons as Board of Directors:
Presiden Direktur
: Mehmet Zeki Kanadikirik
Direktur: Tatang Darmawidjaja
Direktur
: Ufuk Uzel
Direktur: Volkan Ozkan
Direktur: R. Wahyu Yuniarto
Direktur
: Mehmet Mesut Ada
Direktur Independen
: Mehmet Tanju Ula
President Director
Director Director Director Director Director Independent Director Mewakili Direksi, kami menyampaikan terima kasih yang
mendalam kepada anggota Direksi sebelumnya atas
kontribusi yang diberikan kepada Perseroan dan berharap
mereka akan selalu sukses dalam perjalanan selanjutnya.
On behalf of Board of Directors, we would like to express
our highest appreciation to former member of Board of
Directors for their contribution to the Company and wishing
them best wishes in their next endeavor.
Prospek Ke Depan
Going Forward
Menyambut tahun 2016, meskipun masih dibayangi oleh
proyeksi perlambatan beberapa indikator ekonomi, kami
optimis bahwa posisi Perseroan di tahun yang akan datang
akan semakin kuat. Terlepas dari kondisi yang cenderung
fluktuatif, pertumbuhan industri masih menjanjikan. Kami
telah mewujudkan investasi dalam bentuk mesin-mesin
baru guna meningkatkan keunggulan kompetitif dan
menjaga keberlangsungan Perseroan. Kami percaya bahwa
kemampuan Perseroan akan terus tumbuh di masa yang
akan datang.
Approaching 2016, while we still predict several
moderation in economic indicators, we believe that the
Company’s position in the coming years will be stronger.
Despite the volatile condition, the industry itself is still
promising. We have invested new machines in order to
maintain our competitive edge and ensure the Company’s
sustainability. We are confident to the Company’s ability
to grow in coming years.
Meskipun tetap optimis, kami menghadapi adanya
tantangan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
Perseroan yaitu terkait infrastruktur kelistrikan di
Indonesia. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Pemerintah
Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut
sekalipun hal tersebut tetap menjadi isu signifikan bagi
Perseroan.
Despite our confidence, we still have one challenge that
could affect our growth, related with electricity
infrastructure in Indonesia. We are aware that the
Government of Indonesia has taken necessary steps to
find solution for this issue however said issue will still
have prominent place in the Company’s agenda.
Kondisi ekonomi global diperkirakan dapat berdampak
pada realisasi target dan anggaran Perseroan yang
telah dipersiapkan sehingga tidak membawa dampak
signifikan terhadap pertumbuhan Perseroan. Manajemen
berkomitmen untuk menerapkan rencana strategis dan
antisipatif untuk menghadapi tantangan tersebut. Selain itu,
berbekal pengalaman lebih dari 30 tahun di industri kain
bain, hal tersebut memberikan keyakinan kepada Perseroan
untuk menghadapi setiap perubahan kondisi pasar dan
industri. Kami yakin bahwa perseroan akan tetap bertahan
sebagai pemain global dalam industri pengolahan kain ban.
Global economics may affect our target and budget but we
will not allow that to limit our growth. Management of the
Company has committed to set most practical strategies
and precautions to cope with new challenges. In addition,
having more than 30 years of experience in tire cord fabric
industry will give us confidence in facing change in market
and industry landscape. We are convince that the Company
will still be global player of tire reinforcement industry.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
: Mehmet Zeki Kanadikirik
: Tatang Darmawidjaja
: Ufuk Uzel
: Volkan Ozkan
: R. Wahyu Yuniarto
: Mehmet Mesut Ada
: Mehmet Tanju Ula
19
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
“Kami berkomitmen untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan
untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas dan meningkatkan
kapasitas Perseroan di masa yang akan datang”
“We are commited to meet our stakeholders’ expectations that is to sustain profitability growth and expand the
Company’s capacity in the future”
Penghargaan
Appreciation
Pencapaian kinerja Perseroan diraih berkat dukungan dari
seluruh pemangku kepentingan. Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan
atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada
Perseroan. Kami juga memberikan penghargaan kepada
Dewan Komisaris atas saran dan nasihat yang diberikan,
yang telah mendukung kami dalam mengelola Perseroan
sesuai rencana strategis yang telah ditentukan serta
landasan etika dan peraturan perundang-undangan.
Achievement of the Company would be impossible without
support from our stakeholders. We would like to extend our
gratitude to the stakeholders for their trusts and support to
the Company. We also appreciate the Board of Commissioners
for every recommendations and advises granted to us that
had supported us to manage the Company according to
approved game plan as well as compliance to the ethics
and legal framework.
Rasa terima kasih juga kami sampaikan atas komitmen dari
seluruh karyawan untuk meningkatkan kinerja Perseroan.
Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan sumber
daya manusia dan memastikan terciptanya hubungan yang
harmonis di masa yang akan datang untuk membangun
perusahaan yang lebih kuat. Besama-sama marilah kita
jelang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
We would also like to express our greatest gratitude to
the commitment of our employees to improve Company’s
performance. In the coming years, we will continue
developing our people and ensure harmonious relationship
to build a stronger company. Together we are ready for
sustainable growth in our business.
Citeureup, 6 April 2016
Citeureup, April 6, 2016
Mehmet Zeki Kanadikirik
Presiden Direktur
President Director
20
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
21
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
O...
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Profil Perusahaan
Company Profile
24 Identitas Perusahaan
Company Identity
26 Riwayat Singkat
Brief History
28 Tonggak Sejarah
Milestone
30 Bidang Usaha
Business Line
31 Visi, Misi & Nilai Perusahaan
Vision, Mision & Corporate Values
32 Budaya Perusahaan
Corporate Culture
34 Struktur Organisasi
Organization Structure
36 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
42 Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
50 Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung
Jawab Atas Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of The
Commissioners Regarding 2015 Annual Report
51 Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas
Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of The
Directors Regarding 2015 Annual Report
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
54 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
54 Ikhtisar Saham
Shares Highlights
56 Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Shares Listing
56 Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Other Securities Highlights And Chronology
57 Daftar Anak Perusahaan
List of Subsidiaries
57 Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang
Pasar Modal
Stock Market Supporting Profession/Institution
Name and Address
58 Peristiwa Penting 2015
Events Highlight in 2015
63 Penghargaan Dan Sertifikasi 2015
Awards And Certifications 2015
64 Alamat Kantor Dan Jaringan Kerjasama
Dengan Pihak Ketiga
Name and Address of Third Party Network
66 Wilayah Operasi
Operational Area
2
23
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Identitas Perusahaan
Company Identity
Nama
Name
PT Indo Kordsa Tbk.
Kode Saham
Ticker Code
BRAM
Bidang Usaha
Business Line
Kain Ban, Benang Nylon & Polyester, Benang Serat Industri/Benang
Filament Buatan
Tire Cord Fabric, Nylon & Polyester, yarns, Fiber Industrial Yarns
Status Badan Hukum
Legal Status
Penanaman Modal Asing
Foreign Investment Company
Alamat:
Address
Jalan Pahlawan
Desa Karang Asem Timur
Citeureup, Bogor 16810
Indonesia
Tel: (62-21) 875 2115
Fax: (62-21) 879 12252 - (62-21) 875 3934
Homepage
www.indokordsa.com
E-Mail
[email protected]
[email protected]
Tanggal Berdiri:
Establishment Date
8 July 1981
July 8, 1981
24
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Dasar Hukum
Legal Basis
SK Menteri No. YA5/88/3 tanggal 2 Maret 1982
Ministerial Decree Number YA5/88/3 dated March 2, 1982
Modal Dasar
Authorized Capital
Rp350.000.000.000
Modal Ditampatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully Paid Capital
Rp225.000.000.000
Jumlah Kantor
Number of Office
1 Kantor Pusat di Citeureup, Bogor/Head Office at Citeureup, Bogor
Wilayah Kerja
Operational Area
Thailand dan Indonesia
Thailand and Indonesia
Jumlah Karyawan
Number of Employees
1.179 (2015)
1.152 (2014)
Pemegang Saham
Shareholders
•
•
•
•
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
1 Kantor di Thailand/Office at Thailand
Kordsa Global AS 270.923.182
Robby Sumampow 107.639.728
PT Risjadson Suryatama 25.231.500
Publik/Public 46.205.590
25
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Riwayat Singkat
Brief History
Perseroan lahir pada tahun 1981 dengan nama PT Branta
Mulia sebagai perusahaan pemasok utama bahan penguat
ban premium di kawasan Asia Tenggara. Selain memiliki
citra yang baik, kualitas produk nomor satu, profesionalisme
yang tinggi, serta komitmen yang kuat dalam memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan, Perseroan juga
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
dengan hasrat besar untuk melakukan yang terbaik yang
melatarbelakangi kesuksesan Perseroan hingga hari ini.
The Company was established in Indonesia as PT Branta
Mulia in 1981 as a major supplier for the premium tire
reinforcement material in Southeast Asia. The Company
not only has a good image, qualified products, high
professionalism, and strong commitment to provide
excellent service to the customers, but also qualified human
resources (HR) with great desire to do the best which have
brought success to the Company up to these days.
Pada tahun 1985, Perseroan membuka pabrik kain ban
pertamanya di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya
kegiatan operasi secara komersil dimulai pada tanggal 1
April 1987. Saham Perseroan juga mulai tercatat di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya di tahun 1990 dengan
nama PT Branta Mulia Tbk.
In 1985, the Company opened its first tire cord fabric factory
in Citeureup, Bogor, West Java. Afterwards, the Company
started its commercial operation on April 1, 1987. The
Company’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange
and the Surabaya Stock Exchange in 1990 with name of PT
Branta Mulia Tbk.
Sejak saat itu, banyak pembaruan dan peningkatan nilai
yang dilakukan demi kepentingan pemangku kepentingan,
antara lain: pada Oktober 1990, Perseroan melakukan
ekspansi dengan mendirikan perusahaan patungan yang
diberi nama Thai Branta Mulia Co.Ltd., dan pada tahun
1993, Perseroan membuka pabrik kain ban di Ayutthaya,
Thailand. Selanjutnya, Perseroan mendirikan PT Branta
Mulia Teijin Indonesia dengan bekerja sama dengan Teijin
Limited Jepang pada awal 1996 untuk memproduksi
benang ban polyester, dan produksi komersial dimulai
pada tahun 1997 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Subsequentially, several developments and value
improvements have been conducted for the sake of its
stakeholders, among others: in October 1990, the Company
expanded its business by establishing a joint venture
company named Thai Branta Mulia Co. Ltd., and in 1993.
the Company opened a tire cord fabric factory in Ayutthaya,
Thailand. Additionally, a new company named PT Branta
Mulia Teijin Indonesia was established in the beginning
of 1996 under cooperation with Teijin Limited, Japan to
produce polyester tire yarns, and its production started in
1997 in Citeureup, Bogor, West Java.
Di tahun 1997, DuPont Chemical and Energy Operation Inc.
mengakuisisi saham Perseroan sebanyak 19,78% saham.
Akuisisi tersebut memberi angin segar bagi Perseroan
karena kerja sama tersebut menghasilkan aliansi strategis
hingga Januari 2006. Kerja sama tersebut berakhir pada
tahun 2006 ketika DuPont menjual seluruh sahamnya
kepada beberapa pemegang saham pendiri PT Branta Mulia
Tbk.
In 1997, DuPont Chemical and the Energy Operation Inc.
successfully acquired the Company’s shares by 19.78%. It
gave a new fresh air to the Company and such cooperation
created continuous strategic alliance until January 2006.
Said cooperation is ended in 2006, when DuPont sold all
of its shares to several founder shareholders of PT Branta
Mulia Tbk.
Pada tahun 1999, Perseroan mencabut
sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES).
pencatatan
In 1999, the Company had its shares delisted from the
Surabaya Stock Exchange.
Perseroan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Thai
Branta Mulia Co Ltd dari 49% menjadi 64,19% pada tahun
2000.
The Company increased its shares ownership in Thai Branta
Mulia Co. Ltd. from 49% to 64.19% in 2000.
Pada tahun 2006, Kordsa Global AS yang merupakan salah
satu perusahaan dalam Turki Sabanci Holding Group,
membeli 51,3% saham Perseroan. Lalu pada tahun 2007,
Kordsa Global kembali meningkatkan sahamnya menjadi
In 2006, Kordsa Global AS, which is a company part of Turki
Sabanci Holding Group, bought 51.3% of the Company’s
shares. Then, Kordsa Global increased its shares ownership
again to 60,21% in 2007 and changed the name to PT Indo
26
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
60,21% dan Perseroan berganti nama menjadi PT Indo
Kordsa Tbk., sedangkan PT Branta Mulia Teijin Indonesia
berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Teijin.
Kordsa Tbk, while PT Branta Mulia Teijin Indonesia changed
its name into PT Indo Kordsa Teijin.
Kepemilikan saham Perseroan di PT Indo Kordsa Teijin
berhasil ditingkatkan pada tahun 2008 menjadi 99,90%
dengan membeli saham yang dimiliki oleh Teijin Fibers
Limited. Sehingga pada tahun 2009, PT Indo Kordsa
Teijin berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Polyester
(IKP).
Share ownership of the Company in PT Indo Kordsa Teijin
was successfully increased to 99.90% in 2008 by purchasing
Teijin Fibers Limited’s shares. PT Indo Kordsa Teijin changed
its name into PT Indo Kordsa Polyester (IKP) in 2009.
Untuk menghadapi persaingan usaha, Perseroan terpacu
untuk menggali serta meningkatkan kemampuannya
dengan menciptakan inovasi-inovasi baru dan melakukan
pengembangan usaha.
To overcome the business competition, the Company is
driven to explore and improve its abilities by creating new
innovations and developing its business.
Perseroan terus melakukan investasi demi modernisasi
& efisiensi operasional agar mampu menghasilkan
keuntungan bagi pemangku kepentingan dan sistem
kontrol agar kapasitas produksi meningkat hingga 2.000
ton. Selain itu, Perseroan juga menyelesaikan seluruh
proses modernisasi di pabrik Nylon dengan mengganti
“winders” dan sistem kontrol. Upaya-upaya tersebut juga
diikuti oleh Anak Perusahaan dengan merealisasikan
peningkatan kapasitas hingga 26.000 ton untuk
memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
The Company continued to make additional investment in
operational modernization and efficiency in order to earn
profit for the stakeholders. Moreover, the Company also
completed the entire modernization process of Nylon plant
by replacing winders and control system to improve the
production capacity up to 2,000 tons. Those efforts were
also followed by the Subsidiaries by making an increase in
capacity up to 26,000 tons to meet the increasing market
demand.
Kesuksesan yang berhasil diraih Perseroan di tahun 2012
adalah mematangkan rencana peningkatan kapasitas
produksi TCF (Tire Cord Fabric) dari 24.000 menjadi 42.000
per tahun. Sementara itu, peningkatan kapasitas produksi
juga dilakukan di Anak Perusahaan/Entitas Anak hingga
mencapai kapasitas produksi 46.000 ton per tahun.
The success achieved by the Company in 2012 was
finalizing the production capacity improvement plan of TCF
(Tire Cord Fabric) from 24,000 to 42,000 tons per annum.
In the meantime, the Subsidiaries/Entities also conducted
the same process to increase its production capacity up to
46,000 tons per annum.
Pada kuartal akhir tahun 2014, pembangunan pabrik TCF
2 dan pembangunan line 5 dan 6 pada pabrik Entitas
Anak telah berhasil diselesaikan. Produksi komersial
mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2014.
In the last quarter of 2014, the construction of TCF 2 plant
and of line 5 & 6 in the Subsidiaries have been successfully
accomplished. Commercial production started to commence
at the end of 2014.
Sementara, peresmian dilaksanakan pada tanggal 6 Januari
2015, dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI Bapak Saleh
Husin, Bupati Bogor Ibu Nurhayanti, CEO dan Chairman
Sabancı Holding Ibu Güler Sabanci serta lainnya.
The Inauguration Ceremony of both plants was conducted
on January 6, 2015 attended by Mr. Saleh Husin, Minister
of Industry RI, Mrs. Nurhayanti, Regent of Bogor, CEO and
Chairman of Sabancı Holding, Mrs. Güler Sabanci and other
invitations.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
27
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tonggak Sejarah
Milestone
28
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
29
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bidang Usaha
Business Line
Sesuai dengan AD/ART Perseroan, rincian bidang usaha
Perseroan bergerak dalam industri kain ban, serat/filament
buatan, benang Nylon dan benang Polyester. Perseroan
menghasilkan jenis-jenis produk antara lain:
According to Article of Associations, detail of Indo Kordsa
business line is operated in manufacturing tire cord fabric,
as well as Nylon and Polyester yarns industry. The Company
are produces types of products as follows
Kain Ban (Nylon 66 and Polyester)
Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester)
Kain ban berbahan Nylon 66 dan Polyester mempunyai relatif lebih tahan panas,
dengan nilai modulus yang tinggi, elongation rendah, stabilitas dimensional yang
bagus, penyerapan kelembaban dan penyusutan yang rendah.
Tirecords made from Nylon 66 and Polyester are relatively more resistant to high
temperature with high modulus, low elongation, good dimentional stability, and low
humidity absorption and shrinkage.
Benang Nylon 66
Nylon 66 Yarns
Perseroan memproduksi benang Nylon 66 dengan kriteria ringan, daya tahan dan
kekuatan tarik yang tinggi, ketahanan panas, serta fleksibilitas yang memukau. Produk
Benang Nylon 66 memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan kuat. Benang jenis ini
merupakan salah satu bahan baku ban dengan kualitas nomor satu.
The Company produces Nylon 66 yarn with minor criteria, high durability and
tensile strength, high temperature resistance and incredible flexibility. Nylon 66 is a
highperformed and strong product. It is one of the high-quality tire raw materials.
Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low-Shrinkage)
Polyester High-Modulus Low-Shrinkage
Perseroan memproduksi benang Polyester HMLS yang dipakai sebagai bahan baku untuk
memproduksi kain ban.
The Company produces Polyester HMLS yarn as the raw material of tire cord fabric.
30
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Visi, Misi & Nilai Perusahaan
Vision, Mission & Corporate Values
Visi
“Menjadi Kordsa yang tangkas dalam bisnis bernilai tinggi untuk pertumbuhan
yang berkelanjutan.”
Vision
“Agile Kordsa in High Value Business for Sustainable Growth.”
Misi
“Menjadi perusahaan penyedia kain ban terkemuka yang memberikan solusi
prima.”
Misi
“To become a prominent tire cord fabric supplier that provides best solutions.”
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
31
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
7 (tujuh) nilai inti Perusahaan, sebagai berikut:
Our 7 (seven) core values are as follows:
1. SHE (Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan)
Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan
Kesehatan dalam bekerja agar dapat menghindari
kecelakaan kerja dan Perseroan memiliki kepedulian
untuk melestarikan sumber daya alam.
1. SHE (Safety, Health, Environment)
The Company always gives priority to Safety and Health
in working in order to avoid accident and the Company
have awareness to preserve nature resources.
2. Etika Perseroan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan berinteraksi
dengan pihak lain, Perseroan memiliki nilai etika
sebagai salah satu nilai Perseroan dan Perseroan selalu
mematuhi hukum serta menjunjung nilai etika di setiap
negara dimana Perseroan beroperasi.
2. Corporate Ethics
The Company has ethics value as one of corporate values
to run business activity and interact with other party,
the Company always considers and obeys law and ethic
value in every country where the Company operates.
3. Fokus Kepada Pelanggan
Perseroan sangat menghormati pelanggan dan
berkomitmen untuk memberikan produk yang
berkualitas dan pelayanan sesuai kebutuhan dan mampu
untuk memberikan solusi cepat bagi permasalahan yang
mereka hadapi.
3. Customer Focused
The Company highly respects the customer and commits
to give best quality of product and services as their need
and is able to give fast solution for customer’s problems.
4. Berpikiran Terbuka
Perseroan selalu terbuka dan mempertimbangkan
masukan dan gagasan-gagasan baru dengan melihat
sudut pandang yang berbeda untuk meningkatkan
semua kegiatan di Perseroan.
4. Open Minded
The Company is always open-minded and concerns
suggestion and new idea by viewing to a different
perspective to improve all activities in the Company.
5. Orientasi Terhadap Hasil
Perseroan adalah tim yang berorientasi terhadap hasil
yang terbaik untuk mencapai kesuksesan baik internal
maupun eksternal sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
5. Result Driven
The Company is a result-oriented team that achieves the
internal and external successes according to the goal
set.
6. Kerja Sama Global
Dari kekuatan dan praktik terbaik pekerja, pemasok,
kontraktor, dan pelanggan, Perseroan yakin bahwa
dengan kerja sama internal dan eksternal tersebut akan
memberikan keuntungan.
6. Global Collaboration
The Company believes that internal and external
teamwork will give benefit gained from strength and
best practice of employees, suppliers, contractors, and
customers.
7. Perbaikan Terus Menerus
Karyawan menjadi bagian dari usaha Perseroan untuk
mengembangkan dan meningkatkan produk, pelayanan,
maupun proses kerja sebagai bentuk komitmen
perbaikan secara terus menerus.
7. Continuous Improvement
The employees are part of Company’s effort to develop
and improve the product, service, and work process as
commitment to do continuous improvement.
32
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
33
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Organisasi
Organization Structure
Board of Directors
HR, GA & IT
Yarn Operations
TCF Production &
Lean
Group Manager
Mert Tukel
Maintenance &
Utilities
Group Manager
Heriyan
Corporate Secretary & Legal
Manager,
Deassy Aryanti
Information & Technology
Manager
NY Production
Manager
TCF 1 Mill Production
Leader
TCF Maintenance
Manager
OH & SHE
Manager
Yoga Herdiansyah
Organization Development
Manager
PE Production
Manager
TCF 2 Mill
Manager
NY & PE Yarn
Maintenance
Manager
TCF Dipping
Leader
Project
Manager
Technical Training
Coordinator
Utility
Leader
Internal Audit
Specialist
Reza Budi Satria
34
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Finace & Accounting
Technical & QA
Group Manager
Dogan Sevim
Supply Chain
Group Manager
Andreas R. I. Salim
Sales Asia Pacific
Finance
Group Manager
Lily Halim
Sales Account Manager
Onny Gunawan
TCF Technical
Manager
Purchasing
Manager
Accounting
Manager
Sales Account
Manager
NY & PE Technical
Manager
Warehouse
Manager
Tax
Manager
Sales Accounting
Manager
QS & CI
Manager
Operations
Planning
Manager
Budgeting &
Cost Control
Manager
GAM
(Group Account Manager)
Ong Liong Tik
Traffic Incoming
Traficif Outgoing,
Cust, Sales Rerp.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
35
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Cenk Alper
Komisaris Utama
President Commissioner
Bapak Cenk Alper Warga Negara Turki, berusia 46 tahun.
Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan pada 25 Juni
2015, setelah sebelumnya menjabat Komisaris Perseroan
sejak tahun 2012. Beliau memulai karirnya sebagai Process
Engineer di Beksa tahun 1996, kemudian menjabat Business
Manager Technology and Production Departement. Pernah
menjabat sebagai Project Manager di Bakaert – Belgium
Technology Center. Beliau kemudian ditunjuk menjadi Key
Learning Plan Manager untuk daerah Amerika Utara dan
Selatan. Kemudian kembali ke Belgium Technology Center
sebagai Product Development Manager. Pada tahun 2007
bergabung dengan Kordsa Global sebagai Global Director
Technology dan diangkat sebagai Vice President Technology
and Market Development pada tahun 2009-2010. Beliau
diangkat menjadi Vice President Operations di Kordsa Global
pada Oktober tahun 2010. Kemudian pada tahun 2013,
beliau dipromosikan sebagai Chief Executive Officer Kordsa
Global, posisi yang masih beliau emban sampai saat ini.
Mr. Cenk Alper is Turkish Citizen, 46 years old. He was
the Company’s Commissioner since 2012 before he was
appointed as the President Commissioner of the Company
on June 25, 2015. He started his career as a process engineer
in Beksa in 1996, and became the Business Manager of
Technology and Production Department. Afterwards. He
also worked as the Project Manager of Bakaert – Belgium
Technology Center. Then, he was appointed as the Key
Learning Plant Manager for North and South America before
he was reassigned in Bakaert-Belgium Technology Center
as the Product Development Manager. In 2007, he joined
Kordsa Global as the Global Director of Technology and
was appointed as Vice President of Technology and Market
Development in 2009-2010. He became the Vice President
of Operations in Kordsa Global in October 2010 and was
promoted to become the Chief Executive Officer of Kordsa
Global in 2013, a position that he hold until this day.
Cenk Alper meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari
Universitas Teknik Middle East, Turki pada tahun 1991, serta
meraih gelar Master of Science dalam bidang Teknik Mesin
dari universitas yang sama tahun 1994. Tahun 2002, meraih
Master of Business Administration dari Universitas Sabanci
Turki.
Cenk Alper earned his Bachelor Degree in Engineering in
1991 and his Master Degree in Engineering in 1994 from
Middle East Engineering University, Turkey. In 2002, he
earned his Master degree in Business Administration from
Sabanci University, Turkey
36
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Ali Çaliskan
Komisaris
Commissioner
President Commissioner
Bapak Ali Çaliskan Warga Negara Turki, berusia 52 tahun.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1 Agustus
2013, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama
Perseroan. Ali Çaliskan bergabung dengan Kordsa Turki pada
tahun 1986. Sejak tahun 1989 beliau memegang beberapa
posisi manajerial pada Polymer Production, Yarn Production,
Engineering Maintenance and Suport, Departemen Proyek
dan Produksi di Dusa dan Kordsa Turki. Beliau menjabat
sebagai Direktur Operasi Kordsa Turki sejak tahun 2005,
kemudian dipromosikan sebagai Direktur Operasi Kordsa
Turki dan Nile Kordsa pada tahun 2009, sebelum kemudian
diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan pada tahun 2010
hingga tahun 2013. Di tahun 2013, beliau dipromosikan
untuk menjabat sebagai Vice President Operations di Kordsa
Global. Saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Operating
Officer untuk wilayah Europe, Middle East and Africa (EMEA)
di bawah Kordsa Global Chief Executive Officer.
Mr. Ali Çaliskan is Turkish Citizen, 52 years old. He was
assigned as the Company’s commissioner since August 1,
2013 after initially assigned as the Company’s President
Director. Ali Çaliskan joined Kordsa Turkey in 1986. Since
1989, he has held various managerial positions in Polymer
Production, Yarn Production, Engineering Maintanance and
Support, Project and Production Department in Dusa and
Kordsa Turkey. He was appointed as Operation Director of
Kordsa Turkey in 2005, and then promoted to be Operation
Director of Kordsa Turkey and Nile Kordsa in 2009 before
assigned as the President Director of the Company in
2010 to 2013. In 2013, he was promoted to become Vice
President Operations in Kordsa Global. Mr. Ali Çaliskan now
hold position as Chief Operating Officer for Europe, Middle
East and Africa (EMEA) reporting to Kordsa Global Chief
Executive Officer.
Ali Çaliskan meraih gelar Sarjana tahun 1983 dari
Universitas Teknik Middle East dalam bidang Teknik Mesin.
Ali Çaliskan earned his Bachelor Degree 1983 from Middle
East Technical University in Mechanical Engineering.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
37
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Emine Duygu Kirca
Komisaris
Commissioner
Ibu Duygu Kirca Warga Negara Turki, berusia 43 tahun.
Dugyu Kirca menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25
Juni 2015, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Perseroan. Sebelumnya, beliau pernah bergabung dengan
Divisi Hukum Sabanci Holding pada tahun 1998 hingga
tahun 2002 sebagai penasehat hukum. Pernah berkarier
bersama Firma Hukum Paksoy & Co. sebagai Rekan Senior
dan kemudian bergabung dengan British Petroleum (BP)
sebagai Regulatory Affairs Advisor. Mulai bergabung dengan
Kordsa Global pada tahun 2005 sebagai penasehat hukum
dan diangkat menjadi Direktur Divisi Hukum pada tahun
2008, jabatan yang beliau jabat sampai pengunduran diri
beliau pada bulan Agustus 2015. Ibu Duygu Kirca saat ini
bergabung dengan Mondelez International Turkey sebagai
Chief Legal Counsel.
Mrs. Duygu Kirca is Turkish Citizen, 44 years old. Dugyu Kirca
is assigned as the Company’s commissioner since June 25th,
2015, after initially assigned as the Company’s Director.
Mrs. Duygu Kirca joined the Legal Department Sabanci
Holding in 1998 as legal counsel where she worked until
2002. She then worked in Paksoy & Co. Law Firm as a senior
associate and later in British Petroleum (BP) as a regulatory
affairs advisor. She joined Kordsa Global in 2005 as legal
counsel and was appointed as a director of Legal Affairs
in 2008 until her resignation from Kordsa Global in August
2015. Mrs. Duygu Kirca then joined M
‎ ondelez International
Turkey as Chief Legal Counsel.
Ibu Duygu Kirca meraih gelar Sarjana Hukum dari Dokuz
Eylul University pada tahun 1996.
Mrs. Duygu Kirca graduated from Dokuz Eylul University,
Faculty of Law in 1996.
38
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Adil Ilter Turan
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Bapak Ilter Turan Warga Negara Turki, berusia 74 tahun.
Menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen
Perseroan sejak 29 November 2007. Selain menjadi
Komisaris Independen, beliau juga menjabat sebagai Ketua
Komite Audit Perseroan. Beliau juga merupakan seorang
Profesor dalam bidang Ilmu Politik di Department of
International Relations, Istanbul Bilgi University.
Mr. Ilter Turan is Turkish citizen, 74 years old. He is assigned
as the Company’s Independent Commissioner since
November 29, 2007. In addition, he is also hold a position
as the Company’s Head of Audit Committee. Mr. Turan is
Professor in Political Science in Department of International
Relations, Istanbul Bilgi University.
Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Pemerintahan
dari Oberlin College, Oberlin, Ohio, Master of Arts dalam
bidang Pemerintahan dari Columbia University, New York,
serta mendapatkan gelar Ph,D. dalam bidang Ilmu Politik
dari Fakultas Ekonomi, Universitas Istanbul, Turki.
He pursued his Bachelor Degree in Political Science from
Orbelin College Oberlin, Ohio and Master of Arts in Political
Sciene from Columbia New York. He received his Ph.D in
Political Science in Faculty of Economics from Istanbul
University, Turkey.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
39
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Andreas Lesmana
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Bapak Andreas Lesmana, Warga Negara Indonesia, 52 tahun.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25
Juni 2015. Karirnya berawal sebagai Auditor Senior di SGV
Utomo & Co yang merupakan afiliasi dari Arthur Andersen
& Co selama tahun 1985 sampai 1987. Selanjutnya, beliau
bergabung dengan Lippo Group di tahun 1987 sebagai
Accounting Manager. Pada tahun 1991, beliau bergabung
dengan Perseroan dan pernah menjabat beberapa posisi
manajerial antara lain sebagai Finance Manager, Group
Manager Purchasing, Corporate Secretary, Direktur Dana
Pensiun Indo Kordsa.
Mr. Andreas Lesmana, Indonesian citizen, 52 years old.
He is appointed as the Company’s Commissioner on June
25th, 2015. He started his professional career as Senior
Auditor in SGV Utomo & Co which is an affiliation with Arthur
Andersen & Co from 1985 until 1987. He later joined with
Lippo Group in 1987 as Accounting Manager. In year 1991,
he joined the Company and held several positions among
others as Finance Manager, Group Manager Purchasing,
Corporate Secretary, Director of Pension Fund Indo Kordsa.
Bapak Andreas Lesmana lulus Sarjana Ekonomi dari
Universitas Trisakti dan meraih gelar Akuntan dari
Universitas Indonesia.
Mr. Andreas Lesmana received his degree from Trisakti
University majoring in Economic. He received his accountant
degree from University of Indonesia
40
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
41
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Mehmet Zeki Kanadikirik
Direktur Utama
President Director
Bapak Mehmet Zeki Kanadikirik, 50 tahun, Warga Negara
Turki. Bapak Mehmet Zeki Kanadikirik diangkat menjadi
Direktur Utama di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015.
Bapak Kanadikirik memulai karir sebagai Project Engineer –
Development Engineer pada tahun 1989 di Brisa Bridgestone
Sabanci Tire Manufacturing Plant A.S. Kemudian pada
tahun 1995, beliau bergabung dengan Lubrekip Yaglama
Sistemleri Ve San Ltd., STI sebagai Managing Partner. Pada
tahun 1998, beliau bergabung dengan Dusa Endustriyel
Iplik Ve San A.S sebagai Project Engineer. Bapak Kanadikirik
bergabung dengan Kordsa Global A.S pada tahun 2000
sebagai Polymer Production & Utility Manager dan kemudian
bergabung dengan Tekstil Servis Ltd STI pada tahun 2003
sebagai Mechanical Engineer Sales.
Mr. Mehmet Zeki Kanadikirik is Turkish citizen, 50 years
old. Mr. Mehmet Zeki Kanadikirik is appointed as President
Director in the Company’s on June 25, 2015. Mr. Kanadikirik
started his career as Project Engineer – Development
Engineer in Brisa Bridgestone Sabanci Tire Manufacturing
Plant A.S in year 1989. Mr. Kanadikirik joined Lubrekip
Yaglama Sistemleri Ve San Ltd., STI as Managing Partner
in year 1995. In year 1998 he joined Dusa Endustriyel Iplik
Ve San A.S as Project Engineer. Later on he joined Kordsa
Global A.S in year 2000 as Polymer Production & Utility
Manager and next joined Tekstil Servis Ltd STI in year 2003
as Mechanical Engineer Sales.
Bapak Kanadikirik kembali bergabung dengan Kordsa Global
dan menjadi Line 1 Production Manager di Izmit Plant pada
tahun 2006. Pada tahun 2009, beliau dipromosikan menjadi
Direktur Operasi Izmit Plant dan kemudian diangkat
menjadi Managing Director di Thai Indo Kordsa Co. Ltd pada
tahun 2010 sampai dengan sekarang.
Mr. Kanadikirik then started working in Kordsa Global as
Line 1 Production Manager in Izmit Plant in year 2006.
Mr. Kanadikirik got promoted in 2009 as Operations Director
of Izmit Plant and later appointed as Managing Director of
Thai Indo Kordsa Co. Ltd on year 2010 until now.
Bapak Kanadikirik adalah lulusan dari Universitas Teknik
Middle-East dari jurusan Mechanical Engineering pada
tahun 1987. Bapak Kanadikirik mengambil program khusus
terkait dengan General Management pada tahun 2011 pada
INSEAD Business School, Fontainebleau dan Singapura.
Mr. Kanadikirik is graduated from Middle East Technical
University, Mechanical Engineering in year 1987. Mr.
Kanadikirik then took special program related with General
Management in year 2011 at INSEAD Business School,
Fontainebleau & Singapore.
42
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Ufuk Uzel
Direktur
Director
Bapak Ufuk Uzel, Warga Negara Turki, 40 tahun. Bapak Ufuk
Uzel diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal
25 Juni 2015. Bapak Ufuk Uzel memulai karir profesionalnya
pada tahun 1998 di Beksa sebagai Sales Engineer.
Kemudian beliau bergabung dengan Sakosa sebagai Sales
and Marketing Specialist pada tahun 2003. Antara tahun
2005-2007, beliau bekerja sebagai Business Development
Coordinator pada Kordsa Global. Dengan tanggung jawab
di bidang sales dan marketing, beliau ditunjuk sebagai
Sales Manager EMEA pada tahun 2008 dan juga mendapat
tanggung jawab sebagai Global Account Manager untuk klien
Continental pada tahun 2009. Bapak Ufuk Uzel kemudian
dipromosikan sebagai Sales Director EMEA pada tahun 2012
sampai saat ini.
Mr. Ufuk Uzel is Turkish citizen, 40 years old. Mr. Ufuk Uzel
is appointed as director in the Company’s on June 25, 2015.
Mr. Ufuk Uzel started his professional career in 1998 at
Beksa as Sales Engineer. Later he joined Sakosa as Sales and
Marketing Specialist in 2003. Between year of 2005-2007
worked as Business Development Coordinator at Kordsa
Global. Having sales and marketing responsibilities, he was
appointed as EMEA (Europe Middle East and Africa) Sales
Manager in 2008 and Global Account Manager, Continental
in 2009 additional to his role. Ufuk Uzel continues his career
as EMEA Sales Director since 2012 until 2015.
Bapak Ufuk Uzel meraih gelar Bachelor of Science dan
Master of Science dari Fakultas Mekanik, Universitas Teknik
Istanbul, pada tahun 1997 dan 1999. Bapak Ufuk kemudian
meraih gelar MBA dari Universitas Sabanci pada tahun
2003.
Mr. Ufuk Uzel, received his Bachelor of Science and Master
of Science degrees from Istanbul Technical University,
Mechanical Engineering Departments in 1997 and 1999
respectively. He received his MBA degree from Sabanci
University in 2003.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
43
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Volkan Ozkan
Direktur
Director
Bapak Volkan Ozkan, Warga negara Turki, 38 tahun. Bapak
Ozkan diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal
25 Juni 2015. Bapak Ozkan memulai karir profesionalnya
bekerja pada Japan International Corporation Agency
sebagai Project Evaluation and Development Expert pada
tahun 2001. Kemudian beliau bergabung dengan Sakosa
Industrial Yarn And Tirecord Fabric Manufacturing and
Trading Company pada tahun 2003 sebagai Finance Expert.
Bapak Ozkan bergabung dengan Kordsa Global pada tahun
2005 dan memegang beberapa jabatan di divisi finance
sebelum diangkat menjadi Global Finance Manager pada
tahun 2011.
Mr. Ozkan is Turkish citizen, 38 years old. Mr. Ozkan is
appointed as director in the Company’s on June 25, 2015.
Mr. Ozkan started his professional career at Japan
International Corporation Agency as Project Evaluation
and Development Expert in 2001. Later he joined Sakosa
Industrial Yarn And Tirecord Fabric Manufacturing and
Trading Company in 2003 as Finance Expert. Mr. Ozkan
joined Kordsa Global in 2005 and held several positions
in finance division and later he was appointed as Global
Finance Manager in 2011.
Bapak Ozkan adalah lulusan dari Universitas Teknik Istanbul
jurusan Management Engineering pada tahun 1999. Bapak
Ozkan mendapatkan sertifikat Management Accountant
pada tahun 2012 dari Institute of Certified Management
Accountants.
Mr. Volkan Ozkan received his degree from Istanbul
Technical University majoring in Management Engineering
in 1999. Mr. Ozkan received his certification in Management
Accountant in 2012 from Institute of Certified Management
Accountants.
44
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
R. Wahyu Yuniarto
Direktur
Director
Bapak R. Wahyu Yuniarto, Warga Negara Indonesia, 51
tahun. Bapak Wahyu Yuniarto diangkat menjadi Direktur di
Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Wahyu Yuniarto
memulai karir profesionalnya pada tahun 1986 sebagai
staf di Perusahaan kontraktor, kemudian beliau pindah ke
NAPAN Group pada tahun 1987. Pada tahun yang sama
beliau bergabung dengan Perseroan sebagai staf akunting.
Pada tahun 1992, beliau ditugaskan sebagai Senior System
Analyst. Pada tahun 1996, beliau dipromosikan sebagai EDP
Section Manager. Pada tahun 2005, beliau diangkat sebagai
IT & Communication Solutions Manager. Pada tahun 2007
beliau dipromosikan sebagai Group Manager of Human
Resources & Information Technology.
Mr. R Wahyu Yuniarto is Indonesian citizen, 51 years old.
Mr. Wahyu Yuniarto is appointed as Director in the
Company on June 25th, 2015. Mr. Wahyu Yuniarto started
his professional career in 1986 as Staff in a contractor
company, then joined to NAPAN Group in 1987. In the same
year he transfered to the Company’s as an Accounting Staff.
In 1992, he was assigned as Senior System Analyst. In 1996
He was promoted to be EDP Section Manager. In 2005, he
was appointed as IT & Communication Solutions Manager.
In year of 2007 he was assigned as Group Manager of
Human Resources & Information Technology.
Bapak Wahyu Yuniarto adalah lulusan dari Manajemen
Informatika, Universitas Gunadarma pada tahun 1987,
kemudian beliau memperoleh gelar S2 dari Prasetya Mulya
jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2004.
Mr. Wahyu Yuniarto graduated from Gunadarma University
majoring in Management Informatics in 1987, then received
his Master Degree in International Business from Prasetya
Mulya Business School in 2004.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
45
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tatang Darmawidjaja
Direktur
Director
Bapak Tatang Darmawidjaja, 61 tahun, Warga Negara
Indonesia. Bapak Tatang Darmawidjaja diangkat menjadi
Direktur di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak
Tatang Darmawidjaja memulai karir profesionalnya
pada tahun 1985 di Perseroan sebagai Dip Unit Electrical
Engineer. Bapak Tatang Darmawidjaja pernah menjabat
beberapa posisi manajer di Perseroan antara lain sebagai
TCF Electrical Maintenance Section Manager, NYP Maintenance
Manager, TCF & NYP Maintenance & Engineering Manager,
NYP Plant Manager, NYP & IKP Plant Manager, TCF & IKP
Expansion Project Manager.
Mr. Tatang Darmawidjaja is Indonesian citizen, 61 years old.
Mr. Tatang is appointed as Director in the Company’s on June
25, 2015. Mr. Tatang started his professional career in 1985
at the Company as Dip Unit Electrical Engineer. Mr. Tatang
has been assigned to hold several managerial positions
in the Company such as TCF Electrical Maintenance
Section Manager, NYP Maintenance Manager, TCF & NYP
Maintenance & Engineering Manager, NYP Plant Manager,
NYP & IKP Plant Manager, TCF & IKP Expansion Project
Manager.
Bapak Tatang adalah lulusan dari Akademi Teknologi
Nasional jurusan Electronic Engineering pada tahun 1984.
Mr. Tatang is graduated from Akademi Teknologi Nasional
majoring in Electronic Engineering in 1984.
46
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Mehmet Mesut Ada
Direktur
Director
Bapak Mehmet Mesut Ada, Warga Negara 64 tahun. Bapak
Mesut Ada ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak
tanggal 25 Juni 2015, setelah sebelumnya menjabat sebagai
Komisaris Perseroan pada 23 Juni 2014. Bapak Mesut Ada
lulus dari Universitas Teknik Istanbul sebagai insinyur
elektronik dan insinyur komunikasi, bergabung dengan
KORDSA pada tahun 1980 dan bekerja selama 7 tahun. Pada
tahun 1987 dengan pembentukan perusahaan patungan
antara Sabanci Holding dan Dupont, bernama DUSA, beliau
ditunjuk sebagai manajer proyek. Pada tahun 1991, beliau
bergabung dengan Dupont dan kemudian ditunjuk sebagai
Manajer Produksi selama 2 tahun di Dupont, Belanda. Pada
tahun 1993, beliau kembali ke Turki dan bekerja untuk DUSA
sebagai Site Manager selama 9 tahun. Antara tahun 2002 dan
2006 ia bekerja untuk DUPONTSA sebagai VP Operations.
DUPONTSA adalah perusahaan patungan lainnya yang
didirikan antara Sabanci Holding dan Dupont, bergerak di
bidang industri Polyester. Pada akhir 2006, beliau kemudian
dipromosikan sebagai General Manager KORDSA di Amerika
Serikat di bidang industri benang Nylon. Pada tahun 2009,
beliau dipindahkan ke Jerman dan ditunjuk sebagai General
Manager untuk INTERKORDSA GmbH. Kemudian pada akhir
2011, Bapak Mesut Ada dipindahkan ke Brazil ditunjuk
sebagai Direktur Operasi untuk KORDSA Amerika Selatan
(Brasil dan Argentina). Bapak Mesut Ada pensiun pada April
2014.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
President Commissioner
Mr. Mehmet Mesut Ada is Turkish citizen, 64 years old. Mr.
Mesut Ada is appointed as Director in the Company’s on
June 25th, 2015, after initially assigned as the Company’s
Commissioner on June 23th, 2014. Mr. Mesut Ada who
graduated from Istanbul Technical University as an
electronics and communication engineer joined KORDSA in
1980 and worked for 7 years. In 1987 with the establishment
of a new joint venture company between Sabanci Holding
and Dupont , named DUSA, he was transferred to DUSA as
project manager. In 1991 he was transferred to Dupont and
moved to the Netherlands where he worked for Dupont
as production manager for 2 years. In 1993 he returned to
Turkey and worked for DUSA as plant manager for 9 years.
Between 2002 and 2006 he worked for DUPONTSA as VP
Operations. DUPONTSA was another joint venture company
established between Sabanci Holding and Dupont, engaged
in polyester business. At the end of 2006 he was transferred
to the USA as general manager for KORDSA Nylon yarn
business. In 2009 he was transferred to Germany as general
manager for INTERKORDSA GmbH. At the end of 2011 he
was transferred to Brazil as Operations Director for KORDSA
South America (Brazil and Argentine). Mr. Mesut Ada retired
in April 2014.
47
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Mehmet Tanju Ula
Direktur Independen
Independent Director
Bapak Mehmet Tanju Ula, Warga Negara Turki, 68 tahun.
Bapak Mehmet Tanju Ula sebelumnya ditunjuk sebagai
Komisaris Independen. Kemudian Bapak Tanju Ula diangkat
menjadi Direktur Independen Perseroan pada tanggal
25 Juni 2015. Bapak Tanju Ula memulai karirnya sebagai
Design Engineer di Mobile Oil Refinery (ATAS) pada tahun
1971, dilanjutkan bekerja pada Design and Project Engineer
di satu perusahaan sebelum beliau bergabung dengan
Lassa AS sebagai Manager pada tahun 1976 sampai dengan
1985. Bapak Tanju Ula kemudian bergabung dengan Kordsa
sebagai Assistant General Manager yang bertanggung
jawab atas Sales and Purchasing dan kemudian bergabung
dengan Dusa AS pada tahun 1996 sebagai General Manager
dimana Dusa AS merupakan perusahaan patungan antara
Sabanci dengan Dupont untuk memproduksi benang
nylon. Bapak Tanju Ula kemudian dipromosikan sebagai
Managing Director dan anggota Board di Sakosa AS yang
merupakan perusahaan patungan antara Sabaci dan Koch
untuk benang polyester pada tahun 1999. Pada tahun 2003
sampai dengan 2005 beliau dipromosikan sebagai General
Manager di Beksa AS, sebelum bergabung dengan Kordsa
Global AS pada tahun 2005 sampai 2009 dimana beliau
pensiun. Pada saat ini Bapak Tanju Ula bekerja sebagai
konsultan manajemen.
48
Mr. Mehmet Tanju Ula is Turkish citizen, 68 years old.
Previously he has been assigned as the Company’s
Independent Commissioner. Mr. Tanju Ula is appointed as
Independent Director on June 25, 2015. Mr. Tanju Ula started
his career as Design Engineering in Mobile Oil Refinery
(ATAS) in 1971 and then continue to work as Design and
Project Engineer in one company before joining Lassa AS
as the manager from 1976 until 1985. Mr. Tanju Ula then
joined Kordsa as Assistant General Manager responsible
for Sales and Purchasing and later joining Dusa AS in the
year 1996 as General Manager, Dusa AS is a joint venture
company between Sabanci with Dupont for manufacturing
nylon yarn. Mr. Tanju Ula then promoted as Managing
Director and Board Member in Sakosa AS, a joint venture
company between Sabanci and Koch which manufacturing
polyester yarn in 1999. From the year 2003 until 2005
he was promoted as General Manager in Beksa AS before
joining Kordsa Global in year 2005 until 2009, when he is
retired. At the moment Mr. Tanju Ula working independently
as management consultant.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This Page is Intentionally Left Blank
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pernyataan Dewan Komisaris
Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of Commissioners
Regarding 2015 Annual Report
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi material dalam Laporan Tahunan
PT Indo Kordsa Tbk (“Perseroan”) tahun 2015 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all material
information contained in this Annual Report of
PT Indo Kordsa Tbk (the “Company”) year 2015
has been completely presented and we are fully
responsible for the accurary of the contents of the
Company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Cenk Alper
Komisaris Utama
President Commissioner
Ali Çaliskan
50
Emine Duygu Kirca
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Adil Ilter Turan
Andreas Lesmana
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab
Atas Laporan Tahunan 2015
Statements of Responsibility of the Board of Directors
Regarding 2015 Annual Report
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi material dalam Laporan Tahunan
PT Indo Kordsa Tbk (“Perseroan”) tahun 2015 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all material
information contained in this Annual Report of
PT Indo Kordsa Tbk (the “Company”) year 2015
has been completely presented and we are fully
responsible for the accurary of the contents of the
Company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Direksi
Board of Directors
Mehmet Zeki Kanadikirik
Presiden Direktur
President Director
Tatang Darmawidjaja
Ufuk Uzel
Volkan Ozkan
Direktur
Direktur
Direktur
Director
Director
Director
R. Wahyu Yuniarto
Mehmet Mesut Ada
Mehmet Tanju Ula
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Director
Director
Independent Director
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
51
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This Page is Intentionally Left Blank
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
53
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
Hingga 31 Desember 2015, komposisi pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Shareholders
NO.
As of December 31, 2015, Indo Kordsa Shareholders
composition is below:
Jumlah Saham
Total Shares
%
1
Kordsa Global A.S
270,923,182
60.21
2
Robby Sumampow
107,639,728
23.92
3
PT Risjadson Suryatama
25,231,500
5.61
4
Masyarakat
46,205,590
10.26
450,000,000
100
JUMLAH
Per 31 Desember 2015, tidak ada saham yang dimiliki oleh
anggota Direksi atau Dewan Komisaris.
Pemegang Saham
Shareholders
NO.
As of December 2015, there was no shares owned by Board
of Directors or Board of Commissioners
Jumlah Saham
Total Shares
%
1
Kordsa Global A.S
270,923,182
60.21
2
Robby Sumampow
107,639,728
23.92
3
PT Risjadson Suryatama
25,231,500
5.61
Ikhtisar Saham
Shares Highlights
Harga Saham per Kuartal 2014 dan 2015
Kuartal
Quarter
54
Tertinggi
Highest
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
2014
Volume (lembar)
Volume (shares)
2015
2014
Kapitalisasi Pasar
Market Capitalization
2015
2014
2015
2014
2015
I
6.125
2.200
3.700
2.100
3.700 2.100
40.400 13.600
1.665.000.000.000
II
5.975
3.100
5.500
2.100
5.975
3.100
10.200
40.900
2.688.750.000.000
III
5.500
3.500
2.800
2.500
4.200
3.100
11.200
237.600
1.890.000.000.000
IV
4.680
6.700
4.550
2.850
4.680
5.000
2.100
33.300
2.106.000.000.000
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Grafik Perkembangan Harga Saham Bulanan 2015
Graphic of Shares Price monthly movement 2015
25,000
Volume (Unit)
IDR8,000
6,875
20,000
6,875
IDR7,000
6,125
5,975
4,750
4,400
15,000
IDR6,000
4,200
4,550 4,680 4,680
IDR5,000
IDR4,000
3,700
10,000
IDR3,000
2,900
IDR2,000
5,000
IDR1,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Volume (Unit)
IDR140,000.000
Nilai/value
IDR120,000.000
IDR100,000.000
IDR80,000.000
IDR60,000.000
IDR40,000.000
IDR20,000.000
Jan
Feb
Mar
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Apr
Mei
Jun
Jul
55
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Shares Listing
Keterangan
Description
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
Jumlah Saham Diterbitkan
Total Issued Shares
(dalam juta/in million)
Nilai Nominal Saham
Share Nominal Value
(Rp)
Tanggal Pencatatan
Listing Date
12.5
1,000
5 September 1990
September 5, 1990
25
1,000
11 September 1990
September 11, 1990
Pencatatan Saham Pendiri
Founders Shares Listing
87.5
1,000
18 Juli 1994
July 18, 1994
Pembagian Saham Bonus
Distribution of Bonus Shares
100
1,000
18 Juli 1994
July 18, 1994
Pemecahan Saham
Stock Split
450
500
Pencatatan Saham di Bursa
Efek Indonesia
Share Listing in Indonesia
Stock Exchange
27 Agustus 1997
August 27, 1997
Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Other Securities Highlights And Chronology
Perseroan tidak melakukan pencatatan efek lainnya dan
tidak melakukan aksi korporasi apapun sepanjang tahun
2015, sehingga keterangan mengenai ikhtisar, kronologis,
rating dan institusi tempat efek dicatatkan tidak relevan.
56
The Company was not listing other securities or taking
any corporate action during 2015, that information about
highlights, chronology, rating and securities rating and
listing company are irrelevant.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Daftar Anak Perusahaan
List of Subsidiaries
Perseroan dan
Entitas Anak
The Company and
Subsidiaries
Mulai Tahun
Penyertaan
Year of Participation
Benang Polyester
Polyester Yarn
99,9%
1996
Kain Ban
Tire Cord
64,19%
1990
Bisnis Utama
Core Business
Jl. Pahlawan, Desa
Karang
Asem Timur
Citeureup,
Bogor 16810,
Indonesia
Rojana Industrial Park
1/61
Moo 5 Khamham,
Uthai
Ayutthaya 13210,
Thailand
Tel : (6635) 330 221/9
Fax : (6635) 330 230
PT Indo Kordsa
Polyester
Thai Indo Kordsa
Persentase
Kepemilikan
Percentage of
Ownership
Alamat
Address
Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang
Pasar Modal
Stock Market Supporting Profession/Institution Name and Address
Biro Administrasi Efek
Securities Registrar
PT Edi Indonesia
Kantor Akuntan Publik
Public Accounting Firm
Wisma SMR, 3rd Floor
Jl. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Osman Bing Satrio & Eny
The Plaza Office Tower 32nd Floor
Jl. MH. Thamrin Kav 28-30
Jakarta 10350
Kustodian
Notaris
Depository
Notary
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Central Securities Depository of Indonesia (CSDI)
Utiek R. Abdurrachman, SH., MLI., MKn
Kantor Notaris Utiek R. Abdurrachman, SH
Kebun Jeruk Business Park Blok C1-18
Jl. Meruya Ilir Raya Kav. 88
Jakarta 11260
Indonesia Stock Exchange Building
1st Tower 5th Floor
Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Tel : (62-21) 5299 1099
Fax : (62-21) 5299 1199
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
57
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Peristiwa Penting 2015
Events Highlight in 2015
6 Januari 2015
January 6, 2015
Peresmian Pabrik Indo Kordsa
Indo Kordsa Plant Inauguration
30 April 2015
April 30, 2015
Kegiatan Olahraga dan Seni (Porseni)
Menyambut Ulang Tahun Perseroan
Sports and Art Week (Porseni) for Celebrating
Anniversary of the Company
Peresmian pabrik TCF 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Januari
2015, dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI Bapak Saleh
Husin, Bupati Bogor Ibu Hj. Nurhayanti, CEO dan Chairman
Sabancı Holding Ibu Güler Sabanci serta lainnya
TCF2 Plant inauguration was conducted on January 6,
2015, attended by Minister of Industry of Indonesia, Mr.
Saleh Husin, Regent of Bogor, Mrs. Hj. Nurhayanti, CEO and
Chairman of Sabanci Holding, Ms. Güler Sabanci and other
stakeholders
Sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan dan untuk
mendukung keseimbangan kehidupan kerja, Perseroan
mengadakan beragam kegiatan untuk memanjakan
karyawannya. Kegiatan Porseni yang digelar setiap tahun
sebagai salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun menjadi
sarana untuk memberikan kesempatan seluruh karyawan
Perseroan untuk menunjukkan talentanya, baik di bidang
seni maupun olahraga.
Kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan hubungan
kekeluargaan. Harapan lain, dengan diadakan kegiatan ini
adalah menumbuhkan semangat yang dapat terus tumbuh
sehingga motivasi dalam bekerja juga tetap terjaga.
As an appreciation for employee and also to support worklife balance, the Company had initiated various programs
for the employees. The program is named sports and arts
program, held every year as part of celebration of the
Company’s anniversary, where the program has become a
media where Company’s employee can present their talents
in sports or arts.
This program also aims to strengthen solidarity among
employees. The program is also expected to foster spirit
that working motivation will be maintained.
58
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
6 Mei 2015
25 Juni 2015
Peresmian Program Pembangunan
Rutilahu
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dan Luar Biasa dan Paparan Publik
May 6, 2015
June 25, 2015
Inauguration of House Renovation Project
Annual and Extraordinary General Meeting of
Shareholders and Public Expose
Bupati Bogor, Ibu Hj. Nurhayanti dan Presiden Direktur
PT Indo Kordsa Tbk. sebelumnya Bapak Nuri Duzgoren,
meresmikan program CSR Perseroan yang merupakan
proyek yang digagas oleh Ibu Nurhayanti. Proyek tersebut
bernama Pengembangan Rutilahu (Rumah Tidak Layak
Huni) yang merupakan salah satu program CSR Kabupaten
Bogor. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 6 Mei
2015. Peresmian dilakukan pada 2 rumah yang telah selesai
direnovasi dari 15 rumah yang direncanakan menjadi
program CSR Perseroan.
Pada tanggal 25 Juni 2015 telah diselenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Indo
Kordsa Tbk untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan
di Hotel Mulia Jakarta. Setelah selesai pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa untuk
tahun buku 2014 dilanjutkan dengan Paparan Publik.
Regent of Bogor, Mrs. Hj. Nurhayanti and previous President
Director PT Indo Kordsa Tbk, Mr. Nuri Duzgoren, inaugurated
the CSR program of the Company which is a project
initiated by Mrs. Hj. Nurhayanti herself. The project is called
Renovation of Rutilahu (Uninhabitable Housing) which is
one of CSR projects of Bogor regency. The event was held
on May 6, 2015. The inauguration was held at 2 renovated
houses from 15 houses which are planned to be renovated
as the Company CSR program.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
On June 25th 2015, the Company convened an Annual
and Extraordinary General Meeting of Shareholders for
financial year 2014, which was held at Mulia hotel, Jakarta.
Following the Annual and Extraordinary General Meeting of
Shareholders the Company also held a Public Expose.
59
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
13 Agustus 2015
14 Agustus 2015
August 13, 2015
August 14, 2015
Pelatihan Etika Perseroan
Green Campaign: Save Energy, Save Planet
Code of Conducts Training
Green Campaign: Save Energy, Save Planet
Program pelatihan Etika Perseroan adalah program
refreshment atau pembelajaran kembali seluruh prinsipprinsip Etika Perseroan yang diikuti oleh seluruh karyawan
dan jajaran manajemen Perseroan. Program diadakan
secara interaktif disertai dengan diskusi dan berbagi
pengalaman diantara peserta. Setelah mengikuti program
ini seluruh karyawan dan manajemen Perseroan kembali
menandatangani formulir kepatuhan prinsip-prinsip Etika
Perseroan.
Sebagai bagian dari Green Campaign dan pelaksanaan dari
salah satu rekomendasi Audit Energi, Perseroan meluncurkan
kampanye Save Energy, Save Planet di lingkungan Perseroan.
Seluruh karyawan diwajibkan berpartisipasi aktif dalam
gerakan ini dan mendukung penggunaan energi yang
efisien dan efektif.
Code of Conducts training program is a or re-learning
program for entire Code of Conducts participated by all
employees and management of the Company. The program
is organized interactively equipped with discussion and
sharing sessions among participants. After completing the
program, all employees and management of the Company
signed Code of Conducts Integrity Pact.
60
As part of Green Campaign and implementation of Energy
Audit, the Company initiated Save Energy, Save Planet
campaign for employee. Every employee has to actively
participate in this movement to support efficient energy
consumption.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
28 Agustus 2015
13 Oktober 2015
August 28, 2015
October 13, 2015
Peringatan Hari Jadi Perseroan
Perayaan 2 Juta Jam Tanpa Kecelakaan
Kerja – Celebration of Free Injury
Anniversary of the Company
Zero Accident Celebration
Perseroan merayakan hari jadi Perseroan yang ke-30 pada
tanggal 28 Agustus 2015. Perayaan hari jadi tersebut
dilaksanakan di kantin Perseroan dan dihadiri oleh lebih
dari 200 karyawan. Dalam acara tersebut, hadiah-hadiah
diberikan kepada pemenang-pemenang Pekan Olah Raga
dan Seni (Porseni), karyawan yang loyal, karyawan dengan
kehadiran sempurna dan tim proyek-proyek Continuous
Improvement.
Perseroan berhasil mencapai prestasi 2 juta jam tanpa
kecelakaan kerja dan merayakannya pada tanggal 13
Oktober 2015 yang dihadiri perwakilan karyawan dan
manajemen. Pada kesempatan tersebut Presiden Direktur
Bapak M. Zeki Kanadikirik mengucapkan terima kasih atas
kontribusi seluruh karyawan dalam mencapai prestasi ini
dan mengharapkan agar Perseroan dapat mencapai prestasi
2 juta jam tanpa kecelakaan kerja selanjutnya.
The Company celebrated its 30th Anniversary on August
28, 2015. The anniversary was organized at the Company’s
canteen and attended by more than 200 employees. In
this event awards were given to winners of sports and art
competition, loyal employees, star attendance employees,
and CI projects team.
The Company has succeeded in achieving 2 million hours
zero accident and celebrated the event on October 13, 2015
attended by representatives of employee and management.
On this occasion, President Director of the Company, Mr. M.
Zeki Kanadikirik expressed his gratitude to all employees’
contribution in achieving this success and hoped that the
Company will achieve another milestone of 2 million hours
zero accident.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
61
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
5 November 2015
13 November 2015
November 5, 2015
November 13, 2015
Excellence Visit
Peresmian posyandu
Excellence Visit
Inauguration of Public Health Facility
Tim eksekutif Kordsa Global mengunjungi Perseroan pada
tanggal 5 dan 6 November 2015 dalam rangka evaluasi
kinerja Perseroan. Tim eksekutif melakukan plant tour dan
mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan proses
dan kualitas yang telah dilakukan di setiap area serta
implementasi proyek TPM (Total Productive Maintenance).
Tim juga mengunjungi area safety Dojo dan sangat terkesan
dengan fasilitas tersebut dan akan menjadikannya sebagai
praktek terbaik yang bisa diterapkan di pabrik Kordsa
Global lainnya. Selanjutnya tim memberikan pelayanan
makan siang kepada karyawan sebagai salah satu bentuk
apreasiasi kepada karyawan.
Pada tanggal 13 November lalu, Bapak M. Zeki Kanadikirik
didampingi Bapak Wahyu Yuniarto meresmikan posyandu
Nusa Indah yang dibangun atas bantuan Perseroan.
Posyandu yang terletak di RW 08 Desa Karang Asem Timur
tersebut dibangun dengan dana sekitar Rp15.835.500.
Selain Posyandu, dibangun sebuah pompa air di area yang
sama agar warga tidak kekurangan air saat musim kemarau
lalu. Peresmian tersebut juga dihadiri Camat Citeureup,
Drs. Tedy Pembang, Kepala Desa Karang Asem TImur Bapak
Syarif Hidayatullah, Kepala Puskesmas Karang Asem Timur,
aparat Desa, perwakilan Polsek dan Koramil Citeureup.
Kordsa Global executive team visited the Company on
November 5 and 6, 2015 to evaluate Company’s performance.
The executive team conducted a plant tour and received
explanation about progress of process and quality done in
each area as well as implementation of Total Productive
Maintenance (TPM) project. The team also visited safety
Dojo area and really impressed with the facility and plan
to apply it in other Kordsa Global plants. Later the team
served lunch for employees as gesture of appreciation for
the employees.
62
On November 13, 2015, President Director, Mr. M. Zeki
Kanadikirik, accompanied by Mr. Wahyu Yuniarto, Director,
officially opened Posyandu Nusa Indah (Local Baby Health
Center) which was built by the support of the Company.
The Posyandu is located in Karang Asem Timur Village and
was built with a budget of 15.835.500 rupiah. Besides the
Posyandu, Indo Kordsa also installed a water pump in the
same area in order to help the local people during the dry
season. The opening ceremony was attended by Citeurerup
District Head, Drs. Teddy Pembang, Head of Karang
Asem Village, Mr. Syarif Hidayatullah and his entourage,
representatives of the District Police and Military Offices.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Penghargaan Dan Sertifikasi 2015
Awards And Certifications 2015
Sertifikasi ISO 9001: 2008
ISO 9001:2008 Certification
Sertifikasi Emas untuk Sistem
Management Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
Golden Certification for Occupational Health, Safety and
Management System (SMK3)
Perseroan adalah pemegang Sertifikat ISO 9001 : 2008 dari
LRQA (Lloyd’s Register Quality Assurance).
The Company is holder of ISO 9001 : 2008 issued by LRQA
(Lloyd’s Register Quality Assurance).
Perseroan dan Entitas Anak memperoleh Sertifikasi Emas
untuk Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) untuk semua pabriknya pada bulan April 2013
dari Kementerian Tenaga Kerja. Berdasarkan hasil audit
sertifikasi ini berlaku hingga 2015, dan Perseroan akan
melakukan audit SMK3 kembali di awal tahun 2016.
The Company and its subsidiaries received Golden
Certification for Occupational Health, Safety and
Management System (SMK3) for entire plants in April 2013
from Ministry of Manpower. According to audit result, the
Company achieved 92% score. The certificate is valid until
2015, and the Company will conduct SMK3 audit again
in the beginning of year 2016.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
63
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Alamat Kantor
Office Address
64
PT Indo Kordsa Tbk
PT Indo Kordsa Polyester
Thai Indo Kordsa Co., Ltd.
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810
Tel
: + 62 21 875 21 15
Fax
: + 62 21 875 39 34
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810
Tel
: + 62 21 875 21 15
Fax
: + 62 21 875 39 34
Rojana Industrial Park, 1/61 Moo 5
Khanham Subdistrict, Uthai District
Ayutthaya 13210
Tel
: + 66 35 330 221 to 9
Fax
: + 66 35 330 230
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
65
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wilayah Operasi
Operational Area
THAI INDO KORDSA, THAILAND
Thai Indo Kordsa Co., Ltd.
Rojana Industrial Park 1/16 Moo 5
Khanham Subdistrict, Uthai District
Ayutthaya 13210
Tel : + 66 35 330 221 to 9
Fax : + 66 35 330 230
INDO KORDSA, INDONESIA
PT. Indo Kordsa Tbk
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810
Tel : + 62 21 875 21 15
Fax : + 62 21 875 39 34
PT. Indo Kordsa Polyester
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810
Tel : + 62 21 875 21 15
Fax : + 62 21 875 39 34
66
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
67
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
70 Tinjauan Makro Ekonomi
Macroeconomic Outlook
71 Tinjauan Bisnis
Business Review
71 Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha
Operational Review by Business Segment
75 Tinjauan Keuangan
Financial Review
76 Aset Lancar
Current Assets
77 Aset Tidak Lancar
Non Current Assets
78 Total Aset
Total Assets
78 Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
78 Liabilitas Jangka Panjang
Non current Liabilities
79 Penjualan Bersih
Net Sales
79 Laba Usaha
Operating Profit
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
81 Laba Sebelum Pajak
Profit Before Tax
81 Laba Tahun Berjalan
Profit for The Year
81 Jumlah Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
81 Arus Kas
Cash Flow
83 Target 2016
2016 Target
83 Rasio Keuangan
Financial Ratio
84 Struktur Modal
Capital Structure
85 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Management Policy on Capital Structure
85 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal
Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts Subsequent
Accounting Reports
3
69
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Makro Ekonomi
Macroeconomic Outlook
Ekonomi Indonesia menghadapi berbagai tantangan dari
kondisi eksternal sepanjang tahun 2015. Pertumbuhan di
tingkat global secara umum mencatat perlambatan di mana
perdagangan dan harga komoditas melemah, dengan fokus
pada pertumbuhan PDB dan pendapatan fiscal. Menghadapi
krisis global yang berkepanjangan, pada tahun ini Indonesia
hanya mencapai tingkat pertumbuhan 4,79%.
Throughout 2015, Indonesia’s economy continues to
face challenging external conditions. Global growth was
generally slow where trade and commodity prices remain
weak, weighing on GDP growth and fiscal revenues.
