BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rekayasa repruduksi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang halhal yang bersangkutan yang mana di sana membahas tentang teori-teori tentang evolusi, reproduksi seksual dan aseksual menurut pandangan ilmu pengetahuan Barat dan juga menurut pandangan Islam. Dikarnakan ilmu tentang rekayasa reprodusi ini sangat penting agar dapat di ketahui, karena dalam ilmu ini kita dpat mengetahui asal usul Manusia dan bagaimana kejadian Manusia. Rumusan Masalah Apa itu rekayasa reproduksi menurut Ilmu Barat dan Islam? Tujuan Untuk mengetahui rekayasa reproduksi menurut Ilmu Barat dan Islam. Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 1 BAB II PEMBAHASAN Teori Evolusi dan Rekayasa Pengetahuan Alam Barat Reproduksi Menurut Ilmu A. Teori Evolusi Teori evolusi menjawabpernyataan mengapa terjadi evolusi ? 1) Teori Lamarck (1744-1829) Menurut Lamarck evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi timbul karena diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan. Menurutnya, tingkat perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunaannya dan apa yang di peroleh atau di ubah pada individu dalam masa hidupnya adalah kekal, dan bila mana terdapat dalam dua jenis kelamin, sifat itu akan di turunkan.1 2) Teori Darwin (1809-1882) Darwinlah yang membuka tabir misteri ini. Menurutnya, organisme menjadi sesuai dengan lingkungannya dalam proses evolusi dan proses ini dikendalikan oleh seleksi alam.2 Teori pokok Darwin menyatakan bahwa : a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau. 1 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 20 2 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 25 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 2 b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam. 3) Teori Darwin – Wiesmam Pada zaman Darwin belum diketahui kromosom dan gen sebagai asal dari sifat keturunan. Wiesman melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebagai berikut : a. Evolusi merupakan masalah genetika yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel-sel kelamin. b. Sel-sel tubuh tidak di pengaruhi oleh lingkungan. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam. 4) Teori De Vries De Vries, seorang botanikus Belanda, mengungkapkan teorinya bahwa perubahan pada evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perbuahan sempurna, yang tumbuh dalam gen dan mengakibatkan adanya perubahan sifat dan keturunannya.3 B. Rekayasa Reproduksi Rekayasa reproduksi antara lain : a. Kloning Kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.4 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 26 Aziz Musthafa dan Imam Musbikin,” Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan Pertentangan,” (Yogyakarta:Pustaka Pelajar), 2001, Hal.16 3 4 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 3 Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly. b. Kultur jaringan Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro. In vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.5 c. Bayi Tabung Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan , hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif. Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera 5 Begot Santoso, “Biologi”, (Jakarta:Erlangga), 2006, Hal.192 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 4 mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 6 d. Hibridasi Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang memiliki sifat unggul . Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.7 e. Inseminasi Buatan Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°). 1. Perkembangan Aseksual Perkembangan aseksual adalah pembentukan individu baru dari seuatu induk tanpa melalui hubungan antara dua sel kelamin. Yang termasuk perkembangan aseksual antara lain: 6 Rosman Yunus,” Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam”. (Depok: Prestasi), 2006, Hal 20 7 Trianto, “Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat “(Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher), 2007, Hal 254 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 5 1) Pembelahan kembar Sel membelah menjadi dua sel anak, yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Terdapat pada hampir semua tumbuhan tingkat rendah dan hewan bersel satu. Misalnya, pada omoeba dan bakteri. 