sosrAl, (PrPS) - ePrints Sriwijaya University

advertisement
ABSTRAK
Arus globalisasi yang bergerak begitu
cepat sebagai dampak kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama
teknologi komunikasi, membawa pengaruh
multidimensional dalam berbagai bidang
kehidupan termasuk dalam
bidang
pendidikan. Salah satu bidang pendidikan
yang terpengaruh arus globalisasi adalah
Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
(PIPS). Agar pembelajaran IpS dapat
sesuai dengan perkembangan zaman, maka
PEI{GARUI{
GLOBALISASI
TERHADAP
PEI{DIDIKAN
ILMU
$}EI{GETAHUAI{
sosrAl,
(PrPS)
perlu ada pembaharuan terhadap konseppembelajarilnnya. Hal ini penting,
fonsep
karena pembelajaran IpS berangkat dari
konsep-konsep yang berkembang dalam
kehidupan manusia. Konsep, prinsip, dan
pendekatan dalam pembelajaran IpS
merupakan safu kesatuan. Unhrk itu
pembaharuan konsep, pririsip, dan
pendekatan pembelajaran pendidikan IpS
perlu dilakukan. Dengan admya
pembaharuan terhadap konsep, prinsip,
dan pendekatan Pendidikan IpS sesuai
dengan arus globalisasi dan perkembangan
zarnan diharapkan pembelajaran IpS akan
lebih menarik dan bermakna, sehingga
tujuan pembelajaran IpS dapat dicapai
sesuai dengan yang diharapkan.
KATA-KATA KUNCI:
Globalisasi,
Pendidikan IPS, Konsep pembelajaran,
Multidimensional
RISWAN JAENUDIN
Dosen Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Sriwijaya
PENDAIIULUAN
Perubahan zaman yang bergerak
begitu cepat sebagai akibat dari kekuatankekuatan yang merubah dunia membawa
pengaruh yang sangat kuat bagi kehidupan
manusia. Manusia tidak dapat menghindar
dari perubahan, karena perubahan itu abadi
sepanjang masa. Samuel p. Hurtington
(dalam Tilaar, 1g9g) menyatakan ada dua
kekuatan utama yang mengubah dunia
yaitli proses demokratisasi serta kemajuan
teknologi komunikasi dan dunia yang
terbuka. Bagi kita perubahan zafiran harus
disikapi secara arif dan bijaksana. Apabila
kita dapat menyikapi perubahan mmarr
dengan tepat, maka perubahan tersebut
mempersiapkan
dapat bermanfaat bagi
kehidupannya,
arus globalisasi. Derasnya arus globalisasi
sebaliknya apabila salah dalam
menyikapinya, maka kita akan terlindas
menuntut kita untuk memahami perspektif
global. Menurut Nursid Sumaatmadja dan
oleh derasnya kemajuan zarnan-
Kuswaya Wihardi (1999:14), menyatakan
Pendidikan sebagai salah satu
ujung tombak pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memegang
peranan yang sangat penting dalam
membimbing dan mengarahkan peserta
didik agar dapat menyikapi perubahan
zaman dengan tepat. Untuk itu dalam
kegiatan pembelajamn, pata pendidik
bahwa Perspeklif global adalah suatu cara
Tuntutan kehidupan global, dengan
karakleristiknya yang majemuk dan
semakin tingginya ketergantungan antar
negara yang mengaburkan batas-batas
negara mendorong kita
untuk
diri dalam mengantisipasi
pandang atau cara berpikir terhadap suatu
masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut
pandang global, yaitu dari sisi kepentingan
I
dunia atau internasional. Oleh karena itu.
a
sikap dan perbuatan kita juga diarahkan
untuk kepentingan global. Berdasarkan
pendapat tersebut, jelas bahwa pola pikir
harus mengembangkan pola pembelajaran
dan pola tindak kita harus diarahkan untuk
yang memungkinkan para peserta didik
dapat mengantisipasi dampak kemajuan
kepentingan global. Hal
ilmu pengetahuan dan teknologi.
mart.abat manusia. Apabila kita tidak dapat
ini
diperuntukan
bagi ketinggian dan kemuliaan harkat dan
Derasnya arus globalisasi sebagai
mengarahkan pikiran dan tindakan kearah
dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan
kepentingan dunia atau intemasional kita
teknologi,
membawa
pengaruh
:
akan terlindas oleh derasnva arus
multidimensional dalam berbagai bidang
globalisasi.