Embracing this prolonged global headwinds, Indonesia only
booked 4.79% growth this year.
Salah satu faktor utama yang berimplikasi pada moderasi
ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi Cina lebih
tajam dari yang diperkirakan. Sebagai mitra perdagangan
utama Indonesia, Cina hanya menacpai tingkat pertumbuhan
ekonomi 6,9% pada tahun 2015 atau terendah selama
25 tahun terakhir. Pemulihan ekonomi global di wilayah
lainnya berlangsung lebih lama dari perkiraan di mana
Amerika Serikat cenderung mengambil langkah normalisasi
kebijakan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunga
Federal Reserves (The Fed) yang secara umum berdampak
pada tren perlambatan ekonomi global.
One of major factors that implied Indonesia economic
moderation was slowdown in China that was deeper than
expected. As major trading partner for Indonesia, China only
posted annual economic growth of 6.9% in 2015, which
was the slowest in 25 years. Global economic recovery in
other part of the globe was also longer than expected while
United States tended to normalization in monetary policy
by increasing Federal Reserves (The Fed) Interest Rate that
overall contributed to a weakening global economic trend.
Hingga
level
tertentu,
kondisi-kondisi
tersebut
mempengaruhi volume eksport dan tren harga di Indonesia,
khususnya harga komoditas yang menghadapi defisit
transaksi berjalan lebih besar serta menghadirkan tetanan
bagi cadangan devisa dan nilai tukar. Sebagai dampaknya,
nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga Rp13.795/USD
pada akhir tahun 2015 dan mempengaruhi sebagian besar
pertumbuhan industri sepanjang tahun. Pertumbuhan yang
terjadi sebagian besar didukung oleh konsumsi masyarakat
yang berhasil menyokong realisasi PDB sebesar 4,7% pada
akhir tahun 2015.
These conditions, to some extent, affected Indonesia export
volume and prices, particularly in commodities that had
wider current account deficit, putting foreign exchange
reserves and the exchange rate under pressure. As a result,
Rupiah exchange rate was hardly depreciated to Rp13,795/
USD as end of December 2015 and hit most industries
growth along the year. Growth was mainly underpinned
by public consumption that still managed to drive GDP
achievement at 4.7% by the end of 2015.
70
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Tinjauan Bisnis
Business Review
Industri kain ban global mencatat pertumbuhan positif di
tengah perlambatan kondisi ekonomi yang terjadi pada
tahun 2015. Kinerja positif tersebut diindikasikan oleh
penjualan perangkat ban orisinil di pasar Eropa dan Amerika
Serikat yang didorong oleh pertumbuhan penjualan sektor
otomotif yang mencapai 2,2% per 31 Desember 2015.
Global tire industry recorded a positive growth despite
sluggish macroeconomic condition experienced in 2015.
A positive trend was observed in original equipment tire
sales in the European and US markets owing to increasing
automotive sales that reached 2.2% as of December 31,
2015.
Peningkatan permintaan ban untuk kendaraan komersil
ringan mendorong laju ekspansi pasar industri pembuatan
produk ban mencapai 1,3% pada tahun 2015. penurunan
harga komoditas juga mengakibatkan terjadinya penurunan
permintaan secara bertahap yang pada akhirnya mendorong
produsen bahan produksi untuk menghadapi persaingan
yang semakin ketat, khususnya antara produsen di wilayah
Asia.
The increased demand for light commercial vehicle tires
translated into an expansion in the tire textile reinforcement
market by 1.3 % in 2015. Moderation in commodities price
also affected gradual decline in demand that reinforced
material manufacturers, particularly among players from
Asia, and bought along a fierce price competition.
Dalam pangsa pasar kain ban, Perseroan mendominasi
50% Pasar Kain Ban di Asia Tenggara untuk produk N66,
sementara di pasar Indonesia, Perseroan memiliki 58%
pangsa pasar di mana 42% pangsa pasar sisanya dicatat
oleh pelaku industri lainnya. Di sisi lain, untuk produk PET,
Perseroan dan anak perusahaan mencatat 30% pangsa pasar
untuk pasar Asia Tenggara dan 40% untuk pasar Indonesia.
In Tire Cord Fabric Market Share, the Company dominated
50% of ASEAN Tire Cord Market for N66 products, meanwhile
for Indonesian market, the Company booked 58% market
share while remaining 42% was booked by other industry
players. In addition, for PET products, the Company and its
subsidiaries has 30% market share in ASEAN market and
40% in Indonesian market.
Dominasi pangsa pasar di industri kain ban regional dan
nasional diiringi oleh peningkatan produksi selama tahun
2015 sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
Significant market share in regional and national tire
fabric market was followed by an increase in production
throughout 2015 as shown in table below:
Volume Produksi (dalam metric tons)
Production Volume (in metric tons)
Indikator
Presentase (%)
Percentage (%)
Indicator
2015
2014
Kain Ban (Nylon 66 dan
Polyester)
42.370
41.393
2
Tire Cord Fabric (Nylon 66 and
Polyester)
Benang Nylon 66
21.470
21.354
0,5
Nylon 66 Yarn
Benang Polyester HMLS
(High-Modulus Low-Shrinkage)
32.045
23.528
36
Polyester HMLS Yarn
(High-Modules Low-Shrinkage)
Di tengah penurunan pertumbuhan yang terjadi pada tahun
2015 akibat krisis ekonomi global, industri ban di Indonesia
diharapkan dapat terus tumbuh seiring dengan masuknya
produsen ban asing ke Indonesia. Perseroan juga didorong
untuk mengembangkan pasar di tingkat regional antara
lain di Taiwan, Cina dan Jepang.
Despite of slow growth in 2015 due to global economy
crisis, Indonesia tire Industry is expected to grow with the
move of tire players entering the country. The Company
are also expecting to grow the market in the region namely
Taiwan, China & Japan.
Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha
Operational Review by Business Segment
Kain Ban (Nylon 66 dan Polyester)
Perseroan dan anak perusahaan mencatat pertumbuhan
volume produksi kain ban sebesar 2% dari 41.393 metrik
Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester)
The Company and its Subsidiary recorded an increase in the
production volume of Tire Cord Fabric by 2% from 41,393
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
71
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ton pada tahun 2014 menjadi 42.370 metrik ton pada
tahun 2015. Pertumbuhan tersebut tidak sebesar yang
diperkirakan namun Perseroan berhasil mempertahankan
tingkat permintaan. Penurunan pertumbuhan lebih banyak
diakibatkan oleh penurunan pasar secara global.
metric ton in 2014 to 42,370 metric ton in 2015. The growth
was not as high as forecasted but demand is still relatively
good. The growth of the product is slowed down due to
global market slow down.
Pada tahun 2015, TCF yang dimiliki oleh Perseroan dan anak
perusahaan mencatat total volume penjualan mencapai
41.703 metrik ton, dari 37.775 metrik ton tahun 2014
atau mencatat pertumbuhan penjualan 10% lebih tinggi
dibandingkan 2014 sebagai hasil dari ekonomi global yang
mulai stabil pada semester kedua tahun 2015.
In 2015, for TCF the Company and its Subsidiary booked
a total sales volume of 41,703 metric ton, from 37,775
metric ton in 2014 whereas there is an increase sales of
10% higher than 2014 result due to more stabilized global
economy in second half of 2015.
Benang Nylon 66
Volume prouksi Benang Nylon 66 mencatat pertumbuhan
tipis sebesar 0,5% dari 21.354 metrik ton pada tahun 2014
menjadi 21.470 metrik ton pada tahun 2015.
Nylon 66 Yarn
The Company’s production volume in Nylon 66 Yarn slightly
increased to 0.5% from 21,354 metric ton booked in 2014
to 21.470 metric ton in 2015.
Sekalipun demikian, penjualan benang Nylon 66
membukukan total volume penjualan benang Nylon
66 mencapai 5.180 metrik ton atau menurun 15%
dari 6.110 metric ton yang dicapai pada tahun 2014.
Hal ini hanya indikasi penurunan penjualan benang
Nylon 66 kepada pihak ketiga sementara lebih banyak
produk benang nylon diproduksi menjadi kain ban. Capaian
produksi benang Nylon 66 menunjukkan kondisi yang stabil
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menggambarkan
prospek permintaan kain ban nylon masih menjanjikan.
However in Nylon 66 yarn sales the Company booked
total sales of Nylon 66 Yarn volume of 5.180 metric ton,
or decreased 15% from 6,110 metric ton achieved in 2014.
This is only an indication of Nylon 66 yarn sale to third
party where as more nylon yarn product were produced
further as tire cord fabric. The Nylon 66 yarn production
record, as mentioned above showed a steady record which
indicated that demand of tire cord fabric of nylon is still
promising.
Volume Produksi (dalam metric tons)
Production Volume (in metric tons)
Indikator
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
2015
2014
Indicator
Kain Ban
(Nylon 66 dan Polyester)
42.370
41.393
2
Tire Cord Fabric
(Nylon 66 and Polyester)
Benang Nylon 66
21.470
21.354
0,5
Nylon 66 Yarn
Benang Polyester HMLS
(High-Modulus Low-Shrinkage)
32.045
23.528
36
Polyester HMLS Yarn
(High-Modules Low Shrinkage)
2015
2014
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
41.703
37.775
10
Nylon 66 Yarn
5.180
6.110
(15)
Nylon 66 Yarn
Benang Polyester HMLS
(High-Modulus Low-Shrinkage)
7.998
4.625
73
Polyester HMLS Yarn (HighModules Low-Shrinkage)
Volume Penjualan (dalam metric tons)
Sales Volume (in metric tons)
Indikator
Kain Ban (Nylon 66 dan
Polyester)
72
Indicator
Tire Cord Fabric
(Nylon 66 and Polyester)
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low - Shrinkage)
Pada tahun 2015, volume produksi Benang Polyester HMLS
(High-Modulus Low - Shrinkage) mengalami peningkatan
36% dari 23.528 mterik ton pada tahun 2014, menjadi
32.045 metric ton pada tahun 2015. Peningkatan tersebut
sesuai dengan harapan proyek ekspansi kapasitar produksi
yang dilaksanakan setelah ekpansi produksi Polyester.
Polyester HMLS (High-Modules Low - Shrinkage ) Yarn
In 2015, the production volume of Polyester HMLS
(High-Modules Low-Shrinkage) Yarn experienced an
increase from 23,528 metric ton in 2014, or by 36% to
32,045 metric ton in 2015. Increase was as expected
with the expansion of our production capacity after the
expansion of our Polyester line.
Pada periode yang sama, Perseroan membukukan total
volume penjualan Benang Polyester HMLS (High-Modulus
Low – Shrinkage) sebesar 7,998 metrik ton atau tumbuh
73% dari 4.625 metrik ton pada tahun 2014 antara lain
didukung oleh peningkatan kebutuhan.
At the same period, the Company booked a total sales
volume of Polyester HMLS (High-Modules Low-Shrinkage)
Yarn of 7.998 metric ton, or increased by 73%, from 4,625
metric ton booked in 2014 among others due to growing
demand.
Capaian produksi dan volume penjualan Kain Ban yang
lebih tinggi tidak tercermin dalam pertumbuhan penjualan
bersih produk tersebut dikarenakan terjadinya penurunan
harga produk Perseroan disebabkan oleh penurunan harga
bahan baku. Penurunan harga minyak telah hingga level
yang sangat rendah, harga polymer flakes dan nilon chips
juga mengalami penurunan. Meskipun Perseroan berhasil
meningkatkan produksi dan volume penjualan yang lebih
tinggi, pertumbuhan pendapatan tidak signifikan karena
produk dijual pada kisaran harga yang lebih rendah. Tabel
Penjualan Per Segmen dijabarkan sebagai berikut:
The growth in production and sales volume of Tire Cord
Fabric are not reflected in the increase of net sales of
the products due to the drop of prices of the Company’s
products due to decrease of prices of raw materials. Since
oil price has hit the low bottom, the price of polymer flakes
and nylon chips are also dropped. Even though the Company
has managed to increase its production and selling more
sales volumes, the revenues are not showing much growth
because the products are sold in lower prices. Table of
segmented sales are presented below:
Net Sales Details
Rincian Penjualan Bersih
(in thousand USD)
2014
Indikator
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Indicators
Penjualan Bersih
207.867
207.717
0,07
Net Sales
Kain Ban
173.787
177.318
(2)
Tire Cord Fabric
18.234
22.264
(18)
Nylon Yarn
15.846
8.134
94,8
Polyester Yarn
Benang Nylon
Benang Polyester
Profitabilitas
Profitability
(in thousand USD)
2014
Indikator
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Indicators
207.867
207.717
0,07
Net Sales
(172.572)
(172.750)
(0,1)
Cost of Goods Sold
35.295
34.967
1
Gross Profit
Beban Penjualan
(5.478)
(5.353)
2
Selling Expenses
Beban Umum dan
Administrasi
(6.344)
(6.595)
(4)
General And Administrative
Expenses
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
73
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2014
Indikator
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Indicators
65
1.458
(96)
Gain (loss) on Value of
Investment Property
0
0
0
Claim Insurance
76
146
(48)
Interest Income
120
(330)
(136)
Other Gain and Losses Net
Laba Usaha
22.516
24.656
(9)
Beban Keuangan
(4.232)
(2.138)
98
Keuntungan (Kerugian)
Atas Nilai Properti
Investasi
Klaim Asuransi
Penghasilan Bunga
Keuntungan dan Kerugian
Lain-Lain - Bersih
Operating Income
Financial Costs
Laba Sebelum Pajak
18.284
22.518
(19)
Income Before Tax
Beban Pajak - Bersih
(5.710)
(6.091)
(6)
Tax Expenses - Net
79
(729)
111
Other Comprehensif
Income
(2.220)
1.159
(292)
Exchange Differences
on Translating Foreign
Operations
Pendapatan Komprehensif
Lain
Selisih Kurs Karena
Penjabaran Laporan
Keuangan
Laba Bersih
12.574
16.427
(23)
Net Income
Total Pendapatan
Komprehensif
10.432
16.856
(38)
Total Comprehensive
Income
Selama tahun 2015, total Penjualan bersih tetap stabil
dari sebesar USD207,72 juta pada tahun 2014 menajdi
USD207,9 juta pada tahun 2015. Pertumbuhan tersebut
seiring dengan sedikit penurunan beban pokok penjualan
antara lain disebabkan oleh penurunan harga bahan baku
sebagai dampak dari penurunan harga minyak.
Throughout 2015, the total Net Sales is stable from
USD207.72 million in 2014 to USD207,9 million in 2015.
Increase was in line with the slight decrease in total Cost
of Goods. The main contribution of the declining of total
Cost of Goods Sold came among others the decrease of raw
material price due to declining of oil price.
Perseroan mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 1%
dari USD34,9 juta pada tahun 2014 menjadi USD35,3 juta
pada tahun 2015. Beban penjualan tumbuh 2% dari USD5,35
juta pada tahun 2014 menjadi USD5,47 juta pada thaun
2015. Meningkatnya beban penjualan terutama diakibatkan
oleh pertumbuhan biaya ekspor.
The Company’s gross profit increased by 1% from USD34,9
million in 2014 to USD35,3 million in 2015. Selling
expenses increased by 2% from USD5.35 million in 2014 to
USD5,47 million in 2015. The increase in selling expenses
was mostly due to the increase of export expanse.
Keuntungan dari properti investasi mengalami penurunan
96% pada tahn 2015, dari USD1,46 juta yang dibukukan
tahun 2014 menjadi USD65 ribu pada tahun 2015 Hal ini
dikarenakan pada tahun 2015, kurs Rupiah mengalami
depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat sehingga
mengimbangi kenaikan nilai penaksiran tanah yang
dilakukan dalam Rupiah. Beban keuangan tumbuh 98%
pada tahun 2015 disebabkan oleh beban bunga yang
berasal dari kewajiban keuangan.
Gain from value of investment property recorded a decrease
by 96% in 2015, from USD1.46 million booked in 2014 to
USD65 thousand in 2015 this is because in year 2015,
IDR currency is depreciated againts USD which offset the
increase of land appraisal value in Rupiah. Financial Costs
increased by 98% in 2015 caused by interest expense on
financial liabilities.
Perseroan berhasil mencatat capaian laba yang memuaskan
pada tahun 2015 dengan membukukan Laba Bersih sebesar
USD12.6 juta jika dibandingkan dari USD15,87 juta yang
dicapai pada tahun 2014. Penyebab dari penurunan yaitu
sedikit penurunan keuntungan sebagai dampak dari
The Company successfully recorded an acceptable level of
profit in 2015 in the Company’s Net Income which was USD
12,6 million compared to USD15.87 million achievement in
2014. The cause of decreased was due to the Company’s
profit was slightly dropped due to decline of products price
74
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
penurunan harga produk yang diakibatkan oleh penurunan
harga bahan baku, sekalipun demikian, volume penjualan
tetap mencatat peningkatan yang konsiten dengan
harapan Peseroan terkait penambahan kapasitas proyek
Total pendapatan usaha dan pendapatan komprehensif
pada tahun 2015 masing-masing mencapai USD22,5 juta
dan USD16,8 juta. Penyebab lain adalah depresiasi Rupiah
terhadap Dollar Amerika Serikat yang juga mempengaruhi
nilai tanah property dan kenaikan biaya pinjaman.
as the result of the decrease of raw material price, however
the volume sold is actually increasing which is in line with
our expectation following significant capacity increase as
result of expansion projects Total Operating Income and
Comprehensive Income of the Company in 2015 were
USD22,5 million and USD16,8 million, respectively. Other
reason among others are the Rupiah depreciation against
USD, which also offset the property investment value and
the increase of borrowing cost
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Analisa kinerja keuangan tersebut disusun berdasarkan
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Indo Kordsa Tbk dan anak
perusahan per 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan
pendapatan wajar tanpa pengecualian dalam seluruh aspek
material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia.
Following financial performance analysis was prepared
based on Consolidated Financial Statements of PT Indo
Kordsa Tbk and its subsidiaries as of December 31,
2015 which have been audited by Public Accountant
Osman Bing Satrio & Eny with unqualified opinion in all
material respects in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards.
Keterangan
(dalam ribuan USD)
2014
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Description
(in thousand USD)
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan Bank
Aset Keuangan Lainnya
4,624
3,811
21
Cash on Hand and in Banks
112
262
(57)
Other Financial Assets
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Trade Accounts Receivables
2,661
767
247
Related Parties
25,313
29,262
(13)
Third Parties
Piutang Lain-Lain
Other Accounts Receivables
Pihak Berelasi
0
21
(100)
Related Parties
260
484
(46)
Third Parties
Persediaan - Bersih
52,227
52,997
(1)
Inventories - net
Pajak dibayar dimuka
15,891
19,937
(20)
Prepaid Taxes
Pihak Ketiga
Uang Muka dan Biaya
dibayar dimuka Lainnya
Jumlah Aset Lancar
1,010
1,862
(46)
Advances and Other Prepaid
Expenss
102,098
109,403
(7)
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NONCURRENT ASSETS
Aset tetap - setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan
penurunan nilai sebesar
USD283.648.281 pada 31
Desember tahun 2015,
USD274.957.095 pada
31 Desember 2014
dan USD 263.981.181
pada 1 Januari 2014/31
Desember 2013
175,063
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
182,596
(4)
Property, plant and
equipment - net of
accumulated depreciation
of USD 283.648.281 at
December 31, 2015, USD
274,957,095 at December 31,
2014 and USD 263,981,181
at January 2014/December
31, 2013
75
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Keterangan
(dalam ribuan USD)
Uang Muka Pembelian
Aset Tetap
2014
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Description
(in thousand USD)
309
1,583
(80)
Advances for Purchase
of Property, Plant and
Equipment
Properti Investasi
9,695
9,630
1
Investment Property
Godwill
1,549
1,549
0
Goodwill
214
215
(0)
Deffered tax assets
49
49
0
Long-term Investments
2,858
3,293
(13)
Other Noncurrent Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
189,737
198,915
(5)
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
291,835
308,318
(5)
TOTAL ASSETS
Aset Pajak Tangguhan
Investasi Jangka Panjang
Aset Tidak Lancar Lainnya
Aset Lancar
Current Assets
Hingga 31 Desember 2015, total aset lancar mengalami
penurunan USD7,30 juta atau 7% dari USD109,40 juta pada
tahun 2014 menjadi USD102,10 juta pada tahun 2015.
As of December 31, 2015, total current assets decreased
USD7.30 million or 7% from USD109.40 million in 2014 to
USD102.10 million in 2015.
Penurunan diakibatkan oleh penurunan piutang usaha dan
pajak dibayar di muka. Penurunan piutang usaha terutama
disebabkan oleh penerimaan piutang dari pihak ketiga baik
Decrease was due to the decrease in trade account receivable
and prepaid tax. The decrease in trade accounts receivable
is mainly caused by the receipts of trade receivable from
76
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
lokal maupun asing selama tahun buku untuk kepentingan
Perseroan. Periode penagihan piutang usaha mengalami
perbaikan dari 53 hari pada tahun 2014 menjadi 51 hari
pada tahun 2015.
third parties in current year from local and foreign for the
advantage of the Company. The trade accounts receivable
period is slightly improved from 53 days in 2014 to 51 days
in 2015.
Pajak dibayar di muka mencatat kenaikan USD4,05 juta
atau 20,2%. Hal ini dikontribusikan oleh persetujuan Pajak
Lebih Bayar (overpayment tax assessment) dari Pemerintah
Republik Indonesia kepada Perseroan dan Indo Kordsa
Polyester terkait pajak penghasilan tahun 2014, pajak
pertambahan nilai untuk tahun buku 2014. Perseroan juga
menerima pengembalian PPN pada tahun buku 2015.
Prepaid Taxes decreased USD4.05 million or 20.2%. This was
due to an approval for overpayment tax assessment from
Government of Indonesia for the Company and Indo Kordsa
Polyester related with income tax fiscal 2013, value added
taxes for fiscal year 2014. The Company also received tax
refund for VAT of fiscal year 2015.
Aset Tidak Lancar
Non Current Assets
Total Aset Tidak Lancar menurun 5% atau USD9,18 juta per
31 Desember 2015 dari USD198,91 juta pada tahun 2014
menjadi USD189,74 juta pada tahun 2015.
Total Non Current Assets of the Company merely decreased
by 5% or USD9.18 million as of December 31, 2015 from
USD198.91 million in 2014 to USD189.74 million in 2015.
Penurunan tersebut diakibatkan oleh penurunan aset tetap
dan uang muka pembelian aset tetap.
Decrease was driven by the decrease in property, plant
and equipment and advance payment purchase of property,
plant and equipment.
Penurunan aset tetap disebabkan oleh biaya depresiasi yang
juga diakibatkan oleh tambahan aset tetap selama tahun
The decrease in property, plant and equipment is due to
depreciation expense which is also offset by additional
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
77
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
buku 2015. Sedangkan, penurunan uang muka terutama
diakibatkan oleh realisasi pembelian mesin terkait rencana
ekspansi pabrik milik Perseroan dan Indo Kordsa Polyester.
property, plant and equipment during the financial year
2015. While the decrease in advance payment is mainly
due to realization of purchase of machineries related to the
Company and Indo Kordsa Polyester’s plant expansion.
Total Aset
Total Assets
Hingga 31 Desember 2015, total aset sedikit terkoreksi
sebesar USD16,483 juta atau 5% dari USD308,32 juta pada
tahun 2014 menjadi USD291,83 juta pada tahun 2015.
as of December 31, 2015, Total Assets was slightly corrected
by USD16.483 million or 5% from USD308.32 million in
2014 to USD291.83 million in 2015.
2014
Keterangan
Total Liabilitas
2015
108,901
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
130,628
(17)
Description
Total Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek
56,518
77,282
(27)
Current liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
52,383
53,346
(2)
Non current liabilities
Ekuitas
182,934
177,691
3
Equity
Total Ekuitas dan Pinjaman
291,835
308,318
(5)
Total Equity and Liabilities
dalam ribuan USD/in thousand USD
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Hingga akhir Desember 2015, Perseroan membukukan
penurunan Liabilitas Jangka Pendek. Perseroan membukukan
Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD56,52 juta pada tahun
2015, mengalami penurunan sebesar 27% atau USD20.7
juta dibandingkan USD77,28 juta yang dicapai pada tahun
2014. Kondisi yang mempengaruhi penurunan Liabilitas
Jangka Pendek Perseroan antara lain penurunan utang
jangka pendek, pembayaran utang usaha terkait pembelian
mesin dan suku cadang untuk Pabrik TCF.
As end of December 2015, the Company’s Current Liabilities
is dropped. The Company recorded USD56.52 million
current liabilities in 2015, approximately 27% or USD20,7
million lower than USD77.28 million achieved in 2014. The
subjects that affect the Company’s current liabilities are
among other, the decrease of short term loan, payment of
trade accounts payable to suppliers and payment of other
accounts payable related with the purchase of machineries
and spare parts related to TCF plant.
Total utang bank jangka pendek mengalami penurunan
sebesar 39,7% atau USD13,71 juta dari USD34,56 juta
pada tahun 2014 menjadi USD20,85 juta pada tahun 2015
sebagai dampak dari pembayaran pinjaman modal kerja
dari Standard Chartered dan Indonesian Exim Bank.
The total short term bank loans dropped by 39.7% or
USD13.71 million from USD34.56 million in 2014 to
USD20.85 million in 2015 this was due to repayment of
working capital loan to Standard Chartered and Indonesian
Exim Bank.
Perseroan mencatat kenaikan uang muka dari pelanggan
pada pos Liabilitas Jangka Pendek. Kenaikan tersebut
didorong oleh retur produk dari Hankook Korea.
In the Current Liabilities, there is an increase in the subject
of advance from customers. The increase recorded is related
with return of products from Hankook Korea.
Liabilitas Jangka Panjang
Non current Liabilities
Pada tahun 2015, Liabilitas Jangka Panjang mengalami
penurunan sebesar USD0,96 juta atau 2% dari USD53,34
juta pada tahun 2014 menjadi USD52,38 juta pada tahun
2015. Penurunan diakibatkan oleh pembayaran sebagian
hutang jangka panjang kepada Indonesia Exim Bank.
The non current liabilities of the Company also slightly
decreased in 2015 by USD0.96 million or 2% from USD53.34
million in 2014 to USD52.38 million in 2015. Decrease was
caused by repayment of long term loan to Indonesia Exim
Bank.
78
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Ekuitas
Equity
Berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2015,
Ekuitas tercatat USD182,93 juta, tumbuh sebesar USD5,24
juta atau 3% dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu
USD177,69 juta.
Based on the Financial Statements of the Company as of
December 31, 2015 the Company’s equity was USD182.93
million which increased by USD5.24 million or 3% compared
to the figures in 2015 that was USD177.69 million.
2014
Indikator
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
2015
(disajikan kembali)
(Restated)
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Indicators
207,867
207,717
0.07
Net Sales
(172,572)
(172,750)
(0.10)
Cost of Goods Sold
Laba Usaha
22,516
24,656
(9)
Operating Income
Laba Sebelum Pajak
18,284
22,518
(19)
Income Before Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan
12,574
16,427
(23)
Income For the Year
(38)
Total Comprehensive
Income for the year
Jumlah Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
10,432
16,856
dalam ribuan USD/in thousand USD
Penjualan Bersih
Net Sales
Perseroan membukukan USD207,87 juta penjualan bersih
hingga akhir tahun 2015, tumbuh USD0,15 juta atau 0,07%
lebih tinggi dibandingkan USD207,71 juta yang dicapai
pada tahun 2014.
The Company booked USD207.87 million net sales by
the end of 2015, USD0.15 million or 0.07% higher than
USD207.71 million achieved in 2014.
Stabilitas penjualan bersih dengan tren pertumbuhan yang
positif didukung oleh adanya pabrik dan mesin baru yang
dapat mendukung peningkatan produksi.
Stable net sales with progressive growth was driven by
new plants and new machineries that could support the
production growth.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Selama tahun 2015, beban pokok penjualan tetap stabil
dengan sedikit penurunan dari USD172,75 juta yang
dibukukan pada tahun 2014 menjadi USD172,57 juta pada
tahun 2015 atau menurun sebesar USD0,18 juta atau 0,10%.
Throughout 2015, Cost of Goods Sold also remained stable
with decreasing trend from USD172.75 million recorded
in 2014 to USD172.57 million in 2015, or decreased by
USD0.18 million or 0.10% decrease.
Pencapaian Beban Pokok Penjualan pada tahun 2015
merupakan kontribusi dari tren penurunan harga bahan
baku.
Cost of Goods Sold realization in 2015 was attributable
from the trend of declining raw material price.
Laba Usaha
Operating Profit
Laba usaha mencapai USD22,52 juta pada tahun 2015
mengalami penurunan USD2,14 juta atau 9% lebih rendah
dibandingkan USD24,66 juta yang dibukukan tahun 2014.
Penurunan laba usaha diakibatkan oleh penurunan
keuntungan atas nilai investasi property serta rugi nilai
tukar asing jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun
2014. Investasi Properti Perseroan telah direevaluasi secara
Operating profit achieved USD22.52 million in 2015,
USD2.14 million or 9% lower than USD24.66 million
booked in 2014.Decrease in operating profit was caused
by the decrease on gain on value of investment property
and the loss suffered cause by foreign exchange compared
with 2014. The Company’s investment properties have
been reevaluated every year by KJPP Tri Santi & Rekan,
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
79
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
tahunan oleh KJPP Tri Santi & Rekan, penilai independen,
menggunakan pendekatan data pasar. Nilai wajar investasi
property mencapai USD9,69 juta pada tahun 2015
dibandingkan USD9,63 juta yang dibukukan tahun 2014.
Pada tahun 2015, keuntungan yang diperoleh sebesar
USD65 ribu diperoleh dari perubahan atas nilai wajar
property investasi Perseroan yang dibukukan dalam laporan
laba rugi.
independent valuers, by using the market data approach. The
fair value of the investment properties is USD9.69 million
in 2015 compared to USD9,63 in 2014. The gain amounting
to USD65 thousand in 2015 arising from a change in the fair
value of the Company’s investment property was recognized
in profit or loss statement.
Keuntungan (rugi) atas kurs nilai tukar dikontribusikan oleh
piutang usaha, utang dibayar di muka dan saldo bank dalam
mata uang USD yang dipengaruhi oleh penguatan nilai
tukar USD terhadap Rupiah selama tahun buku 2015. Per
31 Desember 2015 dan 2014, nilai tukar Rupiah terhadap
US Dollar masing-masing adalah Rp13.795 dan Rp12.440.
The gain (loss) on foreign exchange contributed by accounts
receivable, prepaid taxes and bank accounts denominated
in IDR. Since the Company’s functional currency is in USD,
it has affected by USD that has been strengthening against
IDR during financial year of 2015. As of December 31, 2015
and 2014, the exchange rates of IDR against USD were
IDR13,795 and IDR12,440 respectively.
80
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Laba Sebelum Pajak
Profit Before Tax
Per 31 Desember 2015, Perseroan membukukan laba
sebelum pajak sebesar USD18,28 juta, mengalami
penurunan USD4,23 juta atau 19% dibandingkan USD22,52
juta pada tahun 2014.
As of December 31, 2015, the Company booked USD18.28
million profit before tax, USD4.23 million or 19% decrease
from USD22.52 million in 2014.
Penurunan tersebut diakibatikan oleh pertumbuhan beban
keuangan terutama sebagai dampak dari biaya utang bank
untuk ekspansi proyek.
The decrease was affected by the increase in finance cost
which is mainly due to the interest expense of bank loans
for expansion projects.
Laba Tahun Berjalan
Profit for The Year
Sejalan dengan penurunan pendapatan usaha dan laba
sebelum pajak, Laba tahun berjalan yang dibukukan oleh
Perseroan juga menurun sebesar 23% atau USD3,85 juta
dari USD16,43 juta pada tahun 2014 menjadi USD12,57 juta
pada tahun 2015.
In line with decreasing operating profit and profit before tax,
Profit for the year booked by the Company also decreased by
23% or USD3.85 million from USD16.43 million in 2014 to
USD12.57 million in 2015.
Jumlah Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
Jumlah Laba Komprehensif diperoleh setelah Laba Sebelum
Pajak dikurangi oleh Pendapatan Komprehensif lainnya
di mana Perseroan membukukan Laba Komprehensif
sebesar USD10,43 juta pada tahun 2015, menurun
sebesar USD6,42 juta atau 38% dari USD16,86 juta yang
dibukukan tahun 2014.
Total comprehensive income is calculated by deducing
Profit for the year with Other comprehensive income
accounts that the Company recorded USD10.43 million
total comprehensive income in 2015, lower by USD6.42
million or 38% from USD16.86 million recorded in 2014.
Penurunan tersebut terutama diakibatkan oleh selisih kurs
karena penjabaran laporan keuangan.
The decrease was mainly driven by exchange differences on
translating foreign operations.
Arus Kas
Cash Flow
Pada tahun 2015, posisi kas dan bank mencapai USD4,62
juta, tumbuh USD0,81 juta atau 21% jika dibandingkan
dengan arus kas yang dicatat pada tahun sebelumnya yaitu
USD3,81 juta. Penjelasan arus kas secara rinci, sebagai
berikut:
In 2015, the Company’s Cash on hand and in banks at end
of year amounted USD4.62 million, or increase by USD0.81
million or 21% compared to the cash flow in the previous
year that reach USD3.81million. Here are the details
elaboration:
2014
Kenaikan/Penurunan
Increase/ Decrease
%
Description (in thousand
USD)
29,225
(10)
Cash Flows from Operating
Activities
(6,340)
(67,396)
(90)
Cash Flows from Investing
Activities
(19,038)
39,927
(148)
Cash Flows from Financing
Activities
4,624
3,811
21
Cash and Cash Equivalents
at end of Year
Keterangan (dalam ribuan
USD)
2015
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi
26,207
Arus Kas dari Aktivitas
Investasi
Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan
Kas dan Setara Kas Akhir
Tahun
(disajikan kembali)
(Restated)
dalam ribuan USD/in thousand USD
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
81
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan membukukan arus
kas bersih dari aktivitas operasi sebesar USD26,20 juta atau
mengalami penurunan USD3,01 juta atau 10% dari tahun
lalu sebesar USD29,22 juta.
Cash Flow from Operating Activities
As of December 31 2015, the Company recorded the net
cash from operating activities in 2015 by USD26.20 million
or a decrease of USD3.01 million or 10% from that of last
year of USD29.22 million.
Penurunan arus kas dari yang diperoleh dari aktivitas
operasi terutama akibat pembayaran kepada pemasok
terkait kegiatan operasional.
Decrease in cash flows from operating activities was mainly
due payment paid to suppliers for operation.
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas operasi mengalami penurunan
selama tahun 2015 dari USD67,39 juta pada tahun 2014
menjadi USD6,34 juta pada tahun 2015, menurun USD61,06
juta atau 90%.
Cash Flow for Investing Activities
The cash flow used for investing activities of the Company in
2015 decreased from USD67.39 million in 2014 to USD6.34
million in 2015 or decreasing by USD61.06 million or 90%.
Penurunan arus kas untuk aktivitas investasi secara
siginikan diakibatkan oleh penurunan perolehan fixed aset
selama tahun 2015 sebagai dampak dari penyelesaian
proyek pengembangan.
Significant decrease in Cash flows for investing activities
was driven by the decline of acquisition of property, plant
and equipment in 2015 due to completion of expansion
projects
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Pada tahun 2015, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
pendanaan mencapai USD19,04 juta. Sedangkan, Arus
kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 dibukukan
sebesar USD39,93 juta.
Cash Flow for Financing Activities
In 2015, Net Cash Flow used in Financing Activities of the
Company was USD19.04 million. While in 2014, the net cash
provided by Financing Activities was USD39.93 million.
Penurunan signifikan pada arus kas (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas pendanaan diakibatkan oleh
penurunan fasilitas pembiayaan yang diterima sebagai
dampak dari penyelesaian proyek pengembangan.
Significant decrease in Cash flows financing activities was
driven by the declining of financing facilities accepted due
to completion of expansion projects.
Perbandingan Antara Target dan Realisasi 2015
Comparison Between Target and Actual in 2015
Perseroan berhasil menyelesaikan proyek perluasan pabrik
TCF 2 dan polyester sejalan dengan target pada tahun 2015
dan indikator utama yang menunjukkan pergerakan usaha
secara positif. Kapasitas produksi Perseroan meningkat
secara signifikan pada kuartal terakhir tahun 2015.
The Company completed TCF 2 and polyester expansion
projects, in line with 2015 targets which the main indicator
of the growth appetite in the business. Production capacity
of the Company significantly increased in last quarter of
2015.
Pada tahun 2015, realisasi penjualan dan pendapatan tetap
stabil sebesar USD207,8 juta dibandingkan USD207,7 juta
pada tahun 2014. Hal tersebut sedikit lebih rendah 0,07%
dari target Perseroan yang diakibatkan oleh penurunan
harga bahan baku sebagai dampak dari harga jual yang
lebih rendah.
Sales and revenues is stabil in USD207.8 million in 2015
to USD 207.7 million compared to 2014. This was below
the target of Company by 0.07 % , this are mainly driven by
decreasing of the raw material price which impacted to the
lower selling price.
Perseroan telah merancang budaya perusahaan sebagai
panduan perilaku untuk manajemen. Pengendalian biaya
secara efektif, perbaikan kualitas peralatan, proses dan
kerja sama tim yang solid memberikan kontribusi positif
pada capaian kinerja usaha tahun 2015.
The Company has formulated the Company’s values as
management guidance in work behavior. Effective cost
control, raw material diversification, product and service
quality improvement applications, lean processes and
teamwork are positively affected 2015 business results.
82
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Di tengah tantangan kondisi ekonomi, Perseroan berhasil
mencapai laba bersih yang memuaskan pada tahun 2015
sebesar USd12,573 juta meskipun lebih rendah 23% dari
target 2015 (laba bersih yang dibukukan tahun 2014
sebesar USD16,426 juta).
Despite the challenge economic the Company recorded
acceptable level of net profit in 2015 of USD 12.573 million
which is lower from 2015 target by 23% (net profit of 2014
was USD16.426 million).
Target 2016
2016 Target
Perseroan akan mempertahankan strategi untuk
menyediakan produk dengan kualitas yang lebih baik
demi menjaga kepuasan pelanggan secara konsisten
dengan melakukan upaya perbaikan kualitas. Sebagai
pedoman
perilaku
kerja,
nilai-nilai
perusahaan
antara lain pengendalian biaya secara efektif, diversifikasi
bahan baku, produk dan layanan serta perbaikan kualitas
peralatan, proses dan kerja sama tim yang solid akan terus
dilaksanakan pada tahun 2016.
The Company will keep its strategy to provide better quality
products to the satisfaction of its customers consistently
through product quality improvement. The Company’s
values as guidance in work behavior namely effective cost
control, raw material diversification, product and service
quality improvement applications, lean processes and
teamwork will be continued to be applied in 2016.
Selanjutnya pada tahun 2016, kinerja penjualan masih
sulit untuk diprediksi. Penjualan bersih diharapkan dapat
bertahan dari dampak negatif persaingan harga yang terjadi
pada industri yang juga diakibatkan oleh penurunan harga
bahan baku. Tantangan yang dihadapi oleh Perseroan juga
antara lain upaya untuk mempertahankan posisi pasar di
tengah kondisi yang kurang bersahabat.
Sales performance in 2016 will be difficult to estimate. Net
sales are expected to continue to be affected negatively by
competitive price in this industry, which is made possible
by the decline in raw material prices. The challenge for the
company is to able to maintain a position in the market
during this difficult period.
Pada tahun 2016, Perseroan akan melanjutkan perbaikan
profitabilitas dan kinerja dengan meningkatkan efisiensi
dan kemampuan untuk meraih setiap peluang yang ada.
Perseroan juga akan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan yang dapat mendukung Perseroan untuk lebih
sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
In 2016, the Company will continue to improve profitability
and performance through perfection of its efficiency and
agility to seize opportunities. While maintaining good
relations with customers will also help the Company to be
more sensitive to market changes.
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Perseroan menjaga tingkat rasio hutang terhadap aset atau
kemampuan membayar hutang dalam kondisi yang terjaga.
Hingga 31 Desember 2015, rasio hutang terhadap aset yaitu
37,32% dari 42,37% yang dibukukan tahun 2014.
The Company maintains debt to assets ratio or ability to
pay liabilities under manageable conditions. On December
31, 2015, debt to assets ratio was 37.32% from 42.37% ratio
booked in 2014.
Solvabilitas
Solvency
Kemampuan Perseroan memenuhi Liabilitas ditunjukkan
oleh kemampuan Perseroan dalam melunasi seluruh
kewajibannya yang diukur dengan membandingkan jumlah
Total Liabilitas terhadap jumlah Ekuitas dan Aset.
The Company’s solvency is reflected from the Company’s
ability to settle its obligations measured by comparing its
Debt to Equity.
Hingga 31 Desember 2015, total Debt to Equity Ratio
(DER) mengalami penurunan dari 73,51% pada tahun 2014
menjadi 59,53% pada tahun 2015. Di sisi lain rasio EBITDA
juga mencatat sedikit penurunan dari 17,35% pada tahun
2014 menjadi 17% pada tahun 2015 yang mengindikasikan
kemampuan Perseroan dalam membayar hutang semakin
membaik.
As of December 31, 2015, total Debt to Equity Ratio (DER) of
the Company decreased from 73.51% in 2014 to 59.53% in
2015. On the other side, EBITDA ratio also slightly declining
from 17.35% in 2014 to 17% in 2015 that showed an
improvement in the ability to settle the Company’s debt.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
83
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Imbal Hasil Terhadap Aset
Return on Assets (ROA)
Rasio Imbal Hasil Terhadap Aset mengalami penurunan dari
5,33% pada tahun 2014 menjadi 3,57% pada tahun 2015.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan laba bersih
jika dibandingkan tahun 2014.
Return on Assets (ROA) ratio decreased from 5.33% booked
in 2014 to 3.57% in 2015. Decrease in return on assets ratio
was contributed from the decrease of net income compared
to 2014
Imbal Hasil Ekuitas
Return on Equity (ROE)
Rasio Imbal Hasil Terhadap Ekuitas menurun dari 9,24%
yang dibukukan pada tahun 2014 menjadi 5,69% pada
tahun 2015. Penurunan rasio imbal hasil terhadap ekuitas
merupakan dampak dari penurunan laba bersih jika
dibandingkan tahun 2014.
Return on Equity ratio decreased from 9.24% booked in
2014 to 5.69% in 2015. Decrease in return on equity ratio
was contributed from the decrease of net income compared
to 2014
Tingkat Kolektabilitas Piutang
Receivables Collection Period
Hingga akhir tahun 2015, tingkat kolektabilitas piutang
mengalami perbaikan dari 53 hari pada tahun 2014 menjadi
51 hari pada tahun 2015. Perbaikan tersebut didorong oleh
penerapan disiplin dalam penagihan piutang.
As end of 2015, the collection period was improving from
53 days in 2014 to 51 days in 2015. Increase was caused by
exercising discipline in collection of receivables.
Struktur Modal
Capital Structure
Struktur modal merupakan proporsi atau perbandingan
dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja
Perseroan, apakah dengan cara menggunakan utang,
ekuitas, atau dengan menerbitkan saham.
Capital structure is the proportion or ratio in determining
the fulfillment of the Company’s expenditures, whether by
way of using debt, equity, or by issuing shares.
84
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Pada akhir tahun 2015, struktur modal Perseroan adalah
sebagai berikut:
At the end of 2015, the capital structure of the Company
was shown below:
2014
Keterangan
Total Liabilitas
2015
Kontribusi (%)
Contribution (%)
108.901
37.32
Liabilitas Jangka Pendek
56.518
Liabilitas Jangka
Panjang
52.383
(disajikan
kembali)
(Restated)
Kontribusi (%)
Contribution (%)
Description
130.628
42.37
Total Liabilities
19.37
77.282
25.07
Current liabilities
17.95
53.346
17.30
Non current liabilities
Ekuitas
182.934
62.68
177.691
57.63
Equity
Total Ekuitas dan
Pinjaman
291.835
100.00
308.318
100.00
Total Equity and
Liabilities
dalam ribuan USD/in thousand USD
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Management Policy on Capital Structure
Struktur modal merupakan aspek penting dalam
pengelolaan keuangan Perseroan. Kebijakan manajemen
atas struktur modal menggambarkan kebijakan manajemen
terhadap sumber pembiayaan usaha. Manajemen memiliki
beberapa pilihan atas porsi pendanaan yaitu apakah
dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan
menerbitkan saham baru.
The capital structure is an important aspect of company’s
financial management. The management policy on capital
structure reflects the management policy on the funding
sources. The management has several options on the
funding portion, which is by using debt, equity, or by issuing
new shares.
Pengelolaan risiko likuiditas juga dilakukan antara lain
dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber
pendanaan, dan kesiapan menjaga posisi pasar. Perseroan
dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk
melakukan pembiayaan dengan mempertahankan pemberi
pinjaman yang memberikan manfaat maksimal bagi
Perseroan dan Entitas Anak.
Liquidity risk management is also conducted by monitoring
the maturity profile of loans and funding sources,
maintaining balance sufficiency as well as readiness
in maintaining market positioning. The Company and
its Subsidiary maintain their ability to get financing by
retaining fund provider that gives maximum benefits to the
Company and its Subsidiary.
Ikatan Material Atas Investasi Barang Modal
Material Bond on Capital Goods Investment
Selama tahun 2015, tidak ada ikatan material atas investasi
barang modal yang dibukukan oleh Perseraon.
In 2015, there was no material bond towards investment
capital goods recorded by the Company.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Material Information and Facts Subsequent
Accounting Reports
Tidak ada informasi/kejadian penting setelah tanggal
pelaporan keuangan interim yang berpengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan hingga 31 Desember 2015.
There was no information/significant event after the date
of interim financial reporting that gives significant effect to
the financial statements as of December 31, 2015.
Kebijakan Pembagian Dividen
Dividend Distribution Policy
Dalam Rapat Pemegang Saham tahunan tanggal 25 Juni
2014, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No. 38
dari Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris public di
Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen
At the Annual General Shareholders’ Meeting as stated
in notarial deed No. 38 dated June 25, 2015 of Utiek R.
Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public notary in Jakarta,
the shareholders have approved the distribution of cash
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
85
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
tunai untuk tahun buku 2014 sejumlah Rp45.000 juta atau
setara USD3.377.617 atau Rp100 per saham dan cadangan
ditentukan Rp500 juta (setara USD37.530) sebagai cadangan
umum. Dividen dibagikan kepada pemegang saham tanggal
29 Juli 2015.
dividends for financial year of 2014 amounting to Rp 45,000
million or equivalent to USD 3,377,617 or Rp 100 per share
and appropriate Rp 500 million (equivalent to USD 37,530)
for general reserve. The dividends were paid to shareholders
on July 29 2015.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang/
Modal
Material Information Regarding Investments,
Expansion, Divestment, Acquisitions
and
Restructuring Debt /Capital
Perseroan tidak memiliki Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi
Hutang/Modal di tahun 2015.
The Company does not have Material Information Regarding
Investments, Expansion, Divestment, Acquisitions and
Restructuring Debt/Capital in 2015.
Transaksi Benturan Kepentingan dan Transaksi
Pihak Berelasi
Conflict of Interest Transactions and Transactions
with Affiliates
Hingga 31 Desember 2015, tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi
dengan pihak berelasi.
As of December 31, 2015, there was no conflict of interest
transactions and/or affiliated transactions.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Changes in Legislation
Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan
perundang-undangan dengan dampak signifikan terahdap
bisnis Perseroan.
Throughout 2015, there was no legislation amendment that
significantly affected the Company’s business activities.
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berlaku di
Tahun Buku Berjalan
Changes in Accounting Policy Applied in Recent
Fiscal Year
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua
standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2015.
• PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan
• PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri
• PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
• PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
• PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset
• PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
• PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran
• PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
• PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
• PSAK 66, Pengaturan Bersama
• PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
• dalam Entitas Lain
• PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
• ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
In the current year, the Company adopted the following
new and revised standards and interpretations issued by
the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to its operations
and effective for accounting period beginning on January
1, 2015.
• PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial
Statements
• PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
86
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets
PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments:
Presentation
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments:
Recognition and Measurement
PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments:
Disclosures
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 67, Disclosures of Interest in Other Entities
PSAK 68, Fair Value Measurement
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Perseroan juga akan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan yang dapat mendukung Perseroan untuk lebih
sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
While maintaining good relations with customers will also help the Company
to be more sensitive to market changes.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
87
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
90 Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Statements of Good Corporate Governance
Commitment
92 GCG Assessment
Good Corporate Governance Assessment
92 Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola
Good Corporate Governance Mechanism And
Structure
93 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings Of Shareholders
94 Keputusan RUPS Tahunan 2015
Annual GMS Resolution 2015
96 Keputusan RUPS Luar Biasa 2015
Extraordinary GMS 2015 Resolution
96 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama
Dan Pengendali Hingga Pemegang Saham
97 Individu
Information About Controlling And Majority
Shareholders Until Individual Shareholders
97 Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
100 Direksi
Board of Directors
106 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi
Board Of Commissioners And Board Of
Directors Assessment
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
107 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan
Direksi
Board Of Commissioners And Board Of
Directors Remuneration Policy
107 Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham
Utama/Pengendali
Affiliations Among Board Of Commissioners And
Board Of Directors Members With Majority/
Controlling Shareholders
108 Komite Audit
Audit Committee
114 Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration And Nomination Committee
117 Sekretaris Perusahan
Corporate Secretary
120 Audit Internal
Internal Audit
125 Manajemen Risiko
Risk Management
131 Whistleblowing System
Whistleblowing System
132 Insider Trading Policy
4
Insider Trading Policy
89
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Statements of Good Corporate Governance
Commitment
Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) diwujudkan dalam seluruh aspek Perseroan
dan telah terbukti mampu mendorong kinerja Perseroan
yang tetap stabil di tengah kondisi ekonomi dan industri
yang penuh tantangan.
Good Corporate Governance (GCG) practice manifested in
all aspects of the Company has proven succeed in driving
the Company’s stable performance amidst challenging
economic and industry landscape.
Perseroan menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG dalam
menjalankan Perseroan dan membina hubungan dengan
seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Komitmen terhadap penerapan GCG bertujuan untuk
menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan serta meningkatkan kepercayaan
kepada Perseroan untuk membangun bisnis yang unggul
serta kompetitif secara berkelanjutan.
The Company upholds GCG principle in operating
the Company and engaging with our shareholders
and stakeholders as well. Commitment towards GCG
implementation is aimed to create added-value for
shareholders and stakeholders as well as to strengthen
their trusts for the Company to build strong and competitive
business in ongoing basis.
Prinsip GCG yang diterapkan dalam aktivitas bisnis seharihari mengadaptasi best practice di industri serta telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang diberlakukan
oleh pihak berwenang di Indonesia, antara lain UU No. 40
of 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bapepam –
LK (atau telah berganti menjadi OJK) No. KEP-134/BL/2006
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi
Perusahaan Terbuka dan Pedoman GCG Indonesia yang
diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG).
The GCG practice applied in day to day activities adapts
best practice from industry and complies several regulation
prevailed by Indonesian authorities regarding GCG
implementation, namely, Law No 40 of 2007 on Limited
Company, Bapepam – LK (recently known as OJK) Regulation
No. KEP-134/BL/2006 regarding Annual Report Submission
Obligation for Listed Company and Indonesia GCG Manual
published by National Committee of Governance Policy
(KNKG).
90
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Sebagai salah satu perusahaan terbuka, selain kewajiban
pelaporan, Perseroan juga menjadi subyek dari beberapa
peraturan OJK lainnya, antara lain:
• POJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka.
• POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan Terbuka.
• POJK No.34/POJK.04/2014 tentang Prosedur Nominasi
dan Remunerasi Perusahaan Terbuka, dan
• POJK No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Terbuka.
• POJK No. 21/POJK.04/2014 tentang Penerapan Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
• POJK No. 8/POJK.4/2015 tentang Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik.
• POJK No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pelaksanaan Komite Audit.
• POJK No.56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Penyusunan Unit Audit Internal.
As a listed company, besides reporting obligation, the
Company is also the subject of other OJK Regulations,
among others:
• POJK No. 32/POJK.04/2014 regarding General Meetings
of Shareholders Schedule and Implementation for Listed
Company.
• POJK No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors
and Board of Commissioners of Listed Company.
• POJK No. 34/POJK.04/2014 regarding Nomination and
Remuneration in Listed Company, and
• POJK No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary
in Listed Company.
• POJK Number 21/POJK.04/2014 regarding Code of Good
Corporate Governance in Listed Company.
• POJK Number 8/POJK.4/2015 regarding Website of Listed
Company.
• POJK Number 55/POJK.04/2015 regarding Audit Committee
Establishment and Implementation.
• POJK Number 56/POJK.04/2015 regarding Internal Audit
Unit Establishment and Preparation.
Selain peraturan-peraturan tersebut, praktik GCG di
Perseroan juga mengadaptasi prinsip GCG, antara lain
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi
dan Kewajaran (TARIF). Sebagaimana dijelaskan dalam
Pedoman GCG di Indonesia, prinsip-prinsip tersebut antara
lain:
In addition to these regulations, GCG implementation in
the Company also applies the GCG principle of Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency and Fairness
(TARIF). As stated in Indonesian GCG best practice, the
principles are as follows:
1.Transparansi: keterbukaan dalam proses pengambilan
kebijakan dan penyampaian informasi yang material dan
relevan mengenai Perseroan.
1. Transparency: openness in decision-making process and
in disclosing material and relevant information about
the Company.
2.Akuntabilitas: kejelasan fungsi dan tanggung jawab
organ perseroan di mana Perseroan dapat dijalankan
secara efektif.
2. Accountability: clarified functions and responsibilities of
corporate bodies so that the Company can be operated
effectively.
3.Tanggung Jawab: Kesesuaian pengelolaan Perseroan
dengan peraturan perundang-undangan dan praktik
korporasi yang sehat.
3.
Responsibility:
Compliance
of
the
Company’s
management towards Laws and sound corporate
principles.
4.Independensi: Kondisi khusus di mana Perseroan
dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan
dan intervensi dari pihak lain yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
4. Independency: Particular condition where the Company
is professionally managed without conflict of interests
and intervention from other parties that may violate the
Law.
5.Kewajaran: keadilan dan kesetaraan serta perlakuan
yang adil kepada Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan dalam setiap hak dan komitmen yang
berasal dari perjanjian hukum dan perundang-undangan.
5. Fairness: justice and equality as well as fair treatment
to Shareholders and Stakeholders for any right and
commitment occurred from legal contracts and law.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
91
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
GCG Assessment
Good Corporate Governance Assessment
Untuk mengevaluasi praktik GCG di Perseroan, Perseroan
melaksanakan GCG Self-Assessment secara berkala.
GCG Assessment digunakan sebagai ukuran terhadap
implementasi GCG di Perseroan terkait pemenuhan
ketentuan serta mengukur best practice praktik GCG di
perseroan. Berdasarkan hasil GCG Self-Assessment tersebut,
skor yang dicapai oleh Perseroan sebagai berikut:
To evaluate GCG implementation in the Company, the
Company conducted GCG Self-Assessment periodically. This
GCG assessment is used to measure the GCG implementation
in the Company that has fulfilled the requirements and also
measure the GCG implementation best practices. Based on
the GCG Self-Assessment result, the score is as follows:
Aspek yang Dinilai
Assessed Aspects
Skor Maksimal (dalam persen)
Maximum Score (in per cent)
Capaian Skor (dalam persen)
Achievement Score(in per cent)
Hak/Tanggung Jawab Pemegang Saham
Right/Responsibility of Shareholders
20
14
Kebijakan GCG
Good Corporate Governance Policy
15
14
Praktik GCG
Good Corporate Governance practices
30
20
Keterbukaan Informasi
Information Disclosure
20
16
Audit
15
14
100
79
Capaian
Achievement
Nilai Maksimal
Maximum Score
Jumlah
Total
Pencapaian dan Peringkat
Achievement and Rank
Tingkat
Level
1
90x100
Sangat Baik/Very Good
2
75x90
Baik/Good
3
50x60
Cukup Baik/Good Enough
4
60x75
kurang baik/Poor
5
x50
Sangat Kurang Baik/Very Poor
Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Mechanism And
Structure
Perseroan memperkuat mekanisme dan struktur tata kelola
perusahaan guna menjamin akuntabilitas dalam proses
bisnis serta mendorong hubungan check and balances
antara seluruh organ Perseroan.
The Company consistently enhances corporate governance
mechanism and structure to assure accountability on the
business process as well as to drive check and balances
relationship among the corporate bodies.
Untuk mengelola perusahaan berdasarkan prinsip GCG,
Perseroan merancang struktur dan mekanisme Tata Kelola
perusahaan yang terdiri dari organ utama dan organ
To run the Company under GCG principle, the Company
designs Corporate Governance structure and mechanism
comprising of primary bodies and supporting bodies.
92
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
pendukung. Organ GCG Utama terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan
Audit Komite serta Komite Remunerasi dan Nominasi
sebagai Komite di bawah Dewan Komisaris. Organ utama
tersebut didukung oleh organ GGC pendukung misalnya
fungsi Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan. Mekanisme
GCG dijelaskan sebagai berikut:
Primary GCG bodies are General Meetings of Shareholders,
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit
Committee, and Nomination and Remuneration Committee
as Committee under the Board of Commissioners. The
primary bodies are also supported with GCG supporting
bodies such as Internal Audit function and Corporate
Secretary. The GCG mechanism is illustrated below:
RUPS
General Meeting of
Shareholder
ORGAN PERSEROAN
Corporate Body
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komite Audit
Audit Committe
Direksi
Board of Director
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
ORGAN PENDUKUNG
Supporting Body
Komite Nominasi dan
Remunerasi
Internal Audit (SPI)
Internal Control Unit
Seluruh organ Perseroan tersebut bekerja sama sesuai
dengan peraturan dan pedoman GCG dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Perseroan juga mewajibkan
seluruh organ Perseroan untuk membuat rencana kerja dan
menyampaikan laporan pelaksanaan pekerjaan setiap akhir
tahun untuk mengevaluasi realisasi program kerja.
All of these bodies are working together according to
GCG regulation and guideline, with distinctive duty and
responsibility. The Company also regulates the GCG bodies
to prepare working plan and submit activity report in every
end of year to evaluate realization of the working program.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings Of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
pemegang kewenangan tertinggi di Perseroan yang tidak
didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS
merupakan wadah di mana Manajemen yang diwakili oleh
Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham mengenai
pelaksanaan tugas selama tahun buku berjalan.
General Meetings of Shareholders (GMS) is the highest
authority in the Company whose authority is not delegated
either to Board of Commissioners or Board of Directors. The
GMS is a forum where the Management, represented by
Board of Commissioners and Board of Directors, present
accountability report to the Shareholders regarding their
duties implementation in current fiscal year.
Perseroan sebagai perusahaan publik, terus berupaya
konsisten untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahan yang baik (Good Corporate Governance - GCG)
dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi serta kewajaran. Salah satu
As a publicly listed company, the Company drives
consistent Good Corporate Governance (GCG) principle
implementation by promoting transparency, accountability,
responsibility, independency and fairness. One of GCG
principle implementation efforts was carried out in
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
93
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
upaya penerapan prinsip GCG dilakukan Perseroan melalui
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) yang merupakan wadah di mana Dewan Komisaris
dan Direksi melaporkan dan mempertanggungjawabkan
kinerja Perseroan kepada pemegang saham.
Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) as forum
where the Board of Commissioners and Board of Directors
reported and accounted performance of the Company to the
shareholders.
Terdapat 2 jenis RUPS yang diselenggarakan yaitu RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan (RUPST)
merupakan RUPS rutin sedangkan RUPS Luar Biasa yang
dapat diselenggaran sewaktu-waktu jika dianggap perlu.
There are two types of GMS that can be held, Annual GMS
and Extraordinary GMS. Annual GMS (AGMS) is a routine
GMS while Extraordinary GMS may be held at any time if
considered necessary.
Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (untuk selanjutnya disebut “RUPST”)
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (untuk
selanjutnya disebut “RUPSLB”) pada hari Kamis, tanggal 25
Juni 2015 bertempat di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
The Company had organized Annual General Meetings
of Shareholders (hereinafter shall be referred as “AGMS”)
and Extraordinary General Meetings of Shareholders
(hereinafter shall be referred as “EGMS”) in Thursday, June
25, 2015 located at Mulia Hotel, Senayan, Jakarta.
Keputusan RUPS Tahunan 2015
Annual GMS Resolution 2015
Keputusan Agenda Pertama
Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi
mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun
buku 2014 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31
Desember 2014 dan mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31
Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat “wajar
dalam semua hal yang material.”
First Agenda Resolution
Approved and accepted Annual Report from the Board of
Directors regarding condition and management of the
Company throughout fiscal year 2014 including Board
of Commissioners Supervisory Duty Report for fiscal year
ended on December 31, 2014 and legalized Financial
Statements for years ended on December 31, 2014 as had
been audited by Public Accountant Firm OSMAN BING Satrio
& Eny with “unqualified” opinion in all material aspects.
Keputusan Agenda Kedua
Menyetujui penggunaan laba bersih untuk Tahun Buku
2014, sebagai berikut:
(a)Sejumlah Rp500.000.000 (lima ratus juta Rupiah) untuk
dana cadangan wajib.
(b)Dividen untuk tahun buku 2014 adalah sebesar Rp100
per saham.
Second Agenda Resolution
Approved net income distribution for Fiscal Year 2014, as
follows:
a) Rp500,000,000 (five hundred million) for mandatory
reserves.
b) Dividend for fiscal year 2014 was Rp100 per share.
Keputusan Agenda Ketiga
Menyetujui:
(a)
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan tahun buku 2019,
yaitu sebagai berikut:
Third Agenda Resolution
Approved:
a) Change to Board of Commissioners and Board of Directors
composition since this Annual GMS closing until closing
of Annual GMS in fiscal year 2019, as follows:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
94
: Cenk Alper
: Ali Çaliskan
: Emine Duygu Kirca
: Adil Ilter Turuan
: Andreas Lesmana
Board of Commissioners
President Commissioner
: Cenk Alper
Commissioner: Ali Çaliskan
Commissioner
: Emine Duygu Kirca
Independent Commissioner
: Adil Ilter Turuan
Independent Commissioner
: Andreas Lesmana
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur independen
: M. Zeki Kanadikirik
: Ufuk Uzel
: Volkan Ozkan
: R. Wahyu Yuniarto
: Tatang Darmawidjaja
: Mehmet Mesut Ada
: Mehmet Tanju Ula
Board of Directors
President Director
: M. Zeki Kanadikirik
Director
: Ufuk Uzel
Director: Volkan Ozkan
Director: R. Wahyu Yuniarto
Director: Tatang Darmawidjaja
Director
: Mehmet Mesut Ada
Independent Director
: Mehmet Tanju Ula
(b)Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Corporate
Secretary dengan hak substitusi untuk menyatakan
kembali keputusan berkenaan dengan perubahan
susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi di
hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukannya
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
b)Delegated authority to the Board of Directors and/or
Corporate Secretary with substitutive rights to restate
resolution regarding change to Board of Commissioners
and Board of Directors members before the Notary
and later reports to Ministry of Law and Human Rights
Republic of Indonesia.
Keputusan Agenda Keempat
Menyetujui penetapan gaji dan/atau tunjangan lainnya
untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
ketentuan sebagai berikut:
Fourth Agenda Resolution
Approved stipulation of salary and/or other allowances for
Board of Commissioners and Board of Directors members
with following details:
1. Menyetujui penetapan gaji dan tunjangan lain
dan bonus bagi seluruh anggota Dewan Komisaris
Perseroan untuk tahun 2015 yang seluruhnya berjumlah
net Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta Rupiah), dan
menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk memutuskan pengalokasian besarnya
gaji dan tunjangan lainnya bagi masing-masing anggota
Dewan Komisaris dari jumlah total tersebut.
1. Approved stipulation salary and other allowances and
bonus for all Board of Commissioners members for
2015 that amounted net Rp700,000,000 (seven hundred
million Rupiah), and approved authority delegation to the
Board of Commissioners to approve allocation of salary
and other allowance amount for Board of Commissioners
member, individually, from the total amount.
2. Menyetujui penetapan gaji dan tunjangan lain dan bonus
bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun
2015 yang seluruhnya berjumlah net Rp.12.000.000.000,(dua belas milyar Rupiah), dan menyetujui pelimpahan
wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan
pengalokasian besarnya gaji dan tunjangan lainnya
dan masing-masing anggota Direksi dari jumlah total
tersebut.
2.Approved stipulation of salary and other allowances
and bonus for Board of Directors members for 2015
that amounted net Rp12,000,000,000 (twelve billion
Rupiah) and approved authority delegation to the Board
of Commissioners to stipulate allocation of salary and
other allowance amount and Board of Directors member,
individually, from the total amount.
Keputusan Agenda Kelima
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing
Satrio & Eny (afiliasi dari Deloitte) sebagai Akuntan Publik
yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku 2015, serta menyetujui pemberian kewenangan
kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya
honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut.
Fifth Agenda Resolution
Approved appointment of Public Accountant Firm Osman
Bing Satrio & Eny (affiliation of Deloitte) as Public
Accountant to Audit Financial Statements for Fiscal Year
2015, and approved authority delegation to the Board of
Commissioners to stipulate amount fee for the Public
Accountant Firm.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
95
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Keputusan RUPS Luar Biasa 2015
Extraordinary GMS 2015 Resolution
Keputusan Rapat
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan
memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Corporate
Secretary untuk menyatakan kembali keputusan perubahan
Anggaran Dasar tersebut di hadapan Notaris dan selanjutnya
memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
Meeting Resolution
Approved Articles of Association amendment and delegated
authority to the Board of Directors and/or Corporate
Secretary to restate resolution regarding change to Board
of Commissioners and Board of Directors members before
the Notary and later reports to Ministry of Law and Human
Rights Republic of Indonesia.
Realisasi Keputusan RUPST dan RUPSLB 2015
Realization of AGMS and EGMS Resolution 2015
Seluruh keputusan RUPS dan RUPSLB telah direalisasikan
sepenuhnya pada tahun buku 2015.
In 2015, all of the AGMS and EGMS Resolution has been
completely realized in fiscal year 2015.
Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan
Pengendali Hingga Pemegang Saham Individu
Information About Controlling And Majority
Shareholders Until Individual Shareholders
Hingga 31 Desember 2015, Pemegang Saham Mayoritas
Perseroan adalah Kordsa Global (yang juga merupakan
Pemegang Saham Pengendali), perusahaan terbuka yang
terdaftar di Istanbul Stock Exchange dengan kepemilikan
saham 60,21% dan Robby Sumampow dengan kepemilikan
saham 23,92%.
As of December 31, 2015, Majority Shareholders (also
Controlling Shareholders) of the Company is Kordsa Global,
a publicly listed company at Istanbul Stock Exchange with
60.21% shares ownership and Robby Sumampow with
23.92% shares ownership
Pemegang Saham Utama dan Pengendali Sampai Kepada Pemilik Individu
Controlling And Majority Shareholders up to Individual Owner
15,87%
23,39%
Kordsa Global
Robby Sumampow
60,21%
96
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ perseroan dengan tugas
dan kewenangan di bidang pengawasan terhadap aktivitas
pengelolaan yang dilaksanakan oleh Direksi. Dewan
Komisaris menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
saran secara kolektif terhadap Direksi.
Board of Commissioners is corporate body with supervisory
duty and authority towards the managerial activity run by
the Board of Directors. The Board of Commissioners acts
collegially in carrying out supervisory and advisory duties
to the Board of Directors.
Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris paling
sedikit terdiri dari 3 (tiga) anggota. Seluruh Komisaris
diangkat oleh RUPS dan masa jabatan dimulai sejak
penutupan RUPS hingga penutupan RUPS pada tahun
buku kelima sejak tanggal pengangkatan. Anggota
Dewan Komisaris dapat diangkat kembali setelah masa
jabatan berakhir. RUPS memiliki kewenangan untuk
memberhentikan seluruh anggota Dewan Komisaris
sewaktu-waktu sebelum masa jabatan berakhir dengan
menyampaikan alasan pemberhentian tersebut.
Board of Commissioners Composition
According to Articles of Association, Board of Commissioners
comprises at least 3 (three) Commissioners. Member of
BOC is appointed by GMS and the assignment is started as
from the closing of GMS until the closing of GMS of the
fifth year after their appointment date. Members of Board of
Commissioners can be reappointed after their tenure end.
The GMS can dismiss any member of Board of Commissioner
at any time before their tenure end by declaring the reason
of such dismissal.
Meskipun demikian, anggota Komisaris yang bersangkutan
memiliki kesempatan untuk menyampaikan pembelaan di
hadapan RUPS. Bagi Komisaris Independen, masa jabatan
maksimum adalah selama 2 periode.
However, the concerning commissioner shall have a chance
to defense her/himself in the meeting. For Independent
Commissioner, the maximum tenure shall be 2 periods.
Dewan Komisaris juga terdiri dari anggota independen
yaitu Komisaris Independen yang berasal dari pihak
independen terhadap pemegang saham pengendali dan
mayoritas. Komisaris Independen tidak memiliki benturan
kepentingan atau hal lain yang dapat mempengaruhi
independensi mereka.
The Board of Commissioners also has independent
member as Independent Commissioner, appointed from
independent party against the controlling and majority
shareholders. Independent Commissioner also does not
have other conflicting interest or issue that may influence
his independency.
Komposisi Dewan Komisaris hingga 25 Juni tahun 2015,
sebagai berikut:
Composition of Board of Commissioner until June 25, 2015
is as below:
Nama
Name
Robby Sumampow
Jabatan
Position
Presiden Komisaris/President Commissioner
Cenk Alper
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Ali Çaliskan
Komisaris/Commissioner
Ievan Daniar Sumampow
Komisaris/Commissioner
Bulent Arasli
Komisaris/Commissioner
Hakan Oker
Komisaris/Commissioner
Mehmet Nurettin Pekarun
Komisaris/Commissioner
Mehmet Mesut Ada
Komisaris/Commissioner
Eko Satriono
Komisaris/Commissioner
Adil Ilter Turan
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Komisaris Independen/Independent Commissioner
97
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Nama
Name
Jabatan
Position
Sertan Ozan
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Ivan Sulistyo
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Mehmet Tanju Ula
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Masa Jabatan anggota Dewan Komisaris telah diselesaikan
dengan baik dan Perseroan menyampaikan terima kasih
atas kontribusi seluruh anggota Dewan Komisaris.
The period of office of the BOC has completed and the
Company expressed its gratitude for the services of the BOC
members.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 25 Juni 2015, komposisi Dewan Komisaris
mengalami perubahan sebagai berikut:
Pursuant to decision of Annual General Meeting of
Shareholders dated June 25th 2015, the composition of the
Board of Commissioners is as follow:
Nama
Name
Jabatan
Position
Cenk Alper
Presiden Komisaris/President Commissioner
Ali Çaliskan
Komisaris/Commissioner
Emine Duygu Kirca
Komisaris/Commissioner
Adil Ilter Turan
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Andreas Lesmana
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1.Mengawasi jalannya pengelolaan Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi serta memberikan advokasi dan
persetujuan bila dipandang perlu berkenaan dengan
kebijakan Direksi demi kepentingan Perseroan, serta
menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab
sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan dan
keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2.Mengikuti perkembangan kinerja Perusahaan dan
segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan
menunjukkan gejala kemunduran kinerja yang drastis
yang dapat memberikan dampak materiil terhadap
aktivitas usaha Perseroan disertai dengan solusi yang
tepat yang harus diambil oleh Direksi.
Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities
Pursuant to Article of Association, Board of Commissioners
has following duties and responsibilities:
1.Supervising the Company management conducted by
the Directors and providing advocacy and approval, if
considered necessary, related to the Directors’ policies
for the Company’s interest, as well as performing all
duties, authorities, and responsibilities in compliance
with the Company’s articles of association, resolutions of
the GMS, and applicable laws and regulations.
2.monitoring the Company’s performance and promptly
reporting to the GMS should the Company performance
show a drastic signs of downtrend which will give
material impact to the Company’s business activity along
with relevant solutions to be taken by the Board of
Directors.
Komisaris Independen dan Pernyataan Independensi Dewan
Komisaris
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik, ketentuan jumlah Komisaris Independen paling
kurang 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
Independent Commissioner and Board of Commissioners
Independency Statement
Pursuant to OJK Regulation Number 33/POJK.04/2014
regarding Board of Directors and Board of Commissioners
in Listed Company, Independent Commissioner member
is governed at least 30% of total Board of Commissioners
98
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan telah memenuhi
ketentuan tersebut dengan mengangkat 2 (dua) orang
Komisaris Independen.
members. As of December 31, 2015, the Company has
complied with the regulation by appointing 2 (two)
Independent Commissioners.
Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Untuk mengembangkan kompetensinya, seluruh anggota
Dewan Komisars telah berpartisipasi dalam berbagai
program pelatihan dan pengembangan kompetensi
sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan jabatan
masing-masing.
Board of Commissioners Competency Development Program
To develop their competencies, the Board of Commissioners
members participated in various training and development
programs based on each competency and job profile
requirement.
Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengikuti
Pelatihan Fungsional/Teknis serta Pelatihan Nilai–Nilai
Utama dengan rincian sebagai berikut:
In 2015, the Board of Commissioners participated in
Functional/Technical Training and Core Value Training with
details as follows:
Pelatihan Fungsional/Teknis
Functional/Technical Training
Pelatihan Nilai-Nilai Utama
Core Value Training
Total Productivity Management Workshop
Leadership Skills and Team Building
Productivity Improvement
Entrepreneurship
Lean & Total Productivity Management
Management
Blue Ocean Strategy Sessions for Composites and
Construction
Negotiation Skills
Rapat Dewan Komisaris
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugasnya, Dewan
Komisaris mengadakan rapat rutin Dewan Komisaris untuk
mendiskusikan berbagai isu terkait fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat di Perseroan. Sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh
Presiden Komisaris dan dapat digantikan oleh anggota
Dewan Komisaris lainnya jika Presiden Komisaris
berhalangan hadir.
Board of Commissioners Meeting
As part of Board of Commissioners’ duty implementation,
the Board of Commissioners organizes regular meeting
to discuss several issues related with supervisory and
advisory functions in the Company. According to Articles of
Association, the Board of Commissioners Meeting is chaired
by President Commissioner and may be replaced by other
BOC members if the President Commissioner is absent.
Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris
hanya dapat dilakukan apabila kuorum kehadiran mencapai
lebih dari 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris
hadir atau diwakili secara sah dalam rapat. Setiap anggota
Dewan Komisaris yang hadir memiliki (1) satu hak suara.
Notulen rapat Dewan Komisaris dapat disiapkan oleh
seseorang yang hadir dan ditunjuk oleh Ketua Rapat dan
ditandatangani oleh Ketua Rapat dan satu anggota Dewan
Komisaris lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk tujuan
tersebut. Notulen Rapat Dewan Komisaris juga dapat
disiapkan oleh Notaris.
Decision making process in the meeting is only legitimate
only if the quorum is more than 50% of the total number of
Commissioners who are present or by proxy. Each member
of the Board of Commissioners is entitled to cast 1 (one)
vote. Minutes of meeting of Board of Commissioners may
be prepared by a person appointed by the Chairman of the
meeting, and signed by the Chairman plus another member
of Board of Commissioners who attends the meeting and is
assigned to do so. Minutes of meeting of BOC may also be
prepared by a Notary.
Selama tahun 2015, Frekuensi dan tingkat kehadiran Rapat
Dewan Komisaris, sebagai berikut:
In 2015, the Board of Commissioners meeting frequency
and attendance are as follows:
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
99
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Periode 1 Januari 2015 – 25 Juni 2015
January 1, 2015 - June 25, 2015 period:
Nama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Total Meetings
Kehadiran
Attendance
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Presiden Komisaris/
President Commissioner
2
2
100%
Cenk Alper
Wakil Presiden Komisaris/
Vice President Commissioner
2
2
100%
Ali Çaliskan
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Ievan Daniar Sumampow
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Bulent Arasli
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Hakan Oker
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Mehmet Nurettin Pekarun
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Mehmet Mesut Ada
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Eko Satriono
Komisaris/Commissioner
2
2
100%
Adil Ilter Turan
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
2
2
100%
Sertan Ozan
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
2
2
100%
Ivan Sulistyo
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
2
2
100%
Mehmet Tanju Ula
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
2
2
100%
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Total Meetings
Kehadiran
Attendance
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Cenk Alper
Presiden Komisaris/
PresidentCommissioner
1
1
100%
Ali Çaliskan
Komisaris/Commissioner
1
1
100%
Emine Duygu Kirca
Komisaris/Commissioner
1
0
0%
Adil Ilter Turan
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
1
1
100%
Andreas Lesmana
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
1
1
100%
Robby Sumampow
Periode 25 Juni 2015 – 31 Desember 2015
June 25, 2015 - December 31, 2015 period:
Nama
Name
Direksi
Board Of Directors
Pengelolaan Perseroan merupakan tugas dari Direksi.
Sebagai Organ Perseroan, Direksi memiliki tanggung jawab
khususnya dalam mengelola Perseroan serta pencapaian
target Perseroan sebagaimana tercantum dalam Rencana
Kerja dan Anggara Perusahaan (RKAP). Direksi bekerja
secara kolektif dengan pembagian tugas antar Direksi
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Management of the Company becomes main duty of Board
of Directors. As a corporate body, the Board of Directors holds
primary responsibility in managing the Company as well as
achievement of the Company’s target as stated in Budget
Plan (RKAP). The Board of Directors works collegially with
particular duties for each Director as regulated in Article of
Association.
100
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Komposisi Direksi
Direksi terdiri dari sedikitnya tiga orang, masing-masing
diangkat melalui mekanisme RUPS untuk jangka waktu
tertentu terhitung sejak ditutupnya RUPS pada tahun
pengangkatan mereka sampai dengan penutupan RUPS
tahun kelima setelah tanggal pengangkatan mereka.
RUPS dapat memberhentikan anggota Direksi setiap saat
jika keputusan yang diambil Direksi bertentangan dengan
kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Board of Directors Composition
The Board of Directors comprises of minimum three
members, and each of them is appointed through GMS
mechanism for a certain period of time commencing from
the closing of GMS in which they were appointed until the
closing of the GMS of the fifth year after their appointment
date. GMS reserves the right to dismiss any member of
Board of Directors at any time if his/her decision is found to
be collided with the Company’s interest and prevailing laws
and regulations.
Hingga 31 Desember 2015, Direksi terdiri dari 7 (tujuh)
anggota termasuk 1 (satu) Direktur Independen, sesuai
peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Surat Keputusan
Direksi No. KEP-00001/BEI/01/2014 Peraturan No.I-A
Nomor. III.1.5 tanggal 20 Januari 2014 mengenai Direktur
Independen dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
oleh calon Direktur Independen.
As of December 31, 2015, Board of Directors comprised of
7 (seven) Directors including 1 (one) Independent Director,
as regulated under PT Bursa Efek Indonesia (IDX) Board of
Directors Decree No. KEP-00001/BEI/01/2014 Regulation
No. I-A No. III.1.5 dated January 20, 2014 concerning
Independent Director and other requirements that have to
be complied by Independent Director candidate.
Komposisi Direksi hingga 25 Juni tahun 2015, sebagai
berikut:
Composition of Board of Directors until June 25, 2015 is as
below:
Nama
Name
Jabatan
Position
Nuri Refik Duzgoren
Presiden Direktur/President Director
Emine Duygu Kirca
Direktur/Director
Fatma Arzu Ergene
Direktur/Director
Ong Liong Tik
Direktur/Director
Reza Herman Surjaningrat
Direktur/Director
Iefenn Adrianne Sumampow
Direktur/Director
Ibrahim Haluk Kaban
Direktur Independen/Independent Director
Masa Jabatan anggota Direksi telah diselesaikan dengan
baik dan Perseroan menyampaikan terima kasih atas
kontribusi seluruh anggota Direksi.
The period of office of the BOD has completed and the
Company expressed its gratitude for the services of the BOD
members.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 25 Juni 2015, komposisi Direksi adalah
sebagai berikut:
Pursuant to decision of Annual General Meeting of
Shareholders dated 25 June 2015, the new composition of
Board of Directors is as follow:
Nama
Name
Mehmet Zeki Kanadikirik
Jabatan
Position
Presiden Direktur/President Director
Ufuk Uzel
Direktur/Director
Volkan Ozkan
Direktur/Director
Wahyu Yuniarto
Direktur/Director
Tatang Darmawidjaja
Direktur/Director
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
101
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Nama
Name
Jabatan
Position
Mehmet Mesut Ada
Direktur/Director
Mehmet Tanju Ula
Direktur Independen/Independent Director
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi Perseroan secara kolektif memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengelola Perseroan sesuai dengan arahan Pemegang
Saham;
2. Melaksanakan sistem pengendalian internal, tata kelola
Perseroan yang baik, dan mengelola dan melindungi
aset Perseroan;
3. Mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.
Direksi juga telah melakukan pembagian tugas untuk
masing-masing anggota Direksi, sebagai berikut:
Board of Directors’ Duties and Responsibilities
Board of Directors has collegial duties and responsibilities,
as follows:
1. Performing the Company’s management in compliance
with the Shareholders’ guidance ;
2.Performing internal control system, good corporate
governance, and managing as well as protecting the
Company’s assets;
3.Representing the Company within and outside of the
court.
The Board of Directors also segregates particular duty for
each Director according to each position, among others:
Presiden Direktur
1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan,
memantau dan mengevaluasi tugas setiap unit usaha
Perseroan dan mewujudkan visi, misi, sasaran usaha,
strategi, kebijakan dan program kerja Perseroan.
2. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan
dan mengevaluasi tugas operasional bidang produksi,
pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan
dan anak perusahaan;
3. Menyelaraskan seluruh inisiatif internal Perseroan serta
memastikan peningkatan daya saing Perusahaan dan
upaya untuk mengatasi tantangan pasar.
4. Mengkoordinasikan kegiatan audit internal, dan
sekretaris perusahaan, jasa hukum serta memastikan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan etika
perusahaan.
5.
Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good
Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perseroan.
6.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan
dengan Perseroan jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.
7. Melaksanakan dan memimpin rapat Direksi secara
berkala sesuai dengan keputusan Direksi atau pertemuan
lainnya jika dipandang perlu sebagaimana diusulkan
oleh Direksi.
8. Meratifikasi dan melaksanakan keputusan Direksi
mengenai kebijakan Perseroan.
9. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
serta untuk tindakan tertentu atas tanggung jawab
sendiri, serta dapat menunjuk satu atau lebih orang
berdasarkan surat kuasa untuk melakukan tindakan
tertentu seperti yang dijelaskan dalam surat kuasa.
President Director
1. Planning, coordinating, directing, controlling, monitoring
and evaluating the Company and business units’ tasks for
realizing vision, mission, business targets, strategy, policy
and work program.
2. Planning, coordinating, directing, controlling and
evaluating operational tasks related to production,
marketing,
occupational
safety,
environment,
maintenance and subsidiaries;
3.Aligning all internal initiatives of the Company
and to ensure the enhancement of the Company’s
competitiveness and to overcome market challenges.
4. Coordinating the operation of internal audit, and
corporate secretary, legal services as well as ensuring
the compliance with laws and regulations and company’s
ethics.
5. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
6. Ensuring the availability of information related to the
Company whenever required by the BOC.
7. Conducting and leading the BOD meeting periodically
pursuant to the BOD decision or other meeting if it is
deemed necessary as proposed by the BOD.
8. Ratifying and executing the BOD’s decision regarding the
Company’s policy.
9. Representing the Company inside and outside the
court and for certain acts at his/her own responsibility
can appoint one or more persons based on a power of
attorney to conduct specific acts as described in the
power of attorney.
102
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Direktur Penjualan
1. Merencanakan,
koordinasi,
mengarahkan,
mengendalikan, dan mengevaluasi penataan dan
pelaksanaan Rencana dan Strategi Perseroan;
2. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional terkait bidang penjualan
dan pemasaran, penelitian dan pengembangan dan
memproyeksikan pertumbuhan bisnis Perseroan.
3. Menjaga hubungan baik dengan mitra strategis serta
mengembangkan peluang bisnis baru dan memperluas
pangsa pasar.
4. Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan
dengan unit kerjanya jika diperlukan oleh Dewan
Komisaris.
5. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di
bawah kewenangan Divisi Penjualan.
6.Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standar
Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi
Penjualan.
7. Mengambil keputusan bisnis Divisi Penjualan sesuai
dengan ruang lingkup kewenangan.
8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good
Corporate Governance) dan kebijakan etika di
Perusahaan.
9. Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai
dengan pedoman yang ada.
10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya.
Sales Director
1. Planning, coordinating, directing, controlling, and
evaluating the arrangement and implementation of
Company’s Game Plan and strategies;
2. Coordinating, controlling, and evaluating the
implementation of operational tasks related to sales
and marketing, research and development and projects
business growth for the Company.
3. Maintaining good relationship with strategic partners
as well as developing new business opportunities and
expanding market share.
4. Ensuring the availability of information related to his
unit whenever required by the BOC.
Direktur Keuangan
1. Merencanakan,
koordinasi,
mengarahkan,
mengendalikan, dan mengevaluasi tugas operasional
bidang treasury, akuntansi, penganggaran, pendanaan,
dan manajemen risiko.
2. Merencanakan, mencari, memastikan ketersediaan
dana untuk program pengembangan Perseroan sesuai
dengan rencana strategis Perseroan.
3. Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan
dengan unit kerjanya bila diperlukan oleh Dewan
Komisaris.
4. Mengelola portofolio investasi keuangan dan
keputusan keuangan untuk mencapai nilai tambah
maksimum dan pencapaian target Perseroan sesuai
dengan keputusan Rapat Direksi.
5. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di
bawah kewenangan Divisi Keuangan.
6. Mengesahkan Keputusan Direksi mengenai Standar
Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi
Keuangan.
7. Mengambil keputusan bisnis untuk Divisi Keuangan
sesuai dengan ruang lingkup kewenangan.
Finance Director
1. Planning, coordinating, directing, controlling, and
evaluating operational tasks related to treasury,
accounting, budgeting, funding, and risk management.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
5. Leading and monitoring the implementation of the
policy under the authority of Sales Division.
6. Ratifying the decision of the BOD regarding Standard
Operating Procedure applied in Sales Division.
7.
Taking business decision of Sales Division in accordance
with his scope of authority.
8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
9. Leading workers development in accordance with
existing guideline.
10. Representing the Company inside and outside the court
together with one other Director.
2. Planning, finding, ensuring the availability of funding
for the Company’s development program in accordance
with the Company’s strategic plan.
3. Ensuring the availability of information related to his
unit whenever required by the BOC.
4. Managing financial investment portfolio and financial
decision to achieve maximum value added and the
achievement of the Company’s goals in accordance
with the BOD’s resolution.
5. Leading and monitoring the implementation of policy
under the authority of Finance Division.
6. Ratifying the BOD Decision regarding Standard
Operating Procedure applied in Finance Division.
7. Taking business decision of Finance Division in
accordance with his scope of authority.
103
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good
Corporate Governance) dan kebijakan etika di
Perusahaan.
9. Memimpin inisaitif pengembangan kompetensi
karyawan sesuai dengan pedoman yang ada.
10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya.
8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
9. Leading workers development in accordance with
existing guideline.
10. Representing the Company inside and outside the court
together with one other Director.
Direktur Operasi Benang
1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan
dan mengevaluasi tugas operasional bidang produksi,
pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, dan
pemeliharaan;
2. Mengembangkan efisiensi dan program quality assurance
serta memastikan implementasi yang konsisten dari unit
tersebut;
3. Memastikan ketersediaan informasi di setiap unit kerja
setiap saat jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris;
4. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di
lingkup Divisi nya;
5. Mengesahkan keputusan rapat Direksi terkati Standar
Operasional Pelaksanaan dalam Divisi nya;
6. Mengambil keputusan bisnis dari Divisi nya sesuai
dengan ruang lingkup kewenangan;
7. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good
Corporate Governance) dan kebijakan etika di
Perusahaan.
8.Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai
dengan pedoman yang ada.
9. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya.
Yarn Operations Director
1. Planning, coordinating, directing, controlling and
evaluating operational tasks related to production,
marketing, occupational safety, environment, and
maintenance;
2. Developing efficiency and quality assurance program
and ensure a consistent implementation of its units;
Direktur SDM, Umum dan Teknologi Informasi
1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan,
dan mengevaluasi tugas operasional bidang manajemen
sumber daya manusia sejak proses perencanaan, pasokan,
pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan sumber
daya manusia yang didukung oleh penggunaan teknologi
informasi.
2. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan,
dan mengevaluasi tugas operasional bidang urusan
umum, TI, pengembangan masyarakat, kemitraan dan
program lingkungan kemasyarakatan, serta CSR.
3. Mengembangkan hubungan baik dengan pemerintah,
seluruh pihak eksternal dan pemangku kepentingan
lainnya serta memastikan bahwa kegiatan sumber daya
manusia dan CSR diimplementasikan secara efektif di
Perseroan.
4.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan
dengan unitnya jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.
5. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam
kewenangan Divisi Sumber Daya Manusia termasuk
kebijakan karyawan dalam menentukan gaji, tunjangan
Human Resources, General Affairs and IT Director
1.Planning, coordinating, directing, controlling, and
evaluating operational tasks related to human resources
management starting from the process of planning,
supply, development, maintenance and the usage of
human resources supported by the usage of information
technology.
2. Planning, coordinating, directing, controlling, and
evaluating operational tasks related to general affairs, IT,
community development, partnership and environmental
community program, and CSR.
3. Developing good relationship with government, all
external parties and other stakeholders as well as
ensuring that the Company’s human resources activities
and CSR are effectively implemented.
104
3. Ensuring the availability of information within the work
unit whenever required by the BOC;
4. Leading and monitoring the implementation of policy in
the scope of his Division;
5. Ratifying the BOD’s decision regarding Standard
Operating Procedure within his Division;
6. Taking business decision of his Division in accordance
with his scope of authority;
7. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
8.Leading workers development in accordance with
existing guideline.
9. Representing the Company inside and outside the court
together with one other Director.
4. Ensuring the availability of information related to his
unit wherever required by the BOC.
5. Leading and supervising the implementation of policies
within the authority of the Human Resources Division
including the employees policies in determining salary,
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
pensiun atau pensiun dan pendapatan lainnya serta
mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan
persyaratan dan aturan Perusahaan karyawan juga
pelaksanaan kebijakan di bawah wewenang Umum &
CSR dan TI.
6.Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standar
Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi
Sumber Daya Manusia dan Umum.
7. Mengambil keputusan bisnis Divisi bidang Sumber
Daya Manusia dan Umum sesuai dengan ruang lingkup
kewenangan.
8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good
Corporate Governance) dan kebijakan etika di
Perusahaan.
9. Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai
dengan pedoman yang ada.
10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya.
pension or retirement benefits and other income as
well as appointment and lay off the employees based
on employee’s terms and rules of the Company also the
implementation of policy under the authority of General
Affairs & CSR and IT.
6. Ratifying the BOD decision regarding Standard Operating
Procedure applied in Human Resources Division and
General Affairs Division.
7. Taking business decision of Human Resources and
General Affairs Division in accordance with his scope of
authority.
8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
9. Leading workers development in accordance with
existing guideline.
10.Representing the Company inside and outside the court
together with one other Director.
Direktur dan Direktur Independen
1. Membantu dalam perencanaan, koordinasi, mengarahkan,
mengendalikan,
memantau
dan
mengevaluasi
pelaksanaan tugas Perseroan dan unit bisnis untuk visi
mewujudkan, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan
program kerja.
2. Memberikan rekomendasi mengenai metode yang lebih
baik untuk peningkatan daya saing Perseroan dan untuk
mengatasi tantangan pasar.
3.
Memberikan rekomendasi mengenai kelancaran
pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan
kebijakan etika di Perusahaan.
4.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan
dengan Perseroan bila diperlukan oleh Dewan Komisaris.
5. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya.
Director and Independent Director
1.Assist in planning, coordinating, directing, controlling,
monitoring and evaluating the Company and business
units’ tasks for realizing vision, mission, business targets,
strategy, policy and work program.
Program Pengembangan Kompetensi Direksi
Untuk mengembangkan kompetensi masin-masing, seluruh
anggota Direksi telah berpartisipasi dalam berbagai
program pelatihan dan pengembangan berdasarkan
kebutuhan kompetensi dan jabatan masing-masing.
Board of Directors Competency Development Program
To develop their competencies, the Board of Directors
members participated in various training and development
programs based on each competency and job profile
requirement.
Selama tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan berbagai
pelatihan Direksi, antara lain:
In 2015, the Company organized BOD trainings, among
others:
Pelatihan Fungsional/Teknis
Functional/Technical Training
2.Advising better ways for the enhancement of the
Company’s competitiveness and to overcome market
challenges.
3. Advising the smooth implementation of GCG (Good
Corporate Governance) and ethics policies in the
Company.
4. Ensuring the availability of information related to the
Company whenever required by the BOC.
5. Representing the Company inside and outside the court
together with one other Director.
Pelatihan Nilai Utama
Core Value Training
Pelatihan Pemeliharaan Kinerja Secara Keseluruhan
Total Performance Maintenance Training
Pelatihan Nilai-Nilai Perusahaan
Corporate Value Workshop
Pelatihan Kualitas
Training Quality
Pelatihan Kode Etik
Code Ethic Training
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
105
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Rapat Direksi
Salah satu pelaksanaan tugas Direksi adalah melalui
penyelenggaraan rapat rutin untuk mendiskusikan berbagai
isu yang berkaitan dengan aktivitas manajemen Perseroan.
Keputusan rapat dianggap sah jika dihadiri oleh lebih dari
50% anggota Direksi.
Board of Directors Meeting
One of the Board of Directors’ duty implementation is by
conducting regular meeting to discuss several issues related
with managerial activity in the Company. The meeting
resolution is considered legitimate if attended by more than
50% Board of Directors members.
Selama tahun 2015, Direksi menyelenggarakan Rapat
Direksi dengan rincian tingkat kehadiran sebagai berikut:
Throughout 2015, the Board of Directors held BOD Meetings
with detail of attendance level, as follows:
Periode 25 Juni 2015 – 31 Desember 2015
June 25, 2015 - December 31, 2015 period:
Nama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Total Meetings
Kehadiran
Attendance
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Nuri Refik Duzgoren
Presiden Direktur
President Director
2
2
100%
Emine Duygu Kirca
Direktur/Director
2
2
100%
Fatma Arzu Ergene
Direktur/Director
2
2
100%
Ong Liong Tik
Direktur/Director
2
2
100%
Reza Herman Surjaningrat
Direktur/Director
2
2
100%
Iefenn Adrianne Sumampow
Direktur/Director
2
2
100%
Direktur Independen
Independent Director
2
2
100%
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Total Meetings
Kehadiran
Attendance
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Mehmet Zeki Kanadikirik
Presiden Direktur
President Director
5
5
100%
Ufuk Uzel
Direktur/Director
5
3
60%
Volkan Ozkan
Direktur/Director
5
5
100%
Ibrahim Haluk Kaban
Periode 1 Januari 2015 – 25 Juni 2015
January 1, 2015 - June 25, 2015 period:
Nama
Name
Wahyu Yuniarto
Direktur/Director
5
5
100%
Tatang Darmawidjaja
Direktur/Director
5
5
100%
Mehmet Mesut Ada
Direktur/Director
5
3
60%
Mehmet Tanju Ula
Direktur Independen
Independent Director
5
3
60%
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi
Board Of Commissioners And Board Of Directors
Assessment
Untuk memastikan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
dan Direksi secara konsisten terkait tugas pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap aktivitas Manajemen
Perseroan, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dievaluasi
secara rutin dalam suatu mekanisme penilaian kinerja.
To ensure consistency of Board of Commissioners and
Board of Directors duty implementation with regards to
supervisory and advisory duties and managerial activities in
the Company, performance of the Board of Commissioners
and Board of Directors are evaluated regularly in a
performance assessment mechanism.
Asesmen kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham setelah menerima laporan
The assessment upon Board of Commissioners performance
is conducted by General Meetings of Shareholders after
106
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Di sisi lain, kinerja
Direksi dievaluasi dengan membandingkan capaian target
RKAP secara tahunan dengan menggunakan Indikator
Penilaian Kinerja bagi setiap anggota Direksi.
receiving Board of Commissioners activity report. On
the other hand, performance of the Board of Directors
are assessed by comparing budget plan and its target
achievement annually within set of Key Performance
Indicators applied for each Directors, individually.
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan
Direksi
Board Of Commissioners And Board Of Directors
Remuneration Policy
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan
mempertimbangkan hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris
serta kondisi Perseroan. Penetapan jumlah dan paket
remunerasi juga mempertimbangkan pencapaian kinerja
dengan perbandingan capaian target RKAP dan kewajaran
dengan perusahaan sejenis serta memperhitungkan kondisi
keuangan Perseroan.
Remuneration for the Board of Commissioners and
Board of Directors is determined by General Meetings of
Shareholders (GMS) by considering Board of Commissioners
performance assessment and condition of the Company.
Stipulation of remuneration amount and package have
considered performance realization in comparison with
the target arranged in Budget Plan and fairness with peer
companies as well as considering financial condition of the
Company.
Remunerasi terdiri dari gaji bulanan atau dasar serta
tunjangan dan fasilitas meliputi tunjangan transportasi,
tunjangan perumahan, asuransi kesehatan serta bonus/
insentif.
The remuneration includes monthly or basic salary
with several allowances and facilities, among others
transportation allowance, housing allowance, health
insurance and incentives/tantiem.
Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham
Utama/Pengendali
Affiliations Among Board Of Commissioners
And Board Of Directors Members With Majority/
Controlling Shareholders
Dewan Komisaris &
Direksi
Board of Commissioners &
Board of Directors
Hubungan Afiliasi Dengan
Affiliation with
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
Direksi
Board of Directors
Pemegang Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders
Keterangan Mengenai
Hubungan Afiliasi
Explanation for the
Affiliations
Yes
No
Yes
No
Yes
No
Cenk Alper
x
√
x
√
√
x
CEO of Kordsa Global
Ali Çaliskan
x
√
x
√
√
x
COO Europe, Middle
East, Africa Kordsa
Global
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Emine Duygu Kirca
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Adil Ilter Turan
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Andreas Lesmana
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Mehmet Zeki Kanadikirik
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Tatang Darmawidjaja
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Ufuk Uzel
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Direksi
Board of Directors
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
107
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dewan Komisaris &
Direksi
Board of Commissioners &
Board of Directors
Hubungan Afiliasi Dengan
Affiliation with
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
Direksi
Board of Directors
Pemegang Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders
Keterangan Mengenai
Hubungan Afiliasi
Explanation for the
Affiliations
Yes
No
Yes
No
Yes
No
Volkan Ozkan
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
R. Wahyu Yuniarto
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Mehmet Mesut Ada
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Mehmet Tanju Ula
x
√
x
√
x
√
Tidak Ada/None
Komite Audit
Audit Committee
Perseroan telah membentuk Komite Audit sebagai Komite di
bawah Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris
melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat,
terutama dalam pelaksanaan tugas terkait kegiatan audit.
Pembentukan Komit Audit merujuk pada POJK No.55/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan yang
mewajibkan seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
atau perusahaan terbuka untuk membentuk Komite Audit.
The Company has established Audit Committee as a
Committee under the Board of Commissioners to assist
the Board of Commissioners in carrying out supervisory
and advisory functions, especially in several duties related
with audit activity. Establishment of the Audit Committee
refers to POJK Number 55/POJK.04/2015 regarding Audit
Committee Establishment and Implementation declaring
that every company listed at Stock Exchange or public
company has to have Audit Committee.
Piagam Komite Audit yang terbaru disahkan oleh Dewan
Komisaris tanggal 5 Januari 2015. Piagam tersebut
menjelaskan tujuan, struktur dan komposisi, kualifikasi,
tanggung jawab, wewenang serta prosedur rapat Komite
Audit.
The newest Company’s Audit Committee Charter approved
by the Board of Commissioners on January 5th 2015. The
Charter declares purpose, structure and composition,
qualification, responsibility, authority and meeting
procedure for the Audit Committee.
Kriteria, Komposisi dan Profil Singkat Komite Audit
Sesuai Piagam Komite Audit, seluruh anggota Komite Audit
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, mengontrol dan mengawasi
kegiatan operasional Perusahaan dalam kurun waktu 6
bulan terakhir.
b. Tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun
tidak langsung, di Perseroan.
c. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, pemegang
saham mayoritas.
d. Tidak memiliki hubungan bisnis, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan Perusahaan.
e. Bukan orang dari Kantor Akuntan Publik, Kantor Hukum,
Kantor Aktuari atau kantor lain yang memberikan jasa
kepada Perusahaan dalam 6 bulan terakhir.
Audit Committee Criteria, Composition and Brief Profile
According to the Audit Committee Charter, members of Audit
Committee have to met following criteria to be appointed:
a. Not a person who has authority and responsibility to
plan, lead, control and supervise the Company’s operation
within the last 6 months.
Komite Audit beranggotakan paling sedikit tiga anggota.
Komisaris independen yang ditunjuk untuk menjadi salah
satu anggota Komite Audit secara otomatis menjadi ketua
The Audit Committee shall consist of at least three members.
Independent Commissioner, who is appointed to be one of
the members of the Audit Committee, shall automatically
108
b. Do not have share, directly or indirectly, in the Company,
c. Do not have affiliated relationship with the Company, the
Board of Commissioner member, the Board of Director
member, the majority shareholder of the Company.
d. Do not have business relationship, directly or indirectly
with the Company.
e. Not a person from accounting firm, law firm, actuarial
firm or other assurance, non-assurance, actuarial and
consulting firm who give service to the Company within
the last 6 months.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Komite Audit. Dewan Komisaris menunjuk dua anggota
independen lainnya sebagai anggota Komite Audit. Dewan
Komisaris, dengan kebijakannya sendiri, dapat menambah
anggota Komite Audit jika dianggap perlu.
become the chairman of the Audit Committee. Board of
Commissioners appoints two other independent parties
as the members of the Audit Committee. The Board of
Commissioners, at its sole discretion, can add new member
to the Audit Committee.
Berdasarkan Keputuasn Dewan Komisaris tanggal 29 Juni
2012, komposisi Komite Audit untuk periode 5 tahun,
sebagai berikut:
Pursuant to Board of Commissioners Decision dated June
29th 2012, the composition of Audit Committee for 5 years
period is as follows:
Ketua : Adil Ilter Turan
Anggota : Rodion Wikanto N
Anggota : F. Antonius Alijoyo
Chairman
Member
Member
Profil singkat mengenai latar belakang pendidikan dan
riwayat pekerjaan anggota Komite Audit, sebagai berikut:
Brief profile containing education and professional
background of the Committee’s members are as follows:
: Adil Ilter Turan
: Rodion Wikanto N
: F. Antonius Alijoyo
Beliau diangkat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2007. Profil lengkap dapat
dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
He has become the Chairman of Audit Committe since 2007. His complete profile
can be found in Board of Commissioners’ Profile.
Adil Ilter Turan
Ketua/Chairman
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Rodion Wikanto diangkat sebagai anggota
Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 29 Juni 2012.
Memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin dan memperoleh gelar Master of
Business Administration. Beliau pernah menjabat beberapa posisi eksekutif senior,
direktur dan komisaris di bidang industri manufaktur dan keuangan. Selain itu,
beliau juga menjabat sebagai Komite Audit pada beberapa perusahaan publik,
yaitu PT Tunas Ridean Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, PT
Multi Bintang Indonesia Tbk serta sebagai Direktur Independen PT Berlian Laju
Tanker Tbk. Beliau juga aktif sebagai anggota Lembaga Komisaris dan Direksi
Indonesia (LKDI) dan Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
Rodion Wikanto N
Anggota/Member
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Indonesian citizen, 55 years old. Rodion Wikanto was appointed as the Member of
the Audit Committee based on Board of Commissioners Decision dated June 29,
2012. He earned Bachelor Degree in Technical Engineering and Master Degree in
Business Administration. Formerly, he held several positions as senior executive,
director and commissioner in manufacturing and financial industries. In addition,
he was also the Audit Committee of several public companies, namely PT Tunas
Ridean Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, PT Multi Bintang
Indonesia Tbk, and the Independent Director of PT Berlian Laju Tanker Tbk. He
is also active as the member of Indonesian Institute for Commissioners and the
Director (LKDI) and Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI).
109
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
F.Antonius Alijoyo
Anggota/Member
Warga Negara Indonesia, usia 51 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite
Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 2
Juli 2007 sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Beliau ditunjuk kembali
menjadi anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris tanggal 29 Juni 2012. Saat ini, beliau menjabat sebagai anggota dewan
Enterprise Risk Management Academy (ERMA Singapore), certified member
dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE USA), anggota dari Komite
Nasional Kebijakan Governance Indonesia (KNKG Indonesia), anggota Steering
Committee dari Indonesia Stock Exchange untuk Manajemen Risiko dan
Teknologi Informasi, anggota badan pengawas Lembaga Komisaris dan Direktur
Indonesia (LKDI) serta anggota badan pengawas Ikatan Komite Audit Indonesia
(IKAI). Beliau juga pendiri sekaligus Principal dari Center for Risk Management
Studies Indonesia (CRMS Indonesia). Sebelumnya beliau pernah menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Bank Commonwealth, Senior Partner RSM/
AAJ Associates, Direktur dan anggota komite audit di beberapa perusahaan besar,
serta anggota dewan berbagai asosiasi profesi.
Indonesian citizen, 52 years old. F. Anthony Alijoyo was appointed as the member
of the Audit Committee based on Board of Commissioners Decision July 2,
2007. He was later re-appointed as the member of the Audit Committee of the
Company based on Board of Commissioners’ Decision Number 059/IK-CS&L/2012
dated June 29, 2012. Currently, he is a member of Enterprise Risk Management
Academy (ERMA Singapore), a certified member of the Association of Certified
Fraud Examiners (ACFE USA), a member of the National Committee on Indonesia
Corporate Policy (KNKG Indonesia), a member of the Steering Committee of the
Indonesia Stock Exchange for Risk Management and Information Technology,
a member of the Supervisory Board of the Indonesian Institute for
Commissioners and the Director (LKDI) and the Supervisory Board Member
of Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI). Additionally, he is also
the founder and the Principal of the Center for Risk Management Studies of
Indonesia (CRMS Indonesia). Previously, he was an Independent Commissioner
of PT Bank Commonwealth, a Senior Partner of RSM/AAJ Associates, Director
and Member of the Audit Committee in several large companies, as well as a
member of various profession associations.
Independensi Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit menjamin independensi
masing-masing tanpa hubungan keuangan, kepengurusan
dan keluarga dengan pemegang saham pengendali dan
mayoritas maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Untuk memastikan terlaksananya akuntabilitas dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit,
seluruh kriteria independensi Komite Audit diatur dalam
peraturan dan GCG Best Practice untuk dipatuhi.
Audit Committee Independency
Every Audit Committee member assures his independency
and have no affiliation with controlling or majority
shareholders either in financial, managerial or family
relationship with the Board of Commissioners and
Board of Directors members. To ensure implementation
of accountability of Audit Committee’s duties and
responsibilities, all requirements with respect to Audit
Committee’s independency as set out in regulations and
GCG best practices have to be fulfilled.
Hingga 31 Desember 2015, Komite Audit Perseroan memiliki
3 orang anggota. Komite Audit diketuai oleh Komisaris
Independen Perseroan yaitu Bapak Adil Ilter Turan untuk
menjamin independensi dan obyektifitas. Dua anggota
Komite Audit lainnya adalah Bapak Antonius Alijoyo,
seorang akademisi dan professional yang mempunyai
pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai praktisi, konsultan
As of December 31, 2015, the Company’s Audit Committee
comprised of 3 members. It was chaired by an Independent
Commissioner,Mr Adil Ilter Turan to ensure the independency
and objectivity of the committee. Two other members are
Mr. Antonius Alijoyo, an academic and a professional with
over 25 years experience as a practitioner, a consultant, and
the advisor of the Board of Commissioners/the Directors,
110
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
dan penasihat Dewan Komisaris/Direksi, dan Bapak
Rodion Wikanto N., seorang profesional yang telah banyak
mengecap pengalaman sebagai anggota Komite Audit.
and Mr. Rodion Wikanto N., a professional with lots of
experiences as an Audit Committee member.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit mengemban tugas dan tanggungjawab
berikut:
A. Laporan Keuangan
1. Meninjau laporan keuangan Perseroan;
2. Meninjau dan mengklarifikasi laporan keuangan,
seperti laporan keuangan yang akan diterbitkan,
proyeksi dan mempertimbangkan apakah seluruhnya
lengkap, serta mencerminkan asas-asas akuntansi
yang sesuai;
3. Meninjau penerapan manajemen risiko dan penilaian
risiko Perseroan beserta aturan-aturan,
kebijakan-kebijakan dan proses-prosesnya;
4.Memahami proses pembuatan interim financial
information;
Audit Committee’s Duties and Responsibilities
The Audit Committee shall carry out the following duties
and responsibilities:
A. Financial Statements
1. Reviewing the Company’s financial statements;
2. Reviewing and clarifying the financial statements,
e.g.: financial statements to be published, projected
financial statements, and considering whether all
aspects are complete and reflect the generally
accepted accounting principles;
3. Reviewing the implementation of the Company’s risk
management and assessment as well as the relevant
rules, policies, and processes;
4.Comprehending the making process of interim
financial information;
B. Pengendalian Internal
1.Mengevaluasi keefektifan kontrol internal, dengan
melihat desain implementasi kebijakan dan prosedur
untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahan
dalam laporan keuangan, penyalahgunaan aset dan
pelanggaran hukum.
2. Memahami cakupan pekerjaan auditor internal dan
eksternal dalam meninjau pengendalian internal
atas pelaporan keuangan Perusahaan, dan menelaah
laporan atas temuan atau rekomendasi yang
signifikan, beserta dengan tanggapan manajemen.
B. Internal Control
1.Evaluating the effectiveness of internal control by
observing the procedure and policy implementation
designs to prevent any possible error in the financial
statements, misapplication of assets and violation of
the applicable law.
2.Recognizing the scope of internal and external
auditors’ works in reviewing the internal control over
financial reporting and the reports on significant
findings and recommendations, jointly with the
management’s responses.
C. Audit Internal & Eksternal
1. Bersama dengan manajemen dan kepala internal
audit, melakukan peninjauan terhadap piagam
internal audit, objektivitas, wewenang, aktivitas, staf
dan struktur organisasi departemen Audit Internal.
C. Internal & External Audit
1. Together with the management, and the head of
the internal audit, conducts a review on the internal
audit charter, objectivity, authority, activity, staff
and the organization structure of the Internal Audit
department.
2. Reviewing and approving the annual internal audit
plan and all significant changes.
2. Meninjau dan menyetujui rencana audit internal
tahunan, termasuk perubahan terhadap rencana
tersebut.
3.
Mengevaluasi
implementasi
audit, termasuk
meninjau program audit dan kertas kerja.
4. Memastikan bahwa tidak ada pembatasan cakupan
pekerjaan Audit; meninjau dan menyetujui
pengangkatan, penggantian atau pemberhentian
kepala Audit Internal/Eksternal.
5. Meninjau temuan-temuan signifikan, rekomendasi
dan tindak lanjut manajemen atas Laporan Audit.
6. Menyelesaikan perselisihan antara manajemen dan
Auditor Internal/Eksternal mengenai temuan audit
dan memonitor tindak lanjut manajemen.
7. Meninjau efektifitas fungsi Audit Internal, termasuk
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
3. Evaluating the audit implementation, including the
audit program and working paper.
4. Ensuring that there are no unjustified limitations of
the work of Audit; and reviewing and approving the
appointment, replacement, or dismissal of the Head
of Internal/External Audit.
5. Reviewing significant findings, recommendations and
action plans of the Management on the Audit report.
6. Resolving any disputes between the management
and the Internal/External Auditor concerning the
audit findings and monitoring the follow up.
7. Reviewing the effectiveness of the Internal Audit
111
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
kepatuhan terhadap definisi, kode etik dan standar
yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal
Auditors yang meliputi: aspek integritas, objektivitas,
kerahasiaan dan kompetensi.
8. Secara reguler, mengadakan rapat secara khusus
dengan kepala Audit Internal/Eksternal untuk
mendiskusikan isu-isu yang harus didiskusikan
secara khusus.
9. Menyetujui semua jasa audit maupun non-audit
(termasuk biayanya) untuk memastikan bahwa jasa
yang diberikan tidak akan mengganggu independensi
Auditor Eksternal.
10.Meninjau cakupan dan metode Auditor Eksternal,
termasuk koordinasi dengan Audit Internal.
11.
Bersama dengan manajemen dan Auditor
Eksternal akan meninjau hasil dari audit termasuk
didalamnyakesulitan yang dihadapi selama audit.
12. Meninjau performa Auditor eksternal dan memberikan
persetujuan atas penunjukan atau pemberhentian
auditor.
13. Meninjau dan mengkonfirmasi independensi
Auditor eksternal dengan memperoleh pernyataan
dari Auditor eksternal mengenai hubungan mereka
dengan Perusahaan, termasuk di dalamnya jasa
nonaudit dan implikasinya terhadap Perusahaan.
14. Memonitor rotasi partner Audit Eksternal
sebagaimana diatur oleh peraturan dan hukum yang
berlaku.
function, including the compliance of the Definition
of Internal Auditing, Code of Ethics and the Standards
issued by The Institute of Internal Auditors,
comprising of integrity, objectivity, confidentiality,
and competency aspects.
8. Regularly arranging special meeting with the Head
of Internal Audit to discuss any specific matters that
require special attention.
9. Approving all auditing and non-auditing services
(including the fee structure) to ensure that the
services provided will not impair the independence
of the external auditor.
10. Reviewing the external auditor’s scope and method,
including the coordination with Internal Audit.
11.Together with the management and the external
auditor, shall review the results of the audit, including
any difficulties encountered.
12. Reviewing the performance of the external auditor,
and providing approval on the appointment or
discharge of the auditor.
13. Reviewing and confirming the independence of
the external auditor by obtaining statements from
the external auditor on the relationship with the
company, including non-auditing services, and and
its implication with the Company.
14. Regularly monitoring the rotation of external audit’s
partners as stipulated by the applicable laws and
regulations.
D. Kepatuhan
1.Memonitor tingkat kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku untuk memastikan aktivitas Perseroan
dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku di pasar
modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan
operasional Perseroan.
2.Meninjau kebijakan dan praktek Perseroan untuk
menghindari konflik kepentingan, etika, penipuan dan
kecurangan.
3. Meninjau temuan-temuan dari hasil pemeriksaan oleh
badan pengawas dan auditor.
4. Meninjau proses sosialisasi kode etik Perseroan kepada
pegawai dan selanjutnya memonitor kepatuhan
pegawai terhadapnya.
5. Memperoleh laporan secara reguler dari manajemen
dan konsultan hukum Perseroan mengenai kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
D. Compliance
1.Monitoring the compliance of the prevailing
regulations to assure that the Company’s operational
activities have been conducted in accordance with
the prevailing laws in the Capital Market and other
relevant regulations.
2.Reviewing the Company’s policies and practices to
prevent conflict of interest, ethics, fraud and illegal
action.
3. Reviewing the findings of any examinations conducted
by supervisory agency and auditor.
4. Reviewing the socialization process of the Company’s
code of conduct to the personnel, and monitoring the
compliance therewith.
5.Obtaining regular reports from the management
and legal counsel concerning the compliance of the
prevailing rules and regulations.
E. Tanggung Jawab Lain
1. Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Dewan
Komisaris dengan pemberitahuan tertulis yang
mencakup nama anggota, ruang lingkup, tujuan, waktu
dan hal administratif lainnya.
E. Other Responsibilities
1.Conducting special tasks from the Board of
Commissioners through written notice comprising of
members’ name, scope of works, objective, time frame
and other administrative matters.
112
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
2. Meninjau kompensasi dan remunerasi Direksi termasuk
tunjangan-tunjangan di dalamnya.
3.Mengadakan dan meninjau investigasi khusus jika
diperlukan.
4. Bekerja sama dengan konsultan eksternal, akuntan atau
lainnya untuk membantu proses investigasi.
5. Membuat self-assessment terhadap kinerja Komite Audit
dengan efektivitasnya serta meninjau kembali piagam
ini secara periodik.
6. Mengkonfirmasi secara tahunan bahwa semua
tanggung jawab yang tertera di dalam Piagam ini telah
dilaksanakan.
2.Reviewing the Board of Directors’ compensation and
remuneration, including the fringe benefits.
3.Conducting and evaluating special investigations as
needed.
4. Retain external counsels, accountants, or other parties to
help the investigation process.
5. Arranging self-assessment on the performance of the
Audit Committee and its effectiveness and updating this
charter periodically.
6. Providing annual confirmation declaring that all
responsibilities stated in this charter have been fully
accomplished.
Rapat Komite Audit
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, Audit
Komite mengadakan rapat paling sedikit empat kali dalam
setahun, dengan kewenangan untuk mengadakan rapat
tambahan, apabila diperlukan. Seluruh anggota Komite
Audit diharapkan menghadiri setiap rapat, dengan hadir
secara fisik atau melalui konferensi telepon atau konferensi
video. Rapat Komite Audit boleh dilaksanakan jika minimal
setengah dari anggotanya hadir.
Audit Committee Meeting
As regulated in Audit Committee Charter, the Audit
Committee will organize meeting at least four times a
year, with authority to convene additional meetings, as
circumstances require. All committee members are expected
to attend each meeting, in person or via teleconference or
video-conference. Audit Committee meetings may be held
with minimum half of its members present.
Agenda rapat akan disiapkan dan diberikan terlebih dahulu
sebelum rapat kepada anggota, bersamaan dengan materimateri rapat yang dibutuhkan. Salinan rapat akan disiapkan
dan harus ditanda-tangani oleh semua anggota Komite
Audit yang hadir. Salinan rapat akan disirkulasikan kepada
semua anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris.
Meeting agenda will be prepared and provided in advance
to members, along with appropriate briefing materials.
Minutes will be prepared and should be signed by all
members of Audit Committee who present. The minutes
of meeting will be circulated to all members of Audit
Committee and the Board of Commissioners.
Pada tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan 4 rapat
dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
In 2015, the Audit Committee held 4 Meetings with list of
attendance, as follows:
Nama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Total Meetings
Kehadiran
Attendance
Adil IIter Turan
Ketua/Chairman
4
2
50%
Rodion Wikanto N.
Anggota/Member
4
4
100%
F. Antonius Alijoyo
Anggota/Member
4
4
100%
Laporan Pelakasnaan Tugas Komite Audit 2015
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan
tugas sebagai berikut:
1.
Memeriksa beberapa dokumen yang berkenaan
dengan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
berhubungan dengan pasar modal;
2.
Memeriksa laporan-laporan yang disiapkan oleh
Divisi Keuangan, Akuntansi dan Internal Audit dan
menyelenggarakan
pertemuan-pertemuan
teratur
dengan Divisi Keuangan dan Manajemen Perseroan;
3. Menyelenggarakan pertemuan dengan wakil-wakil dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny
yang memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Audit Committee Working Implementation Report 2015
In 2015, the Audit Committee has carried out following
duties:
1.Examined several documents pertaining to the
applicable laws and regulations relating to the capital
market;
2.Examined the reports prepared by the Finance,
Accounting Division and Audit Internal and convened
regular meetings with Finance and Accounting Division
and Management of the Company;
3.Convened a meeting with the representatives from
Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio &
113
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun 2015 dan berakhir pada 31 Desember 2015
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Osman Bing Satrio & Eny.
Eny and examined the documents in relation to the
Consolidated Financial Statements of the Company for
the year of 2015 as ended on December 31, 2015 as
audited by Public Accountant Office (KAP) Osman Bing
Stario & Eny.
Berdasarkan hal-hal di atas, Komite berpendapat sebagai
berikut:
1. Perseroan dan Manajemen telah memenuhi ketentuan
hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku termasuk
peraturan yang berhubungan dengan pasar modal dan
tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang, yang secara
subtansial dapat membahayakan kelangsungan kegiatan
usaha Perseroan di masa depan;
2. Bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio
& Eny sebagai Auditor Independen Perseroan telah
mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, berdasarkan Standar Audit yang disusun
oleh Ikatan Akuntan Indonesia;
3.Bahwa system pengawasan internal telah berfungsi
secara efektif di mana Perseroan telah mempunyai
Kode Etik Usaha, Manual Pengawasan Internal termasuk
penerapannya dan adanya praktik manajemen risiko
yang baik. Di samping itu, Perseroan sudah menerapkan
praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan
Perseroan.
4. Bahwa Komite Audit merasa bangga dengan integritas
dan komitmen Manajemen dalam menjamin bahwa
kegiatan usaha Perseroan dijalankan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku khususnya
peraturan mengenai pasar modal.
Pursuant to the matters above, the Audit Committee report
the following:
1. That the Company is in compliance with applicable laws
and regulation including the regulations relating to the
capital market and the Audit Committee does not find
any misconduct, which may substantially influence the
operational activities of the Company in the future.
Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration And Nomination Committee
Perseroan membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi
sebagai Komite di bawah Dewan Komisaris untuk membantu
Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat, khususnya terkait tugas yang berkaitan
dengan fungsi nominasi dan remunerasi.
The Company established Remuneration and Nomination
Committee
as a Committee under the Board of
Commissioners to assist the Board of Commissioners in
carrying out supervisory and advisory functions, especially
in several duties related with nomination and remuneration
functions.
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi telah disahkan
oleh Dewan Komisaris tanggal 4 November 2015. Piagam
tersebut menjelaskan visi dan misi, struktur organisasi,
kriteria keanggotaan, tanggung jawab, tugas, wewenang
serta hak Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration and Nomination Committee Charter
approved by the Board of Commissioners on November 4,
2015. The Charter declares vision and mission, organization
structure and membership, membership requirements,
responsibilities, duties, authorities, rights and of the
Remuneration and Nomination Committee.
Kriteria, Komposisi dan Profil Singkat Komite Remunerasi
dan Nominasi
Sesuai dengan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi,
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Remuneration and Nomination Committee Criteria,
Composition and Brief Profile
According to the Remuneration and Nomination Committee
Charter, members of Remuneration and Nomination
Committee have to met following criteria to be appointed:
114
2. That Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio
& Eny as the Independent Auditor of the Company
has audited Consolidated Financial Statements of the
Company for the fiscal year ended on December 31, 2015
pursuant to the Auditing Standard adopted by Ikatan
Akuntan Indonesia;
3.That the Internal Control System has functioned
effectively in which Company has Code of Business Ethics,
Internal Control Manual including the implementation
and implementing good risk management practices.
And also Company has implemented Good Corporate
Governance practices.
4. That the Audit Committee is satisfied with the integrity
and commitment of the Management of the Company
to ensure that the Company’s business process is in
compliance with prevailing laws and regulations,
especially regulations relating to the capital market.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
a)
Memiliki
integritas
yang
tinggi, kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman kerja yang memadai di
bidang tugas Komite Remunerasi dan Nominasi, serta
memiliki pemahaman atas bisnis perusahaan.
b)Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang
dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan
kepentingan terhadap Perseroan.
c)
Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk
menyelesaikan tugasnya.
d)Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik
dan secara efektif.
Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya
terdiri dari tiga orang anggota. Komisaris Independen yang
diangkat sebagai salah satu anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi secara otomatis menjadi Ketua Komite
Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris kemudian
mengangkat dua orang anggota dari pihak independen
sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Dengan
demikian, susunan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah:
Ketua
: Adil Ilter Turan
Anggota
: Cenk Alper
Anggota
: Veronica Inez
Profil singkat mengenai latar belakang pendidikan dan
riwayat pekerjaan anggota Komite sebagai berikut:
a)Having high integrity, ability, knowledge, and adequate
work experience in the field of Remuneration and
Nomination Committee’s duties, as well as having and
understanding of the Company’s business.
b)Having no private interest/relationship that may pose
negative impacts to and conflicts of interest with the
Company.
c) Ability to provide sufficient time to complete the duties.
d) Ability to work and communicate well and effectively.
The Remuneration and Nomination Committee shall consist
of at least three members. Independent Commissioner, who
is appointed to be one of the members of the Remuneration
and Nomination Committee, shall automatically become the
chairman of the Remuneration and Nomination Committee.
Board of Commissioners appoints two other independent
parties as the members of the Remuneration and
Nomination Committee. The Remuneration and Nomination
members are:
Chairman
: Adil Ilter Turan
Member
: Cenk Alper
Member
: Veronica Inez
Brief Profile containing education and professional
background of the Committee’s members are as follows:
Beliau menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi sejak
4 November 2015. Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
He has become the Chairman of Remuneration and Nomination Committee
since November 4th 2015. His complete profile can be found in Board of
Commissioners’ Profile.
Adil Ilter Turan
Ketua/Chairman
Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak
4 November 2015. Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
He has become the member of of Remuneration and Nomination Committee
since November 4th 2015. His complete profile can be found in Board of
Commissioners’ Profile.
Cenk Alper
Anggota/Member
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
115
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ibu Veronica Inez menyeleasikan pendidikan di Akademi Sekretaris LPK Tarakanita,
Jakarta. Beliau bergabung dengan Perseroan tahun 1985 dan menempati berbagai
jabatan sebelum diangkat sebagai Staff Penggajian tahun 2007 dan menjadi anggota
Departemen SDM pada bulan Desember 2009.
Ms. Veronica Inez graduated from LPK Tarakanita Secretarial Academy, Jakarta.
Ms. Inez started to work with the Company in year 1985. Ms. Inez has several
positions before appointed as payroll officer in year 2007 and has become
member of Human Resources Department since December 2009.
Veronica Inez
Anggota/Member
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi juga mengatur
ketentuan untuk menjamin independensi seluruh anggota
Komite. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang
berasal dari pihak independen harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Remuneration and Nomination Committee Independency
The Remuneration and Nomination Committee Charter
also regulates provisions to ensure independency of the
Committee’s members. The Remuneration and Nomination
members from independent parties must meet the
following requirements:
1)Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
sesuai peraturan yang berlaku, atau hubungan dengan
Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
2) Bukan merupakan pemilik, pengurus atau pegawai dari
perusahaan, badan ataupun lembaga yang memberikan
jasa kepada Perseroan atau memiliki hubungan bisnis
dengan Perseroan.
3) Bukan merupakan karyawan Perseroan
4) Tidak merangkap sebagai:
a)Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada
perusahaan lain;
b)Sekretaris/staf Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas pada perusahaan lain.
c)Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada
perusahaan lain pada periode yang sama.
1) Having no financial, management, shareholding and/
or family affiliation with any members of the Board of
Commissioners, Board of Directors and/or Shareholders
according to the applicable regulations, or any
relationship with the Company that could affect his/her
ability to act independently.
2)Not being an owner, manager or employee of any
company, corporation or institution that provides services
to the Company or has a business relationship with the
Company.
3) Not being an employee of the Company.
4) Not concurrently serving as:
(a)
Members of Board of Commissioners/Board of
Supervisors in any other companies;
(b)Secretary/Secretary staff of Board of Commissioners/
Board of Supervisors in any other companies.
(c)
Members of Remuneration and Nomination
Committee in other companies in the same period.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination
Committee
The Remuneration and Nomination Committee shall carry
out the responsibilities to evaluate and develop and provide
recommendations to the Board of Commissioners regarding
the remuneration and nomination system/policy for the
Board of Commissioners, Board of Directors, executive
officers and employees thoroughly.
Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugas dan
tanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem/kebijakan remunerasi
dan nominasi bagi Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif dan
pegawai secara menyeluruh.
Tugas khusus Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai
berikut:
a. Terkait dengan kebijakan remunerasi:
1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
dan
116
Particularly, the Remuneration and Nomination Committee
has following duties:
a. In association with remuneration policy
1) To evaluate the remuneration policy, and
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
2)Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:
a) kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
b) kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi.
2)
To provide recommendations to the Board of
Commissioners with regard to:
a)The remuneration policy for the Board of
Commissioners and Board of Directors to be
submitted to the General Meetings of Shareholders;
b) The remuneration policy for executive officers
and employees to be submitted to the Board of
Directors.
b. Terkait dengan kebijakan nominasi:
1)Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
2)Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
3) Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen
yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
b. In association with nomination policy
1) To prepare and provide recommendations on election
and/or replacement systems and procedures of
members of the Board of Commissioners and Board
of Directors to the Board of Commissioners to be
submitted to the General Meeting of Shareholders;
2) To provide recommendations regarding candidates
for members of the Board of Commissioners and/or
Board of Directors to the Board of Commissioners to
be submitted to the General Meeting of Shareholders;
3) To provide recommendations on Independent Parties,
who will be members of the Audit Committee and
the Risk Monitoring Committee to the Board of
Commissioners.
c. To carry out other duties assigned by the Board of
Commissioners.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Sebagaimana ketentuan dalam Piagam Komite Remunerasi
dan Nominasi, Rapat Komite Remunerasi & Nominasi hanya
dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51 %
(lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk
seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang
membawahi sumber daya manusia.
Remuneration and Nomination Committee Meeting
As regulated in Remuneration and Nomination Committee
Charter, the Remuneration and Nomination Committee will
organize meeting at least four times a year. A Remuneration
& Nomination Committee meeting may only be convened
when it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the
members including an Independent Commissioner and an
Executive Officer in charge of Human Resources.
Kehadiran anggota komite Remunerasi dan Nominasi
dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan
laporan tahunan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Risalah rapat juga mencantumkan dinamika rapat dan
mendokumentasikan adanya perbedaan pendapat.
Attendance of member of the Remuneration and
Nomination Committee at meetings shall be reported in a
quarterly report and an annual report of the Remuneration
and Nomination Committee. The Minutes of Meeting also
has to be prepared by disclosing meeting dynamic and any
dissenting opinion will be documented.
Sekretaris Perusahan
Corporate Secretary
Penunjukan Sekretaris Perusahaan di Perseroan merujuk
pada POJK No. 35/POJK.04/2014 mengenai Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka. Sekretaris
Perusahaan bertindak sebagai penghubung antara
Perseroan dengan pihak eksternal termasuk regulator,
pemangku kepentingan dan public secara luas.
Appointment of Corporate Secretary in the Company
complies with POJK No. 35/POJK.04/2014 regarding
Corporate Secretary in Listed Company. The Corporate
Secretary acts as liaison officer who connects the Company
with external parties including the regulators, stakeholders
and public in general.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
117
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Deassy Aryanti ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 17 September 2012.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah bekerja di beberapa firma
hukum dan perusahaan internasional sebagai penasihat hukum perusahaan.
Deassy Aryanti meraih gelar sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, selanjutnya gelar Master Hukum diraih dari Universitas Hannover,
Jerman.
Deassy Aryanti
Sekretaris Perusahaan/
Corporate Secretary
Deassy Aryanti appointed as Corporate Secretary since September 17, 2012.
Formerly, she worked in several law firms and international companies as
corporate legal counselor. Deassy Aryanti earned her Bachelor degree in Law
from the Faculty of Law, University of Indonesia and Master of Law from the
University of Hannover, Germany.
Program Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelatihan dan
lokakarya terkait bidang pekerjaannya dengan rincian
sebagai berikut:
Lembaga Penyelenggara
Organizer
Corporate Secretary Competency Development Program
Throughout 2015, the Corporate Secretary has participated
in various trainings and workshops in relation with her
scope of work, with details as follows:
Materi Sosialisasi/Pelatihan
Socialization/Training Material
Kordsa Global Core Value Training
Corporate Values Workshop
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Financial Service Authority
Dialogue with OJK regarding Capital Market Road Map
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Sosialisasi Peraturan KSEI tentang Pemeriksaan, Sanksi,
dan Akses
Socialization of KSEI Regulation on Audit, Punishment and
Access
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Financial Service Authority
Sosialisasi Peraturan OJK terkait dengan Emiten dan
Perusahaan Publik
Socialization of OJK Regulation related with Public Entity
and Company
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Sosialisasi Peraturan BEI No. I-A meliputi pemenuhan
ketentuan Free Float, GCG & Annual Listing Fee
Socialization of IDX Regulation No. I – A including Free
Float, GCG & Annual Listing Fee Regulation Compliance
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
Indonesia Listed Company Association (AEI)
Peraturan Pajak Atas Revaluasi Asset & PPh atas Saham
Bonus yang Berasal dari Agio Saham
Taxation Law on Assets Revaluation & Income Tax on
Bonus Shares from Share Agio
CRMS (Center for Risk Management Studies) Indonesia
ERMA
International Seminar on Enterprise Risk
Management
Thals Pilar Indonesia
Pembahasan Peraturan Bank Indonesia tentang
Kewajiban Penggunaan Rupiah
Bank Indonesia Regulation Discussion on Rupiah
Mandatory Use
118
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Lembaga Penyelenggara
Organizer
Materi Sosialisasi/Pelatihan
Socialization/Training Material
Asosiasi Emiten Indonesia
(AEI) - Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UI
Indonesia Listed Company Association (AEI) – Management
Association Faculty of Economy, UI
Meningkatkan GCG sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan OJK No. 32-35 2015
Improving GCG as mandated under OJK Regulation Number
32 – 35 2015.
Functional/Technical Training (internal)
Microsoft Excel Intermediate 2013
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Introduction To XBRL
Individual Development Training (Internal)
Problem Solving 8 Steps
Singapore International Arbitration Centre Seminar
The Rise and Rise of International Arbitration in
Indonesia
Functional/Technical Training (Internal)
Train The Trainer
Kordsa Global Core Value Training (internal)
Code Ethics Training 2015
Indonesia Institute For Corporate Governance
1St Indonesian
Sustainability
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
Indonesia Listed Company Association (AEI)
Peraturan Pajak Atas Revaluasi Asset & PPh atas Saham
Bonus yang Berasal dari Agio Saham
Taxation Law on Assets Revaluation & Income Tax on
Bonus Shares from Share Agio
Enterprise Risk Management 2015 Seminar
ERMA
International Seminar on Enterprise Risk
Management
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris
Perusahaan Tahun 2015
Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua
pihak yang berkepentingan memiliki akses informasi
yang tepat dan wajar yang terkait dengan kondisi
Perseroan.
2. Menyelenggarakan RUPS dan menyimpan daftar semua
pemegang saham.
3. Memantau perkembangan yang berhubungan dengan
hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pasar
modal, hukum Perseroan di Indonesia dan Anggaran
Dasar Perseroan, dan untuk memastikan kepatuhan
pada hal tersebut, serta untuk memberikan rekomendasi
masalah kepatuhan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi.
4. Memberikan jaminan kepatuhan Perseroan terhadap
semua ketentuan pasar modal dan IDX, terutama yang
terkait dengan penyerahan laporan keuangan yang
tepat waktu, meningkatkan informasi yang diungkapkan
dalam Laporan Tahunan, dan meningkatkan transparansi
pengungkapan tentang berbagai aspek kegiatan usaha
kepada masyarakat melalui pemberian informasi
material dan paparan publik.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Conference
On
Governance
&
Duties of Corporate Secretary and Responsibilities
Implementation 2015
Throughout 2015, the Corporate Secretary has conducted
following duties and responsibilities:
1. Being responsible for ensuring that all interested parties
have the proper and fair access to the information
related to the Company’s condition.
2.Organizing the AGMS and keeping the list of all
shareholders.
