1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada zaman yang modern ini, negara-negara masuk kepada era globalisasi
dimana banyak sekali perusahaan-perusahaan saling berinteraksi untuk melakukan
perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah interaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu penduduk di suatu negara dengan penduduk di negara lain atas
adanya kesepakatan bersama. Perdagangan internasional dilakukan karena tidak
semua negara memiliki sumber daya yang mereka butuhkan, memperoleh
keuntungan dari spesifikasi, memperluas pangsa pasar, dan mentransfer teknologi
modern. Perdagangan internasional dapat dilakukan dengan cara melakukan ekspor
maupun impor barang. Ekspor yang dilakukan oleh Indonesia dibagi menjadi dua
sektor yaitu sektor
migas dan non migas. Berikut ini data ekspor Indonesia
berdasarkan sektor dapat dilihat pada Gambar 1.1 :
Gambar 1. 1 Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor
Sumber: Tim Pengelola Website Kemenperin, 2015
Ekspor non migas yang dilakukan oleh Indonesia diantaranya adalah scrap
besi dan scrap logam non besi. Perusahaan PT. Hokseng Jayaperkasa adalah
perusahaan ekspor yang bergerak dalam bidang perdagangan scrap besi dan scrap
logam non besi. Perusahaan ini berusaha untuk dapat bersaing dan bertahan dalam
bisnis tersebut. Dibutuhkan dukungan sumber daya manusia yang memadai dan
1
2
berkualitas karena hal itu merupakan aset penting bagi perusahaan. Peran sumber
daya manusia sangat penting untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Perusahaan
membutuhkan karyawan yang berkualitas tinggi, karyawan yang memiliki loyalitas
yang tinggi, dan karyawan yang mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Semakin baik kinerja karyawan di dalam sebuah perusahaan, maka semakin tinggi
pula profit yang akan didapatkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan yang
mengetahui dan mengembangkan faktor-faktor apa saja yang mampu untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada
ekonomi (Wibowo, 2014). Penelitian (Z, Sah, & J, 2010) menunjukkan bahwa sales
skill mempengaruhi kinerja karyawan. Berikut pada Gambar 1.2 adalah data
penjualan PT. Hokseng Jayaperkasa selama tahun 2012 sampai bulan Agustus 2015:
Gambar 1. 2 Data Penjualan PT. Hokseng Jayaperkasa
Sumber: database PT. Hokseng Jayaperkasa
Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa penjualan PT. Hokseng
Jayaperkasa terjadi penurunan.
Hal ini mengidentifikasikan bahwa telah terjadi
penurunan kinerja karyawan PT. Hokseng Jayaperkasa. Seharusnya penjualan pada
tahun 2015 dapat meningkat. Berikut pada gambar 1.3 menunjukkan adanya
peningkatan ekspor besi, baja, dan tembaga Indonesia:
3
Gambar 1. 3 Data Penjualan PT. Hokseng Jayaperkasa
Sumber: Tim Pengelola Website Kemenperin, 2015
Diperlukan cara-cara untuk meningkatkan kembali kinerja karyawan yang
menurun. Kinerja karyawan dapat meningkat apabila karyawan itu sendiri merasa
puas dan nyaman terhadap kerja mereka. Karyawan mendapatkan kepuasan kerja
diantaranya karena pekerjaan yang mereka kerjakan sesuai dengan kemampuan
mereka.
Kepuasan kerja adalah bagaimana karyawan merasakan dirinya atas
pekerjaan mereka. Maksudnya adalah keadaan dimana para karyawan merasa puas
terhadap pekerjaan mereka. Karyawan membutuhkan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya, pemimpin yang mampu memberikan motivasi kerja, serta
lingkungan kerja yang nyaman dan aman.
Motivasi kerja merupakan suatu elemen yang penting untuk mencapai
kepuasan kerja karyawan. Motivasi merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat
upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi kebutuhan individual (Sedarmayanti, 2014). Pengertian motivasi
adalah pemberian gerakan hati terhadap seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan. Salah satu faktor pengukur kinerja karyawan adalah dari
tingkat absensi mereka. Dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan absensi karyawan
dari hari ke hari. Sehingga dapat diasumsikan bahwa telah terjadi penurunan
motivasi kerja karyawan PT. Hokseng Jayaperkasa selama periode kerja tahun 2012
4
sampai tahun 2015. Berikut pada Gambar 1.4 adalah data absensi PT. Hokseng
Jayaperkasa :
Gambar 1. 4 Data Absensi Karyawan PT. Hokseng Jayaperkasa
Sumber: database PT. Hokseng Jayaperkasa
Salah satu teori motivasi Maslow adalah Kebutuhan keamanan (Sutrisno,
2015). Kebutuhan keamanan adalah adalah kebutuhan terhadap rasa aman, jauh dari
bahaya dan terlindungi. Rasa aman adalah situasi dimana pekerja merasa aman dan
tidak takut terjadi sesuatu pada saat melakukan pekerjaan mereka. Lingkungan kerja
yang aman dapat meningkatkan kinerja karyawan. Keamanan berkaitan dengan
konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah pengawasa terhadap orang, mesin, material dan metode yang mencakup
lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cedera (Sedarmayanti, 2014) . Data
kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan PT. Hokseng Jayaperkasa meliputi
kecelakaan ringan, kecelakaan sedang, dan kecelakaan berat dapat kita lihat pada
Gambar 1.5 di bawah ini .
