Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 1 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Daftar Isi Table of Content 57 Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Stock Market Supporting Profession/Institution Name and Address 58 Peristiwa Penting 2015 Events Highlight in 2015 63 Penghargaan Dan Sertifikasi 2015 Awards And Certifications 2015 64 Alamat Kantor Office Address 66 Wilayah Operasi Operational Area 2 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 1 Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders 8 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 14 Laporan Direksi Report from the Board of Directors 2 Profil Perusahaan Company Profile 24 Identitas Perusahaan Company Identity 26 Riwayat Singkat Brief History 28 Tonggak Sejarah Milestone 30 Bidang Usaha Business Line 31 Visi, Misi & Nilai Perusahaan Vision, Mision & Corporate Values 32 Budaya Perusahaan Corporate Culture 34 Struktur Organisasi Organization Structure 36 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 42 Profil Direksi Board of Directors’ Profile 50 Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of The Commissioners Regarding 2015 Annual Report 51 Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of The Directors Regarding 2015 Annual Report 54 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 54 Ikhtisar Saham Shares Highlights 56 Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Shares Listing 56 Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Other Securities Highlights And Chronology 57 Daftar Anak Perusahaan List of Subsidiaries 3 Analisa Dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 70 Tinjauan Makro Ekonomi Macroeconomic Outlook 71 Tinjauan Bisnis Business Review 71 Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha Operational Review by Business Segment 75 Tinjauan Keuangan Financial Review 76 Aset Lancar Current Assets 77 Aset Tidak Lancar Non Current Assets 78 Total Aset Total Assets 78 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 78 Liabilitas Jangka Panjang Non current Liabilities 79 Penjualan Bersih Net Sales 79 Laba Usaha Operating Profit 81 Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax 81 Laba Tahun Berjalan Profit for The Year 81 Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income 81 Arus Kas Cash Flow 83 Target 2016 2016 Target 83 Rasio Keuangan Financial Ratio 84 Struktur Modal Capital Structure Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 85 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Management Policy on Capital Structure 85 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Facts Subsequent Accounting Reports 4 114 Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration And Nomination Committee 117 Sekretaris Perusahan Corporate Secretary 120 Audit Internal Internal Audit 125 Manajemen Risiko Risk Management 131 Whistleblowing System Whistleblowing System 132 Insider Trading Policy Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 90 Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola Perusahaan yang Baik Statements of Good Corporate Governance Commitment 92 GCG Assessment Good Corporate Governance Assessment 92 Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola Good Corporate Governance Mechanism And Structure 93 Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings Of Shareholders 94 Keputusan RUPS Tahunan 2015 Annual GMS Resolution 2015 96 Keputusan RUPS Luar Biasa 2015 Extraordinary GMS 2015 Resolution 96 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan Pengendali Hingga Pemegang Saham Individu Information About Controlling And Majority Shareholders Until Individual Shareholders 97 Dewan Komisaris Board Of Commissioners 100 Direksi Board of Directors 106 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Assessment 107 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Remuneration Policy 107 Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham Utama/Pengendali Affiliations Among Board Of Commissioners And Board Of Directors Members With Majority/Controlling Shareholders 108 Komite Audit Audit Committee Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Insider Trading Policy 5 Sumber Daya Manusia Human Resource 136 Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Capital Management Policy 137 Komposisi Karyawan Employee Demography 138 Program Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Employee Training And Development Program 140 Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare 141 Hubungan Industrial Industrial Relation 6 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 144 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 148 Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3) Responsibility On Occupational, Health, Safety And Employment (OHSE) 151 Tanggung Jawab Kepada Pelanggan Responsibility To Our Customers 152 Tanggung Jawab Kepada Masyarakat Responsibility To The Community 7 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Indo Kordsa Tbk dan Anak Perusahaan Consolidated Financial Statements PT Indo Kordsa Tbk and Its Subsidiary 1 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ikhtisar Keuangan Financial Highlights (dalam ribuan US$) (in thousand USD) Keterangan 2015 2014 (disajikan kembali/ as restated) 2013 (disajikan kembali/ as restated) Description Consolidated Statements of Comprehensive Income Posisi Keuangan Konsolidasian Jumlah Aset Lancar 102,098 109,403 91,544 Total Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 189,737 198,915 147,494 Total Noncurrent Assets Jumlah Aset 291,835 308,318 239,038 Total Assets 56,518 77,282 58,258 Total Current Liabilities 52,383 53,345 18,691 Total Noncurrent Liabilities 108,901 130,627 76,949 Total Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Kepentingan Nonpengendali 18,138 18,584 17,349 Non-Controlling Interest Ekuitas yang Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan 164,796 159,107 144,740 Equities Attributed to The Owners of the Company Jumlah Ekuitas 182,934 177,691 162,089 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 291,835 308,318 239,038 Total Liabilities and Equity Consolidated Statements of Comprehensive Profit/Losses Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Penjualan Bersih 207,867 207,717 200,168 Net Sales Laba Kotor 35,295 34,967 22,315 Gross Profit Laba Usaha 22,516 24,656 8,887 Operating Income Laba Bersih Tahun Berjalan 12,574 16,427 5,077 Net Income For The Year Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 10,413 14,337 4,362 Net Income Attributable to Owners of the Company Jumlah Laba Komprehensif 10,432 16,857 1,458 Total Comprehensive Income Jumlah Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 9,066 14,367 2,042 Total Comprehensive Income Attributable to Owners of the Company Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Nonpengendali 1,366 2,490 (584) Total Comprehensive Income Attributable to Non-Controlling Interests 2 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility (dalam ribuan US$) (in thousand USD) Keterangan 2015 2014 (disajikan kembali/ as restated) 2013 (disajikan kembali/ as restated) Description Consolidated Statements of Cash Flows Arus Kas Konsolidasian Arus Kas dari Aktivitas Operasi 26,207 29,225 13,886 Cash Flows from Operating Activities Arus Kas dari Aktivitas Investasi (6,340) (67,396) (19,761) Cash Flows from Investing Activities (19,038) 39,927 3,704 Cash Flows from Financing Activities (16) (15) (82) Effect of Foreign Exchange Rate Changes Kas dan Setara Kas Awal Tahun 3,811 2,070 4,323 Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 4,624 3,811 2,070 Cash and Cash Equivalents at End of Year Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing Financial Ratios (in per cent) Rasio Keuangan (dalam persen) Rasio Lancar 180.65 141.56 157.14 Current Ratio 8.18 4,93 3,55 Cash Ratio Rasio Total Liabilitas Terhadap Jumlah Ekuitas 59.53 73.51 47.47 Debt to Equity Ratio Rasio Total Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 37.32 42.37 32.19 Debt to Assets Ratio Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan Bersih 6.05 7.91 2.54 Net Profit Margin Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan Bersih 16.98 16.83 11.15 Gross Profit Margin Rasio Laba Usaha Terhadap Penjualan Bersih 10.83 11.87 4.44 Operational Profit Margin 3.57 5.33 2.12 Return on Assets (ROA) Rasio Kas Imbal Hasil Rata-Rata Aset Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas Margin EBITDA Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 5.69 9.24 3.13 Return on Equity (ROE) 17.00 17.35 11.64 EBITDA Margin 3 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laba Bersih Tahun Berjalan Net Income for The Year Laba Usaha Operating Income Penjualan Bersih Net Sales 16,427 24,656 22,516 8,887 12,574 5,077 2013 2014 2015 dalam ribuan US$/in thousand USD Catatan: 2013 dan 2014 (disajikan kembali/as restated) Jumlah Aset Total Assets 308,318 2013 207,717 207,867 2014 2015 200,168 2014 2015 2013 dalam ribuan US$/in thousand USD Catatan: 2013 dan 2014 (disajikan kembali/as restated) dalam ribuan US$/in thousand USD Catatan: 2013 dan 2014 (disajikan kembali/as restated) Imbal Hasil Rata-Rata Aset Return on Assets (ROA) Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas Return on Equity (ROE) 291,835 9.24 5.33 239,038 5.69 3.57 3.13 2.12 2013 2014 2015 dalam ribuan US$/in thousand USD Catatan: 2013 dan 2014 (disajikan kembali/as restated) 2013 2014 2015 dalam %/in percentage 2013 2014 2015 dalam %/in percentage Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan Bersih Net Profit Margin 7.91 6.05 2.54 2013 2014 2015 dalam %/in percentage 4 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Laba Usaha Operating Income 8,7% Laba Bersih Tahun Berjalan Net Income for The Year 23,5% Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Penjualan Bersih Net Sales 0,07% Jumlah Aset Total Assets 5,3% 5 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility “Tahun 2015 bukan hanya tahun yang penuh dengan upaya optimal bagi pengembangan usaha Perseroan namun juga tahun pembuktian bagi ketangguhan seluruh jajaran manajemen Perseroan sebagai pelaku industri kain ban terpercaya di Indonesia maupun di pasar global.” “2015 was not only a year full of optimum efforts for Company’s business development, but also a year of testimony for the commanding strength of the entire Indo Kordsa management as the reliable player of tire cord fabric industry in Indonesia and global market.” Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders 8 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 14 Laporan Direksi Report from the Board of Directors Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 1 7 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Cenk Alper Komisaris Utama President Commissioner Industri kain ban di Asia masih akan terus berkembang didorong oleh inisiatif akuisisi pelanggan baru serta investasi dalam sektor industri otomotif. Di tengah perlambatan kondisi pasar, para investor dan produsen tetap optimis terutama terkait kapasitas produksi yang terus meningkat. Asian tire cord industry will continue growing underpinned by new customers acquisition and investment initiatives in automotive sector. Amidst market deceleration, the investors and producers stayed confident especially considering higher production capacity realization. Tinjauan Industri Global dan Nasional Global and National Industry Outlook Perlambatan pertumbuhan ekonomi serta penurunan nilai tukar Rupiah membawa dampak bagi daya beli konsumen. Tingkat penjualan mobil menurun sekitar 17% dibandingkan tahun 2014 (dari 1,2 juta menjadi 1 juta unit). Penjualan ban juga menerima dampak negatif yang serupa. Produsen lokal bergerak pada tingkat penjualan sekitar 80% dan berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan memperkuat penetrasi ekspor yang juga terpapar oleh kondisi finansial global. Produsen ban di Asia juga mengalami penurunan hasil produksi. Secara keseluruhan, kondisi tersebut turut mempengaruhi industri kain ban untuk mengalami penurunan sepanjang tahun 2015. The slowing down economic growth and depreciation of Indonesian Rupiah has affected the buying power of consumers. Car sales was reduced by about 17% compared to 2014 (1.2 Million vs 1 Million unit). The domestic tire sales was also impacted adversely. Local producers were running at 80% level, and tried to compensate the volume by boosting the export market which is also impacted by the global financial situation. Tire Producers in Asia was also slowing down their production. All this situation has impacted Tire Cord Fabric industries in 2015 to be slow down. Di tengah kondisi yang menantang tersebut, kompetisi utama yang dihadapi masih berasal dari pemain regional seperti Korea dan Cina. Selama tahun berjalan, pangsa pasar produk Perseroan hampir seimbang dalam penjualan domestik dan ekspor. Kinerja yang stabil tersebut terutama didukung oleh daya beli domestik yang kuat serta kegiatan operasional yang terjaga sehingga dinamika ekonomi tersebut tidak membawa dampak negatif terhadap realisasi pendapatan Perseroan secara keseluruhan. In this competitive landscape, main competition was still coming from regional players such as Korea and China. Throughout the year, market share for the Company’s products is almost equal for domestic and export sales. Stable performance of the Company was mainly driven by strong domestic buying power and well controlled operation in the Company that the economic turbulence did not brought severe negative impact to overall Company’s revenue realization. 8 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2015 Appraisal to Board of Directors Performance 2015 Tahun 2015 merupakan tahun pertumbuhan strategis bagi bisnis Perseroan. Kami membangun fasilitas yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dewan Komisaris mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam menerapkan “Total Productive Maintenance (TPM)” untuk meningkatkan efisiensi mesin dan peralatan di fasilitas produksi Perseroan. Langkah tersebut berhasil memperbaiki efisiensi serta memperkuat keunggulan Perseroan dengan mencapai standar keselamatan dan keunggulan produksi yang lebih tinggi melalui TPM. 2015 was a very strategic progress year for our business. We built our facilities and set to expand our production capacities. The Board of Commissioners appreciated initiatives taken by the Board of Directors in implementing the “Total Productive Maintenance (TPM)” to improve the efficiency of machinery and equipment at our facilities. The initiative had successfully improved our efficiency and have strengthened our competitiveness by achieving a higher level of safety and production excellence through TPM. Di sisi lain, kami juga melaporkan bahwa Perseroan telah membuat investasi lebih besar untuk meningkatkan kapasitas sebagai dampak dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Kami menilai bahwa peresmian pabrik kain ban kedua di Indonesia akan membawa kesempatan yang lebih besar bagi bisnis Perseroan. Investasi tersebut terdiri dari 18 kiloton pabrik kain ban dan 14 kiloton pabrik benang HMLS polyester generasi ketiga dan keempat. Perseroan juga telah mempekerjakan lebih dari 200 tenaga kerja untuk dua situs operasi sekaligus memperkuat eksitensi di pasar Asia. Besides, we also gladly reported that the Company have made further investments in order to increase our capacity as a result of our forward-looking growth strategy. We assumed the inauguration of second tire cord plant in Indonesia will bring greater opportunity for the Company’s business. The new investment covers an 18-kiloton tire cord fabric plant and a 14-kiloton third and fourth generation polyester HMLS yarn plant. We have employed more than 200 people in two operations and we have strengthened our presence in Asian market. Inisiatif penting lainnya yang diterapkan oleh manajemen adalah upaya untuk memperbaiki kinerja, menyediakan layanan terbaik kepada pelanggan di tengah pasar yang sangat kompetitif serta meciptakan nilai secara berkelanjutan kepada masyarakat di wilayah operasional Perseroan. Selanjutnya, jaringan komunikasi antara tim manajemen dan karyawan melalui “Excellence Visit” yang dilaksanakan secara tahunan telah memberikan kesempatan untuk berdialog dan berdiskusi dengan karyawan tekrait peningkatan kualitas pekerjaan. Another remarkable initiative implemented by the management was effort to improve our performance, to provide the best service to our customers in high competitive markets and to create a sustainable value to the society we live in. In addition to that, our communication network between the management team and the employees through our annual “Excellence Visit” gives us the opportunity to come together with our employees and to listen their improvement and quality projects. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menerapkan rencana strategi dengan baik, sebagaimana ditetapkan pada awal tahun dan juga berhasil mencapai target dan tujuan yang dijabarkan dalam Rencana Jangka Panjang dan Rencana Bisnis tahun 2015. Overall, the Board of Commissioners evaluated the Board of Directors had implemented the strategic plan very well, as stipulated at beginning of the year, as well as fulfilling target and objectives disclosed in Long-Term Plan and Business Plan for the year of 2015. Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Practices Salah satu pelaksanaan tugas kami adalah untuk memastikan bahwa Perseroan dikelola berdasarkan kaidah Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) yang berlaku secara umum di Indonesia serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2015, One of our duty implementation is to ensure that the Company is operated based on Good Corporate Governance (GCG) practice generally applied in Indonesia as also regulated in prevailing Law. Throughout 2015, GCG implementation in the Company had been Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 9 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan dan anak perusahaan telah berhasil mencapai rekor jam kerja tanpa kecelakaan berkat analisis risiko dan pelatihan keselamatan yang efektif We are very proud that The Company and its subsidiaries hold a sustainable success on accident-free working hours thanks to its effective risk analysis and safety trainings implementasi GCG di Perseroan diperkuat melalui implementasi serangkaian pengkinian kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32 tahun 2014 tentang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), No. 33 tahun 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris di Perusahaan Terbuka serta No. 34 tahun 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi di Perusahaan Terbuka dan No. 35 tahun 2014 tentang Sekretaris Perusahaan di Perusahaan Terbuka. strengthened by adapting several updated policies from Financial Service Authority (OJK) Number 32 of 2014 regarding General Meetings of Shareholders (GMS), Number 33 of 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Company, Number 34 of 2014 regarding Nomination and Remuneration Committee in Listed Company and Number 35 of 2014 regarding Corporate Secretary in Listed Company. Seiring dengan praktik GCG yang semakin baik, kami juga memperkuat fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk memantau seluruh aktivitas manajerial yang telah dilaksanakan oleh Direksi serta melalui kerja sama dengan Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi untuk membawa Perseroan menuju GCG Best Practice. Sebagai organ pendukung di bawah Dewan Komisaris, Komite-Komite tersebut telah memberikan kontribusi signifikan bagi Dewan Komisaris, khususnya untuk memperbaiki pelaksanaan program audit serta usulan remunerasi dan nominasi. Within the stronger GCG implementation, we also enforced our supervisory and advisory functions to oversee entire managerial activities done by the Board of Directors while also cooperated with the Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee to bring the Company towards GCG Best Practice. As supporting bodies under the Board of Commissioners, the Committees had given significant support to the Board of Commissioners, especially in improving audit practice as well as remuneration and nomination initiatives. Selain itu, sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan, kami juga berupaya untuk memperbaiki kualitas tempat tinggal kami. Salah satu tujuan kami adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial di wilayah operasional Perseroan. Pada tahun 2015, kami telah melaksanakan berbagai kegiatan misalnya perbaikan kondisi lingkungan sekitar, program beasiswa untuk anak yatim-piatu, mendukung program perawatan anak-anak di lingkungan sekitar serta memberikan sumbangan bantuan kepada masyarakat. In addition, as part of Good Corporate Governance, we also aim at reinforcing our habitat. One of our main purposes is to be able to reinforce the social environment we are operating in. In 2015, we carried important social projects such as neighborhood renovation project, initiates scholarship for orphanage children, supporting neighborhood child care and donation to communities. Elemen lain untuk menjaga keberlanjutan Perseroan adalah komitmen kami dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan dan anak perusahaan telah berhasil mencapai rekor jam kerja tanpa kecelakaan berkat analisis risiko dan pelatihan keselamatan yang efektif di mana pencapaian tersebut membawa peningkatan kualitas kinerja serta menjadi keunggulan terhadap kompetitor. Another important aspect to maintain our sustainability is our commitment on occupational health and safety aspect. We are very proud that The Company and its subsidiaries hold a sustainable success on accident-free working hours thanks to its effective risk analysis and safety trainings and this success brings together quality performance and differentiation form competition. 10 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Perubahan Komposisi Komisaris Change to Board of Commissioners Composition Pada tahun 2015, susunan manajemen mengalami perubahan komposisi. Untuk Dewan Komisaris, sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 25 Juni 2015, komposisi Dewan Komisaris mengalami perubahan menjadi: In 2015, the Company experienced change in the management composition. At Board of Commissioners level, referring to Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) resolution on June 25, 2015, the Board of Commissioners was changed into following composition: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen President Commissioner : Cenk Alper Commissioner : Ali Çaliskan Commissioner : Emine Duygu Kirca Independent Commissioner: Adil Ilter Turan Independent Commissioner: Andreas Lesmana : Cenk Alper : Ali Çaliskan : Emine Duygu Kirca : Adil Ilter Turan : Andreas Lesmana Terkait dengan perubahan komposisi tersebut, mewakili Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan semoga komposisi Dewan Komisaris yang baru dapat membawa kinerja Perseroan yang lebih baik lagi. Kepada anggota Dewan Komisaris sebelumnya, kami sampaikan terima kasih yang mendalam atas dedikasi terhadap Perseroan dan mendoakan keberhasilan mereka di kiprah selanjutnya. Within this composition, on behalf of Board of Commissioners, I would thank the trust given to us and may this new Board of Commissioners composition will bring the Company’s performance into higher level. To the former Board of Commissioners members, we addressed utmost appreciation for their dedication to the Company and wish them the best on their next endeavors. Prospek Usaha Indo Kordsa The Company Business Prospect Ke depan, kami sangat optimis dalam memandang prospek masa depan Perseroan. Memiliki 30 tahun pengalaman, Perseroan mengedepankan aspek pembangunan dan pertumbuhan di setiap wilayah operasional. Kondisi tersebut memiliki peran khusus saat kami berupaya mengatasi gejolak ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Going forward, we hold a very optimistic view towards the Company’s potential in the future. The 30 years of experience of the Company emphasizes the development and growth of the regions it operates in. This fact plays a unique role while we are keeping our finger on the pulse of Asia-Pacific economy. Di sisi lain, pertumbuhan dan potensi di pasar Asia yang berasal dari kedekatan hubungan dengan pelanggan memberikan keuntungan tersendiri kepada Perseroan. Hal ini disebabkan oleh semakin strategisnya pasar Asia Pasifik, serta peran penting Perseroan terkait strategi pertumbuhan yang akan diterapkan di periode selanjutnya. On the other hand, Asian market growth and advantage of being close to our customers gives a very strategic role to us. As the Asia Pacific market is becoming more and more strategic, and the Company is of great importance for us in terms of our growth strategy in the coming period. Sebagai bagian dari Grup Kordsa Klobal, tujuan utama kami adalah “mendorong nilai tambah dan penerapan teknologi yang informatif.” Kami berupaya untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan kepada seluruh pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat di mana kami tinggal. Perseroan yang berhasil mencapai keberlanjutan di tengah kondisi yang terus berubah dan kompetitif adalah Perseroan yang memiliki pertanggungjawaban sosial dan lingkungan secara nyata untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham khususnya untuk aspek tersebut sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai ekonomi. As part of Kordsa Global Group, our main goal is “to proceed with value-added and innovative reinforcement technologies”. We strive for creating sustainable value to our customers, employees, shareholders and the society we live in. Companies that achieve sustainability in this rapidly changing and competitive environment are those who take social and environmental responsibilities seriously to create value for their shareholders in these fields as well as creating employment and economical value. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 11 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menyadari keunggulan tersebut, kami melaksanakan seluruh aktivitas berlandaskan pada pendekatan operational excellence, serta perbaikan secara terus-menerus yang bertujuan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham. Sekalipun demikian, kami juga sepenuhnya menyadari adanya kompetisi yang sangat menantang khususnya diakibatkan oleh dampak dari kondisi Pasar di Kawasan Asia Pasifik. Terlepas dari dampak persaingan dan perlambatan pasar, Perseroan memperkuat rekam jejak keunggulan operasional dan komersial melalui inisatif investasi, bisnis dan kualitas secara konsisten. Posisi strategis tersebut mendorong Perseroan untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan kerja sama jangka panjang dengan seluruh pelanggan, sekaligus sebagai keunggulan untuk menjadi yang terdepan di industri kain ban di masa yang akan datang. Being aware of these advantages, we will carry out all our activities with our operational excellence approach, as well as continuous improvement in the aim of creating value for our shareholders. However, we are fully aware that there is a challenging competition, mostly driven by cost at Asia Pacific Market. Despite of this competition and market’s slowing down effects, the Company are following its operational and commercial excellence journey with its new investments, its business and quality consistency. Our strategic position helps us to establish and sustain long term partnerships with our customers, and will become our strength to lead the tire cord fabric in the future. Penghargaan Appreciation Kinerja yang diraih oleh Perseroan merupakan hasil dari kerja keras dan kegigihan seluruh insan Perseroan. Untuk itu, kami sampaikan penghargaan setinggitingginya kepada seluruh manajemen dan karyawan, termasuk Direksi yang telah memberikan dedikasi dalam mengawal Perseroan untuk tetap berada di jalur yang tepat sepanjang tahun yang penuh tantangan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada Perseroan sehingga kami mampu menjaga kinerja dan prospek usaha yang positif. Kepada seluruh masyarakat dan pelanggan, kami akan terus memberikan kinera terbaik terkait produk dan layanan serta nilai tambah untuk membangun hubungan jangka panjang yang harmonis. Every achievement recorded by the Company is part of hard work and perseverance from its people. Therefore, our utmost appreciation is addressed to the management and employees, including the Board of Directors who had proven highly dedicated in safeguarding the Company to be on the right track during the challenging year. We also thank our shareholders and stakeholders for endless support and trust that the Company maintained positive performance and prospect in the business operation. To the society and customers, we are committed to continue deliver the best in terms of products and services, as well as other added-value to build harmonious relationship in the long-run. Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama yang diberikan dan diharapkan akan terus berlanjut di masa yang akan datang untuk membawa Indo Kordsa mencapai kinerja yang lebih gemilang. We appreciate all of the support and partnership and wish them to sustain in next coming years, to drive Indo Kordsa into higher performance record. Citeureup, 6 April 2016 Citeureup, April 6, 2016 Cenk Alper Komisaris Utama President Commissioner 12 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 13 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Direksi Report from the Board of Directors Mehmet Zeki Kanadikirik Presiden Direktur President Director Pada tahun 2015, realisasi laba cukup memuaskan di mana Perseroan membukukan pendapatan mencapai USD207 juta pada akhir tahun 2015 The Company’s profit in year 2015 was still in healthy position as the Company scored revenue in the amount of USD207 million at the end of 2015 Pemegang Saham yang Kami Hormati, Our Distinguished Shareholders, Mewakili Direksi, izinkan kami menyampaikan capaian kinerja Perseroan selama tahun 2015, termasuk dalam aspek finansial dan operasional, serta penjelasan mengenai inisiatif yang telah dilakukan untuk menjaga pertumbuhan Perseroan. Di tengah pelemahan kondisi global yang terjadi selama tahun 2015, sebagai hasil dari jerih payah kami, dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan berhasil mencapai kinerja yang memuaskan diiringi oleh landasan operasional yang kuat. Sebagai bagian dari Kordsa Global Group – produsen kain ban terbesar di dunia, kami berhasil melalui setiap tantangan di tahun 2015 dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri kain ban di Indonesia. On behalf of the Board of Directors, we would like to present highlights of the Company’s performance in 2015, including our financial and operational achievements as well as stories about our initiatives that were executed to sustain growth of the Company. Amidst global economy weakening in year 2015, as an outcome of our industrious effort, we can proudly claimed that the Company managed to achieve positive performance along with strong operational foundation. As part of Kordsa Global group - the world’s largest tire reinforcement manufacturer, we successfully thrive in managing the challenges in 2015 and able to mark our position as leader in Indonesian tire reinforcement industry. Pandangan Terhadap Kondisi Ekonomi 2015 Perspective on Economics Trend 2015 Kondisi ekonomi selama tahun 2015 tidaklah mudah dan merupakan salah satu konsekuensi dari operasi kami di negara berkembang. Dengan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,7%, Indonesia terpengaruh oleh perlambatan ekonomi Cina dan pengetatan kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh Federal Reserves, Amerika Serikat. Pemulihan ekonomi global yang lambat di Eropa dan beberapa wilayah lainnya juga turut berpengaruh terhadap pasar industri ban secara global. We face a rough economic landscape in 2015 as one of the consequences from our existence in the emerging market. With economic growth only at 4.7%, Indonesia was affected by China’s economic slow-down and tight monetary policy applied by Federal Reserves of United States. Moderate economic recovery in some European and other regions also affected global tire market. 14 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Secara umum, ekonomi Indonesia mengalami tantangan terutama dari fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada tingkat yang sangat rendah selama 17 tahun terakhir. Kondisi tersebut pada akhirnya memperlemah konsumsi masyarakat di tingkat nasional yang berimbas pada perlambatan kinerja ekonomi secara keseluruhan sepanjang tahun. Indonesia’s economy in general also experienced major challenge from volatile Rupiah exchange rate against US Dollar which at its lowest point reached a 17 yearlow. These situations had weakened national public consumption that led to overall economic moderation throughout the year. Kinerja Perseroan 2015 The Company Performance in 2015 Di tengah kondisi ekonomi yang menantang sepanjang tahun 2015, Perseroan berhasil menjaga kinerja yang efektif dalam mencapai target Perseroan dan juga mengoptimalkan aktivitas operasional dengan memanfaatkan langkah penggunaan bahan baku yang beragam guna mendukung upaya optimalisasi tersebut sehingga dapat mempertahankan realisasi laba Perseroan. Despite the challenging global economy in year 2015, the Company managed to keep its effective performance to achieve the Company’s target and managed to optimize its operational by taking advantage of initiative to diversify the use of raw material for optimization and as result the Company was able to sustain acceptable level of profit. Pada tahun 2015, realisasi laba cukup memuaskan di mana Perseroan membukukan pendapatan mencapai USD207 juta pada akhir tahun 2015 dengan capaian laba bersih sebesar USD12,6 juta. Penurunan laba yang dicatat oleh Perseroan diakibatkan oleh penurunan harga produksi sebagai dampak dari penurunan harga bahan baku, meskipun volume penjualan mengalami peningkatan seiring dengan ekspektasi Perseroan terhadap terjadinya peningkatan kapasitas produksi sebagai dampak dari ekspansi proyek yang dilakukan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, Perseroan mencatat penurunan laba bersih sebesar 23% yang diakibatkan antara lain oleh peningkatan beban keuangan dari bunga pinjaman dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sepanjang tahun 2015. The Company’s profit in year 2015 was still in healthy position as the Company scored revenue in the amount of USD207 million at the end of 2015, with USD12.6 million net income. The Company’s profit was slightly dropped due to decline of products price as the result of the decrease of raw material price, however the volume sold is actually increasing which is in line with our expectation following significant capacity increase as result of expansion projects. Compared to year 2014, the Company experienced a decline of 23% of net income which are affected among other by the increase of finance cost in the form of loan interest and volatile movement of Rupiah against US Dollar in year 2015. Perseroan telah meluncurkan strategi “Total Productive Maintenance (TPM)” untuk meningkatkan efisiensi mesin dan peralatan di fasilitas produksi milik Perseroan. TPM dibangun berlandaskan pada prinsip 5S yang berhasil menciptakan organisasi lingkungan kerja yang efektif serta standarisasi prosedur untuk memperbaiki keselamatan, kualitas, produktivitas dan perilaku karyawan. TPM bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keamanan dengan mendorong operator dan pemimpin tim untuk menjalankan peran secara proaktif dalam aktivitas pemeliharaan dan pencegahan sehari-hari termasuk lubrikasi, pemeriksaan dan kebersihan. The Company has launched a “Total Productive Maintenance (TPM)” initiative to improve the efficiency of machinery and equipment at the Company’s facilities. TPM is built on the 5S foundation, which creates effective workplace organization and standardized procedures to improve safety, quality, productivity and employee attitudes. TPM aims to increase productivity, efficiency and safety by empowering operators and team leaders to play a proactive role in day-to-day preventive maintenance activities namely, lubrication, inspection and cleaning. Manajemen menyadari bahwa kehandalan peralatan merupakan faktor penting bagi Perseroan di mana gangguan peralatan dapat berdampak langsung pada volume produksi dan pelayanan kepada pelanggan, sehingga pemeliharaan dan pencegahan yang efektif menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting. Dengan mengajak insan dari seluruh departemen untuk Management realized that equipment reliability is vital for the Company and that equipment failures directly impact production volumes and customer service, so an effective preventive maintenance is one of critical activities. By bringing together people from all departments concerned with equipment into a comprehensive system, equipment effectiveness is raised to the highest Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 15 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan memperhatikan aspek peralatan sebagai suatu sistem yang komprehensif, efektivitas peralatan dapat ditingkatkan hingga level tertinggi yang mungkin diraih. Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan juga menjadi bagian dari landasan filosofis yang lebih besar yaitu perbaikan berkelanjutan, sebagai salah satu nilai inti Perseroan. Melalui program TPM, Perseroan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keunggulan dalam aspek keamanan dan keunggulan produksi. possible level. Involvement from all stakeholders is also part of a larger philosophy of continuous improvement, which is one of the Company’s values. With TPM program, the Company aims to improve efficiency and competitiveness in safety and production excellence. Kami telah mengalokasikan investasi besar pada aspek mesin dan teknologi sebagai tulang punggung landasan operasional. Hal ini membuktikan komitmen kami dalam memperkuat posisi di masa yang akan datang di mana kami yakin bahwa pasar akan terus tumbuh dan Perseroan dapat meraih peluang pertumbuhan. We had allocated major investment in terms of machineries and technologies as the backbone of our operational platform. This was an evident of our commitment in strengthening our position in the future where we believe the market will still grow and the Company can seize the growth opportunities. Untuk mendukung kinerja keuangan yang sehat, manajemen telah mengambil langkah melalui proyek optimalisasi pembiayaan bahan baku. Perseroan membina kerja sama dengan perusahaan pembiayaan ternama dalam aspek pendanaan bahan baku produksi. Kerja sama tersebut diarahkan untuk menciptakan arus kas yang lebih sehat bagi Perseroan. In order to support a healthy finance, the management had taken initiative with raw material financing optimization project. The Company is in cooperation with good reputation leasing company that could fund the raw material purchase. The project is aiming at healthier cash flow for the Company. Perseroan juga telah mengikuti secara cermat dan memetakan kompetitor-kompetitor di tingkat regional, khususnya dari Cina. Beberapa rencana strategis juga telah diterapkan, antara lain, peningkatan basis operasional, penggunaan teknologi mutakhir, meneruskan program untuk memperbarui mesin sebagai bagian dari program perbaikan berkelanjutan serta mengembangkan karyawan kami untuk bersama-sama dengan seluruh karyawan bersiap menghadapi kompetisi yang akan datang. The Company had followed closely and maps the regional competitors, mainly from China’s competitors. The Company had executed several strategic plans, among others, upgrading our operational platform, utilizing new technologies, advancing program to renew the machineries as part of our continuous improvement program and also developing our employees, and together with our employees we are ready to face the competition. Selain itu, kami juga menempatkan aspek Teknologi Informasi (TI) sebagai mekansime untuk beradaptasi dengan era digital dan menjaga keunggulan Perseroan di pasar. Dengan demikian, TI tidak lagi hanya sebagai instrumen untuk memperbaiki platform tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional. Kami terus mengembangkan program Enterprise Resources Planning (ERP) untuk menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. In addition, we held Information Technology (IT) aspect as one of our tools to follow the digitalization age and to stay competitive in the market. Hence, IT is not only an instrument to improve our platform, but also to enhance operational effeciency. We continue building up our ERP (enterprise resources planning) program to bring ourselves to a higher level of efficiency. 16 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Kinerja Perseroan yang stabil juga dihasilkan dari keberadaan kami sebagai bagian dari Kordsa Global yang memberikan kekuatan untuk tetap unggul di industri, khususnya dalam aspek teknologi. Di tingkat Asia, kinerja memuaskan yang dihasilkan oleh anak perusahaan meningkatkan keunggulan dalam industri kain ban tingkat nasional dan global, khususnya di kawasan Asia Pasifik. The Company’s stable performance was also attributable to our existence as part of Kordsa Global that gives us capability to advance in the industry, especially in terms of technology. In the Asian region, good performance from the Company’s subsidiaries fosters a prominent strength in national and global tire cord industry, especially in Asia Pacific. Salah satu langkah penting yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah pembinaan hubungan yang harmonis dengan seluruh pelanggan. Perseroan membangun komunikasi yang terbuka dan transparan dengan seluruh pelanggan. Kami menyadari bahwa kepercayaan dari pelanggan dapat membangun hubungan harmonis secara jangka panjang. Inisiatif tersebut menjadi keunggulan lainnya untuk memperkuat fondasi bisnis Perseroan. One of the most important initiatives taken in 2015 is to maintain in good relationship with customers. The Company developed open and transparent communications with the customers. We are aware that trust from customers shall shape relationship with customers in a good way for long time. This initiative has become our competitive advantage to strengthen the Company’s business foundation. Praktik Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Practice Kami berkomtimen untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas dan meningkatkan kapasitas Perseroan di masa yang akan datang. Dengan harapan untuk mencapai hal tersebut, kami telah melakukan serangkaian program tata kelola perusahaan sebagai bentuk kepatuhan yang menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan usaha Perseroan. Terkait dengan komitmen tersebut, Perseroan telah membentuk beberapa organ perseroan untuk memperkuat praktik Tata Kelola Perusahaan (GCG) di Perseroan antara lain Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Fungsi Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal. Organ-organ perseroan tersebut memiliki tugas dan fungsi tersendiri dalam membantu Dewan Komisaris dan Direksi untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat serta pengelolaan Perseroan. We are commited to meet our stakeholders’ expectations that is to sustain profitability growth and expand the Company’s capacity in the future. With the intention to achieve that, we have established corporate governance initiatives to put regulatory compliance as our high priority in order to ensure sustainability of the Company’s business. We have established several corporate bodies to bolster Good Corporate Governance (GCG) practice in the Company, namely Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, Corporate Secretary Functions and Internal Audit Unit. These corporate bodies have distinctive role and function to support the Board of Commissioners and Board of Directors to exercise supervisory and advisory duties as well as managerial duty to run the Company. Untuk memberikan akses informasi dan akuntabilitas pelaporan Perseroan, Manajemen telah menata ulang situs Perseroan (www.indokordsa.com). Situs tersebut merupakan program strategis untuk mendukung transparansi dan kepatuhan terhadap tata kelola perusahaan yang baik. In order to facilitate access to Company’s informations and accountability reports, the management has reorganized the Company’s website (www.indokordsa.com). The website shall become strategic program in supporting transparency and compliance with good corporate governance. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 17 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komitmen untuk menerapkan GCG juga menjadi bagian dari upaya perlindungan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Dengan membuat landasan dan mekanisme Tat Kelola Perusahaan yang kuat, Kami berupaya untuk menerapkan landasan operasional berbasis etika dengan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, GCG juga diarahkan untuk memastikan bahwa bisnis dikelola dengan baik dan tidak bertentangan atau membahayakan lingkungan. Hal tersebut merupakan jaminan bahwa Perseroan akan dapat mempertahankan operasi dalam jangka panjang di masa yang depan. Commitment to implement GCG is also part of our effort to protect interest of all stakeholders. By setting a firm Corporate Governance framework and mechanism, we always seek to bring ethical operational platform with added-value for all stakeholders. In addition, GCG will also assure that our business is well-managed and not violating nor harming environment. It is to guarantee that the Company will be operated for long time in the future. Berfokus pada upaya kami untuk melindungi kepentingan segenap pemangku kepentingan, Perseroan menempatkan keamanan di tempat kerja sebagai fokus utama. Kami telah merancang best practice dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja serta menyediakan peralatan dan infrastruktur perlindungan diri yang komprehensif sebagai instrumen prioritas keselamatan bagi seluruh karyawan. Pada tahun 2015, kami juga telah meluncurkan Safety Dojo sebagai pusat pelatihan keselamatan. Atas keunggulan fungsi dan kegunaan yang komprehensif, Safety Dojo Perseroan memperoleh penghargaan sebagai best practice dari Kordsa Global di mana program tersebut direncanakan untuk diterapkan pada pabrik Kordsa Global lainnya di seluruh dunia. Highlighting our effort to protect interests of our stakeholders, the Company put safety in workplace as its main concern. We design best practice in occupational health and safety as well as providing comprehensive self-protection tools and equipments as an instrument to prioritize the safety of our employees. In 2015, we have launched Safety Dojo as safety training center. For its comprehensive benefit and useful purpose, our Safety Dojo has been named as best practice by Kordsa Global and said program is planned to be adapted in other Kordsa Global plants around the world. Perseroan juga telah mengimplementasikan kebijakan manajemen lingkungan sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan. Perseroan menyatakan dukungan kuat bagi lingkungan yang asri dan telah melaksanakan green campaign kepada seluruh karyawan dan lingkungan sekitar Perseroan. Sebuah kampanye hemat energi juga telah diluncurkan dan perbaikan proyek secara berkelanjutan terkait penghematan energi juga terus diinisiasikan oleh Perseroan. The Company has established a firm environmental management policy as part of our commitment to our environment. The Company is a firm supporter to a green environment and it has promoted a green campaign to its employees and surrounding areas. A Saving Energy campaign has been launched and continuous improvement projects related with energy saving are supported by the Company. Kami memperkuat aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan tujuan tidak hanya untuk mengembangkan Perseroan tetapi juga masyarakat sekitar melalui berbagai program antara lain renovasi rumah tidak layak huni, dukungan kesehatan masyarakat serta bantuan untuk berbagai kegiatan yang juga didukung oleh Pemerintah Daerah setempat. Perseroan menjaga hubungan dengan Sekolah Menengah Kejuruan di sekitar wilayah operasi dan memberikan kesempatan magang bagi siswa SMK tersebut di kantor Perseroan. Perseroan juga menyambut positif kehadiran mahasiwa dalam penyelenggaraan tur edukatif di lokasi Perseroan dan anak perusahaan. We also continued our Corporate Social Responsibility (CSR) projects with an objective not only to develop the Company but also our surrounding community through several programs namely marginal house renovation, public health support as well as donation to various activities supported by the local government. The Company nourishes its relationship with neighboring vocational schools and providing opportunity to the students to conduct an internship in the Company. The Company also has welcomed universities students to do an educational tour in the Company and its subsidiary. 18 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Perubahan Komposisi Direksi Changes to Board of Directors Composition Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 25 Juni 2015, pemegang saham telah mengangkat anggota Direksi baru sebagai berikut: Pursuant to resolution of General Meeting of Shareholders convened on June 25th 2015, the shareholders have appointed the following persons as Board of Directors: Presiden Direktur : Mehmet Zeki Kanadikirik Direktur: Tatang Darmawidjaja Direktur : Ufuk Uzel Direktur: Volkan Ozkan Direktur: R. Wahyu Yuniarto Direktur : Mehmet Mesut Ada Direktur Independen : Mehmet Tanju Ula President Director Director Director Director Director Director Independent Director Mewakili Direksi, kami menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada anggota Direksi sebelumnya atas kontribusi yang diberikan kepada Perseroan dan berharap mereka akan selalu sukses dalam perjalanan selanjutnya. On behalf of Board of Directors, we would like to express our highest appreciation to former member of Board of Directors for their contribution to the Company and wishing them best wishes in their next endeavor. Prospek Ke Depan Going Forward Menyambut tahun 2016, meskipun masih dibayangi oleh proyeksi perlambatan beberapa indikator ekonomi, kami optimis bahwa posisi Perseroan di tahun yang akan datang akan semakin kuat. Terlepas dari kondisi yang cenderung fluktuatif, pertumbuhan industri masih menjanjikan. Kami telah mewujudkan investasi dalam bentuk mesin-mesin baru guna meningkatkan keunggulan kompetitif dan menjaga keberlangsungan Perseroan. Kami percaya bahwa kemampuan Perseroan akan terus tumbuh di masa yang akan datang. Approaching 2016, while we still predict several moderation in economic indicators, we believe that the Company’s position in the coming years will be stronger. Despite the volatile condition, the industry itself is still promising. We have invested new machines in order to maintain our competitive edge and ensure the Company’s sustainability. We are confident to the Company’s ability to grow in coming years. Meskipun tetap optimis, kami menghadapi adanya tantangan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Perseroan yaitu terkait infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut sekalipun hal tersebut tetap menjadi isu signifikan bagi Perseroan. Despite our confidence, we still have one challenge that could affect our growth, related with electricity infrastructure in Indonesia. We are aware that the Government of Indonesia has taken necessary steps to find solution for this issue however said issue will still have prominent place in the Company’s agenda. Kondisi ekonomi global diperkirakan dapat berdampak pada realisasi target dan anggaran Perseroan yang telah dipersiapkan sehingga tidak membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan Perseroan. Manajemen berkomitmen untuk menerapkan rencana strategis dan antisipatif untuk menghadapi tantangan tersebut. Selain itu, berbekal pengalaman lebih dari 30 tahun di industri kain bain, hal tersebut memberikan keyakinan kepada Perseroan untuk menghadapi setiap perubahan kondisi pasar dan industri. Kami yakin bahwa perseroan akan tetap bertahan sebagai pemain global dalam industri pengolahan kain ban. Global economics may affect our target and budget but we will not allow that to limit our growth. Management of the Company has committed to set most practical strategies and precautions to cope with new challenges. In addition, having more than 30 years of experience in tire cord fabric industry will give us confidence in facing change in market and industry landscape. We are convince that the Company will still be global player of tire reinforcement industry. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk : Mehmet Zeki Kanadikirik : Tatang Darmawidjaja : Ufuk Uzel : Volkan Ozkan : R. Wahyu Yuniarto : Mehmet Mesut Ada : Mehmet Tanju Ula 19 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan “Kami berkomitmen untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas dan meningkatkan kapasitas Perseroan di masa yang akan datang” “We are commited to meet our stakeholders’ expectations that is to sustain profitability growth and expand the Company’s capacity in the future” Penghargaan Appreciation Pencapaian kinerja Perseroan diraih berkat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Perseroan. Kami juga memberikan penghargaan kepada Dewan Komisaris atas saran dan nasihat yang diberikan, yang telah mendukung kami dalam mengelola Perseroan sesuai rencana strategis yang telah ditentukan serta landasan etika dan peraturan perundang-undangan. Achievement of the Company would be impossible without support from our stakeholders. We would like to extend our gratitude to the stakeholders for their trusts and support to the Company. We also appreciate the Board of Commissioners for every recommendations and advises granted to us that had supported us to manage the Company according to approved game plan as well as compliance to the ethics and legal framework. Rasa terima kasih juga kami sampaikan atas komitmen dari seluruh karyawan untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan sumber daya manusia dan memastikan terciptanya hubungan yang harmonis di masa yang akan datang untuk membangun perusahaan yang lebih kuat. Besama-sama marilah kita jelang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. We would also like to express our greatest gratitude to the commitment of our employees to improve Company’s performance. In the coming years, we will continue developing our people and ensure harmonious relationship to build a stronger company. Together we are ready for sustainable growth in our business. Citeureup, 6 April 2016 Citeureup, April 6, 2016 Mehmet Zeki Kanadikirik Presiden Direktur President Director 20 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 21 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan O... Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Profil Perusahaan Company Profile 24 Identitas Perusahaan Company Identity 26 Riwayat Singkat Brief History 28 Tonggak Sejarah Milestone 30 Bidang Usaha Business Line 31 Visi, Misi & Nilai Perusahaan Vision, Mision & Corporate Values 32 Budaya Perusahaan Corporate Culture 34 Struktur Organisasi Organization Structure 36 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 42 Profil Direksi Board of Directors’ Profile 50 Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of The Commissioners Regarding 2015 Annual Report 51 Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of The Directors Regarding 2015 Annual Report Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 54 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 54 Ikhtisar Saham Shares Highlights 56 Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Shares Listing 56 Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Other Securities Highlights And Chronology 57 Daftar Anak Perusahaan List of Subsidiaries 57 Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Stock Market Supporting Profession/Institution Name and Address 58 Peristiwa Penting 2015 Events Highlight in 2015 63 Penghargaan Dan Sertifikasi 2015 Awards And Certifications 2015 64 Alamat Kantor Dan Jaringan Kerjasama Dengan Pihak Ketiga Name and Address of Third Party Network 66 Wilayah Operasi Operational Area 2 23 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Identitas Perusahaan Company Identity Nama Name PT Indo Kordsa Tbk. Kode Saham Ticker Code BRAM Bidang Usaha Business Line Kain Ban, Benang Nylon & Polyester, Benang Serat Industri/Benang Filament Buatan Tire Cord Fabric, Nylon & Polyester, yarns, Fiber Industrial Yarns Status Badan Hukum Legal Status Penanaman Modal Asing Foreign Investment Company Alamat: Address Jalan Pahlawan Desa Karang Asem Timur Citeureup, Bogor 16810 Indonesia Tel: (62-21) 875 2115 Fax: (62-21) 879 12252 - (62-21) 875 3934 Homepage www.indokordsa.com E-Mail [email protected] [email protected] Tanggal Berdiri: Establishment Date 8 July 1981 July 8, 1981 24 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Dasar Hukum Legal Basis SK Menteri No. YA5/88/3 tanggal 2 Maret 1982 Ministerial Decree Number YA5/88/3 dated March 2, 1982 Modal Dasar Authorized Capital Rp350.000.000.000 Modal Ditampatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Rp225.000.000.000 Jumlah Kantor Number of Office 1 Kantor Pusat di Citeureup, Bogor/Head Office at Citeureup, Bogor Wilayah Kerja Operational Area Thailand dan Indonesia Thailand and Indonesia Jumlah Karyawan Number of Employees 1.179 (2015) 1.152 (2014) Pemegang Saham Shareholders • • • • Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 1 Kantor di Thailand/Office at Thailand Kordsa Global AS 270.923.182 Robby Sumampow 107.639.728 PT Risjadson Suryatama 25.231.500 Publik/Public 46.205.590 25 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Riwayat Singkat Brief History Perseroan lahir pada tahun 1981 dengan nama PT Branta Mulia sebagai perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara. Selain memiliki citra yang baik, kualitas produk nomor satu, profesionalisme yang tinggi, serta komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, Perseroan juga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan hasrat besar untuk melakukan yang terbaik yang melatarbelakangi kesuksesan Perseroan hingga hari ini. The Company was established in Indonesia as PT Branta Mulia in 1981 as a major supplier for the premium tire reinforcement material in Southeast Asia. The Company not only has a good image, qualified products, high professionalism, and strong commitment to provide excellent service to the customers, but also qualified human resources (HR) with great desire to do the best which have brought success to the Company up to these days. Pada tahun 1985, Perseroan membuka pabrik kain ban pertamanya di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya kegiatan operasi secara komersil dimulai pada tanggal 1 April 1987. Saham Perseroan juga mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya di tahun 1990 dengan nama PT Branta Mulia Tbk. In 1985, the Company opened its first tire cord fabric factory in Citeureup, Bogor, West Java. Afterwards, the Company started its commercial operation on April 1, 1987. The Company’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange in 1990 with name of PT Branta Mulia Tbk. Sejak saat itu, banyak pembaruan dan peningkatan nilai yang dilakukan demi kepentingan pemangku kepentingan, antara lain: pada Oktober 1990, Perseroan melakukan ekspansi dengan mendirikan perusahaan patungan yang diberi nama Thai Branta Mulia Co.Ltd., dan pada tahun 1993, Perseroan membuka pabrik kain ban di Ayutthaya, Thailand. Selanjutnya, Perseroan mendirikan PT Branta Mulia Teijin Indonesia dengan bekerja sama dengan Teijin Limited Jepang pada awal 1996 untuk memproduksi benang ban polyester, dan produksi komersial dimulai pada tahun 1997 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Subsequentially, several developments and value improvements have been conducted for the sake of its stakeholders, among others: in October 1990, the Company expanded its business by establishing a joint venture company named Thai Branta Mulia Co. Ltd., and in 1993. the Company opened a tire cord fabric factory in Ayutthaya, Thailand. Additionally, a new company named PT Branta Mulia Teijin Indonesia was established in the beginning of 1996 under cooperation with Teijin Limited, Japan to produce polyester tire yarns, and its production started in 1997 in Citeureup, Bogor, West Java. Di tahun 1997, DuPont Chemical and Energy Operation Inc. mengakuisisi saham Perseroan sebanyak 19,78% saham. Akuisisi tersebut memberi angin segar bagi Perseroan karena kerja sama tersebut menghasilkan aliansi strategis hingga Januari 2006. Kerja sama tersebut berakhir pada tahun 2006 ketika DuPont menjual seluruh sahamnya kepada beberapa pemegang saham pendiri PT Branta Mulia Tbk. In 1997, DuPont Chemical and the Energy Operation Inc. successfully acquired the Company’s shares by 19.78%. It gave a new fresh air to the Company and such cooperation created continuous strategic alliance until January 2006. Said cooperation is ended in 2006, when DuPont sold all of its shares to several founder shareholders of PT Branta Mulia Tbk. Pada tahun 1999, Perseroan mencabut sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES). pencatatan In 1999, the Company had its shares delisted from the Surabaya Stock Exchange. Perseroan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Thai Branta Mulia Co Ltd dari 49% menjadi 64,19% pada tahun 2000. The Company increased its shares ownership in Thai Branta Mulia Co. Ltd. from 49% to 64.19% in 2000. Pada tahun 2006, Kordsa Global AS yang merupakan salah satu perusahaan dalam Turki Sabanci Holding Group, membeli 51,3% saham Perseroan. Lalu pada tahun 2007, Kordsa Global kembali meningkatkan sahamnya menjadi In 2006, Kordsa Global AS, which is a company part of Turki Sabanci Holding Group, bought 51.3% of the Company’s shares. Then, Kordsa Global increased its shares ownership again to 60,21% in 2007 and changed the name to PT Indo 26 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 60,21% dan Perseroan berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Tbk., sedangkan PT Branta Mulia Teijin Indonesia berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Teijin. Kordsa Tbk, while PT Branta Mulia Teijin Indonesia changed its name into PT Indo Kordsa Teijin. Kepemilikan saham Perseroan di PT Indo Kordsa Teijin berhasil ditingkatkan pada tahun 2008 menjadi 99,90% dengan membeli saham yang dimiliki oleh Teijin Fibers Limited. Sehingga pada tahun 2009, PT Indo Kordsa Teijin berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Polyester (IKP). Share ownership of the Company in PT Indo Kordsa Teijin was successfully increased to 99.90% in 2008 by purchasing Teijin Fibers Limited’s shares. PT Indo Kordsa Teijin changed its name into PT Indo Kordsa Polyester (IKP) in 2009. Untuk menghadapi persaingan usaha, Perseroan terpacu untuk menggali serta meningkatkan kemampuannya dengan menciptakan inovasi-inovasi baru dan melakukan pengembangan usaha. To overcome the business competition, the Company is driven to explore and improve its abilities by creating new innovations and developing its business. Perseroan terus melakukan investasi demi modernisasi & efisiensi operasional agar mampu menghasilkan keuntungan bagi pemangku kepentingan dan sistem kontrol agar kapasitas produksi meningkat hingga 2.000 ton. Selain itu, Perseroan juga menyelesaikan seluruh proses modernisasi di pabrik Nylon dengan mengganti “winders” dan sistem kontrol. Upaya-upaya tersebut juga diikuti oleh Anak Perusahaan dengan merealisasikan peningkatan kapasitas hingga 26.000 ton untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. The Company continued to make additional investment in operational modernization and efficiency in order to earn profit for the stakeholders. Moreover, the Company also completed the entire modernization process of Nylon plant by replacing winders and control system to improve the production capacity up to 2,000 tons. Those efforts were also followed by the Subsidiaries by making an increase in capacity up to 26,000 tons to meet the increasing market demand. Kesuksesan yang berhasil diraih Perseroan di tahun 2012 adalah mematangkan rencana peningkatan kapasitas produksi TCF (Tire Cord Fabric) dari 24.000 menjadi 42.000 per tahun. Sementara itu, peningkatan kapasitas produksi juga dilakukan di Anak Perusahaan/Entitas Anak hingga mencapai kapasitas produksi 46.000 ton per tahun. The success achieved by the Company in 2012 was finalizing the production capacity improvement plan of TCF (Tire Cord Fabric) from 24,000 to 42,000 tons per annum. In the meantime, the Subsidiaries/Entities also conducted the same process to increase its production capacity up to 46,000 tons per annum. Pada kuartal akhir tahun 2014, pembangunan pabrik TCF 2 dan pembangunan line 5 dan 6 pada pabrik Entitas Anak telah berhasil diselesaikan. Produksi komersial mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2014. In the last quarter of 2014, the construction of TCF 2 plant and of line 5 & 6 in the Subsidiaries have been successfully accomplished. Commercial production started to commence at the end of 2014. Sementara, peresmian dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2015, dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI Bapak Saleh Husin, Bupati Bogor Ibu Nurhayanti, CEO dan Chairman Sabancı Holding Ibu Güler Sabanci serta lainnya. The Inauguration Ceremony of both plants was conducted on January 6, 2015 attended by Mr. Saleh Husin, Minister of Industry RI, Mrs. Nurhayanti, Regent of Bogor, CEO and Chairman of Sabancı Holding, Mrs. Güler Sabanci and other invitations. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 27 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tonggak Sejarah Milestone 28 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 29 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Usaha Business Line Sesuai dengan AD/ART Perseroan, rincian bidang usaha Perseroan bergerak dalam industri kain ban, serat/filament buatan, benang Nylon dan benang Polyester. Perseroan menghasilkan jenis-jenis produk antara lain: According to Article of Associations, detail of Indo Kordsa business line is operated in manufacturing tire cord fabric, as well as Nylon and Polyester yarns industry. The Company are produces types of products as follows Kain Ban (Nylon 66 and Polyester) Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester) Kain ban berbahan Nylon 66 dan Polyester mempunyai relatif lebih tahan panas, dengan nilai modulus yang tinggi, elongation rendah, stabilitas dimensional yang bagus, penyerapan kelembaban dan penyusutan yang rendah. Tirecords made from Nylon 66 and Polyester are relatively more resistant to high temperature with high modulus, low elongation, good dimentional stability, and low humidity absorption and shrinkage. Benang Nylon 66 Nylon 66 Yarns Perseroan memproduksi benang Nylon 66 dengan kriteria ringan, daya tahan dan kekuatan tarik yang tinggi, ketahanan panas, serta fleksibilitas yang memukau. Produk Benang Nylon 66 memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan kuat. Benang jenis ini merupakan salah satu bahan baku ban dengan kualitas nomor satu. The Company produces Nylon 66 yarn with minor criteria, high durability and tensile strength, high temperature resistance and incredible flexibility. Nylon 66 is a highperformed and strong product. It is one of the high-quality tire raw materials. Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low-Shrinkage) Polyester High-Modulus Low-Shrinkage Perseroan memproduksi benang Polyester HMLS yang dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi kain ban. The Company produces Polyester HMLS yarn as the raw material of tire cord fabric. 30 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Visi, Misi & Nilai Perusahaan Vision, Mission & Corporate Values Visi “Menjadi Kordsa yang tangkas dalam bisnis bernilai tinggi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.” Vision “Agile Kordsa in High Value Business for Sustainable Growth.” Misi “Menjadi perusahaan penyedia kain ban terkemuka yang memberikan solusi prima.” Misi “To become a prominent tire cord fabric supplier that provides best solutions.” Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 31 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Budaya Perusahaan Corporate Culture 7 (tujuh) nilai inti Perusahaan, sebagai berikut: Our 7 (seven) core values are as follows: 1. SHE (Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan) Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja agar dapat menghindari kecelakaan kerja dan Perseroan memiliki kepedulian untuk melestarikan sumber daya alam. 1. SHE (Safety, Health, Environment) The Company always gives priority to Safety and Health in working in order to avoid accident and the Company have awareness to preserve nature resources. 2. Etika Perseroan Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan berinteraksi dengan pihak lain, Perseroan memiliki nilai etika sebagai salah satu nilai Perseroan dan Perseroan selalu mematuhi hukum serta menjunjung nilai etika di setiap negara dimana Perseroan beroperasi. 2. Corporate Ethics The Company has ethics value as one of corporate values to run business activity and interact with other party, the Company always considers and obeys law and ethic value in every country where the Company operates. 