BAB 5 KEMAGNETAN Setelah cukup banyak membahas kelistrikan pada beberapa Bab terdahulu, pada bagian ini kita akan belajar fenomena lain yang sangat penting, yaitu kemagnetan. Fenomena ini sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh fenomena kemagnetan adalah pergerakan jarum kompas menuju arah utara selatan (lebih tepatnya mendekati arah utara selatan), tarikan atau tolakan dua batang magnet, terjadinya aurora di dekat kutub bumi, dan sebagainya. Dan ternyata para ahli fisika telah menemukan hubungan yang sangat erat antara fenomena kelistrikan dan kemagnetan. Kelistrikan dapat dihasilkan oleh proses pada magnet, dan sebaliknya kemagnetan dapat dihasilkan oleh proses pada listrik. Oleh karena itu kelistrikan dan kemagnetan dapat dipandang sebagai satu fenomena saja yang sekarang dinamai electromagnet (elektro dan magnet). 5.1. Gaya Antar Kutub Magnet Permanen Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang magnet seperti ini dikelompokan sebagai magnet permanen. Disebut magnet permanen karena sifat kemagnetan tetap ada kecuali dikenai gangguan luar yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan yang cukup keras. Setiap magnet memiliki dua kutub yang berlawanan. Salah satu kutub dinamai kutub utara dan kutub lainnya dinamai kutub selatan. Dinamakan kutub utara karena kutub tersebut akan mengarah ke kutub utara geografi bumi. Sebaliknya, kutub selatan cenderung mengarah ke kutub selatan geografi bumi. Dua kutub magnet yang didekatkan akan saling melakukan gaya. Sifat gaya antar kutub magnet sebagai berikut : i) Kutub sejenis melakukan gaya tolak-menolak ii) ii) Kutub tak sejenis melakukan gaya tarik-menarik iii) iii) Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antar dua kutub berbanding lurus dengan kekuatan masing-masing kutub dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar dua kutub. Secara matematika, besar gaya antar kutub magnet dapat ditulis dengan F = gaya antar kutub, m1 = kekuatan kutub pertama (Ampere meter), m2 = kekuatan kutub kedua, r = jarak antara ke dua kutum, dan k = konstanta yang -7 besarnya 10 Weber/(Ampere /meter) Gambar 5.1 interaksi kutub – kutub magnet bila didekatkan Contoh : Dua magnet batang mempunyai kekuatan kutub yang sama. Ketika kutub utara dari satu magnet didekatkan dengan kutub selatan magnet yang lainnya sampai 1 cm, gaya yang dialami adalah 0,001 N. a) Gaya tolak atau gaya tarikkah yang terjadi pada dua kutub ? b) Berapa kekuatan masing-masing kutub? jawaban : Kekuatan kutub sama. Misalkan kekuatan kutub m maka m1=m2=m. F = 0,001 N r = 1 cm = 0,01 m -7 k = 10 Wb/Am a. Karena kutub yang berdekatan adalah kutub utara dan selatan (kutub tak sejenis) maka gaya yang dialami ke dua kutub adalah gaya tarik menarik. b. Kerja dengan seksama menggunakan rumus yang ada di depan dan kita akan mendapatkan m =1 A.m atau Jadi kekuatan kutub masing-masing magnet adalah m1=m2= 1 A.m. 5.2. Mengapa kutub magnet cenderung mengambil arah utara-selatan? Kegiatan Coba kalian tempatkan sebuah magnet batang yang cukup besar di atas meja dengan kutub – kutubnya berarah barat timur. Kutub utara magnet mengarah ke barat dan kutub selatan mengarah ke timur. Kemudian ikatkan sebuah magnet jarum dengan benang sehingga berada pada posisi horisontal. Dekatkan magnet jarum di atas magnet batang. Amati bagaimana arah kutub magnet jarum ? kalian amati kutub utara magnet jarum menghadap ke timur dan kutub magnet jarum mengarah ke barat. Mengapa ? Karena kutub utara magnet jarum ditarik oleh kutub selatan magnet batang dan kutub selatan magnet jarum ditarik oleh kutub utara magnet batang. Pengamatan ini dapat menjelaskan mengapa magnet yang