Buku Energi Hibrid.FH11 - Bappeda Bantul

advertisement
BAPPEDA KABUPATEN BANTUL
BIDANG DATA, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Jl. R. W. Monginsidi No. 1 Komplek Parasamya Kab. Bantul 55711
Telp. (0274) 367533, Fax (0274) 367796 www.bappeda.bantulkab.go.id
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
DEPUTI BIDANG PENDAYAGUNAAN IPTEK
Gd. II BPP Teknologi Lt. 6 Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat - Indonesia
Tel. (021)3169121, Fax. (021)3101952
www.ristek.go.id
© 2010, KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
Hak cipta dilindungi undang-undang
Ministry for Science and Technology
All rights reserved. Published 2010
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
MENGGAPAI “INDONESIA BISA”
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
v + 44 halaman; 13,5 X 17,5 cm
ISBN: 978-602-96316-1-6
TIM PENYUSUN
Pelindung
Suharna Surapranata
Pengarah
Idwan Suhardi
Warsito P. Taruno
Kontributor Naskah
Santosa Yudo Warsono
Edi Sukur
Retno Sumekar
Adawiah
Yani Sofyan
Prakoso
Nana Fardiana
Poppy Indah D. P
Anteng Setia Ningsih
Ellita Permata Widjayanti
Dodik Resianto
Pendukung Pelaksana
Mulya Saputra
Diperbolehkan untuk mengutip buku ini dengan menyebutkan sumber
KATA PENGANTAR
DARI TIM PENYUSUN
P
uji syukur ke hadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan hidayahNya
sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan buku Menggapai "Indonesia Bisa",
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY.
Buku ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
yang dilaksanakan di pantai Pandanmino Baru, Bantul, DIY dalam mengembangkan energi
listrik hibrid (kincir angin dan sel surya).
Pada kesempatan ini, Tim Penyusun mengucapan terima kasih atas bantuan berbagai
pihak sehingga buku ini dapat disusun dengan baik. Kami menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna sehingga masih memerlukan berbagai masukan demi penyempurnaan
konsep dan tindak lanjut implementasinya.
Kementerian Riset dan Teknologi mengharapkan dukungan, bantuan serta partisipasi
aktif dari berbagai pihak untuk menyinergikan program dan kegiatan dalam pengembangan
energi listrik hibrid, terutama dalam kegiatan SIDa pengembangan energi listrik hibrid di
Bantul, DIY.
Jakarta, 20 Desember 2010
Tim Penyusun
i
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Riset dan Teknologi, LAPAN,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, E-Wind Energy, Pemkab Bantul dan UGM yang
merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah, Industri, Akademisi dan Komunitas. Sinergi
ini diharapkan menjadi kekuatan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat pesisir di
Bantul dengan energi listrik hibrid.
KATA SAMBUTAN
DARI MENTERI NEGARA
RISET DAN TEKNOLOGI
P
uji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan
karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita
semua, dan sampai saat ini kita semua masih
diberikan kesehatan dan kemampuan dalam
mengisi kehidupan dengan karya yang insya Allah
bermanfaat bagi sesama.
ii
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Karya dan karsa yang kita hasilkan walaupun hanya
setitik tinta, insya Allah mampu mewarnai kemajuan bangsa
Indonesia yang kita cintai. Sebagai bangsa besar dengan letak geografis negara terdiri dari
banyak pulau, sungguh suatu anugerah yang sangat besar. Keragaman budaya, bahasa serta
multi etnik memberikan keunikan dan kompleksitas tersendiri dalam pengelolaan negara
ini.
Berbagai jenis pengetahuan tradisional ataupun kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini
menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam mendukung penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi di satu wilayah. Oleh sebab itu kemajuan di suatu wilayah tidak dapat
dilakukan secara sendiri-sendiri, akan tetapi harus ada sinergi dan kolaborasi yang berimbang
antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, lembaga litbang, lembaga swadaya
masyarakat, dan pelaku lainnya.
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan suatu wilayah,
adalah adanya penerapan iptek yang mendukung pengembangan potensi unggulan daerah
tersebut. Menurut pengamatan saya bahwa peran iptek di era globalisasi akan menjadi
ujung tombak dalam menghadapi persaingan global. Kualitas SDM dan infrastrukur iptek
yang memiliki kemampuan menjabarkan tantangan global tersebut, dan kemudian
berelaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk menghasilkan mekanisme dan
teknologi sebagai solusi.
Secara pribadi, saya sampaikan bahwa keberadaan buku ini, merupakan gambaran kinerja
yang sangat harmonis antara pemerintah pusat, daerah, lembaga litbang, perguruan tinggi
dan segenap komponen masyarakat dalam mewujudkan karya cipta dan karsa untuk
meningkatkan taraf kehidupan saudara-saudara kita yang ada diwilayah pesisir. Di dalam
buku ini dapat dilihat bahwa teknologi mampu memberikan dukungan dalam meningkatkan
kehidupan dengan pemanfaatan tanah marginal disekitar wilayah pesisir, sebagai penghasil
energi dan pengembangan sector perikanan.
Di akhir kata saya ucapkan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya
ditahun-tahun mendatang akan mewujudkan Indonesia Go Green dengan kawasan pantai
Indonesia sebagai wilayah pesisir terpanjang di Asia yang menghasilkan energi. Marilah
kita bersama-sama Menggapai “Indonesia Bisa’’, dengan teknologi listrik energi hibrid.
Jakarta, 20 Desember 2010
Menteri Negara Riset dan Teknologi
Suharna Surapranata
iii
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Tentunya keberhasilan hal tersebut diatas dalam pencapaiannya tidak semudah yang
kita pikirkan. Pada kenyataannya pengetahuan tradisional dan kearifan lokal sangat berperan.
Selain itu hal lain yang harus diperhatikan oleh semua pihak pada saat akan melakukan
penerapan teknologi di suatu wilayah adalah penerimaan masyarakat tersebut terhadap
teknologi yang akan didifusikan.