3. Fokus Kepada Pelanggan Perseroan sangat menghormati pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan sesuai kebutuhan dan mampu untuk memberikan solusi cepat bagi permasalahan yang mereka hadapi. 3. Customer Focused The Company highly respects the customer and commits to give best quality of product and services as their need and is able to give fast solution for customer’s problems. 4. Berpikiran Terbuka Perseroan selalu terbuka dan mempertimbangkan masukan dan gagasan-gagasan baru dengan melihat sudut pandang yang berbeda untuk meningkatkan semua kegiatan di Perseroan. 4. Open Minded The Company is always open-minded and concerns suggestion and new idea by viewing to a different perspective to improve all activities in the Company. 5. Orientasi Terhadap Hasil Perseroan adalah tim yang berorientasi terhadap hasil yang terbaik untuk mencapai kesuksesan baik internal maupun eksternal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 5. Result Driven The Company is a result-oriented team that achieves the internal and external successes according to the goal set. 6. Kerja Sama Global Dari kekuatan dan praktik terbaik pekerja, pemasok, kontraktor, dan pelanggan, Perseroan yakin bahwa dengan kerja sama internal dan eksternal tersebut akan memberikan keuntungan. 6. Global Collaboration The Company believes that internal and external teamwork will give benefit gained from strength and best practice of employees, suppliers, contractors, and customers. 7. Perbaikan Terus Menerus Karyawan menjadi bagian dari usaha Perseroan untuk mengembangkan dan meningkatkan produk, pelayanan, maupun proses kerja sebagai bentuk komitmen perbaikan secara terus menerus. 7. Continuous Improvement The employees are part of Company’s effort to develop and improve the product, service, and work process as commitment to do continuous improvement. 32 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 33 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Struktur Organisasi Organization Structure Board of Directors HR, GA & IT Yarn Operations TCF Production & Lean Group Manager Mert Tukel Maintenance & Utilities Group Manager Heriyan Corporate Secretary & Legal Manager, Deassy Aryanti Information & Technology Manager NY Production Manager TCF 1 Mill Production Leader TCF Maintenance Manager OH & SHE Manager Yoga Herdiansyah Organization Development Manager PE Production Manager TCF 2 Mill Manager NY & PE Yarn Maintenance Manager TCF Dipping Leader Project Manager Technical Training Coordinator Utility Leader Internal Audit Specialist Reza Budi Satria 34 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Finace & Accounting Technical & QA Group Manager Dogan Sevim Supply Chain Group Manager Andreas R. I. Salim Sales Asia Pacific Finance Group Manager Lily Halim Sales Account Manager Onny Gunawan TCF Technical Manager Purchasing Manager Accounting Manager Sales Account Manager NY & PE Technical Manager Warehouse Manager Tax Manager Sales Accounting Manager QS & CI Manager Operations Planning Manager Budgeting & Cost Control Manager GAM (Group Account Manager) Ong Liong Tik Traffic Incoming Traficif Outgoing, Cust, Sales Rerp. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 35 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Cenk Alper Komisaris Utama President Commissioner Bapak Cenk Alper Warga Negara Turki, berusia 46 tahun. Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan pada 25 Juni 2015, setelah sebelumnya menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Beliau memulai karirnya sebagai Process Engineer di Beksa tahun 1996, kemudian menjabat Business Manager Technology and Production Departement. Pernah menjabat sebagai Project Manager di Bakaert – Belgium Technology Center. Beliau kemudian ditunjuk menjadi Key Learning Plan Manager untuk daerah Amerika Utara dan Selatan. Kemudian kembali ke Belgium Technology Center sebagai Product Development Manager. Pada tahun 2007 bergabung dengan Kordsa Global sebagai Global Director Technology dan diangkat sebagai Vice President Technology and Market Development pada tahun 2009-2010. Beliau diangkat menjadi Vice President Operations di Kordsa Global pada Oktober tahun 2010. Kemudian pada tahun 2013, beliau dipromosikan sebagai Chief Executive Officer Kordsa Global, posisi yang masih beliau emban sampai saat ini. Mr. Cenk Alper is Turkish Citizen, 46 years old. He was the Company’s Commissioner since 2012 before he was appointed as the President Commissioner of the Company on June 25, 2015. He started his career as a process engineer in Beksa in 1996, and became the Business Manager of Technology and Production Department. Afterwards. He also worked as the Project Manager of Bakaert – Belgium Technology Center. Then, he was appointed as the Key Learning Plant Manager for North and South America before he was reassigned in Bakaert-Belgium Technology Center as the Product Development Manager. In 2007, he joined Kordsa Global as the Global Director of Technology and was appointed as Vice President of Technology and Market Development in 2009-2010. He became the Vice President of Operations in Kordsa Global in October 2010 and was promoted to become the Chief Executive Officer of Kordsa Global in 2013, a position that he hold until this day. Cenk Alper meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Teknik Middle East, Turki pada tahun 1991, serta meraih gelar Master of Science dalam bidang Teknik Mesin dari universitas yang sama tahun 1994. Tahun 2002, meraih Master of Business Administration dari Universitas Sabanci Turki. Cenk Alper earned his Bachelor Degree in Engineering in 1991 and his Master Degree in Engineering in 1994 from Middle East Engineering University, Turkey. In 2002, he earned his Master degree in Business Administration from Sabanci University, Turkey 36 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Ali Çaliskan Komisaris Commissioner President Commissioner Bapak Ali Çaliskan Warga Negara Turki, berusia 52 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1 Agustus 2013, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan. Ali Çaliskan bergabung dengan Kordsa Turki pada tahun 1986. Sejak tahun 1989 beliau memegang beberapa posisi manajerial pada Polymer Production, Yarn Production, Engineering Maintenance and Suport, Departemen Proyek dan Produksi di Dusa dan Kordsa Turki. Beliau menjabat sebagai Direktur Operasi Kordsa Turki sejak tahun 2005, kemudian dipromosikan sebagai Direktur Operasi Kordsa Turki dan Nile Kordsa pada tahun 2009, sebelum kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan pada tahun 2010 hingga tahun 2013. Di tahun 2013, beliau dipromosikan untuk menjabat sebagai Vice President Operations di Kordsa Global. Saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Operating Officer untuk wilayah Europe, Middle East and Africa (EMEA) di bawah Kordsa Global Chief Executive Officer. Mr. Ali Çaliskan is Turkish Citizen, 52 years old. He was assigned as the Company’s commissioner since August 1, 2013 after initially assigned as the Company’s President Director. Ali Çaliskan joined Kordsa Turkey in 1986. Since 1989, he has held various managerial positions in Polymer Production, Yarn Production, Engineering Maintanance and Support, Project and Production Department in Dusa and Kordsa Turkey. He was appointed as Operation Director of Kordsa Turkey in 2005, and then promoted to be Operation Director of Kordsa Turkey and Nile Kordsa in 2009 before assigned as the President Director of the Company in 2010 to 2013. In 2013, he was promoted to become Vice President Operations in Kordsa Global. Mr. Ali Çaliskan now hold position as Chief Operating Officer for Europe, Middle East and Africa (EMEA) reporting to Kordsa Global Chief Executive Officer. Ali Çaliskan meraih gelar Sarjana tahun 1983 dari Universitas Teknik Middle East dalam bidang Teknik Mesin. Ali Çaliskan earned his Bachelor Degree 1983 from Middle East Technical University in Mechanical Engineering. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 37 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Emine Duygu Kirca Komisaris Commissioner Ibu Duygu Kirca Warga Negara Turki, berusia 43 tahun. Dugyu Kirca menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juni 2015, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan. Sebelumnya, beliau pernah bergabung dengan Divisi Hukum Sabanci Holding pada tahun 1998 hingga tahun 2002 sebagai penasehat hukum. Pernah berkarier bersama Firma Hukum Paksoy & Co. sebagai Rekan Senior dan kemudian bergabung dengan British Petroleum (BP) sebagai Regulatory Affairs Advisor. Mulai bergabung dengan Kordsa Global pada tahun 2005 sebagai penasehat hukum dan diangkat menjadi Direktur Divisi Hukum pada tahun 2008, jabatan yang beliau jabat sampai pengunduran diri beliau pada bulan Agustus 2015. Ibu Duygu Kirca saat ini bergabung dengan Mondelez International Turkey sebagai Chief Legal Counsel. Mrs. Duygu Kirca is Turkish Citizen, 44 years old. Dugyu Kirca is assigned as the Company’s commissioner since June 25th, 2015, after initially assigned as the Company’s Director. Mrs. Duygu Kirca joined the Legal Department Sabanci Holding in 1998 as legal counsel where she worked until 2002. She then worked in Paksoy & Co. Law Firm as a senior associate and later in British Petroleum (BP) as a regulatory affairs advisor. She joined Kordsa Global in 2005 as legal counsel and was appointed as a director of Legal Affairs in 2008 until her resignation from Kordsa Global in August 2015. Mrs. Duygu Kirca then joined M ondelez International Turkey as Chief Legal Counsel. Ibu Duygu Kirca meraih gelar Sarjana Hukum dari Dokuz Eylul University pada tahun 1996. Mrs. Duygu Kirca graduated from Dokuz Eylul University, Faculty of Law in 1996. 38 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Adil Ilter Turan Komisaris Independen Independent Commissioner Bapak Ilter Turan Warga Negara Turki, berusia 74 tahun. Menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 29 November 2007. Selain menjadi Komisaris Independen, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan. Beliau juga merupakan seorang Profesor dalam bidang Ilmu Politik di Department of International Relations, Istanbul Bilgi University. Mr. Ilter Turan is Turkish citizen, 74 years old. He is assigned as the Company’s Independent Commissioner since November 29, 2007. In addition, he is also hold a position as the Company’s Head of Audit Committee. Mr. Turan is Professor in Political Science in Department of International Relations, Istanbul Bilgi University. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Pemerintahan dari Oberlin College, Oberlin, Ohio, Master of Arts dalam bidang Pemerintahan dari Columbia University, New York, serta mendapatkan gelar Ph,D. dalam bidang Ilmu Politik dari Fakultas Ekonomi, Universitas Istanbul, Turki. He pursued his Bachelor Degree in Political Science from Orbelin College Oberlin, Ohio and Master of Arts in Political Sciene from Columbia New York. He received his Ph.D in Political Science in Faculty of Economics from Istanbul University, Turkey. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 39 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Andreas Lesmana Komisaris Independen Independent Commissioner Bapak Andreas Lesmana, Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juni 2015. Karirnya berawal sebagai Auditor Senior di SGV Utomo & Co yang merupakan afiliasi dari Arthur Andersen & Co selama tahun 1985 sampai 1987. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Lippo Group di tahun 1987 sebagai Accounting Manager. Pada tahun 1991, beliau bergabung dengan Perseroan dan pernah menjabat beberapa posisi manajerial antara lain sebagai Finance Manager, Group Manager Purchasing, Corporate Secretary, Direktur Dana Pensiun Indo Kordsa. Mr. Andreas Lesmana, Indonesian citizen, 52 years old. He is appointed as the Company’s Commissioner on June 25th, 2015. He started his professional career as Senior Auditor in SGV Utomo & Co which is an affiliation with Arthur Andersen & Co from 1985 until 1987. He later joined with Lippo Group in 1987 as Accounting Manager. In year 1991, he joined the Company and held several positions among others as Finance Manager, Group Manager Purchasing, Corporate Secretary, Director of Pension Fund Indo Kordsa. Bapak Andreas Lesmana lulus Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti dan meraih gelar Akuntan dari Universitas Indonesia. Mr. Andreas Lesmana received his degree from Trisakti University majoring in Economic. He received his accountant degree from University of Indonesia 40 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 41 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Profil Direksi Board of Directors’ Profile Mehmet Zeki Kanadikirik Direktur Utama President Director Bapak Mehmet Zeki Kanadikirik, 50 tahun, Warga Negara Turki. Bapak Mehmet Zeki Kanadikirik diangkat menjadi Direktur Utama di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Kanadikirik memulai karir sebagai Project Engineer – Development Engineer pada tahun 1989 di Brisa Bridgestone Sabanci Tire Manufacturing Plant A.S. Kemudian pada tahun 1995, beliau bergabung dengan Lubrekip Yaglama Sistemleri Ve San Ltd., STI sebagai Managing Partner. Pada tahun 1998, beliau bergabung dengan Dusa Endustriyel Iplik Ve San A.S sebagai Project Engineer. Bapak Kanadikirik bergabung dengan Kordsa Global A.S pada tahun 2000 sebagai Polymer Production & Utility Manager dan kemudian bergabung dengan Tekstil Servis Ltd STI pada tahun 2003 sebagai Mechanical Engineer Sales. Mr. Mehmet Zeki Kanadikirik is Turkish citizen, 50 years old. Mr. Mehmet Zeki Kanadikirik is appointed as President Director in the Company’s on June 25, 2015. Mr. Kanadikirik started his career as Project Engineer – Development Engineer in Brisa Bridgestone Sabanci Tire Manufacturing Plant A.S in year 1989. Mr. Kanadikirik joined Lubrekip Yaglama Sistemleri Ve San Ltd., STI as Managing Partner in year 1995. In year 1998 he joined Dusa Endustriyel Iplik Ve San A.S as Project Engineer. Later on he joined Kordsa Global A.S in year 2000 as Polymer Production & Utility Manager and next joined Tekstil Servis Ltd STI in year 2003 as Mechanical Engineer Sales. Bapak Kanadikirik kembali bergabung dengan Kordsa Global dan menjadi Line 1 Production Manager di Izmit Plant pada tahun 2006. Pada tahun 2009, beliau dipromosikan menjadi Direktur Operasi Izmit Plant dan kemudian diangkat menjadi Managing Director di Thai Indo Kordsa Co. Ltd pada tahun 2010 sampai dengan sekarang. Mr. Kanadikirik then started working in Kordsa Global as Line 1 Production Manager in Izmit Plant in year 2006. Mr. Kanadikirik got promoted in 2009 as Operations Director of Izmit Plant and later appointed as Managing Director of Thai Indo Kordsa Co. Ltd on year 2010 until now. Bapak Kanadikirik adalah lulusan dari Universitas Teknik Middle-East dari jurusan Mechanical Engineering pada tahun 1987. Bapak Kanadikirik mengambil program khusus terkait dengan General Management pada tahun 2011 pada INSEAD Business School, Fontainebleau dan Singapura. Mr. Kanadikirik is graduated from Middle East Technical University, Mechanical Engineering in year 1987. Mr. Kanadikirik then took special program related with General Management in year 2011 at INSEAD Business School, Fontainebleau & Singapore. 42 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Ufuk Uzel Direktur Director Bapak Ufuk Uzel, Warga Negara Turki, 40 tahun. Bapak Ufuk Uzel diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Ufuk Uzel memulai karir profesionalnya pada tahun 1998 di Beksa sebagai Sales Engineer. Kemudian beliau bergabung dengan Sakosa sebagai Sales and Marketing Specialist pada tahun 2003. Antara tahun 2005-2007, beliau bekerja sebagai Business Development Coordinator pada Kordsa Global. Dengan tanggung jawab di bidang sales dan marketing, beliau ditunjuk sebagai Sales Manager EMEA pada tahun 2008 dan juga mendapat tanggung jawab sebagai Global Account Manager untuk klien Continental pada tahun 2009. Bapak Ufuk Uzel kemudian dipromosikan sebagai Sales Director EMEA pada tahun 2012 sampai saat ini. Mr. Ufuk Uzel is Turkish citizen, 40 years old. Mr. Ufuk Uzel is appointed as director in the Company’s on June 25, 2015. Mr. Ufuk Uzel started his professional career in 1998 at Beksa as Sales Engineer. Later he joined Sakosa as Sales and Marketing Specialist in 2003. Between year of 2005-2007 worked as Business Development Coordinator at Kordsa Global. Having sales and marketing responsibilities, he was appointed as EMEA (Europe Middle East and Africa) Sales Manager in 2008 and Global Account Manager, Continental in 2009 additional to his role. Ufuk Uzel continues his career as EMEA Sales Director since 2012 until 2015. Bapak Ufuk Uzel meraih gelar Bachelor of Science dan Master of Science dari Fakultas Mekanik, Universitas Teknik Istanbul, pada tahun 1997 dan 1999. Bapak Ufuk kemudian meraih gelar MBA dari Universitas Sabanci pada tahun 2003. Mr. Ufuk Uzel, received his Bachelor of Science and Master of Science degrees from Istanbul Technical University, Mechanical Engineering Departments in 1997 and 1999 respectively. He received his MBA degree from Sabanci University in 2003. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 43 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Volkan Ozkan Direktur Director Bapak Volkan Ozkan, Warga negara Turki, 38 tahun. Bapak Ozkan diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Ozkan memulai karir profesionalnya bekerja pada Japan International Corporation Agency sebagai Project Evaluation and Development Expert pada tahun 2001. Kemudian beliau bergabung dengan Sakosa Industrial Yarn And Tirecord Fabric Manufacturing and Trading Company pada tahun 2003 sebagai Finance Expert. Bapak Ozkan bergabung dengan Kordsa Global pada tahun 2005 dan memegang beberapa jabatan di divisi finance sebelum diangkat menjadi Global Finance Manager pada tahun 2011. Mr. Ozkan is Turkish citizen, 38 years old. Mr. Ozkan is appointed as director in the Company’s on June 25, 2015. Mr. Ozkan started his professional career at Japan International Corporation Agency as Project Evaluation and Development Expert in 2001. Later he joined Sakosa Industrial Yarn And Tirecord Fabric Manufacturing and Trading Company in 2003 as Finance Expert. Mr. Ozkan joined Kordsa Global in 2005 and held several positions in finance division and later he was appointed as Global Finance Manager in 2011. Bapak Ozkan adalah lulusan dari Universitas Teknik Istanbul jurusan Management Engineering pada tahun 1999. Bapak Ozkan mendapatkan sertifikat Management Accountant pada tahun 2012 dari Institute of Certified Management Accountants. Mr. Volkan Ozkan received his degree from Istanbul Technical University majoring in Management Engineering in 1999. Mr. Ozkan received his certification in Management Accountant in 2012 from Institute of Certified Management Accountants. 44 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility R. Wahyu Yuniarto Direktur Director Bapak R. Wahyu Yuniarto, Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Bapak Wahyu Yuniarto diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Wahyu Yuniarto memulai karir profesionalnya pada tahun 1986 sebagai staf di Perusahaan kontraktor, kemudian beliau pindah ke NAPAN Group pada tahun 1987. Pada tahun yang sama beliau bergabung dengan Perseroan sebagai staf akunting. Pada tahun 1992, beliau ditugaskan sebagai Senior System Analyst. Pada tahun 1996, beliau dipromosikan sebagai EDP Section Manager. Pada tahun 2005, beliau diangkat sebagai IT & Communication Solutions Manager. Pada tahun 2007 beliau dipromosikan sebagai Group Manager of Human Resources & Information Technology. Mr. R Wahyu Yuniarto is Indonesian citizen, 51 years old. Mr. Wahyu Yuniarto is appointed as Director in the Company on June 25th, 2015. Mr. Wahyu Yuniarto started his professional career in 1986 as Staff in a contractor company, then joined to NAPAN Group in 1987. In the same year he transfered to the Company’s as an Accounting Staff. In 1992, he was assigned as Senior System Analyst. In 1996 He was promoted to be EDP Section Manager. In 2005, he was appointed as IT & Communication Solutions Manager. In year of 2007 he was assigned as Group Manager of Human Resources & Information Technology. Bapak Wahyu Yuniarto adalah lulusan dari Manajemen Informatika, Universitas Gunadarma pada tahun 1987, kemudian beliau memperoleh gelar S2 dari Prasetya Mulya jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2004. Mr. Wahyu Yuniarto graduated from Gunadarma University majoring in Management Informatics in 1987, then received his Master Degree in International Business from Prasetya Mulya Business School in 2004. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 45 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tatang Darmawidjaja Direktur Director Bapak Tatang Darmawidjaja, 61 tahun, Warga Negara Indonesia. Bapak Tatang Darmawidjaja diangkat menjadi Direktur di Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Tatang Darmawidjaja memulai karir profesionalnya pada tahun 1985 di Perseroan sebagai Dip Unit Electrical Engineer. Bapak Tatang Darmawidjaja pernah menjabat beberapa posisi manajer di Perseroan antara lain sebagai TCF Electrical Maintenance Section Manager, NYP Maintenance Manager, TCF & NYP Maintenance & Engineering Manager, NYP Plant Manager, NYP & IKP Plant Manager, TCF & IKP Expansion Project Manager. Mr. Tatang Darmawidjaja is Indonesian citizen, 61 years old. Mr. Tatang is appointed as Director in the Company’s on June 25, 2015. Mr. Tatang started his professional career in 1985 at the Company as Dip Unit Electrical Engineer. Mr. Tatang has been assigned to hold several managerial positions in the Company such as TCF Electrical Maintenance Section Manager, NYP Maintenance Manager, TCF & NYP Maintenance & Engineering Manager, NYP Plant Manager, NYP & IKP Plant Manager, TCF & IKP Expansion Project Manager. Bapak Tatang adalah lulusan dari Akademi Teknologi Nasional jurusan Electronic Engineering pada tahun 1984. Mr. Tatang is graduated from Akademi Teknologi Nasional majoring in Electronic Engineering in 1984. 46 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Mehmet Mesut Ada Direktur Director Bapak Mehmet Mesut Ada, Warga Negara 64 tahun. Bapak Mesut Ada ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak tanggal 25 Juni 2015, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada 23 Juni 2014. Bapak Mesut Ada lulus dari Universitas Teknik Istanbul sebagai insinyur elektronik dan insinyur komunikasi, bergabung dengan KORDSA pada tahun 1980 dan bekerja selama 7 tahun. Pada tahun 1987 dengan pembentukan perusahaan patungan antara Sabanci Holding dan Dupont, bernama DUSA, beliau ditunjuk sebagai manajer proyek. Pada tahun 1991, beliau bergabung dengan Dupont dan kemudian ditunjuk sebagai Manajer Produksi selama 2 tahun di Dupont, Belanda. Pada tahun 1993, beliau kembali ke Turki dan bekerja untuk DUSA sebagai Site Manager selama 9 tahun. Antara tahun 2002 dan 2006 ia bekerja untuk DUPONTSA sebagai VP Operations. DUPONTSA adalah perusahaan patungan lainnya yang didirikan antara Sabanci Holding dan Dupont, bergerak di bidang industri Polyester. Pada akhir 2006, beliau kemudian dipromosikan sebagai General Manager KORDSA di Amerika Serikat di bidang industri benang Nylon. Pada tahun 2009, beliau dipindahkan ke Jerman dan ditunjuk sebagai General Manager untuk INTERKORDSA GmbH. Kemudian pada akhir 2011, Bapak Mesut Ada dipindahkan ke Brazil ditunjuk sebagai Direktur Operasi untuk KORDSA Amerika Selatan (Brasil dan Argentina). Bapak Mesut Ada pensiun pada April 2014. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk President Commissioner Mr. Mehmet Mesut Ada is Turkish citizen, 64 years old. Mr. Mesut Ada is appointed as Director in the Company’s on June 25th, 2015, after initially assigned as the Company’s Commissioner on June 23th, 2014. Mr. Mesut Ada who graduated from Istanbul Technical University as an electronics and communication engineer joined KORDSA in 1980 and worked for 7 years. In 1987 with the establishment of a new joint venture company between Sabanci Holding and Dupont , named DUSA, he was transferred to DUSA as project manager. In 1991 he was transferred to Dupont and moved to the Netherlands where he worked for Dupont as production manager for 2 years. In 1993 he returned to Turkey and worked for DUSA as plant manager for 9 years. Between 2002 and 2006 he worked for DUPONTSA as VP Operations. DUPONTSA was another joint venture company established between Sabanci Holding and Dupont, engaged in polyester business. At the end of 2006 he was transferred to the USA as general manager for KORDSA Nylon yarn business. In 2009 he was transferred to Germany as general manager for INTERKORDSA GmbH. At the end of 2011 he was transferred to Brazil as Operations Director for KORDSA South America (Brazil and Argentine). Mr. Mesut Ada retired in April 2014. 47 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Mehmet Tanju Ula Direktur Independen Independent Director Bapak Mehmet Tanju Ula, Warga Negara Turki, 68 tahun. Bapak Mehmet Tanju Ula sebelumnya ditunjuk sebagai Komisaris Independen. Kemudian Bapak Tanju Ula diangkat menjadi Direktur Independen Perseroan pada tanggal 25 Juni 2015. Bapak Tanju Ula memulai karirnya sebagai Design Engineer di Mobile Oil Refinery (ATAS) pada tahun 1971, dilanjutkan bekerja pada Design and Project Engineer di satu perusahaan sebelum beliau bergabung dengan Lassa AS sebagai Manager pada tahun 1976 sampai dengan 1985. Bapak Tanju Ula kemudian bergabung dengan Kordsa sebagai Assistant General Manager yang bertanggung jawab atas Sales and Purchasing dan kemudian bergabung dengan Dusa AS pada tahun 1996 sebagai General Manager dimana Dusa AS merupakan perusahaan patungan antara Sabanci dengan Dupont untuk memproduksi benang nylon. Bapak Tanju Ula kemudian dipromosikan sebagai Managing Director dan anggota Board di Sakosa AS yang merupakan perusahaan patungan antara Sabaci dan Koch untuk benang polyester pada tahun 1999. Pada tahun 2003 sampai dengan 2005 beliau dipromosikan sebagai General Manager di Beksa AS, sebelum bergabung dengan Kordsa Global AS pada tahun 2005 sampai 2009 dimana beliau pensiun. Pada saat ini Bapak Tanju Ula bekerja sebagai konsultan manajemen. 48 Mr. Mehmet Tanju Ula is Turkish citizen, 68 years old. Previously he has been assigned as the Company’s Independent Commissioner. Mr. Tanju Ula is appointed as Independent Director on June 25, 2015. Mr. Tanju Ula started his career as Design Engineering in Mobile Oil Refinery (ATAS) in 1971 and then continue to work as Design and Project Engineer in one company before joining Lassa AS as the manager from 1976 until 1985. Mr. Tanju Ula then joined Kordsa as Assistant General Manager responsible for Sales and Purchasing and later joining Dusa AS in the year 1996 as General Manager, Dusa AS is a joint venture company between Sabanci with Dupont for manufacturing nylon yarn. Mr. Tanju Ula then promoted as Managing Director and Board Member in Sakosa AS, a joint venture company between Sabanci and Koch which manufacturing polyester yarn in 1999. From the year 2003 until 2005 he was promoted as General Manager in Beksa AS before joining Kordsa Global in year 2005 until 2009, when he is retired. At the moment Mr. Tanju Ula working independently as management consultant. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentionally Left Blank Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of Commissioners Regarding 2015 Annual Report Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi material dalam Laporan Tahunan PT Indo Kordsa Tbk (“Perseroan”) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan. We the undersigned hereby declare that all material information contained in this Annual Report of PT Indo Kordsa Tbk (the “Company”) year 2015 has been completely presented and we are fully responsible for the accurary of the contents of the Company’s annual report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is made truthfully. Dewan Komisaris Board of Commissioners Cenk Alper Komisaris Utama President Commissioner Ali Çaliskan 50 Emine Duygu Kirca Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Adil Ilter Turan Andreas Lesmana Komisaris Independen Komisaris Independen Independent Commissioner Independent Commissioner Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Statements of Responsibility of the Board of Directors Regarding 2015 Annual Report Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi material dalam Laporan Tahunan PT Indo Kordsa Tbk (“Perseroan”) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan. We the undersigned hereby declare that all material information contained in this Annual Report of PT Indo Kordsa Tbk (the “Company”) year 2015 has been completely presented and we are fully responsible for the accurary of the contents of the Company’s annual report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is made truthfully. Direksi Board of Directors Mehmet Zeki Kanadikirik Presiden Direktur President Director Tatang Darmawidjaja Ufuk Uzel Volkan Ozkan Direktur Direktur Direktur Director Director Director R. Wahyu Yuniarto Mehmet Mesut Ada Mehmet Tanju Ula Direktur Direktur Direktur Independen Director Director Independent Director Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 51 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentionally Left Blank Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 53 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition Hingga 31 Desember 2015, komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Shareholders NO. As of December 31, 2015, Indo Kordsa Shareholders composition is below: Jumlah Saham Total Shares % 1 Kordsa Global A.S 270,923,182 60.21 2 Robby Sumampow 107,639,728 23.92 3 PT Risjadson Suryatama 25,231,500 5.61 4 Masyarakat 46,205,590 10.26 450,000,000 100 JUMLAH Per 31 Desember 2015, tidak ada saham yang dimiliki oleh anggota Direksi atau Dewan Komisaris. Pemegang Saham Shareholders NO. As of December 2015, there was no shares owned by Board of Directors or Board of Commissioners Jumlah Saham Total Shares % 1 Kordsa Global A.S 270,923,182 60.21 2 Robby Sumampow 107,639,728 23.92 3 PT Risjadson Suryatama 25,231,500 5.61 Ikhtisar Saham Shares Highlights Harga Saham per Kuartal 2014 dan 2015 Kuartal Quarter 54 Tertinggi Highest Terendah Lowest Penutupan Closing 2014 Volume (lembar) Volume (shares) 2015 2014 Kapitalisasi Pasar Market Capitalization 2015 2014 2015 2014 2015 I 6.125 2.200 3.700 2.100 3.700 2.100 40.400 13.600 1.665.000.000.000 II 5.975 3.100 5.500 2.100 5.975 3.100 10.200 40.900 2.688.750.000.000 III 5.500 3.500 2.800 2.500 4.200 3.100 11.200 237.600 1.890.000.000.000 IV 4.680 6.700 4.550 2.850 4.680 5.000 2.100 33.300 2.106.000.000.000 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Grafik Perkembangan Harga Saham Bulanan 2015 Graphic of Shares Price monthly movement 2015 25,000 Volume (Unit) IDR8,000 6,875 20,000 6,875 IDR7,000 6,125 5,975 4,750 4,400 15,000 IDR6,000 4,200 4,550 4,680 4,680 IDR5,000 IDR4,000 3,700 10,000 IDR3,000 2,900 IDR2,000 5,000 IDR1,000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Agust Sept Okt Nov Des Volume (Unit) IDR140,000.000 Nilai/value IDR120,000.000 IDR100,000.000 IDR80,000.000 IDR60,000.000 IDR40,000.000 IDR20,000.000 Jan Feb Mar Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Apr Mei Jun Jul 55 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Shares Listing Keterangan Description Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering Jumlah Saham Diterbitkan Total Issued Shares (dalam juta/in million) Nilai Nominal Saham Share Nominal Value (Rp) Tanggal Pencatatan Listing Date 12.5 1,000 5 September 1990 September 5, 1990 25 1,000 11 September 1990 September 11, 1990 Pencatatan Saham Pendiri Founders Shares Listing 87.5 1,000 18 Juli 1994 July 18, 1994 Pembagian Saham Bonus Distribution of Bonus Shares 100 1,000 18 Juli 1994 July 18, 1994 Pemecahan Saham Stock Split 450 500 Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia Share Listing in Indonesia Stock Exchange 27 Agustus 1997 August 27, 1997 Ikhtisar dan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Other Securities Highlights And Chronology Perseroan tidak melakukan pencatatan efek lainnya dan tidak melakukan aksi korporasi apapun sepanjang tahun 2015, sehingga keterangan mengenai ikhtisar, kronologis, rating dan institusi tempat efek dicatatkan tidak relevan. 56 The Company was not listing other securities or taking any corporate action during 2015, that information about highlights, chronology, rating and securities rating and listing company are irrelevant. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Daftar Anak Perusahaan List of Subsidiaries Perseroan dan Entitas Anak The Company and Subsidiaries Mulai Tahun Penyertaan Year of Participation Benang Polyester Polyester Yarn 99,9% 1996 Kain Ban Tire Cord 64,19% 1990 Bisnis Utama Core Business Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur Citeureup, Bogor 16810, Indonesia Rojana Industrial Park 1/61 Moo 5 Khamham, Uthai Ayutthaya 13210, Thailand Tel : (6635) 330 221/9 Fax : (6635) 330 230 PT Indo Kordsa Polyester Thai Indo Kordsa Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership Alamat Address Nama dan Alamat Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Stock Market Supporting Profession/Institution Name and Address Biro Administrasi Efek Securities Registrar PT Edi Indonesia Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm Wisma SMR, 3rd Floor Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Osman Bing Satrio & Eny The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl. MH. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350 Kustodian Notaris Depository Notary PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Central Securities Depository of Indonesia (CSDI) Utiek R. Abdurrachman, SH., MLI., MKn Kantor Notaris Utiek R. Abdurrachman, SH Kebun Jeruk Business Park Blok C1-18 Jl. Meruya Ilir Raya Kav. 88 Jakarta 11260 Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower 5th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Tel : (62-21) 5299 1099 Fax : (62-21) 5299 1199 Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 57 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Peristiwa Penting 2015 Events Highlight in 2015 6 Januari 2015 January 6, 2015 Peresmian Pabrik Indo Kordsa Indo Kordsa Plant Inauguration 30 April 2015 April 30, 2015 Kegiatan Olahraga dan Seni (Porseni) Menyambut Ulang Tahun Perseroan Sports and Art Week (Porseni) for Celebrating Anniversary of the Company Peresmian pabrik TCF 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2015, dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI Bapak Saleh Husin, Bupati Bogor Ibu Hj. Nurhayanti, CEO dan Chairman Sabancı Holding Ibu Güler Sabanci serta lainnya TCF2 Plant inauguration was conducted on January 6, 2015, attended by Minister of Industry of Indonesia, Mr. Saleh Husin, Regent of Bogor, Mrs. Hj. Nurhayanti, CEO and Chairman of Sabanci Holding, Ms. Güler Sabanci and other stakeholders Sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan dan untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja, Perseroan mengadakan beragam kegiatan untuk memanjakan karyawannya. Kegiatan Porseni yang digelar setiap tahun sebagai salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun menjadi sarana untuk memberikan kesempatan seluruh karyawan Perseroan untuk menunjukkan talentanya, baik di bidang seni maupun olahraga. Kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan hubungan kekeluargaan. Harapan lain, dengan diadakan kegiatan ini adalah menumbuhkan semangat yang dapat terus tumbuh sehingga motivasi dalam bekerja juga tetap terjaga. As an appreciation for employee and also to support worklife balance, the Company had initiated various programs for the employees. The program is named sports and arts program, held every year as part of celebration of the Company’s anniversary, where the program has become a media where Company’s employee can present their talents in sports or arts. This program also aims to strengthen solidarity among employees. The program is also expected to foster spirit that working motivation will be maintained. 58 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 6 Mei 2015 25 Juni 2015 Peresmian Program Pembangunan Rutilahu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa dan Paparan Publik May 6, 2015 June 25, 2015 Inauguration of House Renovation Project Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose Bupati Bogor, Ibu Hj. Nurhayanti dan Presiden Direktur PT Indo Kordsa Tbk. sebelumnya Bapak Nuri Duzgoren, meresmikan program CSR Perseroan yang merupakan proyek yang digagas oleh Ibu Nurhayanti. Proyek tersebut bernama Pengembangan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang merupakan salah satu program CSR Kabupaten Bogor. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 6 Mei 2015. Peresmian dilakukan pada 2 rumah yang telah selesai direnovasi dari 15 rumah yang direncanakan menjadi program CSR Perseroan. Pada tanggal 25 Juni 2015 telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Indo Kordsa Tbk untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan di Hotel Mulia Jakarta. Setelah selesai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa untuk tahun buku 2014 dilanjutkan dengan Paparan Publik. Regent of Bogor, Mrs. Hj. Nurhayanti and previous President Director PT Indo Kordsa Tbk, Mr. Nuri Duzgoren, inaugurated the CSR program of the Company which is a project initiated by Mrs. Hj. Nurhayanti herself. The project is called Renovation of Rutilahu (Uninhabitable Housing) which is one of CSR projects of Bogor regency. The event was held on May 6, 2015. The inauguration was held at 2 renovated houses from 15 houses which are planned to be renovated as the Company CSR program. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk On June 25th 2015, the Company convened an Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders for financial year 2014, which was held at Mulia hotel, Jakarta. Following the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders the Company also held a Public Expose. 59 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 13 Agustus 2015 14 Agustus 2015 August 13, 2015 August 14, 2015 Pelatihan Etika Perseroan Green Campaign: Save Energy, Save Planet Code of Conducts Training Green Campaign: Save Energy, Save Planet Program pelatihan Etika Perseroan adalah program refreshment atau pembelajaran kembali seluruh prinsipprinsip Etika Perseroan yang diikuti oleh seluruh karyawan dan jajaran manajemen Perseroan. Program diadakan secara interaktif disertai dengan diskusi dan berbagi pengalaman diantara peserta. Setelah mengikuti program ini seluruh karyawan dan manajemen Perseroan kembali menandatangani formulir kepatuhan prinsip-prinsip Etika Perseroan. Sebagai bagian dari Green Campaign dan pelaksanaan dari salah satu rekomendasi Audit Energi, Perseroan meluncurkan kampanye Save Energy, Save Planet di lingkungan Perseroan. Seluruh karyawan diwajibkan berpartisipasi aktif dalam gerakan ini dan mendukung penggunaan energi yang efisien dan efektif. Code of Conducts training program is a or re-learning program for entire Code of Conducts participated by all employees and management of the Company. The program is organized interactively equipped with discussion and sharing sessions among participants. After completing the program, all employees and management of the Company signed Code of Conducts Integrity Pact. 60 As part of Green Campaign and implementation of Energy Audit, the Company initiated Save Energy, Save Planet campaign for employee. Every employee has to actively participate in this movement to support efficient energy consumption. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 28 Agustus 2015 13 Oktober 2015 August 28, 2015 October 13, 2015 Peringatan Hari Jadi Perseroan Perayaan 2 Juta Jam Tanpa Kecelakaan Kerja – Celebration of Free Injury Anniversary of the Company Zero Accident Celebration Perseroan merayakan hari jadi Perseroan yang ke-30 pada tanggal 28 Agustus 2015. Perayaan hari jadi tersebut dilaksanakan di kantin Perseroan dan dihadiri oleh lebih dari 200 karyawan. Dalam acara tersebut, hadiah-hadiah diberikan kepada pemenang-pemenang Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni), karyawan yang loyal, karyawan dengan kehadiran sempurna dan tim proyek-proyek Continuous Improvement. Perseroan berhasil mencapai prestasi 2 juta jam tanpa kecelakaan kerja dan merayakannya pada tanggal 13 Oktober 2015 yang dihadiri perwakilan karyawan dan manajemen. Pada kesempatan tersebut Presiden Direktur Bapak M. Zeki Kanadikirik mengucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh karyawan dalam mencapai prestasi ini dan mengharapkan agar Perseroan dapat mencapai prestasi 2 juta jam tanpa kecelakaan kerja selanjutnya. The Company celebrated its 30th Anniversary on August 28, 2015. The anniversary was organized at the Company’s canteen and attended by more than 200 employees. In this event awards were given to winners of sports and art competition, loyal employees, star attendance employees, and CI projects team. The Company has succeeded in achieving 2 million hours zero accident and celebrated the event on October 13, 2015 attended by representatives of employee and management. On this occasion, President Director of the Company, Mr. M. Zeki Kanadikirik expressed his gratitude to all employees’ contribution in achieving this success and hoped that the Company will achieve another milestone of 2 million hours zero accident. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 61 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 5 November 2015 13 November 2015 November 5, 2015 November 13, 2015 Excellence Visit Peresmian posyandu Excellence Visit Inauguration of Public Health Facility Tim eksekutif Kordsa Global mengunjungi Perseroan pada tanggal 5 dan 6 November 2015 dalam rangka evaluasi kinerja Perseroan. Tim eksekutif melakukan plant tour dan mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan proses dan kualitas yang telah dilakukan di setiap area serta implementasi proyek TPM (Total Productive Maintenance). Tim juga mengunjungi area safety Dojo dan sangat terkesan dengan fasilitas tersebut dan akan menjadikannya sebagai praktek terbaik yang bisa diterapkan di pabrik Kordsa Global lainnya. Selanjutnya tim memberikan pelayanan makan siang kepada karyawan sebagai salah satu bentuk apreasiasi kepada karyawan. Pada tanggal 13 November lalu, Bapak M. Zeki Kanadikirik didampingi Bapak Wahyu Yuniarto meresmikan posyandu Nusa Indah yang dibangun atas bantuan Perseroan. Posyandu yang terletak di RW 08 Desa Karang Asem Timur tersebut dibangun dengan dana sekitar Rp15.835.500. Selain Posyandu, dibangun sebuah pompa air di area yang sama agar warga tidak kekurangan air saat musim kemarau lalu. Peresmian tersebut juga dihadiri Camat Citeureup, Drs. Tedy Pembang, Kepala Desa Karang Asem TImur Bapak Syarif Hidayatullah, Kepala Puskesmas Karang Asem Timur, aparat Desa, perwakilan Polsek dan Koramil Citeureup. Kordsa Global executive team visited the Company on November 5 and 6, 2015 to evaluate Company’s performance. The executive team conducted a plant tour and received explanation about progress of process and quality done in each area as well as implementation of Total Productive Maintenance (TPM) project. The team also visited safety Dojo area and really impressed with the facility and plan to apply it in other Kordsa Global plants. Later the team served lunch for employees as gesture of appreciation for the employees. 62 On November 13, 2015, President Director, Mr. M. Zeki Kanadikirik, accompanied by Mr. Wahyu Yuniarto, Director, officially opened Posyandu Nusa Indah (Local Baby Health Center) which was built by the support of the Company. The Posyandu is located in Karang Asem Timur Village and was built with a budget of 15.835.500 rupiah. Besides the Posyandu, Indo Kordsa also installed a water pump in the same area in order to help the local people during the dry season. The opening ceremony was attended by Citeurerup District Head, Drs. Teddy Pembang, Head of Karang Asem Village, Mr. Syarif Hidayatullah and his entourage, representatives of the District Police and Military Offices. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Penghargaan Dan Sertifikasi 2015 Awards And Certifications 2015 Sertifikasi ISO 9001: 2008 ISO 9001:2008 Certification Sertifikasi Emas untuk Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Golden Certification for Occupational Health, Safety and Management System (SMK3) Perseroan adalah pemegang Sertifikat ISO 9001 : 2008 dari LRQA (Lloyd’s Register Quality Assurance). The Company is holder of ISO 9001 : 2008 issued by LRQA (Lloyd’s Register Quality Assurance). Perseroan dan Entitas Anak memperoleh Sertifikasi Emas untuk Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk semua pabriknya pada bulan April 2013 dari Kementerian Tenaga Kerja. Berdasarkan hasil audit sertifikasi ini berlaku hingga 2015, dan Perseroan akan melakukan audit SMK3 kembali di awal tahun 2016. The Company and its subsidiaries received Golden Certification for Occupational Health, Safety and Management System (SMK3) for entire plants in April 2013 from Ministry of Manpower. According to audit result, the Company achieved 92% score. The certificate is valid until 2015, and the Company will conduct SMK3 audit again in the beginning of year 2016. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 63 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Alamat Kantor Office Address 64 PT Indo Kordsa Tbk PT Indo Kordsa Polyester Thai Indo Kordsa Co., Ltd. Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Tel : + 62 21 875 21 15 Fax : + 62 21 875 39 34 Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Tel : + 62 21 875 21 15 Fax : + 62 21 875 39 34 Rojana Industrial Park, 1/61 Moo 5 Khanham Subdistrict, Uthai District Ayutthaya 13210 Tel : + 66 35 330 221 to 9 Fax : + 66 35 330 230 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 65 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Wilayah Operasi Operational Area THAI INDO KORDSA, THAILAND Thai Indo Kordsa Co., Ltd. Rojana Industrial Park 1/16 Moo 5 Khanham Subdistrict, Uthai District Ayutthaya 13210 Tel : + 66 35 330 221 to 9 Fax : + 66 35 330 230 INDO KORDSA, INDONESIA PT. Indo Kordsa Tbk Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Tel : + 62 21 875 21 15 Fax : + 62 21 875 39 34 PT. Indo Kordsa Polyester Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Tel : + 62 21 875 21 15 Fax : + 62 21 875 39 34 66 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 67 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 70 Tinjauan Makro Ekonomi Macroeconomic Outlook 71 Tinjauan Bisnis Business Review 71 Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha Operational Review by Business Segment 75 Tinjauan Keuangan Financial Review 76 Aset Lancar Current Assets 77 Aset Tidak Lancar Non Current Assets 78 Total Aset Total Assets 78 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 78 Liabilitas Jangka Panjang Non current Liabilities 79 Penjualan Bersih Net Sales 79 Laba Usaha Operating Profit Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 81 Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax 81 Laba Tahun Berjalan Profit for The Year 81 Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income 81 Arus Kas Cash Flow 83 Target 2016 2016 Target 83 Rasio Keuangan Financial Ratio 84 Struktur Modal Capital Structure 85 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Management Policy on Capital Structure 85 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Facts Subsequent Accounting Reports 3 69 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Makro Ekonomi Macroeconomic Outlook Ekonomi Indonesia menghadapi berbagai tantangan dari kondisi eksternal sepanjang tahun 2015. Pertumbuhan di tingkat global secara umum mencatat perlambatan di mana perdagangan dan harga komoditas melemah, dengan fokus pada pertumbuhan PDB dan pendapatan fiscal. Menghadapi krisis global yang berkepanjangan, pada tahun ini Indonesia hanya mencapai tingkat pertumbuhan 4,79%. Throughout 2015, Indonesia’s economy continues to face challenging external conditions. Global growth was generally slow where trade and commodity prices remain weak, weighing on GDP growth and fiscal revenues. Embracing this prolonged global headwinds, Indonesia only booked 4.79% growth this year. Salah satu faktor utama yang berimplikasi pada moderasi ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi Cina lebih tajam dari yang diperkirakan. Sebagai mitra perdagangan utama Indonesia, Cina hanya menacpai tingkat pertumbuhan ekonomi 6,9% pada tahun 2015 atau terendah selama 25 tahun terakhir. Pemulihan ekonomi global di wilayah lainnya berlangsung lebih lama dari perkiraan di mana Amerika Serikat cenderung mengambil langkah normalisasi kebijakan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunga Federal Reserves (The Fed) yang secara umum berdampak pada tren perlambatan ekonomi global. One of major factors that implied Indonesia economic moderation was slowdown in China that was deeper than expected. As major trading partner for Indonesia, China only posted annual economic growth of 6.9% in 2015, which was the slowest in 25 years. Global economic recovery in other part of the globe was also longer than expected while United States tended to normalization in monetary policy by increasing Federal Reserves (The Fed) Interest Rate that overall contributed to a weakening global economic trend. Hingga level tertentu, kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi volume eksport dan tren harga di Indonesia, khususnya harga komoditas yang menghadapi defisit transaksi berjalan lebih besar serta menghadirkan tetanan bagi cadangan devisa dan nilai tukar. Sebagai dampaknya, nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga Rp13.795/USD pada akhir tahun 2015 dan mempengaruhi sebagian besar pertumbuhan industri sepanjang tahun. Pertumbuhan yang terjadi sebagian besar didukung oleh konsumsi masyarakat yang berhasil menyokong realisasi PDB sebesar 4,7% pada akhir tahun 2015. These conditions, to some extent, affected Indonesia export volume and prices, particularly in commodities that had wider current account deficit, putting foreign exchange reserves and the exchange rate under pressure. As a result, Rupiah exchange rate was hardly depreciated to Rp13,795/ USD as end of December 2015 and hit most industries growth along the year. Growth was mainly underpinned by public consumption that still managed to drive GDP achievement at 4.7% by the end of 2015. 70 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Tinjauan Bisnis Business Review Industri kain ban global mencatat pertumbuhan positif di tengah perlambatan kondisi ekonomi yang terjadi pada tahun 2015. Kinerja positif tersebut diindikasikan oleh penjualan perangkat ban orisinil di pasar Eropa dan Amerika Serikat yang didorong oleh pertumbuhan penjualan sektor otomotif yang mencapai 2,2% per 31 Desember 2015. Global tire industry recorded a positive growth despite sluggish macroeconomic condition experienced in 2015. A positive trend was observed in original equipment tire sales in the European and US markets owing to increasing automotive sales that reached 2.2% as of December 31, 2015. Peningkatan permintaan ban untuk kendaraan komersil ringan mendorong laju ekspansi pasar industri pembuatan produk ban mencapai 1,3% pada tahun 2015. penurunan harga komoditas juga mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan secara bertahap yang pada akhirnya mendorong produsen bahan produksi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, khususnya antara produsen di wilayah Asia. The increased demand for light commercial vehicle tires translated into an expansion in the tire textile reinforcement market by 1.3 % in 2015. Moderation in commodities price also affected gradual decline in demand that reinforced material manufacturers, particularly among players from Asia, and bought along a fierce price competition. Dalam pangsa pasar kain ban, Perseroan mendominasi 50% Pasar Kain Ban di Asia Tenggara untuk produk N66, sementara di pasar Indonesia, Perseroan memiliki 58% pangsa pasar di mana 42% pangsa pasar sisanya dicatat oleh pelaku industri lainnya. Di sisi lain, untuk produk PET, Perseroan dan anak perusahaan mencatat 30% pangsa pasar untuk pasar Asia Tenggara dan 40% untuk pasar Indonesia. In Tire Cord Fabric Market Share, the Company dominated 50% of ASEAN Tire Cord Market for N66 products, meanwhile for Indonesian market, the Company booked 58% market share while remaining 42% was booked by other industry players. In addition, for PET products, the Company and its subsidiaries has 30% market share in ASEAN market and 40% in Indonesian market. Dominasi pangsa pasar di industri kain ban regional dan nasional diiringi oleh peningkatan produksi selama tahun 2015 sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: Significant market share in regional and national tire fabric market was followed by an increase in production throughout 2015 as shown in table below: Volume Produksi (dalam metric tons) Production Volume (in metric tons) Indikator Presentase (%) Percentage (%) Indicator 2015 2014 Kain Ban (Nylon 66 dan Polyester) 42.370 41.393 2 Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester) Benang Nylon 66 21.470 21.354 0,5 Nylon 66 Yarn Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low-Shrinkage) 32.045 23.528 36 Polyester HMLS Yarn (High-Modules Low-Shrinkage) Di tengah penurunan pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2015 akibat krisis ekonomi global, industri ban di Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh seiring dengan masuknya produsen ban asing ke Indonesia. Perseroan juga didorong untuk mengembangkan pasar di tingkat regional antara lain di Taiwan, Cina dan Jepang. Despite of slow growth in 2015 due to global economy crisis, Indonesia tire Industry is expected to grow with the move of tire players entering the country. The Company are also expecting to grow the market in the region namely Taiwan, China & Japan. Tinjauan Operasional Berdasarkan Segmen Usaha Operational Review by Business Segment Kain Ban (Nylon 66 dan Polyester) Perseroan dan anak perusahaan mencatat pertumbuhan volume produksi kain ban sebesar 2% dari 41.393 metrik Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester) The Company and its Subsidiary recorded an increase in the production volume of Tire Cord Fabric by 2% from 41,393 Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 71 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ton pada tahun 2014 menjadi 42.370 metrik ton pada tahun 2015. Pertumbuhan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan namun Perseroan berhasil mempertahankan tingkat permintaan. Penurunan pertumbuhan lebih banyak diakibatkan oleh penurunan pasar secara global. metric ton in 2014 to 42,370 metric ton in 2015. The growth was not as high as forecasted but demand is still relatively good. The growth of the product is slowed down due to global market slow down. Pada tahun 2015, TCF yang dimiliki oleh Perseroan dan anak perusahaan mencatat total volume penjualan mencapai 41.703 metrik ton, dari 37.775 metrik ton tahun 2014 atau mencatat pertumbuhan penjualan 10% lebih tinggi dibandingkan 2014 sebagai hasil dari ekonomi global yang mulai stabil pada semester kedua tahun 2015. In 2015, for TCF the Company and its Subsidiary booked a total sales volume of 41,703 metric ton, from 37,775 metric ton in 2014 whereas there is an increase sales of 10% higher than 2014 result due to more stabilized global economy in second half of 2015. Benang Nylon 66 Volume prouksi Benang Nylon 66 mencatat pertumbuhan tipis sebesar 0,5% dari 21.354 metrik ton pada tahun 2014 menjadi 21.470 metrik ton pada tahun 2015. Nylon 66 Yarn The Company’s production volume in Nylon 66 Yarn slightly increased to 0.5% from 21,354 metric ton booked in 2014 to 21.470 metric ton in 2015. Sekalipun demikian, penjualan benang Nylon 66 membukukan total volume penjualan benang Nylon 66 mencapai 5.180 metrik ton atau menurun 15% dari 6.110 metric ton yang dicapai pada tahun 2014. Hal ini hanya indikasi penurunan penjualan benang Nylon 66 kepada pihak ketiga sementara lebih banyak produk benang nylon diproduksi menjadi kain ban. Capaian produksi benang Nylon 66 menunjukkan kondisi yang stabil sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menggambarkan prospek permintaan kain ban nylon masih menjanjikan. However in Nylon 66 yarn sales the Company booked total sales of Nylon 66 Yarn volume of 5.180 metric ton, or decreased 15% from 6,110 metric ton achieved in 2014. This is only an indication of Nylon 66 yarn sale to third party where as more nylon yarn product were produced further as tire cord fabric. The Nylon 66 yarn production record, as mentioned above showed a steady record which indicated that demand of tire cord fabric of nylon is still promising. Volume Produksi (dalam metric tons) Production Volume (in metric tons) Indikator Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % 2015 2014 Indicator Kain Ban (Nylon 66 dan Polyester) 42.370 41.393 2 Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester) Benang Nylon 66 21.470 21.354 0,5 Nylon 66 Yarn Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low-Shrinkage) 32.045 23.528 36 Polyester HMLS Yarn (High-Modules Low Shrinkage) 2015 2014 Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % 41.703 37.775 10 Nylon 66 Yarn 5.180 6.110 (15) Nylon 66 Yarn Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low-Shrinkage) 7.998 4.625 73 Polyester HMLS Yarn (HighModules Low-Shrinkage) Volume Penjualan (dalam metric tons) Sales Volume (in metric tons) Indikator Kain Ban (Nylon 66 dan Polyester) 72 Indicator Tire Cord Fabric (Nylon 66 and Polyester) Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low - Shrinkage) Pada tahun 2015, volume produksi Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low - Shrinkage) mengalami peningkatan 36% dari 23.528 mterik ton pada tahun 2014, menjadi 32.045 metric ton pada tahun 2015. Peningkatan tersebut sesuai dengan harapan proyek ekspansi kapasitar produksi yang dilaksanakan setelah ekpansi produksi Polyester. Polyester HMLS (High-Modules Low - Shrinkage ) Yarn In 2015, the production volume of Polyester HMLS (High-Modules Low-Shrinkage) Yarn experienced an increase from 23,528 metric ton in 2014, or by 36% to 32,045 metric ton in 2015. Increase was as expected with the expansion of our production capacity after the expansion of our Polyester line. Pada periode yang sama, Perseroan membukukan total volume penjualan Benang Polyester HMLS (High-Modulus Low – Shrinkage) sebesar 7,998 metrik ton atau tumbuh 73% dari 4.625 metrik ton pada tahun 2014 antara lain didukung oleh peningkatan kebutuhan. At the same period, the Company booked a total sales volume of Polyester HMLS (High-Modules Low-Shrinkage) Yarn of 7.998 metric ton, or increased by 73%, from 4,625 metric ton booked in 2014 among others due to growing demand. Capaian produksi dan volume penjualan Kain Ban yang lebih tinggi tidak tercermin dalam pertumbuhan penjualan bersih produk tersebut dikarenakan terjadinya penurunan harga produk Perseroan disebabkan oleh penurunan harga bahan baku. Penurunan harga minyak telah hingga level yang sangat rendah, harga polymer flakes dan nilon chips juga mengalami penurunan. Meskipun Perseroan berhasil meningkatkan produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi, pertumbuhan pendapatan tidak signifikan karena produk dijual pada kisaran harga yang lebih rendah. Tabel Penjualan Per Segmen dijabarkan sebagai berikut: The growth in production and sales volume of Tire Cord Fabric are not reflected in the increase of net sales of the products due to the drop of prices of the Company’s products due to decrease of prices of raw materials. Since oil price has hit the low bottom, the price of polymer flakes and nylon chips are also dropped. Even though the Company has managed to increase its production and selling more sales volumes, the revenues are not showing much growth because the products are sold in lower prices. Table of segmented sales are presented below: Net Sales Details Rincian Penjualan Bersih (in thousand USD) 2014 Indikator 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Indicators Penjualan Bersih 207.867 207.717 0,07 Net Sales Kain Ban 173.787 177.318 (2) Tire Cord Fabric 18.234 22.264 (18) Nylon Yarn 15.846 8.134 94,8 Polyester Yarn Benang Nylon Benang Polyester Profitabilitas Profitability (in thousand USD) 2014 Indikator Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Indicators 207.867 207.717 0,07 Net Sales (172.572) (172.750) (0,1) Cost of Goods Sold 35.295 34.967 1 Gross Profit Beban Penjualan (5.478) (5.353) 2 Selling Expenses Beban Umum dan Administrasi (6.344) (6.595) (4) General And Administrative Expenses Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 73 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2014 Indikator 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Indicators 65 1.458 (96) Gain (loss) on Value of Investment Property 0 0 0 Claim Insurance 76 146 (48) Interest Income 120 (330) (136) Other Gain and Losses Net Laba Usaha 22.516 24.656 (9) Beban Keuangan (4.232) (2.138) 98 Keuntungan (Kerugian) Atas Nilai Properti Investasi Klaim Asuransi Penghasilan Bunga Keuntungan dan Kerugian Lain-Lain - Bersih Operating Income Financial Costs Laba Sebelum Pajak 18.284 22.518 (19) Income Before Tax Beban Pajak - Bersih (5.710) (6.091) (6) Tax Expenses - Net 79 (729) 111 Other Comprehensif Income (2.220) 1.159 (292) Exchange Differences on Translating Foreign Operations Pendapatan Komprehensif Lain Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Laba Bersih 12.574 16.427 (23) Net Income Total Pendapatan Komprehensif 10.432 16.856 (38) Total Comprehensive Income Selama tahun 2015, total Penjualan bersih tetap stabil dari sebesar USD207,72 juta pada tahun 2014 menajdi USD207,9 juta pada tahun 2015. Pertumbuhan tersebut seiring dengan sedikit penurunan beban pokok penjualan antara lain disebabkan oleh penurunan harga bahan baku sebagai dampak dari penurunan harga minyak. Throughout 2015, the total Net Sales is stable from USD207.72 million in 2014 to USD207,9 million in 2015. Increase was in line with the slight decrease in total Cost of Goods. The main contribution of the declining of total Cost of Goods Sold came among others the decrease of raw material price due to declining of oil price. Perseroan mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 1% dari USD34,9 juta pada tahun 2014 menjadi USD35,3 juta pada tahun 2015. Beban penjualan tumbuh 2% dari USD5,35 juta pada tahun 2014 menjadi USD5,47 juta pada thaun 2015. Meningkatnya beban penjualan terutama diakibatkan oleh pertumbuhan biaya ekspor. The Company’s gross profit increased by 1% from USD34,9 million in 2014 to USD35,3 million in 2015. Selling expenses increased by 2% from USD5.35 million in 2014 to USD5,47 million in 2015. The increase in selling expenses was mostly due to the increase of export expanse. Keuntungan dari properti investasi mengalami penurunan 96% pada tahn 2015, dari USD1,46 juta yang dibukukan tahun 2014 menjadi USD65 ribu pada tahun 2015 Hal ini dikarenakan pada tahun 2015, kurs Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat sehingga mengimbangi kenaikan nilai penaksiran tanah yang dilakukan dalam Rupiah. Beban keuangan tumbuh 98% pada tahun 2015 disebabkan oleh beban bunga yang berasal dari kewajiban keuangan. Gain from value of investment property recorded a decrease by 96% in 2015, from USD1.46 million booked in 2014 to USD65 thousand in 2015 this is because in year 2015, IDR currency is depreciated againts USD which offset the increase of land appraisal value in Rupiah. Financial Costs increased by 98% in 2015 caused by interest expense on financial liabilities. Perseroan berhasil mencatat capaian laba yang memuaskan pada tahun 2015 dengan membukukan Laba Bersih sebesar USD12.6 juta jika dibandingkan dari USD15,87 juta yang dicapai pada tahun 2014. Penyebab dari penurunan yaitu sedikit penurunan keuntungan sebagai dampak dari The Company successfully recorded an acceptable level of profit in 2015 in the Company’s Net Income which was USD 12,6 million compared to USD15.87 million achievement in 2014. The cause of decreased was due to the Company’s profit was slightly dropped due to decline of products price 74 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility penurunan harga produk yang diakibatkan oleh penurunan harga bahan baku, sekalipun demikian, volume penjualan tetap mencatat peningkatan yang konsiten dengan harapan Peseroan terkait penambahan kapasitas proyek Total pendapatan usaha dan pendapatan komprehensif pada tahun 2015 masing-masing mencapai USD22,5 juta dan USD16,8 juta. Penyebab lain adalah depresiasi Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang juga mempengaruhi nilai tanah property dan kenaikan biaya pinjaman. as the result of the decrease of raw material price, however the volume sold is actually increasing which is in line with our expectation following significant capacity increase as result of expansion projects Total Operating Income and Comprehensive Income of the Company in 2015 were USD22,5 million and USD16,8 million, respectively. Other reason among others are the Rupiah depreciation against USD, which also offset the property investment value and the increase of borrowing cost Tinjauan Keuangan Financial Review Analisa kinerja keuangan tersebut disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Indo Kordsa Tbk dan anak perusahan per 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapatan wajar tanpa pengecualian dalam seluruh aspek material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Following financial performance analysis was prepared based on Consolidated Financial Statements of PT Indo Kordsa Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2015 which have been audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny with unqualified opinion in all material respects in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Keterangan (dalam ribuan USD) 2014 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Description (in thousand USD) ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan Bank Aset Keuangan Lainnya 4,624 3,811 21 Cash on Hand and in Banks 112 262 (57) Other Financial Assets Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Trade Accounts Receivables 2,661 767 247 Related Parties 25,313 29,262 (13) Third Parties Piutang Lain-Lain Other Accounts Receivables Pihak Berelasi 0 21 (100) Related Parties 260 484 (46) Third Parties Persediaan - Bersih 52,227 52,997 (1) Inventories - net Pajak dibayar dimuka 15,891 19,937 (20) Prepaid Taxes Pihak Ketiga Uang Muka dan Biaya dibayar dimuka Lainnya Jumlah Aset Lancar 1,010 1,862 (46) Advances and Other Prepaid Expenss 102,098 109,403 (7) Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan penurunan nilai sebesar USD283.648.281 pada 31 Desember tahun 2015, USD274.957.095 pada 31 Desember 2014 dan USD 263.981.181 pada 1 Januari 2014/31 Desember 2013 175,063 Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 182,596 (4) Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of USD 283.648.281 at December 31, 2015, USD 274,957,095 at December 31, 2014 and USD 263,981,181 at January 2014/December 31, 2013 75 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Keterangan (dalam ribuan USD) Uang Muka Pembelian Aset Tetap 2014 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Description (in thousand USD) 309 1,583 (80) Advances for Purchase of Property, Plant and Equipment Properti Investasi 9,695 9,630 1 Investment Property Godwill 1,549 1,549 0 Goodwill 214 215 (0) Deffered tax assets 49 49 0 Long-term Investments 2,858 3,293 (13) Other Noncurrent Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 189,737 198,915 (5) Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 291,835 308,318 (5) TOTAL ASSETS Aset Pajak Tangguhan Investasi Jangka Panjang Aset Tidak Lancar Lainnya Aset Lancar Current Assets Hingga 31 Desember 2015, total aset lancar mengalami penurunan USD7,30 juta atau 7% dari USD109,40 juta pada tahun 2014 menjadi USD102,10 juta pada tahun 2015. As of December 31, 2015, total current assets decreased USD7.30 million or 7% from USD109.40 million in 2014 to USD102.10 million in 2015. Penurunan diakibatkan oleh penurunan piutang usaha dan pajak dibayar di muka. Penurunan piutang usaha terutama disebabkan oleh penerimaan piutang dari pihak ketiga baik Decrease was due to the decrease in trade account receivable and prepaid tax. The decrease in trade accounts receivable is mainly caused by the receipts of trade receivable from 76 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility lokal maupun asing selama tahun buku untuk kepentingan Perseroan. Periode penagihan piutang usaha mengalami perbaikan dari 53 hari pada tahun 2014 menjadi 51 hari pada tahun 2015. third parties in current year from local and foreign for the advantage of the Company. The trade accounts receivable period is slightly improved from 53 days in 2014 to 51 days in 2015. Pajak dibayar di muka mencatat kenaikan USD4,05 juta atau 20,2%. Hal ini dikontribusikan oleh persetujuan Pajak Lebih Bayar (overpayment tax assessment) dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Perseroan dan Indo Kordsa Polyester terkait pajak penghasilan tahun 2014, pajak pertambahan nilai untuk tahun buku 2014. Perseroan juga menerima pengembalian PPN pada tahun buku 2015. Prepaid Taxes decreased USD4.05 million or 20.2%. This was due to an approval for overpayment tax assessment from Government of Indonesia for the Company and Indo Kordsa Polyester related with income tax fiscal 2013, value added taxes for fiscal year 2014. The Company also received tax refund for VAT of fiscal year 2015. Aset Tidak Lancar Non Current Assets Total Aset Tidak Lancar menurun 5% atau USD9,18 juta per 31 Desember 2015 dari USD198,91 juta pada tahun 2014 menjadi USD189,74 juta pada tahun 2015. Total Non Current Assets of the Company merely decreased by 5% or USD9.18 million as of December 31, 2015 from USD198.91 million in 2014 to USD189.74 million in 2015. Penurunan tersebut diakibatkan oleh penurunan aset tetap dan uang muka pembelian aset tetap. Decrease was driven by the decrease in property, plant and equipment and advance payment purchase of property, plant and equipment. Penurunan aset tetap disebabkan oleh biaya depresiasi yang juga diakibatkan oleh tambahan aset tetap selama tahun The decrease in property, plant and equipment is due to depreciation expense which is also offset by additional Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 77 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan buku 2015. Sedangkan, penurunan uang muka terutama diakibatkan oleh realisasi pembelian mesin terkait rencana ekspansi pabrik milik Perseroan dan Indo Kordsa Polyester. property, plant and equipment during the financial year 2015. While the decrease in advance payment is mainly due to realization of purchase of machineries related to the Company and Indo Kordsa Polyester’s plant expansion. Total Aset Total Assets Hingga 31 Desember 2015, total aset sedikit terkoreksi sebesar USD16,483 juta atau 5% dari USD308,32 juta pada tahun 2014 menjadi USD291,83 juta pada tahun 2015. as of December 31, 2015, Total Assets was slightly corrected by USD16.483 million or 5% from USD308.32 million in 2014 to USD291.83 million in 2015. 