PROSES MORFOLOGI PADA EKONOMI BAHASA DALAM BAHASA

advertisement
PROSES MORFOLOGI
PADA EKONOMI BAHASA DALAM BAHASA JEPANG
Zainab Munqidzah (Corresponding Author)
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas kanjuruhan Malang
Jl. S. Supriyadi 48 Malang, Indonesia
Telepon: (0341) 801488 (ext. 341) email: Vita Dyah Pietasari
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas kanjuruhan Malang
Jl. S. Supriyadi 48 Malang, Indonesia
Telepon: (0341) 801488 (ext. 341) email: [email protected]
Abstraksi: Penggunaan bahasa tulis dan bahasa percakapan pada kenyataannya
sangat berbeda. Seperti diketahui secara umum bahasa percakapan jauh lebih singkat
dibandingkan dengan bahasa tulis. Pemendekan kalimat dalam berkomunikasi
mempunyai tujuan untuk menghemat waktu dan energi yang keluar tanpa mengurangi
makna yang ada sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Tanpa disadari masyarakat
pengguna bahasa telah mengimplementasikan prinsip ekonomi dalam berkomunikasi.
.
Hal ini seperti yang disampaikan Verhar (1999: 85) bahwa “ekonomi bahasa
adalah usaha yang dilakukan oleh pengguna bahasa untuk “menghemat” energi pada saat
melakukan kegiatan berbahasa dengan menyingkat apa yang diucapkan selama hal
tersebut tiidak berlawanan dengan kultur dimana bahasa tersebut digunakan”.
Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam berbahasa tidak bisa terlepas dari proses
morfologi. . Hal ini dijelaskan oleh Ramlan (dalamSamsuri, 1988: 5) bahwa pada
dasarnya yang dibahas dalam morfofonemik adalah perubahan fonologis yang
disebabkan oleh penggabungan 2 morfem.Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan
penambahan, pengurangan, perubahan atau penggeseran fonem. penelitian ini adalah
penelitian diskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menegetahui 1) perubahan bunyi, 2)
bentuk percakapan dan 3) perubahan bentuk kata kerja. hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah perubahan bunyi yang paling sering terjadi adalah pemendekan
bentuk kata. selanjutnya bentuk percakapan yang paling banyak ditemukan adalah kata
diakhir kalimat dihilangkan, perubahan bentuk kata kerja yang paling banyak
ditemukan adalah katakerja bentuk Te.
Kata kunci: Ekonomi bahasa, Proses morfologi
122
Pendahuluan
Penggunaan bahasa tulis dan bahasa
okanakereba
percakapan pada kenyataannya sangat
menjadi, benkyou shte oite wa ikenai to,
berbeda. Seperti diketahui secara umum
disingkat lagi menjadi benkyou shtoku
bahasa percakapan jauh lebih singkat
nai to..
dibandingkan
dengan
Pemendekan
bahasa
Penggunaan
disingkat
prinsip
ekonomi
dalam
bahasa tidak bisa terlepas dari proses
berkomunikasi mempunyai tujuan untuk
morfologi yang biasa disebut dengan
menghemat waktu dan energi yang
proses morfofonemik. Hal ini seperti
keluar tanpa mengurangi makna yang ada
dijelaskan oleh Ramlan (dalam Samsuri,
sesuai
yang
1988: 5) bahwa pada dasarnya yang
masyarakat
dibahas dalam morfofonemik adalah
telah
perubahan fonologis yang disebabkan
mengimplementasikan prinsip ekonomi
oleh penggabungan 2 morfem. Perubahan
dalam berkomunikasi.
tersebut
dengan
berlaku.
Tanpa
pengguna
.
kalimat
tulis.
narimasen
kaidah
bahasa
disadari
bahasa
Hal ini seperti yang disampaikan
bisa
berkaitan
dengan
penambahan, pengurangan, perubahan
Verhar (1999: 85) bahwa “ekonomi
atau pergeseran donem.
bahasa adalah usaha yang dilakukan oleh
Bentuk-
bentuk
bahasa
pengguna bahasa untuk “menghemat”
percakapan dalam bahasa Jepang banyak
energi pada saat melakukan kegiatan
dituangkan
berbahasa dengan menyingkat apa yang
diantaranya
diucapkan selama hal tersebut tiidak
pebelajar
berlawanan dengan kultur dimana bahasa
prinsip- prinsip bahasa yang ada dalam
tersebut digunakan”. Ek sonomi bahasa
bahasa percakapan adalah hal yang
berlaku untuksemua bahasa. Termasuk
sangat penting. Karena, terjadinya sebuah
bahasa
penggunaan
komunikasi yang baik apabila kedua
ekonomi bahasa dalam bahasa Jepang
pihak bisa saling memahami apa yang
sebagai berkut. Kata benkyou shitoku nai
disampaikan oleh lawan bicara.