menggantung bebas cenderung menunjuk ke arah selatan utara. Hal ini dikarenakan kutub utara magnet jarum di tarik oleh kutub selatan magnet bumi dan kutub selatan magnet jarum di tarik oleh kutub utara magnet bumi. Gambar 5.2 bumi merupakan magnet permanen besar, kutub selatan magnet bumi berada di utara geografi bumi dan kutub utara magnet bumi berada di selatan geografi bumi 5.3. Sudut deklinasi Kutub selatan magnet bumi berada di bagian utara Canada, pada jarak sekitar 1300 km dari kutub utara geografi bumi. Akibatnya, jarum kompas tidak tepat menunjuk ke arah utara selatan geografi bumi. sudut yang dibentuk antara kutub magnet bumi dan kutub geografis bumi dikenal dengan sebutan sudut deklinasi. 5.4. Sudut inklinasi Sudut inklinasi adalah sudut antara garis horisontal dengan arah utara selatan yang di tunjuk oleh jarum magnet. Menentukan sudut inklinasi adalah dengan membiarkan terlebih dahulu jarum kompas menunjuk arah utara selatan dengan stabil, kemudian memutar kompas dimana posisi kompas memungkinkan jarum kompas berputar bebas secara vertikal. Maka sudut yang terbentuk dari perpanjangan garis horisontal dan jarum utara selatan magnet kita kenal dengan nama sudut inklinasi. Jika jarum kutub utara di tempat tersebut berada di atas garis horisontal maka sudut inklinasi di tempat tersebut kita sebut sudut inklinasi positif. Sementara jika jarum kutub utara di tempat tersebut berada di bawah garis horisontal maka sudut inklinasi di tempat tersebut kita sebut sudut inklinasi negatif. Artinya tiap tempat memiliki inklinasi yang berbeda, tiap kita bergerak mendekati khatulistiwa maka jarum utara selatan magnet makin mendekati perpanjangan garis horizontal begitu juga sebaliknya makin kita menjauhi khatulistiwa jarum utara selatan mekin menyimpang. 5.5. Domain magnet Kegiatan Ambil sebuah magnet yang agak panjang kemudian potong menjadi dua bagian sama panjang. Apa yang kamu dapatkan ? apakah dua hasil potongan itu masih tetap magnet ? apakah kedua potongan magnet tersebut masih memiliki utara selatan sendiri sendiri ? mengapa demikian ? Gambar 5.3 Gambar magnet yang di potong – potong tetap jadi magnet dengan kutub – kutub tersendiri. Jawabannya adalah sebuah magnet permanen sebenarnya tersdiri atas domain – domain magnet yang ukuran domainnya sangat kecil. Tiap domain sudah merupakan magnet. Jika magnet di potong maka masing – masing potongan mengandung sejumlah domain sehingga masing – masing potongan masih merupakan magnet yang masih memperlihatkan sifat kemagnetannya. Jika hasil potongan tersebut di potong lagi maka masing – masing potongan baru masih mengandung sejumlah domain yang mendukung sifat kemagnetan pada potongan magnet baru. Gambar 5.4 Magnet permanen mengandung domain – domain magnet. Satu domain magnet merupakan magnet elementer (magnet terkecil) dalam benda tersebut. 5.6. Garis gaya magnetik Sebagai pengantar coba ingat – ingat kita telah mempelajari listrik statis sebagai pembuka wawasan mengenai materi ini. Seperti halnya muatan listrik positif dan muatan listrik negatif, muatan positif memiliki garis – garis gaya listrik arahnya meninggalkan muatan, sedangkan muatan negatif memiliki garis – garis gaya listrik arahnya menuju muatan. Untuk memberikan kemudahan yang sama pada garis gaya listrik, maka perlu juga diperkenalkan konsep garis gaya pada magnet. a. Garis gaya magnet di lukiskan keluar dari kutub utara magnet dan menuju ke kutub selatan. b. Kerapatan garis gaya persatuan luas di suatu titik menggambarkan kekuatan medan magnet di titik tersebut. c. Kerapatan garis gaya terrapat dapat diamati di bagian kutub magnet. Ini berarti gaya magnet paling kuat