kehidupan termasuk dalam bidang
pendidikan. Salah satu bidang pendidikan
Era globalisasi yang ditandai oleh
adanya persaingan yang semakin tajam.
yang terpengaruh arus globalisasi adalah
arus deras dari informasi dan komunikasi.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(PIPS). Dalam tulisan ini saya akan
mengungkapkan tentang globalisasi
serta keterbukaan merupakan salah satu
pendorongny4 yang apabila kita tidak
mengikuti dengan seksama
akan
-il
F-L
kehidupan, globalisasi pendidikan, dan
bagarmarra pengaruh globalisasi terhadap
konsep, prinsip, dan pendekatan dalam
menyebabkan
Pendidikan IPS.
manusia di bumi ini di-inkorporasikan atau
\1t?
dimasukkan ke dalam masyarakat dunia
bel
yang tunggal, yaitu masyarakat global.
k(
GLOBALISASI KEHIDUPAN
,78
ketertinggalan.
Ketertinggalan ini disebabkan juga karena
globalisasi- merupakan proses
di
:lt.I
mana
dengan
. dan
r antar
s-batas
untuk
tisipasi
ralisasi
'spektif
lja
dan
;atakan
rru Cara
p suatu
:i sudut
ntingan
yang tunggal, yaitu masyarakat giobal.
Kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah
terpencil. Sebagaimana
dikemukakan oleh Nursid Sumaatmadja
satu bagian dunia menjadi konsekuensi
(2000:133), yaitu bahwa: .. Dalam suasana
yang signifikan bagi individu
kehidupan yang makin terbuka, yang
muka bumi ini.
menembus berbagai batas, harus menjadi
perhitungan dan citra kita bersama sebagai
atau
masyarckat di daerah lairnya yang jauh di
Selain itu, globalisasi
jrrga
melahirkan masyarakat terbuka, yang
memberikan nilai kepada individu, kepada
hak dan kewajiban sehingga semua
manusia mempunyai kesempatan yang
sama untuk mengembangkan potensinya
dan menyumbangkan kemampuann y a bagi
kemajuan bangsa. Dalam mengembangkan
kat dan
perspektif global atau wawasan global
sebagai suafu kemampuan, kita harus
memperhatikan fenomena-fenomena dan
isn-isu yang ada dalam konteks global. Ke
dalam fenomena global meliputi aspekaspek lingkungan hidup, sosial, budaya,
ekonomi dan politik. Sedangkan isu-isu
k
global menyangkut kependudukan, hak
:na itu,
rahkan
asarkan
la pikir
n untuk
rntukan
dapat
pedalaman atau
warga negara Indonesia" bahwa tidak
semua bagian dari Tanah Air Indonesia ini
telah ditembus oleh suasana global. Di
wilayah Nusantara yang terpencil,
jangankan fenomena global yang mereka
alami, suasana dan kebijakan nasional pun
belum menyenhrh sepenuhnya. Di
wilayah-wilayah yang demikian terpencil
itu, suasana keterbelakangan masih
menjadi ciri kehidupan setempat yang
merupakan fenomena yang sangat
kontradilrtif dengan srulsana globat
village".
Dari kenyataan
dikemukakan
di
sebagaimana
atas, maka kesenjangan
antara penduduk yang berada di daerah
pedalaman atau terpencil dengan penduduk
yang berada di perkotaan akan semakin
AruS
rakyat menentukan pemerintahan sendiri,
pembangunan, hak asasi manusia, migrasi
penduduk (emigrasi, imigrasi, pengungsi),
iai oleh
pemilikan bersama secara global,
lingkungan dan sumber daya alam,
L tajam,
persebaran kemakmuran, teknologi,
yang timbul akibat dari
tersebut.
satu
informasi, sumber daya, dan jalan masuk
ke pasar, kelaparan dan bahan pangan,
tidak
kesejahteraan dan perdamaian, prasangka
akan
nggalan.
dan diskriminasi. Dengan demikian jelas,
bahwa hampir semua segi kehidupan umat
l
karena
manusia masuk
dalam fenomena-
GLOBALISASI PENDIDIKAN
Perspektif global sebagai suatu
kemampuan yang harus kita miliki, tidak
akan lahir dan terjadi begitu saja tanpa
I
mana
fenomena dan isu-isu globat. Tetapi perlu
upaya. Oleh karena itu, diperlukan proses
kearah
nal kita
I
unikasi,
ah
a
kan atau
lt
dunia
global.
