RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8 Sri Ayu 41152010140019 Gilang Ramadhan 41152010140050 Riska Novilaria 41152010140077 Listina Purnamasari 41152010140078 Sellawati Mustofa 41152010140150 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMEN UNIVERSITAS LANGLANGBUANA Jl. Karapitan No. 116 Bandung 40261 Telp. 022-4218084, Fax. 022-4237144 2017 KATA PENGANTAR Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas Berkat dan Rahmat serta Kuasa-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis di Fakultas Ekonomi di Universitas Langlangbuana. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat Bapak Deni Budiana, S.E., M.M selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis sampai selesainya peyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa-mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Langlangbuana tentang ruang lingkup studi kelayakan bisnis. Bandung, Maret 2017 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ............................................................... 6 1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 6 BAB II PEMBAHASAN DAN LANDASAN TEORI ........................................... 7 2.1.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis .................................................................... 11 2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis.................................................................. 16 2.3 Aspek-aspek yang Dianalisis Dalam Studi Kelayakan Bisnis .................... 19 2.4 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Warunk Upnormal ....................... 23 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 33 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 33 3.2 Saran ............................................................................................................ 33 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis semakin banyak dipilih oleh orang-orang ketika berinvestasi. Bisnis merupakan usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen dengan tujuan utama adalah memperoleh keuntungan atau laba. Bisnis juga dapat dikelompokkan berdasarkan kepemilikan, seperti perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan atau koperasi. Sedangkan apabila dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya bisnis terbagi menjadi bisnis manufaktur, jasa, pengecer dan distribusi, bisnis pertanian dan pertambangan, bisnis utilitas, dan bisnis transportasi. Pada dasarnya bisnis timbul karena adanya kebutuhan dan permintaan konsumen. Pengusaha berupaya memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Sehingga tercipta berbagai jenis bisnis baik jasa ataupun barang. Walaupun tidak jarang banyak bisnis yang sengaja di ciptakan oleh pengusaha dalam rangka inovasi yang menciptakan pandangan bahwa produk tersebut menjadi kebutuhan bagi konsumen. Pengusaha berlomba-lomba dalam menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan atau pengusaha semakin besar dalam mendapatkan laba. Mendapatkan laba yang semakin besar merupakan tujuan utama dari bisnis itu dilaksanakan. Dalam upaya memperoleh laba yang besar, maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang mendalam [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 1 terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan, atau dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Studi kelayakan bisnis ini perlu dilakukan dalam rangka mengurangi resiko terjadinya kerugian dikarenakan bisnis yang akan dilaksanakan tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis meninjau berbagai aspek dalam ketika akan mendirikan suatu bisnis. Aspek-aspek yang harus ditinjau dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis atau operasi, aspek manajemen atau organisasi, aspek ekonomi sosial, dan aspek lingkungan. Semua aspek ini dinilai dan akan menjadi acuan bagi bisnis tersebut apakah layak atau tidak untuk dijalankan. Studi kelayakan bisnis ini juga akan sangat membantu bagi pihak-pihak yang akan berhubungan dengan bisnis tersebut, seperti pihak investor, kreditor, pihak manajemen, pemerintah, ataupun bagi tujuan pembangunan ekonomi. Dari berbagai bisnis yang ada, bisnis kuliner menjadi bisnis yang sangat menjanjikan dilihat dari animo masyarakat terhadap munculnya berbagai tempat makan. Di kota-kota besar sudah menjadi hal yang biasa bila ditemukan banyak tempat-tempat makan atau kafe. Kafe atau Cafe berasal dari bahasa perancis, secara harfiah adalah (meminum) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat dimana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi tetapi juga minuman atau bahkan makanan. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 2 Banyak bermunculan tempat-tempat makan yang tidak hanya menyediakan makanan saja, tetapi juga menyediakan tempat makan yang nyaman sehingga sangat diminati oleh segmen pasar usia remaja. Salah satu bentuk usaha yang bergerak dibidang kuliner adalah Warunk Upnormal, berdiri sejak tahun 2014. Dimulai dari sebuah resto tempat berkumpul anak-anak muda dengan makanan utamanya adalah mie instant Indomie yang hampir semua orang suka, Warunk Upnormal tumbuh menjadi bisnis yang yang sangat menguntungkan. Warunk Upnormal yang memiliki tema yang unik yaitu menyajikan makanan rumahan dengan tampilan ala cafe, mampu menghasilkan laba yang sangat besar. Warunk Upnormal yang berdiri di bawah PT Cita Rasa Prima telah memiliki 24 outlet diseluruh Indonesia, Dengan rata-rata omzet sebesar Rp. 750.000.000 dalam satu bulan. Selain di kelola langsung oleh pusat, Warunk Upnormal membuka kerjasama bagi pihak lain untuk berinvestasi dan memiliki outlet Warunk Upnormal dengan sistem waralaba. Sedangkan pengertian waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hal memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau penemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan barang dan jasa. Warunk Upnormal dengan omzet yang sangat besar tersebut tentunya juga mengeluarkan dana investas yang tidak sedikit. Modal awal yang harus di keluarkan ketika menjalin kemitraan adalah sebesar Rp 4.000.000.000 (Empat [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 3 Milyar Rupiah). Dengan modal awal yang sangat besar tersebut, maka diperlukan adanya studi kelayakan bisnis guna melihat seberapa lama pengembalian dana yang ditanam dibisnis tersebut. Artinya, sebelum perusahaan dijalankan, maka terlebih dahulu perlu dihitung, apakah bisnis atau usaha yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam bisnis tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan keuntungan finansial lainnya seperti yang diharapkan. Jika tidak, maka sebaiknya bisnis tersebut jangan dijalankan. Disamping dapat mencapai keuntungan finansial, bagi pemilik usaha juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi karyawan yang bekerja pada bisnis tersebut, masyarakat di sekitar usaha atau bisnis maupun bagi pemerintah. Studi kelayakan bisnis adalah Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal dari penelitian tersebut. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 4 tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor; kreditur; pemerintah, dan masyarakat luas. ' Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. Namun dalam praktiknya perusahaan nonprofit pun perlu dilakukan studi kelayakan bisnis karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk finansial akan tetapi juga nonfinansial. Jadi, dengan dilakukannya studi kelayakan bisnis akan dapat memberikan gambaran apakah usaha atau bisnis yang diteliti layak atau tidak untuk dijalankan. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ruang lingkup dan aspek-aspek studi kelayakan bisnis, dengan contoh kasus Warunk Upnormal. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 5 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis mengindentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya : 1. Apa saja ruang lingkup studi kelayakan bisnis ? 2. Apa manfaat dari studi kelayakan bisnis? 3. Aspek-aspek apa saja yang dianalisis dalam studi kelayakan bisnis? 4. Bagaimana studi kelayakan bisnis untuk contoh kasus Warunk Upnormal ? 1.3 Maksud dan Tujuan Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk memahami tentang studi kelayakan bisnis. 2. Untuk mengetahui manfaat dari studi kelayakan bisnis. 3. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang di analisis dalam studi kelayakan bisnis. 4. Untuk mengetahui bisnis Warung Upnormal layak atau tidak dijalankan. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 6 BAB II PEMBAHASAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari konsep manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka mencari atau menemukan inovasi baru dalam perusahaan. Pertimbangan yang menunjukan pentingnya studi kelayakan bisnis ini terlihat dari semakin luasnya cakupan dari studi ini. Studi tentang pasar, tidak dapat dilakukan dengan baik jika tidak didukung oleh konsep manajemen pemasaran, begitu juga studi lainnya, misalnya studi finansial perlu didasarkan atas pemahaman manajemen keuangan dan akutansi yang baik , hal yang sama terjadi pada studi teknis dan manajemen perlu ada dukungan pengetahuan dasar mengenai manajemen operasi, teori struktur organisasi dan personalia serta konsep konsep lain yang diperlukan untuk menyempurnakan hasil studi, karena itu dalam melakukan studi kelayakan bisnis pertimbangan untuk menggunakan tenaga ahli sesuai dengan profesi merupakan suatu hal yang sangat penting jika ingin medapatkan hasil studi yang benar dan dapat dipercaya sebagai suatu referensi atau acuan dalam membuat keputusan investasi. Ketergantungan pada keahlian ini tentunya akan membawa implikasi langsung pada praktek pekerjaan yang sebenarnya jika praktek pekerjaan yang sebenarnya jika konsep kerja ini akan diterapkan apalagi penerapannya akan menyangkut suatu proyek yang penting dan berskala besar. Penyelesaiannya tidak dapat dilakukan oleh hanya suatu tenaga ahli dalam studi kelayakan bisnis saja, [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 7 tetapi akan melibatkan banyak tenaga ahli lain, seperti ahli teknis-teknis khusus yang harus diikutkan dalam studi ini agar betul-betul dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Keahlian ini diperlukan agar penilai tidak merasa ada keraguan dalam penafsiran penerimaan dari proyek atau rencana usaha maupun dari penafsiran biaya yang diperlukan untuk merealisasikan proyek tersebut.kesanksian atau keraguan biasanya diawali dengan ketiadaan atau kurang lengkapnya data pendukung yang diperlukan keabsahan data tersebut, dengan kata lain berarti keterlibatan para ahli secara tidak langsung akan menghasilkan data yang lengkap dan data yang valid yang kesemuanya