ABSTRAK Arus globalisasi yang bergerak begitu cepat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi, membawa pengaruh multidimensional dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu bidang pendidikan yang terpengaruh arus globalisasi adalah Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial (PIPS). Agar pembelajaran IpS dapat sesuai dengan perkembangan zaman, maka PEI{GARUI{ GLOBALISASI TERHADAP PEI{DIDIKAN ILMU $}EI{GETAHUAI{ sosrAl, (PrPS) perlu ada pembaharuan terhadap konseppembelajarilnnya. Hal ini penting, fonsep karena pembelajaran IpS berangkat dari konsep-konsep yang berkembang dalam kehidupan manusia. Konsep, prinsip, dan pendekatan dalam pembelajaran IpS merupakan safu kesatuan. Unhrk itu pembaharuan konsep, pririsip, dan pendekatan pembelajaran pendidikan IpS perlu dilakukan. Dengan admya pembaharuan terhadap konsep, prinsip, dan pendekatan Pendidikan IpS sesuai dengan arus globalisasi dan perkembangan zarnan diharapkan pembelajaran IpS akan lebih menarik dan bermakna, sehingga tujuan pembelajaran IpS dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. KATA-KATA KUNCI: Globalisasi, Pendidikan IPS, Konsep pembelajaran, Multidimensional RISWAN JAENUDIN Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sriwijaya PENDAIIULUAN Perubahan zaman yang bergerak begitu cepat sebagai akibat dari kekuatankekuatan yang merubah dunia membawa pengaruh yang sangat kuat bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat menghindar dari perubahan, karena perubahan itu abadi sepanjang masa. Samuel p. Hurtington (dalam Tilaar, 1g9g) menyatakan ada dua kekuatan utama yang mengubah dunia yaitli proses demokratisasi serta kemajuan teknologi komunikasi dan dunia yang terbuka. Bagi kita perubahan zafiran harus disikapi secara arif dan bijaksana. Apabila kita dapat menyikapi perubahan mmarr dengan tepat, maka perubahan tersebut mempersiapkan dapat bermanfaat bagi kehidupannya, arus globalisasi. Derasnya arus globalisasi sebaliknya apabila salah dalam menyikapinya, maka kita akan terlindas menuntut kita untuk memahami perspektif global. Menurut Nursid Sumaatmadja dan oleh derasnya kemajuan zarnan- Kuswaya Wihardi (1999:14), menyatakan Pendidikan sebagai salah satu ujung tombak pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik agar dapat menyikapi perubahan zaman dengan tepat. Untuk itu dalam kegiatan pembelajamn, pata pendidik bahwa Perspeklif global adalah suatu cara Tuntutan kehidupan global, dengan karakleristiknya yang majemuk dan semakin tingginya ketergantungan antar negara yang mengaburkan batas-batas negara mendorong kita untuk diri dalam mengantisipasi pandang atau cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut pandang global, yaitu dari sisi kepentingan I dunia atau internasional. Oleh karena itu. a sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Berdasarkan pendapat tersebut, jelas bahwa pola pikir harus mengembangkan pola pembelajaran dan pola tindak kita harus diarahkan untuk yang memungkinkan para peserta didik dapat mengantisipasi dampak kemajuan kepentingan global. Hal ilmu pengetahuan dan teknologi. mart.abat manusia. Apabila kita tidak dapat ini diperuntukan bagi ketinggian dan kemuliaan harkat dan Derasnya arus globalisasi sebagai mengarahkan pikiran dan tindakan kearah dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan kepentingan dunia atau intemasional kita teknologi, membawa pengaruh : akan terlindas oleh derasnva arus multidimensional dalam berbagai bidang globalisasi. kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu bidang pendidikan Era globalisasi yang ditandai oleh adanya persaingan yang semakin tajam. yang terpengaruh arus globalisasi adalah arus deras dari informasi dan komunikasi. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS). Dalam tulisan ini saya akan mengungkapkan tentang globalisasi serta keterbukaan merupakan salah satu pendorongny4 yang apabila kita tidak mengikuti dengan seksama akan -il F-L kehidupan, globalisasi pendidikan, dan bagarmarra pengaruh globalisasi terhadap konsep, prinsip, dan pendekatan dalam menyebabkan Pendidikan IPS. manusia di bumi ini di-inkorporasikan atau \1t? dimasukkan ke dalam masyarakat dunia bel yang tunggal, yaitu masyarakat global. k( GLOBALISASI KEHIDUPAN ,78 ketertinggalan. Ketertinggalan ini disebabkan juga karena globalisasi- merupakan proses di :lt.I mana dengan . dan r antar s-batas untuk tisipasi ralisasi 'spektif lja dan ;atakan rru Cara p suatu :i sudut ntingan yang tunggal, yaitu masyarakat giobal. Kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah terpencil. Sebagaimana dikemukakan oleh Nursid Sumaatmadja satu bagian dunia menjadi konsekuensi (2000:133), yaitu bahwa: .. Dalam suasana yang signifikan bagi individu kehidupan yang makin terbuka, yang muka bumi ini. menembus berbagai batas, harus menjadi perhitungan dan citra kita bersama sebagai atau masyarckat di daerah lairnya yang jauh di Selain itu, globalisasi jrrga melahirkan masyarakat terbuka, yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuann y a bagi kemajuan bangsa. Dalam mengembangkan kat dan perspektif global atau wawasan global sebagai suafu kemampuan, kita harus memperhatikan fenomena-fenomena dan isn-isu yang ada dalam konteks global. Ke dalam fenomena global meliputi aspekaspek lingkungan hidup, sosial, budaya, ekonomi dan politik. Sedangkan isu-isu k global menyangkut kependudukan, hak :na itu, rahkan asarkan la pikir n untuk rntukan dapat pedalaman atau warga negara Indonesia" bahwa tidak semua bagian dari Tanah Air Indonesia ini telah ditembus oleh suasana global. Di wilayah Nusantara yang terpencil, jangankan fenomena global yang mereka alami, suasana dan kebijakan nasional pun belum menyenhrh sepenuhnya. Di wilayah-wilayah yang demikian terpencil itu, suasana keterbelakangan masih menjadi ciri kehidupan setempat yang merupakan fenomena yang sangat kontradilrtif dengan srulsana globat village". Dari kenyataan dikemukakan di sebagaimana atas, maka kesenjangan antara penduduk yang berada di daerah pedalaman atau terpencil dengan penduduk yang berada di perkotaan akan semakin AruS rakyat menentukan pemerintahan sendiri, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi penduduk (emigrasi, imigrasi, pengungsi), iai oleh pemilikan bersama secara global, lingkungan dan sumber daya alam, L tajam, persebaran kemakmuran, teknologi, yang timbul akibat dari tersebut. satu informasi, sumber daya, dan jalan masuk ke pasar, kelaparan dan bahan pangan, tidak kesejahteraan dan perdamaian, prasangka akan nggalan. dan diskriminasi. Dengan demikian jelas, bahwa hampir semua segi kehidupan umat l karena manusia masuk dalam fenomena- GLOBALISASI PENDIDIKAN Perspektif global sebagai suatu kemampuan yang harus kita miliki, tidak akan lahir dan terjadi begitu saja tanpa I mana fenomena dan isu-isu globat. Tetapi perlu upaya. Oleh karena itu, diperlukan proses kearah nal kita I unikasi, ah a kan atau lt dunia global. ke jauh dan tajam. Untuk itu para pembuat kebijakan harus dapat mengantisipasi atau paling tidak meminimalisir berbagai ekses kesenjangan kita sadari bahwa ams globalisasi ini belum menyenfuh semrut tatarart untuk mengembangkan dan membinanya, terutama bagi generasi muda yang akan kehidupan manusia, terutama menjadi sumber daya manusia (SD}O di rvilavah tn suatu wawasan, dalam hal ini wawasan global atau perspektif global di mulai dari dewasa. Selanjutnl'4 yang menjadi pokok dalam belajar itu adalah merasakan, pengamatan dan penghayatan pada tingkat lokal. Fenomena, peristiwa dan masalah mengerti yang kemudian menghayafi dan yang te4adi secara lokal di sekitar tempat tinggal, diamati serta diperhatikan, sehingga akan terbina wawasan lokal atau perspektif lokal. Wawasan lokal sebagai suatu kemampuan, akan menjadi dasar pendorong mengembangkan wawasan regional atau perspektifregional pada diri masing-masing. Perspektif regional sebagai suatu kemampuan yang harus kita miliki, tidak dapat melekat pada diri masing-masing begitu saja, melainkan harus melalui latihan kepedulian dan kesengajaan' Di sini let:*_ kedudukan Pendidikan, khususnya pendidikan