ada di bagian kutub. d. Makin jauh dari kutub maka makin kecil kerapatan garis gaya. Ini berarti makin jauh dari kutub maka makin lemah gaya magnetnya. Gambar 5.5 Lukisan garis gaya magnet 5.7. Utara – Selatan magnet tidak bisa dipisah (tidak ada muatan magnetik) Untuk membuka wawasan kita mengenai materi ini mari kita ingat kembali pemisahan dua muatan oleh jarak r. Semakin jauh jarak antar dua muatan listrik maka medan dan gaya interaksinya makin kecil, dan semakin jauh akan makin kecil. Itu artinya ada suatu saat kita akan menemukan bahwa muatan yang kita punya tadi berada di suatu tempat yang terlokalisasi tidak ada interaksi dan benar – benar muatan ini berada terpisah dan sendiri. Muatan listrik di atas tadi agak berbeda dengan magnet. Tiap magnet mempunyai elemen – elemen / domain magnet sebagai pembawa sifat magnet pada bahan, jika magnet besar tadi di potong menjadi dua dengan tujuan ingin memisahkan kutub selatan utara, hal itu tidak akan terjadi. Karena hasil potongan baru dari magnet kembali membentuk magnet baru. Jika hasil potongannya di potong lagi jadi dua bagian maka bagian barunya lagi akan membentuk magnet baru, begitu seterusnya. Mungkin imaginasi kita bersama jika magnet tersebut terus menerus di potong sehingga tidak dapat di potong maka kita akan temukan partikel terkecil bermuatan utara dan partikel terkecil bermuatan selatan. Tapi hal itu belum pernah di temukan hingga saat ini. Oleh karena itu kita berkseimpulan bahwa tidak ada muatan magnet. 5.8. Medan magnet Seperti halnya medan listrik, Kita semua telah membaca dengan cermat definisi medan listrik. Kita juga dapat mendefinisikan medan magnet. Di sekitar suatu magnet di hasilkan medan magnet dimana jika kita menempatkan benda yang mengandung domain magnet maka benda tersebut akan tertarik oleh magnet tersebut. Medan magnet yang kami maksud di sini : a. Arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet. b. Besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet. Di sekitar kutub magnet kerapatan garis gaya magnet paling besar sehingga dapat di amati bahwa pada magnet di taburi serbuk besi, maka bagian yang paling rapat konsentrasi serbuk besinya adalah pada bagian kutub. Arah garis gaya keluar dari utara, dan masuk di bagian selatan. Dengan demikian, arah medan magnet (B) arahnya juga keluar dari kutub utara menuju kutub selatan. Perlu juga kita ketahui bahwa medan magnet (B) adalah besaran vektor, dengan satuan tesla. (T). Gambar 5.6 Lukisan medan magnet dan rahnya 5.9. Medan magnet di sekitar kawat berarus Sumber medan magnet dapat pembaca identifikasi dalam kehidupan sehari – hari dengan menggunakan serbuk besi, untuk melihat pola keberadaan medan magnetnya. Seperti pengamatan gaya magnetik pada daerah sekitar kawat berarus dan dua kawat berarus yang saling berinteraksi serta simpal berarus akan berputar dalam medan magnet. a. Bukti medan magnet b. Magnet sekitar kawat c. Motor listrik 1. Gerakan Partikel Pembawa Muatan Hal ini juga terjadi pada pembawa muatan yang mengaliar dengan kecepatan (v) pasti menimbulkan efek khas yang hanya dapat di lihat dengan bantuan alat ukur atau bantuan serbuk besi. Efek yang tercipta ini Pembaca kenal dengan nama Medan magnet. Medan magnet yang tercipta juga bergantung pada beberapa variabel sama seperti pada aliran batu yang menembus permukaan air, yang dipengaruhi oleh besar batu dan kecepatan batu. Untuk medan magnet, variabel yang mempengaruhinya adalah besar muatan partikel (q) dalam element arus, kecepatan partikel (v) dalam element arus tersebut serta jarak partikel muatan (r) ke daerah yang dipegaruhi oleh magnet tersebut. Pembaca dapat merumuskan secara