Pelaporan dan Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja Imbalan Kerja Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja Mencakup: Imbalan kerja jangka pendek Impalan pascakerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kontrak kerja (PKK) Imbalan berbasis ekuitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Mencakup: Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial Cuti berimbalan jangka pendek Utang bagi laba dan bonus Imbalan non moneter Imbalan Kerja Jangka Pendek Diakui sebesar jumlah tak-terdiskonto (undiscounted basis) Cuti Berimbalan Jangka Pendek Yang boleh diakumulasi: diakui pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak bercuti imbalan di masa yang akan datang Tidak boleh diakumulasi: pada saat cuti tersebut terjadi Program Bagi Laba dan Bonus Mengakui prakiraan biaya atas pembayaran bagi laba dan bonus jika, dan hanya jika: Perusahaann mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal Imbalan Pascakerja Meliputi: Tunjangan pensiun; dan Imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan tunjangan kesehatan pascakerja Pension A Pension Plan is an arrangement whereby an employer provides benefits (payments) to employees after they retire for services they provided while they were working. Pension Plan Administrator Employer Retired Employees Benefit Payments Assets & Liabilities Imbalan Pascakerja Program iuran pasti (defined contribution plan): Kewajiban hukum atau konstruktif perusahaan terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran pada entitas (dana) terpisah Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung pekerja Program imbalan pasti (defined benefit plan): Kewajiban perusahaan adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja atau mantan pekerja Risiko aktuarial dan risiko investasi menjadi tanggungan perusahaan Imbalan Pascakerja: Program Iuran Pasti Apabila pekerja telah memberikan jasa kepada perusahaan selama suatu periode, maka perusahaan harus mengakui iuran terutang untuk program iuran pasti: Sebagai kewajiban, setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar Jika iuran melebihi iuran terutang, maka kelebihan tersebut dicatat sebagai beban dibayar di muka Sebagai beban Imbalan Pascakerja: Program Iuran Pasti Example On December 31, 2007, PT XYZ made a contribution of Rp 4 millions to the newly established defined contribution plan for the year ended December 31, 2007. The journal entry that need to be booked in the financial statements of PT XYZ as of and for the year ended December 31, 2007 are as follows: i. If the required contribution for the year ended December 31, 2007 is Rp 4 million Dr Employee Benefit Expense 4 million Cr. Cash 4 million ii. If the required contribution for the year ended December 31, 2007 is Rp 2 million Dr. Prepaid Expense 2 million Dr. Employee Benefit Expense 2 million Cr. Cash 4 million iii. If the required contribution for the year ended December 31, 2007 is Rp 6 million Dr. Employee benefit expense 6 million Cr. Cash 4 million Cr. Employee benefit liability 2 million Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti Diperlukan asumsi aktuarial untuk mengukur kewajiban dan beban Kewajiban diukur dengan dasar diskonto karena kemungkinan kewajiban tersebut baru terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanya Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti Proses akuntansi untuk program imbalan pasti: Menggunakan teknik aktuarial untuk membuat estimasi andal dari jumlah kewajiban Mendiskontokan imbalan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit Menentukan nilai wajar aset program Menentukan total keuntungan dan kerugian aktuarial dan selanjutnya menentukan jumlah yang harus diakui Menentukan besarnya biaya jasa lalu ketika suatu program diterapkan pertama kali atau diubah Menentukan keuntungan dan kerugian ketika suatu program diciutkan atau diselesaikan Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti merupakan jumlah bersih dari: Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca Ditambah keuntungan aktuarial (dikurangi kerugian aktuarial) yang tidak diakui Dikurang biaya jasa lalu yang belum diakui Dikurang nilai wajar aset program Imbalan Pascakerja: Program Imbalan Pasti Biaya imbalan kerja: Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program dan dari hak penggantian Keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui Biaya jasa lalu Dampak kurtailmen atau penyelesaian program Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini Untuk mengukur nilai kini dari kewajiban imbalan pascakerja dan biaya jasa kini yang terkait: Menerapkan metode penilaian aktuarial Mengaitkan imbalan pada periode jasa Membuat asumsi-asumsi aktuarial Metode Penilaian Aktuarial Menggunakan metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit A company will pay lump sum retirement benefits equal to 1% of the final salary for each year of service. The following information and assumptions are used for the purpose of this illustration: An employee starts a new career in year 1 Salary in year 1 = Rp10,000 Salary Increases = 7% per annum Discount rate = 10% per annum Years of service to retirement = 5 years For simplicity