REC A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah Pengkhotbah Votum Pengkhotbah Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Persembahan Liturgos & Jemaat Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Petugas Doa Pengkhotbah Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com 2 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ BERDOA (Matius 6:5-13) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M S esuatu yang sudah sering dilakukan bukan berarti telah dilakukan dengan cara yang tepat. Begitu pula dengan doa. Orangorang yang rajin berdoa ternyata melakukan kesalahan dalam berdoa. Kesalahan yang sering dilakukan berhubungan dengan motivasi (ayat 5-6) dan konsep (ayat 7-8) dalam berdoa. Motivasi yang benar (ayat 5-6) Contoh pertama dari doa yang salah diambil dari kebiasaan doa dalam agama Yahudi. Yudaisme mengajarkan dan menekankan doadoa rutin setiap hari. Mereka berdoa minimal tiga kali dalam sehari dan selalu pada jam-jam yang sama (Dan 6:10; Kis 3:1). Berbagai tulisan para rabi Yahudi menunjukkan bahwa jam-jam doa itu harus diikuti, tidak peduli di manapun orang Yahudi sedang berada. Bahkan dalam sebuah tulisan diajarkan bahwa seorang raja pun tidak boleh menginterupsi seseorang yang sedang berdoa. 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Doa-doa yang rutin tersebut pada dirinya sendiri belum tentu keliru. Rutinitas orang tidak selalu sama. Dalam beberapa kasus, beberapa orang secara tidak terelakkan pasti harus melaksanakan doa mereka di luar rumah. Mereka mungkin sedang dalam perjalanan atau bekerja di tempat lain. Yang menjadi masalah adalah motivasi yang keliru. Sebagian orang sengaja mengatur aktivitas mereka supaya pada waktu jam-jam doa tertentu mereka sedang berada di keramaian, misalnya di rumah ibadat atau persimpangan jalan raya. Mereka ingin agar banyak orang melihat bahwa mereka adalah orang yang saleh (ayat 5 “supaya mereka dilihat orang”). Dengan posisi berdiri, mereka akan lebih terlihat oleh banyak orang. Situasi semacam ini sangat rentan dengan kemunafikan. Mereka terlihat suka berdoa, padahal yang mereka sukai adalah pujian dari manusia. Mereka tampak sangat mengasihi Allah, padahal mereka mengasihi reputasi diri sendiri. Mereka terlihat menyembah Allah, padahal mereka terjebak pada penyembahan pada diri sendiri. Jika pujian dari orang lainlah yang dicari oleh orang-orang munafik, mereka “sudah mendapat upahnya” (ayat 5). Seperti sudah dijelaskan dalam khotbah sebelumnya, ungkapan ini berarti “sudah lunas dibayar”. Mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan. Tidak demikian dengan para pengikut Kristus (ayat 6). Rahasia doa kita adalah berdoa secara rahasia. Ada dua cara yang digunakan untuk menegaskan hal ini. Kata “kamar” (tameion) merujuk pada ruang penyimpanan barang. Kamar ini satu-satunya yang terletak di tengah-tengah rumah dan dindingdindingnya tidak bersentuhan dengan daerah luar, sehingga aman dari para pencuri. Kamar-kamar lain terletak di area pinggir rumah, sehingga dapat dibobol dari luar oleh pencuri. Untuk menambah keamanan, kamar penyimpanan ini dilengkapi dengan pintu tambahan. Kita bukan hanya diperintahkan untuk berdoa di kamar seperti ini, tetapi kita juga harus mengunci pintu. 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Ini merupakan sebuah penegasan agar tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang terjadi di kamar itu. Jika doa dilakukan di kamar-kamar lain, bisa saja suara orang yang sedang berdoa dapat didengar oleh orang-orang lain yang sedang berjalan di sekitar rumah tersebut. Konsep yang benar (ayat 7-13) Motivasi yang keliru bukanlah satusatunya kesalahan umum dalam berdoa. Kita juga harus mewaspadai konsep yang keliru. Dalam hal ini Tuhan Yesus memberikan contoh dari kebiasaan orang-orang yang tidak mengenal Allah (ayat 7). Mereka terbiasa berdoa dengan Cara kedua adalah pemunculan frase bertele-tele (battalogeō). “yang tersembunyi” (en tō kryptō) sebanyak dua kali. Bapa berada di Bertele-tele tidak sama dengan ketersembunyian. Ia melihat yang pengulangan kata-kata. Tuhan tersembunyi (lit. “melihat di dalam Yesus juga pernah mengucapkan ketersembunyian”). doa yang sama berkali-kali (26:3944). Bertele-tele juga tidak identik Motivasi yang benar dalam berdoa dengan berdoa tanpa jemu-jemu akan membawa berkat. Jika yang atau berdoa yang lama. Tuhan kita cari di dalam doa adalah Allah Yesus mengajarkan agar kita berdoa sendiri, kita akan mendapatkan dengan tidak jemu-jemu (Lk 18:1). segala kebaikan-Nya. Hal ini tentu Dia juga berdoa semalam-malaman saja bukan berarti bahwa doa adalah (Lk 6:12). alat untuk memanipulasi Allah. Bapa sudah menetapkan bahwa salah satu cara untuk menerima anugerahNya adalah melalui doa yang tulus. Kebaikan Allah sudah tersedia. Namun, siapkah kita menerimanya melalui doa? 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Bertele-tele sebaiknya dipahami dalam kaitan dengan jumlah kata dan cara berpikir seseorang terhadap doa. Di ayat 7, battalogeō dikaitkan dengan kata-kata yang banyak (polylogia). Di balik jumlah kata yang melimpah ini ada sebuah pemikiran yang salah. Mereka berpikir bahwa pengabulan doa ditentukan oleh jumlah katakata. Semakin banyak kata yang diucapkan, semakin berkuasa suatu doa. Begitulah kira-kira cara berpikir orang-orang yang tidak mengenal Allah. sebagai pemberitahuan kepada Allah, maka kita tidak perlu berdoa. Allah sudah tahu semua kebutuhan kita, bahkan sebelum kita mengutarakannya (ayat 8). Kita sekaligus diajar bahwa pengabulan doa tidak ditentukan oleh banyaknya kata-kata, melainkan pada kebaikan Allah sebagai Bapa (ayat 8). Yang penting bukanlah formulasi dan redaksi, melainkan relasi. Yang menentukan bukanlah apa dan bagaimana kita mempraktekkan doa, melainkan pada siapa Allah bagi kita. Pendeknya, doa tidak bersifat mekanis maupun Cemoohan Elia terhadap 450 nabi otomatis seperti sebuah mesin Baal di Gunung Karmel menyiratkan berkat. Ada relasi dengan Allah di praktek seperti ini (1 Raj 18:26-29). sana. Beberapa peninggalan kuno yang berisi doa-doa menunjukkan bahwa Untuk memperjelas poin di atas, sebagian orang memberi sebutan, Tuhan Yesus lalu mengajarkan nama, atau gelar yang begitu banyak sebuah doa yang dikenal dengan untuk allah atau dewa supaya doanya nama Doa Bapa Kami (ayat 9-13). lebih manjur. Semua ini termasuk Doa ini terutama dimaksudkan kategori bertele-tele. untuk dipahami, bukan sekadar