bertujuan agar studi kelayakan dibuat benar-benar dapat dijadikan bahan informasi yang berguna untuk membuat keputusan investasi. Keputusan investasi adalah keputusan untuk melaksanakan suatu usaha baru atau pengembangan usaha lama yang hasilnya tidak dapat dirasakan di masa saat keputusan investasi dibuat, tetapi hasilnya baru dapat dirasakan di masa yang akan datang. Dasar pemikiran ini yang membuat kenapa studi kelayakan bisnis itu perlu dibuat secara hati-hati dan harus dilakukan dengan konsep yang benar serta dikerjakan oleh orang yang ahli dan dapat dipercaya. Studi kelayakan bisnis yang juga sering disebut dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya suatu proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Dalam hal ini studi kelayakan sering disebut juga dengan Feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan. Apakah akan menerima atau menolak suatu gagasan usaha yang telah direncanakan. Pengertian layak [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 8 tersebut dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan proyek atau bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat baik dalam keuntungan secara finasial maupun keuntungan sosial (social benefit). Pengertian studi kelayakan bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4), merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan. Sedangkan menurut Husein Umar (1997) menyatakan Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian layak atau tidaknya suatu proses besar yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan. Layak dilaksanakan dalam pengertian ini adalah berhasil. Pengertian keberhasilan bagi pihak investor berorentasi profit semata, biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas dibandingkan dengan pihak non profit yaitu diukur diukur dengan keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit (pemerintah dan lembaga non profit lainnya) pengertian berhasil berupa seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut, dan faktor-faktor lain dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas. Pemerintah perlu menggunakan studi kelayakan bisnis terutama untuk melihat dampak dari adanya usaha tersebut bagi kehidupan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak, baik yang berasal dari pajak tambah nilai dari produk yang dihasilkan dari usaha tersebut ataupun pajak [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 9 penghasilan. Pemerintah yang baik tentunya akan sangat berkepenttingan dengan semakin banyak inovasi-inovasi baru yang muncul dari masyarakat , karena sekecil apapun bentuk usaha yang lahir akan langsung berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Konsep studi kelayakan bisnis ini adalah alat yang secara saddar dirancang untuk merealisasikan temuan temuan baru atau usaha usaha baru dan pengembangan dari usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan dijamin keabsahannya , serta dikaji dan dibahas oleh para ahli yang memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut. Semua implikasi langsung maupun tidak langsung dalam ruang lingkup kegiatan studi kelayakan bisnis dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1 ini untuk menjelaskan bahwa dalam melakukan studi kelayakan bisnis tidak akan dapat dilakukan secara sempurna jika unsur-unsur penting yang ada dalam ruang lingkup keterkaitan antara setiap unsur penting untuk diperhatikan [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 10 agar dapat membuat tafsiran penerimaan dan biaya proyek atau usaha dapat dijadikan bahan kajian untuk menentukan apakah suatu inovasi itu layak atau tidak untuk dilaksanakan dalam batas-batas kendala dan kesempatan yang ada, saat ini maupun dimasa yang akan datang. Keahlian dalam studi kelayakan bisnis akan tercermin dari kemampuan untuk mengakomodasi seluruh konsep, pemahaman tentang segala aspek atau unsur unsur seperti pemerintah, lingkungan, dan masyarakat, penguasa konsep-konsep dasar manajemen, teknis, dan instrumen lainya serta kemampuan mengkoordinasikan semua tenaga ahli yang di perlukan untuk mendukung keberhasilan studi. 2.1.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan dapat menuntun pelaksanaan studi dengan baik maka ada baiknya bagi setiap pembaca untuk mempelajari tahapan-tahapan kegiatan yang perlu dilakukan agar dapat memudahkan mengetahui kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada setiap tahapan secara beruntun sampai studi tersebut selesai. Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan itu sebagai berikut : Tahapan 1. Kegiatan Menemukan Ide/gagasan usaha Tahapan 2. Mempertimbangkan alternative usaha Tahapan 3. Melakukan Analisis data Tahapan 4. Mengambil Keputusan [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 11 Bagian berikut dari tulisan ini akan diuraikan secara lebih detail kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan. I. Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha Tahapan ini para pembaca atau orang yang berminat mempelajari studi kelayakan bisnis diharuskan untuk melakukan kegiatan untuk menemukan satu ide/gagasan usaha menurut pertimbangnya merupakan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha atau proyek itu biasanya dapat timbun melalui serangkaian kegiatan berikut. a) Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang usaha yang diminati, dengan cara ini akan dapat diketahui sudah sejauh mana perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang sudah dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini, apakah ada catatan data statistik yang menggambarkan realisasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaku bisnis di bidang ini, maka akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, kalau ada peluang kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut. Jika ide/gagasan itu sudah terbentuk biasanya akan terus menerus mendorong pelaku untuk menggali sebanyaknya mungkin informasi yang berhubungan dengan ide/gagsan tersebut. b) Melalui survei : Pelaku sengaja merancang suatu survey secara dalam salah satu bidang usaha. Fokus kegiatan mungkin belum tergambar secara nyata, tetapi pelaku berkeyakinan bahwa hasil temuannya merupakan satu produk/jasa [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 12 yang memang belum pernah ada sebelumnya atau temuannya merupakan suatu temuan secara tidak langsung atau kebetulan, dan ternyata banyak hasil temuan dan teknologi yang ada sekarang adalah hasil dari ide/gagasan yang muncul melalui survei. Misalnya pelaku melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang di kerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan apa yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik, atau ada limbah pabrik yang terbuang begitu saja, dan pada saat pelaku melihatnya maka seketika muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah tersebut, dan masih banyak lagi temuan-temuan survei yang dapat merangsang munculnya ide/gagasan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha. c) Melalui pengalaman Kerja. Ide/gagasan muncul setelah pelaku megalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa, dalam kontek ini pelaku terbiasa dengan kegiatan kerja secara menyeluruh, sehingga sekecil apapun pekerjaan yang berhubungan dengan proses penciptaan produk atau jasa sudah dikuasi dengan baik. Istilah populernya proses transfer teknologi kepada pelaku sudah berjalan dengan sempurna sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah dan mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang sedang dilakukan sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh rasa keyakinan pelaku atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini. Contoh-contohnya banyak, misalnya bagaimana awal ceritanya berdirinya pabrik Roti Suseno di Telukbetung. Pengalaman pemiliknya bekerja di Pabrik Roti Mikasa kepunyaan pengusaha keturunan [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 13 Arab di Pasar Kangkung Telukbetung yang akhirnya mengalami kebangkrutan. Bidang usaha kecil umumnya sangat banyak munculnya karena adanya pengalaman dari pemilik untuk menekuni usaha tersebut, seperti usaha salon kecantikan, usaha bengkel, usaha pertokoan dan perdagangan, dan lain sebagainya. Untuk membuat keputusan menjadi lebih baik ada baiknya digunakan kriteria penilaian yang berdasarkan model rata-rata tertimbnag ( weighted average method), dalam melakukan pemilihan ide/gagasan usaha yang layak sebaiknya didasarkan teknik ini, sehingga keputusan dapat dibuat lebih optimal. Dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang hanya mendasarkan pada pandangan subyektif belaka. 2. Mepertimbangkan Alternatif Usaha Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan layak untuk diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelum atau usaha perdagangan. Pertimbangannya haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan pengumpulan data. Artinya keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang cukup dan benar dengan cara membandingkan dari masing-masing alternatif ditinjau dari segi modal, tenaga karja, pengalaman, kemudahan,t eknologi, bahan baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan pemernitah.Pemilihan bentuk usaha sangat tergantung pada apa yang menjadi [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 14 gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika seandainya tujuan awal adalah mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi karena tersedia cukup sumberdaya maka jelas pilihannya adalah usaha industri tetapi jika pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk melakukan usaha perdagangan setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari segi kemudahan, modal, kecepatan perputaran aliaran kas, mungkinan juga dari risiko usaha dan lain sebagainya menunjukan indikator kecendrungan untuk memilih bentuk usaha jasa perdagangan. Jika sebelumnya investor tersebut sudah memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan kapasitas usaha atau menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak dapat lagi memenuhi permintaan konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi dalam rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini tetap saja berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya data yang lengkap, dan pada kecukupan sumberdaya yang dimiliki 3. Tahap Analisis Data Pelaku studi pada tahap ini melakukanan alisis dari keputusan yang dibuat pada tahap ke II, dengan cara lebih detail dan cermat. Analisis itu dimulai dari : a. Analisis pasar dalam usaha untuk menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau-jasa yang sudah direncanakan sebelumnya. b. Analisis teknis dan manjemen ditujukan untuk menetukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi, dan sebagainya yang [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 15 kesemuanya harus tertuang lengkap ke dalam kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan rencana. c. Analisis lingkungan.Tujuan yang ingin di capai dari analisis lingkungan adalah untuk memastikan dampak apa yang terajadi jika produksi atau jasa yang sudah direncanakan itu terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang direncanakan ini jika dampak itu sudah jelas maka analis harus memperhitungkan apakah ada tambahan penerimaan atau sebaliknya justru tambahan biaya yang diperlukan untuk menanggulangi kemungkinan adanya polusi atau limbah dari usaha yang sudah direncanakan. d. Analisis Finansial.Analis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan dalam studi kelayakan bisnis dan sekaligus sebagai fokus dari seluruh kegiatan mulai dari tahap I sampai dengan tahap III, karena itu jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil analisis pada tahap ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal. Dengan kata lain baik buruknya hasil analisis finasial sangat tergatung tahap-tahap sebelumnya. 2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Berikut ini akan dijelaskan manfaat studi kelayakan bisnis. Seperti diketahui, hasil dari suatu studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi laporan studi kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak direalisasikan. Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis, [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 16 bahwa ada banyak pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis sehingga jika dirumuskan secara eksplist tujuan yang ingin dicapai dari konsep studi kelayakan bisnis ini sekurang-kurangnya ada enam yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi pihak investor Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi manajemen, aspek lingkungan dan aspek finasial secara komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih objektif. 2. Bagi analisis studi kelayakan Suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dan melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada. 3. Bagi Kreditor Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. 4. Bagi Manajemen Perusahaan [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 17 Pihak Manajemen Perusahaan. Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor. 5. Bagi masyarakat Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perokonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun muncul karena adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut. 6. Bagi pemerintah Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja. Selain itu, Adapun usaha baru atau bekembangnya usaha lama sebagai hasil dari kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari pajak pertambahan nilai maupun pajak penghasilan biaya perizinan, (pph) dan retribusi berupa biaya pendaftaran, biaya adminitrasi, dan secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 18 adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income perkapita. 2.3 Aspek-aspek yang Dianalisis Dalam Studi Kelayakan Bisnis Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahaptahap yang telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas, mana yang harus didahului dan mana yang berikutnya. Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut: 1. Aspek hukum Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izinizin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 19 diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut. 2. Aspek pasar dan pemasaran Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan, untuk menangkap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini, untuk menentukan besarnya pasar nyata dan potensi pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun langsung ke lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber. Kemudian, setelah diketahui pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun strategi pemasarannya. 3. Aspek keuangan Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga apabila dihitung dengan formula penilaian investasi sangat [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 20 menguntungkan. Metode penilaian yang akan digunakan nantinya dengan Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Indek, Break Event Point serta dengan rasio-rasio keuangan lainnya. 4. Aspek teknis atau operasi Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang Kemudian penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan serta layout sampai kepada usaha perluasan selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, dengan tenaga kerja, dengan pemerintahan, lembaga keuangan, pelabuhan, atau pertimbangan lainnya. Kemudian mengenai penggunaan teknologi apakah padat karya atau padat modal. Artinya jika menggunakan padat karya, maka akan memberikan kesempatan kerja, namun jika padat karya justru sebaliknya. 5. Aspek manajemen/organisasi Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya. 6. Aspek ekonomi sosial [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 21 Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan. Pengaruh ini terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu. peningkatan pendapatan masyarakat baik yang bekerja di pabrik atau masyarakat di luar lokasi pabrik Demikian pula dengan dampak sosial yang ada seperti tersedianya sarana dan prasarana seperti jalan. jembatan, penerangan, telepon, air, tempat kesehatan. pendidikan. sarana olahraga, dan sarana ibadah. 