KATA SAMBUTAN
DARI BUPATI BANTUL
DARI BUPATI BANTUL
iii
S A M B U T A N
B U P A T I
uji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan berkah
yang telah dianugerahkan kepada kita semua, dan atas kerjasama
semua p
pihak,, terutama p
pusat,, energi
g listrik hibrid kincir angin
g dan surya
y
telah terpasang di Pantai Baru Pandansimo, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
Besar harapan kami bahwa pengembangan energi listrik hibrid yang ramah lingkungan ini akan
membawa dampak yang positif pada peningkatan daya saing daerah dan akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Bantul, khususnya masyarakat Pantai Baru Pandansimo dan sekitarnya. Pada
masa yang akan datang, kami bercita‐cita bahwa kawasan tersebut akan menjadi wisata pantai yang ramai
dikunjungi wisatawan karena keunggulan daya tarik kehidupan nelayan, kuliner ikan laut, pertanian,
peternakan dan teknologi hibridnya yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Keunikan ini akan
menjadikan Pantai Baru Pandansimo sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Bantul, bahkan di DIY.
Selanjutnya, kami menyambut baik penerbitan buku "Menggapai Indonesia Bisa : Teknologi Energi
Listrik Hibrid di Bantul, DIY" ini. Semoga penerbitan buku ini dapat menyebarluaskan informasi
kemanfaatan energi listrik hibrid dan menjadi salah satu referensi yang berguna bagi kemajuan
pengembangan teknologi kelistrikan yang memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan di
Indonesia.
Bantul, Januari 2011
Bupati Bantul
Bupati Bantul
Sri Suryawidati
LOKASI PEMASANGAN
KINCIR ANGIN DAN
SEL SURYA
The time for action is NOW.
Dunia kini sedang menghadapi krisis energi.
Sumber energi fosil sudah semakin menipis membuat harga minyak
dunia dan pasokan minyak dalam negeri bertambah mahal dan sulit,
ditambah lagi dampak buruuk yang dihasilkan dari energi fosil terhadap
lingkungan dan iklim global.
Apa yang harus kita lakukan?
Kini sudah saatnya kita mengambil langkah bersama yang inovatif dan
rasional.
Saatnya kita mulai dapat memanfaatkan sumber energi alami yang lebih
berlimpah, ekonomis, bebas polusi dan ramah lingkungan.
Sudah semestinya kesulitan dipandang sebagai batu ujian untuk
menjadikan bangsa ini lebih kuat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KATA SAMBUTAN
BAB I LATAR BELAKANG
Produksi dan Konsumsi Energi Nasional
Potensi Energi Nasional 2004
Energi Listrik Hibrid
Kebutuhan Energi Wilayah Pesisir Bantul, DIY
Sosial Ekonomi desa Poncosari
Sektor Pertanian
Sektor Perikanan
Kerangka Kerja
BAB III GRAND DESIGN DAN ROADMAP
Sinergitas ABG
Bagan SIDa Energi Hibrid, Bantul
Roadmap Energi Hibrid Bantul 2010 - 2014
Rencana Kegiatan Pengembangan Energi Hibrid - Bantul
Peta Lokasi Pemasangan Kincir Angin dan Sel Surya
Design Teknis Energi Hibrid
BAB IV PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA
Pelibatan Mahasiswa KKN PPM UGM
Pembentukan Organisasi Pengelola Energi Hibrid
Pembentukan Komunitas Mahasiswa KKN Energi Hibrid Bantul
Pembentukan Study Club Energi Hibrid
BAB V TESTIMONIUM
v
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
BAB II SISTEM INOVASI
Kekuatan yang Berpengaruh terhadap Sistem Inovasi
Metode Analisa Sistem Inovasi
Aktor dan Perannya dalam Metoda ANIS
Metode Lisbon Diamond
Skema Sistem Inovasi Bantul
LATAR BELAKANG
PRODUKSI
DAN KONSUMSI
ENERGI NASIONAL
S
ecara Nasional kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan
laju pertumbuhan penduduk. Peningkatan kebutuhan energi mencapai 8,5%
pertahun, akan tetapi laju kebutuhan yang sangat cepat tersebut tidak diimbangi
dengan produksi riil sektor energi di Indonesia.
Produksi puncak minyak bumi (peak oil) di Indonesia telah berlalu, dan saat ini Indonesia
sedang dalam posisi penurunan produksi minyak. Penemuan sumber baru pun diperkirakan
tidak akan dapat sejajar dengan nilai produksi puncak di masa lalu.
2
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Terbatasnya cadangan energi fosil saat ini menuntut pemerintah untuk segera melakukan
pemanfaatan energi alternatif dengan berorientasi pasar menuju pola bauran energi (energy
mix) yang terpadu, optimal, dan bijaksana.
Sumber: Proceedings Indonesian Petroleum Association. 32nd Annual Convention and Exhibition, May 2008
POTENSI
ENERGI NASIONAL 2004
S
aat ini energi nasional masih terfokus pada energi fosil, yaitu minyak bumi, gas
dan batubara. Kesemuanya itu tidak terbarukan serta memiliki batas. Berdasarkan
tabel di bawah tergambar jelas bahwa energi fosil tersebut memiliki batas waktu.
Jika tidak dikembangkan inovasi bidang energi non fosil, maka Indonesia akan
mengalami krisis energi yang berkepanjangan.
Potensi energi non fosil, seperti tenaga air (termasuk mini/mikro/pikohidro),
panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, nuklir di Indonesia cukup melimpah
dan belum termanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan energi non fosil tersebut akan
mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan mencegah pemanasan global.