dihafalkan (ayat 9a). Ini tentang Sebagai kontras terhadap hal-hal bagaimana kita berdoa (NIV/KJV/ tersebut, kita diajar bahwa doa ASV/NASB/NRSV), bukan sekadar bukanlah sekadar pemberitahuan apa yang kita doakan. kepada Allah tentang apa yang kita mau. Jika doa hanya dipandang 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Pertama, berdoa berarti membangun relasi yang tepat dengan Allah (ayat 9b). Sebutan “Bapa kami yang ada di surga” menyiratkan keunikan konsep Kristiani tentang Allah. Ada keseimbangan antara transendensi Allah (kemuliaan dan kebesaran-Nya) dan immanensiNya (kedekatan-Nya). Transendensi disiratkan melalui kata “di surga,” sedangkan immanensi ditunjukkan melalui sebutan “Bapa”. Sebagai Bapa, Allah sangat mengenal kita. Ia melihat apa yang kita lakukan di tempat tersembunyi (6:4, 6, 18). Ia mengetahui kebutuhan kita (6:8, 32). Ia selalu memberikan yang baik bagi kita (7:11). Sebagai Allah yang ada di surga, Bapa adalah Raja atas semesta. Langit adalah tahta-Nya (5:34). Dia adalah penguasa yang realisasi kerajaan-Nya kita doakan setiap hari (6:9c). Kehendak-Nya menjadi kesukaan kita (6:10). Kedua, berdoa berarti mengutamakan kepentingan Allah (ayat 9c-10). Sebagian orang berpikir bahwa tujuan doa adalah memenuhi kebutuhan mereka. Ini merupakan konsep yang keliru. Sebelum kita memikirkan kebutuhan kita (ayat 11-13), kita diajar untuk berfokus pada kepentingan Allah terlebih dahulu (ayat 9c-10). Doa bukan memberitahu Allah apa yang kita mau, melainkan mencari tahu apa yang Allah mau. Kita mendoakan agar kekudusan Allah dihormati (ayat 9c). Walaupun kekudusan-Nya adalah sempurna, tidak semua orang memahami dan menghargai hal itu. Kita juga mendoakan agar realisasi sempurna dari kerajaan-Nya segera dinyatakan di muka bumi (ayat 10a). Tuhan Yesus sudah memulai kerajaan Allah di muka bumi (3:2; 4:17, 23; 12:28), tetapi penahbisan total masih menunggu kedatangan-Nya yang kedua kali (16:27-28). Kita juga mendoakan agar ketaatan sempurna terhadap kehendak Allah yang ditunjukkan oleh penghuni surga juga berlaku di bumi (ayat 10b). Di dalam surga kehendak Allah disukai dan ditaati secara sempurna. Tidak demikian dengan di bumi. Masih banyak manusia yang salah memahami dan menentang kehendak itu. 7 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Ketiga, berdoa berarti menyandarkan hidup kepada Allah (ayat 11-13). Doa bukanlah sarana untuk mengontrol Allah. Sebaliknya, doa merupakan ekspresi ketidakberdayaan dan persandaran kita yang terus-menerus kepada Allah. Tiga hal yang disebutkan di bagian ini – makanan, pengampunan, dan kelepasan dari pencobaan – merupakan kebutuhan kita setiap hari. Sulit membayangkan kita bisa bertahan dan menikmati hidup tanpa tiga hal ini. Meminta makanan setiap hari (ayat 10) menyiratkan kesadaran kita bahwa makanan lebih merupakan berkat Allah daripada hasil pekerjaan. Bagi para pendengar mula-mula yang bekerja sebagai buruh harian, doa ini sangat relevan. Jika mereka sakit, mereka tidak dapat bekerja. Jika tidak bekerja, mereka tidak akan bisa makan. Karena itu, mereka perlu belajar untuk bersandar kepada Allah tiap hari dan belajar bahwa “kesusahan sehari cukup untuk sehari” (6:34). Kata “kesalahan” dan “orang yang bersalah” (ayat 11) secara hurufiah berarti “hutang” dan “orang yang berhutang” (lihat semua versi Inggris “debts” dan “debtors”). Pemilihan kata ini menyiratkan bahwa sebagai ciptaan kita wajib menaati Allah. Kegagalan melakukan hal ini merupakan hutang. Begitu pula dengan kebaikan kita terhadap orang lain. Adalah hak orang lain untuk menerima kebaikan kita begitu pula sebaliknya. Kegagalan dalam hal ini layak diperhitungkan sebagai hutang. Jika demikian, betapa banyaknya hutang kita setiap hari, baik kepada Allah maupun orang lain! Kita memerlukan pengampunan setiap hari. Setiap hari kita juga mebutuhkan kelepasan dan kemenangan dari pencobaan (ayat 12-13a). Iblis selalu menggoda kita. Iblis jauh lebih kuat dan berpengalaman daripada kita. Dengan kekuatan sendiri kita tentu tidak mampu bertahan. Hanya melalui persandaran pada Allah kita akan mengalahkan Iblis (bdk. Yak 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”). Soli Deo Gloria. 8 e MAGZ Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT 1. Doakan untuk kestablian bangsa dan negara. •Mohon hikmat bagi presiden dalam menjalankan roda pemerintahan •Doakan agar masyarakat terhindar dari provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga dengan demikian situasi bangsa lebih mudah dikendalikan. 2. Doakan untuk pembukaan REC Este square dan ibadah dalam bahasa Inggris di Bavarian. •Doakan untuk semua persiapan yang sedang dilakukan •Doakan untuk lingkungan este, agar masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 9 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 88: Apa yang pada hari penghukuman itu akan dilakukan terhadap orang- orang benar? Jawaban : Pada hari penghukuman, orang-orang benar akan diangkat dalam awan menyongsong Kristus, dan ditempatkan di sebelah kanan-Nya. Di sana mereka akan diakui dan dinyatakan tidak bersalah; bersama-sama dengan Dia mereka akan menghakimi malaikat dan manusia yang tertolah, dan akan disambut dalam surga. Di sana mereka akan terlepas sepenuhnya dan untuk selama-lamanya dari segala dosa dan sengsara; mereka akan dipenuhi sukacita yang tidak terpahami, dan dikaruniai kekudusan dan kebahagiaan yang sempurna menurut jiwa dan raga, bersama orang-orang dan malaikat kudus yang tak terhitung jumlahnya. Tetapi secara khusus mereka akan melihat Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Roh Kudus muka dengan muka, dan bersukacita di dalam-Nya, untuk selama-lamanya. Itulah persekutuan yang sempurna dan genap dengan Kristus yang akan dinikmati oleh anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dalam kemuliaan, pada waktu kebangkitan dan pada hari penghukuman. a. 1Te 4:17. b. Mat 25:33; 10:32. c. 1Ko 6:2-3. d. Mat 25:34, 46. e. Efe 5:27; Wah 14:13. f. Maz 16:11. g. Ibr 12:22-23. h. 1Yo 3:2; 1Ko 13:12; 1Te 4:17-18. 