KEHIDUPAN SETELAH MATI Kehidupan Setelah Mati Bab 1 Jika Manusia Mati, Apakah Ia Akan Hidup Lagi? Setiap orang yang lahir ke dunia ini masing-masing memiliki waktu untuk hidup dan waktu untuk mati. Pada saat kita mulai hidup, kita juga mulai mati. Apa yang akan terjadi ketika saat itu tiba bagi kita, sama halnya bagi setiap orang, dan jiwa kita keluar untuk bergabung dengan mereka yang telah mati yang tak terhitung lagi jumlahnya? Akankah kesadaran kita akan tetap bertahan pada waktu itu? “Jika seseorang telah mati, akankah ia hidup lagi?” Demikian Ayub pernah mengajukan pertanyaan itu, dan hampir setiap manusia pernah mengajukan pertanyaan yang sama juga. Manusia sangat berbeda dengan semua ciptaan lainnya karena dia memiliki kapasitas berpikir untuk masa depannya. Sementara binatang hidup hanya untuk masa sekarang, manusia dengan kecerdasan yang lebih tinggi telah diciptakan sedemikian sehingga dengan nalurinya ia mau tidak mau memikirkan masa depan. Ia tau bahwa setiap pilihan yang dibuat akan sedemikian rupa mempengaruhi kesejahteraan hidupnya. Karena itu jikalau kesadaran itu tetap ada setelah kematian, ada masa depan lain dan yang jauh lebih penting untuk dipertimbangkan. Kita menyebut masa yang akan datang ini sebagai kehidupan setelah ini. Seperti apakah jadinya keadadan orang itu seratus tahun nanti? Seribu atau jutaan tahun setelahnya? Inilah pertanyaan yang paling penting dalam kehidupan. Ketika kita telah mencapai batas ingatan, tradisi, atau rekaman sejarah, manusia masih juga bertanya,”Apakah kesadaran masih tetap ada sekalipun telah mati? Apakah ada kehidupan di balik kubur? Atau, apakah kekekalan itu hanyalah tidur panjang tanpa mimpi yang tidak akan bangun kembali?” Seandainya yang terakhir itu benar, dan akhir dari orang benar dan jahat adalah sama, maka 2 sangatlah masuk akal kalau manusia harus memperoleh segala kenikmatan yang mereka bisa dapati pada saat ini dan dengan mudahnya melupakan masa yang akan datang. Tidak ada gunanya bersusah payah dalam sesuatu yang tidak ada untungnya. Tidak ada gunanya berharap untuk sesuatu yang tidak akan pernah terjadi. Bahkan rasul Paulus berkata,”Jikalau kita hanya pada hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia…..”marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.””(I Korintus 15:19, 32). Tetapi bagi kebanyakan orang, apakah baik atau jahat, tidak yakin bahwa kematian adalah akhir. Naluri terdalam mereka menyampaikan bahwa ada sesuatu lebih dari lubang kubur. Entahkah engkau hidup di negeri orang Kristen atau orang yang belum mengenal Tuhan, kepercayaan bahwa kesadaran masih tetap ada setelah kematian adalah hal yang umum. Orang Muslim mempunyai Firdaus Muhammadnya, orang India dengan tanah perburuannya yang bahagia; orang Hindu, Nirwananya; dan seterusnya. Hanya orang yang paling keras hatinya atau yang mereka yang sepenuhnya tenggelam dalam ajaran materialistis, yang menganggap kuburan menandai akhir dari segalanya. Hanya mereka yang perasaannya telah menjadi kebal karena dosa menolak kemungkinan kehidupan setelah mati. Sangatlah wajar bagi anak-anak untuk mempercayai kehidupan setelah kematian. Hanya setelah anak itu terjebak dalam kubangan dosa atau terjerat dalam perkara kehidupan ini sehingga dia akhirnya menolak adanya kehidupan setelah kematian. Meskipun demikian, ada suara di dalam batin yang akan terus berbisik bahwa ada sesuatu yang lebih, dan yang sering terjadi, seseorang tidak akan pernah bisa sepenuhnya lepas dari suara hari nurani yang mengingatkan tentang masa yang akan datang. Apakah mungkin kekekalan naluri jiwa manusia yang begitu kuat dan dimiliki semua orang ini hanyalah palsu? Mungkinkah panggilan batin kepada hidup setelah mati adalah sekedar khayalan belaka, sebuah ilusi yang selamanya mengejek manusia? Sama sekali tidak! Alkitab berkata, “Kedalaman berseru kepada kedalaman” (Mazmur 42:8, terjemahan KJV). Alam sendiri mengajar bahwa bahkan naluri dalam dunia binatang memiliki hubungan yang nyata dengan realitas. Merpati pos, kalau dipindahkan dari habitatnya, memiliki naluri di dalamnya yang bisa menuntunnya kembali tanpa keliru ke tempat tinggalnya. Sekalipun mungkin waktu itu sudah malam dan jaraknya jauh, apapun keadaannya naluri yang ada dalam tubuh yang kecil itu tidak akan menyesatkannya. Naluri itu akan membawanya pulang ke rumah. Betapa manusia jauh lebih berharga daripada seekor burung? Ikan Salmon, yang telah hidup bertahun-tahun di laut, tepat sebelum kematiannya digerakkan oleh suatu naluri yang aneh kembali ke air dari mana ia berasal. Dengan melawan arus air yang kencang, melompati air terjun, sekarang 3 berenang dalam arus yang kuat, tanpa peduli tentang makanan atau istirahat, sampai akhirnya ia mencapai tempat yang telah memberinya kehidupan. Di situlah, siklus telah menjadi lengkap dan fungsi untuk berkembang biak telah terjadi. Betapa manusia jauh lebih baik daripada seekor ikan salmon? Kalau begitu, apakah mungkin, manusia yang lahir di dunia ini dengan talenta yang paling tinggi dan segala bagian dalam kekhidupan, kasih, iman, pengharapan, suatu naluri mengenai kehidupan setelah ini, suatu kesadaran akan Allah, akan menemukan semuanya ini hanya akan menyesatkan dia pada akhirnya? Tentu tidak! Allah tidak menghendaki hal demikian! Alam sendiri mengajarkan bahwa kehidupan mungkin akan melewati bentukbentuk yang sangat berbeda; bahwa kehidupan mungkin keluar dari kematian. Semua kupu-kupu pada bagian pertama dalam hidupnya menjalani hidupnya sebagai ulat yang buruk rupa dan merayap. Setelah seluruh siklusnya penuh, ulat itu akan bergulung dan kelihatannya mati. Bagi yang tidak tahu, kelihatannya kehidupannya telah selesai untuk selamanya. Yang tersisa hanyalah tampilan yang telihat seperti bangkai, dan tergeletak dalam keadaan seperti mati selama berhari-hari. Namun, alam memiliki mujizatnya sendiri yang tinggal menunggu untuk saatnya terjadi. Dari tubuh buruk rupa yang mati muncul kupu-kupu yang cantik! Tidak lagi dipaksa untuk merayap di tanah, ia melebarkan sayapnya dan terbang. Betapa manusia jauh lebih berharga daripada seekor kupu-kupu? Rasul Paulus menggunakan alam untuk lebih jauh mengilustrasikan bagainamana kehidupan muncul dari kematian. Dia menunjukkan tentang benih gandum yang ditabur ke tanah, hanya untuk binasa. Tetapi alam menyimpan mujizat yang lain, dan dari benih yang mati, ada kehidupan baru yang datang tidak hanya untuk melangsungkan kehidupan, tetapi meningkatkan jenisnya. Betapa manusia jauh lebih berarti daripada benih gandum? Apa yang Allah bisa lakukan untuk sesuatu yang sekecil benih, Dia pasti bisa melakukannya untuk manusia, karya agung dari ciptaan-Nya! Penganut materialisme berpendapat bahwa kesadaran manusia hanya berasal dari otak. Ketika otak mati maka keberadaan manusia itu binasa untuk selamanya, Temuan ilmiah terbaru gagal membuktikan teori ini. Otak bukanlah manusia yang sesungguhnya. Otak hanyalah alat yang dipakai oleh manusia. Pada saat bayi berubah dari masa bayi menjadi dewasa, otak akan berkembang menjadi suatu lilitan yang berkerut-kerut (seperti labirin) yang di dalamnya tersimpan pengetahuan yang telah dipelajari oleh orang itu. Pembelajaran bukanlah manusia itu sendiri; melainkan sesuatu yang ditambahkan kepada orang itu. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, Ahli bedah berhasil memindahkan sebagian dari otak manusia tanpa menyebabkan kematian. Bahkan dalam peristiwa ini, kepribadian orang tersebut tetap sama. Sebagian tubuhnya mungkin saja menjadi lumpuh, kemampuan berbicara mungkin hilang atau orang tersebut dalam beberapa hal menjadi tidak berdaya, tetapi orang tersebut masih tetap ada. 4 Ada seseorang dengan kepribadiannya yang unik yang hidup dibalik otak tersebut. Sangatlah wajar bagi umat manusia untuk merindukan sejumlah pengetahuan tertentu tentang apa yang akan menanti dibalik tabir. Ayub akhirnya bisa menjawab pertanyaan umum itu, “Jika manusia mati, akankah ia hidup kembali?” Dalam Ayub 19:25-26 dia berkata: “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga setelah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah” Ya, Allah, dengan pewahyuan langsung, telah menunjukkan ada kehidupan setelah kehidupan yang sekarang ini. Sementara tidak menyingkapkan apa yang bisa memuaskan sekedar keingintahuan manusia, Allah telah benar-benar memberikan kita segala pengetahuan yang bisa kita pergunakan dengan bijaksana. Telah nyata lebih dari segalanya bahwa Allah menginginkan kita mengerti bahwa jikalau kita menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak-Nya, kita tidak perlu memiliki rasa takut mengenai apa yang akan datang nanti. Salah satu tujuan utama dari pewahyuan Ilahi adalah untuk mengingatkan manusia mengenai sikap hidupnya di dunia ini karena hal itu akan memiliki pengaruh yang permanen dalam kehidupan mereka di masa yang akan datang. Karena itu, apapun yang menentukan tujuan akhir seseorang dalam dunia yang akan datang, harus menarik perhatian utama orang kepada hal ini. Dan juga, kita memulai penyelidikan kita mengenai apa yang Allah telah wahyukan kepada manusia mengenai keadaan orang yang telah meninggal. Kita akan mengamati, sementara kami akan menunjukkan ayat-ayat dari firman Allah, penyingkapan secara bertahap mengenai hal ini oleh para nabi, sampai kepada abad berikutnya, sampai pada masa Kristus datang dan semakin mengangkat selubung itu. Di dalam bab berikutnya, kita akan membicarakan pentingnya penyingkapan Ilahi ini. 5 Bab 2 Alkitab: Bukti Kehidupan Setelah Kematian Walaupun ilmu pengetahuan dan alam menawarkan bukti yang menarik akan realita seuatu bentuk kehidupan setelah kematian, hanya dengan pewahyuan Ilahi kita bisa memiliki pengetahuan yang pasti mengenai kehidupan setelah kematian karena ini berhubungan dengan jiwa manusia yang meninggal. Dalam bab ini, kita akan memeriksa sejumlah ayat dari Perjanjian Baru yang akan menunjukkan sejumlah survey bagi pembaca tentang bukti yang sangat penting tentang kebenaran bahwa jiwa orang-orang kudus Kristen tetap sadar setelah kematian. Kami akan menunjukkan secara spesifik kondisi dan keadaan yang sekarang bagi orang-orang benar yang mati, dengan menunjukkan kepada pembaca bab yang berikutnya yang menggambarkan keadaan orang fasik yang mati. Saat ini, kita tidak boleh meremehkan uraian detil dari ayat-ayat ini. Tujuan kami satu-satunya adalah menunjukkan bahwa tanpa bisa disangkal ayat-ayat ini mengajar bahwa jiwa orang benar yang meninggalkan dunia ini dalam keadaan sadar dan nyatanya berada langsung di dalam hadirat Kristus di Firdaus. Kami akan mulai memperhatikan sejumlah pernyataan yang dibuat Yesus yang memiliki hubungan yang penting dalam topik ini. 1. Manusia Bisa Membunuh Tubuh, Tetapi Tidak Bisa Membunuh Jiwa “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”(Matius 10:28) Dalam pernyataan yang diberikan oleh Tuhan Yesus, tubuh dan jiwa sangat jelas bedanya. Manusia boleh membunuh tubuh, tetapi mereka tidak bisa membunuh jiwa. Bagian terpenting dari manusia tetap hidup setelah tubuhnya mati. Yesus tidak menganggap kematian tubuh sebagai sesuatu yang ditakuti, malah sebaliknya manusia harus takut karena ketidaktahuan atau ketidaktaatan, Allah pada akhirnya harus membinasakan baik jiwa dan tubuh di Gehenna (neraka), melalui penghakiman-Nya. 6 2. Pada Waktu Kematian Roh Orang Benar Akan Pergi Ke Firdaus Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43) Ketika Kristus menyampaikan perkataan in, Dia dan perampok yang tergantung di kayu salib. Bagi mereka kehidupan sebentar lagi akan sirna. Perampok itu, terlepas dari segala penderitaannya, telah memperhatikan Kristus sementara Dia menanggung kesakitan atas penyaliban itu. Perampok itu melihat sewaktu Dia mendoakan orang-orang yang menyiksa-Nya, dan sementara dia meperhatikan, dia menjadi yakin bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dengan rendah hati dia meminta Tuhan untuk mengingat dirinya ketika Dia datang dalam Kerajaan-Nya. Yesus mendengar tangisan penyesalannya dan menjanjikan dia, bahkan sebelum hari itu berlalu, dia akan ada bersama-sama dengan Yesus di Firdaus. Sangat jelas di sini, jikalau roh perampok yang disalib itu dan roh Yesus sudah tidak ada lagi saat kematian, janji bahwa Dia akan ada bersama-sama dengan orang yang menyesal itu pada hari itu juga akan menjadi sesuatu yang menyesatkan. 3. Allah Itu Bukanlah Allah Orang Mati Tetapi Orang Yang Hidup “Ia bukan Allah orang mati,melainkan Allah ornag hidup sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (Lukas 20:38) Orang-orang Saduki adalah kelompok yang menganut materialisme pada zaman itu. Mereka tidak mempercayai malaikat atau roh ataupun kebangkitan. Dalam usaha untuk menjebak Yesus dalam perkataan-Nya, mereka mengarang sebuah kasus tentang tujuh orang bersaudara, yang sulung telah menikah dengan seorang istri yang hidup lebih lama dari suaminya, Sesuai dengan Taurat Musa, adiknya yang laki-laki akan menikahi perempuan itu untuk meneruskan benih keturunan saudaranya. Dalam kisah ini mereka menganggap satu per satu saudara laki-laki itu meninggal, dengan demikian adik laki-laki yang berikutnya harus menikahi janda tersebut. “Jika ada kebangkitan,” mereka bertanya, “maka menjadi istri siapakah wanita itu nantinya?” Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan membuka kebodohan mereka akan perkara roh. “mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Mereka akan menjadi sama seperti malaikat-malaikat Surga.” Dan untuk lebih jauh lagi membuktikan kesalahan pemikiran mereka, Yesus mengarahkan perhatian mereka kepada pernyataan Allah kepada Musa sewaktu dia melihat semak duri yang terbakar. 7 Di sini Yahweh menyingkapkan dirinya sebagai Allah Abraham dan Allah Ishak dan Allah Yakub. Yesus kemudian menambahkan,”Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” Apa yang Dia maksudkan dengan hal ini? Hanya satu hal yang Dia maksud. Di suatu tempat di alam semesta ini, Abraham, Ishak dan Yakub ada dalam keadaan sadar dan “hidup bagi Allah.” 4. Berpisah Dengan Tubuh Artinya Ada Bersama Dengan Tuhan “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.” (Filipi 1:23-24). Ini adalah pernyataan pewahyuan oleh Rasul Paulus. Pada waktu dia membuat pernyataan itu dia telah bekerja keras karena Kristus selama bertahuntahun. Sekarang, dia adalah “Paulus yang telah lanjut usia.” Kekuatannya yang telah menurun dan penderitaan yang terus-menerus dan kelemahan tubuhnya membuat dia merindukan kembali berpulang kepada Juruselamatnya. Meskipun demikian, dia merasakan tanggung jawab untuk menobatkan orang-orang seperti mereka yang tinggal di Filipi. Dalam suratnya kepada orang-orang Filipi, Paulus berkata bahwa dia di desak di antara kedua hal ini, apakah lebih baik pergi dan berada bersama Kristus atau tetap tinggal dan terus berada bersama mereka yang memerlukan pertolongannya. Menurut cara pemikiran Paulus, pertimbangan yang terakhir adalah jauh lebih penting, dan kemudian dia memastikan orangorang Filipi bahwa dia berharap bisa terus ada bersama mereka untuk waktu yang berikutnya. Kenyataannya Paulus percaya ketika dia meninggalkan tubuh, dia akan ada bersama dengan Kristus. Jika kesadaran akan hilang, dan semua yang masih ada padanya habis di lubang kubur, maka tidak akan ada dorongan untuk meninggalkan dunia ini. Sebaliknya, dia tahu ketika dia meninggalkan dunia ini, dia akan disambut ke dalam Hadirat Kristus. Inilah sebabnya mengapa dia menanti-natikan saat dia akan meninggalkan dunia ini. 5. Pengalaman Paulus Saat Dia Terangkat Ke Langit Yang Ketiga “Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau–entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya–orang