PDF Compressor Pro MAKALAH PENGGUNAAN SOLAR CELL TERHADAP PEMANAS AIR O L E H Ir. SURIADY SIHOMBING Dosen Tetap Fakultas Teknik UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN MEDAN 2005 PDF Compressor Pro Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Penggunaan Solar Cell Terhadap Pemanas Air hingga selesai. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk kenaikan jenjang akademik pada program studi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas HKBP nommensen Medan. Penulis menyadari bahwa dalam isi laporan ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun dari teknik penyajiannya. Untuk itu dengan hati terbuka penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran sebagai masukan dari semua pihak demi peningkatan mutu isi dari kaya ilmiah ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak _ bapak sekalian yang telah ban yak memberi saran - saran sampai selesainya karya ilmiah ini. Medan, 20 Mei 2005 Penulis Ir. Suryadi Sihombing PDF Compressor Pro BABI PENDAHULUAN 1~ l. Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia akan energi terus meningkat, sampai saat im kebutuhan tersubut sebagian besar dipenuhi oleh bahan-bahan minyak. Berdasarkan ~ penelitian bahwa cadangan minyak sebagi sumber energi semakin menipis, maka harus ada usaha penganekaragaman penggunaan sumber energi. Beberapa usaha penganekaragaman energi yang telah dirintis dan diwujudkan adalah pemamfaatan gas alam, panas bumi, energi surya dan lain-lain. Indnesia yang terletak di garis katulistiwa mempunyai potensi sangat besar bagi pemamfaatan energi surya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan pertimbangan pemamfaatan energi surya, dalam penganekaragaman penggunaan :: energi, layak dikaji dengan sungguh-sungguh, Usaha dalam memamfaatkan energi surya sebagai sumber energi telah lama dilakukan, sedangkan di Indonesia usaha tersebut barn dimulai I ditinggkatkan dalam pemanas dengan pemanas energi surya, I dan kegiatannya masih besifat penelitian atau pengembangan, lebih lanjut sehingga hasil-hasil yang diperoleh masih jauh dari memuskan baik dalam desain maupun performace peralatan. Temperatur air rata-rata yang dihasilkan sekitar ± 600 C sehingga pemakaian hanya terbatas kepada keperluan yang memerlikan temperatur rendah antara lain kebutuhan rumah tangga, hotel dan rumah sakit. Dalam usaha meninggkatkan energi surya di sektor industri, harus dikembangkan suatau alat yang dapt menghasilkan suatu temperatur kerja 80 - 1200 C, maka dilakukan penelitian untuk mendapakan pemanas energi surya yang mampu mencapai kisaran tersebut. PDF Compressor Pro 1.2. Batasan Masalab akibat ketrbatasan waktu dan dana, perancangan konstruksi energi surya hanya sebatas rangaka tempat kedudukan plat absorber dan kaca, dalam perancangan tempat/wadah energi surya hanya berupa pengerjaan pemotongan plat dan plat siku dan pengelasan. Pada konstruksi, plat dan batang menyerap temperatur yang diperoleh dari temperatur ambuit. 1.3. Bahan dan Alat Konstruksi Bahan dan lat yang digunakan dalam pengelasan konstruksi terdiri dari: - Palat datar ukuran 2,5 m dan 1,5 m dan teball,4 mm - Besi siku 25 x 25 - Las Tembaga 1.4. Tempat Pembuatan Alat pengerjaan konstruksi energi surya dilakukan bersama-sama oleh semua anggota akelompok, yang dimonitor oleh dosen pembimbing dan pemotongan plat dan besi siku sampai proses pengelasan, penyesuaian konstruksi dilakukan disuatu pangkal produksi yang ada di kota Medan . .