10 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Apa yang anda harapkan? Menebus Realitas Pernikahan | Penyembahan, Kerja, dan Anugerah L uella dan saya pergi berlibur di akhir pekan untuk merayakan hari jadi kami. Luella adalah orang kepercayaan saya, penasihat saya, mentor saya, dan teman terkasih saya. Luella tidak sempurna, dosa masih hidup di dalamnya seperti juga di dalam saya. Keinginan utama kami ialah Allah akan melihat pernikahan kami dan disenangkan. Tetapi kami tidak selalu hidup dalam sudut pandang-Nya. yang harus dilakukan setiap hari. Sampai saat itu tiba, setiap hari pernikahan kami harus menjadi hari kerja keras yang rela dan kepercayaan, dan kami akan menghidupi jalan itu hanya jika setiap hari kami adalah hari penyembahan juga. Penyembahan benar-benar merupakan fondasi dari pernikahan yang tidak hanya baik, tetapi baik untuk jangka panjang. Pernikahan yang baik dibangun secara vertikal Kami memiliki pernikahan yang sebelum dibangun secara horizontal. indah, tetapi masih ada pekerjaan Pernikahan yang bermasalah 11 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ diperbaiki secara vertikal wilayah yang terpisah dari hidup sebelum dapat diperbaiki saya. Tetapi nyatanya tidak. secara horizontal. Ketika hidup Anda dibentuk oleh Hanya ketika saya mengasihi Allah penyembahan kepada Allah, Anda di atas segala sesuatu yang lain, hidup dengan sudut pandang rencana maka saya akan mengasihi Luella dan tujuan-Nya. Ketika Anda hidup seperti saya mengasihi diri sendiri. dengan sudut pandang Allah, Jika kerajaan Allah bukanlah alasan sudut pandang dasar Anda akan saya melakukan apa yang saya pernikahan berubah. Perpindahan kerjakan dalam pernikahan saya, dalam sudut pandang ini akan maka kerajaan sayalah yang akan mengubah cara Anda berhubungan dengan suami atau istri Anda secara melakukannya. radikal. Mungkin Anda berpikir, “Paul, ini tidak terdengar romantis.” Saya Saya sangat sadar bahwa kemarahan tidak bermaksud tidak menghargai di awal pernikahan saya berakar keromantisan. Keintiman dan dalam penyembahan. Kemarahan romantika adalah bahan baku yang bukanlah inti masalah saya. penting dalam pernikahan yang Masalahnya, saya ingin berdaulat sehat, tetapi pernikahan yang baik atas hidup saya dan pernikahan tidak hanya tumbuh dari tanah saya, dan saya marah bahwa Luella romantika. Pernikahan bertumbuh baik pada tanah penyembahan. Penyembahan adalah tanah dari pernikahan yang indah. PERNIKAHAN DAN PENYEMBAHAN ANDA Ketika saya menikah, saya pikir kedua kata ini, penyembahan dan pernikahan, berada dalam dua 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ selalu terlihat menghalangi saya. Saya bukan seorang pria kejam atau pendengki, saya mengagumi Luella, tetapi saya secara fungsional menggantikan Allah dalam pernikahan saya, dan karena itu, saya sedang menuju kehancuran. Syukurlah, Allah menyelamatkan saya dari diri saya. Luella dan saya mulai lebih peduli mengenai kehendak dari Raja daripada kami peduli mengenai membangun kerajaan-kerajaan kami yang berfokus pada diri. Adakah bagianbagian dalam pernikahan Anda di mana tindakan, reaksi, dan respon Anda masih dibentuk oleh keinginan, perasaan, dan perkataan Anda daripada yang Anda perlukan? Ketika hidup Anda dibentuk oleh penyembahan kepada Allah, Anda tidak mencoba untuk mengerjakan pekerjaan-Nya. Ada suami dan istri yang mencoba untuk mengubah pasangan mereka menjadi orang yang dia butuhkan. Tetapi kenyataannya, Anda dan saya tidak memiliki kemampuan apapun untuk mengubah pasangan kita. Adakah bagian-bagian dalam hidup suami atau istri Anda di mana Anda masih mencoba melakukan pekerjaan Allah? Ketika hidup Anda dibentuk oleh penyembahan kepada Allah, Anda ingin memberikan anugerah yang sama yang telah Anda terima kepada orang lain. Ketika kita melihat diri kita dalam terang kemuliaan Allah, maka kita melihat, dengan ketetapan, betapa membutuhkannya kita, dan kita akan mencari cara untuk memberikan suami atau istri kita anugerah yang sama yang sangat kita butuhkan. Apakah pikiran yang tepat akan kebutuhan Anda sendiri mendorong Anda untuk merespon dengan anugerah kepada kebutuhan, kelemahan, dan kegagalan suami atau istri Anda? Ketika hidup Anda dibentuk oleh penyembahan kepada Allah, orangorang dari berbagai hal berada di tempat yang benar. Manusia selalu melihat sesuatu untuk memberikan identitas, arti dan tujuan, dan kesadaran akan kebahagiaan diri. Kita diciptakan untuk mendapatkan semua hal ini secara vertikal dalam hubungan dan penyembahan kepada 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Allah. Tetapi ketika kita melupakan siapa kita sebagai makhluk ciptaan dan anakanak Allah, kita mencari identitas di tempat lain. Apakah istirahat dan kedamaian batin dari hati Anda membuat Anda untuk memberi diri Anda kepada pernikahan Anda dengan tindakan sehari-hari dari kasih dan pelayanan? untuk mengerjakan panggilanNya. Apakah pengetahuan bahwa Allah beserta Anda memberi Anda keberanian di mana Anda ketakutan? PENYEMBAHAN DAN KERJA Penyembahan adalah gaya hidup. Ini adalah cara berpikir mengenai dan berespon kepada segala sesuatu yang ada di hidup Anda. Maksudnya: Kasih sejati untuk Allah akan selalu menghasilkan kerelaan untuk menanamkan tindakan kasih yang nyata bagi sesama Anda. Ini berarti bahwa pernikahan yang baik akan menjadi pernikahan yang baik karena orang-orang dalam pernikahan berkomitmen kepada pekerjaan sehari-hari yang membuat pernikahan menjadi baik. Ketika hidup Anda dibentuk oleh penyembahan kepada Allah, Anda mensyukuri pekerjaan-Nya di dalam pasangan Anda. Anda seharusnya tidak dapat melihat pasangan Anda tanpa melihat tangan Allah. Dia sudah dan terus ada sebagai Pencipta dan Juruselamat. Apakah Anda mensyukuri pekerjaan Allah dalam pasangan Anda dengan mengkomunikasikan penghargaan Akan ada saat-saat Anda terluka, dan rasa hormat? marah, kelelahan, atau kecil hati, saat-saat ketika Anda akan tergoda Ketika hidup Anda dibentuk oleh meninggalkan pekerjaan baik penyembahan kepada Allah, Anda yang Allah panggil untuk Anda tidak hidup dalam ketakutan. Karena kerjakan. Akan ada saat-saat ketika Allah berada dalam pikiran Anda, Anda benar-benar tidak merasa Anda akan cenderung mengingat ingin mengerjakan pekerjaan yang bahwa Anda tidak pernah sendirian. dituntut oleh setiap pernikahan Dia akan memberikan anugerah yang baik. untuk memperlengkapi Anda 14 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ DIDORONG KEPA- pernikahan yang berisi kesatuan, pengertian, dan kasih yang berakar DA ANUGERAH Mungkin Anda berpikir, “Ini sepertinya sukar.” Atau mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana mungkin Anda dapat melakukan apa yang buku ini tulis untuk Anda kerjakan sebagai suami dan istri di tengah-tengah kesibukan dari jadwal Anda. Apakah harapan dari pernikahan Anda? Harapan dari