HARDINESS PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA Albertin Winda R dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijarpranata ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dinamika hardiness pada wanita penderita kanker payudara. Populasi pada penelitian ini adalah wanita yang menderita kanker payudara minimal stadium IIB, pernah menjalani operasi, kemoterapi, dan/atau terapi radiasi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi. Melalui proses pengumpulan data tersebut maka didapatkan hasil bahwa hardiness berkembang karena pola asuh orang tua. Hardiness ini terlihat melalui dimensi-dimensinya yaitu komitmen, kontrol, dan tantangan. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya penguasaan pengalaman, pola asuh orang tua, dukungan keluarga, perasaan positif, kontribusi pada aktivitas, pengetahuan dan kemampuan, serta dukungan finansial. Kata kunci : kanker payudara, hardiness, dan faktor-faktor yang berpengaruh. LATAR BELAKANG MASALAH Kanker merupakan jenis mereka dapat beraktivitas sembuh kembali. dan Harapan penyakit kronis yang mematikan di tersebut ini memicu munculnya suatu dunia dan menjadi salah satu penyakit kepribadian yang kuat supaya tabah yang menakutkan bagi setiap orang. menghadapi tekanan akibat penyakit Stres berat dan kecemasan selalu tersebut. menghantui orang yang menderita Kanker adalah penyakit yang penyakit ini. Sejarah kasus dari ditandai dengan pembelahan sel yang penyakit dan serangkaian treatment tidak atau akhirnya menyerang jaringan biologis lainnya, kehidupan baik dengan pertumbuhan langsung pengobatan akan mereka. pada memengaruhi Dalam kondisi tertekan di terkendali. jaringan Sel-sel yang tersebut bersebelahan dengan penyakit dan serangkaian (invasi) maupun dengan migrasi sel pengobatan tersebut, para penderita ke tempat yang jauh (metastasis) memiliki harapan bahwa suatu hari (Dewi, 2009, h. 93). Saat ini kanker leher rahim dan kanker payudara payudara adalah kecemasan, depresi, merupakan jenis yang paling banyak dan stres. dijumpai di Indonesia.( Departemen Penelitian Saheen dkk (2011, kesehatan RI (2009, h. I)) Data h.236-237) yang berjudul Effects Of departemen kesehatan (depkes, 2013) Breast Cancer On Physiological And menyebabkan Psychological Health Of Patients 7% dari seluruh penyebab kematian adalah penyakit memberikan tidak menular, setelah stroke dan payudara memberikan dampak besar penyakit pada kesehatan fisik dan psikologis jantung. Sementara itu, hasil bahwa kanker payudara dan kanker leher dari rahim kanker menunjukkan bahwa 80% penderita tertinggi pada pasien rawat inap kanker payudara mengalami stres maupun rawat jalan di seluruh RS di tingkat tinggi pada saat mendapat Indonesia, dengan proporsi sebesar diagnosis atas penyakitnya dan saat 28,7% untuk kanker payudara, dan menjalani kanker leher rahim 12,8%, leukimia perawatan pada penderita kanker 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker payudara ini juga memberikan efek paru 7,8%. pada kesuburan para wanita ini. merupakan Kanker jenis payudara dapat penderita. kanker Hasilnya perawatan. Dalam kondisi saat itu para memberikan dampak secara fisik penderita maupun Gangguan memasuki proses adanya tekanan secara fisik biasanya berasal dari atau stres dalam diri mereka atas rasa penyakit yang psikologis. sakit dan ketidaknyamanan diakibatkan oleh kanker, kepribadian kanker Selain payudara ini yang diderita, sehingga yang tahan banting akhir (Francis, atau hardiness dibutuhkan. Hardiness 2004, h. 40). Pengobatan penyakit juga bisa disebut ketangguhan. Ia kanker ini juga dapat menimbulkan merupakan gangguan diri individu untuk menerima dan terutama stadium fisik lain, seperti suatu variabel dalam kerontokan rambut, muntah, mual, menghadapi dan kelelahan. Dampak psikologis (1989, h. 169) dalam penelitiannya yang mengemukakan bahwa hardiness muncul akibat kanker sesuatu. Kobasa dkk adalah suatu konstelasi dari kepribadian tahan banting