Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

advertisement
Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal
Drh. Dini Andayani, M.Si
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
Jalan Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan – 12540
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah.lahan yang
digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi
Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan,
hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.
Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah
penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar,
Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang
digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.





Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan
tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam
semen.
Cara Awal Pengisian Air dan Bibit
1. Konstruksi kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam
terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal
dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh
benih ikan.Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari,
kolam diisi dengan air hingga 20 cm.
Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses
pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa.Air yang
telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau
pepaya.Tujuannya agar air berwarna hijau.air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena
penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.
2. Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :




Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
Gesit, Agresif Dan cerah;
Ukuran Terlihat Sama Rata;
Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x
1m.jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita
akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera
dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman
yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya.
Langkah-langkah sebagai berikut :





Siapkan Bak / Ember;
Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan
penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di
pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam
terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari
kondisi air relatip stabil.
Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir
berukuran 9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan
makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan
ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama
dengan
tujuan
untuk
memisahkan
ikan
yang
sudah
di
lakukan
sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil
sortir lebih kecil dari kolam budidaya.karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke
kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk
ikan yang besar.
4. Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air
kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80
cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik
untuk ikan lele.Lele tidak suka air jernih.
Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas.
Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan
menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng
gondok.Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung
dalam air kolam.tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm
(bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan Air
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih.Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya.pakan
alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga
didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut.Fungsi ini berguna untuk meraba
makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak
bergantung pada oksigen terlarut dalam air.Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat
bertahan hidup air berlumpur tersebut.
Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam
kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan
penyakit.sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas
sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu
harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1
karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 1016%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis
penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan
amonia beracun.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume
produksi.maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang
berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar
yang masuk ke kolam dan makan benih lele.Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang
banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
9. Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir
dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per
kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.
Sumber : dari berbagai sumber
Download