2) Kuncup Cara ini terdapat baik pada tumbuhan maupun hewan. Inti membelah menjadi belahan yang sama, tetapi sitoplamanya membelah tidak sama besar. Bagian yang kecil disebut dengan kuncup. Misal, bintang bunga kerang. 3) Pembentukan spora Spora adalah sel kecil sekali dan diliputi dinding selulosa yang keras. Spora dibentuk dari inti mahluk hidup bersel satu. Inti ini akan membelah menjadi banyak inti. Tiap inti yang memiliki sedikit sitoplasma dan dikelilingi dinding membentuk spora. Dengan menembus dinding sel dari induknya, spora dapat berkembang menjadi sel baru. Proses ini disebut sporulasi. Misalnya, pada jamur roti. 4) Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangan vegetatif ialah perkembangan melalui salah satu organ dalam tubuh mahluk hidup yang berfungsi untuk reproduksi. Organ itu antara lain, akar, batang, daun, dan umbi. Contoh: dengan stek batang, stek daun, cangkok.8 2. Perkembangan Seksual 8 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 27 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 6 Cara ini berlaku baik pada tumbuhan maupun hewan, yang terjadi bila dua sel kelamin bersatu. Demikian pula sitoplasmanya. Dengan cara seksual dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat pada individu baru.9 Contoh: Dengan cara vegetatif tumbuhan dengan sifat AaBb keturunannya dapat AABB, AaBB, AABb, aabb, dan seterusnya. Inilah salah satu sebab terjadinya variabilitas mahluk hidup atas dasar sifat keturunannya. Dua sel kelamin yang menjadi satu dikenal sebagai proses pembuahan. Sel-sel ini disebut gamet dan hasil peleburan gamet disebut zygot.10 1. Konjugasi Apabila dua sel khusus yang mempunyai bentuk yang sama disebut isogamet. Proses peleburan dua isogamet disebut konjugasi. Contoh: Pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. 2. Fertilisasi Dua sel khusus yang mempunyai bentuk tidak sama disebut heterogamet, Proses peleburan dua heterogamet di sebut dengan fertilisasi, dan terbentuklah Zygot. Terdapat pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Zygot kemudian membelah seperti induk bersel satu. Semua sel berdekatan satu dan lainnya dan merpakan awal pertumbuhan dan perkembang individu. Setiap fase perkembangan mengikuti pola tertentu sampai menjadi organisme dewasa.11 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 21 9 10 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 22 11 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 28 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 7 Sejarah Kehidupan Bumi, Keanekaragaman Mahluk hidup, Distribusi Kehidupan di Bumi, dan Asal-Usul Manusia Dari hasil penelitia terhadap umur batuan yang mengandung fosil atau sisa kehidupan masa lalu, di proleh kenyataan bahwa pada batuan yang lebih tua terdapat fosil dari mahluk hidup yang lebih sederhana dari pada fosil mahluk hidup yang lebih sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa perbuhan yang perlahan-lahan dan terus-menerus disebut evolusi. a. Sejarah Kehidupan di Bumi Sejarah kehidupan di bumi dapat disusun berdasarkan temuan berbagai fosil yaitu: 1. Zaman Azoikum, zaman sebelum adanya kehidupan kira-kira lebih dari 5 ribu juta tahun lalu. 2. Zaman Archeozoikum atau zaman purba, bumi dalam keadaan cukup dingin, ada benua, samudera, sungai dan gunung. Kira-kira sampai 3,5 ribu juta yang lalu. 3. Zaman Proterozoikum, zaman hidupnya berbagai binatang bersel satu. Kira-kira seribu juta tahun yang lalu. 4. Zaman paleozoikum atau zaman sekunder. Kira-kira 230-135 juta tahun yang lalu. 5. Zaman Nesozoikum atau zaman baru, kira-kira 70 juta sampai 10 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi zaman terakhir, 70 samapai 10 juta tahun yang lalu dan zaman kuarter 6 juta tahun yang lalu. 6. Zaman Kuarter terbagi atas zaman palitoses (deluvium), hidup zaman manusia purba, dan zaman holocen (allivium) mahluk hidup sekarang ini. b. Keanekaragaman Mahluk Hidup Di bumi ini terdapat kira-kira satu setengah juta spesies organisme hidup. Bagaimana kita dapat mengetahaui dan mengenal tiap-tiap spesies itu? Dalam hal ini kita harus membuat klasifikasinya untuk Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 8 memberi nama setiap spesies, baik hewan maupun tumbuhan dengan dua kata. Kata pertama genus, cara penulisannya huruf pertama dengan huruf besar, dan kata kedua sebagai petunjuk spesies, cara penulisannya huruf pertam huruf kecil, atau disebut epteton specificum.Misalnya, Imperata cylindrica (alang-alang). Spesies adalah kumpulan tumbuhan atau hewan yang mempunyai banyakpersamaan dan dapt mengadakan perkembangbiakan disebut familia. Kemudian dibagi dalam phylum (untuk hewan) dan divisio (untuk tumbuhan), kelas, ordo, familia, genus, spesies dan ras (varietas untuk tumbuhan).12 c. Distribusi Kehidupan di Bumi Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat (tempat hidup) ditentukan oleh keadaan lingkungan setempat, termasuk lingkungan biotik dan abiotik. 