pada yang penderita kanker payudara. Peneliti berfungsi sebagai sumber perlawanan ingin meneliti bagaimana hal tersebut untuk menghadapi tekanan-tekanan bisa berkembang dan hal-hal apa saja dalam hidup yang mengakibatkan yang memengaruhi. karakteristik kepribadian stres. Hardiness karaktersitik menjadi suatu kepribadian yang menyebabkan individu menjadi lebih kuat, tahan, dan optimis KAJIAN PUSTAKA Hardiness Kepribadian tahan banting untuk menghadapi tekanan, dalam hal ini merupakan penyakit kanker payudara. membuat Orang yang memiliki keadaan orang ketabahan diri itu dan yang memiliki daya tahan, hardiness mampu menghadapi dan lazimnya menerima kesukaran, kesulitan, dan yang tahan banting atau memiliki masalah dengan tabah. Orang yang hardiness mampu menghadapi dan memiliki kepribadian ini menerima mengalami penderitaan dan tekanan, tahan kemalangan. Orang dengan disebut hardiness. Orang kesukaran, kesulitan, masalah dengan tabah. Orang yang memiliki kepribadian ini tahan kepribadian kurang tangguh lebih mengalami tekanan, penderitaan dan mudah terkena daripada orang yang kemalangan. Orang yang berpribadi berpribadi tangguh. Hal ini terjadi tidak tahan banting lebih mudah karena pola pemikiran yang berbeda terkena terhadap suatu peristiwa. Hal lain banting. Hal ini terjadi karena pola yang memengaruhi ketangguan yaitu pemikiran yang berbeda terhadap kemampuan suatu mengendalikan dan daripada orang yang tahan peristiwa. Hal yang menguasai sesuatu hal, peristiwa, memengaruhi orang mengendalikan dan menguasai hal, atau keadaan berbeda peristiwa, (Hardjana, 1994, h. 72-73). Dari uraian diatas hardiness, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana dinamika hardiness atau yaitu lain orang kemampuan atau keadaan berbeda (Hardjana, 1994, h.72-73). Konsep kepribadian tahan mengenai banting atau Hardiness pertama kali dikemukakan perisai dampak stresor kehidupan. 1979. Individu yang mempunyai dalam kepribadian tahan banting dianggap penelitiannya mendefinisikan sebagai dapat menjaga kondisi tetap sehat berikut: meskipun oleh Kobasa Kobasa pada (1982, tahun h.169). “Hardiness is a constellation mengalami kejadian yang penuh stres. Ada beberapa dimensi dalam of personality characteristics that function as a resistance resource in kebribadian. the encounter with ful life events.” kepribadian Konseptualisasinya tentang kejadian- Dimensi dari tahan banting menurut Kobasa adalah: hardiness sebagai tipe kepribadian a. Komitmen (commitment) penting sekali dalam hal perlawanan Komitmen terhadap tekanan-tekanan hidup. individu untuk melibatkan diri ke Kobasa (dalam Smet, 2002, h. 198) dalam apapun yang dilakukan atau mengawalinya dihadapi. dengan perbedaan-perbedaan dalam kontrol adanya interpersonal pribadi dan adalah Orang kecenderungan yang memiliki komitmen, mempunyai suatu tujuan yang memungkinkan mereka untuk mengombinasikan variabel ini dengan mengidentifikasi yang lain, agar dapat dihasilkan tipe makna dari peristiwa, hal dan orang- kepribadian yang lebih komprehensif. orang di lingkungan mereka. Gentry dan Kobasa (Allred, dan menemukan b. Kontrol (control) 1989, h. 257) berpendapat bahwa Kontrol kumpulan dari karakteristik yang seseorang untuk memengaruhi atau membentuk hardiness mengontrol peristiwa-peritiwa yang meringankan adalah kencenderungan potensi tidak sehat akibat stres dan dialami mencegah organisme pengalaman. Individu yang memiliki yang sering menyebabkan penyakit. kontrol kuat akan selalu lebih optimis Hadjam dkk (2004, h. 124-125) dalam mengahadapi hal-hal di luar dalam dirinya ketegangan jurnalnya mengemukakan dengan daripada berbagai individu yang bahwa kepribadian tahan banting memiliki kontrol rendah. Individu (hardiness/hardy personality) sebagai dengan kontrol yang tinggi akan cenderung lebih berhasil menghadapi dalam Kanker Payudara Kanker masalah-masalah payudara adalah daripada individu dengan kontrol tumor (kanker) ganas yang bermula rendah. dari sel-sel