pernikahan Anda dikatakan dari satu kata yang mulia, penuh kuasa, dan mengubahkan – anugerah. Anugerah Allah menjamin bahwa Anda, dalam pergumulan Anda, tidak pernah sendirian. Anugerah Allah menjamin Anda bahwa ketika Anda gagal, ada pegampunan. Anugerah berarti bahwa ada kekuatan yang tersedia ketika Anda lemah. Anugerah menjamin ada hikmat di saat-saat Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Anugerah memampukan Anda bangkit dan maju ketika Anda ingin berhenti atau melarikan diri. Anugerah mengingatkan Anda terus-menerus bahwa Anda tidak sendiri. Apakah Anda menginginkan dalam penyembahan. Apakah Anda meginginkan pernikahan semacam ini? Jika demikian, sembahlah Allah melebihi apa pun juga. Lakukan kerja keras dari kasih yang kepadanya Dia memanggil Anda. Dan percayalah bahwa Dia beserta Anda dengan anugerah yang mengubahkan di dalam tangan-Nya. Anda dapat memiliki pernikahan yang berisi kesatuan, pengertian, dan kasih. Oleh anugerah-Nya, Anda benarbenar bisa mendapatkannya! Ringkasan Bagian Komitmen 6, Bab 17: What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp ~ TAMAT ~ 15 e Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A MAGZ Apakah LGBT dapat diterima sebagai anggota gereja? D Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M alam berbagai seminar tentang homoseksualitas yang saya lakukan, pertanyaan ini hampir selalu diutarakan. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang wajar. Sebagian orang Kristen memang sungguh-sungguh bergumul dengan dorongan homoseksual di dalam diri mereka. Untuk menjawab pertanyaan di atas secara memadai, kita pertama-tama perlu memahami bahwa keanggotaan gereja lokal merupakan pengakuan terhadap keanggotaan gereja secara universal. Gereja lokal tidak berhak memberikan keanggotaan, melainkan hanya mengakui hal tersebut. Jika seseorang secara sungguh-sungguh telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, orang itu termasuk anggota gereja universal di mana Kristus merupakan Kepala Gereja (Ef 1:22; 4:15). Sebagai pengakuan terhadap hal itu, dan juga sebagai sarana pertumbuhan rohani orang itu, ia perlu dilekatkan pada gereja lokal tertentu. 16 e Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A MAGZ Nah, seorang homoseksual perlu mengoreksi diri apakah dia benar-benar sudah mengakui keberdosaannya dan mau bergumul untuk memerangi dorongan seksual yang menyimpang tersebut. Apabila dia tetap bersikukuh pada gaya hidup homoseksualnya, kita perlu mempertanyakan kesungguhan pertobatannya. Sejak semula Allah telah merancangkan relasi heteroseksual monogamis (antara satu laki-laki dan satu perempuan). Dosa telah merusak tatanan ideal ini. Homoseksualitas merupakan salah satu bukti kerusakan tersebut. Homoseksualitas bukanlah persetubuhan yang wajar, dalam arti menyalahi natur manusia sebagaimana dinyatakan dalam kisah penciptaan (Rm 1:26-27). Hidup dalam dosa tertentu – termasuk homoseksualitas – merupakan tanda bahwa seseorang belum mengalami pertobatan yang sejati (1 Yoh 3:9). Jika ini yang terjadi, gereja lokal tidak berhak memberikan pengakuan keanggotaan gereja universal bagi orang itu. Prinsip ini berlaku bagi siapa saja yang hidup di dalam dosa, tidak terbatas pada LGBT. Bagi LGBT yang menyadari kesalahannya dan mau berbenah, itu merupakan suatu tanda positif. Beberapa kaum homoseksual yang bertobat memang mengalami perubahan dorongan dan perilaku seksual. Mereka benar-benar terbebas dari dorongan homoseksual. Bagi yang lain, mereka masih tetap bergumul dengan orientasi seksual yang menyimpang ini. Perilaku homoseksual sudah ditanggalkan, tetapi dorongan ke arah sana tidak kunjung sirna. Mereka bahkan kadangkala masih jatuh pada perilaku homoseksual. Terhadap kelompok LGBT yang seperti ini, kita perlu memberikan respons yang berbeda. Memiliki dorongan tertentu pada dirinya sendiri bukanlah dosa. Dosa baru terjadi apabila keinginan itu telah dibuahi (Yak 1:15). Selama dorongan seksual itu tetap dilawan dan dikontrol, hal itu merupakan pergumulan wajar bagi semua orang Kristen. Setiap kita memiliki area kelemahan tertentu yang sukar untuk dipadamkan secara 17 e Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A MAGZ total. Mungkin itu ketamakan, kesombongan, kemarahan, egoisme, atau hawa nafsu yang lain. Dorongan homoseksual hanyalah salah satu hawa nafsu yang menjadi perjuangan terberat bagi sebagian orang. Yang menjadi kunci di sini adalah kesadaran bahwa tubuh kita sudah ditebus oleh Kristus dan patut dipakai untuk kemuliaan-Nya (1 Kor 6:12-20). Oleh anugerah Allah, kita berusaha mematikan tubuh yang lama yang dikuasai oleh dosa (Rm 6:1-14). Bagi mereka yang mau memerangi dorongan homoseksual dalam diri mereka, gereja harus menyediakan atmosfir yang terbuka dan penuh kasih. Gereja patut menyediakan bimbingan yang tepat dan terarah. Mereka adalah bagian dari tubuh Kristus yang perlu ditopang dan menopang, diterima dan menerima, dikasihi dan mengasihi. Soli Deo Gloria. 18 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ KETEKUNAN ORANG KUDUS DASAR-DASAR ALKITAB Pemilihan Allah berarti bahwa sejak TENTANG KETEKUNAN kekekalan Allah telah memilih orangorang tertentu untuk diselamatkan. ORANG KUDUS A. Pemilihan tanpa syarat. Kelima pokok dari Calvinisme berdiri atau jatuh bersama-sama. Doktrin ketekunan orang-orang kudus merupakan kelanjutan dari pernyataan Alkitab mengenai pemilihan tanpa syarat. Bila doktrin pemilihan itu salah, maka doktrin ini akan salah juga. Tetapi doktrin pemilihan ini benar, demikian juga doktrin ini. Ia telah menetapkan dengan kepastian ilahi bahwa mereka akan masuk sorga. Bila ada kemungkinan bahwa seseorang yang telah dipilih Allah dapat terlepas dari imannya yang semula setelah orang itu menjadi percaya, sebagaimana yang dinyatakan oleh kaum Arminian, maka berarti pemilihan Allah tidak ada. Pemilihan Allah berarti Allah telah menetapkan sejak semula bahwa orang-orang pilihan-Nya 19 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ pasti diselamatkan. Mereka tidak mungkin binasa. Ini yang dimaksudkan dengan ketekunan orang-orang kudus. Dalam Roma 8:29-30, Paulus menulis bahwa semua orang yang dipilih-Nya dari semula (yang telah dikenal Allah terlebih dahulu) – yaitu yang dikasihi-Nya terlebih dahulu – mereka juga telah ditentukan-Nya sejak semula untuk masuk sorga. Dan mereka yang ditentukanNya sejak semula, mereka itu juga dipanggil-Nya, dibenarkan-Nya, dan dimuliakan-Nya. Jika