itu tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar katakata yang tidak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.” (2 Korintus 12:2-4) 8 Paulus memiliki pengalaman yang luar biasa. Dia terangkat ke dalam Firdaus dan melihat perkara-perkara menakjubkan yang dia sendiri tidak berani menyingkapkannya. Namun, dia memang menyebutkan sesuatu yang sangat berguna dalam hubungannya dengan perkara yang di hadapan kita. Paulus berkata,”Ketika dia menyaksikan hal ini, dia tidak yakin saat itu entah dia ada di dalam tubuh atau di luar tubuh.” Paulus tentu saja mengalami tubuhnya terangkat ke Surga, sama seperti Elia, tetapi dia tidak yakin bahwa itulah yang terjadi. Sebenarnya, sangat meragukan kalau hal ini betul-betul terjadi. (Ada yang percaya Paulus mengalami penglihatan saat dirajam dan dibiarkan supaya mati. Dia menyebutkan pengalaman ini dalam catatan ini (2 Korintus 11:25, juga Kisah Rasul 14:19-20). Sangat mungkin Paulus terangkat ke Firdaus di luar tubuh, tetapi apakah itu yang terjadi atau bukan, tidak ada bedanya. Dengan pernyataan ini, Paulus menunjukkan bahwa dia percaya jika dia di luar tubuh, sangat mungkin untuk rohnya menyaksikan perkara-perkara di Surga. Dia menyimpukan bahwa ketika roh meninggalkan tubuh, roh itu masih dalam keadaan sadar dan mampu menikmati keindahan Firdaus. 9 Bab 3 Orang Kaya Dan Lazarus–Apa Yang Disingkapkan Yesus Mengenai Hidup Sesudah Mati Seperti yang sudah kita lihat, Perjanjian Lama memberikan kita sejumlah keterangan penting mengenai keadaan manusia setelah mati. Keterangan yang cukup untuk menunjukkan bahwa kuburan bukanlah akhir. Dari pengajaran ini, kita melihat bahwa ada keadaan transisi dari jiwa, dan sifat dari keberadaannya saat itu tergantung dari cara orang tersebut telah hidup di bumi. Kita juga telah memperhatikan dari Perjanjian Lama bahwa ternyata ada pemisahan antara orang benar dari orang jahat di Sheol (Hades-Neraka). Kita akan melihat sekarang bahwa Kristus telah membuka tabir dan menyingkapkan apa yang sebenarnya terjadi kepada jiwa ketika meninggalkan tubuh. Dia menyingkapkan hal ini dalam kisah Orang Kaya dan Lazarus. Kisah Orang Kaya dan Lazarus bukanlah sebuah perumpamaan seperti biasa. Perumpamaan adalah suatu analogi atau persamaan antara hal yang kelihatan dan tidak kelihatan. Di sini kita memiliki pernyataan langsung mengenai hal-hal yang tidak terlihat. Ketika Yesus berkata,”Ada seorang kaya,” kita percaya bahwa memang ada orang kaya itu. Yesus memilih seseorang yang kaya untuk menggambarkan apa yang terjadi setelah kematian terhadap orang-orang yang belum bertobat, dan hal ini sangat penting. Penting untuk dicatat bahwa orang kaya ini tidak dituduh melakukan satu dosapun. Tidak pernah dikatakan bahwa dia kejam. Di mata dunia tidak diragukan lagi dia dianggap orang sukses. Tidak pernah disebut bahwa orang ini memperoleh kekayaannya dengan cara haram, dan malahan sejumlah orang menganggap seluruh kekayaannya sebagai sebuah tanda perkenanan Ilahi. Dives (bahasa Latin untuk orang kaya) memiliki segala yang bisa ditawarkan oleh dunia ini. Dia berpakaian kain ungu dan kain halus yang indah, dan mampu memanjakan dirinya dalam kenikmatan tubuh dan hidup royal. Dia menikmati apa yang disebut oleh orang kehidupan yang enak. Kesalahan fatal dalam karakternya adalah orang ini hidup sepenuhnya untuk dunia ini dan tidak menunjukkan kepedulian akan kehidupan yang akan datang. Dia bersikap seolah-olah kehidupan di bumi ini tidak akan berakhir. Di dalam cerita ini Yesus selanjutnya memperkenalkan karakter yang ke dua yang bernama Lazarus. Orang ini adalah pengemis, berbaring di pintu gerbang, peyakitan, kelaparan dan mengingini remah-remah roti yang jatuh dari mejanya. Dia telah dibawa kemari, bukan atas permintaan orang kaya itu, tetapi karena terjepit oleh kemiskinannya. Dia berbaring dengan pakaian yang compangcamping, terpapar cuaca, tubuhnya kurus dan penuh luka. Orang kaya itu memiliki 10 banyak kesempatan untuk memperhatikan kondisi pengemis itu setiap kali dia melewati pintu gerbang. Berapa banyak yang diterima Lazarus dari dia tidak pernah disampaikan. Kesimpulannya dia hanya diberikan remah-remah dari meja orang kaya itu. Hanya anjing-anjing di kota itu yang kelihatannya menunjukkan belas kasihan kepadanya, sewaktu lewat mereka berhenti untuk menjilati lukanya. Bagaimanapun juga masih ada bias harapan dalam gambaran yang menyedihkan ini. Nama orang itu adalah Lazarus, yang maknanya “Allah penolongku”. Pengemis miskin itu, dibiarkan begitu saja oleh orang dan terlantar untuk binasa karena lapar dan penyakit, memandang pada suatu harapan di seberang dunia ini. Keyakinannya ada di dalam Allah. Dia melihat sesuatu di balik lubang kubur. Akhirnya kematian menghampiri pengemis ini dan dengan demikian melepaskan penderitaan dan kemalangannya. Orang kaya itu juga meninggal dan dikuburkan. Tidak pernah diberitahukan kepada kita bahwa Lazarus dikubur. Besar kemungkinan dia hanya menerima pemakaman orang miskin. Tuhan secara khusus mencatat bahwa orang kaya itu diberikan pemakaman. Tidak diragukan lagi pemakaman itu diadakan dengan sebuah yang meriah dan sangat mungkin hal ini menjadi bahan pembicaraan utama di komunitas tempat dia tinggal. Berangsur-angsur sama seperti yang lainnya, ia dilupakan dan tubuhnya lambat laun kembali menjadi debu. Sampai pada bagian ini Yesus telah menyampaikan sebuah kejadian yang kelihatannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan topik bahasan kita. Namun, kita akan melihat pentingnya hal ini ketika Yesus lebih lanjut menyampaikan cerita ini lebih jauh dari yang bisa ditulis oleh penulis biografi manusia. Dengan melakukan hal ini Dia menyingkapkan apa akan terjadi di sisi lain dari waktu. Dia mengangkat selubung akan misteri kematian dan menunjukkan bahwa kejadian ini tidaklah menandai akhir dari segalanya baik bagi Lazarus maupun orang kaya itu, melainkan roh kedua orang ini langsung pergi ke lokasi yang berdampingan di Hades. Lagi pula kita telah diberitahu–dan hal ini penting–ke dua alam di Hades ini dipisahkan oleh “jurang yang besar”. Lazarus Dibawa Oleh Malaikat Dalam menerangkan kejadian tentang kematian Lazarus, Yesus menunjukkan kepada kita apa yang terjadi terhadap orang benar atau orang percaya sesudah mati. Pada saat roh meninggalkan tibih Lazarus, malaikat menerimanya dan dengan hati-hati membawanya ke Firdaus. (Pangkuan Abraham adalah sebutan yang dipakai Yesus untuk menunjukkan Firdaus). Penyingkapan mengenai para malaikat membawa roh orang-orang ke Firdaus tidaklah mengherankan. Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama dengan jelas mengungkapkan bahwa para malaikat berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, dan meluputkan mereka (Mazmur 34:7). Pemazmur juga menyatakan bahwa malaikat itu ditugaskan oleh Tuhan atas orang-orang yang 11 menaruh percaya mereka dalam Dia. “Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” (Mazmur 91:11) Yesus memberitahukan bahwa setiap orang percaya, termasuk anak-anak memiliki malaikat penjaga yang mengawasi mereka. “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:10) Apakah malaikat itu hadir atau tidak di setiap saat dalam kehidupan setiap orang percaya mungkin tidak diketahui pasti, tetapi para malaikat itu selalu hadir setiap saat kematian seseorang. Sudah menjadi hal yang umum bahwa banyak orang pada waktu mereka hendak meninggal memberikan kesaksian bahwa mereka melihat malaikat-malaikat. Hal ini merupakan pemikiran yang menghibur, bahwa pada saat kematian menghampiri orang benar, para malaikat hadir untuk mengambil roh mereka dan membawanya dengan aman ke tempat yang selayaknya. Lazarus adalah orang yang paling rendah derajatnya dalam masyarakat menurut ukuran manusia. Dia hanyalah seorang pengemis yang hina. Meskipun demikian, tidak