1. Distribusi Tumbuhan Distribusi tumbuhan di pengaruhi oleh perubahan geologis, iklim, hewan dan bahkan manusia. Pada saat ini terdapat lebih kurang 334.000 jenis tumbuhan berbunga, 9.000 jenis paku-pakuan dan 700 jenis tumbuhan berbiji terbuka. Kebanyakan dari jenis ini terdapat pada daerah tropis dan subtropis. Semakin tinggi perrmukaan tanah semakin sedikit jenis tumbuh-tumbuhan kecuali di gurun yang mempunyai lebih kurang 3.400 jenis jumlah ini cukup tinggi bila di bandingdengan luas yang relatif kecil.13 2. Distribusi Hewan 12 13 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 29 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 28 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 9 Berdasarkan faktor yang mempengaruhi variabilitas dan distribusi terhadap mahluk hidup, maka dunia ini dibagi menjadi enam daerah, yaitu : Daerah Palaerctic ( Eropa dan Asia Utara) Daerah Ethiopian ( Afrika dan Semenanjung Arab) Daearah Oriental (Asia Selatan dan Indonesia) Daerah Australia ( Australia dan sekitarnya) Daerah Nearctic ( Amerika Utara dan Greenland) Daerah Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah) 3. Asal-usul Manusia Manusia merupakan mahkluk hidup yang paling tinggi derajatnya dan berakal budi. Namun, manusia mempunyai ciri-ciri seperti hewan yang juga memiliki rambut, kelenjar keringat dan sebagainya.14 Untuk mengetahui asal-usul manusia, kita harus mempelajari fosilfosil yang tedapat di bumi. Fosil merupakan bahan penelitian yang meyakinkan. Derwin mencari kemiripan fosil manusia dengan primata, kaki manusia lebih panjang dari primata lah yang membedakan antara manusia dengan primata.Otak manusia relatif besar .manusia sekarang mempunyai volume otak 1200-1500 cc, sedangkan simpanse hanya 350-450 cc. Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa besar kecil nya volume otak tidak mempengaruhi kecerdasan. Pembeda manusia yang lain nya adalah susunan Haemoglobin atau DNA antara manusia dengan Primata.15 14 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 23 15 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 29 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 10 Teori Evolusi dan Rekayasa Reproduksi Menurut Islam P.P. Grasse mengatakan bahwa manusia dengan kera itu berbeda. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa pendapat darwin yang mengatakan manusia merupakan keturunan dari kera itu tidak terbukti. Akhirnya Al-Quran lah yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan, “Darimana manusia berasal?”. “Bagaimana manusia diciptakan?”, dan “Bagaimana ia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani, yang membedakannya dengan makhluk lain?”.16 Sejak 14 abad yang lalu, Al-Quran telah menegaskan bahwa manusia bukanlah keturunan kera. Manusia pertama (Adam) diciptakan oleh Allah dari tanah. Manusia terdiri dari dua unsur yaitu unsur materi dan rohani, diciptakan dari tanah kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi petunjuk menjadi tanah kering seperti tembikar dan diempurnakan bentuknya. Allah meniupkan roh (ciptaan-Nya), maka terjadilah Adam. Allah berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat. Sesungguhnya Aku menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku elah menyempurnakan kejadiannya, dan telah Ku-tiupkan kedalamnya Roh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. Dengan penciptaan seperti itu, manusia dibedakan dari makhluk lainnya. Manusia memiliki kesamaan dengan hewan dalam sebagian besar kerakteristik, dorongan emosi untuk mempertahankandiri, serta kemampuan untuk memahami dan belajar. Namun, ia berbeda dengan hewan karakteristik rohnya yang membuatnya cendrung mencari Allah dan menyembahnya. Asal usul tubuh manusia adalah dari tanah. Hal ini disebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu 16 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 24 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 11 tumbuhan dari tanah, dan kemudian dia akan mengendalikan kamu kepadanya, Dia akan mengeluarkan kamu lagi sebagai kelahiran baru”. (Q.S. Nuh : 17 – 18).17 Dengan uraian itu di terangkan bahwa manusia berasal ari tanah dan kembali lagi ke tanah. 