payudara (Pamungkas, c. Tantangan (challenge) 2011, h. 51). Sel kanker payudara keyakinan pertama dapat tumbuh menjadi tumor seseorang bahwa perubahan yang sebesar satu sentimeter. Sel ini juga terjadi merupakan dapat menyebar melalui aliran darah Tantangan adalah sesuatu normal dan antisipasi adanya perubahan yang terhadap ke seluruh tubuh. dapat Dewi (2011, h. 137) dalam merangsang terjadinya pertumbuhan bukunya mengungkapkan bahwa ada daripada beberapa tanda dan gejala penyakit ancaman lebih terhadap rasa kanker payudara. Pertama, wanita keamaan diri. (1998) merasakan adanya benjolan aneh di mengungkapkan bahwa ada beberapa sekitar jaringan payudara atau bahkan faktor yang dapat menumbuhkan atau salah satu payudara tampak lebih meningkatkan tahan besar. Kedua, nyeri tersebut terasa di banting hardiness) yaitu: Penguasaan payudara dan puting susu, dan tidak pengalaman (mastery experience), kunjung hilang. Bissonnette kepribadian Perasaan yang positif (feeling Ketiga, puting susu yang of posivity), Pola asuh orang tua ( mengerut parental explanatory berwarna merah muda dan akhirnya Hubungan yang style), ke dalam, awalnya menjadi kecoklatan serta adanya mendukung (warm/supportive bengkak sekitar puting susu, relationship), merupakan tanda kuat adanya kanker hangat Kontribusi atau aktivitas (contributory activities), Kemampuan sosial (social untuk tumbuh skill), Kesempatan dan berkembang (opportunity for growth). payudara. Saheen dkk (2011, h. 237241) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa ada beberapa efek yang ditimbulkan oleh kanker payudara, antara lain: a. Reaksi pasien atas diagnosis pada kehidupan sosialnya. Setelah penyakit diagnosis 80 pasien mengatakan bahwa mereka beberapa penderita menarik diri dari menjadi sangat depresi, 16% pasien aktivitas sosial. 72% mengatakan mengatakan bahwa mereka merasa bahwa kematian semakin dekat, dan sisanya penderita ketika 19% mendengar penyakitnya berita menjadi namun memiliki tentang terganggu kemauan keras atas penyakit kehidupan ini tersebut sosial menjadi mengatakan para terganggu, memutuskan menjauh dari lingkungan sosialnya, dan sisanya mengatakan bahwa akan melawan penyakitnya. kanker payudara tidak memberikan b. Reaksi suami efek Reaksi suami atas diagnosis pada Meskipun pengalaman adanya kanker istrinya payudara memberikan efek stres dan tentunya menganggu juga sangat kestabilan diri pada kehidupan mengganggu, secara sosialnya. berbeda-beda penderita kanker payudara tersebut. namun adanya kesadaran dalam diri Reaksi suami tergantung dari tingkat penderita pendidikan merupakan aspek dari pengalaman dan kesadaran akan untuk berkembang kanker payudara tersebut. 44% pasien penderita mengatakan bahwa ketika mendengar bermanfaat, misalnya meningkatkan berita mengenai diagnosis ini, suami sumber daya diri pribadi, memiliki mereka menjadi terganggu dan suatu tujuan yang berarti, spiritualitas kurang yang baik, hubungan yang baik menunjukkan sikap kooperatif, 32% menunjukkan sikap kooperatif, 32% suami bercerai, dan sisanya yang dipandang dengan sesamanya. meminta menunjukkan dukungan penuh dan mendorong METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan untuk melawan penyakitnya. metode penelitian kualitatif. Menurut c. Efek penyakit pada kehidupan Banister, dkk (Alsa, 2010, h. 30) sosial penderita penelitian Diagnosis atas penyakit kanker payudara juga menimbulkan efek kualitatif didefinisikan sebagai suatu dapat cara sederhana, sangat longgar, sebagai suatu penelitian interpretatif terhadap kemudian muncul sebagai akibat suatu dari pengalaman hidup yang kaya, masalah di mana peneliti merupakan sentral dari pengertian bervariasi, dan bermanfaat. atau dibuat yang memiliki daya tahan tertentu Subyek dan berhasil, dapat menggambarkan yang masa-masa awal mereka mengalami pemaknaan yang mengenai masalah itu. penelitian adalah wanita menjalani masa pemulihan setelah tekanan (Maddi, 2007, 67). Baumrind (dalam Santrock kemoterapi