Jepang.
Contoh
to itu berawal dari bennkyou shite
123
dalamkarya
adalahm
bahasa
sastra
manga.
Jepang
Bahgi
memahami
untukmenghemat
Metode Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
mengurang
waktu
makna
yang
tanpa
ingin
diskriptif kulitatif yang bertujuan untuk
disampaikan dalam komunikasi tersebut.
mendiskripsikan 1) perubahan bunyi, 2)
Oleh karena itu dalam penggunaan
bentuk percakapan dan 3) perubahan
bahasa
bentuk kata kerja yang ada pada dialok
pendek dan simple dibandingkan dengan
dari tokoh komik Konan Volume 1.
bahasa tulis.
Lebih
cendrung
lebih
proses
Yoko Tomisaka dalam bukunya
dalam
Nameraka Nihongo (2000) menjelaskan
melaksanakan pengumpulan data lebih
bahwa bahasa percakapan dalam bahasa
diorientasikan pada proses. Oleh karena
Jepangterbentuk berdasarkan pada 1)
itu , waktu melaksanakan pengumpulan
perubahan bunyi, 2) bentuk percakapan
data bersifat fleksibel dan perolehan data
dan 3) tujuan percakapan. pada penelitian
tidak
ini yang dikaji adalah perunbahan bunyi
daripada
mengutamakan
percakapan
hasil.
Maksudnya,
berdasarkan
perencanaan
atau
target tertentu baik jenis atau jumlahnya.
dan bentuk percakapan.
Analisis bersifat induktif, yaitu
1. Perubahan Bunyi
penelitian ini tidak diarahkan untuk
a. Pemendekan bunyi
memperkuat
hipotesis
jumlah data yang diperoleh dari dialok
tertentu. Karena itu paparan hasil analisis
tokoh- tokoh pada komik Konan Volume
sidasarkan pada data alamiah yang
1 adalah 91. Pemendekan bunyi tersebut
terkumpul dari cerita komik Konan
seperti, te iru menjadi te ru, te ita menjadi
Volume 1.
t eta, te inai menjadi te nai, te ita menjadi
atau
menolak
te ta, te okumenjadi to ku, te inakatta
menjadi te nakatta. Berikut ini beberapa
Pembahasan
Seperti
sudah
bahwa
diketahui
sebelumnya
contoh data yang telah diperoleh,
dalam berkomunikasi tanpa
Tabel 1
disadari baik pebicara maupun pembicara
melakukan
penyingkatan
Bahasa tulis
atau
Dialok pada komik
Konan Volume 1
pemendankan kata. Tujuannya adalah
124
Bare shite irun da
Bare shiten da!!
Te wa
Cha
Mou katte iru no
Mou katterun da
Tabete wa ikenai
Tabecha ikenai
desu yo
yo
Te shimau
Chau
Wasurete inai
Wasurete nai
Tabete shimau
tabechau
deho- ne
desho-ne
De shimau
Jau
Tanoshimi ni shite
Tanoshimi ni
Yonde shimau
Yonjau
ita
shiteta
Nakereba
Naranakya
Sakkaa buyamete
Sakkaa buyamete
narimasen
tabenaranakya
inakattara
nakattara
Tabenakereba
narimasen
b. Pemendekan Bentuk Kata
Tomi saka (2000: 6) menjelaskan
pemendekan bentuk kata tersebut seperti
Beberapa contoh temuan yang ada pada
dijelaskan pada table berikut
komik Konan Volume 1
(1) Ittai dare desu ne menjadi ittai dare
Tabel 2
Bahasa tulis
da ne
Bahasa
(2) Hera hera shite shimatte menjadi
percakapan
--masu
Bentuk kamu
Yomimasu
Yomu
Masen
Nai
Yomimasen
yomanai
Mashita
--- ta
Yomimashita
yonda
Masen deshita
Nakatta
Yomimasen
yomanakatta
hera hera shichatte
(3) Okoranai de kudasai menjadi
okoru na yo
(4) Ore ha bouya de ha arimasen
menjadi ore ha boure ja nai
(5) Chotto shinichi no ie ni itte kimasu
Menjad Chotto shinichi no ie ni itte
Kuru
(6) Hakase no koto wo yarimashouka
deshita
-----mashou
------ou
De wa
Ja
Yonde wa ikenai
Yonja ikenai
Menjadi Hakase no koto wo itte
Yarouka
125
Data yang ditemukan pada pemendekan
bentuk kata kerja 251
d. Sesuatu (pesan) yang diisampaikan
oleh seseorang.