2014 Keterangan Total Liabilitas 2015 108,901 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % 130,628 (17) Description Total Liabilities Liabilitas Jangka Pendek 56,518 77,282 (27) Current liabilities Liabilitas Jangka Panjang 52,383 53,346 (2) Non current liabilities Ekuitas 182,934 177,691 3 Equity Total Ekuitas dan Pinjaman 291,835 308,318 (5) Total Equity and Liabilities dalam ribuan USD/in thousand USD Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Hingga akhir Desember 2015, Perseroan membukukan penurunan Liabilitas Jangka Pendek. Perseroan membukukan Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD56,52 juta pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar 27% atau USD20.7 juta dibandingkan USD77,28 juta yang dicapai pada tahun 2014. Kondisi yang mempengaruhi penurunan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan antara lain penurunan utang jangka pendek, pembayaran utang usaha terkait pembelian mesin dan suku cadang untuk Pabrik TCF. As end of December 2015, the Company’s Current Liabilities is dropped. The Company recorded USD56.52 million current liabilities in 2015, approximately 27% or USD20,7 million lower than USD77.28 million achieved in 2014. The subjects that affect the Company’s current liabilities are among other, the decrease of short term loan, payment of trade accounts payable to suppliers and payment of other accounts payable related with the purchase of machineries and spare parts related to TCF plant. Total utang bank jangka pendek mengalami penurunan sebesar 39,7% atau USD13,71 juta dari USD34,56 juta pada tahun 2014 menjadi USD20,85 juta pada tahun 2015 sebagai dampak dari pembayaran pinjaman modal kerja dari Standard Chartered dan Indonesian Exim Bank. The total short term bank loans dropped by 39.7% or USD13.71 million from USD34.56 million in 2014 to USD20.85 million in 2015 this was due to repayment of working capital loan to Standard Chartered and Indonesian Exim Bank. Perseroan mencatat kenaikan uang muka dari pelanggan pada pos Liabilitas Jangka Pendek. Kenaikan tersebut didorong oleh retur produk dari Hankook Korea. In the Current Liabilities, there is an increase in the subject of advance from customers. The increase recorded is related with return of products from Hankook Korea. Liabilitas Jangka Panjang Non current Liabilities Pada tahun 2015, Liabilitas Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar USD0,96 juta atau 2% dari USD53,34 juta pada tahun 2014 menjadi USD52,38 juta pada tahun 2015. Penurunan diakibatkan oleh pembayaran sebagian hutang jangka panjang kepada Indonesia Exim Bank. The non current liabilities of the Company also slightly decreased in 2015 by USD0.96 million or 2% from USD53.34 million in 2014 to USD52.38 million in 2015. Decrease was caused by repayment of long term loan to Indonesia Exim Bank. 78 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Ekuitas Equity Berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2015, Ekuitas tercatat USD182,93 juta, tumbuh sebesar USD5,24 juta atau 3% dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu USD177,69 juta. Based on the Financial Statements of the Company as of December 31, 2015 the Company’s equity was USD182.93 million which increased by USD5.24 million or 3% compared to the figures in 2015 that was USD177.69 million. 2014 Indikator Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan 2015 (disajikan kembali) (Restated) Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Indicators 207,867 207,717 0.07 Net Sales (172,572) (172,750) (0.10) Cost of Goods Sold Laba Usaha 22,516 24,656 (9) Operating Income Laba Sebelum Pajak 18,284 22,518 (19) Income Before Tax Laba Bersih Tahun Berjalan 12,574 16,427 (23) Income For the Year (38) Total Comprehensive Income for the year Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 10,432 16,856 dalam ribuan USD/in thousand USD Penjualan Bersih Net Sales Perseroan membukukan USD207,87 juta penjualan bersih hingga akhir tahun 2015, tumbuh USD0,15 juta atau 0,07% lebih tinggi dibandingkan USD207,71 juta yang dicapai pada tahun 2014. The Company booked USD207.87 million net sales by the end of 2015, USD0.15 million or 0.07% higher than USD207.71 million achieved in 2014. Stabilitas penjualan bersih dengan tren pertumbuhan yang positif didukung oleh adanya pabrik dan mesin baru yang dapat mendukung peningkatan produksi. Stable net sales with progressive growth was driven by new plants and new machineries that could support the production growth. Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold Selama tahun 2015, beban pokok penjualan tetap stabil dengan sedikit penurunan dari USD172,75 juta yang dibukukan pada tahun 2014 menjadi USD172,57 juta pada tahun 2015 atau menurun sebesar USD0,18 juta atau 0,10%. Throughout 2015, Cost of Goods Sold also remained stable with decreasing trend from USD172.75 million recorded in 2014 to USD172.57 million in 2015, or decreased by USD0.18 million or 0.10% decrease. Pencapaian Beban Pokok Penjualan pada tahun 2015 merupakan kontribusi dari tren penurunan harga bahan baku. Cost of Goods Sold realization in 2015 was attributable from the trend of declining raw material price. Laba Usaha Operating Profit Laba usaha mencapai USD22,52 juta pada tahun 2015 mengalami penurunan USD2,14 juta atau 9% lebih rendah dibandingkan USD24,66 juta yang dibukukan tahun 2014. Penurunan laba usaha diakibatkan oleh penurunan keuntungan atas nilai investasi property serta rugi nilai tukar asing jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2014. Investasi Properti Perseroan telah direevaluasi secara Operating profit achieved USD22.52 million in 2015, USD2.14 million or 9% lower than USD24.66 million booked in 2014.Decrease in operating profit was caused by the decrease on gain on value of investment property and the loss suffered cause by foreign exchange compared with 2014. The Company’s investment properties have been reevaluated every year by KJPP Tri Santi & Rekan, Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 79 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tahunan oleh KJPP Tri Santi & Rekan, penilai independen, menggunakan pendekatan data pasar. Nilai wajar investasi property mencapai USD9,69 juta pada tahun 2015 dibandingkan USD9,63 juta yang dibukukan tahun 2014. Pada tahun 2015, keuntungan yang diperoleh sebesar USD65 ribu diperoleh dari perubahan atas nilai wajar property investasi Perseroan yang dibukukan dalam laporan laba rugi. independent valuers, by using the market data approach. The fair value of the investment properties is USD9.69 million in 2015 compared to USD9,63 in 2014. The gain amounting to USD65 thousand in 2015 arising from a change in the fair value of the Company’s investment property was recognized in profit or loss statement. Keuntungan (rugi) atas kurs nilai tukar dikontribusikan oleh piutang usaha, utang dibayar di muka dan saldo bank dalam mata uang USD yang dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar USD terhadap Rupiah selama tahun buku 2015. Per 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar masing-masing adalah Rp13.795 dan Rp12.440. The gain (loss) on foreign exchange contributed by accounts receivable, prepaid taxes and bank accounts denominated in IDR. Since the Company’s functional currency is in USD, it has affected by USD that has been strengthening against IDR during financial year of 2015. As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates of IDR against USD were IDR13,795 and IDR12,440 respectively. 80 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax Per 31 Desember 2015, Perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar USD18,28 juta, mengalami penurunan USD4,23 juta atau 19% dibandingkan USD22,52 juta pada tahun 2014. As of December 31, 2015, the Company booked USD18.28 million profit before tax, USD4.23 million or 19% decrease from USD22.52 million in 2014. Penurunan tersebut diakibatikan oleh pertumbuhan beban keuangan terutama sebagai dampak dari biaya utang bank untuk ekspansi proyek. The decrease was affected by the increase in finance cost which is mainly due to the interest expense of bank loans for expansion projects. Laba Tahun Berjalan Profit for The Year Sejalan dengan penurunan pendapatan usaha dan laba sebelum pajak, Laba tahun berjalan yang dibukukan oleh Perseroan juga menurun sebesar 23% atau USD3,85 juta dari USD16,43 juta pada tahun 2014 menjadi USD12,57 juta pada tahun 2015. In line with decreasing operating profit and profit before tax, Profit for the year booked by the Company also decreased by 23% or USD3.85 million from USD16.43 million in 2014 to USD12.57 million in 2015. Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income Jumlah Laba Komprehensif diperoleh setelah Laba Sebelum Pajak dikurangi oleh Pendapatan Komprehensif lainnya di mana Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar USD10,43 juta pada tahun 2015, menurun sebesar USD6,42 juta atau 38% dari USD16,86 juta yang dibukukan tahun 2014. Total comprehensive income is calculated by deducing Profit for the year with Other comprehensive income accounts that the Company recorded USD10.43 million total comprehensive income in 2015, lower by USD6.42 million or 38% from USD16.86 million recorded in 2014. Penurunan tersebut terutama diakibatkan oleh selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan. The decrease was mainly driven by exchange differences on translating foreign operations. Arus Kas Cash Flow Pada tahun 2015, posisi kas dan bank mencapai USD4,62 juta, tumbuh USD0,81 juta atau 21% jika dibandingkan dengan arus kas yang dicatat pada tahun sebelumnya yaitu USD3,81 juta. Penjelasan arus kas secara rinci, sebagai berikut: In 2015, the Company’s Cash on hand and in banks at end of year amounted USD4.62 million, or increase by USD0.81 million or 21% compared to the cash flow in the previous year that reach USD3.81million. Here are the details elaboration: 2014 Kenaikan/Penurunan Increase/ Decrease % Description (in thousand USD) 29,225 (10) Cash Flows from Operating Activities (6,340) (67,396) (90) Cash Flows from Investing Activities (19,038) 39,927 (148) Cash Flows from Financing Activities 4,624 3,811 21 Cash and Cash Equivalents at end of Year Keterangan (dalam ribuan USD) 2015 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 26,207 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas dan Setara Kas Akhir Tahun (disajikan kembali) (Restated) dalam ribuan USD/in thousand USD Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 81 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Hingga 31 Desember 2015, Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar USD26,20 juta atau mengalami penurunan USD3,01 juta atau 10% dari tahun lalu sebesar USD29,22 juta. Cash Flow from Operating Activities As of December 31 2015, the Company recorded the net cash from operating activities in 2015 by USD26.20 million or a decrease of USD3.01 million or 10% from that of last year of USD29.22 million. Penurunan arus kas dari yang diperoleh dari aktivitas operasi terutama akibat pembayaran kepada pemasok terkait kegiatan operasional. Decrease in cash flows from operating activities was mainly due payment paid to suppliers for operation. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas operasi mengalami penurunan selama tahun 2015 dari USD67,39 juta pada tahun 2014 menjadi USD6,34 juta pada tahun 2015, menurun USD61,06 juta atau 90%. Cash Flow for Investing Activities The cash flow used for investing activities of the Company in 2015 decreased from USD67.39 million in 2014 to USD6.34 million in 2015 or decreasing by USD61.06 million or 90%. Penurunan arus kas untuk aktivitas investasi secara siginikan diakibatkan oleh penurunan perolehan fixed aset selama tahun 2015 sebagai dampak dari penyelesaian proyek pengembangan. Significant decrease in Cash flows for investing activities was driven by the decline of acquisition of property, plant and equipment in 2015 due to completion of expansion projects Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pada tahun 2015, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan mencapai USD19,04 juta. Sedangkan, Arus kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 dibukukan sebesar USD39,93 juta. Cash Flow for Financing Activities In 2015, Net Cash Flow used in Financing Activities of the Company was USD19.04 million. While in 2014, the net cash provided by Financing Activities was USD39.93 million. Penurunan signifikan pada arus kas (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan diakibatkan oleh penurunan fasilitas pembiayaan yang diterima sebagai dampak dari penyelesaian proyek pengembangan. Significant decrease in Cash flows financing activities was driven by the declining of financing facilities accepted due to completion of expansion projects. Perbandingan Antara Target dan Realisasi 2015 Comparison Between Target and Actual in 2015 Perseroan berhasil menyelesaikan proyek perluasan pabrik TCF 2 dan polyester sejalan dengan target pada tahun 2015 dan indikator utama yang menunjukkan pergerakan usaha secara positif. Kapasitas produksi Perseroan meningkat secara signifikan pada kuartal terakhir tahun 2015. The Company completed TCF 2 and polyester expansion projects, in line with 2015 targets which the main indicator of the growth appetite in the business. Production capacity of the Company significantly increased in last quarter of 2015. Pada tahun 2015, realisasi penjualan dan pendapatan tetap stabil sebesar USD207,8 juta dibandingkan USD207,7 juta pada tahun 2014. Hal tersebut sedikit lebih rendah 0,07% dari target Perseroan yang diakibatkan oleh penurunan harga bahan baku sebagai dampak dari harga jual yang lebih rendah. Sales and revenues is stabil in USD207.8 million in 2015 to USD 207.7 million compared to 2014. This was below the target of Company by 0.07 % , this are mainly driven by decreasing of the raw material price which impacted to the lower selling price. Perseroan telah merancang budaya perusahaan sebagai panduan perilaku untuk manajemen. Pengendalian biaya secara efektif, perbaikan kualitas peralatan, proses dan kerja sama tim yang solid memberikan kontribusi positif pada capaian kinerja usaha tahun 2015. The Company has formulated the Company’s values as management guidance in work behavior. Effective cost control, raw material diversification, product and service quality improvement applications, lean processes and teamwork are positively affected 2015 business results. 82 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Di tengah tantangan kondisi ekonomi, Perseroan berhasil mencapai laba bersih yang memuaskan pada tahun 2015 sebesar USd12,573 juta meskipun lebih rendah 23% dari target 2015 (laba bersih yang dibukukan tahun 2014 sebesar USD16,426 juta). Despite the challenge economic the Company recorded acceptable level of net profit in 2015 of USD 12.573 million which is lower from 2015 target by 23% (net profit of 2014 was USD16.426 million). Target 2016 2016 Target Perseroan akan mempertahankan strategi untuk menyediakan produk dengan kualitas yang lebih baik demi menjaga kepuasan pelanggan secara konsisten dengan melakukan upaya perbaikan kualitas. Sebagai pedoman perilaku kerja, nilai-nilai perusahaan antara lain pengendalian biaya secara efektif, diversifikasi bahan baku, produk dan layanan serta perbaikan kualitas peralatan, proses dan kerja sama tim yang solid akan terus dilaksanakan pada tahun 2016. The Company will keep its strategy to provide better quality products to the satisfaction of its customers consistently through product quality improvement. The Company’s values as guidance in work behavior namely effective cost control, raw material diversification, product and service quality improvement applications, lean processes and teamwork will be continued to be applied in 2016. Selanjutnya pada tahun 2016, kinerja penjualan masih sulit untuk diprediksi. Penjualan bersih diharapkan dapat bertahan dari dampak negatif persaingan harga yang terjadi pada industri yang juga diakibatkan oleh penurunan harga bahan baku. Tantangan yang dihadapi oleh Perseroan juga antara lain upaya untuk mempertahankan posisi pasar di tengah kondisi yang kurang bersahabat. Sales performance in 2016 will be difficult to estimate. Net sales are expected to continue to be affected negatively by competitive price in this industry, which is made possible by the decline in raw material prices. The challenge for the company is to able to maintain a position in the market during this difficult period. Pada tahun 2016, Perseroan akan melanjutkan perbaikan profitabilitas dan kinerja dengan meningkatkan efisiensi dan kemampuan untuk meraih setiap peluang yang ada. Perseroan juga akan menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang dapat mendukung Perseroan untuk lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. In 2016, the Company will continue to improve profitability and performance through perfection of its efficiency and agility to seize opportunities. While maintaining good relations with customers will also help the Company to be more sensitive to market changes. Rasio Keuangan Financial Ratio Perseroan menjaga tingkat rasio hutang terhadap aset atau kemampuan membayar hutang dalam kondisi yang terjaga. Hingga 31 Desember 2015, rasio hutang terhadap aset yaitu 37,32% dari 42,37% yang dibukukan tahun 2014. The Company maintains debt to assets ratio or ability to pay liabilities under manageable conditions. On December 31, 2015, debt to assets ratio was 37.32% from 42.37% ratio booked in 2014. Solvabilitas Solvency Kemampuan Perseroan memenuhi Liabilitas ditunjukkan oleh kemampuan Perseroan dalam melunasi seluruh kewajibannya yang diukur dengan membandingkan jumlah Total Liabilitas terhadap jumlah Ekuitas dan Aset. The Company’s solvency is reflected from the Company’s ability to settle its obligations measured by comparing its Debt to Equity. Hingga 31 Desember 2015, total Debt to Equity Ratio (DER) mengalami penurunan dari 73,51% pada tahun 2014 menjadi 59,53% pada tahun 2015. Di sisi lain rasio EBITDA juga mencatat sedikit penurunan dari 17,35% pada tahun 2014 menjadi 17% pada tahun 2015 yang mengindikasikan kemampuan Perseroan dalam membayar hutang semakin membaik. As of December 31, 2015, total Debt to Equity Ratio (DER) of the Company decreased from 73.51% in 2014 to 59.53% in 2015. On the other side, EBITDA ratio also slightly declining from 17.35% in 2014 to 17% in 2015 that showed an improvement in the ability to settle the Company’s debt. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 83 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Imbal Hasil Terhadap Aset Return on Assets (ROA) Rasio Imbal Hasil Terhadap Aset mengalami penurunan dari 5,33% pada tahun 2014 menjadi 3,57% pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan laba bersih jika dibandingkan tahun 2014. Return on Assets (ROA) ratio decreased from 5.33% booked in 2014 to 3.57% in 2015. Decrease in return on assets ratio was contributed from the decrease of net income compared to 2014 Imbal Hasil Ekuitas Return on Equity (ROE) Rasio Imbal Hasil Terhadap Ekuitas menurun dari 9,24% yang dibukukan pada tahun 2014 menjadi 5,69% pada tahun 2015. Penurunan rasio imbal hasil terhadap ekuitas merupakan dampak dari penurunan laba bersih jika dibandingkan tahun 2014. Return on Equity ratio decreased from 9.24% booked in 2014 to 5.69% in 2015. Decrease in return on equity ratio was contributed from the decrease of net income compared to 2014 Tingkat Kolektabilitas Piutang Receivables Collection Period Hingga akhir tahun 2015, tingkat kolektabilitas piutang mengalami perbaikan dari 53 hari pada tahun 2014 menjadi 51 hari pada tahun 2015. Perbaikan tersebut didorong oleh penerapan disiplin dalam penagihan piutang. As end of 2015, the collection period was improving from 53 days in 2014 to 51 days in 2015. Increase was caused by exercising discipline in collection of receivables. Struktur Modal Capital Structure Struktur modal merupakan proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja Perseroan, apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham. Capital structure is the proportion or ratio in determining the fulfillment of the Company’s expenditures, whether by way of using debt, equity, or by issuing shares. 84 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Pada akhir tahun 2015, struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut: At the end of 2015, the capital structure of the Company was shown below: 2014 Keterangan Total Liabilitas 2015 Kontribusi (%) Contribution (%) 108.901 37.32 Liabilitas Jangka Pendek 56.518 Liabilitas Jangka Panjang 52.383 (disajikan kembali) (Restated) Kontribusi (%) Contribution (%) Description 130.628 42.37 Total Liabilities 19.37 77.282 25.07 Current liabilities 17.95 53.346 17.30 Non current liabilities Ekuitas 182.934 62.68 177.691 57.63 Equity Total Ekuitas dan Pinjaman 291.835 100.00 308.318 100.00 Total Equity and Liabilities dalam ribuan USD/in thousand USD Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Management Policy on Capital Structure Struktur modal merupakan aspek penting dalam pengelolaan keuangan Perseroan. Kebijakan manajemen atas struktur modal menggambarkan kebijakan manajemen terhadap sumber pembiayaan usaha. Manajemen memiliki beberapa pilihan atas porsi pendanaan yaitu apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham baru. The capital structure is an important aspect of company’s financial management. The management policy on capital structure reflects the management policy on the funding sources. The management has several options on the funding portion, which is by using debt, equity, or by issuing new shares. Pengelolaan risiko likuiditas juga dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, dan kesiapan menjaga posisi pasar. Perseroan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan dengan mempertahankan pemberi pinjaman yang memberikan manfaat maksimal bagi Perseroan dan Entitas Anak. Liquidity risk management is also conducted by monitoring the maturity profile of loans and funding sources, maintaining balance sufficiency as well as readiness in maintaining market positioning. The Company and its Subsidiary maintain their ability to get financing by retaining fund provider that gives maximum benefits to the Company and its Subsidiary. Ikatan Material Atas Investasi Barang Modal Material Bond on Capital Goods Investment Selama tahun 2015, tidak ada ikatan material atas investasi barang modal yang dibukukan oleh Perseraon. In 2015, there was no material bond towards investment capital goods recorded by the Company. Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Facts Subsequent Accounting Reports Tidak ada informasi/kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan interim yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan hingga 31 Desember 2015. There was no information/significant event after the date of interim financial reporting that gives significant effect to the financial statements as of December 31, 2015. Kebijakan Pembagian Dividen Dividend Distribution Policy Dalam Rapat Pemegang Saham tahunan tanggal 25 Juni 2014, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No. 38 dari Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris public di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen At the Annual General Shareholders’ Meeting as stated in notarial deed No. 38 dated June 25, 2015 of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public notary in Jakarta, the shareholders have approved the distribution of cash Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 85 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tunai untuk tahun buku 2014 sejumlah Rp45.000 juta atau setara USD3.377.617 atau Rp100 per saham dan cadangan ditentukan Rp500 juta (setara USD37.530) sebagai cadangan umum. Dividen dibagikan kepada pemegang saham tanggal 29 Juli 2015. dividends for financial year of 2014 amounting to Rp 45,000 million or equivalent to USD 3,377,617 or Rp 100 per share and appropriate Rp 500 million (equivalent to USD 37,530) for general reserve. The dividends were paid to shareholders on July 29 2015. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang/ Modal Material Information Regarding Investments, Expansion, Divestment, Acquisitions and Restructuring Debt /Capital Perseroan tidak memiliki Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang/Modal di tahun 2015. The Company does not have Material Information Regarding Investments, Expansion, Divestment, Acquisitions and Restructuring Debt/Capital in 2015. Transaksi Benturan Kepentingan dan Transaksi Pihak Berelasi Conflict of Interest Transactions and Transactions with Affiliates Hingga 31 Desember 2015, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak berelasi. As of December 31, 2015, there was no conflict of interest transactions and/or affiliated transactions. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Changes in Legislation Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan dengan dampak signifikan terahdap bisnis Perseroan. Throughout 2015, there was no legislation amendment that significantly affected the Company’s business activities. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berlaku di Tahun Buku Berjalan Changes in Accounting Policy Applied in Recent Fiscal Year Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. • PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja • PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan • PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset • PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian • PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran • PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan • PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian • PSAK 66, Pengaturan Bersama • PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan • dalam Entitas Lain • PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar • ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat In the current year, the Company adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015. • PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements • PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements 86 • • • • • • • • • • • PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interest in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurement ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Perseroan juga akan menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang dapat mendukung Perseroan untuk lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. While maintaining good relations with customers will also help the Company to be more sensitive to market changes. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 87 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 90 Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola Perusahaan yang Baik Statements of Good Corporate Governance Commitment 92 GCG Assessment Good Corporate Governance Assessment 92 Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola Good Corporate Governance Mechanism And Structure 93 Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings Of Shareholders 94 Keputusan RUPS Tahunan 2015 Annual GMS Resolution 2015 96 Keputusan RUPS Luar Biasa 2015 Extraordinary GMS 2015 Resolution 96 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan Pengendali Hingga Pemegang Saham 97 Individu Information About Controlling And Majority Shareholders Until Individual Shareholders 97 Dewan Komisaris Board Of Commissioners 100 Direksi Board of Directors 106 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Assessment Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 107 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Remuneration Policy 107 Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham Utama/Pengendali Affiliations Among Board Of Commissioners And Board Of Directors Members With Majority/ Controlling Shareholders 108 Komite Audit Audit Committee 114 Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration And Nomination Committee 117 Sekretaris Perusahan Corporate Secretary 120 Audit Internal Internal Audit 125 Manajemen Risiko Risk Management 131 Whistleblowing System Whistleblowing System 132 Insider Trading Policy 4 Insider Trading Policy 89 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Pernyataan Terhadap Komitmen Tata Kelola Perusahaan yang Baik Statements of Good Corporate Governance Commitment Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) diwujudkan dalam seluruh aspek Perseroan dan telah terbukti mampu mendorong kinerja Perseroan yang tetap stabil di tengah kondisi ekonomi dan industri yang penuh tantangan. Good Corporate Governance (GCG) practice manifested in all aspects of the Company has proven succeed in driving the Company’s stable performance amidst challenging economic and industry landscape. Perseroan menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan Perseroan dan membina hubungan dengan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Komitmen terhadap penerapan GCG bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan serta meningkatkan kepercayaan kepada Perseroan untuk membangun bisnis yang unggul serta kompetitif secara berkelanjutan. The Company upholds GCG principle in operating the Company and engaging with our shareholders and stakeholders as well. Commitment towards GCG implementation is aimed to create added-value for shareholders and stakeholders as well as to strengthen their trusts for the Company to build strong and competitive business in ongoing basis. Prinsip GCG yang diterapkan dalam aktivitas bisnis seharihari mengadaptasi best practice di industri serta telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diberlakukan oleh pihak berwenang di Indonesia, antara lain UU No. 40 of 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bapepam – LK (atau telah berganti menjadi OJK) No. KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Perusahaan Terbuka dan Pedoman GCG Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). The GCG practice applied in day to day activities adapts best practice from industry and complies several regulation prevailed by Indonesian authorities regarding GCG implementation, namely, Law No 40 of 2007 on Limited Company, Bapepam – LK (recently known as OJK) Regulation No. KEP-134/BL/2006 regarding Annual Report Submission Obligation for Listed Company and Indonesia GCG Manual published by National Committee of Governance Policy (KNKG). 90 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Sebagai salah satu perusahaan terbuka, selain kewajiban pelaporan, Perseroan juga menjadi subyek dari beberapa peraturan OJK lainnya, antara lain: • POJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. • POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. • POJK No.34/POJK.04/2014 tentang Prosedur Nominasi dan Remunerasi Perusahaan Terbuka, dan • POJK No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Terbuka. • POJK No. 21/POJK.04/2014 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. • POJK No. 8/POJK.4/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. • POJK No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Komite Audit. • POJK No.56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Penyusunan Unit Audit Internal. As a listed company, besides reporting obligation, the Company is also the subject of other OJK Regulations, among others: • POJK No. 32/POJK.04/2014 regarding General Meetings of Shareholders Schedule and Implementation for Listed Company. • POJK No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Listed Company. • POJK No. 34/POJK.04/2014 regarding Nomination and Remuneration in Listed Company, and • POJK No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary in Listed Company. • POJK Number 21/POJK.04/2014 regarding Code of Good Corporate Governance in Listed Company. • POJK Number 8/POJK.4/2015 regarding Website of Listed Company. • POJK Number 55/POJK.04/2015 regarding Audit Committee Establishment and Implementation. • POJK Number 56/POJK.04/2015 regarding Internal Audit Unit Establishment and Preparation. Selain peraturan-peraturan tersebut, praktik GCG di Perseroan juga mengadaptasi prinsip GCG, antara lain Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi dan Kewajaran (TARIF). Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman GCG di Indonesia, prinsip-prinsip tersebut antara lain: In addition to these regulations, GCG implementation in the Company also applies the GCG principle of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness (TARIF). As stated in Indonesian GCG best practice, the principles are as follows: 1.Transparansi: keterbukaan dalam proses pengambilan kebijakan dan penyampaian informasi yang material dan relevan mengenai Perseroan. 1. Transparency: openness in decision-making process and in disclosing material and relevant information about the Company. 2.Akuntabilitas: kejelasan fungsi dan tanggung jawab organ perseroan di mana Perseroan dapat dijalankan secara efektif. 2. Accountability: clarified functions and responsibilities of corporate bodies so that the Company can be operated effectively. 3.Tanggung Jawab: Kesesuaian pengelolaan Perseroan dengan peraturan perundang-undangan dan praktik korporasi yang sehat. 3. Responsibility: Compliance of the Company’s management towards Laws and sound corporate principles. 4.Independensi: Kondisi khusus di mana Perseroan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 4. Independency: Particular condition where the Company is professionally managed without conflict of interests and intervention from other parties that may violate the Law. 5.Kewajaran: keadilan dan kesetaraan serta perlakuan yang adil kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan dalam setiap hak dan komitmen yang berasal dari perjanjian hukum dan perundang-undangan. 5. Fairness: justice and equality as well as fair treatment to Shareholders and Stakeholders for any right and commitment occurred from legal contracts and law. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 91 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan GCG Assessment Good Corporate Governance Assessment Untuk mengevaluasi praktik GCG di Perseroan, Perseroan melaksanakan GCG Self-Assessment secara berkala. GCG Assessment digunakan sebagai ukuran terhadap implementasi GCG di Perseroan terkait pemenuhan ketentuan serta mengukur best practice praktik GCG di perseroan. Berdasarkan hasil GCG Self-Assessment tersebut, skor yang dicapai oleh Perseroan sebagai berikut: To evaluate GCG implementation in the Company, the Company conducted GCG Self-Assessment periodically. This GCG assessment is used to measure the GCG implementation in the Company that has fulfilled the requirements and also measure the GCG implementation best practices. Based on the GCG Self-Assessment result, the score is as follows: Aspek yang Dinilai Assessed Aspects Skor Maksimal (dalam persen) Maximum Score (in per cent) Capaian Skor (dalam persen) Achievement Score(in per cent) Hak/Tanggung Jawab Pemegang Saham Right/Responsibility of Shareholders 20 14 Kebijakan GCG Good Corporate Governance Policy 15 14 Praktik GCG Good Corporate Governance practices 30 20 Keterbukaan Informasi Information Disclosure 20 16 Audit 15 14 100 79 Capaian Achievement Nilai Maksimal Maximum Score Jumlah Total Pencapaian dan Peringkat Achievement and Rank Tingkat Level 1 90x100 Sangat Baik/Very Good 2 75x90 Baik/Good 3 50x60 Cukup Baik/Good Enough 4 60x75 kurang baik/Poor 5 x50 Sangat Kurang Baik/Very Poor Mekanisme Dan Struktur Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Mechanism And Structure Perseroan memperkuat mekanisme dan struktur tata kelola perusahaan guna menjamin akuntabilitas dalam proses bisnis serta mendorong hubungan check and balances antara seluruh organ Perseroan. The Company consistently enhances corporate governance mechanism and structure to assure accountability on the business process as well as to drive check and balances relationship among the corporate bodies. Untuk mengelola perusahaan berdasarkan prinsip GCG, Perseroan merancang struktur dan mekanisme Tata Kelola perusahaan yang terdiri dari organ utama dan organ To run the Company under GCG principle, the Company designs Corporate Governance structure and mechanism comprising of primary bodies and supporting bodies. 92 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility pendukung. Organ GCG Utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan Audit Komite serta Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai Komite di bawah Dewan Komisaris. Organ utama tersebut didukung oleh organ GGC pendukung misalnya fungsi Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan. Mekanisme GCG dijelaskan sebagai berikut: Primary GCG bodies are General Meetings of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, and Nomination and Remuneration Committee as Committee under the Board of Commissioners. The primary bodies are also supported with GCG supporting bodies such as Internal Audit function and Corporate Secretary. The GCG mechanism is illustrated below: RUPS General Meeting of Shareholder ORGAN PERSEROAN Corporate Body Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committe Direksi Board of Director Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary ORGAN PENDUKUNG Supporting Body Komite Nominasi dan Remunerasi Internal Audit (SPI) Internal Control Unit Seluruh organ Perseroan tersebut bekerja sama sesuai dengan peraturan dan pedoman GCG dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Perseroan juga mewajibkan seluruh organ Perseroan untuk membuat rencana kerja dan menyampaikan laporan pelaksanaan pekerjaan setiap akhir tahun untuk mengevaluasi realisasi program kerja. All of these bodies are working together according to GCG regulation and guideline, with distinctive duty and responsibility. The Company also regulates the GCG bodies to prepare working plan and submit activity report in every end of year to evaluate realization of the working program. Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings Of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kewenangan tertinggi di Perseroan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah di mana Manajemen yang diwakili oleh Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham mengenai pelaksanaan tugas selama tahun buku berjalan. General Meetings of Shareholders (GMS) is the highest authority in the Company whose authority is not delegated either to Board of Commissioners or Board of Directors. The GMS is a forum where the Management, represented by Board of Commissioners and Board of Directors, present accountability report to the Shareholders regarding their duties implementation in current fiscal year. Perseroan sebagai perusahaan publik, terus berupaya konsisten untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta kewajaran. Salah satu As a publicly listed company, the Company drives consistent Good Corporate Governance (GCG) principle implementation by promoting transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. One of GCG principle implementation efforts was carried out in Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 93 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan upaya penerapan prinsip GCG dilakukan Perseroan melalui penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang merupakan wadah di mana Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja Perseroan kepada pemegang saham. Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) as forum where the Board of Commissioners and Board of Directors reported and accounted performance of the Company to the shareholders. Terdapat 2 jenis RUPS yang diselenggarakan yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan (RUPST) merupakan RUPS rutin sedangkan RUPS Luar Biasa yang dapat diselenggaran sewaktu-waktu jika dianggap perlu. There are two types of GMS that can be held, Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS (AGMS) is a routine GMS while Extraordinary GMS may be held at any time if considered necessary. Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (untuk selanjutnya disebut “RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (untuk selanjutnya disebut “RUPSLB”) pada hari Kamis, tanggal 25 Juni 2015 bertempat di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. The Company had organized Annual General Meetings of Shareholders (hereinafter shall be referred as “AGMS”) and Extraordinary General Meetings of Shareholders (hereinafter shall be referred as “EGMS”) in Thursday, June 25, 2015 located at Mulia Hotel, Senayan, Jakarta. Keputusan RUPS Tahunan 2015 Annual GMS Resolution 2015 Keputusan Agenda Pertama Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun buku 2014 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material.” First Agenda Resolution Approved and accepted Annual Report from the Board of Directors regarding condition and management of the Company throughout fiscal year 2014 including Board of Commissioners Supervisory Duty Report for fiscal year ended on December 31, 2014 and legalized Financial Statements for years ended on December 31, 2014 as had been audited by Public Accountant Firm OSMAN BING Satrio & Eny with “unqualified” opinion in all material aspects. Keputusan Agenda Kedua Menyetujui penggunaan laba bersih untuk Tahun Buku 2014, sebagai berikut: (a)Sejumlah Rp500.000.000 (lima ratus juta Rupiah) untuk dana cadangan wajib. (b)Dividen untuk tahun buku 2014 adalah sebesar Rp100 per saham. Second Agenda Resolution Approved net income distribution for Fiscal Year 2014, as follows: a) Rp500,000,000 (five hundred million) for mandatory reserves. b) Dividend for fiscal year 2014 was Rp100 per share. Keputusan Agenda Ketiga Menyetujui: (a) Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tahun buku 2019, yaitu sebagai berikut: Third Agenda Resolution Approved: a) Change to Board of Commissioners and Board of Directors composition since this Annual GMS closing until closing of Annual GMS in fiscal year 2019, as follows: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen 94 : Cenk Alper : Ali Çaliskan : Emine Duygu Kirca : Adil Ilter Turuan : Andreas Lesmana Board of Commissioners President Commissioner : Cenk Alper Commissioner: Ali Çaliskan Commissioner : Emine Duygu Kirca Independent Commissioner : Adil Ilter Turuan Independent Commissioner : Andreas Lesmana Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur independen : M. Zeki Kanadikirik : Ufuk Uzel : Volkan Ozkan : R. Wahyu Yuniarto : Tatang Darmawidjaja : Mehmet Mesut Ada : Mehmet Tanju Ula Board of Directors President Director : M. Zeki Kanadikirik Director : Ufuk Uzel Director: Volkan Ozkan Director: R. Wahyu Yuniarto Director: Tatang Darmawidjaja Director : Mehmet Mesut Ada Independent Director : Mehmet Tanju Ula (b)Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Corporate Secretary dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan berkenaan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. b)Delegated authority to the Board of Directors and/or Corporate Secretary with substitutive rights to restate resolution regarding change to Board of Commissioners and Board of Directors members before the Notary and later reports to Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia. Keputusan Agenda Keempat Menyetujui penetapan gaji dan/atau tunjangan lainnya untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan ketentuan sebagai berikut: Fourth Agenda Resolution Approved stipulation of salary and/or other allowances for Board of Commissioners and Board of Directors members with following details: 1. Menyetujui penetapan gaji dan tunjangan lain dan bonus bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2015 yang seluruhnya berjumlah net Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta Rupiah), dan menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan pengalokasian besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dari jumlah total tersebut. 1. Approved stipulation salary and other allowances and bonus for all Board of Commissioners members for 2015 that amounted net Rp700,000,000 (seven hundred million Rupiah), and approved authority delegation to the Board of Commissioners to approve allocation of salary and other allowance amount for Board of Commissioners member, individually, from the total amount. 2. Menyetujui penetapan gaji dan tunjangan lain dan bonus bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun 2015 yang seluruhnya berjumlah net Rp.12.000.000.000,(dua belas milyar Rupiah), dan menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan pengalokasian besarnya gaji dan tunjangan lainnya dan masing-masing anggota Direksi dari jumlah total tersebut. 2.Approved stipulation of salary and other allowances and bonus for Board of Directors members for 2015 that amounted net Rp12,000,000,000 (twelve billion Rupiah) and approved authority delegation to the Board of Commissioners to stipulate allocation of salary and other allowance amount and Board of Directors member, individually, from the total amount. Keputusan Agenda Kelima Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (afiliasi dari Deloitte) sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015, serta menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut. Fifth Agenda Resolution Approved appointment of Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny (affiliation of Deloitte) as Public Accountant to Audit Financial Statements for Fiscal Year 2015, and approved authority delegation to the Board of Commissioners to stipulate amount fee for the Public Accountant Firm. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 95 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Keputusan RUPS Luar Biasa 2015 Extraordinary GMS 2015 Resolution Keputusan Rapat Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Corporate Secretary untuk menyatakan kembali keputusan perubahan Anggaran Dasar tersebut di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Meeting Resolution Approved Articles of Association amendment and delegated authority to the Board of Directors and/or Corporate Secretary to restate resolution regarding change to Board of Commissioners and Board of Directors members before the Notary and later reports to Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia. Realisasi Keputusan RUPST dan RUPSLB 2015 Realization of AGMS and EGMS Resolution 2015 Seluruh keputusan RUPS dan RUPSLB telah direalisasikan sepenuhnya pada tahun buku 2015. In 2015, all of the AGMS and EGMS Resolution has been completely realized in fiscal year 2015. Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan Pengendali Hingga Pemegang Saham Individu Information About Controlling And Majority Shareholders Until Individual Shareholders Hingga 31 Desember 2015, Pemegang Saham Mayoritas Perseroan adalah Kordsa Global (yang juga merupakan Pemegang Saham Pengendali), perusahaan terbuka yang terdaftar di Istanbul Stock Exchange dengan kepemilikan saham 60,21% dan Robby Sumampow dengan kepemilikan saham 23,92%. As of December 31, 2015, Majority Shareholders (also Controlling Shareholders) of the Company is Kordsa Global, a publicly listed company at Istanbul Stock Exchange with 60.21% shares ownership and Robby Sumampow with 23.92% shares ownership Pemegang Saham Utama dan Pengendali Sampai Kepada Pemilik Individu Controlling And Majority Shareholders up to Individual Owner 15,87% 23,39% Kordsa Global Robby Sumampow 60,21% 96 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Dewan Komisaris Board Of Commissioners Dewan Komisaris merupakan organ perseroan dengan tugas dan kewenangan di bidang pengawasan terhadap aktivitas pengelolaan yang dilaksanakan oleh Direksi. Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran secara kolektif terhadap Direksi. Board of Commissioners is corporate body with supervisory duty and authority towards the managerial activity run by the Board of Directors. The Board of Commissioners acts collegially in carrying out supervisory and advisory duties to the Board of Directors. Komposisi Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) anggota. Seluruh Komisaris diangkat oleh RUPS dan masa jabatan dimulai sejak penutupan RUPS hingga penutupan RUPS pada tahun buku kelima sejak tanggal pengangkatan. Anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali setelah masa jabatan berakhir. RUPS memiliki kewenangan untuk memberhentikan seluruh anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu sebelum masa jabatan berakhir dengan menyampaikan alasan pemberhentian tersebut. Board of Commissioners Composition According to Articles of Association, Board of Commissioners comprises at least 3 (three) Commissioners. Member of BOC is appointed by GMS and the assignment is started as from the closing of GMS until the closing of GMS of the fifth year after their appointment date. Members of Board of Commissioners can be reappointed after their tenure end. The GMS can dismiss any member of Board of Commissioner at any time before their tenure end by declaring the reason of such dismissal. Meskipun demikian, anggota Komisaris yang bersangkutan memiliki kesempatan untuk menyampaikan pembelaan di hadapan RUPS. Bagi Komisaris Independen, masa jabatan maksimum adalah selama 2 periode. However, the concerning commissioner shall have a chance to defense her/himself in the meeting. For Independent Commissioner, the maximum tenure shall be 2 periods. Dewan Komisaris juga terdiri dari anggota independen yaitu Komisaris Independen yang berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali dan mayoritas. Komisaris Independen tidak memiliki benturan kepentingan atau hal lain yang dapat mempengaruhi independensi mereka. The Board of Commissioners also has independent member as Independent Commissioner, appointed from independent party against the controlling and majority shareholders. Independent Commissioner also does not have other conflicting interest or issue that may influence his independency. Komposisi Dewan Komisaris hingga 25 Juni tahun 2015, sebagai berikut: Composition of Board of Commissioner until June 25, 2015 is as below: Nama Name Robby Sumampow Jabatan Position Presiden Komisaris/President Commissioner Cenk Alper Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner Ali Çaliskan Komisaris/Commissioner Ievan Daniar Sumampow Komisaris/Commissioner Bulent Arasli Komisaris/Commissioner Hakan Oker Komisaris/Commissioner Mehmet Nurettin Pekarun Komisaris/Commissioner Mehmet Mesut Ada Komisaris/Commissioner Eko Satriono Komisaris/Commissioner Adil Ilter Turan Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Komisaris Independen/Independent Commissioner 97 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Nama Name Jabatan Position Sertan Ozan Komisaris Independen/Independent Commissioner Ivan Sulistyo Komisaris Independen/Independent Commissioner Mehmet Tanju Ula Komisaris Independen/Independent Commissioner Masa Jabatan anggota Dewan Komisaris telah diselesaikan dengan baik dan Perseroan menyampaikan terima kasih atas kontribusi seluruh anggota Dewan Komisaris. The period of office of the BOC has completed and the Company expressed its gratitude for the services of the BOC members. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2015, komposisi Dewan Komisaris mengalami perubahan sebagai berikut: Pursuant to decision of Annual General Meeting of Shareholders dated June 25th 2015, the composition of the Board of Commissioners is as follow: Nama Name Jabatan Position Cenk Alper Presiden Komisaris/President Commissioner Ali Çaliskan Komisaris/Commissioner Emine Duygu Kirca Komisaris/Commissioner Adil Ilter Turan Komisaris Independen/Independent Commissioner Andreas Lesmana Komisaris Independen/Independent Commissioner Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.Mengawasi jalannya pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan advokasi dan persetujuan bila dipandang perlu berkenaan dengan kebijakan Direksi demi kepentingan Perseroan, serta menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.Mengikuti perkembangan kinerja Perusahaan dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran kinerja yang drastis yang dapat memberikan dampak materiil terhadap aktivitas usaha Perseroan disertai dengan solusi yang tepat yang harus diambil oleh Direksi. Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities Pursuant to Article of Association, Board of Commissioners has following duties and responsibilities: 1.Supervising the Company management conducted by the Directors and providing advocacy and approval, if considered necessary, related to the Directors’ policies for the Company’s interest, as well as performing all duties, authorities, and responsibilities in compliance with the Company’s articles of association, resolutions of the GMS, and applicable laws and regulations. 2.monitoring the Company’s performance and promptly reporting to the GMS should the Company performance show a drastic signs of downtrend which will give material impact to the Company’s business activity along with relevant solutions to be taken by the Board of Directors. Komisaris Independen dan Pernyataan Independensi Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, ketentuan jumlah Komisaris Independen paling kurang 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Independent Commissioner and Board of Commissioners Independency Statement Pursuant to OJK Regulation Number 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Company, Independent Commissioner member is governed at least 30% of total Board of Commissioners 98 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Hingga 31 Desember 2015, Perseroan telah memenuhi ketentuan tersebut dengan mengangkat 2 (dua) orang Komisaris Independen. members. As of December 31, 2015, the Company has complied with the regulation by appointing 2 (two) Independent Commissioners. Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Untuk mengembangkan kompetensinya, seluruh anggota Dewan Komisars telah berpartisipasi dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan kompetensi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan jabatan masing-masing. Board of Commissioners Competency Development Program To develop their competencies, the Board of Commissioners members participated in various training and development programs based on each competency and job profile requirement. Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengikuti Pelatihan Fungsional/Teknis serta Pelatihan Nilai–Nilai Utama dengan rincian sebagai berikut: In 2015, the Board of Commissioners participated in Functional/Technical Training and Core Value Training with details as follows: Pelatihan Fungsional/Teknis Functional/Technical Training Pelatihan Nilai-Nilai Utama Core Value Training Total Productivity Management Workshop Leadership Skills and Team Building Productivity Improvement Entrepreneurship Lean & Total Productivity Management Management Blue Ocean Strategy Sessions for Composites and Construction Negotiation Skills Rapat Dewan Komisaris Sebagai bagian dari pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat rutin Dewan Komisaris untuk mendiskusikan berbagai isu terkait fungsi pengawasan dan pemberian nasihat di Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris dan dapat digantikan oleh anggota Dewan Komisaris lainnya jika Presiden Komisaris berhalangan hadir. Board of Commissioners Meeting As part of Board of Commissioners’ duty implementation, the Board of Commissioners organizes regular meeting to discuss several issues related with supervisory and advisory functions in the Company. According to Articles of Association, the Board of Commissioners Meeting is chaired by President Commissioner and may be replaced by other BOC members if the President Commissioner is absent. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris hanya dapat dilakukan apabila kuorum kehadiran mencapai lebih dari 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili secara sah dalam rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir memiliki (1) satu hak suara. Notulen rapat Dewan Komisaris dapat disiapkan oleh seseorang yang hadir dan ditunjuk oleh Ketua Rapat dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan satu anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk tujuan tersebut. Notulen Rapat Dewan Komisaris juga dapat disiapkan oleh Notaris. Decision making process in the meeting is only legitimate only if the quorum is more than 50% of the total number of Commissioners who are present or by proxy. Each member of the Board of Commissioners is entitled to cast 1 (one) vote. Minutes of meeting of Board of Commissioners may be prepared by a person appointed by the Chairman of the meeting, and signed by the Chairman plus another member of Board of Commissioners who attends the meeting and is assigned to do so. Minutes of meeting of BOC may also be prepared by a Notary. Selama tahun 2015, Frekuensi dan tingkat kehadiran Rapat Dewan Komisaris, sebagai berikut: In 2015, the Board of Commissioners meeting frequency and attendance are as follows: Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 99 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Periode 1 Januari 2015 – 25 Juni 2015 January 1, 2015 - June 25, 2015 period: Nama Name Jabatan Position Jumlah Rapat Total Meetings Kehadiran Attendance Persentase Kehadiran Attendance Percentage Presiden Komisaris/ President Commissioner 2 2 100% Cenk Alper Wakil Presiden Komisaris/ Vice President Commissioner 2 2 100% Ali Çaliskan Komisaris/Commissioner 2 2 100% Ievan Daniar Sumampow Komisaris/Commissioner 2 2 100% Bulent Arasli Komisaris/Commissioner 2 2 100% Hakan Oker Komisaris/Commissioner 2 2 100% Mehmet Nurettin Pekarun Komisaris/Commissioner 2 2 100% Mehmet Mesut Ada Komisaris/Commissioner 2 2 100% Eko Satriono Komisaris/Commissioner 2 2 100% Adil Ilter Turan Komisaris Independen/ Independent Commissioner 2 2 100% Sertan Ozan Komisaris Independen/ Independent Commissioner 2 2 100% Ivan Sulistyo Komisaris Independen/ Independent Commissioner 2 2 100% Mehmet Tanju Ula Komisaris Independen/ Independent Commissioner 2 2 100% Jabatan Position Jumlah Rapat Total Meetings Kehadiran Attendance Persentase Kehadiran Attendance Percentage Cenk Alper Presiden Komisaris/ PresidentCommissioner 1 1 100% Ali Çaliskan Komisaris/Commissioner 1 1 100% Emine Duygu Kirca Komisaris/Commissioner 1 0 0% Adil Ilter Turan Komisaris Independen/ Independent Commissioner 1 1 100% Andreas Lesmana Komisaris Independen/ Independent Commissioner 1 1 100% Robby Sumampow Periode 25 Juni 2015 – 31 Desember 2015 June 25, 2015 - December 31, 2015 period: Nama Name Direksi Board Of Directors Pengelolaan Perseroan merupakan tugas dari Direksi. Sebagai Organ Perseroan, Direksi memiliki tanggung jawab khususnya dalam mengelola Perseroan serta pencapaian target Perseroan sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggara Perusahaan (RKAP). Direksi bekerja secara kolektif dengan pembagian tugas antar Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Management of the Company becomes main duty of Board of Directors. As a corporate body, the Board of Directors holds primary responsibility in managing the Company as well as achievement of the Company’s target as stated in Budget Plan (RKAP). The Board of Directors works collegially with particular duties for each Director as regulated in Article of Association. 100 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Komposisi Direksi Direksi terdiri dari sedikitnya tiga orang, masing-masing diangkat melalui mekanisme RUPS untuk jangka waktu tertentu terhitung sejak ditutupnya RUPS pada tahun pengangkatan mereka sampai dengan penutupan RUPS tahun kelima setelah tanggal pengangkatan mereka. RUPS dapat memberhentikan anggota Direksi setiap saat jika keputusan yang diambil Direksi bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Board of Directors Composition The Board of Directors comprises of minimum three members, and each of them is appointed through GMS mechanism for a certain period of time commencing from the closing of GMS in which they were appointed until the closing of the GMS of the fifth year after their appointment date. GMS reserves the right to dismiss any member of Board of Directors at any time if his/her decision is found to be collided with the Company’s interest and prevailing laws and regulations. Hingga 31 Desember 2015, Direksi terdiri dari 7 (tujuh) anggota termasuk 1 (satu) Direktur Independen, sesuai peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Surat Keputusan Direksi No. KEP-00001/BEI/01/2014 Peraturan No.I-A Nomor. III.1.5 tanggal 20 Januari 2014 mengenai Direktur Independen dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon Direktur Independen. As of December 31, 2015, Board of Directors comprised of 7 (seven) Directors including 1 (one) Independent Director, as regulated under PT Bursa Efek Indonesia (IDX) Board of Directors Decree No. KEP-00001/BEI/01/2014 Regulation No. I-A No. III.1.5 dated January 20, 2014 concerning Independent Director and other requirements that have to be complied by Independent Director candidate. Komposisi Direksi hingga 25 Juni tahun 2015, sebagai berikut: Composition of Board of Directors until June 25, 2015 is as below: Nama Name Jabatan Position Nuri Refik Duzgoren Presiden Direktur/President Director Emine Duygu Kirca Direktur/Director Fatma Arzu Ergene Direktur/Director Ong Liong Tik Direktur/Director Reza Herman Surjaningrat Direktur/Director Iefenn Adrianne Sumampow Direktur/Director Ibrahim Haluk Kaban Direktur Independen/Independent Director Masa Jabatan anggota Direksi telah diselesaikan dengan baik dan Perseroan menyampaikan terima kasih atas kontribusi seluruh anggota Direksi. The period of office of the BOD has completed and the Company expressed its gratitude for the services of the BOD members. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2015, komposisi Direksi adalah sebagai berikut: Pursuant to decision of Annual General Meeting of Shareholders dated 25 June 2015, the new composition of Board of Directors is as follow: Nama Name Mehmet Zeki Kanadikirik Jabatan Position Presiden Direktur/President Director Ufuk Uzel Direktur/Director Volkan Ozkan Direktur/Director Wahyu Yuniarto Direktur/Director Tatang Darmawidjaja Direktur/Director Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 101 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Nama Name Jabatan Position Mehmet Mesut Ada Direktur/Director Mehmet Tanju Ula Direktur Independen/Independent Director Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi Perseroan secara kolektif memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengelola Perseroan sesuai dengan arahan Pemegang Saham; 2. Melaksanakan sistem pengendalian internal, tata kelola Perseroan yang baik, dan mengelola dan melindungi aset Perseroan; 3. Mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi juga telah melakukan pembagian tugas untuk masing-masing anggota Direksi, sebagai berikut: Board of Directors’ Duties and Responsibilities Board of Directors has collegial duties and responsibilities, as follows: 1. Performing the Company’s management in compliance with the Shareholders’ guidance ; 2.Performing internal control system, good corporate governance, and managing as well as protecting the Company’s assets; 3.Representing the Company within and outside of the court. The Board of Directors also segregates particular duty for each Director according to each position, among others: Presiden Direktur 1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi tugas setiap unit usaha Perseroan dan mewujudkan visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja Perseroan. 2. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional bidang produksi, pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan dan anak perusahaan; 3. Menyelaraskan seluruh inisiatif internal Perseroan serta memastikan peningkatan daya saing Perusahaan dan upaya untuk mengatasi tantangan pasar. 4. Mengkoordinasikan kegiatan audit internal, dan sekretaris perusahaan, jasa hukum serta memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan etika perusahaan. 5. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perseroan. 6.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan Perseroan jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris. 7. Melaksanakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala sesuai dengan keputusan Direksi atau pertemuan lainnya jika dipandang perlu sebagaimana diusulkan oleh Direksi. 8. Meratifikasi dan melaksanakan keputusan Direksi mengenai kebijakan Perseroan. 9. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta untuk tindakan tertentu atas tanggung jawab sendiri, serta dapat menunjuk satu atau lebih orang berdasarkan surat kuasa untuk melakukan tindakan tertentu seperti yang dijelaskan dalam surat kuasa. President Director 1. Planning, coordinating, directing, controlling, monitoring and evaluating the Company and business units’ tasks for realizing vision, mission, business targets, strategy, policy and work program. 2. Planning, coordinating, directing, controlling and evaluating operational tasks related to production, marketing, occupational safety, environment, maintenance and subsidiaries; 3.Aligning all internal initiatives of the Company and to ensure the enhancement of the Company’s competitiveness and to overcome market challenges. 4. Coordinating the operation of internal audit, and corporate secretary, legal services as well as ensuring the compliance with laws and regulations and company’s ethics. 5. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 6. Ensuring the availability of information related to the Company whenever required by the BOC. 7. Conducting and leading the BOD meeting periodically pursuant to the BOD decision or other meeting if it is deemed necessary as proposed by the BOD. 8. Ratifying and executing the BOD’s decision regarding the Company’s policy. 9. Representing the Company inside and outside the court and for certain acts at his/her own responsibility can appoint one or more persons based on a power of attorney to conduct specific acts as described in the power of attorney. 102 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Direktur Penjualan 1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi penataan dan pelaksanaan Rencana dan Strategi Perseroan; 2. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional terkait bidang penjualan dan pemasaran, penelitian dan pengembangan dan memproyeksikan pertumbuhan bisnis Perseroan. 3. Menjaga hubungan baik dengan mitra strategis serta mengembangkan peluang bisnis baru dan memperluas pangsa pasar. 4. Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan unit kerjanya jika diperlukan oleh Dewan Komisaris. 5. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di bawah kewenangan Divisi Penjualan. 6.Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standar Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi Penjualan. 7. Mengambil keputusan bisnis Divisi Penjualan sesuai dengan ruang lingkup kewenangan. 8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perusahaan. 9. Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai dengan pedoman yang ada. 10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya. Sales Director 1. Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating the arrangement and implementation of Company’s Game Plan and strategies; 2. Coordinating, controlling, and evaluating the implementation of operational tasks related to sales and marketing, research and development and projects business growth for the Company. 