JENIS
ENERGI FOSIL
(proven + Possible)
CADANGAN
PRODUKSI
RASIO CAD/PROD
86,9 Miliar barel
9 Miliar barel
500 juta barel
18
(per Tahun)
(tanpa eksplorasi
per Tahun)
GAS
384,7 TSCF
182 TSCF
3,0 TSCF
61
BATUBARA
57 Miliar Ton
19,3 Miliar Ton
130 juta Ton
147
ENERGI
NON FOSIL
SUMBERDAYA
SETARA
PEMANFAATAN
KAPASITAS
TERPASANG
TENAGA AIR
845,00 juta BOE
75,67 GW
6.851,50 GWh
4.200,00 MW
PANAS BUMI
219,00 juta BOE
27,00 GW
2.593,50 GWh
800,00 MW
MINI/ MICRO HYDRO
458,75 MW
458,75 MW
84,00 MW
BIOMASS
49,81 MW
302,40 MW
TENAGA SURYA
4,80 kWh/m2/hari
8,00 MW
TENAGA ANGIN
9,29 GW
0,50 MW
URANIUM/ NUKLIR 24.112 Ton* eq. 3 GW
untuk 11 tahun
Sumber: Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, Balitbang ESDM
3
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
MINYAK BUMI
SUMBERDAYA
E
ENERGI
LISTRIK HIBRID
nergi listrik hibrid sangat cocok untuk di pasang di
beberapa wilayah pesisir kawasan Indonesia. Pembangkit
listrik ini merupakan sumber energi terbarukan yang
paling relevan untuk dikembangkan di Indonesia
dikarenakan potensi energi surya di Indonesia sangat
tinggi, dengan intensitas radiasi rata-rata 4 - 5kWh/m2
yang berlaku sepanjang tahun. Saat ini, pemanfaatan energi surya
baru mencapai 5MWp (ESDM).
4
Berdasarkan hasil penelitian LAPAN diperoleh gambaran bahwa
potensi angin di Indonesia Timur rata-rata mencapai 6.6m/s pada
ketinggian 30m, dan mencapai 7.5m/s pada ketinggian 50m.
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Potensi yang cukup baik dengan didukung kemajuan teknologi
kincir angin telah mampu memanfaatkan energi dengan kecepatan
3m/s. Potensi energi angin dan matahari tersebut secara
berkesinambungan dapat dikembangkan terutama di daerah Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, wilayah pesisir pantai dan
selat-selat (ITB).
KELAS
KEC. ANGIN
(m/s)
DAYA SPESIFIK
(W/m2)
KAPASITAS
(kW)
LOKASI
(Wilayah)
SKALA KECIL
2,5 - 4,0
< 75
s/d 10
Jawa, NTB, NTT,
Maluku, Sulawesi
SKALA MENENGAH
4,0 - 5,0
75 - 150
10 - 100
NTB, NTT, Sulsel,
Sultra, Selatan Jawa
SKALA BESAR
> 5,0
> 150
> 100
Sulsel, NTB, NTT,
Pantai Selatan Jawa
KEBUTUHAN ENERGI
WILAYAH
PESISIR BANTUL, DIY
S
ecara geografis, pesisir pantai selatan
Yogyakarta merupakan lahan terbuka
yang luas, matahari yang bersinar
sepanjang hari dan kecepatan angin
rata-rata dengan intensitas 4m/s (LAPAN).
Energi listrik yang dihasilkan dari energi hibrid
ini diharapkan mendukung sektor pertanian,
perikanan dan sektor pariwisata yang saat ini
sedang dikembangkan di pantai Pandanmino.
5
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kondisi tersebut menjadikan satu kriteria
pemilihan lokasi pengembangan Energi Hibrid di
pantai Pandanmino, Desa Poncosari, Bantul. Lokasi
ini didukung oleh kondisi alam di sebelah selatan
yang berhadapan langsung dengan laut selatan
Jawa. Kondisi ini cukup layak dijadikan tempat
pembangkit listrik energi hibrid dengan turbin
putaran rendah.
SOSIAL EKONOMI
DESA PONCOSARI:
SEKTOR PERTANIAN
K
egiatan perekonomian masyarakat desa Poncosari
bersumber dari tiga sektor utama yaitu perikanan,
pertanian dan peternakan.
Energi hibrid yang dalam proses pembangunan di
desa Poncosari akan membantu meningkatkan perekonomian
sektor perikanan dan pertanian.
6
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Secara geografis desa Poncosari terdiri dari lahan
persawahan yang luas. Sebagian besar masyarakat desa poncosari
bermata pencaharian sebagai petani yang mengolah areal
persawahan mereka untuk ditanami beberapa komoditas
pertanian diantaranya padi untuk lahan basah, sedangkan lahan
berpasir dimanfaatkan untuk komoditas cabe (lombok).
Kegiatan pertanian didukung dengan sistem irigasi yang
baik sepanjang 21.500 meter dengan 23 bendungan (dam),
sedangkan untuk lahan berpasir
menggunakan sistem irigasi sumur
renteng.
Energi listrik yang dihasilkan dari
pembangkit listrik energi hibrid
diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
menaikkan air di musim kemarau atau
pada saat debit air sungai rendah.
SOSIAL EKONOMI
DESA PONCOSARI:
SEKTOR PERIKANAN
S
ektor perikanan merupakan sektor usaha ekonomi
unggulan masyarakat desa Poncosari. Saat ini telah
ada 11 kelompok kegiatan yang bergerak di sektor
perikanan, yang terdiri dari tujuh kelompok budidaya
air tawar, dua kelompok nelayan dan dua kelompok
pedagang ikan.
Guna meningkatkan ketahanan ikan tangkapan, maka pada
tahun 2004, kelompok nelayan mendapatkan bantuan alat
produksi es balok dari Pemerintah. Keberadaan alat tersebut
untuk saat ini tidak beroperasi karena biaya operasional yang
cukup tinggi mencapai Rp. 2.000.000 per bulan.
7
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Pada umumnya hasil tangkapan dari kelompok nelayan
adalah jenis ikan bawal hitam, bawal putih, layur, gatho, kakap,
keting, teri, samanganti, banyar, kembung, talang, kurau dan
greget. Sementara untuk ikan yang dibudidayakan adalah
gurame, lele, nila dan udang.