c. Perubahan bunyi tidak merubah
Tomisaka (2000: 9) menjelaskan untuk
menyampaikan sesuatu bisa berupa pesan
makna
Tomisaka (2000: 7) menjelaskan
dari seseorang menggunakan ……… to
bahwaperubahan bunyi pada kata yang
iimasu, dalam bahasa percakapan kalimat
digunakan dalam bahasa Jepang
tersebutmenjadi ……tte. Pada penelitian
tidakmerubah makna. pada penelitian ini
ini dtemukan 18 data diantaranya adalah
ditemukan 42 data perubahan bunyi
(1) Onna no chikara ja dekinai to iu
tetapi tidak merubah makna, yaitu bentuk
Menjadi Onna no chikara ja
panjang menjadi pendek seperti
Dekinaitte
Pada table di bawah ini
(2) Aru to itte menjadi arutte
(3) Sugata made mirareru nan to itte
Menjadi Sugata made mirareru
Tabel 3
Bahasa Tulis
Nantte
Bahasa
e. . Perubahan bunyi pada akhir kata
Percakapan
menjadi ん”n”
Kawaii
kawaii
Urusai
Uruse
Tomisaka (2000: 9) menjelaskan bahawa
Matte
Mate
dalam bahasa percakapan, ada beberapa
Shimau
Chimau
bunyi akhir pada kata berubah menjadi
Beberpa contoh data yang diperoleh
ん”n”. buny akhir terbeut adalah ら
adalah:
る
(1) konan san matte kudasai menjadi
bentuk negatif
konan san mate yo
れ
り
ろ“ra, ri ru, re,ro” selain itu
な い
“nai” dan
penggunaan kata bantu の “ no” pada
(2) urusai ----- uruse
akhir kalimat serta kata bantu “no” yang
(3) tabete shimau ----- tabe chimau
menunjukkan
126
kepemilikan..
Pada
penelitian ini data yang ditemukan
Dalam bukunya yang berjudul Nameraka
sebanyak 64. Diantaranya adalah,
Nihongo
(1) Naranai
menjelaskan ada 6 bentuk percakapan
menjadi naran
,
(2) Shitanode menjadi shitande
dalam
(3) Tantei ha tsutomaranai wa yo
penghilangan
Menjadi tantei ha tsutomannnai wa yo
Tomisaka
bahasa
(2000:
Jepang,
kata
32)
yaitu:
bantu,
1)
2)
penghilangan kata, 3) akhir kalimat yang
disingkat 4) pengulangan, 5) kesamaran
f. . Perubahan kata menjadi lebih pendek
dan 6) merubah urutan kata. Dari ke-
Tomisaka (2000: 11) menjelaskan bahwa
enam bentuk percakapan tersebut yang
pemendekan kata dalam bahasa Jepang
tercakup dalam ekonomi bahasa adalah 5
sering terjadi pada bahasa percakapan.
Pemendekan
itu
bias
bentuk.
berupa
penghilangan huruf di awal kata,p
Hal
ini
karenabentuk
pengulangan bukan mengurangi kata
di
tetapimenambah jumlah kata.
tengan dan akhir kata. Pada penelitian ini
ditemukan 31 data. Penghilangan huruf
a. Penghilangan kata bantu
di awal kata misalnya,
Data
(1) Mattaku menjadi ttaku
yang
ditemukan
untuk
penghilangan kata bantu sebanyak 71.
(2) Sore de ha menjadi de ha
Kata
bantu
yang
paling
sering
dihilangkan dalam percakapan adalah
Penghilangan bunyi di tengah kata
kata bantu wa yang menyertai subyek
(1) Anata menjadi anta
dan terletak di awal kalimatserta kata
(2) Watashi menjadi washi
bantu ka yang terletak pada akhir kalimat
(3) Sumimasen menjadi suman
yang
kalimat
Penghilangan bunyi di akhir kata
berfungsi
tersebut
untuk
menyatakan
adalah
kalimat
Tanya.berikut beberapa contoh bentuk
(1) Hontou menjasdi honto
percakapan yang menghilangkan kata
(2) Darou menjadidaro
bantu.