3. Maintaining good relationship with strategic partners as well as developing new business opportunities and expanding market share. 4. Ensuring the availability of information related to his unit whenever required by the BOC. Direktur Keuangan 1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi tugas operasional bidang treasury, akuntansi, penganggaran, pendanaan, dan manajemen risiko. 2. Merencanakan, mencari, memastikan ketersediaan dana untuk program pengembangan Perseroan sesuai dengan rencana strategis Perseroan. 3. Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan unit kerjanya bila diperlukan oleh Dewan Komisaris. 4. Mengelola portofolio investasi keuangan dan keputusan keuangan untuk mencapai nilai tambah maksimum dan pencapaian target Perseroan sesuai dengan keputusan Rapat Direksi. 5. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di bawah kewenangan Divisi Keuangan. 6. Mengesahkan Keputusan Direksi mengenai Standar Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi Keuangan. 7. Mengambil keputusan bisnis untuk Divisi Keuangan sesuai dengan ruang lingkup kewenangan. Finance Director 1. Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating operational tasks related to treasury, accounting, budgeting, funding, and risk management. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 5. Leading and monitoring the implementation of the policy under the authority of Sales Division. 6. Ratifying the decision of the BOD regarding Standard Operating Procedure applied in Sales Division. 7. Taking business decision of Sales Division in accordance with his scope of authority. 8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 9. Leading workers development in accordance with existing guideline. 10. Representing the Company inside and outside the court together with one other Director. 2. Planning, finding, ensuring the availability of funding for the Company’s development program in accordance with the Company’s strategic plan. 3. Ensuring the availability of information related to his unit whenever required by the BOC. 4. Managing financial investment portfolio and financial decision to achieve maximum value added and the achievement of the Company’s goals in accordance with the BOD’s resolution. 5. Leading and monitoring the implementation of policy under the authority of Finance Division. 6. Ratifying the BOD Decision regarding Standard Operating Procedure applied in Finance Division. 7. Taking business decision of Finance Division in accordance with his scope of authority. 103 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perusahaan. 9. Memimpin inisaitif pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan pedoman yang ada. 10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya. 8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 9. Leading workers development in accordance with existing guideline. 10. Representing the Company inside and outside the court together with one other Director. Direktur Operasi Benang 1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional bidang produksi, pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, dan pemeliharaan; 2. Mengembangkan efisiensi dan program quality assurance serta memastikan implementasi yang konsisten dari unit tersebut; 3. Memastikan ketersediaan informasi di setiap unit kerja setiap saat jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris; 4. Memimpin dan memantau pelaksanaan kebijakan di lingkup Divisi nya; 5. Mengesahkan keputusan rapat Direksi terkati Standar Operasional Pelaksanaan dalam Divisi nya; 6. Mengambil keputusan bisnis dari Divisi nya sesuai dengan ruang lingkup kewenangan; 7. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perusahaan. 8.Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai dengan pedoman yang ada. 9. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya. Yarn Operations Director 1. Planning, coordinating, directing, controlling and evaluating operational tasks related to production, marketing, occupational safety, environment, and maintenance; 2. Developing efficiency and quality assurance program and ensure a consistent implementation of its units; Direktur SDM, Umum dan Teknologi Informasi 1. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi tugas operasional bidang manajemen sumber daya manusia sejak proses perencanaan, pasokan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi. 2. Merencanakan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi tugas operasional bidang urusan umum, TI, pengembangan masyarakat, kemitraan dan program lingkungan kemasyarakatan, serta CSR. 3. Mengembangkan hubungan baik dengan pemerintah, seluruh pihak eksternal dan pemangku kepentingan lainnya serta memastikan bahwa kegiatan sumber daya manusia dan CSR diimplementasikan secara efektif di Perseroan. 4.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan unitnya jika dibutuhkan oleh Dewan Komisaris. 5. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam kewenangan Divisi Sumber Daya Manusia termasuk kebijakan karyawan dalam menentukan gaji, tunjangan Human Resources, General Affairs and IT Director 1.Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating operational tasks related to human resources management starting from the process of planning, supply, development, maintenance and the usage of human resources supported by the usage of information technology. 2. Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating operational tasks related to general affairs, IT, community development, partnership and environmental community program, and CSR. 3. Developing good relationship with government, all external parties and other stakeholders as well as ensuring that the Company’s human resources activities and CSR are effectively implemented. 104 3. Ensuring the availability of information within the work unit whenever required by the BOC; 4. Leading and monitoring the implementation of policy in the scope of his Division; 5. Ratifying the BOD’s decision regarding Standard Operating Procedure within his Division; 6. Taking business decision of his Division in accordance with his scope of authority; 7. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 8.Leading workers development in accordance with existing guideline. 9. Representing the Company inside and outside the court together with one other Director. 4. Ensuring the availability of information related to his unit wherever required by the BOC. 5. Leading and supervising the implementation of policies within the authority of the Human Resources Division including the employees policies in determining salary, Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility pensiun atau pensiun dan pendapatan lainnya serta mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan persyaratan dan aturan Perusahaan karyawan juga pelaksanaan kebijakan di bawah wewenang Umum & CSR dan TI. 6.Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standar Operasional Pelaksanaan untuk diterapkan di Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum. 7. Mengambil keputusan bisnis Divisi bidang Sumber Daya Manusia dan Umum sesuai dengan ruang lingkup kewenangan. 8. Memastikan kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perusahaan. 9. Memimpin inisiatif pengembangan karyawan sesuai dengan pedoman yang ada. 10. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya. pension or retirement benefits and other income as well as appointment and lay off the employees based on employee’s terms and rules of the Company also the implementation of policy under the authority of General Affairs & CSR and IT. 6. Ratifying the BOD decision regarding Standard Operating Procedure applied in Human Resources Division and General Affairs Division. 7. Taking business decision of Human Resources and General Affairs Division in accordance with his scope of authority. 8. Ensuring the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 9. Leading workers development in accordance with existing guideline. 10.Representing the Company inside and outside the court together with one other Director. Direktur dan Direktur Independen 1. Membantu dalam perencanaan, koordinasi, mengarahkan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Perseroan dan unit bisnis untuk visi mewujudkan, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja. 2. Memberikan rekomendasi mengenai metode yang lebih baik untuk peningkatan daya saing Perseroan dan untuk mengatasi tantangan pasar. 3. Memberikan rekomendasi mengenai kelancaran pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan kebijakan etika di Perusahaan. 4.Memastikan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan Perseroan bila diperlukan oleh Dewan Komisaris. 5. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan bersama-sama dengan salah satu Direktur lainnya. Director and Independent Director 1.Assist in planning, coordinating, directing, controlling, monitoring and evaluating the Company and business units’ tasks for realizing vision, mission, business targets, strategy, policy and work program. Program Pengembangan Kompetensi Direksi Untuk mengembangkan kompetensi masin-masing, seluruh anggota Direksi telah berpartisipasi dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan berdasarkan kebutuhan kompetensi dan jabatan masing-masing. Board of Directors Competency Development Program To develop their competencies, the Board of Directors members participated in various training and development programs based on each competency and job profile requirement. Selama tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan berbagai pelatihan Direksi, antara lain: In 2015, the Company organized BOD trainings, among others: Pelatihan Fungsional/Teknis Functional/Technical Training 2.Advising better ways for the enhancement of the Company’s competitiveness and to overcome market challenges. 3. Advising the smooth implementation of GCG (Good Corporate Governance) and ethics policies in the Company. 4. Ensuring the availability of information related to the Company whenever required by the BOC. 5. Representing the Company inside and outside the court together with one other Director. Pelatihan Nilai Utama Core Value Training Pelatihan Pemeliharaan Kinerja Secara Keseluruhan Total Performance Maintenance Training Pelatihan Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Value Workshop Pelatihan Kualitas Training Quality Pelatihan Kode Etik Code Ethic Training Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 105 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Rapat Direksi Salah satu pelaksanaan tugas Direksi adalah melalui penyelenggaraan rapat rutin untuk mendiskusikan berbagai isu yang berkaitan dengan aktivitas manajemen Perseroan. Keputusan rapat dianggap sah jika dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Direksi. Board of Directors Meeting One of the Board of Directors’ duty implementation is by conducting regular meeting to discuss several issues related with managerial activity in the Company. The meeting resolution is considered legitimate if attended by more than 50% Board of Directors members. Selama tahun 2015, Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dengan rincian tingkat kehadiran sebagai berikut: Throughout 2015, the Board of Directors held BOD Meetings with detail of attendance level, as follows: Periode 25 Juni 2015 – 31 Desember 2015 June 25, 2015 - December 31, 2015 period: Nama Name Jabatan Position Jumlah Rapat Total Meetings Kehadiran Attendance Persentase Kehadiran Attendance Percentage Nuri Refik Duzgoren Presiden Direktur President Director 2 2 100% Emine Duygu Kirca Direktur/Director 2 2 100% Fatma Arzu Ergene Direktur/Director 2 2 100% Ong Liong Tik Direktur/Director 2 2 100% Reza Herman Surjaningrat Direktur/Director 2 2 100% Iefenn Adrianne Sumampow Direktur/Director 2 2 100% Direktur Independen Independent Director 2 2 100% Jabatan Position Jumlah Rapat Total Meetings Kehadiran Attendance Persentase Kehadiran Attendance Percentage Mehmet Zeki Kanadikirik Presiden Direktur President Director 5 5 100% Ufuk Uzel Direktur/Director 5 3 60% Volkan Ozkan Direktur/Director 5 5 100% Ibrahim Haluk Kaban Periode 1 Januari 2015 – 25 Juni 2015 January 1, 2015 - June 25, 2015 period: Nama Name Wahyu Yuniarto Direktur/Director 5 5 100% Tatang Darmawidjaja Direktur/Director 5 5 100% Mehmet Mesut Ada Direktur/Director 5 3 60% Mehmet Tanju Ula Direktur Independen Independent Director 5 3 60% Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Assessment Untuk memastikan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara konsisten terkait tugas pengawasan dan pemberian nasihat terhadap aktivitas Manajemen Perseroan, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dievaluasi secara rutin dalam suatu mekanisme penilaian kinerja. To ensure consistency of Board of Commissioners and Board of Directors duty implementation with regards to supervisory and advisory duties and managerial activities in the Company, performance of the Board of Commissioners and Board of Directors are evaluated regularly in a performance assessment mechanism. Asesmen kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah menerima laporan The assessment upon Board of Commissioners performance is conducted by General Meetings of Shareholders after 106 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Di sisi lain, kinerja Direksi dievaluasi dengan membandingkan capaian target RKAP secara tahunan dengan menggunakan Indikator Penilaian Kinerja bagi setiap anggota Direksi. receiving Board of Commissioners activity report. On the other hand, performance of the Board of Directors are assessed by comparing budget plan and its target achievement annually within set of Key Performance Indicators applied for each Directors, individually. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Remuneration Policy Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris serta kondisi Perseroan. Penetapan jumlah dan paket remunerasi juga mempertimbangkan pencapaian kinerja dengan perbandingan capaian target RKAP dan kewajaran dengan perusahaan sejenis serta memperhitungkan kondisi keuangan Perseroan. Remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors is determined by General Meetings of Shareholders (GMS) by considering Board of Commissioners performance assessment and condition of the Company. Stipulation of remuneration amount and package have considered performance realization in comparison with the target arranged in Budget Plan and fairness with peer companies as well as considering financial condition of the Company. Remunerasi terdiri dari gaji bulanan atau dasar serta tunjangan dan fasilitas meliputi tunjangan transportasi, tunjangan perumahan, asuransi kesehatan serta bonus/ insentif. The remuneration includes monthly or basic salary with several allowances and facilities, among others transportation allowance, housing allowance, health insurance and incentives/tantiem. Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham Utama/Pengendali Affiliations Among Board Of Commissioners And Board Of Directors Members With Majority/ Controlling Shareholders Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners & Board of Directors Hubungan Afiliasi Dengan Affiliation with Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Keterangan Mengenai Hubungan Afiliasi Explanation for the Affiliations Yes No Yes No Yes No Cenk Alper x √ x √ √ x CEO of Kordsa Global Ali Çaliskan x √ x √ √ x COO Europe, Middle East, Africa Kordsa Global Dewan Komisaris Board of Commissioners Emine Duygu Kirca x √ x √ x √ Tidak Ada/None Adil Ilter Turan x √ x √ x √ Tidak Ada/None Andreas Lesmana x √ x √ x √ Tidak Ada/None Mehmet Zeki Kanadikirik x √ x √ x √ Tidak Ada/None Tatang Darmawidjaja x √ x √ x √ Tidak Ada/None Ufuk Uzel x √ x √ x √ Tidak Ada/None Direksi Board of Directors Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 107 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners & Board of Directors Hubungan Afiliasi Dengan Affiliation with Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Keterangan Mengenai Hubungan Afiliasi Explanation for the Affiliations Yes No Yes No Yes No Volkan Ozkan x √ x √ x √ Tidak Ada/None R. Wahyu Yuniarto x √ x √ x √ Tidak Ada/None Mehmet Mesut Ada x √ x √ x √ Tidak Ada/None Mehmet Tanju Ula x √ x √ x √ Tidak Ada/None Komite Audit Audit Committee Perseroan telah membentuk Komite Audit sebagai Komite di bawah Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat, terutama dalam pelaksanaan tugas terkait kegiatan audit. Pembentukan Komit Audit merujuk pada POJK No.55/ POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan yang mewajibkan seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek atau perusahaan terbuka untuk membentuk Komite Audit. The Company has established Audit Committee as a Committee under the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in carrying out supervisory and advisory functions, especially in several duties related with audit activity. Establishment of the Audit Committee refers to POJK Number 55/POJK.04/2015 regarding Audit Committee Establishment and Implementation declaring that every company listed at Stock Exchange or public company has to have Audit Committee. Piagam Komite Audit yang terbaru disahkan oleh Dewan Komisaris tanggal 5 Januari 2015. Piagam tersebut menjelaskan tujuan, struktur dan komposisi, kualifikasi, tanggung jawab, wewenang serta prosedur rapat Komite Audit. The newest Company’s Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners on January 5th 2015. The Charter declares purpose, structure and composition, qualification, responsibility, authority and meeting procedure for the Audit Committee. Kriteria, Komposisi dan Profil Singkat Komite Audit Sesuai Piagam Komite Audit, seluruh anggota Komite Audit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Tidak memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengontrol dan mengawasi kegiatan operasional Perusahaan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. b. Tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, di Perseroan. c. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, pemegang saham mayoritas. d. Tidak memiliki hubungan bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan. e. Bukan orang dari Kantor Akuntan Publik, Kantor Hukum, Kantor Aktuari atau kantor lain yang memberikan jasa kepada Perusahaan dalam 6 bulan terakhir. Audit Committee Criteria, Composition and Brief Profile According to the Audit Committee Charter, members of Audit Committee have to met following criteria to be appointed: a. Not a person who has authority and responsibility to plan, lead, control and supervise the Company’s operation within the last 6 months. Komite Audit beranggotakan paling sedikit tiga anggota. Komisaris independen yang ditunjuk untuk menjadi salah satu anggota Komite Audit secara otomatis menjadi ketua The Audit Committee shall consist of at least three members. Independent Commissioner, who is appointed to be one of the members of the Audit Committee, shall automatically 108 b. Do not have share, directly or indirectly, in the Company, c. Do not have affiliated relationship with the Company, the Board of Commissioner member, the Board of Director member, the majority shareholder of the Company. d. Do not have business relationship, directly or indirectly with the Company. e. Not a person from accounting firm, law firm, actuarial firm or other assurance, non-assurance, actuarial and consulting firm who give service to the Company within the last 6 months. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Komite Audit. Dewan Komisaris menunjuk dua anggota independen lainnya sebagai anggota Komite Audit. Dewan Komisaris, dengan kebijakannya sendiri, dapat menambah anggota Komite Audit jika dianggap perlu. become the chairman of the Audit Committee. Board of Commissioners appoints two other independent parties as the members of the Audit Committee. The Board of Commissioners, at its sole discretion, can add new member to the Audit Committee. Berdasarkan Keputuasn Dewan Komisaris tanggal 29 Juni 2012, komposisi Komite Audit untuk periode 5 tahun, sebagai berikut: Pursuant to Board of Commissioners Decision dated June 29th 2012, the composition of Audit Committee for 5 years period is as follows: Ketua : Adil Ilter Turan Anggota : Rodion Wikanto N Anggota : F. Antonius Alijoyo Chairman Member Member Profil singkat mengenai latar belakang pendidikan dan riwayat pekerjaan anggota Komite Audit, sebagai berikut: Brief profile containing education and professional background of the Committee’s members are as follows: : Adil Ilter Turan : Rodion Wikanto N : F. Antonius Alijoyo Beliau diangkat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2007. Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. He has become the Chairman of Audit Committe since 2007. His complete profile can be found in Board of Commissioners’ Profile. Adil Ilter Turan Ketua/Chairman Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Rodion Wikanto diangkat sebagai anggota Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 29 Juni 2012. Memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin dan memperoleh gelar Master of Business Administration. Beliau pernah menjabat beberapa posisi eksekutif senior, direktur dan komisaris di bidang industri manufaktur dan keuangan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komite Audit pada beberapa perusahaan publik, yaitu PT Tunas Ridean Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, PT Multi Bintang Indonesia Tbk serta sebagai Direktur Independen PT Berlian Laju Tanker Tbk. Beliau juga aktif sebagai anggota Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) dan Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Rodion Wikanto N Anggota/Member Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Indonesian citizen, 55 years old. Rodion Wikanto was appointed as the Member of the Audit Committee based on Board of Commissioners Decision dated June 29, 2012. He earned Bachelor Degree in Technical Engineering and Master Degree in Business Administration. Formerly, he held several positions as senior executive, director and commissioner in manufacturing and financial industries. In addition, he was also the Audit Committee of several public companies, namely PT Tunas Ridean Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, and the Independent Director of PT Berlian Laju Tanker Tbk. He is also active as the member of Indonesian Institute for Commissioners and the Director (LKDI) and Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI). 109 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan F.Antonius Alijoyo Anggota/Member Warga Negara Indonesia, usia 51 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 2 Juli 2007 sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Beliau ditunjuk kembali menjadi anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 29 Juni 2012. Saat ini, beliau menjabat sebagai anggota dewan Enterprise Risk Management Academy (ERMA Singapore), certified member dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE USA), anggota dari Komite Nasional Kebijakan Governance Indonesia (KNKG Indonesia), anggota Steering Committee dari Indonesia Stock Exchange untuk Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi, anggota badan pengawas Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI) serta anggota badan pengawas Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Beliau juga pendiri sekaligus Principal dari Center for Risk Management Studies Indonesia (CRMS Indonesia). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Commonwealth, Senior Partner RSM/ AAJ Associates, Direktur dan anggota komite audit di beberapa perusahaan besar, serta anggota dewan berbagai asosiasi profesi. Indonesian citizen, 52 years old. F. Anthony Alijoyo was appointed as the member of the Audit Committee based on Board of Commissioners Decision July 2, 2007. He was later re-appointed as the member of the Audit Committee of the Company based on Board of Commissioners’ Decision Number 059/IK-CS&L/2012 dated June 29, 2012. Currently, he is a member of Enterprise Risk Management Academy (ERMA Singapore), a certified member of the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE USA), a member of the National Committee on Indonesia Corporate Policy (KNKG Indonesia), a member of the Steering Committee of the Indonesia Stock Exchange for Risk Management and Information Technology, a member of the Supervisory Board of the Indonesian Institute for Commissioners and the Director (LKDI) and the Supervisory Board Member of Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI). Additionally, he is also the founder and the Principal of the Center for Risk Management Studies of Indonesia (CRMS Indonesia). Previously, he was an Independent Commissioner of PT Bank Commonwealth, a Senior Partner of RSM/AAJ Associates, Director and Member of the Audit Committee in several large companies, as well as a member of various profession associations. Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit menjamin independensi masing-masing tanpa hubungan keuangan, kepengurusan dan keluarga dengan pemegang saham pengendali dan mayoritas maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk memastikan terlaksananya akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit, seluruh kriteria independensi Komite Audit diatur dalam peraturan dan GCG Best Practice untuk dipatuhi. Audit Committee Independency Every Audit Committee member assures his independency and have no affiliation with controlling or majority shareholders either in financial, managerial or family relationship with the Board of Commissioners and Board of Directors members. To ensure implementation of accountability of Audit Committee’s duties and responsibilities, all requirements with respect to Audit Committee’s independency as set out in regulations and GCG best practices have to be fulfilled. Hingga 31 Desember 2015, Komite Audit Perseroan memiliki 3 orang anggota. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen Perseroan yaitu Bapak Adil Ilter Turan untuk menjamin independensi dan obyektifitas. Dua anggota Komite Audit lainnya adalah Bapak Antonius Alijoyo, seorang akademisi dan professional yang mempunyai pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai praktisi, konsultan As of December 31, 2015, the Company’s Audit Committee comprised of 3 members. It was chaired by an Independent Commissioner,Mr Adil Ilter Turan to ensure the independency and objectivity of the committee. Two other members are Mr. Antonius Alijoyo, an academic and a professional with over 25 years experience as a practitioner, a consultant, and the advisor of the Board of Commissioners/the Directors, 110 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility dan penasihat Dewan Komisaris/Direksi, dan Bapak Rodion Wikanto N., seorang profesional yang telah banyak mengecap pengalaman sebagai anggota Komite Audit. and Mr. Rodion Wikanto N., a professional with lots of experiences as an Audit Committee member. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit mengemban tugas dan tanggungjawab berikut: A. Laporan Keuangan 1. Meninjau laporan keuangan Perseroan; 2. Meninjau dan mengklarifikasi laporan keuangan, seperti laporan keuangan yang akan diterbitkan, proyeksi dan mempertimbangkan apakah seluruhnya lengkap, serta mencerminkan asas-asas akuntansi yang sesuai; 3. Meninjau penerapan manajemen risiko dan penilaian risiko Perseroan beserta aturan-aturan, kebijakan-kebijakan dan proses-prosesnya; 4.Memahami proses pembuatan interim financial information; Audit Committee’s Duties and Responsibilities The Audit Committee shall carry out the following duties and responsibilities: A. Financial Statements 1. Reviewing the Company’s financial statements; 2. Reviewing and clarifying the financial statements, e.g.: financial statements to be published, projected financial statements, and considering whether all aspects are complete and reflect the generally accepted accounting principles; 3. Reviewing the implementation of the Company’s risk management and assessment as well as the relevant rules, policies, and processes; 4.Comprehending the making process of interim financial information; B. Pengendalian Internal 1.Mengevaluasi keefektifan kontrol internal, dengan melihat desain implementasi kebijakan dan prosedur untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahan dalam laporan keuangan, penyalahgunaan aset dan pelanggaran hukum. 2. Memahami cakupan pekerjaan auditor internal dan eksternal dalam meninjau pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan, dan menelaah laporan atas temuan atau rekomendasi yang signifikan, beserta dengan tanggapan manajemen. B. Internal Control 1.Evaluating the effectiveness of internal control by observing the procedure and policy implementation designs to prevent any possible error in the financial statements, misapplication of assets and violation of the applicable law. 2.Recognizing the scope of internal and external auditors’ works in reviewing the internal control over financial reporting and the reports on significant findings and recommendations, jointly with the management’s responses. C. Audit Internal & Eksternal 1. Bersama dengan manajemen dan kepala internal audit, melakukan peninjauan terhadap piagam internal audit, objektivitas, wewenang, aktivitas, staf dan struktur organisasi departemen Audit Internal. C. Internal & External Audit 1. Together with the management, and the head of the internal audit, conducts a review on the internal audit charter, objectivity, authority, activity, staff and the organization structure of the Internal Audit department. 2. Reviewing and approving the annual internal audit plan and all significant changes. 2. Meninjau dan menyetujui rencana audit internal tahunan, termasuk perubahan terhadap rencana tersebut. 3. Mengevaluasi implementasi audit, termasuk meninjau program audit dan kertas kerja. 4. Memastikan bahwa tidak ada pembatasan cakupan pekerjaan Audit; meninjau dan menyetujui pengangkatan, penggantian atau pemberhentian kepala Audit Internal/Eksternal. 5. Meninjau temuan-temuan signifikan, rekomendasi dan tindak lanjut manajemen atas Laporan Audit. 6. Menyelesaikan perselisihan antara manajemen dan Auditor Internal/Eksternal mengenai temuan audit dan memonitor tindak lanjut manajemen. 7. Meninjau efektifitas fungsi Audit Internal, termasuk Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 3. Evaluating the audit implementation, including the audit program and working paper. 4. Ensuring that there are no unjustified limitations of the work of Audit; and reviewing and approving the appointment, replacement, or dismissal of the Head of Internal/External Audit. 5. Reviewing significant findings, recommendations and action plans of the Management on the Audit report. 6. Resolving any disputes between the management and the Internal/External Auditor concerning the audit findings and monitoring the follow up. 7. Reviewing the effectiveness of the Internal Audit 111 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepatuhan terhadap definisi, kode etik dan standar yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors yang meliputi: aspek integritas, objektivitas, kerahasiaan dan kompetensi. 8. Secara reguler, mengadakan rapat secara khusus dengan kepala Audit Internal/Eksternal untuk mendiskusikan isu-isu yang harus didiskusikan secara khusus. 9. Menyetujui semua jasa audit maupun non-audit (termasuk biayanya) untuk memastikan bahwa jasa yang diberikan tidak akan mengganggu independensi Auditor Eksternal. 10.Meninjau cakupan dan metode Auditor Eksternal, termasuk koordinasi dengan Audit Internal. 11. Bersama dengan manajemen dan Auditor Eksternal akan meninjau hasil dari audit termasuk didalamnyakesulitan yang dihadapi selama audit. 12. Meninjau performa Auditor eksternal dan memberikan persetujuan atas penunjukan atau pemberhentian auditor. 13. Meninjau dan mengkonfirmasi independensi Auditor eksternal dengan memperoleh pernyataan dari Auditor eksternal mengenai hubungan mereka dengan Perusahaan, termasuk di dalamnya jasa nonaudit dan implikasinya terhadap Perusahaan. 14. Memonitor rotasi partner Audit Eksternal sebagaimana diatur oleh peraturan dan hukum yang berlaku. function, including the compliance of the Definition of Internal Auditing, Code of Ethics and the Standards issued by The Institute of Internal Auditors, comprising of integrity, objectivity, confidentiality, and competency aspects. 8. Regularly arranging special meeting with the Head of Internal Audit to discuss any specific matters that require special attention. 9. Approving all auditing and non-auditing services (including the fee structure) to ensure that the services provided will not impair the independence of the external auditor. 10. Reviewing the external auditor’s scope and method, including the coordination with Internal Audit. 11.Together with the management and the external auditor, shall review the results of the audit, including any difficulties encountered. 12. Reviewing the performance of the external auditor, and providing approval on the appointment or discharge of the auditor. 13. Reviewing and confirming the independence of the external auditor by obtaining statements from the external auditor on the relationship with the company, including non-auditing services, and and its implication with the Company. 14. Regularly monitoring the rotation of external audit’s partners as stipulated by the applicable laws and regulations. D. Kepatuhan 1.Memonitor tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk memastikan aktivitas Perseroan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku di pasar modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan operasional Perseroan. 2.Meninjau kebijakan dan praktek Perseroan untuk menghindari konflik kepentingan, etika, penipuan dan kecurangan. 3. Meninjau temuan-temuan dari hasil pemeriksaan oleh badan pengawas dan auditor. 4. Meninjau proses sosialisasi kode etik Perseroan kepada pegawai dan selanjutnya memonitor kepatuhan pegawai terhadapnya. 5. Memperoleh laporan secara reguler dari manajemen dan konsultan hukum Perseroan mengenai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. D. Compliance 1.Monitoring the compliance of the prevailing regulations to assure that the Company’s operational activities have been conducted in accordance with the prevailing laws in the Capital Market and other relevant regulations. 2.Reviewing the Company’s policies and practices to prevent conflict of interest, ethics, fraud and illegal action. 3. Reviewing the findings of any examinations conducted by supervisory agency and auditor. 4. Reviewing the socialization process of the Company’s code of conduct to the personnel, and monitoring the compliance therewith. 5.Obtaining regular reports from the management and legal counsel concerning the compliance of the prevailing rules and regulations. E. Tanggung Jawab Lain 1. Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris dengan pemberitahuan tertulis yang mencakup nama anggota, ruang lingkup, tujuan, waktu dan hal administratif lainnya. E. Other Responsibilities 1.Conducting special tasks from the Board of Commissioners through written notice comprising of members’ name, scope of works, objective, time frame and other administrative matters. 112 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 2. Meninjau kompensasi dan remunerasi Direksi termasuk tunjangan-tunjangan di dalamnya. 3.Mengadakan dan meninjau investigasi khusus jika diperlukan. 4. Bekerja sama dengan konsultan eksternal, akuntan atau lainnya untuk membantu proses investigasi. 5. Membuat self-assessment terhadap kinerja Komite Audit dengan efektivitasnya serta meninjau kembali piagam ini secara periodik. 6. Mengkonfirmasi secara tahunan bahwa semua tanggung jawab yang tertera di dalam Piagam ini telah dilaksanakan. 2.Reviewing the Board of Directors’ compensation and remuneration, including the fringe benefits. 3.Conducting and evaluating special investigations as needed. 4. Retain external counsels, accountants, or other parties to help the investigation process. 5. Arranging self-assessment on the performance of the Audit Committee and its effectiveness and updating this charter periodically. 6. Providing annual confirmation declaring that all responsibilities stated in this charter have been fully accomplished. Rapat Komite Audit Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, Audit Komite mengadakan rapat paling sedikit empat kali dalam setahun, dengan kewenangan untuk mengadakan rapat tambahan, apabila diperlukan. Seluruh anggota Komite Audit diharapkan menghadiri setiap rapat, dengan hadir secara fisik atau melalui konferensi telepon atau konferensi video. Rapat Komite Audit boleh dilaksanakan jika minimal setengah dari anggotanya hadir. Audit Committee Meeting As regulated in Audit Committee Charter, the Audit Committee will organize meeting at least four times a year, with authority to convene additional meetings, as circumstances require. All committee members are expected to attend each meeting, in person or via teleconference or video-conference. Audit Committee meetings may be held with minimum half of its members present. Agenda rapat akan disiapkan dan diberikan terlebih dahulu sebelum rapat kepada anggota, bersamaan dengan materimateri rapat yang dibutuhkan. Salinan rapat akan disiapkan dan harus ditanda-tangani oleh semua anggota Komite Audit yang hadir. Salinan rapat akan disirkulasikan kepada semua anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris. Meeting agenda will be prepared and provided in advance to members, along with appropriate briefing materials. Minutes will be prepared and should be signed by all members of Audit Committee who present. The minutes of meeting will be circulated to all members of Audit Committee and the Board of Commissioners. Pada tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan 4 rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: In 2015, the Audit Committee held 4 Meetings with list of attendance, as follows: Nama Name Jabatan Position Jumlah Rapat Total Meetings Kehadiran Attendance Adil IIter Turan Ketua/Chairman 4 2 50% Rodion Wikanto N. Anggota/Member 4 4 100% F. Antonius Alijoyo Anggota/Member 4 4 100% Laporan Pelakasnaan Tugas Komite Audit 2015 Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas sebagai berikut: 1. Memeriksa beberapa dokumen yang berkenaan dengan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku berhubungan dengan pasar modal; 2. Memeriksa laporan-laporan yang disiapkan oleh Divisi Keuangan, Akuntansi dan Internal Audit dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan teratur dengan Divisi Keuangan dan Manajemen Perseroan; 3. Menyelenggarakan pertemuan dengan wakil-wakil dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny yang memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Persentase Kehadiran Attendance Percentage Audit Committee Working Implementation Report 2015 In 2015, the Audit Committee has carried out following duties: 1.Examined several documents pertaining to the applicable laws and regulations relating to the capital market; 2.Examined the reports prepared by the Finance, Accounting Division and Audit Internal and convened regular meetings with Finance and Accounting Division and Management of the Company; 3.Convened a meeting with the representatives from Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio & 113 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun 2015 dan berakhir pada 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny. Eny and examined the documents in relation to the Consolidated Financial Statements of the Company for the year of 2015 as ended on December 31, 2015 as audited by Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Stario & Eny. Berdasarkan hal-hal di atas, Komite berpendapat sebagai berikut: 1. Perseroan dan Manajemen telah memenuhi ketentuan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku termasuk peraturan yang berhubungan dengan pasar modal dan tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang, yang secara subtansial dapat membahayakan kelangsungan kegiatan usaha Perseroan di masa depan; 2. Bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny sebagai Auditor Independen Perseroan telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan Standar Audit yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia; 3.Bahwa system pengawasan internal telah berfungsi secara efektif di mana Perseroan telah mempunyai Kode Etik Usaha, Manual Pengawasan Internal termasuk penerapannya dan adanya praktik manajemen risiko yang baik. Di samping itu, Perseroan sudah menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Perseroan. 4. Bahwa Komite Audit merasa bangga dengan integritas dan komitmen Manajemen dalam menjamin bahwa kegiatan usaha Perseroan dijalankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku khususnya peraturan mengenai pasar modal. Pursuant to the matters above, the Audit Committee report the following: 1. That the Company is in compliance with applicable laws and regulation including the regulations relating to the capital market and the Audit Committee does not find any misconduct, which may substantially influence the operational activities of the Company in the future. Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration And Nomination Committee Perseroan membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai Komite di bawah Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat, khususnya terkait tugas yang berkaitan dengan fungsi nominasi dan remunerasi. The Company established Remuneration and Nomination Committee as a Committee under the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in carrying out supervisory and advisory functions, especially in several duties related with nomination and remuneration functions. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi telah disahkan oleh Dewan Komisaris tanggal 4 November 2015. Piagam tersebut menjelaskan visi dan misi, struktur organisasi, kriteria keanggotaan, tanggung jawab, tugas, wewenang serta hak Komite Remunerasi dan Nominasi. Remuneration and Nomination Committee Charter approved by the Board of Commissioners on November 4, 2015. The Charter declares vision and mission, organization structure and membership, membership requirements, responsibilities, duties, authorities, rights and of the Remuneration and Nomination Committee. Kriteria, Komposisi dan Profil Singkat Komite Remunerasi dan Nominasi Sesuai dengan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Remuneration and Nomination Committee Criteria, Composition and Brief Profile According to the Remuneration and Nomination Committee Charter, members of Remuneration and Nomination Committee have to met following criteria to be appointed: 114 2. That Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio & Eny as the Independent Auditor of the Company has audited Consolidated Financial Statements of the Company for the fiscal year ended on December 31, 2015 pursuant to the Auditing Standard adopted by Ikatan Akuntan Indonesia; 3.That the Internal Control System has functioned effectively in which Company has Code of Business Ethics, Internal Control Manual including the implementation and implementing good risk management practices. And also Company has implemented Good Corporate Governance practices. 4. That the Audit Committee is satisfied with the integrity and commitment of the Management of the Company to ensure that the Company’s business process is in compliance with prevailing laws and regulations, especially regulations relating to the capital market. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility a) Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman kerja yang memadai di bidang tugas Komite Remunerasi dan Nominasi, serta memiliki pemahaman atas bisnis perusahaan. b)Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perseroan. c) Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. d)Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dan secara efektif. Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang anggota. Komisaris Independen yang diangkat sebagai salah satu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi secara otomatis menjadi Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris kemudian mengangkat dua orang anggota dari pihak independen sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Dengan demikian, susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: Ketua : Adil Ilter Turan Anggota : Cenk Alper Anggota : Veronica Inez Profil singkat mengenai latar belakang pendidikan dan riwayat pekerjaan anggota Komite sebagai berikut: a)Having high integrity, ability, knowledge, and adequate work experience in the field of Remuneration and Nomination Committee’s duties, as well as having and understanding of the Company’s business. b)Having no private interest/relationship that may pose negative impacts to and conflicts of interest with the Company. c) Ability to provide sufficient time to complete the duties. d) Ability to work and communicate well and effectively. The Remuneration and Nomination Committee shall consist of at least three members. Independent Commissioner, who is appointed to be one of the members of the Remuneration and Nomination Committee, shall automatically become the chairman of the Remuneration and Nomination Committee. Board of Commissioners appoints two other independent parties as the members of the Remuneration and Nomination Committee. The Remuneration and Nomination members are: Chairman : Adil Ilter Turan Member : Cenk Alper Member : Veronica Inez Brief Profile containing education and professional background of the Committee’s members are as follows: Beliau menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi sejak 4 November 2015. Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. He has become the Chairman of Remuneration and Nomination Committee since November 4th 2015. His complete profile can be found in Board of Commissioners’ Profile. Adil Ilter Turan Ketua/Chairman Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak 4 November 2015. Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. He has become the member of of Remuneration and Nomination Committee since November 4th 2015. His complete profile can be found in Board of Commissioners’ Profile. Cenk Alper Anggota/Member Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 115 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ibu Veronica Inez menyeleasikan pendidikan di Akademi Sekretaris LPK Tarakanita, Jakarta. Beliau bergabung dengan Perseroan tahun 1985 dan menempati berbagai jabatan sebelum diangkat sebagai Staff Penggajian tahun 2007 dan menjadi anggota Departemen SDM pada bulan Desember 2009. Ms. Veronica Inez graduated from LPK Tarakanita Secretarial Academy, Jakarta. Ms. Inez started to work with the Company in year 1985. Ms. Inez has several positions before appointed as payroll officer in year 2007 and has become member of Human Resources Department since December 2009. Veronica Inez Anggota/Member Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi juga mengatur ketentuan untuk menjamin independensi seluruh anggota Komite. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Remuneration and Nomination Committee Independency The Remuneration and Nomination Committee Charter also regulates provisions to ensure independency of the Committee’s members. The Remuneration and Nomination members from independent parties must meet the following requirements: 1)Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham sesuai peraturan yang berlaku, atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 2) Bukan merupakan pemilik, pengurus atau pegawai dari perusahaan, badan ataupun lembaga yang memberikan jasa kepada Perseroan atau memiliki hubungan bisnis dengan Perseroan. 3) Bukan merupakan karyawan Perseroan 4) Tidak merangkap sebagai: a)Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada perusahaan lain; b)Sekretaris/staf Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada perusahaan lain. c)Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada perusahaan lain pada periode yang sama. 1) Having no financial, management, shareholding and/ or family affiliation with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Shareholders according to the applicable regulations, or any relationship with the Company that could affect his/her ability to act independently. 2)Not being an owner, manager or employee of any company, corporation or institution that provides services to the Company or has a business relationship with the Company. 3) Not being an employee of the Company. 4) Not concurrently serving as: (a) Members of Board of Commissioners/Board of Supervisors in any other companies; (b)Secretary/Secretary staff of Board of Commissioners/ Board of Supervisors in any other companies. (c) Members of Remuneration and Nomination Committee in other companies in the same period. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee shall carry out the responsibilities to evaluate and develop and provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration and nomination system/policy for the Board of Commissioners, Board of Directors, executive officers and employees thoroughly. Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif dan pegawai secara menyeluruh. Tugas khusus Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut: a. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan 116 Particularly, the Remuneration and Nomination Committee has following duties: a. In association with remuneration policy 1) To evaluate the remuneration policy, and Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 2)Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a) kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; b) kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 2) To provide recommendations to the Board of Commissioners with regard to: a)The remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meetings of Shareholders; b) The remuneration policy for executive officers and employees to be submitted to the Board of Directors. b. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1)Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; 2)Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; 3) Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris. b. In association with nomination policy 1) To prepare and provide recommendations on election and/or replacement systems and procedures of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders; 2) To provide recommendations regarding candidates for members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders; 3) To provide recommendations on Independent Parties, who will be members of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners. c. To carry out other duties assigned by the Board of Commissioners. c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Sebagaimana ketentuan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, Rapat Komite Remunerasi & Nominasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51 % (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. Remuneration and Nomination Committee Meeting As regulated in Remuneration and Nomination Committee Charter, the Remuneration and Nomination Committee will organize meeting at least four times a year. A Remuneration & Nomination Committee meeting may only be convened when it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the members including an Independent Commissioner and an Executive Officer in charge of Human Resources. Kehadiran anggota komite Remunerasi dan Nominasi dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan Komite Remunerasi dan Nominasi. Risalah rapat juga mencantumkan dinamika rapat dan mendokumentasikan adanya perbedaan pendapat. Attendance of member of the Remuneration and Nomination Committee at meetings shall be reported in a quarterly report and an annual report of the Remuneration and Nomination Committee. The Minutes of Meeting also has to be prepared by disclosing meeting dynamic and any dissenting opinion will be documented. Sekretaris Perusahan Corporate Secretary Penunjukan Sekretaris Perusahaan di Perseroan merujuk pada POJK No. 35/POJK.04/2014 mengenai Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka. Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal termasuk regulator, pemangku kepentingan dan public secara luas. Appointment of Corporate Secretary in the Company complies with POJK No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary in Listed Company. The Corporate Secretary acts as liaison officer who connects the Company with external parties including the regulators, stakeholders and public in general. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 117 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Deassy Aryanti ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 17 September 2012. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah bekerja di beberapa firma hukum dan perusahaan internasional sebagai penasihat hukum perusahaan. Deassy Aryanti meraih gelar sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, selanjutnya gelar Master Hukum diraih dari Universitas Hannover, Jerman. Deassy Aryanti Sekretaris Perusahaan/ Corporate Secretary Deassy Aryanti appointed as Corporate Secretary since September 17, 2012. Formerly, she worked in several law firms and international companies as corporate legal counselor. Deassy Aryanti earned her Bachelor degree in Law from the Faculty of Law, University of Indonesia and Master of Law from the University of Hannover, Germany. Program Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelatihan dan lokakarya terkait bidang pekerjaannya dengan rincian sebagai berikut: Lembaga Penyelenggara Organizer Corporate Secretary Competency Development Program Throughout 2015, the Corporate Secretary has participated in various trainings and workshops in relation with her scope of work, with details as follows: Materi Sosialisasi/Pelatihan Socialization/Training Material Kordsa Global Core Value Training Corporate Values Workshop Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Financial Service Authority Dialogue with OJK regarding Capital Market Road Map Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Sosialisasi Peraturan KSEI tentang Pemeriksaan, Sanksi, dan Akses Socialization of KSEI Regulation on Audit, Punishment and Access Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Financial Service Authority Sosialisasi Peraturan OJK terkait dengan Emiten dan Perusahaan Publik Socialization of OJK Regulation related with Public Entity and Company Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Sosialisasi Peraturan BEI No. I-A meliputi pemenuhan ketentuan Free Float, GCG & Annual Listing Fee Socialization of IDX Regulation No. I – A including Free Float, GCG & Annual Listing Fee Regulation Compliance Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Indonesia Listed Company Association (AEI) Peraturan Pajak Atas Revaluasi Asset & PPh atas Saham Bonus yang Berasal dari Agio Saham Taxation Law on Assets Revaluation & Income Tax on Bonus Shares from Share Agio CRMS (Center for Risk Management Studies) Indonesia ERMA International Seminar on Enterprise Risk Management Thals Pilar Indonesia Pembahasan Peraturan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah Bank Indonesia Regulation Discussion on Rupiah Mandatory Use 118 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Lembaga Penyelenggara Organizer Materi Sosialisasi/Pelatihan Socialization/Training Material Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) - Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UI Indonesia Listed Company Association (AEI) – Management Association Faculty of Economy, UI Meningkatkan GCG sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan OJK No. 32-35 2015 Improving GCG as mandated under OJK Regulation Number 32 – 35 2015. Functional/Technical Training (internal) Microsoft Excel Intermediate 2013 Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Introduction To XBRL Individual Development Training (Internal) Problem Solving 8 Steps Singapore International Arbitration Centre Seminar The Rise and Rise of International Arbitration in Indonesia Functional/Technical Training (Internal) Train The Trainer Kordsa Global Core Value Training (internal) Code Ethics Training 2015 Indonesia Institute For Corporate Governance 1St Indonesian Sustainability Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Indonesia Listed Company Association (AEI) Peraturan Pajak Atas Revaluasi Asset & PPh atas Saham Bonus yang Berasal dari Agio Saham Taxation Law on Assets Revaluation & Income Tax on Bonus Shares from Share Agio Enterprise Risk Management 2015 Seminar ERMA International Seminar on Enterprise Risk Management Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tahun 2015 Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan memiliki akses informasi yang tepat dan wajar yang terkait dengan kondisi Perseroan. 2. Menyelenggarakan RUPS dan menyimpan daftar semua pemegang saham. 3. Memantau perkembangan yang berhubungan dengan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pasar modal, hukum Perseroan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, dan untuk memastikan kepatuhan pada hal tersebut, serta untuk memberikan rekomendasi masalah kepatuhan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. 4. Memberikan jaminan kepatuhan Perseroan terhadap semua ketentuan pasar modal dan IDX, terutama yang terkait dengan penyerahan laporan keuangan yang tepat waktu, meningkatkan informasi yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan, dan meningkatkan transparansi pengungkapan tentang berbagai aspek kegiatan usaha kepada masyarakat melalui pemberian informasi material dan paparan publik. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk Conference On Governance & Duties of Corporate Secretary and Responsibilities Implementation 2015 Throughout 2015, the Corporate Secretary has conducted following duties and responsibilities: 1. Being responsible for ensuring that all interested parties have the proper and fair access to the information related to the Company’s condition. 2.Organizing the AGMS and keeping the list of all shareholders. 3. Monitoring developments related to laws and regulations concerning the capital market, company law in Indonesia and the Articles of Association of the Company, and ensuring the compliance against those regulations, as well as providing recommendations concerning the compliance issue to the Board of Commissioners and the Board of Directors. 4. Providing the Company’s compliance assurance against all provisions of the capital market and IDX, especially those related to timely delivery of financial reporting, improvement of information disclosed in the Annual Report, and improvement of transparency concerning various aspects of Company’s business activities to the public through material information distribution and public expose. 119 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Audit Internal Internal Audit Fungsi Audit Internal dilaksanakan oleh Unit Audit Internal yang dibentuk untuk memperikan pendapat yang independen dan objektif termasuk aktivitas konsultansi dan penyelidikan khusus yang dibutuhkan oleh Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit atau pihak Manajemen lainnya. Internal Audit function is implemented by Internal Audit Unit established to provide independent and objective opinion, including consulting services and special investigations as required by the Board of Directors, the Board of Commissioners, the Audit Committee, or the senior executive management. Pembentukan Divisi Audit Internal Perseroan sesuai dengan POJK No.56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Unit Audit Internal untuk Perusahaan Publik. The establishment of the Internal Audit Division of the Company is in compliance with POJK No.56/POJK.04/2015 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit for Public Companies. Tujuan dari Audit Internal adalah untuk memberikan pendapat yang independen dan objektif dan jasa konsultansi, dan juga melaksanakan investigasi secara khusus sebagaimana yang diminta oleh Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, atau manajemen eksekutif senior, semuanya dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi Perusahaan. Audit Internal membantu Perseroan mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas proses manajemen resiko, pengendalian dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. The purpose of Internal Audit Unit is to provide independent and objective opinion, including consulting services and special investigations as required by the Board of Directors, the Board of Commissioners, the Audit Committee, or the senior executive management. All are designed to provide added-value and improve the operations of the Company. Internal Audit helps the Company achieve its objectives through systematic approach, the discipline to evaluate and improve the effectiveness of risk management processes, the control and compliance of applicable laws and regulations. Piagam Audit Internal Perseroan terbaru disetujui pada 5 Januari 2015 oleh Dewan Komisaris. Piagam ini menjelaskan tentang visi-misi dan tujuan dari Audit Internal. Dalam menjalankan tugasnya, Divisi Audit Internal selalu berusaha mengacu pada Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Internal Audit Charter is approved on January 5th 2015 by Board of Commissioners. It describes the vision and mission and purpose of the Internal Audit. In performing its duties, the Internal Audit Division always tries to comply with the International Standards of the Professional Internal Audit Practice developed by the Institute of Internal Auditors (IIA). Sesuai dengan ketentuan dalam Piagam, salah satu tujuan Audit Internal adalah untuk mendukung Perseroan mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin dalam evaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. According to the Charter, one of Internal Audit’s objective is to help the Company achieve its objectives through systematic approach, the discipline to evaluate and improve the effectiveness of risk management processes, the control and compliance of applicable laws and regulations. Struktur Audit Internal dan Profil Ketua Audit Internal Ketua Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur. Saat ini, Ketua Audit Internal dijabat oleh Bapak Reza Budi Satria. Internal Audit Structure and Profile of Internal Audit Head Head of Internal Audit is appointed and discharged by President Director. Internal Audit Head is currently served by Mr. Reza Budi Satria. 120 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Profil Ketua Audit Internal Profile of Internal Audit Head Bapak Reza Budi Satria memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Diponegoro. Sebelumnya, beliau bekerja sebagai Internal Auditor di beberapa perusahaan multinasional. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota organisasi profesi The Institute of Internal Audit (IIA). Mr. Reza Budi Satria earned his Bachelor’s degree from Diponegoro University. Previously, he served as an Internal Auditor for several multinational companies for different nature of businesses. Currently, he is a member of a professional organization, namely The Institute of Internal Audit (IIA). Reza Budi Satria Ketua Audit Internal/ Internal Audit Head Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal Audit Internal bertanggung jawab untuk menguji dan mengevaluasi efektifitas pengendalian internal Perseroan dan sistem manajemen risiko untuk memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilakukan dengan benar, informasi operasional dan keuangan dapat diandalkan, dan kebijakan manajemen yang hati-hati dan adil telah diterapkan di seluruh aspek operasi Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Internal Audit Duties and Responsibilities The Internal Audit is responsible for regularly testing and evaluating the effectiveness of the Company’s internal control and risk management systems in order to ensure that the whole procedures are done properly and correctly, the operational and financial information are reliable, and prudent and fair management policies are applied in all aspects of the Company’s operations in compliance with the applicable regulations. Sebagaimana dijabarkan dalam Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: • Merencanakan dan mengimplementasikan rencana audit tahunan, termasuk di dalamnya tugas-tugas khusus yang diminta oleh Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, atau manajemen eksekutif senior. • Mengevaluasi resiko-resiko yang dihadapi Perseroan, mengevaluasi aktivitas keuangan dan akuntansi, penggabungan usaha/fungsi, proses, operasi dan pengendalian yang baru atau berubah. • Memberikan keyakinan yang wajar bahwa informasi keuangan, manajerial, dan operasi akurat, dapat diandalkan, dan tepat waktu. • Memberikan keyakinan yang wajar mengenai kepatuhan pegawai terhadap standar, prosedur Perseroan dan hukum dan peraturan yang berlaku. • Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pengendalian internal, manajemen resiko, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. • Memberikan keyakinan yang wajar bahwa komitmen terhadap peningkatan kualitas secara berkelanjutan tercermin di dalam proses pengendalian Perseroan. • Memberikan jasa investigasi khusus di luar jasa Audit Internal, untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. As stated in Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of Internal Audit Unit are as follows: Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk • Plan and Implement annual audit plan, as approved, including any special tasks or projects requested by Board of Directors, Board of Commissioners, the Audit Committee, or senior executive management. • Identify, assess, and evaluate the Company’s risk areas, financial and accounting, significant merging functions and new or changing services, processes, operations and controls. • Ensure financial, managerial, and operating information is accurate, reliable, and timely;. • Assess employee’s actions are in compliance with Company standards, procedures, and applicable laws and regulations. • Make suitable recommendations for improved internal controls, risk management, and governance processes; • Monitor whether quality and continuous improvement are fostered in the organization’s control processes; • Perform special investigation services beyond Internal Audit assurance services, to assist management in meeting its objectives. 121 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan • Memberikan jasa konsultasi di luar jasa Audit Internal, untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. • Memberikan keyakinan yang wajar bahwa sumber daya Perseroan diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien, dan dijaga dengan baik. • Mempelajari dan mengadopsi praktek-praktek terbaik yang dijalankan oleh dunia bisnis. • Merancang program untuk mengevaluasi kualitas pekerjaan fungsi Audit Internal. • Memberikan laporan secara periodik kepada Presiden Direktur, Dewan Komisaris, dan Komite Audit yang meringkas hasil dari aktivitas Audit Internal. • Menjaga Dewan Komisaris dan Komite Audit selalu terinformasi mengenai praktik-praktik terbaik Audit Internal. • Perform consulting services beyond Internal Audit assurance services, to assist management in meeting its objectives. • Verify if Company resources are acquired economically, used efficiently, and adequately safeguarded. Laporan Audit Internal 2015 Selama tahun 2015, Divisi Audit Internal telah memberikan jasa audit dan konsultasi pada aspek-aspek yang dianggap penting oleh Perseroan seperti: 1. Audit siklus penjualan dan proses perencanaan rencana penjualan. 2. Audit atas pengelolaan gudang yang meliputi gudang bahan baku, bahan pendukung dan barang jadi. 3.Audit atas prosedur pembayaran biaya logistic baik pengiriman produk maupun penerimaan bahan baku dan pendukung. 4.Review kepatuhan atas Hubungan Investor yang mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 5.Review kecukupan dokumentasi dan prosedur atas proses Penilaian Kualitas Produk dan Belanja Modal terkait ekspansi pabrik Perseroan di TCF 2 and IKP line 5 & 6. 6.Audit atas kepatuhan prosedur di bagian Proses Perencanaan dan Pengendalian Produksi. 7.Menindaklanjuti pelaksanaan dari setiap tindakan perbaikan yang direkomendasikan pada audit-audit tahun-tahun sebelumnya. 8. Penelaahan dan jasa konsultasi terhadap implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) mengenai kebijakan pemberian hak akses karyawan ke dalam sistem ERP. Internal Audit Report 2015 Throughout 2015, the Internal Audit Division provided audit and consulting services on the following important aspects, as follow: 1. Audit of sales and sales operation planning cycle. Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Salah satu tanggung jawab Direksi adalah untuk memastikan tersedianya pengendalian internal yang memadai dan efektivitas ditinjau secara teratur. Sistem pengendalian internal dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai kepada manajemen dan Direksi One of the responsibilities of the Board of Directors is to ensure the effective implementation of the internal control that is monitored periodically. The internal control system is designed to give assurance to the management and to the Board of Directors that the Board of Directors reviews the 122 • Research and adopt industry best practices where appropriate. • Plan a program to evaluate the quality of work of Internal Audit department. • Issue periodic reports to the President Director, Board of Commissioners and Audit Committee summarizing result of audit activities. • Keep the Board of Commissioners and Audit Committee informed on the emerging trends and successful practices of Internal Auditing. 