ke
jauh dan tajam. Untuk itu para pembuat
kebijakan harus dapat mengantisipasi atau
paling tidak meminimalisir berbagai ekses
kesenjangan
kita sadari bahwa ams globalisasi ini
belum menyenfuh semrut tatarart
untuk mengembangkan dan membinanya,
terutama bagi generasi muda yang akan
kehidupan manusia, terutama
menjadi sumber daya manusia (SD}O
di
rvilavah
tn
suatu wawasan, dalam hal ini wawasan
global atau perspektif global di mulai dari
dewasa. Selanjutnl'4 yang menjadi pokok
dalam belajar itu adalah merasakan,
pengamatan dan penghayatan pada tingkat
lokal. Fenomena, peristiwa dan masalah
mengerti yang kemudian menghayafi dan
yang te4adi secara lokal
di sekitar tempat
tinggal, diamati serta
diperhatikan,
sehingga akan terbina wawasan lokal atau
perspektif lokal. Wawasan lokal sebagai
suatu kemampuan, akan menjadi dasar
pendorong mengembangkan wawasan
regional atau perspektifregional pada diri
masing-masing.
Perspektif regional sebagai suatu
kemampuan yang harus kita miliki, tidak
dapat melekat pada
diri
masing-masing
begitu saja, melainkan harus melalui
latihan kepedulian dan kesengajaan' Di
sini let:*_ kedudukan
Pendidikan,
khususnya pendidikan global' Memrut
Becker dan Anderson (dalam Nursid
Sumaatmadja, 2000:141), "Pendidikan
global merupakan upaya menghasilkan
atau menciptakan sistem pendidikan yang
melibatkan anak-anak, pemuda dan orang
dewasa melalrukan dua hal' Pertoma'
peserta didik belajar merasakan dan
mengerti bahwa dunia in sebagai sistem
tunggal serta sistem global yang lengkap;
Kedu.a, peseria didik belajar melihat
dirinya sendiri sebagai peserta (komponen)
dar_
sistem dunia dan mengerti tentang manfaat
serta pengorbanan' hak dan kewajiban
sejalan dengan keikutsertaanYa'
Dalam konseP Pendidikan global di
atas, tekanannya kepada proses belajar
yang dilakukan oleh manusia secara utuh'
artinya oleh semua jenjang usia mulai dari
masa kanak kanak, Pemuda
samPai
menyadari bahu'a dunia ini merupakan
safu kesatuan sistem yang secara global
lengkap, tempat keberadaan diri manusia
masing-masing. Melalui pendidikan global
peserta didik belajar melihat, menghayati
dirinya sebagai partisipan dalam sistem
dunia, dan memahami
kedudukannYa
dunia yang memiliki
hak serta kewajiban yang meliputi juga
sebagai" komponen
mampu mengambil manfaat atau
keuntungan dan Pengorbanan atau
mengambil resiko dad padanya" Oleh
itu sistem pendidikaq yang tidak
sejalan dengan laju Perkembangan
masyarakat global perlu ditata ulang'
Mentrrut H.A.R. Tilaar (1999:1'47)
karena
menyatakan bahwa "sistem pendidikan di
seluruh dunia perlu ditemukan kembali
(reinventing) yaitu pendidikan yang dapat
mempersiapkan manusia-manusia yang
mempunyai identitas dalam masyarakat
lokalnya dan sekaligus mempunyai visi
global untuk membangun dunia bersama"'
Hal ini karena umat manusia hanYa
mempunyai satu planet tempat dia hidup
ialah planet bumi. Oleh sebab itu'
kelangsungan hidup manusia
di planet ini
haruslah menjadi tanggung jawab bersama
untuk melestarikannYaBagi bangsa Indonesia kesadaran
akan pentingnnya pendidikan global secara
yuridis tercantum dalam UU No' 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), Yaitu:
ilI
I
1" Pasal 36 (3),
kurikulum disusun sesllai
dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik
'k
n
1tr1
Indonesia dengan memperhatikan:
1Li
dinamika perkemban gan global (butir
i).
-1
ia
,'l
I
2" Pendidikan nasional mempunyai visi
terwujudnya sistem pendidikan sebagai
rri
prxtata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan
rm
ki
semua Warga Negara
g3
berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu proaktif
qll
menjawab tantangan
Indonesia
zarnan
yang
selalu berubah (penjelasan umum [fU
Sisdiknas).
eh
3k
3.