dan/atau terapi radiasi, pernah menjalani operasi, Orang 2007, h. 163) menyatakan adanya kemoterapi dan/atau terapi radiasi, empat dan minimal stadium IIB. Penentuan otoritarian, otoritatif, mengabaikan, subyek dalam penelitian kualitatif dan menuruti. Pada penelitian ini, berbeda dengan penelitian kuantitatif, ketiga subyek menunjukkan bahwa yaitu subyek dipilih secara khusus pada berdasarkan mengajarkan tujuan penelitiannya (Usman dan Purnomo, 2008, h. 45). gaya masa pengasuhan mendorong pengasuhan kecil, anak orang dengan otoritatif anak yaitu untuk tua pola yang mandiri, namun masih menerapkan batas dan HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang di atas, kendali pada tindakan mereka. Anak diketahui bahwa dinamika hardiness yang memiliki orang tua otoritatif pada kanker sering kali ceria, bisa mengendalikan pola diri dan mandiri, dan berorientasi pengasuhan pada masa kanak-kanak pada prestasi, dapat bekerja sama dan pengalaman menegangkan yang dengan mengakibatkan Hardiness mengatasi stres dengan baik. Hal-hal pada ketiga subyek berkembang dari ini membantu untuk mengembangkan pola pengasuhan orang tua pada masa kepribadian hardiness dalam diri kanak-kanak, ketiga subyek. Sifat-sifat ini semakin wanita payudara penderita berawal pada stress. seperti diungkapkan orang dewasa, dan bisa oleh Maddi dan Kobasa pada tahun berkembang 1984 bahwa mengalami berbagai peristiwa yang hardiness berkembang sejak dini dan menekan hidup mereka. Peristiwa (Bissonette, 2008) ketika subyek ketangguhan dirinya. Penghargaan dan keyakinan subyek semakin berkembang dengan ini membuat subyek menjadi optimis baik. dalam tersebut membuat menghadapi masalah dan Pada subyek pertama, orang mandiri dalam kehidupannya. Di sisi tua mengajar subyek dengan dua lain, subyek belajar menjadi anak cara. Pada satu sisi subyek dimanja yang berani mengambil resiko ketika oleh orang tuanya, terutama ayahnya, menghadapi masalah. Seseorang yang pada dalam berani mengambil resiko, memiliki subyek keyakinan akan kemampuan dirinya, mendapat pola pengasuhan yang ketat disertai rasa optimis akan membuat dan mendapat dirinya memiliki kesiapan mental kebebasan dan kesempatan untuk yang baik ketika mengalami tekanan mengembangkan akibat sisi lain, bidang terutama pendidikan, disiplin. Subyek dirinya namun masalah-masalah yang dalam pengawasan orang tuanya. dialami. Hal-hal tersebut membantu Pola mengembangkan demikian berkembang membuat menjadi anak subyek yang hardiness dalam diri subyek. Pada bertanggung jawab dan mandiri dan mempercayai kemampuan yang kepribadian kehidupan subyek ketiga, sejak kecil membuat subyek berkembang menjadi anak dimiliki. Pada subyek kedua, pola yang mandiri dan bertanggung jawab. dan Bekerja membantu oarangtua sejak lingkungan sekolah membuat subyek berumur 12 tahun membuat dirinya berkembang pengasuhan di rumah baik dalam menjadi anak yang mandiri, percaya Bekerja membantu pada kemampuan, dan bertanggung orang tua menjadikan subyek merasa jawab. Kehidupan sulit sejak kecil memiliki tanggung jawab terhadap membuat keluarganya, keras. kehidupannya. terutama membantu subyek Pendidikan belajar bekerja agama adik-adiknya. Subyek merasa bahwa diutamakan kontribusi yang dilakukan memiliki subyek menjadi anak yang memiliki dampak pemikiran positif atas segala masalah menghargai positif sehingga subyek kemampuan dalam keluarga yang yang menimpa dirinya. membuat Apapun yang menimpa dirinya merupakan perawatan, serta tentang dampak suatu teguran dan cobaan dari Tuhan. dan resiko akibat penyakit tersebut. Hal subyek Kegiatan-kegiatan yang dikerjakan menjadi seorang perempuan perkasa. membantu memulihkan kondisi fisik Apa yang dilakukannya memiliki mereka, seperti yang dijalani oleh dampak positif. Hal-hal di atas subyek memicu berkembangnya kepribadian perkumpulan penderita diabetes, dan hardiness dalam diri subyek. oleh subyek ketiga dengan mengikuti ini mengembangkan Kepribadian berkembang baik