matematik untuk menentukan besar medan magnet yang dipengaruhi oleh partikel muatan tersebut : Keterangan : B = medan magnet yang diakibatkan oleh partikel q = besarnya muatan yang dibawah oleh partikel v = kecepatan alir partikel dalam elemen r = jarak dari medan yang ditimbulkan ke partikel yang bergerak µo = permeabilitas ruang partikel berada Dari persamaan diatas dapat Pembaca lihat bahwa medan magnet : 1. Berbanding lurus dengan besar muatan dan kecepatan alir partikel hal ini berarti bahwa jika salah satunya diubah baik itu muatan ataupun kecepatan partikel akan merubah besar medan magnet, jika muatan atau kecepatan di perbesar maka besar medannya juga makin besar dan begitu juga sebaliknya. 2. Sementara jarak antara muatan dengan daerah yang mau ditentukan kuat medan magnetnya malah memberi efek yang terbalik, makin besar (jauh) muatan dari daerah tersebut maka kuat medannya juga makin kecil. Pelemahan kuat medan berlaku secara kuadrat. 3. Arah medan magnet (B) yang dihasilkan selalu tegak lurus terhadap (v) maupun terhadap vektor (r). Untuk mengecek kualitas pemahaman pembaca terhadap materi yang telah dilalui silahkan jawab pertanyaan berikut ini : Contoh soal 1 : Sebuah partikel bermuatan positif 5µC bergerak ke arah utara dengan kecepatan 3 x 103 m/s. Tentukan kuat medan magnet yang tercipta di sePembacar muatan bergerak tersebut pada jarak 1 cm dari partikel bermuatan tersebut. (permeabilitas ruang tempat partikel berada 4π x 10-7m.T/A) Jawab : . Contoh soal 2 : Seorang teknisi menemukan alat yang mampu menembakkan satu partikel bermuatan tiap detik dengan kecepatan 4 x 104 m/s jika diberikan tegangan pemercepat sebesar 3800 V akibat dari gerakan partikel tersebut dihasilkan medan magnet sebesar 10 T. Teknisi tersebut ingin mendapatkan medan magnet 2 kali tegangan magnet semula. Berapa kecepatan partikel yang diperlukan pada keadaan itu ? Jawab : . Setelah memahami munculnya medan magnet yang diciptakan oleh muatan tunggal seperti di atas, Pembaca boleh lanjut memahami prilaku medan magnet dan menghitung besarnya medan magnet yang dihasilkan oleh elemen arus seperti pada : 2. Kawat lurus panjang Setelah pembaca memahami betul efek yang dapat ditimbulkan oleh muatan yang bergerak dalam element arus dengan bantuan imaginasi pembaca tentang kejadian efek yang terjadi pada batu yang jatuh pada permukaan air. Pembaca dapat dengan mudah mengerti untuk menentukan besarnya medan magnet pada kawat lurus panjang yang dialiri arus listrik, Jika Prinsip dari medan magnet yang dihasilkan pada muatan tunggal dapat dikembangkan dengan baik. Coba bayangkan kembali batu yang dijatuhkan kedalam air pada kejadian sebelumnya, kemudian tidak lama kemudian ada batu lain yang menyusul dibelakang. Sesuai dengan penjelasan gelombang jika efek gelombang oleh benda pertama digabung dengan gelombang benda kedua dan gelombangnya saling menguatkan maka efek yang diakibatkan oleh dua benda tersebut akan makin kuat, jarak tempu efeknya sebelum habis juga makin jauh. Hal ini juga terjadi pada pembawa muatan yang bergerak dalam penghantar, jika gerakan muatan dan banyaknya muatan yang mengalir perdetik (arus listrik) diperbesar maka efek yang ditimbulkan oleh pembawa muatan tersebut juga makin jauh. Seperti ini contoh efek yang ditimbulkan oleh muatan – muatan yang bergerak dalam kawat penghantar lurus. Gambar 5.7 Prilaku medan magnet yang di timbulkan arus pada kawat lurus panjang Dari gambar di atas efeknya seperti pada gelombang juga terjadi pada elektron yang mengalir dalam kawat penghantar panjang. Maka dapat disimpulkan bahwa Jika ada elektron yang berbondong-bondong bergerak dengan kecepatan tertentu dalam kawat penghantar yang panjang akan menimbulkan medan magnet. Setiap ada muatan yang bergerak (arus listrik) efeknya akan muncul medan magnet yang besarnya dipengaruhi oleh : 1. Besar arus, makin besar arus yang mengalir pada kawat penghantar menyebabkan medan magnet juga besar juga terjadi sebaliknya. 