2.Audit of Warehouse management including, raw materials, supporting materials, and finish goods. 3. Audit of procedure for freight payments which consisted of freight delivery cost and freight receiving cost. 4.Review compliance for Investor Relation according to Financial Service Authorities (FSA). 5. Review of document adequacy and procedure regarding quality assurance and Capital Expenditure related with Company’s expansion at TCF 2 and IKP line 5 & 6. 6. Audit for compliance procedure in Production Planning Control. 7.Follow up of the implementation of any corrective actions recommended in the audits of previous years. 8. Ongoing review and advisory service of the Enterprise Resource Planning (ERP) system implementation related with user access rights and its policies for employees. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility bahwa Direksi melakukan penelaahan atas efektivitas sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal Perseroan yang ditelaah mencakup semua hal yang berkaitan dengan kontrol, termasuk kontrol keuangan, operasional dan kepatuhan. effectiveness of the internal control system. The Company’s internal control system reviewed covers controlling activities, including financial, operational and compliance controls. Sistem Pengendalian Internal merupakan rencana, metode, prosedur dan kebijakan yang didesain oleh manajemen untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional Perseroan. Indikator kinerja Pengendali Internal dilihat dari kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset dan ketaatan terhadap undang-undang. The Internal Control System is a plan, method, procedure and policies designed by the management to provide adequate assurance on the achievement of efficiency and effectiveness of the Company’s operation. The performance indicators of the internal control can be seen from the reliability of financial reporting, protection to assets and compliance with regulations. Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan Perseroan merupakan adopsi dari kerangka pengendalian internal yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Treadway (COSO) yang terdiri dari 5 elemen yang penting dan saling berkaitan yang meliputi Lingkungan Pengendalian, Penaksiran Risiko, Aktivitas Pengendalian, Sistem Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan. The internal control system applied by the Company is established with reference to the integrated framework for internal control developed by the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), which consists of five interrelated components including Control Environment, Risk Assessment, Control Activities, System Information & Communication and Monitoring. Dalam menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif guna mendukung kegiatan operasional, Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: In implementing effective internal controls in running business operations, the Company conducted the following: 1. Lingkungan Pengendalian a.Menjunjung tinggi integritas dengan menerapkan nilai-nilai perusahaan dan Kode Etik Bisnis Perseroan. 1. Control Environment a.Enforcing integrity (integrity fact) by applying the values of corporate culture and Business Ethic and Code of Conduct. b. Establishing the Company’s organizational structure and its description, adapted to the needs of the Company. c. Dividing tasks and responsibilities at the level of the supporting divisions, including the implementation Standard Operating Procedure in all business conduct. b. Membuat struktur organisasi Perseroan dan penjelasannya dengan menyesuaikan terhadap kebutuhan yang ada. c. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada Divisi pendukung, termasuk penerapan Standard Operating Procedure di seluruh aktivitas bisnis. 2. Penaksiran Risiko Sebagai bagian dari anak usaha dari Kordsa Global, Perseroan telah memiliki risk profile yang berguna dalam membantu melakukan asesmen secara periodic atas risiko berdasarkan area prioritas yang mencakup risiko finansial, posisi pasar, operasional/produksi, legal, sosial/reputasi, serta lingkungan dan keselamatan kerja. 2. Risk Assessment As one of subsidiary of Kordsa Global, the Company has a risk profile which useful for determining priority area comprised of financial, market position, operation, legal, reputation as well as environment and safety, all of these area will be assessed periodically. 3. Aktivitas Pengendalian a.Mengadopsi sistem manajemen evaluasi kinerja untuk menentukan indikator-indikator kunci dimulai dari level Perseroan, Unit Bisnis hingga level individu karyawan. b.Menggunakan sistem Teknologi Informasi untuk 3. Control Activities a. Adopting the Performance Management System to set the Corporate KPI, unit KPI and individual KPI. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk b. Utilizing Information Technology System to support 123 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mendukung operasional Perseroan dan meningkatkan keandalan informasi. c.Membuat dan menerapkan kebijakan menyangkut Teknologi Informasi termasuk tata kelola Teknologi Informasi. d. Menerapkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan serikat pekerja Perseroan. e. Melakukan proses rekrutmen secara dengan menggunakan “Computer Based Test” dan menggunakan metode test yang cukup selektif. f. Melakukan pembaharuan atas kebijakan akuntansi saat terjadi perubahan signifikan pada Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) Indonesia, atau pada saat menerima pembaharuan pada International Financial Reporting Standard (IFRS) dari induk usaha Kordsa Global. the Company’s operation and improving the reliability of information. c. Establishing and implementing IT Policy, including IT Governance. d.Implementing a Collective Labor Agreement (CLA) with Union of the Company. e.Conducting online recruitment process by using Computer Based Test with particular selective methods. f.Updating accounting policies and procedures regarding any significant changes on Indonesian Financial Accounting Standard (PSAK) or when receiving any updates for International Financial Reporting Standard (IFRS) from Kordsa Global. Pada tahun 2014, Perseroan telah menerapkan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) yang baru. Dengan peluncuran sistem baru tersebut, Perseroan telah melakukan peninjauan dan pembaruan fungsi pembagian tugas sesuai dengan profil pengguna sistem baru tersebut. In April 2014, the Company has implemented new Enterprise Resources Planning (ERP). With the launching of this new system, the Company reviewed and renewed the function of segregation of duties according to user profile of the new system. 4. Informasi dan Komunikasi Kebijakan Perseroan dikomunikasikan melalui media intranet, tertulis via email atau pengumuman di majalah dinding atau majalah internal. Komunikasi juga dilakukan secara langsung oleh atasan melalui briefing yang dilaksanakan secara reguler. Komunikasi untuk pihak eksternal, seperti komunikasi kepada pelanggan, ditangani oleh unit kerja khusus. 4. Information and Communication The Company’s policies are communicated through intranet, email, in writing, public announcement from board magazine. Said communication may be conducted directly through regular briefing. Communication with external parties such as customers was carried out by specific working unit. 5.Pemantuan Pemantauan dan penilaian efektifitas system pengendalian internal secara menyeluruh pada tiap tingkatan manajemen atau Kepala Divisi, dilakukan secara harian ataupun mingguan. Direksi dilaksanakan setiap kuartal dan Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan minimal satu kali setahun. Adapun hal-hal yang dibahas paling tidak mencakup: a. Memastikan optimalisasi dan efisiensi dalam proses penganggaran dan realisasinya, dan implementasinya pada semua fungsi operasional. b.Pencapaian atas KPI Perseroan dan unit bisnis, mencakup aspek-aspek finansial dan non-finansial. c.Laporan dan level kepatuhan pada semua hal, termasuk yang bersifat wajib, seperti yang telah ditetapkan dalam standar Perseroan serta standar global maupun segala bentuk keluhan pelanggan menyangkut kualitas produk. 5. Monitoring Monitoring and Evaluating the effectiveness of internal control as a whole at all levels or division heads and units are held daily or weekly. In addition, Board of Directors are conducted quarterly and Board of Commissioner are conducted at least once a year. The following topics that should be included at least: 124 a. Ensuring optimization and efficiency in budgeting and its realization, applied to all functions. b. The attainment of corporate and unit KPI, covering financial and non-financial aspects. c.Report and level of compliance in every items, including mandatory items, as required by the Company’s standard as well as global standard, including any complaint from customers for quality of products. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Evaluasi Efektivitas Pengawasan Dan Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Evaluation of Effectiveness Monitoring and Internal Control over Financial Reporting Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan adalah suatu proses yang dirancang oleh dan dibawah pengawasan Presiden Direktur dan Direktur Keuangan, dan dilakukan oleh Direksi, manajemen dan karyawan lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan keterbatasan yang ada, pengendalian internal atas pelaporan keuangan kemungkinan tidak dapat mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur yang mungkin menurun. The internal control over financial reporting is a process designed by and under the supervision of, the CEO and CFO, and executed by the Board of Directors, management and other personnel, to provide reasonable assurance regarding the reliability of financial reporting and the preparation of consolidated financial statements for external purposes in accordance with generally accepted accounting principles. Because of its inherent limitations, internal control over financial reporting may not prevent or detect all misstatements. Also, projections of any evaluation of effectiveness to future periods are subject to the risk that controls may become inadequate because of changes in conditions, or that the degree of compliance with the policies or procedures may deteriorate. Perseroan telah melakukan penilaian pengendalian internal yang berkaitan dengan proses pelaporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dengan menggunakan kriteria yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commissions (“COSO”). Berdasarkan hasil penilaian ini, manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa sistem pengendalian internal pelaporan keuangan Perseroan telah efektif. Company has assessed internal control over financial reporting as of 31 December 2015 by using the criteria given from Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (“COSO”). Based on this assessment, Company concluded that internal control over financial reporting was effective. Manajemen Risiko Risk Management Seiring dengan meningkatnya tantangan dan kompetisi bisnis, Perseroan menghadapi berbagai risiko terkait aktivitas bisnis dan operasional. Untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, Perseroan telah mempersiapkan serangkaian inisiatif manajemen risiko mulai dari identifikasi risiko, mitigasi risiko hingga evaluasi sistem manajemen risiko secara keseluruhan. In line with higher business challenge and fiercer competition, the Company encounters several risks related with its business and operational activities. In order to build a sustainable business, the Company has prepared series of risks management initiatives ranging from risk identification, risk mitigation until evaluation of the risk management system itself. Fungsi manajemen risiko dilaksanakan oleh Direksi. Sistem tersebut menyusun pendataan dan pembuatan key risk indicator untuk membuat pemetaan profil risiko dan merencanakan langkah mitigasi risiko selanjutnya untuk diterapkan di Perseroan. The risk management function in the Company is run by Board of Directors. It prepares risk registry and formulates key risk indicators to draw risk profile mapping and to plan further risk mitigation plan to be implemented in the Company. Profil dan Mitigasi Risiko 2015 Perjalanan bisnis Perseroan akan selalu dihadapkan pada berbagai macam risiko keuangan, karena itu Perseroan selalu sigap dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi, yaitu dengan menghadirkan system manajemen risiko sebagai mekanisme untuk meminimalisir ketidak pastian pasar dan selalu berusaha mencari cara dalam meningkatkan kesempatan atau peluang bisnis: Risk Profile and Mitigation 2015 The Company’s business operation is exposed to any variety of financial risks, thus the Company remains alert to identify the risks that may be faced, by implementing a risk management system as a tool to minimize unpredictability of market and also always seeks to improve its business opportunity. Comprehensive explanation of Company’s risk profile and risk mitigation is explained below: Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 125 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1. Risiko Pemasaran Kondisi perekonomian dunia dapat mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan keuntungan Perseroan, dan juga dapat mengurangi permintaan untuk produk otomotif, yang pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya permintaan pabrik-pabrik ban untuk produk Perseroan. Untuk mengatasi risiko tersebut, Perseroan dan Entitas Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. 1. Marketing Risk The global economy may have its affect to the Company’s performance and revenue. The downturn in the global economy can reduce demands for automotive products, which in turn will reduce the demand of the Company’s products from tire manufacturers. To anticipate the risk, the Company and its subsidiaries continues to actively expand its market by entering into new markets and maintain the existing ones by reinforcing efficiency and lean management which aimed at optimizing production cost. 2. Risiko Persaingan Pasar global untuk produk kain ban saat ini menjadi semakin kompetitif dan dinamis. Penurunan atau kenaikan harga jual dapat berdampak pada margin keuntungan Perseroan. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, Perseroan berupaya menjaga hubungan baik dengan pelanggan, menjaga performa Perseroan yang baik dengan mengirim produk-produk berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan prima secara konsisten. Perseroan juga selalu konsisten berupaya untuk menjadi lebih kompetitif, dengan memberlakukan efisiensi produk tanpa mengurangi kualitas atau fleksibilitas. Perseroan juga memanfaatkan informasi pasar dan jaringan dari pemegang saham mayoritas. 2. Competition Risk Global market for tire cord products is more competitive nowadays. Changes in selling price may have an impact on the Company’s profit margin. To mitigate this risk, the Company exerts efforts to maintain good relationships with existing customers, maintain the Company’s high performance such as: delivering high quality products and consistently provide service excellence. The Company also endeavors to be more competitive and efficient in products without putting quality or flexibility at stake. The Company also utilizes the network and information related to market from majority shareholders. 3. Risiko Pemasukan Bahan Baku Perseroan mengimpor sebagian besar dari bahan baku utamanya. Dengan demikian fluktuasi harga produk tunduk pada faktor tingkat permintaan dan kesediaan barang baku di pasar global. Perseroan mengurangi risiko fluktuasi harga dan kelangkaan pasokan melalui pemantauan dinamika pasar secara konstan. Perseroan juga melakukan kontrak-kontrak dengan pemasok untuk menjamin pasokan bahan baku untuk jangka panjang dan dengan demikian meminimalisir fluktuasi harga, serta mengambil keuntungan pada pembelian dengan jumlah besar. Perseroan juga telah mendata alternatif pemasok bahan baku baik dari dalam maupun luar negeri untuk mengantisipasi risiko kelangkaan suplai bahan baku. 3. Risk of Raw Material Supply The Company imports most of its raw materials. Thus the products price fluctuations are largely linked to demand and supply of raw material in global market. The Company mitigates risk of price fluctuation and scarcity of supply through constant monitoring of the market dynamic. The Company also signs supply contract that ensures the long term raw material supply and supports minimization of the price fluctuations and takes profit gains from purchasing in large amount. The Company also has listed some alternatives suppliers both local and international to anticipate the lack of raw material supply. 4. Risiko Kurs Mata uang fungsional Perseroan adalah USD dan eksposur mata uang asing timbul dari transaksi yang didenominasi dalam Rupiah terutama karena penjualan domestik, gaji karyawan, pembayaran utility dan beban administrasi. Namun eksposur ini sebagian dieliminasi dengan cara penyesuaian antara biaya pengeluaran dan 4. Risk of Currency The Company’s functional currency is USD, and the exposure to foreign currency arisen from transactions denominated in Rupiah, which has become a mandatory for local sales, employee salary, utilities and administrative expenses. However, this risk exposure is partly eliminated with natural matching, as far as 126 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility pendapatan yang dilakukan dalam mata uang yang sama (lindung nilai alami). Selain itu Perseroan juga telah menerapkan proses lindung nilai operasional untuk menghindari resiko kurs ini. possible, of currency expenses and incomes in same currencies (natural hedging). 5. Risiko Operasi Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perseroan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjanya, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. 5. Risk of Operation Risk of operations may poses a negative impact on a day to day operations of the Company and its subsidiaries, workers’ safety and health, and nearby surroundings. Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, gangguan pada sistem ERP, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidakpatuhan atas standar prosedur operasi dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Untuk meminimalisir risiko-risiko ini, Perseroan dan Entitas Anak secara konsisten menjalankan jadwal perawatan yang ketat, memulai regenerasi atas mesin-mesin, memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjuk kontraktor yang profesional, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar, serta menerapkan tata kelola lingkungan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. These risks among others are, damage of machine/ equipment, disruption of ERP system, accidents at work, strikes actions, compliance to standard operating procedures, and failure in environmental management. To minimize these risks, the Company and its subsidiaries have consistently conducted maintenance work to the equipment in a periodical basis, regenerated the machines, giving training and courses to the employees, appointing professional contractors, implemented zero accident policy, built good relationships with the employees and the nearby society, and implemented environmental management that conforms to international standards. 6. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang dapat timbul akibat pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual sehingga Perseroan dan Entitas Anak mengalami kerugian. Tidak ada risiko kredit yang signifikan untuk Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko kredit yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasanbatasan tersebut. Perseroan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perseroan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan dan telah diadakan perjanjian yang mengikat secara hukum. 6.Risk of Credit Risk of credit may arises from customers or third parties that fail to meet their contractual obligations that may results in a loss for the Company and its Subsidiaries. There is no significant risk of credit for the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manages and controls the credit risk by setting the limits for credit risk that can be received by each customer and monitor the risk related to the limits. The Company and its Subsidiaries believes that they can control and maintain the minimum exposure to risk of credit, as both of them have clear policies in creating partnership with the customers with binding legal agreements in place. 7. Manajemen Risiko Likudiitas Perseroan mengelola likuiditas dengan memepertahankan sumber pendanaan yang memadai, termasuk fasilitas perbankan dan sumber pinjaman dan secara berkelanjutan memantau proyeksi dan kondisi kas secara aktual dengan menyesuaikan profil maturitas dari aset dan liabilitas keuangan. 7. Liquidity Risk Management The Company manages its liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 127 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 8. Manajemen Risiko Permodalan Tujuan Perseroan dan Entitas Anak mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga Perseroan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi Pemangku Kepentingan lainnya serta mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. 8. Capital Risk Management The purpose of the Company and its Subsidiaries to manage capital structure are to safeguard its ability to maintain its business continuity so that the Company and its Subsidiaries may continue providing returns for shareholders and benefits for other Stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. Perseroan dan Entitas Anak memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah utang dengan total modal. Perseroan dan Entitas Anak berusaha mempertahankan rasio hutang terhadap modal tetap berada pada rasio yang sehat. The Company and Subsidiaries monitors capital based on the debt ratio to equity. This ratio is calculated by dividing total debt by total capital. The Company and Subsidiaries strive to maintain a debt to equity ratio remained at a healthy rate. Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Perseroan terus berupaya mengelola manajemen risiko secara menyeluruh. Monitoring terhadap implementasinya diawasi secara ketat baik secara internal oleh manajemen Perseroan maupun eksternal. Evaluation of Risk Management System Implementation The Company continues to manage the overall risk management. Monitoring of the implementation is closely monitored both internally and externally by the Company’s management. Adapun sistem manajemen risiko Perseroan terus dievaluasi serta disempurnakan baik melalui pembahasan pihak manajemen. Sejauh ini, pelaksanaan manajemen risiko Perseroan sudah dirasa efektif, namun akan terus ditinjau perkembangannya diwaktu kedepan. The Company’s risk management systems continue to be evaluated and improved through discussion of the management. So far, the implementation of risk management was considered effective, but the development would continue to be reviewed in the future. Fungsi Audit Eksternal External Auditor Function Perseroan bekerja sama dengan auditor eksternal terpercaya dan terkemuka untuk memastikan integritas laporan keuangan kepada seluruh pemegang saham. Pengangkatan auditor eksternal merupakan tugas Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit yang mengatur bahwa proses seleksi dan pengangkatan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan independensi akuntan publik. The Company engaged a well known and reputable external auditor to ensure the integrity of financial report for shareholders. Selection of external auditor is one of responsibility of Audit Committee based on Audit Committee Charter which stipulates selection and appointment process with regard to compliance to prevailing regulation and independency of public accountant. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2014 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 2015 pemegang saham Perseroan menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2015 yang berakhir 31 Desember 2015. During Annual General Meeting of Shareholders for financial year of 2014 held in Jakarta on June 25, 2015, the Shareholders of the Company has approved the appointment of Public Accountant Firm, Osman Bing Satrio & Eny, to audit the Company’s Financial Statements and the 2015 Financial Report of Partnership for the year ended December 31, 2015. Penunjukan ini merupakan periode tahun keempat dari Kantor Akuntan Publik, Osman Bing Satrio & Eny, untuk melakukan audit keuangan Perseroan, serta penunjukan pertama dari partner audit yang melakukan audit keuangan This is the fourth appointment period of the Public Accounting Firm, Osman Bing Satrio & Eny, to conduct financial audits for Indo Kordsa, as well as the first appointment of audit partner to do financial audit for The 128 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Perseroan. Selama tahun 2015, Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny tidak melakukan jasa non-audit di Perseroan. Company. During the 2015, the Office of Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny did not perform non audit services at the Company. Biaya audit untuk tahun buku 2015 disetujui sebesar Rp720.000.000 (tujuh ratus dua puluh juta Rupiah). The audit services fee for financial year 2015 has been approved in the amount of IDR720,000,000 (seven hundred twenty million Rupiah). Perkara Hukum Legal Case Selama tahun 2015, Perseroan tidak menghadapi atau terlibat dalam kasus pidana dan perdata. Throughout 2015, the Company did not face or involved in any civil or criminal cases. Akses Informasi Information Access Demi terciptanya transparansi publik, Perseroan menyediakan sarana untuk kemudahan akses informasi, yaitu: • Mengirimkan Laporan Keuangan secara berkala ke OJK dan Bursa Efek Indonesia • Media massa berupa koran terkait informasi laporan keuangan, panggilan dan undangan serta pengumuman hasil RUPS, termasuk pembagian dividen. • Website: www.indokordsa.com • E-mail: [email protected] atau [email protected] In order to create a transparency, the Company provides facilities to get information access easily, namely: Kode Etik Code Of Conducts Kode Etik Perusahaan adalah norma yang wajib ditaati oleh Perseroan dan segenap jajaran manajemen perseroan. Kode Etik diterapkan sebagai pedoman etika di Perseroan. Tujuan penerapan Kode Etik Perseroan adalah: 1.Meningkatkan kredibilitas Perseroan, karena etika telah dijadikan sebagai budaya Perseroan sehari-hari. Dengan adanya kode etik, semua karyawan terikat dengan standar etis yang sama sehingga pengambilan kebijakan/keputusan yang serupa akan tercapai. 2. Membantu menghilangkan grey area (kawasan abu-abu/tidak jelas) dibidang etika antara lain meliputi penerimaan hadiah. 3. Kode etik menjelaskan bagaimana Perseroan menjunjung tanggung jawab sosialnya. 4. Membantu Perseroan untuk mengendalikan diri sendiri (self control). Isi Kode Etik Kode Etik mengatur Etika Bisnis dan Kebijakan Pendukung Kode Etik di Perseroan. Pedoman tersebut terdiri dari peraturan mengenai tanggung jawab hukum, tanggung jawab kepada pelanggan, tanggung jawab kepada karyawan, tanggung jawab kepada pemegang saham, tanggung jawab Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk • Submission of periodic Financial Reports to OJK and Indonesia Stock Exchange • Mass media such as newspaper related to financial reports, AGMS invitation and summons also the resolution including dividend distribution. • Website: www.indokordsa.com • E-mail: [email protected] or [email protected] Code of Conduct refers to the norms that should be complied by the Company and all organization levels in the Company. The Code of Conduct shall serve as ethics guidance in the Company. The implementation of a Code of Conduct aims to: 1.Improve the Company’s credibility, as it has been embodied in the Company’s culture. The Company’s decision-making process will have its grounds in ethical conduct, as all personnel will refer to the code in all actions taken. 2.Help to mitigate the grey area, the acceptance of gratification. 3. Code of conduct explains how the company assesses its social responsibility. 4. Assist the Company to encourage self-control. Code of Conducts Contents The Code of Conducts governs Code of Business Ethics and Policies Supporting Ethics Code in the Company. The provisions include regulation about legal responsibilities, responsibility to customers, responsibility to employees, responsibility to shareholders, responsibility to suppliers/ 129 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepada pemasok/rekan bisnis, tanggung jawab kepada pesaing, tanggung jawab kepada lingkungan, komunitas, masyarakat dan kemanusiaan serta tanggung jawab untuk melindungi citra dan reputasi pemegang saham mayoritas. business partners, responsibility to competitors, responsibility to the environment, community, society and humanity as well as responsibility to protect majority shareholder’s name and reputation. Kode Etik juga mengatur kebijakan lainnya seperti kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kebijakan terkait karyawan, aset Perseroan dan integritas keuangan, rekan bisnis serta pemerintah serta Kebijakan Transaksi Saham Grup Kordsa Global. Code of Conducts also regulates several policies such as Safety, Health and Environment (SHE), policies related with employees, company assets and financial integrity, business partners and government as well as Kordsa Global Group Companies’ Stock Trading Policy. Penyebaran Kode Etik Perseroan melakukan sosialisasi Kode Etik, antara lain: Code of Conducts Dissemination The Company socializes the Code of Conduct by way of among others: • Dissemination through the Company’s internal website. • Provision of training on the Code of Conduct including online training. • Dissemination of booklet on the Code of Conduct of the Company. • Dissemination of posters on the Code of Conduct in the internal company. • Form of compliance of the code of conduct in the beginning of the year must be filled in by all employees. • Penyebaran Kode Etik melalui website internal Perseroan. • Pemberian training mengenai Kode Etik termasuk online training. • Penyebaran booklet mengenai Kode Etik perusahaan. • Penyebaran poster-poster mengenai Kode Etik dalam internal Perseroan. • Formulir kepatuhan Kode Etik yang setiap awal tahunwajib diisi kembali oleh seluruh karyawan. Pernyataan Budaya Perseroan Budaya Perseroan dikenal sebagai Nilai Inti, sebagai berikut: Corporate Culture Statements Corporate culture of Indo Kordsa is known as Core Values, explained below: 1. SHE (Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan) Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja agar dapat menghindari kecelakaan kerja dan Perseroan memiliki kepedulian untuk melestarikan sumber daya alam. 1. SHE (Safety, Health, Environment) The Company always gives priority to Safety and Health in working in order to avoid accident and the Company have awareness to preserve nature resources. 2. Etika Perseroan Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan berinteraksi dengan pihak lain, Perseroan memiliki nilai etika sebagai salah satu nilai Perseroan dan Perseroan selalu mematuhi hukum serta menjunjung nilai etika di setiap negara dimana Perseroan beroperasi. 2. Corporate Ethics The Company has ethics value as one of corporate values to run business activity and interact with other party, the Company always considers and obeys law and ethic value in every country where the Company operates. 3. Fokus Kepada Pelanggan Perseroan sangat menghormati pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan sesuai kebutuhan dan mampu untuk memberikan solusi cepat bagi permasalahan yang mereka hadapi. 4. Berpikiran Terbuka Perseroan selalu terbuka dan mempertimbangkan masukan dan gagasan-gagasan baru dengan melihat sudut pandang yang berbeda untuk meningkatkan semua kegiatan di Perseroan. 130 3. Customer Focused The Company highly respects the customer and commits to give best quality of product and services as their need and is able to give fast solution for customer’s problems. 4. Open Minded The Company is always open-minded and concerns suggestion and new idea by viewing to a different perspective to improve all activities in the Company. Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility 5. Orientasi Terhadap Hasil Perseroan adalah tim yang berorientasi terhadap hasil yang terbaik untuk mencapai kesuksesan baik internal maupun eksternal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 5. Result Driven The Company is a result-oriented team that achieves the internal and external successes according to the goal set. 6. Kerja Sama Global Dari kekuatan dan praktik terbaik pekerja, pemasok, kontraktor, dan pelanggan, Perseroan yakin bahwa dengan kerja sama internal dan eksternal tersebut akan memberikan keuntungan. 6. Global Collaboration The Company believes that internal and external teamwork will give benefit gained from strength and best practice of employees, suppliers, contractors, and customers. 7. Perbaikan Terus Menerus Karyawan menjadi bagian dari usaha Perseroan untuk mengembangkan dan meningkatkan produk, pelayanan, maupun proses kerja sebagai bentuk komitmen perbaikan secara terus menerus. 7. Continuous Improvement The employees are part of Company’s effort to develop and improve the product, service, and work process as commitment to do continuous improvement. Whistleblowing System Whistleblowing System Perseroan telah mempunyai suatu sistem pelaporan pelanggaran dengan membentuk Petugas Etika yang tergabung dalam Dewan Etika Global. Untuk pertanyaanpertanyaan atau untuk mengemukakan setiap kekhawatiran mengenai kemungkinan adanya pelanggaran kode etik, whistleblower dapat menghubungi secara langsung Petugas Etika melalui telepon dan/atau surat elektronik ke alamat berikut: e-mail: [email protected] Alamat: PT Indo Kordsa Tbk Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Indonesia Phone : (+62) 21 875 39 36 The Company has a whistle blowing system overseeing by Board of Global Ethics. For questions or to raise any concerns on any possibility of violation of ethics code, whistleblower may contact directly the local Ethics Officer through telephone and/or email to the following address: Para manajemen Perseroan, bekerjasama dengan Petugas Etika dan/atau Dewan Etika, mempunyai tanggung jawab untuk; (i) Memastikan kerahasiaan dari pengaduan-pengaduan/ laporan-laporan yang dibuat dalam kerangka Kode Etik, dan mencegah pembalasan terhadap individu-individu yang mengajukan pengaduan-pengaduan tersebut. (ii) Memberikan keamanan pekerjaan kepada karyawan yang mengajukan pengaduan/laporan. (iii) Memastikan agar pengaduan-pengaduan dan laporanlaporan diselidiki secara tepat waktu dan adil, konsisten serta sensitif, dan mengambil tindakan-tindakan yang perlu terhadap pelanggaran-pelanggaran. Ethics Officer in cooperation with the Company’s management Officer and/or the Board of Ethics have responsibility to: (i) Ensure that the confidentiality of the complaints /reports made in the Code of Conduct framework and prevent retaliation to the individuals reporting the complaints. (ii) Provide security to employees reporting the complaints /report. (iii) Ensure that the complaints and reports are investigated timely, fairly, consistently, and sensitively, and necessary actions are taken against such violations. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Petugas Etika bertindak secara independen dan tanpa pengaruh dari para atasan departemen mereka dan hirarki organisasi. Mereka tidak boleh diberikan tekanan atau saran-saran mengenai masalah tersebut. Apabila dianggap perlu, dapat In performing its duties, Ethics Officers act independently without any interference from their department heads and organization hierarchy. They shall not be given any pressures or inputs concerning the problem. If necessary, they can ask for experts’ opinion and consult with the Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk e-mail: [email protected] Address: PT Indo Kordsa Tbk Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810 Indonesia Phone : (+62) 21 875 39 36 131 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan meminta pendapat ahli, dan dapat berkonsultasi dengan para ahli guna memastikan bahwa tindakan-tindakan yang perlu telah dilakukan sehingga tidak melanggar prinsipprinsip kerahasiaan selama penyelidikan. experts to ensure that the necessary actions have been properly taken and the confidentiality principles are not breached during the investigation. Pada tahun 2015, Petugas Etika tidak menerima laporanlaporan terkait adanya pelanggaran etika di lingkungan Perseroan. Throughout 2015, the Ethics Officer did not receive any reports related to the violation of ethics code in the Company’s working environment. Insider Trading Policy Insider Trading Policy Orang dalam Perseroan atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan dan/atau Grup Perusahaan Kordsa dilarang melakukan transaksi perdagangan saham Perseroan berdasarkan informasi atau fakta material yang belum diungkap kepada publik. Perusahaan dengan tegas melarang kegiatan insider trading (perdagangan yang dilakukan dengan informasi orang dalam) atau untuk mendapat keuntungan pribadi dan melarang pekerja untuk menawarkan kepada orang lain cara-cara untuk melakukan hal tersebut. Pekerja Perusahaan diharuskan mematuhi peraturan-peraturan hukum yang berlaku terkait dengan transaksi orang dalam dan menghindari keterlibatan dalam situasi-situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Company’s insider or parties who have special relationship with the Company and/or Kordsa Group are prohibit to trade Company’s shares based on information or material facts that has not been disclosed to public. The Company strictly prohibits insider trading activity or any other activity in order to gain personal profit and also prohibit its employee to offer opportunities to do so to other parties. The employee of the Company has to comply with prevailing rules and regulations regarding insider trading and shall always avoid involvement in conflict of interest situation. Kontribusi Dan Aktivitas Politik Dan Sosial Political And Social Contribution And Activities Perseroan berkomitmen untuk melarang pendanaan atau penggunaan fasilitas dan sumber daya Perseroan untuk dan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik ataupun kepentingan serupa. Seluruh karyawan harus menjunjung tinggi prinsip untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik dengan mengatasnamakan identitas Perseroan. The Company is committed to prohibit funding or use of the Company’s facilities and resources for and or by parties with political purposes or similar endeavors. The employees have to upholds the principle not being engaged in political activities by using the Company’s identity. Kontribusi bagi sector sosial dan kemasyarakatan direalisasikan melalui mekanisme Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Contribution for social and community sectors are disbursed under Corporate Social Responsibility (CSR) mechanism. 132 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 133 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Sumber Daya Manusia Human Resources 136 Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Capital Management Policy 137 Komposisi Karyawan Employee Demography 138 Program Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Employee Training And Development Program 140 Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare 141 Hubungan Industrial Industrial Relation Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 5 135 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Capital Development “Perseroan menjalankan kegiatan bisnis dengan mengadaptasi konsep Human Capital Excellence guna menjamin tercapainya standar kerja terbaik.” “The Company exercises business practice by adapting Human Capital excellence to ensure achievement of best working standard.” Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Capital Management Policy Perseroan mengimplementasikan sistem manajemen kinerja sebagai kerangka kerja manajemen sumber daya manusia. Kebijakan tersebut berforkus pada kompetensi sebagai faktor utama untuk mengembangkan seluruh karyawan serta mendukung implementasi berbagai program pengembangan dan paket kesejahteraan karyawan guna memastikan seluruh karyawan akan menerima remunerasi dan tunjangan yang kompetitif. The Company implements performance management System as human capital management framework. The policy focuses on competency as principal factor to develop our employees and also equipped with set of competency development program as well as welfare scheme to assure our employees will get most competitive remuneration and benefit. Perseroan terus mengembangkan Performance Management System yang mengakomodasi proses perencanaan kinerja mulai dari visi, misi, strategi dan sasaran Perseroan (Company’s Game Plan). Implementasi dari Performance Management System tersebut telah menggunakan parameter kinerja pegawai yang terdiri dari Key Performance Indicator sebagai sasaran hasil dan Competency Target Setting sebagai sasaran proses. The Company continues developing Performance Management System that accommodates performance planning process starting from vision, mission, strategy and target of the Company (Company’s Game Plan). Performance Management System implementation applies employee performance indicators consist of Key Performance Indicators with result and Competency Target Setting as objective of a process. Penilaian atas kinerja masing-masing karyawan dilakukan setiap enam bulan sekali. Keseluruhan penerapan manajemen kinerja bertujuan memperbaiki penilaian kinerja individu karyawan sehingga dapat menstimulasi peningkatan kinerja untuk mendukung keberhasilan jangka panjang Perseroan. Employee individual performance assessment is carried out once in every six months. Performance management implementation is generally intended to improve employee individual performance assessment to support the Company’s long-term achievement. Melalui manajemen kinerja, Perseroan akan mendapatkan informasi mengenai kinerja karyawan yang pada akhirnya akan dianalisa oleh divisi yang ditunjuk Perseroan sebagai bahan masukan dalam memberikan reward or punishment kepada karyawan. Selain itu, manajemen kinerja juga memberikan masukan kepada Perseroan untuk mengembangkan kualitas SDM demi kelangsungan usaha. Through performance management, the Company will obtain information about employee’s performance that will be analyzed by division appointed by the Company as recommendation to determine employee reward and punishment. In addition, performance management also gives recommendation to the Company to develop employee quality. Komposisi Karyawan Employee Demography Jumlah karyawan pada tahun 2015 mencapai 1.179 karyawan, mencatat peningkatan jumlah karyawan dibandingkan 1.152 karyawan yang tercatat pada tahun 2014. Penjelasan rinci mengenai profil karyawan, sebagai berikut: In 2015, total employees achieved 1,179 or increased from 1,152 employees registered in 2014. Detail of employee demography is explained below: 136 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Employee Profile by Position Jabatan/Position 2015 2014 Executives & Group Manager 12 11 Manager 22 24 Specialist/Engineer 56 53 Supervisor/Staff 91 101 998 963 1,179 1,152 Technician/Operator Jumlah/Total Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Profile by Education Level Tingkat Pendidikan/Education Level 2015 2014 Total % Total % S2/Master Degree 23 2.0% 24 2.1% S1/Bachelor Degree 85 7.2% 84 7.3 Diploma 70 5.9% 68 5.9 1001 84.9% 976 84.7 1,179 100% 1.152 100% SMA/Sederajat High School/Equal Mandatory School Jumlah/Total Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee Profile by Age Kelompok Usia/Age Group 2015 >55 tahun/years 2014 6 7 41 – 55 tahun/years 576 618 30 – 40 tahun/years 130 136 21 – 30 tahun/years 334 271 < 21 tahun/years 133 120 1,179 1.152 Jumlah/Total Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Profile by Gender Jenis Kelamin/Gender Laki-Laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 2015 2014 1,116 1,086 63 66. 1,179 1.152 137 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Employee Training And Development Program Untuk meningkatkan kualitas seluruh karyawan, Departemen Human Capital telah merancang berbagai program pelatihan untuk mengembangkan kompetensi karyawan. Selama tahun 2015, program pelatihan tersebut diikuti oleh 1.179 karyawan. Beberapa pelatihan yang diselenggarakan pada tahun 2015, antara lain: To maintain quality of our employees, Human Capital Department designed various training program to develop competency of the employees. Throughout 2015, the training program participated by 1,179 employees. Some of the training programs held in 2015 are as follows: Pelatihan PSRM Perseroan melaksanakan pelatihan PSRM dan Kepemimpinan Keselamatan untuk pekerja back office. Pelatihan dilakukan selama satu hari dan di bagi dalam 4 (empat) angkatan di mana seluruh pemimpin PSRM menyampaikan presentasi terkait elemen dan isu-isu tertentu. Dalam pelatihan juga dilengkapi oleh diskusi kelompok dan pemutaran video di akhir sesi pelatihan untuk mengeksplorasi pemahaman peserta mengenai materi yang diberikan. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran PSRM dan kepemimpinan keselamatan di lokasi kerja serta untuk menjaga tingkat zero accident. PSRM Training The Company is conducting PSRM & Safety Leadership training for all of its white collar employees. The one-day training is organized in 4 batches and all PSRM champion delivers a presentation on its element and issues. There is also a group discussion and a video case at the end of the training to explore participant’s understanding on the subject. It is expected that the training will create PSRM awareness and safety leadership in the work field as well as maintain zero accident. Pelatihan Strategic Procurement Management Pada tanggal 4 dan 5 Desember 2015, Perseroan mengadakan pelatihan Strategic Procurement Management. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada Divisi Purchasing mengenai teknik praktis, implementasi dan langkah-langkah dalam pembelian strategis serta aspek-aspek penting dalam bernegosiasi dengan supplier. Pelatihan diberikan oleh trainer ahli. Pelatihan yang diikuti oleh 17 karyawan tersebut juga melibatkan diskusi kelompok dan knowledge sharing. Strategic Procurement Management Training On December 4 and 5, 2015, the Company organized Strategic Procurement Management training. The training aimed to provide knowledge to Purchasing Division regarding practical method, implementation and steps in strategic purchase as well as other material aspects in entering negotiation with supplier. The training was provided by expert trainer and participated by 17 employees that also involved group discussion and knowledge sharing. Pelatihan Sertifikasi Izin Operator (SIO) Perseroan kembali menyelenggarakan pelatihan SIO (Sertifikasi Izin Operator) untuk para karyawannya selama bulan Oktober-Desember 2015. Pelatihan yang dilakukan selama 3 sesi itu selain bertujuan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah, juga untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat angkut, khususnya monorail, genkinger dan forklift. Pelatihan berlangsung selama 3 hari dimana pada hari pertama karyawan dibekali dengan pengetahuan terkait dengan Peraturan Pemerintah, dan pada hari kedua dengan pengetahuan teknis terkait alat angkut, kemudian di hari ketiga karyawan mengikuti ujian tertulis dan praktik menggunakan alat angkut di area kerja. Peserta yang lulus berhak mendapatkan Sertifikat Ijin Operator dari Kementerian Tenaga Kerja. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan karyawan mengetahui dan dapat menggunakan alat angkut secara aman dan efektif. Operator License Certification Training The Company held Operator License Certification for employees during October – December 2015. The training was done in 3 sessions and not only aimed to comply with Government Regulation but also to provide employees with knowledge and skill to operate conveyances especially monorail, genkinger and forklift. The training was held in 3 days where in the first day, the employees received knowledge related with Government Regulation and in second day, the employees received technical knowledge related with conveyances, in the third day, the employees took written examination and practical session to operate conveyances in workplace. The passed participants will obtain Operator License Certificate from Ministry of Labour. After participating this training, the employees are expected to understand and be able to operate conveyances safely and effectively. 138 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Train the Trainer Perseroan menyelenggarakan pelatihan “Train the Trainer” untuk meningkatkan keahlian dan wawasan para leader dalam berbicara di depan publik dan menyiapkan serta memberikan presentasi. Pelatihan dilaksanakan dalam beberapa sesi dimulai pada bulan November 2015 sampai awal tahun 2016. Train the Trainer The Company organizer “Train the Trainer” training to develop expertise and knowledge of the leaders in public speaking and to prepare presentation session. The training was done in several sessions started in November 2015 until the beginning of 2016. Pelatihan Six Sigma Setelah vakum selama lebih dari satu tahun, Perseroan kembali mengadakan pelatihan Six Sigma untuk para engineer. Program pelatihan ini diharapkan mampu menghasilkan proyek-proyek yang menghemat biaya, peningkatan kualitas dan produktivitas serta efisiensi proses. Pelatihan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan, mengikuti tahapan yang ada dalam Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analysis, Improve dan Control (DMAIC). Para peserta pelatihan dibimbing oleh trainer yang ahli di bidangnya untuk menyelesaikan proyeknya tepat waktu dan dapat lulus ujian sehingga meraih gelar green beltsix sigma. Sebanyak 8 orang engineer dari 4 pabrik mengikuti pelatihan Six Sigma yang diperkirakan akan selesai di kuartal pertama tahun 2016. Six Sigma Training After one year postponed, the Company held Six Sigma training for engineer. The training is expected to generate low-cost projects, improving quality and productivity as well as process efficiency. The training was during 6 months in sub sequential of six sigma framework, such as Define, Measure, Analysis, Improve and Control (DMAIC). The training participants were guided by expert trainer to finish the project timely and passed the exam to obtain green belt six sigma title. 8 engineers from 4 plants participated in Six Sigma training that is planned to be finished in first quarter of 2016. Pelatihan Nilai-Nilai Perseroan Untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai (values) Perseroan, Perseroan mengadakan pelatihan selama 2 hari. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 500 karyawan dan diselenggarakan dalam 9 kali sesi. Para karyawan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana karyawan dapat menjadi agen perubahan dalam Perseroan, dan dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan perilakuperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Perseroan dapat menjadi prinsip kerja karyawan yang pada akhirnya menjadi budaya di Perseroan. Corporate Values Training To deepen understanding on corporate values, the Company held 2 days training. The training was participated by about 500 employees in 9 sessions. The employees received knowledge to be agent of change in the Company, that by participating in this training, conducts that comply with corporate values are expected to be employee’s working principles that will be manifested as corporate culture in the Company. Pelatihan Bahasa Inggris Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris para karyawan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan Bahasa Inggris kepada tim/group leader dan supervisor selama bulan Juli-Desember 2015. Pelatihan Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh lembaga kursus ternama ini dibagi menjadi 2 kelas, Elementary (dasar) dan Pre-Intermediate (menengah) dan diikuti oleh 30 peserta. Pelatihan menekankan kepada percakapan Bahasa Inggris untuk bisnis disertai dengan sesi khusus bagi peserta untuk praktik Bahasa Inggris dengan penutur asing. Setelah pelatihan para peserta akan mengikuti ujian lisan dan tulis dan memperoleh sertifikat. English Training To develop English competency of the employees, the Company held English Training for Team/Group Leader and Supervisor along July – December 2015. The English Training was organized by prominent english course provider and divided into 2 classes, Elementary (basic) and Pre-Intermediate (middle) and participated by 30 participants. The training focused on Conversation for English for Business and equipped with special session where the participants had English practice with native speaker. After the training, participants will undertake oral and written test to obtain certificate. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 139 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pelatihan Etika Perseroan Program pelatihan Etika Perseroan adalah program refreshment atau pembelajaran kembali seluruh prinsipprinsip Etika Perseroan yang diikuti oleh seluruh karyawan dan jajaran manajemen Perseroan. Program diadakan secara interaktif disertai dengan diskusi dan berbagi pengalaman diantara peserta. Setelah mengikuti program ini seluruh karyawan dan manajemen Perseroan kembali menandatangani formulir kepatuhan prinsip-prinsip Etika Perseroan. Code of Conducts Training Code of Conducts training program is a or re-learning program for entire Code of Conducts participated by all employees and management of the Company. The program is organized interactively equipped with discussion and sharing sessions among participants. After completing the program, all employees and management of the Company signed Code of Conducts Integrity Pact. Anggaran Pelatihan 2015 Di tahun 2015, Perseroan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.828.892.283 untuk aktivitas pelatihan dan pengembangan karyawan, baik berupa pelatihan internal maupun eksternal. Training Budget 2015 In 2015, the Company allocated a total amount of Rp1,828,892,283 for the development and training program of the employees, both external and internal training. Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare Perseroan memberikan remunerasi yang kompetitif kepada karyawan dilengkapi dengan fasilitas sesuai jenjang jabatan. Pada tahun 2015, paket kesejahteraan yang diberikan meliputi asuransi, tunjangan dan asuransi pensiun, dengan rincian sebagai berikut: The Company offers competitive remuneration for our employees equipped with welfare package relevant to each position level. In 2015, the welfare package includes insurance, allowance and retirement benefit, with detail as follows: Asuransi Kesehatan Perseroan menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh karyawan termasuk istri atau serta tiga orang anak, melalui kerja sama dengan perusahaan asuransi swasta dengan produk asuransi meliputi perawatan rumah sakit, rawat jalan, perawatan gigi dan melahirkan (terbatas). Health Insurance The Company provides health insurance for all employees and their spouse and up to three children by cooperating with private insurance company with the insurance coverage including among other inpatient and outpatient program, dental and child labor (although limited). Perseroan juga memberikan fasilitas kesehatan wajib dari pemerintah yaitu BPJS Kesehatan. Seluruh karyawan dan istri serta tiga orang anak telah didaftarkan dalam program BPJS Kesehatan. The Company also joined government mandatory health insurance, BPJS Kesehatan. All employees of the Company and their spouse and up to three children have been registered with BPJS Kesehatan. Tunjangan Tunjangan diberikan untuk kegiatan khusus, antara lain (i) cuti panjang bagi karyawan yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun, (ii) karyawan yang tetap bekerja selama hari libur keagamaan, (iii) tunjangan pernikahan, (iv) tunjangan kelahiran anak, (v) tunjangan makanan, (vi) tunjangan transportasi dan (vii) tunjangan wajib keagamaan. Allowance Allowances are available for special occasions among other (i) Long Leave provided for employee who continuously work for the Company for 5 years, (ii) For the employee who is working during Religious Day, (iii) Marriage allowance, (iv) child labor allowance; (v) meal, (vi) transport and (vii) mandatory religious allowance. BPJS Ketenagakerjaan Sebagai bentuk perlindungan terhadap pekerja, seluruh pekerja di Perseroan telah diikutsertakan dalam program Jamsostek pada BPJS Ketenagakerjaan, sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Fasilitas dalam BPJS BPJS Ketenagakerjaan As protection to all employees, they have been participated in Jamsostek and BPJS Ketenagakerjaan programs in compliance with prevailing law. Facilities covered in BPJS Ketenagakerjaan includes Occupational Accident Insurance, 140 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Ketenagakerjaan tersebut meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian yang berupa santunan kematian dan biaya pemakaman, Jaminan Hari Tua serta Jaminan Pensiun. Life Insurance as grievance and funeral allowances, Retirement Insurance and Pension Insurance. Hubungan Industrial Industrial Relation Perseroan memandang hubungan industrial yang harmonis antara karyawan dan manajemen merupakan faktor penting bagi manajemen untuk mengembangkan proses bisnis yang berkelanjutan. Indo Kordsa believes in the importance of harmonious industrial relation between employees and the management to build a continuous business process. Perseroan telah mendirikan serikat pekerja bernama “Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Unit Kerja PT Indo Kordsa Tbk”. Serikat pekerja tersebut didirikan pada tanggal 25 Januari 2008 dan telah didaftarkan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor berdasarkan Akta No. 435/OP.SP/KEP/IK/03.35//435/03/01/2008. Indo Kordsa has established workers union named “Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Unit Kerja PT Indo Kordsa Tbk.”The workers union was established on January 25, 2008 and registered at the Manpower and Transmigration Office of the Regency of Bogor, Under Decree No. 435/OP.SP/KEP/IK/03.35//435/03/01/2008. Serikat Pekerja berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara karyawan dan manajemen serta instansi di mana karyawan dapat berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain mengenai proses kerja di Perseroan. Serikat pekerja bekerja sama dengan manajemen untuk menyusun kebijakan Perseroan, terutama terkait dengan kebijakan SDM dan operasional yang berdampak langsung kepada karyawan. Function of the union is to bridge communication between employees and management as well as an institution where the employees will be able to interact and discuss with each other regarding working process in the Company. The workers union work together with the management of the Company in creating Company’s policy especially related with Human Capital and operational policies with direct impact to the employees. Perseroan terus menjaga hubungan industrial melalui penyelenggaraan sharing session untuk Serikat Pekerja dan manajemen melalui bilateral LKS setiap bulan. Pada tahun 2015, Serikat Pekerja dan manajemen Perseroan berhasil menyepakati perjanjian kerja sama yang baru dengan masa berlaku sejak 2016 hingga 2017. The Company maintains industrial relation by regularly organizing sharing session for Union and management through LKS biparty every month. The Union and the management of Indo Kordsa at the end of 2015 have successfully established new collective labour agreement of Indo Kordsa which shall valid from year 2016 until 2017. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 141 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 144 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 148 Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3) Responsibility On Occupational, Health, Safety And Employment (OHSE) 151 Tanggung Jawab Kepada Pelanggan Responsibility To Our Customers 152 Tanggung Jawab Kepada Masyarakat Responsibility To The Community 6 Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 143 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility “Komitmen untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan mendorong Perusahaan tidak hanya untuk memperkuat kinerja operasional tetapi juga untuk mempersiapkan mekanisme untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. Inisiatif tersebut kami wujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepada seluruh pelangan dan karyawan, serta lingkungan dan masyarakat secara luas.” “Commitment to build a sustainable business drives the Company not only to strengthen its operational performance but also to arrange particular ways to bring added-value for all stakeholders. Our initiatives are brought by engaging in Corporate Social Responsibility (CSR) program for our customers and employees as well as environment and public at large.” Perseroan menjalankan bisnis di tengah industri yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, Perseroan menyadari bahwa faktor keberlanjutan merupakan salah satu aspek paling penting yang harus terus ditingkatkan untuk menjaga kelangsungan operasional Perseroan. Selain itu, kami juga memandang bahwa suatu bisnis yang baik tidak hanya memberikan manfaat bagi Perseroan tetapi juga mampu mengembangkan seluruh pemangku kepentingan di sekitar Perseroan. The Company develops its business in an industry where many stakeholders are involved with us in day to day basis. Therefore, the Company realizes sustainability becomes one of most important aspects to be maintained to sustain our operation. In addition, we also believe that a good business does not only contribute for the Company limitedly but also will be able to grow our surrounding stakeholders as well. Berpijak dari kepedulian kami terhadap keberlanjutan serta diperkuat oleh implementasi peraturan oleh pihak Regulator, kami menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara konsisten setiap tahun. Kegiatan CSR yang dilakukan mengadopsi framework keberlanjutan di Departing from our concern on sustainability and enforced by set of regulations applied by the Regulator, we have implemented a consistent Corporate Social Responsibility (CSR) Program within every year. Our CSR activity adapts a sustainability framework that the programs are designed 144 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility mana seluruh program dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk memastikan kondisi masa depan yang layak bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pelanggan, karyawan, lingkungan itu sendiri dan masyarakat. to improve quality of life as well as to secure a more convenient future for our stakeholders, starting from our customers, employees, the environment and society. Tanggung Jawab Bidang Lingkungan Environmental Responsibility Kami memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan di mana Perseroan senantiasa mengutamakan prinsip ramah lingkungan dalam seluruh proses operasional dan bisnis. Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, kami telah menstandardisasi pabrikpabrik, proses dan mekanisme kerja di Perseroan sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait di bidang lingkungan sebagaimana diterapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. We care for the environment at its best that we always promote eco-friendly principle for entire operation and business processes. To ensure environmental-standard obedience, we have standardized our plants, process and working mechanisms to comply with Environmental Law and Regulation applied by Indonesian Government. Kebijakan dan Aktivitas Policy & Activities Seluruh pabrik Perseroan menerima sejumlah sertifikasi pada tahun 2015, antara lain: Our plants have been received certifications throughout 2015, as follow: • Indo Kordsa Tbk : Amdal disetujui berdasarkan Keputusan Bupati Bogor No. 541.3/90/Kpts-DAM/BLH/2012 tanggal 11 Mei 2012; • Indo Kordsa Tbk: Amdal was approved pursuant to Bogor Mayor Decree No. 541.3/90/Kpts-DAM/BLH/2012 dated May 11, 2012; • Indo Kordsa Polyester : UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantaauan Lingkungan Hidup) disahkkan oleh Pemerintan Kabupaten (PengKab) Bogor dengan nomor rekomondasi 660.1/1.463/DAM-BLH tanggal 14 Juni 2012. • Indo Kordsa Polyester: Environment Management and Monitoring (UKL-UPL) has been legalized by Bogor Municipal Government under recommendation number 660.1/1.463/DAM-BLH dated June 14, 2012. Green Campaign: Save Energy, Save Planet Green Campaign: Save Energy, Save Planet Sebagai bagian dari Green Campaign, serta kegiatan Audit Energi, perusahaan telah menyelenggarakan kampanye “Save Energy, Save Planet” kepada seluruh karyawan. Setiap karyawan harus bepartisipasi dalam kegiatan ini untuk mendukung penggunaan energi yang efisien. As part of Green Campaign and implementation of Energy Audit, in 2015 Company initiated Save Energy, Save Planet campaign for employee. Every employee has to actively participate in this movement to support efficient energy consumption. Kebijakan Pengolahan Limbah Air Liquid Waste Management Policy Perseroan menerapkan sistem pengolahan saluran air yang mengatur sistem pembuangan limbah yang baik dan benar. Sistem tersebut diterapkan sebagai bagian dari kegiatan operasional Perseroan untuk limbah-limbah produksi yang dikategorikan memiliki dampak dan implikasi tertentu kepada lingkungan. The Company has applied Sewerage Management System which regulates hazardous waste classification and proper & correct waste disposal. It is conducted as the operational activities of the Company might produce waste that causes environmental damage. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 145 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan telah melengkapi pedoman/panduan terkait prosedur pembuangan dan penanggulangan limbah yang benar serta melakukan program sosialisasi dan mendistribusikan pedoman-pedoman tersebut kepada insan Perseroan agar dapat diterapkan dengan baik. Di lain pihak, pelatihan penanggulangan limbah beracun dan berbahaya juga dilaksanakan secara berkala. The Company has provided a manual book/guideline that defines proper waste disposal procedures, and socialization of the manual book/guidelines has been also provided to all personnel of the Company so that it can be implemented properly. In addition, B3 waste management training was held regularly. Maksud dan tujuan dari prosedur yang telah disebutkan sebelumnya tersebut adalah untuk melindungi pekerja dari penyakit yang disebabkan oleh limbah produksi dan juga untuk mencegah kerusakan lingkungan. Selain itu prosedur ini berhubungan dengan kepatuhan Perseroan kepada peraturan lingkungan yang ditetapkan pemerintah. Prosedur ini juga berlaku untuk semua pemangku kepentingan di Perseroan. Purpose and objectives from the procedure are to protect employees from any disease caused by production waste as well as to prevent environmental damage. In addition, this procedure is related with the Company’s compliance with environmental regulation implemented by the Government. The procedure also regulates waste management in waste management and waste or garbage classification at workplace to be complied with all stakeholders in the Company. Pada umumnya di Perseroan terdapat beberapa prosedur pengelolaan limbah sebagai berikut: In general, there are several waste management procedure in the Company, as follows: i. Limbah cair tidak berbahaya diproses di unit pengolahan limbah air Perseroan yang dikelola dengan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor; i.Non-hazardous liquid waste, processed at water waste management unit in the Company managed in cooperation with Bogor Agriculture Institute. ii.Limbah latex dan limbah B3 lainnya diproses pada perusahaan pemusnah limbah berijin resmi yang telah memiliki ijin untuk memusnahkan limbah dari pemerintah Republik Indonesia; ii. Latex and other hazardous wastes, processed at waste destruction company with official license and registered to demolish waste issued by Republic of Indonesia Government; iii.Limbah tidak berbahaya lainnya dibuang ke tempat penampungan sampah non B3 milik pemerintah. iii. Other non-hazardous waste is disposed to non-hazardous waste disposal site owned by the Government Kebijakan Hemat Energi Energy Saving Policy Perseroan juga mendorong seluruh insan Perusahaan untuk berpartisipasi dalam inisiatif penghematan energi yang diterapkan sebagai bagian dari Kebijakan Hemat Energi untuk mendorong penggunaan energi secara efektif dan efisien dalam kegiatan sehari-hari. The Company also encourages all of our people to participate in energy saving initiative implemented under Energy Saving policy to bring more effective and efficient energy use for daily working activities. Kebijakan Hemat Energi di Perseroan, meliputi: • Optimalisasi penggunaan kompresor dipabrik TCF untuk mengurangi penggunaan energi hingga 50%. • Mengurangi kebocoran udara di pabrik TCF dengan membangun air leakage buster. • Mengganti lampu dengan tipe LED untuk menurunkan tingkat penggunaan energi. • Peluncuran kampanye media yang berfokus pada: i.Meningkatkan kesadaran hemat energi dalam kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bulletin, poster, dan spanduk. The Company Energy Saving Policy is as follows: • Optimization compressor in TCF plant is reducing energy consumption by almost 50% • Reducing air leakage in TCF plant by establishing air leakage buster • Replace lamp with LED type also support the decrease in energy consumption • Launch a media campaign focusing on i. Increase awareness of energy saving on daily activity by publishes bulletin, posters, and banners; 146 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility ii.Mendorong proyek continuous improvement dan sistem gagasan terkait dengan usulan hemat energi. ii.Encourage continuous improvement projects and idea systems related with energy efficiency proposal. Audit Energi Energy Audit Audit energi telah dilakukan pada tahun 2014 oleh auditor eksternal. Sebagian besar temuan audit telah ditindaklanjuti dan diselesaikan. Sejumlah proyek energi akan dilakukan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengintensifkan program hemat energi di Perseroan. Energy audit by external auditor has already been done in year 2014. Many audit findings have been followed and settled. Some energy projects will be conducted in year 2016 with the aim to boost energy saving program in the Company. Dengan komitmen dari Manajemen dan Perseroan, Energy Team akan melanjutkan program energi pada tahun 2016, antara lain: With the commitment from the Management of the Company, the Energy Team will continue the Energy program in year 2016 as follow: Kompetisi Hemat Energi Penghargaan untuk energi penghematan energi (setiap 3 bulan sekali), Kompetisi poster inovasi energi 2016 (peringatan ulang tahun Perseroan). Energy Saving Competition Reward for best energy saving idea (every 3 month), Poster Energy Innovation Contest 2016 (celebrate the Company anniversary). Perbaikan Terus Menerus • Mengganti lampu LED • Optimalisasi kegiatan operasional proyek Continous Improvement • Replacement LED lamp • Optimalization project in operation Pengelolaan Limbah Water Treatment Perusahaan sangat berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungnan. Hal ini dibuktikan melalui pembuangan limbah dan emisi secara teratur serta pengelolaan saluran air limbah yang dilakukan oleh Perusahaan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor. The Company was highly committed to maintaining environmental preservation. This is proven by waste and emission disposal done regularly and also waste drainage management by the Company co-operating with Bogor Agricultural University. Pembuatan Lubang Bio Pori Bio Pori Hole Initiative Sebagai salah satu bentuk upaya perlindungan lingkungan, Perseroan mendukung pembuatan lubang Biopori untuk melestarikan air dan lingkungan. Selama tahun 2015, proses pembuatan lubang Bio Pori dilaksanakan pada 6 Mei 2015 di Kebun Perseroan dengan menggali lubang Biopori selebar 10cm dengan kedalaman 1m untuk mendukung program pemerintah daerah guna meningkatkan proses penyerapan air oleh tanah. As an environment preservation initiative, Indo Kordsa supports the making of Biopori hole to save water and the environment. In 2015, Biopori hole digging was inaugurated on May 6, 2015 in Indo Kordsa Garden by constructing Biopori hole approximately 10cm wide and 1m deep is a program in support of local government program to increase water absorbance by the soil. Dampak Keuangan Financial Impacts Untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab terhadap lingkungan, Perseroan telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.1.362.651.626 selama tahun 2015. To carry out activities related with our responsibility to the Environment, we have allocated IDR1.326.651.626 budget throughout 2015. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 147 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Dalam Bidang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dan Karyawan (K3) Responsibility On Occupational, Health, Safety And Employment (OHSE) Kebijakan Policy Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan tujuan Perseroan untuk menjadi Zero Accident dan Perseroan yang ramah lingkungan, melalui komitmen sebagai berikut: The Company’s commitment to keep developing the social and community surrounding is a form of corporate responsibility to constantly upgrade and improve social welfare of the community surrounding the Company. Kebijakan K3 SHE Policy Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan tujuan Perseroan untuk menjadi lingkungan Zero Accident dan perusahaan yang ramah lingkungan, melalui komitmen sebagai berikut: The Company is fully aware of Occupational Health, Safety and Environment as the Company’s target to achieve Zero Accident and Environmental Friendly Company. Therefore, the Company is committed to: 1. Implementasi PSRM (Process Safety & Risk Management, Occupational Health, Safety & Environmental Management System) secara konsisten. 2.Membangun kemampuan, pengetahuan dan keahlian seluruh karyawan untuk meningkatkan produktivitas. 3. Mematuhi peraturan terkait produk, aktivitas, kesehatan, keselamatan dan lingkungan. 4.Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta menghindari polusi lingkungan akibat kegiatan dan produk Perseroan. 5. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 1. Implement PSRM (Process Safety & Risk Management, Occupational Health, Safety & Environmental Management System Consistently. 2.Develop Ability, knowledge and skill for all level employees to improve productivity. 3.Comply with regulations related to product, activity, health, safety and environment. 4.Create a safe and healthy working environment, and prevent environmental pollution affected by activities and products. 5.Perform continuous improvement efforts to increase Occupational Health, Safety and Environmental Performance. SHE Golden Rules SHE Golden Rules SHE Golden Rules merupakan prinsip-prinsip utama praktik SHE di Perseroan yang disusun mengarah kepada best practice SHE guna menghadirkan lingkungan dan standar kerja yang aman dan memberikan perlindungan optimal kepada seluruh karyawan. SHE Golden Rules is set of main principles of SHE practice in the Company prepared towards SHE best practice to bring safety working environment and standard and to provide optimum protection to all of our workers. Implementasi SHE Golden Rules meliputi keseluruhan aspek kesehatan dan keselamatan kerja mulai dari edukasi mengenai prinsip SHE, penyediaan sarana dan infrastruktur pendukung hingga komitmen Perseroan terhadap standardisasi, investigasi dan audit kegiatan SHE secara keseluruhan. SHE Golden Rules implementation covers overall occupational health and safety aspect starting from SHE principle education, supporting facilities and infrastructure supports up to commitment of the Company on SHE standardization, investigation and audit activities comprehensively. PSRM (Process Safety & Risk Management) PSRM (Process Safety & Risk Management) Salah satu instrumen untuk meningkatkan keamanan kerja di Perseroan adalah dengan menciptakan proses PSRM. One of tool for strengthened safety in the Company is by establishing a PSRM process. Process safety & risk 148 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility PSRM atau Process Safety & Risk Management merupakan sebuah instrumen analisis untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang menjadi standar Departemen SHE. PSRM memungkinkan penelusuran proses-proses yang memiliki potensi kecelakaan kerja atau hambatan lainnya. Seluruh bagian industri membutuhkan metode pengendalian biaya terkait identifikasi dan analisis bahaya. management is an analytical tool for preventing accident to happen which becomes standard of SHE department. PSRM provide an opportunity for the discovery of most major process incidents and other problems. All industries need cost-effective methods of hazard identification and analysis. Process Safety & Risk Management (PSRM) yang diterapkan di Perseroan merupakan pendekatan untuk mengendalikan bahaya terkait proses yang berlangsung di industri serta bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi akibat paparan bahan kimia atau sumber energi lainnya sesuai standar keamanan nasional dan internasional. Standar tersebut terdiri dari prosedur organisasi dan operasional, panduan rancangan, program audit serta penggunaan metode lainnya. Process Safety & Risk Management (PSRM) of the Company refers to a set of inter-related approaches to manage hazards associated with the process industries and is intended to reduce the frequency and severity of incidents resulting from releases of chemicals and other energy sources following principle of national and international safety standards. These standards are composed of organizational and operational procedures, design guidance, audit programs, and a host of other methods. PSRM diarahkan pada sebuah proses pencegahan risiko yang dapat berdampak pada karyawan, peralatan atau pun komunitas di luar wilayah kerja. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan transportasi, penyimpanan dan pengolahan produk yang bertanggung jawab untuk mengelola bahaya yang muncul dari kegiatan serta menghindari terjadinya kecelakaan, cedera dan bahaya terhadap peralatan dan lingkungan. PSRM tidak hanya merupakan tanggung jawab Departemen SHE tetapi menjadi tugas semua pihak. PSRM is directed toward preventing process-related incidents which affect personnel, equipment, or offsite communities. Each person involved in transporting, storing, or processing products is responsible for managing the hazards of the operation to avoid incidents, injury to personnel, and damage to equipment and the environment. PSRM is not only responsibility of SHE department but it is everyone’s job. Process Safety and Risk Management Model Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 149 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kegiatan Activities Pada tahun 2015, Perseroan telah mengimplementasikan berbagai program terkait tanggung jawab bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Ketenagakerjaan, dengan penjelasan sebagai berikut: In 2015, the Company has implemented several programs related with our responsibility on occupational, health, safety and employment (OHSE) aspects, with explanation as follows: Pencapaian Zero Accident tahun 2015 Pada tahun 2015, Perseroan mengukir sejarah 2 juta jam kerja tanpa kecelakaaan (Free Injury). Berkat dukungan dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan, pencapaian “Free Injury” pertama berhasil dicapai. Pencapaian selanjutnya dalam 4 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Manajamen akan terus berupaya untuk mengoptimalkan program tersebut di Perseroan. Zero Accident Achievement 2015 In 2015, the Company achieved another milestone of 2 million zero accident working hours. With the support and diligent work of all stakeholders the first milestone of zero accident hours can be achieved. Next milestone is for 4 million zero accident hours. The management will continue working to maximize safety program in the Company. Indo Kordsa Safety Dojo Perseroan memperkenalkan Safety Dojo sebagai suatu tempat pelatihan dalam aspek kesadaran keselamatan. Di Safety Dojo, Perseroan menyediakan beragam alat simulasi untuk memperoleh pengalaman langsung terkait berbagai ancaman di lokasi kerja di mana karyawan dapat mempelajari proses yang dilengkapi dengan pengalaman langsung mengenai peraturan dasar keselamatan. Indo Kordsa Safety Dojo The Company introduces Safety Dojo as a training place for safety-awareness aspect. In the Safety Dojo, we provides various simulators to experience several threats actually where the employees are able to have learning process equipped with direct experience regarding basic safety regulation. Tujuan dari Safety Dojo adalah untuk meningkatkan kesadaran dalam aspek keselamatan dan untuk mengidentifikasi risiko, untuk menurunkan tingkat kecelakaan di Perseroan serta untuk menciptakan insan Perseroan yang memiliki kemampuan untuk bertindak nyata. Objectives of the Safety Dojo are to raise employee’s awareness on safety issue and to sense threat, to decrease accident rate in the Company and to create Company’s people with ability to perform safety action. Selama tahun 2015, program Safety Dojo telah berkontribusi dalam memberikan program dan fasilitas keselamatan kepada karyawan, sebagai berikut: • 10 peraturan Golden SHE Regulation • Simulator APD Display & Fire Alarm • Rotating, Involved Simulator & LOTO • Simulator Handling & Transporting • Simulator Confined Space • Simulator Eye & Breathing • Simulator Working at Height • Simulator Evakuasi • Simulator Hoist Lifting Simulator & BOS Throughout 2015, Safety Dojo program has contributed in providing following safety programs and facilities to our employees: • 10 Golden SHE Regulation • APD Display & Fire Alarm Simulator • Rotating, Involved Simulator & LOTO • Handling & Transporting Simulator • Confined Space Simulator • Eye & Breathing Simulator • Working at Height Simulator • Evacuation Simulator • Hoist Lifting Simulator & BOS Simulator Setelah menyelesaikan sesi pelatihan, peserta akan melalui tes pasca pelatihan untuk mengevaluasi pemahaman terkait materi pelatihan yang diberikan. After the training session, participants will be required to take a Post Test to evaluate their understandings on the training material. Sebagai bentuk apresiasi dari Kordsa Global, pada tahun 2015, Kordsa Global memberikan penghargaan kepada Safety Dojo Perseroan sebagai Best Practice untuk diadaptasi di pabrik Kordsa Global lainnya. As an appreciation from Kordsa Global, in 2015, Kordsa Global has named Indo Kordsa’s Safety DOJO as Best Practice to be applied at other Kordsa Global plants. 150 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC) Perseroan juga mendukung keselamatan karyawan dalam aspek lain melalui kegiatan Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran karyawan untuk berkendara secara aman dan berbagi informasi serta pengalaman safety riding kepada sesama karyawan Perseroan. Pada tahun 2015, program ISRC diikuti oleh 536 karyawan. Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC) Indo Kordsa also promotes safety to the employees in other aspects by implementing Indo Kordsa Safety Riding Community (ISRC) program. The program aims to build awareness of the employees to ride vehicle safely as well as to share information and experience of safety riding among Indo Kordsa’s employees. Dampak Keuangan Financial Impact of the Activities Untuk melaksanakan kegiatan terkait tanggung jawab Perseroan di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Ketenagakerjaan, Perseroan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp738.346.600 selama tahun 2015. To carry out activities related with our responsibility on Occupational, Health, Safety and Employment (OHSE), we have allocated IDR738.346.600 budget throughout 2015. Tanggung Jawab Kepada Pelanggan Responsibility To Our Customers Kebijakan Policy Perseroan juga terus melaksanakan komitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggan, untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, untuk menjadikan Perseroan sebagai pilihan utama. Komitmen tersebut sebagaimana tertuang dalam misi dan nilai perseroan yang menjunjung tinggi keselamatan, kenyamanan dan kepuasan pelanggan. The Company also continues to realize its commitment to improve the quality of its products and services to customers in order to increase the customers’ satisfaction and trust to continue to make the Company as their first choice of supplier. The commitment is clearly stated in the company’s mission and corporate values that highly uphold the customers’ safety, comfort and satisfaction. Kegiatan Activities Perseroan secara aktif membuka seluruh saluran resmi bagi pelanggan untuk memberikan komplain kritik dan pendapat kepada Perseroan. The Company actively open all official channels for the customers to give their complaints, suggestions, critics, and impressions to the Company. Dampak Keuangan Financial Impacts of the Activities Perseroan memiliki kebijakan internal untuk mengelola kegiatan terkait service excellence dan tingkat kepuasan pelanggan. The Company had their own policy to control the activities related to service excellence and customer satisfaction. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 151 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Kepada Masyarakat Responsibility To The Community Kebijakan Policy Perseroan juga berkomitmen untuk membangun aspek sosial dan masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan untuk meningkatkan dan memperbaiki kesejahtaraan sosial masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasional Perseroan. The Company’s commitment to keep developing the social and community surrounding is a form of corporate responsibility to constantly upgrade and improve social welfare of the community surrounding the Company. Kegiatan Activities Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Sebagai salah satu bagian program CSR Perseroan, program Rutilahu di Kabupaten Bogor. Program tersebut diresmikan pada tanggal 6 Mei 2015 dengan melakukan renovasi 2 rumah dari 15 rumah yang direncanakan akan direnovasi dalam program CSR Perseroan ini. Marginal House Renovation Program As one of our CSR program, Indo Kordsa Rutilahu (Uninhabitable Housing) Renovation Project in Bogor Regency. The program was inaugurated on May 6, 2015 at 2 renovated houses from 15 houses which are planned to be renovated as Indo Kordsa CSR program. Program renovasi Rutilahu akan dilaksanakan untuk 15 rumah di tiga Desa yaitu Sanja, Karang Asem Timur dan Sukahati. Rumah yang dipilih telah melalui aktivitas survey yang dilaksanakan oleh tim Perseroan dan disetujui oleh Kepala Desa setempat. Sebagian besar rumah terpilih dihuni oleh yatim piatu yang juga memperoleh beasiswa dari Perseroan. Perseroan akan menyediakan materi renovasi dan biaya pembangunan serta melakukan pengawasan harian yang dilaksanakan oleh tim Perseroan. Program Rutilahu diselesaikan dalam 4 tahapan selama 2,5 bulan. The renovation program of Rutilahu of Indo Kordsa will be carried out for 15 houses in three villages, namely Sanja, Karang Asem Timur, and Sukahati village. Houses were selected after a survey conducted by a team from Indo Kordsa and approved by the relevant village head. Most of the houses owned by orphans who also got scholarship from Indo Kordsa. Indo Kordsa provided building materials and the construction fee for the houses and supervised every day by a team from Indo Kordsa. Rutilahu Program will be completed in 4 stages within 2.5 months. Selain program Rutilahu, Perseroan akan memfokuskan program CSR tahun ini dengan mendukung perbaikan fasilitas di tiga Desa serta memberikan bantuan fasilitas pendidikan. Beside supporting Rutilahu program, Indo Kordsa will focus its CSR program this year by supporting reparation of facilities in three villages and assisting in education facilities. 152 Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Bantuan Fasilitas Kesehatan Masyarakat Pada tanggal 13 November 2015, Perseroan meresmikan pembukaan Posyandu Nusa Indah yang dibangun dengan bantuan Perseroan posyandu tersebut berlokasi di Desa Karang Asem Timur dan dibangun dengan anggaran mencapai Rp11.000.000. Selain posyandu, Perseroan juga membangun instalansi pompa air di lokasi yang sama untuk membantu masyarakat lokal menghadapi musim kemarau. Public Health Facility Support On November 13, 2015, the Company officially opened Posyandu Nusa Indah (Local Baby Health Center) which was built by the support of Indo Kordsa. The Posyandu is located in Karang Asem Timur Village and was built with a budget of Rp11,000,000. Besides the Posyandu, the Company also installed a water pump in the same area in order to help the local people during the dry season. Perseroan juga berpartisipasi dalam kegiatan donasi makanan dan susu untuk posyandu di daerah untuk meningkatkan kualitas hidup bayi dan anak-anak di lingkungan sekitar Perseroan. The Company also took part in donating food and milk to local posyandus to improve quality of life for baby and toddlers in our neighborhoods. Bantuan Fasilitas Pendidikan Perseroan juga memberikan bantuan fasilitas pendidikan kepada sekolah di daerah sekitar Citeureup. Bantuan yang diberikan berupa komputer, papan tulis, meja, kursi karpet dan buku yang diberikan kepada beberapa sekolah antara lain Pesantren Arsyada (Desa Karang Asem Timur), Raudhatussalam (Desa Karang Asem Timur dan Desa Sukahati) serta Pondok Pesanteran Mahfakul Hikam (Desa Karang Asem Timur). Educational Facility Support The Company also presented educational facilities to schools in the Citeureup surrounding. Computers, whiteboards, tables, chairs, carpets and books were donated to some selected schools such as Arsyada Orphans School (in Karang Asem Timur), Raudhatussalam (in Karang Asem Timur and Sukahati) and Mahfakul Hikam Boarding School (in Karang Asem Timur). Program Magang dan Beasiswa Perseroan bersama karyawan juga mendukung program beasiswa kepada 40 anak yatim piatu di wilayah sekitar Perseroan. Pemilihan penerima beasiswa dilakukan bekerja sama dengan aparat pemerintahan setempat. Seluruh karyawan dapat berpartisipasi dalam program ini. Di masa yang akan datang, program beasiswa akan diarahkan untuk menjangkau pihak yang lebih luas. Internship and Scholarship Program The Company and its employees jointly also supports better education life by giving scholarship for 40 orphans in surrounding area. Selection of recipient of scholarship was jointly conducted with assistance of local village officer. All employees voluntarily can join in this program. In years to come scholarship program will be increased to reach broader recipient. Pada tahun ini, Perseroan juga memberikan program internship pada siswa SMK di wilayah Bogor. This year the Company also continues to provide internship program for students from vocational school in Bogor area. Sebanyak 36 siswa telah berhasil menyelesaikan program magang di Perseroan pada tahun 2015. Program magang Perseroan ditujukan untuk memperkenalkan dunia kerja kepada siswa disamping untuk mendukung program rekruitmen Perseroan untuk mencari calon pekerja yang andal. There were 36 students finishing internship program in 2015. The internship program was intended to introduce the students to the working world, and also to support recruitment program in the Company to seek reliable employee candidate. Dampak Keuangan Financial Impact of the Activities Untuk melaksanakan program tanggung jawab terhadap masyarakat, Perseroan telah merealisasikan anggaran mencapai Rp863.055.200 selama tahun 2015. To carry out activities related with our responsibility to the community, the Company have allocated budget amounted IDR863.055.200 throughout 2015. Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 153 Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tahunan 2015 PT Indo Kordsa Tbk Report to Shareholders Company Profile Management Discussion & Analysis Good Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Konsolidasian PT Indo Kordsa Tbk dan Anak Perusahaan Consolidated Financial Statements PT Indo Kordsa Tbk and Its Subsidiary 77 Annual Report 2015 PT Indo Kordsa Tbk 155 PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI PT INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS' REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/ December 31, 2013 and for the years ended December 31, 2015 and 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 Catatan/ Notes PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013 31 Desember/ December 31, 2015 US$ 31 Desember/ December 31, 2014 *) US$ 1 Januari 2014 *)/ 31 Desember 2013 *)/ January 1, 2014 *)/ December 31, 2013 *) US$ ASET ASET LANCAR Kas dan bank Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka lainnya ASSETS 5 5,6 7 34 8,34 9 10 11,30 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD 283.648.281 pada 31 Desember 2015, USD 274.957.095 pada 31 Desember 2014 dan USD 263.981.181 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Uang muka pembelian aset tetap Properti investasi Goodwill Aset pajak tangguhan Investasi jangka panjang Aset tak berwujud Aset tidak lancar lainnya 12 4.624.174 111.515 3.811.089 261.731 2.070.134 60.370 2.660.598 25.313.183 767.257 29.262.204 1.300.746 29.587.716 259.634 52.227.255 15.891.267 20.563 483.906 52.997.342 19.936.328 40.106 505.768 42.061.749 14.754.345 1.010.053 1.862.212 1.162.737 102.097.679 109.402.632 91.543.671 CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Other financial assets Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related party Third parties Inventories - net Prepaid taxes Advances and other prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of USD 283,648,281 at December 31, 2015, USD 274,957,095 at December 31, 2014 and USD 263,981,181 at January 1, 2014/ December 31, 2013 Advances for purchase of property, plant and equipment Investment property Goodwill Deferred tax assets Long-term investments Intangible assets Other noncurrent assets 175.062.791 182.596.222 127.081.529 308.928 9.695.574 1.548.663 213.628 49.456 2.071.040 786.863 1.582.761 9.630.449 1.548.663 215.106 49.456 2.436.660 856.328 8.339.295 8.172.118 1.548.663 200.661 49.456 1.662.242 440.818 Jumlah Aset Tidak Lancar 189.736.943 198.915.645 147.494.782 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 291.834.622 308.318.277 239.038.453 TOTAL ASSETS 13 14 30 *) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 1 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) Catatan/ Notes PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013 (Continued) 31 Desember/ December 31, 2015 US$ 31 Desember/ December 31, 2014 *) US$ 1 Januari 2014 *)/ 31 Desember 2013 *)/ January 1, 2014 *)/ December 31, 2013 *) US$ LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun LIABILITIES AND EQUITY 15 16 34 20.850.209 34.562.094 27.211.784 1.689.880 21.560.153 3.054.107 28.048.870 795.633 18.059.225 8,34 9 17,30 18 473.197 1.084.167 2.850.649 2.637.828 2.561.838 1.349.532 3.658.739 87.425 128.045 4.537.803 449.666 3.052.515 63.527 CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related party Third parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers 19 5.371.748 3.959.653 3.959.653 Current maturity of long-term loans 56.517.831 77.282.258 58.257.851 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan pasca kerja NONCURRENT LIABILITIES 19 30 33 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 700.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 450.000.000 saham Tambahan modal disetor Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Total Current Liabilities 44.470.209 4.161.557 4.713.631 10.656.823 4.565.361 3.468.889 Long-term loans - net of current maturity Deferred tax liabilities - net Employee benefits obligations 52.383.010 53.345.397 18.691.073 Total Noncurrent Liabilities 108.900.841 130.627.655 76.948.924 Total Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 700,000,000 shares Subscribed and paid-up 450,000,000 shares Additional paid-in capital Other comprehensive income Retained earnings Appropriated Unappropriated 130.404.630 1.676.502 5.231.131 130.404.630 1.676.502 6.577.253 130.404.630 1.676.502 6.547.682 858.647 26.624.603 821.117 19.627.181 779.350 5.331.851 164.795.513 18.138.268 159.106.683 18.583.939 144.740.015 17.349.514 Equity attributable to the owners of the Company Noncontrolling interests Jumlah Ekuitas 182.933.781 177.690.622 162.089.529 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 291.834.622 308.318.277 239.038.453 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali 20 42.921.084 5.302.481 4.159.445 22 32 21 *) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 2 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 2015 US$ PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN Catatan/ Notes PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 2014*) US$ 207.866.547 23,34 207.717.046 (172.571.775) 24,34 (172.750.271) LABA KOTOR 35.294.772 Beban penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan atas nilai properti investasi Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (5.477.788) (6.343.717) 65.125 (1.218.696) 76.437 120.173 LABA USAHA 22.516.306 Beban keuangan (4.231.918) LABA SEBELUM PAJAK 18.284.388 BEBAN PAJAK - BERSIH (5.710.782) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 12.573.606 Total pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: GROSS PROFIT 25 26 13 (5.353.743) (6.594.701) 1.458.331 Selling expenses General and administrative expenses Gain on value of investment property 27 28 363.386 146.190 (330.338) Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Other gains and losses - net 29 30 24.655.900 OPERATING PROFIT (2.137.801) Finance costs 22.518.099 PROFIT BEFORE TAX (6.091.203) INCOME TAX EXPENSES - NET 16.426.896 PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: 105.349 33 (968.523) (26.338) 30 239.590 79.011 22 (728.933) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan COST OF GOODS SOLD 34.966.775 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi NET SALES Remeasurement of defined benefits obligations Income tax benefit (expense) relating to items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Total items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: (2.220.146) 22 1.158.906 Exchange differences on translating foreign operations Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak (2.141.135) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 10.432.471 16.856.869 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 10.412.569 2.161.037 14.337.097 2.089.799 PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Noncontrolling interests Laba bersih tahun berjalan 12.573.606 16.426.896 Profit for the year 14.366.668 2.490.201 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Noncontrolling interests 16.856.869 Total comprehensive income for the year JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan LABA PER SAHAM DASAR 9.066.447 1.366.024 429.973 21 21 10.432.471 0,0231 31 0,0319 Total other comprehensive income, net of tax BASIC EARNINGS PER SHARE *) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 3 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2014 (Dilaporkan sebelumnya) Penyesuaian implementasi standar akuntansi keuangan baru dan revisi 130.404.630 2, 41 Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital US$ 1.676.502 Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Selisih kurs karena penjabaran Pengukuran kembali laporan liabilitas keuangan/ imbalan pasti/ Foreign currency Remeasurement of translation defined benefits adjustment obligations US$ US$ 6.710.017 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas Saldo laba/Retained earnings induk/ Kepentingan Ditentukan Tidak ditentukan Equity attributable nonpengendali/ penggunaannya/ penggunaannya/ to the owners of Noncontrolling Jumlah ekuitas/ Appropriated Unappropriated the Company interests Total equity US$ US$ US$ US$ US$ - 779.350 5.926.802 162.861.249 (162.335) - 130.404.630 1.676.502 6.710.017 (162.335) 779.350 5.331.851 144.740.015 17.349.514 162.089.529 - - - - 14.337.097 14.337.097 2.089.799 16.426.896 22 - - - - - 22 - - 743.902 - - 743.902 Jumlah laba rugi komprehensif (714.331) (714.331) (14.434) (14.602) - 743.902 415.004 - 14.337.097 14.366.668 2.490.201 16.856.869 - - - (1.255.776) Cadangan umum 32 - - - - 41.767 Dividen 21 - - - - - - - 130.404.630 1.676.502 7.453.919 821.117 19.627.181 159.106.683 18.583.939 177.690.622 - - - - - 10.412.569 10.412.569 2.161.037 12.573.606 22 - - - 78.990 - - 78.990 21 22 - - (1.425.112) - - - - - (1.425.112) 78.990 - 10.412.569 - - - - 37.530 Saldo per 31 Desember 2014*) Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Jumlah laba rugi komprehensif Cadangan umum Dividen Saldo per 31 Desember 2015 32 21, 32 - - - 130.404.630 1.676.502 6.028.807 (876.666) - - (797.676) 858.647 (37.530) (3.377.617) 26.624.603 (1.425.112) (795.034) 10.432.471 - - - (1.811.695) 18.138.268 Appropriation for general reserve Balance as of December 31, 2014*) Profit for the year Other comprehensive income Remeasurement of defined 79.011 benefits obligations Foreign currency translation (2.220.146) adjustment 1.366.024 (3.377.617) Total comprehensive income (1.255.776) Dividends 9.066.447 164.795.513 Balance as of January 1, 2014*) Profit for the year*) Other comprehensive income*) Remeasurement of defined (728.933) benefits obligations Foreign currency translation 1.158.906 adjustment - (41.767) Balance as of January 1, 2014 (as previously reported) Adjustment of opening balance in relation to the application of new (771.720) accounting standards - (714.331) (757.286) 17.363.948 - - (594.951) 145.497.301 - Saldo per 1 Januari 2014*) Laba bersih tahun berjalan*) Penghasilan komprehensif lain*) Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Modal disetor/ Paid-up capital stock US$ PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Total comprehensive income Appropriation for general reserve (5.189.312) Dividends 182.933.781 Balance as of December 31, 2015 *) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 4 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 2015 US$ ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada : Pemasok Direksi dan karyawan PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 2014 US$ CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to : Suppliers Directors and employees 220.187.289 218.231.529 (179.384.648) (13.592.363) (171.475.825) (13.858.127) Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan restitusi pajak dan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan 27.210.278 8.458.927 (4.293.770) (5.167.932) 32.897.577 6.936.361 (3.291.847) (7.317.198) Cash generated from operations Refund of taxes and related interests Interest and financial charges paid Income taxes paid Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 26.207.503 29.224.893 Net Cash Provided by Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Kenaikan) rekening bank yang dibatasi penggunaannya Penerimaan bunga CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 150.216 76.437 (201.361) 146.190 Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran uang muka pembelian untuk aset tetap 38.451 (6.296.046) 41.031 (65.799.225) (308.928) (1.582.761) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6.339.870) (67.396.126) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran utang jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran dividen Pembayaran dividen ke pemegang saham minoritas Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Decrease (Increase) in restricted cash in bank Interest received Proceeds from disposal of property, plant and equipment Acquisition of property, plant and equipment Payment for advances of purchase of property, plant and equipment Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term loans 124.230.759 197.873.009 (138.079.674) (3.377.617) (1.811.695) (156.689.705) (1.255.776) Payment of short-term and long-term loans Payment of dividends Dividends paid to minority shareholders (19.038.227) 39.927.528 Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities 829.406 1.756.295 NET INCREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 3.811.089 (16.321) 2.070.134 (15.340) CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4.624.174 3.811.089 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 5 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 UMUM a. 1. Pendirian dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT. Indo Kordsa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 UndangUndang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 83 tanggal 8 Juli 1981 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah melalui akta notaris No. 288 tanggal 27 November 1981 dan No. 261 tanggal 28 Januari 1982 dari notaris yang sama. Akta-akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/88/3 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 22 Juni 1982, Tambahan No. 771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 39 tanggal 25 Juni 2015 dari Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan atas dewan direksi dan komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHUAH.01.03-0948439 tanggal 6 Juli 2015. PT Indo Kordsa Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 83 dated July 8, 1981 of Ridwan Suselo, SH, public notary in Jakarta and was amended by deeds No. 288 dated November 27, 1981 and No. 261 dated January 28, 1982 by the same notary. These deeds of establishment were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/88/3 dated March 2, 1982 and were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 50 dated June 22, 1982, Supplement No. 771. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 39 dated June 25, 2015 of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public notary in Jakarta concerning the changes in the Company's board of directors and commissioners. The amendment was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.03-0948439 dated July 6, 2015. Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 4 Nopember 2011 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah statusnya dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.AHUAH.01.10.40382 tanggal 12 Desember 2011. Based on Notarial Deed No. 6 dated November 4, 2011 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., public notary in Jakarta, the Company changed its status from Domestic Investment Capital into Foreign Investment Capital. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10.40382 dated December 12, 2011. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP137/WPJ.19/2011 tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan mendapatkan izin untuk menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat didalam menyelenggarakan pembukuan akunting mulai sejak 1 Januari 2012. Pursuant to the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP137/WPJ.19/2011 dated October 19, 2011, the Company obtained the license to use English language and United States Dollar in maintaining its books of accounts starting on January 1, 2012. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor. The Company is domiciled in Indonesia with head office and plant located at Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor. 6 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang manufaktur dan pemasaran ban, filamen yarn (serat-serat nylon, polyester, rayon), benang nylon untuk ban dan bahan baku polyester (purified terepthalic acid). Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada 1 April 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, ke Eropa, Asia dan Timur Tengah. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (Grup) rata-rata 1.560 karyawan untuk tahun 2015 dan 1.527 karyawan untuk tahun 2014. In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in manufacturing and marketing of tire, yarn filaments (nylon, polyester, rayon fibres), nylon tire cord and raw material of polyester (purified terepthalic acid). The Company started its commercial operations on April 1, 1987. The Company’s products are marketed in both domestic and international markets, Europe, Asia and the Middle East. The Company and its subsidiaries (the “Group”) had average total number of employees of 1,560 in 2015 and 1,527 in 2014. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Grup Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turki), suatu perusahaan yang berdomisili di Turki. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: The Company is one of the group of companies owned by Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turkey), a company domiciled in Turkey. The Company’s management at December 31, 2015 consisted of the following: Presiden Komisaris Komisaris : : Cenk Alper Ali Caliskan Emine Duygu Kirca Andreas Lesmana* Adil Ilter Turan* President Commissioner Commissioners Presiden Direktur Direktur : : Mehmet Zeki Kanadikirik Ufuk Uzel Volkan Ozkan Raden Wahyu Yuniarto Tatang Darmawidjaja Mehmet Mesut Ada Mehmet Tanju Ula** President Director Directors (*) Komisaris Independen (**) Direktur tidak terafiliasi Komite Audit Ketua Anggota b. (*) Independent commissioners (**) Not affiliated Directors : : : Entitas Anak b. Perusahaan memiliki kepemilikan langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut: Entitas Anak/ Subsidiaries Audit Committee Chairman Members Adil Ilter Turan F. Antonius Alijoyo Rodion Wikanto N Domisili/ Domicile Consolidated Subsidiaries The Company has direct ownership interests of more than 50% in the following subsidiaries: Jenis Usaha Utama/ Nature of Business Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 2015 dan/and 2014 Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations Jumlah Aset/ Total Assets 31 Desember 31 Desember 2015/ 2014*)/ December 31, December 31, 2015 2014*) US$ US$ Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (TIK) Thailand Tire Cord Fabric 64,19% 1993 53.306.267 58.538.380 PT Indo Kordsa Polyester (IKP) Indonesia Benang ban polyester / Polyester tire yarn 99,91% 1997 76.923.966 77.638.109 *) Disajikan kembali (Catatan 2)/As restated (Note 2) 7 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) c. 2. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Penawaran Umum Saham dan Obligasi c. Dengan izin Menteri Keuangan No. SI127/SHM/MK.10/1990 tanggal 20 Juli 1990, pada tanggal 5 September 1990, 12.500.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, efektif mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. S-86/BEJ/VI/1992 tanggal 17 Juni 1992 dan No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 tanggal 12 Juli 1994 dan Bursa Efek Surabaya No. 72/EMT/LIST/BESA/II/94 tanggal 12 Juli 1994, seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor per akhir tahun 1994. yaitu 225.000.000 saham, telah dicatatkan di kedua bursa tersebut. Pada tahun 1997, telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (stock splits) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 225.000.000 saham menjadi 450.000.000 saham. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. PENG-343/BEJ-1.2/0897 tanggal 26 Agustus 1997 dan surat Bursa Efek Surabaya No. 206/PENG-IST/BES/CB/VIII/97 tanggal 21 Agustus 1997, seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, yaitu sebanyak 450.000.000 saham, telah dicatatkan seluruhnya di kedua bursa tersebut. In accordance with the approval of the Minister of Finance No. SI127/SHM/MK.10/1990 dated July 20, 1990, on September 5, 1990, the Company listed 12,500,000 shares with par value of Rp 1,000 per share at the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange, which from December 1, 2007 became in effect the Indonesia Stock Exchange. By the letters from the Jakarta Stock Exchange No. S86/BEJ/VI/1992 dated June 17, 1992 and No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 dated July 12, 1994 and the Surabaya Stock Exchange No. 72/EMT/LIST/BES/VII/94 dated July 12, 1994, all of the Company's issued and paidup shares at year end 1994, i.e. 225,000,000 shares, were listed at both stock exchanges. In 1997, the Company changed the par value of shares (stock split) from Rp 1,000 to Rp 500 per share: consequently, the number of outstanding shares increased from 225,000,000 to 450,000,000. By a letter from the Jakarta Stock Exchange No. PENG343/BEJ-1.2/0897 dated August 26, 1997, and a letter from the Surabaya Stock Exchange No. 206/PENG-LIST/BES/ CB/VIII/97 dated August 21, 1997, all of the Company's issued shares, i.e. 450,000,000 shares, were listed at both stock exchanges. Dengan surat Bursa Efek Surabaya No. T2099/LIST/BES/VIII/99 tanggal 3 Agustus 1999, Perseroan mengakhiri pencatatan seluruh saham Perseroan yang beredar di Bursa Efek Surabaya, efektif sejak tanggal 5 September 1999. By a letter from the Surabaya Stock Exchange No. T2-099/LIST/BESMH/99 dated August 3, 1999, all of the Company's issued shares were delisted from the Surabaya Stock Exchange, effective from September 5, 1999. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh saham Perusahaan sejumlah 450.000.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2015 and 2014, all of the Company's 450,000,000 outstanding shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Public Offering of Shares and Bonds 2. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current year Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015. ï‚· ï‚· PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan 8 PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut. The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes. Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga. Also relevant to the Group is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as of the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position. Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja, yang menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Grup telah menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian ketiga pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait. Untuk detail lebih lanjut lihat Catatan 41. In the current year, the Group has applied PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefit, which has resulted in material effects on the information in the consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/ December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Group has presented a third consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/ December 31, 2013 without the related notes. See further details in Note 41. 9 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) ï‚· ï‚· PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) ï‚· PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revised 2013), Financial Statements Separate PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah. PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged. Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 4 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. ï‚· PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahuntahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures. Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (Catatan 41). Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (Note 41). 10 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) ï‚· ï‚· ï‚· PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) ï‚· PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar; dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan. The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale. Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale. Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. ï‚· PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 48 has been amended incorporate the requirements PSAK 68, Fair Value Measurement. Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. PSAK 50 (revisi 2014), Keuangan: Penyajian ï‚· Instrumen Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014). to of PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014). 11 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. ï‚· ï‚· ï‚· PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26. The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26. Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement. Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. PSAK 60 (revisi 2014), Keuangan: Pengungkapan ï‚· Instrumen Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa. 12 PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers of financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement. PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements. ï‚· ï‚· PSAK 65, Konsolidasian Laporan ï‚· Keuangan PSAK 65, Statements Consolidated Financial PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus. PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities. Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks. PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application. Penerapan PSAK 65 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 65 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. ï‚· PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. 13 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam pengaturan bersama dengan mempertimbangkan struktur dan bentuk hukum pengaturan, persyaratan yang disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual dan, jika relevan, fakta dan keadaan lain. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi. Klasifikasi pengaturan bersama berdasarkan PSAK 12 adalah terutama ditentukan berdasarkan bentuk hukum dari perjanjian. PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the joint arrangements by considering the structure, the legal form of the arrangements, the contractual terms agreed by parties to the arrangement, and, when relevant, other facts and circumstances. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations. The classification of joint arrangements under PSAK 12 was primarily determined based on the legal form of the arrangement. Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas. The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting. Penerapan PSAK 66 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 66 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in consolidated financial statements. ï‚· ï‚· ï‚· PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian (Catatan 21). In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements (Note 21). ï‚· PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value. 14 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pospos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015. PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015. Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period. Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements. ï‚· b. ï‚· ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi. The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category. Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. The application of this amendment to ISAK 26 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements of the Group. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations in issue not yet adopted Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows: Standar ï‚· PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk. Standard ï‚· PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk. 15 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Penyesuaian ï‚· PSAK 5: Segmen Operasi; ï‚· PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi; ï‚· PSAK 13: Properti Investasi; ï‚· PSAK 16: Aset Tetap; ï‚· PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud; ï‚· PSAK 22: Kombinasi Bisnis; ï‚· PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan; ï‚· PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham; dan ï‚· PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Improvements ï‚· PSAK 5: Operating Segments; ï‚· PSAK 7: Related Party Disclosures; ï‚· PSAK 13: Investments Property; ï‚· PSAK 16: Property, Plant and Equipment; ï‚· PSAK 19: Intangible Assets; ï‚· PSAK 22: Business Combination; ï‚· PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; ï‚· PSAK 53: Share-based Payments; and ï‚· PSAK 68: Fair Value Measurement. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja; PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; dan ISAK 30: Pungutan. ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements; PSAK 15: Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; PSAK 24: Defined Benefit Plans: Employee Contributions; PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; and ISAK 30: Levies. Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu: The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi; PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi; dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. ï‚· ï‚· PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization; PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization; and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. 16 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the effect of adoption of these standards and interpretations on the consolidated financial statements is not known nor reasonably estimable by management. 3. IKHTISAR PENTING a. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. Pernyataan Kepatuhan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES a. Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak ditujukan untuk menyajikan posisi keuangan, peforma keuangan dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek pelaporan yang berlaku di negaranegara lain. b. ACCOUNTING Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, financial peformance and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang USD. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the USD. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48. 17 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows: ï€ Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; ï€ Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date; ï€ Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan ï€ Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and ï€ Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. ï€ Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns. Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas. The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above. Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya. When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings. 18 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak. Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary. Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the noncontrolling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the noncontrolling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup. When necessary, adjustment are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies. Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian. All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation. Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk. Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company. Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan / diizinkan oleh standar akuntansi When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at 19 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity. d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards. Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option. Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain. Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the noncontrolling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard. 20 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date. Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain. The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual. When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date. 21 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) e. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Translation Transactions and Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. In preparing the financial statements of the Company, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Nonmonetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk: Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for: ï€ Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing. ï€ Exchange differences on foreign currency borrowing relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest costs on those foreign currency borrowing. ï€ Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu. ï€ Exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks. ï€ Selisih kurs atas pos moneter piutang atau utang pada kegiatan dalam valuta asing yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter. ï€ Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign currency operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri Perusahaan dijabarkan ke dalam U.S Dollar dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pos penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secara signifikan selama periode tersebut, dalam hal ini kurs yang berlaku pada tanggal transaksi yang digunakan. Selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas (dan diatribusikan pada kepentingan nonpengendali). For the purposes of presenting these consolidated financial statements, the assets and liabilities of the Company’s foreign operations are translated into U.S Dollar using exchange rates prevailing at the end of each reporting period. Income and expense items are translated at the average exchange rates for the period, unless exchange rates fluctuate significantly during that period, in which case the exchange rates at the dates of the transactions are used. Exchange differences arising, if any, are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity (and attributed to noncontrolling interests as appropriate). 22 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pada pelepasan kegiatan usaha luar negeri (contoh: pelepasan dari seluruh kepentingan Perusahaan pada kegiatan usaha luar negeri, atau pelepasan melibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri, atau pelepasan parsial atas kepentingan dalam pengaturan bersama atau entitas asosiasi yang mencakup kegiatan operasi luar negeri, merupakan aset keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri), seluruh jumlah selisih kurs yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri yang telah diatribusikan ke pemilik entitas induk direklasifikasi ke laba rugi. On the disposal of foreign operation (i.e., a disposal of the Company’s entire interest in foreign operation, or disposal involving loss of control over a subsidiary that includes a foreign operation, or a partial disposal of an interest in a joint arrangement or an associate that includes a foreign operation of which the retained interest becomes a financial asset), all of the exchange differences accumulated in equity in respect of that operation attributable to the owners of the Company are reclassified to profit or loss. Selanjutnya, dalam pelepasan sebagian dari entitas anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri, yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Perusahaan atas entitas anak, entitas mereatribusi bagian yang sebanding dari jumlah kumulatif selisih kurs yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain ke kepentingan non pengendali pada kegiatan usaha luar negeri tersebut dan tidak diakui dalam laba rugi. Untuk seluruh pelepasan sebagian kepentingannya (contoh: pelepasan sebagian dari entitas asosiasi atau pengaturan bersama yang tidak mengakibatkan hilangnya pengaruh signifikan atau pengendalian bersama Perusahaan), bagian proporsional dari jumlah kumulatif kurs direklasifikasi ke laba rugi. In addition, in relation to a partial disposal of a subsidiary that includes a foreign operation that does not result in the Company losing control over the subsidiary, the proportionate share of accumulated exchange differences are re-attributed to non-controlling interests and are not recognized in profit or loss. For all other partial disposals (i.e., partial disposal of associates or joint arrangements that do not result in the Company losing significant influence or joint control), the proportionate share of the accumulated exchange differences is reclassified to profit or loss. Goodwill dan penyesuaian nilai wajar aset teridentifkasi yang diperoleh dan liabilitas yang dalihkan melalui akuisisi dari kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan pada kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Selisih kurs yang timbul diakui pada penghasilam komprehensif lain. Goodwill and fair value adjustments to identifiable assets acquired and liabilities assumed through acquisition of a foreign operation are treated as assets and liabilities of the foreign operation and translated at the rate of exchange prevailing at the end of each reporting period. Exchange differences arising are recognized in other comprehensive income. f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity): a) a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i. memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor; atau entitas i. has control or joint control over the reporting entity; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. 23 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b) i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: All significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. Aset Keuangan g. Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Financial Assets All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. 24 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: The Group’ financial assets are classified as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Available-for-sale Loans and receivables Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: A financial asset is classified as held for trading if: ï‚· diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau ï‚· it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or ï‚· pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau ï‚· on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or ï‚· merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. ï‚· it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: ï‚· penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau ï‚· such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or ï‚· kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan presiden direktur. ï‚· a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. 25 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale financial assets (AFS) Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured, are classified as AFS, measured at cost less impairment. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends is established. Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas di bank, asset keuangan lainnya, piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Cash in bank, other financial assets, receivables from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial. Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. 26 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. For unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: ï‚· kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau ï‚· significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or ï‚· pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau ï‚· breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or ï‚· terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. ï‚· it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation. Untuk kelompok asset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. For certain categories of financial assets, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’ past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, untuk jumlah kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba atau rugi. The carrying amount of the financial assets is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss. 27 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through the profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received. Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss. Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts. 28 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) h. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas h. Financial Liabilities and Equity Instruments Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost Utang usaha dan utang lain-lain, utang bank dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Trade and other accounts payable, bank loans and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. Liabilitas keuangan pada FVTPL Financial liabilities at FVTPL Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL. Liabilitas keuangan diperdagangkan jika: A financial liability is classified as held for trading if: dimiliki untuk ï‚· diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau ï‚· it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or ï‚· pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau ï‚· on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or ï‚· merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. ï‚· it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: ï‚· ï‚· mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau 29 such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) ï‚· i. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) ï‚· kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan presiden direktur. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Grup menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. The Group only derecognises financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan i. Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika: j. a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures) for example the entity’s board of directors and chief executive officer. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it: ï‚· saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan ï‚· currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and ï‚· berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. ï‚· intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Persediaan j. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items. 30 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) k. Biaya Dibayar Dimuka k. Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Aset Tetap l. Property, Plant and Equipment Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. PT Indo Kordsa Tbk (induk perusahaan): PT lndo Kordsa Tbk (parent company): Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit produksi (productive-output method) sejak dimulainya produksi percobaan, sedangkan taksiran masa manfaat aset tersebut dinyatakan dalam kuantitas produksi tertentu, yang dalam hal tire cord fabric adalah suatu standard mix produk tire cord fabric. Taksiran masa manfaat bermacam-macam aset tersebut adalah: untuk produksi tire cord fabric antara 99.000 ton dan 612.000 ton, dan nylon yarn antara 430.000 ton dan 645.000 ton. Depreciation of property, plant and equipment (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using productive-output method starting from the commencement of trial production, whereby the estimated life of the assets is stated in terms of a selected measure of output, which for tire cord fabric is a certain standard mix of tire cord fabric products. The estimated life for the different plant assets is as follows: for tire cord fabric between 99,000 tons and 612,000 tons, and for nylon yarn between 430,000 tons and 645,000 tons. Aset tetap non-pabrik disusutkan dengan metode garis lurus sejak bulan aset siap digunakan berdasarkan taksiran masa manfaatnya dengan persentase per tahun: 3 1/3% (30 tahun) untuk bangunan, 20% (5 tahun) untuk peralatan kantor, 5% (20 tahun) untuk peralatan laboratorium dan 25% (4 tahun) untuk kendaraan. Non-plant property and equipment are depreciated using the straight-line method since the month such assets were available for use over their estimated useful lives at the following annual percentages: 3 1/3% (30 years) for buildings, 20% (5 years) for office equipment, 5% (20 years) for laboratory equipment and 25% (4 years) for vehicles. PT Indo Kordsa Polyester (anak perusahaan): PT Indo Kordsa Polyester (subsidiary): Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation of property and equipment (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straightline method based on the percentage (estimated useful lives) of the assets as follows: Persentase/Percentage (tahun/years ) Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan 3 1/3% (30) 5% (20) 20% (5) 25% (4) 31 Buildings Machineries, equipment and installations Office equipment Vehicles PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Thai Indo Kordsa perusahaan): Co., Ltd. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) (anak Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (subsidiary): Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit produksi (productive-output method) berdasarkan taksiran jam produksi sebesar 129.600 jam. Depreciation of plant property (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using productive-output method based on an estimated 129,600 production hours. Penyusutan aset tetap non-pabrik diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation of non-plant property and equipment is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the percentage (estimated useful lives) of the assets as follows: Persentase/Percentage (tahun/years ) Bangunan Peralatan kantor Kendaraan 5% (20) 20% (5) 20% (5) Buildings Office equipment Vehicles Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat bersihnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost and is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use. m. Properti Investasi m. Investment Property Tanah untuk kenaikan nilai dibukukan sebagai properti investasi, diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi dicatat pada laba atau rugi. Land held for capital appreciation are accounted for as investment property, measured at fair value. Any gain or loss arising from a change in fair value of investment properties is recognized in profit or loss. 32 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the property (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the period in which the property is derecognized. n. Aset Tidak Berwujud n. Aset tidak berwujud terdiri dari biaya software dan lisensi tehnik, yang diamortisasi selama empat dan sepuluh tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Intangible Assets Intangible assets consist of software costs and technical licenses, which are amortized over a period of four and ten years using the straightline method. o. Goodwill o. Goodwilll Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Goodwill arising in a business combination is recognised as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. If, after reassessment, the Group’s interest in the fair value of the acquiree’s identifiable assets acquired and the liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognised immediately in profit or loss as a bargain purchase gain. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertamam untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cashgenerating units expected to benefit from the synergies of the combination. Cash-generating units to which goodwill has been allocated are tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent periods. 33 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan. On disposal of the relevant cash-generating unit, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal. p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill p. Impairment of Nonfinancial Assets except Goodwill Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3o. Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g; while impairment for goodwill is discussed in Note 3o. q. Provisi q. Provisions Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows. 34 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably. r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale. Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred. s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances. Penjualan Barang Sale of Goods Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied: ï‚· Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; ï‚· The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; ï‚· Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; ï‚· The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold; ï‚· Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; ï‚· The amount of revenue can be measured reliably; ï‚· Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan ï‚· It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and ï‚· Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. ï‚· The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably. Pendapatan Dividen Dividend Revenue Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established. 35 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai. Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate. Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred. t. Imbalan Pasca Kerja t. Employee Benefits Program pensiun iuran pasti – Perusahaan dan IKP Defined contribution pension plan – the Company and IKP Perusahaan dan IKP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti atas sebagian karyawan tetap. Kontribusi Perusahaan dan IKP atas program tersebut dibebankan ke laba atau rugi. The Company and IKP established defined contribution pension plan covering some permanent employees. The Company and IKP’s contribution to the plan is charged to profit or loss. Imbalan pasca kerja – Perusahaan dan IKP Defined post-employment Company and IKP Perusahaan dan IKP memberikan program pensiun imbalan pasti untuk sebagian karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan dan IKP menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. The Company and IKP established defined benefit pension plan covering all their local permanent employees. In addition, the Company and IKP also provides postemployment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Company and IKP calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin dalam komponen ekuitas lainnya dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected in other component of equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian). Beban atau pendapatan bunga neto. Pengukuran kembali. ï‚· ï‚· Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. benefits – the Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement. The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs. 36 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Group’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans. Other long-term employee benefits – the Company and IKP Imbalan kerja jangka Perusahaan dan IKP panjang lainnya – Perusahaan dan IKP juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya, seperti uang pisah. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program imbalan pasti. The Company and IKP also provide other long term employee benefits such as separation pay. The separation pay benefit is paid to employees in case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. This benefit is accounted for using the same methodology as for the defined postemployment benefits. Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. Imbalan pasca kerja – TIK Defined post-employment benefits - TIK Kewajiban imbalan pasca kerja merupakan imbalan yang dicadangkan untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Thailand. Kewajiban tersebut dihitung oleh independen aktuaria berdasarkan asumsi aktuaria dengan menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa akan datang. Dengan metode ini, perhitungan dilakukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan data termasuk gaji karyawan, tingkat perputaran karyawan, tingkat kematian dan lama kerja. Employee benefits obligations are the provision for benefits obligation for employees who are entitled to receive it upon retirement under the Thai Labor Protection Act. The obligations are assessed by an independent actuary and based on actuarial assumptions using the Projected Unit Credit Method to determine the present value of cash flows of employee benefits to be paid in the future. Under this method, the determination is based on actuarial calculations which include the employee’s salaries, turnover rate, mortality rate, years of service. Biaya atas imbalan kerja dicatat sebagai laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain. The expense for employee benefits is recognized in profit or loss and other comprehensive lncome. u. Pajak Penghasilan u. Income Tax Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pospos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. The tax currently payable is based on taxable profit to the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates. 37 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill. Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition of goodwill. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities. Untuk tujuan pengukuran liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar, nilai tercatat properti tersebut dianggap dipulihkan seluruhnya melalui penjualan, kecuali praduga tersebut dibantah. Praduga tersebut dibantah ketika properti investasi dapat disusutkan dan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomi atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Direksi Grup mereviu portofolio properti investasi Grup dan menyimpulkan bahwa tidak ada properti investasi Grup yang dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomik atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Oleh karena itu, direksi telah menentukan bahwa praduga penjualan yang ditetapkan dalam amandemen PSAK 46 tidak dibantah. Akibatnya, Grup tidak mengakui pajak tangguhan atas perubahan nilai wajar properti investasi karena Grup tidak dikenakan pajak penghasilan atas perubahan nilai wajar properti investasi. For the purposes of measuring deferred tax liabilities and deferred tax assets for investment properties that are measured using the fair value model, the carrying amounts of such properties are presumed to be recovered entirely through sale, unless the presumption is rebutted. The presumption is rebutted when the investment property is depreciable and is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale. The directors of the Group reviewed the Group’s investment property portfolios and concluded that none of the Group’s investment properties are held under a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment properties over time, rather than through sale. Therefore, the directors have determined that the sale presumption set out in the amendments to PSAK 46 is not rebutted. As a result, the Group has not recognized any deferred taxes on changes in fair value of the investment properties as the Group is not subject to any income taxes on the fair value changes of the investment properties. 38 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities when there is an intention to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered. v. Laba per Saham v. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year. w. Informasi Segmen w. Segment Information Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an entity: a) a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); 39 that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. c) for which discrete financial information is available. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product. PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. In the process of applying the Group’s accounting policies, which are described in Note 3, management are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Critical Judgments in Applying Accounting Policies Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below: Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Grup mengukur transaksi dalam mata uang asing pada masing-masing mata uang fungsional. Dalam menentukan mata uang fungsional dari entitas dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling utama mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara dimana lingkungan ekonomi dan peraturannya paling menentukan harga penjualan barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian manajemen atas lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi dan proses yang dilakukan oleh entitas dalam menentukan harga jual. The Group measures foreign currency transactions in their respective functional currencies. In determining the functional currencies of the entities in the Group, judgement is required to determine the currency that mainly influences sales prices for goods and services and of the country whose economic environment and regulations mainly determines the sales prices of its goods and services. The functional currencies of the entities in the Group are determined based on management’s assessment of the economic environment in which the entities operate and the entities’ processes of determining sales prices. 40 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang manajemen telah tetapkan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan yang memiliki pengaruh yang paling signifikan dalam jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Below is the critical judgement, apart from those involving estimations, that the management has made in the process of applying the Group’s accounting policies and that have the most significant effect in the amounts recognized in the consolidated financial statements. a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang a. Impairment Loss on Loans and Receivables Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang pinjaman yang diberikan dan telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6, 7, 8 dan 9. The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 5, 6, 7, 8 and 9. b. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan b. Allowance for Decline in Value of Inventories Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 10. The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 10. c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap c. Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di reviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12. The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 12. 41 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) d. Penilaian Nilai Wajar d. Fair Value Measurements Properti investasi Grup diukur pada nilai wajar untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam mengestimasi nilai wajar, Grup menugaskan penilai independen untuk melakukan penilaian. Penilaian tersebut didasarkan pada pendekatan data pasar. Nilai tercatat properti investasi diungkapkan dalam Catatan 13. The Group’s investment property was measured at fair value for financial reporting purposes. In estimating the fair value, the Group engaged independent valuers to perform the valuation. Such valuation was based on Market Data Approach. The carrying amount of the investment property is disclosed in Note 13. e. Penurunan Nilai Goodwil e. Impairment of Goodwill Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Nilai tercatat goodwill pada akhir periode pelaporan adalah sebesar USD 1.548.663 (Catatan 14). f. Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cashgenerating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. The carrying amount of goodwill at the end of the reporting period was USD 1,548,663 (Note 14). Manfaat Karyawan f. Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi aktual yang berbeda dari asumsi Grup akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya yang diakui di laba rugi komprehensif serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 33. Employee Benefits The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions generally affect the recognized expense in profit or loss and other comprehensive income and recorded obligation in future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions may materially affect the Group’s postemployment benefit obligations. The carrying amounts of post-employment benefits obligations are disclosed in Note 33. g. Penilaian Instrumen Keuangan g. Valuation of Financial Instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 39, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 39 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut. As described in Note 39, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 39 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions. Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan. The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments. 42 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 5. 5. KAS DAN BANK 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Kas Rupiah USD Baht 2.425 2.016 473 1.220 3.218 310 Cash on hand Rupiah US Dollar Baht Jumlah kas 4.914 4.748 Total cash on hand Bank - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Bangkok Bank PCL PT. Bank Permata Tbk Cash in banks - Third parties US Dollar Standard Chartered Bank Bangkok Bank PCL PT. Bank Permata Tbk 1.296.349 477.790 126.633 334.289 641.540 258.593 92.278 49.044 6.084 710.365 17.369 Euro Bangkok Bank PCL 4.380 11.961 Euro Bangkok Bank PCL Baht Bangkok Bank PCL 2.536.890 1.816.381 Baht Bangkok Bank PCL 4.589.448 3.790.498 141.327 277.574 Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Jumlah bank Tabungan di Lembaga Keuangan Indonesia Eximbank Dikurangi tabungan yang dibatasi penggunaannya Lembaga pembiayaan Indonesia Eximbank Jumlah Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Total cash in banks Cash savings in a financial Institution Indonesia Eximbank Less restricted cash savings 111.515 261.731 4.624.174 3.811.089 Kas Perusahaan dan IKP yang ditempatkan pada Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan kewajiban marjin adalah terbatas penggunaannya dan digunakan sebagai salah satu syarat penjamin atas utang jangka panjang dari Indonesia Eximbank (Catatan 19). Di tahun 2015, Perusahaan merubah persyaratan ini, diwajibkan memelihara dana minimum di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan marjin payment atas fasilitas pinjaman modal kerja dan trade loan (Catatan 15). 6. CASH ON HAND AND IN BANKS Financial institution-Indonesia Eximbank Total The Company and IKP’s cash placed in Indonesia Eximbank amounting to 1 (one) month margin liability are restricted and used as guarantee covenant for the long-term loan from Indonesia Eximbank (Note 19). In 2015, the Company has amended the agreement, to maintain minimum fund in Indonesia Eximbank amounting to one (1) month payment margin for working capital and trade loan (Note 15). 6. ASET KEUANGAN LAINNYA Akun ini merupakan akun bank pada Indonesia Eximbank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5). OTHER FINANCIAL ASSETS This account consists of restricted cash in Indonesia Eximbank (Note 5). 43 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 7. 7. PIUTANG USAHA TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Desember/ 31 Desember/ Decemb er 31, Decemb er 31, 2015 2014 US$ US$ a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi Kordsa Global, Turki Kordsa Brazil S.A., Brasil Kordsa Inc, United States of America a. By debtor Related parties Kordsa Global, Turkey Kordsa Brazil S.A., Brazil Kordsa Inc, United States of America 1.270.754 701.765 498.349 268.908 688.079 - 2.660.598 767.257 Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri 13.692.830 11.620.353 15.489.377 13.772.827 Third parties Local debtors Foreign debtors Jumlah 25.313.183 29.262.204 Total Jumlah Piutang Usaha 27.973.781 30.029.461 Total Trade Accounts Receivable Jumlah b. Umur Berdasarkan piutangumur yang (hari) tidak diturunkan nilainya Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo : Kurang dari 30 hari 31 s/d 90 hari Jumlah c. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Baht Rupiah Euro Jumlah Total b. Aging By ageofcategory receivables not impaired 27.400.162 28.924.177 407.077 166.542 806.893 298.391 27.973.781 30.029.461 14.285.936 8.245.640 5.439.801 2.404 17.022.592 8.082.119 4.924.750 - 27.973.781 30.029.461 Not yet due Past due : Under 30 days 31 - 90 days Total c. By currency US Dollar Baht Rupiah Euro Total Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha. The average credit period on sale of goods is 60 days. No interest is charged on trade receivables. Berikut ini merupakan saldo piutang usaha dari pelanggan terbesar Grup adalah: The following are the outstanding trade accounts receivable from the Group’s largest customers: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ PT Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Japan) 2.036.347 3.065.973 1.705.431 1.486.660 658.608 1.205.630 PT Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Japan) Jumlah 4.400.386 5.758.263 Total 44 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap status dan kualitas kredit piutang, manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang usaha termasuk yang sudah jatuh tempo dapat tertagih sehingga tidak diadakan cadangan kerugian untuk penurunan nilai. Based on its review of the status and credit quality of the receivables, management believes that all receivables including those that are past due are collectible, therefore no allowance for impairment losses was provided. Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas saldo tersebut dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus terhadap setiap saldo yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan. The Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing senilai USD 8.000.000 setiap tahun dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dari Standard Chartered Bank (Catatan 15). As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts receivable pledged as collateral on short term loan from Standard Chartered Bank (Note 15) amounted to USD 8,000,000 each year. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing senilai USD 2.000.000 setiap tahun dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dari PT Bank Permata, Tbk (Catatan 15). As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts receivable pledged as collateral on short term loan from PT Bank Permata, Tbk (Note 15) amounted to USD 2,000,000 each year. 8. PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI Piutang Kordsa Global, Turki 9. 8. OTHER ACCOUNTS RELATED PARTY 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ US$ - 20.563 RECEIVABLE FROM Accounts receivable Kordsa Global, Turkey Piutang dari pihak berelasi lainnya di atas terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu antar pihak berelasi. Piutang tersebut tidak dikenakan beban bunga dan akan diselesaikan dalam jangka waktu 1 tahun. Other accounts receivable from related parties above represent mainly of advance payment of expenses. These receivables are not subject to interest and will be paid within 1 year. Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai atas pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. No allowance for impairment losses was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible. PIUTANG DAN UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA 9. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO THIRD PARTIES Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun piutang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan piutang karyawan. As of December 31, 2015 and 2014, other accounts receivable from third parties mainly represents outstanding employee receivables. Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun utang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan utang atas pembeliaan suku cadang. As of December 31, 2015 and 2014, other accounts payable to third parties mainly represents outstanding payables for purchases of spareparts. 45 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 10. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PERSEDIAAN 10. 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ Barang jadi Bahan benang ban Benang nylon Benang polyester INVENTORIES 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Finished goods Tire cord fabric Nylon yarn Polyester yarn 8.191.458 2.316.972 3.711.322 6.496.900 4.056.209 4.382.376 Jumlah barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam konsinyasi Barang dalam perjalanan 14.219.752 9.381.953 9.406.229 10.054.584 1.008.791 10.246.099 14.935.485 8.289.292 10.696.783 9.787.830 1.357.427 10.467.806 Total finished goods Work in process Raw materials Indirect materials and spareparts Consignment goods Goods in transit Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 54.317.408 (2.090.153) 55.534.623 (2.537.281) Total Allowance for decline in value Bersih 52.227.255 52.997.342 Net Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan : Saldo awal (Pembalikan) Penambahan - bersih Saldo akhir 2.537.281 (447.128) 2.424.959 112.322 Changes in allowance for decline in value : Beginning balance (Reversal) Additions - Net 2.090.153 2.537.281 Ending balance Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup. Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan masing-masing senilai USD 8.000.000 dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dari PT. Bank Permata, Tbk (Catatan 15). As of December 31, 2015 and 2014, inventories pledged as collateral on short-term loan from PT. Bank Permata, Tbk amounted to USD 8,000,000, each year (Note 15). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan masing-masing senilai USD 7.250.000 setiap tahunnya dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang dari Indonesia Eximbank (Catatan 15 dan 19). As of December 31, 2015 and 2014, inventories pledged as collateral on short-term loan and longterm loan from Indonesia Eximbank (Notes 15 and 19) amounted to USD 7,250,000, each year. Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT. Tugu Pratama Indonesia dan Bangkok Insurance PCL terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 34.075.000 dan TBH 391.110.901 pada tanggal 31 Desember 2015 dan USD 37.950.000 dan TBH 378.216.704 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul terhadap Grup. All inventories were insured with PT. Tugu Pratama Indonesia and Bangkok Insurance PCL against fire, theft and other possible risks for USD 34,075,000 and TBH 391,110,901 as of December 31, 2015 and USD 37,950,000 and TBH 378,216,704 as of December 31, 2014, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Group. 46 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 11. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PAJAK DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID TAXES 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Pajak penghasilan badan (Catatan 30) 2015 2014 2013 Pajak pertambahan nilai (PPN) 688.653 2.555.604 12.647.010 2.555.604 1.389.468 15.991.256 Corporate income tax (Note 30) 2015 2014 2013 Value added tax (VAT) Jumlah 15.891.267 19.936.328 Total Pada tanggal 20 Pebruari 2015, Perusahaan memperoleh pengembalian atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00055/407/14/092/15 pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp 34.144.070.288 atau setara dengan USD 2.614.645. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On February 20, 2015, the Company received the refund for the Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) No. 00049/407/12/902/15 of value added tax for fiscal year 2014 amounting to Rp 34,144,070,288 or equivalent with USD 2,614,645. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged to the current year's profit or loss. Pada tanggal 21 April 2015, Perusahaan memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00031/406/13/092/15 pajak penghasilan untuk tahun 2013 sebesar USD 548.791. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On April 21, 2015, the Company received the refund for the SKPLB No. 00031/406/13/092/15 of 2013 corporate income tax amounting to USD 548,791. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged to the current year's profit or loss. Pada bulan Maret dan Mei 2015, Perusahaan memperoleh pengembalian atas Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2015 sebesar Rp 29.315.236.299 atau setara dengan USD 2.182.439. On March and May 2015, the Company received the refund for the Advance Tax Overpayment Refund Decree (SKPPKP) of value added tax for fiscal year 2015 amounting to Rp 29,315,236,299 or equivalent with USD 2,182,439. Pada tanggal 6 Juni 2015, Perusahaan memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00055/407/14/092/15 pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp 17.639.597.544 atau setara dengan USD 1.302.680. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On June 6, 2015, the Company received the refund for the SKPLB No. 00055/407/14/092/15 of value added tax for fiscal year 2014 amounting to Rp 17,639,597,544 or equivalent with USD 1,302,680. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged to the current year's profit or loss. Pada tanggal 18 Pebruari 2014, Perusahaan memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00049/407/12/902/14 PPN untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp 11.355.697.747 atau setara dengan USD 1.006.533. On February 18, 2014, the Company received the refund for the SKPLB No. 00049/407/12/902/14 of VAT for fiscal year 2012 amounting to Rp 11,355,697,747 or equivalent with USD 1,006,533. 47 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pada tanggal 4 April 2014, Perusahaan memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00013/406/12/092/14 pajak penghasilan untuk tahun 2012 sebesar USD 1.276.894. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On April 4, 2014, the Company received the refund for the SKPLB No. 00013/406/12/092/14 of 2012 corporate income tax amounting to USD 1,276,894. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged to the current year's profit or loss. Pada tanggal 12 September 2014, Perusahaan memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00100/407/13/092/14 pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp 49.146.816.383 atau setara dengan USD 4.030.079. On September 12, 2014, the Company received the refund for SKPLB No. 00100/407/13/092/14 of value added tax for fiscal year 2013 amounting to Rp 49,146,816,383 or equivalent with USD 4,030,079. Pada tanggal 17 April 2015, IKP memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00015/406/13/057/15 pajak penghasilan untuk tahun 2013 sebesar USD 840.142. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On April 17, 2015, IKP received the refund for SKPLB No. 00015/406/13/057/15 of 2013 corporate income tax for amounting to USD 840,142. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged to the current year's profit or loss. Pada tanggal 26 Mei 2015, IKP memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00110/407/13/057/15 PPN untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp 12.928.044.363 atau setara dengan USD 971.741 yang dikurangi pembayaran beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak pertambahan nilai di tahun 2013 sebesar Rp 20.106.455 atau setara dengan USD 1.511. On May 26, 2015, IKP received the refund for SKPLB No. 00110/407/13/057/15 of VAT for fiscal year 2013 amounting to Rp 12,928,044,363 or equivalent with USD 971,741 which was offset with several payment of Tax Collection Letter (STP) of value added tax in 2013 amounting to Rp 20,106,455 or equivalent with USD 1,511. Pada tanggal 8 April 2014, IKP memperoleh pengembalian atas SKPLB No. 00012/406/12/057/14 pajak penghasilan untuk tahun 2012 sebesar USD 622.855. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dikompensasikan untuk pajak penghasilan tahun 2014 sebesar USD 632.774 (Catatan 30) dan dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. On April 8, 2014, IKP received the refund for the SKPLB No. 00012/406/12/057/14 of 2012 corporate income tax amounting to USD 622,855. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are compensated to income tax for fiscal year 2014 amounting to USD 632,774 (Note 30) and charged to the current year's profit or loss. 48 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 12. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) ASET TETAP 12. 1 Januari 2015/ January 1, 2015 US$ Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment US$ Penambahan/ Additions US$ PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 31 Desember 2015/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31, Deductions Reclassifications 2015 US$ US$ US$ Biay a perolehan : Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam peny elesaian 14.158.452 68.300.422 (373.067) (1.205.070) 107.897 - 352.365.690 5.116.305 3.478.570 805.162 13.328.716 (3.982.574) (42.403) (4.305) (16.174) 654.240 210.906 44.923 6.860.841 821.053 100.756 175.650 - Jumlah 457.553.317 (5.623.593) 7.878.807 1.097.459 2.353.021 13.785.385 69.556.270 15.141.501 94.087 (17.588.609) 363.357.804 5.210.392 3.546.317 670.130 2.584.774 At cost: Land Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles Construction in progress - 458.711.072 Total Akumulasi peny usutan: Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan 42.814.913 (1.081.365) 1.982.339 - - 43.715.887 223.834.305 4.695.511 2.891.320 721.045 (1.991.363) (32.805) (4.305) 10.505.576 27.159 236.573 62.445 736.704 100.713 175.650 - 231.611.814 4.722.670 2.994.375 603.535 Accumulated depreciation: Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles Jumlah 274.957.095 (3.109.838) 12.814.092 1.013.067 - 283.648.281 Total Nilai Tercatat Bersih 182.596.222 175.062.791 Net Carry ing Amount 1 Januari 2014/ January 1, 2014 US$ Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment US$ Penambahan/ Additions US$ 31 Desember 2014/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31, Deductions Reclassifications 2014 US$ US$ US$ Biay a perolehan : Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam peny elesaian 14.155.685 57.029.790 (3.204) (10.767) 5.971 48.037 - 297.567.063 5.099.880 3.124.178 788.349 13.297.765 (62.853) (388) (37) (705) 2.945.904 357.869 55.463 63.594.383 397.364 3.089 38.613 - Jumlah 391.062.710 (77.954) 67.007.627 439.066 11.233.362 14.158.452 68.300.422 52.312.940 16.425 (63.562.727) 352.365.690 5.116.305 3.478.570 805.162 13.328.716 At cost: Land Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles Construction in progress - 457.553.317 Total Akumulasi peny usutan: Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan 40.914.785 (11.726) 1.911.854 - - 42.814.913 215.082.162 4.673.123 2.637.831 673.279 27.493 (908) (37) 9.105.509 22.388 257.486 83.601 380.859 3.089 35.798 - 223.834.305 4.695.511 2.891.320 721.045 Accumulated depreciation: Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles Jumlah 263.981.181 14.822 11.380.838 419.746 - 274.957.095 Total Nilai Tercatat Bersih 127.081.529 182.596.222 Net Carry ing Amount Aset dalam penyelesaian merupakan pemasangan mesin Grup, yang diperkirakan akan selesai di tahun 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian ini adalah 55% dari total nilai kontrak. Construction in progress represents machinery under installations of the Group, which are estimated to be completed in 2016. As of December 31, 2015, completion percentage of these construction in progress is approximately 55% from total contract amount. Biaya pinjaman dikapitalisasi ke mesin, peralatan dan instalasi sebesar nihil di tahun 2015 dan USD 1.197.855 di tahun 2014 dengan tingkat rata-rata kapitalisasi sebesar 5% - 6,10% di tahun 2014. Borrowing costs capitalized to machineries, equipment and installations amounted to nil in 2015 and USD 1,197,855 in 2014 with an average capitalization rate at 5% - 6.10% in 2014. 49 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the following: 2015 US$ 2014 US$ Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 26) Beban penjualan Aset dalam penyelesaian Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih 12.590.888 10.743.248 210.329 12.875 - 297.638 25.548 10.547 Cost of goods sold General and administrative expenses (Note 26) Selling expenses Construction in progress - 303.857 Other gains and losses - net Jumlah 12.814.092 11.380.838 Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Total Disposal of property, plant and equipment are as follows: 2014 US$ 2015 US$ Nilai tercatat 84.392 19.320 Hasil penjualan aset tetap 38.451 41.031 Kerugian (Keuntungan) penjualan aset tetap (Catatan 28) 45.941 (21.711) Net carrying amount Proceeds from sale of property, plant and equipment Loss (Gain) on disposal property, plant and equipment (Note 28) Grup memiliki tanah seluas 463.047 m2 yang terdiri dari lahan di kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat 11 sertifikat Hak Guna Bangunan ("HGB") seluas 345.431 m2 dan 1 sertifikat hak milik untuk 117.616 m2 di Ayuthaya, Thailand. Sertifikatsertifikat HGB tersebut akan habis masa berlakunya sampai dengan tahun 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. The Group owns several pieces of land measuring 463,047 sqm consisting of land located in Citeureup subdistrict, Bogor, West Java with 11 Hak Guna Bangunan ("HGB") certificates of 345,431 sqm and 1 land title certificate for 117,616 sqm located in Ayuthaya, Thailand. The HGB certificates will expire until 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the HGB since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. AIG Insurance Indonesia dan Bangkok Insurance PCL terhadap risiko huru hara, kebakaran dan bencana alam dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 293.875.490, Rp 3.869.500 ribu dan THB 1.594.367 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan USD 232.482.369, Rp 3.972.600 ribu dan THB 1.578.846 ribu pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang dipertanggungkan. All property, plant and equipment, except land, were insured with PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. AIG Insurance Indonesia and Bangkok Insurance PCL, respectively, against risk of potential loss due to riots, fire and natural disasters for USD 293,875,490, Rp 3,869,500 thousand and THB 1,594,367 thousand as of December 31, 2015 and USD 232,482,369, Rp 3,972,600 thousand and THB 1,578,846 thousand as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible loss on assets insured. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik dan mesinmesin dalam aset dalam penyelesaian dengan jumlah total masing-masing sebesar USD 133.476.431 setiap tahun digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang (Catatan 15 dan 19). As of December 31, 2015 and 2014, property, plant and equipment consisting of land, plant buildings and machineries under installation with a total amount USD 133,476,431, each year, are used as collateral for short-term loans and longterm loans (Notes 15 and 19). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar aset tetap Grup masing-masing sebesar USD 220.252.426 dan USD 242.495.085. Penilaian ini ditentukan oleh KJPP Tri, Santi & Rekan, penilai independen berdasarkan metode Data Pasar. As of December 31, 2015 and 2014, the fair value of the property, plant and equipment of the Group amounted to USD 220,252,426 and USD 242,495,085, respectively. The valuation was determined by KJPP Tri, Santi & Rekan, independent valuers based on Market Data. 50 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 13. 14. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTY Properti investasi terdiri dari tanah Perusahaan (HGB No. 9, 10 dan 103 seluas 147.131 m2). Sebelumnya, tanah tersebut diperoleh untuk tujuan pengembangan bisnis Perusahaan dikemudian hari. Pada tahun 2011, Perusahaan memutuskan bahwa tanah tersebut tidak termasuk dalam rencana pengembangan Perusahaan di masa yang akan datang dan akan digunakan untuk tujuan kenaikan nilai. Investment property consists of the Company’s land (HGB No. 9, 10 and 103 measuring 147,131 sqm). Previously, the land was acquired for the purpose of expansion of the Company in the future. In 2011, the Company decided that such land will not be utilized for the expansion plan in the future and will be held for capital appreciation purposes. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar properti investasi Perusahaan adalah masingmasing sebesar USD 9.695.574 dan USD 9.630.449 berdasarkan laporan penilaian tertanggal 15 Januari 2016 dan 15 Januari 2015 dari KJPP Tri, Santi & Rekan, penilai independen. Penilaian dilakukan berdasarkan Pendekatan Data Pasar. Keuntungan sebesar USD 65.125 untuk tahun 2015 dan USD 1.458.331 untuk tahun 2014, yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi Perusahaan, dicatat pada laba atau rugi. As of December 31, 2015 and 2014, the fair value of the investment property amounted to USD 9,695,574 and USD 9,630,449, respectively, and has been arrived based on the valuation report dated January 15, 2016 and January 15, 2015 of KJPP Tri, Santi & Rekan, independent valuers. The valuation was based on Market Data Approach. The gain amounting to USD 65,125 in 2015 and USD 1,458,331 in 2014, arising from a change in the fair value of the Company’s investment property was recognized in profit or loss. GOODWILL 14. GOODWILL 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 dan/and 2014 US$ 15. Biaya perolehan Akumulasi kerugian penurunan nilai 1.548.663 - Cost Accumulated impairment losses Jumlah tercatat 1.548.663 Carrying amount UTANG JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM LOANS 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Standard Chartered Bank PT. Bank Permata Tbk Indonesia Eximbank 11.912.805 7.437.404 1.500.000 12.076.587 12.735.507 9.750.000 Standard Chartered Bank PT. Bank Permata Tbk Indonesia Eximbank Jumlah 20.850.209 34.562.094 Total Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman bank dengan Standard Chartered Bank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimal sebesar USD 5.000.000 dan menyediakan fasilitas trade loan dengan nilai maksimal USD 22.000.000. In February 2011, the Company entered into a loan agreement with Standard Chartered Bank to provide a working capital loan facility with maximum amount of USD 5,000,000 and trade loan facility with maximum amount of USD 22,000,000. 51 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada bulan Oktober 2014, dimana Perusahaan dan Standard Chartered Bank setuju untuk mengubah hal tertentu seperti plafon fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimal sebesar USD 5.000.000 dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 3,25% ditambah cost of funds bank, dibayarkan setiap 3 bulan, dan fasilitas trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 16.000.000 dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 1% 1,25% ditambah cost of funds bank. The agreement has been amended several times, most recently in October 2014, wherein the Company and Standard Chartered Bank agreed to amend certain terms such that the limit of working capital facility has a maximum amount of USD 5,000,000, with an interest rate per annum of 3.25% plus bank’s cost of fund, payable quarterly in arrears, and trade loan facility has a maximum amount of USD 16,000,000 with an interest rate per annum of 1% -1.25% plus bank’s cost of funds. Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar USD 5.227.874 dan Rp 87.486.583.216 atau setara dengan USD 6.341.905 pada 31 Desember 2015 dan USD 10.576.587 pada 31 Desember 2014, yang akan jatuh tempo pada Pebruari sampai April 2016. The outstanding principal balance of these facilities amounted to USD 5,227,874 and Rp 87,486,583,216 or equivalent with USD 6,341,905 as of December 31, 2015 and USD 10,576,587 as of December 31, 2014, which will mature in February to April 2016. Pada bulan September 2010, IKP membuat perjanjian pinjaman bank dengan Standard Chartered Bank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 2.500.000 dengan tingkat bunga pinjaman ini per tahun sebesar cost of fund ditambah 1,25% 3,25% dengan periode bunga maksimal 3 bulan. In September 2010, IKP entered into a loan agreement with Standard Chartered Bank to provide a working capital loan and trade loan facilities with maximum amount of USD 2,500,000 with an interest rate per annum of cost of fund plus 1.25% - 3.25%, with interest period of maximum of 3 months. Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada bulan Oktober 2014, dimana IKP dan Standard Chartered Bank setuju untuk mengubah plafon fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimal sebesar USD 3.000.000 dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 3,25% ditambah cost of fund bank dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 5.000.000 dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 1,00% - 1,25% ditambah cost of fund bank. The agreement has been amended several times, most recently in October 2014, wherein IKP and Standard Chartered Bank agreed to revise the limit of working capital facility to a maximum amount of USD 3,000,000 with an interest rate per annum of 3.25% plus bank’s cost of fund and trade loan facility with maximum amount of USD 5,000,000, with an interest rate per annum of 1.00% - 1.25% plus bank’s cost of fund. Saldo pokok IKP yang terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 4.732.041.600 atau setara dengan USD 343.026 dan USD 1.500.000 pada 31 Desember 2015 dan 2014. The outstanding IKP’s principal balance from this facility amounted to Rp 4,732,041,600 or equivalent with USD 343,026 and US$ 1,500,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha Grup (Catatan 7). These loans are collateralized by part of the Group’s trade accounts receivable (Note 7). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP mengharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan Perusahaan dan IKP. The loan agreements contain certain covenants, which among others, require the Company and IKP to maintain certain financial ratios computed based on the Company’s and IKP’s financial statements. PT. Bank Permata Tbk PT. Bank Permata Tbk Pada bulan Juli 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman bank dengan PT. Bank Permata Tbk untuk menyediakan fasilitas trade loan sebesar USD 12.000.000 dan fasilitas revolving loan sebesar USD 5.000.000 dengan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 5% dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai ketentuan bank. Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan memberikan kuasa kepada IKP untuk menggunakan fasilitas perbankan ini. In July 2010, the Company entered into a loan agreement with PT. Bank Permata Tbk to provide trade loan facilities of USD 12,000,000 and revolving loan facilities of USD 5,000,000, with an interest rate per annum of 5%, which may be changed at any time following the Bank’s provision. On March 28, 2013, the Company authorized IKP to use these banking facilities. 52 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada bulan Juli 2015, dimana fasilitas revolving loan dan trade loan total maksimal nilai penggunaan berubah menjadi sebesar USD 7.000.000, kecuali untuk fasilitas revolving loan penggunaan nilai maksimal hanya dapat sebesar USD 5.000.000. Tingkat bunga per tahun untuk fasilitas ini sebesar 3,5% - 4,5% dalam mata uang USD dan 11,75% dalam mata uang Rupiah, yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan bank. Jatuh tempo pinjaman ini pada tanggal 21 Juli 2016. The agreement was amended several times, with the latest amendment in July 2015, wherein the revolving loan and trade loan facilities was changed to a total maximum usage of USD 7,000,000, except that the revolving loan maximum usage is only USD 5,000,000. The interest rate per annum for this loan is 3.5% - 4.5% in USD and 11.75% in Rupiah, which may be changed at any time following the Bank’s provision. The maturity date is on July 21, 2016 . Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 10.602.930.912 atau setara dengan USD 768.607 dan USD 1.900.000 pada 31 Desember 2015 dan 2014. The outstanding principal balance from this facility amounted to Rp 10,602,930,912 or equivalent with USD 768,607 and USD 1,900,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan paling lambat setiap empat bulan. The principal and interests of the above loans are payable every four months, at the latest. Pada bulan Juli 2010, IKP membuat perjanjian pinjaman bank dengan PT. Bank Permata Tbk untuk menyediakan fasilitas pinjaman revolving loan dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 2.000.000, dengan tingkat bunga per tahun sebesar 2,55% – 5,5% dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan ketentuan bank. In July 2010, IKP entered into a loan agreement with PT. Bank Permata Tbk to provide revolving loan and trade loan facilities with maximum amount of USD 2,000,000, with an interest rate per annum of 2.55% -5.5%, which may be changed at any time following the Bank’s provision. Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada bulan September 2015, dimana fasilitas revolving loan dan trade loan total maksimal nilai penggunaan berubah menjadi sebesar USD 22.000.000, kecuali untuk fasilitas revolving loan penggunaan nilai maksimal hanya dapat sebesar USD 5.000.000. Tingkat bunga per tahun untuk fasilitas ini berkisar dari 3,5% - 4,5% dalam mata uang USD dan 11,75% dalam mata uang Rupiah, yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan bank. Jatuh tempo pinjaman ini pada tanggal 21 Juli 2016. The agreement was amended several times, with the latest amendment in September 2015, wherein the revolving loan and trade loan facilities was changed to a total maximum usage of USD 22,000,000, except that the revolving loan maximum usage is only USD 5,000,000. The interest rate per annum for this loan range from 3.5% - 4.5% in USD and 11.75% in Rupiah, which may be changed at any time following the Bank’s provision. The maturity date is on July 21, 2016. Saldo pokok IKP yang terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar USD 4.333.283 dan Rp 32.218.422.000 atau setara dengan USD 2.335.514 pada 31 Desember 2015 dan USD 10.835.507 pada 31 Desember 2014, yang akan jatuh tempo pada Januari sampai April 2016. The outstanding IKP’s principal balance from this facility amounted to USD 4,333,283 and Rp 32,218,422,000 or equivalent with USD 2,335,514 as of December 31, 2015 and USD 10,835,507 as of December 31, 2014, which will mature in January to April 2016. Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha (Catatan 7) dan persediaan Grup (Catatan 10). These loans are collateralized by part of the Group’s accounts receivable (Note 7) and inventories (Note 10). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP mengharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan Perusahaan dan IKP. The loan agreements contain certain covenants, which among others, require the Company and IKP to maintain certain financial ratios computed based on the Company’s and IKP’s financial statements. Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Indonesia Eximbank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 8.500.000, Perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 20 Juni 2015 sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu. Tingkat bunga per tahun sebesar 5,25% dan dikaji setiap tiga bulan. In August 2010, the Company entered into a loan agreement with Indonesia Eximbank to provide a working capital loan and trade loan facilities with maximum amount of USD 8,500,000. The agreement has been amended several times, most recently dated June 20, 2015 with regards to the extention of the term. Interest rate per annum is 5.25% which is reviewed every 3 months. 53 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar nihil dan USD 7.950.000 pada 31 Desember 2015 dan 2014. The outstanding principal balance of these facilities amounted to nil and USD 7,950,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Pada bulan Januari 2011, IKP membuat perjanjian pinjaman dengan Indonesia Eximbank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dan trade loan dengan nilai maksimal sebesar USD 1.800.000. Perubahan amandemen terakhir perjanjian ini pada tanggal 4 Juni 2015. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar 5.25% dan dikaji setiap tiga bulan. Jatuh tempo pinjaman ini pada tanggal 20 Juni 2016. In January 2011, IKP entered into a loan agreement with Indonesia Eximbank to provide a working capital loan and trade loan facilities with maximum amount of USD 1,800,000. The most recent amendment to this agreement was on June 4, 2015 with interest rate per annum of 5.25% and is reviewed every three months. The maturity date of this loan is June 20, 2016. Saldo pokok yang terutang dari fasilitas IKP adalah sebesar USD 1.500.000 dan USD 1.800.000 pada 31 Desember 2015 dan 2014. The outstanding principal balance from IKP’s facility amounted to USD 1,500,000 and USD 1,800,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Pinjaman tersebut di atas dijamin dengan sebagian persediaan dan aset tetap Grup (Catatan 10 dan12). The above loans are collateralized by part of the Group’s inventories and property, plant and equipment (Notes 10 and 12). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP mengharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan Perusahaan dan IKP. The loan agreements contain certain covenants, which among others, require the Company and IKP to maintain certain financial ratios computed based on the Company’s and IKP’s financial statements. Di tahun 2015, kas Perusahaan yang ditempatkan pada Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan kewajiban marjin adalah terbatas penggunaannya dan digunakan sebagai salah satu syarat penjamin atas utang jangka pendek dari Indonesia Eximbank (Catatan 5). In 2015, the Company’s cash placed in Indonesia Eximbank amounting to 1 (one) month margin liability are restricted and used as guarantee covenant for the short-term loan from Indonesia Eximbank (Note 5). 16. UTANG USAHA 16. 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi Kordsa Global, Turki Kordsa Inc, Amerika Serikat Kordsa Brazil Jumlah Pihak ketiga Pemasok luar negeri Pemasok dalam negeri Jumlah Jumlah utang usaha TRADE ACCOUNTS PAYABLE 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 1.277.075 412.609 196 2.227.701 826.406 - 1.689.880 3.054.107 18.547.698 3.012.455 18.838.599 9.210.271 21.560.153 28.048.870 23.250.033 31.102.977 54 a. By debtor Related parties Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America Kordsa Brazil Total Third parties Foreign suppliers Local suppliers Total Total trade accounts payable PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Euro Baht Yen Pound Sterling Dollar Singapore Franc Swiss Jumlah 17. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 19.692.480 2.133.554 821.359 326.990 261.142 14.463 45 - 20.729.620 3.478.821 5.333.696 454.902 1.091.219 11.885 2.606 228 23.250.033 31.102.977 b. By currency US Dollar Rupiah Euro Baht Yen Pound Sterling Singapore Dollar Franc Swiss Total Utang usaha berasal dari pembelian bahan baku, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 40 sampai 60 hari. Trade accounts payable arise from the purchases of raw materials, both from local and foreign suppliers, with credit terms of 40 to 60 days. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha. No interest is charged to trade accounts payable. UTANG PAJAK 17. 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ Pajak penghasilan badan (Catatan 30) TIK IKP Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Lain-lain Jumlah TAXES PAYABLE 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 889.575 102.528 876.664 - Corporate income tax (Note 30) TIK IKP 10.148 49.872 15.796 2.144 14.104 20.941 45.324 16.381 213.982 176.240 Income taxes: Article 4 (2) Article 21 Articles 23 and 26 Article 25 Others 1.084.167 1.349.532 55 Total PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 18. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 18. 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 19. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Utilitas Komisi penjualan Ongkos angkut Klaim dari pelanggan Lain-lain (masing-masing dibawah USD 125.000) 1.191.854 626.214 142.844 - 1.793.020 624.478 97.304 750.000 889.737 393.937 Jumlah 2.850.649 3.658.739 UTANG JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang Indonesia Eximbank Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bersih - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 19. Utilities Sales commission Freight charges Claim from customer Others (each below USD 125,000) Total LONG-TERM LOANS 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 48.292.832 48.429.862 Long-term loans Indonesia Eximbank (5.371.748) (3.959.653) Current maturity 42.921.084 44.470.209 Net of current maturity Biaya perolehan diamortisasi atas utang jangka panjang adalah sebagai berikut: The amortized cost of the long-term loans are as follow: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ Pinjaman jangka panjang Bunga masih harus dibayar 48.292.832 64.890 48.429.862 84.478 Long-term loans Accrued interests Jumlah 48.357.722 48.514.340 Total Bunga masih harus dibayar di atas disajikan sebagai biaya masih harus dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. The above accrued interests are presented as accrued expenses in the consolidated statements of financial position. Rincian utang jangka panjang berdasarkan jadwal pembayaran sebagai berikut: The detail balance of long-term loans based on the schedule of payments are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 2015 2016 2017 2018 Setelah tahun 2018 5.371.748 8.388.821 7.509.692 27.022.571 3.959.653 5.371.748 8.048.260 6.875.779 24.174.422 2015 2016 2017 2018 After 2018 Jumlah 48.292.832 48.429.862 Total 56 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pada bulan Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia EximBank sebesar USD 21.900.000 dan USD 5.600.000. Marjin pinjaman ini sebesar 6,1%, yang dikaji ulang setiap tiga bulan dan dibayarkan setiap bulannya. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembelian dan perakitan mesin baru dan gedung. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 20 Juni 2015. In February 2013, the Company obtained investment financing facility from Indonesia EximBank amounting to USD 21,900,000 and USD 5,600,000. The loan’s margin is 6.1% per annum, which is reviewed every three months and is payable monthly in arrears. Such facility is used for the acquisition of new machineries and installation of machineries and building. The agreement has been amended several times, most recently dated June 20, 2015. Per 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar USD 23.398.419 yang akan dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal 21 Nopember 2022 dengan masa tenggang 24 bulan. At December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the loan amounted to USD 23,398,419 each, which will be paid in installments until November 21, 2022 with grace period of 24 months. Pada bulan Januari 2010, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi line III sebesar USD 8.000.000 dari Indonesia Eximbank. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pinjaman terutang masingmasing sebesar nihil dan USD 1.897.442. Marjin pinjaman ini setara dengan LIBOR 3 bulan ditambah 474 bps dan dikaji setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli mesin baru. In January 2010, the Company obtained an investment financing line III facility amounting to USD 8,000,000 from Indonesia Eximbank. At December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the loan amounted to nil and USD 1,897,442, respectively. The loan’s margin is equal to 3 months LIBOR plus 474 bps and will be reviewed every 3 months. Such facility is used for the acquisition of new machineries. Pada bulan Maret 2011, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia Eximbank sebesar USD 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar USD 3.234.692 dan USD 5.296.902. Pinjaman ini dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal 25 Agustus 2017. Marjin pinjaman ini setara dengan LIBOR 6 bulan ditambah 449 bps dan dikaji setiap saat. Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli mesin baru. In March 2011, IKP obtained investment financing facility from Indonesia Eximbank amounting to USD 15,000,000. At December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the loan amounted to USD 3,234,692 and USD 5,296,902, respectively. This loan will be paid in installments until August 25, 2017. The loan’s margin is equal to 6 months LIBOR plus 449 bps and will be reviewed anytime. Such facility is used for the acquisition of new machineries. Pada bulan Desember 2013, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi sebesar USD 39.620.000 dari Indonesia Eximbank. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar USD 21.659.721 dan USD 17.837.099. Pinjaman ini dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal 22 Juni 2023 dengan masa tenggang 24 bulan. Marjin atas fasilitas pinjaman adalah 5% dan akan dikaji setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut digunakan untuk dan letter of credit dan pembiayaan investasi. In December 2013, IKP obtained a financing facility of USD 39,620,000 investment from Indonesia Eximbank. At December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the loan amounted to USD 21,659,721 and USD 17,837,099, respectively. The loan is paid in installments until June 22, 2023 with grace period of 24 months. Margin lending facility is 5% and will be reviewed every three months. The facility is used for letter of credit and investment financing. Pada tahun 2015, IKP melakukan pembayaran pinjaman bank tersebut di atas sebesar USD 3.959.653. In 2015, IKP made a total payment of USD 3,959,653 for the long-term loans described above. Pinjaman tersebut di atas dijamin dengan sebagian persediaan Perusahaan dan IKP (Catatan 10). The above loans are collateralized by part of the Company and IKP’s inventories (Note 10). 57 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pinjaman dijamin dengan tanah, bangunan pabrik, mesin-mesin baru (Catatan 12) yang dibeli dengan pinjaman ini dan pertanggungan asuransi pada Indonesia Eximbank. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP diwajibkan untuk memelihara dana minimum dalam operating payable di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan marjin pembayaran, selama fasilitas penanaman modal yang diperoleh dari Indonesia Eximbank masih berlaku. Di tahun 2015 persyaratan ini telah dirubah dan Perusahaan diwajibkan memelihara dana minimum operating payable di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan marjin pembayaran atas fasilitas pinjaman modal kerja dan trade loan (Catatan 5). Perjanjian juga mengharuskan Grup untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan Perusahaan dan IKP. The loans are collateralized by land, plant buildings and new machineries (Note 12) acquired through these loans and insurance proceeds to Indonesia Eximbank. The loan agreements contain certain covenants, which include among others, the requirement for the Company and IKP to maintain minimum fund in operating payable in Indonesia Eximbank amounting to one (1) month payment margin, as long as the investment facilities obtained from Indonesia Eximbank are still outstanding. In 2015, the agreement was amended and the Company is required to maintain minimum fund in operating payable in Indonesia Eximbank amounting to one (1) month payment margin for working capital and trade loan (Note 5). The agreements also require the Group to maintain certain financial ratios computed based on the Company and IKP’s financial statements. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan IKP telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank. As of December 31, 2015, the Company and IKP are in compliance with the terms and conditions of the loans. 20. MODAL SAHAM 20. Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: CAPITAL STOCK The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2015 and 2014 based on PT. EDI Indonesia, Securities Administration Bureau, is as follows: 31 Desember/Decemb er 31, 2015 Jumlah Persentase Jumlah saham/ kepemilikan/ modal disetor/ Numb er of Percentage Total shares of ownership paid-up capital US$ Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders Kordsa Global Turki/Turkey Robby Sumampow PT Risjadson Suryatama levan Daniar Sumampow Leotine Ierma Agustina Sumampow Iefenn Adrianne Sumampow Masyarakat/Pub lic 270.923.182 107.639.728 25.231.500 12.894.120 5.000.000 4.400.623 23.910.847 60,21% 23,92% 5,61% 2,87% 1,11% 0,98% 5,31% 78.510.305 31.192.709 7.311.788 3.736.562 1.448.940 1.275.248 6.929.078 Jumlah/Total 450.000.000 100,00% 130.404.630 58 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 31 Desember/Decemb er 31, 2014 Jumlah Persentase Jumlah saham/ kepemilikan/ modal disetor/ Numb er of Percentage Total shares of ownership paid-up capital US$ Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders 21. Kordsa Global Turki/Turkey Robby Sumampow - Komisaris/C ommissioner PT Risjadson Suryatama levan Daniar Sumampow - Komisaris/Commissioner Leotine Ierma Agustina Sumampow Iefenn Adrianne Sumampow - Direktur/Director Masyarakat/Pub lic 270.923.182 107.639.728 25.231.500 12.894.120 5.000.000 4.400.623 23.910.847 60,21% 23,92% 5,61% 2,87% 1,11% 0,98% 5,31% 78.510.305 31.192.709 7.311.788 3.736.562 1.448.940 1.275.248 6.929.078 Jumlah/Total 450.000.000 100,00% 130.404.630 KEPENTINGAN NONPENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTERESTS Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2 31 Desember/ 31 Desember/ Decemb er 31, Decemb er 31, 2015 2014 US$ US$ Kepentingan Nonpengendali atas Aset Bersih dan Laba Entitas Anak Non-controlling Interests in Net Asset and Income of Subsidiaries a. IKP: a. IKP: Saldo awal tahun Bagian laba tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain: - Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti setelah pajak (Catatan 22) 23.701 3.696 Jumlah 27.418 23.701 18.560.238 2.157.341 17.328.924 2.086.643 21 20.590 3.156 (45) b. TIK: Saldo awal tahun Bagian laba tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain: - Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti setelah pajak (Catatan 22) Balance at beginning of year Share of profit for the year Other comprehensive income: - Remeasurement of defined benefits obligations - net of tax (Note 22) Total b. TIK: - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 22) Dividen (795.034) (1.811.695) 415.004 (1.255.776) Balance at beginning of year Share of profit for the year Other comprehensive income: - Remeasurement of defined benefits obligations - net of tax (Note 22) - Exchange differences on translating foreign operations (Note 22) Dividends Jumlah 18.110.850 18.560.238 Total 18.138.268 18.583.939 Jumlah kepentingan non pengendali - 59 (14.557) Total non-controlling interests PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Ringkasan informasi keuangan pada masing-masing entitas anak Perusahaan yang memiliki kepentingan nonpengendali yang material ditetapkan di bawah ini. Ringkasan informasi keuangan di bawah ini merupakan jumlah sebelum eliminasi intra grup. Summarized financial information in respect of each of the Company’s subsidiaries that has material non-controlling interest is set out below. The summarized financial information below represents amounts before intragroup eliminations. a. a. IKP IKP 31 Desember/ December 31, Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2015 2014 US$ US$ Aset lancar Aset tidak lancar 18.848.129 58.075.837 16.885.767 60.752.342 Current assets Non-current assets Jumlah Aset 76.923.966 77.638.109 Total Assets Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang 21.660.847 24.149.872 27.524.116 23.405.770 Current liabilities Non-current liabilities Jumlah Liabilitas 45.810.719 50.929.886 Total Liabilities Pendapatan Beban 59.337.049 (54.955.129) 50.301.262 (46.942.821) Revenue Expenses 4.381.920 3.358.441 Laba tahun berjalan PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Profit for the year 30.806 (67.651) (7.702) 16.913 OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefits obligations Income tax benefit (expense) relating to items that will not be reclassified subsequently to profit or loss 23.104 (50.738) Total other comprehensive income, net of tax 4.405.024 3.307.703 60 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) TIK b. TIK Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2014 US$ 31 Desember/ December 31, 2015 US$ Aset lancar Aset tidak lancar 28.256.612 25.049.655 28.873.744 29.664.636 Current assets Non-current assets Jumlah Aset 53.306.267 58.538.380 Total Assets Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang 5.038.354 881.104 6.905.839 917.962 Current liabilities Non-current liabilities Jumlah Liabilitas 5.919.458 7.823.801 Total Liabilities Pendapatan Beban Laba tahun berjalan 69.920.907 (63.896.498) 6.024.409 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 5.826.984 Profit for the year - OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefits (50.803) obligations Income tax benefit (expense) relating to items that will not be reclassified 10.161 subsequently to profit or loss - (40.642) - Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak 80.549.556 Revenue (74.722.572) Expenses Total other comprehensive income, net of tax JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 6.024.409 5.786.342 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Dividen yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali 1.811.695 1.255.776 Dividends paid to non-controlling interests 61 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 22. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 22. Akun ini meliputi penghasilan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas. Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Saldo akhir tahun a. This account comprises other comprehensive income that are accumulated in equity. 31 Desember/ December 31, Disajikan kembali Catatan 2 As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2015 2014 US$ US$ 6.028.807 7.453.919 (797.676) (876.666) 5.231.131 6.577.253 Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan a. Jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Saldo akhir tahun Foreign currency translation adjustments Remeasurement of defined benefits obligations Balance at end of year Foreign Currency Translation Adjustment Disajikan kembali Catatan 2 As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2014 US$ 31 Desember/ December 31, 2015 US$ Saldo awal tahun Penghasilan komprehensif lain: - Selisih kurs yang timbul atas penjabaran aset bersih dari kegiatan usaha luar negeri Jumlah yang dapat diatribusikan kepada kepentingan Nonpengendali (Catatan 21) OTHER COMPREHENSIVE INCOME 7.453.919 6.710.017 (2.220.146) 1.158.906 795.034 (415.004) (1.425.112) 6.028.807 743.902 7.453.919 Selisih kurs yang berkaitan dengan penjabaran dari aset bersih dari kegiatan usaha luar negeri Grup dari mata uang fungsional mereka untuk mata uang penyajian Grup diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam selisih kurs penjabaran atas laporan keuangan. Selisih kurs sebelumnya diakumulasi dalam selisih kurs penjabaran atas laporan keuangan direklasifikasi ke laba rugi saat dilepaskan atau pelepasan sebagian kegiatan usaha luar negeri. Balance at beginning of year Other comprehensive income: - Exchange differences arising on translating the net assets of foreign operations Total attributable to Noncontroling interest (Note 21) Total attributable to Owners of the Company Balance at end of year Exchange differences relating to the translation of the net assets of the Group’s foreign operation from its functional currency to the Group’s presentation currency are recognized directly in other comprehensive income and accumulated in the foreign currency translation reserve. Exchange differences previously accumulated in the foreign currency translation reserve are reclassified to profit or loss on the disposal or partial disposal of the foreign operation. 