senam. Tetap aktif dalam lingkungan, sejak kecil membantu subyek pertama untuk bahwa mengatasi keyakinan dalam akan menghindari stres yang menimpa Hardiness pada ketiga dirinya. dan dipengaruhi. Hal ini dilatar kemampuan mengikuti sudah berbagai peristiwa dapat dikontrol oleh dengan yang membuat subyek yakin belakangi kedua subyek juga beberapa dipengaruhi faktor. Pada oleh subyek perasaan tak berdaya ketika situasi pertama, hardiness berkembang baik, sulit komitmen karena pengasuhan orang tua dan dalam kegiatan. Ketiga peristiwa-peristiwa sulit. Dukungan terjadi. tercermin Dimensi subyek memiliki alasan yang sama dari keluarga mengapa tetap terlibat aktif, yaitu dalam membantu mereka mengatasi stres menghadapi akibat penyakit yang diderita. Ketiga penyakit ini. Pemikiran positif juga subyek memberi kesaksian bahwa berpengaruh ketika berada di luar rumah, pikiran hardiness subyek. membantu menguatkan mental untuk segala Faktor mereka untuk sementara beralih pada sangat resiko bagi akibat perkembangan lain kegiatan-kegiatan. Dengan terlibat memengaruhi aktif ketika subyek menghadapi situasi mendapat banyak bantuan secara sulit mengawali sosial di masyarakat, dari pengetahuan subyek ketika adalah yang pengalaman masa lingkungan, seperti pernikahannya. Pengalaman tersebut mengenai kanker membuat subyek belajar bagaimana payudara, tentang pengobatan dan mempersiapkan segala sesuatu untuk masa depannya. Persiapan diri yang mendapat pengetahuan baik akan membantu dirinya untuk kanker payudara. Hal ini membuat menghadapi segala kemungkinan subyek mengetahui segala resiko dan yang akan terjadi. Pengalaman kemungkinan yang akan tersebut menjadi bekal yang baik Sifat untuk menghadapi penyakit kanker membantu payudara yang hardiness dalam dirinya. tertekan, bahwa membuat subyek dirinya berani segala resiko yang akan terjadi. membantunya dukungan dari membantu suami untuk subyek suami ketiga, dan untuk saudara menguatkan kedua, dirinya. Hidup dengan latar belakang sangat agama yang kuat menguatkan mentalnya. Hal ini juga resiko subyek dukungan subyek mengambil Pada harus terjadi. untuk mengembangkan memiliki persiapan dan mengetahui Pada mengenai membuat memiliki pemikiran yang membuatnya sejak selalu kecil memiliki pemikiran yang positif atas masalah yang diterima. Dalam keadaan positif atas penyakit yang diderita. demikian subyek tetap melibatkan Pemikiran positif membuat subyek dirinya dalam berbagai aktivitas, menjadi kuat dan mampu mencari seperti solusi atas penyakitnya dengan aktivitas baik. Faktor adalah mendapat kekuatan fisik yang baik. ketiga senam. Kontribusi senam dari membantunya pengalaman anggota keluarga yang Keikutsertaan juga menderita kanker payudara. menunjukkan bahwa subyek memiliki Subyek belajar dari orang lain yang suatu tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengalami kondisi yang lebih sulit mencapai kesembuhan total. Faktor- dia percaya dirinya faktor di pasti bisa dalam atas aktivitas sesuai dengan apa ini yang diungkapkan oleh Hardjana menyiapkan mental subyek untuk (1994, h. 74-78) yaitu pengalaman, menghadapi pendidikan (pengetahuan), dan gaya sembuh. Pembelajaran segala resiko mungkin terjadi. Latar kerja subyek kesehatan dalam membantunya yang belakang bidang untuk hidup, dan yang diutarakan Bissonette (1986) yaitu penguasaan pengalaman (mastery experience), perasaan yang positif (feeling of payudara mengalami banyak tekanan posivity) , pola asuh orang tua dan stres. Kepribadian yang tangguh (parental mampu membantu melawan stres explanatory hubungan yang style), hangat mendukung atau (warm/supportive akibat penyakit Berkembanganya tersebut. kepribadian ini relationship), kontribusi aktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor (contributory activities), yaitu penguasaan atas pengalaman kemampuan sosial (social kesempatan untuk tumbuh berkembang skill), pada masa sebelumnya, dukungan dan keluarga atau hubungan yang saling for mendukung, perasaan