3. Monitoring developments related to laws and regulations
concerning the capital market, company law in Indonesia
and the Articles of Association of the Company, and
ensuring the compliance against those regulations,
as well as providing recommendations concerning the
compliance issue to the Board of Commissioners and the
Board of Directors.
4. Providing the Company’s compliance assurance against
all provisions of the capital market and IDX, especially
those related to timely delivery of financial reporting,
improvement of information disclosed in the Annual
Report, and improvement of transparency concerning
various aspects of Company’s business activities to the
public through material information distribution and
public expose.
119
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Audit Internal
Internal Audit
Fungsi Audit Internal dilaksanakan oleh Unit Audit
Internal yang dibentuk untuk memperikan pendapat yang
independen dan objektif termasuk aktivitas konsultansi dan
penyelidikan khusus yang dibutuhkan oleh Direksi, Dewan
Komisaris, Komite Audit atau pihak Manajemen lainnya.
Internal Audit function is implemented by Internal Audit
Unit established to provide independent and objective
opinion, including consulting services and special
investigations as required by the Board of Directors, the
Board of Commissioners, the Audit Committee, or the senior
executive management.
Pembentukan Divisi Audit Internal Perseroan sesuai dengan
POJK No.56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Unit Audit Internal untuk Perusahaan
Publik.
The establishment of the Internal Audit Division of the
Company is in compliance with POJK No.56/POJK.04/2015
concerning the Forming and Charter’s Compilation
Guidance of Internal Audit Unit for Public Companies.
Tujuan dari Audit Internal adalah untuk memberikan
pendapat yang independen dan objektif dan jasa
konsultansi, dan juga melaksanakan investigasi secara
khusus sebagaimana yang diminta oleh Dewan Direksi,
Dewan Komisaris, Komite Audit, atau manajemen eksekutif
senior, semuanya dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan operasi Perusahaan. Audit
Internal membantu Perseroan mencapai tujuannya melalui
pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi
dan meningkatkan efektifitas proses manajemen resiko,
pengendalian dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
The purpose of Internal Audit Unit is to provide
independent and objective opinion, including consulting
services and special investigations as required by the
Board of Directors, the Board of Commissioners, the Audit
Committee, or the senior executive management. All
are designed to provide added-value and improve the
operations of the Company. Internal Audit helps the
Company achieve its objectives through systematic
approach, the discipline to evaluate and improve the
effectiveness of risk management processes, the control
and compliance of applicable laws and regulations.
Piagam Audit Internal Perseroan terbaru disetujui
pada 5 Januari 2015 oleh Dewan Komisaris. Piagam ini
menjelaskan tentang visi-misi dan tujuan dari Audit
Internal. Dalam menjalankan tugasnya, Divisi Audit
Internal selalu berusaha mengacu pada Standar
Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal yang
dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA).
Internal Audit Charter is approved on January 5th 2015
by Board of Commissioners. It describes the vision and
mission and purpose of the Internal Audit. In performing
its duties, the Internal Audit Division always tries to comply
with the International Standards of the Professional
Internal Audit Practice developed by the Institute of Internal
Auditors (IIA).
Sesuai dengan ketentuan dalam Piagam, salah satu
tujuan Audit Internal adalah untuk mendukung Perseroan
mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis,
disiplin dalam evaluasi dan meningkatkan efektivitas
proses manajemen risiko, pengendalian dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
According to the Charter, one of Internal Audit’s objective
is to help the Company achieve its objectives through
systematic approach, the discipline to evaluate and improve
the effectiveness of risk management processes, the control
and compliance of applicable laws and regulations.
Struktur Audit Internal dan Profil Ketua Audit Internal
Ketua Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden Direktur. Saat ini, Ketua Audit Internal dijabat oleh
Bapak Reza Budi Satria.
Internal Audit Structure and Profile of Internal Audit Head
Head of Internal Audit is appointed and discharged by
President Director. Internal Audit Head is currently served
by Mr. Reza Budi Satria.
120
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Profil Ketua Audit Internal
Profile of Internal Audit Head
Bapak Reza Budi Satria memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari
Universitas Diponegoro. Sebelumnya, beliau bekerja sebagai Internal Auditor
di beberapa perusahaan multinasional. Saat ini beliau juga menjabat sebagai
anggota organisasi profesi The Institute of Internal Audit (IIA).
Mr. Reza Budi Satria earned his Bachelor’s degree from Diponegoro University.
Previously, he served as an Internal Auditor for several multinational companies
for different nature of businesses. Currently, he is a member of a professional
organization, namely The Institute of Internal Audit (IIA).
Reza Budi Satria
Ketua Audit Internal/
Internal Audit Head
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Audit Internal bertanggung jawab untuk menguji dan
mengevaluasi efektifitas pengendalian internal Perseroan
dan sistem manajemen risiko untuk memastikan bahwa
seluruh prosedur telah dilakukan dengan benar, informasi
operasional dan keuangan dapat diandalkan, dan kebijakan
manajemen yang hati-hati dan adil telah diterapkan di
seluruh aspek operasi Perseroan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Internal Audit Duties and Responsibilities
The Internal Audit is responsible for regularly testing and
evaluating the effectiveness of the Company’s internal
control and risk management systems in order to ensure
that the whole procedures are done properly and correctly,
the operational and financial information are reliable, and
prudent and fair management policies are applied in all
aspects of the Company’s operations in compliance with the
applicable regulations.
Sebagaimana dijabarkan dalam Piagam Audit Internal,
tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah
sebagai berikut:
• Merencanakan dan mengimplementasikan rencana audit
tahunan, termasuk di dalamnya tugas-tugas khusus yang
diminta oleh Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite
Audit, atau manajemen eksekutif senior.
• Mengevaluasi resiko-resiko yang dihadapi Perseroan,
mengevaluasi aktivitas keuangan dan akuntansi,
penggabungan usaha/fungsi, proses, operasi dan
pengendalian yang baru atau berubah.
• Memberikan keyakinan yang wajar bahwa informasi
keuangan, manajerial, dan operasi akurat, dapat
diandalkan, dan tepat waktu.
• Memberikan keyakinan yang wajar mengenai kepatuhan
pegawai terhadap standar, prosedur Perseroan dan
hukum dan peraturan yang berlaku.
• Memberikan
rekomendasi
untuk
meningkatkan
pengendalian internal, manajemen resiko, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
• Memberikan keyakinan yang wajar bahwa komitmen
terhadap peningkatan kualitas secara berkelanjutan
tercermin di dalam proses pengendalian Perseroan.
• Memberikan jasa investigasi khusus di luar jasa Audit
Internal, untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya.
As stated in Internal Audit Charter, the duties and
responsibilities of Internal Audit Unit are as follows:
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
• Plan and Implement annual audit plan, as approved,
including any special tasks or projects requested by
Board of Directors, Board of Commissioners, the Audit
Committee, or senior executive management.
• Identify, assess, and evaluate the Company’s risk areas,
financial and accounting, significant merging functions
and new or changing services, processes, operations and
controls.
• Ensure financial, managerial, and operating information
is accurate, reliable, and timely;.
• Assess employee’s actions are in compliance with
Company standards, procedures, and applicable laws and
regulations.
• Make suitable recommendations for improved internal
controls, risk management, and governance processes;
• Monitor whether quality and continuous improvement
are fostered in the organization’s control processes;
• Perform special investigation services beyond Internal
Audit assurance services, to assist management in
meeting its objectives.
121
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
• Memberikan jasa konsultasi di luar jasa Audit Internal,
untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya.
• Memberikan keyakinan yang wajar bahwa sumber daya
Perseroan diperoleh secara ekonomis, digunakan secara
efisien, dan dijaga dengan baik.
• Mempelajari dan mengadopsi praktek-praktek terbaik
yang dijalankan oleh dunia bisnis.
• Merancang program untuk mengevaluasi kualitas
pekerjaan fungsi Audit Internal.
• Memberikan laporan secara periodik kepada Presiden
Direktur, Dewan Komisaris, dan Komite Audit yang
meringkas hasil dari aktivitas Audit Internal.
• Menjaga Dewan Komisaris dan Komite Audit selalu
terinformasi mengenai praktik-praktik terbaik Audit
Internal.
• Perform consulting services beyond Internal Audit
assurance services, to assist management in meeting its
objectives.
• Verify if Company resources are acquired economically,
used efficiently, and adequately safeguarded.
Laporan Audit Internal 2015
Selama tahun 2015, Divisi Audit Internal telah memberikan
jasa audit dan konsultasi pada aspek-aspek yang dianggap
penting oleh Perseroan seperti:
1. Audit siklus penjualan dan proses perencanaan rencana
penjualan.
2. Audit atas pengelolaan gudang yang meliputi gudang
bahan baku, bahan pendukung dan barang jadi.
3.Audit atas prosedur pembayaran biaya logistic baik
pengiriman produk maupun penerimaan bahan baku dan
pendukung.
4.Review kepatuhan atas Hubungan Investor yang
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
5.Review kecukupan dokumentasi dan prosedur atas
proses Penilaian Kualitas Produk dan Belanja Modal
terkait ekspansi pabrik Perseroan di TCF 2 and IKP
line 5 & 6.
6.Audit atas kepatuhan prosedur di bagian Proses
Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
7.Menindaklanjuti pelaksanaan dari setiap tindakan
perbaikan yang direkomendasikan pada audit-audit
tahun-tahun sebelumnya.
8. Penelaahan dan jasa konsultasi terhadap implementasi
sistem Enterprise Resource Planning (ERP) mengenai
kebijakan pemberian hak akses karyawan ke dalam
sistem ERP.
Internal Audit Report 2015
Throughout 2015, the Internal Audit Division provided audit
and consulting services on the following important aspects,
as follow:
1. Audit of sales and sales operation planning cycle.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Salah satu tanggung jawab Direksi adalah untuk
memastikan tersedianya pengendalian internal yang
memadai dan efektivitas ditinjau secara teratur. Sistem
pengendalian internal dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai kepada manajemen dan Direksi
One of the responsibilities of the Board of Directors is to
ensure the effective implementation of the internal control
that is monitored periodically. The internal control system is
designed to give assurance to the management and to the
Board of Directors that the Board of Directors reviews the
122
• Research and adopt industry best practices where
appropriate.
• Plan a program to evaluate the quality of work of Internal
Audit department.
• Issue periodic reports to the President Director, Board of
Commissioners and Audit Committee summarizing result
of audit activities.
• Keep the Board of Commissioners and Audit Committee
informed on the emerging trends and successful
practices of Internal Auditing.
2.Audit of Warehouse management including, raw
materials, supporting materials, and finish goods.
3. Audit of procedure for freight payments which consisted
of freight delivery cost and freight receiving cost.
4.Review compliance for Investor Relation according to
Financial Service Authorities (FSA).
5. Review of document adequacy and procedure regarding
quality assurance and Capital Expenditure related with
Company’s expansion at TCF 2 and IKP line 5 & 6.
6. Audit for compliance procedure in Production Planning
Control.
7.Follow up of the implementation of any corrective
actions recommended in the audits of previous years.
8. Ongoing review and advisory service of the Enterprise
Resource Planning (ERP) system implementation related
with user access rights and its policies for employees.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
bahwa Direksi melakukan penelaahan atas efektivitas
sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian
internal Perseroan yang ditelaah mencakup semua hal
yang berkaitan dengan kontrol, termasuk kontrol keuangan,
operasional dan kepatuhan.
effectiveness of the internal control system. The Company’s
internal control system reviewed covers controlling
activities, including financial, operational and compliance
controls.
Sistem Pengendalian Internal merupakan rencana, metode,
prosedur dan kebijakan yang didesain oleh manajemen
untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya
efisiensi dan efektivitas operasional Perseroan. Indikator
kinerja Pengendali Internal dilihat dari kehandalan
pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset dan
ketaatan terhadap undang-undang.
The Internal Control System is a plan, method, procedure
and policies designed by the management to provide
adequate assurance on the achievement of efficiency and
effectiveness of the Company’s operation. The performance
indicators of the internal control can be seen from the
reliability of financial reporting, protection to assets and
compliance with regulations.
Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan Perseroan
merupakan adopsi dari kerangka pengendalian internal yang
dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organization
of the Treadway (COSO) yang terdiri dari 5 elemen yang
penting dan saling berkaitan yang meliputi Lingkungan
Pengendalian, Penaksiran Risiko, Aktivitas Pengendalian,
Sistem Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan.
The internal control system applied by the Company is
established with reference to the integrated framework for
internal control developed by the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO), which
consists of five interrelated components including Control
Environment, Risk Assessment, Control Activities, System
Information & Communication and Monitoring.
Dalam menerapkan sistem pengendalian internal yang
efektif guna mendukung kegiatan operasional, Perseroan
telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
In implementing effective internal controls in running
business operations, the Company conducted the following:
1. Lingkungan Pengendalian
a.Menjunjung tinggi integritas dengan menerapkan
nilai-nilai perusahaan dan Kode Etik Bisnis Perseroan.
1. Control Environment
a.Enforcing integrity (integrity fact) by applying the
values of corporate culture and Business Ethic and
Code of Conduct.
b. Establishing the Company’s organizational structure
and its description, adapted to the needs of the
Company.
c. Dividing tasks and responsibilities at the level of the
supporting divisions, including the implementation
Standard Operating Procedure in all business conduct.
b.
Membuat struktur organisasi Perseroan dan
penjelasannya dengan menyesuaikan terhadap
kebutuhan yang ada.
c. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada Divisi
pendukung, termasuk penerapan Standard Operating
Procedure di seluruh aktivitas bisnis.
2. Penaksiran Risiko
Sebagai bagian dari anak usaha dari Kordsa Global,
Perseroan telah memiliki risk profile yang berguna
dalam membantu melakukan asesmen secara periodic
atas risiko berdasarkan area prioritas yang mencakup
risiko finansial, posisi pasar, operasional/produksi, legal,
sosial/reputasi, serta lingkungan dan keselamatan kerja.
2. Risk Assessment
As one of subsidiary of Kordsa Global, the Company has
a risk profile which useful for determining priority area
comprised of financial, market position, operation, legal,
reputation as well as environment and safety, all of these
area will be assessed periodically.
3. Aktivitas Pengendalian
a.Mengadopsi sistem manajemen evaluasi kinerja
untuk menentukan indikator-indikator kunci dimulai
dari level Perseroan, Unit Bisnis hingga level individu
karyawan.
b.Menggunakan sistem Teknologi Informasi untuk
3. Control Activities
a. Adopting the Performance Management System to set
the Corporate KPI, unit KPI and individual KPI.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
b. Utilizing Information Technology System to support
123
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
mendukung operasional Perseroan dan meningkatkan
keandalan informasi.
c.Membuat dan menerapkan kebijakan menyangkut
Teknologi Informasi termasuk tata kelola Teknologi
Informasi.
d. Menerapkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan
serikat pekerja Perseroan.
e.
Melakukan proses rekrutmen secara dengan
menggunakan “Computer Based Test” dan menggunakan
metode test yang cukup selektif.
f. Melakukan pembaharuan atas kebijakan akuntansi
saat terjadi perubahan signifikan pada Pernyataan
Standar Akuntansi (PSAK) Indonesia, atau pada saat
menerima pembaharuan pada International Financial
Reporting Standard (IFRS) dari induk usaha Kordsa
Global.
the Company’s operation and improving the reliability
of information.
c. Establishing and implementing IT Policy, including IT
Governance.
d.Implementing a Collective Labor Agreement (CLA)
with Union of the Company.
e.Conducting online recruitment process by using
Computer Based Test with particular selective
methods.
f.Updating accounting policies and procedures
regarding any significant changes on Indonesian
Financial Accounting Standard (PSAK) or when
receiving any updates for International Financial
Reporting Standard (IFRS) from Kordsa Global.
Pada tahun 2014, Perseroan telah menerapkan sistem
Enterprise Resources Planning (ERP) yang baru.
Dengan peluncuran sistem baru tersebut, Perseroan
telah melakukan peninjauan dan pembaruan fungsi
pembagian tugas sesuai dengan profil pengguna sistem
baru tersebut.
In April 2014, the Company has implemented new
Enterprise Resources Planning (ERP). With the launching
of this new system, the Company reviewed and renewed
the function of segregation of duties according to user
profile of the new system.
4. Informasi dan Komunikasi
Kebijakan Perseroan dikomunikasikan melalui media
intranet, tertulis via email atau pengumuman di
majalah dinding atau majalah internal. Komunikasi juga
dilakukan secara langsung oleh atasan melalui briefing
yang dilaksanakan secara reguler. Komunikasi untuk
pihak eksternal, seperti komunikasi kepada pelanggan,
ditangani oleh unit kerja khusus.
4. Information and Communication
The Company’s policies are communicated through
intranet, email, in writing, public announcement from
board magazine. Said communication may be conducted
directly through regular briefing. Communication with
external parties such as customers was carried out by
specific working unit.
5.Pemantuan
Pemantauan dan penilaian efektifitas system
pengendalian internal secara menyeluruh pada tiap
tingkatan manajemen atau Kepala Divisi, dilakukan
secara harian ataupun mingguan. Direksi dilaksanakan
setiap kuartal dan Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan
minimal satu kali setahun. Adapun hal-hal yang dibahas
paling tidak mencakup:
a. Memastikan optimalisasi dan efisiensi dalam proses
penganggaran dan realisasinya, dan implementasinya
pada semua fungsi operasional.
b.Pencapaian atas KPI Perseroan dan unit bisnis,
mencakup aspek-aspek finansial dan non-finansial.
c.Laporan dan level kepatuhan pada semua hal,
termasuk yang bersifat wajib, seperti yang telah
ditetapkan dalam standar Perseroan serta standar
global maupun segala bentuk keluhan pelanggan
menyangkut kualitas produk.
5. Monitoring
Monitoring and Evaluating the effectiveness of internal
control as a whole at all levels or division heads and units
are held daily or weekly. In addition, Board of Directors
are conducted quarterly and Board of Commissioner are
conducted at least once a year. The following topics that
should be included at least:
124
a. Ensuring optimization and efficiency in budgeting
and its realization, applied to all functions.
b. The attainment of corporate and unit KPI, covering
financial and non-financial aspects.
c.Report and level of compliance in every items,
including mandatory items, as required by the
Company’s standard as well as global standard,
including any complaint from customers for quality
of products.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Evaluasi
Efektivitas
Pengawasan
Dan
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan
Evaluation of Effectiveness Monitoring and
Internal Control over Financial Reporting
Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan adalah
suatu proses yang dirancang oleh dan dibawah pengawasan
Presiden Direktur dan Direktur Keuangan, dan dilakukan
oleh Direksi, manajemen dan karyawan lainnya untuk
memberikan keyakinan yang memadai mengenai keandalan
pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk keperluan eksternal sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan keterbatasan
yang ada, pengendalian internal atas pelaporan keuangan
kemungkinan tidak dapat mencegah atau mendeteksi
terjadinya salah saji. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi
efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko
bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai
karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan
terhadap kebijakan atau prosedur yang mungkin menurun.
The internal control over financial reporting is a process
designed by and under the supervision of, the CEO and
CFO, and executed by the Board of Directors, management
and other personnel, to provide reasonable assurance
regarding the reliability of financial reporting and the
preparation of consolidated financial statements for
external purposes in accordance with generally accepted
accounting principles. Because of its inherent limitations,
internal control over financial reporting may not prevent or
detect all misstatements. Also, projections of any evaluation
of effectiveness to future periods are subject to the risk
that controls may become inadequate because of changes
in conditions, or that the degree of compliance with the
policies or procedures may deteriorate.
Perseroan telah melakukan penilaian pengendalian internal
yang berkaitan dengan proses pelaporan keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dengan menggunakan kriteria
yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization
of the Treadway Commissions (“COSO”). Berdasarkan hasil
penilaian ini, manajemen Perseroan menyimpulkan
bahwa sistem pengendalian internal pelaporan keuangan
Perseroan telah efektif.
Company has assessed internal control over financial
reporting as of 31 December 2015 by using the criteria
given from Committee of Sponsoring Organization of the
Treadway Commission (“COSO”). Based on this assessment,
Company concluded that internal control over financial
reporting was effective.
Manajemen Risiko
Risk Management
Seiring dengan meningkatnya tantangan dan kompetisi
bisnis, Perseroan menghadapi berbagai risiko terkait
aktivitas bisnis dan operasional. Untuk membangun bisnis
yang berkelanjutan, Perseroan telah mempersiapkan
serangkaian inisiatif manajemen risiko mulai dari
identifikasi risiko, mitigasi risiko hingga evaluasi sistem
manajemen risiko secara keseluruhan.
In line with higher business challenge and fiercer
competition, the Company encounters several risks related
with its business and operational activities. In order to
build a sustainable business, the Company has prepared
series of risks management initiatives ranging from risk
identification, risk mitigation until evaluation of the risk
management system itself.
Fungsi manajemen risiko dilaksanakan oleh Direksi.
Sistem tersebut menyusun pendataan dan pembuatan key
risk indicator untuk membuat pemetaan profil risiko dan
merencanakan langkah mitigasi risiko selanjutnya untuk
diterapkan di Perseroan.
The risk management function in the Company is run by
Board of Directors. It prepares risk registry and formulates
key risk indicators to draw risk profile mapping and to
plan further risk mitigation plan to be implemented in the
Company.
Profil dan Mitigasi Risiko 2015
Perjalanan bisnis Perseroan akan selalu dihadapkan pada
berbagai macam risiko keuangan, karena itu Perseroan
selalu sigap dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang
mungkin dihadapi, yaitu dengan menghadirkan system
manajemen risiko sebagai mekanisme untuk meminimalisir
ketidak pastian pasar dan selalu berusaha mencari cara
dalam meningkatkan kesempatan atau peluang bisnis:
Risk Profile and Mitigation 2015
The Company’s business operation is exposed to any
variety of financial risks, thus the Company remains alert to
identify the risks that may be faced, by implementing a risk
management system as a tool to minimize unpredictability
of market and also always seeks to improve its business
opportunity. Comprehensive explanation of Company’s risk
profile and risk mitigation is explained below:
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
125
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Risiko Pemasaran
Kondisi perekonomian dunia dapat mempunyai pengaruh
terhadap kinerja dan keuntungan Perseroan, dan juga
dapat mengurangi permintaan untuk produk otomotif,
yang pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya
permintaan pabrik-pabrik ban untuk produk Perseroan.
Untuk mengatasi risiko tersebut, Perseroan dan Entitas
Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke
pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang
ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui
berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya
produksi.
1. Marketing Risk
The global economy may have its affect to the Company’s
performance and revenue. The downturn in the global
economy can reduce demands for automotive products,
which in turn will reduce the demand of the Company’s
products from tire manufacturers. To anticipate the risk,
the Company and its subsidiaries continues to actively
expand its market by entering into new markets and
maintain the existing ones by reinforcing efficiency and
lean management which aimed at optimizing production
cost.
2. Risiko Persaingan
Pasar global untuk produk kain ban saat ini menjadi
semakin kompetitif dan dinamis. Penurunan atau
kenaikan harga jual dapat berdampak pada margin
keuntungan Perseroan. Untuk meminimalisasi risiko
tersebut, Perseroan berupaya menjaga hubungan baik
dengan pelanggan, menjaga performa Perseroan yang
baik dengan mengirim produk-produk berkualitas tinggi
dan memberikan pelayanan prima secara konsisten.
Perseroan juga selalu konsisten berupaya untuk menjadi
lebih kompetitif, dengan memberlakukan efisiensi
produk tanpa mengurangi kualitas atau fleksibilitas.
Perseroan juga memanfaatkan informasi pasar dan
jaringan dari pemegang saham mayoritas.
2. Competition Risk
Global market for tire cord products is more competitive
nowadays. Changes in selling price may have an impact
on the Company’s profit margin. To mitigate this risk, the
Company exerts efforts to maintain good relationships
with existing customers, maintain the Company’s high
performance such as: delivering high quality products
and consistently provide service excellence. The Company
also endeavors to be more competitive and efficient in
products without putting quality or flexibility at stake.
The Company also utilizes the network and information
related to market from majority shareholders.
3. Risiko Pemasukan Bahan Baku
Perseroan mengimpor sebagian besar dari bahan baku
utamanya. Dengan demikian fluktuasi harga produk
tunduk pada faktor tingkat permintaan dan kesediaan
barang baku di pasar global. Perseroan mengurangi
risiko fluktuasi harga dan kelangkaan pasokan melalui
pemantauan dinamika pasar secara konstan. Perseroan
juga melakukan kontrak-kontrak dengan pemasok untuk
menjamin pasokan bahan baku untuk jangka panjang
dan dengan demikian meminimalisir fluktuasi harga,
serta mengambil keuntungan pada pembelian dengan
jumlah besar. Perseroan juga telah mendata alternatif
pemasok bahan baku baik dari dalam maupun luar
negeri untuk mengantisipasi risiko kelangkaan suplai
bahan baku.
3. Risk of Raw Material Supply
The Company imports most of its raw materials. Thus
the products price fluctuations are largely linked to
demand and supply of raw material in global market. The
Company mitigates risk of price fluctuation and scarcity
of supply through constant monitoring of the market
dynamic. The Company also signs supply contract that
ensures the long term raw material supply and supports
minimization of the price fluctuations and takes profit
gains from purchasing in large amount. The Company
also has listed some alternatives suppliers both local
and international to anticipate the lack of raw material
supply.
4. Risiko Kurs
Mata uang fungsional Perseroan adalah USD dan
eksposur mata uang asing timbul dari transaksi yang
didenominasi dalam Rupiah terutama karena penjualan
domestik, gaji karyawan, pembayaran utility dan beban
administrasi. Namun eksposur ini sebagian dieliminasi
dengan cara penyesuaian antara biaya pengeluaran dan
4. Risk of Currency
The Company’s functional currency is USD, and the
exposure to foreign currency arisen from transactions
denominated in Rupiah, which has become a
mandatory for local sales, employee salary, utilities and
administrative expenses. However, this risk exposure
is partly eliminated with natural matching, as far as
126
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
pendapatan yang dilakukan dalam mata uang yang sama
(lindung nilai alami). Selain itu Perseroan juga telah
menerapkan proses lindung nilai operasional untuk
menghindari resiko kurs ini.
possible, of currency expenses and incomes in same
currencies (natural hedging).
5. Risiko Operasi
Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat
memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi
Perseroan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan
kesehatan pekerjanya, serta terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar.
5. Risk of Operation
Risk of operations may poses a negative impact on a day
to day operations of the Company and its subsidiaries,
workers’ safety and health, and nearby surroundings.
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko
operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan,
gangguan pada sistem ERP, kecelakaan kerja, aksi
mogok, ketidakpatuhan atas standar prosedur operasi
dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Untuk
meminimalisir risiko-risiko ini, Perseroan dan Entitas
Anak secara konsisten menjalankan jadwal perawatan
yang ketat, memulai regenerasi atas mesin-mesin,
memberikan pelatihan dan pendidikan kepada
karyawannya, menunjuk kontraktor yang profesional,
menerapkan zero-accident policy, membina hubungan
yang baik dengan karyawan dan warga sekitar, serta
menerapkan tata kelola lingkungan yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
These risks among others are, damage of machine/
equipment, disruption of ERP system, accidents at
work, strikes actions, compliance to standard operating
procedures, and failure in environmental management.
To minimize these risks, the Company and its subsidiaries
have consistently conducted maintenance work to
the equipment in a periodical basis, regenerated the
machines, giving training and courses to the employees,
appointing professional contractors, implemented
zero accident policy, built good relationships with the
employees and the nearby society, and implemented
environmental management that conforms to
international standards.
6. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang dapat timbul akibat
pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi
kewajiban kontraktual sehingga Perseroan dan Entitas
Anak mengalami kerugian. Tidak ada risiko kredit yang
signifikan untuk Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan
dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko
kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko
kredit yang dapat diterima untuk masing-masing
pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasanbatasan tersebut. Perseroan dan Entitas Anak yakin
akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan
mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko
kredit mengingat Perseroan dan Entitas Anak memiliki
kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan dan
telah diadakan perjanjian yang mengikat secara hukum.
6.Risk of Credit
Risk of credit may arises from customers or third parties
that fail to meet their contractual obligations that may
results in a loss for the Company and its Subsidiaries.
There is no significant risk of credit for the Company
and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries
manages and controls the credit risk by setting the limits
for credit risk that can be received by each customer
and monitor the risk related to the limits. The Company
and its Subsidiaries believes that they can control and
maintain the minimum exposure to risk of credit, as both
of them have clear policies in creating partnership with
the customers with binding legal agreements in place.
7. Manajemen Risiko Likudiitas
Perseroan
mengelola
likuiditas
dengan
memepertahankan sumber pendanaan yang memadai,
termasuk fasilitas perbankan dan sumber pinjaman dan
secara berkelanjutan memantau proyeksi dan kondisi
kas secara aktual dengan menyesuaikan profil maturitas
dari aset dan liabilitas keuangan.
7. Liquidity Risk Management
The Company manages its liquidity risk by maintaining
adequate reserves, banking facilities and reserve
borrowing facilities by continuously monitoring forecast
and actual cash flows and by matching the maturity
profiles of financial assets and liabilities.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
127
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
8. Manajemen Risiko Permodalan
Tujuan Perseroan dan Entitas Anak mengelola
permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya
dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga
Perseroan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan
imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi
Pemangku Kepentingan lainnya serta mempertahankan
struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi
biaya modal.
8. Capital Risk Management
The purpose of the Company and its Subsidiaries to
manage capital structure are to safeguard its ability to
maintain its business continuity so that the Company
and its Subsidiaries may continue providing returns for
shareholders and benefits for other Stakeholders and to
maintain an optimal capital structure to reduce the cost
of capital.
Perseroan dan Entitas Anak memonitor modal dengan
dasar rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung
dengan membagi jumlah utang dengan total modal.
Perseroan dan Entitas Anak berusaha mempertahankan
rasio hutang terhadap modal tetap berada pada rasio
yang sehat.
The Company and Subsidiaries monitors capital based
on the debt ratio to equity. This ratio is calculated by
dividing total debt by total capital. The Company and
Subsidiaries strive to maintain a debt to equity ratio
remained at a healthy rate.
Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
Perseroan terus berupaya mengelola manajemen risiko
secara menyeluruh. Monitoring terhadap implementasinya
diawasi secara ketat baik secara internal oleh manajemen
Perseroan maupun eksternal.
Evaluation of Risk Management System Implementation
The Company continues to manage the overall risk
management. Monitoring of the implementation is closely
monitored both internally and externally by the Company’s
management.
Adapun sistem manajemen risiko Perseroan terus dievaluasi
serta disempurnakan baik melalui pembahasan pihak
manajemen. Sejauh ini, pelaksanaan manajemen risiko
Perseroan sudah dirasa efektif, namun akan terus ditinjau
perkembangannya diwaktu kedepan.
The Company’s risk management systems continue to
be evaluated and improved through discussion of the
management. So far, the implementation of risk management
was considered effective, but the development would
continue to be reviewed in the future.
Fungsi Audit Eksternal
External Auditor Function
Perseroan bekerja sama dengan auditor eksternal
terpercaya dan terkemuka untuk memastikan integritas
laporan keuangan kepada seluruh pemegang saham.
Pengangkatan auditor eksternal merupakan tugas Komite
Audit berdasarkan Piagam Komite Audit yang mengatur
bahwa proses seleksi dan pengangkatan dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan independensi akuntan publik.
The Company engaged a well known and reputable
external auditor to ensure the integrity of financial report
for shareholders. Selection of external auditor is one of
responsibility of Audit Committee based on Audit Committee
Charter which stipulates selection and appointment process
with regard to compliance to prevailing regulation and
independency of public accountant.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Tahun Buku 2014 yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25 Juni 2015 pemegang saham Perseroan
menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing
Satrio & Eny, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan
Tahun 2015 yang berakhir 31 Desember 2015.
During Annual General Meeting of Shareholders for
financial year of 2014 held in Jakarta on June 25, 2015,
the Shareholders of the Company has approved the
appointment of Public Accountant Firm, Osman Bing Satrio
& Eny, to audit the Company’s Financial Statements and the
2015 Financial Report of Partnership for the year ended
December 31, 2015.
Penunjukan ini merupakan periode tahun keempat dari
Kantor Akuntan Publik, Osman Bing Satrio & Eny, untuk
melakukan audit keuangan Perseroan, serta penunjukan
pertama dari partner audit yang melakukan audit keuangan
This is the fourth appointment period of the Public
Accounting Firm, Osman Bing Satrio & Eny, to conduct
financial audits for Indo Kordsa, as well as the first
appointment of audit partner to do financial audit for The
128
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Perseroan. Selama tahun 2015, Kantor Akuntan Publik
Osman Bing Satrio & Eny tidak melakukan jasa non-audit
di Perseroan.
Company. During the 2015, the Office of Public Accountant
Osman Bing Satrio & Eny did not perform non audit services
at the Company.
Biaya audit untuk tahun buku 2015 disetujui sebesar
Rp720.000.000 (tujuh ratus dua puluh juta Rupiah).
The audit services fee for financial year 2015 has been
approved in the amount of IDR720,000,000 (seven hundred
twenty million Rupiah).
Perkara Hukum
Legal Case
Selama tahun 2015, Perseroan tidak menghadapi atau
terlibat dalam kasus pidana dan perdata.
Throughout 2015, the Company did not face or involved in
any civil or criminal cases.
Akses Informasi
Information Access
Demi terciptanya transparansi publik, Perseroan
menyediakan sarana untuk kemudahan akses informasi,
yaitu:
• Mengirimkan Laporan Keuangan secara berkala ke OJK
dan Bursa Efek Indonesia
• Media massa berupa koran terkait informasi laporan
keuangan, panggilan dan undangan serta pengumuman
hasil RUPS, termasuk pembagian dividen.
• Website: www.indokordsa.com
• E-mail: [email protected] atau
[email protected]
In order to create a transparency, the Company provides
facilities to get information access easily, namely:
Kode Etik
Code Of Conducts
Kode Etik Perusahaan adalah norma yang wajib ditaati oleh
Perseroan dan segenap jajaran manajemen perseroan. Kode
Etik diterapkan sebagai pedoman etika di Perseroan.
Tujuan penerapan Kode Etik Perseroan adalah:
1.Meningkatkan kredibilitas Perseroan, karena etika
telah dijadikan sebagai budaya Perseroan sehari-hari.
Dengan adanya kode etik, semua karyawan terikat
dengan standar etis yang sama sehingga pengambilan
kebijakan/keputusan yang serupa akan tercapai.
2. Membantu menghilangkan grey area (kawasan
abu-abu/tidak jelas) dibidang etika antara lain meliputi
penerimaan hadiah.
3. Kode etik menjelaskan bagaimana Perseroan menjunjung
tanggung jawab sosialnya.
4. Membantu Perseroan untuk mengendalikan diri sendiri
(self control).
Isi Kode Etik
Kode Etik mengatur Etika Bisnis dan Kebijakan Pendukung
Kode Etik di Perseroan. Pedoman tersebut terdiri dari
peraturan mengenai tanggung jawab hukum, tanggung
jawab kepada pelanggan, tanggung jawab kepada karyawan,
tanggung jawab kepada pemegang saham, tanggung jawab
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
• Submission of periodic Financial Reports to OJK and
Indonesia Stock Exchange
• Mass media such as newspaper related to financial
reports, AGMS invitation and summons also the
resolution including dividend distribution.
• Website: www.indokordsa.com
• E-mail: [email protected]
or [email protected]
Code of Conduct refers to the norms that should be complied
by the Company and all organization levels in the Company.
The Code of Conduct shall serve as ethics guidance in the
Company.
The implementation of a Code of Conduct aims to:
1.Improve the Company’s credibility, as it has been
embodied in the Company’s culture. The Company’s
decision-making process will have its grounds in ethical
conduct, as all personnel will refer to the code in all
actions taken.
2.Help to mitigate the grey area, the acceptance of
gratification.
3. Code of conduct explains how the company assesses its
social responsibility.
4. Assist the Company to encourage self-control.
Code of Conducts Contents
The Code of Conducts governs Code of Business Ethics
and Policies Supporting Ethics Code in the Company. The
provisions include regulation about legal responsibilities,
responsibility to customers, responsibility to employees,
responsibility to shareholders, responsibility to suppliers/
129
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
kepada pemasok/rekan bisnis, tanggung jawab kepada
pesaing, tanggung jawab kepada lingkungan, komunitas,
masyarakat dan kemanusiaan serta tanggung jawab untuk
melindungi citra dan reputasi pemegang saham mayoritas.
business
partners, responsibility to
competitors,
responsibility to the environment, community, society
and humanity as well as responsibility to protect majority
shareholder’s name and reputation.
Kode Etik juga mengatur kebijakan lainnya seperti kebijakan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kebijakan terkait
karyawan, aset Perseroan dan integritas keuangan, rekan
bisnis serta pemerintah serta Kebijakan Transaksi Saham
Grup Kordsa Global.
Code of Conducts also regulates several policies such as
Safety, Health and Environment (SHE), policies related with
employees, company assets and financial integrity, business
partners and government as well as Kordsa Global Group
Companies’ Stock Trading Policy.
Penyebaran Kode Etik
Perseroan melakukan sosialisasi Kode Etik, antara lain:
Code of Conducts Dissemination
The Company socializes the Code of Conduct by way of
among others:
• Dissemination through the Company’s internal website.
• Provision of training on the Code of Conduct including
online training.
• Dissemination of booklet on the Code of Conduct of the
Company.
• Dissemination of posters on the Code of Conduct in the
internal company.
• Form of compliance of the code of conduct in the
beginning of the year must be filled in by all employees.
• Penyebaran Kode Etik melalui website internal Perseroan.
• Pemberian training mengenai Kode Etik termasuk online
training.
• Penyebaran booklet mengenai Kode Etik perusahaan.
• Penyebaran poster-poster mengenai Kode Etik dalam
internal Perseroan.
• Formulir kepatuhan Kode Etik yang setiap awal
tahunwajib diisi kembali oleh seluruh karyawan.
Pernyataan Budaya Perseroan
Budaya Perseroan dikenal sebagai Nilai Inti, sebagai berikut:
Corporate Culture Statements
Corporate culture of Indo Kordsa is known as Core Values,
explained below:
1. SHE (Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan)
Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan
Kesehatan dalam bekerja agar dapat menghindari
kecelakaan kerja dan Perseroan memiliki kepedulian
untuk melestarikan sumber daya alam.
1. SHE (Safety, Health, Environment)
The Company always gives priority to Safety and Health
in working in order to avoid accident and the Company
have awareness to preserve nature resources.
2. Etika Perseroan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan berinteraksi
dengan pihak lain, Perseroan memiliki nilai etika
sebagai salah satu nilai Perseroan dan Perseroan selalu
mematuhi hukum serta menjunjung nilai etika di setiap
negara dimana Perseroan beroperasi.
2. Corporate Ethics
The Company has ethics value as one of corporate values
to run business activity and interact with other party,
the Company always considers and obeys law and ethic
value in every country where the Company operates.
3. Fokus Kepada Pelanggan
Perseroan sangat menghormati pelanggan dan
berkomitmen untuk memberikan produk yang
berkualitas dan pelayanan sesuai kebutuhan dan mampu
untuk memberikan solusi cepat bagi permasalahan yang
mereka hadapi.
4. Berpikiran Terbuka
Perseroan selalu terbuka dan mempertimbangkan
masukan dan gagasan-gagasan baru dengan melihat
sudut pandang yang berbeda untuk meningkatkan
semua kegiatan di Perseroan.
130
3. Customer Focused
The Company highly respects the customer and commits
to give best quality of product and services as their need
and is able to give fast solution for customer’s problems.
4. Open Minded
The Company is always open-minded and concerns
suggestion and new idea by viewing to a different
perspective to improve all activities in the Company.
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
5. Orientasi Terhadap Hasil
Perseroan adalah tim yang berorientasi terhadap hasil
yang terbaik untuk mencapai kesuksesan baik internal
maupun eksternal sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
5. Result Driven
The Company is a result-oriented team that achieves the
internal and external successes according to the goal
set.
6. Kerja Sama Global
Dari kekuatan dan praktik terbaik pekerja, pemasok,
kontraktor, dan pelanggan, Perseroan yakin bahwa
dengan kerja sama internal dan eksternal tersebut akan
memberikan keuntungan.
6. Global Collaboration
The Company believes that internal and external
teamwork will give benefit gained from strength and
best practice of employees, suppliers, contractors, and
customers.
7. Perbaikan Terus Menerus
Karyawan menjadi bagian dari usaha Perseroan untuk
mengembangkan dan meningkatkan produk, pelayanan,
maupun proses kerja sebagai bentuk komitmen
perbaikan secara terus menerus.
7. Continuous Improvement
The employees are part of Company’s effort to develop
and improve the product, service, and work process as
commitment to do continuous improvement.
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Perseroan telah mempunyai suatu sistem pelaporan
pelanggaran dengan membentuk Petugas Etika yang
tergabung dalam Dewan Etika Global. Untuk pertanyaanpertanyaan atau untuk mengemukakan setiap kekhawatiran
mengenai kemungkinan adanya pelanggaran kode etik,
whistleblower dapat menghubungi secara langsung
Petugas Etika melalui telepon dan/atau surat elektronik ke
alamat berikut:
e-mail: [email protected]
Alamat:
PT Indo Kordsa Tbk
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810 Indonesia
Phone : (+62) 21 875 39 36
The Company has a whistle blowing system overseeing
by Board of Global Ethics. For questions or to raise any
concerns on any possibility of violation of ethics code,
whistleblower may contact directly the local Ethics Officer
through telephone and/or email to the following address:
Para manajemen Perseroan, bekerjasama dengan Petugas
Etika dan/atau Dewan Etika, mempunyai tanggung jawab
untuk;
(i) Memastikan kerahasiaan dari pengaduan-pengaduan/
laporan-laporan yang dibuat dalam kerangka Kode Etik,
dan mencegah pembalasan terhadap individu-individu
yang mengajukan pengaduan-pengaduan tersebut.
(ii) Memberikan keamanan pekerjaan kepada karyawan
yang mengajukan pengaduan/laporan.
(iii) Memastikan agar pengaduan-pengaduan dan laporanlaporan diselidiki secara tepat waktu dan adil, konsisten
serta sensitif, dan mengambil tindakan-tindakan yang
perlu terhadap pelanggaran-pelanggaran.
Ethics Officer in cooperation with the Company’s
management Officer and/or the Board of Ethics have
responsibility to:
(i) Ensure that the confidentiality of the complaints
/reports made in the Code of Conduct framework and
prevent retaliation to the individuals reporting the
complaints.
(ii) Provide security to employees reporting the complaints
/report.
(iii) Ensure that the complaints and reports are investigated
timely, fairly, consistently, and sensitively, and necessary
actions are taken against such violations.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Petugas Etika
bertindak secara independen dan tanpa pengaruh dari
para atasan departemen mereka dan hirarki organisasi.
Mereka tidak boleh diberikan tekanan atau saran-saran
mengenai masalah tersebut. Apabila dianggap perlu, dapat
In performing its duties, Ethics Officers act independently
without any interference from their department heads
and organization hierarchy. They shall not be given any
pressures or inputs concerning the problem. If necessary,
they can ask for experts’ opinion and consult with the
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
e-mail: [email protected]
Address:
PT Indo Kordsa Tbk
Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor 16810 Indonesia
Phone : (+62) 21 875 39 36
131
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
meminta pendapat ahli, dan dapat berkonsultasi dengan
para ahli guna memastikan bahwa tindakan-tindakan yang
perlu telah dilakukan sehingga tidak melanggar prinsipprinsip kerahasiaan selama penyelidikan.
experts to ensure that the necessary actions have been
properly taken and the confidentiality principles are not
breached during the investigation.
Pada tahun 2015, Petugas Etika tidak menerima laporanlaporan terkait adanya pelanggaran etika di lingkungan
Perseroan.
Throughout 2015, the Ethics Officer did not receive any
reports related to the violation of ethics code in the
Company’s working environment.
Insider Trading Policy
Insider Trading Policy
Orang dalam Perseroan atau pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan Perseroan dan/atau Grup
Perusahaan Kordsa dilarang melakukan transaksi
perdagangan saham Perseroan berdasarkan informasi
atau fakta material yang belum diungkap kepada publik.
Perusahaan dengan tegas melarang kegiatan insider
trading (perdagangan yang dilakukan dengan informasi
orang dalam) atau untuk mendapat keuntungan pribadi
dan melarang pekerja untuk menawarkan kepada orang
lain cara-cara untuk melakukan hal tersebut. Pekerja
Perusahaan diharuskan mematuhi peraturan-peraturan
hukum yang berlaku terkait dengan transaksi orang dalam
dan menghindari keterlibatan dalam situasi-situasi yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Company’s insider or parties who have special relationship
with the Company and/or Kordsa Group are prohibit to trade
Company’s shares based on information or material facts
that has not been disclosed to public. The Company strictly
prohibits insider trading activity or any other activity in
order to gain personal profit and also prohibit its employee
to offer opportunities to do so to other parties. The
employee of the Company has to comply with prevailing
rules and regulations regarding insider trading and shall
always avoid involvement in conflict of interest situation.
Kontribusi Dan Aktivitas Politik Dan Sosial
Political And Social Contribution And Activities
Perseroan berkomitmen untuk melarang pendanaan atau
penggunaan fasilitas dan sumber daya Perseroan untuk
dan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik
ataupun kepentingan serupa. Seluruh karyawan harus
menjunjung tinggi prinsip untuk tidak terlibat dalam
kegiatan politik dengan mengatasnamakan identitas
Perseroan.
The Company is committed to prohibit funding or use
of the Company’s facilities and resources for and or by
parties with political purposes or similar endeavors. The
employees have to upholds the principle not being engaged
in political activities by using the Company’s identity.
Kontribusi bagi sector sosial dan kemasyarakatan
direalisasikan melalui mekanisme Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.
Contribution for social and community sectors are
disbursed under Corporate Social Responsibility (CSR)
mechanism.
132
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
133
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Sumber Daya Manusia
Human Resources
136
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia
Human Capital Management Policy
137
Komposisi Karyawan
Employee Demography
138
Program Pelatihan Dan Pengembangan
Karyawan
Employee Training And Development
Program
140
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
141
Hubungan Industrial
Industrial Relation
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
5
135
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Capital Development
“Perseroan menjalankan kegiatan bisnis dengan mengadaptasi konsep
Human Capital Excellence guna menjamin tercapainya standar kerja
terbaik.”
“The Company exercises business practice by adapting Human Capital excellence to ensure achievement of
best working standard.”
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Capital Management Policy
Perseroan mengimplementasikan sistem manajemen
kinerja sebagai kerangka kerja manajemen sumber daya
manusia. Kebijakan tersebut berforkus pada kompetensi
sebagai faktor utama untuk mengembangkan seluruh
karyawan serta mendukung implementasi berbagai program
pengembangan dan paket kesejahteraan karyawan guna
memastikan seluruh karyawan akan menerima remunerasi
dan tunjangan yang kompetitif.
The Company implements performance management
System as human capital management framework. The
policy focuses on competency as principal factor to develop
our employees and also equipped with set of competency
development program as well as welfare scheme to assure
our employees will get most competitive remuneration and
benefit.
Perseroan terus mengembangkan Performance Management
System yang mengakomodasi proses perencanaan kinerja
mulai dari visi, misi, strategi dan sasaran Perseroan
(Company’s Game Plan). Implementasi dari Performance
Management System tersebut telah menggunakan parameter
kinerja pegawai yang terdiri dari Key Performance Indicator
sebagai sasaran hasil dan Competency Target Setting sebagai
sasaran proses.
The Company continues developing Performance
Management System that accommodates performance
planning process starting from vision, mission, strategy and
target of the Company (Company’s Game Plan). Performance
Management System implementation applies employee
performance indicators consist of Key Performance
Indicators with result and Competency Target Setting as
objective of a process.
Penilaian atas kinerja masing-masing karyawan dilakukan
setiap enam bulan sekali. Keseluruhan penerapan
manajemen kinerja bertujuan memperbaiki penilaian
kinerja individu karyawan sehingga dapat menstimulasi
peningkatan kinerja untuk mendukung keberhasilan jangka
panjang Perseroan.
Employee individual performance assessment is carried
out once in every six months. Performance management
implementation is generally intended to improve employee
individual performance assessment to support the
Company’s long-term achievement.
Melalui manajemen kinerja, Perseroan akan mendapatkan
informasi mengenai kinerja karyawan yang pada akhirnya
akan dianalisa oleh divisi yang ditunjuk Perseroan
sebagai bahan masukan dalam memberikan reward or
punishment kepada karyawan. Selain itu, manajemen
kinerja juga memberikan masukan kepada Perseroan untuk
mengembangkan kualitas SDM demi kelangsungan usaha.
Through performance management, the Company will
obtain information about employee’s performance that
will be analyzed by division appointed by the Company
as recommendation to determine employee reward
and punishment. In addition, performance management
also gives recommendation to the Company to develop
employee quality.
Komposisi Karyawan
Employee Demography
Jumlah karyawan pada tahun 2015 mencapai 1.179
karyawan, mencatat peningkatan jumlah karyawan
dibandingkan 1.152 karyawan yang tercatat pada tahun
2014. Penjelasan rinci mengenai profil karyawan, sebagai
berikut:
In 2015, total employees achieved 1,179 or increased from
1,152 employees registered in 2014. Detail of employee
demography is explained below:
136
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Employee Profile by Position
Jabatan/Position
2015
2014
Executives & Group Manager
12
11
Manager
22
24
Specialist/Engineer
56
53
Supervisor/Staff
91
101
998
963
1,179
1,152
Technician/Operator
Jumlah/Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Employee Profile by Education Level
Tingkat Pendidikan/Education Level
2015
2014
Total
%
Total
%
S2/Master Degree
23
2.0%
24
2.1%
S1/Bachelor Degree
85
7.2%
84
7.3
Diploma
70
5.9%
68
5.9
1001
84.9%
976
84.7
1,179
100%
1.152
100%
SMA/Sederajat
High School/Equal Mandatory School
Jumlah/Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Employee Profile by Age
Kelompok Usia/Age Group
2015
>55 tahun/years
2014
6
7
41 – 55 tahun/years
576
618
30 – 40 tahun/years
130
136
21 – 30 tahun/years
334
271
< 21 tahun/years
133
120
1,179
1.152
Jumlah/Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Employee Profile by Gender
Jenis Kelamin/Gender
Laki-Laki/Male
Perempuan/Female
Jumlah/Total
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
2015
2014
1,116
1,086
63
66.
1,179
1.152
137
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan
Employee Training And Development Program
Untuk meningkatkan kualitas seluruh karyawan,
Departemen Human Capital telah merancang berbagai
program pelatihan untuk mengembangkan kompetensi
karyawan. Selama tahun 2015, program pelatihan tersebut
diikuti oleh 1.179 karyawan. Beberapa pelatihan yang
diselenggarakan pada tahun 2015, antara lain:
To maintain quality of our employees, Human Capital
Department designed various training program to develop
competency of the employees. Throughout 2015, the
training program participated by 1,179 employees. Some of
the training programs held in 2015 are as follows:
Pelatihan PSRM
Perseroan
melaksanakan
pelatihan
PSRM
dan
Kepemimpinan Keselamatan untuk pekerja back office.
Pelatihan dilakukan selama satu hari dan di bagi dalam
4 (empat) angkatan di mana seluruh pemimpin PSRM
menyampaikan presentasi terkait elemen dan isu-isu
tertentu. Dalam pelatihan juga dilengkapi oleh diskusi
kelompok dan pemutaran video di akhir sesi pelatihan
untuk mengeksplorasi pemahaman peserta mengenai
materi yang diberikan. Pelatihan tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran PSRM dan kepemimpinan
keselamatan di lokasi kerja serta untuk menjaga tingkat
zero accident.
PSRM Training
The Company is conducting PSRM & Safety Leadership
training for all of its white collar employees. The one-day
training is organized in 4 batches and all PSRM champion
delivers a presentation on its element and issues. There
is also a group discussion and a video case at the end of
the training to explore participant’s understanding on the
subject. It is expected that the training will create PSRM
awareness and safety leadership in the work field as well as
maintain zero accident.
Pelatihan Strategic Procurement Management
Pada tanggal 4 dan 5 Desember 2015, Perseroan
mengadakan pelatihan Strategic Procurement Management.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada Divisi Purchasing mengenai teknik praktis,
implementasi dan langkah-langkah dalam pembelian
strategis serta aspek-aspek penting dalam bernegosiasi
dengan supplier. Pelatihan diberikan oleh trainer ahli.
Pelatihan yang diikuti oleh 17 karyawan tersebut juga
melibatkan diskusi kelompok dan knowledge sharing.
Strategic Procurement Management Training
On December 4 and 5, 2015, the Company organized
Strategic Procurement Management training. The training
aimed to provide knowledge to Purchasing Division
regarding practical method, implementation and steps
in strategic purchase as well as other material aspects
in entering negotiation with supplier. The training
was provided by expert trainer and participated by 17
employees that also involved group discussion and
knowledge sharing.
Pelatihan Sertifikasi Izin Operator (SIO)
Perseroan kembali menyelenggarakan pelatihan SIO
(Sertifikasi Izin Operator) untuk para karyawannya
selama bulan Oktober-Desember 2015. Pelatihan yang
dilakukan selama 3 sesi itu selain bertujuan untuk
memenuhi Peraturan Pemerintah, juga untuk membekali
karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan alat angkut, khususnya monorail, genkinger
dan forklift. Pelatihan berlangsung selama 3 hari dimana
pada hari pertama karyawan dibekali dengan pengetahuan
terkait dengan Peraturan Pemerintah, dan pada hari kedua
dengan pengetahuan teknis terkait alat angkut, kemudian
di hari ketiga karyawan mengikuti ujian tertulis dan praktik
menggunakan alat angkut di area kerja. Peserta yang
lulus berhak mendapatkan Sertifikat Ijin Operator dari
Kementerian Tenaga Kerja. Setelah mengikuti pelatihan ini,
diharapkan karyawan mengetahui dan dapat menggunakan
alat angkut secara aman dan efektif.
Operator License Certification Training
The Company held Operator License Certification for
employees during October – December 2015. The training
was done in 3 sessions and not only aimed to comply with
Government Regulation but also to provide employees with
knowledge and skill to operate conveyances especially
monorail, genkinger and forklift. The training was held
in 3 days where in the first day, the employees received
knowledge related with Government Regulation and in
second day, the employees received technical knowledge
related with conveyances, in the third day, the employees
took written examination and practical session to operate
conveyances in workplace. The passed participants will
obtain Operator License Certificate from Ministry of Labour.
After participating this training, the employees are expected
to understand and be able to operate conveyances safely
and effectively.
138
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Train the Trainer
Perseroan menyelenggarakan pelatihan “Train the Trainer”
untuk meningkatkan keahlian dan wawasan para leader
dalam berbicara di depan publik dan menyiapkan serta
memberikan presentasi. Pelatihan dilaksanakan dalam
beberapa sesi dimulai pada bulan November 2015 sampai
awal tahun 2016.
Train the Trainer
The Company organizer “Train the Trainer” training to
develop expertise and knowledge of the leaders in public
speaking and to prepare presentation session. The training
was done in several sessions started in November 2015
until the beginning of 2016.
Pelatihan Six Sigma
Setelah vakum selama lebih dari satu tahun, Perseroan
kembali mengadakan pelatihan Six Sigma untuk para
engineer. Program pelatihan ini diharapkan mampu
menghasilkan proyek-proyek yang menghemat biaya,
peningkatan kualitas dan produktivitas serta efisiensi
proses. Pelatihan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan,
mengikuti tahapan yang ada dalam Six Sigma, yaitu Define,
Measure, Analysis, Improve dan Control (DMAIC). Para peserta
pelatihan dibimbing oleh trainer yang ahli di bidangnya
untuk menyelesaikan proyeknya tepat waktu dan dapat lulus
ujian sehingga meraih gelar green beltsix sigma. Sebanyak 8
orang engineer dari 4 pabrik mengikuti pelatihan Six Sigma
yang diperkirakan akan selesai di kuartal pertama tahun
2016.
Six Sigma Training
After one year postponed, the Company held Six Sigma
training for engineer. The training is expected to generate
low-cost projects, improving quality and productivity
as well as process efficiency. The training was during 6
months in sub sequential of six sigma framework, such as
Define, Measure, Analysis, Improve and Control (DMAIC). The
training participants were guided by expert trainer to finish
the project timely and passed the exam to obtain green belt
six sigma title. 8 engineers from 4 plants participated in Six
Sigma training that is planned to be finished in first quarter
of 2016.
Pelatihan Nilai-Nilai Perseroan
Untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai
(values) Perseroan, Perseroan mengadakan pelatihan
selama 2 hari. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 500
karyawan dan diselenggarakan dalam 9 kali sesi. Para
karyawan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana
karyawan dapat menjadi agen perubahan dalam Perseroan,
dan dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan perilakuperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Perseroan dapat
menjadi prinsip kerja karyawan yang pada akhirnya menjadi
budaya di Perseroan.
Corporate Values Training
To deepen understanding on corporate values, the Company
held 2 days training. The training was participated by about
500 employees in 9 sessions. The employees received
knowledge to be agent of change in the Company, that by
participating in this training, conducts that comply with
corporate values are expected to be employee’s working
principles that will be manifested as corporate culture in
the Company.
Pelatihan Bahasa Inggris
Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris para
karyawan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan Bahasa
Inggris kepada tim/group leader dan supervisor selama
bulan Juli-Desember 2015. Pelatihan Bahasa Inggris yang
diselenggarakan oleh lembaga kursus ternama ini dibagi
menjadi 2 kelas, Elementary (dasar) dan Pre-Intermediate
(menengah) dan diikuti oleh 30 peserta. Pelatihan
menekankan kepada percakapan Bahasa Inggris untuk
bisnis disertai dengan sesi khusus bagi peserta untuk
praktik Bahasa Inggris dengan penutur asing. Setelah
pelatihan para peserta akan mengikuti ujian lisan dan tulis
dan memperoleh sertifikat.
English Training
To develop English competency of the employees, the
Company held English Training for Team/Group Leader
and Supervisor along July – December 2015. The English
Training was organized by prominent english course
provider and divided into 2 classes, Elementary (basic)
and Pre-Intermediate (middle) and participated by 30
participants. The training focused on Conversation for
English for Business and equipped with special session
where the participants had English practice with native
speaker. After the training, participants will undertake oral
and written test to obtain certificate.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
139
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelatihan Etika Perseroan
Program pelatihan Etika Perseroan adalah program
refreshment atau pembelajaran kembali seluruh prinsipprinsip Etika Perseroan yang diikuti oleh seluruh karyawan
dan jajaran manajemen Perseroan. Program diadakan
secara interaktif disertai dengan diskusi dan berbagi
pengalaman diantara peserta. Setelah mengikuti program
ini seluruh karyawan dan manajemen Perseroan kembali
menandatangani formulir kepatuhan prinsip-prinsip Etika
Perseroan.
Code of Conducts Training
Code of Conducts training program is a or re-learning program
for entire Code of Conducts participated by all employees
and management of the Company. The program is organized
interactively equipped with discussion and sharing sessions
among participants. After completing the program, all
employees and management of the Company signed Code of
Conducts Integrity Pact.
Anggaran Pelatihan 2015
Di tahun 2015, Perseroan mengalokasikan anggaran
sebesar Rp1.828.892.283 untuk aktivitas pelatihan dan
pengembangan karyawan, baik berupa pelatihan internal
maupun eksternal.
Training Budget 2015
In 2015, the Company allocated a total amount of
Rp1,828,892,283 for the development and training program
of the employees, both external and internal training.
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Perseroan memberikan remunerasi yang kompetitif kepada
karyawan dilengkapi dengan fasilitas sesuai jenjang jabatan.
Pada tahun 2015, paket kesejahteraan yang diberikan
meliputi asuransi, tunjangan dan asuransi pensiun, dengan
rincian sebagai berikut:
The Company offers competitive remuneration for our
employees equipped with welfare package relevant to
each position level. In 2015, the welfare package includes
insurance, allowance and retirement benefit, with detail as
follows:
Asuransi Kesehatan
Perseroan menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh
karyawan termasuk istri atau serta tiga orang anak, melalui
kerja sama dengan perusahaan asuransi swasta dengan
produk asuransi meliputi perawatan rumah sakit, rawat
jalan, perawatan gigi dan melahirkan (terbatas).
Health Insurance
The Company provides health insurance for all employees
and their spouse and up to three children by cooperating
with private insurance company with the insurance
coverage including among other inpatient and outpatient
program, dental and child labor (although limited).
Perseroan juga memberikan fasilitas kesehatan wajib dari
pemerintah yaitu BPJS Kesehatan. Seluruh karyawan dan
istri serta tiga orang anak telah didaftarkan dalam program
BPJS Kesehatan.
The Company also joined government mandatory health
insurance, BPJS Kesehatan. All employees of the Company
and their spouse and up to three children have been
registered with BPJS Kesehatan.
Tunjangan
Tunjangan diberikan untuk kegiatan khusus, antara lain (i)
cuti panjang bagi karyawan yang telah bekerja selama lebih
dari 5 tahun, (ii) karyawan yang tetap bekerja selama hari
libur keagamaan, (iii) tunjangan pernikahan, (iv) tunjangan
kelahiran anak, (v) tunjangan makanan, (vi) tunjangan
transportasi dan (vii) tunjangan wajib keagamaan.
Allowance
Allowances are available for special occasions among other
(i) Long Leave provided for employee who continuously
work for the Company for 5 years, (ii) For the employee who
is working during Religious Day, (iii) Marriage allowance,
(iv) child labor allowance; (v) meal, (vi) transport and (vii)
mandatory religious allowance.
BPJS Ketenagakerjaan
Sebagai bentuk perlindungan terhadap pekerja, seluruh
pekerja di Perseroan telah diikutsertakan dalam program
Jamsostek pada BPJS Ketenagakerjaan, sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku. Fasilitas dalam BPJS
BPJS Ketenagakerjaan
As protection to all employees, they have been participated
in Jamsostek and BPJS Ketenagakerjaan programs in
compliance with prevailing law. Facilities covered in BPJS
Ketenagakerjaan includes Occupational Accident Insurance,
140
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Ketenagakerjaan tersebut meliputi Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian yang berupa santunan kematian
dan biaya pemakaman, Jaminan Hari Tua serta Jaminan
Pensiun.
Life Insurance as grievance and funeral allowances,
Retirement Insurance and Pension Insurance.
Hubungan Industrial
Industrial Relation
Perseroan memandang hubungan industrial yang harmonis
antara karyawan dan manajemen merupakan faktor penting
bagi manajemen untuk mengembangkan proses bisnis yang
berkelanjutan.
Indo Kordsa believes in the importance of harmonious
industrial relation between employees and the management
to build a continuous business process.
Perseroan telah mendirikan serikat pekerja bernama “Serikat
Pekerja Kimia Energi Pertambangan Unit Kerja PT Indo
Kordsa Tbk”. Serikat pekerja tersebut didirikan pada tanggal
25 Januari 2008 dan telah didaftarkan pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor berdasarkan
Akta No. 435/OP.SP/KEP/IK/03.35//435/03/01/2008.
Indo Kordsa has established workers union named
“Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Unit Kerja
PT Indo Kordsa Tbk.”The workers union was established
on January 25, 2008 and registered at the Manpower and
Transmigration Office of the Regency of Bogor, Under Decree
No. 435/OP.SP/KEP/IK/03.35//435/03/01/2008.
Serikat Pekerja berfungsi untuk menjembatani komunikasi
antara karyawan dan manajemen serta instansi di mana
karyawan dapat berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain
mengenai proses kerja di Perseroan. Serikat pekerja bekerja
sama dengan manajemen untuk menyusun kebijakan
Perseroan, terutama terkait dengan kebijakan SDM dan
operasional yang berdampak langsung kepada karyawan.
Function of the union is to bridge communication between
employees and management as well as an institution where
the employees will be able to interact and discuss with
each other regarding working process in the Company. The
workers union work together with the management of the
Company in creating Company’s policy especially related
with Human Capital and operational policies with direct
impact to the employees.
Perseroan terus menjaga hubungan industrial melalui
penyelenggaraan sharing session untuk Serikat Pekerja dan
manajemen melalui bilateral LKS setiap bulan. Pada tahun
2015, Serikat Pekerja dan manajemen Perseroan berhasil
menyepakati perjanjian kerja sama yang baru dengan masa
berlaku sejak 2016 hingga 2017.
The Company maintains industrial relation by regularly
organizing sharing session for Union and management
through LKS biparty every month. The Union and the
management of Indo Kordsa at the end of 2015 have
successfully established new collective labour agreement
of Indo Kordsa which shall valid from year 2016 until 2017.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
141
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
144 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
148 Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3)
Responsibility On Occupational, Health, Safety And
Employment (OHSE)
151 Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
Responsibility To Our Customers
152 Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Responsibility To The Community
6
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
143
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
“Komitmen untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan
mendorong Perusahaan tidak hanya untuk memperkuat kinerja
operasional tetapi juga untuk mempersiapkan mekanisme untuk
memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.
Inisiatif tersebut kami wujudkan melalui program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan kepada seluruh pelangan dan karyawan, serta
lingkungan dan masyarakat secara luas.”
“Commitment to build a sustainable business drives the Company not only to strengthen its operational
performance but also to arrange particular ways to bring added-value for all stakeholders. Our initiatives are
brought by engaging in Corporate Social Responsibility (CSR) program for our customers and employees as well
as environment and public at large.”
Perseroan menjalankan bisnis di tengah industri yang
melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam kegiatan
sehari-hari. Oleh karena itu, Perseroan menyadari bahwa
faktor keberlanjutan merupakan salah satu aspek paling
penting yang harus terus ditingkatkan untuk menjaga
kelangsungan operasional Perseroan. Selain itu, kami juga
memandang bahwa suatu bisnis yang baik tidak hanya
memberikan manfaat bagi Perseroan tetapi juga mampu
mengembangkan seluruh pemangku kepentingan di sekitar
Perseroan.
The Company develops its business in an industry where
many stakeholders are involved with us in day to day basis.
Therefore, the Company realizes sustainability becomes one
of most important aspects to be maintained to sustain our
operation. In addition, we also believe that a good business
does not only contribute for the Company limitedly but also
will be able to grow our surrounding stakeholders as well.
Berpijak dari kepedulian kami terhadap keberlanjutan
serta diperkuat oleh implementasi peraturan oleh pihak
Regulator, kami menerapkan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan secara konsisten setiap tahun. Kegiatan CSR
yang dilakukan mengadopsi framework keberlanjutan di
Departing from our concern on sustainability and enforced
by set of regulations applied by the Regulator, we have
implemented a consistent Corporate Social Responsibility
(CSR) Program within every year. Our CSR activity adapts
a sustainability framework that the programs are designed
144
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
mana seluruh program dirancang untuk meningkatkan
kualitas hidup serta untuk memastikan kondisi masa
depan yang layak bagi seluruh pemangku kepentingan,
mulai dari pelanggan, karyawan, lingkungan itu sendiri dan
masyarakat.
to improve quality of life as well as to secure a more
convenient future for our stakeholders, starting from our
customers, employees, the environment and society.
Tanggung Jawab Bidang Lingkungan
Environmental Responsibility
Kami memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap
lingkungan di mana Perseroan senantiasa mengutamakan
prinsip ramah lingkungan dalam seluruh proses operasional
dan bisnis. Untuk memastikan kepatuhan terhadap
peraturan lingkungan, kami telah menstandardisasi pabrikpabrik, proses dan mekanisme kerja di Perseroan sesuai
dengan undang-undang dan peraturan terkait di bidang
lingkungan sebagaimana diterapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
We care for the environment at its best that we always
promote eco-friendly principle for entire operation and
business processes. To ensure environmental-standard
obedience, we have standardized our plants, process and
working mechanisms to comply with Environmental Law
and Regulation applied by Indonesian Government.