KERANGKA KERJA
S
IDa (Sistem Inovasi Daerah) Pengembangan Energi Hibrid mempunyai dua kegiatan utama,
yaitu inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi. Inovasi teknologi diarahkan untuk
peningkatan kemampuan SDM dalam memproduksi suku cadang sistem energi hibrid.
Cakupan kegiatan yang dilakukan mulai dari perawatan instalasi sistem, reverse engineering,
pengembangan sistem produksi suku cadang sampai pemasaran produk. Kegiatan ini
diharapkan menumbuhkan IKM teknologi energi hibrid berbasis inovasi yang mampu menyuplai
kebutuhan sistem energi hibrid di kawasan yang membutuhkan.
IMPLEMENTASI
ENERGI HIBRID
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
PEMANFAATAN
OUTPUT
PELATIHAN
PENDAMPINGAN
MASYARAKAT
PEMASARAN
SOLUSI ENERGI
NASIONAL
INOVASI
TEKNOLOGI
INOVASI BERKELANJUTAN
MENGGAPAI INDONESIA BISA
SOLUSI ENERGI
LOKAL
INOVASI BERKELANJUTAN
8
Di sisi lain, pemberdayaan ekonomi diarahkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Poncosari,
baik untuk komunitas masyarakat perikanan maupun pertanian. Upaya ini diharapkan menumbuhkan
IKM di bidang pertanian dan perikanan. Selain itu juga mendorong peningkatan ekonomi di sektor
pariwisata pantai.
MAINTENANCE
(PERAWATAN)
PERAWATAN
PRODUK
PRODUKSI
PEMASARAN
SISTEM
INOVASI
KEKUATAN YANG
BERPENGARUH TERHADAP
SISTEM INOVASI
S
Suatu sistem Inovasi dapat berjalan apabila seluruh aktor yang ada dalam diagram
tersebut terlibat secara aktif dan bersinergi. Kekuatan sistem akan bergerak
membentuk sistem yang dinamis apabila didukung dengan kondisi rencana kerja
yang terintegrasi.
Industri
10
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Lembaga
Litbang
Lembaga
Pendidikan
Pemerintah
METODE
ANALISA
SISTEM INOVASI
U
ntuk memotret suatu sistem inovasi suatu wilayah, baik di tingkat pusat maupun regional diperlukan
suatu metoda Analisis. Cukup banyak metoda yang dapat digunakan untuk analisis dan salah satu
metoda yang sangat cocok dengan kondisi dan budaya di Indonesia adalah Analysis of National Innovation
System’s (ANIS). Di dalam metoda ANIS tersebut telah diidentifikasi faktor-faktor penentu tingkat
kematangan Sistem Inovasinya juga dilakukan pengelompokan dalam 3 level, yaitu: Level Makro terkait
dengan kebijakan Inovasi, level Meso terkait dengan kelembagaan dan program inovasi, serta level
Mikro terkait dengan kapasitas Inovasi. Tingkat kematangan pada setiap level dipengaruhi oleh sistem yang telah
terjalin dan interaksi para aktor.
TINGKAT
KEBIJAKAN
TINGKAT LEMBAGA
PENDUKUNG INOVASI
TINGKAT LEMBAGA
PENDUKUNG INOVASI
TINGKAT KAPASITAS
INOVASI
PUSAT TRANSFER
TEKNOLOGI
PENDUKUNG
TRANSFER
TEKNOLOGI
UNIVESITAS
KEBIJAKAN
INOVASI REGIONAL
TAMAN
TEKNOLOGI
PEMBIAYAAN
R&D
KELEMBAGAAN
UNTUK DASAR
R&D
MASTER PLAN
REGIONAL
KLUSTER
PENERAPAN
PROGRAM R&D
KELEMBAGAAN
R&D SWASTA
KURIKULUM
YANG RELEVAN
LEMBAGA
PROMOSI
BISNIS
SKEMA
PEMBIAYAAN
BERSAMA
PENEMU
TINJAUAN KE
MASA DEPAN
AGENDA R&D
PEMBERI
LAYANAN
INOVASI
PERATURAN YANG
MENDUKUNG
INOVASI
TINGKAT GAJI
PENEMU
KEBIJAKAN
KLUSTER
LEMBAGA
PEMBIAYAAN
PENDUKUNG
USAHAWAN
PENGUSAHA
PENDIDIKAN
MENJADI
USAHAWAN
INKUBATOR
IKM
INVESTASI SWASTA
DUKUNGAN
INTERNASIONALISASI
11
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
KEBIJAKAN
INOVASI NASIONAL
AKTOR DAN
PERANNYA DALAM
METODA ANIS
12
TINGKAT
KEGIATAN
AKTOR
PERAN DI DALAM ANIS
MAKRO
Kebijakan
Pembuat kebijakan/
Pemangku Kepentingan
Memerintah dan mengatur
kerangka ANIS
MESO
Dukungan
kelembagaan dan
program inovasi
MIKRO
Kapasitas inovasi
Kelembagaan pendukung inovasi, Alat untuk mengubah kebijakan
inovasi (lembaga & insentif)
Lembaga Penda naan Publik
Industri, Akademis, Institusi,
Pendidikan dll
Penerima manfaat utama dari
tindakan & produsen utama
pengetahuan, inovasi, tek. produk
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Di dalam skema di atas tergambar bahwa pada masing-masing tingkatan, setiap komponen
aktor mempunyai peran yang berbeda. Penerapan metode ANIS didalam penilaian sistem
inovasi di suatu wilayah dirasakan cukup mudah.
METODE
LISBON DIAMOND
D
i dalam metode Lisbon Diamond di samping, tergambar bahwa Sistem Inovasi Daerah tidak dapat
dilepaskan dari berbagai komponen antara lain: aspek sosial dan budaya, lingkungan, pendanaan,
kerjasama para stakeholder (kelompok ABG- C). Selain itu hal lain yang juga berpengaruh adalah
bagaimana mereka bekerja sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar, bukan karena regulasi
maupun peraturan. Status Riset dan Teknologi pada suatu daerah terhadap daerah lainnya juga
berpengaruh dan didukung dengan sistem jaringan.