this example ignores certain calculations, e.g., required to reflect the probability that the employee may resign from the company or die before retirement. Projected Unit Credit Salary in the fifth year will equal to Rp10,000 x (1+7%)^4 = Rp13,108. Therefore the benefits to be paid will equal to 1% x Rp13,108 x 5 = Rp655. Attribution of the benefits to each year of service under PUC will equal to Rp655 : 5 = Rp131 per annum. Projected Unit Credit Salary Benefit attributed to: current year prior years Formula Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 A 10,000 10,700 11,449 12,250 13,108 131 131 131 131 262 131 262 393 131 393 524 131 524 655 B C B+C Gn-1 - 89 197 325 476 Interest costs D = Gn-1 x10% - 9 20 32 48 Present value factors E = 1/(1.10)n-1 0.6830 0.7513 0.8264 0.9091 1 Current service costs F = BxE 89 98 108 119 131 Closing obligation G = Gn-1 +D+F 89 197 325 476 655 Opening obligation Projected Unit Credit Journal entries for year 1 Dr. Net employee benefit expense 89 Cr. Employee benefit liability 89 Journal entries for year 2 Dr. Net employee benefit expense 107 Cr. Employee benefit liability 107*) *) consist of current service costs of 98 and interest costs of 9 Pengaitan Imbalan dengan Periode Jasa Dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan) perusahaan harus mengalokasikan imbalan sepanjang periode jasa dengan menggunakan formula imbalan yang dimiliki program. Namun jika jasa pekerja ditahun-tahun akhir meningkat secara material dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka perusahaan harus mengalokasikan imbalan tersebut dengan dasar metoda garis lurus, sejak: Saat jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan dalam program (baik imbalan tersebut bergantung pada jasa selanjutnya atau tidak), sampai dengan Saat jasa pekerja selanjutnya tidak menghasilkan imbalan yang material dalam program, selain dari kenaikan gaji lebih lanjut. Pengaitan Imbalan dengan Periode Jasa Imbalan dialokasikan ke: Periode berjalan untuk menentukan biaya jasa kini; dan Periode berjalan dan periode-periode lalu untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti Pengaitan Imbalan dengan Periode Jasa Contoh 1. Suatu program imbalan pasti menjanjikan imbalan sebesar 400 apabila pekerja pensiun setelah memiliki masa kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 tahun dan imbalan sebesar 100 (total 500) apabila pekerja pensiun setelah memiliki masa kerja 20 tahun atau lebih. (tidak ada kenaikan material, gunakan formula imbalan) Contoh 2. Suatu program imbalan pasti menjanjikan imbalan sebesar 100 apabila pekerja pensiun setelah memiliki masa kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 tahun dan imbalan sebesar 400 (total 500) apabila pekerja pensiun setelah memiliki masa kerja 20 tahun atau lebih. (ada kenaikan material, gunakan metoda garis lurus) Jumlah imbalan yang dialokasikan ke setiap tahun masa kerja adalah : Contoh 1 2 Tahun 1-10 40 25 Tahun 11-20 10 25 Asumsi Aktuarial Asumsi aktuarial adalah estimasi terbaik perusahaan mengenai variabel yang akan menentukan total biaya dari penyediaaan imbalan pasca kerja. Asumsi Aktuarial Asumsi aktuarial terdiri dari: Asumsi demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja dan mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan. Asumsi demografis berhubungan dengan masalah seperti: mortalitas, selama dan sesudah masa bekerja; tingkat perputaran pekerja, cacat dan pensiun dini; proporsi dari peserta program dengan tanggungannya yang akan berhak atas imbalan tingkat klaim program kesehatan. Asumsi keuangan, berhubungan dengan hal-hal seperti berikut: tingkat diskonto; tingkat gaji dan imbalan masa depan; jaminan kesehatan, biaya kesehatan masa depan terrmasuk (jika material) biaya administrasi klaim dan pembayaran imbalan dan tingkat hasil yang diharapkan atas aktiva program. Keuntungan dan Kerugian Aktuarial Dalam mengukur kewajiban imbalan pasti, perusahaan harus mengukur sebagian keuntungan dan kerugian aktuarialnya sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara: 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tesebut (sebelum dikurangi aset program) 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut Keuntungan dan Kerugian Aktuarial Bagian dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui adalah kelebihan dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja dari pekerja Keuntungan dan Kerugian Aktuarial The amount to be recognised is calculated by carrying out the following steps: assess which is greater, the opening figure for the present value of the retirement benefit obligation or the opening figure for the fair value of the plan assets; whichever amount is greater, multiply by 10%. This is known as the ‘corridor’; compare this amount with the amount of actuarial gains and losses that the entity has not yet recognised; if the amount not recognised is less than the ‘corridor’ amount, the entity does not need to do anything; if the amount not recognised is more than the ‘corridor’, the entity needs to release the excess to profit or loss; and the minimum amount that should be released each period is the excess divided by the expected remaining working lives