7. Aspek dampak lingkungan Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat. air. dan udara. yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia. binatang. dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Secara ringkas gambaran mengenai aspek-aspek yang akan dunia: dapat dilihat dalam gambar di halaman berikut mi. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 22 2.4 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Warunk Upnormal Warunk Upnormal merupakan salah satu bisnis kuliner yang sedang mengalami pertumbuhan usaha yang sangat pesat. Berdiri sejak tahun 2014, sekarang Warunk Upnormal telah memiliki 24 outlet yang kebanyakan berada di Kota Bandung, walaupun telah banyak membuka cabang outlet di luar Kota Bandung. Banyaknya jumlah outlet dari Warunk Upnormal ini menunjukkan bahwa bisnis ini cukup menjanjikan sebagai salah satu pilihan untuk berinvestasi. Warunk Upnormal membuka kerjasama dengan pihak lain dengan cara waralaba (franschise). Bentuk kemitraan ini telah dirintis dari tahun pertama bisnis ini dijalankan. Dengan banyaknya antusias para investor yang ingin ikut bermitra dengan Warunk Upnormal, tentu studi kelayakan bisnis untuk usaha ini sangat dibutuhkan untuk meyakinkan para investor untuk menanamkan modal. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 23 Berikut gambaran umum mengenai studi kelayakan bisnis untuk bisnis Warunk Upnormal : 2.4.1 Visi dan Misi Warunk Upnormal Visi : Menjadi tempat makan yang unik dan inovatif dengan mengambil konsep warunk pinggir jalan yang memiliki konsep kafe Misi : 1. Melaksanakan standar pelayanan secara konsisten dengan menerapkan senyum, salam, sapa dan sopan. 2. Terus berinovasi dalam membuat makanan dan minuman yang unik dan menarik. 3. Memiliki harga yang terjangkau dengan mengutamakan kualitas pelayanan. 2.4.2. Studi Kelakan Bisnis Warunk Upnormal 1. Aspek Hukum Warunk Upnormal berada dibawah perusahaan PT Cita Rasa Prima yang telah berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas). Sudah termasuk perusahaan kena pajak. Sistem kemitraan berbentuk waralaba dalam jangka waktu 6 tahun. Warunk Upnormal sudah memiliki Surat ijin mendirikan usaha perdagangan, surat ijin mendirikian bangunan. 2. Aspek Pasar dan Pemasaran Segmen market berdasarkan demografi : [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 24 a. masyarakat perkotaan, b. pekerjaan : siswa sekolah, mahasiswa, pegawai kantor Segmen market berdasarkan psikografi : a. Orang dengan sifat sosialita b. masyarakat konsumtif c. masyarakat yang membutuhkan refreshing d. masyarakat yang suka kuliner Pemasaran yang dilakukan oleh Warunk Upnormal hanya menggunakan media Sosial. Juga dengan pemasaran mouth to mouth melalui akun jejaring sosial. Karena keunikannya banyak pelanggan yang memposting di skun jejaring sosial mereka dan membuat orang lain penasaran untuk datang ke Upnormal. - Strategi Produk : Warunk Upnormal menciptakan produk yang inovatif. Yaitu menu andalannya adalah mie “Indomie” dengan berbagai varian toping yang unik dan memiliki rasa yang enak. Selain dari segi rasa, tentunya segi penampilan dari produk juga menjadi daya tarik sendiri untuk konsumen. Dari segi minuman, Warunk Upnormal memiliki banyak varian minuman degan nama yang unik dan rasa yang enak. Dalam menu nya juga sebagian ditampilkan foto dari makanan atau minuman tersebut, sehingga membantu konsumen dalam menentukan pilihan menu yang akan dipesan. - Strategi Harga : Upnormal mematok harga yang relatif terjangkau untuk segmen pasar yang dipilihnya. Yaitu beskisar antara Rp. 7.000 sampai dengan Rp. 35000. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 25 - Strategi Lokasi dan Distribusi : Lokasi Warunk Upnormal ini biasanya terletak dekat dengan segmen pasarnya. Seperti dekat kampus, dekat pusat perbelanjaan, daerah yang memiliki banyak tempat makan lainnya. - Strategi Promosi : Warunk Upnormal menerapkan promosi dengan media elektronik, yaitu media sosial media seperti facebook, twitter, instagram, dll. Selain promosi melalui media sosial, promosi dengan adanya diskon sering dilakukan oleh Warunk Upnormal saaat awal-awal pembukaan oultet. - Service Concept a. Elemen penting dalam pelayanan yang tersedia adalah suasana yang santai untuk berkumpul bersama teman dengan varian menu yang unik dan disediakannya mainan seperti uno, kartu, monopoli dan lain sebagainya. b. Elemen yang dirasakan oleh pasar adalah bagaimana pelanggan merasa bahwa ini adalah tempat yang pas untuk sekedar menghabiskan waktu luang untuk berkumpul dan bercengkrama sehingga banyak target pasar yang antusias dengan service dan suasana yang memadai. c. Pelanggan merasakan pelayanan yang diberikan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan juga tempat yang strategis sehingga banyak pelanggan yang datang ke Upnormal. Tetapi karena saking banyaknya beberapa dari pelanggan harus menunggu untuk mendapatkan tempat. Terkadang karena waiting list yang terlalu panjang beberapa dari pelanggan pergi karena terlalu lama menunggu. d. Desain prosedur pelayanan yang dibuat adalah dengan cara memberikan pelayanan yang membuat pelanggan tidak bosan dan betah berada di [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 26 Upnormal contohnya dengan membuat menu yang menarik serta disediakannya permainan yang dapat dimainkan pelanggan. Dengan tampilan dinding yang menarik, varian menu yang unik dan bagaimana kesenangan mereka saat bermain menjadikan konsumen tertarik untuk memposting di sosial medianya masing-masing sehingga upnormal semakin banyak orang yang mengetahui dan penasaran untuk datang ke Upnormal. 