-, < PDF Compressor Pro BABill KOLEKTORSlJRYA 2.1. Prinsip Kerja Kolektor Surya, Prinsip kerja pemana air adalah sebagai berikut : Pelat Absorber menyerap energi radiasi matahari yang jatuh diatas permukaannya sehirigga temperatur pelat tersebut menjadi tinggi. Kemudian energi panas ini dipindahkan ke air yangmengalir di dalam pipa pada kolektor. Diagram skematis kolektor ditkunjukkan pada gambar 2. 1 1. pipa header 2. pipa kolleektor 3. kerangka 4. kaca penutup 5. ijuk isolasi 6. plat absorber 5 Gbr. 2. 1 Diagram skematis kolektor Kolektor terdir aatas beberapa elemen dasar yaitu: 1. Pelat absorber berupa pelat logam 2. Pipa-pipa y~ng menempel pada pelat ansorber dan berisi air 3. Penutup transparan berupa kaca ataupun plastik 4. Isolasi diletakakn pada bagian bawah pelata absorber 2.2. Pelat Absorber Pelat matahari absorber pada kolektor dan mengkoversikannya secara konduksi berfungsi sebagai penyerap energi radisai menjadi energi thermal. Energi ini dipindahkan dan konveksi ke air yang mengalir pada pipa. Konfigurasi 3 pipa PDF Compressor Pro kolektor diperlihatkan pada gambar 2.2 dan rangkain aliran panasnnya di tinjukkan ;' pada gambar 2.3. 2. 3. Perfonnansi Kolektor Performansi Kolektor ditentukan oleh banyak faktor antara lain: luas permukaan dan bentuk pelat absorber, intesitas matahari, temperatur air masuk ke kolektor, laju aliran air dan lain sebagainya. Makinluas permukan pelat absorber maka semakin banyak energi radiasi yang dapat diserap oleh pelat. Akan tetapi makin besar pula kehilangan panasnya secara konveksi ataupun secara radiasui kelingkungan udara luar. Kehilangan panas ini dapat dikurangi dengan menggunakan kaca penutup transparan, sebab perpindahan panas konveksi ke udara luar pada bagian ats pelat menjadi terhambat. Selain itu kaca penutup juga bersifat transparan terhadap radiasi rnatahari, tetapi tidak trans paran terhadap radiasi thermal gelombang panjang, sehingga radiasi thermal dari kolektor kesekeliling dapat dikurangi. Performansi thermal kolektor pelat dengan temperatur juga dipengaruhi oleh perpedaan temperatur ' udara dan kecepatan angm. Makin besar perbedaantemperatur tersebut makin besar kihilangan panas kesekeliling sekitamya. Kolektor dapat dianggap sebagai heat-exchanger yang memindahkan panas dari radiasi matahari ke fluida kerja air. Perpandingan laju perpindahan panas ke air terhadap netto laju peprpindahan panas yang diserap oleh pelat absorber yang dinyatakan dengan faktor perpindahan panas (FR). makin besar nilai FR maka makin baik laju perpindahan panas dari pelat ke air. 2. 4. Efesiensi Kolektor Performansi Kolektor dapat dinyatakan dengan efesiensi Thermal. Efesiensi kolektor adalah perpandingan energi yang diserap oelh air dan energi radiasi matahari yang ajtuh mengenai pelat. Akan tetapi intensitas radiasi matahari berubah PDF Compressor Pro menurut waktu (fungsi waktu). Oleh sebab itu evaluasi efesiensi thermal kolektor dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1. Efesiensi sesaat (instantaancous efesiensy) yaitu efesiensi keadaan steady untuk selang waktu tertentu. 2. Efesiensi jangka panjang (long -termlall- day efficienscy) yaitu perhitungan efesiensi dalam jangka waktu relatif lama misalnya perhari atau perbulan. Berdasarkan sistem keadaan kolektor metoda ASHRAE 93-77, efesiensi kolektor dihitung steady .. Denag demikian yang dimaksud pada saat dengan efesiensi termal pada pengujian ini adalah efesiensi sesaat untuk selang waktu 15 menit dalam keadaan steady. 2. 