seseorang dapat jatuh dan masuk neraka, maka tidak akan ada penetapan sejak semula. Tetapi Paulus yakin tidak ada yang dapat memisahkan orangorang pilihan Allah dari kasih Kristus kepada mereka, baik penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, maupun pedang. Tak satu pun, karena dalam semuanya itu, orang-orang Kristen lebih dari orang-orang yang menang oelh Dia yang telah mengasihi kita (Rm. 8:35, 37). Lebih lagi, tidak ada yang dapat memisahkan orangorang Kristen dari kasih Allah. Paulus melanjutkan: “sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu mahkluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah” (Rm. 8:38-39). Inilah ketekunan orang-orang kudus. Sama sekali tidak ada yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah kepadanya, baik dulu, sekarang, maupun pada masa yang akan datang. Sesungguhnya ketekunan orangorang kudus tergantung pada ketekunan Allah. Bila pendapat bahwa “iman manusia terutama berasal dari dirinya sendiri dan bukan dari Allah” adalah benar, maka karena manusia sudah rusak total, ada kemungkinan bahwa manusia yang dapat berubah-ubah itu menjadi tidak tekun dakam mempercayai Kristus dan suatu hari ia akan menolak Kristus. Suatu saat ia akan percaya, tetapi dilain hari mungkin ia sangat tertanggu emosinya dan menarik kembali pengakuan imannya. Mungkin 20 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ ia mengalami pukulan-pukulan berat dalam hidupnya lalu menyalahkan Allah. Karena sifatnya yang berubah-ubah, suatu hari ia mungkin mengalami berbagai kesulitan dan tekanan lalu berbalik memberontak terhadap Allah. Dapat dipahami dengan jelas bahwa di dalam teori Arminian mengenai manusia sebagai penentu utama dari imannya, seseorang yang sudah diselamatkan dapat kehilangan imannya dan kembali menjadi orang yang terhilang. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 21 e Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW MAGZ apakah setelah menikah laki-laki tidak boleh hidup bersama orang tuanya lagi? (Kejadian 2:25) K ejadian 2:24 merupakan komentar penulis kitab Kejadian terhadap kisah yang ia ceritakan. Ia mengatakan bahwa laki-laki akan meninggalkan ayah dan hidupnya dan bersatu dengan istrinya. Sekilas, pernyataan ini tampaknya melarang seorang laki-laki tinggal bersama orang tuanya lagi setelah ia menikah. Hal ini menariknya juga sering kita temui dalam budaya kita. Orang tua dari pihak istri biasanya di hari tua mereka tinggal bersama menantu laki-laki, tetapi sangat jarang kita temukan orang tua dari pihak suami yang tinggal bersama menantu wanita. Apakah yang terjadi di dalam masyarakat kita sekarang memang lebih Alkitabiah? Dengan kata lain, apakah Kejadian 2:24 memang mengajarkan bahwa laki-laki harus meninggalkan rumah dan orang tuanya setelah ia menikah? 22 e Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW MAGZ Kita mungkin akan terkejut apabila mengetahui kebiasaan orang Yahudi dalam pernikahan. Pernikahan mereka bersifat patrilokal, yaitu suami tetap tinggal bersama dengan orang tua. Sebaliknya, mempelai perempuanlah yang meninggalkan rumah dan orang tuanya untuk hidup bersama suami dan mertua. Hal ini juga mendapatkan dukungan implisit dari Matius 8:2122. Sebagian sarjana memahami alasan menguburkan ayah di ayat 21 ini bukan merujuk pada upacara pemakaman ayahnya yang baru saja meninggal, tetapi komitmen orang tersebut untuk menemani ayahnya sampai ayahnya meninggal dunia. Seandainya tafsiran ini benar, maka ayat ini memberikan contoh lain tentang hubungan laki-laki dengan orang tuanya, walaupun ayat ini tidak menjelaskan secara eksplisit apakah orang ini sudah menikah atau batasan menemani ayahnya (tinggal satu rumah?). Apakah kebiasaan orang Yahudi di atas menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan di Kejadian 2:24? Tampaknya tidak. Ayat ini sebenarnya tidak harus dimengerti dalam arti meninggalkan rumah orang tua. Ayat ini hanya menyatakan kalau laki-laki Yahudi harus meninggalkan ayah dan ibunya serta bersatu dengan istrinya. Apakah arti “meninggalkan” dan “bersatu” di ayat ini? Kata Ibrani ‘azab (“meninggalkan”) maupun dabaq (“bersatu”) dalam Perjanjian Lama dipakai di dalam konteks perjanjian antara TUHAN dan bangsa Israel. Kata ‘azab seringkali menggambarkan penolakan atau ketidaksetiaan Israel terhadap hubungan perjanjian dengan TUHAN (Yer 1:16; 2:13, 17, 19; 5:7; 16:11; 17:13; 19:4; 22:9). Sebagai kontras, kata dabaq sering menunjukkan pemeliharaan perjanjian (Ul 4:4; 10:20; 11:22; 13:5; 30:20). Dari arti dua kata tersebut kita bisa melihat bahwa ‘azab dan dabaq berkaitan dengan loyalitas atau komitmen terhadap sesuatu. Hubungan pernikahan di Kejadian 2:24 merupakan sebuah perjanjian antara suami dan istri, sehingga menuntut loyalitas dari masingmasing pasangan. Loyalitas ini melebihi loyalitas terhadap orang 23 e Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW MAGZ tua yang sebelumnya sangat dijunjung tinggi oleh setiap orang Yahudi (Kel 20:12; Ul 5:16). Ucapan Elkana kepada Hana di 1Samuel 1:8 “bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki” juga menyiratkan bahwa hubungan suami-istri bersifat lebih intim daripada hubungan antara orang tua dan anak. Tidak heran, Allah sering menggambarkan kasih-Nya kepada bangsa Israel melalui metafora suami-istri (Yes 54:5; 62:4-5; band. Ef 5:31-32). Ketika bangsa Israel menyembah berhala, tindakan ini seringkali disebut sebagai perzinahan secara rohani (1Taw 5:25; 21:11-13; Yer 3:1, 9; 5:7; 9:2; 23:10, 14; Yeh 6:9; Hos 4:12). Ada satu indikasi lagi yang mendukung pemahaman di atas bahwa “meninggalkan” dan “bersatu” menyangkut relasi/loyalitas/komitmen, bukan masalah tempat tinggal. Kejadian 2:24b merangkum proses meninggalkan dan bersatu ini ke dalam satu kalimat “keduanya menjadi satu daging”. Seandainya meninggalkan dan bersatu terkait dengan rumah, maka ayat 24b mungkin berbunyi “keduanya menjadi satu atap/rumah”, bukan “satu daging”. Ungkapan “satu daging” jelas menunjukkan keintiman dalam hal relasi, bukan kedekatan secara tempat. Konteks Kejadian 2:2123 juga mendukung keintiman relasi ini. Ini pula yang mungkin mendasari pikiran Paulus ketika ia menyebut perzinahan dengan pelacur sebagai “menjadi satu tubuh” dengan pelacur tersebut (1Kor 6:16). NK_P 24 e B AB I | # M I S S I O N MAGZ HAK ATAS TARAF KEHIDUPAN yangharus dibayar dan siap untuk menjalani kehidupan dalam kekurangan, kerja keras dan mungkin kesepian serta