13
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
SKEMA
SISTEM INOVASI
BANTUL
D
14
alam penerapan inovasi di Bantul terlebih dahulu dilakukan analisis Sistem
Inovasi, hasil analisis kemudian dijadikan rekomendasi untuk ditindak lanjuti.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, maka diterapkan inovasi Energi Hibrid (Angin
dan Sel Surya).
ACUAN:
ANIS dan
Lisbon Diamond
MENGGAPAI INDONESIA BISA
STUDY LAPANGAN
» Pengembangan Kluster
» KKN Tematik
» Difusi dan Diseminasi
Sektor (Pertanian)
» Lembaga Riset
» Balai Standardisasi,
Uji dan Sertifikasi,
» Pembiayaan Inovasi
(Ventura, CSR)
Sosialisasi kepada
Stakeholders
ANALISA
Analisis PROGRAM KRT
» Agrotechnopark, Speklok
» Agenda Riset Daerah
» Intermediasi
» Dewan Riset Daerah (DRD)
PILOT: Inovasi berbasis SIDa
» DIY : Energi Hibrid Bantul
» dll
REKOMENDASI
GRAND DESIGN
DAN ROAD MAP
SINERGI ABG - C:
ACADEMIC, BUSINESS
GOVERNMENT - COMMUNITY
16
MENGGAPAI INDONESIA BISA
P
ercontohan pengembangan energi listrik hibrid di
Bantul, DIY dilaksanakan dari hasil kolaborasi
Pemerintah, Industri, Akademisi dan Komunitas yang
dikenal dengan “triple helix ABG - C”, yaitu antara
Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK), LAPAN,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), E-wind Energy PTE,
Pemerintah Kabupaten Bantul (Pemkab Bantul) dan Universitas
Gajah Mada (UGM).
Sinergisi ini diharapkan menjadi kekuatan untuk
mengembangkan ekonomi masyarakat, terutama di pesisir
pantai selatan di Bantul dengan energi listrik hibrid. Pelaksanaan
kegiatan ditandai dengan penandatanganan MoU antara RISTEK
dan Pemkab Bantul pada tanggal 27 Juni 2010 dilanjutkan dengan
peletakan batu pertama pemasangan pondasi kincir angin di
pantai Pandanmino oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.
BAGAN SIDa
ENERGI HIBRID
BANTUL
S
SIDa (Sistem Inovasi Daerah) energi hibrid Bantul diarahkan untuk pembentukan IKM yang memproduksi
suku cadang pembangkit energi listrik hibrid dalam memenuhi kebutuhan energi di Indnesia Timur.
Diharapkan Indonesia mampu memproduksi sendiri kincir angin dan sel surya untuk menjawab kebutuhan
itu. Pada tahun pertama, selain persiapan infrastruktur dilakukan pendekatan ke masyarakat untuk
keberlanjutan program. Pada tahun kedua diarahkan untuk pelatihan perawatan sistem energi hibrid sekaligus
reverse engineering suku cadang kincir angin dan pengembangan teknik produksinya. Pada tahun ketiga diarahkan
untuk pembentukan IKM yang akan memproduksi dan memasarkan sistem energi hibrid.
Permintaan
Konsumen (masyarakat, pemda, instansi pemerintah, industri, akademisi
Energi/ listrik/ thermal/ prose produksi/ industri, transportasi,
rumah tangga dll
Industri
Pendidikan & Litbang
LAPAN
Instansi Pemerintah
lainnya: KUKM, ESDM
E-Wind Energy
Lembaga
Intermediasi:
(Organisasi
mahasiswa)
UGM
Unit Pengelola Kincir (BUMD)
Masyarakat
Pemda Kab. Bantul
Elaborasi dari SDJ-TT dan Tim SIDa KRT
Supra & Infrastruktur khusus
Standarisasi
SOP / QC
Training
Rekayasa &
Rancang bangun
Fasilitas
Manufaktur
Management &
product distribution
Framework Conditions
Kebijakan
» KEN
» PEN
» UU No. 30/2007
» PerPres No. 5/2006
» Perda
» UU HKI, dll
Kreatifitas Insan Energi/Ristek
Award: untuk kegiatan
pengembangan energi
Kegiatan Promosi & Sosialisasi
Kerjasama Internasional/ Nasional
di bidang litbang Energi Angin
BUDAYA
» Keterbukaan terhadap pembelajaran &
perubahan dlm pemanfaatan Energi Angin
» Kecenderungan terhadap inovasi &
kewirausahaan
» Kebersamaan
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Instansi Pemerintah
Instansi inti: Ristek, KKP
17
ROADMAP
ENERGI HIBRID BANTUL
2010 - 2014
P
18
engembangan energi hibrid dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan
mulai tahun 2010 sampai dengan 2014.
Pada tahun pertama dilakukan sosialisasi ke masyarakat dan pembangunan
infrastruktur. Tahun kedua dilanjutkan dengan peningkatan kemampuan SDM
lokal dalam pemeliharaan sistem, reverse engineering system dengan melibatkan pemuda
dan mahasiswa. Tahun ketiga penumbuhan IKM berbasis teknologi energi hibrid yang
memproduksi suku cadang kincir angin dan sel surya. Selain itu dilakukan berbagai macam
kegiatan seperti tertulis dalam skema di bawah ini.