2. Jarak kawat penghantar, makin jauh jarak kawat maka makin kecil medan magnet yang ditimbulkan di suatu daerah. 3. Arah medan magnet (B) yang dihasilkan selalu tegak lurus terhadap (i) maupun terhadap vektor (r). Dari hasil pengamatan tersebut di atas untuk menentukan besar medan magnet dapat di tuliskan dalam bentuk persamaan seperti berikut ini : Keterangan : B = medan magnet yang diakibatkan oleh partikel (T) i = kuat arus listrik pada kawat penghantar(A) r = jarak dari titik medan magnet ke kawat berarus (m) µo = permeabilitas ruang partikel berada (4π x 10-7 ) Jika tahapan untuk mengetahui besar medan magnet yang di hasilkan oleh efek arus listrik menurut pembaca sudah cukup. Selanjutnya mari dalami bagaimana arah – arah medan magnet yang ada di sekitar kawat tersebut. Kita mulai dari model yang ditampilkan oleh gambar medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada kawat. Seperti berikut ini : Gambar 5.8 lukisan arus pada kawat lurus panjang menimbulkan medan magnet Penunjukan ibu jari keatas itu berarti bahwa arusnya keatas, terlihat jelas pada gambar dan medan magnetnya mengitari kawat seperti gambar yang berwarna merah. Lalu bagaimana jika arah arusnya ke arah bawah, bagaimana dengan arah medan magnetnya ? untuk lebih detail perhatikan gambar berikut ini: Mudah bukan untuk mengenali kemana arah medan magnet jika arusnya telah ditentukan lebih dulu. Yang terlihat di gambar diatas adalah ibu jari menunjukkan arah arus listrik sedangkan 4 jari lainnya menunjukkan arah medan magnet. Nah, sekarang saatnya melihat sampai dimana pengetahuan pembaca tentang arah medan magnet yang benar. Contoh soal : Perhatikan gambar di bawah ini baik – baik kemudian kemudian tentukan pilihan anda dan teman anda gambar – gambar mana saja yang sesuai arah medannya dengan arah arusnya. Manakah gambar yang sesuai arah arus dan arah medannya ? Apakah anda yakin dengan jawaban yang kalian sepakati ? jika pembaca belum yakin cobalah untuk melihat ulang gambar yang ada di bagian penjelasan. Jika pembaca telah yakin dengan dengan jawabannya, maka lanjut ke contoh soal 3 dan 4 di bawah ini. Untuk mengecek kualitas pemahaman pembaca terhadap materi yang telah dilalui silahkan jawab pertanyaan berikut ini : Contoh soal 3 Sebuah kawat penghantar lurus panjang di aliri arus sebesar 3 A arahnya tegak lurus permukaan bumi. Anggaplah posisinya berada pas di tempat kamu sekarang duduk/berdiri. Berapakah medan magnet yang dirasakan oleh besi yang berada pada 2 meter di sebelah kananmu ? Jawab : Contoh soal 4 Perhatikan gambar berdasarkan gambar. Jika i1 besarnya 3 A dan i2 besarnya 2 A, berapakah besar dari medan magnet yang ada di titik P dan kemana arahnya ? Jawab : 3. Kawat lingkaran (simpal arus) Jika Pembaca telah mempelajari medan magnet yang muncul akibat Arus pada kawat penghantar lurus panjang dan pembaca memahami prinsip dari terciptanya medan magnet pada kawat lurus panjang. Maka untuk mengerti Prinsip medan magnet pada kawat lingkaran berarus akan lebih mudah, karena prinsip medan magnet yang tercipta pada kawat lingkaran berarus hanya merupakan perluasan dari prinsip sebelumnya. Perhatikan gambar berikut dan pikirkan bagaimana prinsip kawat lurus di terapkan pada gambar. Gambar 5.9 lukisan kemungkinan medan magnet yang dihasilkan oleh kawat lingkaran berarus. Dari gambar di atas