hanya satu malaikat, tetapi beberapa malaikat hadir pada saat kematiannya untuk membawa rohnya ke pangkuan Abraham yang penuh penghiburan dan damai. Tidak pernah disebutkan mengenai malaikat yang hadir sewaktu orang kaya itu meninggal. Dia hidup sepenuhnya hanya demi dunia, dan tidak peduli mengenai kehidupan yang akan datang. Karena dia tidak menunjukkan perhatian sama sekali dalam mempersiapkan untuk sesuatu yang dia tahu pasti akan terjadi, dia hampir tidak mengharapkan siapapun untuk membuat persiapan baginya. Dia tidak pernah memperdulikan pengemis yang tergeletak di pintu gerbangnya. Sekarang dia adalah pengemis, dan tidak ada yang memperdulikan dirinya. Barangsiapa menolak Allah sebenarnya sedang mengundang kehadiran dan kawanan roh-roh jahat. Sebelum Yudas berubah setia dengan mengkhianati Kristus dan bunuh diri, Iblis masuk ke dalam dirinya (Yohanes 13:27). Karena itu Iblis hadir pada saat kematian Yudas. Apakah dia terus bersama Yudas sampai ke Hades tidak diketahui. Rupanya Iblis memang menguasai kunci ke Hades sampai Kristus merebut kunci itu dari tangan Iblis sewaktu Dia turun ke bawah dunia (Wahyu 1:18). Apakah roh jahat menyertai roh orang-orang terhilang ke bawah dunia Hades tidak jelas disebutkan. Ini tidak menjadi soal. Jiwa yang terhilang tertarik kepada unsur-unsur jahat nuansa kegelapan. Hukum gravitasi roh akan membawa dia turun ke Hades. Tak ada yang bisa dilakukan oleh roh yang telah terpisah dari tubuh yang bisa melawan atau membatalkan hukum ini. Karena itu sangatlah 12 penting, anda seperti Lazarus, menjadikan “Allah pertolonganmu.” Dengan melakukan hal ini, anda siap ketika pada akhirnya saat itu menghampiri anda untuk meninggalkan dunia ini. Sangatlah penting bahwa malaikat dan bukan roh jahat hadir di sana untuk membimbing anda ke Firdaus, yaitu tanah yang damai dan penuh harapan. Dua Bagian Hades (Alam Maut) Dalam Perjanjian Lama, kita diberikan sejumlah petunjuk tidak langsung bahwa Hades, tempat perhentian orang mati, bukanlah satu bagian saja, tetapi tempat kediaman orang benar dan orang jahat di sana terpisah. Sekarang kita harus mempelajari bahwa memang ada jurang yang tak terseberangi memisahkan ke dua bagian itu. Yesus menyingkapkan hal ini bahwa Lazarus dan orang kaya itu tidak pergi ke tempat yang sama, sekalipun ke dua tempat itu berdampingan satu sama lainnya. Apakah alasannya orang kaya itu tidak dibawa ke Firdaus, ke tempat Lazarus pergi? Ada beberapa alasan: 1. Orang kaya itu hidup hanya untuk dunia ini saja dan tidak mempersiapkan apapun untuk kehidupan yang selanjutnya. Tidak bisa dikatakan mengenai orang ini bahwa “Allah ialah pertolonganku.” Allah hanya menolong mereka yang meminta pertolongan kepada-Nya. 2. Orang kaya itu juga menolak panggilan hati nuraninya. Walaupun ada seorang pengemis miskin yang sakit di pintu gerbangnya, dia tidak punya belas kasihan terhadap pengemis itu. Dengan berpakaian yang mahal, setiap hari dia makan makanan yang paling mewah dan enak, tanpa mengingat atau memperdulikan orang yang malang yang sekarat karena kemelaratan dan kelaparan. 3. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa orang kaya ini mempunyai suatu pengertian tentang Firman, sama seperti saudara-saudaranya yang masih hidup, tetapi entah dia tidak mempercayainya atau dia terlalu sibuk untuk memperhatikannya (Lukas 16:31). 4. Bagaimanapun juga sangat jelas orang kaya ini memiliki sejumlah pengertian Firman. Dia tahu apa itu pertobatan, Lukas 16:31, Yesus berkata,”Jikalau engkau tidak bertobat, engkau juga akan binasa.” Orang kaya itu tidak bertobat, dan di dalam kondisi itu dia mati dan pergi ke tempat orang-orang mati yang belum bertobat–bukan karena dia dulu orang kaya, tetapi karena dia tidak bertobat. Ketika orang kaya itu sadar terbangun kepada kenyataan yang menakutkan 13 bahwa dia berakhir di bagian yang keliru dari Hades, dia berusaha dengan putus asa untuk meminta pertolongan dari luar. Sambil berteriak kepada Abraham, yang berada jauh bersama dengan Lazarus, dia meminta Lazarus supaya mencelupkan ujung jarinya dalam air dan menaruh pada lidahnya. Dia tidak meminta untuk keluar dari Hades. Dia tidak meminta supaya dia juga bisa masuk ke Firdaus. Dia tahu bahwa hal itu tidak bisa. Dia hanya meminta pertolongan yang paling mungkin dan paling kecil, tetapi itupun ditolak. Abraham menjawab dengan berkata: “Selain daripada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.” (Lukas 16:26) Yesus menyampaikan hal ini sangat jelas bahwa batasan tempat orang mati ini sudah ditetapkan. Di Hades jiwa-jiwa orang percaya dan yang belum bertobat tidak bisa bercampur. Dosa adalah penyakit menular. Sangat menyedihkan jutaan orang di dunia ini setiap hari diseret ke dalam kejahatan oleh orang lain. Inilah sebabnya mengapa Allah harus membinasakan orang-orang Kanaan. Mereka bisa saja mencobai orang Israel untuk mengikuti perbuatan jahat mereka. Di dunia yang akan datang orang jahat tidak lagi memiliki kebebasan untuk menulari orang lain dengan penyakit dosa. Mereka harus ditempatkan dalam karantina yang tegas, supaya orang-orang benar tidak ketularan penyakit mereka dan kesejahteraan mereka tidak terancam. Ada jurang yang besar diletakkan memisahkan antara tempat orang-orang benar yang mati dan orang-orang jahat yang mati. Pada waktu mati orang pergi ke tempatnya masing-masing. Orang benar pergi ke tempat tinggal orang benar; orang jahat pergi ke tempat orang jahat. Maka ada tertulis, Yudas pergi “ke tempanya sendiri” (Kisah Rasul 1:25). Orang-orang yang sejenis akan selalu tertarik kepada jenisnya. Roh-roh orang jahat tidak sepadan dengan roh orang-orang yang diselamatkan. Kalau seandainya mereka pergi ke Firdaus, mereka akan menderita dan susah. Jauh lebih baik bagi mereka untuk ditempatkan bersama dengan orangorang yang seperti mereka. Dalam Kematian Kesadaran Tetap Ada–Roh Memiliki Indera Yang Berhubungan Dengan Perasaan Tubuh Yesus menyingkapkan bahwa orang mati tetap sadar. Banyak usaha yang dibuat untuk membuktikan kisah orang kaya dan Lazarus itu adalah dongeng– bahwa apa yang Yesus katakana tidak berdasar dalam kenyataan. Bahkan jika kita anggap cerita ini adalah perumpamaan (dan cerita ini lebih dari itu), bisakah dikatakan bahwa kisah ini mengajarkan ketidaksadaran setelah kematian? Kebenarannya adalah hanya kebalikannya yang sudah diajarkan, dan dari sini kenyataannya bukanlah kebenaran, kalau begitu mengapa diajarkan? Manusia terdiri bukan dari tubuh saja; dia adalah roh juga. Sama seperti tubuh memiliki lima indera (panca indera), demikian juga roh memiliki indera yang sama. Orang kaya yang di neraka itupun cukup sadar: 14 1. Dia bisa melihat. “Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara itu ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.” (Lukas 16:23) 2. Dia bisa mendengar. Dia mendengar apa yang Abraham katakan kepadanya (ayat 25-31) 3. Dia bisa bicara. Dia memohon kepada Abraham supaya Lazarus boleh datang kepadanya. 4. Dia bisa mengecap. Dia menginginkan air dioleskan ke lidahnya. 5. Dia bisa merasa. Dia tersiksa. 