2013 - STKIP Siliwangi Bandung

advertisement
PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VII
Artikel Jurnal Ilmiah
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
Noni Berliana
NIM. 09210194
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP ) SILIWANGI BANDUNG
2013
PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VII
Noni Berliana
berliana.noni@ymail .com
STKIP Siliwangi Bandung Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi 40526
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Membaca Intensif Teks Biografi dengan Menggunakan Metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada Siswa Kelas VII”. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Bagaimana kemampuan siswa kelas VII dalam pembelajaran membaca intensif teks biografi, setelah menggunakan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) ?, Apakah penerapan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) efektif
dalam pembelajaran membaca intensif teks biografi pada siswa kelas VII ? dan apakah ada perbedaan antara pembelajaran
membaca intensif teks biografi yang dilakukan siswa kelas VII sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) ?
Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan pendekatan yang cocok yang digunakan untuk
pembelajaran membaca. Metode CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan siswa untuk aktif dalam
mencari materi yang diajarkan guru sehingga siswa dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. CTL memiliki
tujuh komponen utama pembangun pembelajaran kontekstual yaitu: 1) Kontruktivime, 2) Inkuiri, 3) Bertanya, 4) Masyarakat
Belajar, 5) Pemodelan, 6) Refleksi, dan 7) Penilaian Autentik. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif,
dimana metode ini dapat menggambarkan semua hasil data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan didasarkan pada
kurikulum, silabus, RPP, dan kriteria penilaian yang didasarkan pada identitas tokoh, perjuangan hidup tokoh, keistimewaan
tokoh, hal-hal yang diteladani dari tokoh, penggunaan bahasa, keutuhan isi tulisan, kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada siswa kelas VII yang berjumlah 24 siswa, yaitu
pembelajaran menuliskan kembali teks biografi yang sudah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri yang disesuaikan
dengan kriteria penilaian, berupa tes awal (pretest) yang dilaksanakan sebelum menggunakan metode CTL diperoleh hasil
nilai rata-rata siswa 51,4, dengan nilai tertinggi 75 yang frekuensinya 1 orang dan nilai terendah 33,3 yang frekuensinya 3
orang. Kedua yaitu pembelajaran dengan diadakan tes menuliskan kembali teks biografi yang sudah dibaca dengan
menggunakan bahasa sendiri yang disesuaikan dengan kriteria penilaian, berupa tes akhir (posttest) yang dilaksanakan
sesudah menggunakan metode CTL didapat hasil nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 84,19, dengan nilai tertinggi 100
yang frekuensinya 2 orang dan nilai terendah 66,7 yang frekuensinya 2 orang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca intensif teks biografi dengan menggunakan
metode Contextual Teaching And Learning (CTL) pada siswa kelas VII terbukti lebih efektif, siswa dapat belajar dengan
lebih aktif dan kreatif.
Kata Kunci: Membaca Intensif Teks Biografi, Contextual Teaching And Learning.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan suatu
negara. Pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara (1989- 1959) yaitu
pendidikan umumnya berarti upaya untuk
memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan,
batin), pikiran dan jasmani anak – anak selaras
dengan alam dan masyarakatnya.
Adapun salah satu masalah yang di hadapi
dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya
proses pembelajaran. Membaca menurut Kholid
Harras (2011:1) yaitu sebuah jembatan bagi siapa saja
dan dimana saja yang berkeinginan meraih kemajuan
dan kesuksesan, baik di lingkungan dunia
persekolahan maupun pekerjaan. Siswa diharapkan
dapat menguasai ragam keterampilan membaca yang
tercakup dalam Standar Kompetensi.
dan
Kompetensi
Dasar.
Namun,
berdasarkan hasil observasi banyak sekali
keluhan tentang tidak biasanya siswa menikmati
apa yang dibacanya.
Membaca intensif menurut Kholid Harras
(2011:57) yaitu membaca secara cermat untuk
memahami suatu teks secara tepat dan akurat.
Biografi menurut Jakob Sumardjo dan Saini
(1986:22) yaitu cerita tentang hidup seseorang
yang ditulis oleh orang lain (sastrawan). Jadi,
membaca intensif teks biografi adalah kegiatan
membaca untuk menemukan hal-hal yang baik
dan yang tidak baik dari seorang tokoh.