62 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasti b. Remeasurement of Defined Benefits Obligations Disajikan kembali Catatan 2 As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2014 US$ 31 Desember/ December 31, 2015 US$ Saldo awal tahun Penghasilan komprehensif lain: - Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti setelah pajak Jumlah yang dapat diatribusikan kepada kepentingan Nonpengendali (Catatan 21) 23. 876.666 162.335 (79.011) 728.933 (21) 14.602 Jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk (78.990) 714.331 Total attributable to Owners of the Company Saldo akhir tahun 797.676 876.666 Balance at end of year PENJUALAN BERSIH 23. 2015 US$ Balance at beginning of year Other comprehensive income: - Remeasurement of defined benefits obligations - net of tax Total attributable to Noncontroling interest (Note 21) NET SALES 2014 US$ Ekspor Lokal Potongan penjualan 98.909.465 110.992.085 (2.035.003) 96.468.950 112.428.637 (1.180.541) Export Local Sales deduction Bersih 207.866.547 207.717.046 Net 7% dan 3% dari penjualan diatas masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihakpihak yang berelasi (Catatan 34). 7% in 2015 and 3% in 2014 of the above sales were made to related parties (Note 34). Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2015 dan 2014: The above sales in 2015 and 2014 include sales to the following customers, which represent more than 10% of the net sales of the respective years: 2015 US$ 2014 US$ Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand) PT. Sumi Rubber Indonesia 20.908.805 19.560.641 18.043.411 23.414.252 Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand) PT. Sumi Rubber Indonesia Bersih 40.469.446 41.457.663 Net 63 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 24. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) BEBAN POKOK PENJUALAN 24. 2015 US$ COST OF GOODS SOLD 2014*) US$ Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi 100.923.540 9.178.466 62.711.165 103.311.060 9.074.698 58.485.720 Raw materials used Direct labor Manufacturing expenses Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Aw al tahun Pembelian Akhir tahun 172.813.171 170.871.478 Total manufacturing costs Work in process At beginning of year Purchases At end of year Beban pokok produksi 171.856.042 173.736.347 Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Aw al tahun Pembelian Akhir tahun 14.935.485 (14.219.752) 8.977.779 4.971.630 (14.935.485) Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Beban pokok penjualan 172.571.775 172.750.271 Cost of goods sold 8.289.292 135.532 (9.381.953) 8.028.133 3.126.028 (8.289.292) *) Disajikan kembali - Catatan 2 *) As restated - Note 2 8,62% dan 10,19% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak yang berelasi (Catatan 34). 8.62% in 2015 and 10.19% in 2014 of the total purchases of raw materials were made from related parties (Note 34). Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2015 dan 2014: Purchases in 2015 and 2014 include purchases from the following suppliers which represent more than 10% of the total net sales for the respective years: 2015 US$ 25. 2014 US$ Sinopec Europa Handels GmbH Ascend Performance Materials LLC, United States of America Invista Sarl, Singapura 33.022.652 26.277.015 24.706.610 20.909.753 28.659.779 29.421.764 Sinopec Europa Handels GmbH Ascend Performance Materials LLC, United States of America Invista Sarl, Singapore Jumlah 78.639.015 84.358.558 Total BEBAN PENJUALAN 25. SELLING EXPENSES 2015 US$ 2014 US$ Komisi penjualan dan biaya ekspor Gaji, upah dan kompensasi karyawan lainnya Perjalanan dan transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah USD 125.000) 4.374.326 4.178.001 766.890 136.856 753.132 298.309 Sales commissions and export fees Salaries, wages and other employee compensation Travel and transportation 199.716 124.301 Others (each below USD 125,000) Jumlah 5.477.788 5.353.743 64 Total PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 26. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji, upah dan kompensasi karyawan lainnya Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Amortisasi Perjalanan dinas dan keperluan kantor Penyusutan (Catatan 12) Imbalan kerja Lain-lain (masing-masing di bawah USD 125.000) Jumlah 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015 US$ 2014*) US$ 3.647.007 558.656 365.665 357.982 293.802 210.329 39.335 4.042.791 236.640 197.522 378.409 236.240 297.638 334.025 870.941 871.436 6.343.717 6.594.701 *) Disajikan kembali - Catatan 2 27. PENGHASILAN BUNGA 27. Total INTEREST INCOME 2014 US$ Deposito berjangka Jasa giro 57.666 18.771 36.744 109.446 Time deposits Current accounts Jumlah 76.437 146.190 Total KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH 28. 2015 US$ 29. Others (each below USD 125,000) *) As restated - Note 2 2015 US$ 28. Salaries, wages and other employee compensation Repairs and maintenance Professional fees Amortization Travel and office supplies Depreciation (Note 12) Employment benefits OTHER GAINS AND LOSSES – NET 2014 US$ (Kerugian) keuntungan pelepasan aset tetap (Catatan 12) Lain-lain (45.941) 166.114 21.711 (352.049) (Loss) gain on disposal of property, plant and equipment (Note 12) Others Jumlah 120.173 (330.338) Total BEBAN KEUANGAN Beban bunga atas: Utang jangka pendek Utang jangka panjang Jumlah 29. FINANCE COSTS 2015 US$ 2014 US$ 1.622.597 2.609.321 2.100.037 37.764 4.231.918 2.137.801 Beban keuangan di atas merupakan beban bunga atas liabilitas keuangan yang bukan diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Interest expense on: Short-term loans Long-term loans Total The above finance costs, represent interest expense on financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss. 65 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PAJAK PENGHASILAN 30. Beban pajak Grup terdiri dari: INCOME TAX Tax expense of the Group consists of the following: 2015 US$ 2014*) US$ Pajak kini Perusahaan Entitas anak 2.065.262 2.529.456 3.735.688 2.534.174 Current tax The Company Subsidiaries Jumlah pajak kini 4.594.718 6.269.862 Total current tax Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak 651.862 464.202 (311.544) 132.885 Deferred tax The Company Subsidiaries Jumlah pajak tangguhan 1.116.064 (178.659) Total deferred tax Bersih 5.710.782 6.091.203 *) Disajikan kembali - Catatan 2 Net *) As restated - Note 2 Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Reconciliation between profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows: 2015 US$ 2014*) US$ Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak pada entitas anak 18.284.388 7.664.273 22.518.099 8.538.753 Profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Profit before tax of subsidiaries Laba sebelum pajak - Perusahaan 10.620.115 13.979.346 Profit before tax - the Company Perbedaan temporer: Liabilitas imbalan pasca kerja Klaim dari pelanggan Biaya masih harus dibayar Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Jumlah perbedaan temporer Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tunjangan natura Transportasi Representasi (403.743) (750.000) 26.097 157.856 750.000 - (2.825.139) 321.366 322.017 (3.630.768) (14.258) 1.214.964 660.526 253.536 47.894 563.396 120.053 148.870 Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga dikenakan pajak final 19.224 (59.308) 60.372 (131.078) Kenaikan nilai properti investasi Biaya lain - lain - bersih (65.125) 414.954 (1.458.331) 445.053 Jumlah perbedaan tetap 1.271.701 Penghasilan kena pajak 8.261.048 *) Disajikan kembali - Catatan 2 (251.665) 14.942.645 Temporary differences : Post-employment benefits obligation Claim from customer Accrued expense Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Provision for decline in value of inventories Total temporary differences Nondeductible expense (nontaxable income): Benefits-in-kind Transportation Representation Depreciation of property, plant and equipment Interest income subject to final tax Increase in value of investment property Other expenses - net Total permanent differences Taxable income *) As restated - Note 2 66 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 2015 US$ 2014*) US$ Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak 2.065.262 2.529.456 3.735.688 2.534.174 Jumlah 4.594.718 6.269.862 Current tax expense The Company Subsidiaries Dikurangi penyesuaian hasil pemeriksaan pajak penghasilan tahun 2012 - IKP Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka: Perusahaan Entitas anak - 632.774 2.753.915 1.537.353 5.435.335 1.880.693 Total Less adjustments from review of corporate income for fiscal year 2012 - IKP Less prepaid income taxes: The Company Subsidiaries Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 4.291.268 7.316.028 Total prepaid income taxes 1.678.940 Prepaid tax - net 688.653 - 1.699.647 855.957 Prepaid tax - net consist of (Note 11): The Company Subsidiary - IKP 688.653 2.555.604 Pajak dibayar dimuka - bersih (303.450) Pajak dibayar dimuka - bersih terdiri dari (Catatan 11): Perusahaan Entitas anak - IKP Jumlah (Catatan 11) Utang pajak penghasilan Entitas anak - TIK (Catatan 17) Entitas anak - IKP (Catatan 17) (889.575) (102.528) Bersih (303.450) (876.664) 1.678.940 Total (Note 11) Income taxes payable Subsidiary - TIK (Note 17) Subsidiary - IKP (Note 17) Net *) Disajikan kembali - Catatan 2 *) As restated - Note 2 Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian dari asset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: The details of the Group’s deferred tax assets and liabilities are as follows: Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2 Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) (Dibebankan) ke penghasilan ke laba tahun komprehensif lain berjalan/ tahun berjalan/ 1 Januari Credited Credited 31 Desember 2014/ (charged) to (charged) to 2014/ January 1, profit or loss other comprehensive December 31, 2014 for the year income for the year 2014 US$ US$ US$ US$ Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Klaim dari pelanggan Penyisihan penurunan nilai persediaan Biaya masih harus dibayar Laba yang belum terealisasi atas penjualan antar Perusahaan Liabilitas imbalan pasca kerja Bersih Entitas anak IKP: Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan penurunan nilai persediaan Biaya masih harus dibayar Kerugian fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Bersih - IKP Jumlah liabilitas pajak tangguhan Bersih (3.683.345) 303.015 - Dikreditkan (Dibebankan) ke laba tahun berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year US$ 88.144 - (706.285) - - 187.500 (187.500) - - - 299.451 - 80.504 6.524 - 379.955 6.524 - 255.830 - - - - 586.352 39.464 212.516 838.332 311.544 212.516 (2.793.978) (2.238.372) 60.131 324.721 82.137 (1.771.383) (4.565.361) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 US$ 187.500 (3.564) - (3.595.201) Dikreditkan (Dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain tahun berjalan/ Credited (charged) to other comprehensive income for the year US$ 134.793 - 41.224 - (324.721) - 11.535 16.913 (137.169) 16.913 174.375 (2.269.918) (2.103.579) 101.355 110.585 (1.891.639) 229.429 (4.161.557) 255.830 (100.935) (18.636) (651.862) (18.636) (463.787) 584 2.537 - (2.058) (7.702) (462.724) (7.702) (1.114.586) (26.338) (4.301.486) 718.761 (2.940.416) (2.567.366) 101.939 2.537 100.825 (2.362.065) (5.302.481) Aset pajak tangguhan TIK: Liabilitas imbalan pasca kerja (Beban) manfaat pajak tangguhan Deferred tax liabilities: The Company Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Claim from customer Provision for decline in value of of inventories Accrued expenses Unrealized profit for intercompany sales Employee benefits obligations Net Subsidiaries IKP: Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Provision for decline in value of inventories Accrued expenses Fiscal loss Employee benefits obligations Net - IKP Total deferred tax liabilities net Deferred tax assets TIK: 200.661 4.284 10.161 178.659 239.590 215.106 (1.478) (1.116.064) 67 (26.338) 213.628 Employee benefits obligation Total deferred tax (exepense) benefit PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Grup dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: The reconciliation between total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to the Group’s profit before income tax is as follows: 2015 US$ 2014*) US$ Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak 18.284.388 7.664.273 22.518.099 8.538.753 Profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Profit before tax of subsidiaries Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 10.620.115 13.979.346 Profit before tax - the Company 2.655.029 3.494.837 Manfaat pajak menggunakan tarif pajak Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tunjangan natura Representasi Transportasi 165.132 63.384 11.974 140.849 30.013 37.218 Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga dikenakan pajak final 4.806 (14.827) 15.093 (32.770) Kenaikan nilai properti investasi Biaya lain - lain - bersih (16.281) 103.737 (364.583) 111.263 317.925 (255.830) (62.917) (7.776) 62.095 (70.693) Jumlah Penyesuaian pajak tangguhan Jumlah Tax effect of nondeductible expenses (nontaxable income): Benefits-in-kind Representation Transportation Depreciation of property, plant and equipment Interest income subject to final tax Increase in value of investment property Other expenses - net Total Adjustment to deferred tax Total Beban pajak Perusahaan - bersih Beban pajak entitas anak 2.717.124 2.993.658 3.424.144 2.667.059 Tax expense of the Company - net Tax expense of the subsidiaries Beban pajak - bersih 5.710.782 6.091.203 Tax expense - net *) Disajikan kembali - Catatan 2 31. Tax expenses at enacted tax rates *) As restated - Note 2 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 31. Perhitungan untuk laba per saham dasar didasarkan atas data dibawah ini: The computation of basic earnings per share attributable to the owners of the Company is based on the following data: 2015 US$ Laba Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar BASIC EARNINGS PER SHARE 2014*) US$ 10.412.569 14.337.097 450.000.000 450.000.000 0,0231 0,0319 *) Disajikan kembali - Catatan 2 Earnings Earnings for computation of basic earnings per share Number of shares Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Basic earnings per share *) As restated - Note 2 68 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Laba per saham dilusian tidak disajikan karena tidak ada saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Diluted earnings per share is not presented because there are no dilutive shares as of December 31, 2015 and 2014. 32. 33. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 32. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 38 tanggal 25 Juni 2015 dari notaris Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris publik di Jakarta, pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 45.000 juta atau setara dengan USD 3.377.617 atau Rp 100 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta (setara dengan USD 37.530). Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 30 Juli dan 14 September 2015. At the Annual General Shareholders' Meeting as stated in notarial deed No. 38 dated June 25, 2015 of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public notary in Jakarta, the stockholders approved the declaration of cash dividends for 2014 amounting to Rp 45,000 million or equivalent to USD 3,377,617 or Rp 100 per share and appropriate Rp 500 million (equivalent to USD 37,530) for general reserve. The dividends were paid on July 30 and September 14, 2015. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 16 tanggal 23 Juni 2014 dari notaris Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., notaris publik di Jakarta, pemegang saham menyetujui tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2013 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta (setara dengan USD 41.767). At the Annual General Shareholders' Meeting as stated in notarial deed No. 16 dated June 23, 2014 of Utiek R. Abdurachman, S.H. MLI, MKn., public notary in Jakarta, the stockholders approved to not distribute dividends for 2013 and appropriate Rp 500 million (equivalent to USD 41,767) for general reserve. IMBALAN PASCA KERJA 33. EMPLOYEE BENEFITS Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. KEP.171-KMK/7/1993 tanggal 16 Agustus 1993. Program pensiun iuran pasti ini adalah untuk para karyawan yang telah mulai bekerja di perusahaan sesudah 20 April 1992. Pengelolaan dana pensiun ini disepakati antara pemberi kerja dengan DPLK Jiwasraya dalam perjanjian kerjasama No. 009/GOst/II/96 dan No. 001KS.DPLK.0496. The pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya which had obtained the approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through decision letter No. KEP.171-KMK/7/1993 dated August 16, 1993. This defined contribution pension plan is for all permanent employees who had started working in the Company after April 20, 1992. The arrangement of this pension plan is agreed between the employer and DPLK Jiwasraya in cooperation agreement No. 009/GO-st/II/96 and No. 001KS.DPLK.0496. Beban yang timbul dari program pensiun iuran pasti adalah sebesar USD 226.257 pada tahun 2015 dan USD 181.879 pada tahun 2014 dari gaji pokok karyawan Perusahaan. The expense incurred arising from this defined contribution plan amounted to USD 226,257 in 2015 and USD 181,879 in 2014 which is based from the basic salary of the Company’s employees. Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Plan Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan yang telah diangkat sebagai karyawan tetap sebelum 20 April 1992. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Untuk Perusahaan, dana pensiun ini dikelola oleh pengurus Dana Pensiun Indo Kordsa yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP/KM.10/2008 yang menggantikan Surat Keputusan sebelumnya No. KEP-383/KM.17/1996. The Group established defined benefit pension plan covering all its employees who have been permanent employees before April 20, 1992. This plan provides pension benefits based on basic salaries and years of services of the employees. The Company’s pension plan is managed by Dana Pensiun Indo Kordsa management which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No. KEP/KM.10/2008 which replaced his previous letter No. KEP-383/KM.17/ 1996. 69 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Dana pensiun ini didanai oleh Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 sebesar 7% setiap tahun dari gaji pokok karyawan. The pension plan funded by the Company in 2015 and 2014 amounted to 7% from the basic salary of its employees each year. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Employee Benefits Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya, seperti uang pisah. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. The Group also provides other long-term employee benefits such as separation pay. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. Biaya imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT. Sentra Jasa Aktuaria. Tanggal penilaian aktuaria terakhir adalah 6 Januari 2016. Frekuensi penilaian yang dilakukan adalah sekali setahun untuk periode dari Januari – Desember. Asumsi utama aktuaris yang digunakan oleh Perusahaan dan IKP adalah sebagai berikut: The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT. Sentra Jasa Aktuaria. The latest actuarial valuation date is January 6, 2016. Frequency of assessment is once a year for the period from January to December. The actuarial valuation used by the Company and IKP was carried out using the following key assumptions: Tingkat diskonto Hasil pengembalian aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal 2015 2014 8,8% p.a. 8% p.a. 8,8% p.a. 9% p.a. TMI '11 10% of TMI '11 6% untuk karyawan berusia kurang dari 30 tahun dan menurun linier ke 0% pada usia 52 tahun/ 6% for employees aged less than 30 years and decreased linearly to 0% at age 52 years 55 8% p.a. 9% p.a. TMI '11 10% of TMI '11 6% untuk karyawan berusia kurang dari 30 tahun dan menurun linier ke 0% pada usia 52 tahun/ 6% for employees aged less than 30 years and decreased linearly to 0% at age 52 years 55 Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial pada TIK adalah sebagai berikut: Usia pensiun normal Normal retirement age The actuarial valuation for TIK was carried out using the following key assumptions: 2015 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri Discount rate Expected return on plan assets Future salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate 2014 3,5% p.a. 3,5% p.a. 4,5% p.a. 4,5% p.a. TMO '08 TMO '08 20% untuk karyawan 20% untuk karyawan berumur kurang dari 30 tahun berumur kurang dari 30 tahun dan menurun secara dan menurun secara garis lurus hingga 0% garis lurus hingga 0% untuk umur 50 tahun/ untuk umur 50 tahun/ 20% for employees 20% for employees aged less than 30 years aged less than 30 years and decreased linearly and decreased linearly to 0% at age 50 years to 0% at age 50 years 55 55 70 Discount rate Future salary increment rate Mortality rate Resignation rate Normal retirement age PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji. The defined benefit pension plan typically exposes the Group to actuarial risks such as: investment risk, interest rate risk, longevity risk and salary risk. Risiko Investasi Investment Risk Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek ekuitas, instrumen utang dan real estat. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana. The present value of the defined benefits obligations is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the plan has a relatively balanced investment in equity securities, debt instruments and real estates. Due to the long-term nature of the plan liabilities, the board of the pension fund considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested in equity securities and in real estate to leverage the return generated by the fund. Risiko Tingkat Bunga Interest Risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas imbalan pasti; namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang. A decrease in the bond interest rate will increase the defined benefits obligations; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments. Risiko Harapan Hidup Longevity Risk Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas imbalan pasti. The present value of the defined benefits obligations is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the defined benefits obligations. Risiko Gaji Salary Risk Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas imbalan pasti. The present value of the defined benefits obligations is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the defined benefits obligations. 71 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: Amounts recognized in comprehensive income in respect of the defined benefit plan are as follows: 2015 Imbalan Imbalan jangka pasca kerja/ panjang lainnya/ Post-employment Other long-term benefits employee benefits US$ US$ Biaya jasa: Biaya jasa kini Beban bunga neto Pengukuran kembali imbalan jangka panjang lainnya: Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto: Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam beban bunga neto) Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Jumlah 347.292 243.006 Jumlah/ Total US$ 56.617 62.535 403.909 305.541 - (20.779) (20.779) - 4.294 4.294 590.298 102.667 692.965 (248.487) - (248.487) 579.981 - 579.981 (436.843) - (436.843) (105.349) - (105.349) 484.949 102.667 72 587.616 Service cost: Current service cost Net interest expense Remeasurement of other-long term employee benefits: Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments Components of defined benefit costs recognised in profit or loss Remeasurement on the net defined benefits obligations: Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments Return on plan assets (excluding amounts included in net interest expense) Components of defined benefit costs recognised in other comprehensive income Total PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2 2014 Imbalan Imbalan jangka pasca kerja/ panjang lainnya/ Post-employment Other long-term Jumlah/ benefits employee benefits Total US$ US$ US$ Biaya jasa: Biaya jasa kini Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) atas penyelesaian Beban bunga neto Pengukuran kembali imbalan jangka panjang lainnya: Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto: Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi demografik Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam beban bunga neto) Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Jumlah 430.879 58.446 489.325 157.199 199.170 52.944 62.174 210.143 261.344 - 3.952 3.952 - 38.110 38.110 787.248 215.626 1.002.874 (1.488) - Components of defined benefit costs recognised in profit or loss (1.488) 158.545 - 158.545 506.448 - 506.448 305.018 - 305.018 968.523 - 968.523 1.755.771 215.626 1.971.397 Liabilitas imbalan pasca kerja Grup sehubungan dengan program pensiun yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Service cost: Current service cost Past service cost and (gain)/ loss from settlements Net interest expense Remeasurement of other-long term employee benefits Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments Remeasurement on the net defined benefits obligations: Actuarial gains and losses arising from changes in demographic assumptions Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments Return on plan assets (excluding amounts included in net interest expense) Components of defined benefit costs recognised in other comprehensive income Total The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the Group’s obligation in respect of the defined benefits plan is as follows: 31 Desember/December 31, 2015 Imbalan kerja/ Imbalan lainnya/ Defined postJumlah/ employment Other employee benefits US$ Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai w ajar aset program Liabilitas bersih benefits US$ Total US$ 7.607.652 (4.230.546) 782.339 - 8.389.991 (4.230.546) 3.377.106 782.339 4.159.445 73 Present value of employee benefits obligations Fair value of plan assets Net liability PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2 31 Desember/ December 31 , 2014 Imbalan kerja/ Imbalan lainnya/ Defined postJumlah/ employment Other employee benefits US$ Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai w ajar aset program Liabilitas bersih benefits US$ Total US$ 9.042.529 (5.170.320) 841.422 - 9.883.951 (5.170.320) 3.872.209 841.422 4.713.631 Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: Saldo liabilitas imbalan pasti pada akhir tahun Net liability Movements in the present value of the employee benefits obligations were as follows: 31 Desember/ December 31, 2015 Imbalan Imbalan jangka pasca kerja/ panjang lainny a/ Post-employment Other long-term benefits employee benefits US$ US$ Saldo liabilitas imbalan pasti pada awal tahun Biay a jasa kini Biay a bunga Pengukuran kembali (keuntungan/kerugian): Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang timbul dari peny esuaian atas pengalaman Selisih kurs atas program dalam v aluta asing Pembay aran manf aat Present value of employee benefits obligations Fair value of plan assets Jumlah/ Total US$ (248.487) (20.779) (269.266) 579.981 (801.743) (1.939.185) 4.294 (85.655) (76.095) 584.275 (887.398) (2.015.280) Balance of employ ee benef its obligations at beginning of the y ear Current serv ice cost Interest cost Remeasurement (gains)/losses: Actuarial gains and losses arising f rom changes in f inancial assumptions Actuarial gains and losses arising f rom experience adjustments Exchange dif f erences on f oreign plans Benef its paid 7.607.652 782.339 8.389.991 Balance of employ ee benef its obligations at end of the y ear 9.042.529 347.292 627.265 841.422 56.617 62.535 9.883.951 403.909 689.800 Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2 31 Desember/ December 31, 2014 Imbalan Imbalan jangka pasca kerja/ panjang lainny a/ Post-employment Other long-term Jumlah/ benefits employee benefits Total US$ US$ US$ Saldo liabilitas imbalan pasti pada awal tahun Biay a jasa kini Biay a bunga Pengukuran kembali (keuntungan/kerugian): Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang timbul dari peny esuaian atas pengalaman Keuntungan dan kerugian aktuarial y ang timbul dari perubahan asumsi demograf ik Biay a jasa lalu, termasuk kerugian (keuntungan) dari kurtailmen Selisih kurs atas program dalam v aluta asing Pembay aran manf aat Saldo liabilitas imbalan pasti pada akhir tahun 7.929.038 430.879 650.665 712.282 58.446 62.174 8.641.320 489.325 712.839 158.545 3.952 162.497 506.448 38.110 544.558 (1.488) - 157.199 (212.711) (576.046) 52.944 (24.264) (62.222) 9.042.529 841.422 74 (1.488) 210.143 (236.975) (638.268) 9.883.951 Balance of employ ee benef its obligations at beginning of the y ear Current serv ice cost Interest cost Remeasurement (gains)/losses: Actuarial gains and losses arising f rom changes in f inancial assumptions Actuarial gains and losses arising f rom experience adjustments Actuarial gains and losses arising f rom changes in demographic assumptions Past serv ice cost, including losses/(gains) on curtailments Exchange dif f erences on f oreign plans Benef its paid Balance of employ ee benef its obligations at end of the y ear PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Mutasi nilai wajar dari aset program adalah sebagai berikut: Movements in the fair value of the plan assets were as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ Saldo nilai wajar aset program pada awal tahun Penghasilan bunga Pengukuran kembali keuntungan (kerugian): Imbal hasil asset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam beban bunga neto) Selisih mata uang asing atas aset program Kontribusi pemberi kerja Pembayaran manfaat Saldo nilai wajar aset program pada akhir tahun 5.170.320 384.259 436.843 (519.111) 362.532 (1.604.297) 4.230.546 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 5.172.431 451.495 (305.018) (125.073) 438.789 (462.304) 5.170.320 Balance of fair value of plan assets at beginning of the year Interest income Remeasurement gain (loss): Return on plan assets (excluding amounts included in net interest expense) Foreign exchange differences on plans assets Contributions from the employer Benefits paid Balance of fair value of plan assets at end of the year Aset program terdiri atas deposito di bank dan instrumen utang, yang meliputi masing-masing sebeasar 60% dan 40% dari nilai wajar total aset program. The plan assets consisted of deposits in bank and debt instruments, which constituted 60% and 40%, respectively, of the fair value of the total plan assets. Hasil aktual aset program masing-masing sebesar USD 505.909 dan USD 569.579 pada tahun 2015 dan 2014. The actual return on plan assets was USD 505,909 and USD 569,579 in 2015 and 2014, respectively. Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut: The history of experience adjustments is as follows: Disajikan kembali - Catatan 2/ As restated - Note 2 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 US$ US$ 31 Desember/ December 31, 2015 US$ Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program 8.389.991 (4.230.546) 9.883.951 (5.170.320) 8.641.320 (5.172.431) Present value of employee benefits obligations Fair value of plan assets Defisit 4.159.445 4.713.631 3.468.889 Deficit Penyesuaian pengalaman liabilitas program (584.275) (544.558) (179.977) Experience adjustments on plan liabilities Penyesuaian pengalaman aset program 436.843 (305.018) 36.498 Experience adjustments on plan assets Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Significant actuarial assumptions for the determination of the defined benefits obligations are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant. 75 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 31 Desember/ December 31, 2015 Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Present value of Biaya jasa kini/ defined benefits Current service cost obligations US$ US$ Tingkat diskonto Tingkat diskonto +1% Tingkat diskonto -1% 34. 321.231 383.385 8.066.745 8.761.564 Initial discount rate Discount rate +1% Discount rate -1% Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam liabilitas imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefits obligations as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated. Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefits obligations has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefits obligations recognised in the consolidated statement of financial position. Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Post-employment No. 13/2003 Perusahaan dan IKP juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 972 karyawan di tahun 2015 dan 1.094 karyawan di tahun 2014 dan. Akan tetapi, Perusahaan dan IKP menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Manajemen telah menetapkan bahwa tidak ada tambahan beban imbalan yang masih harus dibayar yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja. The Company and IKP also calculate estimated post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits under this Labor Law is 972 in 2015 and 1,094 in 2014. However, the Company and IKP calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under their pension plan. Management has determined that no additional accrual is needed for the benefits under the Labor Law. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 34. Benefits under Labor Law NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship a. Kordsa Global, Turki adalah, entitas induk dan pemegang saham mayoritas Perusahaan. a. Kordsa Global, Turkey is the majority stockholder and the ultimate controlling party of the Company. b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Grup: b. Related parties with the stockholder as the Group: - Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Germany Nile Kordsa, Mesir Kordsa Brasil S.A., Brasil 76 same majority Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Germany Nile Kordsa, Egypt Kordsa Brazil S.A., Brazil PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, including the following: a. Perusahaan menyediakan manfaat imbalan kerja jangka pendek pada Komisaris dan Direktur Perusahaan sebesar USD 789.219 tahun 2015 dan USD 721.400 tahun 2014. a. The Company provides short-term employee benefits to its Comissioners and Directors amounting to USD 789,219 in 2015 and USD 721,400 in 2014. b. 7% dan 3% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 merupakan penjualan kepada pihak berelasi dan ditentukan dengan metode cost-plus. Pada tanggal pelaporan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,91% dan 0,25% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. b. Sales to related parties constituted 7% in 2015 and 3% in 2014 of the total sales, and are based on cost-plus. At reporting date, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable, which constituted 0.91% and 0.25%, respectively, of the total assets as of December 31, 2015 and 2014. Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of sales to related parties are as follows: 2015 US$ 2014 US$ Kordsa Global, Turki Kordsa Brazil S.A., Brasil Kordsa Inc, Amerika Serikat InterKordsa GmbH, Jerman 11.581.942 2.046.058 279.623 1.496 3.948.362 692.168 1.669.741 4.427 Kordsa Global, Turkey Kordsa Brazil S.A., Brasil Kordsa Inc, United States of America InterKordsa GmbH, Germany Jumlah 13.909.119 6.314.698 Total c. 8,62% dan 10,19% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, merupakan pembelian dari pihak berelasi dan ditentukan berdasarkan harga negoisasi. Pada tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 1,55% dan 2,36%, dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. c. Rincian pembelian dari pihak berelasi sebagai berikut: Purchases from related parties constituted 8.62% in 2015 and 10.19% in 2014 of the total purchases, and are based on negotiated price. At reporting date, the liabilities for these purchases were presented as trade accounts payable which constituted 1.55% and 2.36%, respectively, of the total liabilities as of December 31, 2015 and 2014. The details of purchases from related parties are as follows: 2015 US$ 2014 US$ Kordsa Global, Turki Kordsa Inc, Amerika Serikat Interkordsa GmbH, Jerman 11.972.091 2.904.371 - 8.819.618 8.048.790 799.311 Jumlah 14.876.462 17.667.719 d. Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Kordsa Global, Turki yang meliputi lisensi informasi teknik, bantuan teknik dan penggunaan nama “Kordsa”. Perjanjian ini berlaku sepuluh tahun dan mengharuskan Perusahaan untuk membayar sebesar USD 1.700.000. Pada tahun 2009, Perusahaan mencatat total nilai lisensi yang telah dibayar lunas sebesar USD 1.700.000 sebagai aset tak berwujud yang diamortisasikan selama sepuluh tahun sesuai umur perjanjian lisensi. d. 77 Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Germany Total On July 23, 2008, the Company entered into an agreement with Kordsa Global, Turkey which covers technical information license, technical assistance and the rights to use “Kordsa” name. This agreement is effective for ten years and required the Company to pay USD 1,700,000. In 2009, the Company recorded total paid license amounting to USD 1,700,000 as intangible assets, which is amortised for ten years in accordance with the license agreement period. PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 35. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) e. Pada tanggal 1 Nopember 2008, TIK mengadakan perjanjian dengan KG yang meliputi lisensi informasi teknik, bantuan teknik dan penggunaan nama “Kordsa”. Perjanjian ini berlaku sepuluh tahun dan mengharuskan TIK untuk membayar sebesar USD 800.000. Pada tahun 2009, TIK mencatat total nilai lisensi sebesar THB 28.955.040 setara dengan USD 800.000 sebagai aset tak berwujud yang diamortisasikan selama sepuluh tahun sesuai umur perjanjian lisensi. e. On November 1, 2008, TIK entered into an agreement with KG which covers technical information license, technical assistance and the rights to use ‘Kordsa’ name. This agreement is effective for ten years and required TIK to pay USD 800,000. In 2009, TIK recorded total license amounting to THB 28,955,040 equivalent to USD 800,000 as intangible assets which is amortised for ten years in accordance with the license agreement. f. Grup juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8. f. The Group also entered into non-trade transactions with related parties as described in Note 8. INFORMASI SEGMEN USAHA 35. SEGMENT INFORMATION Grup melaporkaan segmen-segmen berdasarkan berdasarkan divisi operasi, berikut ini: The Group’s reportable segments are based on the following operating divisions: 1. Bahan benang ban; 2. Benang nylon; dan 3. Benang polyester. 1. Tire cord fabric; 2. Nylon yarn; and 3. Polyester yarn. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi: The following are segment information based on the operating divisions: Bahan benang ban/ Tire cord fabric US$ 2015 Benang polyester/ Polyester yarn US$ Benang nylon/ Nylon yarn US$ Eliminasi/ Eliminations US$ Jumlah/ Total US$ Segmen Pendapatan: Penjualan ekstern Penjualan antar segmen 173.786.926 785.762 18.233.666 17.730.699 15.845.955 43.491.094 (62.007.555) 207.866.547 - Segment Rev enues External sales Inter-segment sales Jumlah Segmen Pendapatan 174.572.688 35.964.365 59.337.049 (62.007.555) 207.866.547 Total Segment Rev enues HASIL Hasil Segmen 19.522.183 7.686.250 10.520.251 (2.433.912) 35.294.772 Beban penjualan (3.401.945) Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain - bersih (6.226.610) 1.275.056 (703.871) (1.371.972) - (5.477.788) - (1.206.072) 1.088.965 (6.343.717) - (2.092.599) (4.371.336) (5.188.879) Selling expenses General and administrativ e expenses Other gains and losses - net 18.284.388 Prof it bef ore tax Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNY A ASET Aset segmen LIABILITAS Liabilitas Segmen RESULT Segment results 231.717.053 21.758.229 76.923.966 (38.564.626) 291.834.622 OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets 54.491.029 12.884.307 45.810.719 (4.285.214) 108.900.841 LIABILITIES Segment Liabilities Pengeluaran modal Peny usutan dan amortisasi 8.200.325 13.454.182 78 Capital expenditures Depreciation and amortization PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2 31 Desember/ December 31, 2014 Bahan Benang Benang benang ban/ nylon/ polyester/ Eliminasi/ Tire cord fabric Nylon yarn Polyester yarn Eliminations US$ US$ US$ US$ Jumlah/ Total US$ Segmen Pendapatan: Penjualan ekstern Penjualan antar segmen 177.318.369 16.590.804 22.264.294 20.246.522 8.134.383 41.597.285 (78.434.611) 207.717.046 - Segment Rev enues External sales Inter-segment sales Jumlah Segmen Pendapatan 193.909.173 42.510.816 49.731.668 (78.434.611) 207.717.046 Total Segment Rev enues HASIL Hasil Segmen 11.554.913 16.274.733 8.042.770 (905.641) 34.966.775 Beban penjualan (3.829.788) Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain - bersih (6.510.140) (3.543.331) (459.780) (1.064.175) - (5.353.743) - (1.582.599) 1.498.038 (6.594.701) - (863.034) 3.906.133 (500.232) Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNY A ASET Aset segmen LIABILITAS Liabilitas Segmen 22.518.099 245.565.731 24.168.620 77.638.109 58.145.521 16.702.456 50.845.352 (39.054.183) 4.934.326 Pengeluaran modal Peny usutan dan amortisasi RESULT Segment results Selling expenses General and administrativ e expenses Other gains and losses - net Prof it bef ore tax 308.318.277 OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets 130.627.655 LIABILITIES Segment Liabilities 68.524.041 12.124.481 Capital expenditures Depreciation and amortization Penjualan berdasarkan pasar Sales by geographical market Berikut ini adalah jumlah penjualan Grup berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang : The following table shows the distribution of the Group’s consolidated sales from external customers by geographical market, regardless of where the goods were produced: Pasar geografis Indonesia Thailand Korea Turki Taiwan Jepang China Lain-lain Jumlah Penjualan berdasarkan pasar geografis/ Sales revenue from external customers by geographical market 2015 2014 US$ US$ 59.955.913 50.652.229 19.686.235 18.228.604 12.192.125 11.500.571 8.659.050 26.991.820 60.722.113 49.707.410 24.962.913 4.798.733 21.710.470 15.683.476 11.509.018 18.622.913 207.866.547 207.717.046 79 Geographical market Indonesia Thailand Korea Turkey Taiwan Japan China Others Total PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Aset tidak lancar selain instrumen berdasarkan wilayah geografis PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) keuangan Noncurrent assets other than financial instruments by geographical area Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat aset tidak lancar selain instrumen keuangan berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut. The following table shows the carrying amounts of noncurrent assets other than financial instruments by geographical area in which the assets are located: 2015 US$ 2014*) US$ Indonesia Thailand 164.637.832 25.049.655 169.201.553 29.664.636 Indonesia Thailand Jumlah 189.687.487 198.866.189 Total *) Disajikan kembali - Catatan 2 36. *) As restated - Note 2 ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG FUNGSIONAL 36. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang fungsional sebagai berikut: MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN CURRENCY OTHER THAN THE FUNCTIONAL CURRENCY At December 31, 2015 and 2014, the Group had monetary assets and liabilities denominated in currency other than the functional currency as follows: 2015 Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Aset tidak lancar lainnya Ekuivalen USD/ Equivalent in USD IDR 2.066.909.185 EUR 4.785 USD 477.790 IDR 75.042.054.795 USD 8.245.640 IDR 2.484.543.964 IDR 172.784.609.790 IDR 8.168.053.454 149.830 5.439.801 180.105 12.525.162 592.102 158.081 17.243.454 297.584.250 - 18.887.000 314.985.785 2.133.554 665.963 261.142 14.463 45 - 5.608.225 11.801.034 - - Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah liabilitas Jumlah aset (liabilitas) moneter bersih 2014 Mata Uang Asing selain Mata Uang Fungsional/ Foreign Currency Except Functional Currencies Mata Uang Asing selain Mata Uang Fungsional/ Foreign Currency Except Functional Currencies Ekuivalen USD/ Equivalent in USD Ekuivalen THB/ Equivalent in THB 9.068.187.760 14.551 641.540 61.263.890.000 3.605.742 5.367.386.620 77.795.310.371 8.459.738.534 728.954 4.924.750 431.462 6.253.642 680.043 393.351 21.050.643 118.314.035 - 13.018.851 139.758.029 43.276.533.240 6.488.443 2.161.184 9.145 18.506 1.974 231 3.478.821 5.164.116 1.091.219 11.885 2.606 228 5.564.378 70.914.225 - - 14.270.396.720 1.147.138 - Accrued expenses - 4.770.860.771 478.728 7.947.010 876.544.328 383.510 393.529 66.597 70.462 - Other accounts payable 47.218.134.800 Ekuivalen THB/ Equivalent in THB IDR EUR USD YEN GBP SGD CHF 29.432.377.430 727.499 326.990 31.455.831 21.441 32 - IDR - IDR EUR YEN SGD IDR 801.776.949 1.045.881.720 58.121 75.816 IDR 45.224.714.095 3.278.341 - 6.487.445 17.409.259 12.399.555 297.576.526 80 Assets Cash on hand and in banks Trade accounts receivable Other accounts receivable Prepaid taxes Other non current assets Total Assets Liabilities Trade accounts payable Taxes payable Employee benefits obligations 3.795.670 - 15.605.781 76.478.603 (2.586.930) Total net monetary assets 63.279.426 (liabilities) Total liabilities PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Grup serta kurs yang berlaku pada tanggal 22 Maret 2016 adalah sebagai berikut: The conversion rates used by Group on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on March 22, 2016 are as follows: Mata Uang 1000 IDR 1 EUR 1000 JPY 1 SGD 37. KATEGORI KEUANGAN 22 Maret/ 31 Desember/ 31 Desember/ March 22, 2016 US$ December 31, 2015 US$ December 31, 2014 US$ 0,08 1,12 8,92 0,73 DAN KELAS 0,07 1,09 8,30 0,71 INSTRUMEN 37. Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$ 0,08 1,22 8,38 0,76 CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tersedia untuk dijual/ Available for sale US$ Liabilitas pada biaya perolehan/ Liabilities at amortized cost US$ 31 Desember 2015 Aset Keuangan Lancar Bank Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi jangka panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan Foreign currency IDR 1000 EUR 1 JPY 1000 SGD 1 December 31, 2015 4.619.260 111.515 - - 2.660.598 25.313.183 - - 259.634 - - Current Financial Assets Cash in banks Other financial assets Trade accounts receivable Third parties Related parties Other accounts receivable Third parties - 49.456 - Noncurrent Financial Assets Long-term investments 32.964.190 49.456 - Total Financial Assets - - 20.850.209 - - 1.689.880 21.560.153 - - 473.197 2.850.649 - - 5.371.748 - - 42.921.084 Long-term loans - net of current maturity - - 95.716.920 Total Financial Liabilities 81 Current Financial Liabilities Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Third parties Accrued expenses Current maturity of long-term loans Non-current Financial Liabilities PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$ Tersedia untuk dijual/ Available for sale US$ Liabilitas pada biaya perolehan/ Liabilities at amortized cost US$ 31 Desember 2014 Aset Keuangan Lancar Bank Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi jangka panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan 38. December 31, 2014 3.806.341 261.731 - - 767.257 29.262.204 - - 20.563 483.906 - - Current Financial Assets Cash in banks Other financial assets Trade accounts receivable Third parties Related parties Other accounts receivable Related parties Third parties - 49.456 - Noncurrent Financial Assets Long-term investments 34.602.002 49.456 - Total Financial Assets - - 34.562.094 - - 3.054.107 28.048.870 - - 2.561.838 3.658.739 - - 3.959.653 - - 44.470.209 - - 120.315.510 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Current Financial Liabilities Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Third parties Accrued expenses Current maturity of long-term loans Non-current Financial Liabilities Long-term loans - net of current maturity Total Financial Liabilities AND CAPITAL RISK a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan a. Financial risk management objectives and policies Fungsi Corporate Group Treasury menyediakan jasa untuk bisnis, mengkoordinasikan akses ke pasar keuangan domestik dan internasional, memantau dan mengelola risiko keuangan yang berkaitan dengan operasi Grup melalui laporan risiko internal yang menganalisis eksposur dengan derajat dan besarnya risiko. Risiko ini termasuk risiko pasar (termasuk risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya), risiko kredit, risiko likuiditas. The Group’s Corporate Treasury function provides services to the business, co-ordinates access to domestic and international financial markets, monitors and manages the financial risks relating to the operations of the Group through internal risk reports which analyze exposures by degree and magnitude of risks. These risks include market risk (including currency risk, interest rate risk and other price risk), credit risk, liquidity risk. 82 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Grup berusaha untuk meminimalkan dampak dari risiko dengan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai terhadap eksposur risiko. Penggunaan derivatif keuangan diatur oleh kebijakan Grup yang disetujui oleh dewan direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis pada risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan derivatif keuangan dan instrumen derivatif non-keuangan, dan investasi atas kelebihan likuiditas. Kepatuhan terhadap batasan kebijakan dan eksposur ditinjau oleh auditor internal secara terus menerus. Grup tidak melaksanakan atau memperdagangkan instrumen keuangan, termasuk instrumen keuangan derivatif, untuk tujuan spekulasi. The Group seeks to minimize the effects of these risks by using derivative financial instruments to hedge risk exposures. The use of financial derivatives is governed by the Group policies approved by the board of directors, which provide written principles on foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of financial derivatives and nonderivative financial instruments, and the investment of excess liquidity. Compliance with policies and exposure limits is reviewed by the internal auditors on a continuous basis. The Group does not enter into or trade financial instruments, including derivative financial instruments, for speculative purposes. Fungsi Corporate Treasury melaporkan setiap triwulanan kepada komite manajemen risiko Grup, sebuah badan independen yang memantau risiko dan kebijakan yang diterapkan untuk mengurangi eksposur risiko. The Corporate Treasury function reports quarterly to the Group’s risk management committee, an independent body that monitors risks and policies implemented to mitigate risk exposures. i. i. Manajemen risiko mata uang asing Foreign currency risk management Mata uang fungsional Perusahaan dan IKP adalah USD dan eksposur mata uang asing mereka sebagian besar timbul dari transaksi yang didenominasi dalam Rupiah terutama untuk beban gaji dan beban administrasi. Namun, eksposur ini dieliminasi dengan kas dan bank yang ditempatkan dalam mata uang Rupiah. Oleh karena itu, risiko fluktuasi mata uang lain masih dapat diatur. The Company and IKP’s functional currency is USD and their foreign exchange exposure arises mainly from transactions denominated in Rupiah which are mainly the salaries and administration expenses. However, this risk exposure is offset with cash on hand and in bank placed in Indonesian Rupiah currency. Therefore, the impact from fluctuation of other exchange is considered manageable. Juga, Grup mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masingmasing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 36. Untuk membantu mengelola resiko, Grup juga mengadakan kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang asing dalam batasan yang ditetapkan. Also, the Group manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 36. To help manage the risk, the Group also entered into forward foreign exchange contracts within established parameters. Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis Grup terutama terkspos terhadap Rupiah dan Euro. The Goup is mainly exposed to Rupiah and Euro. 83 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam USD terhadap mata uang selain USD yang relevan. Persentase tersebut adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang selain USD kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta selain USD. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang moneter selain USD yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan persentase dalam nilai tukar mata uang selain USD. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba sedangkan jumlah negative menunjukan penurunan laba. The following table details the Group’s sensitivity to increase and decrease in the USD against the relevant currencies other than USD. The percentages are the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in exchange rates of currency other than USD. The sensitivity analysis includes only outstanding currency other than USD denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for the percentage change in rates of currency other than USD, with other variable held constant. A positive number below indicates an increase in profit, while a negative number indicates a decrease in profit. Tingkat Sensitivitas/ Sensitivity Rate 2015 2014 Rupiah Euro ii. 4,10% 4,20% 2,87% 4,62% Laba setelah pajak/ Profit after tax 2015 2014 US$ US$ (410.474) 20.147 (89.225) 272.806 (390.327) 183.581 Rupiah Euro Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang dan pinjaman yang didenominasikan oleh mata uang selain USD pada akhir periode pelaporan. This is mainly attributable to the exposure outstanding on receivables and payables denominated in currency other than USD at the end of the reporting period. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir tahun pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year. Manajemen risiko tingkat bunga ii. Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Interest rate risk management The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure. 84 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) iii. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 0,50% masing-masing di tahun 2015 dan 2014 digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga. The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.50% each in 2015 and 2014 increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates. Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,50% di tahun 2015 dan 2014 dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba setelah pajak Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 akan turun/naik sebesar USD 259.286 dan USD 311.291. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel. If interest rates had been 0.50% in 2015 and 2014 higher/lower and all other variables were held constant, income after tax of Group for the year ended December 31, 2015 and 2014 would decrease/ increase by USD 259,286 and USD 311,291, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings. Eksposur risiko tingkat bunga pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas bagian iv dibawah ini. Financial instruments that are exposed to interest rate risk are included in the liquidity risk table in section iv below. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Grup. Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group. Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan bank, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha dan piutang lainlain. Grup menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. The Group’s credit risk is primarily attributed to its cash and bank, restricted time deposits, and trade and other accounts receivable. The Group place its bank balances with credit worthy financial institutions. Trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy third parties and related parties. The Group’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini. The Group’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note. 85 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Pelanggan Grup terdiri dari pelanggan dalam negeri dan pelanggan luar negeri. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, pelanggan terbesar Group memiliki kontribusi masing-masing 19,47% dan 19,96% dari jumlah penjualan bersih. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut. The Group’s customer consist of local and foreign debtors. For the years ended December 31, 2015 and 2014, largest customers of the Group accounted for 19.47% and 19.96% of the total net sales, respectively. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers. iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek - menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the management, which has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short-, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages its liquidity risk by maintaning adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. Tabel risiko likuiditas dan tingkat bunga Liquidity and interest rate risk table Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar. The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay. Tingkat bunga ef ektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month 1-3 bulan/ 1-3 months 3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year 1-5 tahun/ 1-5 years Diatas 5 tahun/ 5+ years Jumlah/ Total % US$ US$ US$ US$ US$ US$ 31 Desember 2015 Tanpa bunga Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Biay a masih harus dibay ar Instrumen tingkat bunga v ariabel Utang jangka pendek Utang jangka panjang Jumlah December 31, 2015 - - - 5% - 12% 5% 1.689.880 21.560.153 Non-interest bearing Trade accounts pay able Related parties Third parties Other accounts pay able Third parties 1.689.880 21.560.153 - - - - 473.197 - - - 473.197 - 2.850.649 - - - 2.850.649 Accrued expenses Variable interest rate instruments Short-term loans Long-term loans 197.110 20.966.774 986.703 509.524 6.783.723 45.052.038 4.622.968 21.476.298 57.642.542 197.110 48.527.356 7.293.247 45.052.038 4.622.968 105.692.719 86 Total PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tingkat bunga ef ektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month US$ PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) 3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year US$ 1-3 bulan/ 1-3 months US$ Diatas 5 tahun/ 5+ years US$ 1-5 tahun/ 1-5 years US$ Jumlah/ Total US$ 31 Desember 2014 Tanpa bunga Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Biay a masih harus dibay ar Instrumen tingkat bunga v ariabel Utang jangka pendek Utang jangka panjang December 31, 2014 3.054.107 28.048.870 - - - - 3.054.107 28.048.870 - 2.561.838 - - - - 2.561.838 - 3.658.739 - - - - 3.658.739 Accrued expenses Variable interest rate instruments Short-term loans Long-term loans 2.55 - 5.5 5.04 - 6.10 Jumlah - 23.017.145 1.664.614 11.856.593 4.939.085 34.360.159 18.612.085 34.873.738 59.575.943 37.323.554 24.681.759 16.795.678 34.360.159 18.612.085 131.773.235 Berikut ini adalah fasilitas pembiayaan Grup: Fasilitas pinjaman : - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan Jumlah b. Non-interest bearing Trade accounts pay able Related parties Third parties Other accounts pay able Third parties - Total The following are the Group’s financing facilities: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 69.143.041 105.089.724 82.991.956 96.240.809 174.232.765 179.232.765 Manajemen risiko modal b. Loan facilities: - amount used - amount unused Total Capital risk management Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 15 dan 19), yang saling hapus dengan kas dan bank (Catatan 5), bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 6) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 20), tambahan modal disetor, pendapatan komprehensif lainnya, saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 21). The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group’s capital structure consists of debt (Notes 15 and 19), offset by cash on hand and in bank (Note 5), restricted cash in bank (Note 6) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 20), additional paid-in capital, other comprehensive income, retained earnings and non-controlling interests (Note 21). Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. The Board of Directors of the Group periodically reviews its capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks. 87 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ Pinjaman Kas dan bank keuangan lainnya Pinjaman - bersih Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 69.143.041 (4.735.689) 64.407.352 182.933.781 35,21% 31 Desember/ Decemb er 31, 2014*) US$ 82.991.956 Debt Cash on hand and in banks (4.072.820) and other financial assets 78.919.136 Net debt 177.690.622 Equity 44,41% *) Disajikan kembali - Catatan 2 39. 40. Net debt to equity ratio *) As restated - Note 2 NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo yang singkat sedangkan liabilitas keuangan tidak lancar memiliki tingkat bunga pasar. Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities measured at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of short-term maturities while the non-current financial liabilities carry market rate of interest. Grup tidak memiliki instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar setelah pengakuan awal. The Group does not have financial instruments measured at fair value subsequent to initial recognition. Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities Properti investasi dicatat menggunakan nilai wajar (Catatan 13) menggunakan nilai tercatat dan nilai wajar yang dianalisis berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik, yang termasuk dalam level 1. Tidak ada perbedaan antara nilai tercatat dengan nilai wajar dalam laporan keuangan konsolidasian di tahun 2015 dan 2014. Investment property carried at fair value (Note 13) using the carrying amounts and fair values for analysis are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities, which belongs to level 1. There is no difference between the carrying amounts and fair value in the consolidated financial statements in 2015 and 2014, respectively. REKLASIFIKASI AKUN 40. Grup melakukan reklasifikasi akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The Group reclassified certain accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 to conform with the presentation of the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015. 88 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Setelah reklasifikasi/ After reclassification 41. Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification 31 Desember 2014/ 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014 31 Desember 2014/ 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014 December 31, 2014 December 31, 2013 December 31, 2014 December 31, 2013 US$ US$ US$ US$ ASET TIDAK LANCAR Aset tak berwujud Aset tidak lancar lainnya 2.436.660 856.328 1.662.242 440.818 3.292.988 2.103.060 NONCURRENT ASSETS Intangible assets Other noncurrent assets JUMLAH 3.292.988 2.103.060 3.292.988 2.103.060 TOTAL PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 41. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS CONSOLIDATED Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, Grup menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 karena penerapan PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja. As described in Note 2 to the consolidated financial statements, the Group restated the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 due to adoption of PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits. Ikhtisar dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai berikut: The following is the summary of the accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 before and after restatements: Setelah disajikan kembali/ After restatement 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 US$ US$ ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Sebelum disajikan kembali/ Before restatement 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 US$ US$ NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets 215.106 200.661 194.896 190.604 Jumlah Aset Tidak Lancar 198.915.645 147.494.782 198.895.435 147.484.725 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS 308.318.277 239.038.453 308.298.067 239.028.396 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja 4.161.557 4.713.631 4.565.361 3.468.889 4.454.640 3.440.250 4.809.191 2.443.282 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 53.345.397 18.691.073 52.365.099 17.909.296 Total Noncurrent Liabilities 130.627.655 76.948.924 129.647.357 76.167.147 Total Liabilities Total Liabilitas EKUITAS Saldo laba Tidak ditentukan penggunaannya Penghasilan komprehensif lain NON CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Employee benefits obligations EQUITY Retained earnings Unappropriated Other comprehensive income 19.627.181 6.577.253 5.331.851 6.547.682 19.681.610 7.453.896 5.926.802 6.710.017 Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali 159.106.683 18.583.939 144.740.015 17.349.514 160.037.755 18.612.955 145.497.301 17.363.948 Equity attributable to the owners of the Company Noncontrolling interests Jumlah Ekuitas 177.690.622 162.089.529 178.650.710 162.861.249 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 308.318.277 239.038.453 308.298.067 239.028.396 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 89 PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) Ikhtisar dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai berikut: The following are the summary of the classes of transactions in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 before and after restatements: 2014 Setelah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/ After restatement Before restatement US$ US$ BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD (172.750.271) (173.388.060) LABA KOTOR 34.966.775 34.328.986 GROSS PROFIT Beban umum dan administrasi (6.594.701) (6.677.625) General and administrative expenses LABA SEBELUM PAJAK 22.518.099 21.797.386 PROFIT BEFORE TAX BEBAN PAJAK - BERSIH (6.091.203) (5.911.019) Tax expense - net LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 16.426.896 15.886.367 PROFIT FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Pajak penghasilan terkait (968.523) 239.590 - OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that w ill not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefits obligations Related income tax Total pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (728.933) - Total items that w ill not be reclassified subsequently to profit or loss Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 1.158.906 1.158.870 Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: Exchange differences on translating foreign operations 429.973 1.158.870 Total other comprehensive income, net of tax JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 16.856.869 17.045.237 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 14.337.097 2.089.799 13.796.575 2.089.792 PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Ow ners of the Company Noncontrolling interests Laba bersih tahun berjalan 16.426.896 15.886.367 Profit for the year Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan LABA PER SAHAM DASAR TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: 14.366.668 2.490.201 14.540.454 2.504.783 Ow ners of the Company Noncontrolling interests 16.856.869 17.045.237 Total comprehensive income for the year 0,0319 0,0307 90 BASIC EARNINGS PER SHARE PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 42. PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Continued) PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI NONKAS 42. 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 US$ Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi dari uang muka pembelian atas aset tetap 43. SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON-CASH INVESTING ACTIVITY 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 US$ 1.582.761 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - 43. Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 91 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2016. Increase in property, plant and equipment through reclass from advances for purchase of property, plant and equipment MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 1 to 91 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 22, 2016. ******** 91 2015 Laporan Tahunan Annual Report PT INDO KORDSA Tbk Jalan Pahlawan, Desa Karang Asem Timur Citeureup, Bogor 16810 Indonesia T (62-21) 8752115 F (62-21) 879 12252 / (62-21) 875 3934 www.indokordsa.com