Dengan visi pendidikan tersebut.
pendidikan nasional mempunyai misi
sebagai berikut (misi
ke_4):
meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan,
pengalaman,
keterampilan,
sikap, dan
nilai
berdasarkan standar nasional dan
global (penjelasan umum UU
Sisdiknas).
-1,.JUr
inr
PENGARUH
GLOBALISASI
TERIIADAP PENDIDIKAN IPS
Sebagaimana telah dibahas dalam
bagian sebelumny4 bahwa globalisasi
lle:,
dunia merambah ke segala segi kehidupan
laii
manusia termasuk bidang pendidikan.
Salah satu bidang pendidikan y.ang
fr.,:-
dirambah arus globalisasi yaitu pendidikan
IPS.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Konsep
dan Prinsip pendidikan fpS
Menurut Numan Somantri (2001)
terdapat sepuluh hal yang dianggap
sebagar ciri-ciri pembaharaan dalam
Pendidikan IpS, yaitu: (a) bahan pelajaran
lebih banyak memperhatikan kebuhrhan
dan minat pelajar; (b) bahan pelajaran
Iebih banyak memperhatikan masalah_
masalah sosial; (c) bahan pelajaran lebih
banyak memperhatikan keterampilan
berpikir, khususnya
keterampilan
(d) bahan pelajaran lebih
memberikan perhatian terhadap
menyelidiki;
pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan
alam sekitar; (e) kegiatan_kegiatan dasar
manusia dapat dicerminkan dalam program
studi; (D organisasi kurikulumnya
bervariasi, mulai dari pengorganisasian
yang "integrated, correlated dan
sparated", (g) susunan bahan pelajaran
bervariasi mulai dari
pendekatan
kewargane garaan, fungsional, humanistik
dan struktural; (h) kelas
pelajaran
Pendidikan IpS dikembangkan menjadi
laboratorium demokrasi; (i) evaluasinya
bukan hanya memperhatikan aspek
kognitif, afektit dan psikomotorik.
melainkan mencoba mengembangkan De
(Democratic euotient) dan Ce
(citizenship Quotient); 6) unsur_unsur
sosiologis, antropologis dan pengetahuan
sosial lainnya memperkaya program studi,
demikian pula unsur-unsur sains,
teknologi, matematika dan agama ikut
memperkaya bahan pelajaran.
Berdasarkan pendapat
di
semua pihak yang terlibat
I
atas
dalam
pendidikan IPS terutarna para akademisi
menjadi landasan Pendidikan IPS. Salah
dan praktisi harus berupaya mengadakan
satu prinsip atau dalil PIPS menyatakan
pembaharuan dalam pendidikan IPS sesuai
bahwa "yang abadi di dunia
dengan kewenangan dan kemampuan
masing-masing. Sehingga akhimya
perubahan". Ini membawa konsekuensi
bahwa dalam perencanaan pelaksanaan,
dan pengembangan kurikulum Pendidikan
IPS, masalah perubahan harus menjadi
pertimbangan utama, baik perubahan
dalam konteks lokal, nasional, regional
maupun global. Oleh karena itu dalam
menghadapi dan menyikapi pengaruh
globalisasi terhadap konsep dan prinsip
PIPS hendaknya kita berpijak pada jatidiri
diharapkan konsep-konsep Pendidikan IPS
dapat adaptif dengan arus globalisasi. Hal
ini
penting karena pembelajaran IPS
berangkat dari konsep-konsep yang
berkembang dalam kehidupan manusia.
Konsep-konsep yang menjadi
konsep kunci dalam
pembelajaran
IPS adalah: (l) Sejarah,
meliputi perubahan, kontinuitas,
Pendidikan
ini hanyalah
PIPS sebagaimana dikemukakan
oleh
kepercayaan,
Numan Somantri (2001:207), yaitu: (1)
adanya hubungan interdisipliner dan atau
transdisipliner antara disiplin ilmu-ilmu
pendidikan dan ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, bahkan dengan ilmu,
teknologi, seni, dan agam4 (2) hubungan
kekuasaan, negara, keadilan, demokrasi,
antara disiplin itu disebabkan adanya
kebutuhan dan kegunaan yaitu untuk
dan hak azasi manusia, (5) Sosiologi,
kepentingan pendidikan sebagai "advance
meliputi masyarakat, peranan, stratifikasi,
nilai, kaidah, dan konflik, (6) Ekonomi,
meliputi produksi, distribusi, konsumsi,
lcnowledge", (3) proses pendekatan
antardisipliner merupakan seleksi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora
untuk tujuan pendidikan, (4) bahan
pendidikan diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
nasionalisme, kolonialisme, imperialisme,
dan revolusi, @ Geografi, meliputi
ruang/spasial, lokasi, jarak, wilayah,
lingkungan, dan pola ruang, (3)
Antropologi, meliputi kebudayaan, tradisi,
ritual, kekeluargaan, dan
akulturasi, (4) Politik, meliputi otoritas,
penawaran, permintaan, dan kelangkaan
(Rochiati Wiriaatmadj
a 2002:3 00).