5. Perhitungan Balans Energi Pada Kolektor Balans enrgi kolektor kolektor energi dapat dihitung dari persamaan energi yang masuk ke sama dengan energi yang keluar dari kolektor. Secara skematis perpindahan dari matahari sampai ke kolektor dan jaringan thermalnya dtiunjukkan pada gambar 2.4. / - ~-Air if co' • .:)e I a- t a b sorber ma suk ~cn.lgura31 aliran perpindahan panas .' dan jaringan Inlet pipa airnya PDF Compressor Pro BABll PENGELASAN (WELDING) Pada umumnya melas adalah suatu pengerjaan untuk mempersatukan dua logam atau lebih dengan ajalan pelelehan logarn las sehingga seluruhnya merupakan suatu masa yang kuat yang tidak dapt dipisahkan lagi kecuali dengan jalan merusak. Untuk mengelas ini banyak kita kenaI macam-macarn cara penyambungannya, tetapi pada bengkel yang dipakai hanya dua jenis las saja yaitu : 1. Pengelasan dengan Las Listrik 2. Penegelasan dengan Gas (Las Karbit) Pada penyambungan di atas dengan jalan pelelehan memanaskan kedua bagian yang akan disambung logam atau cara sehingga mendekati temperaturcair, setelah dingin kedua logam ini akan bersatu. Untuk mengelas dengan mengguankan las listrik yaitu panas yang dibutuhkan dari aliran listrik, dan untuk mengelas pada las karbit ini diperoleh dari reaksi-reaksiunsur-unsur kimia. Disamping mengelsa ini digunakan untuk menyarnbung suatu logam dapat juga dipergunakan untuk memotong plat dengan berbagai ukuran. Maka dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan tujuan mengelas adalah: a. Untuk.menyambung 2 buah logam yang jenis sarna b. Untuk memotong plat dengan berbagai ukuran Ditinjau dari kegunaannya, maka mengelas ini adpt juga dilakukan penyambungan tanpa adanya bahan tambahan atau dengan perkataan lain langsung dilas anatara kedua bagian logam, dengan cara kedua logam itu dipanaskan sehingga mencapai temperatur cair, setelah itu bagian yang mencair tadi disatukan, kemudian didinginkan. Pada penyambungan tanpa beban memakai beban tambahan ini biasaya dilakukan untuk bahan-bahn kecil saja, dan untuk menyambung dengan memakai bahan tarnbahan dipaki untuk benda pekerjaan yang besarnya mendapat beban tinggi. Dimana bahan tarnbahan ini hams mempunyai sifat-sifat yang sama denganlogarn yang disambungkan dengan memakai bahan tambahan. PDF Compressor Pro 3. 1. Las Listrik 3. 1. 1. Pengetahuan Dasar Listrik A. Satuan Dasar Listrik Sebelum dimulainya mengelas dengan menggunakan las listrik ini ada baiknya diketahui banyaknya arus yang mengalir pada kawat penghantar ke elektroda (bahan tambahan) yang hendak digunakan untuk penyambunga. Dalam hal ini perlu diketahui besar arus yang akan digunakan pada elektroda tersebut. Kama besar arus yang digunakan pada suatu elektotda tergantung pada diameter elektroda tersebut. B. Tegangan Tegangn yang dimaksud di sini yaitu daya tahan dari kawat yang dilalui oleh arus listrik. Diaman pada kawat penghantar harus ada tegangan agar arus listrik dapat mengalir melalaui kawat tersebut. Maka ukuran satuan tegangan listrik adalah volt yang disingkat dengan V simbol trgangan adalah E. c. Hambatan Hambatan adlah suatu gesekan arus listrik yang mengalir dalam kawat pengantar, Besar kecilnya suatu hanbatan itu tergantung pada jeni kawat penghantar yang digunakan. Kawat penghantar ini juga sebagai hambatan, bila dalam kawatitu ada tegangan 1 volt dan mengalir arus listirk 1 ampere. Dan suatu hambatan ini disebut ohm (0) dan disingkat dengan R D. Daya Listrik Bila hendak menyalakan suatu bola listrik atau memanaskan 'setrika listrik diperlukan daya listrik.Misalnya:Pada suatu lampu dikatakan daya lampu umpamanya 40 WattJ125 volt, ini berarti untuk menyalakan lampu diperlukan daya PDF Compressor Pro "':: 40watt dsan tegangan wattmeter.Besamya Watt = volt. Contoh: Watt 125volt,yang mana daya ini dapat diukur dengan daya listrik itu juga dapat diukur dengan rumus : ampere = volt. ampere = 125. 