3. Aspek Keuangan Total investasi yang harus dikeluarkan apabila ingin menjalin kemitraan dengan Upnormal berkisar 4 Milyar Rupiah dengan BEP sekitar 2,5 tahun – 3.5 tahun. Dengan rata-rata omzet perhari 25 juta, maka omzet sebulan adalah Rp. 750.000.000. Profit Margin 20 %, maka keuntungan bersih dalam satu bulan rata-rata Rp. 150.000.000. 4. Aspek Teknis atau Operasi - Lokasi Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait lokasi konsumsi jasa maka pelanggan yang datang mendatangi perusahaan untuk menikmati jasa. - Layout Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait desain fasilitas dan aksesori jasa Warunk Upnormal memiliki aspek-aspek fasilitas yang unik dan variasi menu yang menarik. Layout untuk setiap outlet distandarkan sesuai dengan perjanjian yang telah diatur oleh kantor pusat. Luas bangunan kurang lebih minimal 400 m2. Lebar depan outlet minimal 8 meter. Meja dan kursi di suplai langsung oleh perusahaan pusat [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 27 dengan ukuran dan desain yang telah distandarkan. Layout yang distandarkan dari pusat. Dapur yang terpisah, tersedia toilet, tempat ibadah, berbagai permainan seperti uno, stako, monopoli, dkk juga menu dengan nama-nama yang unik. Hiasan –hiasan dinding yang colourfull untuk menarik minat pembeli agar nyaman. - Produk Desain : Desain produk dari Warunk Upnormal adalah makanan rumahan yang disajikan dengan unik dan dinikmati dengan santai sebagai tempat nongkrong. Contohnya adalah Mie Gokil yaitu mie goreng dengan kikil, lalu bisa disantap sambil main Uno atau yang lain. - Proses Desain : Process design yang berlangsung adalah pelanggan tidak terlibat langsung dalam proses pembuatan, selama pelanggan dalam masa tunggu disediakan permainan-permainan yang menarik untuk sekedar mengisi waktu luang - Capacity Planning : Untuk perencanaan kapasitas, kapasitas tempat Warunk Upnormal setiap harinya selalu over capacity hingga waiting list mencapai 200 orang tiap harinya - Untuk kapasitas strategi, upnormal menyediakan private room dengan kapasitas 20 orang. - Operasional dengan terkonsentrasi pada pelayanannya, dengan pelayanan yang baik maka pelanggan akan puas sehingga loyalitas pelanggan akan tercipta dan terjaga serta menjadikan unit usaha meningkat. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 28 - SDM di Upnormal sudah teruji dengan diadakannya training untuk pegawai baru dan sudah ada SOP untuk masing-masing elemen yang dikontrol langsung oleh Supervisor. Fitur penting dari sistem pelayanan di Upnormal meliputi : a. Peran pegawai yaitu menciptakan kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan. Pegawai selalu di training terlebih dahulu dan harus mengikuti SOP yang berlaku b. Peralatan penunjang yaitu peralatan masak dan property lain selalu dijaga dan dibersihkan setelah digunakan. c. Teknologi yaitu penggunaan software pada mesin kasir untuk mempermudah pembukuan dan analisis produk. d. Prosedur yaitu setiap masing-masing elemen mempunyai SOP sendirisendiri. Dan dalam untuk pelayanan sendiri menganut motto Senyum, Sapa, Salam, Sopan. Kapasitas jasa yang terpenuhi berada di level puncak dan selalu over capacity. Upnormal memberikan service yang berbeda dengan maksud yang lebih baik. Diferensiasi yang dilakukan Upnormal adalah dengan varian menu yang unik-unik dan disediakan permainan-permainan yang menghibur. 5. Aspek Manajemen atau Organisasi - Schedulling : 1. Warunk Upnormal buka dari jam 10.00 – 02.00 dini hari. 2. Pekerja dibagi dalam 2 shift. Shift siang dan shift malam [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 29 - Production Planning : Production planning di Warunk Upnormal sudah mempunyai SOP masing-masing. Selain itu setiap pergantian shift dilakukan briefing terlebih dahulu. - Worker Skills : Skill yang paling diutamakan adalah cepat tanggap dan terampil. Skill lain yang diperlukan sesuai dengan job description masing-masing. Oleh karena itu setiap pegawai baru akan di training terlebih dahulu. - Quality Control : Untuk menjaga kualitas, setiap bagian mempunyai SOP masing-masing dan pelaksanaan SOP tersebut diawasi langsung oleh Supervisor. - Time Standards : Time standards yang diberlakukan di Warunk Upnormal menganut paham makin cepat makin baik. Untuk standard batas waktu masing-masing sudah ada di SOP. Untuk pelanggan tidak dibatasi waktu, bebas hingga tutup. - Wage Payment : Sistem penggajian tetap setiap bulannya. Jika ada lembur dapat fee dihitung per jam. - Forecasting : Untuk peramalan atau forecasting, Warunk Upnormal sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem pembayaran di kasir. Dengan itu maka, perusahaan dapat melihat berapa banyak produk terjual, produk mana yang paling laku, dan lainlain. Setelah melihat data yang lalu maka perusahaan dapat merencanakan dan mengambil keputusan untuk kedepannya. Kontrol kualitas dan biaya meliputi : [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 