MENGGAPAI INDONESIA BISA
2013
2012
» Pengembangan sistem
produksi SKEA
» Uji, sertifikasi,
standardisasi, IPR
komputer SKEA
» Reverse engineering EH
» Uji, sertifikasi,
standarisasi, IPR
» Bimbingan teknologi EH
» Kelembagaan Pengelola
EH
» Bimbingan teknologi EH
2011
2010
» Pembangunan
Infrastruktur Energi
Hibrid (EH)
» Penyiapan dan Pelatihan
Masyarakat
» Master plan sistem EH
(inovasi teknologi,
maintenance,
pemberdayaan ekonomi)
» Interaksi Sosialisasi EH
» Master plan
Pengembangan
Technopark
» Bimbingan teknologi EH
» Prototip Industri Kincir
Angin
» Alih teknologi pertanian
& perikanan
» Pengembangan Sistem
pemasaran EH
» Interaksi Sosialisasi EH
» Pengembangan
Infrastruktur Technopark
» Alih Teknologi pertanian
& perikanan
» Master plan R&D Material
Engineering
» Pembiayaan Inovasi
(kemitraan)
» Sosialisasi EH
» Pengembangan
Infrastruktur Museum EH
» Pengembangan
Infrastruktur Technopark
» Inkubator
» Pembiayaan Inovasi
(kemitraan)
» Pengembangan
Infrastruktur R&D
Material Engineering
» Pengembangan ekonomi
lokal (pertanian,
peternakan, industri dan
pariwisata)
2014
» Penelitian Lanjutan
» Uji, sertifikasi,
standardisasi, IPR
komputer SKEA
» Produksi komputer SKEA
oleh IKM
» Promosi dan pemasaran
produk SKEA oleh swasta
» Bimbingan teknologi EH
» Pengembangan
Infrastruktur Technopark
» Pengembangan R&D
Material Engineering
» Pembiayaan Inovasi
Pengembangan ekonomi
pertanian dan perikanan
» Sosialisasi EH
» Sosialisasi EH
» Museum EH
» Museum EH
RENCANA KEGIATAN PENGEMBANGAN ENERGI HIBRID - BANTUL
2010
2011
2012
» Penguatan workshop/
pusat pelatihan
» Uji, Sertifikasi,
Standardisasi
R&D Material Engineering
» Penguatan
workshop/pusat pelatihan
» Uji, Sertifikasi,
Standardisasi
» Penelitian Lanjutan
» Pemetaan potensi
pemuda dan masyarakat
» KKN Tematik (sosialisasi,
instalasi, pemanfaatan
dan perawatan SKEA)
» Identifikasi penguatan
jejaring sosial ekonomi
masyarakat
» Inisiasi Kelembagaan
Pengelola EH
» Pembentukan lembaga
» Penguatan lembaga
Pengelola SKEA (Perda)
pengelola SKEA (teknis,
» KKN Tematik (sosialisasi,
manajemen)
instalasi, pemanfaatan
» KKN Tematik (penguatan
dan perawatan EH)
jejaring sosial, ekonomi,
» Pelatihan teknologi
budaya)
pertanian dan perikanan » Pelatihan SKEA
» Pelatihan teknologi
pertanian dan perikanan
» Penguatan lembaga
pengelola SKEA
(pembiayaan)
» KKN Tematik (wirausaha)
» Pelatihan SKEA
» Pelatihan teknologi
pertanian dan perikanan
» Penguatan jejaring sosial
» Penguatan lembaga
Pengelola SKEA (jejaring)
» KKN Tematik (wirausaha)
» Pelatihan SKEA
» Pelatihan teknologi
pertanian dan perikanan
» Penguatan jejaring sosial
» Pemetaan potensi dan
potret ekonomi
» Pemetaan IKM
» Pemanfaatan energi EH
» Skenario pengembangan
wisata bahari, kuliner,
pertanian (Perda)
» Inisiasi Pengembangan
Technopark
» Infrastruktur Sipil
(embung, dll)
» Alih teknologi SKEA bagi
IKM
» Pembentukan Technopark
(Perda)
» Alih teknologi pertanian
dan perikanan
» Identifikasi pembiayaan
inovasi (ventura, CSR)
» Potret ekonomi
» Skema Industri SKEA
» Inkubator komponen
SKEA
» Infrastruktur technopark
» Alih teknologi pertanian
dan perikanan
» Intermediasi pembiayaan
Inovasi
» Inkubator komponen
SKEA
» Infrastruktur technopark
» Alih teknologi pertanian
» Pengembangan ekonomi
sektor pertanian,
perikanan
» Intermediasi pembiayaan
Inovasi
» Produksi komponen SKEA
» Infrastruktur technopark
» Alih teknologi pertanian
» Pengembangan ekonomi
sektor pertanian dan
perikanan
» Intermediasi pembiayaan
Inovasi
» Brosur, Leaflet, Web,
Maket
» Talk show TV, radio
» Media cetak (press
conference)
» Sosialisasi ke Kementerian
Lain
» Sosialisasi ke DPRD
Kabupaten dan Propinsi
» Talk show TV, radio
» Media cetak
» Sosialisasi daerah lain
(mahasiswa, masyarakat,
pemda)
» Inisiasi pengembangan
museum kincir angin
» Lomba disain SKEA
» Talk show TV, radio
» Media cetak
» Promosi wisata Bantul
(melalui hotel)
» Sosialisasi
» Sosialiasi ke Industri – CSR
» Museum kincir angin
(Perda)
» Talk show TV, radio
» Media cetak
» Promosi wisata Bantul
(melalui hotel)
» Sosialisasi
» Sosialiasi ke Industri – CSR
» Pengembangan museum
kincir angin
» Talk show TV, radio
» Media cetak
» Promosi wisata Bantul
(melalui hotel)
» Sosialisasi
» Sosialiasi ke Industri – CSR
» Pengembangan museum
kincir angin
19
DISEMINASI
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
» Penguatan Workshop/
pusat pelatihan
» Reverse Engineering
(Inisiasi Prototipe SKEA)
PEMBANGUNAN
EKONOMI
» Tapak SKEA (Perda)
» Rumah Kontrol
» Kincir angin, fotovoltaik
» Icemaker
» Instalasi workshop/
pelatihan
PENINGKATAN
KAPASITAS SDM
2014
STRUKTUR
» Penguatan workshop/
pusat pelatihan
» Reverse Engineering
(Prototipe SKEA)
» Identifikasi R&D
2013
TEKNOLOGI
ENERGI HIBRID
KINCIR ANGIN - SEL SURYA
20
MENGGAPAI INDONESIA BISA
DESIGN TEKNIS
ENERGI LISTRIK HIBRID
Sistem terdiri dari:
OUTPUT
» 3 unit Ice Maker 500kg/h
» 2 unit pompa air
» Lampu jalan
PEMANFAATAN SISTEM
Energi listrik yang
dihasilkan dimanfaatkan
untuk menaikkan air tanah
untuk pembuatan es balok,
pengairan sawah serta
penerangan sarana umum.