0,4. 1 = 50watt Pada las listrik ini seperti yang telah diuraikan dibutuhkan dibawah dari arus listrik dengan ini dapat dilihat suatu menimbulkan saklar yang dapat busur diatas yaitu panas yang nyala (bunga dipakai untuk api)mak menyalakan! memadamkan arus listrik. Contoh seperti gambar dibawah : A B Gambar A Gambar A itu menunjukkan saklar itu dalam keadaan bersambung sehingga aIlJ,S listrik itu dapat mengalir dari A ke B A ----------~ tb ~--------- Pada gambar B ini kontak terputus hingga tidak ada arus mertgalir.Pada saat aliran terputus,tetapi diantara kedua kontak adakeluar bunga api. Hal ini disebabkan karena kedua kontak ada terdapat tegangan tetapi sedikit saja,ada arus mengalir dari kontak kekontak melalui udara. PDF Compressor Pro Maka pada las listrik, bunga apilah yang diperlukan untuk melelehkan elektroda dan benda kerja.karena tanpa adanya busur api seperti pada gambar B,maka mengelas tidak dapat dilakukan atau dengan kata lain arus terputus: Sebagai contoh dapat dilihat seperti gambar dibawah ini melukiskan suatu saklar yang terputus. A • ~roha('".C. Seperti telah diuraikan diatas bahwa mengelas listrik ini adalah kelangsungan bunga apiyang dipergunakan untuk memperoleh panas. Busur nyala ini menyambung kontak antara batang lasatau disebut jugas elektroda dengan benda kerja.dan untuk mendapatkan busur nyala maka elektroda dfikontakkan dengan benda kerja yang akan di las setelah dapat dipastikan bahwa ada arus mengalir dari elektroda ke benda kerjarnaka kontak diputuskan dengan jalan menarik elektroda keatas sehingga busur nyala tetap ada.Jarak antara elektroda kebenda kerja disebut panjang busur nyala.karena tanpa adanya busur nyala ini dibuat dapat mengganggu mesin las maupun jaringan listrik,bila ada kontak,langsung antara benda kerja dengan elektroda.Oleh karena itu suhu busur api itu sangat tinggi mencapai38000 C. Karena suhu yang sangat tinggi itu maka elektroda yang berhadapan dengan benda kerja itu akan meleleh dimana logam elektroda tidak bercampur dengan logam benda kerja sehingga menjadi satu dan merupakan sambungan.inilah yang disebut sambungan las. Syarat syarat untuk mendapatkan sambungan yang baik adalah' pencampuran yang sama dan serba merata antara lelehan logam elektroda dengan lelehan logam benda kerja.Bila carnpuran itu mernbeku maka sambungan itu akan baik. Maka untuk lebih jelasnya ada gambar D berikut ini dirnanalogam elektroda dan penyambungan benda kerja. PDF Compressor Pro I?:;.~i =:':i: "I' - ",' . ~ i. .' .:.' ,~ , r • r···· -- ., ~- "".-' "'1 ~:~! _,t ~ ~..'._; "'1- :_", ! 1- r:,'~ , ~ ~ • • ~~ ~• . I' c. ..... Seperti yang telah diuraikan diatas suatu busur nyala taditerjadi karena arus listrik '>0, mengalir melalui udara dari elektroda ke benda kerja. Dalam teknik mengelasini disebut dengan tegangan busur nyala dimana tinggi tegangan itu jauh diatas: 25 -36 volt. Akan tetapi tegangan ini jauh lebih tinggi bila peswatnya belum dipakai, antara 70 - 85 volt. Karena tegangan setinggi itu diperlukan untuk mempermudah pembuatan atau penarikan busur nyala yang disebut beban tegangan nol. Walau makin tinggi tegangan beban nol itu akan makin mempermudah penarikan busur nyala,tetapi sangat berbahaya. Untuk keperluan mengelas ini,arus listrik diubah menjadi panas karena untuk mengelas lempengan tidak diperlukan banyak panas,tetapi dan elektrodanya cukup dengan arus keci dengan garis yang kecil pula.Namun untuk lempengan yang tebal diperlukan arus yang tinggi dan elektroda dengan garis yang besar. 3. 