of the employees who are members of the plan. Keuntungan dan Kerugian Aktuarial Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets 1/1/Y3 1/1/Y4 1/1/Y5 2,100 2,600 (500) 2,600 2,800 (200) 2,900 2,700 200 - 400 - 678 - (500) 200 878 Unrecognized actuarial Loss Unrecognized past service costs Net (assets)/liability recognized in balance sheet Year Y3 Y4 Y5 Corridor 260 280 290 Unrecognized Actuarial Losses Excess of the 10% corridor 400 678 120 388 Minimum amortization required 22 71 Biaya Jasa Lalu Biaya jasa lalu (past service cost) adalah kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode lalu, yang berdampak terhadap periode berjalan akibat PENERAPAN AWAL ATAU PERUBAHAN PROGRAM. Biaya jasa lalu dapat bernilai positif (ketika imbalan diadakan atau ditingkatkan) atau negatif (ketika imbalan yang ada dikurangi) Biaya Jasa Lalu Biaya jasa lalu dapat terdiri dari bagian yang segera menjadi hak (vested) dan bagian yang belum menjadi hak (non vested). Bagian yang vested harus segera diakui sedangkan yang non vested diakui sebagai beban secara bertahap dengan metoda garis lurus selama periode rata-rata sampai inbalan menjadi vested. Biaya Jasa Lalu A company provides pension benefits of 2% of final salary for each year of service. The benefits become vested after five full years of service. On January 1 20X5, the company improves the pension to 2.5% of final salary for each year of service starting from January 1, 20X1. At the date of the improvement, the present value of the additional benefits for service from January 1, 20X1 to January 1, 20X5 is as follows: Employees with more than five years’ service at Jan. 1, 20X1 150 Employees with less than five years’ service at Jan 1, 20X5 (average period until vesting: three years) 120 270 The company recognizes 150 immediately because those benefits are already vested. The company recognizes 120 on a straight-line basis over three years from January 1, 20X5. Journal entries for year 6 Dr. Employee benefit expense – past service costs 190 Cr. Employee benefit liability 190*) *) consist of vested past service costs of 150 plus amortization of non vested past service costs of 40 (120 divided by 3 years) Aset Program Diukur nilai wajarnya Salah satu unsur yang dikurangkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti untuk menentukan jumlah yang diakui dalam neraca sebagai kewajiban imbalan pasti Terdiri atas: Aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang Polis asuransi yang memenuhi syarat Kurtailmen dan Penyelesaian Perusahaan harus mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi Kurtailmen dan Penyelesaian Kurtailmen terjadi apabila perusahaan memenuhi salah satu dari dua kondisi berikut : menunjukkan komitmennya (misalnya dengan suatu rencana formal yang terinci untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program); atau mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Pension Work Sheet Pension Work Sheet for 2009 Items Bal. Jan. 1, 2009 GENERAL JOURNAL ENTRIES Prepaid/ Pension Accrued Expense Cash Costs 0 Prior service costs Projected Benefit Obligation (222,000) (160,000) Bal. Jan. 1, 2009, revised 0 (382,000) Service costs 19,000 (19,000) Interest 38,200 (38,200) Return on assets Amort. of PSC (21,900) 160,000 3,000 (54,400) 40,000 Benefits paid Dec. 31, 2009 219,000 21,900 (40,000) 89,700 Unrecognized Gain/Loss 3,000 160,000 54,400 Contributions Journal entry MEMO RECORD Prior Plan Service Assets Costs 219,000 (40,000) 16,400 (16,400) (422,800) 264,500 (49,700) (49,700) 105,600 ($49,700) net liability 3,000 Pension Journal Entry Pension Journal Entry for 2009 Dec. 31 Pension expense 89,700 Prepaid/Accrued Costs 49,700 Cash 40,000 LO 8 Explain the corridor approach to amortizing unrecognized gains and losses. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Mencakup: Cuti-berimbalan jangka panjang Imbalan cacat permanen Utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan atau lebih setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan Kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK) Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela Perusahaan memiliki rencana formal terinci untuk melakukan PKK Imbalan Berbasis Ekuuitas Telah diatur di PSAK No. 53 Akuntansi Dana Pensiun Program Pensiun Iuran Pasti Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama suatu periode pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi Program Pensiun Manfaat Pasti Penjelasan mengenai kegiatan penting selama suatu periode pelaporan dan dampak dari setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi Perhitungan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan aset bersih Laporan perubahan aset bersih Neraca Perhitungan hasil usaha Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Aktiva Bersih Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Perubahan Aktiva Bersih Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Neraca Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Neraca Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Perhitungan Hasil Usaha Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Laporan Arus Kas Example: Dana Pensiun Telkom (2006) – Posisi Portofolio Investasi