21
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
INPUT
» 28 unit kincir angin 1 KW
» 6 unit kincir angin 2.5 KW
» 2 unit kincir angin 10 KW
» 1 unit kincir angin 50 KW
» Sel Surya 17.5 KWP
PENDEKATAN
SOSIAL BUDAYA
PENDEKATAN
SOSIAL
BUDAYA
P
endekatan sosial budaya masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan pihak pemerintah sebelum memberikan teknologi baru pada
masyarakat. Pemberian teknologi pada masyarakat bukan hanya persoalan
struktural, tapi juga kultural, karena bagaimanapun pengguna teknologi adalah
masyarakat yang memiliki nilai, pemikiran, dan sistem budaya sendiri. Hal inilah
yang harus diperhatikan oleh penyedia teknologi ketika akan menerapkan teknologi tersebut
kepada masyarakat.
24
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Paradigma struktural seringkali mengabaikan paradigma kultural masyarakat. Penyedia
teknologi dapat beranggapan bahwa teknologi yang ia bawa baik dan tepat untuk diberikan
kepada masyarakat, akan tetapi paradigma kultural belum tentu memiliki anggapan yang
sama. Teknologi baru yang dihadirkan untuk masyarakat dapat mengalami kegagalan jika
paradigma pemerintah tidak dapat diterima atau berbenturan dengan cara pandang
masyarakat lokal.
Sistem sosial budaya dalam masyarakat harus diketahui oleh penyedia teknologi melalui
analisis kelayakan sosial budaya sebelum mengimplementasikan teknologi, sehingga dapat
diupayakan adanya kompromi-kompromi terhadap konvensi yang berlaku di masyarakat.
Beberapa rumusan yang didapat dari hasil analisis sosial budaya masyarakat Ngentak adalah
sebagai berikut:
PERSEPSI WARGA TERHADAP PEKERJAAN
KOMPLEKS
TIDAK
DISUKAI
Dapat menghasilkan uang
dalam waktu singkat meski
mengeluarkan banyak
tenaga
DISUKAI
25
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
PRAKTIS
» Mengeluarkan banyak
tenaga
» Membutuhkan banyak
modal
» Jeda antara proses dan
hasil yang lama
» Tidak jelas pemasarannya
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM
JENIS ASAL
PROGRAM
Dari masyarakat
untuk masyarakat
26
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Dari pemerintah
untuk masyarakat
SIKAP
Menerima dan
menjaga
Menerima, tetapi
(akan) meninggalkan
SEBAB
» Rasa kepemilikan tinggi
» Ikut menginisiasi
» Cenderung menghasilkan
keuntungan praktis
» Bukan inisiatif sendiri
» Tidak merasa memiliki
» Jika fasilitas yang diberikan
rusak, tidak tahu cara
memperbaikinya, tidak
memiliki dana perawatan, dan
mungkin tidak memiliki
pengetahuan tentangnya
» Tidak ada monitoring
assistance dari pemerintah
Kegagalan implementasi program di Desa Poncosari dapat terjadi dengan faktor-faktor
yg terdapat di masyarakat sebagai berikut:
FAKTOR
EKSTERNAL
FAKTOR
EKSTERNAL
» Hal baru tidak
memberikan jaminan
keuntungan materi
» Hal baru menimbulkan
persoalan baru (siklus
hulu-hilir kurang
lancar)
» Hal baru dirasa kurang
praktis
» Hal baru kurang bisa
dimengerti secara
komprehensif
Kebaruan sulit
berkembang dan sulit
terjaga keberlanjutannya
jika tidak ada antisipasi
di awal program
DAMPAK
Kegagalan ini dianalisa dari beberapa kegiatan Pemertinah yang telah dilakukan di
Desa Poncosari. Untuk mengantisipasi terulangnya kegagalan perlu dilakukan pendekatan
yang intensif ke masyarakat.
27
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
» Ekonomi “mencukupi”
» Nyaman dengan
kondisi saat ini
» Pola pikir pragmatis
praktis
» Tingkat pendidikan
rendah
» Rasa kepemilikan
terhadap hal baru
sangat kurang
BEBERAPA
POLA PENDEKATAN
MASYARAKAT
M
28
MENGGAPAI INDONESIA BISA
embuka dialog yang
intensif (terus
menerus) dengan
tokoh masyarakat dan penggiat
kelompok kegiatan (pokgiat)
untuk urun rembug mengenai
kebutuhan masyarakat Desa
Poncosari.
Hal ini dilakukan agar
kegiatan yang akan diterapkan berbasis kebutuhan
masyarakat, bukan sekedar keinginan pemerintah. Dengan
demikian, rasa kepemilikan masyarakat terhadap kegiatan
yang dilakukan dapat ditumbuhkan, dan kekhawatiran
terhadap terbengkalainya sarana yang diberikan dapat
diminimalkan.
Selain itu, dialog dengan masyarakat ini juga dilakukan
untuk mengetahui pola sosial budaya setempat. Pengetahuan
mengenai hal ini sangat penting
untuk mengetahui kebiasaankebiasaan, nilai, dan pola pikir
yang menjadi konvensi, sehingga
dapat dilakukan penyesuaianpenyesuaian yang sedapat
mungkin menghindari adanya
benturan dengan nilai yang sudah
ada di masyarakat.
PELIBATAN
MAHASISWA KKN-PPM UGM
S
osialisasi SIDa pengembangan energi
hibrid dilakukan oleh mahasiswa UGM
yang melakukan KKN tematik di Desa
Poncosari.