1. A. Pesawat las I, Pada umumnya memperhatikan apabila kita hendak melakukan las terlebih dahulu kita pesawat las nya yaitu bagian sambungan kawatnya.Dimana pesaswat ini disambung dengan 3 (tiga) buah kawat dari jaringan listriknya. Dua diantaranya . -'" PDF Compressor Pro menghubungkan pesawat listrik dengan kedua fasa jaringan listrik. Sedangkan yang ketiga menghubungkan jepitan atau klem tanah dan papan penghubung atau kontak tusukjaringan listrik dengan rangka pesawat las. Bagian yang disambung atau menghubungkan pesawat las dengan jaringan listrik(primer) telah disambung dengan baik oleh pabrik.Maka tugas untuk juru las ini adalah menyambungkan bagian pesawat las yang dihubungkan dengan benda kerja dan elektroda yang disebut juga sekunder. Disini harus hati hati bahwa penyambungan sekunder dengan pesawat las kebenda kerja, bila salah sambung akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai contoh gambar dibawah ii adalahpesawat las (transformator motor las 2 fase), diaman menunjukkan papan penghubung sekunder dari transformator tersebut. Pada sisi kanan penghubung ini terdapat jepitan (klem) yag diberi tanda E yang yang berarti elektroda 3.1. Perlengkapan Untuk Mengelas Sebelim melakukan pngelasan terlebih dahulu kita mengenal alat-alat untuk mengelas yaitu: 1. Tang las 2. Topeng perlindungan I kaca mata 3. Palu ketok dan sikat baja Keterangan Ad. 1. tang Las Tang las ini berguna untuk mememeganglmenjepit elektroda waktu mengelas yang diikatkan pada kabel las tersebut. Tang las ini sangat perlu untuk menjaga keselamtan operatomya karena selama menjalankan pengelasan tubuh kita basah karena keringat. Tubuh yang dalam keadaan keringat sangat berbahaya dan dapat menimbulkan bahaya maut bila tersenth oleh benda yang mengandung tegangan listrik. '~'. -- PDF Compressor Pro Ad. 2. Topeng pelindung Topeng pelindung ini untuk menghindari dari busur nayla yabg sangat menyilaukan dan dapat membahayakan mata seoerti: buta, merah dan lain-lainnya. Topeng pelindug ini adalah dibuat dari bahan yang seluruh muka harns tertutup dan bagian mata terbuat dari kaca yang berwaran hitam, supaya sinar tidak langsung diterima oleh mata. Ad. 3. Sarung Tangan Alat ini melindungi tangan karena adaanya sinar ultra ungu yang berasal dari busur nyala dan juga untuk menghindari dari percikan-percikan logam panas dari logam elektrodadan benda kerja karena apabila tempat alat pelindung ini dapat menyebabkan kulit akan rusak akibat dari sinar ultra ungu tersebut. Ad. 4. Palu Ketok dan Sikat Baja Alat ini digunakan untuk membersihkan rigi-rigi las dari letak sebelum lapisan semula. Alat ini sangat perlu pada proses pengelasan agar tidak ada terak tertutup oleh las selanjutnya. Apabila hal ini terjadi maka kutu pada pengelasan tidak baik atau kekuatannya sangat berkurang. Penagruh las dari pada terak ini adalah untk mempersulit penarikan busur nyala sewaktu melakukan penegelasan, maka dari hal ini sebelum dimulai harns dibersihkan dahulu. 3. I.C. Cara Pengelasan Agar dapat mengelas dnegan mudah, terlebih dahulu harns mempunyai atau membangkitkan busur nyala yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1. mendekatkan ujung elektroda kepada tempat yang akan dilas letak jarak di antara2 em 2. memegang topeng pelindung untuk menutup muka, sehingga dapat melihat busur nyala melalui kaca bewama. PDF Compressor Pro 3. memempelkan ujung elektroda pada benda kerja, bila mana sudah terjadi hubungana antara elektorda dengan benda kerja, maka dapt dirasakan atau mendengar jalan pesawat semakain keras. Pada saat busur nyala keluar, ujung elektroda akan meleleh