Protista - WordPress.com

advertisement
PROTISTA
PENGERTIAN
Protista adalah sesuatu yang sangat kecil yang digolongkan dalam kelompok eukariota yang bukan
termasuk dalam kelompok hewan, tumbuhan, atau pun dalam kelompok jamur. Pengelompokan
dalam bentuk protista ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi namun sekarang masih digunakan
untuk sebuah kepentingan penelitian kajian teknologi dan morfologi bagi semua organisme
eukariotik bersel tunggal tunggal yang hidup secara mandiri, orang mengatakan hidup jika protista
ini membentuk koloni, namun tidak tidak menunjukkan diferesiasi menjadi jaringan berbeda. Jika
kita merujuk pada taksonomi tidak dapat dikelompokkan karena bersifat parafiletik. Organisme
dalam bentuk prostisida tidak memiliki kesamaan kecuali pengelompokan yang mudah, baik itu
bersel satu maupun bersel banyak kalau dilihat tanpa memiliki jaringan. Biasanya protista hidup
dikehidupan dengan lingkungan yang memiliki kandungan air. Banyak contoh protista yang vital
dalam ekosistem contohnya algae yang bersifat fotosintetik, dan yang biasa kita temui di laut adalah
jenis plankton, dan protista lain yang berbahaya bagi manusia adalah seperti Kintoplastid dan
Apicomplexa yang dapat menimbulkan penyakit malaria dan tripanosomiasis.
Kingdom Protista yaitu suatu kumpulan organisme yang digolongkan dalm struktur sel eukariotik,
uniseluler ataupun multiseluler kalau kita perhatikan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya dan
tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur. Tetapi pengelompokan dari anggota Protista ada
memiliki sifat-sifat jamur, hewan, dan tumbuhan. Untuk lebih jelasnya ciri-ciri dari kindom Protista
adalah sebagai berikut.
CIRI – CIRI KINGDOM PROTISTA
1. Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial.
2. Kemungkinan Protista adalah hidup bebas atau parasit.
3. Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
4. Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus.
5. Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan memiliki organel bermembran.
6. Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual.
7. Protista dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), jamur seperti, dan seperti
tanaman.
8. Menurut kategori, Protista memiliki modus yang berbeda nutrisi, seperti heterotrophy atau
autotropohy.
9. protista -seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan pigmen aksesori, bernama
xanthophylls, phycobilins, dan karoten.
PROTISATA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan
1.
Ciri-ciri Protozoa






Merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
Berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron.
Memiliki bentuk bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
Umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia),
bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Hidup bebas di air tawar dan air laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa
hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan
memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual dengan
penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif (konjugasi).
2. Cara Hidup
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain, dan sampah organisme.
Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.
Habitat
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagian besar Protozoa hidup
bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan, kolam, atau sungai. Jenis lainnya ada yang
hidup di tanah. Beberapa jenis Protozoa hidup dalam tubuh hewan atau manusia dengan cara
bersimbiosis.
Reproduksi
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.
Pembelahan diawali dengan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian
Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan
penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi.
Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista
diselubungi dengan kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak
menguntungkan, misalnya kekeringan. Jika kondisi lingkungan membaik, misalnya tersedia
makanan dan air maka dinding kista akan pecah dan Protozoa keluar untuk memulai hidupnya
kembali.
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah
kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu:
vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat
spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi
pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria
tertiana, masa sporulasi (2×24 jam) atau setiap 48 jam.b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit
malaria quartana, masa sporulasi 72 jamc) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria
tropika, masa sporulasi (1-2×24 jam)d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi
(2×24 jam), tidak terdapat di IndonesiaDaur hidup PlasmodiumPenemu daur hidup Plasmodium
Laveran dan GrassiVektornya nyamuk Anopheles betinaMengalami 2 fase, yaitu:a. Fase generatif,
terjadi dalam tubuh nyamuk malariaSkema : fertilisasi —- zigot —- ookinet —- oosista —sporozoidb. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:a) Dalam hati
(disebut eksoeritrositik)Skema : sporozoid —- skizon erytozoik —- merozoit eryptozoikb) Dalam
darah (eritrositik)Skema : tropozoit —- skizon muda —- skizon matang —- merozoit —makrogamet/mikrogamet
Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam
mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa adalah pemangsa bakteri. Di perairan, Protozoa
juga merupakan zooplankton dan bentos. Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan
air seperti uadang, kepiting, dan ikan yang secara ekonomi bermanfaat bagi manusia. Protozoa lain
yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.
Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig = cambuk, phora = gerakan)
bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata memiliki dua
flagellum. Letak flagellum ada yang di bagian belakan sel (posterior), atau di bagian depan sel
(anterior).
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya
pada Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun
laut, hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis,
misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu
rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut.
Flagellata yang hidup parasit antara lain Trypanosoma brucei (penyebab penyakit tidur pada manusia
di Afrika), Trypanosoma evansi(penyebab penyakit surra pada hewan ternak), Trichomonas
vaginalis (penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria),
serta Leishmania (penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah
manusia). Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang mengisap darah
manusia, contohnya lalat tse tse (Glossina moritans). Lalat ini menularkan penyakit tidur. Penyakit
ini merusak system saraf pusat dan pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan
berjalan, tidur terus-menerus, dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:

Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau
klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
o Euglena viridis, hidup di air tawar
o Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan
bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan
benang-benang plasma.
o Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang
satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam
hari.

zooflagellata.
Contoh:





Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia.
Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina
mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal
manusia.
Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat
tabanus.
b. Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliphora (Yunani, phora = gerakan) bergerak dengan
menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut infusoria (Latin, infus = menuang) karena
hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh
permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga
merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma. Makanan
terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah
penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi
reproduksi, yaitu pada konjugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan
diri dari musuh.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut. Ciliate juga hidup di dalam
tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup bebaas di alam
contohnya Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan Vorticella.Jenis lainnya hidup
bersimbiosis dengan perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut
mencerna selulosa yang terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai
parasit. Salah satunya Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan
dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual, yaitu dengan
pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi.
Contoh:

Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut) pada
membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus
yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis
yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi utk
membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi utk mengeluarkan sisa
makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah
transversal, dan seksual dengan konjugasi.


Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang
dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan
daun yang terendam air.
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis
(gangguan pada perut).



c. Rhizopoda atau Sarcodina
Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda (Yunani, rhizo + akar, podos = kaki) atau
Sarcodina (Yunani, sarco = daging) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk
pseupodia (kaki semu). Bentuk pseupodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis
meruncing. Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan hewan ini ada yang
bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada
Rhizopoda yang bercangkang, pseupodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari
silica atau kalsium karbonat.
Karena strukturnya yang berubah-ubah, Rhizopoda tidak memiliki bentuk yang tetap.
Sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar
yang berbatasandengan membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel.
Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut
berperan dalam penjuluran dan penarikan pseupodia. Pada proses makan, pseupodia mengelilingi
makanan dan membentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola makanan, makanan dicerna. Zat
makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.
Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan, Rhizopoda tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan
hidupnya dengan membentuk kista, contohnya Amoeba yang akan menjadi aktif kembali jika
kondisi lingkungan sudah sesuai.
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat
maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau
protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembap, contohnya Amoeba proteus. Contoh
Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut
adalah dari kelompokForaminifera, antara lain Globigerina. Contoh Rhizopoda parasit antara
lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba histolytica.Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi
dan gigi manusia. Entamoeba histolytica merupakan parasit pada usus manusia dan menyebabkan
penyakit disentri. Parasit ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang mengandung
kista Entamoeba karena tercemar kotoran.
Contoh :

Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
1. Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan
usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
2. Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
3. Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang
menyebabkan diare.
Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka
yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna
sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.


Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah
radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di
air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan
lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
d. Sporozoa
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adlah kelompok protista uniseluler yang pada salah
satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat
gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan
seksualnya kompleks., dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih
inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual dilakukan
dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis
dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Toxoplasma gondii masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kistaToxoplasma dari
kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh
embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam
tubuh manusia, Plasmodiummenyerang sel-sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada empat
jenis plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium
ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan Plasmodium
ovale menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana,
dan Plasmodium falciparummenyebabkan penyakit malaria yang paling berbahaya, yaitu malaria
tropika.
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup, meskipun tidak aktif di dalam sel hati
penderita malaria selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Akibatnya di kemudian hari
penyakit malaria dapat kambuh lagi. Pemberantasan penyakit malaria dapat dilakukan dengan
memotong siklus hidup Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air atau
menutup tempat penampungan air. Cara ini menyebabkan nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi
dewasa, bahkan tidak dapat meletakkan telur-telurnya. Cara lainnya dengan pemberian obat
(misalnya obat kina) kepada si penderita. Melalui perkembangan biologi molekuler, saat ini telah
dikembangkan vaksin yang lebih efektif untuk menyembuhkan malaria. Siklus
hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam
tubuh manusia.
Contoh :

Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan
penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara
vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif
berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina
Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam
mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa adalah pemangsa bakteri. Di perairan, Protozoa
juga merupakan zooplankton dan bentos. Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan
air seperti uadang, kepiting, dan ikan yang secara ekonomi bermanfaat bagi manusia. Protozoa lain
yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.










Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan sumber
daya minyak, gas alam dan mineral.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.
Entamoeba histolytica, penyebab disentri.
Trypanosome brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.
Trypanosome evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing, dan
kuda.
Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.
Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki.
Balantidium coli, penyebab diare.
Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
Plasmodium, penyebab penyakit malaria.
Protista mirip Tumbuhan
Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-hewan eukarioyik bersel
tunggal, akan tetapi perkembangan selanjutnya para ahli memasukkan alga ke dalam protista
sehingga protista memilkicakupan pembahasan yang cukup luas meliputi eukariotik bersel satu
(uniseluler) sampai organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler) dengan bentuk sederhana.
Berdasarkan pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya yang masih sderhana maka alga
digolongkan ke dalam protista.
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi
senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp),
benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp
dan Euchema sp).
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh
seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan
(plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna
(pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang
berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun
sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik.
Pigmen yang terkandung terdapat di dalam sel-sel alga adalah :
Fikosianin : warna biru
Xantofil : warna kuning
Karoten : warna keemasan
Fikosantin : warna pirang
Fikoeritrin : warna merah
Protista mirip tumbuhan memiliki ciri–ciri:
1. Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
2. Mempunyai klorofil dan pigmen lain.
3. Tubuh berupa talus.
4. Bersifat autotrof.
5. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora.
Sedangkan reproduksi seksual dengan penyatuan dua gamet yang
berbeda.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 6 fillum yaitu:
Chlorophyta (alga hijau)
Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan
bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang mengandung karoten. Banyak terdapat
di danau, kolam tetapi sebagian ada juga yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering
anda jumpai di kolam sekitar anda antara lain :
a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
1. Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis, bentuk
bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di
laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan
makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai
suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam
(contohnya di Pasuruan)
2. Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas
bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
b. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan
kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan
pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi
(perhatikan gambar berikut ini).
c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran
cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora
dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk
koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh: Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah. Tiap sel
memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual
dengan konjugasi sel-sel gamet.
e. Chlorophyta berbentuk benang
Contoh:
Spyrogyra
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap
sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. Adapun langkah-langkah konjugasi yaitu:
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua
tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu
terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua plasma melebur, disebut peristiwa
plasmogami dan segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan
membentuk zigospora diploid. Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang
menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.
Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan. Reproduksi
vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan
menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina
yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid
membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
f. Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh:
Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran
daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva
yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan
gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot
(Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit
membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan
menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di bawah):
Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi,
menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat
nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam
globula terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum
dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan
cara fragmentasi.
Phaeophyta (alga coklat)
Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga coklat, sebagian besar
hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar
= hold fast). Alga coklat ini sering disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling
rumit.Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil,
karoten dan xantofil. Alga coklat banyak memiliki struktur khusus. Tubuh tanaman yang bercabang
dapat memiliki kantong udara untuk mempertahankan agar tetap dapat mengapung. Daun alga
lebar yang mirip dengan daun tumbuhan biasa terhubung ke tangkai keras disebut stipe. Holdfasts
yang bersel banyak (multiseluler) membuat tanaman tetap menempel ditempatnya.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin
yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat
Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum.
Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot.
Contoh dari alga ini antara lain : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus. Alga coklat
seperti alang-alang batu atau Fucus merupkan organisme yang biasa terdapat digaris pantai perairan
dingin yang berbatu-batu. Di Asia berbagai macam alga coklatdikonsumsi sebagai makanan.
Banyak orang menganggap alga coklat dan alga merah mungkin menjadi sumber makanan bagi
manusia untuk masa yang akan dating. Algin, senyawa yang ditemukan pada alga coklat sering
digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk mengkilap keramik , kosmetik, dan es krim.
Rhodophyta (alga merah)
Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut.
Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung pigmen
fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan
zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah.
Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata.
Euchemma spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah
mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru).
Hal ini memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang
cahaya yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan
energi matahari ke molekul klorofil.
Sebgaian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan yang penting di beberapa tempat di
Asia. Alga merah juga merupakan sumber agar-agar yang digunakan untuk menumbuhkan
organisme di laboratorium.
Gelidium sp
Gelidium sp merupakan spesies Rhodophyta yang sangat rapuh karena kandungan florideannya
yang sangat tinggi. Alga ini memiliki sebaran habitat perairan laut yang cukup luas, sehingga dapat
ditemukan dibeberapa jenis perairan laut. Kekhasan spora alga ini adalah dapat membentuk tunas.
Metegenesis Gelidium sp termasuk yang mengalami tiga fase, artinya dalam daur hidupnya kita
dapat menemukan Gelidium dalam fase gametofit, karposforofit, dan tetrasporofit.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di
air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3
kelas, yaitu:
A. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
B. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
C. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Berdasarkan pembagian di atas marilah kita uraikan satu persatu.
Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau
kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang,
bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang
dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh
menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya
mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya
Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding
sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual
yaitu dengan cara membelah diri.
Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Navicula sp.
Alga Api (Pyrrhophyta)
Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki
dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur,
masing-masing mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri,
kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.
Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu
memiliki fosfor yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut biolumenisai. Alga ini
juga sering disebut dengan Dinoflagellata
Euglenophyta
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan
mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan karena
memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab,
contohnya: Euglena.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel
terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terdapat bintik mata
(stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir
kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridis,
Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat memakan zat-zat
organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup secara fotoautotrof.
Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang tersedia.
Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner.
Protista Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada
umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur
menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler.
Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk
organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari
uniseluler menuju multiseluler.
Protista mirip jamur susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur.
Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur
lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota,
Acrasiomycota, dan Oomycota.
Ciri-ciri :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Tidak mempunyai klorofil
Heterotrof
Menghasilkan spora
Eukariotik
Transisi dari uniseluler menjadi multiseluler
Habitat di tempat yang lembab
Dinding sel berasal dari zat kitin
Myxomycota - Jamur Lendir
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut :

bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak
berdinding


berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium), tetapi
cara berkembang biaknya menyerupai Fungi;
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada
fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium
akan membentuk kotak spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan
pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang
menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau
peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara sel jantan
dan betina yang akan menghasilkan zigot;
biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk,
atau sampah basah. Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
Acrasiomycota dan Myxomycota.


Acrasiomycota - Jamur lendir Berseluler
Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat Plasmodium membesar dan inti sel
membelah sel individu tetap terpisah saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan
berkurang zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk Plasmodium.
Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada makanan, Plasmodium akan berhenti
bergerak dan membentuk tubuhnya yang mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi
menguntungkan, spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan berulang.
b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur ini berinti banyak, setiap intinya
tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak
bebas. Jamur lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu
lapuk, dan di hutan basah.
Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif Plasmodium
bergerak amoeboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik.
Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium
bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang
masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan
membentuk sel gamet yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami.
Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan
jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa. Pada Myxomycota,
massa berinti banyak yang disebut Plasmodium (jangan dikacaukan dengan plasmodium penyebab
malaria), bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu busuk
untuk memakan bakteri.
Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel terpisah.
Myxomycota yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat Plasmodium membesar,
intinya membelah. Sebaliknya, pada Acrasiomycota, sel-sel individu tetap terpisah saat mereka
bergabung membentuk pseudoplasmodium atau massa multiseluler.
Oomycota - Jamur Air
Oomycota dikenal sebagai jamur air (water molds), karat putih (white rust), dan downy mildew.
Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang halus yang membentuk bagian vegetatif
jamur) yang terlihat seperti jamur pada umumnya. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat
dari selulosa. Pada umumnya, jamur air merupakan pengurai yang tumbuh pada alga atau
hewan mati. Beberapa lagi merupakan parasit pada ikan.
Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia.
Beberapa yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada saat proses
reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air.
Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
Download