bahaya. Mereka harus percaya kepada Allah secara total untuk memenuhi kebutuhan mereka di mana sakit maupun sehat, sebab terkadang tidak mungkin untuk memperoleh pertolongan medis yang handal. BAB III: HAK ATAS TINDA- Tetapi, jika mereka adalah hambahamba yang setia, mereka akan KAN PENCEGAHAN Mereka harus menghitung harga menemukan dalam Kristus dan (Lanjutan tgl 6 November 2016) adi, sebelum kita berangkat ke ladang misi marilah kita melepaskan semua ha katas taraf kehidupan kita sendiri dan bersedia dengan senang hati untuk mengikuti taraf kehidupan masyarakat ke mana Ia mengutus kita, sesuai kehendakNya. J 25 e B AB I | # M I S S I O N MAGZ dalam Firman-Nya, suatu kepenuhan, kecocokan, sesuatu yang berharga, suka cita dan kekuatan yang akan jauh melampaui pengorbanan apapun yang mereka lakukan bagi Dia, sesuai panggilanNya.” The Overseas Manual of China Inland Mission (1994) Sungguh sangat sulit bagi kami untuk menyesuaikan diri saat harus bertamu ke rumah penduduk setempat. Suatu saat kakak saya meminta menemaninya ke rumah paman Wong. Ini kesempatan bagus bagi kami untuk latihan Bahasa Mandarin. Keluarga paman Wong sangat baik, tetapi seperti penduduk lainnya sangat miskin, bahkan untuk menghidangkan teh saja mereka harus meminjam kepada saudara terdekat mereka. Teh yang dihidangkan dalam cangkir-cangkir teh dengan gambar yang sangat menarik. Pertama yang kami pikirkan saat menerima teh itu, apakah teh itu enak atau tidak? Atau bahaya yang mungkin mengintai di tepi cangkir itu? Sebab teh, bahkan teh yang sangat panaspun tidak dapat diharapkan akan mampu mensterilkan tepi cangkir dan kita tidak tahu siapa yang menggunakan sebelum ini, apakah ada penyakit yang dideritanya? Tentu saya yakin cangkir itu sudah dicuci besih, tetapi apakah orang-orang Cina menyiram piring-piring dan gelasnya dengan air mendidih ketika membilasnya? Kadang saya berpikir, bahwa hal yang paling membahayakan yang kami jumpai di Cina adalah cangkir teh yang biasa itu dan bahwa kuman-kuman yang tersembunyi ditepi cangkir merupakan ancaman yang lebih besar, ketimbang harimau atau penjahat. Tetapi setelah lima belas tahun di Cina dan sudah banyak mengunjungi rumah-rumah serta minum teh sebanyak sepuluh ribu cangkir, saya masih hidup dan berada dalam kesehatan fisik dan jiwa yang baik! Saya tidak menyetujui siapapun yang tidak berhatihati. Seorang anak Tuhan tidak boleh merasa dirinya bebas mengabaikan apa yang diketahuinya tentang cara-cara menjaga kesehatan yang baik, hanya karena ia senang mengabaikannya, apalagi seseorang yang bekerja 26 e MAGZ B AB I | # M I S S I O N di ladang misi. Peraturan di pos mini kebanyakan tentang menjaga kebersihan harus ditaati dengan ketat dan hanya pekerja muda yang amat kuat daya tahan tubuhnya yang bisa bertahan hidup tanpa menaati peraturan-peraturan itu. Beberapa peraturan harus dijalani, selesai mencuci peralatan makan, harus dibilas dengan air mendidih, mencuci sayur dan buah dengan air mendidih(bukan dengan air matang), air minum harus dimasak terlebih dahulu. Karena ancaman penyakit menular berbahaya di sekitar kami, seperti diare, kolera, sedangkan rumah sakit terdekat berjarak dua hari perjalanan dari tempat kami. Saat teman misionaris mengalami penyakit tersebut dan Anda harus merawatnya, maka Anda akan menahan nafas saat merawat misionaris yang terjangkit penyakit itu, dengan pengetahuan medis yang terbatas, sambil berseru tak henti-hentinya kepada satusatunya Pribadi yang sanggup menolong, Dia yang maha kuasa! Jika Anda beruntung, pekerja muda itu sembuh. Disiplin yang ketat diperlukan. Bab ini ditulis bukan dengan tujuan untuk mengajarkan kepada Anda peraturan menjaga kebersihan, namun untuk membahas tentang sikap. Apakah seorang misionaris harus secermat mungkin dalam segala hal(beberapa orang mungkin menyebutnya rewel) atau diharuskan mempunyai iman cukup besar sehingga ia boleh mengabaikan peraturan para dokter? Atau di mana waktu-waktu tertentu sikap yang satu lebih baik dan pada waktu yang lain sikap yang lain lebih baik Bersambung……. 27 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 14 November 2016 DOA MEMIMPIN PADA KEHENDAK ALLAH (Bacaan: Matius 26: 36-46) Di dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai kondisi yang membuat kita bertanya apakah kehendakku ini sesuai kehendak Allah atau tidak. Itu sebabnya doa memegang peranan penting bagi pengambilan keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Apakah dengan doa, menjadikan semua keputusan kita pasti sesuai dengan kehendak Tuhan? Ternyata doa tidak selalu membuat kita mengambil keputusan yang tepat sesuai kehendak Tuhan. Pada malam Ia diserahkan Yesus mengambil waktu menyendiri untuk berdoa. Yesus sangat tahu betapa berat penderitaan yang akan Dia tanggung. Yesus berkata kepada para murid “hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya”. Ungkapan ini menunjukkan satu keadaan yang berat yang menekan jiwaNya, dan untuk itulah Yesus berdoa kepada Bapanya “jika sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku”. Apakah doa Yesus mengubah kehendak Bapa-Nya? Sama sekali tidak. Dengan berdoa kedua kalinya, Yesus mengetahui bahwa cawan itu tidak mungkin lalu, melainkan Ia harus meminumnya. Doa bukanlah ajang untuk memaksakan kehendak kita kepada Allah, dengan melampirkan sejuta permohonan, tetapi doa membuat kita peka terhadap kehendak Allah. Melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita, dan melalui doa kita berbicara kepada Allah. Keduanya menjadi perlu karena hanya dengan cara demikian kita mengerti kehendak Allah. Sudahkah “berdoa” menjadi kesukaan dan gaya hidup kita? Ataukah kita terjebak dengan hal-hal duniawi yang membuat kita lupa berdoa? Kiranya teladan Tuhan Yesus ini mendorong kita untuk suka berdoa. 