(1) Goshujin wa anata desu menjadi
2. Bentuk Percakapan
Goshujin anata desu
127
(2) Bakka no mitai menjadi bakka mitai
Kore wa jiko janai
(3) Roku sai kara nana sai made
(5) Ba, baka na koto iwanaide kudasai
Menjadi roku-nana sai
Imenjadi Ba, baka na koto iwanaide
(4) Ja- kore nara dou desu ka menjadi
ja- korenara do- da?
c. Akhir kalimat yang disingkat
Selanjutnya
b. Penghilangan kata
Tomisaka
Tomisaka
(2000:
32)
menjelaskan bentuk bahasa percakapan
32)
selanjutnya adalah dengan menyingkat
menjelaskan pada bentuk percakapan ini
kata pada akhir kalimat. Misalnya douzo
meskipun kata dalam sebuah dialok tidak
tabete kudasai dalam bahasa percakapan
dinampakkan secara harafiah, tetapi dari
kalimat tersebut cukupdiucapkan dengan
penakanan kata bisa dlihat bahwa kalimat
douzo.
tersebut
(2000:
mengandung
makna
Dalam
penelitian
ini
bentuk
permohonan, perintah, larangan, sesuatu
percakapan seperti ini ada 174 data yang
yang
serta
ditemukan. Berdasarkan dari analisis
menyampaikan apa yang di dengar dari
yang dilakukan dalam bentuk percakapan
orang
ini,nukan hanya menyingkat kata pada
harus
lain.
dilakukan
Selain
intonasi
dari
percakapan yang bisa menentukan makna
akhir
dari
menghilangkan kata pada akhir kalimat.
kalimat
merujuk
tersebut
pada
kalimat
bisa
dengan
atau
kata
Makna
kalimat
dari
bahkan
kalimat
ada
tersebut
yang
bias
sebelumnya. Data yang ditemukan pada
dipahami dengan mengacu pada kalimat
penelitian
sebelumnya. Selain itu dikuatkan dengan
ini
sebanyak
134
data.
Bebarapa data tersebut adalah:
gambar yang ada pada manga (komik).
(1) Matte kudasai menjadi Matte
Berikut ini diberikan beberapadata yang
(2) Otegara nan to kikimashitaka
ditemukan, yaitu:
(1) Dannna sama ashi ga ….. ( mou
menjadi Otegara nan datte
(3) Asatte iru no desu yo menjadi
naottenda yo) Dannna sama ashi
asatten no yo
ga
(4) Kore wa jiko janai desu menjadi
Asumsi kata di akhir kalimat
128
tersebuut mengacu pada kalimat
mengungkapkan
sebelumnya serta dikuatkan
kalimat, 3) Kata yang ada di depan
dengan gambar menyertai dialok
kalimat merupakan akibat, selanjutnya
tersebut
kata yang di akhir kalimat menunjukkan
(2) ani ga arimasu yo menjadi nani yo
sebab,
4)
perasaan
Pembicaraan
di
depan
sebelumnya
mengajak lawan bicara untuk menjadi
bagian dari aktivitas yang dilakukan,
d. Bentuk kesamaran
Dalam bahasa percakapan oleh
Berdasarkan
dari
teori
yang
Tomisaka (2000: 35) dijelaskan dengan
disampaikan olehTomisaka dan sumber
penggunaan kata nan ka, de mo, tari, shi
data dari penelitian ini ditemukan 53 data.
dan to ka. Data yang ditemukan dalam
Beberapa
penelitian ini hanya 5. Yaitu:
adalah:
(1) Uso ni kimatteru de shi
(1) kono attakai no, nani yo menjadi
(2) Kou iu koto ka ne
data
tersebut
diantaranya
nani yo. Kono attakai no!?
(3) Koibito doushi no kenka ga genin
(2) Ran, okaettaka? Menjadi okaettaka,
ka
ran?
(4) Han nin no oto to ka hen na oto toka
(3) kono kungaki ga ni ki wo tsukero
(5) Hakkiri to wa
menjadi ki wo tsukero,kono kungaki
e. . Merubah urutan kata
3. Perubahan Bentuk Kata Kerja Dalam
Yang dimaksud dengan merubah urutan
Bahasa Jepang
kata pada bentuk percakapan dalam
Sutedi (2008: 48-61) menjelaskan
bahasa Jepang adalahmeletakkan kata
secara garis besar ada 6 macam
tidak sesuai dengan kaidah gramatikal
perubahan kata kerja. Yaitu: 1) 未然形
bahasaJepang. Selanjutnya,
‘Mizenkei’, 2) 連用形’renyoukei’, 3) 終止
れんたいけい
Tomisaka (2000: 40) menjelaskan bahwa
形‘shuushikei’, 4) 連体刑 ” rentaikei”, 5)
yang termasuk dalam merubah urutan
かていけい
仮定形 “kateikei”, 6) 命令形 “meireikei
kata adalah 1) Meletakkan kata tanya di
depan kalimat, 2) Meletakkan kata yang
129
bentuk kata kerja mempunyai makna hasrat/
Dibawah ini akan diuraikan hasil
keinginan(~たい) sebanyak 18
temuan yang diperoleh dari data yang
telah dianalisis.