global' Memrut Becker dan Anderson (dalam Nursid Sumaatmadja, 2000:141), "Pendidikan global merupakan upaya menghasilkan atau menciptakan sistem pendidikan yang melibatkan anak-anak, pemuda dan orang dewasa melalrukan dua hal' Pertoma' peserta didik belajar merasakan dan mengerti bahwa dunia in sebagai sistem tunggal serta sistem global yang lengkap; Kedu.a, peseria didik belajar melihat dirinya sendiri sebagai peserta (komponen) dar_ sistem dunia dan mengerti tentang manfaat serta pengorbanan' hak dan kewajiban sejalan dengan keikutsertaanYa' Dalam konseP Pendidikan global di atas, tekanannya kepada proses belajar yang dilakukan oleh manusia secara utuh' artinya oleh semua jenjang usia mulai dari masa kanak kanak, Pemuda samPai menyadari bahu'a dunia ini merupakan safu kesatuan sistem yang secara global lengkap, tempat keberadaan diri manusia masing-masing. Melalui pendidikan global peserta didik belajar melihat, menghayati dirinya sebagai partisipan dalam sistem dunia, dan memahami kedudukannYa dunia yang memiliki hak serta kewajiban yang meliputi juga sebagai" komponen mampu mengambil manfaat atau keuntungan dan Pengorbanan atau mengambil resiko dad padanya" Oleh itu sistem pendidikaq yang tidak sejalan dengan laju Perkembangan masyarakat global perlu ditata ulang' Mentrrut H.A.R. Tilaar (1999:1'47) karena menyatakan bahwa "sistem pendidikan di seluruh dunia perlu ditemukan kembali (reinventing) yaitu pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia-manusia yang mempunyai identitas dalam masyarakat lokalnya dan sekaligus mempunyai visi global untuk membangun dunia bersama"' Hal ini karena umat manusia hanYa mempunyai satu planet tempat dia hidup ialah planet bumi. Oleh sebab itu' kelangsungan hidup manusia di planet ini haruslah menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikannYaBagi bangsa Indonesia kesadaran akan pentingnnya pendidikan global secara yuridis tercantum dalam UU No' 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Yaitu: ilI I 1" Pasal 36 (3), kurikulum disusun sesllai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik 'k n 1tr1 Indonesia dengan memperhatikan: 1Li dinamika perkemban gan global (butir i). -1 ia ,'l I 2" Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai rri prxtata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan rm ki semua Warga Negara g3 berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif qll menjawab tantangan Indonesia zarnan yang selalu berubah (penjelasan umum [fU Sisdiknas). eh 3k 3. Dengan visi pendidikan tersebut. pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut (misi ke_4): meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global (penjelasan umum UU Sisdiknas). -1,.JUr inr PENGARUH GLOBALISASI TERIIADAP PENDIDIKAN IPS Sebagaimana telah dibahas dalam bagian sebelumny4 bahwa globalisasi lle:, dunia merambah ke segala segi kehidupan laii manusia termasuk bidang pendidikan. Salah satu bidang pendidikan y.ang fr.,:- dirambah arus globalisasi yaitu pendidikan IPS. Pengaruh Globalisasi Terhadap Konsep dan Prinsip pendidikan fpS Menurut Numan Somantri (2001) terdapat sepuluh hal yang dianggap sebagar ciri-ciri pembaharaan dalam Pendidikan IpS, yaitu: (a) bahan pelajaran lebih banyak memperhatikan kebuhrhan dan minat pelajar; (b) bahan pelajaran Iebih banyak memperhatikan masalah_ masalah sosial; (c) bahan pelajaran lebih banyak memperhatikan keterampilan berpikir, khususnya keterampilan (d) bahan pelajaran lebih memberikan perhatian terhadap menyelidiki; pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam sekitar; (e) kegiatan_kegiatan dasar manusia dapat dicerminkan dalam program studi; (D organisasi kurikulumnya bervariasi, mulai dari pengorganisasian yang "integrated, correlated dan sparated", (g) susunan bahan pelajaran bervariasi mulai dari pendekatan kewargane garaan, fungsional, humanistik dan struktural; (h) kelas pelajaran Pendidikan IpS dikembangkan menjadi laboratorium demokrasi; (i) evaluasinya bukan hanya memperhatikan aspek kognitif, afektit dan psikomotorik. melainkan mencoba