6. Dia masih memiliki ingatan. “Abraham berkata, “Anak ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu…” 7. Dia mengalami penyesalan. Dia mengingkan Lazarus pergi dan memberitakan pertobatan kepada lima saudaranya. Di Hades orang kaya ini masih punya kesadaran, dan semua inderanya ternyata masih berfungsi. Bagaimana mungkin bagi orang kaya ini untuk melihat ketika mata jasmaninya telah tertutup dalam kematian? Bagaimana mungkin dia bisa mengecap atau merasa atau mendengar ketika tubuhnya telah berada di lubang kubur? Jawabannya sangat sederhana. Sama seperti tubuh memiliki indera jasmani, demikian juga roh memiliki indera rohani. Ketika seseorang bermimpi sewaktu tidur, matanya mungkin saja sepenuhnya terpejam. Telinganya tidak bekerja, namun demikian dia bisa melihat dan mendengar. Sebuah mimpi bisa sedemikian kuat dan nyata bagi pikiran seperti waktu mengalami sesuatu sewaktu tubuh dalam keadaan terjaga. Ketika seseorang tidur, apa yang dia lihat seperti nyata baginya. Apa yang dilihat oleh roh manusia adalah nyata sama seperti apa yang dilihat oleh tubuh jasmani. Penyesalan Orang Kaya Kebalikan yang terjadi di alam kekekalan sangat mengerikan. Tanpa harapan di dalam Allah, keadaan jiwa yang meninggalkan dunia ini sungguh sangat menyedihkan. Tidak ada utusan dari dunia malaikat yang datang untuk membawa rohnya ke tempat peristirahatan dan kedamaian. Jiwa yang bermasalah ini ditarik turun seperti daya tarik gravitasi, oleh daya tarik yang mematikan dari tempat di mana jiwa-jiwa bermasalah lainnya berada. Tidak pernah ada penghiburan didapati di bagian Hades di mana orang-orang jahat tinggal. Tidak ada makanan, air tidak ada apapun yang bisa mengistirahatkan atau menghibur jiwa. Yang paling parah dari semuanya adalah sudah tidak ada harapan lagi. Orang kaya itu menunjukkan bahwa tidak ada harapan untuk bisa luput dari tempat itu. Kesadarannya akan kemurnian Firdaus memadamkan setiap harapan kalau dia bisa masuk ke sana. Dia juga diingatkan bahwa ada jurang yang besar ditempatkan memisahkan keduanya. Tidak ada hubungan antara tempat tinggal orang-orang 15 tidak benar yang telah mati dengan orang benar. Dia menyadari ketidakpercayaannya, ketidakpeduliannya kepada Allah yang telah menciptakan dia; kekerasan hatinya terhadap orang lain yang jauh kurang beruntung dibandingkan dirinay semasa hidupnya dan kebiasaannya yang egois yang telah mendarah daging telah membawa dia ke tempat yang mengerikan itu. Betapa keadaan yang tanpa pengharapan adalah bencana! Orang kaya ini masih memiliki ingatan. Dia ingat lima saudaranya yang masih hidup. Tidak diragukan lagi mereka telah membagi harta kekayaannya di antara mereka sendiri dan melewati masa hari-hari percobaan mereka dengan sikap tidak perduli dan ceroboh sama seperti yang dia lakukan dulu. Mereka makan dan minum dan menikmati hidup dengan keinginan fantasy yang tak terkendali; semuanya tidak menyadari bahwa merekapun akan menghadapi suatu hari di mana mereka akan tiba di tempat yang tidak ada harapan lagi sama seperti orang kaya itu sekarang. Ada banyak roh jahat lainnya yang sudah ada di sana, tapi tentu saja mereka tidak menawarkan penghiburan ataupun persahabatan. Ada yang berkata bahwa kalau mereka mau pergi ke Hades, maka mereka akan punya banyak “kawan”. Tetapi tidak ada yang namanya “kawan” di Hades. Orang kaya itu dengan harap-harap cemas dan takut menantikan hari ketika saudaranya yang pertama akan memasuki pintu gerbang malam dan bernasib sama seperti dirinya. Oh kalau saja mereka bisa dicegah supaya tidak masuk ke sana! Dia mengusulkan kepada Abraham supaya Lazarus boleh pergi ke rumah bapanya dan mengingatkan saudaranya. Sia-sia saja permohonan ini; permintaan putus asa dari orang yang sudah terjepit, dan semuanya itu tidak ada gunanya. Abraham memberitahu dia bahwa jika saudara-saudaranya tidak mempercayai firman, mereka juga tidak akan percaya sekalipun ada orang yang bangkit dari kematian juga. “Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” (Lukas 16:31) Hal ini menutup rekaman percakapan antara Abraham dan orang kaya, tetapi satu hal perlu ditambahkan. Orang kaya yang sekarang adalah jiwa yang terhilang sedang dipenuhi dengan penyesalan. Dia baru menginginkan Injil. Baru sekarang dia sepenuhnya percaya kepada Injil pertobatan. Dia memohon Abraham untuk mengirim Lazarus untuk mengingatkan lima saudaranya. Tetapi munjizat membangkitkan Lazarus dari kematian tidak bisa diberikan. (Yesus memang membangkitkan Lazarus yang lain dari kematian, dan orang yang belum percaya pun tidak bertobat. Yohanes 11:43). Hanya bagi yang masih hidup pelayanan mujizat masih tersedia. Allah menganugerahkan hikmat kepada Gereja untuk bisa memasuki pelayanan supranatural ini,, supaya orang yang terhilang bisa dibawa kepada pertobatan, dan manusia tidak perlu pergi ke tempat yang gelap dan tidak berpengharapan ini! 16 Pangkuan Abraham Betapa sangat berbeda nasib seseorang yang tadinya pengemis! Lazarus masih belum tiba di Surga ketika Yesus menyampaikan cerita ini. Dia masih berada di bagian lain dalam Hades. Kita tidak akan belama-lama dengan Lazarus karena kita pada saat ini akan belajar lebih jauh lagi mengenai apa yang terjadi terhadap orang-orang kudus sejak kebangkitan Kristus dari kematian. Hanya sejauh ini yang bisa kami sampaikan. Lazarus mendapat penghiburan. Hari-hrai yang penuh sengsara dan penderitaan sudah berlalu. Dia sudah ada dalam kedamaian. Dia tidak lagi lapar dan haus. Dia ditemani dan bersama Abraham dan semua orang kudus. Dia berdiam di tanah pengharapan. 17 Bab 4 Penglihatan Mengenai Hades Dan Firdaus Alkitab sangat lengkap dalam hal pewahyuannya dan penyusunan doktrinnya. Fakta dasar mengenai keadaan baik orang benar maupun orang jahat yang telah meninggal telah sepenuhnya disingkapkan. Kita bisa mengabaikan tuntutan golongan spiritualisme, mengenai komunikasi dengan orang mati dianggap tidak benar atau palsu. Manifestasi yang demikian sebenarnya merupakan tiruan yang dibuat oleh roh-roh jahat yang berpura-pura menjadi teman atau kerabat dari mereka yang melanggar perintah Firman Tuhan dalam hal berkomunikasi dengan orang mati (Yesaya 8:19-20). Namun telah ada kejadian-kejadian yang telah dikonfirmasi di sepanjang jaman gereja mengenai orang-orang yang nyatanya telah meninggal, dan mereka diijinkan kembali lagi untuk menyampaikan ceritanya. Saat diperintahkan Kristus, Lazarus yang sudah meninggal selama empat hari, hidup kembali. Seandainya pengalamannya ini telah dicatat dan dipelihara, dia pastinya akan menjadi cerita yang sangat menarik. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya akan ada kejadian saat mereka nanti akan membangkitkan orang mati. (Matius 10:8). Kejadian semacam ini terjadi di dalam pelayanan Petrus dan Paulus (Kisah Rasul 9:40). Kejadian-kejadian serupa telah terjadi sejak semasa jaman Gereja. Juga telah ada sejumlah kejadian orang-orang yang rohnya sementara meninggalkan dunia ini, tetapi kemudian kembali lagi ke dalam tubuh mereka. Berbagai catatan yang berbeda ini mengenai apa yang terjadi antara waktu roh pergi dan kemudian kembali ke dalam tubuh semuanya sejalan dengan pewahyuan Alkitab. Juga telah ada kejadian-kejadian yang perlu diperhatikan dari orang-orang yang telah terangkat ke Firdaus atau langit yang ketiga.–apakah di dalam tubuh atau di luar tubuh, mereka sepertu Rasul Paulus belum selalu pasti (2 Korintus 12). Tidak diragukan lagi, kejadian yang paling menakjubkan dari semua kejadian ini adalah yang dialami Marietta Davis, yang selama sembilan hari dalam keadaan trans.atau tidak sadar yang semestinya dia tidak bisa bangun lagi dan selama waktu itu dia menyaksikan penglihatan mengenai Surga dan neraka. Tidak ada yang berbicara lebih fasih mengenai keaslian dari ceritanya selain dari gaya dan bahasanya dan yang sangat menyentuh Cerita yang disampaikan setelah dia kembali sejalan dengan pewahyuan Alkitab mengenai keadaan dari keberadaan manusia setelah mati. Penjelasan itu berkenaan dengan banyak rincian detil yang penting mengenai apa yang akan terjadi setelah roh manusia meninggalkan tubuh. Drama yang terungkap adalah pelajaran yang sangat serius yang harus didengarkan oleh setiap manusia yang 18 hidup di dunia ini yang mau berakhir baik. Dalam bab ini, kami akan memberikan ringkasan singkat kisah dari apa yang dilihat oleh Marietta selama sembilan hari ketika dia keluar dari tubuhnya. Sebelum dia mengalami penglihatan itu dia telah mengalami keinsafan yang dalam akan dosa, tetapi kelihatannya belum mendapat jaminan akan jiwanya. Akibatnya, seperti dijelaskan dalam kisah ini, ketika