Dari konsep-konsep di atas perlu
dikembangkan atau ditambah dengan
konsep baru yang berkembang dalam
kehidupan manusia sebagai akibat dari
globalisasi- Contoh konsep reformasi
untuk kajian bidang politik atau konsep
pendidikan.
Dengan berpegang padajatidiri IPS
diharapkan terbentuk/terwujud kurikulum
Pendidikan IPS yang selalu akrual sesuai
dengan perkembangarr zaman tanpa harus
posar bebas untuk kajian bidang ekonomi.
kehilangan
jatidirinya.
Selain berdampak pada konsep
Pendidikan IPS, arus globalisasi jnga
berpengaruh terhadap prinsip yang
pelaksanaanya
akan lebih
Dalarn
bermakna
apabila terjalin koordinasi dan sinkronisasi
antma para akademisi
di LPTK
dengan
5ml
I
paft praktisi
il
an
T
ah
j
^ - r
tj-\
pendidikan di tingkat
persekolahan. Tujuannya adalah agar
pembelajaran IpS dapat disajikan secara
komprehensif dan menyentuh masalah_
masalah sosial, dengan tidak mengabaikan
_an
t;
-aul
Ian
n3l
arn
cara berpikir ilmiah dan ruang lingkup
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Pengaruh Globalisasi Terhadap
Pendekatan Pendidikan IpS
Pendekatan merupakan
ruh
iin
sudah direncanakan untuk
iin
tujuan yang diharapkan. Dalam kegiatan
leh
11)
pembelajaran pendekatan diartikan sebagai
cara pandang dalam menyampaikan bahan
rtaU
yang telah direncanakan untuk mencapai
mu
tujuan belajar.
mencapai
Dalam bidang pendidikan
disiplin ihnu sosial. Jadi dalam pendekatan
struktural bahan.bahan pelajaran diambil
dari berbagai disiplin
secara sistematis menurut salah satu
struktur disiplin ilmu sosial. Selain harus
secara
Pendekatan-pendekatan yang
dipergunakan dalam menentukan/memilih/
mengembangkan program maupun metode
pembelajaran IPS menurut Kqsasih Djahiri
(1978:4-5) bertumpu pada pendekatan_
pendekatan sebagai berikut: (1) siswa
diperhatikan/diutamakan
nla
kemasyarakatan
IruK
merupakan cara pandang keilmuan tentang
t'tce
apa ilmu itu dan bagaimana cara
dari
iora
han
mendapatkannya. Pendekatan paedagogis
merupakan cara pandang bagaimana ilmu
itu disampaikan kepada orang lain (peserta
didik).
luan
Dalam Pendidikan IpS pendekatan
akademis merupakan suatu kemampuan
IPS
mutlak yang harus dimiliki oleh para
pendidik, tanpa itu ia tidak memiliki
Lkan
sual
kelayakan sebagai pendidik. Salah satu
pendekatan yang termasuk ke dalam
AIUS
pendekatan akademis adalah pendekatan
Llum
rlanl
-l--^
1-t\ l l.:
isa-s:
Dgan
ffi
struktural. Pendekatan struktural bertitik
tolak dari disiptin ilmu- Walaupun bahanbahan pelajaran diambil dari berbagai
macam disiplin, tetapi seluruh bahan itu
sedangkan
kepada orang lain (peserta didik).
paedagogis. Pendekatan
rtan
harus
pendekatan paedagogis merupakan cara
pandang bagaimana ilmu itu disampaikan
gan
akademis
itu juga
esensial untuk disajikan,
umum ada dua macam pendekatan yaitu
pendekatan akademis dan pendekatan
TIU.