telihat tanda silang di luar lingkaran berarus, hal itu berarti bahwa medan magnet di luar lingkaran berarus arahnya masuk ke dalam bidang tempat lingkaran berarus berada. Sedangkan titik merah dilingkari warna merah pada pusat lingkaran berarus berarti bahwa medan magnet pada pusat lingkaran berarus mengarah keluar bidang tempat lingkaran berarus berada. Besar medan magnet yang tercipta sangat di pengaruhi oleh arus listrik (I), jarak kawat ke pusat lingkaran (a)(titik yang mau dicari medan magnetnya), bentuk lingkaran yang di lalui arus(N). Apakah kawatnya lingkaran full, setengah lingkaran, seperempat lingkaran, atau lingkarannya berkali-kali. Secara matematika dapat dituliskan : Keterangan : N = jumlah lingkaran B = medan magnet yang diakibatkan oleh partikel (T) i = kuat arus listrik pada kawat penghantar (A) a = jarak dari medan yang ditimbulkan ke partikel yang bergerak (m) µo = permeabilitas ruang partikel berada (4π x 10-7) Contoh soal 5 Perhatikan gambar lingkaran diatas dengan jari – jari 4 cm, dialiri arus searah dengan tanda panah. Besar arus yang diberikan adalah 3,14 A. Berapakah besar medan magnet yang tercipta di titik P dan kemana arahnya ? Jawab: Contoh soal 6 Perhatikan gambar lingkaran dengan jari – jari 2 cm di atas dengan seksama, ada empat kawat yang masing masing di aliri arus yang berbeda, dengan arah arus listrik yang bervariasi. Tentukan besar medan magnet total dan arah medan magnet yang dihasilkan oleh masing masing arus. I1 = I1 = I1 = 4 A sedangkan I4 = 6,28 A. Jawab 4. Kawat berupa lilitan (solenoida) Seperti halnya medan magnet pada kawat lingkaran berarus yang merupakan perluasan dari medan magnet yang ada pada medan magnet pada kawat lurus panjang berarus. Medan magnet pada solenoida juga merupakan perluasan dari medan magnet yang dihasilkan oleh kawat lingkaran berarus. Oleh karena kita telah memahami dengan baik bagaimana medan magnet yang dihasilkan oleh kawat listrik berarus, maka solenoida juga dapat dengan mudah kita pahami. Coba bayangkan dengan seksama jika lingkaran dialiri arus seperti pada gambar di atas, medan yang di hasilkan dibagian luar dan pusat lingkaran tampak pula pada lingkaran. Kemudian medan magnet dibagian dalam dihubungkan oleh garis putus – putus melingkari kawat (seperti dua gelang yang saling bertautan). Coba bayangkan jika lingkaran tersebut di susun beberapa banyak lingkarankemudian di himpitkan, maka arah medan magnet di pusat lingkaran juga akan teratur arahnya. Jika hasil imaginasi pembaca mirip dengan gambar berikut maka saya yakin pembaca akan menjadi ilmuan fisika. Gambar 5.10 lukisan beberapa lingkaran yang di aliri arus menimbulkan medan magnet di pusat dan sekitarnya Besar medan magnet yang tercipta sangat di pengaruhi oleh arus listrik (I), jarak kawat ke pusat lingkaran (a)(titik yang mau dicari medan magnetnya), banyaknya lingkaran yang di lalui arus(N). Secara matematika medan magnet di salah satu ujung solenoida dapat dituliskan : Keterangan : N = jumlah lingkaran B = medan magnet yang diakibatkan oleh partikel (T) i = kuat arus listrik pada kawat penghantar (A) a = panjang solenoida (m) µo = permeabilitas ruang partikel berada (4π x 10-7) untuk mencari berapa medan magnet di bagian tengah pusat solenoida maka langsung kalikan 2 hasil yang diperoleh pada salah satu ujung solenoida atau dapat di rumuskan dengan Contoh soal : Sebuah solenoida yang terdiri atas 800 lilitan, di buat sedemikian serupa agar lilitan solenoida panjangnya dari ujung satu hingga ujung lainnya sepanjang 50 cm. Dialiri arus sebesar 0,5 A, berapakah medan magnet yang ditimbulkan di : a. Salah satu ujung solenoida tersebut. b. Di