dia meninggalkan tubuh, dia cukup rentan baik terhadap daya tarik Firdaus dan juga dunia roh-roh yang terhilang. Mungkin untuk alasan inilah dia dipilih untuk menyaksikan ke dua dunia. Selain mengunjungi Firdaus, dalam waktu singkat dia diijinkan untuk mengunjungi Hades dan mempelajari sejumlah rahasia kegelapannya. Apa yang dia sampaikan kepada kita sesuai dengan apa yang disingkapkan Kristus kepada kita mengenai keadaan orang kaya dalam Lukas 16. Cerita Marietta adalah sebuah peringatan serius bagi yang menjalani hidup dengan mengabaikan dan mengikuti jalur yang membawa kematian atau yang mengikuti kenikmatan palsu dunia yang penuh dosa. Ketika orang-orang seperti ini meninggalkan tubuh, mereka akan ditarik oleh hukum daya tarik jahat dan terjerumus ke dalam Hades, dunia bawah, negeri pengaharapan yang hilang. Kisahnya adalah sebagai berikut: Penglihatan Mengenai Surga Dan Neraka Ketika roh Marietta Davis meninggalkan tubuhnya, dia melihat sebuah cahaya turun menghampirinya dalam bentuk bintang yang sangat gemerlapan. Ketika cahaya itu semakin mendekat, dia baru tahu bahwa itu ternyata malaikat yang mendekati. Utusan Surgawi itu memberi salam dan berkata,”Marietta, engkau rindu mengenal aku. Dalam tugas untukmu aku disebut Malaikat Perdamaian. Aku datang untuk membimbing engkau ke tempat mereka yang berasal dari bumi di mana engkau berasal.” Sebelum malaikat itu mengawal dia ke atas, dia diberi kesempatan melihat Bumi dan malaikay itu memberi pernyataan: “Waktu dengan cepat mengukur saat-saat yang berlalu amat cepat akan keberadaan manusia dan angkatan demi angkatan yang mennyusul dengan sangat cepat.” Ketika menjelaskan akibat kematian atas manusia, malaikat itu berkata,”Kepergian roh manusia dari tempat kediamannya yang belum tetap dan hancur di bawah, tidak akan mengerjakan perubahan pada sifatnya. Tabiat yang bertentangan dan ketidakkudusan memikat unsur yang serupa, dan memasuki wilayah yang digantungi awan-awan malam; sementara mereka yang demi mencintai kebaikan, menrindukan pergaulan yang murni, diantar oleh utusan-utusan Surgawi ke lingkaran kemuliaan yang muncul di atas pemandangan bagian tengah itu. Sementara Marietta dan malaikat itu terangkat, tak lama kemudian mereka tiba pada suatu tempat yang diberitahukan kepadanya sebagai daerah pinggiran Firdaus. Mereka memasuki tanah datar di mana ada pohon-pohon yang 19 menghasilkan buah. Burung-burung bernyanyi dan bunga-bunga semerbak dengan bau manis sedang mekar. Marietta sebenarnya mau menghabiskan waktu lebih lama di situ, tetapi dia diberitahu oleh malaikat penuntunnya bahwa mereka tidak boleh berlama-lama,”sebab misimu yang sekarang adalah untuk mempelajari keadaan anak Allah yang sudah meninggal.” Dia Berjumpa Dengan Sang Penebus Sementara dia dan penuntunnya meneruskan perjalanannya, tidak lama kemudian mereka tiba di pintu gerbang Kota Damai. Ketika memasukinya, dia melihat orang-orang kudus dan para malaikat dengan kecapi emas. Mereka terus bergerak sampai malaikat membawa Marietta ke Hadirat Tuhan. Malaikat penuntun itu berkata, “Inilah sang Penebus. Demi engkau Dia berinkarnasi dan menderita. Demi engkau di luar gerbang menginjak pemerasan anggur seorang diri, Dia mati.” Dengan penuh kekaguman dan gemetar, Marietta sujud dihadapanNya. Namun, Tuhan mengangkat dia dan menyambut dia ke dalam kota orangorang yang telah ditebus. Setelah itu dia mendengarkan paduan suara Surgawi dan diberi kesempatan untuk berjumpa dengan orang-orang yang dikasihinya yang telah pergi mendahuluinya. Mereka dengan leluasa bercakap-cakap dengan dia, dan dia tidak menemukan kesulitan dalam memahami mereka, sebab “pikiran bergerak dengan pikiran.” Dia melihat bahwa di Surga tidak ada yang tersembunyi. Dia mengamati bahwa teman-teman lamanya adalah jiwa-jiwa yang sangat bahagia sangat bertolak belakang dengan penampilan mereka yang sangat payah karena kesusahan sebelum mereka meninggalkan bumi. Dia melihat bahwa di Firdaus tidak ada yang berusia lanjut. Marietta dengan segera sampai pada kesimpulan bahwa keindahan dan kemuliaan Surga, seperti yang dia bayangkan sebelumnya ternyata tidak salah. “Percayalah,” kata malaikat itu,”pemikiran tertinggi manusia gagal mencapai kenyataan dan kegembiraan pemandangan Surgawi.” Marietta diijinkan untuk bercakap-cakap dengan penghuni Firdaus lainnya, dan mereka senantiasa penuh dengan pujia bagi Penebus mereka.Ada satu yang berkata,”Hai maut, di manakah sengatmu? Hai kubur di manakah kemenanganmu?” Tidak ada sengat maut bagi orang-orang percaya, juga kuburan tidak mempunyai kemenangan atas orang-orang yang di Firdaus. Kemudian ditunjukkanlah kepadanya, di tengah-tengah pemandangan yang hebat itu, sebuah salib yang turun. Seorang malaikat berkata kepadanya,”Pelajaran pertama bahwa seluruh Surga menghormati kayu Salib. Dihadapannya jutaan jiwa sujud, dan di sekelilingnya orang-orang tebusan dengan gembira seakan-akan tidak mau pergi darinya. Dia diberitahu mengenai hubungan para malaikat dengan mereka yang masih hidup di bumi. Sejumlah besar malaikat pengawal melayani mereka dan “tiada hari, jam maupun momen yang berlalu begitu saja, tetapi setiap orang yang masih hidup diawasi oleh roh yang telah ditunjuk sesuai tugasnya. 20 Marietta juga diberitahu bahwa Kedatangan Kristus yang kedua kali sudah semakin dekat. Saat di mana penebusan manusia akan terjadi. “Penebusan manusia semakin dekat. Biarlah para malaikat dengan semakin riuh menyampaikan seruan ini; sebab sebentar lagi sang Juruselamat turun bersama malaikat-malaikat kudus yang melayani.” Dia diberikan teguran lemut mengenai kurangnya iman dan pengabdiannya dan diingatkan bahwa. “tidak ada jalan lain selain dari jalan yang ada dalam Kristus, sang Penebus, yang olehnya dapat diperoleh warisan di dalam tempat kediaman yang mulia ini.” Dia juga dikuatkan oleh malaikat yang berkata, “Setialah kepada terang yang telah diberikan, dan pada akhirnya engkau akan menikmati keindahan Surga.” Malaikat itu kemudian sekali lagi membicarakan tentang Kedatangan Kristus yang kedua kali, dan mereka yang akan menghadiri “pemunculan Anak Manusia kembali akan terlaksana pada hari yang telah ditetapkan, untuk mengumpulkan bersama orang-orang pilihan dari keempat penjuru, dari ujung-ujung bumi sampai ke ujung-ujung Surga.” Anak-Anak Di Firdaus Marietta memperhatikan bahwa ada banyak anak-anak di Firdaus. Dan hal ini tentunya sejalan dengan Alkitab. Ketika Yesus ada di bumi dia mengambil anak-anak kecil dan memberkati mereka dengan berkata,”merekalah yang empunya kerajaan Surga.” Ayat Firman Tuhan tidak lebih lanjut meyampaikan secara detil apa yang akan terjadi kepada roh anak yang meninggal, tetapi kami menyimpulkan bahwa rohnya dibawa dengan selamat ke Firdaus untuk menerima pelatihan dan diasuh dengan penuh kasih oleh malaikat-malaikat penjaga. Malaikat itu menyampaikan, “kalau saja manusia tidak meninggalkan kemurnian dan keselarasan, Bumi sebenarnya bisa menjadi tempat pengasuhan yang layak bagi roh-roh yang baru lahir.” Dengan dosa yang telah masuk ke dunia ini, kematian juga masuk, dan anak-anaklah yang sering kali menjadi korbannya bukannya mereka yang lebih tua. Marietta diberitahu bahwa masing-masing anak di bumi memiliki malaikat penjaga. Firman Tuhan menyatakan, “ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:10). Bahkan Allah memperhatikan burung pipit yang jatuh ke tanah, apalagi mereka yang telah diciptakan segambar dengan Allah! Segera setelah roh anak-anak kecil itu meninggalkan tubuh, malaikat penjaganya membawanya dengan selamat ke Firdaus. Kepada Marietta disampaikan lebih jauh lagi bahwa ada kota di Firdaus yang bernama Firdaus Bayi. Kota ini didirikan di dataran bunga, yang penuh dengan bunga-bungan dan burung-burung yang serupa dengan yang ada di bumi yang fana, tetapi jauh lebih indah. Firdaus di luar