dan agar supaya nyala elektorda tetap meleleh, maka jarak anatara elektorda dengan benda kerja hams sarna sewaktu menjalankan ujung elektordanya (jarak berkisar ± 2 mm). Apabila jarak antara ujung elektroda dengan benda kerja terlampau renggang mengakibatkan hubungan terputus dan apabila terlampau rapat maka ujung elektorda dengan benda kerja akan menjadi lengket. Untuk melepaskan ujung elektroda hams hati-hati dan tidak boleh ditarik melainkan ujungnya digoyang-goyang kekana-kekiri perlahan- lahan hingga lepas. Dalam suatu pengelasan yang mana ujung elektroda itu terlalau cepat kita gerakkan maka hasil dari pengelasan itu kurang baik. Sewaktu melas sikap yang baik adalah bila elektroda membuat sudut sekitar 70° dengan bidang datar, karena sikap yang demikian akan menghasilkan hasil pengelsan yang baik. Maka dengan demikian kita dapat menemtukan panjangnya busur nyala dan hasil segi-segi pengelasan berbentuk bagus. Berbagai contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini yaitu: - rigi-rigi yang halus dan baik - penembusan (penetrasi) yang baik - perpaduan dengan bahan dasar baik. - percikan teraknya halus. Gerak untuk mengelas Akibat terlalu cepat menurunkan ujung elektroda ke arah benda kerja akan mengakibatkan padamnya nyala busur. Ini terjadi karena hubungan singkat antara elektroda dengan benda kerja. Panas akan menjadi kurang sehingga logam yang telah meleleh akan membeku kembali dan ujung elektroda akan lengket pada benda kerja. Akibat dari cepatnya gerak arah jalannya las atau rerak ujung elektroda, maka hasil PDF Compressor Pro dari logam itu akan melebar dan terdapat percikan-perciakn keluar yang tak dipakai lagi. Dimana seperti uraian diatas,lelehan dari logam itu akan melebar dan terdapat percikan percikan yang keluar tak terpakai lagi.Seperti terlihat pada gambar AB dibawah.Keluarnya lelehan elektroda berarti bidang yang dipanasi akan melebar pula.Suhu cairan elektroda jadi kurang tinggi sehingga logam meleleh pada bagin atas saja dan pembakaran kurang mendalam. Sehingga segi segi las menjadi lebar dan tidak teratur. Gerak terlampau lambat : Terlampau lambat menurunkan elektroda kearah benda kerja mengakibatkan padamnya busur nyala dan pengelasan kurang baik. Karena lelehan elektroda akan berkumpul dan rigi rigi terlampau mendalam. ~feDgatur besar kecilnya arus listrik. Untuk mendapatkan hasil las an yang baik ada perlunya mengetahui pengaturan besar nyala busur,sebab untuk mengelas lempengan yang tebal tidak sama besar nyala busumya dengan mengelas lempengan yang tipis.Untuk mengelas lempengan yang tebal diperlukan arus yang besar agar mendapatkan besar nyala yang cocok,demikian juga halnya untuk lempengan yang tipis kita harus memperkecil arusnya agar busur nyala tidak terlalu besar. PDF Compressor Pro 3. 1. D. Jenis elektroda dan besar arus yang dipergunakan. Untuk mencairkan logam elektroda dan benda kerja dengan cepat memerlukan arus yang berlainan besamya bagi setiap jenis elektroda, dan selain tipisnya logam yang dikerjakan juga tebal balut ikat serta memerlukan besar kecilnya arus. Supaya dapat dibedakana besar kecilnya arus yang diperlukan yang berkaitan dengan balutnya untuk melas benda kerja yang sama, maka dari tebal di bawah ini dapat dilihat perbedaan arus yang diperlukana setiap jenis-jenis elektroda yang berlainan. Diameter elektroda Jenis dari balut Besar arus 4rnm BerbaJut tipis 135 A 4mm Elektroda lekas calf dan I e1ektroda berbalut tebal _- BerbaJut 4mm I tebaJ 120A dan I !80A bermutu tinggi 4mm Berbalut gas 150 A Sikap Mengelas Sewaktu mengelas perli diketahui sikap atau posisi tangan sewaktu mengelas, kama akan berpengaruh pada besar kecil arus yang digunakan. Jika kita mengelas dengan posisi mendatar atau dibawah tangan ataupun tegak keatas, besar arus yang yang digunakan berlainan. Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan besar kecinya arus yang digunakan sewaktu mengelas tergantung faktor-faktor 1. Jenis logam, ukuran dan bentuk kerja 2. Tebal dan bahan balut elektroda 3. Jenis logam elektroda 4. Posisi tangan sewaktu mengelas 15 : PDF Compressor Pro Tanda-tanda arus terlalu besar 1. sangat kuat percikan logam yang berbentuk bola-bola disekitar rigi-rigi las 2. mempunyai rigi-rigi las yang rendah dan lebar 3. mempunyai kawah yang lebar dan dalam berbentuk segi tiga Tanda-tanda arus terlalu kecil 1. hampir tidak ada percikan cairan logam 2. mempunyai rigi-rigi yang tinggi dan sempit 3. mempunyai rigi-rigi yang kecil dan dangkal 4. lelehan logam las kental Dari kesimpulan diatas dapat diatasi dengan pengaturan arus listrik yang akan diperlukan menurut jenis elektroda dan benda kerja. 3. 1. E. Jenis Benda Kerja dan Elektroda Dari jenis-jenis benda kerja ini hams disesuaikan pula dengan jenis elektroda yang digunakan, karena pada logam benda kerja yang berbeda maka sifat mekaniknya akan berbeda pula dari jenis elektroda yang dipakai. Dalam garis besarnya semua logam dapat dibagi atas 3 golongan besar yaitu: 1. Baja leleh dan besi 2. Besi Cor 3. Logam khusus, misalnya perunggu, aluminium, dan baja tahan karat Selanjutnya untuk elektroda dapat dibagi atas: 1. Elektroda tanpa balut dan berbalut tipis 2. Elektroda berbealut tebal dan bermutu tinggi 3. Elektroda berbalut gas Kegunaan balut pada elektroda ini berguna untuk melindungi cairan dari pengaruh udara Iuar dan untuk memberikan sifat-sifat bermutu tinggi dari pengelasan. Karena adanya balut ini maka selama pengelasan balut membeku akan menjadi terak. 16 menjadi cair dan setelah PDF Compressor Pro Untuk jenis elektroda tanpa balut ini hanya digunakan untuk melas konstruksi yang ringan saja yang tidak periu bnayak kekeuatan. Pada melas lempeng yang digunakan elektroda berbalut tebal dan lekas mencair dan menghasilkan pengelasan yang berbentuk bagus. Untuk elektroda yang berbalut gas banyak menimbulkan gas dimana gas ini melindungi besar nyala dan pengaruh udara luar. Elektroda ini menghasilkan las yang bermutu tinggi, cairan elektroda kental dan Iekas membeku. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengelas 1. Karat-karat yang ada pada benda kerja harus dibersihkan agar pengelasan '~ sempurna. 2. Jarak antara elektroda dengan benda kerja tidak boleh terlalu rapat dan terlampau jauh agar kawat las dapt berpijar, yang jaraknya berkisar 2-4 mm. 3. Apabila proses las ini berlangsung berulang kali maka permukaan yang dilas dibersihkan dahulu dengan jalan memukul cairan tersebut sampai bersih. 4. Supaya hasil las sempuma maka usahakan supaya kedudukan kawat las dengan benda kerja berkisar 100 , ini berguna untuk agar permukaan cairan logam dan terak dapt dilihat dengan jelas dan supaya cairan terak tidak tertutup oleh tetesan cairan logam kawat las. 5. Setelah proses pengelasan selesai, bersihkan pengelasan dari terak setelah didinginkan. 3. 3. Las Karbid Pada las karbid kita dapat menyambung logam dengan dan memotong logam yang saman dengan las listrik. Pada las ini panas yang diambil dari reaksi unsur kimia sedangkan pada las listri diambil dari arus listrik. Bahan kimia tersebut dimasukkan kedalam sebuah bejana yang cukup kuat. Pada umumnya untuk menyambung dengan las carbid ini bahan yang digunakan yaitu : 17