30 a. Tindakan nyata yaitu dengan diadakannya training, mengikuti SOP yang berlaku dan pelaksanaan SOP tersebut diawasi langsung oleh Supervisor b. Dorongan yaitu dengan memotivasi pegawai untuk melakukan yang terbaik baik dari segi meningkatkan kualitas dan/atau menurunkan biaya. c. Imbalan yaitu adanya apresiasi bagi pegawai yang berprestasi dan juga sebaliknya hukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan. Hasil yang menjadi tujuan dari Upnormal adalah meliputi : a. Dari segi kualitas pelayanan meningkat dari waktu ke waktu dan selalu berinovasi untuk menjaga loyalitas pelanggan b. Dari segi biaya dapat ditekan dengan selalu melakukan inovasi baik dari sisi supplier maupun pada operasional. c. Dari segi produktivitas terus ditingkatkan seefektif dan efisien mungkin guna menciptakan keunggulan bersaing. Tantangan Managerial pada Perusahaan Tantangan yang sering dihadapi pada upnormal adalah melonjaknya pelanggan pada waktu tertentu yang menyebabkan waktu tunggu pelanggan jadi semakin lama (waiting list) yang mencapai 200 orang per hari sehingga banyak pelanggan yang harus mengantri untuk mendapatkan tempat. Terkadang bahkan beberapa dari pelanggan memilih untuk pergi sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan yaitu ada potensi pendapatan yang hilang. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 31 Lamanya waktu waiting list juga dapat membuat pelanggan lari ke pesaing lain sehingga menjadi ancaman bagi keberlangsungan perusahaan. Pesaing-pesaing lain yang memiliki cukup tempat dapat menjadi tujuan bagi pelanggan yang lari dan akan memunculkan persepsi bahwa di Upnormal dapat menghabiskan waku yang lama untuk menunggu sehingga menyebabkan Upnormal bukan lagi menjadi tujuan utama dan membuat ketidak nyamaan bagi para pengunjung sehingga pengunjung akan berprepsesi yang tidak-tidak sehingga berahli ke tempat makan yang tidak memakan waktu lama. 6. Aspek Ekonomi Sosial Dari aspek ekonomi sosial tentu Warunk Upnormal akan menciptakan lapangan kerja baru. Ini akan menyerap tenaga kerja dengan baik, karena warunk Upnormal ini masih menganut sistem padat karya. Karena semua pelayanan dilakukan oleh tenang manusia. Dengan adanya peningkatan serapan tenaga kerja tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat. 7. Aspek Dampak Lingkungan Dampak dari adanya bisnis Warunk Upnormal tehadap lingkungan tentu sangat sedikit. Dari segi pencemaran terhadap udara, air, tanah dan kesehatan manusia sangat minim. Dampak yang sangar besar terhadap lingkungan hanya sebatas sampah yang muncul dari hasil konsumsi dan proses pengolahan. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 32 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan usaha atauu bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha atau bisnis dapat dilihat dari berbagai aspek, setiap aspek harus memiliki standar nilai tertentu. Manfaat studi kelayakan bisnis dapat dilihat berdasarkan manfaat secara finansial, ekonomi, dan sosial. Hasil analisis terhadap usaha atau bisnis kuliner Warunk Upnormal dari mulai aspek legal atau hukum, pemasaran, keuangan, aspek teknis atau operasi, manajemen atau organisasi, aspek ekonomi sosial dan aspek dampak lingkungan, semuanya memenuhi standar kelayakan bisnis. Sehingga bisnis atau usaha ini layak untuk dijalankan dan dapat menjadi pertimbangan pilihan saat akan berinvestasi. 3.2 Saran Manajemen sebuah perusahaan agar melakukan studi kelayakan bisnis terlebih dahulu sebelum melakukan investasi di bidang yang baru. Manajemen agar memperhatikan semua aspek tentang studi kelayakan bisnis pada jenis usaha yang baru, agar dapat memaksimalkan laba dan meminimalkan risiko yang timbul dari bisnis atau usaha tersebut. Para investor dan kreditur untuk melihat laporan studi kelayakan bisnis sebelum berinvestasi. [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 33 DAFTAR PUSTAKA Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. 2012. Sofyan Iban. Studi Kelayakan Bisnis.Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. 2003 Umar Husain. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2009. http://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-studi-kelayakan-bisnisskb.html?m=1 http://hannastefi.blogspot.com/2016/05/makalah-aspek-teknis-dan-operasidalam.html?m=1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Waralaba https://japandiadam.wordpress.com/2012/09/29/apakah-yang-dimaksud-denganbisnis/ http://kangbull.blogspot.com/2013/04/aspek-aspek-studi-kelayakanbisnis.html?m=1 http://ngapak.net/contoh-identifikasi-masalah/ http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.co.id/2011/12/studi-kelayakan-bisnisungulate-cafe.html?m=1 https://www.google.co.id/url?q=http://elib.unikom.ac.id/download.php%3Fid%3 D101289&sa=U&ved=0ahUKEwjO_c617NfSAhXDOJQKHUpQCP44FBA WCBIwAQ&usg=AFQjCNGYM-yzGE2ThqJ7LhAdKmevvZmMKQ [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 34 https://www.google.co.id/url?q=http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream /handle/123456789/6807/Bab%25202.pdf%3Fsequence%3D12&sa=U&ved =0ahUKEwjO_c617NfSAhXDOJQKHUpQCP44FBAWCBkwBA&usg=AF QjCNHujiQWsdIUUqonH11d9aYhf06U4Q http://www.warunkupnormal.com/partnership-1 https://www.google.com/amp/s/suwardi73.wordpress.com/2014/11/12/bentukbentuk-kerjasama-dalam-kegiatan-usaha/amp/ [Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 35