Kota Damai memiliki sejumlah 21 aspek umum dari apa yang mungkin dibayangkan seseorang tentang Taman Eden sebelum dosa masuk ke dunia. Marietta diberitahu bahwa ketika seorang malaikat membawa bayi ke dalam Firdaus, dia akan mengelompokkannya sesuai dengan jenis pikirannya, karuniakarunianya yang khusu dan diserahkan ke dalam rumah yang paling cocok. Ada sekolah-sekolah di Firdaus, dan di sini bayi-bayi itu diajarkan pelajaran yang dimaksudkan untuk dipelajari di bumi, tetapi di Firdaus mereka bebas dari pencemaran dan kejahatan umat manusia yang telah jatuh. Diberitahukan juga kepadanya bahwa kalau saja para orangtua menyadari keindahan dan kebahagiaan anak mereka yang meninggal, mereka tidak akan lagi dikuasai oleh kedukaan. Setelah anak-anak ini menyelesaikan kelas-kelas instruksi, mereka akan dipindahkan ke dalam pelajaran tingkat yang lebih tinggi lagi, hal ini dijelaskan kepada Marietta. Ditunjukkan juga kepada Marietta ada bidang kehidupan yang bemacammacam di Firdaus. Sejumlah masyarakat tertentu jauh lebih maju dalam hal rohani dan intelektual dibandingkan lainnya. Hal ini cukup sejalan dengan pewahyuan Paulus mengenai kehidupan setelah kebangkitan. Orang-orang tebusan ini berbeda-beda satu dengan lainnya seperti bintan-bintang berbeda-beda dalam kemuliaan. Namun ada suatu keselarasan yang indah di antara penghuni Firdaus terlepasdari perkembangan intelektual mereka. Dia diberitahu bahwa roh-roh jahat memiliki watak yang penuh pertentangan sehingga tidak selaras dengan hukum yang berlaku di Firdaus. Jikalau mereka mau masuk ke dalam wilayah yang kudus ini, mereka akan menderita kesakitan yang luar biasa. Karena itu, Allah di dalam kebaikannya, tidak mengijinkan roh demikian berbaur dengan wilayah orang-orang benar, tetapi ada jurang besar yang diletakkan di antara kedua tempat kediaman ini. Kristus Dan Salib Adalah Pusat Perhatian Di Surga Ketika Yesus muncul di Firdaus, semua aktivitas dan pekerjaan berhenti, dan seluruh penghuni Surga berkumpul dalam pemujaan dan penyembahan. Pada waktu-waktu yang seperti ini bayi-bayi yang baru tiba yang sudah sadar akan bergabung untuk memandang Juruselamat dan mengagungkan Dia Yang telah menebus mereka. Ketika Marietta bertanya kalau tidak ada Surga tanpa Salib, malaikat pembimbingnya menjawab: Salib sudah ada sebelum visi untuk penebusan rohroh. Semua instruksi berdasarkan atas lambang kasih penebusan yang penuh berkat, dan merupakan tugas para malaikat penjaga untuk mengajari roh-roh yang menjadi tanggung jawab mereka, dalam kebenaran yang luar biasa akan penebusan, melalui Yesus, yang menderita di kayu salib…Salib dan pengorbanan dicitrakan di dalam arti interior mereka***. Semua malaikat memandang Salib yang sementara terpancar dari jiwa-jiwa yang telah menerima jejaknya. Oleh 22 karena inilah roh-roh atau makhluk jahat tidak bisa menyembunyikan watak mereka yang sesungguhknya dari para malaikat atau roh-roh orang benar yang telah disempurnakan. Marietta diperlihatkan banyak hal lainnya mengenai tatanan dan aturan di antara anak-anak di Firdaus. Dia mengamati susunan bangunan yang agung di kota yang utama, dan menggambarkannya sebagai keindahan tiada taranya. Kota itu sendiri terbagi dalam duabelas bagian utama oleh sungai air kehidupan yang mengalir dalam aliran yang melingkar. Duabelas jalan besar utama terhubung dalam lingkaran ini. Maka kota tersebut terbagi dalam 144 kawasan atau bagian. Marietta menggambarkannya dengan berkata,”Seluruh kota nampak sebagai satu taman bunga; belukar-belukar yang rindang, sebuah serambi dengan bentuk pahatan; lautan mata air yang bergelombang; sebuah bangunan mewah yang luasnya tidak ada habisnya semuanya terletak di sekitar pemandangan yang indah itu, dan dipayungi dengan langit yang dihiasi dengan warna-warna terang yang kekal.” Kebalikan dari bumi, tidak ada persaingan di Surga. Penghuninya tinggal di sana dalam kedamaian dan kasih yang sempurna. “Aku tidak melihat adanya persaingan atau pertandingan. Tidak ada keinginan untuk kemulian yang egois ditemukan di tengah-tengah kelompok bayi yang manis itu, tetapi tiap kelompok dan penghuni setiap perawatan bayi atau istana disatukan dalam kasih yang kudus terhadap masyarakat yang lebih tinggi dan lebih dewasa. Masing-masing anak dipenuhi dengan kasih dan kerinduan yang kudus untuk maju dalam hikmat kudus sehingga mereka bisa dipergunakan sebagai malaikat terang dan keindahan. Marietta Turun Ke Dalam Alam Kegelapan Sampai saat ini, Marietta diberitahu dia akan diberikan suatu pelajaran yang sesungguhnya. Tiba-tiba semua cahaya terang itu sirna, dan dia turun ke wilayah kegelapan. Dengan ketakutan yang besar dia mendapati dirinya jatuh terjerembab ke bawah ke lubang yang dalam. Ada kilauan nyala api yang disebabkan karena belerang, dan kemudian, di dalam keadaan setengah gelap, dia melihat “hantu yang seram terbungkus dalam api nafsu yang keji” melayang-layang di sekelilingnya. Dia berpaling untuk mencari perlindungan dalam pelukan pengawalnya, tapi apa daya, dia mendapati dirinya hanya seorang diri saja! Dia berusaha berdoa, tetapi tidak mampu mengutarakannya. Sambil mengingat hidupnya yang belum diserahkan sebelum meninggalkan dunia dia berseru,”oh kalau saja aku bisa mendapat satu jam yang singkat di dunia! Kalau saja aku punya waktu dan masa, betapapun singkatnya, untuk persiapan jiwa dan mendapatkan kecocokan bagi dunia roh.” Dalam keputusasaannya dia terjerumus lebih jauh ke dalam kegelapan di bawah. Dengan segera dia mendapati dirinya ada di tempat kediaman orangorang jahat yang mati. 23 Di sini Marietta mendengar suara-suara bercampur aduk. Ada suara orang tertawa tergelak-gelak, suara pesta pora yang meriah, suara ejekan, sindiran tajam yang halus, sindiran cabul, dan kutukan-kutukan yang parah. Tidak ada air untuk “menenangkan kebengisan dan dahaga yang tak tertahankan.” Mata air dan anak sungai yang kelihatan hanyalah fatamorgana. Buah-buahan yang muncul di pohon membakar tangan yang memetiknya. Suasana di dalamnya mengandung unsur keadaan yang menyedihkan dan kekecewaan. Sementara Marietta merenungkan pemandangan yang menakutkan ini dia didekati oleh roh yang pernah dia kenal di bumi. Sambil menyapa dia berkata,”Marietta kita bertemu lagi. Sekarang engkau melihat aku roh yang tak bertubuh di tempat kediaman bagi orang-orang yang di dalam hatinya menyangkal Juruselamat menemui kediamannya ketika hari-hari yang fana telah berakhir. “Hidupku di dunia tiba-tiba berakhir, dan saat aku meninggalkan dunia, aku bergerak dengan cepat ke arah yang didorong oleh keinginan-keinginan yang menguasai diriku. Aku ingin dicari, dihormati, dikagumi–bebas dalam mengikuti kecenderungan yang sesat akan hatiku yang sombong, memberontak dan suka kesenangan duniawi–keadaan hidup di mana segala sesuatuya tanpa kekang–dan dimana setiap kenikmatan diperbolehkan bagi jiwa–di mana ajaran-ajaran agama tidak mendapat tempat sama sekali. “Dengan semua keinginan-keinginan iniah aku memasuki dunia roh, memasuki kondisi yang sesuai dengan keadaan dalam batinku, terjerumus masuk ke dalam kesenangan dari pemandangan berkilauan yang sekarang engkau lihat. Aku disambut sedangkan engkau tidak, karena aku langsung dikenal sebagai sahabat yang tepat bagi orang-orang yang tinggal di sini. Mereka tidak menyambut engkau karena mereka mampu mengenali adanya kerinduan di dalam dirimu yang bertolak belakang dengan apa yang berkuasa di sini. “Aku mendapati diriku dilimpahi dengan kuasa yang gerakan yang aneh dan tidak ada hentinya. Aku menjadi sadar akan perbuatan yang tidak wajar dari otak, dan otak menjadi tunduk terhadap kuasa asing, yang sepertinya bekerja oleh kepemilikan yang mutlak. Aku melepaskan diriku kepada pengaruh yang memikat yang ada di sekelilingku, dan selalu berusaha memuaskan hawa nafsuku untuk bersenang-senang. Aku bersuka ria, aku