28 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Selasa, 15 November 2016 BERDOA TIDAK MENGENAL USIA (Bacaan: 1 Tesalonika 5:17) Seorang kakek dengan bangga berkata “belajar itu tidak mengenal usia”. Kebanggaannya terhadap semboyan tersebut didasarkan pada bukti yang ia nikmati. Sejak kelas 3 SD ia membiasakan dirinya belajar bahasa Inggris dengan giat, hingga di usia 18 tahun ia menguasai 6 bahasa asing. Salah satu perusahaan asing memberinya penghargaan di masa tuanya atas prestasi yang ia kerjakan selama ia bekerja. Ternyata dia tidak hanya berhenti dan puas dengan ke 6 bahasa tersebut, tetapi dia juga mengembangkan diri di bidang yang lain. Demikian juga dengan kekristenan. Menjadi orang Kristen tidak berhenti ketika kita percaya Yesus pertama kali. Itu adalah langkah awal, selanjutnya kita perlu bertumbuh dalam kerohanian sehingga semakin serupa dengan gambaran Anak-Nya. Dalam proses pertumbuhan ini kita perlu disiplin diri dalam banyak hal, salah satunya disiplin diri dalam berdoa. Rasul Paulus berkata “tetaplah berdoa”. Artinya berdoalah tanpa henti, terusmenerus, dan konstan. Milikilah kebiasaan untuk berdoa setiap saat, karena doa menghubungkan pikiran kita dengan gagasan Allah. Berdoa yang dimaksud tidak cukup hanya pada saat ibadah di gereja, tetapi mengacu pada persekutuan pribadi dengan Allah. Melalui Firman Tuhan ini, kiranya kita disadarkan dan di dorong untuk menjadikan doa menjadi nafas kita setiap saat. Sama halnya si kakek dengan bangga mengakui “belajar tidak mengenal usia”, maka hendaklah kita juga berkata “berdoa tidak mengenal usia, berdoa sampai akhir”. 29 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Rabu, 16 November 2016 HATI YANG LEMBUT (Bacaan: Nehemia 1: 1-11) Tidak semua orang Kristen memiliki rasa solidaritas yang tinggi atas peristiwa buruk yang dialami saudara-saudara seimannya. Hati yang demikian jelas bukanlah hati yang diinginkan Tuhan. Bagaimana sikap hati yang benar? Kita akan belajar dari Nehemia. Ketika Nehemia mendengar berita bahwa orang Israel dinista, kota Yerusalem porak poranda, Nehemia langsung duduk, menangis dan berkabung selama beberapa hari, ia pun berpuasa dan berdoa. Reaksi yang ditunjukkan oleh Nehemia ini bukanlah tanpa sebab atau alasan. Pada jaman itu, konsep tentang Allah dan kota sangat berkaitan erat; sebuah kota kalau dapat dikalahkan berarti “allah“vnya juga turut dikalahkan, ini berarti Allah Yahweh telah kalah oleh allah bangsa lain. Bukan hanya itu, Nehemia melihat hal lain yang lebih esensi, yakni kerohanian orang Israel pun telah menjadi puing. Tuhan sudah ijinkan mereka untuk kembali ke kota Yerusalem tetapi tidak ada seorang pun yang tergerak untuk membangun kembali kota Yerusalem. Orang Israel hanya peduli dengan dirinya sendiri yang sudah cukup kesulitan di tengah kota Yerusalem yang sudah menjadi puing. Apakah saudara memiliki hati yang demikian lembut, yang tidak tahan ketika mendengar terjadi kemerosotan rohani di kampung halaman kita misalnya? Jika saudara merasa tidak ada hubungan dengan saudara ketika semua itu terjadi, maka seharusnya kita perlu introspeksi diri. 30 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Kamis, 17 November 2016 PEKA DENGAN HATI ALLAH (Bacaan: Nehemia 2:1-20) Suatu hari, seorang anak kecil Hattie May Wiatt yang berpenampilan lusuh datang ke sekolah minggu di dakat tempat tinggalnya. Dia sedih dan menangis ketika dia ditolak dengan alasan tidak cukup ruangan baginya. Pdt. Russell H. Conwell yang kebetulan lewat mengerti dan bisa menduga sebabnya ia tidak disambut masuk ke Sekolah Minggu. Si kecil Hattie ternyata berumur pendek, dua tahun kemudian Hattie meninggal. Setelah pemakamannya ibunya menyerahkan sebuah dompet kepada pendeta yang isinya adalah 57 cent dan sebuah catatan yang berbunyi, “Uang ini untuk membantu pembangunan gereja agar gereja bisa diperluas sehingga lebih banyak anak bisa menghadiri Sekolah Minggu.” Rupanya sejak peristiwa itu Hattie menabung untuk pembangunan gereja. Sang pendeta menyaksikan kisah ini kepada sebanyak mungkin orang dan terkumpullah dana $ 250.000. Berawal dari 57 sen itu, kini di Philadelphia telah berdiri Gereja Baptist, sebuah gereja dengan kapasitas duduk untuk 3300 orang, sebuah Universitas tempat ribuan mahasiswa belajar, Good Samaritan Hospital dan sebuah bangunan khusus untuk Sekolah Minggu dengan ratusan pengajar, semuanya itu untuk memastikan agar jangan sampai ada satu anak pun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu. Nehemia bukan hanya memiliki beban dan berdoa saja, namun ia membuat perencanaan yang baik. Nehemia bisa memprediksi bahwa ia akan menghadapi oposisi di dalam mengerjakan misinya ini, sehingga ia meminta raja untuk membantunya. Selama 4 bulan Nehemia telah bergumul sedemikian rupa. Ia sudah menyusun rencananya. Itu sebabnya ketika kesempatan itu Tuhan berikan Nehemia dengan tidak ragu meminta hal ini kepada raja, karena keyakinannya di ayat 8, “karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.” Ia sangat menyadari bahwa Tuhan berdaulat penuh di dalam proses tersebut. 31 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ Orang yang memiliki relasi dengan Allah akan memiliki hati yang peka terhadap hati Allahnya, sehingga terbeban dengan pekerjaan Allah, memiliki rencana-rencana yang kudus bahkan mengambil langkah yang jelas. Bagaimana dengan saudara? Jumat, 18 November 2016 BUKAN BATU (Bacaan: Lukas 11:9-13) Di dunia ini, ada ayah yang tidak peduli dengan anaknya, ada yang malah melukai, menjual atau atau bahkan membunuh anaknya sendiri, tetapi itu satu atau dua kasus dari jutaan bahkan puluhan juta ayah. Secara umum, semua ayah sangat mencintai anaknya. Itu sebabnya Yesus berkata bahwa jika Ayah di dunia ini walau jahat sekalipun bisa memberikan roti kepada anaknya yang meminta roti, apalagi Bapa di Surga, yang jauh lebih sempurna dari semua bapa didunia. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti? Bapa di Surga memberi apa yang terbaik. Seperti bapa di dunia mengasihi anaknya, ia memberikan sesuatu yang berguna bagi masa depan kita. Untuk memberikan hari depan yang baik, kadang kala anak harus dipukul, sering kali diwajibkan belajar, mengerjakan tugas sekolah sambil ditunggui dengan rotan, kadang anak dipaksa untuk meminum cairan yang pahit agar ia sembuh dari sakitnya, saat kita kecil kita merasa ayah melakukan hal yang jahat, yang iblis katakan itu “batu”. Tetapi saat kita dewasa kita tahu, semua itu untuk kebaikan kita. Demikian juga Bapa di Surga, sering kali Ia membentuk kita dengan cara-cara yang menurut kita tidak enak, namun sesungguhnya Ia sedang mempersiapkan kita untuk menerima sesuatu yang baik. Jika situasi saudara tidaklah baik, janganlah putus asa. Tetaplah percaya bahwa Tuhan senantiasa memiliki rancangan yang baik bagi umat-Nya yang percaya kepada-Nya. 32 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 19 November 2016 DIA TAHU (Bacaan: Filipi 4:6) Seorang anak kecil telah diajar oleh ayahnya untuk selalu berdoa kalau mau makan. Doa itu sangat sederhana, antara lain seperti ini: “Ya Tuhan, berkatilah makanan ini, Amin”. Jadi, hanya doa yang singkat inilah yang diucapkan oleh anak kecil tersebut. Pada suatu hari ketika anak ini sedang asyik bermain-main di sebuah tanah lapang, tiba-tiba seekor banteng yang buas lari menyeruduk kesana dan kemari. Kemudian, banteng itu berlari menyeruduk ke arah anak kecil yang sedang asyik bermain itu. Ketika anak kecil itu mengangkat kepalanya, ia melihat banteng itu hanya berjarak beberapa meter saja dari dirinya. Di saat takut dan gemetar, iapun berdoa: “Tuhan, berkatilah makanan ini!”