5
Gambar 1. 5 Jumlah Karyawan yang Mengalami Kecelakaan Kerja
Sumber: Data PT. Hokseng Jayaperkasa
Berdasarkan Gambar 1.5 di atas, diketahui bahwa kecelakaan karyawan dari
bulan ke bulan selama bulan Januari sampai Februari pada tahun 2015 mengalami
peningkatan. Kejadian ini merupakan pelajaran yang berharga untuk PT. Hokseng
Jayaperkasa. Dengan kecelakaan kerja yang sering dialami karyawan, maka
karyawan
akan
semakin
resah
.
Diperlukan
perhatian
khusus
terhadap
penanggulangan agar tidak terjadi kecelakaan kerja di dalam perusahaan.
Berdasarkan pemaparan di atas dan melihat pentingnya kepuasan kerja dan
kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan, maka dilakukan penelitian terhadap
perusahaan PT Hokseng Jayaperkasa dengan tema “PENGARUH MOTIVASI
KERJA,
KESELAMATAN
KEPUASAN
KERJA
DAN
DAN
KESEHATAN
DAMPAKNYA
KERJA
TERHADAP
TERHADAP
KINERJA
KARYAWAN PT. HOKSENG JAYAPERKASA.”
1.2
Ruang Lingkup
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah PT. Hokseng Jayaperkasa yang
beralamat di jalan Bintang Makmur BI E/5-6, Batam Kepulauan Riau. Objek dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Hokseng Jayaperkasa yang berjumlah 57
orang yang berkaitan dengan motivasi kerja, keselamatan dan kesehatan kerja,
kepuasan kerja, dan kinerja karyawan di dalam perusahaan tersebut.
6
1.3
Identifikasi Masalah
Dari masalah-masalah yang telah dijabarkan diatas, maka pertanyaan
pertanyaan dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa?
2. Bagaimana pengaruh langsung antara keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa?
3. Bagaimana pengaruh langsung antara motivasi terhadap kinerja
karyawan PT Hokseng Jayaperkasa?
4. Bagaimana pengaruh langsung antara keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa?
5. Bagaimana pengaruh langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan PT Hokseng Jayaperkasa?
6. Bagaimana pengaruh tidak langsung antara motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja PT Hokseng Jayaperkasa ?
7. Bagaimana pengaruh tidak langsung antara keselamatan kerja terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja PT Hokseng Jayaperkasa ?
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa.
2.
Untuk mengetahui pengaruh langsung antara keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Hokseng
Jayaperkasa.
3.
Untuk mengetahui pengaruh langsung antara motivasi terhadap
kinerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa.
4.
Untuk mengetahui pengaruh langsung antara keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa.
5.
Untuk mengetahui pengaruh langsung antara kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT Hokseng Jayaperkasa.
6.
Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja PT Hokseng
Jayaperkasa.
7
7.
Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara keselamatan kerja
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja PT Hokseng
Jayaperkasa.
1.4.2 Manfaat
1. Manfaat bagi peneliti adalah dengan penyusunan proposal ini,
peneliti menjadi lebih memahami cara untuk menjadi pemimpin
yang baik yang mampu memotivasi karyawannya sehingga kinerja
karyawan dapat meningkat.
2. Manfaat bagi perusahaan adalah perusahaan dapat mengetahui apa
saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Sehingga perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat untuk
membuat karyawan puas dengan pekerjaan mereka.
3. Manfaat bagi pembaca adalah pembaca dapat menjadikan penelitian
ini sebagai referensi kepada orang lain dan dapat memperluas
pengetahuan mengenai kinerja karyawan.
1.5
State of Art
Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan:
Penelitian yang dilakukan oleh (Mc, Ssekakubbo, Lwanga, & Ndiwalana,
2014) untuk mengetahui pengaruh dari faktor motivasi terhadap kepuasan kerja
karyawan di dalam sub sektor minyak di Uganda. Pembagian kuesioner dilakukan
dan dianalisis dengan menggunakan regresi. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi
intrinsik dan ekstrinsik secara positif mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
karyawan yang bekerja di sub sektor minyak di Uganda.
Penelitian kuantitatif yang dilakukan
(Yusuf, Eliyana, & Sari, 2012)
bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja,
kepuasan kerja karyawan, dan kinerja karyawan di bagian produksi PT. Mahakarya
Rotanindo yang terletak di Kota Gresik, Indonesia. Kuesioner dibagikan kepada 250
orang karyawan. Penelitian ini menggunakan Path Analysis. Penelitian ini
menunjukkan hasil berikut: Pertama, keselamatan dan kesehatan kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Kedua, kepuasan kerja karyawan
8
memiliki pengaruh intervensi yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Ketiga,
keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
karyawan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja, kepuasan kerja, dan kinerja
karyawan.