berpesta, aku ikut bergabung dalam tarian yang liar dan menggairahkan. Aku memetik buah yang bersinar, aku memuaskan tabiatku dengan apa yang dari luar kelihatan enak dan mengundangku untuk melihat dan merasakan, tetapi ketika dikecap, semuanya menjijikkan dan sumber kesakitan yang semakin jadi. Keinginan-keinginan itu begitu tidak wajar di sini dan semakin menjadi, sehingga apa yang aku dambakan aku jijik, dan apa yang menyenangkan, justru menyiksa. Setiap maksud dalam diriku kelihatannya memiliki kuasa mengendalikan dan mendominasi dengan pesona yang kejam atas pikiranku yang bingung itu. 24 Hukum Daya Tarik Jahat “Aku mengalami hukum daya tarik jahat. Aku adalah budak dari unsur yang menyesatkan dan penuh pertentangan dan kejahatan yang menguasainya. Setiap sasaran bergantian memikatku. Pikirann akan kebebasan batiniah mati bersamaan dengan kehendak yang mati, sementara pemikiran bahwa aku adalah sebuah bagian dan unsur dari khayalan yang berputar-putar mengambil alih rohku. Dengan kekuatan jahat aku terikat, dan di dalamnya aku ada. Akibat Dari Hukum Yang Dilanggar “Marietta, aku rasa sia-sia saja mengutarakan keadaan kami yang menyedihkan ini. Aku sering bertanya-tanya,’apakah masih ada pengharapan?’ Dan inderaku menjawab,’Bagaimana mungkin keselarasan hadir di tengah-tengah keadaan yang penuh pertentangan?’ Kami telah dinasehati mengenai akibat dari jalan kami sewaktu masih dalam tubuh, tetapi kami lebih menyukai jalan-jalan kami daripada yang memuliakan jiwa kami. Kami telah jatuh ke dalam tempat tinggal yang mengerikan ini. Kamilah yang memulai kedukaan ini. Allah itu adil. Allah itu baik. Kami tahu bahwa bukan karena hukum membalas dendam dari Pencipta kami ini menderita. Marietta, karena kondisi kami inilah kami menerima kemalangan yang kami tanggung. Pelanggaran hukum moral, yang olehnya seharusnya tabiat moral kita harusnya bisa dipelihara dalam keselarasan dan sehat, inilah yang menjadi penyebab utama keadaan kami. Apakah engkau terkejut akan pemandangan ini? Ketahuilah bahwa apa yang bergerak di sekelilingmu hanyalah taraf yang paling luar dan kemalangan yang lebih dalam. Marietta, tidak ada keadaan baik dan bahagia ada bersama kami. Semua yang ada di dalamnya gelap. Kadang kamu berani berharap akan penebusan, masih mengingat cerita kasih yang menebus, dan kami bertanya, bisakah kasih menembus tempat kediaman yang suram dan mati? Bolehkan kami berharap untuk dibebaskan dari keinginan-keinginan dan kecenderungan itu yang telah mengikat kami seperti rantai dan nafsu yang membara seperti api yang menghanguskan dalam unsur yang keji dari dunia yang sangat menyedihkan ini?” Marietta cukup dilemahkan oleh pemandangan ini–dan kesadaran akan pengakuan manusia di Hades. Akan hal ini dia menulis: “Sebuah ucapan yang mengerikan mengakhiri pemandangan itu; dan sementara terharu–karena aku tahu apa yang aku saksikan itu nyata–aku segera dipindahkan. Roh-roh yang pernah aku kenal di bumi, dan ketika aku melihat mereka di sana, aku masih bisa mengenali mereka. Ah, betapa telah berubah! Mereka merupakan perwujudan akan penyesalan dan dukacita.” Malaikatnya menuntun, bergabung dengan dia kembali, menjelaskan beberapa hal yang telah disaksikan oleh Marietta, dan menambahkan bahwa mereka yang mencari damai dengan alat apapun juga selain dari Salib pada 25 akhirnya akan mengalami kekecewaan yang mengerikan. Malaikat itu juga berkata kepadanya bahwa mereka yangtelah memiliki Kristus, tidak akan pernah menjadi tawanan tempat duka cita itu. “Untuk setiap hati yang rela memiliki rumah yang telah dipersiapkan di Surga. Dan barangsiapa yang mencari akan menemukan Tuhan sebagai penolong yang hadir di saat membutuhkan. Semua yang telah engkau lihat merupakan unsure yang mereka nikmati sewaktu masih ada di dalam tubuh. Seperti orang yang jatuh dari ketinggian yang memusingkan harus menanggung kesakitan karena luka, demikian juga orang yang hidup dan mati dalam dosa menerima teman yang sebanding.” Malaikat itu menjelaskan bahwa Allah bukan dengan rela hati mengirim manusia ke Hades. Marietta diberitahu untuk tidak perlu menangis, karena dia telah menemukan tabiatnya belum sepenuhnya selaras dengan Surga. “Sebab sebuah penebusan telah dipersiapkan di dalam mata air kesembuhan supaya engkau bisa dibasuh, supaya olehnya segala ketidakmurnian dari dalam dirimu bisa dibuang. Dalam hal ini bersukacitalah karena melalui belas kasihan yang besar penebusan disediakan, dan mereka yang sebaliknya tidak bisa mengalami sukacita sempurna diangkat dari penjara bawah tanah ke dalam rumah besar di Kerajaan Bapa kita. Untuk kasih karunia ini orang-orang kudus di Surga memuji Allah, tidak berhenti pada waktu siang maupun malam untuk menyampaikan kidung pujian ucapan syukur kepada Dia yang adalah penebus mereka.” Sahabatku, jika engkau belum menerima Kristus, ambillah Dia sebagai Juruselamatmu sekarang. Kemudian, saat kematian, rohmu akan pergi ke tempat orang-orang yana telah ditebus. “Sebab begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan 1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan bahwa engkau orang berdosa. 2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu. 3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita 26 dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10). Akuilah dosamu kepada Allah. 4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya. 5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). “ Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan Kristus di salib sudah genap. 6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International). Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari berdoa: Bapa di Surga, Dan Bapa, tunjukkan kepadaku Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang Aku minta PuteraMu Yesus Kristus, sudah Engkau buat untuk hidupku. mari masuk dalam hidupku. Aku memberi hidup dan diriku Aku tahu aku telah berdosa dan kepadaMu. melakukan perbuatan yang tidak Aku menyembah dan memujiMu, berkenan di hadapanMu. pencipta dan Tuhanku. Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk dosaku dan tahirkanlah hidupku. pengorbanan PuteraMu di kayu salib Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang ajaranMu. kekal dengan Engkau. Lindungi aku dari Setan dan Iblis. Tolong aku untuk memenangkan orang Ajari aku untuk mengutamakan Engkau lain kepada Kristus. dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus Tolong aku mengasihi sesamu seperti untuk membawa aku ke Surga. Engkau telah mengasihi aku. Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin. 27 Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus 1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan “Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 3:23 dan 10:13). 2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19 3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda mengijinkan Dia melakukannya. 4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia. 5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” 6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman. Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu tindakan iman. 7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat. 8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus 5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan. 9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12 10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17; Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda tinggal menerimanya saja. 11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1 Korintus 14:4,18 28 12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya. 29 Please let us know how this book has impacted you. Send your story to: [email protected] Free downloads are available at: www.cfn.org/literature KEHIDUPAN SETELAH MATI