. Ini tentu doa yang keliru, sebab jelas banteng itu bukanlah makanan untuk si kecil itu. Namun, Tuhan di sorga melihat hati anak kecil yang menjerit minta pertolongan itu dan menghalau banteng itu menjauh darinya. Allah kita sanggup memberkati dan menjaga kita. Dia tahu yang kita alami, Dia tahu yang terbaik bagi kita lebih dari diri kita sendiri. Dia akan menjadikan semuanya baik. Yang Allah inginkan kita lakukan adalah sikap hati yang percaya dan mengandalkan Dia. Kekuatiran hanya boleh ada jika pribadi yang kita andalkan adalah pribadi yang terbatas. Namun, jika Ia adalah Allah yang berkuasa atas semesta ini, maka kekuatiran tidak layak kita simpan. Sesulit apapun hidup saudara percayalah dan andalkanlah Tuhanmu. Kemahakuasaan-Nya, kemahatahuan-Nya dan kemahadasyatan-Nya seharusnya memberikan ketenangan kepada umatNya, sebab tidak ada ancaman yang terlalu besar yang dapat membuat kita lepas dari pengawasan-Nya. 33 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 14 November 2016 23.00 Selasa, 15 November 2016 18.30 Rabu, 16 November 2016 19.00 Kamis, 17 November 2016 06.00 19.00 Jumat, 18 November 2016 Sabtu, 19 November 2016 06.00 18.30 22.00 Minggu, 20 November 2016 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Ibu Wiwin Widayanti HUT: Sdri. Gavrilla Amadea P. STAR “EKSPOSISI ROMA 4” Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.M. Latihan Musik KU 3 HUT: Ibu Eriana Chandra Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdr. Ruben Sanjaya HUT: Anak Joy Emanuela Pairikas HUT : Sdr. Notty Mirin Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Sdr. Sebastian Priadi HUT: Anak Jeslyn Ornella HUT : Ibu Njo Giok Lin Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 34 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 13 November 2016 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 09.30 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) Ibadah Umum II (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (07.00) (Pk. 17.00) (Pk. 10.00) Berdoa (Matius 6:5-13) Tema Ev. Yohanes Dodik Iswanto Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdr. Michael Pelayan Musik Sdr. Andreas Sdr. Aurel Sdr. Arka Sdr. Faith Pelayan LCD Sdr. Daniel Sdr. Kevin Penyambut Jemaat Sdri. Caroline Sdri. Michelle E Ibu Vena Ibu Debby Sdri. Dessy A Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Sdr. Mito Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Willy Sdr. James Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Vino Sdr. Hizkia Sdri. Melissa Sdri. Zizi Sdri. Wella Sdri. Marlin Ibu Haimi Ibu Dewi Ibu Nunuk Ibu Sundari Sdr. Budi S Bp.Suyono Bp. Andreas K Ibu Rini Sdr. Joy Sdri. Lovie Sdri. Eka Sdri. Lina Sdri. Ester Sdr. Mito Ev. Heri Sdr. Joy Sdri. Lina Sdri. Helen Sdr. Haris Sdri. Victoria Sdri. Lina Sdr. Dennis Sdri. Clara Bp. Eliazar & Sdr. Michael Sdri. Henny Sdri. Dewi Ev. Edo Walla, M.Div. Sdri. Ester Bp. Andreas W Doa Syafaat Sdri. Dessy A Bp. Bobby Petugas Minggu Ini Bp. Andreas W Bp. Budi SG Singer Sdri. Ririt Sdr. Joseph Sdri. Ririt Sdr. Joseph Doa Persembahan Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian 35 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 20 November 2016 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 09.30 WIB) Liturgos (Pk. 07.00) Ibadah Umum III Ibadah Umum II (Pk. 10.00) (Pk. 17.00) Ev. Yohanes Dodik Iswanto Pelayan Musik Sdr. Igo Sdr. Calvin Sdr. Evan Sdr. Faith Pelayan LCD Sdr. Andreas Penyambut Jemaat Sdri. Michelle B Sdr. Ikhsan Ev. Heri Kristanto (07.00) (Pk. 10.00) Ibu Debby Bp. Willy TW Bp. Eliazar Sdr. Lutfi Bp. Budijanto Ibu Santi Ibu Nunuk Pdt. Novida Lassa, M.Th. Sdri. Laura Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Willy Sdr. Haris Sdri. Ririt Sdr. Randy Ibu Wiwin Ibu Eriana Ibu Vonny Sdr. Robin Bp. Imbo Ibu Suyatmi Sdr. Ishak Sdri. Natalia Doa Syafaat Sdri. Vionatha Bp. Budijanto Sdr. Robin Petugas Minggu Ini Ev. Dodik Bp. Willy TW Ev. Heri Singer Ibu Vena Sdr. Andreas Bp. Budiono Ibu Dinna Sdri. Kezia S Sdri. Novia Doa Persembahan Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian Berpuasa (Matius 6: 16-18) Tema Pengkhotbah Ibadah Umum I Sdri. Tata Sdri. Debby Sdri. Lina Sdr. Ishak Bp. Haryadi Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Toni Sdr. Hizkia Sdri. Marlin Sdri. Lina Sdri. Elvi Sdr. Mito Sdri. Eka Sdri. Debby Sdri. Lina Sdri. Elvi Sdr. Mito Sdri. Victoria Sdr. Esau Sdri. Clara Sdri. Christine 36 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ SEKOLAH MINGGU 13 November 2016 20 November 2016 Liturgis Kak Evelin Kak Mei Pelayan Musik Kak Willy Pak Eliazar Doa Pra/Pasca SM Kak Evelin Kak Mei Tema Paulus pergi ke Yerusalem Keponakan Paulus Bahan Alkitab (Kis 20: 22-29) (Kis 22: 30-23:35) Sion Kak Budi Kak Budi Getsemani Kak Suani Kak Suani Yerusalem Kak Venna Kak Venna Nazareth Kak Dessy Kak Debby Betlehem Kak Santi kak Kezia Penatalayanan (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) IBADAH PEMUDA Sabtu, 12 November 2016 Sabtu, 19 November 2016 Tema Apakah Iman Kristen itu anti kesenangan? Grow is a must (HUT Timothy) Pengkhotbah Pdt. Reyco Pdt. Reyco Litrugos Sdri. Clara Sdr. Efraim Pelayan Musik TEAM TEAM Pelayan LCD Sdr. Kevin Sdr. Kevin Penyambut Jemaat Sdri. Olin Sdr. Endo Sdri. Olin Sdr. Endo Petugas Doa Sdri. Wati Sdri. Fredy Singer Sdri. Marlin Sdri. Glory Sdr. Fredi Sdri. Enty Keterangan (Pk. 18.30 WIB) (Pk. 18.30 WIB) 37 e Data Keh adir an Je m aat DATA KEHADIRAN JEMAAT MAGZ Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan Umum 1 Minggu, 6 Nov 2016 33 orang Umum 2 Minggu, 6 Nov 2016 104 orang Umum 3 Minggu, 6 Nov 2016 73 orang Remaja Minggu, 6 Nov 2016 - Pemuda Minggu, 6 Nov 2016 27 Orang Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 6 Nov 2016 31 orang SM : - Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 6 Nov 2016 55 orang SM : - Orang POS Batam Minggu, 6 Nov 2016 20 Orang SM: 55 Remaja: 39 SM: 38 orang 38