Kebijakan dan Aktivitas
Policy & Activities
Seluruh pabrik Perseroan menerima sejumlah sertifikasi
pada tahun 2015, antara lain:
Our plants have been received certifications throughout
2015, as follow:
• Indo Kordsa Tbk : Amdal disetujui berdasarkan Keputusan
Bupati Bogor No. 541.3/90/Kpts-DAM/BLH/2012 tanggal
11 Mei 2012;
• Indo Kordsa Tbk: Amdal was approved pursuant to Bogor
Mayor Decree No. 541.3/90/Kpts-DAM/BLH/2012 dated
May 11, 2012;
• Indo Kordsa Polyester : UKL-UPL (Upaya Pengelolaan
dan Pemantaauan Lingkungan Hidup) disahkkan oleh
Pemerintan Kabupaten (PengKab) Bogor dengan nomor
rekomondasi 660.1/1.463/DAM-BLH tanggal 14 Juni
2012.
• Indo Kordsa Polyester: Environment Management and
Monitoring (UKL-UPL) has been legalized by Bogor
Municipal Government under recommendation number
660.1/1.463/DAM-BLH dated June 14, 2012.
Green Campaign: Save Energy, Save Planet
Green Campaign: Save Energy, Save Planet
Sebagai bagian dari Green Campaign, serta kegiatan Audit
Energi, perusahaan telah menyelenggarakan kampanye
“Save Energy, Save Planet” kepada seluruh karyawan. Setiap
karyawan harus bepartisipasi dalam kegiatan ini untuk
mendukung penggunaan energi yang efisien.
As part of Green Campaign and implementation of Energy
Audit, in 2015 Company initiated Save Energy, Save Planet
campaign for employee. Every employee has to actively
participate in this movement to support efficient energy
consumption.
Kebijakan Pengolahan Limbah Air
Liquid Waste Management Policy
Perseroan menerapkan sistem pengolahan saluran air yang
mengatur sistem pembuangan limbah yang baik dan benar.
Sistem tersebut diterapkan sebagai bagian dari kegiatan
operasional Perseroan untuk limbah-limbah produksi yang
dikategorikan memiliki dampak dan implikasi tertentu
kepada lingkungan.
The Company has applied Sewerage Management System
which regulates hazardous waste classification and proper
& correct waste disposal. It is conducted as the operational
activities of the Company might produce waste that causes
environmental damage.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
145
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan telah melengkapi pedoman/panduan terkait
prosedur pembuangan dan penanggulangan limbah
yang benar serta melakukan program sosialisasi dan
mendistribusikan pedoman-pedoman tersebut kepada
insan Perseroan agar dapat diterapkan dengan baik. Di
lain pihak, pelatihan penanggulangan limbah beracun dan
berbahaya juga dilaksanakan secara berkala.
The Company has provided a manual book/guideline that
defines proper waste disposal procedures, and socialization
of the manual book/guidelines has been also provided to
all personnel of the Company so that it can be implemented
properly. In addition, B3 waste management training was
held regularly.
Maksud dan tujuan dari prosedur yang telah disebutkan
sebelumnya tersebut adalah untuk melindungi pekerja
dari penyakit yang disebabkan oleh limbah produksi dan
juga untuk mencegah kerusakan lingkungan. Selain itu
prosedur ini berhubungan dengan kepatuhan Perseroan
kepada peraturan lingkungan yang ditetapkan pemerintah.
Prosedur ini juga berlaku untuk semua pemangku
kepentingan di Perseroan.
Purpose and objectives from the procedure are to protect
employees from any disease caused by production waste as
well as to prevent environmental damage. In addition, this
procedure is related with the Company’s compliance with
environmental regulation implemented by the Government.
The procedure also regulates waste management in
waste management and waste or garbage classification
at workplace to be complied with all stakeholders in the
Company.
Pada umumnya di Perseroan terdapat beberapa prosedur
pengelolaan limbah sebagai berikut:
In general, there are several waste management procedure
in the Company, as follows:
i. Limbah cair tidak berbahaya diproses di unit pengolahan
limbah air Perseroan yang dikelola dengan bekerja sama
dengan Institut Pertanian Bogor;
i.Non-hazardous liquid waste, processed at water
waste management unit in the Company managed in
cooperation with Bogor Agriculture Institute.
ii.Limbah latex dan limbah B3 lainnya diproses pada
perusahaan pemusnah limbah berijin resmi yang
telah memiliki ijin untuk memusnahkan limbah dari
pemerintah Republik Indonesia;
ii. Latex and other hazardous wastes, processed at waste
destruction company with official license and registered
to demolish waste issued by Republic of Indonesia
Government;
iii.Limbah tidak berbahaya lainnya dibuang ke tempat
penampungan sampah non B3 milik pemerintah.
iii. Other non-hazardous waste is disposed to non-hazardous
waste disposal site owned by the Government
Kebijakan Hemat Energi
Energy Saving Policy
Perseroan juga mendorong seluruh insan Perusahaan untuk
berpartisipasi dalam inisiatif penghematan energi yang
diterapkan sebagai bagian dari Kebijakan Hemat Energi
untuk mendorong penggunaan energi secara efektif dan
efisien dalam kegiatan sehari-hari.
The Company also encourages all of our people to
participate in energy saving initiative implemented under
Energy Saving policy to bring more effective and efficient
energy use for daily working activities.
Kebijakan Hemat Energi di Perseroan, meliputi:
• Optimalisasi penggunaan kompresor dipabrik TCF untuk
mengurangi penggunaan energi hingga 50%.
• Mengurangi kebocoran udara di pabrik TCF dengan
membangun air leakage buster.
• Mengganti lampu dengan tipe LED untuk menurunkan
tingkat penggunaan energi.
• Peluncuran kampanye media yang berfokus pada:
i.Meningkatkan kesadaran hemat energi dalam
kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bulletin,
poster, dan spanduk.
The Company Energy Saving Policy is as follows:
• Optimization compressor in TCF plant is reducing energy
consumption by almost 50%
• Reducing air leakage in TCF plant by establishing air
leakage buster
• Replace lamp with LED type also support the decrease in
energy consumption
• Launch a media campaign focusing on
i. Increase awareness of energy saving on daily activity
by publishes bulletin, posters, and banners;
146
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
ii.Mendorong proyek continuous improvement dan
sistem gagasan terkait dengan usulan hemat energi.
ii.Encourage continuous improvement projects and
idea systems related with energy efficiency proposal.
Audit Energi
Energy Audit
Audit energi telah dilakukan pada tahun 2014 oleh auditor
eksternal. Sebagian besar temuan audit telah ditindaklanjuti
dan diselesaikan. Sejumlah proyek energi akan dilakukan
pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengintensifkan
program hemat energi di Perseroan.
Energy audit by external auditor has already been done in
year 2014. Many audit findings have been followed and
settled. Some energy projects will be conducted in year
2016 with the aim to boost energy saving program in the
Company.
Dengan komitmen dari Manajemen dan Perseroan, Energy
Team akan melanjutkan program energi pada tahun 2016,
antara lain:
With the commitment from the Management of the
Company, the Energy Team will continue the Energy program
in year 2016 as follow:
Kompetisi Hemat Energi
Penghargaan untuk energi penghematan energi (setiap
3 bulan sekali), Kompetisi poster inovasi energi 2016
(peringatan ulang tahun Perseroan).
Energy Saving Competition
Reward for best energy saving idea (every 3 month), Poster
Energy Innovation Contest 2016 (celebrate the Company
anniversary).
Perbaikan Terus Menerus
• Mengganti lampu LED
• Optimalisasi kegiatan operasional proyek
Continous Improvement
• Replacement LED lamp
• Optimalization project in operation
Pengelolaan Limbah
Water Treatment
Perusahaan sangat berkomitmen untuk menjaga kelestarian
lingkungnan. Hal ini dibuktikan melalui pembuangan
limbah dan emisi secara teratur serta pengelolaan saluran
air limbah yang dilakukan oleh Perusahaan bekerja sama
dengan Institut Pertanian Bogor.
The Company was highly committed to maintaining
environmental preservation. This is proven by waste and
emission disposal done regularly and also waste drainage
management by the Company co-operating with Bogor
Agricultural University.
Pembuatan Lubang Bio Pori
Bio Pori Hole Initiative
Sebagai salah satu bentuk upaya perlindungan lingkungan,
Perseroan mendukung pembuatan lubang Biopori untuk
melestarikan air dan lingkungan. Selama tahun 2015,
proses pembuatan lubang Bio Pori dilaksanakan pada 6 Mei
2015 di Kebun Perseroan dengan menggali lubang Biopori
selebar 10cm dengan kedalaman 1m untuk mendukung
program pemerintah daerah guna meningkatkan proses
penyerapan air oleh tanah.
As an environment preservation initiative, Indo Kordsa
supports the making of Biopori hole to save water and the
environment. In 2015, Biopori hole digging was inaugurated
on May 6, 2015 in Indo Kordsa Garden by constructing
Biopori hole approximately 10cm wide and 1m deep
is a program in support of local government program to
increase water absorbance by the soil.
Dampak Keuangan
Financial Impacts
Untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab terhadap
lingkungan, Perseroan telah merealisasikan anggaran
sebesar Rp.1.362.651.626 selama tahun 2015.
To carry out activities related with our responsibility to the
Environment, we have allocated IDR1.326.651.626 budget
throughout 2015.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
147
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3)
Responsibility On Occupational, Health, Safety And Employment (OHSE)
Kebijakan
Policy
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa aspek Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan tujuan Perseroan
untuk menjadi Zero Accident dan Perseroan yang ramah
lingkungan, melalui komitmen sebagai berikut:
The Company’s commitment to keep developing the
social and community surrounding is a form of corporate
responsibility to constantly upgrade and improve social
welfare of the community surrounding the Company.
Kebijakan K3
SHE Policy
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa aspek Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan tujuan Perseroan
untuk menjadi lingkungan Zero Accident dan perusahaan
yang ramah lingkungan, melalui komitmen sebagai berikut:
The Company is fully aware of Occupational Health, Safety
and Environment as the Company’s target to achieve Zero
Accident and Environmental Friendly Company. Therefore,
the Company is committed to:
1. Implementasi PSRM (Process Safety & Risk Management,
Occupational Health, Safety & Environmental Management
System) secara konsisten.
2.Membangun kemampuan, pengetahuan dan keahlian
seluruh karyawan untuk meningkatkan produktivitas.
3. Mematuhi peraturan terkait produk, aktivitas, kesehatan,
keselamatan dan lingkungan.
4.Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat,
serta menghindari polusi lingkungan akibat kegiatan
dan produk Perseroan.
5.
Melaksanakan
perbaikan
berkelanjutan
untuk
meningkatkan kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1. Implement PSRM (Process Safety & Risk Management,
Occupational Health, Safety & Environmental
Management System Consistently.
2.Develop Ability, knowledge and skill for all level
employees to improve productivity.
3.Comply with regulations related to product, activity,
health, safety and environment.
4.Create a safe and healthy working environment, and
prevent environmental pollution affected by activities
and products.
5.Perform continuous improvement efforts to increase
Occupational Health, Safety and Environmental
Performance.
SHE Golden Rules
SHE Golden Rules
SHE Golden Rules merupakan prinsip-prinsip utama praktik
SHE di Perseroan yang disusun mengarah kepada best
practice SHE guna menghadirkan lingkungan dan standar
kerja yang aman dan memberikan perlindungan optimal
kepada seluruh karyawan.
SHE Golden Rules is set of main principles of SHE practice
in the Company prepared towards SHE best practice to bring
safety working environment and standard and to provide
optimum protection to all of our workers.
Implementasi SHE Golden Rules meliputi keseluruhan
aspek kesehatan dan keselamatan kerja mulai dari edukasi
mengenai prinsip SHE, penyediaan sarana dan infrastruktur
pendukung hingga komitmen Perseroan terhadap
standardisasi, investigasi dan audit kegiatan SHE secara
keseluruhan.
SHE Golden Rules implementation covers overall
occupational health and safety aspect starting from
SHE principle education, supporting facilities and
infrastructure supports up to commitment of the Company
on SHE standardization, investigation and audit activities
comprehensively.
PSRM (Process Safety & Risk Management)
PSRM (Process Safety & Risk Management)
Salah satu instrumen untuk meningkatkan keamanan kerja
di Perseroan adalah dengan menciptakan proses PSRM.
One of tool for strengthened safety in the Company is
by establishing a PSRM process. Process safety & risk
148
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
PSRM atau Process Safety & Risk Management merupakan
sebuah instrumen analisis untuk menghindari terjadinya
kecelakaan yang menjadi standar Departemen SHE. PSRM
memungkinkan penelusuran proses-proses yang memiliki
potensi kecelakaan kerja atau hambatan lainnya. Seluruh
bagian industri membutuhkan metode pengendalian biaya
terkait identifikasi dan analisis bahaya.
management is an analytical tool for preventing accident
to happen which becomes standard of SHE department.
PSRM provide an opportunity for the discovery of most
major process incidents and other problems. All industries
need cost-effective methods of hazard identification and
analysis.
Process Safety & Risk Management (PSRM) yang diterapkan
di Perseroan merupakan pendekatan untuk mengendalikan
bahaya terkait proses yang berlangsung di industri
serta bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat
keparahan kecelakaan yang terjadi akibat paparan bahan
kimia atau sumber energi lainnya sesuai standar keamanan
nasional dan internasional. Standar tersebut terdiri dari
prosedur organisasi dan operasional, panduan rancangan,
program audit serta penggunaan metode lainnya.
Process Safety & Risk Management (PSRM) of the Company
refers to a set of inter-related approaches to manage hazards
associated with the process industries and is intended to
reduce the frequency and severity of incidents resulting from
releases of chemicals and other energy sources following
principle of national and international safety standards.
These standards are composed of organizational and
operational procedures, design guidance, audit programs,
and a host of other methods.
PSRM diarahkan pada sebuah proses pencegahan risiko
yang dapat berdampak pada karyawan, peralatan atau pun
komunitas di luar wilayah kerja. Seseorang yang terlibat
dalam kegiatan transportasi, penyimpanan dan pengolahan
produk yang bertanggung jawab untuk mengelola bahaya
yang muncul dari kegiatan serta menghindari terjadinya
kecelakaan, cedera dan bahaya terhadap peralatan dan
lingkungan. PSRM tidak hanya merupakan tanggung jawab
Departemen SHE tetapi menjadi tugas semua pihak.
PSRM is directed toward preventing process-related
incidents which affect personnel, equipment, or offsite communities. Each person involved in transporting,
storing, or processing products is responsible for managing
the hazards of the operation to avoid incidents, injury to
personnel, and damage to equipment and the environment.
PSRM is not only responsibility of SHE department but it is
everyone’s job.
Process Safety and Risk Management Model
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
149
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan
Activities
Pada tahun 2015, Perseroan telah mengimplementasikan
berbagai program terkait tanggung jawab bidang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja serta Ketenagakerjaan, dengan
penjelasan sebagai berikut:
In 2015, the Company has implemented several programs
related with our responsibility on occupational, health,
safety and employment (OHSE) aspects, with explanation
as follows:
Pencapaian Zero Accident tahun 2015
Pada tahun 2015, Perseroan mengukir sejarah 2 juta jam
kerja tanpa kecelakaaan (Free Injury). Berkat dukungan dan
kerja keras seluruh pemangku kepentingan, pencapaian
“Free Injury” pertama berhasil dicapai. Pencapaian selanjutnya
dalam 4 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Manajamen akan
terus berupaya untuk mengoptimalkan program tersebut di
Perseroan.
Zero Accident Achievement 2015
In 2015, the Company achieved another milestone of 2
million zero accident working hours. With the support and
diligent work of all stakeholders the first milestone of zero
accident hours can be achieved. Next milestone is for 4
million zero accident hours. The management will continue
working to maximize safety program in the Company.
Indo Kordsa Safety Dojo
Perseroan memperkenalkan Safety Dojo sebagai suatu
tempat pelatihan dalam aspek kesadaran keselamatan.
Di Safety Dojo, Perseroan menyediakan beragam alat
simulasi untuk memperoleh pengalaman langsung terkait
berbagai ancaman di lokasi kerja di mana karyawan dapat
mempelajari proses yang dilengkapi dengan pengalaman
langsung mengenai peraturan dasar keselamatan.
Indo Kordsa Safety Dojo
The Company introduces Safety Dojo as a training place for
safety-awareness aspect. In the Safety Dojo, we provides
various simulators to experience several threats actually
where the employees are able to have learning process
equipped with direct experience regarding basic safety
regulation.
Tujuan dari Safety Dojo adalah untuk meningkatkan
kesadaran dalam aspek keselamatan dan untuk
mengidentifikasi risiko, untuk menurunkan tingkat
kecelakaan di Perseroan serta untuk menciptakan insan
Perseroan yang memiliki kemampuan untuk bertindak
nyata.
Objectives of the Safety Dojo are to raise employee’s
awareness on safety issue and to sense threat, to decrease
accident rate in the Company and to create Company’s
people with ability to perform safety action.
Selama tahun 2015, program Safety Dojo telah berkontribusi
dalam memberikan program dan fasilitas keselamatan
kepada karyawan, sebagai berikut:
• 10 peraturan Golden SHE Regulation
• Simulator APD Display & Fire Alarm
• Rotating, Involved Simulator & LOTO
• Simulator Handling & Transporting
• Simulator Confined Space
• Simulator Eye & Breathing
• Simulator Working at Height
• Simulator Evakuasi
• Simulator Hoist Lifting Simulator & BOS
Throughout 2015, Safety Dojo program has contributed in
providing following safety programs and facilities to our
employees:
• 10 Golden SHE Regulation
• APD Display & Fire Alarm Simulator
• Rotating, Involved Simulator & LOTO
• Handling & Transporting Simulator
• Confined Space Simulator
• Eye & Breathing Simulator
• Working at Height Simulator
• Evacuation Simulator
• Hoist Lifting Simulator & BOS Simulator
Setelah menyelesaikan sesi pelatihan, peserta akan melalui
tes pasca pelatihan untuk mengevaluasi pemahaman terkait
materi pelatihan yang diberikan.
After the training session, participants will be required to
take a Post Test to evaluate their understandings on the
training material.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kordsa Global, pada tahun
2015, Kordsa Global memberikan penghargaan kepada
Safety Dojo Perseroan sebagai Best Practice untuk
diadaptasi di pabrik Kordsa Global lainnya.
As an appreciation from Kordsa Global, in 2015, Kordsa
Global has named Indo Kordsa’s Safety DOJO as Best
Practice to be applied at other Kordsa Global plants.
150
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC)
Perseroan juga mendukung keselamatan karyawan dalam
aspek lain melalui kegiatan Indo Kordsa Safety Riding
Community (ISRC). Kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran karyawan untuk berkendara
secara aman dan berbagi informasi serta pengalaman safety
riding kepada sesama karyawan Perseroan. Pada tahun
2015, program ISRC diikuti oleh 536 karyawan.
Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC)
Indo Kordsa also promotes safety to the employees in
other aspects by implementing Indo Kordsa Safety Riding
Community (ISRC) program. The program aims to build
awareness of the employees to ride vehicle safely as well as
to share information and experience of safety riding among
Indo Kordsa’s employees.
Dampak Keuangan
Financial Impact of the Activities
Untuk melaksanakan kegiatan terkait tanggung jawab
Perseroan di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Ketenagakerjaan, Perseroan telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp738.346.600 selama tahun 2015.
To carry out activities related with our responsibility on
Occupational, Health, Safety and Employment (OHSE), we
have allocated IDR738.346.600 budget throughout 2015.
Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
Responsibility To Our Customers
Kebijakan
Policy
Perseroan juga terus melaksanakan komitmen untuk
meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan
kepada pelanggan, untuk meningkatkan kepuasan dan
kepercayaan pelanggan, untuk menjadikan Perseroan
sebagai pilihan utama. Komitmen tersebut sebagaimana
tertuang dalam misi dan nilai perseroan yang menjunjung
tinggi keselamatan, kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
The Company also continues to realize its commitment
to improve the quality of its products and services to
customers in order to increase the customers’ satisfaction
and trust to continue to make the Company as their first
choice of supplier. The commitment is clearly stated in the
company’s mission and corporate values that highly uphold
the customers’ safety, comfort and satisfaction.
Kegiatan
Activities
Perseroan secara aktif membuka seluruh saluran resmi bagi
pelanggan untuk memberikan komplain kritik dan pendapat
kepada Perseroan.
The Company actively open all official channels for the
customers to give their complaints, suggestions, critics, and
impressions to the Company.
Dampak Keuangan
Financial Impacts of the Activities
Perseroan memiliki kebijakan internal untuk mengelola
kegiatan terkait service excellence dan tingkat kepuasan
pelanggan.
The Company had their own policy to control the activities
related to service excellence and customer satisfaction.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
151
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Responsibility To The Community
Kebijakan
Policy
Perseroan juga berkomitmen untuk membangun aspek
sosial dan masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung
jawab Perseroan untuk meningkatkan dan memperbaiki
kesejahtaraan sosial masyarakat yang tinggal di sekitar
wilayah operasional Perseroan.
The Company’s commitment to keep developing the
social and community surrounding is a form of corporate
responsibility to constantly upgrade and improve social
welfare of the community surrounding the Company.
Kegiatan
Activities
Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu)
Sebagai salah satu bagian program CSR Perseroan, program
Rutilahu di Kabupaten Bogor. Program tersebut diresmikan
pada tanggal 6 Mei 2015 dengan melakukan renovasi 2
rumah dari 15 rumah yang direncanakan akan direnovasi
dalam program CSR Perseroan ini.
Marginal House Renovation Program
As one of our CSR program, Indo Kordsa Rutilahu
(Uninhabitable Housing) Renovation Project in Bogor
Regency. The program was inaugurated on May 6, 2015 at 2
renovated houses from 15 houses which are planned to be
renovated as Indo Kordsa CSR program.
Program renovasi Rutilahu akan dilaksanakan untuk 15
rumah di tiga Desa yaitu Sanja, Karang Asem Timur dan
Sukahati. Rumah yang dipilih telah melalui aktivitas survey
yang dilaksanakan oleh tim Perseroan dan disetujui oleh
Kepala Desa setempat. Sebagian besar rumah terpilih dihuni
oleh yatim piatu yang juga memperoleh beasiswa dari
Perseroan. Perseroan akan menyediakan materi renovasi
dan biaya pembangunan serta melakukan pengawasan
harian yang dilaksanakan oleh tim Perseroan. Program
Rutilahu diselesaikan dalam 4 tahapan selama 2,5 bulan.
The renovation program of Rutilahu of Indo Kordsa will be
carried out for 15 houses in three villages, namely Sanja,
Karang Asem Timur, and Sukahati village. Houses were
selected after a survey conducted by a team from Indo
Kordsa and approved by the relevant village head. Most
of the houses owned by orphans who also got scholarship
from Indo Kordsa. Indo Kordsa provided building materials
and the construction fee for the houses and supervised
every day by a team from Indo Kordsa. Rutilahu Program
will be completed in 4 stages within 2.5 months.
Selain program Rutilahu, Perseroan akan memfokuskan
program CSR tahun ini dengan mendukung perbaikan
fasilitas di tiga Desa serta memberikan bantuan fasilitas
pendidikan.
Beside supporting Rutilahu program, Indo Kordsa will
focus its CSR program this year by supporting reparation
of facilities in three villages and assisting in education
facilities.
152
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Bantuan Fasilitas Kesehatan Masyarakat
Pada tanggal 13 November 2015, Perseroan meresmikan
pembukaan Posyandu Nusa Indah yang dibangun dengan
bantuan Perseroan posyandu tersebut berlokasi di Desa
Karang Asem Timur dan dibangun dengan anggaran
mencapai Rp11.000.000. Selain posyandu, Perseroan juga
membangun instalansi pompa air di lokasi yang sama untuk
membantu masyarakat lokal menghadapi musim kemarau.
Public Health Facility Support
On November 13, 2015, the Company officially opened
Posyandu Nusa Indah (Local Baby Health Center) which was
built by the support of Indo Kordsa. The Posyandu is located
in Karang Asem Timur Village and was built with a budget
of Rp11,000,000. Besides the Posyandu, the Company also
installed a water pump in the same area in order to help the
local people during the dry season.
Perseroan juga berpartisipasi dalam kegiatan donasi
makanan dan susu untuk posyandu di daerah untuk
meningkatkan kualitas hidup bayi dan anak-anak di
lingkungan sekitar Perseroan.
The Company also took part in donating food and milk
to local posyandus to improve quality of life for baby and
toddlers in our neighborhoods.
Bantuan Fasilitas Pendidikan
Perseroan juga memberikan bantuan fasilitas pendidikan
kepada sekolah di daerah sekitar Citeureup. Bantuan
yang diberikan berupa komputer, papan tulis, meja, kursi
karpet dan buku yang diberikan kepada beberapa sekolah
antara lain Pesantren Arsyada (Desa Karang Asem Timur),
Raudhatussalam (Desa Karang Asem Timur dan Desa
Sukahati) serta Pondok Pesanteran Mahfakul Hikam (Desa
Karang Asem Timur).
Educational Facility Support
The Company also presented educational facilities
to schools in the Citeureup surrounding. Computers,
whiteboards, tables, chairs, carpets and books were donated
to some selected schools such as Arsyada Orphans School
(in Karang Asem Timur), Raudhatussalam (in Karang Asem
Timur and Sukahati) and Mahfakul Hikam Boarding School
(in Karang Asem Timur).
Program Magang dan Beasiswa
Perseroan bersama karyawan juga mendukung program
beasiswa kepada 40 anak yatim piatu di wilayah sekitar
Perseroan. Pemilihan penerima beasiswa dilakukan bekerja
sama dengan aparat pemerintahan setempat. Seluruh
karyawan dapat berpartisipasi dalam program ini. Di masa
yang akan datang, program beasiswa akan diarahkan untuk
menjangkau pihak yang lebih luas.
Internship and Scholarship Program
The Company and its employees jointly also supports better
education life by giving scholarship for 40 orphans in
surrounding area. Selection of recipient of scholarship was
jointly conducted with assistance of local village officer. All
employees voluntarily can join in this program. In years
to come scholarship program will be increased to reach
broader recipient.
Pada tahun ini, Perseroan juga memberikan program
internship pada siswa SMK di wilayah Bogor.
This year the Company also continues to provide internship
program for students from vocational school in Bogor area.
Sebanyak 36 siswa telah berhasil menyelesaikan program
magang di Perseroan pada tahun 2015. Program magang
Perseroan ditujukan untuk memperkenalkan dunia kerja
kepada siswa disamping untuk mendukung program
rekruitmen Perseroan untuk mencari calon pekerja yang
andal.
There were 36 students finishing internship program in
2015. The internship program was intended to introduce
the students to the working world, and also to support
recruitment program in the Company to seek reliable
employee candidate.
Dampak Keuangan
Financial Impact of the Activities
Untuk melaksanakan program tanggung jawab terhadap
masyarakat, Perseroan telah merealisasikan anggaran
mencapai Rp863.055.200 selama tahun 2015.
To carry out activities related with our responsibility to the
community, the Company have allocated budget amounted
IDR863.055.200 throughout 2015.
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
153
Laporan Kepada Pemegang Saham
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk
Report to Shareholders
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indo Kordsa Tbk dan Anak Perusahaan
Consolidated Financial Statements
PT Indo Kordsa Tbk and Its Subsidiary
77
Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk
155
PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
PT INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, dan 1 Januari 2014/ 31 Desember
2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and 2014, and
January 1, 2014/ December 31, 2013 and for
the years ended December 31, 2015 and 2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian
6
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/
31 DESEMBER 2013
Catatan/
Notes
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/
DECEMBER 31, 2013
31 Desember/
December 31,
2015
US$
31 Desember/
December 31,
2014 *)
US$
1 Januari 2014 *)/
31 Desember 2013 *)/
January 1, 2014 *)/
December 31, 2013 *)
US$
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya
dibayar dimuka lainnya
ASSETS
5
5,6
7
34
8,34
9
10
11,30
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
USD 283.648.281 pada 31 Desember 2015,
USD 274.957.095 pada 31 Desember 2014 dan
USD 263.981.181 pada 1 Januari 2014/
31 Desember 2013
Uang muka pembelian
aset tetap
Properti investasi
Goodwill
Aset pajak tangguhan
Investasi jangka panjang
Aset tak berwujud
Aset tidak lancar lainnya
12
4.624.174
111.515
3.811.089
261.731
2.070.134
60.370
2.660.598
25.313.183
767.257
29.262.204
1.300.746
29.587.716
259.634
52.227.255
15.891.267
20.563
483.906
52.997.342
19.936.328
40.106
505.768
42.061.749
14.754.345
1.010.053
1.862.212
1.162.737
102.097.679
109.402.632
91.543.671
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Other financial assets
Trade accounts receivable
Related parties
Third parties
Other accounts receivable
Related party
Third parties
Inventories - net
Prepaid taxes
Advances and other prepaid
expenses
Total Current Assets
NONCURRENT ASSETS
Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of
USD 283,648,281 at December 31, 2015,
USD 274,957,095 at December 31, 2014 and
USD 263,981,181 at January 1, 2014/
December 31, 2013
Advances for purchase of
property, plant and equipment
Investment property
Goodwill
Deferred tax assets
Long-term investments
Intangible assets
Other noncurrent assets
175.062.791
182.596.222
127.081.529
308.928
9.695.574
1.548.663
213.628
49.456
2.071.040
786.863
1.582.761
9.630.449
1.548.663
215.106
49.456
2.436.660
856.328
8.339.295
8.172.118
1.548.663
200.661
49.456
1.662.242
440.818
Jumlah Aset Tidak Lancar
189.736.943
198.915.645
147.494.782
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
291.834.622
308.318.277
239.038.453
TOTAL ASSETS
13
14
30
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/
31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
Catatan/
Notes
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/
DECEMBER 31, 2013 (Continued)
31 Desember/
December 31,
2015
US$
31 Desember/
December 31,
2014 *)
US$
1 Januari 2014 *)/
31 Desember 2013 *)/
January 1, 2014 *)/
December 31, 2013 *)
US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Utang jangka panjang jatuh tempo
dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
15
16
34
20.850.209
34.562.094
27.211.784
1.689.880
21.560.153
3.054.107
28.048.870
795.633
18.059.225
8,34
9
17,30
18
473.197
1.084.167
2.850.649
2.637.828
2.561.838
1.349.532
3.658.739
87.425
128.045
4.537.803
449.666
3.052.515
63.527
CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Related party
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Advances from customers
19
5.371.748
3.959.653
3.959.653
Current maturity of long-term loans
56.517.831
77.282.258
58.257.851
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas imbalan pasca kerja
NONCURRENT LIABILITIES
19
30
33
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham
Modal dasar - 700.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 450.000.000 saham
Tambahan modal disetor
Penghasilan komprehensif lain
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Total Current Liabilities
44.470.209
4.161.557
4.713.631
10.656.823
4.565.361
3.468.889
Long-term loans - net of current
maturity
Deferred tax liabilities - net
Employee benefits obligations
52.383.010
53.345.397
18.691.073
Total Noncurrent Liabilities
108.900.841
130.627.655
76.948.924
Total Liabilities
EQUITY
Capital stock - Rp 500 par value
per share
Authorized - 700,000,000 shares
Subscribed and paid-up 450,000,000 shares
Additional paid-in capital
Other comprehensive income
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
130.404.630
1.676.502
5.231.131
130.404.630
1.676.502
6.577.253
130.404.630
1.676.502
6.547.682
858.647
26.624.603
821.117
19.627.181
779.350
5.331.851
164.795.513
18.138.268
159.106.683
18.583.939
144.740.015
17.349.514
Equity attributable to the owners
of the Company
Noncontrolling interests
Jumlah Ekuitas
182.933.781
177.690.622
162.089.529
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
291.834.622
308.318.277
239.038.453
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang diatribusikan
kepada pemilik Perusahaan
Kepentingan nonpengendali
20
42.921.084
5.302.481
4.159.445
22
32
21
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
2015
US$
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
Catatan/
Notes
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
2014*)
US$
207.866.547
23,34
207.717.046
(172.571.775)
24,34
(172.750.271)
LABA KOTOR
35.294.772
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Keuntungan atas nilai properti investasi
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang
asing - bersih
Penghasilan bunga
Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
(5.477.788)
(6.343.717)
65.125
(1.218.696)
76.437
120.173
LABA USAHA
22.516.306
Beban keuangan
(4.231.918)
LABA SEBELUM PAJAK
18.284.388
BEBAN PAJAK - BERSIH
(5.710.782)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
12.573.606
Total pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi:
GROSS PROFIT
25
26
13
(5.353.743)
(6.594.701)
1.458.331
Selling expenses
General and administrative expenses
Gain on value of investment property
27
28
363.386
146.190
(330.338)
Gain (loss) on foreign exchange - net
Interest income
Other gains and losses - net
29
30
24.655.900
OPERATING PROFIT
(2.137.801)
Finance costs
22.518.099
PROFIT BEFORE TAX
(6.091.203)
INCOME TAX EXPENSES - NET
16.426.896
PROFIT FOR THE YEAR
OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Items that will not be reclassified subsequently
to profit or loss:
105.349
33
(968.523)
(26.338)
30
239.590
79.011
22
(728.933)
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
COST OF GOODS SOLD
34.966.775
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
NET SALES
Remeasurement of defined benefits
obligations
Income tax benefit (expense) relating to items
that will not be reclassified subsequently
to profit or loss
Total items that will not be reclassified
subsequently to profit or loss
Items that may be reclassified subsequently
to profit or loss:
(2.220.146)
22
1.158.906
Exchange differences on translating
foreign operations
Jumlah penghasilan komprehensif lain
setelah pajak
(2.141.135)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
10.432.471
16.856.869
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
10.412.569
2.161.037
14.337.097
2.089.799
PROFIT ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the Company
Noncontrolling interests
Laba bersih tahun berjalan
12.573.606
16.426.896
Profit for the year
14.366.668
2.490.201
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the Company
Noncontrolling interests
16.856.869
Total comprehensive income for the year
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
LABA PER SAHAM DASAR
9.066.447
1.366.024
429.973
21
21
10.432.471
0,0231
31
0,0319
Total other comprehensive income, net of tax
BASIC EARNINGS PER SHARE
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Catatan/
Notes
Saldo per 1 Januari 2014
(Dilaporkan sebelumnya)
Penyesuaian implementasi standar
akuntansi keuangan baru dan revisi
130.404.630
2, 41
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in
capital
US$
1.676.502
Penghasilan komprehensif lain/
Other comprehensive income
Selisih kurs
karena penjabaran
Pengukuran kembali
laporan
liabilitas
keuangan/
imbalan pasti/
Foreign currency
Remeasurement of
translation
defined benefits
adjustment
obligations
US$
US$
6.710.017
Ekuitas yang
dapat diatribusikan
kepada entitas
Saldo laba/Retained earnings
induk/
Kepentingan
Ditentukan
Tidak ditentukan Equity attributable nonpengendali/
penggunaannya/ penggunaannya/ to the owners of Noncontrolling Jumlah ekuitas/
Appropriated
Unappropriated
the Company
interests
Total equity
US$
US$
US$
US$
US$
-
779.350
5.926.802
162.861.249
(162.335)
-
130.404.630
1.676.502
6.710.017
(162.335)
779.350
5.331.851
144.740.015
17.349.514
162.089.529
-
-
-
-
14.337.097
14.337.097
2.089.799
16.426.896
22
-
-
-
-
-
22
-
-
743.902
-
-
743.902
Jumlah laba rugi komprehensif
(714.331)
(714.331)
(14.434)
(14.602)
-
743.902
415.004
-
14.337.097
14.366.668
2.490.201
16.856.869
-
-
-
(1.255.776)
Cadangan umum
32
-
-
-
-
41.767
Dividen
21
-
-
-
-
-
-
-
130.404.630
1.676.502
7.453.919
821.117
19.627.181
159.106.683
18.583.939
177.690.622
-
-
-
-
-
10.412.569
10.412.569
2.161.037
12.573.606
22
-
-
-
78.990
-
-
78.990
21
22
-
-
(1.425.112)
-
-
-
-
-
(1.425.112)
78.990
-
10.412.569
-
-
-
-
37.530
Saldo per 31 Desember 2014*)
Laba bersih tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Jumlah laba rugi komprehensif
Cadangan umum
Dividen
Saldo per 31 Desember 2015
32
21, 32
-
-
-
130.404.630
1.676.502
6.028.807
(876.666)
-
-
(797.676)
858.647
(37.530)
(3.377.617)
26.624.603
(1.425.112)
(795.034)
10.432.471
-
-
-
(1.811.695)
18.138.268
Appropriation for general reserve
Balance as of December 31, 2014*)
Profit for the year
Other comprehensive income
Remeasurement of defined
79.011
benefits obligations
Foreign currency translation
(2.220.146)
adjustment
1.366.024
(3.377.617)
Total comprehensive income
(1.255.776) Dividends
9.066.447
164.795.513
Balance as of January 1, 2014*)
Profit for the year*)
Other comprehensive income*)
Remeasurement of defined
(728.933)
benefits obligations
Foreign currency translation
1.158.906
adjustment
-
(41.767)
Balance as of January 1, 2014
(as previously reported)
Adjustment of opening balance in
relation to the application of new
(771.720)
accounting standards
-
(714.331)
(757.286)
17.363.948
-
-
(594.951)
145.497.301
-
Saldo per 1 Januari 2014*)
Laba bersih tahun berjalan*)
Penghasilan komprehensif lain*)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Modal disetor/
Paid-up
capital stock
US$
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Total comprehensive income
Appropriation for general reserve
(5.189.312) Dividends
182.933.781
Balance as of December 31, 2015
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
2015
US$
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada :
Pemasok
Direksi dan karyawan
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
2014
US$
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to :
Suppliers
Directors and employees
220.187.289
218.231.529
(179.384.648)
(13.592.363)
(171.475.825)
(13.858.127)
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan restitusi pajak dan bunga
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
27.210.278
8.458.927
(4.293.770)
(5.167.932)
32.897.577
6.936.361
(3.291.847)
(7.317.198)
Cash generated from operations
Refund of taxes and related interests
Interest and financial charges paid
Income taxes paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
26.207.503
29.224.893
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Kenaikan) rekening bank
yang dibatasi penggunaannya
Penerimaan bunga
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
150.216
76.437
(201.361)
146.190
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Pembayaran uang muka pembelian untuk
aset tetap
38.451
(6.296.046)
41.031
(65.799.225)
(308.928)
(1.582.761)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(6.339.870)
(67.396.126)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari utang jangka pendek dan
jangka panjang
Pembayaran utang jangka pendek dan
jangka panjang
Pembayaran dividen
Pembayaran dividen ke pemegang saham minoritas
Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
Decrease (Increase) in restricted cash in bank
Interest received
Proceeds from disposal of property, plant and
equipment
Acquisition of property, plant and equipment
Payment for advances of purchase of
property, plant and equipment
Net Cash Used in Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term and long-term loans
124.230.759
197.873.009
(138.079.674)
(3.377.617)
(1.811.695)
(156.689.705)
(1.255.776)
Payment of short-term and long-term loans
Payment of dividends
Dividends paid to minority shareholders
(19.038.227)
39.927.528
Net Cash (Used in) Provided by Financing
Activities
829.406
1.756.295
NET INCREASE IN CASH ON HAND
AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
3.811.089
(16.321)
2.070.134
(15.340)
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4.624.174
3.811.089
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014
1.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
UMUM
a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL
a.
Establishment and General Information
PT. Indo Kordsa Tbk (Perusahaan) didirikan
dalam rangka Undang-Undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 UndangUndang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta
No. 83 tanggal 8 Juli 1981 dari Ridwan Suselo,
S.H., notaris di Jakarta, yang diubah melalui
akta notaris No. 288 tanggal 27 November 1981
dan No. 261 tanggal 28 Januari 1982 dari
notaris yang sama. Akta-akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No.
Y.A.5/88/3 tanggal 2 Maret 1982 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 50 tanggal 22 Juni 1982,
Tambahan No. 771. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 39
tanggal 25 Juni 2015 dari Utiek R.
Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris di
Jakarta sehubungan dengan perubahan atas
dewan direksi dan komisaris Perusahaan.
Perubahan ini telah diketahui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusan No. AHUAH.01.03-0948439 tanggal 6 Juli 2015.
PT Indo Kordsa Tbk (“the Company”) was
established within the framework of the
Domestic Capital Investment Law No. 6 year
1968 as amended by Law No. 12 year 1970
based on notarial deed No. 83 dated July 8,
1981 of Ridwan Suselo, SH, public notary in
Jakarta and was amended by deeds No. 288
dated November 27, 1981 and No. 261 dated
January 28, 1982 by the same notary. These
deeds of establishment were approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia
in his decision letter No. Y.A.5/88/3 dated
March 2, 1982 and were published in State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 50
dated
June
22,
1982,
Supplement
No. 771. The Company's Articles of Association
have been amended several times, most recently
by Notarial Deed No. 39 dated June 25, 2015 of
Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public
notary in Jakarta concerning the changes in the
Company's
board
of
directors
and
commissioners.
The
amendment
was
acknowledged by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in its letter
No.
AHU-AH.01.03-0948439
dated
July 6, 2015.
Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal
4 Nopember 2011 dari Amrul Partomuan
Pohan, S.H., notaris di Jakarta, Perseroan telah
merubah statusnya dari Penanaman Modal
Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal
Asing. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusannya No.AHUAH.01.10.40382 tanggal 12 Desember 2011.
Based on Notarial Deed No. 6 dated
November 4, 2011 of Amrul Partomuan
Pohan, S.H., public notary in Jakarta, the
Company changed its status from Domestic
Investment Capital into Foreign Investment
Capital. The amendment was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10.40382 dated December 12, 2011.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. KEP137/WPJ.19/2011 tanggal 19 Oktober 2011,
Perusahaan
mendapatkan
izin
untuk
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata
uang Dollar Amerika Serikat didalam
menyelenggarakan pembukuan akunting mulai
sejak 1 Januari 2012.
Pursuant to the Decree of the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia No. KEP137/WPJ.19/2011 dated October 19, 2011, the
Company obtained the license to use English
language and United States Dollar in
maintaining its books of accounts starting on
January 1, 2012.
Perseroan berdomisili di Indonesia dengan
kantor pusat dan pabrik berlokasi di Jl.
Pahlawan, Desa Karang Asem Timur,
Citeureup, Bogor.
The Company is domiciled in Indonesia with
head office and plant located at Jl. Pahlawan,
Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor.
6
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan meliputi bidang manufaktur dan
pemasaran ban, filamen yarn (serat-serat nylon,
polyester, rayon), benang nylon untuk ban dan
bahan baku polyester (purified terepthalic acid).
Perusahaan
mulai
berproduksi
secara
komersial pada 1 April 1987. Hasil produksi
Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar
negeri, ke Eropa, Asia dan Timur Tengah.
Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak
(Grup) rata-rata 1.560 karyawan untuk tahun
2015 dan 1.527 karyawan untuk tahun 2014.
In accordance with article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of its
activities is to engage in manufacturing and
marketing of tire, yarn filaments (nylon,
polyester, rayon fibres), nylon tire cord and raw
material of polyester (purified terepthalic acid).
The Company started its commercial
operations on April 1, 1987. The Company’s
products are marketed in both domestic and
international markets, Europe, Asia and the
Middle East. The Company and its
subsidiaries (the “Group”) had average total
number of employees of 1,560 in 2015 and
1,527 in 2014.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha
Grup Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord
Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global,
Turki), suatu perusahaan yang berdomisili di
Turki. Susunan pengurus Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
The Company is one of the group of
companies owned by Kordsa Global
Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve
Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turkey), a
company domiciled in Turkey. The Company’s
management at December 31, 2015 consisted
of the following:
Presiden Komisaris
Komisaris
:
:
Cenk Alper
Ali Caliskan
Emine Duygu Kirca
Andreas Lesmana*
Adil Ilter Turan*
President Commissioner
Commissioners
Presiden Direktur
Direktur
:
:
Mehmet Zeki Kanadikirik
Ufuk Uzel
Volkan Ozkan
Raden Wahyu Yuniarto
Tatang Darmawidjaja
Mehmet Mesut Ada
Mehmet Tanju Ula**
President Director
Directors
(*) Komisaris Independen
(**) Direktur tidak terafiliasi
Komite Audit
Ketua
Anggota
b.
(*) Independent commissioners
(**) Not affiliated Directors
:
:
:
Entitas Anak
b.
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung
lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas Anak/
Subsidiaries
Audit Committee
Chairman
Members
Adil Ilter Turan
F. Antonius Alijoyo
Rodion Wikanto N
Domisili/
Domicile
Consolidated Subsidiaries
The Company has direct ownership interests
of more than 50% in the following
subsidiaries:
Jenis Usaha Utama/
Nature of Business
Persentase
Pemilikan/
Percentage
of Ownership
2015 dan/and 2014
Tahun
Operasi
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
Jumlah Aset/
Total Assets
31 Desember
31 Desember
2015/
2014*)/
December 31,
December 31,
2015
2014*)
US$
US$
Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (TIK)
Thailand
Tire Cord Fabric
64,19%
1993
53.306.267
58.538.380
PT Indo Kordsa Polyester (IKP)
Indonesia
Benang ban polyester /
Polyester tire yarn
99,91%
1997
76.923.966
77.638.109
*) Disajikan kembali (Catatan 2)/As restated (Note 2)
7
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
c.
2.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Penawaran Umum Saham dan Obligasi
c.
Dengan izin Menteri Keuangan No. SI127/SHM/MK.10/1990 tanggal 20 Juli 1990,
pada tanggal 5 September 1990, 12.500.000
saham Perseroan dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham telah dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya,
efektif mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa
Efek Indonesia. Dengan surat Bursa Efek
Jakarta No. S-86/BEJ/VI/1992 tanggal 17 Juni
1992 dan No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 tanggal
12 Juli 1994 dan Bursa Efek Surabaya
No. 72/EMT/LIST/BESA/II/94 tanggal 12 Juli
1994, seluruh saham Perseroan yang
ditempatkan dan disetor per akhir tahun 1994.
yaitu 225.000.000 saham, telah dicatatkan di
kedua bursa tersebut. Pada tahun 1997, telah
dilakukan pemecahan nilai nominal saham
(stock splits) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per
saham, sehingga jumlah saham beredar
bertambah dari 225.000.000 saham menjadi
450.000.000 saham. Dengan surat Bursa Efek
Jakarta No. PENG-343/BEJ-1.2/0897 tanggal
26 Agustus 1997 dan surat Bursa Efek
Surabaya No. 206/PENG-IST/BES/CB/VIII/97
tanggal 21 Agustus 1997, seluruh saham
Perseroan yang telah ditempatkan, yaitu
sebanyak 450.000.000 saham, telah dicatatkan
seluruhnya di kedua bursa tersebut.
In accordance with the approval of the
Minister
of
Finance
No.
SI127/SHM/MK.10/1990 dated July 20, 1990,
on September 5, 1990, the Company listed
12,500,000 shares with par value of Rp 1,000
per share at the Jakarta Stock Exchange and
the Surabaya Stock Exchange, which from
December 1, 2007 became in effect the
Indonesia Stock Exchange. By the letters
from the Jakarta Stock Exchange No. S86/BEJ/VI/1992 dated June 17, 1992 and No.
S-129/BEJ/I.1/VII/94 dated July 12, 1994 and
the Surabaya Stock Exchange No.
72/EMT/LIST/BES/VII/94 dated July 12,
1994, all of the Company's issued and paidup shares at year end 1994, i.e. 225,000,000
shares, were listed at both stock exchanges.
In 1997, the Company changed the par value
of shares (stock split) from Rp 1,000 to
Rp 500 per share: consequently, the number
of outstanding shares increased from
225,000,000 to 450,000,000. By a letter from
the Jakarta Stock Exchange No. PENG343/BEJ-1.2/0897 dated August 26, 1997,
and a letter from the Surabaya Stock
Exchange
No.
206/PENG-LIST/BES/
CB/VIII/97 dated August 21, 1997, all of the
Company's issued shares, i.e. 450,000,000
shares, were listed at both stock exchanges.
Dengan surat Bursa Efek Surabaya No. T2099/LIST/BES/VIII/99 tanggal 3 Agustus 1999,
Perseroan mengakhiri pencatatan seluruh
saham Perseroan yang beredar di Bursa Efek
Surabaya, efektif sejak tanggal 5 September
1999.
By a letter from the Surabaya Stock
Exchange No. T2-099/LIST/BESMH/99 dated
August 3, 1999, all of the Company's issued
shares were delisted from the Surabaya
Stock Exchange, effective from September 5,
1999.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
seluruh
saham
Perusahaan
sejumlah
450.000.000 lembar saham telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, all of the
Company's 450,000,000 outstanding shares
have been listed on the Indonesia Stock
Exchange.
PENERAPAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (ISAK)
a.
Public Offering of Shares and Bonds
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan
ADOPTION
OF
NEW
AND
REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS
(“PSAK”)
AND
INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)
a.
Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan
semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan
Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Group adopted the
following new and revised standards and
interpretations issued by the Financial
Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to its
operations and effective for accounting period
beginning on January 1, 2015.
ï‚·
ï‚·
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan
8
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of
Financial Statements
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Amandemen
terhadap
PSAK
1
memperkenalkan terminologi baru untuk
laporan
laba
rugi
komprehensif.
Berdasarkan amandemen terhadap PSAK
1, laporan laba rugi komprehensif telah
diubah namanya menjadi “laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain”.
Amandemen
terhadap
PSAK
1
mempertahankan opsi untuk menyajikan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain baik sebagai suatu laporan tunggal
atau disajikan dalam dua laporan terpisah
tetapi berturut-turut. Namun, amandemen
terhadap
PSAK
1,
mengharuskan
tambahan pengungkapan dalam bagian
penghasilan komprehensif lain dimana
pos-pos dari penghasilan komprehensif
lain dikelompokkan menjadi dua kategori:
(1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke
laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih
lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce
new terminology for the statement of
comprehensive income. Under the
amendments to PSAK 1, the statement
of comprehensive income is renamed as
a “statement of profit or loss and other
comprehensive
income”.
The
amendments to PSAK 1 retain the option
to present profit or loss and other
comprehensive income in either a single
statement or in two separate but
consecutive statements. However, the
amendments to PSAK 1, require
additional disclosures to be made in the
other comprehensive income section
such that items of other comprehensive
income are grouped into two categories:
(1) items that will not be reclassified
subsequently to profit or loss; and (2)
items that may be reclassified
subsequently to profit or loss when
specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara
retrospektif, dan oleh karena itu penyajian
pos penghasilan komprehensif lain telah
dimodifikasi
untuk
mencerminkan
perubahan tersebut.
The amendments have been applied
retrospectively,
and
hence
the
presentation
of
items
of
other
comprehensive income has been
modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga relevan
terhadap Grup mengenai jika laporan
posisi keuangan pada posisi awal periode
terdekat sebelumnya (laporan posisi
keuangan ketiga) dan catatan terkait harus
disajikan.
Amandemen
menjelaskan
bahwa laporan posisi keuangan ketiga
diharuskan
jika
a)
suatu
entitas
menerapkan kebijakan akuntansi secara
retrospektif, atau penyajian kembali
retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos
dalam laporan keuangannya, dan b)
penerapan penyajian kembali retrospektif
atau reklasifikasi mempunyai pengaruh
material atas informasi dalam laporan
posisi keuangan ketiga. Amandemen
menjelaskan bahwa catatan terkait tidak
perlu disajikan dalam laporan posisi
keuangan ketiga.
Also relevant to the Group is the
amendment to PSAK 1 regarding when a
statement of financial position as of the
beginning of the preceding period (third
statement of financial position) and the
related notes are required to be
presented. The amendments specify
that a third statement of financial position
is required when a) an entity applies an
accounting policy retrospectively, or
makes a retrospective restatement or
reclassification of items in its financial
statements, and b) the retrospective
application,
restatement
or
reclassification has a material effect on
the information in the third statement of
financial position.
The amendments
specify that related notes are not
required to accompany the third
statement of financial position.
Dalam tahun berjalan, Grup telah
menerapkan PSAK 24 (revisi 2013),
Imbalan Kerja, yang menghasilkan
pengaruh material pada informasi dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian
pada
tanggal
1
Januari
2014/
31 Desember 2013. Sesuai dengan
amandemen terhadap PSAK 1, Grup telah
menyajikan laporan posisi keuangan
konsolidasian
ketiga
pada
tanggal
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 tanpa
catatan yang terkait. Untuk detail lebih
lanjut lihat Catatan 41.
In the current year, the Group has
applied PSAK 24 (revised 2013),
Employee Benefit, which has resulted in
material effects on the information in the
consolidated statement of financial
position as of January 1, 2014/
December 31, 2013. In accordance with
the amendments to PSAK 1, the Group
has presented a third consolidated
statement of financial position as of
January 1, 2014/ December 31, 2013
without the related notes. See further
details in Note 41.
9
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
ï‚·
ï‚·
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
ï‚·
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK 4 (revised 2013),
Financial Statements
Separate
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri” telah diubah namanya menjadi
PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan
Tersendiri” yang menjadi suatu standar
yang
mengatur
laporan
keuangan
tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak
diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated
and Separate Financial Statements” has
been renamed PSAK 4 (revised 2013),
“Separate Financial Statements” which
continues to be a standard dealing solely
with separate financial statements. The
existing guidance for separate financial
statements remains unchanged.
Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 4 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
ï‚·
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas
akuntansi program imbalan pasti dan
pesangon. Perubahan paling signifikan
terkait akuntansi atas perubahan dalam
kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan
perubahan dalam kewajiban imbalan pasti
dan nilai wajar aset program ketika
amandemen terjadi, dan karenanya
menghapus pendekatan koridor yang
diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi
sebelumnya dan mempercepat pengakuan
biaya jasa lalu. Amandemen tersebut
mensyaratkan seluruh keuntungan dan
kerugian aktuaria diakui segera melalui
penghasilan komprehensif lain agar
supaya aset atau liabilitas pensiun bersih
diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian
mencerminkan
jumlah
keseluruhan dari defisit atau surplus
program. Selanjutnya, biaya bunga dan
imbal hasil aset program yang digunakan
dalam PSAK 24 versi sebelumnya
digantikan dengan nilai ”bunga neto”
berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang
dihitung dengan mengalikan tingkat
diskonto dengan liabilitas atau aset
imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change
the accounting for defined benefit plans
and termination benefits. The most
significant change relates to the
accounting for changes in defined benefit
obligations and plan assets. The
amendments require the recognition of
changes in defined benefit obligations
and in fair value of plan assets when they
occur, and hence eliminate the 'corridor
approach' permitted under the previous
version of PSAK 24 and accelerate the
recognition of past service costs. The
amendments require all actuarial gains
and losses to be recognised immediately
through other comprehensive income in
order for the net pension asset or liability
recognised in the consolidated statement
of financial position to reflect the full
value of the plan deficit or surplus.
Furthermore, the interest cost and
expected return on plan assets used in
the previous version of PSAK 24 are
replaced with a “net interest” amount
under PSAK 24 (revised 2013) which is
calculated by applying the discount rate
to the net defined benefit liability or asset.
Perubahan ini berdampak pada jumlah
yang diakui dalam laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tahuntahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24
(revisi 2013), memperkenalkan perubahan
tertentu dalam penyajian biaya manfaat
pensiun termasuk pengungkapan yang
lebih luas.
These changes have had an impact on
the amounts recognized in profit or loss
and other comprehensive income in prior
years. In addition, PSAK 24 (revised
2013) introduces certain changes in the
presentation of the defined benefit cost
including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku
untuk penerapan pertama kali atas PSAK
24 (revisi 2013). Grup menerapkan
ketentuan transisi yang relevan dan
menyajikan
kembali
jumlah-jumlah
komparatif
atas
dasar
retrospektif
(Catatan 41).
Specific transitional provisions are
applicable to first-time application of
PSAK 24 (revised 2013). The Group has
applied
the
relevant
transitional
provisions and restated the comparative
amounts on a retrospective basis
(Note 41).
10
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
ï‚·
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
Amandemen terhadap PSAK 46: (1)
menghilangkan pengaturan tentang pajak
final yang sebelumnya termasuk dalam
ruang lingkup standar; dan (2) menetapkan
praduga yang dapat dibantah bahwa
jumlah tercatat properti investasi yang
diukur menggunakan model nilai wajar
dalam PSAK 13, Properti Investasi akan
dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1)
remove references to final tax which was
previously scoped in the standard; and
(2) establish a rebuttable presumption
that the carrying amount of an
investment property measured using the
fair value model in PSAK 13, Investment
Property will be recovered entirely
through sale.
Berdasarkan
amandemen
tersebut,
kecuali praduga yang dapat dibantah,
pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau
aset pajak tangguhan yang disyaratkan
untuk mencerminkan konsekuensi pajak
dari pemulihan jumlah tercatat properti
investasi melalui penjualan. Praduga
penjualan ini dapat dibantah jika properti
investasi dapat disusutkan dan investasi
properti dimiliki dalam model bisnis yang
bertujuan untuk mengonsumsi secara
substantial seluruh manfaat ekonomis atas
investasi properti dari waktu ke waktu,
bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the
presumption
is
rebutted,
the
measurement of the deferred tax liability
or deferred tax asset is required to reflect
the tax consequences of recovering the
carrying amount of the investment
property through sale. The “sale”
presumption is rebutted if the investment
property is depreciable and the
investment property is held within a
business model whose objective is to
consume substantially all of the
economic benefits embodied in the
investment property over time, rather
than through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 46 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
ï‚·
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai
Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of
Assets
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan
persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran
Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended
incorporate
the
requirements
PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 48 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
PSAK 50 (revisi 2014),
Keuangan: Penyajian
ï‚·
Instrumen
Amandemen
terhadap
PSAK
50
mengklarifikasi
penerapan
tentang
persyaratan saling hapus. Secara khusus,
amandemen tersebut mengklarifikasi arti
dari “saat ini memiliki hak yang dapat
dipaksakan
secara
hukum
untuk
melakukan saling hapus” dan “realisasi
dan penyelesaian secara simultan”.
Amandemen tersebut juga mengklarifikasi
bahwa pajak penghasilan yang terkait
dengan distribusi kepada pemegang
instrumen ekuitas dan biaya transaksi
dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi
2014).
to
of
PSAK 50 (revised 2014), Financial
Instruments: Presentation
The amendments to PSAK 50 clarify
existing application issues relating to the
offsetting requirements. Specifically, the
amendments clarify the meaning of
“currently has a legal enforceable right of
set-off” and “simultaneous realization
and settlement.” The amendments also
clarify that income tax on distributions to
holders of an equity instrument and
transaction costs of an equity transaction
should be accounted for in accordance
with PSAK 46 (revised 2014).
11
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Amandemen ini mengharuskan penerapan
secara retrospektif. Grup tidak mempunyai
perjanjian saling hapus, penerapan
amandemen tidak mempunyai pengaruh
material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian.
The amendments require retrospective
application. As the Group does not have
any offsetting arrangements in place, the
application of the amendments has had
no material impact on the disclosures or
on the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2014), Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement
Amandemen
terhadap
PSAK
55
memberikan panduan persyaratan untuk
menghentikan akuntansi lindung nilai
ketika
derivatif
ditetapkan
sebagai
instrumen
lindung
nilai
dinovasi
berdasarkan
keadaan
tertentu.
Amandemen tersebut juga mengklarifikasi
bahwa setiap perubahan nilai wajar
derivatif yang ditetapkan sebagai suatu
instrumen lindung nilai akibat dari novasi
termasuk dalam penilaian dan pengukuran
dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya,
amandemen
tersebut
mengklarifikasi
akuntansi dari derivatif melekat dalam hal
reklasifikasi aset keuangan keluar dari
kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat
pembahasan dalam ISAK 26.
The amendments to PSAK 55 provide
relief from the requirement to discontinue
hedge accounting when a derivative
designated as a hedging instrument is
novated under certain circumstances.
The amendments also clarify that any
change to the fair value of the derivative
designated as a hedging instrument
arising from the novation should be
included in the assessment and
measurement of hedge effectiveness.
Further, the amendments clarify the
accounting for embedded derivatives in
the case of a reclassification of a financial
asset out of the “fair value through profit
or loss” category – see discussion in
ISAK 26.
Standar
ini
juga
diubah
untuk
memasukkan persyaratan dari PSAK 68,
Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to
incorporate
the
requirements
of
PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 55 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
PSAK 60 (revisi 2014),
Keuangan: Pengungkapan
ï‚·
Instrumen
Amandemen
terhadap
PSAK
60
menambahkan persyaratan pengungkapan
transaksi termasuk pengalihan aset
keuangan. Amandemen ini dimaksudkan
untuk memberikan transparansi yang lebih
besar terkait eksposur risiko jika aset
keuangan dialihkan tetapi entitas yang
mengalihkan tetap memilih keterlibatan
berkelanjutan
atas
aset
tersebut.
Amandemen tersebut juga mensyaratkan
pengungkapan jika aset keuangan
dialihkan tidak merata sepanjang periode.
Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk
mengungkapkan tentang hak saling hapus
dan pengaturan terkait (sebagai contoh
persyaratan penyerahan jaminan) untuk
instrumen
keuangan
berdasarkan
perjanjian menyelesaikan secara neto
yang dapat dipaksakan dan perjanjian
serupa.
12
PSAK 60 (revised 2014), Financial
Instruments: Disclosures
The amendments to PSAK 60 increase
the
disclosure
requirements
for
transactions involving transfers of
financial assets. These amendments are
intended to provide greater transparency
around risk exposures when a financial
asset is transferred but the transferor
retains some level of continuing
exposure in the asset. The amendments
also require disclosures where transfers
of financial assets are not evenly
distributed throughout the period.
Further, entities are required to disclose
information about rights of offset and
related arrangements (such as collateral
posting requirements) for financial
instruments under an enforceable master
netting
agreement
or
similar
arrangement.
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Amandemen ini
diterapkan secara
retrospektif. Grup tidak mempunyai
pengaturan saling hapus, penerapan
amandemen tidak mempunyai pengaruh
material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian.
The amendments have been applied
retrospectively. As the Group does not
have any offsetting arrangements in
place, the application of the amendments
has had no material impact on the
disclosures or the amounts recognized in
consolidated financial statements.
ï‚·
ï‚·
PSAK
65,
Konsolidasian
Laporan
ï‚·
Keuangan
PSAK 65,
Statements
Consolidated
Financial
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK
4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Tersendiri, yang
mengatur dengan laporan keuangan
konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian
– Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4
(Revised 2009), Consolidated and
Separate Financial Statements, that
deals
with consolidated
financial
statements, and ISAK 7, Consolidation –
Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya
satu dasar untuk konsolidasian bagi
seluruh entitas, dan dasarnya adalah
pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis
for consolidation for all entities, and that
basis is control.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan
diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur
atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee; dan (c)
kemampuan
untuk
menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
Sebelumnya, definisi pengendalian adalah
kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional suatu entitas
untuk memperoleh manfaat dari aktivitas
entitas tersebut.
A more robust definition of control has
been developed that includes three
elements: (a) power over an investee; (b)
exposure, or rights, to variable returns
from its involvement with the investee;
and (c) ability to use its power over the
investee to affect the amount of the
investor’s returns. Previously, control
was defined as the power to govern the
financial and operating policies of an
entity so as to obtain benefits from its
activities.
PSAK 65 juga menambahkan pedoman
penerapan untuk membantu dalam
penilaian apakah investor mengendalikan
investee dalam skenario yang kompleks.
PSAK 65 also adds an application
guidance to assist in assessing whether
an investor controls an investee in
complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai
kembali
apakah
investor
tersebut
mempunyai pengendalian atas investee
pada saat ketentuan transisi, dan
mensyaratkan penerapan pernyataan ini
secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess
whether or not they have control over the
investees on transition, and requires
retrospective application.
Penerapan PSAK 65 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 65 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
ï‚·
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama.
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in
Joint Ventures.
13
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PSAK 66 mengatur bagaimana suatu
pengaturan bersama harus diklasifikasikan
dimana dua atau lebih pihak mempunyai
pengendalian bersama. Berdasarkan
PSAK
66,
pengaturan
bersama
diklasifikasikan sebagai operasi bersama
atau ventura bersama, tergantung pada
hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam
pengaturan
bersama
dengan
mempertimbangkan struktur dan bentuk
hukum pengaturan, persyaratan yang
disetujui oleh para pihak dalam pengaturan
kontraktual dan, jika relevan, fakta dan
keadaan lain. Sebaliknya berdasarkan
PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan
bersama: pengendalian bersama entitas,
pengendalian
bersama
aset
dan
pengendalian bersama operasi. Klasifikasi
pengaturan bersama berdasarkan PSAK
12
adalah
terutama
ditentukan
berdasarkan bentuk hukum dari perjanjian.
PSAK 66 deals with how a joint
arrangement should be classified where
two or more parties have joint control.
Under PSAK 66, joint arrangements are
classified as joint operations or joint
ventures, depending on the rights and
obligations of the parties to the joint
arrangements by considering the
structure, the legal form of the
arrangements, the contractual terms
agreed by parties to the arrangement,
and, when relevant, other facts and
circumstances. In contrast, under PSAK
12, there are three types of joint
arrangements: jointly controlled entities,
jointly controlled assets and jointly
controlled operations. The classification
of joint arrangements under PSAK 12
was primarily determined based on the
legal form of the arrangement.
Pilihan kebijakan akuntansi metode
konsolidasi proposional yang ada untuk
pengendalian bersama entitas telah
dihapuskan.
Ventura
bersama
berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatat dengan menggunakan akuntansi
metode ekuitas.
The
existing
policy
choice
of
proportionate consolidation for jointly
controlled entities has been eliminated.
Joint ventures under PSAK 66 are
required to be accounted for using the
equity method of accounting.
Penerapan PSAK 66 tidak mempunyai
pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 66 has had no
material impact on the disclosures or on
the amounts recognized in consolidated
financial statements.
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain
PSAK 67, Disclosures of Interests in
Other Entities
PSAK 67 adalah standar pengungkapan
baru dan berlaku untuk entitas yang
mempunyai kepentingan dalam entitas
anak, pengaturan bersama, entitas
asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak
dikonsolidasi.
PSAK 67 is a new disclosure standard
and is applicable to entities that have
interests
in
subsidiaries,
joint
arrangements,
associates
or
unconsolidated structured entities.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67,
memberikan tambahan pengungkapan
yang lebih luas atas laporan keuangan
konsolidasian (Catatan 21).
In general, the application of PSAK 67,
has resulted in more extensive
disclosures in the consolidated financial
statements (Note 21).
ï‚·
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas
pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
atas pengukuran nilai wajar. Standar
tersebut tidak mengubah persyaratan
mengenai pos-pos yang harus diukur atau
diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 establishes a single source of
guidance for fair value measurements
and disclosures about fair value
measurements. The standard does not
change the requirements regarding
which items should be measured or
disclosed at fair value.
14
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar,
menetapkan suatu kerangka dasar atas
pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan
pengungkapan tentang pengukuran nilai
wajar.
PSAK 68 defines fair value, establishes
a framework for measuring fair value,
and requires disclosure about fair value
measurements.
Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas;
Standar tersebut berlaku baik pada pospos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non-keuangan ketika PSAK lain
mensyaratkan
atau
mengijinkan
pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
atas pengukuran nilai wajar, kecuali
kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 is broad; it applies
to both financial instrument items and
non-financial instrument items for which
other PSAK require or permit fair value
measurements and disclosures about
fair value measurements, except in
specified circumstances.
PSAK 68 mengharuskan penerapan
secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK
68
requires
prospective
application from January 1, 2015.
Selain itu, ketentuan transisi khusus
diberikan kepada entitas sehingga entitas
tidak perlu menerapkan persyaratan
pengungkapan yang ditetapkan dalam
standar ini dalam informasi komparatif
yang disediakan untuk periode sebelum
penerapan awal dari standar. Sesuai
dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak
membuat pengungkapan baru yang
disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode
komparatif
tahun
2014.