18 Manusia tersusun dari dua unsur, yakni tubuh kasar dan roh halus. Dengan tubuhnya, manusia dapat bergerak dan merasakan segala sesuatu. Menurut Dr. M. UtsmanNAjati, kata “roh” dalam Al-Qur’an mempunyai berbagai berbagai arti. Arti roh yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an yang menguraiakan penciptaan Adam a.s, adalah roh ciptaan Allah yang membuat manusia siap untuk mempunyai sifat yang luhur dan mengikuti kebenaran. Ia adalah unsur tinggi yang di dalamnya terkandung kesiapan untuk merealisasikan hal-hal yang paling luhur dan sifat-sifat yang paling suci, hal ini membuat manusia siap untuk merencanakan garis-garis yang harus diikutinya dan menyempurnakan kemanusiaannya dengan bersumber pada nilai dan pengetahuam yang membuatnya menjadi manusia yang hakiki. Dengan itu diketahui bagaimana manusia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani yang membedakannya dengan mahluk yang lain.19 Aspek-aspek Manusia Manusia terdiri atas dua aspek : tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai dengan jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Dan juga jiwa tanpa tubuh bukan pula manusia, melainkan malaikat, setan, atau jin. Tubuh atau jasmani bersifat materi, dapat dilihat diraba, dan dirasa sehingga wujudnya nyata atau konkrit. Namun, tubuh dianggap lebih 17 (Q.S. Nuh : 17 – 18). 18 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 30 19 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 25 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 12 rendah dari pada jiwa karena hanya bersifat materi, sedangkan jiwa bersifat abadi. Secara umum, tubuh dibagi menjadi tiga bagian : kepala, badan, dan anggota badan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkin manusia berbagai hal mengenai tubuhnya dan tidak secara otomatis berhasil membuka tabir jiwa manusia.20 Jiwa yang tidak tampak oleh mata karena sifatnya yang abstrak, telah lam diketahui juga oleh manusia. Peristiwa orang mimpi yang tubuhnya tergeletak di tempat tidur, tetapi perasaannya ke mana-mana, menunjukkan bahwa jiwahnyalah berpergian. Demikian juga pada manusia yang mati karena kehilanngan jiwa. Ia tidak dapat berjalan, bercakap-cakap, makan, minum, dan sebagainya. Hal-hal yang menyangkut kejiwaan inilah yang akan banyak dibicarakan pada bagian ini. Masalah cinta kasih, penderitaan, keindahan, tanggungjawab, dan sebagainya, banyak bersangkutan dengan masalah jiwa manusia.21 20 Hebdro Darmodjo, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Hal. 26 21 Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000, HAL. 31 Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Sebagaimana yang telah di jabarkan oleh penjelasan di atas, ada beberapa perbedaan antara rekayasa reproduksi menurut Ilmu Barat dengan Islam. Tetapi setelah di liat secara seksama maka akan ada kecocokan antara keduanya. Oleh karna itu akan lebih baik apa bila mempelajari ilmu pengetahuan barat setelah ita kuasai dan mendapatkan ilmu baru maka alangkah baiknya sebagai Umat Islam membuka lembaran Al-Qur’an. Apakah sesuai dengan apa yang ada di dalam AlQur’an. Apabila sesuai maka dapat di pastikan ilmu yang baru di dapat itu benar. Karena Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi Umat Islam. Kritik dan Saran Kami sebagai penyusun makalah adalah manusia biasa yang tak luput dri salah dan khilaf, oleh sebab itu kami sangat mengharap kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Kritik dan saran bisa di sampaikan ke Email: [email protected]. Atas perhatian saudara kami ucapkan terimaksaih. Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 14 DAFTAR PUSTAKA Aziz Musthafa dan Imam Musbikin,” Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan Pertentangan,” (Yogyakarta:Pustaka Pelajar), 2001. Begot Santoso, “Biologi”, (Jakarta:Erlangga), 2006. Darmodjo Hebdro, Yeni Keligis, “Ilmu Alamiah Dasar”, (Bandung : CV Pustaka Setia), 1997. Mawardi, Nur hidayati, “Ilmu Alamiah Dasar” (Bandung : CV Pustaka Setia), 2000 Rosman Yunus,” Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam”. (Depok: Prestasi), 2006. Trianto, “Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat “(Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher), 2007. Ilmu Alamiah Dasar |”Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Barat Dan Islam” 15