mengembangkan De (Democratic euotient) dan Ce (citizenship Quotient); 6) unsur_unsur sosiologis, antropologis dan pengetahuan sosial lainnya memperkaya program studi, demikian pula unsur-unsur sains, teknologi, matematika dan agama ikut memperkaya bahan pelajaran. Berdasarkan pendapat di semua pihak yang terlibat I atas dalam pendidikan IPS terutarna para akademisi menjadi landasan Pendidikan IPS. Salah dan praktisi harus berupaya mengadakan satu prinsip atau dalil PIPS menyatakan pembaharuan dalam pendidikan IPS sesuai bahwa "yang abadi di dunia dengan kewenangan dan kemampuan masing-masing. Sehingga akhimya perubahan". Ini membawa konsekuensi bahwa dalam perencanaan pelaksanaan, dan pengembangan kurikulum Pendidikan IPS, masalah perubahan harus menjadi pertimbangan utama, baik perubahan dalam konteks lokal, nasional, regional maupun global. Oleh karena itu dalam menghadapi dan menyikapi pengaruh globalisasi terhadap konsep dan prinsip PIPS hendaknya kita berpijak pada jatidiri diharapkan konsep-konsep Pendidikan IPS dapat adaptif dengan arus globalisasi. Hal ini penting karena pembelajaran IPS berangkat dari konsep-konsep yang berkembang dalam kehidupan manusia. Konsep-konsep yang menjadi konsep kunci dalam pembelajaran IPS adalah: (l) Sejarah, meliputi perubahan, kontinuitas, Pendidikan ini hanyalah PIPS sebagaimana dikemukakan oleh kepercayaan, Numan Somantri (2001:207), yaitu: (1) adanya hubungan interdisipliner dan atau transdisipliner antara disiplin ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu sosial dan humaniora, bahkan dengan ilmu, teknologi, seni, dan agam4 (2) hubungan kekuasaan, negara, keadilan, demokrasi, antara disiplin itu disebabkan adanya kebutuhan dan kegunaan yaitu untuk dan hak azasi manusia, (5) Sosiologi, kepentingan pendidikan sebagai "advance meliputi masyarakat, peranan, stratifikasi, nilai, kaidah, dan konflik, (6) Ekonomi, meliputi produksi, distribusi, konsumsi, lcnowledge", (3) proses pendekatan antardisipliner merupakan seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pendidikan, (4) bahan pendidikan diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan nasionalisme, kolonialisme, imperialisme, dan revolusi, @ Geografi, meliputi ruang/spasial, lokasi, jarak, wilayah, lingkungan, dan pola ruang, (3) Antropologi, meliputi kebudayaan, tradisi, ritual, kekeluargaan, dan akulturasi, (4) Politik, meliputi otoritas, penawaran, permintaan, dan kelangkaan (Rochiati Wiriaatmadj a 2002:3 00). Dari konsep-konsep di atas perlu dikembangkan atau ditambah dengan konsep baru yang berkembang dalam kehidupan manusia sebagai akibat dari globalisasi- Contoh konsep reformasi untuk kajian bidang politik atau konsep pendidikan. Dengan berpegang padajatidiri IPS diharapkan terbentuk/terwujud kurikulum Pendidikan IPS yang selalu akrual sesuai dengan perkembangarr zaman tanpa harus posar bebas untuk kajian bidang ekonomi. kehilangan jatidirinya. Selain berdampak pada konsep Pendidikan IPS, arus globalisasi jnga berpengaruh terhadap prinsip yang pelaksanaanya akan lebih Dalarn bermakna apabila terjalin koordinasi dan sinkronisasi antma para akademisi di LPTK dengan 5ml I paft praktisi il an T ah j ^ - r tj-\ pendidikan di tingkat persekolahan. Tujuannya adalah agar pembelajaran IpS dapat disajikan secara komprehensif dan menyentuh masalah_ masalah sosial, dengan tidak mengabaikan _an t; -aul Ian n3l arn cara berpikir ilmiah dan ruang lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pendekatan Pendidikan IpS Pendekatan merupakan ruh iin sudah direncanakan untuk iin tujuan yang diharapkan. Dalam kegiatan leh 11) pembelajaran pendekatan diartikan sebagai cara pandang dalam menyampaikan bahan rtaU yang telah direncanakan untuk mencapai mu tujuan belajar. mencapai Dalam bidang pendidikan disiplin ihnu sosial. Jadi dalam pendekatan struktural bahan.bahan pelajaran diambil dari berbagai disiplin secara sistematis menurut salah satu struktur disiplin ilmu sosial. Selain harus secara Pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam menentukan/memilih/ mengembangkan program maupun metode pembelajaran IPS menurut Kqsasih Djahiri (1978:4-5) bertumpu pada pendekatan_ pendekatan sebagai berikut: (1) siswa diperhatikan/diutamakan nla kemasyarakatan IruK merupakan cara pandang keilmuan tentang t'tce apa ilmu itu dan bagaimana cara dari iora han mendapatkannya. Pendekatan paedagogis merupakan cara pandang bagaimana ilmu itu disampaikan kepada orang lain (peserta didik). luan Dalam Pendidikan IpS pendekatan akademis merupakan suatu kemampuan IPS mutlak yang harus dimiliki oleh para pendidik, tanpa itu ia tidak memiliki Lkan sual kelayakan sebagai pendidik. Salah satu pendekatan yang termasuk ke dalam AIUS pendekatan akademis adalah pendekatan Llum rlanl -l--^ 1-t\ l l.: isa-s: Dgan ffi struktural. Pendekatan struktural bertitik tolak dari disiptin ilmu- Walaupun bahanbahan pelajaran diambil dari berbagai macam disiplin, tetapi seluruh bahan itu sedangkan kepada orang lain (peserta didik). paedagogis. Pendekatan rtan harus pendekatan paedagogis merupakan cara pandang bagaimana ilmu itu disampaikan gan akademis itu juga esensial untuk disajikan, umum ada dua macam pendekatan yaitu pendekatan akademis dan pendekatan TIU. ilmu yang disusun sistematis bahan-bahan cara pandang dalam melakukan sesuatu yang dan terlebih dahulu harus disusun secara sistematis menurut salah satu struktur sentris, dimana faktor siswa sanqat (2) : sentris (community oriented), dimana masalah kehidupan riil dan kemasyarakatan dijadikan sumber dan bahan serta tempat belajar; (3) ekosistem, artinya faktor lingkungan diperhitungkan turut dan dimanfaatkan; (4) bersifat komprehensif dan rntegrated (integratif); (5) menggunakan teknik inkuiri (inkuiry) dan bentuk student active learning (siswa belajar dengan aktif) sebagai media proses belajar utama. Banyak pendekatan paedagogis yang sering digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan karakter mata pelajaran masing-masing. Adapun yang sesuai pendidikan IpS di pendekatan-pendekatan dengan karakter antaranya sebagai berikut: (1) pendekatan konsep, pendekatan ini pendekatan merupakan bermakna dengan memprediksi- menerapkari. merencanakan penelitian dan menglomunikasikan" menghubung antar konsep sehingga lebih Karena hampir seiuruh bermakna. Pendekatan konseP ini pembelajaran IPS dapat disajikan dengan digunakan untuk meningkatkan menggunakan pendekatan keterampilan pemahaman siswa. Apabila siswa betul- proses, (5) Pendekatan model cooperative betul memahami suatu konsep ia akan menerapkannya pada situasi baru, (2) learning, pendekatan ini Pendekatan pemecahan masalah, bekerja sama dengan sesama siswa dalam pemecahan masalah merupakan proses tugas-tugas yang terstruktur. Dalam sistem yang mengharuskan siswa untuk menemukan suatu generalisasi dari ini guru bertindak sebagai fasilitator. konsep-konsep yang telah dipelajari, kemudian menerapkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi, (3) Pendekatan model cooperative learning perlu lebih pembelajaran, karena: "Seiring dengan lingkungan, dalam proses globalisasi, terjadi,transformasi pendekatan menggunakan ini harus diperhatikan bahwa kesempatan kepada peserta Menurut Anita konsep memberi didik untuk Lie (2002:12), I sering digunakan dalam kegiatan sosial, ekonomi, demografi dan yang matei pelajann hendaknya mempunyai mengharuskan sekolah hubungan erat dengan kehidupan sehari- hari sehingga lebih konkrit, mudah tinggi untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru dipahami dan mengetahui manfaatnya, (4) untuk bisa berpartisipasi dalam dunia yang Pendekatan keterampilan berubah dan berkembang proses? perguruan pesat. merupakan pendekatan yang dipakai dalam Selanjutnya menurut Nursid Sumaatmadja proses pembelajaran yang menekankan dan Kuswaya Wihardi (1999:61) dalam pembelajaran di era globalisasi ini para pendidik dapat melakukan pilihan-pilihan sebagai berikut: (1) Merencanakan model pada pengembangan keteramPilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasil belajamya. Prinsip pendekatan keterampilan proses pembelajaran perspektif