Selain
pengungkapan tambahan, penerapan
PSAK 68 tidak berdampak material atas
jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian.
In
addition,
specific
transitional
provisions were given to entities such
that they need not apply the disclosure
requirements set out in this standard in
comparative information provided for
periods before the initial application of
this standard. In accordance with these
transitional provisions, the Group has not
made any new disclosures required by
PSAK 68 for the 2014 comparative
period. Other than the additional
disclosures, the application of PSAK 68
has not had any material impact on the
amounts recognized in the consolidated
financial statements.
ï‚·
b.
ï‚·
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif
Melekat
ISAK 26, Reassessment of Embedded
Derivatives
Amandemen
terhadap
ISAK
26
mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat
dalam hal reklasifikasi aset keuangan
keluar dari kategori nilai wajar melalui laba
rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the
accounting for embedded derivatives in
the case of a reclassification of a financial
asset out of the “fair value through profit
or loss” category.
Penerapan amandemen ISAK 26 tidak
memiliki pengaruh yang material terhadap
jumlah yang diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian Grup.
The application of this amendment to
ISAK 26 has not had any material impact
on the amounts recognized in the
consolidated financial statements of the
Group.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi
belum diterapkan
b.
Standards and interpretations in issue not
yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards
effective for periods beginning on or after
January 1, 2016, with early application
permitted as are follows:
Standar
ï‚·
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.
Standard
ï‚·
PSAK 110 (revised 2015): Accounting for
Sukuk.
15
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Penyesuaian
ï‚·
PSAK 5: Segmen Operasi;
ï‚·
PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi;
ï‚·
PSAK 13: Properti Investasi;
ï‚·
PSAK 16: Aset Tetap;
ï‚·
PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud;
ï‚·
PSAK 22: Kombinasi Bisnis;
ï‚·
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan;
ï‚·
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham; dan
ï‚·
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Improvements
ï‚·
PSAK 5: Operating Segments;
ï‚·
PSAK 7: Related Party Disclosures;
ï‚·
PSAK 13: Investments Property;
ï‚·
PSAK 16: Property, Plant and Equipment;
ï‚·
PSAK 19: Intangible Assets;
ï‚·
PSAK 22: Business Combination;
ï‚·
PSAK 25: Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and Errors;
ï‚·
PSAK 53: Share-based Payments; and
ï‚·
PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amandemen standar dan interpretasi berikut
efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara
retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation
which are effective for periods beginning on or
after January 1, 2016, with retrospective
application are as follows:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK
4:
Laporan
Keuangan
Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam
Laporan Keuangan Tersendiri;
PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program
Imbalan Pasti: Iuran Pekerja;
PSAK
65:
Laporan
Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi; dan
ISAK 30: Pungutan.
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK 4: Separate Financial Statements
about Equity Method in Separate
Financial Statements;
PSAK 15: Investment Entities: Applying
the Consolidation Exception;
PSAK 24: Defined Benefit Plans:
Employee Contributions;
PSAK 65: Consolidation Financial
Statements about Investment Entities:
Applying the Consolidation Exception;
PSAK 67: Disclosures of Interest in Other
Entities about Investment Entities: Applying
the Consolidation Exception; and
ISAK 30: Levies.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
yang diterapkan secara prospektif yaitu:
The amendments to standards effective for
periods beginning on or after January 1, 2016,
with amendments to be applied prospectively
are as follows:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi;
PSAK
19:
Aset
Tak
berwujud
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi; dan
PSAK
66:
Pengaturan
Bersama
tentang Akuntansi
Akuisisi Kepentingan
dalam Operasi Bersama.
ï‚·
ï‚·
PSAK 16: Property, Plant and Equipment
about Clarification of Acceptable Methods
of Depreciation and Amortization;
PSAK 19: Intangible Asset about
Clarification of Acceptable Methods of
Depreciation and Amortization; and
PSAK 66: Joint Arrangements about
Accounting for Acquisitions of Interests in
Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut
efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini
diperkenankan
yaitu
amandemen
PSAK
1:
Penyajian
Laporan
Keuangan tentang
Prakarsa
Pengungkapan
dan
ISAK
31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13:
Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation
effective for periods beginning on or after
January 1, 2017, with early application
permitted are amendments to PSAK 1:
Presentation of Financial Statements about
Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope
Interpretation of PSAK 13: Investment
Property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan
amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard
effective for periods beginning on or after
January 1, 2018, with early application
permitted are PSAK 69: Agriculture and
amendments to PSAK 16: Property, Plant and
Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
16
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan konsolidasian, dampak dari standar
dan interpretasi tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui
atau diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the consolidated
financial statements, the effect of adoption of
these standards and interpretations on the
consolidated financial statements is not known
nor reasonably estimable by management.
3.
IKHTISAR
PENTING
a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES
a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan
konsolidasian ini tidak ditujukan untuk
menyajikan posisi keuangan, peforma
keuangan dan arus kas sesuai dengan prinsip
dan praktek pelaporan yang berlaku di negaranegara lain.
b.
ACCOUNTING
Statement of Compliance
The consolidated financial statements of the
Group have been prepared in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards.
These consolidated financial statements are
not intended to present the financial position,
financial peformance and cash flows in
accordance with accounting principles and
reporting practices generally accepted in other
countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian adalah biaya historis, kecuali
properti dan instrumen keuangan tertentu
yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai
wajar pada setiap akhir periode pelaporan,
yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di
bawah ini. Mata uang penyajian yang
digunakan
untuk
penyusunan
laporan
keuangan konsolidasian adalah mata uang
USD.
The consolidated financial statements have
been prepared on the historical cost basis
except for certain properties and financial
instruments that are measured at revalued
amounts or fair values at the end of each
reporting period, as explained in the
accounting policies below. The presentation
currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is the USD.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai
wajar dari imbalan yang diberikan dalam
pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair
value of the consideration given in exchange
for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran,
terlepas apakah harga tersebut dapat
diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain. Dalam
mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas,
Grup memperhitungkan karakteristik aset atau
liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan
karakteristik tersebut ketika menentukan
harga aset atau liabilitas pada tanggal
pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan
pengukuran dan/atau pengungkapan dalam
laporan keuangan konsolidasian ditentukan
berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk
pengukuran
yang
memiliki
beberapa
kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan
merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi
neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam
PSAK 48.
Fair value is the price that would be received
to sell an asset or paid to transfer a liability in
an orderly transaction between market
participants at the measurement date,
regardless of whether that price is directly
observable or estimated using another
valuation technique. In estimating the fair
value of an asset or a liability, the Group takes
into account the characteristics the asset or a
liability if market participants would take those
characteristics into account when pricing the
asset or liability at the measurement date. Fair
value for measurement and/or disclosure
purposes in these consolidated financial
statements is determined on such a basis,
except for measurements that have some
similarities to fair value but are not fair value,
such as net realizable value in PSAK 14 or
value in use in PSAK 48.
17
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan,
pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level
1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk
pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi
dan signifikansi input pada pengukuran nilai
wajar secara keseluruhan, yang digambarkan
sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes,
fair value measurements are categorized into
Level 1, 2 or 3 based on the degree to which
the inputs to the fair value measurements are
observable and the significance of the inputs
to the fair value measurement in its entirety,
which are described as follows:

Input Level 1 adalah harga kuotasian
(tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik yang dapat
diakses entitas pada tanggal pengukuran;

Level 1 inputs are quoted prices
(unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities that the entity
can access at the measurement date;

Input Level 2 adalah input, selain harga
kuotasian yang termasuk dalam Level 1,
yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung maupun
tidak langsung; dan

Level 2 inputs are inputs, other than
quoted prices included within Level 1,
which are observable for the asset or
liability, either directly or indirectly; and

Input Level 3 adalah input yang tidak dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas.

Level 3 inputs are unobservable inputs
for the asset or liability.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan
keuangan
konsolidasian
menggabungkan
laporan
keuangan
Perusahaan dan entitas yang dikendalikan
oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk
entitas terstruktur). Pengendalian tercapai
dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas
investee; eksposur atau hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee;
dan kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya
atas
investee
untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
The consolidated financial statements
incorporate the financial statements of the
Company and entities (including structured
entities) controlled by the Company and its
subsidiaries. Control is achieved where the
Company has the power over the investee; is
exposed, or has rights, to variable returns from
its involvement with the investee; and has the
ability to use its power to affect its returns.
Perusahaan menilai kembali apakah entitas
tersebut adalah investee jika fakta dan
keadaan yang mengindikasikan adanya
perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga
elemen pengendalian yang disebutkan di atas.
The Company reassesses whether or not it
controls an investee if facts and circumstances
indicate that there are changes to one or more
of the three elements of control listed above.
Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak
suara mayoritas di-investee, ia memiliki
kekuasaan atas investee ketika hak suara
investor
cukup
untuk
memberinya
kemampuan praktis untuk mengarahkan
aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan
mempertimbangkan seluruh fakta dan
keadaan yang relevan dalam menilai apakah
hak suara Perusahaan cukup untuk
memberikan
Perusahaan
kekuasaan,
termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara
Perusahaan relatif terhadap ukuran dan
penyebaran kepemilikan pemilik hak suara
lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh
Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak
lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan
kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan
keadaan tambahan apapun mengindikasikan
bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak
memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan
aktivitas yang relevan pada saat keputusan
perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan
dalam RUPS sebelumnya.
When the Company has less than a majority of
the voting rights of an investee, it has power
over the investee when the voting rights are
sufficient to give it the practical ability to direct
the relevant activities of the investee
unilaterally. The Company considers all
relevant facts and circumstances in assessing
whether or not the Company’s voting rights in
an investee are sufficient to give it power,
including (i) the size of the Company’s holding
of voting rights relative to the size and
dispersion of holding of the other vote holders;
(ii) potential voting rights held by the
Company, other vote holders or other parties;
(iii) rights arising from other contractual
arrangements; and (iv) any additional facts
and circumstances that indicate that the
Company has, or does not have, the current
ability to direct the relevant activities at the
time that decisions need to be made, including
voting patterns at previous shareholders’
meetings.
18
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Konsolidasi entitas anak dimulai ketika
Perusahaan memperoleh pengendalian atas
entitas anak dan akan dihentikan ketika
Perusahaan kehilangan pengendalian pada
entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan
beban entitas anak diakuisisi atau dijual
selama tahun berjalan termasuk dalam
laporan laba rugi konsolidasian dan
penghasilan komprehensif lain dari tanggal
diperolehnya
pengendalian
Perusahaan
sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti
untuk mengendalikan entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the
Company obtains control over the subsidiary
and ceases when the Company loses control
of the subsidiary. Specifically, income and
expense of a subsidiary acquired or disposed
of during the year are included in the
consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income from the date the
Company gains control until the date when the
Company ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan
komprehensif lain diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan untuk kepentingan
nonpengendali.
Perusahaan
juga
mengatribusikan total laba komprehensif
entitas anak kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan nonpengendali meskipun hal
tersebut
mengakibatkan
kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other
comprehensive income are attributed to the
owners of the Company and to the noncontrolling interest. Total comprehensive
income of subsidiaries is attributed to the
owners of the Company and the noncontrolling interest even if this results in the
non-controlling interest having a deficit
balance.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan
terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan
akuntansi Grup.
When necessary, adjustment are made to the
financial statements of subsidiaries to bring
their accounting policies in line with the
Group’s accounting policies.
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra
kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya
dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi
dalam kelompok usaha dieliminasi secara
penuh pada saat konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity,
income, expenses and cash flows relating to
transactions between members of the Group
are eliminated in full on consolidation.
Perubahan kepemilikan Grup pada entitas
anak yang tidak mengakibatkan kehilangan
pengendalian Grup atas entitas anak dicatat
sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari
kepemilikan
Grup
dan
kepentingan
nonpengendali
disesuaikan
untuk
mencerminkan
perubahan
kepentingan
relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara
jumlah tercatat kepentingan nonpengendali
yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan
yang dibayar atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan
dengan pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s ownership interest in
subsidiaries that do not result in the Group
losing control over the subsidiaries are
accounted for as equity transactions. The
carrying amounts of the Group’s interest and
the non-controlling interest are adjusted to
reflect the changes in their relative interest in
the subsidiaries. Any difference between the
amount by which the non-controlling interest
are adjusted and the fair value of the
consideration paid or received is recognized
directly in equity and attributed to owners of
the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian pada
entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui
dalam laba rugi dan dihitung sebagai
perbedaan antara (i) agregat nilai wajar
pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa
kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah
tercatat sebelumnya dari aset (termasuk
goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan
setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh
jumlah yang diakui sebelumnya dalam
penghasilan komprehensif lain yang terkait
dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah
Grup telah melepaskan secara langsung aset
atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu
direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke
kategori lain dari ekuitas sebagaimana
ditentukan / diizinkan oleh standar akuntansi
When the Group losses control of a subsidiary,
a gain or loss is recognized in profit or loss and
is calculated as the difference between (i) the
aggregate of the fair value of the consideration
received and the fair value of any retained
interest and (ii) the previous carrying amount
of the assets (including goodwill), and liabilities
of the subsidiary and any non-controlling
interest. All amounts previously recognized in
other comprehensive income in relation to that
subsidiary are accounted for as if the Group
had directly disposed of the related assets or
liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to
profit or loss or transferred to another category
of equity as specified/permitted by applicable
accounting standards). The fair value of any
investment retained in the former subsidiary at
19
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi
pada entitas anak terdahulu pada tanggal
hilangnya pengendalian dianggap sebagai
nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk
akuntansi berikutnya dalam PSAK 55,
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya
perolehan pada saat pengakuan awal dari
investasi pada entitas asosiasi atau ventura
bersama.
the date when control is lost is regarded as the
fair value on initial recognition for subsequent
accounting under PSAK 55, Financial
Instruments: Recognition and Measurement
or, when applicable, the cost on initial
recognition of an investment in an associate or
a jointly controlled entity.
d.
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam
suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar,
yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari
nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset
yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui
oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari
pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas
yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran
pengendalian dari pihak yang diakuisisi.
Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam
laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for
using
the
acquisition
method.
The
consideration transferred in a business
combination is measured at fair value, which is
calculated as the sum of the acquisition-date
fair values of the assets transferred by the
Group, liabilities incurred by the Group to the
former owners of the acquiree, and the equity
interests issued by the Group in exchange for
control of the acquiree. Acquisition-related
costs are recognized in profit or loss as
incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui
pada nilai wajar kecuali untuk aset dan
liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan
standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets
acquired and the liabilities assumed are
recognized at their fair value except for certain
assets and liabilities that are measured in
accordance with the relevant standards.
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai
gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah
setiap kepentingan nonpengendali pada pihak
diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi
kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki
oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi
(jika ada) atas jumlah neto dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika,
setelah penilaian kembali, jumlah neto dari
aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambilalih pada tanggal akuisisi
melebihi jumlah imbalan yang dialihkan,
jumlah dari setiap kepentingan non pengendali
pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi
pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih
diakui segera dalam laba rugi sebagai
pembelian dengan diskon.
Goodwill is measured as the excess of the sum
of the consideration transferred, the amount of
any non-controlling interests in the acquiree,
and the fair value of the acquirer’s previously
held equity interest in the acquire (if any) over
the net of the acquisition-date amounts of the
identifiable assets acquired and the liabilities
assumed. If, after the reassessment, the net of
the acquisition-date amounts of the identifiable
assets acquired and liabilities assumed
exceeds the sum of the consideration
transferred, the amount of any non-controlling
interests in the acquiree and the fair value of the
acquirer’s previously held interest in the
acquiree (if any), the excess is recognized
immediately in profit or loss as a bargain
purchase option.
Kepentingan nonpengendali yang menyajikan
bagian kepemilikan dan memberikan mereka
hak atas bagian proposional dari aset neto
entitas dalam hal terjadi likuidasi pada
awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun
pada bagian proporsional kepemilikan
kepentingan nonpengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas
dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali
jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika
berlaku, pada dasar pengukuran lain yang
ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Non-controlling interests that are present
ownership interests and entitle their holders to
a proportionate share of the entity’s net assets
in the event of liquidation may be initially
measured either at fair value or at the noncontrolling interests’ proportionate share of the
acquiree’s identifiable net assets. The choice
of measurement basis is made on a
transaction-by-transaction basis. Other types
of non-controlling interests are measured at fair
value or, when applicable, on the basis
specified in another accounting standard.
20
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam
suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau
liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan
kontinjen
(contingent
consideration
arrangement), imbalan kontinjen tersebut
diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi
dan termasuk sebagai bagian dari imbalan
yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
When the consideration transferred by the
Group in a business combination includes
assets or liabilities resulting from a contingent
consideration arrangement, the contingent
consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the
consideration transferred in a business
combination.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan
kontinjen yang memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran disesuaikan
secara retrospektif, dengan penyesuaian
terkait terhadap goodwill. Penyesuaian
periode pengukuran adalah penyesuaian yang
berasal dari informasi tambahan yang
diperoleh selama periode pengukuran (yang
tidak melebihi satu tahun sejak tanggal
akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang
ada pada tanggal akuisisi.
Changes in the fair value of the contingent
consideration that qualify as measurement
period
adjustments
are
adjusted
retrospectively,
with
corresponding
adjustments against goodwill. Measurement
period adjustments are adjustments that arise
from additional information obtained during the
measurement period (which cannot exceed one
year from the acquisition date) about facts and
circumstances that existed at the acquisition
date.
Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam
nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak
memenuhi syarat sebagai penyesuaian
periode
pengukuran
tergantung
pada
bagaimana imbalan kontinjen tersebut
diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur
kembali pada tanggal setelah tanggal
pelaporan dan penyelesaian selanjutnya
dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas
diukur kembali setelah tanggal pelaporan
sesuai dengan standar akuntansi yang relevan
dengan mengakui keuntungan atau kerugian
terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan
komprehensif lain.
The subsequent accounting for changes in the
fair value of the contingent consideration that
do not qualify as measurement period
adjustments depends on how the contingent
consideration
is
classified.
Contingent
consideration that is classified as equity is not
remeasured at subsequent reporting dates and
its subsequent settlement is accounted for
within equity. Contingent consideration that is
classified as an asset or liability is remeasured
subsequent to reporting dates in accordance
with the relevant accounting standards, as
appropriate, with the corresponding gain or loss
being recognized in profit or loss or in other
comprehensive income.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara
bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas
pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar
pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau
kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam
laba rugi. Jumlah yang berasal dari
kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang
sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi
dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika
kepemilikan tersebut dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in
stages, the Group’s previously held equity
interest in the acquiree is remeasured to fair
value at the acquisition date and the resulting
gain or loss, if any, is recognized in profit or
loss. Amounts arising from interests in the
acquiree prior to the acquisition date that have
previously
been
recognized
in
other
comprehensive income are reclassified to profit
or loss where such treatment would be
appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis
belum selesai pada akhir periode pelaporan
saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan
jumlah sementara untuk pos-pos yang proses
akuntansinya belum selesai dalam laporan
keuangannya. Selama periode pengukuran,
pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau
liabilitas tambahan yang diakui, untuk
mencerminkan informasi baru yang diperoleh
tentang fakta dan keadaan yang ada pada
tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan
berdampak pada jumlah yang diakui pada
tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business
combination is incomplete by the end of the
reporting period in which the combination
occurs, the Group reports provisional amounts
for the items for which the accounting is
incomplete. Those provisional amounts are
adjusted during the measurement period, or
additional assets or liabilities are recognized, to
reflect new information obtained about facts
and circumstances that existed as of the
acquisition date that, if known, would have
affected the amount recognized as of that date.
21
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
e.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Transaksi dan Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency
Translation
Transactions
and
Dalam penyusunan laporan keuangan
Perusahaan, transaksi dalam mata uang
asing selain mata uang fungsional entitas
(mata uang asing) diakui pada kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap
akhir perode pelaporan, pos moneter dalam
valuta asing dijabarkan kembali pada kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos
non moneter yang diukur pada nilai wajar
dalam valuta asing dijabarkan kembali pada
kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai
wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur
dalam biaya historis dalam valuta asing yang
tidak dijabarkan kembali.
In preparing the financial statements of the
Company, transactions in currencies other
than the entity’s functional currency (foreign
currencies) are recognized at the rates of
exchange prevailing at the dates of the
transactions. At the end of each reporting
period, monetary items denominated in
foreign currencies are retranslated at the
rates prevailing at that date. Non-monetary
items carried at fair value that are
denominated in foreign currencies are
retranslated at the rates prevailing at the date
when the fair value was determined. Nonmonetary items that are measured in terms of
historical cost in a foreign currency are not
retranslated.
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam
laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali
untuk:
Exchange differences on monetary items are
recognized in profit or loss in the period in
which they arise except for:

Selisih kurs atas pinjaman valuta asing
yang berkaitan dengan aset dalam
konstruksi untuk penggunaan yang
produktif di masa depan, termasuk
dalam biaya perolehan aset tersebut
ketika dianggap sebagai penyesuaian
atas biaya bunga atas pinjaman valuta
asing.

Exchange
differences
on
foreign
currency borrowing relating to assets
under construction for future productive
use, which are included in the cost of
those assets when they are regarded as
an adjustment to interest costs on those
foreign currency borrowing.

Selisih kurs atas transaksi yang
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai
risiko valuta asing tertentu.

Exchange differences on transaction
entered into in order to hedge certain
foreign currency risks.

Selisih kurs atas pos moneter piutang
atau utang pada kegiatan dalam valuta
asing yang penyelesaiannya tidak
direncanakan atau tidak mungkin terjadi
(membentuk bagian dari investasi bersih
dalam kegiatan usaha luar negeri), yang
pada awalnya diakui pada penghasilan
komprehensif lain dan direklasifikasi dari
ekuitas ke laba rugi pada pembayaran
kembali pos moneter.

Exchange differences on monetary items
receivable from or payable to a foreign
currency operation for which settlement
is neither planned nor likely to occur
(therefore forming part of the net
investment in the foreign operation),
which are recognized initially in other
comprehensive income and reclassified
from equity to profit or loss on repayment
of the monetary items.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan
konsolidasian, aset dan liabilitas kegiatan
usaha luar negeri Perusahaan dijabarkan ke
dalam U.S Dollar dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pos penghasilan dan beban dijabarkan
menggunakan kurs rata-rata untuk periode
tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secara
signifikan selama periode tersebut, dalam hal
ini kurs yang berlaku pada tanggal transaksi
yang digunakan. Selisih kurs yang timbul
diakui dalam penghasilan komprehensif lain
dan diakumulasi dalam ekuitas (dan
diatribusikan
pada
kepentingan
nonpengendali).
For the purposes of presenting these
consolidated financial statements, the assets
and liabilities of the Company’s foreign
operations are translated into U.S Dollar
using exchange rates prevailing at the end of
each reporting period. Income and expense
items are translated at the average exchange
rates for the period, unless exchange rates
fluctuate significantly during that period, in
which case the exchange rates at the dates of
the transactions are used.
Exchange
differences arising, if any, are recognized in
other
comprehensive
income
and
accumulated in equity (and attributed to noncontrolling interests as appropriate).
22
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pada pelepasan kegiatan usaha luar negeri
(contoh: pelepasan dari seluruh kepentingan
Perusahaan pada kegiatan usaha luar negeri,
atau
pelepasan melibatkan
hilangnya
pengendalian pada entitas anak yang
mencakup kegiatan usaha luar negeri, atau
pelepasan parsial atas kepentingan dalam
pengaturan bersama atau entitas asosiasi
yang mencakup kegiatan operasi luar negeri,
merupakan aset keuangan yang mencakup
kegiatan usaha luar negeri), seluruh jumlah
selisih kurs yang terkait dengan kegiatan
usaha luar negeri yang telah diatribusikan ke
pemilik entitas induk direklasifikasi ke laba
rugi.
On the disposal of foreign operation (i.e., a
disposal of the Company’s entire interest in
foreign operation, or disposal involving loss of
control over a subsidiary that includes a
foreign operation, or a partial disposal of an
interest in a joint arrangement or an associate
that includes a foreign operation of which the
retained interest becomes a financial asset),
all of the exchange differences accumulated
in equity in respect of that operation
attributable to the owners of the Company are
reclassified to profit or loss.
Selanjutnya, dalam pelepasan sebagian dari
entitas anak yang mencakup kegiatan usaha
luar negeri, yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian Perusahaan atas
entitas anak, entitas mereatribusi bagian yang
sebanding dari jumlah kumulatif selisih kurs
yang diakui dalam penghasilan komprehensif
lain ke kepentingan non pengendali pada
kegiatan usaha luar negeri tersebut dan tidak
diakui dalam laba rugi. Untuk seluruh
pelepasan
sebagian
kepentingannya
(contoh: pelepasan sebagian dari entitas
asosiasi atau pengaturan bersama yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengaruh signifikan
atau pengendalian bersama Perusahaan),
bagian proporsional dari jumlah kumulatif kurs
direklasifikasi ke laba rugi.
In addition, in relation to a partial disposal of
a subsidiary that includes a foreign operation
that does not result in the Company losing
control over the subsidiary, the proportionate
share of accumulated exchange differences
are re-attributed to non-controlling interests
and are not recognized in profit or loss. For
all other partial disposals (i.e., partial disposal
of associates or joint arrangements that do
not result in the Company losing significant
influence or joint control), the proportionate
share of the accumulated exchange
differences is reclassified to profit or loss.
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar aset
teridentifkasi yang diperoleh dan liabilitas
yang dalihkan melalui akuisisi dari kegiatan
usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset
dan liabilitas dari kegiatan usaha luar negeri
dan dijabarkan pada kurs yang berlaku pada
akhir periode pelaporan. Selisih kurs yang
timbul diakui pada penghasilam komprehensif
lain.
Goodwill and fair value adjustments to
identifiable assets acquired and liabilities
assumed through acquisition of a foreign
operation are treated as assets and liabilities
of the foreign operation and translated at the
rate of exchange prevailing at the end of each
reporting period.
Exchange differences
arising
are
recognized
in
other
comprehensive income.
f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is
related to the Group (the reporting entity):
a)
a)
Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that
person's family is related to the reporting
entity if that person:
i.
memiliki
pengendalian
pengendalian
bersama
pelapor;
atau
entitas
i.
has control or joint control over the
reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas
entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the
reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen
kunci entitas pelapor atau entitas
induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of
a parent of the reporting entity.
23
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
b)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut:
b)
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain);
i.
The entity, and the reporting entity
are members of the same group
(which means that each parent,
subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others);
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas
lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
ii.
One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a
member of a group of which the
other entity is a member);
iii.
Kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama;
iii.
Both entities are joint ventures of
the same third party;
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga;
iv.
One entity is a joint venture of a
third entity and the other entity is an
associate of the third entity;
v.
Entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait
dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor
adalah
entitas
yang
menyelenggarakan
program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor;
v.
The entity is a post-employment
benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting
entity, or an entity related to the
reporting entity. If the reporting
entity is itself such a plan, the
sponsoring employers are also
related to the reporting entity;
vi.
Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (a);
dan
vi.
The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in
(a); and
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
vii.
A person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity
or is a member of the key
management personnel of the
entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan
dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan
dengan kondisi dan persyaratan yang sama
dengan pihak ketiga maupun tidak,
diungkapkan
pada
laporan
keuangan
konsolidasian.
g.
An entity is related to the reporting entity
if any of the following conditions applies:
All significant transactions with related parties,
whether or not made at similar terms and
conditions as those done with third parties, are
disclosed in the consolidated financial
statements.
Aset Keuangan
g.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar
ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai
wajar.
Financial Assets
All financial assets are recognised and
derecognised on trade date where the purchase
or sale of a financial asset is under a contract
whose terms require delivery of the financial
asset within the timeframe established by the
market concerned, and are initially measured at
fair value plus transaction costs, except for
those financial assets classified as at fair value
through profit or loss, which are initially
measured at fair value.
24
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai
berikut:
The Group’ financial assets are classified as
follows:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
Nilai wajar melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Available-for-sale
Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika
aset
keuangan
sebagai
kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal
ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL
when the financial asset is either held for trading
or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok
diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading
if:
ï‚·
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan
dijual kembali dalam waktu dekat; atau
ï‚·
it has been acquired principally for the
purpose of selling in the near term; or
ï‚·
pada pengakuan awal merupakan bagian
dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual terkini; atau
ï‚·
on initial recognition it is part of an identified
portfolio of financial instruments that the
entity manages together and has a recent
actual pattern of short-term profit-taking; or
ï‚·
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan
dan tidak efektif sebagai instrumen lindung
nilai.
ï‚·
it is a derivative that is not designated and
effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang
diperdagangkan,
dapat ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial asset other than a financial asset
held for trading may be designated as at FVTPL
upon initial recognition if:
ï‚·
penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan inkonsistensi
pengukuran dan pengakuan yang dapat
timbul; atau
ï‚·
such designation eliminates or significantly
reduces a measurement or recognition
inconsistency that would otherwise arise; or
ï‚·
kelompok
aset
keuangan,
liabilitas
keuangan atau keduanya, dikelola dan
kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan manajemen risiko
atau
strategi
investasi
yang
didokumentasikan, dan informasi tentang
Grup disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas (sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan
presiden direktur.
ï‚·
a group of financial assets, financial
liabilities or both is managed and its
performance is evaluated on a fair value
basis, in accordance with a documented
risk management or investment strategy,
and information about the Group is
provided internally on that basis to the
entity’s key management personnel (as
defined in PSAK 7: Related Party
Disclosures), for example the entity’s board
of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai
wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau
kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi
mencakup dividen atau bunga yang diperoleh
dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair
value, with any resultant gain or loss recognised
in profit or loss. The net gain or loss recognised
in profit or loss incorporates any dividend or
interest earned on the financial asset.
25
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak
tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi
harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan
sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan
dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that
are not quoted in an active market and whose
fair value cannot be reliably measured, are
classified as AFS, measured at cost less
impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada,
diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Grup
untuk
memperoleh
pembayaran
dividen
ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are
recognised in profit or loss when the Group’s
right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas di bank, asset keuangan lainnya, piutang
nasabah dan piutang lain-lain dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan
dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash in bank, other financial assets,
receivables from customers and other
receivables that have fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market are classified as “loans and
receivables”. Loans and receivables are
measured at amortised cost using the effective
interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali piutang jangka
pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective
interest method, except for short-term
receivables when the recognition of interest
would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga atau biaya selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara
tepat
mendiskontokan
estimasi
penerimaan atau pembayaran kas di masa
datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para
pihak dalam kontrak yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan premium dan diskonto
lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.
The effective interest method is a method of
calculating the amortised cost of a financial
instrument and of allocating interest income or
expense over the relevant period. The effective
interest rate is the rate that exactly discounts
estimated future cash receipts or payments
(including all fees and points paid or received
that form an integral part of the effective interest
rate, transaction costs and other premiums or
discounts) through the expected life of the
financial instrument, or, where appropriate, a
shorter period to the net carrying amount on
initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga
efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest
basis for financial instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator
penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Financial assets are assessed for indicators of
impairment at each reporting date. Financial
assets are impaired where there is objective
evidence that, as a result of one or more events
that occurred after the initial recognition of the
financial asset, the estimated future cash flows
of the investment have been affected.
26
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat
di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka
panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di
bawah biaya perolehannya dianggap sebagai
bukti objektif penurunan nilai.
For unlisted equity investments classified as
AFS, a significant or prolonged decline in the
fair value of the security below its cost is
considered to be objective evidence of
impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif
penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence
of impairment could include:
ï‚·
kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau
ï‚·
significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or
ï‚·
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau
ï‚·
breach of contract, such as default or
delinquency in interest or principal
payments; or
ï‚·
terdapat
kemungkinan
bahwa
pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan.
ï‚·
it is becoming probable that the borrower will
enter
bankruptcy
or
financial
reorganisation.
Untuk kelompok asset keuangan tertentu,
seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan
diturunkan secara individual tetapi penurunan
nilainya dilakukan secara kolektif. Bukti obyektif
dari penurunan nilai portofolio piutang dapat
termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya
piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata
periode kredit, dan juga pengamatan atas
perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial assets, such
as receivables, assets that are assessed not to
be impaired individually are, in addition,
assessed for impairment on a collective basis.
Objective evidence of impairment for a portfolio
of receivables could include the Group’ past
experience of collecting payments, an increase
in the number of delayed payments in the
portfolio past the average credit period, as well
as observable changes in national or local
economic conditions that correlate with default
on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi, untuk jumlah
kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang
diberikan dan piutang merupakan selisih antara
nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost,
the amount of the impairment is the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai
diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat
aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskontokan pada tingkat
imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan yang serupa. Kerugian penurunan
nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode
berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount
of the impairment loss is measured as the
difference between the asset’s carrying amount
and the present value of the estimated future
cash flows discounted at the current market rate
of return for a similar financial asset. Such
impairment loss will not be reversed in
subsequent periods.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi
dengan penurunan nilai secara langsung atas
aset keuangan kecuali piutang yang nilai
tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih,
piutang tersebut dihapuskan melalui akun
cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari
jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan
nilai tercatat akun cadangan piutang diakui
dalam laba atau rugi.
The carrying amount of the financial assets is
reduced by the impairment loss directly for all
financial assets with the exception of
receivables, where the carrying amount is
reduced through the use of an allowance
account. When a receivable is considered
uncollectible, it is written-off against the
allowance account. Subsequent recoveries of
amounts previously written-off are credited
against the allowance account. Changes in the
carrying amount of the allowance account are
recognised in profit or loss.
27
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika,
pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan
secara objektif dengan sebuah peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi
hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments,
if, in a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event occurring
after the impairment was recognised, the
previously recognised impairment loss is
reversed through the profit or loss to the extent
that the carrying amount of the investment at
the date the impairment is reversed does not
exceed what the amortised cost would have
been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Grup
mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak
memiliki secara substansial atas seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan serta masih
mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset
yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar
jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup
memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang
ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin
sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only
when the contractual rights to the cash flows
from the asset expire, or when it transfers the
financial asset and substantially all the risks and
rewards of ownership of the asset to another
entity. If the Group neither transfers nor retains
substantially all the risks and rewards of
ownership and continue to control the
transferred asset, the Group recognises its
retained interest in the asset and an associated
liability for amounts they may have to pay. If the
Group retains substantially all the risks and
rewards of ownership of a transferred financial
asset, the Group continues to recognise the
financial asset and also recognises a
collateralised borrowing for the proceeds
received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara
keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset
dan jumlah pembayaran dan piutang yang
diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif
yang
telah
diakui
dalam
penghasilan
komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its
entirety, the difference between the asset’s
carrying amount and the sum of the
consideration received and receivable and the
cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive income and
accumulated in equity is recognized in profit or
loss.
Penghentian
pengakuan
aset
keuangan
terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup
masih memiliki hak untuk membeli kembali
bagian
aset
yang
ditransfer),
Grup
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya
dari aset keuangan tersebut pada bagian yang
tetap
diakui
berdasarkan
keterlibatan
berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui
berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian
tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara
jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian
yang tidak lagi diakui dan jumlah dari
pembayaran yang diterima untuk bagian yang
yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan
atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang
sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain diakui pada laba rugi.
Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya
diakui
dalam
penghasilan
komprehensif lain dialokasikan pada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif
kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than
its entirety (e.g., when the Group retains an
option to repurchase part of a transferred
asset), the Group allocates the previous
carrying amount of the financial asset between
the part it continues to recognize under
continuing involvement, and the part it no longer
recognizes on the basis of the relative fair
values of those parts on the date of the transfer.
The difference between the carrying amount
allocated to the part that is no longer recognized
and the sum of the consideration received for
the part no longer recognized and any
cumulative gain or loss allocated to it that had
been recognized in other comprehensive
income is recognized in profit or loss. A
cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive income is
allocated between the part that continues to be
recognized and the part that is no longer
recognized on the basis of the relative fair
values of those parts.
28
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
h.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments
issued by the Group are classified according to
the substance of the contractual arrangements
entered into and the definitions of a financial
liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset entitas
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup
dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah
dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of an
entity after deducting all of its liabilities. Equity
instruments issued by the Group are recorded
at the proceeds received, net of direct issue
costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities are classified as either “at
FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Utang usaha dan utang lain-lain, utang bank dan
utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai
wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Trade and other accounts payable, bank loans
and other borrowings are initially measured at
fair value, net of transaction costs, and are
subsequently measured at amortised cost,
using the effective interest method.
Liabilitas keuangan pada FVTPL
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki
untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada
FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL
when the financial liability is either held for
trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas
keuangan
diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for
trading if:
dimiliki
untuk
ï‚·
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli
kembali dalam waktu dekat; atau
ï‚·
it has been acquired principally for the
purpose of repurchasing in the near term;
or
ï‚·
pada pengakuan awal merupakan bagian
dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual terkini; atau
ï‚·
on initial recognition it is part of an identified
portfolio of financial instruments that the
entity manages together and has a recent
actual pattern of short-term profit-taking; or
ï‚·
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan
dan tidak efektif sebagai instrumen lindung
nilai.
ï‚·
it is a derivative that is not designated and
effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan
yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability
held for trading may be designated as at FVTPL
upon initial recognition if:
ï‚·
ï‚·
mengeliminasi atau mengurangi secara
signifikan inkonsistensi pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
29
such designation eliminates or significantly
reduces a measurement or recognition
inconsistency that would otherwise arise;
or
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
ï‚·
i.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
ï‚·
kelompok
aset
keuangan,
liabilitas
keuangan atau keduanya dikelola dan
kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan manajemen risiko
atau
strategi
investasi
yang
didokumentasikan dan informasi tentang
kelompok tersebut disediakan secara
internal kepada manajemen kunci entitas
(sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7:
Pengungkapan
Pihak-pihak
Berelasi),
misalnya direksi dan presiden direktur.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur
pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang
timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau
kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi
mencakup setiap bunga yang dibayar dari
liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair
value, with any resultant gain or loss recognized
in profit or loss. The net gain or loss recognized
in profit or loss incorporates any interest paid on
the financial liability.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan kewajiban
keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan
yang dihentikan pengakuannya dan imbalan
yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba
rugi.
The Group only derecognises financial liabilities
when, and only when, the Group’s obligations
are discharged, cancelled or expire. The
difference between the carrying amount of the
financial liability derecognized and the
consideration paid and payable is recognized in
profit or loss.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus
dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya
jika:
j.
a group of financial assets, financial
liabilities or both is managed and its
performance is evaluated on a fair value
basis, in accordance with a documented
risk management or investment strategy,
and information about the Group is
provided internally on that basis to the
entity’s key management personnel (as
defined in PSAK 7: Related Party
Disclosures) for example the entity’s board
of directors and chief executive officer.
Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities
The Group only offsets financial assets and
liabilities and presents the net amount in the
consolidated statement of financial position
where it:
ï‚·
saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut; dan
ï‚·
currently have a legal enforceable right to
set off the recognized amount; and
ï‚·
berniat untuk menyelesaikan secara neto
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan
liabilitasnya secara
simultan.
ï‚·
intend either to settle on a net basis, or to
realize the asset and settle the liability
simultaneously.
Persediaan
j.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai
realisasi bersih merupakan estimasi harga jual
dari persediaan dikurangi seluruh biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan
untuk
melakukan
penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan yang
pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan
estimasi penggunaan masing-masing jenis
persediaan pada masa mendatang.
Inventories
Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined
using the weighted average method. Net
realizable value represents the estimated
selling price for inventories less all estimated
costs of completion and costs necessary to
make the sale.The provision for obsolete and
slow moving inventories is determined on the
basis of estimated future usage of individual
inventory items.
30
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
k. Biaya Dibayar Dimuka
k.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama
manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
l.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Aset Tetap
l.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Property, plant and equipment held for use in
the production or supply of goods or services,
or for administrative purposes, are stated at
cost less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses.
PT Indo Kordsa Tbk (induk perusahaan):
PT lndo Kordsa Tbk (parent company):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui
sebagai penghapusan biaya perolehan aset
dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit
produksi (productive-output method) sejak
dimulainya produksi percobaan, sedangkan
taksiran masa manfaat aset tersebut dinyatakan
dalam kuantitas produksi tertentu, yang dalam
hal tire cord fabric adalah suatu standard mix
produk tire cord fabric. Taksiran masa manfaat
bermacam-macam aset tersebut adalah: untuk
produksi tire cord fabric antara 99.000 ton dan
612.000 ton, dan nylon yarn antara 430.000 ton
dan 645.000 ton.
Depreciation of property, plant and equipment
(except land) is recognized so as to write-off the
cost of assets less residual values using
productive-output method starting from the
commencement of trial production, whereby the
estimated life of the assets is stated in terms of
a selected measure of output, which for tire cord
fabric is a certain standard mix of tire cord fabric
products. The estimated life for the different
plant assets is as follows: for tire cord fabric
between 99,000 tons and 612,000 tons, and for
nylon yarn between 430,000 tons and 645,000
tons.
Aset tetap non-pabrik disusutkan dengan
metode garis lurus sejak bulan aset siap
digunakan
berdasarkan
taksiran
masa
manfaatnya dengan persentase per tahun: 3
1/3% (30 tahun) untuk bangunan, 20% (5 tahun)
untuk peralatan kantor, 5% (20 tahun) untuk
peralatan laboratorium dan 25% (4 tahun) untuk
kendaraan.
Non-plant property and equipment are
depreciated using the straight-line method
since the month such assets were available for
use over their estimated useful lives at the
following annual percentages: 3 1/3% (30
years) for buildings, 20% (5 years) for office
equipment, 5% (20 years) for laboratory
equipment and 25% (4 years) for vehicles.
PT Indo Kordsa Polyester (anak perusahaan):
PT Indo Kordsa Polyester (subsidiary):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui
sebagai penghapusan biaya perolehan aset
dikurangi nilai residu dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan persentase
(taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Depreciation of property and equipment (except
land) is recognized so as to write-off the cost of
assets less residual values using the straightline method based on the percentage
(estimated useful lives) of the assets as follows:
Persentase/Percentage
(tahun/years )
Bangunan
Mesin, peralatan dan instalasi
Peralatan kantor
Kendaraan
3 1/3% (30)
5% (20)
20% (5)
25% (4)
31
Buildings
Machineries, equipment and installations
Office equipment
Vehicles
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Thai Indo Kordsa
perusahaan):
Co.,
Ltd.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
(anak
Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (subsidiary):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui
sebagai penghapusan biaya perolehan aset
dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit
produksi
(productive-output
method)
berdasarkan taksiran jam produksi sebesar
129.600 jam.
Depreciation of plant property (except land) is
recognized so as to write-off the cost of assets
less residual values using productive-output
method based on an estimated 129,600
production hours.
Penyusutan aset tetap non-pabrik diakui sebagai
penghapusan biaya perolehan aset dikurangi
nilai residu dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan persentase (taksiran masa)
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of non-plant property and
equipment is recognized so as to write-off the
cost of assets less residual values using the
straight-line method based on the percentage
(estimated useful lives) of the assets as follows:
Persentase/Percentage
(tahun/years )
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
5% (20)
20% (5)
20% (5)
Buildings
Office equipment
Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun
dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi
tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and
depreciation method are reviewed at each year
end, with the effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika
dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged
to profit or loss as incurred. Other costs
incurred subsequently to add to, replace part of,
or service an item of property, plant and
equipment, are recognized as asset if, and only
if, it is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the entity
and the cost of the item can be measured
reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual, nilai tercatat bersihnya dikeluarkan
dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau
kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed
of, their carrying amounts are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat
selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is
transferred to the respective property, plant and
equipment account when completed and ready
for use.
m. Properti Investasi
m. Investment Property
Tanah untuk kenaikan nilai dibukukan sebagai
properti investasi, diukur sebesar nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar properti investasi dicatat
pada laba atau rugi.
Land held for capital appreciation are
accounted for as investment property,
measured at fair value. Any gain or loss arising
from a change in fair value of investment
properties is recognized in profit or loss.
32
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika properti
investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan
yang
diperkirakan
dari
pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi
ditentukan dari selisih antara hasil neto
pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui
dalam laba rugi pada periode terjadinya
penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognized upon
disposal or when the investment property is
permanently withdrawn from use and no future
economic benefits are expected from the
disposal.
Any gain or loss arising on
derecognition of the property (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
included in profit or loss in the period in which
the property is derecognized.
n. Aset Tidak Berwujud
n.
Aset tidak berwujud terdiri dari biaya software
dan lisensi tehnik, yang diamortisasi selama
empat dan sepuluh tahun dengan menggunakan
metode garis lurus.
Intangible Assets
Intangible assets consist of software costs and
technical licenses, which are amortized over a
period of four and ten years using the straightline method.
o. Goodwill
o.
Goodwilll
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui
sebagai aset pada tanggal diperolehnya
pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur
sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak
yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan
ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak
pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika
ada) atas jumlah selisih bersih dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi.
Goodwill arising in a business combination is
recognised as an asset at the date that control
is acquired (the acquisition date). Goodwill is
measured as the excess of the sum of the
consideration transferred, the amount of any
non-controlling interest in the acquiree and the
fair value of the acquirer’s previously held equity
interest (if any) in the entity over net of the
acquisition-date amounts of the identifiable
assets acquired and the liabilities assumed.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup
pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi
dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan
yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai
wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang
diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera
dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan
diskon.
If, after reassessment, the Group’s interest in
the fair value of the acquiree’s identifiable
assets acquired and the liabilities assumed
exceeds the sum of the consideration
transferred, the amount of any non-controlling
interest in the acquiree and the fair value of the
acquirer’s previously held equity interest in the
acquiree (if any), the excess is recognised
immediately in profit or loss as a bargain
purchase gain.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill
dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari
Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari
sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil
kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji
penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika
terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami
penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya,
rugi penurunan nilai dialokasikan pertamam
untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas
setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan
selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi
prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset
dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang
diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada
periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill
is allocated to each of the Group’s cashgenerating units expected to benefit from the
synergies of the combination. Cash-generating
units to which goodwill has been allocated are
tested for impairment annually, or more
frequently when there is an indication that the
unit may be impaired. If the recoverable amount
of the cash-generating unit is less than its
carrying amount, the impairment loss is
allocated first to reduce the carrying amount of
any goodwill allocated to the unit and then to the
other assets of the unit pro-rata on the basis of
the carrying amount of each asset in the unit.
An impairment loss recognized for goodwill is
not reversed in a subsequent periods.
33
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pada pelepasan unit penghasil kas yang
relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari
goodwill termasuk dalam penentuan laba atau
rugi atas pelepasan.
On disposal of the relevant cash-generating
unit, the attributable amount of goodwill is
included in the determination of the profit or loss
on disposal.
p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali
Goodwill
p.
Impairment of Nonfinancial Assets except
Goodwill
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai
tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut
telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila
tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset
individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas
aset.
At reporting dates, the Group reviews the
carrying amount of nonfinancial assets to
determine whether there is any indication that
those assets have suffered an impairment loss.
If any such indication exists, the recoverable
amount of the asset is estimated in order to
determine the extent of the impairment loss (if
any). Where it is not possible to estimate the
recoverable amount of an individual asset, the
Group estimates the recoverable amount of the
cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam
menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa
depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan
tingkat
diskonto
sebelum
pajak
yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang
mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of
fair value less cost to sell and value in use. In
assessing value in use, the estimated future
cash flows are discounted to their present value
using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset for
which the estimates of future cash flows have
not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang
dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit
penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai
yang dapat diperoleh kembali dan rugi
penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial
asset (cash generating unit) is less than its
carrying amount, the carrying amount of the
asset (cash generating unit) is reduced to its
recoverable amount and an impairment loss is
recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset
keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g;
penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam
Catatan 3o.
Accounting policy for impairment of financial
assets is discussed in Note 3g; while
impairment for goodwill is discussed in Note 3o.
q. Provisi
q.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini
(baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai
akibat
peristiwa
masa
lalu,
kemungkinan
besar
Grup
diharuskan
menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
Provisions are recognized when the Group has
a present obligation (legal or constructive) as a
result of a past event, it is probable that the
Group will be required to settle the obligation,
and a reliable estimate can be made of the
amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan
estimasi terbaik dari pertimbangan yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan, dengan
mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu
provisi diukur menggunakan arus kas yang
diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban
kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari
arus kas.
The amount recognized as a provision is the
best estimate of the consideration required to
settle the present obligation at the end of the
reporting period, taking into account the risks
and uncertainties surrounding the obligation.
Where a provision is measured using the cash
flows estimated to settle the present obligation,
its carrying amount is the present value of those
cash flows.
34
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi
untuk penyelesaian provisi yang diharapkan
dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui
sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa
penggantian akan diterima dan jumlah piutang
dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits
required to settle a provision are expected to be
recovered from a third party, a receivable is
recognized as an asset if it is virtually certain
that reimbursement will be received and the
amount of the receivable can be measured
reliably.
r. Biaya Pinjaman
r.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, konstruksi atau
pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset
yang membutuhkan waktu yang cukup lama
agar siap untuk digunakan atau dijual,
ditambahkan pada biaya perolehan aset
tersebut, sampai dengan saat selesainya aset
secara substansial siap untuk digunakan atau
dijual.
Borrowing costs directly attributable to the
acquisition, construction or production of
qualifying assets, which are assets that
necessarily take a substantial period of time to
get ready for their intended use or sale, are
added to the cost of those assets, until such
time as the assets are substantially ready for
their intended use or sale.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba
rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognized in
profit or loss in the period in which they are
incurred.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan
yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan
dikurangi dengan estimasi retur pelanggan,
rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received or receivable. Revenue
is reduced for estimated customer returns,
rebates and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui
bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sale of goods is recognized
when all of the following conditions are
satisfied:
ï‚·
Grup telah memindahkan risiko secara
signifikan dan memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli;
ï‚·
The Group has transferred to the buyer the
significant risks and rewards of ownership
of the goods;
ï‚·
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan
yang biasanya terkait dengan kepemilikan
atas
barang
ataupun
melakukan
pengendalian efektif atas barang yang
dijual;
ï‚·
The Group retains neither continuing
managerial involvement to the degree
usually associated with ownership nor
effective control over the goods sold;
ï‚·
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur
dengan andal;
ï‚·
The amount of revenue can be measured
reliably;
ï‚·
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang
dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir kepada Grup tersebut; dan
ï‚·
It is probable that the economic benefits
associated with the transaction will flow to
the Group; and
ï‚·
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi
sehubungan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.
ï‚·
The cost incurred or to be incurred in
respect of the transaction can be
measured reliably.
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika
hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is
recognized when the shareholders’ rights to
receive payment has been established.
35
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu
terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang
dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest income is accrued on time basis, by
reference to the principal outstanding and at the
applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
t. Imbalan Pasca Kerja
t.
Employee Benefits
Program pensiun iuran pasti – Perusahaan dan
IKP
Defined contribution pension plan – the
Company and IKP
Perusahaan dan IKP menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti atas sebagian
karyawan tetap. Kontribusi Perusahaan dan IKP
atas program tersebut dibebankan ke laba atau
rugi.
The Company and IKP established defined
contribution pension plan covering some
permanent employees. The Company and
IKP’s contribution to the plan is charged to profit
or loss.
Imbalan pasca kerja – Perusahaan dan IKP
Defined post-employment
Company and IKP
Perusahaan dan IKP memberikan program
pensiun imbalan pasti untuk sebagian karyawan
tetapnya. Perusahaan juga membukukan
imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk
karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan dan
IKP menghitung selisih antara imbalan yang
diterima karyawan berdasarkan undang-undang
yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari
program pensiun untuk pensiun normal.
The Company and IKP established defined
benefit pension plan covering all their local
permanent employees. In addition, the
Company and IKP also provides postemployment benefits as required under Labor
Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal
pension scheme, the Company and IKP
calculate and recognize the higher of the
benefits under the Labor Law and those under
such pension plan.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan
menggunakan metode projected unit credit
dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan tahunan.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan
kerugian aktuarial, perubahan dampak batas
atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset
program (tidak termasuk bunga), yang tercermin
langsung dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan
dalam penghasilan komprehensif lain periode
terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam
penghasilan komprehensif lain tercermin dalam
komponen ekuitas lainnya dan tidak akan
direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam
laba rugi pada periode amandemen program.
Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat
diskonto pada awal periode imbalan pasti
dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai
berikut:
The cost of providing benefits is determined
using the projected unit credit method, with
actuarial valuations being carried out at the end
of
each
annual
reporting
period.
Remeasurement, comprising actuarial gains
and losses, the effect of the changes to the
asset ceiling (if applicable) and the return on
plan assets (excluding interest), is reflected
immediately in the consolidated statement of
financial position with a charge or credit
recognised in other comprehensive income in
the period in which they occur. Remeasurement
recognised in other comprehensive income is
reflected in other component of equity and will
not be reclassified to profit or loss. Past service
cost is recognised in profit or loss in the period
of a plan amendment. Net interest is calculated
by applying the discount rate at the beginning
of the period to the net defined benefit liability
or asset. Defined benefit costs are categorised
as follows:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya
jasa lalu serta keuntungan dan kerugian
kurtailmen dan penyelesaian).
Beban atau pendapatan bunga neto.
Pengukuran kembali.
ï‚·
ï‚·
Grup menyajikan dua komponen pertama dari
biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan
kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa
lalu.
benefits
–
the
Service cost (including current service cost,
past service cost, as well as gains and
losses on curtailments and settlements).
Net interest expense or income.
Remeasurement.
The Group presents the first two components of
defined benefit costs in profit or loss.
Curtailment gains and losses are accounted for
as past service costs.
36
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian
merupakan defisit atau surplus aktual dalam
program imbalan pasti Grup. Surplus yang
dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai
kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana program
dan
pengurangan iuran masa depan ke program.
The retirement benefit obligation recognised in
the consolidated statement of financial position
represents the actual deficit or surplus in the
Group’s defined benefit plans. Any surplus
resulting from this calculation is limited to the
present value of any economic benefits
available in the form of refunds from the plans
or reductions in future contributions to the
plans.
Other long-term employee benefits – the
Company and IKP
Imbalan kerja jangka
Perusahaan dan IKP
panjang
lainnya
–
Perusahaan dan IKP juga memberikan imbalan
kerja jangka panjang lainnya, seperti uang pisah.
Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada
karyawan yang mengundurkan diri secara
sukarela, setelah memenuhi minimal
masa
kerja tertentu. Imbalan ini dihitung
dengan
menggunakan metodologi yang sama dengan
metodologi yang digunakan dalam perhitungan
program imbalan pasti.
The Company and IKP also provide other long
term employee benefits such as separation pay.
The separation pay benefit is paid to employees
in case of voluntary resignation, subject to a
minimum number of years of service. This
benefit is accounted for using the same
methodology as for the defined postemployment benefits.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti
berimbalan jangka panjang dan penghargaan
jubilee dihitung dengan menggunakan metode
projected unit credit dan didiskontokan ke nilai
kini.
Other long-term employee benefits such as long
service leave and jubilee awards are calculated
using the projected unit credit method and
discounted to present value.
Imbalan pasca kerja – TIK
Defined post-employment benefits - TIK
Kewajiban imbalan pasca kerja merupakan
imbalan yang dicadangkan untuk karyawan
sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Thailand. Kewajiban tersebut dihitung oleh
independen aktuaria berdasarkan asumsi
aktuaria
dengan
menggunakan
metode
Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini
imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa
akan datang. Dengan metode ini, perhitungan
dilakukan berdasarkan perhitungan aktuaria
dengan data termasuk gaji karyawan, tingkat
perputaran karyawan, tingkat kematian dan lama
kerja.
Employee benefits obligations are the provision
for benefits obligation for employees who are
entitled to receive it upon retirement under the
Thai Labor Protection Act. The obligations are
assessed by an independent actuary and
based on actuarial assumptions using the
Projected Unit Credit Method to determine the
present value of cash flows of employee
benefits to be paid in the future. Under this
method, the determination is based on actuarial
calculations which include the employee’s
salaries, turnover rate, mortality rate, years of
service.
Biaya atas imbalan kerja dicatat sebagai laba
atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The expense for employee benefits is
recognized in profit or loss and other
comprehensive lncome.
u. Pajak Penghasilan
u.
Income Tax
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena
pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak
berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain karena pos
pendapatan atau beban yang dikenakan pajak
atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pospos yang tidak pernah dikenakan pajak atau
tidak dapat dikurangkan.
The tax currently payable is based on taxable
profit to the year. Taxable profit differs from
profit before tax as reported in the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income because of items of
income or expense that are taxable or
deductible in other years and items that are
never taxable or deductible.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the period computed using
prevailing tax rates.
37
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan
temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian
dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan
dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas
pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh
perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak
tangguhan umumnya diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena
pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan
temporer timbul dari pengakuan awal (bukan
kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu
transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena
pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas
pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan
temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
Deferred tax is recognized on temporary
differences between the carrying amounts of
assets and liabilities in the consolidated
financial statements and the corresponding tax
bases used in the computation of taxable profit.
Deferred tax liabilities are generally recognized
for all taxable temporary differences. Deferred
tax assets are generally recognized for all
deductible temporary differences to the extent
that is probable that taxable profits will be
available against which those deductible
temporary differences can be utilized. Such
deferred tax assets and liabilities are not
recognized if the temporary differences arises
from the initial recognition (other than in a
business combination) of assets and liabilities
in a transaction that affects neither the taxable
profit nor the accounting profit. In addition,
deferred tax liabilities are not recognized if the
temporary differences arises from the initial
recognition of goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diekspektasikan berlaku dalam periode ketika
liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan
dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured
at the tax rates that are expected to apply to the
period in which the liability is settled or the asset
realized, based on the tax rates (and tax laws)
that have been enacted, or substantively
enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan
mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan
liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and
liabilities reflects the tax consequences that
would follow from the manner in which the
Group expect, at the end of the reporting period,
to recover or settle the carrying amount of their
assets and liabilities.
Untuk tujuan pengukuran liabilitas pajak
tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk
properti investasi yang diukur dengan
menggunakan model nilai wajar, nilai tercatat
properti
tersebut
dianggap
dipulihkan
seluruhnya melalui penjualan, kecuali praduga
tersebut dibantah. Praduga tersebut dibantah
ketika properti investasi dapat disusutkan dan
dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk
mengonsumsi secara substansial seluruh
manfaat ekonomi atas investasi properti dari
waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Direksi Grup mereviu portofolio properti investasi
Grup dan menyimpulkan bahwa tidak ada
properti investasi Grup yang dimiliki dalam
model
bisnis
yang
bertujuan
untuk
mengonsumsi secara substansial
seluruh
manfaat ekonomik atas investasi properti dari
waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Oleh
karena itu, direksi telah menentukan bahwa
praduga penjualan yang ditetapkan dalam
amandemen PSAK 46 tidak dibantah. Akibatnya,
Grup tidak mengakui pajak tangguhan atas
perubahan nilai wajar properti investasi karena
Grup tidak dikenakan pajak penghasilan atas
perubahan nilai wajar properti investasi.
For the purposes of measuring deferred tax
liabilities and deferred tax assets for investment
properties that are measured using the fair
value model, the carrying amounts of such
properties are presumed to be recovered
entirely through sale, unless the presumption is
rebutted. The presumption is rebutted when the
investment property is depreciable and is held
within a business model whose objective is to
consume substantially all of the economic
benefits embodied in the investment property
over time, rather than through sale. The
directors of the Group reviewed the Group’s
investment property portfolios and concluded
that none of the Group’s investment properties
are held under a business model whose
objective is to consume substantially all of the
economic benefits embodied in the investment
properties over time, rather than through sale.
Therefore, the directors have determined that
the sale presumption set out in the
amendments to PSAK 46 is not rebutted. As a
result, the Group has not recognized any
deferred taxes on changes in fair value of the
investment properties as the Group is not
subject to any income taxes on the fair value
changes of the investment properties.
38
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji
ulang pada akhir periode pelaporan dan
dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan
besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah
yang
memadai
untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profits will be
available to allow all or part of the asset to be
recovered.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
beban atau penghasilan dalam laba rugi periode,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang
timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui,
di luar laba rugi (baik dalam penghasilan
komprehensif lain maupun secara langsung di
ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di
luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi
awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis,
pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi
kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an
expense or income in profit or loss, except
when they relate to items that are recognized
outside of profit or loss (whether in other
comprehensive income or directly in equity), in
which case the tax is also recognized outside of
profit or loss, or where they arise from the initial
accounting for a business combination. In the
case of a business combination, the tax effect
is included in the accounting for the business
combination.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak yang
berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto,
atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode
masa depan dimana jumlah signifikan atas aset
atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk
diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities are offset
when there is legally enforceable right to set off
current tax assets against current tax liabilities
and when they relate to income taxes levied by
the same taxation authority on either the same
taxable entity or different taxable entities when
there is an intention to settle its current tax
assets and current tax liabilities on a net basis,
or to realize the assets and settle the liabilities
simultaneously, in each future period in which
significant amounts of deferred tax liabilities or
assets are expected to be settled or recovered.
v. Laba per Saham
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Earnings per Share
Basic earnings per share is computed by
dividing net income attributable to owners of the
Company by the weighted average number of
shares outstanding during the year.
w. Informasi Segmen
w. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan
laporan internal mengenai komponen dari Grup
yang secara regular direviu oleh “pengambil
keputusan
operasional”
dalam
rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai
kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis
of internal reports about components of the
Group that are regularly reviewed by the chief
operating decision maker in order to allocate
resources to the segments and to assess their
performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari
entitas:
An operating segment is a component of an
entity:
a)
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan
dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
39
that engages in business activities from
which it may earn revenue and incur
expenses
(including
revenue
and
expenses relating to the transaction with
other components of the same entity);
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara
regular
oleh
pengambil
keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments
and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang
dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is
available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penillaian kinerja mereka
terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resource
allocation and assessment of their performance
is more specifically focused on the category of
each product.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI
AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang
dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi
tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang
terkait didasarkan pada pengalaman historis dan
faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil
aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the process of applying the Group’s accounting
policies, which are described in Note 3,
management are required to make judgments,
estimates and assumptions about the carrying
amounts of assets and liabilities that are not readily
apparent from other sources. The estimates and
associated assumptions are based on historical
experience and other factors that are considered to be
relevant. Actual results may differ from these
estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara
berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika
revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada
periode revisi dan periode masa depan jika revisi
mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa
depan.
The estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognised in the period
in which the estimate is revised if the revision affects
only that period, or in the period of the revision and
future periods if the revision affects both current and
future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting
Policies
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other
key sources of estimation uncertainty at the end of
the reporting period, that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year are discussed below:
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Grup mengukur transaksi dalam mata uang asing
pada masing-masing mata uang fungsional. Dalam
menentukan mata uang fungsional dari entitas dalam
Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan
mata uang yang paling utama mempengaruhi harga
jual barang dan jasa dan negara dimana lingkungan
ekonomi dan peraturannya paling menentukan harga
penjualan barang dan jasa. Mata uang fungsional
entitas dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian
manajemen atas lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi dan proses yang dilakukan oleh entitas
dalam menentukan harga jual.
The Group measures foreign currency transactions
in their respective functional currencies. In
determining the functional currencies of the entities
in the Group, judgement is required to determine the
currency that mainly influences sales prices for
goods and services and of the country whose
economic environment and regulations mainly
determines the sales prices of its goods and
services. The functional currencies of the entities in
the Group are determined based on management’s
assessment of the economic environment in which
the entities operate and the entities’ processes of
determining sales prices.
40
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari
estimasi yang manajemen telah tetapkan dalam
proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan
yang memiliki pengaruh yang paling signifikan dalam
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Below is the critical judgement, apart from those
involving estimations, that the management has
made in the process of applying the Group’s
accounting policies and that have the most
significant effect in the amounts recognized in the
consolidated financial statements.
a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan
Piutang
a. Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang
diberikan dan piutang pada setiap tanggal
pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi
penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi,
manajemen membuat penilaian, apakah terdapat
bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi.
Manajemen juga membuat penilaian atas
metodologi dan asumsi untuk memperkirakan
jumlah dan waktu arus kas masa depan yang
direview secara berkala untuk mengurangi
perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian
aktualnya. Nilai tercatat piutang pinjaman yang
diberikan dan telah diungkapkan dalam Catatan 5,
6, 7, 8 dan 9.
The Group assesses its loans and receivables
for impairment at each reporting date. In
determining whether an impairment loss should
be recorded in profit or loss, management
makes judgment as to whether there is an
objective evidence that loss event has occurred.
Management also makes judgment as to the
methodology and assumptions for estimating
the amount and timing of future cash flows
which are reviewed regularly to reduce any
difference between loss estimate and actual
loss. The carrying amount of loans and
receivables are disclosed in Notes 5, 6, 7, 8 and
9.
b. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
b. Allowance for Decline in Value of Inventories
Grup membuat penyisihan penurunan nilai
persediaan berdasarkan estimasi persediaan
yang digunakan pada masa mendatang.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam
mengestimasi penyisihan penurunan nilai
persediaan telah sesuai dan wajar, namun
perubahan signifikan atas asumsi ini akan
berdampak
material
terhadap
penyisihan
penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya
akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai
tercatat
persediaan
diungkapkan
dalam
Catatan 10.
The Group provides allowance for decline in
value of inventories based on estimated future
usage of such inventories. While it is believed
that the assumptions used in the estimation of
the allowance for decline in value of inventories
are appropriate and reasonable, significant
changes in these assumptions may materially
affect the assessment of the allowance for
decline in value of inventories, which ultimately
will impact the result of the Group’s operations.
The carrying amount of inventories is disclosed
in Note 10.
c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
c. Estimated Useful Lives of Property, Plant and
Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti
investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan
yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.
Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi
teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset di reviu secara periodik
dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda
dengan estimasi sebelumnya karena keausan,
keusangan teknis dan komersial, hukum atau
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.
Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil
operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh perubahan atas jumlah
serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan
karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam
Catatan 12.
The useful life of each item of the Group’s
property, plant and equipment, are estimated
based on the period over which the asset is
expected to be available for use. Such
estimation is based on internal technical
evaluation and experience with similar assets.
The estimated useful life of each asset is
reviewed
periodically
and
updated
if
expectations differ from previous estimates due
to physical wear and tear, technical or
commercial obsolescence and legal or other
limits on the use of the asset. It is possible,
however, that future results of operations could
be materially affected by changes in the
amounts and timing of recorded expenses
brought about by changes in the factors
mentioned above. The carrying amounts of
property, plant and equipment are disclosed in
Note 12.
41
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
d. Penilaian Nilai Wajar
d. Fair Value Measurements
Properti investasi Grup diukur pada nilai wajar
untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam
mengestimasi nilai wajar, Grup menugaskan
penilai independen untuk melakukan penilaian.
Penilaian tersebut didasarkan pada pendekatan
data pasar. Nilai tercatat properti investasi
diungkapkan dalam Catatan 13.
The Group’s investment property was measured
at fair value for financial reporting purposes. In
estimating the fair value, the Group engaged
independent valuers to perform the valuation.
Such valuation was based on Market Data
Approach.
The carrying amount of the
investment property is disclosed in Note 13.
e. Penurunan Nilai Goodwil
e. Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya
memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil
kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan
nilai pakai mengharuskan manajemen untuk
mengestimasi aliran kas masa depan yang
diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas
yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk
perhitungan nilai kini. Nilai tercatat goodwill pada
akhir periode pelaporan adalah sebesar
USD 1.548.663 (Catatan 14).
f.