Menurut Dharma Kusuma dalam bukunya
Contextual Teaching And Learning (2010:5)
mengatakan bahwa CTL adalah mengajar dan
belajar yang menghubungkan isi pelajaran
dengan lingkungan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis
akan mencoba mengadakan penelitian mengenai
pelaksanaan pembelajaran membaca di SMP.
Penelitian ini penulis tingkatkan dalam bentuk
skripsi yang berjudul “Pembelajaran Membaca
Intensif
Dengan
Menggunakan
Metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada
siswa Kelas VII”.
KAJIAN TEORI DAN METODE
A. Kajian Teori
1. Contextual Teaching And Learning
Menurut Dharma Kesuma (2010:5) Metode
Contextual Teaching And Learning yaitu
mengajar dan belajar yang menghubungkan isi
pelajaran dengan lingkungan. Contextual
Teaching And Learning (CTL) dapat membantu
siswa melihat makna pada materi akademik
yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan harian mereka, konteks
pribadi, sosial, dan budaya mereka.
Asas-asas metode Contextual Teaching And
Learning
menurut
Dharma
Kesuma
(2010:62-69) :
1. Konstruktivisme yaitu, di mana siswa
terbiasa
memecahkan
masalah
dan
menemukan hal-hal yang berguna bagi
dirinya.
2. Inkuiri yaitu, menuntut siswa untuk
menemukan sendiri materi yang harus di
pahaminya.
3. Bertanya (Questioning) yaitu, di mana guru
mengarahkan siswa untuk menemukan
setiap materi yang dibutuhkan.
4.
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
yaitu, dimana siswa dapat bekerjasama untuk
memecahkan suatu persoalan.
5. Pemodelan (Modeling) yaitu, di mana dalam
kegiatan belajar mengajar baik guru ataupun
siswa dapat memperagakan sesuatu yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
6. Refleksi (Reflection) yaitu, di mana guru
membantu siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya
dengan pengetahuan yang baru.
7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment) yaitu,
asas untuk mengetahui seberapa jauh siswa
telah menguasai materi pelajaran.
2. Pembelajaran
Menurut Hamalik (2011:57) pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
3. Membaca Intensif
Menurut Kholid Harras (2011:57)
Membaca intensif adalah membaca secara
cermat untuk memahami suatu teks secara tepat
dan akurat.
4. Teks Biografi
menurut Hartono (2008:20) biografi yaitu
menulis riwayat hidup seseorang.
5. Tinjauan Kurikulum
Meninjau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun 2006, maka dijelaskan
pembelajaran membaca intensif teks biografi
dilaksanakan di kelas VII semester 2 dengan:
1. Standar Kompetensi
Membaca
11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan
membaca
intensif
dan
membaca
memindai.
2. Kompetensi Dasar
11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat
diteladani dari buku biografi yang
dibaca secara intensif.
Indikator dalam membaca intensif teks
biografi
adalah
sebagai
berikut:
1. Menceritakan riwayat hidup tokoh.
2. Menyebutkan identitas tokoh (kelahiran,
keluarga, pendidikan).
3. Menyebutkan keistimewaan tokoh.
4.Menyebutkan hal-hal yang dapat diteladani
dari tokoh.
Alokasi waktu yang diberikan untuk pembelajaran
membaca intensif teks biografi yaitu 2X40 menit.
B. Metode
Menurut
Sugiono
(2011:2)
Metode
penelitian, pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
suatu metode penelitian yang menggambarkan
semua data atau keadaan subyek/obyek penelitian
kemudian
dianalisis
dan
dibandingkan
berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung
pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk
memberikan pemecahan masalahnya (Widi,
2010:84).
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi atau gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki. Pelaksanaan proses
hasil belajar yang dilaksanakan penulis dalam
penelitian ini adalah mengadakan pretest dan
posttest.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang penulis kumpulkan dari hasil
pembelajaran membaca intensif teks biografi ini,
yaitu data dengan tes menuliskan kembali teks
biografi yang telah dibaca berdasarkan bahasa
sendiri sebelum menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) dan sesudah
menggunakan metode Contextual Teaching And
Learning (CTL). Data tersebut, yaitu yang berupa
hasil tes awal (pretest) tanpa metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) dan tes akhir
(posttest)
dengan
menggunakan
metode
Contextual Teaching And Learning (CTL), dengan
kriteria / aspek-aspek penilaian yang terdiri atas
mengungkapkan identitas tokoh, mengungkapkan
perjuangan hidup tokoh, mengungkapkan
keistimewaan tokoh, mencatat hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh, penggunaan bahasa,
keutuhan isi tulisan, mengkaitkan dengan
kehidupan sehari-hari.
dengan
Adapun nilai yang diperoleh dari hasil
pretest yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
51,4, nilai terendah pretest yang didapat yaitu
33,3, dan nilai tertinggi adalah 75. Dari hasil
pretest tersebut 6 orang berkategori kurang
dengan rentan nilai 21-40, 12 orang berkategori
cukup dengan rentan nilai 41-60, dan 6 orang
berkategori baik dengan rentan nilai 61-80.