global dengan adalah: (a) Siswa lebih banyak terlibat dengan apa yang dipelajari, (b) Siswa lebih orientasi masalah yang kontroversial; (2 banyak menghayati apa yang dipelajari, (c) perspektif global dengan pemetaan konsep Siswa lebih banyak merasakan dan (concept mapping); dan (3) Merencanakan menemukan apa yang dipelajari. Dengan model pembelajaran perspektif globai demikian guru IPS hendaknya mamPu menggali potensi-potensi yang ada pada diri siswa melalui proses pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan mengamati, mengklarifikasi, interpretasi, dengan pengembangan Merencanakan model t pembelajaran keterampilan sosial. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa arus globalisasi besar sekali pengaruhnya terhadap pendekatan 5ml I ill Pendidikan IPS, baik pendekatan akademis m. maupun pendekatan paedagogis. Dalam €p perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan IpS para pendidik -,1. .uN seyogianya memperhatikan globalisasi yang berkembang pesat baik secara akademis maupun paedagogis, apabila tidak selain pembelajaran kurang/tidak arn menarik juga akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran IpS yang diharapkan. -)\ Perubahan zaman sebagai dampak lan lve eri ,- - bih tan Ian rasi rng dari globalisasi tidak selalu positif, kenyataan tidak sedikit malah yang menimbulkan ekses negatif. Untuk itu dengan konsep, prinsip dan pendekatan PIPS yang tepat,para pendidik diharapkan Il\ dapat membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memilah_milah aru dampak positif dan negatif dari globalisasi ang tersebut. Sehingga akhimya mereka !en L.I rdja diharapkan d,apat memilih yang positif dan menggunakannya untuk kepentingan hidup tAITI dan kemuliaan umat manusia. sat. pembelajarannya. Hal ini penting, karena pembelajaran IpS berangkat dari konsep_ konsep yang berkembang dalam kehidupan manusia. Konsep, prinsip, dan pendekatan dalam pembelajnan IpS merupakan satu kesatuan. Untuk itu pembaharuan konsep dan prinsip Pendidikan IpS, juga menuntut pembaharuan dalam pendekatannya. Pendekatan ini meliputi pendekatan akademis yang merupakan pendekatan keilmuan dan pendekatan paedagogis sebagai cara pandang bagaimana ilmu itu disampaikan kepada orang lain (peserta didik). Dengan mengadakan pembaharuan terhadap konsep, prinsip, dan pendekatan Pendidikan IPS sesuai dengan arus globalisasi dan perkembangan zarnan diharapkan pembelalaran IpS akan Iebih menarik dan bermakna, sehingga dapat menunJang pembelajaran - l ^1 XIgI gan lt\ ilfli Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut. Arus globalisasi yang bergerak begitu cepat kan segala segi kehidupan manusia termasuk rbal juga ke bidang pendidikan. Salah :ka-r H Djahiri, dan teknologi masuk ke saru bidang pendidikan yang dirambah oleh arus globalisasi adalah pendidikan IpS. Agar pembelajaran IpS dapat sesuai dengan perkembangan zamafi. maka perlu ada pembaharuan terhadap konsep-konsep A.K. (1978). Pengajaran Studi Sosial/IPS. Bandung: LpppIPS; sebagai dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan ela-. yang densan PUSTAKA RUJUKAN PENUTUP ISeF ,ilan IPS sesuai tujuan diharapkan. )ara han pencapaian Lie, FKIS-IKIP Bandung. L. (2002)- Cooperative Learning. Iakarta: Grasindo. Merry M Merryfield, Jarchow, Elaine, and Pickerr Sarah, (lgg7), Preparing Teacher to Global Perspectives: A Handbook for Teacher Educators, Calipornia: Corwin press,Inc. Naisbit, J. Dan Aburdene, P. Megatrends 2000. (1990). Jakarta: Binarupa Aksara. Sornantri, N. (2001). Menggagas P embaharuan P endidikan IPS. Bandung: Remaj a Rosdakarya. Sumaatmadja, N. (1998). Manusia dalam Kontel<s Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta. Sumaatmadja, N. Dan Wihardi, K. (2000). Perspehif Global. Jakarta: Universitas Terbuka. Tilaar, H.A.R. (T999). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaj a Rosdakarya. R. (2002). Sejarah di ,,...r",r.Lfmadja, Bandung: Pendidikan Indonesia. Flistoria Utama Press. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikon Unriang Undang Nasional. Jakarta: Sinar Grafika"