tengah solenoida tersebut. Jawab : 5. Toroida Analoginya jika kawat lurus berarus memiliki medan, kemudian jika dibengkokkan menyerupai lingkaran kita namai dengan medan pada kawat lingkaran berarus. Dengan mengatakan bahwa kawat lingkaran berarus merupakan perluasan dari kawat lurus berarus. Seperti halnya solenoida merupakan perluasan medan magnet yang di alami kawat lingkaran berarus. Jika kita menjejerkan beberapa kawat lingkaran yang berarus maka kita akan menemukan solenoida. Kemudian solenoida yang dibengkokkan hingga membentuk seperti lingkaran di kenal dengan toroida. 5.10. Gaya lorentz Seperti di awal pembukkaan bab ini ada masalah yang di sajikan meminta kekuatan tiap kutub magnet. Pengalaman kita juga cukup untuk mengatakan bahwa tiap magnet dapat melakukan gaya pada magnet lain. Tidak hanya itu, pada bagian ini kita juga membahas bagaimana magnet dapat mendorong (melakukan gaya) pada arus listrik. Jika sebuah kawat yang dialiri arus di bawa ke suatu (daerah) medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet. Besar gaya yang dialami oleh kawat yang di alami oleh kawat yang di aliri arus listrik dalam medan magnet kita sebut gaya lorentz. Yang secara matematika dapat kita tuliskan sebagai (catatan : persamaan ini berlaku jika semua variable tegak lurus. Bagaimana jika tidak tegak lurus ? akan dibahas dibagian bawah) : F adalah gaya yang didapat oleh kawat berarus dari magnet., I adalah besar arus listrik, L adalah vektor panjang kawat yang dikenai oleh medan magnet, dimana arah arus dianggap sama dengan arah kawat., B adalah vektor medan magnet. Untuk arah gaya yang di dapat oleh kawat berarus bisa dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 5.11 Medan magnet melakukan gaya pada kawat yang dialiri arus Bagaimana jika sala satu dari variabel tidak tegak lurus ? seperti pada gambar berikut ini, bagaimana cara mencari gaya yang di alami oleh kawat ? Gambar 5.12 medan magnet tidak tegak lurus Untuk perkara seperti ini kita bisa gunakan formula di bawah ini : Dengan θ adalah sudut antara B dan L. Untuk menentukan arah gaya lorentz, kita gunakan aturan Kaidah tangan kanan. Caranya sebagai berikut : a. Julurkan tangan kanan anda ke depan, telapak tangan terbuka. Biarkan ibu jari anda mengarah ke kiri, empat jari(telunjuk, tengah, manis, kelingking) saling rapat mengarah ke depan. b. Perankan ibu jari anda sebagai arah kawat{arus}, 4 jari anda sebagai medan magnet, kemana telapak tangan anda menghadap maka kearah situlah gaya yang di akibatkan. Contoh soal : Tentukan arah mata angin (barat, utara, timus, selatan), menghadaplah ke utara. Julurkan tangan kanan anda kedepan, arahkan ke-empat jari anda menuju utara, kemudian ibu jari anda arahkan ke timur. Menghadap kemanakah telapak tangan anda ? Jawab : Contoh soal : Perankan 4 jari anda sebagai medan magnet, ibu jari sebagai arah kawat(arus), arah telapak tangan sebagai arah gaya. Suatu tempat terdapat medan maggnet yang mengarah ke selatan, lalu dibentangkan kawat (arus) tegak lurus ke arah barat. Kemanakah arah gaya yang di dapat oleh kawat ? Jawab : 5.11. Definisi satu tesla Jika arah kawat atau arus saling tegak lurus dengan medan magnet (dengan sudut θ=90 dengan sinθ = 1) maka gaya lorentz akan memenuhi F=ILB Jika kawat di aliri arus 1 A dan panjang kawat yang dikenai medan magnet sepanjang 1 meter, dan kawat tersebut menghasilkan gaya sebesar 1 N. Maka medan magnetnya adalah 1 Tesla. Contoh soal : Kawat sepanjang 10 m terbentang dari utara ke selatan di aliri arus sebesar 0,1 A, terpapar oleh medan magnet sebesar 0,1 T (yang terpapar medan magnet hanya 10 cm) dengan sudut 60o terhadap terhadap barat. Berapakah gaya yang di dapat oleh kawat dan kemana arahnya ? Jawab : 5.12. Gaya lorentz pada muatan bergerak Kalian telah mengetahui bahwa muatan (elektron) yang bergerak menghasilkan arus listrik bukan ? dengan demikian maka kita bisa mengatakan bahwa gerakan elektron dalam medan magnet dapat menimbulkan gaya lorentz pada elektron yang bergerak. Kita dapat mengadopsi persamaan pada kawat untuk menentukan besar gaya yang di dapat oleh elektron : 𝐹 = 𝐼. 