C. 終止形‘Shuushikei’
a. 未然形‘Mizenkei’
Perubahan bentuk kata kerja
Perubahan bentuk kata kerja ini
menunjukkan bahwa aktifitas belum
diakhir kalimat. Yang masuk dalam
berlangsung. Perubahan bentuk kata
kelompok ini adalah kata kerja bentuk
kerja ini meliputi Bentuk menyangkal
kamus. Perubahan bentuk kata kerja ini
(~ない), maksud (おう、よう)、
biasa digunakan dalam bentuk bahasa
bentuk pasif (れる・られる)、bentuk
percakapan. Data yang ditemukan
menyuruh (せる・させる). Data yang
sebanyak 100
ditemukan untuk 未然形‘mizenkei” pada
komik “manga” 234 data. Yang terdiri
D. 連体刑 “Rentaikei”
dari bentuk menyangkal 138, bentuk
Bentuk kamus yang digunakan
maksud 28, bentuk pasif 50 dan bentuk
untuk modifikator. Misalnya: bentuk
shieki 18.
kemampuan ( bentuk kamus + koto ga
dekiru), bentuk larangan (bentuk kamus
B. 連用形’Renyoukei’
+ na), bentuk kamus + mae ni
Peruhan bentuk kata kerja
kelompok sopan bentuk sopan (ます),
かていけい
E. 仮定形 “Kateikei”
bentuk sambung (~て)、bentuk lampau
(~た), bentuk kata kerja mempunyai
Bentuk pengandaian, perubahan
makna hasrat/ keinginan(~たい) . Data
bentuk kata kerja ini meliputi tara, nara,
yang ditemukan sebanyak 799. Dengan
ba, to. Data yang ditemukan sebanyak 54
uraian berikut ini,
F) 命令形 “meireikei”.
bentuk sopan (ます) sebanyak 128
bentuk sambung (~て) sebanyak 376
bentuk lampau(~た)sebanyak 240
130
命令形 “meireikei”. Bentuk kata
temuan bentuk perintah non formal
hanya 54
kerja ini bermakna memerintah, data yang
ditemukan sebanyak 54..
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh paparan di atas bisa
diambil beberapakesimpulan dalam
peneltitian ini. Kesimpulan tersebut
adalah
1. Penghilangan kata sandang san saat
tokoh yang ada dalam komik konan
volume 1menyebut nama tokoh yang
lain.
2. Dalam satu dialok ditemukan beberpa
perubahan bunyi dan bentuk
percakapan
7. Orang Jepang dalam berkomunikasi
3. Untuk perubahan bunyi data yang
banyak ditemukan adalah
dalam bahasa percakpan lebih suka
pemendekan bentuk kata
menghilangkan kata di akhir kalimat.
8. Perbedaan yang sangat mencolok
4. Untuk bentuk percakapan data yang
banyak ditemukan adalah
antara bahasa tulis dan bahasa
penyingkatan kata pada akhir
percakapan yaitu dalam bahasa tulis
kalimat
penggunaan partikel dan susunan
kalimat sangat di perhatikan
5. Perubahan bentukkata kerja yang
paling banyak ditemukan adalah
sedangkan, dalam bahasa percakapan
bentuk Te
hal tersebut diabaikan.
6. Tetapa memegang kaidah kesantunan
berbahasa, meskipun dalam bentuk
percakapan. dbuktikan dengan
131
Daftar Pustaka
Aoyama, G. 1994.
コナン.
東京:
Samsuri. 1988. Morfologi Dan
小学館
Pembentukan Kata. Jakarta: P2LPTK
Sutedi, D. 2008. Dasar-Dasar Bahasa
Linguistik
Jepang.
Bandung:
Humanoria Utama Perss
Tomisaka, Y. 1997. なめらか
日本語
会話
Successful Communication in
Japanese. Tokyou: アルク
Verhaar, J. W. M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta:
University Pres
132
Gajah Mada
Download