Determining whether goodwill is impaired
requires an estimation of the value in use of the
cash-generating units to which goodwill has
been allocated. The value in use calculation
requires the management to estimate the future
cash flows expected to arise from the cashgenerating unit using an appropriate growth
rate and a suitable discount rate in order to
calculate present value. The carrying amount of
goodwill at the end of the reporting period was
USD 1,548,663 (Note 14).
Manfaat Karyawan
f.
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja
tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung
jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat
kenaikan gaji. Realisasi aktual yang berbeda dari
asumsi Grup akibatnya akan berpengaruh
terhadap jumlah biaya yang diakui di laba rugi
komprehensif serta liabilitas yang diakui di masa
mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap
tepat dan wajar, namun perubahan signifikan
pada kenyataannya atau perubahan signifikan
dalam
asumsi
yang
digunakan
dapat
berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas
imbalan pasca kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas
imbalan pasca kerja diungkapkan dalam
Catatan 33.
Employee Benefits
The determination of post-employment benefits
obligation is dependent on selection of certain
assumptions used by actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include
among others, discount rate and rate of salary
increase. Actual results that differ from the
Group’s assumptions generally affect the
recognized expense in profit or loss and other
comprehensive income and recorded obligation
in future periods. While it is believed that the
Group’s assumptions are reasonable and
appropriate, significant differences in actual
results or significant changes in assumptions
may materially affect the Group’s postemployment benefit obligations. The carrying
amounts
of
post-employment
benefits
obligations are disclosed in Note 33.
g. Penilaian Instrumen Keuangan
g. Valuation of Financial Instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 39, Grup
menggunakan teknik penilaian yang meliputi
input yang tidak didasarkan pada data pasar yang
dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar
dari beberapa jenis instrumen keuangan.
Catatan 39 memberikan informasi yang rinci
mengenai asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan nilai wajar instrumen keuangan,
serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi
tersebut.
As described in Note 39, the Group uses
valuation techniques that include inputs that are
not based on observable market data to
estimate the fair value of certain types of
financial instruments. Note 39 provides detailed
information about the key assumptions used in
the determination of the fair value of financial
instruments, as well as the detailed sensitivity
analysis for these assumptions.
Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang
dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat
dalam menentukan nilai wajar dari instrumen
keuangan.
The directors believe that the chosen valuation
techniques and assumptions used are
appropriate in determining the fair value of
financial instruments.
42
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
5.
5.
KAS DAN BANK
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Kas
Rupiah
USD
Baht
2.425
2.016
473
1.220
3.218
310
Cash on hand
Rupiah
US Dollar
Baht
Jumlah kas
4.914
4.748
Total cash on hand
Bank - Pihak ketiga
Dolar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank
Bangkok Bank PCL
PT. Bank Permata Tbk
Cash in banks - Third parties
US Dollar
Standard Chartered Bank
Bangkok Bank PCL
PT. Bank Permata Tbk
1.296.349
477.790
126.633
334.289
641.540
258.593
92.278
49.044
6.084
710.365
17.369
Euro
Bangkok Bank PCL
4.380
11.961
Euro
Bangkok Bank PCL
Baht
Bangkok Bank PCL
2.536.890
1.816.381
Baht
Bangkok Bank PCL
4.589.448
3.790.498
141.327
277.574
Rupiah
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
Jumlah bank
Tabungan di Lembaga
Keuangan Indonesia Eximbank
Dikurangi tabungan yang dibatasi
penggunaannya
Lembaga pembiayaan Indonesia
Eximbank
Jumlah
Rupiah
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
Total cash in banks
Cash savings in a financial Institution
Indonesia Eximbank
Less restricted cash savings
111.515
261.731
4.624.174
3.811.089
Kas Perusahaan dan IKP yang ditempatkan pada
Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan
kewajiban marjin adalah terbatas penggunaannya
dan digunakan sebagai salah satu syarat penjamin
atas utang jangka panjang dari Indonesia Eximbank
(Catatan 19). Di tahun 2015, Perusahaan merubah
persyaratan ini, diwajibkan memelihara dana
minimum di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu)
bulan marjin payment atas fasilitas pinjaman modal
kerja dan trade loan (Catatan 15).
6.
CASH ON HAND AND IN BANKS
Financial institution-Indonesia
Eximbank
Total
The Company and IKP’s cash placed in Indonesia
Eximbank amounting to 1 (one) month margin
liability are restricted and used as guarantee
covenant for the long-term loan from Indonesia
Eximbank (Note 19). In 2015, the Company has
amended the agreement, to maintain minimum fund
in Indonesia Eximbank amounting to one (1) month
payment margin for working capital and trade loan
(Note 15).
6.
ASET KEUANGAN LAINNYA
Akun ini merupakan akun bank pada Indonesia
Eximbank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5).
OTHER FINANCIAL ASSETS
This account consists of restricted cash in Indonesia
Eximbank (Note 5).
43
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
7.
7.
PIUTANG USAHA
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ 31 Desember/
Decemb er 31, Decemb er 31,
2015
2014
US$
US$
a. Berdasarkan pelanggan
Pihak berelasi
Kordsa Global, Turki
Kordsa Brazil S.A., Brasil
Kordsa Inc, United States of
America
a. By debtor
Related parties
Kordsa Global, Turkey
Kordsa Brazil S.A., Brazil
Kordsa Inc, United States of
America
1.270.754
701.765
498.349
268.908
688.079
-
2.660.598
767.257
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri
13.692.830
11.620.353
15.489.377
13.772.827
Third parties
Local debtors
Foreign debtors
Jumlah
25.313.183
29.262.204
Total
Jumlah Piutang Usaha
27.973.781
30.029.461
Total Trade Accounts Receivable
Jumlah
b. Umur
Berdasarkan
piutangumur
yang (hari)
tidak
diturunkan nilainya
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 s/d 90 hari
Jumlah
c. Berdasarkan mata uang
Dollar Amerika Serikat
Baht
Rupiah
Euro
Jumlah
Total
b. Aging
By ageofcategory
receivables not impaired
27.400.162
28.924.177
407.077
166.542
806.893
298.391
27.973.781
30.029.461
14.285.936
8.245.640
5.439.801
2.404
17.022.592
8.082.119
4.924.750
-
27.973.781
30.029.461
Not yet due
Past due :
Under 30 days
31 - 90 days
Total
c. By currency
US Dollar
Baht
Rupiah
Euro
Total
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang
adalah 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan
pada piutang usaha.
The average credit period on sale of goods is 60
days. No interest is charged on trade receivables.
Berikut ini merupakan saldo piutang usaha dari
pelanggan terbesar Grup adalah:
The following are the outstanding trade accounts
receivable from the Group’s largest customers:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
PT Sumi Rubber Indonesia
Sumitomo Rubber Co., Ltd
(Thailand)
Sumitomo Rubber Ind. Ltd.
(Japan)
2.036.347
3.065.973
1.705.431
1.486.660
658.608
1.205.630
PT Sumi Rubber Indonesia
Sumitomo Rubber Co., Ltd
(Thailand)
Sumitomo Rubber Ind. Ltd.
(Japan)
Jumlah
4.400.386
5.758.263
Total
44
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap status dan
kualitas kredit piutang, manajemen berkeyakinan
bahwa semua piutang usaha termasuk yang sudah
jatuh tempo dapat tertagih sehingga tidak diadakan
cadangan kerugian untuk penurunan nilai.
Based on its review of the status and credit quality
of the receivables, management believes that all
receivables including those that are past due are
collectible, therefore no allowance for impairment
losses was provided.
Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit
lainnya atas saldo tersebut dan juga tidak memiliki
hak hukum yang saling hapus terhadap setiap saldo
yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
The Group does not hold any collateral or other
credit enhancements over these balances nor does
it have a legal right of offset against any amounts
owed by the Group to the counterparty.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang
usaha masing-masing senilai USD 8.000.000 setiap
tahun dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka
pendek dari Standard Chartered Bank (Catatan 15).
As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts
receivable pledged as collateral on short term loan
from Standard Chartered Bank (Note 15)
amounted to USD 8,000,000 each year.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang
usaha masing-masing senilai USD 2.000.000 setiap
tahun dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka
pendek dari PT Bank Permata, Tbk (Catatan 15).
As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts
receivable pledged as collateral on short term loan
from PT Bank Permata, Tbk (Note 15) amounted to
USD 2,000,000 each year.
8.
PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI
Piutang
Kordsa Global, Turki
9.
8.
OTHER ACCOUNTS
RELATED PARTY
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
US$
-
20.563
RECEIVABLE
FROM
Accounts receivable
Kordsa Global, Turkey
Piutang dari pihak berelasi lainnya di atas terutama
timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu
antar pihak berelasi. Piutang tersebut tidak dikenakan
beban bunga dan akan diselesaikan dalam jangka
waktu 1 tahun.
Other accounts receivable from related parties
above represent mainly of advance payment of
expenses. These receivables are not subject to
interest and will be paid within 1 year.
Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai
atas pihak berelasi karena manajemen berpendapat
seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for impairment losses was provided
on receivables from related parties as
management believes that all such receivables
are collectible.
PIUTANG DAN UTANG LAIN-LAIN KEPADA
PIHAK KETIGA
9.
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM AND
PAYABLE TO THIRD PARTIES
Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun
piutang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar
merupakan piutang karyawan.
As of December 31, 2015 and 2014, other
accounts receivable from third parties mainly
represents outstanding employee receivables.
Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun utang
lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar
merupakan utang atas pembeliaan suku cadang.
As of December 31, 2015 and 2014, other
accounts payable to third parties mainly
represents outstanding payables for purchases of
spareparts.
45
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
10.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PERSEDIAAN
10.
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
Barang jadi
Bahan benang ban
Benang nylon
Benang polyester
INVENTORIES
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Finished goods
Tire cord fabric
Nylon yarn
Polyester yarn
8.191.458
2.316.972
3.711.322
6.496.900
4.056.209
4.382.376
Jumlah barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu dan suku cadang
Barang dalam konsinyasi
Barang dalam perjalanan
14.219.752
9.381.953
9.406.229
10.054.584
1.008.791
10.246.099
14.935.485
8.289.292
10.696.783
9.787.830
1.357.427
10.467.806
Total finished goods
Work in process
Raw materials
Indirect materials and spareparts
Consignment goods
Goods in transit
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai persediaan
54.317.408
(2.090.153)
55.534.623
(2.537.281)
Total
Allowance for decline in value
Bersih
52.227.255
52.997.342
Net
Mutasi penyisihan penurunan
nilai persediaan :
Saldo awal
(Pembalikan) Penambahan - bersih
Saldo akhir
2.537.281
(447.128)
2.424.959
112.322
Changes in allowance for decline
in value :
Beginning balance
(Reversal) Additions - Net
2.090.153
2.537.281
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for
decline in value of inventories is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
persediaan masing-masing senilai USD 8.000.000
dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek
dari PT. Bank Permata, Tbk (Catatan 15).
As of December 31, 2015 and 2014, inventories
pledged as collateral on short-term loan from
PT. Bank
Permata,
Tbk
amounted
to
USD 8,000,000, each year (Note 15).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
persediaan masing-masing senilai USD 7.250.000
setiap tahunnya dijadikan sebagai jaminan atas
utang jangka pendek dan utang jangka panjang dari
Indonesia Eximbank (Catatan 15 dan 19).
As of December 31, 2015 and 2014, inventories
pledged as collateral on short-term loan and longterm
loan
from
Indonesia
Eximbank
(Notes 15 and 19) amounted to USD 7,250,000,
each year.
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada
PT. Tugu Pratama Indonesia dan Bangkok Insurance
PCL terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar USD 34.075.000 dan TBH 391.110.901
pada
tanggal
31
Desember
2015
dan
USD 37.950.000 dan TBH 378.216.704 pada tanggal
31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang timbul terhadap Grup.
All inventories were insured with PT. Tugu
Pratama Indonesia and Bangkok Insurance PCL
against fire, theft and other possible risks for
USD 34,075,000 and TBH 391,110,901 as of
December 31, 2015 and USD 37,950,000 and
TBH 378,216,704 as of December 31, 2014,
respectively. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible
losses to the Group.
46
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
11.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
11.
PREPAID TAXES
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Pajak penghasilan badan (Catatan 30)
2015
2014
2013
Pajak pertambahan nilai (PPN)
688.653
2.555.604
12.647.010
2.555.604
1.389.468
15.991.256
Corporate income tax (Note 30)
2015
2014
2013
Value added tax (VAT)
Jumlah
15.891.267
19.936.328
Total
Pada tanggal 20 Pebruari 2015, Perusahaan
memperoleh pengembalian atas Surat Ketetapan
Pajak
Lebih
Bayar
(SKPLB)
No. 00055/407/14/092/15 pajak pertambahan nilai
untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp 34.144.070.288
atau setara dengan USD 2.614.645. Selisih antara
penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di
pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On February 20, 2015, the Company received the
refund for the Overpayment Tax Assessment Letter
(SKPLB) No. 00049/407/12/902/15 of value added
tax for fiscal year 2014 amounting to
Rp 34,144,070,288
or
equivalent
with
USD 2,614,645. The difference between the refund
received and the amount that was recorded as
prepaid taxes are charged to the current year's profit
or loss.
Pada tanggal 21 April 2015, Perusahaan memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00031/406/13/092/15
pajak penghasilan untuk tahun 2013 sebesar
USD 548.791.
Selisih
antara
penerimaan
pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak
dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On April 21, 2015, the Company received the refund
for the SKPLB No. 00031/406/13/092/15 of 2013
corporate
income
tax
amounting
to
USD 548,791. The difference between the refund
received and the amount that was recorded as
prepaid taxes are charged to the current year's profit
or loss.
Pada bulan Maret dan Mei 2015, Perusahaan
memperoleh pengembalian atas Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
(SKPPKP) pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak
2015 sebesar Rp 29.315.236.299 atau setara dengan
USD 2.182.439.
On March and May 2015, the Company received the
refund for the Advance Tax Overpayment Refund
Decree (SKPPKP) of value added tax for fiscal year
2015 amounting to Rp 29,315,236,299 or equivalent
with USD 2,182,439.
Pada tanggal 6 Juni 2015, Perusahaan memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00055/407/14/092/15
pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2014
sebesar Rp 17.639.597.544 atau setara dengan
USD 1.302.680.
Selisih
antara
penerimaan
pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak
dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On June 6, 2015, the Company received the refund
for the SKPLB No. 00055/407/14/092/15 of value
added tax for fiscal year 2014 amounting to
Rp 17,639,597,544
or
equivalent
with
USD 1,302,680. The difference between the refund
received and the amount that was recorded as
prepaid taxes are charged to the current year's profit
or loss.
Pada tanggal 18 Pebruari 2014, Perusahaan
memperoleh
pengembalian
atas
SKPLB
No. 00049/407/12/902/14 PPN untuk tahun pajak
2012 sebesar Rp 11.355.697.747 atau setara
dengan USD 1.006.533.
On February 18, 2014, the Company received the
refund for the SKPLB No. 00049/407/12/902/14 of
VAT for fiscal year 2012 amounting to
Rp 11,355,697,747
or
equivalent
with
USD 1,006,533.
47
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pada tanggal 4 April 2014, Perusahaan memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00013/406/12/092/14
pajak penghasilan untuk tahun 2012 sebesar
USD 1.276.894.
Selisih
antara
penerimaan
pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak
dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On April 4, 2014, the Company received the
refund for the SKPLB No. 00013/406/12/092/14 of
2012 corporate income tax amounting to
USD 1,276,894. The difference between the
refund received and the amount that was recorded
as prepaid taxes are charged to the current year's
profit or loss.
Pada tanggal 12 September 2014, Perusahaan
memperoleh
pengembalian
atas
SKPLB
No. 00100/407/13/092/14 pajak pertambahan nilai
untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp 49.146.816.383
atau setara dengan USD 4.030.079.
On September 12, 2014, the Company received
the refund for SKPLB No. 00100/407/13/092/14 of
value added tax for fiscal year 2013 amounting to
Rp 49,146,816,383
or
equivalent
with
USD 4,030,079.
Pada tanggal 17 April 2015, IKP memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00015/406/13/057/15
pajak penghasilan untuk tahun 2013 sebesar
USD 840.142.
Selisih
antara
penerimaan
pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak
dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On April 17, 2015, IKP received the refund for
SKPLB No. 00015/406/13/057/15 of 2013
corporate income tax for amounting to
USD 840,142. The difference between the refund
received and the amount that was recorded as
prepaid taxes are charged to the current year's
profit or loss.
Pada tanggal 26 Mei 2015, IKP memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00110/407/13/057/15
PPN
untuk
tahun
pajak
2013
sebesar
Rp 12.928.044.363
atau
setara
dengan
USD 971.741 yang dikurangi pembayaran beberapa
Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak pertambahan
nilai di tahun 2013 sebesar Rp 20.106.455 atau
setara dengan USD 1.511.
On May 26, 2015, IKP received the refund for
SKPLB No. 00110/407/13/057/15 of VAT for fiscal
year 2013 amounting to Rp 12,928,044,363 or
equivalent with USD 971,741 which was offset
with several payment of Tax Collection Letter
(STP) of value added tax in 2013 amounting to Rp
20,106,455 or equivalent with USD 1,511.
Pada tanggal 8 April 2014, IKP memperoleh
pengembalian atas SKPLB No. 00012/406/12/057/14
pajak penghasilan untuk tahun 2012 sebesar
USD 622.855.
Selisih
antara
penerimaan
pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak
dibayar dimuka dikompensasikan untuk pajak
penghasilan tahun 2014 sebesar USD 632.774
(Catatan 30) dan dibebankan ke laporan laba rugi
tahun berjalan.
On April 8, 2014, IKP received the refund for the
SKPLB No. 00012/406/12/057/14 of 2012
corporate income tax amounting to USD 622,855.
The difference between the refund received and
the amount that was recorded as prepaid taxes
are compensated to income tax for fiscal year
2014 amounting to USD 632,774 (Note 30) and
charged to the current year's profit or loss.
48
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
12.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
ASET TETAP
12.
1 Januari
2015/
January 1,
2015
US$
Selisih kurs
penjabaran/
Translation
adjustment
US$
Penambahan/
Additions
US$
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
31 Desember
2015/
Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,
Deductions Reclassifications
2015
US$
US$
US$
Biay a perolehan :
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
instalasi
Peralatan laboratorium
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset dalam peny elesaian
14.158.452
68.300.422
(373.067)
(1.205.070)
107.897
-
352.365.690
5.116.305
3.478.570
805.162
13.328.716
(3.982.574)
(42.403)
(4.305)
(16.174)
654.240
210.906
44.923
6.860.841
821.053
100.756
175.650
-
Jumlah
457.553.317
(5.623.593)
7.878.807
1.097.459
2.353.021
13.785.385
69.556.270
15.141.501
94.087
(17.588.609)
363.357.804
5.210.392
3.546.317
670.130
2.584.774
At cost:
Land
Buildings
Machineries, equipment and
installations
Laboratory equipment
Of f ice equipment
Vehicles
Construction in progress
-
458.711.072
Total
Akumulasi peny usutan:
Bangunan
Mesin, peralatan dan
instalasi
Peralatan laboratorium
Peralatan kantor
Kendaraan
42.814.913
(1.081.365)
1.982.339
-
-
43.715.887
223.834.305
4.695.511
2.891.320
721.045
(1.991.363)
(32.805)
(4.305)
10.505.576
27.159
236.573
62.445
736.704
100.713
175.650
-
231.611.814
4.722.670
2.994.375
603.535
Accumulated depreciation:
Buildings
Machineries, equipment and
installations
Laboratory equipment
Of f ice equipment
Vehicles
Jumlah
274.957.095
(3.109.838)
12.814.092
1.013.067
-
283.648.281
Total
Nilai Tercatat Bersih
182.596.222
175.062.791
Net Carry ing Amount
1 Januari
2014/
January 1,
2014
US$
Selisih kurs
penjabaran/
Translation
adjustment
US$
Penambahan/
Additions
US$
31 Desember
2014/
Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,
Deductions Reclassifications
2014
US$
US$
US$
Biay a perolehan :
Tanah
Bangunan
Mesin, peralatan dan
instalasi
Peralatan laboratorium
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset dalam peny elesaian
14.155.685
57.029.790
(3.204)
(10.767)
5.971
48.037
-
297.567.063
5.099.880
3.124.178
788.349
13.297.765
(62.853)
(388)
(37)
(705)
2.945.904
357.869
55.463
63.594.383
397.364
3.089
38.613
-
Jumlah
391.062.710
(77.954)
67.007.627
439.066
11.233.362
14.158.452
68.300.422
52.312.940
16.425
(63.562.727)
352.365.690
5.116.305
3.478.570
805.162
13.328.716
At cost:
Land
Buildings
Machineries, equipment and
installations
Laboratory equipment
Of f ice equipment
Vehicles
Construction in progress
-
457.553.317
Total
Akumulasi peny usutan:
Bangunan
Mesin, peralatan dan
instalasi
Peralatan laboratorium
Peralatan kantor
Kendaraan
40.914.785
(11.726)
1.911.854
-
-
42.814.913
215.082.162
4.673.123
2.637.831
673.279
27.493
(908)
(37)
9.105.509
22.388
257.486
83.601
380.859
3.089
35.798
-
223.834.305
4.695.511
2.891.320
721.045
Accumulated depreciation:
Buildings
Machineries, equipment and
installations
Laboratory equipment
Of f ice equipment
Vehicles
Jumlah
263.981.181
14.822
11.380.838
419.746
-
274.957.095
Total
Nilai Tercatat Bersih
127.081.529
182.596.222
Net Carry ing Amount
Aset dalam penyelesaian merupakan pemasangan
mesin Grup, yang diperkirakan akan selesai di tahun
2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 persentase
penyelesaian aset dalam penyelesaian ini adalah
55% dari total nilai kontrak.
Construction in progress represents machinery
under installations of the Group, which are
estimated to be completed in 2016. As of
December 31, 2015, completion percentage of
these construction in progress is approximately
55% from total contract amount.
Biaya pinjaman dikapitalisasi ke mesin, peralatan
dan instalasi sebesar nihil di tahun 2015 dan
USD 1.197.855 di tahun 2014 dengan tingkat
rata-rata kapitalisasi sebesar 5% - 6,10% di tahun
2014.
Borrowing costs capitalized to machineries,
equipment and installations amounted to nil in
2015 and USD 1,197,855 in 2014 with an average
capitalization rate at 5% - 6.10% in 2014.
49
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the
following:
2015
US$
2014
US$
Beban pokok penjualan
Beban umum dan administrasi
(Catatan 26)
Beban penjualan
Aset dalam penyelesaian
Keuntungan dan kerugian
lain-lain - bersih
12.590.888
10.743.248
210.329
12.875
-
297.638
25.548
10.547
Cost of goods sold
General and administrative expenses
(Note 26)
Selling expenses
Construction in progress
-
303.857
Other gains and losses - net
Jumlah
12.814.092
11.380.838
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Total
Disposal of property, plant and equipment are as
follows:
2014
US$
2015
US$
Nilai tercatat
84.392
19.320
Hasil penjualan aset tetap
38.451
41.031
Kerugian (Keuntungan) penjualan
aset tetap (Catatan 28)
45.941
(21.711)
Net carrying amount
Proceeds from sale of property,
plant and equipment
Loss (Gain) on disposal property,
plant and equipment (Note 28)
Grup memiliki tanah seluas 463.047 m2 yang terdiri
dari lahan di kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa
Barat 11 sertifikat Hak Guna Bangunan ("HGB")
seluas 345.431 m2 dan 1 sertifikat hak milik untuk
117.616 m2 di Ayuthaya, Thailand. Sertifikatsertifikat HGB tersebut akan habis masa berlakunya
sampai
dengan
tahun
2034.
Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan HGB karena seluruh tanah diperoleh
secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan
yang memadai.
The Group owns several pieces of land measuring
463,047 sqm consisting of land located in
Citeureup subdistrict, Bogor, West Java with 11
Hak Guna Bangunan ("HGB") certificates of
345,431 sqm and 1 land title certificate for 117,616
sqm located in Ayuthaya, Thailand. The HGB
certificates will expire until 2034. Management
believes that there will be no difficulty in the
extension of the HGB since all the land were
acquired legally and supported by sufficient
evidence of ownership.
Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan
kepada PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. AIG
Insurance Indonesia dan Bangkok Insurance PCL
terhadap risiko huru hara, kebakaran dan bencana
alam dengan jumlah pertanggungan masing-masing
sebesar USD 293.875.490, Rp 3.869.500 ribu dan
THB 1.594.367 ribu pada tanggal 31 Desember 2015
dan USD 232.482.369, Rp 3.972.600 ribu dan
THB 1.578.846 ribu pada tanggal 31 Desember
2014. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan asuransi tersebut dapat menutupi
kemungkinan risiko kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
All property, plant and equipment, except land,
were insured with PT. Tugu Pratama Indonesia,
PT. AIG Insurance Indonesia and Bangkok
Insurance PCL, respectively, against risk of
potential loss due to riots, fire and natural
disasters for USD 293,875,490, Rp 3,869,500
thousand and THB 1,594,367 thousand as of
December 31, 2015 and USD 232,482,369,
Rp 3,972,600 thousand and THB 1,578,846
thousand as of December 31, 2014. Management
believes that the insurance coverage is adequate
to cover possible loss on assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset
tetap berupa tanah, bangunan pabrik dan mesinmesin dalam aset dalam penyelesaian dengan
jumlah
total
masing-masing
sebesar
USD 133.476.431 setiap tahun digunakan sebagai
jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka
panjang (Catatan 15 dan 19).
As of December 31, 2015 and 2014, property,
plant and equipment consisting of land, plant
buildings and machineries under installation with
a total amount USD 133,476,431, each year, are
used as collateral for short-term loans and longterm loans (Notes 15 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai
wajar aset tetap Grup masing-masing sebesar
USD 220.252.426 dan USD 242.495.085. Penilaian
ini ditentukan oleh KJPP Tri, Santi & Rekan, penilai
independen berdasarkan metode Data Pasar.
As of December 31, 2015 and 2014, the fair value
of the property, plant and equipment of the Group
amounted
to
USD 220,252,426
and
USD 242,495,085, respectively. The valuation
was determined by KJPP Tri, Santi & Rekan,
independent valuers based on Market Data.
50
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
13.
14.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PROPERTI INVESTASI
13.
INVESTMENT PROPERTY
Properti investasi terdiri dari tanah Perusahaan (HGB
No. 9, 10 dan 103 seluas 147.131 m2). Sebelumnya,
tanah tersebut diperoleh untuk tujuan pengembangan
bisnis Perusahaan dikemudian hari. Pada tahun
2011, Perusahaan memutuskan bahwa tanah
tersebut
tidak
termasuk
dalam
rencana
pengembangan Perusahaan di masa yang akan
datang dan akan digunakan untuk tujuan kenaikan
nilai.
Investment property consists of the Company’s land
(HGB No. 9, 10 and 103 measuring 147,131 sqm).
Previously, the land was acquired for the purpose of
expansion of the Company in the future. In 2011, the
Company decided that such land will not be utilized
for the expansion plan in the future and will be held
for capital appreciation purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai
wajar properti investasi Perusahaan adalah masingmasing sebesar USD 9.695.574 dan USD 9.630.449
berdasarkan laporan penilaian tertanggal 15 Januari
2016 dan 15 Januari 2015 dari KJPP Tri, Santi &
Rekan, penilai independen. Penilaian dilakukan
berdasarkan Pendekatan Data Pasar. Keuntungan
sebesar USD 65.125 untuk tahun 2015 dan
USD 1.458.331 untuk tahun 2014, yang timbul dari
perubahan nilai wajar properti investasi Perusahaan,
dicatat pada laba atau rugi.
As of December 31, 2015 and 2014, the fair value of
the investment property amounted to USD 9,695,574
and USD 9,630,449, respectively, and has been
arrived based on the valuation report dated
January 15, 2016 and January 15, 2015 of KJPP Tri,
Santi & Rekan, independent valuers. The valuation
was based on Market Data Approach. The gain
amounting to USD 65,125 in 2015 and
USD 1,458,331 in 2014, arising from a change in the
fair value of the Company’s investment property was
recognized in profit or loss.
GOODWILL
14.
GOODWILL
31 Desember/
Decemb er 31,
2015 dan/and 2014
US$
15.
Biaya perolehan
Akumulasi kerugian penurunan nilai
1.548.663
-
Cost
Accumulated impairment losses
Jumlah tercatat
1.548.663
Carrying amount
UTANG JANGKA PENDEK
15.
SHORT-TERM LOANS
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Standard Chartered Bank
PT. Bank Permata Tbk
Indonesia Eximbank
11.912.805
7.437.404
1.500.000
12.076.587
12.735.507
9.750.000
Standard Chartered Bank
PT. Bank Permata Tbk
Indonesia Eximbank
Jumlah
20.850.209
34.562.094
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan membuat
perjanjian pinjaman bank dengan Standard Chartered
Bank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal
kerja dengan nilai maksimal sebesar USD 5.000.000
dan menyediakan fasilitas trade loan dengan nilai
maksimal USD 22.000.000.
In February 2011, the Company entered into a loan
agreement with Standard Chartered Bank to
provide a working capital loan facility with
maximum amount of USD 5,000,000 and trade loan
facility with maximum amount of USD 22,000,000.
51
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir pada bulan Oktober 2014, dimana
Perusahaan dan Standard Chartered Bank setuju
untuk mengubah hal tertentu seperti plafon fasilitas
pinjaman modal kerja dengan nilai maksimal sebesar
USD 5.000.000 dengan tingkat bunga per tahun
adalah sebesar 3,25% ditambah cost of funds bank,
dibayarkan setiap 3 bulan, dan fasilitas trade loan
dengan nilai maksimal sebesar USD 16.000.000
dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 1% 1,25% ditambah cost of funds bank.
The agreement has been amended several times,
most recently in October 2014, wherein the
Company and Standard Chartered Bank agreed to
amend certain terms such that the limit of working
capital facility has a maximum amount of
USD 5,000,000, with an interest rate per annum of
3.25% plus bank’s cost of fund, payable quarterly
in arrears, and trade loan facility has a maximum
amount of USD 16,000,000 with an interest rate per
annum of 1% -1.25% plus bank’s cost of funds.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah
masing-masing sebesar USD 5.227.874 dan
Rp 87.486.583.216
atau
setara
dengan
USD 6.341.905 pada 31 Desember 2015 dan
USD 10.576.587 pada 31 Desember 2014, yang
akan jatuh tempo pada Pebruari sampai April 2016.
The outstanding principal balance of these facilities
amounted
to
USD
5,227,874
and
Rp 87,486,583,216
or
equivalent
with
USD 6,341,905 as of December 31, 2015 and
USD 10,576,587 as of December 31, 2014, which
will mature in February to April 2016.
Pada bulan September 2010, IKP membuat
perjanjian pinjaman bank dengan Standard Chartered
Bank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal
kerja dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar
USD 2.500.000 dengan tingkat bunga pinjaman ini
per tahun sebesar cost of fund ditambah 1,25% 3,25% dengan periode bunga maksimal 3 bulan.
In September 2010, IKP entered into a loan
agreement with Standard Chartered Bank to
provide a working capital loan and trade loan
facilities with maximum amount of USD 2,500,000
with an interest rate per annum of cost of fund plus
1.25% - 3.25%, with interest period of maximum of
3 months.
Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir pada bulan Oktober 2014, dimana IKP dan
Standard Chartered Bank setuju untuk mengubah
plafon fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai
maksimal sebesar USD 3.000.000 dengan tingkat
bunga per tahun adalah sebesar 3,25% ditambah
cost of fund bank dan trade loan dengan nilai
maksimal sebesar USD 5.000.000 dengan tingkat
bunga per tahun adalah sebesar 1,00% - 1,25%
ditambah cost of fund bank.
The agreement has been amended several times,
most recently in October 2014, wherein IKP and
Standard Chartered Bank agreed to revise the limit
of working capital facility to a maximum amount of
USD 3,000,000 with an interest rate per annum of
3.25% plus bank’s cost of fund and trade loan
facility with maximum amount of USD 5,000,000,
with an interest rate per annum of 1.00% - 1.25%
plus bank’s cost of fund.
Saldo pokok IKP yang terutang dari fasilitas ini adalah
masing-masing sebesar Rp 4.732.041.600 atau
setara dengan USD 343.026 dan USD 1.500.000
pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The outstanding IKP’s principal balance from this
facility amounted to Rp 4,732,041,600 or
equivalent with USD 343,026 and US$ 1,500,000
as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha
Grup (Catatan 7).
These loans are collateralized by part of the
Group’s trade accounts receivable (Note 7).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan
tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP
mengharuskan untuk mempertahankan rasio
keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan
keuangan Perusahaan dan IKP.
The loan agreements contain certain covenants,
which among others, require the Company and IKP
to maintain certain financial ratios computed based
on the Company’s and IKP’s financial statements.
PT. Bank Permata Tbk
PT. Bank Permata Tbk
Pada bulan Juli 2010, Perusahaan membuat
perjanjian pinjaman bank dengan PT. Bank Permata
Tbk untuk menyediakan fasilitas trade loan sebesar
USD 12.000.000 dan fasilitas revolving loan sebesar
USD 5.000.000 dengan tingkat bunga per tahun
adalah sebesar 5% dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai ketentuan bank. Pada tanggal 28 Maret
2013, Perusahaan memberikan kuasa kepada IKP
untuk menggunakan fasilitas perbankan ini.
In July 2010, the Company entered into a loan
agreement with PT. Bank Permata Tbk to provide
trade loan facilities of USD 12,000,000 and
revolving loan facilities of USD 5,000,000, with an
interest rate per annum of 5%, which may be
changed at any time following the Bank’s provision.
On March 28, 2013, the Company authorized IKP
to use these banking facilities.
52
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir pada bulan Juli 2015, dimana fasilitas
revolving loan dan trade loan total maksimal nilai
penggunaan
berubah
menjadi
sebesar
USD 7.000.000, kecuali untuk fasilitas revolving loan
penggunaan nilai maksimal hanya dapat sebesar
USD 5.000.000. Tingkat bunga per tahun untuk
fasilitas ini sebesar 3,5% - 4,5% dalam mata uang
USD dan 11,75% dalam mata uang Rupiah, yang
dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan
bank. Jatuh tempo pinjaman ini pada tanggal 21 Juli
2016.
The agreement was amended several times, with
the latest amendment in July 2015, wherein the
revolving loan and trade loan facilities was changed
to a total maximum usage of USD 7,000,000,
except that the revolving loan maximum usage is
only USD 5,000,000. The interest rate per annum
for this loan is 3.5% - 4.5% in USD and 11.75% in
Rupiah, which may be changed at any time
following the Bank’s provision. The maturity date is
on July 21, 2016 .
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah
masing-masing sebesar Rp 10.602.930.912 atau
setara dengan USD 768.607 dan USD 1.900.000
pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The outstanding principal balance from this facility
amounted to Rp 10,602,930,912 or equivalent with
USD 768,607 and USD 1,900,000 as of December
31, 2015 and 2014, respectively.
Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan paling lambat
setiap empat bulan.
The principal and interests of the above loans are
payable every four months, at the latest.
Pada bulan Juli 2010, IKP membuat perjanjian
pinjaman bank dengan PT. Bank Permata Tbk untuk
menyediakan fasilitas pinjaman revolving loan dan
trade loan dengan nilai maksimal sebesar
USD 2.000.000, dengan tingkat bunga per tahun
sebesar 2,55% – 5,5% dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan ketentuan bank.
In July 2010, IKP entered into a loan agreement
with PT. Bank Permata Tbk to provide revolving
loan and trade loan facilities with maximum amount
of USD 2,000,000, with an interest rate per annum
of 2.55% -5.5%, which may be changed at any time
following the Bank’s provision.
Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir pada bulan September 2015, dimana fasilitas
revolving loan dan trade loan total maksimal nilai
penggunaan
berubah
menjadi
sebesar
USD 22.000.000, kecuali untuk fasilitas revolving loan
penggunaan nilai maksimal hanya dapat sebesar
USD 5.000.000. Tingkat bunga per tahun untuk
fasilitas ini berkisar dari 3,5% - 4,5% dalam mata uang
USD dan 11,75% dalam mata uang Rupiah, yang
dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan
bank. Jatuh tempo pinjaman ini pada tanggal 21 Juli
2016.
The agreement was amended several times, with
the latest amendment in September 2015, wherein
the revolving loan and trade loan facilities was
changed to a total maximum usage of
USD 22,000,000, except that the revolving loan
maximum usage is only USD 5,000,000. The
interest rate per annum for this loan range from
3.5% - 4.5% in USD and 11.75% in Rupiah, which
may be changed at any time following the Bank’s
provision. The maturity date is on July 21, 2016.
Saldo pokok IKP yang terutang dari fasilitas ini adalah
masing-masing
sebesar
USD 4.333.283
dan
Rp 32.218.422.000
atau
setara
dengan
USD 2.335.514 pada 31 Desember 2015 dan
USD 10.835.507 pada 31 Desember 2014, yang
akan jatuh tempo pada Januari sampai April 2016.
The outstanding IKP’s principal balance from this
facility amounted to USD 4,333,283 and
Rp 32,218,422,000
or
equivalent
with
USD 2,335,514 as of December 31, 2015 and
USD 10,835,507 as of December 31, 2014, which
will mature in January to April 2016.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha
(Catatan 7) dan persediaan Grup (Catatan 10).
These loans are collateralized by part of the
Group’s accounts receivable (Note 7) and
inventories (Note 10).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan
tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP
mengharuskan untuk mempertahankan rasio
keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan
keuangan Perusahaan dan IKP.
The loan agreements contain certain covenants,
which among others, require the Company and IKP
to maintain certain financial ratios computed based
on the Company’s and IKP’s financial statements.
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membuat
perjanjian pinjaman dengan Indonesia Eximbank
untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja
dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar
USD 8.500.000,
Perjanjian
telah
mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal
20 Juni 2015 sehubungan dengan perpanjangan
jangka waktu. Tingkat bunga per tahun sebesar
5,25% dan dikaji setiap tiga bulan.
In August 2010, the Company entered into a loan
agreement with Indonesia Eximbank to provide a
working capital loan and trade loan facilities with
maximum amount of USD 8,500,000. The
agreement has been amended several times, most
recently dated June 20, 2015 with regards to the
extention of the term. Interest rate per annum is
5.25% which is reviewed every 3 months.
53
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah
masing-masing sebesar nihil dan USD 7.950.000
pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The outstanding principal balance of these facilities
amounted to nil and USD 7,950,000 as of
December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pada bulan Januari 2011, IKP membuat perjanjian
pinjaman dengan Indonesia Eximbank untuk
menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dan trade
loan dengan nilai maksimal sebesar USD 1.800.000.
Perubahan amandemen terakhir perjanjian ini pada
tanggal 4 Juni 2015. Tingkat bunga per tahun adalah
sebesar 5.25% dan dikaji setiap tiga bulan. Jatuh
tempo pinjaman ini pada tanggal 20 Juni 2016.
In January 2011, IKP entered into a loan agreement
with Indonesia Eximbank to provide a working
capital loan and trade loan facilities with maximum
amount of USD 1,800,000. The most recent
amendment to this agreement was on June 4, 2015
with interest rate per annum of 5.25% and is
reviewed every three months. The maturity date of
this loan is June 20, 2016.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas IKP adalah
sebesar USD 1.500.000 dan USD 1.800.000 pada 31
Desember 2015 dan 2014.
The outstanding principal balance from IKP’s
facility amounted to USD 1,500,000 and
USD 1,800,000 as of December 31, 2015 and
2014, respectively.
Pinjaman tersebut di atas dijamin dengan sebagian
persediaan dan aset tetap Grup (Catatan 10 dan12).
The above loans are collateralized by part of the
Group’s inventories and property, plant and
equipment (Notes 10 and 12).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan
tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP
mengharuskan untuk mempertahankan rasio
keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan
keuangan Perusahaan dan IKP.
The loan agreements contain certain covenants,
which among others, require the Company and IKP
to maintain certain financial ratios computed based
on the Company’s and IKP’s financial statements.
Di tahun 2015, kas Perusahaan yang ditempatkan
pada Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan
kewajiban marjin adalah terbatas penggunaannya
dan digunakan sebagai salah satu syarat penjamin
atas utang jangka pendek dari Indonesia Eximbank
(Catatan 5).
In 2015, the Company’s cash placed in Indonesia
Eximbank amounting to 1 (one) month margin
liability are restricted and used as guarantee
covenant for the short-term loan from Indonesia
Eximbank (Note 5).
16.
UTANG USAHA
16.
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
a. Berdasarkan pemasok
Pihak berelasi
Kordsa Global, Turki
Kordsa Inc, Amerika Serikat
Kordsa Brazil
Jumlah
Pihak ketiga
Pemasok luar negeri
Pemasok dalam negeri
Jumlah
Jumlah utang usaha
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
1.277.075
412.609
196
2.227.701
826.406
-
1.689.880
3.054.107
18.547.698
3.012.455
18.838.599
9.210.271
21.560.153
28.048.870
23.250.033
31.102.977
54
a. By debtor
Related parties
Kordsa Global, Turkey
Kordsa Inc, United States of America
Kordsa Brazil
Total
Third parties
Foreign suppliers
Local suppliers
Total
Total trade accounts payable
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
b. Berdasarkan mata uang
Dollar Amerika Serikat
Rupiah
Euro
Baht
Yen
Pound Sterling
Dollar Singapore
Franc Swiss
Jumlah
17.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
19.692.480
2.133.554
821.359
326.990
261.142
14.463
45
-
20.729.620
3.478.821
5.333.696
454.902
1.091.219
11.885
2.606
228
23.250.033
31.102.977
b. By currency
US Dollar
Rupiah
Euro
Baht
Yen
Pound Sterling
Singapore Dollar
Franc Swiss
Total
Utang usaha berasal dari pembelian bahan baku, baik
dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 40
sampai 60 hari.
Trade accounts payable arise from the purchases
of raw materials, both from local and foreign
suppliers, with credit terms of 40 to 60 days.
Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha.
No interest is charged to trade accounts payable.
UTANG PAJAK
17.
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
Pajak penghasilan badan
(Catatan 30)
TIK
IKP
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Lain-lain
Jumlah
TAXES PAYABLE
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
889.575
102.528
876.664
-
Corporate income tax
(Note 30)
TIK
IKP
10.148
49.872
15.796
2.144
14.104
20.941
45.324
16.381
213.982
176.240
Income taxes:
Article 4 (2)
Article 21
Articles 23 and 26
Article 25
Others
1.084.167
1.349.532
55
Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
18.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
18.
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
19.
ACCRUED EXPENSES
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Utilitas
Komisi penjualan
Ongkos angkut
Klaim dari pelanggan
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD 125.000)
1.191.854
626.214
142.844
-
1.793.020
624.478
97.304
750.000
889.737
393.937
Jumlah
2.850.649
3.658.739
UTANG JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang Indonesia Eximbank
Bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Bersih - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun
19.
Utilities
Sales commission
Freight charges
Claim from customer
Others (each below
USD 125,000)
Total
LONG-TERM LOANS
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
48.292.832
48.429.862
Long-term loans Indonesia Eximbank
(5.371.748)
(3.959.653)
Current maturity
42.921.084
44.470.209
Net of current maturity
Biaya perolehan diamortisasi atas utang jangka
panjang adalah sebagai berikut:
The amortized cost of the long-term loans are as
follow:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
Pinjaman jangka panjang
Bunga masih harus dibayar
48.292.832
64.890
48.429.862
84.478
Long-term loans
Accrued interests
Jumlah
48.357.722
48.514.340
Total
Bunga masih harus dibayar di atas disajikan sebagai
biaya masih harus dibayar pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
The above accrued interests are presented as
accrued expenses in the consolidated statements
of financial position.
Rincian utang jangka panjang berdasarkan jadwal
pembayaran sebagai berikut:
The detail balance of long-term loans based on the
schedule of payments are as follows:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
2015
2016
2017
2018
Setelah tahun 2018
5.371.748
8.388.821
7.509.692
27.022.571
3.959.653
5.371.748
8.048.260
6.875.779
24.174.422
2015
2016
2017
2018
After 2018
Jumlah
48.292.832
48.429.862
Total
56
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pada bulan Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh
fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia
EximBank
sebesar
USD
21.900.000
dan
USD 5.600.000. Marjin pinjaman ini sebesar 6,1%,
yang dikaji ulang setiap tiga bulan dan dibayarkan
setiap bulannya. Fasilitas tersebut digunakan untuk
pembelian dan perakitan mesin baru dan gedung.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir pada tanggal 20 Juni 2015.
In February 2013, the Company obtained
investment financing facility from Indonesia
EximBank amounting to USD 21,900,000 and
USD 5,600,000. The loan’s margin is 6.1% per
annum, which is reviewed every three months and
is payable monthly in arrears. Such facility is used
for the acquisition of new machineries and
installation of machineries and building. The
agreement has been amended several times, most
recently dated June 20, 2015.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pinjaman
terutang masing-masing sebesar USD 23.398.419
yang akan dibayarkan secara cicilan sampai dengan
tanggal 21 Nopember 2022 dengan masa tenggang
24 bulan.
At December 31, 2015 and 2014, the outstanding
balance of the loan amounted to USD 23,398,419
each, which will be paid in installments until
November 21, 2022 with grace period of 24
months.
Pada bulan Januari 2010, IKP memperoleh fasilitas
pembiayaan investasi line III sebesar USD 8.000.000
dari Indonesia Eximbank. Pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014, jumlah pinjaman terutang masingmasing sebesar nihil dan USD 1.897.442. Marjin
pinjaman ini setara dengan LIBOR 3 bulan ditambah
474 bps dan dikaji setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut
digunakan untuk membeli mesin baru.
In January 2010, the Company obtained an
investment financing line III facility amounting to
USD 8,000,000 from Indonesia Eximbank. At
December 31, 2015 and 2014, the outstanding
balance of the loan amounted to nil and
USD 1,897,442, respectively. The loan’s margin is
equal to 3 months LIBOR plus 474 bps and will be
reviewed every 3 months. Such facility is used for
the acquisition of new machineries.
Pada bulan Maret 2011, IKP memperoleh fasilitas
pembiayaan investasi dari Indonesia Eximbank
sebesar
USD
15.000.000.
Pada
tanggal
31 Desember 2015 and 2014, jumlah pinjaman
terutang masing-masing sebesar USD 3.234.692 dan
USD 5.296.902. Pinjaman ini dibayarkan secara
cicilan sampai dengan tanggal 25 Agustus 2017.
Marjin pinjaman ini setara dengan LIBOR 6 bulan
ditambah 449 bps dan dikaji setiap saat. Fasilitas
tersebut digunakan untuk membeli mesin baru.
In March 2011, IKP obtained investment financing
facility from Indonesia Eximbank amounting to
USD 15,000,000. At December 31, 2015 and 2014,
the outstanding balance of the loan amounted to
USD 3,234,692 and USD 5,296,902, respectively.
This loan will be paid in installments until
August 25, 2017. The loan’s margin is equal to 6
months LIBOR plus 449 bps and will be reviewed
anytime. Such facility is used for the acquisition of
new machineries.
Pada bulan Desember 2013, IKP memperoleh
fasilitas
pembiayaan
investasi
sebesar
USD 39.620.000 dari Indonesia Eximbank. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah
pinjaman
terutang
masing-masing
sebesar
USD 21.659.721 dan USD 17.837.099. Pinjaman ini
dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal
22 Juni 2023 dengan masa tenggang 24 bulan.
Marjin atas fasilitas pinjaman adalah 5% dan akan
dikaji setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut digunakan
untuk dan letter of credit dan pembiayaan investasi.
In December 2013, IKP obtained a financing facility
of USD 39,620,000 investment from Indonesia
Eximbank. At December 31, 2015 and 2014, the
outstanding balance of the loan amounted to
USD 21,659,721 and USD 17,837,099, respectively.
The loan is paid in installments until June 22, 2023
with grace period of 24 months. Margin lending
facility is 5% and will be reviewed every three
months. The facility is used for letter of credit and
investment financing.
Pada tahun 2015, IKP melakukan pembayaran
pinjaman bank tersebut
di atas sebesar
USD 3.959.653.
In 2015, IKP made a total payment of
USD 3,959,653 for the long-term loans described
above.
Pinjaman tersebut di atas dijamin dengan sebagian
persediaan Perusahaan dan IKP (Catatan 10).
The above loans are collateralized by part of the
Company and IKP’s inventories (Note 10).
57
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pinjaman dijamin dengan tanah, bangunan pabrik,
mesin-mesin baru (Catatan 12) yang dibeli dengan
pinjaman ini dan pertanggungan asuransi pada
Indonesia Eximbank. Perjanjian pinjaman juga
mencakup persyaratan tertentu antara lain,
Perusahaan dan IKP diwajibkan untuk memelihara
dana minimum dalam operating payable di Indonesia
Eximbank sebesar 1 (satu) bulan marjin pembayaran,
selama fasilitas penanaman modal yang diperoleh
dari Indonesia Eximbank masih berlaku. Di tahun
2015 persyaratan ini telah dirubah dan Perusahaan
diwajibkan memelihara dana minimum operating
payable di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu)
bulan marjin pembayaran atas fasilitas pinjaman
modal kerja dan trade loan (Catatan 5). Perjanjian
juga mengharuskan Grup untuk mempertahankan
rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan
laporan keuangan Perusahaan dan IKP.
The loans are collateralized by land, plant buildings
and new machineries (Note 12) acquired through
these loans and insurance proceeds to Indonesia
Eximbank. The loan agreements contain certain
covenants, which include among others, the
requirement for the Company and IKP to maintain
minimum fund in operating payable in Indonesia
Eximbank amounting to one (1) month payment
margin, as long as the investment facilities
obtained from Indonesia Eximbank are still
outstanding. In 2015, the agreement was amended
and the Company is required to maintain minimum
fund in operating payable in Indonesia Eximbank
amounting to one (1) month payment margin for
working capital and trade loan (Note 5). The
agreements also require the Group to maintain
certain financial ratios computed based on
the Company and IKP’s financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan
IKP telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman
yang ditetapkan bank.
As of December 31, 2015, the Company and IKP
are in compliance with the terms and conditions of
the loans.
20.
MODAL SAHAM
20.
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan
catatan yang dibuat oleh PT. EDI Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
CAPITAL STOCK
The composition of the Company’s stockholders as
of December 31, 2015 and 2014 based on PT. EDI
Indonesia, Securities Administration Bureau, is as
follows:
31 Desember/Decemb er 31,
2015
Jumlah
Persentase
Jumlah
saham/
kepemilikan/
modal disetor/
Numb er of
Percentage
Total
shares
of ownership
paid-up capital
US$
Nama Pemegang Saham/
Name of Stockholders
Kordsa Global Turki/Turkey
Robby Sumampow
PT Risjadson Suryatama
levan Daniar Sumampow
Leotine Ierma Agustina Sumampow
Iefenn Adrianne Sumampow
Masyarakat/Pub lic
270.923.182
107.639.728
25.231.500
12.894.120
5.000.000
4.400.623
23.910.847
60,21%
23,92%
5,61%
2,87%
1,11%
0,98%
5,31%
78.510.305
31.192.709
7.311.788
3.736.562
1.448.940
1.275.248
6.929.078
Jumlah/Total
450.000.000
100,00%
130.404.630
58
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
31 Desember/Decemb er 31, 2014
Jumlah
Persentase
Jumlah
saham/
kepemilikan/
modal disetor/
Numb er of
Percentage
Total
shares
of ownership
paid-up capital
US$
Nama Pemegang Saham/
Name of Stockholders
21.
Kordsa Global Turki/Turkey
Robby Sumampow - Komisaris/C ommissioner
PT Risjadson Suryatama
levan Daniar Sumampow - Komisaris/Commissioner
Leotine Ierma Agustina Sumampow
Iefenn Adrianne Sumampow - Direktur/Director
Masyarakat/Pub lic
270.923.182
107.639.728
25.231.500
12.894.120
5.000.000
4.400.623
23.910.847
60,21%
23,92%
5,61%
2,87%
1,11%
0,98%
5,31%
78.510.305
31.192.709
7.311.788
3.736.562
1.448.940
1.275.248
6.929.078
Jumlah/Total
450.000.000
100,00%
130.404.630
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
21.
NON-CONTROLLING INTERESTS
Disajikan kembali Catatan 2/
As restated Note 2
31 Desember/
31 Desember/
Decemb er 31,
Decemb er 31,
2015
2014
US$
US$
Kepentingan Nonpengendali atas
Aset Bersih dan Laba Entitas
Anak
Non-controlling Interests in
Net Asset and Income
of Subsidiaries
a. IKP:
a. IKP:
Saldo awal tahun
Bagian laba tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain:
- Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti setelah pajak
(Catatan 22)
23.701
3.696
Jumlah
27.418
23.701
18.560.238
2.157.341
17.328.924
2.086.643
21
20.590
3.156
(45)
b. TIK:
Saldo awal tahun
Bagian laba tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain:
- Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti setelah pajak
(Catatan 22)
Balance at beginning of year
Share of profit for the year
Other comprehensive income:
- Remeasurement of defined
benefits obligations - net of tax
(Note 22)
Total
b. TIK:
- Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan (Catatan 22)
Dividen
(795.034)
(1.811.695)
415.004
(1.255.776)
Balance at beginning of year
Share of profit for the year
Other comprehensive income:
- Remeasurement of defined
benefits obligations - net of tax
(Note 22)
- Exchange differences on
translating foreign operations
(Note 22)
Dividends
Jumlah
18.110.850
18.560.238
Total
18.138.268
18.583.939
Jumlah kepentingan non pengendali
-
59
(14.557)
Total non-controlling interests
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Ringkasan informasi keuangan pada masing-masing
entitas anak Perusahaan yang memiliki kepentingan
nonpengendali yang material ditetapkan di bawah ini.
Ringkasan informasi keuangan di bawah ini
merupakan jumlah sebelum eliminasi intra grup.
Summarized financial information in respect of
each of the Company’s subsidiaries that has
material non-controlling interest is set out below.
The summarized financial information below
represents amounts before intragroup eliminations.
a.
a.
IKP
IKP
31 Desember/
December 31,
Disajikan kembali Catatan 2/
As restated Note 2
31 Desember/
December 31,
2015
2014
US$
US$
Aset lancar
Aset tidak lancar
18.848.129
58.075.837
16.885.767
60.752.342
Current assets
Non-current assets
Jumlah Aset
76.923.966
77.638.109
Total Assets
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
21.660.847
24.149.872
27.524.116
23.405.770
Current liabilities
Non-current liabilities
Jumlah Liabilitas
45.810.719
50.929.886
Total Liabilities
Pendapatan
Beban
59.337.049
(54.955.129)
50.301.262
(46.942.821)
Revenue
Expenses
4.381.920
3.358.441
Laba tahun berjalan
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak terkait
pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Jumlah penghasilan komprehensif lain
setelah pajak
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Profit for the year
30.806
(67.651)
(7.702)
16.913
OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Items that will not be reclassified
subsequently to profit or loss:
Remeasurement of defined benefits
obligations
Income tax benefit (expense) relating
to items that will not be reclassified
subsequently to profit or loss
23.104
(50.738)
Total other comprehensive income,
net of tax
4.405.024
3.307.703
60
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
b.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
TIK
b.
TIK
Disajikan kembali Catatan 2/
As restated Note 2
31 Desember/
December 31,
2014
US$
31 Desember/
December 31,
2015
US$
Aset lancar
Aset tidak lancar
28.256.612
25.049.655
28.873.744
29.664.636
Current assets
Non-current assets
Jumlah Aset
53.306.267
58.538.380
Total Assets
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
5.038.354
881.104
6.905.839
917.962
Current liabilities
Non-current liabilities
Jumlah Liabilitas
5.919.458
7.823.801
Total Liabilities
Pendapatan
Beban
Laba tahun berjalan
69.920.907
(63.896.498)
6.024.409
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak terkait
pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
5.826.984
Profit for the year
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Items that will not be reclassified
subsequently to profit or loss:
Remeasurement of defined benefits
(50.803)
obligations
Income tax benefit (expense) relating
to items that will not be reclassified
10.161
subsequently to profit or loss
-
(40.642)
-
Jumlah penghasilan komprehensif lain
setelah pajak
80.549.556 Revenue
(74.722.572) Expenses
Total other comprehensive income,
net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
6.024.409
5.786.342
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
Dividen yang dibayarkan kepada
kepentingan nonpengendali
1.811.695
1.255.776
Dividends paid to non-controlling
interests
61
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
22.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
22.
Akun ini meliputi penghasilan komprehensif lain yang
diakumulasi dalam ekuitas.
Selisih kurs penjabaran laporan
keuangan
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Saldo akhir tahun
a.
This account comprises other comprehensive
income that are accumulated in equity.
31 Desember/
December 31,
Disajikan kembali Catatan 2
As restated Note 2
31 Desember/
December 31,
2015
2014
US$
US$
6.028.807
7.453.919
(797.676)
(876.666)
5.231.131
6.577.253
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
a.
Jumlah yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
Saldo akhir tahun
Foreign currency translation
adjustments
Remeasurement of defined
benefits obligations
Balance at end of year
Foreign Currency Translation Adjustment
Disajikan kembali Catatan 2
As restated Note 2
31 Desember/
December 31,
2014
US$
31 Desember/
December 31,
2015
US$
Saldo awal tahun
Penghasilan komprehensif lain:
- Selisih kurs yang timbul atas
penjabaran aset bersih dari
kegiatan usaha luar negeri
Jumlah yang dapat diatribusikan
kepada kepentingan
Nonpengendali (Catatan 21)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
7.453.919
6.710.017
(2.220.146)
1.158.906
795.034
(415.004)
(1.425.112)
6.028.807
743.902
7.453.919
Selisih kurs yang berkaitan dengan penjabaran
dari aset bersih dari kegiatan usaha luar negeri
Grup dari mata uang fungsional mereka untuk
mata uang penyajian Grup diakui langsung dalam
penghasilan
komprehensif
lain
dan
diakumulasikan dalam selisih kurs penjabaran
atas laporan keuangan. Selisih kurs sebelumnya
diakumulasi dalam selisih kurs penjabaran atas
laporan keuangan direklasifikasi ke laba rugi saat
dilepaskan atau pelepasan sebagian kegiatan
usaha luar negeri.
Balance at beginning of year
Other comprehensive income:
- Exchange differences arising
on translating the net assets
of foreign operations
Total attributable to
Noncontroling interest
(Note 21)
Total attributable to
Owners of the Company
Balance at end of year
Exchange differences relating to the translation
of the net assets of the Group’s foreign
operation from its functional currency to the
Group’s presentation currency are recognized
directly in other comprehensive income and
accumulated in the foreign currency translation
reserve. Exchange differences previously
accumulated in the foreign currency translation
reserve are reclassified to profit or loss on the
disposal or partial disposal of the foreign
operation.
62
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
b.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasti
b. Remeasurement
of
Defined
Benefits
Obligations
Disajikan kembali Catatan 2
As restated Note 2
31 Desember/
December 31,
2014
US$
31 Desember/
December 31,
2015
US$
Saldo awal tahun
Penghasilan komprehensif lain:
- Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti setelah pajak
Jumlah yang dapat diatribusikan
kepada kepentingan
Nonpengendali (Catatan 21)
23.
876.666
162.335
(79.011)
728.933
(21)
14.602
Jumlah yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
(78.990)
714.331
Total attributable to
Owners of the Company
Saldo akhir tahun
797.676
876.666
Balance at end of year
PENJUALAN BERSIH
23.
2015
US$
Balance at beginning of year
Other comprehensive income:
- Remeasurement of defined
benefits obligations - net of tax
Total attributable to
Noncontroling interest
(Note 21)
NET SALES
2014
US$
Ekspor
Lokal
Potongan penjualan
98.909.465
110.992.085
(2.035.003)
96.468.950
112.428.637
(1.180.541)
Export
Local
Sales deduction
Bersih
207.866.547
207.717.046
Net
7% dan 3% dari penjualan diatas masing-masing
pada tahun 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihakpihak yang berelasi (Catatan 34).
7% in 2015 and 3% in 2014 of the above sales were
made to related parties (Note 34).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi
10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing
pada tahun 2015 dan 2014:
The above sales in 2015 and 2014 include sales to
the following customers, which represent more
than 10% of the net sales of the respective years:
2015
US$
2014
US$
Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand)
PT. Sumi Rubber Indonesia
20.908.805
19.560.641
18.043.411
23.414.252
Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand)
PT. Sumi Rubber Indonesia
Bersih
40.469.446
41.457.663
Net
63
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
24.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
BEBAN POKOK PENJUALAN
24.
2015
US$
COST OF GOODS SOLD
2014*)
US$
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Beban pabrikasi
100.923.540
9.178.466
62.711.165
103.311.060
9.074.698
58.485.720
Raw materials used
Direct labor
Manufacturing expenses
Jumlah beban produksi
Persediaan barang dalam proses
Aw al tahun
Pembelian
Akhir tahun
172.813.171
170.871.478
Total manufacturing costs
Work in process
At beginning of year
Purchases
At end of year
Beban pokok produksi
171.856.042
173.736.347
Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi
Aw al tahun
Pembelian
Akhir tahun
14.935.485
(14.219.752)
8.977.779
4.971.630
(14.935.485)
Finished goods
At beginning of year
Purchases
At end of year
Beban pokok penjualan
172.571.775
172.750.271
Cost of goods sold
8.289.292
135.532
(9.381.953)
8.028.133
3.126.028
(8.289.292)
*) Disajikan kembali - Catatan 2
*) As restated - Note 2
8,62% dan 10,19% dari jumlah pembelian bahan
baku masing-masing pada tahun 2015 dan 2014
dilakukan dengan pihak yang berelasi (Catatan 34).
8.62% in 2015 and 10.19% in 2014 of the total
purchases of raw materials were made from related
parties (Note 34).
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi
10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing
pada tahun 2015 dan 2014:
Purchases in 2015 and 2014 include purchases
from the following suppliers which represent more
than 10% of the total net sales for the respective
years:
2015
US$
25.
2014
US$
Sinopec Europa Handels GmbH
Ascend Performance Materials LLC,
United States of America
Invista Sarl, Singapura
33.022.652
26.277.015
24.706.610
20.909.753
28.659.779
29.421.764
Sinopec Europa Handels GmbH
Ascend Performance Materials LLC,
United States of America
Invista Sarl, Singapore
Jumlah
78.639.015
84.358.558
Total
BEBAN PENJUALAN
25.
SELLING EXPENSES
2015
US$
2014
US$
Komisi penjualan dan biaya ekspor
Gaji, upah dan kompensasi karyawan
lainnya
Perjalanan dan transportasi
Lain-lain (masing-masing
di bawah USD 125.000)
4.374.326
4.178.001
766.890
136.856
753.132
298.309
Sales commissions and export fees
Salaries, wages and other employee
compensation
Travel and transportation
199.716
124.301
Others (each below USD 125,000)
Jumlah
5.477.788
5.353.743
64
Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
26.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji, upah dan kompensasi karyawan
lainnya
Perbaikan dan pemeliharaan
Jasa profesional
Amortisasi
Perjalanan dinas dan keperluan kantor
Penyusutan (Catatan 12)
Imbalan kerja
Lain-lain (masing-masing
di bawah USD 125.000)
Jumlah
26.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2015
US$
2014*)
US$
3.647.007
558.656
365.665
357.982
293.802
210.329
39.335
4.042.791
236.640
197.522
378.409
236.240
297.638
334.025
870.941
871.436
6.343.717
6.594.701
*) Disajikan kembali - Catatan 2
27.
PENGHASILAN BUNGA
27.
Total
INTEREST INCOME
2014
US$
Deposito berjangka
Jasa giro
57.666
18.771
36.744
109.446
Time deposits
Current accounts
Jumlah
76.437
146.190
Total
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
28.
2015
US$
29.
Others (each below USD 125,000)
*) As restated - Note 2
2015
US$
28.
Salaries, wages and other employee
compensation
Repairs and maintenance
Professional fees
Amortization
Travel and office supplies
Depreciation (Note 12)
Employment benefits
OTHER GAINS AND LOSSES – NET
2014
US$
(Kerugian) keuntungan pelepasan
aset tetap (Catatan 12)
Lain-lain
(45.941)
166.114
21.711
(352.049)
(Loss) gain on disposal of property,
plant and equipment (Note 12)
Others
Jumlah
120.173
(330.338)
Total
BEBAN KEUANGAN
Beban bunga atas:
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Jumlah
29.
FINANCE COSTS
2015
US$
2014
US$
1.622.597
2.609.321
2.100.037
37.764
4.231.918
2.137.801
Beban keuangan di atas merupakan beban bunga
atas liabilitas keuangan yang bukan diklasifikasikan
sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Interest expense on:
Short-term loans
Long-term loans
Total
The above finance costs, represent interest
expense on financial liabilities not classified as at
fair value through profit or loss.
65
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
30.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PAJAK PENGHASILAN
30.