dan pemikiran (opportunity yang positif, pola asuh dari orang tua growth). yang pada masa kecil, kontribusi pada dilakukan ditemukan bahwa faktor- berbagai aktivitas- aktivitas dalam faktor lingkungan, Dari penelitian yang perkembangan memengaruhi hardiness adalah penguasaan atas pengalaman pada kemampuan, hubungan yang saling serta dan dukungan finansial. Wanita masa sebelumnya, dukungan keluarga atau pengetahuan penderita kanker payudara disarankan untuk belajar mendukung, perasaan dan pemikiran dari yang positif, pola asuh dari orang yang pernah dialami. Pengatasan tua yang pada pada masa berbagai kecil, kontribusi aktivitas-aktivitas pengalaman-pengalaman sukses pengalaman menumbuhkan kemampuan, kemampuan dukungan pengalaman- tersebut dalam lingkungan, pengetahuan dan serta atas sulit mampu keyakinan dirinya akan sehingga mengembangkan rasa optimis. finansial. Ketiga KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian hardiness pada mengenai wanita penderita subyek memiliki faktor utama yang penting dalam mengembangkan hardiness, yaitu kepribadian adanya pola kanker payudara, dapat disimpulkan pengasuhan yang efektif dan yang bahwa mampu mempertahankan hardiness wanita penderita kanker dalam diri ketiga subyek. Dengan mempertahankan hardiness , ketiga subyek dapat tekanan melawan akibat berbagai penyakit kanker payudara. Peneliti lain yang tertarik terhadap hardiness disarankan untuk melakukan observasi dan wawancara mendalam. Dimensi dan dinamika hardiness diteliti mencekik, karena setiap ----------------------------------. 2012. Jika Tidak Dikendalikan 26 Juta Orang di Dunia Menderita Kanker. http://www.depkes.go.id/ (Rabu, 27 Juni 2012). ----------------------------------. 2012. Kanker Penyebab Kematian Keenam Terbesar di Indonesia. http://www.depkes.go.id/ (Rabu, 27 Juni 2012). Dewi, L. 2009. Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Yogyakarta: Tugu Publisher. lebih pribadi memiliki berbagai pengalaman dan hal-hal berbeda yang memengaruhi perkembangan kepribadian tersebut. DAFTAR PUSTAKA Allred, DK dan Timothy WS. The Hardy Personality: Cognitive and Physiological Responses to Evaluative Threat Alsa, A. 2010. Pendekatan Kuantitaif Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bissonette, M. 1998. Optimism, Hardiness, and Resiliency: A Review of the Literature (Eds) Prepared For The Child and Partnership Project. Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Francis, S., & Satiadarma, MP. 2004. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kesembuhan Ibu yang Mengidap Kanker Payudara. Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE” Tahun 9/No. 1/2004. Hadjam, MNR., Martinah, SM., Prawitasari, JE., & Masrun. 2004. Peran Kepribadian Tahan Banting Pada Gangguan Somatisasi Hardjana, AM. 1994. Stres . JournalYogyakarta: of Personality and Social Psyc Tanpa Distres. Kanisius. Kobasa, SC., Maddi, SR., & Kahn, S. 1982. Hardiness and Health: A Prospective of Study Journal of Personality and Social Psychology 1982.Vol. 42, No. 1, 168177. Kusdarwanti, E. 1999. Kepribadian Hardiness Ditinjau Dari Tingkat Religiusitas dan Kecerdasan Emosional. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata). of Maddi, SR. 2007. Relevance Hardiness Assessment and Training to the Military Context. Military Psychology 19(1), 61–70, 2007. Moleong, LJ. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Pamungkas, Z. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jogjakarta: Bukubiru. Poerwandari, E. K. 2011. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Manusia. Jakarta : LP SP 3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Shaheen, Ghazalla., Arshad, M., Shamim, T., & Arshad, S. 2011. Effects Of Breast Cancer On Physiological And Psychological Health Of Patients International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology.Volume: 2: Issue-1: JanMar-2011. Smet, B. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Perilaku