ilmu yang disusun
sistematis bahan-bahan
cara
pandang dalam melakukan sesuatu yang
dan
terlebih dahulu harus disusun secara
sistematis menurut salah satu struktur
sentris, dimana faktor siswa
sanqat
(2)
:
sentris
(community
oriented), dimana masalah kehidupan riil
dan kemasyarakatan dijadikan sumber dan
bahan serta tempat belajar; (3) ekosistem,
artinya faktor lingkungan
diperhitungkan
turut
dan dimanfaatkan;
(4)
bersifat komprehensif dan rntegrated
(integratif); (5) menggunakan teknik
inkuiri (inkuiry) dan bentuk student active
learning (siswa belajar dengan aktif)
sebagai media proses belajar utama.
Banyak pendekatan
paedagogis
yang sering digunakan
dalam
pembelajaran sesuai dengan karakter mata
pelajaran masing-masing.
Adapun
yang sesuai
pendidikan IpS di
pendekatan-pendekatan
dengan karakter
antaranya sebagai berikut: (1) pendekatan
konsep, pendekatan ini
pendekatan
merupakan
bermakna
dengan
memprediksi- menerapkari. merencanakan
penelitian dan
menglomunikasikan"
menghubung antar konsep sehingga lebih
Karena hampir seiuruh
bermakna. Pendekatan konseP ini
pembelajaran IPS dapat disajikan dengan
digunakan untuk
meningkatkan
menggunakan pendekatan keterampilan
pemahaman siswa. Apabila siswa betul-
proses, (5) Pendekatan model cooperative
betul memahami suatu konsep ia akan
menerapkannya pada situasi baru, (2)
learning, pendekatan ini
Pendekatan pemecahan
masalah,
bekerja sama dengan sesama siswa dalam
pemecahan masalah merupakan proses
tugas-tugas yang terstruktur. Dalam sistem
yang
mengharuskan siswa untuk
menemukan suatu generalisasi dari
ini guru bertindak sebagai fasilitator.
konsep-konsep yang telah dipelajari,
kemudian menerapkan untuk pemecahan
masalah yang dihadapi, (3) Pendekatan
model cooperative learning perlu lebih
pembelajaran, karena: "Seiring dengan
lingkungan, dalam
proses globalisasi, terjadi,transformasi
pendekatan
menggunakan
ini harus diperhatikan
bahwa
kesempatan kepada peserta
Menurut Anita
konsep
memberi
didik untuk
Lie
(2002:12),
I
sering digunakan dalam
kegiatan
sosial, ekonomi, demografi
dan
yang
matei pelajann hendaknya mempunyai
mengharuskan sekolah
hubungan erat dengan kehidupan sehari-
hari sehingga lebih konkrit, mudah
tinggi untuk lebih menyiapkan anak didik
dengan keterampilan-keterampilan baru
dipahami dan mengetahui manfaatnya, (4)
untuk bisa berpartisipasi dalam dunia yang
Pendekatan keterampilan
berubah dan berkembang
proses?
perguruan
pesat.
merupakan pendekatan yang dipakai dalam
Selanjutnya menurut Nursid Sumaatmadja
proses pembelajaran yang menekankan
dan Kuswaya Wihardi (1999:61) dalam
pembelajaran di era globalisasi ini para
pendidik dapat melakukan pilihan-pilihan
sebagai berikut: (1) Merencanakan model
pada pengembangan keteramPilan
memperoleh
pengetahuan
dan
mengkomunikasikan hasil belajamya.
Prinsip pendekatan keterampilan proses
pembelajaran perspektif global dengan
adalah: (a) Siswa lebih banyak terlibat
dengan apa yang dipelajari, (b) Siswa lebih
orientasi masalah yang kontroversial; (2
banyak menghayati apa yang dipelajari, (c)
perspektif global dengan pemetaan konsep
Siswa lebih banyak merasakan
dan
(concept mapping); dan (3) Merencanakan
menemukan apa yang dipelajari. Dengan
model pembelajaran perspektif globai
demikian guru IPS hendaknya mamPu
menggali potensi-potensi yang ada pada
diri siswa melalui proses pembelajaran
dengan mengembangkan keterampilan
mengamati, mengklarifikasi, interpretasi,
dengan pengembangan
Merencanakan
model
t
pembelajaran
keterampilan
sosial.