Beban pajak Grup terdiri dari:
INCOME TAX
Tax expense of the Group consists of the following:
2015
US$
2014*)
US$
Pajak kini
Perusahaan
Entitas anak
2.065.262
2.529.456
3.735.688
2.534.174
Current tax
The Company
Subsidiaries
Jumlah pajak kini
4.594.718
6.269.862
Total current tax
Pajak tangguhan
Perusahaan
Entitas anak
651.862
464.202
(311.544)
132.885
Deferred tax
The Company
Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
1.116.064
(178.659)
Total deferred tax
Bersih
5.710.782
6.091.203
*) Disajikan kembali - Catatan 2
Net
*) As restated - Note 2
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dengan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:
Reconciliation between profit before tax per
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income and taxable income is as
follows:
2015
US$
2014*)
US$
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
konsolidasian
Laba sebelum pajak pada entitas anak
18.284.388
7.664.273
22.518.099
8.538.753
Profit before tax per consolidated
statements of profit or loss and
other comprehensive income
Profit before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak - Perusahaan
10.620.115
13.979.346
Profit before tax - the Company
Perbedaan temporer:
Liabilitas imbalan pasca kerja
Klaim dari pelanggan
Biaya masih harus dibayar
Perbedaan antara nilai tercatat bersih
aset tetap komersial dan fiskal
Penyisihan atas penurunan nilai
persediaan
Jumlah perbedaan temporer
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan
menurut fiskal:
Tunjangan natura
Transportasi
Representasi
(403.743)
(750.000)
26.097
157.856
750.000
-
(2.825.139)
321.366
322.017
(3.630.768)
(14.258)
1.214.964
660.526
253.536
47.894
563.396
120.053
148.870
Penyusutan aset tetap
Pendapatan bunga dikenakan pajak final
19.224
(59.308)
60.372
(131.078)
Kenaikan nilai properti investasi
Biaya lain - lain - bersih
(65.125)
414.954
(1.458.331)
445.053
Jumlah perbedaan tetap
1.271.701
Penghasilan kena pajak
8.261.048
*) Disajikan kembali - Catatan 2
(251.665)
14.942.645
Temporary differences :
Post-employment benefits obligation
Claim from customer
Accrued expense
Differences between commercial
and fiscal net carrying amount
of property, plant and equipment
Provision for decline in value of
inventories
Total temporary differences
Nondeductible expense (nontaxable
income):
Benefits-in-kind
Transportation
Representation
Depreciation of property, plant
and equipment
Interest income subject to final tax
Increase in value of investment
property
Other expenses - net
Total permanent differences
Taxable income
*) As restated - Note 2
66
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
2015
US$
2014*)
US$
Beban pajak kini
Perusahaan
Entitas anak
2.065.262
2.529.456
3.735.688
2.534.174
Jumlah
4.594.718
6.269.862
Current tax expense
The Company
Subsidiaries
Dikurangi penyesuaian hasil pemeriksaan
pajak penghasilan tahun 2012 - IKP
Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka:
Perusahaan
Entitas anak
-
632.774
2.753.915
1.537.353
5.435.335
1.880.693
Total
Less adjustments from review of
corporate income for fiscal
year 2012 - IKP
Less prepaid income taxes:
The Company
Subsidiaries
Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka
4.291.268
7.316.028
Total prepaid income taxes
1.678.940
Prepaid tax - net
688.653
-
1.699.647
855.957
Prepaid tax - net
consist of (Note 11):
The Company
Subsidiary - IKP
688.653
2.555.604
Pajak dibayar dimuka - bersih
(303.450)
Pajak dibayar dimuka - bersih
terdiri dari (Catatan 11):
Perusahaan
Entitas anak - IKP
Jumlah (Catatan 11)
Utang pajak penghasilan
Entitas anak - TIK (Catatan 17)
Entitas anak - IKP (Catatan 17)
(889.575)
(102.528)
Bersih
(303.450)
(876.664)
1.678.940
Total (Note 11)
Income taxes payable
Subsidiary - TIK (Note 17)
Subsidiary - IKP (Note 17)
Net
*) Disajikan kembali - Catatan 2
*) As restated - Note 2
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari asset dan liabilitas pajak tangguhan Grup
adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets and
liabilities are as follows:
Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2
Dikreditkan
Dikreditkan
(Dibebankan)
(Dibebankan)
ke penghasilan
ke laba tahun
komprehensif lain
berjalan/
tahun berjalan/
1 Januari
Credited
Credited
31 Desember
2014/
(charged) to
(charged) to
2014/
January 1,
profit or loss
other comprehensive
December 31,
2014
for the year
income for the year
2014
US$
US$
US$
US$
Liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan
Perbedaan antara nilai tercatat
bersih aset tetap komersial
dan fiskal
Klaim dari pelanggan
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Biaya masih harus dibayar
Laba yang belum terealisasi atas
penjualan antar Perusahaan
Liabilitas imbalan
pasca kerja
Bersih
Entitas anak
IKP:
Perbedaan antara nilai tercatat
bersih aset tetap komersial
dan fiskal
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Biaya masih harus dibayar
Kerugian fiskal
Liabilitas imbalan
pasca kerja
Bersih - IKP
Jumlah liabilitas pajak tangguhan Bersih
(3.683.345)
303.015
-
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke laba tahun
berjalan/
Credited
(charged) to
profit or loss
for the year
US$
88.144
-
(706.285)
-
-
187.500
(187.500)
-
-
-
299.451
-
80.504
6.524
-
379.955
6.524
-
255.830
-
-
-
-
586.352
39.464
212.516
838.332
311.544
212.516
(2.793.978)
(2.238.372)
60.131
324.721
82.137
(1.771.383)
(4.565.361)
31 Desember
2015/
December 31,
2015
US$
187.500
(3.564)
-
(3.595.201)
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke penghasilan
komprehensif lain
tahun berjalan/
Credited
(charged) to
other comprehensive
income for the year
US$
134.793
-
41.224
-
(324.721)
-
11.535
16.913
(137.169)
16.913
174.375
(2.269.918)
(2.103.579)
101.355
110.585
(1.891.639)
229.429
(4.161.557)
255.830
(100.935)
(18.636)
(651.862)
(18.636)
(463.787)
584
2.537
-
(2.058)
(7.702)
(462.724)
(7.702)
(1.114.586)
(26.338)
(4.301.486)
718.761
(2.940.416)
(2.567.366)
101.939
2.537
100.825
(2.362.065)
(5.302.481)
Aset pajak tangguhan
TIK:
Liabilitas imbalan
pasca kerja
(Beban) manfaat pajak tangguhan
Deferred tax liabilities:
The Company
Differences between commercial
and fiscal net carrying amount of
property, plant and equipment
Claim from customer
Provision for decline in value of
of inventories
Accrued expenses
Unrealized profit for intercompany
sales
Employee benefits
obligations
Net
Subsidiaries
IKP:
Differences between commercial
and fiscal net carrying amount of
property, plant and equipment
Provision for decline in value
of inventories
Accrued expenses
Fiscal loss
Employee benefits
obligations
Net - IKP
Total deferred tax liabilities net
Deferred tax assets
TIK:
200.661
4.284
10.161
178.659
239.590
215.106
(1.478)
(1.116.064)
67
(26.338)
213.628
Employee benefits
obligation
Total deferred tax (exepense) benefit
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Grup
dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah
sebagai berikut:
The reconciliation between total tax expense and
the amounts computed by applying the effective tax
rates to the Group’s profit before income tax is as
follows:
2015
US$
2014*)
US$
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
konsolidasian
Laba entitas anak sebelum pajak
18.284.388
7.664.273
22.518.099
8.538.753
Profit before tax per consolidated
statements of profit or loss and
other comprehensive income
Profit before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
10.620.115
13.979.346
Profit before tax - the Company
2.655.029
3.494.837
Manfaat pajak menggunakan tarif pajak
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang
tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Tunjangan natura
Representasi
Transportasi
165.132
63.384
11.974
140.849
30.013
37.218
Penyusutan aset tetap
Pendapatan bunga dikenakan pajak final
4.806
(14.827)
15.093
(32.770)
Kenaikan nilai properti investasi
Biaya lain - lain - bersih
(16.281)
103.737
(364.583)
111.263
317.925
(255.830)
(62.917)
(7.776)
62.095
(70.693)
Jumlah
Penyesuaian pajak tangguhan
Jumlah
Tax effect of nondeductible expenses
(nontaxable income):
Benefits-in-kind
Representation
Transportation
Depreciation of property, plant and
equipment
Interest income subject to final tax
Increase in value of investment
property
Other expenses - net
Total
Adjustment to deferred tax
Total
Beban pajak Perusahaan - bersih
Beban pajak entitas anak
2.717.124
2.993.658
3.424.144
2.667.059
Tax expense of the Company - net
Tax expense of the subsidiaries
Beban pajak - bersih
5.710.782
6.091.203
Tax expense - net
*) Disajikan kembali - Catatan 2
31.
Tax expenses at enacted tax rates
*) As restated - Note 2
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
31.
Perhitungan untuk laba per saham dasar didasarkan
atas data dibawah ini:
The computation of basic earnings per share
attributable to the owners of the Company is based
on the following data:
2015
US$
Laba
Laba bersih untuk perhitungan laba
per saham dasar
Jumlah saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa untuk perhitungan laba
per saham dasar
Laba bersih per saham dasar
BASIC EARNINGS PER SHARE
2014*)
US$
10.412.569
14.337.097
450.000.000
450.000.000
0,0231
0,0319
*) Disajikan kembali - Catatan 2
Earnings
Earnings for computation of basic
earnings per share
Number of shares
Weighted average number of ordinary
shares for computation of basic
earnings per share
Basic earnings per share
*) As restated - Note 2
68
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Laba per saham dilusian tidak disajikan karena tidak
ada saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014.
Diluted earnings per share is not presented
because there are no dilutive shares as of
December 31, 2015 and 2014.
32.
33.
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
32.
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah
Perusahaan No. 38 tanggal 25 Juni 2015 dari notaris
Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris publik
di Jakarta, pemegang saham menyetujui usulan
pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014
sebesar Rp 45.000 juta
atau setara dengan
USD 3.377.617 atau Rp 100 per saham dan
menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta
(setara dengan USD 37.530). Dividen tersebut telah
dibayar pada tanggal 30 Juli dan 14 September 2015.
At the Annual General Shareholders' Meeting as
stated in notarial deed No. 38 dated June 25, 2015
of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public
notary in Jakarta, the stockholders approved the
declaration of cash dividends for 2014 amounting
to Rp 45,000 million or equivalent to
USD 3,377,617 or Rp 100 per share and
appropriate Rp 500 million (equivalent to
USD 37,530) for general reserve. The dividends
were paid on July 30 and September 14, 2015.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah
Perusahaan No. 16 tanggal 23 Juni 2014 dari notaris
Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris publik
di Jakarta, pemegang saham menyetujui tidak ada
pembagian dividen untuk tahun buku 2013 dan
menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta
(setara dengan USD 41.767).
At the Annual General Shareholders' Meeting as
stated in notarial deed No. 16 dated June 23, 2014
of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public
notary in Jakarta, the stockholders approved to not
distribute dividends for 2013 and appropriate
Rp 500 million (equivalent to USD 41,767) for
general reserve.
IMBALAN PASCA KERJA
33.
EMPLOYEE BENEFITS
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.
KEP.171-KMK/7/1993 tanggal 16 Agustus 1993.
Program pensiun iuran pasti ini adalah untuk para
karyawan yang telah mulai bekerja di perusahaan
sesudah 20 April 1992. Pengelolaan dana pensiun ini
disepakati antara pemberi kerja dengan DPLK
Jiwasraya dalam perjanjian kerjasama No. 009/GOst/II/96 dan No. 001KS.DPLK.0496.
The pension plan is managed by Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya which had
obtained the approval from the Minister of Finance
of the Republic of Indonesia through decision letter
No. KEP.171-KMK/7/1993 dated August 16, 1993.
This defined contribution pension plan is for all
permanent employees who had started working in
the Company after April 20, 1992. The
arrangement of this pension plan is agreed
between the employer and DPLK Jiwasraya in
cooperation agreement No. 009/GO-st/II/96 and
No. 001KS.DPLK.0496.
Beban yang timbul dari program pensiun iuran pasti
adalah sebesar USD 226.257 pada tahun 2015 dan
USD 181.879 pada tahun 2014 dari gaji pokok
karyawan Perusahaan.
The expense incurred arising from this defined
contribution plan amounted to USD 226,257 in
2015 and USD 181,879 in 2014 which is based
from the basic salary of the Company’s employees.
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan
pasti untuk semua karyawan yang telah diangkat
sebagai karyawan tetap sebelum 20 April 1992.
Program ini memberikan imbalan pasca kerja
berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa
kerja karyawan. Untuk Perusahaan, dana pensiun ini
dikelola oleh pengurus Dana Pensiun Indo Kordsa
yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusannya
No. KEP/KM.10/2008 yang menggantikan Surat
Keputusan sebelumnya No. KEP-383/KM.17/1996.
The Group established defined benefit pension
plan covering all its employees who have been
permanent employees before April 20, 1992. This
plan provides pension benefits based on basic
salaries and years of services of the employees.
The Company’s pension plan is managed by Dana
Pensiun Indo Kordsa management which was
approved by the Minister of Finance of the Republic
of Indonesia in his decision letter No.
KEP/KM.10/2008 which replaced his previous letter
No. KEP-383/KM.17/ 1996.
69
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Dana pensiun ini didanai oleh Perusahaan pada
tahun 2015 dan 2014 sebesar 7% setiap tahun dari
gaji pokok karyawan.
The pension plan funded by the Company in 2015
and 2014 amounted to 7% from the basic salary of
its employees each year.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang
lainnya, seperti uang pisah. Imbalan berupa uang
pisah,
dibayarkan
kepada
karyawan
yang
mengundurkan diri secara sukarela, setelah
memenuhi minimal masa kerja tertentu.
The Group also provides other long-term employee
benefits such as separation pay. The separation pay
benefit is paid to employees in the case of voluntary
resignation, subject to a minimum number of years
of service.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti
berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee
dihitung dengan menggunakan metode projected unit
credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long
service leave and jubilee awards are calculated
using the projected unit credit method and
discounted to present value.
Biaya imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris
independen, PT. Sentra Jasa Aktuaria. Tanggal
penilaian aktuaria terakhir adalah 6 Januari 2016.
Frekuensi penilaian yang dilakukan adalah sekali
setahun untuk periode dari Januari – Desember.
Asumsi utama aktuaris yang digunakan oleh
Perusahaan dan IKP adalah sebagai berikut:
The cost of providing employee benefits is calculated
by an independent actuary, PT. Sentra Jasa
Aktuaria. The latest actuarial valuation date is
January 6, 2016. Frequency of assessment is once a
year for the period from January to December. The
actuarial valuation used by the Company and IKP was
carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto
Hasil pengembalian aset
program yang diharapkan
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
2015
2014
8,8% p.a.
8% p.a.
8,8% p.a.
9% p.a.
TMI '11
10% of TMI '11
6% untuk karyawan
berusia kurang
dari 30 tahun dan
menurun linier ke 0%
pada usia 52 tahun/
6% for employees
aged less than 30 years
and decreased linearly
to 0% at age 52 years
55
8% p.a.
9% p.a.
TMI '11
10% of TMI '11
6% untuk karyawan
berusia kurang
dari 30 tahun dan
menurun linier ke 0%
pada usia 52 tahun/
6% for employees
aged less than 30 years
and decreased linearly
to 0% at age 52 years
55
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuarial pada TIK adalah sebagai berikut:
Usia pensiun normal
Normal retirement age
The actuarial valuation for TIK was carried out
using the following key assumptions:
2015
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri
Discount rate
Expected return on plan
assets
Future salary increment rate
Mortality rate
Disability rate
Resignation rate
2014
3,5% p.a.
3,5% p.a.
4,5% p.a.
4,5% p.a.
TMO '08
TMO '08
20% untuk karyawan
20% untuk karyawan
berumur kurang dari 30 tahun berumur kurang dari 30 tahun
dan menurun secara
dan menurun secara
garis lurus hingga 0%
garis lurus hingga 0%
untuk umur 50 tahun/
untuk umur 50 tahun/
20% for employees
20% for employees
aged less than 30 years
aged less than 30 years
and decreased linearly
and decreased linearly
to 0% at age 50 years
to 0% at age 50 years
55
55
70
Discount rate
Future salary increment rate
Mortality rate
Resignation rate
Normal retirement age
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur
Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi,
risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko
gaji.
The defined benefit pension plan typically exposes
the Group to actuarial risks such as: investment
risk, interest rate risk, longevity risk and salary risk.
Risiko Investasi
Investment Risk
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung menggunakan
tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu
pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi;
jika pengembalian aset program di bawah tingkat
tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program.
Saat ini program tersebut memiliki investasi yang
relatif seimbang pada efek ekuitas, instrumen utang
dan real estat. Karena sifat jangka panjang dari
liabilitas program, dewan dana pensiun perlu
menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program
harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate
untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh
dana.
The present value of the defined benefits
obligations is calculated using a discount rate
determined by reference to high quality corporate
bond yields; if the return on plan asset is below this
rate, it will create a plan deficit. Currently the plan
has a relatively balanced investment in equity
securities, debt instruments and real estates. Due
to the long-term nature of the plan liabilities, the
board of the pension fund considers it appropriate
that a reasonable portion of the plan assets should
be invested in equity securities and in real estate to
leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan
liabilitas imbalan pasti; namun, sebagian akan di offset
(saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas
investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase
the defined benefits obligations; however, this will
be partially offset by an increase in the return on
the plan’s debt investments.
Risiko Harapan Hidup
Longevity Risk
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta
program baik selama dan setelah kontrak kerja.
Peningkatan harapan hidup peserta program akan
meningkatkan liabilitas imbalan pasti.
The present value of the defined benefits
obligations is calculated by reference to the best
estimate of the mortality of plan participants both
during and after their employment. An increase in
the life expectancy of the plan participants will
increase the defined benefits obligations.
Risiko Gaji
Salary Risk
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan
meningkatkan liabilitas imbalan pasti.
The present value of the defined benefits
obligations is calculated by reference to the future
salaries of plan participants. As such, an increase
in the salary of the plan participants will increase
the defined benefits obligations.
71
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi
komprehensif adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in comprehensive income in
respect of the defined benefit plan are as follows:
2015
Imbalan
Imbalan jangka
pasca kerja/
panjang lainnya/
Post-employment
Other long-term
benefits
employee benefits
US$
US$
Biaya jasa:
Biaya jasa kini
Beban bunga neto
Pengukuran kembali imbalan jangka
panjang lainnya:
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari perubahan asumsi
keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian
atas pengalaman
Komponen dari biaya imbalan pasti
yang diakui dalam laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti - neto:
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari perubahan asumsi
keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian
atas pengalaman
Imbal hasil aset program (tidak
termasuk jumlah yang dimasukkan
dalam beban bunga neto)
Komponen beban imbalan pasti
yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
Jumlah
347.292
243.006
Jumlah/
Total
US$
56.617
62.535
403.909
305.541
-
(20.779)
(20.779)
-
4.294
4.294
590.298
102.667
692.965
(248.487)
-
(248.487)
579.981
-
579.981
(436.843)
-
(436.843)
(105.349)
-
(105.349)
484.949
102.667
72
587.616
Service cost:
Current service cost
Net interest expense
Remeasurement of other-long term
employee benefits:
Actuarial gains and losses
arising from changes in financial
assumptions
Actuarial gains and losses
arising from experience
adjustments
Components of defined benefit costs
recognised in profit or loss
Remeasurement on the net defined
benefits obligations:
Actuarial gains and losses arising
from changes in financial
assumptions
Actuarial gains and losses
arising from experience
adjustments
Return on plan assets (excluding
amounts included in net
interest expense)
Components of defined benefit costs
recognised in other comprehensive
income
Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2
2014
Imbalan
Imbalan jangka
pasca kerja/
panjang lainnya/
Post-employment Other long-term
Jumlah/
benefits
employee benefits
Total
US$
US$
US$
Biaya jasa:
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu dan keuntungan
(kerugian) atas penyelesaian
Beban bunga neto
Pengukuran kembali imbalan jangka
panjang lainnya:
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari perubahan asumsi
keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian
atas pengalaman
Komponen dari biaya imbalan pasti
yang diakui dalam laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti - neto:
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang
timbul dari perubahan asumsi
demografik
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari perubahan asumsi
keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian
atas pengalaman
Imbal hasil aset program (tidak
termasuk jumlah yang dimasukkan
dalam beban bunga neto)
Komponen beban imbalan pasti
yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
Jumlah
430.879
58.446
489.325
157.199
199.170
52.944
62.174
210.143
261.344
-
3.952
3.952
-
38.110
38.110
787.248
215.626
1.002.874
(1.488)
-
Components of defined benefit costs
recognised in profit or loss
(1.488)
158.545
-
158.545
506.448
-
506.448
305.018
-
305.018
968.523
-
968.523
1.755.771
215.626
1.971.397
Liabilitas imbalan pasca kerja Grup sehubungan
dengan program pensiun yang termasuk dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
Service cost:
Current service cost
Past service cost and (gain)/
loss from settlements
Net interest expense
Remeasurement of other-long term
employee benefits
Actuarial gains and losses
arising from changes in
financial assumptions
Actuarial gains and losses
arising from experience
adjustments
Remeasurement on the net defined
benefits obligations:
Actuarial gains and losses arising from
changes in demographic
assumptions
Actuarial gains and losses arising
from changes in financial
assumptions
Actuarial gains and losses
arising from experience
adjustments
Return on plan assets (excluding
amounts included in net
interest expense)
Components of defined benefit costs
recognised in other comprehensive
income
Total
The amounts included in the consolidated
statement of financial position arising from the
Group’s obligation in respect of the defined benefits
plan is as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Imbalan kerja/
Imbalan
lainnya/
Defined postJumlah/
employment Other employee
benefits
US$
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai w ajar aset program
Liabilitas bersih
benefits
US$
Total
US$
7.607.652
(4.230.546)
782.339
-
8.389.991
(4.230.546)
3.377.106
782.339
4.159.445
73
Present value of employee benefits
obligations
Fair value of plan assets
Net liability
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2
31 Desember/ December 31 , 2014
Imbalan kerja/
Imbalan
lainnya/
Defined postJumlah/
employment
Other employee
benefits
US$
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai w ajar aset program
Liabilitas bersih
benefits
US$
Total
US$
9.042.529
(5.170.320)
841.422
-
9.883.951
(5.170.320)
3.872.209
841.422
4.713.631
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai
berikut:
Saldo liabilitas imbalan pasti pada akhir tahun
Net liability
Movements in the present value of the employee
benefits obligations were as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
Imbalan
Imbalan jangka
pasca kerja/
panjang lainny a/
Post-employment
Other long-term
benefits
employee benefits
US$
US$
Saldo liabilitas imbalan pasti
pada awal tahun
Biay a jasa kini
Biay a bunga
Pengukuran kembali (keuntungan/kerugian):
Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang
timbul dari perubahan asumsi keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang
timbul dari peny esuaian atas pengalaman
Selisih kurs atas program dalam v aluta asing
Pembay aran manf aat
Present value of employee benefits
obligations
Fair value of plan assets
Jumlah/
Total
US$
(248.487)
(20.779)
(269.266)
579.981
(801.743)
(1.939.185)
4.294
(85.655)
(76.095)
584.275
(887.398)
(2.015.280)
Balance of employ ee benef its obligations
at beginning of the y ear
Current serv ice cost
Interest cost
Remeasurement (gains)/losses:
Actuarial gains and losses arising f rom
changes in f inancial assumptions
Actuarial gains and losses arising f rom
experience adjustments
Exchange dif f erences on f oreign plans
Benef its paid
7.607.652
782.339
8.389.991
Balance of employ ee benef its obligations
at end of the y ear
9.042.529
347.292
627.265
841.422
56.617
62.535
9.883.951
403.909
689.800
Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2
31 Desember/ December 31, 2014
Imbalan
Imbalan jangka
pasca kerja/
panjang lainny a/
Post-employment
Other long-term
Jumlah/
benefits
employee benefits
Total
US$
US$
US$
Saldo liabilitas imbalan pasti
pada awal tahun
Biay a jasa kini
Biay a bunga
Pengukuran kembali (keuntungan/kerugian):
Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang
timbul dari perubahan asumsi keuangan
Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang
timbul dari peny esuaian atas pengalaman
Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang
timbul dari perubahan asumsi demograf ik
Biay a jasa lalu, termasuk kerugian
(keuntungan) dari kurtailmen
Selisih kurs atas program dalam v aluta asing
Pembay aran manf aat
Saldo liabilitas imbalan pasti pada akhir tahun
7.929.038
430.879
650.665
712.282
58.446
62.174
8.641.320
489.325
712.839
158.545
3.952
162.497
506.448
38.110
544.558
(1.488)
-
157.199
(212.711)
(576.046)
52.944
(24.264)
(62.222)
9.042.529
841.422
74
(1.488)
210.143
(236.975)
(638.268)
9.883.951
Balance of employ ee benef its obligations
at beginning of the y ear
Current serv ice cost
Interest cost
Remeasurement (gains)/losses:
Actuarial gains and losses arising f rom
changes in f inancial assumptions
Actuarial gains and losses arising f rom
experience adjustments
Actuarial gains and losses arising f rom
changes in demographic assumptions
Past serv ice cost, including losses/(gains)
on curtailments
Exchange dif f erences on f oreign plans
Benef its paid
Balance of employ ee benef its obligations
at end of the y ear
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Mutasi nilai wajar dari aset program adalah sebagai
berikut:
Movements in the fair value of the plan assets were
as follows:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
Saldo nilai wajar aset program
pada awal tahun
Penghasilan bunga
Pengukuran kembali keuntungan (kerugian):
Imbal hasil asset program (tidak termasuk
jumlah yang dimasukkan
dalam beban bunga neto)
Selisih mata uang asing atas aset program
Kontribusi pemberi kerja
Pembayaran manfaat
Saldo nilai wajar aset program
pada akhir tahun
5.170.320
384.259
436.843
(519.111)
362.532
(1.604.297)
4.230.546
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
5.172.431
451.495
(305.018)
(125.073)
438.789
(462.304)
5.170.320
Balance of fair value of plan assets
at beginning of the year
Interest income
Remeasurement gain (loss):
Return on plan assets (excluding
amounts included in net
interest expense)
Foreign exchange differences on
plans assets
Contributions from the employer
Benefits paid
Balance of fair value of plan assets
at end of the year
Aset program terdiri atas deposito di bank dan
instrumen utang, yang meliputi masing-masing
sebeasar 60% dan 40% dari nilai wajar total aset
program.
The plan assets consisted of deposits in bank and
debt instruments, which constituted 60% and 40%,
respectively, of the fair value of the total plan
assets.
Hasil aktual aset program masing-masing sebesar
USD 505.909 dan USD 569.579 pada tahun 2015 dan
2014.
The actual return on plan assets was USD 505,909
and USD 569,579 in 2015 and 2014, respectively.
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai
berkut:
The history of experience adjustments is as follows:
Disajikan kembali - Catatan 2/
As restated - Note 2
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2014
2013
US$
US$
31 Desember/
December 31,
2015
US$
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar aset program
8.389.991
(4.230.546)
9.883.951
(5.170.320)
8.641.320
(5.172.431)
Present value of employee
benefits obligations
Fair value of plan assets
Defisit
4.159.445
4.713.631
3.468.889
Deficit
Penyesuaian pengalaman liabilitas
program
(584.275)
(544.558)
(179.977)
Experience adjustments on plan
liabilities
Penyesuaian pengalaman aset
program
436.843
(305.018)
36.498
Experience adjustments on plan
assets
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan
liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan
kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di
bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir
periode pelaporan, dengan semua asumsi lain
konstan.
Significant actuarial assumptions for the
determination of the defined benefits obligations
are discount rate and expected salary increase.
The sensitivity analyses below have been
determined based on reasonably possible changes
of the respective assumptions occurring at the end
of the reporting period, while holding all other
assumptions constant.
75
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
31 Desember/ December 31, 2015
Nilai kini kewajiban
imbalan pasti/
Present value of
Biaya jasa kini/
defined benefits
Current service cost
obligations
US$
US$
Tingkat diskonto
Tingkat diskonto +1%
Tingkat diskonto -1%
34.
321.231
383.385
8.066.745
8.761.564
Initial discount rate
Discount rate +1%
Discount rate -1%
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin
tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam
liabilitas imbalan pasti mengingat bahwa perubahan
asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain
karena beberapa asumsi tersebut mungkin
berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not
be representative of the actual change in the
defined benefits obligations as it is unlikely that the
change in assumptions would occur in isolation of
one another as some of the assumptions may be
correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di
atas, nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan
menggunakan metode projected unit credit pada akhir
periode pelaporan, yang sama dengan yang
diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti
yang diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity
analysis, the present value of the defined benefits
obligations has been calculated using the projected
unit credit method at the end of the reporting period,
which is the same as that applied in calculating the
defined benefits obligations recognised in the
consolidated statement of financial position.
Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-employment
No. 13/2003
Perusahaan dan IKP juga membukukan imbalan
pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan undang undang yang berlaku. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja
tersebut adalah 972 karyawan di tahun 2015 dan
1.094 karyawan di tahun 2014 dan. Akan tetapi,
Perusahaan dan IKP menghitung selisih antara
imbalan yang diterima karyawan berdasarkan
undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang
diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
Manajemen telah menetapkan bahwa tidak ada
tambahan beban imbalan yang masih harus dibayar
yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang
Tenaga Kerja.
The Company and IKP also calculate estimated
post-employment benefits for its qualifying
employees in accordance with Labor Law. The
number of employees entitled to the benefits under
this Labor Law is 972 in 2015 and 1,094 in 2014.
However, the Company and IKP calculate and
recognize the higher of the benefits under the
Labor Law and those under their pension plan.
Management has determined that no additional
accrual is needed for the benefits under the Labor
Law.
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
34.
Benefits
under
Labor
Law
NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. Kordsa Global, Turki adalah, entitas induk dan
pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a. Kordsa Global, Turkey is the majority
stockholder and the ultimate controlling party of
the Company.
b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama
dengan pemegang saham Grup:
b. Related parties with the
stockholder as the Group:
-
Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China
Kordsa Inc, United States of America
Interkordsa GmbH, Germany
Nile Kordsa, Mesir
Kordsa Brasil S.A., Brasil
76
same
majority
Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China
Kordsa Inc, United States of America
Interkordsa GmbH, Germany
Nile Kordsa, Egypt
Kordsa Brazil S.A., Brazil
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi
tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara
lain:
In the normal course of business, the Group
entered into certain transactions with related
parties, including the following:
a. Perusahaan menyediakan manfaat imbalan kerja
jangka pendek pada Komisaris dan Direktur
Perusahaan sebesar USD 789.219 tahun 2015
dan USD 721.400 tahun 2014.
a.
The Company provides short-term employee
benefits to its Comissioners and Directors
amounting to USD 789,219 in 2015 and
USD 721,400 in 2014.
b. 7% dan 3% dari jumlah penjualan masing-masing
pada tahun 2015 dan 2014 merupakan penjualan
kepada pihak berelasi dan ditentukan dengan
metode cost-plus. Pada tanggal pelaporan,
piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai
bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,91%
dan 0,25% dari jumlah aset masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
b.
Sales to related parties constituted 7% in 2015
and 3% in 2014 of the total sales, and are
based on cost-plus. At reporting date, the
receivables from these sales were presented
as trade accounts receivable, which
constituted 0.91% and 0.25%, respectively, of
the total assets as of December 31, 2015 and
2014.
Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
The details of sales to related parties are as
follows:
2015
US$
2014
US$
Kordsa Global, Turki
Kordsa Brazil S.A., Brasil
Kordsa Inc, Amerika Serikat
InterKordsa GmbH, Jerman
11.581.942
2.046.058
279.623
1.496
3.948.362
692.168
1.669.741
4.427
Kordsa Global, Turkey
Kordsa Brazil S.A., Brasil
Kordsa Inc, United States of America
InterKordsa GmbH, Germany
Jumlah
13.909.119
6.314.698
Total
c. 8,62% dan 10,19% dari jumlah pembelian
masing-masing pada tahun 2015 dan 2014,
merupakan pembelian dari pihak berelasi dan
ditentukan berdasarkan harga negoisasi. Pada
tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut
dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang
meliputi 1,55% dan 2,36%, dari jumlah liabilitas
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014.
c.
Rincian pembelian dari pihak berelasi sebagai
berikut:
Purchases from related parties constituted
8.62% in 2015 and 10.19% in 2014 of the total
purchases, and are based on negotiated price.
At reporting date, the liabilities for these
purchases were presented as trade accounts
payable which constituted 1.55% and 2.36%,
respectively, of the total liabilities as of
December 31, 2015 and 2014.
The details of purchases from related parties
are as follows:
2015
US$
2014
US$
Kordsa Global, Turki
Kordsa Inc, Amerika Serikat
Interkordsa GmbH, Jerman
11.972.091
2.904.371
-
8.819.618
8.048.790
799.311
Jumlah
14.876.462
17.667.719
d. Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Kordsa Global,
Turki yang meliputi lisensi informasi teknik,
bantuan teknik dan penggunaan nama “Kordsa”.
Perjanjian ini berlaku sepuluh tahun dan
mengharuskan Perusahaan untuk membayar
sebesar USD 1.700.000. Pada tahun 2009,
Perusahaan mencatat total nilai lisensi yang telah
dibayar lunas sebesar USD 1.700.000 sebagai
aset tak berwujud yang diamortisasikan selama
sepuluh tahun sesuai umur perjanjian lisensi.
d.
77
Kordsa Global, Turkey
Kordsa Inc, United States of America
Interkordsa GmbH, Germany
Total
On July 23, 2008, the Company entered into
an agreement with Kordsa Global, Turkey
which covers technical information license,
technical assistance and the rights to use
“Kordsa” name. This agreement is effective for
ten years and required the Company to pay
USD 1,700,000. In 2009, the Company
recorded total paid license amounting to
USD 1,700,000 as intangible assets, which is
amortised for ten years in accordance with the
license agreement period.
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
35.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
e. Pada tanggal 1 Nopember 2008, TIK
mengadakan perjanjian dengan KG yang meliputi
lisensi informasi teknik, bantuan teknik dan
penggunaan nama “Kordsa”. Perjanjian ini
berlaku sepuluh tahun dan mengharuskan TIK
untuk membayar sebesar USD 800.000. Pada
tahun 2009, TIK mencatat total nilai lisensi
sebesar THB 28.955.040 setara dengan
USD 800.000 sebagai aset tak berwujud yang
diamortisasikan selama sepuluh tahun sesuai
umur perjanjian lisensi.
e.
On November 1, 2008, TIK entered into an
agreement with KG which covers technical
information license, technical assistance and
the rights to use ‘Kordsa’ name. This
agreement is effective for ten years and
required TIK to pay USD 800,000. In 2009, TIK
recorded total license amounting to
THB 28,955,040 equivalent to USD 800,000
as intangible assets which is amortised for ten
years in accordance with the license
agreement.
f. Grup juga mempunyai transaksi di luar usaha
dengan pihak berelasi seperti yang telah
diungkapkan pada Catatan 8.
f.
The Group also entered into non-trade
transactions with related parties as described
in Note 8.
INFORMASI SEGMEN USAHA
35.
SEGMENT INFORMATION
Grup melaporkaan segmen-segmen berdasarkan
berdasarkan divisi operasi, berikut ini:
The Group’s reportable segments are based on the
following operating divisions:
1. Bahan benang ban;
2. Benang nylon; dan
3. Benang polyester.
1. Tire cord fabric;
2. Nylon yarn; and
3. Polyester yarn.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan
segmen operasi:
The following are segment information based on
the operating divisions:
Bahan
benang ban/
Tire cord fabric
US$
2015
Benang
polyester/
Polyester yarn
US$
Benang
nylon/
Nylon yarn
US$
Eliminasi/
Eliminations
US$
Jumlah/
Total
US$
Segmen Pendapatan:
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
173.786.926
785.762
18.233.666
17.730.699
15.845.955
43.491.094
(62.007.555)
207.866.547
-
Segment Rev enues
External sales
Inter-segment sales
Jumlah Segmen Pendapatan
174.572.688
35.964.365
59.337.049
(62.007.555)
207.866.547
Total Segment Rev enues
HASIL
Hasil Segmen
19.522.183
7.686.250
10.520.251
(2.433.912)
35.294.772
Beban penjualan
(3.401.945)
Beban umum dan administrasi
Keuntungan dan kerugian
lain - bersih
(6.226.610)
1.275.056
(703.871)
(1.371.972)
-
(5.477.788)
-
(1.206.072)
1.088.965
(6.343.717)
-
(2.092.599)
(4.371.336)
(5.188.879)
Selling expenses
General and administrativ e
expenses
Other gains and
losses - net
18.284.388
Prof it bef ore tax
Laba sebelum pajak
INFORMASI LAINNY A
ASET
Aset segmen
LIABILITAS
Liabilitas Segmen
RESULT
Segment results
231.717.053
21.758.229
76.923.966
(38.564.626)
291.834.622
OTHER INFORMATION
ASSETS
Segment assets
54.491.029
12.884.307
45.810.719
(4.285.214)
108.900.841
LIABILITIES
Segment Liabilities
Pengeluaran modal
Peny usutan dan amortisasi
8.200.325
13.454.182
78
Capital expenditures
Depreciation and amortization
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2
31 Desember/ December 31, 2014
Bahan
Benang
Benang
benang ban/
nylon/
polyester/
Eliminasi/
Tire cord fabric
Nylon yarn
Polyester yarn
Eliminations
US$
US$
US$
US$
Jumlah/
Total
US$
Segmen Pendapatan:
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
177.318.369
16.590.804
22.264.294
20.246.522
8.134.383
41.597.285
(78.434.611)
207.717.046
-
Segment Rev enues
External sales
Inter-segment sales
Jumlah Segmen Pendapatan
193.909.173
42.510.816
49.731.668
(78.434.611)
207.717.046
Total Segment Rev enues
HASIL
Hasil Segmen
11.554.913
16.274.733
8.042.770
(905.641)
34.966.775
Beban penjualan
(3.829.788)
Beban umum dan administrasi
Keuntungan dan kerugian
lain - bersih
(6.510.140)
(3.543.331)
(459.780)
(1.064.175)
-
(5.353.743)
-
(1.582.599)
1.498.038
(6.594.701)
-
(863.034)
3.906.133
(500.232)
Laba sebelum pajak
INFORMASI LAINNY A
ASET
Aset segmen
LIABILITAS
Liabilitas Segmen
22.518.099
245.565.731
24.168.620
77.638.109
58.145.521
16.702.456
50.845.352
(39.054.183)
4.934.326
Pengeluaran modal
Peny usutan dan amortisasi
RESULT
Segment results
Selling expenses
General and administrativ e
expenses
Other gains and
losses - net
Prof it bef ore tax
308.318.277
OTHER INFORMATION
ASSETS
Segment assets
130.627.655
LIABILITIES
Segment Liabilities
68.524.041
12.124.481
Capital expenditures
Depreciation and amortization
Penjualan berdasarkan pasar
Sales by geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan Grup
berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan
tempat diproduksinya barang :
The following table shows the distribution of the
Group’s consolidated sales from external
customers by geographical market, regardless of
where the goods were produced:
Pasar geografis
Indonesia
Thailand
Korea
Turki
Taiwan
Jepang
China
Lain-lain
Jumlah
Penjualan berdasarkan
pasar geografis/
Sales revenue from
external customers by
geographical market
2015
2014
US$
US$
59.955.913
50.652.229
19.686.235
18.228.604
12.192.125
11.500.571
8.659.050
26.991.820
60.722.113
49.707.410
24.962.913
4.798.733
21.710.470
15.683.476
11.509.018
18.622.913
207.866.547
207.717.046
79
Geographical market
Indonesia
Thailand
Korea
Turkey
Taiwan
Japan
China
Others
Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Aset tidak lancar selain instrumen
berdasarkan wilayah geografis
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
keuangan
Noncurrent assets other than financial instruments
by geographical area
Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat aset tidak
lancar selain instrumen keuangan berdasarkan
wilayah geografis atau lokasi aset tersebut.
The following table shows the carrying amounts of
noncurrent assets other than financial instruments
by geographical area in which the assets are
located:
2015
US$
2014*)
US$
Indonesia
Thailand
164.637.832
25.049.655
169.201.553
29.664.636
Indonesia
Thailand
Jumlah
189.687.487
198.866.189
Total
*) Disajikan kembali - Catatan 2
36.
*) As restated - Note 2
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG SELAIN MATA UANG FUNGSIONAL
36.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup
mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang selain mata uang fungsional sebagai berikut:
MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN CURRENCY OTHER THAN
THE FUNCTIONAL CURRENCY
At December 31, 2015 and 2014, the Group had
monetary assets and liabilities denominated in
currency other than the functional currency as
follows:
2015
Aset
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar dimuka
Aset tidak lancar lainnya
Ekuivalen
USD/
Equivalent in
USD
IDR
2.066.909.185
EUR
4.785
USD
477.790
IDR
75.042.054.795
USD
8.245.640
IDR
2.484.543.964
IDR 172.784.609.790
IDR
8.168.053.454
149.830
5.439.801
180.105
12.525.162
592.102
158.081
17.243.454
297.584.250
-
18.887.000
314.985.785
2.133.554
665.963
261.142
14.463
45
-
5.608.225
11.801.034
-
-
Jumlah aset
Liabilitas
Utang usaha
Biaya masih
harus dibayar
Utang lain-lain
Utang pajak
Liabilitas imbalan
pasca kerja
Jumlah liabilitas
Jumlah aset (liabilitas)
moneter bersih
2014
Mata Uang
Asing selain Mata
Uang Fungsional/
Foreign Currency
Except Functional
Currencies
Mata Uang
Asing selain Mata
Uang Fungsional/
Foreign Currency
Except Functional
Currencies
Ekuivalen
USD/
Equivalent in
USD
Ekuivalen
THB/
Equivalent in
THB
9.068.187.760
14.551
641.540
61.263.890.000
3.605.742
5.367.386.620
77.795.310.371
8.459.738.534
728.954
4.924.750
431.462
6.253.642
680.043
393.351
21.050.643
118.314.035
-
13.018.851
139.758.029
43.276.533.240
6.488.443
2.161.184
9.145
18.506
1.974
231
3.478.821
5.164.116
1.091.219
11.885
2.606
228
5.564.378
70.914.225
-
-
14.270.396.720
1.147.138
-
Accrued expenses
-
4.770.860.771
478.728
7.947.010
876.544.328
383.510
393.529
66.597
70.462
-
Other accounts payable
47.218.134.800
Ekuivalen
THB/
Equivalent in
THB
IDR
EUR
USD
YEN
GBP
SGD
CHF
29.432.377.430
727.499
326.990
31.455.831
21.441
32
-
IDR
-
IDR
EUR
YEN
SGD
IDR
801.776.949
1.045.881.720
58.121
75.816
IDR
45.224.714.095
3.278.341
-
6.487.445
17.409.259
12.399.555
297.576.526
80
Assets
Cash on hand and in banks
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Prepaid taxes
Other non current assets
Total Assets
Liabilities
Trade accounts payable
Taxes payable
Employee benefits
obligations
3.795.670
-
15.605.781
76.478.603
(2.586.930)
Total net monetary assets
63.279.426 (liabilities)
Total liabilities
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs
konversi yang digunakan Grup serta kurs yang
berlaku pada tanggal 22 Maret 2016 adalah sebagai
berikut:
The conversion rates used by Group on
December 31, 2015 and 2014 and the prevailing
rates on March 22, 2016 are as follows:
Mata Uang
1000 IDR
1 EUR
1000 JPY
1 SGD
37.
KATEGORI
KEUANGAN
22 Maret/
31 Desember/
31 Desember/
March 22,
2016
US$
December 31,
2015
US$
December 31,
2014
US$
0,08
1,12
8,92
0,73
DAN
KELAS
0,07
1,09
8,30
0,71
INSTRUMEN
37.
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
US$
0,08
1,22
8,38
0,76
CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL
INSTRUMENTS
Tersedia
untuk
dijual/
Available
for sale
US$
Liabilitas pada
biaya perolehan/
Liabilities at
amortized cost
US$
31 Desember 2015
Aset Keuangan Lancar
Bank
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Aset Keuangan Tidak Lancar
Investasi jangka panjang
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Biaya masih harus dibayar
Utang jangka panjang jatuh tempo
dalam satu tahun
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Keuangan
Foreign currency
IDR 1000
EUR 1
JPY 1000
SGD 1
December 31, 2015
4.619.260
111.515
-
-
2.660.598
25.313.183
-
-
259.634
-
-
Current Financial Assets
Cash in banks
Other financial assets
Trade accounts receivable Third parties
Related parties
Other accounts receivable
Third parties
-
49.456
-
Noncurrent Financial Assets
Long-term investments
32.964.190
49.456
-
Total Financial Assets
-
-
20.850.209
-
-
1.689.880
21.560.153
-
-
473.197
2.850.649
-
-
5.371.748
-
-
42.921.084
Long-term loans - net of current
maturity
-
-
95.716.920
Total Financial Liabilities
81
Current Financial Liabilities
Short-term loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Third parties
Accrued expenses
Current maturity of long-term
loans
Non-current Financial Liabilities
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
US$
Tersedia
untuk
dijual/
Available
for sale
US$
Liabilitas pada
biaya perolehan/
Liabilities at
amortized cost
US$
31 Desember 2014
Aset Keuangan Lancar
Bank
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Aset Keuangan Tidak Lancar
Investasi jangka panjang
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Biaya masih harus dibayar
Utang jangka panjang jatuh tempo
dalam satu tahun
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Keuangan
38.
December 31, 2014
3.806.341
261.731
-
-
767.257
29.262.204
-
-
20.563
483.906
-
-
Current Financial Assets
Cash in banks
Other financial assets
Trade accounts receivable Third parties
Related parties
Other accounts receivable
Related parties
Third parties
-
49.456
-
Noncurrent Financial Assets
Long-term investments
34.602.002
49.456
-
Total Financial Assets
-
-
34.562.094
-
-
3.054.107
28.048.870
-
-
2.561.838
3.658.739
-
-
3.959.653
-
-
44.470.209
-
-
120.315.510
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO
MODAL
38.
FINANCIAL RISK
MANAGEMENT
Current Financial Liabilities
Short-term loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Third parties
Accrued expenses
Current maturity of long-term
loans
Non-current Financial Liabilities
Long-term loans - net of current
maturity
Total Financial Liabilities
AND
CAPITAL
RISK
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko
keuangan
a. Financial risk management objectives and
policies
Fungsi Corporate Group Treasury menyediakan
jasa untuk bisnis, mengkoordinasikan akses ke
pasar keuangan domestik dan internasional,
memantau dan mengelola risiko keuangan yang
berkaitan dengan operasi Grup melalui laporan
risiko internal yang menganalisis eksposur
dengan derajat dan besarnya risiko. Risiko ini
termasuk risiko pasar (termasuk risiko mata uang,
risiko suku bunga dan risiko harga lainnya), risiko
kredit, risiko likuiditas.
The Group’s Corporate Treasury function
provides services to the business, co-ordinates
access to domestic and international financial
markets, monitors and manages the financial
risks relating to the operations of the Group
through internal risk reports which analyze
exposures by degree and magnitude of risks.
These risks include market risk (including
currency risk, interest rate risk and other price
risk), credit risk, liquidity risk.
82
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Grup berusaha untuk meminimalkan dampak dari
risiko dengan menggunakan instrumen keuangan
derivatif untuk lindung nilai terhadap eksposur
risiko. Penggunaan derivatif keuangan diatur oleh
kebijakan Grup yang disetujui oleh dewan direksi,
yang memberikan prinsip-prinsip tertulis pada
risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit,
penggunaan derivatif keuangan dan instrumen
derivatif non-keuangan, dan investasi atas
kelebihan likuiditas. Kepatuhan terhadap batasan
kebijakan dan eksposur ditinjau oleh auditor
internal secara terus menerus. Grup tidak
melaksanakan
atau
memperdagangkan
instrumen keuangan, termasuk instrumen
keuangan derivatif, untuk tujuan spekulasi.
The Group seeks to minimize the effects of
these risks by using derivative financial
instruments to hedge risk exposures. The use
of financial derivatives is governed by the
Group policies approved by the board of
directors, which provide written principles on
foreign exchange risk, interest rate risk, credit
risk, the use of financial derivatives and nonderivative financial instruments, and the
investment of excess liquidity. Compliance with
policies and exposure limits is reviewed by the
internal auditors on a continuous basis. The
Group does not enter into or trade financial
instruments, including derivative financial
instruments, for speculative purposes.
Fungsi Corporate Treasury melaporkan setiap
triwulanan kepada komite manajemen risiko
Grup, sebuah badan independen yang memantau
risiko dan kebijakan yang diterapkan untuk
mengurangi eksposur risiko.
The Corporate Treasury function reports
quarterly to the Group’s risk management
committee, an independent body that monitors
risks and policies implemented to mitigate risk
exposures.
i.
i.
Manajemen risiko mata uang asing
Foreign currency risk management
Mata uang fungsional Perusahaan dan IKP
adalah USD dan eksposur mata uang asing
mereka sebagian besar timbul dari transaksi
yang didenominasi dalam Rupiah terutama
untuk beban gaji dan beban administrasi.
Namun, eksposur ini dieliminasi dengan kas
dan bank yang ditempatkan dalam mata uang
Rupiah. Oleh karena itu, risiko fluktuasi mata
uang lain masih dapat diatur.
The Company and IKP’s functional
currency is USD and their foreign
exchange exposure arises mainly from
transactions denominated in Rupiah which
are mainly the salaries and administration
expenses. However, this risk exposure is
offset with cash on hand and in bank
placed in Indonesian Rupiah currency.
Therefore, the impact from fluctuation of
other
exchange
is
considered
manageable.
Juga, Grup mengelola eksposur mata uang
asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin,
penerimaan dan pembayaran dalam masingmasing individu mata uang. Jumlah eksposur
mata uang asing bersih Grup pada tanggal
pelaporan diungkapkan dalam Catatan 36.
Untuk membantu mengelola resiko, Grup juga
mengadakan kontrak berjangka perubahan
nilai tukar mata uang asing dalam batasan
yang ditetapkan.
Also, the Group manages the foreign
currency exposure by matching, as far as
possible, receipts and payments in each
individual currency. The Group’s net open
foreign currency exposure as of reporting
date is disclosed in Note 36. To help
manage the risk, the Group also entered
into forward foreign exchange contracts
within established parameters.
Analisis sensitivitas mata uang asing
Foreign currency sensitivity analysis
Grup terutama terkspos terhadap Rupiah dan
Euro.
The Goup is mainly exposed to Rupiah and
Euro.
83
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Tabel berikut merinci sensitivitas Grup
terhadap peningkatan dan penurunan dalam
USD terhadap mata uang selain USD yang
relevan. Persentase tersebut adalah tingkat
sensitivitas
yang
digunakan
ketika
melaporkan secara internal risiko mata uang
selain USD kepada para karyawan kunci, dan
merupakan penilaian manajemen terhadap
perubahan yang mungkin terjadi pada nilai
tukar valuta selain USD. Analisis sensitivitas
hanya mencakup item mata uang moneter
selain USD yang ada dan menyesuaikan
translasinya pada akhir periode untuk
perubahan persentase dalam nilai tukar mata
uang selain USD. Jumlah positif di bawah ini
menunjukkan peningkatan laba sedangkan
jumlah negative menunjukan penurunan laba.
The following table details the Group’s
sensitivity to increase and decrease in the
USD against the relevant currencies other
than USD. The percentages are the
sensitivity rate used when reporting foreign
currency risk internally to key management
personnel and represents management's
assessment of the reasonably possible
change in exchange rates of currency other
than USD. The sensitivity analysis includes
only outstanding currency other than USD
denominated monetary items and adjusts
their translation at the period end for the
percentage change in rates of currency
other than USD, with other variable held
constant. A positive number below
indicates an increase in profit, while a
negative number indicates a decrease in
profit.
Tingkat Sensitivitas/
Sensitivity Rate
2015
2014
Rupiah
Euro
ii.
4,10%
4,20%
2,87%
4,62%
Laba setelah pajak/
Profit after tax
2015
2014
US$
US$
(410.474)
20.147
(89.225)
272.806
(390.327)
183.581
Rupiah
Euro
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur
terhadap saldo piutang dan utang dan
pinjaman yang didenominasikan oleh mata
uang selain USD pada akhir periode
pelaporan.
This is mainly attributable to the exposure
outstanding on receivables and payables
denominated in currency other than USD at
the end of the reporting period.
Menurut pendapat manajemen, analisis
sensitivitas tidak representatif dari risiko
valuta asing melekat karena eksposur pada
akhir tahun pelaporan tidak mencerminkan
eksposur selama tahun berjalan.
In management’s opinion, the sensitivity
analysis is unrepresentative of the inherent
foreign exchange risk because the
exposure at the end of the reporting period
does not reflect the exposure during the
year.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan
dengan jumlah aset atau liabilitas dimana
pergerakan pada tingkat suku bunga dapat
mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada
pendapatan bunga bersifat terbatas karena
Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo
kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
operasional. Dalam beban bunga, persetujuan
dari Dewan Direksi dan Komisaris harus
diperoleh sebelum Grup menggunakan
instrumen keuangan tersebut untuk mengelola
eksposur risiko suku bunga.
Interest rate risk management
The interest rate risk exposure relates to the
amount of assets or liabilities which are
subject to a risk that a movement in interest
rates will adversely affect the income after
tax. The risk on interest income is limited as
the Group only intends to keep sufficient
cash balances to meet operational needs.
On interest expenses, approvals from the
Board of Directors and Commissioners
must be obtained before committing the
Group to any of the instruments to manage
the interest rate risk exposure.
84
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
iii.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah
ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga
untuk instrumen non-derivatif pada akhir
periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat
bunga mengambang, analisis tersebut
disusun dengan asumsi jumlah liabilitas
terutang pada akhir periode pelaporan itu
terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau
penurunan 0,50% masing-masing di tahun
2015 dan 2014 digunakan ketika melaporkan
risiko suku bunga secara internal kepada
karyawan kunci dan merupakan penilaian
manajemen terhadap perubahan yang
mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been
determined based on the exposure to
interest
rates
for
non-derivative
instruments at the end of the reporting
period. For floating rate liabilities, the
analysis is prepared assuming the amount
of the liability outstanding at the end of the
reporting period was outstanding for the
whole year. A 0.50% each in 2015 and
2014 increase or decrease is used when
reporting interest rate risk internally to key
management personnel and represents
management's
assessment
of
the
reasonably possible change in interest
rates.
Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah
0,50% di tahun 2015 dan 2014 dan semua
variabel lainnya tetap konstan, maka laba
setelah pajak Grup untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2015 dan 2014 akan turun/naik
sebesar USD 259.286 dan USD 311.291. Hal
ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup
terhadap suku bunga atas pinjamannya
dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 0.50% in 2015
and 2014 higher/lower and all other
variables were held constant, income after
tax of Group for the year ended
December 31, 2015 and 2014 would
decrease/ increase by USD 259,286 and
USD 311,291, respectively. This is mainly
attributable to the Group’s exposure to
interest rates on its variable rate
borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga pada aset
keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan
dalam tabel risiko likuiditas bagian iv dibawah
ini.
Financial instruments that are exposed to
interest rate risk are included in the liquidity
risk table in section iv below.
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan
gagal
dalam
memenuhi
kewajiban
kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian
keuangan bagi Grup.
Credit risk refers to the risk that a
counterparty will default on its contractual
obligation resulting in financial loss to the
Group.
Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas
dan
bank,
deposito
yang
dibatasi
penggunaannya, piutang kepada pihak
berelasi dan piutang usaha dan piutang lainlain. Grup menempatkan saldo bank pada
institusi keuangan yang layak serta
terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan
pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi.
Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor
secara terus menerus dan nilai agregat
transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan
yang telah disetujui.
The Group’s credit risk is primarily
attributed to its cash and bank, restricted
time deposits, and trade and other
accounts receivable. The Group place its
bank balances with credit worthy financial
institutions. Trade and other accounts
receivable are entered with respected and
credit worthy third parties and related
parties. The Group’s exposure and its
counterparties are continuously monitored
and the aggregate value of transactions
concluded is spread amongst approved
counterparties.
Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam
aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci
dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada
catatan ini.
The Group’s exposures to interest rates on
financial assets and financial liabilities are
detailed in the liquidity risk management
section of this note.
85
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Pelanggan Grup terdiri dari pelanggan dalam
negeri dan pelanggan luar negeri. Untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015
dan 2014, pelanggan terbesar Group memiliki
kontribusi masing-masing 19,47% dan 19,96%
dari jumlah penjualan bersih. Manajemen
berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas
karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari
pelanggan-pelanggan tersebut.
The Group’s customer consist of local and
foreign debtors. For the years ended
December 31, 2015 and 2014, largest
customers of the Group accounted for
19.47% and 19.96% of the total net sales,
respectively. Management believes that
the credit risk is limited because there has
been no credit default from such
customers.
iv. Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama untuk manajemen
risiko likuiditas terletak pada manajemen,
yang telah membentuk kerangka kerja
manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk
manajemen Grup dan pendanaan jangka
pendek - menengah dan jangka panjang dan
persyaratan
manajemen likuiditas. Grup
mengelola risiko likuiditas dengan memelihara
cadangan yang memadai, fasilitas perbankan
dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan
terus memantau arus kas prakiraan dan
aktual, dan dengan cara mencocokkan profil
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Ultimate responsibility for liquidity risk
management rests with the management,
which has established an appropriate
liquidity risk management framework for
the management of the Group’s short-,
medium and long-term funding and liquidity
management requirements. The Group
manages its liquidity risk by maintaning
adequate reserves, banking facilities and
reserve
borrowing
facilities,
by
continuously monitoring forecast and
actual cash flows, and by matching the
maturity profiles of financial assets and
liabilities.
Tabel risiko likuiditas dan tingkat bunga
Liquidity and interest rate risk table
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak
untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan
periode pembayaran yang disepakati Grup.
Tabel telah disusun berdasarkan arus kas
yang didiskontokan dari liabilitas keuangan
berdasarkan tanggal terawal di mana Grup
dapat diminta untuk membayar. Tabel
mencakup arus kas bunga dan pokok.
Sepanjang arus bunga tingkat mengambang
jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva
suku bunga pada akhir periode pelaporan.
Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal
terawal di mana Grup mungkin akan diminta
untuk membayar.
The following tables detail the Group’s
remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed
repayment periods. The table has been
drawn up based on the undiscounted cash
flows of financial liabilities based on the
earliest date on which the Group can be
required to pay. The table includes both
interest and principal cash flows. To the
extent that interest flows are floating rate,
the undiscounted amount is derived from
interest rate curves at the end of the
reporting period. The contractual maturity
is based on the earliest date on which the
Group may be required to pay.
Tingkat bunga
ef ektif
rata-rata
tertimbang/
Weighted
average
effective
interest rate
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
1-3 bulan/
1-3 months
3 bulan 1 tahun/
3 months
to 1 year
1-5 tahun/
1-5 years
Diatas
5 tahun/
5+ years
Jumlah/
Total
%
US$
US$
US$
US$
US$
US$
31 Desember 2015
Tanpa bunga
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Biay a masih harus
dibay ar
Instrumen tingkat bunga
v ariabel
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Jumlah
December 31, 2015
-
-
-
5% - 12%
5%
1.689.880
21.560.153
Non-interest bearing
Trade accounts pay able
Related parties
Third parties
Other accounts pay able
Third parties
1.689.880
21.560.153
-
-
-
-
473.197
-
-
-
473.197
-
2.850.649
-
-
-
2.850.649
Accrued expenses
Variable interest rate
instruments
Short-term loans
Long-term loans
197.110
20.966.774
986.703
509.524
6.783.723
45.052.038
4.622.968
21.476.298
57.642.542
197.110
48.527.356
7.293.247
45.052.038
4.622.968
105.692.719
86
Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Tingkat bunga
ef ektif
rata-rata
tertimbang/
Weighted
average
effective
interest rate
%
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
US$
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
3 bulan 1 tahun/
3 months
to 1 year
US$
1-3 bulan/
1-3 months
US$
Diatas
5 tahun/
5+ years
US$
1-5 tahun/
1-5 years
US$
Jumlah/
Total
US$
31 Desember 2014
Tanpa bunga
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Biay a masih harus
dibay ar
Instrumen tingkat bunga
v ariabel
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
December 31, 2014
3.054.107
28.048.870
-
-
-
-
3.054.107
28.048.870
-
2.561.838
-
-
-
-
2.561.838
-
3.658.739
-
-
-
-
3.658.739
Accrued expenses
Variable interest rate
instruments
Short-term loans
Long-term loans
2.55 - 5.5
5.04 - 6.10
Jumlah
-
23.017.145
1.664.614
11.856.593
4.939.085
34.360.159
18.612.085
34.873.738
59.575.943
37.323.554
24.681.759
16.795.678
34.360.159
18.612.085
131.773.235
Berikut ini adalah fasilitas pembiayaan Grup:
Fasilitas pinjaman :
- jumlah yang digunakan
- jumlah yang tidak digunakan
Jumlah
b.
Non-interest bearing
Trade accounts pay able
Related parties
Third parties
Other accounts pay able
Third parties
-
Total
The following are the Group’s financing
facilities:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
69.143.041
105.089.724
82.991.956
96.240.809
174.232.765
179.232.765
Manajemen risiko modal
b.
Loan facilities:
- amount used
- amount unused
Total
Capital risk management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan
bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
kelangsungan hidup, selain memaksimalkan
keuntungan para pemegang saham melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur
modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 15 dan
19), yang saling hapus dengan kas dan bank
(Catatan 5), bank yang dibatasi penggunaannya
(Catatan 6) dan ekuitas pemegang saham induk,
yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan
20), tambahan modal disetor, pendapatan
komprehensif
lainnya,
saldo
laba
dan
kepentingan nonpengendali (Catatan 21).
The Group manages capital risk to ensure that
it will be able to continue as going concern, in
addition to maximizing the profits of the
shareholders through the optimization of the
balance of debt and equity. The Group’s
capital structure consists of debt (Notes 15
and 19), offset by cash on hand and in bank
(Note 5), restricted cash in bank (Note 6) and
equity shareholders of the holding consisting
of capital stock (Note 20), additional paid-in
capital, other comprehensive income, retained
earnings
and
non-controlling interests
(Note 21).
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan
reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian
dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan
biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Group
periodically reviews its capital structure. As part
of this review, the Board of Directors considers
the cost of capital and related risks.
87
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2015 and
2014 are as follows:
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
Pinjaman
Kas dan bank
keuangan lainnya
Pinjaman - bersih
Ekuitas
Rasio pinjaman - bersih
terhadap modal
69.143.041
(4.735.689)
64.407.352
182.933.781
35,21%
31 Desember/
Decemb er 31,
2014*)
US$
82.991.956 Debt
Cash on hand and in banks
(4.072.820) and other financial assets
78.919.136 Net debt
177.690.622 Equity
44,41%
*) Disajikan kembali - Catatan 2
39.
40.
Net debt to equity ratio
*) As restated - Note 2
NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
39.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset
dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya
karena memiliki jatuh tempo yang singkat sedangkan
liabilitas keuangan tidak lancar memiliki tingkat bunga
pasar.
Management considers that the carrying amounts of
financial assets and financial liabilities measured at
amortized cost in the consolidated financial
statements approximate their fair values because of
short-term maturities while the non-current financial
liabilities carry market rate of interest.
Grup tidak memiliki instrumen keuangan yang diukur
pada nilai wajar setelah pengakuan awal.
The Group does not have financial instruments
measured at fair value subsequent to initial
recognition.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian
Fair value measurement hierarchy of the Group’s
assets and liabilities
Properti investasi dicatat menggunakan nilai wajar
(Catatan 13) menggunakan nilai tercatat dan nilai
wajar yang dianalisis berasal dari harga kuotasian
(tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik, yang termasuk dalam level 1.
Tidak ada perbedaan antara nilai tercatat dengan nilai
wajar dalam laporan keuangan konsolidasian di tahun
2015 dan 2014.
Investment property carried at fair value (Note 13)
using the carrying amounts and fair values for
analysis are those derived from quoted prices
(unadjusted) in active markets for identical assets or
liabilities, which belongs to level 1. There is no
difference between the carrying amounts and fair
value in the consolidated financial statements in
2015 and 2014, respectively.
REKLASIFIKASI AKUN
40.
Grup melakukan reklasifikasi akun dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember
2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan
konsolidasian
untuk
tahun
yang
berakhir
31 Desember 2015.
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
The Group reclassified certain accounts in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2014 and January 1, 2014/
December 31, 2013 to conform with the
presentation of the consolidated statement of
financial position as of December 31, 2015.
88
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
41.
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
31 Desember 2014/
1 Januari 2014/
31 Desember 2013/
January 1, 2014
31 Desember 2014/
1 Januari 2014/
31 Desember 2013/
January 1, 2014
December 31, 2014
December 31, 2013
December 31, 2014
December 31, 2013
US$
US$
US$
US$
ASET TIDAK LANCAR
Aset tak berwujud
Aset tidak lancar lainnya
2.436.660
856.328
1.662.242
440.818
3.292.988
2.103.060
NONCURRENT ASSETS
Intangible assets
Other noncurrent assets
JUMLAH
3.292.988
2.103.060
3.292.988
2.103.060
TOTAL
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
41.
RESTATEMENT OF THE
FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan
keuangan konsolidasian, Grup menyajikan kembali
laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/
31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2014 karena
penerapan PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja.
As described in Note 2 to the consolidated financial
statements, the Group restated the consolidated
statement of financial position as of December 31,
2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income for the year ended
December 31, 2014 due to adoption of PSAK 24
(revised 2013), Employee Benefits.
Ikhtisar dari laporan posisi keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31
Desember 2013 sebelum dan sesudah penyajian
kembali adalah sebagai berikut:
The following is the summary of the accounts in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2014 and January 1, 2014/
December 31, 2013 before and after restatements:
Setelah disajikan kembali/ After restatement
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
31 Desember 2014/
January 1, 2014/
December 31, 2014
December 31, 2013
US$
US$
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Sebelum disajikan kembali/ Before restatement
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
31 Desember 2014/
January 1, 2014/
December 31, 2014
December 31, 2013
US$
US$
NONCURRENT ASSETS
Deferred tax assets
215.106
200.661
194.896
190.604
Jumlah Aset Tidak Lancar
198.915.645
147.494.782
198.895.435
147.484.725
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS
308.318.277
239.038.453
308.298.067
239.028.396
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan pasca kerja
4.161.557
4.713.631
4.565.361
3.468.889
4.454.640
3.440.250
4.809.191
2.443.282
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
53.345.397
18.691.073
52.365.099
17.909.296
Total Noncurrent Liabilities
130.627.655
76.948.924
129.647.357
76.167.147
Total Liabilities
Total Liabilitas
EKUITAS
Saldo laba
Tidak ditentukan penggunaannya
Penghasilan komprehensif lain
NON CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Employee benefits obligations
EQUITY
Retained earnings
Unappropriated
Other comprehensive income
19.627.181
6.577.253
5.331.851
6.547.682
19.681.610
7.453.896
5.926.802
6.710.017
Ekuitas yang diatribusikan
kepada pemilik Perusahaan
Kepentingan nonpengendali
159.106.683
18.583.939
144.740.015
17.349.514
160.037.755
18.612.955
145.497.301
17.363.948
Equity attributable to the owners
of the Company
Noncontrolling interests
Jumlah Ekuitas
177.690.622
162.089.529
178.650.710
162.861.249
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
308.318.277
239.038.453
308.298.067
239.028.396
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
89
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
Ikhtisar dari laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah
penyajian kembali adalah sebagai berikut:
The following are the summary of the classes of
transactions in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income for
the year ended December 31, 2014 before and
after restatements:
2014
Setelah disajikan
Sebelum disajikan
kembali/
kembali/
After restatement Before restatement
US$
US$
BEBAN POKOK PENJUALAN
COST OF GOODS SOLD
(172.750.271)
(173.388.060)
LABA KOTOR
34.966.775
34.328.986
GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi
(6.594.701)
(6.677.625)
General and administrative expenses
LABA SEBELUM PAJAK
22.518.099
21.797.386
PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK - BERSIH
(6.091.203)
(5.911.019)
Tax expense - net
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
16.426.896
15.886.367
PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait
(968.523)
239.590
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Items that w ill not be reclassified subsequently
to profit or loss:
Remeasurement of defined
benefits obligations
Related income tax
Total pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
(728.933)
-
Total items that w ill not be reclassified
subsequently to profit or loss
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
1.158.906
1.158.870
Items that may be reclassified subsequently
to profit or loss:
Exchange differences on translating
foreign operations
429.973
1.158.870
Total other comprehensive income,
net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
16.856.869
17.045.237
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
LABA BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
14.337.097
2.089.799
13.796.575
2.089.792
PROFIT ATTRIBUTABLE TO:
Ow ners of the Company
Noncontrolling interests
Laba bersih tahun berjalan
16.426.896
15.886.367
Profit for the year
Jumlah penghasilan komprehensif lain
setelah pajak
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
LABA PER SAHAM DASAR
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
ATTRIBUTABLE TO:
14.366.668
2.490.201
14.540.454
2.504.783
Ow ners of the Company
Noncontrolling interests
16.856.869
17.045.237
Total comprehensive income
for the year
0,0319
0,0307
90
BASIC EARNINGS PER SHARE
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN
1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
42.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR
THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Continued)
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS
INVESTASI NONKAS
42.
31 Desember/
Decemb er 31,
2015
US$
Penambahan aset tetap melalui
reklasifikasi dari uang muka
pembelian atas aset tetap
43.
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON-CASH
INVESTING ACTIVITY
31 Desember/
Decemb er 31,
2014
US$
1.582.761
TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
DAN
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
-
43.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
konsolidasian dari halaman 1 sampai 91 merupakan
tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh
Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret
2016.
Increase in property, plant and
equipment through reclass from
advances for purchase of property,
plant and equipment
MANAGEMENT
RESPONSIBILITY
AND
APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
The preparation and fair presentation of the
consolidated financial statements on pages 1 to 91
were the responsibilities of the management, and
were approved by the Directors and authorized for
issue on March 22, 2016.
********
91
2015
Laporan Tahunan
Annual Report
PT INDO KORDSA Tbk
Jalan Pahlawan, Desa Karang Asem Timur
Citeureup, Bogor 16810
Indonesia
T (62-21) 8752115
F (62-21) 879 12252 / (62-21) 875 3934
www.indokordsa.com
Download