Sedangkan pada posttest di mana nilai ratarata yang diperoleh sebesar 84,19, nilai terendah
posttest yang didapat yaitu 66,7, nilai tertinggi
adalah 100. Dari hasil posttest tersebut 8 orang
berkategori baik dengan rentan nilai 61-80, dan 16
orang berkategori sangat baik dengan rentan nilai
81-100.
Menentukan nilai siswa pada tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest) dengan menggunakan rumus:
Jumlah skor siswa x 100
Nilai siswa =
Skor total ideal (24)
Menentukan nilai rata-rata siswa hasil pretest
dan posttest secara keseluruhan, dan untuk
mengetahui perbedaan hasil perkembangan belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan metode CTL dengan menggunakan
rumus:
X= 𝚺X
(Nurgiyantoro, 2010:361)
N
Ket : X
= Nilai rata-rata
𝚺X
= Jumlah seluruh nilai siswa
N
= Jumlah seluruh siswa
Sehingga rata-rata yang diperoleh dari hasil
pretest yaitu 51,4 dan rata-rata posttest yaitu 84,19.
Berikut peningkatan nilai hasil belajar siswa,
sesuai dengan tabel di bawah ini:
Tabel 5.1
Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa
dilihat dari Nilai Rata-rata
Jumlah Nilai
Pretest 1233,6
Posttest 2020,7
Nilai Rata-rata
51,4
84,19
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran
membaca intensif teks
biografi dengan menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) lebih efektif dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat
dilihat dari perbandingan nilai rata-ratanya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian melalui
pengolahan data, analisis data dan pembahasan
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
pembelajaran membaca intensif teks biografi
dengan menggunakan metode Contextual Teaching
And Learning (CTL) pada siswa Kelas VII, penulis
menarik kesimpulan sebagai jawaban atas semua
permasalahan yang dihadapi penulis seperti yang
dirumuskan pada Bab 1 pendahuluan yaitu sebagai
berikut:
Dalam pembelajaran membaca intensif teks
biografi dengan menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada siswa Kelas
VII terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga siswa yang memperoleh ketuntasan
belajar menunjukkan adanya peningkatan, sesuai
dengan nilai yang diperoleh siswa setelah
menggunakan metode CTL.
Pelaksanaan pembelajaran membaca intensif
teks biografi dengan menggunakan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) pada
siswa Kelas VII dapat berjalan dengan efektif dan
terencana dengan baik, serta dapat meningkatkan
kinerja guru dan meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Siswa lebih aktif dan kreatif
serta siswa termotivasi dan dapat meningkatkan
minat dan bakatnya dibandingkan pembelajaran
sebelum diterapkannya metode CTL.
Adanya perbedaan yang signifikan antara
hasil tes membaca intensif teks biografi sebelum
dan sesudah menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada siswa kelas
VII. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil pretest di
mana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 51,4,
nilai terendah pretest yang didapat yaitu 33,3, nilai
tertinggi adalah 75. Sedangkan dari hasil posttest di
mana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 84,19,
nilai terendah posttest yang didapat yaitu 66,7, nilai
tertinggi adalah 100.
Jadi terdapat perbedaan yang signifikan
antara membaca intensif teks biografi sebelum
menggunakan metode CTL dan sesudah
menggunakan metode CTL, artinya pembelajaran
dengan menggunakan metode Contextual Teaching
And Learning (CTL) lebih baik atau lebih efektif
dari pada tidak menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL).
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Harras, Kholid dkk. 2011. Membaca 1. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Hartono. 2008. Terampil Menulis dalam Bahasa
Indonesia.
Kesuma, Dharma dkk. 2010. Contextual Teaching
And Learning. Garut: Rahayasa
Research&Training.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian
Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfa Beta.
Sumardjo, Jakob dan Saini. 1986. Apresiasi
Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi
Penelitian Sebuah Pengenalan dan penuntun
Langkah Demi Langkah Pelaksanaan
Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Download