Sosialisasi dilakukan ke masyarakat termasuk
pada siswa siswi sekolah dasar. Berbagai macam
kegiatan sosialisasi dilakukan pada KKN tersebut,
seperti promosi pantai, pembuatan peta wisata
dan tabligh akbar dalam Festival Ketupat.
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Selain itu dilakukan pula beberapa kegiatan
penunjang seperti pembuatan demonstration plot
tanaman kacang di lahan pasir, pelatihan
pembuatan tanaman dalam Polybag dan pot serta
pelatihan pembuatan pupuk organik sebagai back
up kegiatan bagi para peternak sapi di Desa
Poncosari.
29
PEMBENTUKAN
ORGANISASI PENGELOLA
ENERGI HIBRID
O
rganisasi ini dibentuk untuk mengelola
pembagian energi listrik kepada warga,
iuran listrik dan hal-hal yang berkenaan
dengan pemanfaatan hasil pembangkit listrik energi
hibrid seperti ice maker.
30
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Organisasi ini diharapkan dapat menjadi salah
satu sarana untuk meningkatkan produktivitas
masyarakat dari sisi ekonomi dan juga
kepemimpinan.
Pendampingan akan dilakukan pada tahuntahun pertama agar masyarakat dapat mengelola
organisasi ini secara mandiri di kemudian hari.
PEMBENTUKAN
KOMUNITAS MAHASISWA KKN
ENERGI HIBRID BANTUL
K
KN Mahasiswa merupakan salah satu stakeholder yang
memiliki peran yang sangat penting dalam hal pendekatan
dan pendampingan masyarakat.
KKN Mahasiswa di Desa Poncosari akan dirancang untuk menjadi
program berkelanjutan yang saling bersinergi dari periode satu ke
periode lainnya, sehingga program pendampingan kepada masyarakat
dapat dilakukan secara berkesinambungan.
KKN Mahasiswa di Desa Poncosari ini
kemudian akan dibentuk menjadi komunitas
KKN Mahasiswa Energi Hibrid Bantul yang
akan terus berhubungan dengan masyarakat
dan melakukan peningkatan kualitas
masyarakat di sana.
31
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
KKN Mahasiswa periode berikutnya akan melanjutkan programprogram yang dilakukan oleh KKN Mahasiswa periode sebelumnya, yang
tentunya disesuaikan pula dengan renstra pembangunan energi hibrid
di Bantul yang telah dirancang bersama oleh para stakeholder.
PEMBENTUKAN
STUDY CLUB
ENERGI HIBRID
S
32
MENGGAPAI INDONESIA BISA
tudy club mahasiswa dibentuk untuk
meningkatkan minat mahasiswa dalam
bidang energi hibrid. Hal ini dilakukan untuk
membentuk generasi berkualitas yang nantinya akan
menjaga keberlanjutan pengembangan energi hibrid
di Indonesia.
Study club ini akan menghasilkan produk-produk
riset mengenai energi hibrid yang selain dapat mengembangkan potensi energi
hibrid, juga dapat menunjang prestasi akademis mahasiswa di kampusnya
sebagai hasil riset yang diakui seperti skripsi,
tesis, atau disertasi.
Study club energi hibrid di Pandansimo
diharapkan dapat berkembang menjadi study
club tingkat nasional yang dapat menjadi salah
satu rujukan bagi para mahasiswa yang berminat
dalam permasalahan energi hibrid.
TESTIMONIUM
TESTIMONIUM 1
Dwi Hantoro
34
Kepala Dukuh Ngentak
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Saya berharap pembangunan energi hibrid oleh ristek ini dapat
menjadi ikon baru pantai Pandanmino sebagai pantai kincir
yang ramai dikunjungi siang dan malam serta didukung data
tarik pertanian, peternakan, dan perikanan terpadu dalam
meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat.
TESTIMONIUM 2
Jumali
tokoh masyarakat
35
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kincir angin saya harapkan dapat meningkatkan sektor
agrowisata jika kita bisa menanami lahan pasir di kaki-kaki
kincir dengan tanaman-tanaman pertanian
TESTIMONIUM 3
Wijiyo
36
anggota Pokgiat pertanian
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Dengan ketersediaan listrik dapat menghidupkan mesin pompa
air yang nantinya akan menunjang produktivitas pertanian
di lahan pasir yang cukup menjanjikan
TESTIMONIUM 4
Ibu pemilik warung
37
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Dengan adanya kincir angin saya berharap mendapatkan listrik
yang lebih murah dibandingkan dengan listrik PLN. Jika listrik
sudah menyala maka lampu-lampu akan dapat menerangi
kawasan pantai yang selama ini gelap gulita pada waktu
malam. Jika sudah ada listrik, harapannya pantai dapat menjadi lebih
ramai dikunjungi orang sehingga dagangan bisa lebih laku lagi
TESTIMONIUM 5
Ridwan
38
anggota pokgiat
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Kincir angin akan sangat bermanfaat untuk warga Ngentak,
namun saya masih khawatir dengan keamanannya untuk
warga. Saya berharap ada penjelasan kepada masyarakat
mengenai bahayanya
TESTIMONIUM 6
Suwandi
Ketua Pokgiat
39
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Saya mempertanyakan apakah kincir angin akan memberikan
energi yang memadai, karena saya berfikir bahwa pada masa
dahulu tenaga angin digunakan untuk menggerakkan kapal
laut, namun pada akhirnya ditinggalkan karena tidak efisien
dan beralih ke tenaga mesin. Kincir angin yang terdapat di Kuwaru juga
tidak bisa memberikan hasil yang optimal. Air yang keluar dari hasil
pemompaan energi listrik kincir angin tidak sederas yang diharapkan.
Akan tetapi saya tetap berharap kincir angin yang dipasang di
Pandanmino dapat memberikan hasil energi yang optimal untuk
kebutuhan masyarakat. Saya optimis kincir angin dapat meningkatkan
sektor pariwisata, sehingga Ngentak dapat menjadi kawasan pariwisata
berbasi iptek yang ramah lingkungan
Download