𝐿 𝑥 𝐵 Karena yang bergerak bukan lagi arus (I) melainkan muatan (q), maka kita dapat menggunakan definisi arus untuk memodifikasi persamaan diatas. ∆𝑞 𝐼= 𝑡 Subtitusikan persamaan arus ke persamaan gaya di atasnya. Maka kita peroleh 𝐿 𝐹 = 𝑞. 𝑥 𝐵 𝑡 Dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada semasa SMP bahwa jarak(panjang) dibagi waktu adalah menyatakan kecepatan muatan dalam kawat sepanjang L. Maka persamaan gaya untuk muatan yang bergerak adalah : 𝐹 = 𝑞. 𝑣 𝑥 𝐵 Untuk lebih mantap merangkum kedua rumus dalam satu table. No Gaya yang dirasakan oleh kawat Gaya yang dirasakan muatan bergerak 1 𝐹 = 𝐼 .𝐿 𝑥 𝐵 𝐹 = 𝑞 .𝑣 𝑥 𝐵 2 𝐹 = 𝐼 . 𝐿 𝑥 𝐵 sin 𝜃 𝐹 = 𝑞 . 𝑣 𝑥 𝐵 sin 𝜃 3 θ adalah sudut antara I dan B θ adalah sudut antara arah gerak(v) dan B Berikut ini adalah gambar lintasan gerakan muatan listrik dalam medan magnet. Gambar 5.13 lintasan muatan listrik bergerak dalam medan magnet mengalami pembelokan akibat gaya lorentz, muatan positif dan negatif membelok dengan arah yang berlawanan. Contoh soal : Sebuah pertikel dengan massa 200 mg dan membawa muatan 2x108 Coloumbditembakkan tegaklurus dan horizontal pada medan magnet serba sama yang horizontal dengan kecepatan 5x104m/s. Jika muatan partikel itu tidak mengalami perubahan arah, tentukan medan magnet di daerah tersebut ! Jawab : Secara teori, jika partikel bermuatan bergerak dalam medan magnet maka partikel tersebut akan mendapatkan gaya lorentz sesuai dengan ketentuan yang bergantung pada arah gerakan partikel dan arah medannya. Jika partikel tersebut tidak mengalami perubahan arah maka ada gaya lain yang bekerja pada partikel tersebut sebagai peyeimbang. Gaya apakah yang menyeimbangkan gaya lorentz tersebut kemana arahnya dan berapa besarnya ? Lanjutkan .... 5.13. Pembelokan lintasan muatan dalam medan magnet Seperti telah di bahas di atas jika ada muatan yang bergerak dengan kecepatan (v) menuju medan magnet (B) dengan arah yang tegak lurus maka akan menghasilkan gaya lorentz (F) yang menyebabkan partikel bergerak seperti lingkaran. Di bab gerak melignkar juga telah di bahas tentang gaya melingkar yang mirip dengan gaya lorentz yang di hasilkan oleh geraka partikel dalam medan magnet. Karena gaya – gaya ini sangat mirip maka mereka dapat di setarakan. Untuk menentukan variabel – variabel lain. Gaya sentripetal (melingkar) Gaya lorentz (magnetik) F = m . (v2/R) F = q. v. B Jika kedua persamaan tersebut kira samakan gayanya maka kita akan memperoleh kesamaan. m. v = q. B. R Contoh soal : Sebuah partikel berada dalam ruang isolasi pemercepat elektron, mendapatkan tegangan tegangan sehingga terpendar dengan kecepatan 2 x 107m/s. Di tengah perjalanannya partikel tersebut di papar oleh medan magnet sebesar 0,01 T pada arah yang tegak lurus perambatannya. Interaksi medan dan arus menyebabkan partikel mendapat gaya lorentz yang menyebabkan lintasan partikel membelok (seperti) lintasan lingkaran dengan jari – jari 11 mm. Tentukan massa partikel tersebut . Jawab : 5.14. Spektrometer massa Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massa atom dengan sangat presisi. Alat ini memanfaatkan prinsip gaya lorentz. Atom yang akan di ukur massanya mula – mula diionisasi sehingga bermuatan positif.