Berdasarkan uraian
di
atas, jelas
bahwa arus globalisasi besar sekali
pengaruhnya terhadap pendekatan
5ml
I
ill
Pendidikan IPS, baik pendekatan akademis
m.
maupun pendekatan paedagogis. Dalam
€p
perencanaan
pembelajaran
dan
pelaksanaan
IpS para
pendidik
-,1.
.uN
seyogianya memperhatikan globalisasi
yang berkembang pesat baik secara
akademis maupun paedagogis, apabila
tidak selain pembelajaran kurang/tidak
arn
menarik juga akan
menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran IpS yang
diharapkan.
-)\
Perubahan zaman sebagai dampak
lan
lve
eri
,-
-
bih
tan
Ian
rasi
rng
dari
globalisasi tidak selalu positif,
kenyataan tidak sedikit malah yang
menimbulkan ekses negatif. Untuk itu
dengan konsep, prinsip dan pendekatan
PIPS yang tepat,para pendidik diharapkan
Il\
dapat membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk dapat memilah_milah
aru
dampak positif dan negatif dari globalisasi
ang
tersebut. Sehingga akhimya mereka
!en
L.I
rdja
diharapkan d,apat memilih yang positif dan
menggunakannya untuk kepentingan hidup
tAITI
dan kemuliaan umat manusia.
sat.
pembelajarannya. Hal ini penting, karena
pembelajaran IpS berangkat dari konsep_
konsep yang berkembang dalam kehidupan
manusia. Konsep, prinsip, dan pendekatan
dalam pembelajnan IpS merupakan satu
kesatuan. Untuk itu pembaharuan konsep
dan prinsip Pendidikan IpS, juga menuntut
pembaharuan dalam pendekatannya.
Pendekatan ini meliputi pendekatan
akademis yang merupakan pendekatan
keilmuan dan pendekatan paedagogis
sebagai cara pandang bagaimana ilmu itu
disampaikan kepada orang lain (peserta
didik). Dengan mengadakan pembaharuan
terhadap konsep, prinsip, dan pendekatan
Pendidikan IPS sesuai dengan arus
globalisasi dan perkembangan zarnan
diharapkan pembelalaran IpS akan Iebih
menarik dan bermakna, sehingga dapat
menunJang
pembelajaran
- l ^1
XIgI
gan
lt\
ilfli
Berdasarkan uraian
di
atas dapat
diambil kesimpulan, sebagai berikut. Arus
globalisasi yang bergerak begitu cepat
kan
segala segi kehidupan manusia termasuk
rbal
juga ke bidang pendidikan. Salah
:ka-r
H
Djahiri,
dan teknologi masuk ke
saru
bidang pendidikan yang dirambah oleh
arus globalisasi adalah pendidikan IpS.
Agar pembelajaran IpS dapat sesuai
dengan perkembangan zamafi. maka perlu
ada pembaharuan terhadap konsep-konsep
A.K. (1978). Pengajaran
Studi
Sosial/IPS. Bandung: LpppIPS;
sebagai dampak dari perkembangan ilmu
pengetahuan
ela-.
yang
densan
PUSTAKA RUJUKAN
PENUTUP
ISeF
,ilan
IPS sesuai
tujuan
diharapkan.
)ara
han
pencapaian
Lie,
FKIS-IKIP Bandung.
L. (2002)- Cooperative Learning.
Iakarta: Grasindo.
Merry M Merryfield, Jarchow, Elaine, and
Pickerr Sarah, (lgg7),
Preparing Teacher to Global
Perspectives: A Handbook for
Teacher Educators, Calipornia:
Corwin press,Inc.
Naisbit,
J. Dan Aburdene, P.
Megatrends 2000.
(1990).
Jakarta:
Binarupa Aksara.
Sornantri, N.
(2001).
Menggagas
P embaharuan P endidikan IPS.
Bandung: Remaj a Rosdakarya.
Sumaatmadja, N. (1998). Manusia dalam
Kontel<s Sosial Budaya dan
Lingkungan Hidup. Bandung:
Alfabeta.
Sumaatmadja, N. Dan Wihardi, K. (2000).
Perspehif Global. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tilaar,
H.A.R. (T999). Pendidikan,
Kebudayaan, dan Masyarakat
Madani Indonesia.
Bandung: Remaj a Rosdakarya.
R. (2002).
Sejarah di
,,...r",r.Lfmadja,
Bandung:
Pendidikan
Indonesia.
Flistoria Utama
Press.
No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikon
Unriang Undang
Nasional. Jakarta:
Sinar Grafika"
Download