Penelitian kuantitatif yang dilakukan (Usop, Askanda, Kadtong, & Usop,
2013) bertujuan untuk menjelaskan hubungan kinerja karyawan dan kepuasan kerja
diantara guru-guru di kota Cotabato negara Filipina. Kuesioner dibagikan kepada 200
guru wanita yang berusia 31 tahun sampai 40 tahun. Peneliti menggunakan statistik
deskriptif, persentil, mean, standar deviasi, dan pearson product moment correlation
coefficient r untuk mengetahui korelasi antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Penelitian kuantitatif yang dilakukan (Funmilayo, 2014) bertujuan untuk
mengetahui pengaruh program kesehatan dan keselamatan terhadap kinerja
perusahaan manufaktur di Provinsi Barat, Kenya. Sampel di dalam penelitian ini
menggunakan semua perusahaan manufaktur di Kenya Barat. Data dari semua
perusahaan manufaktur dikumpulkan dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif
dan alat-alat statistik inferensial seperti korelasi Pearson, regresi sederhana dan salah
satu cara anova. Temuan penelitian menunjukkan hubungan positif moderat antara
program keselamatan dan kesehatan kerja (OHSP) dan kinerja organisasi perusahaan
manufaktur. Hasil studi memberikan informasi penting untuk manajer, peneliti dan
akademisi tentang relevansi kesehatan dan keselamatan kerja dalam organisasi
bisnis.
Penelitian
(Saleem, Mahmood, & Mahmood, 2010) dilakukan untuk
menentukan dampak dari motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana karyawan puas dengan
dimensi yang berbeda dari pekerjaan mereka. Survei dilakukan untuk mengumpulkan
data dengan sampel dari 60 karyawan dalam organisasi layanan telekomunikasi
seluler di Pakistan. Metode penelitian yang dilakukan dengan metode regresi.
Hasilnya menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja tetapi hubungannya tidak kuat.
Perbandingan penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan dapat
kita lihat di Tabel 1.1 dengan pemberian keterangan sebagai berikut :
M = Motivasi Kerja;
Kk = Kepuasan Kerja
Kerja; K= Kinerja Karyawan
;
K3 = Keselamatan dan Kesehatan
9
Author
Deskripsi
Tabel 1. 1 State of Art
VARIABEL
M
Kk
K3
K
Unit
Analisis
Industri
Lokasi
Metode
Analisis
(Mc,
Ssekakubbo
, Lwanga,
&
Ndiwalana,
Karyawan
Motivasi memiliki pengaruh besar terhadap
kepuasan kerja dan adanya pengaruh antara
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
sub-sektor
Sub sektor
minyak di
minyak
Uganda
Regresi
berganda
Uganda
2014)
(Yusuf,
Karyawan
Eliyana, &
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor
Produksi
Sari, 2012)
keselamatan dan kesehatan kerja serta kepuasan
PT.
karyawan.
Mahakarya
Rotanindo
Rotan,
Kayu,
Furnitur
Besi
Kota
Gresik,
Indonesia.
Path
Analysis
Usop,
Askanda,
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor kepuasan
Kadtong, &
kerja yang dirasakan pada saat melakukan
Usop,
pekerjaan.
Kota
Guru
Pendidikan
Cotabato,
Filipina
2013)
9
Korelasi
pearson
10
Author
VARIABEL
Deskripsi
M
Kk
K3
Unit
Analisis
K
Industri
(Funmilayo, Kinerja kerja karyawan meningkat apabila terdapat
2014)
program keselamatan dan kesehatan kerja di dalam
perusahaan. Adanya relevansi keselamatan dan
Karyawan
Perusahaan
Manufaktur
kesehatan kerja di dalam organisasi.
Lokasi
Provinsi
Barat,
Kenya
(Saleem,
penelitian ini mengeksplorasi sejauh mana
Perusahaan
Mahmood,
karyawan puas dengan dimensi pekerjaan mereka
Layanan
&
yang berbeda. Dan hasilnya menunjukkan bahwa
Mahmood,
motivasi memiliki dampak terhadap kepuasan kerja
nikasi
2010)
karyawan.
Seluler
Siska, 2015
Diasumsukan kinerja karyawan dipengaruhi oleh
Karyawan
motivasi serta keselamatan dan kesehatan kerja
PT.
Perusahaan
Di Kota
(K3). Pemberian motivasi kerja dan K3 dapat
Hokseng
Scrap Besi
Batam,
membuat karyawan puas terhadap pekerjaan
Jayaperkas
dan Logam
Indonesia
mereka.
a
Karyawan
Telekomu-
Pakistan
Metode
Analisis
Regresi
berganda
Regresi
berganda
Path
Analysis
Sumber : (Mc, Ssekakubbo, Lwanga, & Ndiwalana, 2014) (Yusuf, Eliyana, & Sari, 2012) (Usop, Askanda, Kadtong, & Usop, 2013) (Saleem,
Mahmood, & Mahmood, 2010)
Kesimpulan dari State of Art pada Tabel 1.1 maka variabel yang peneliti gunakan di dalam penelitian ini adalah motivasi kerja, kepuasan kerja, keselamatan
dan kesehatan kerja , dan kinerja karyawan.
11
1
10
11
Download