perkembangan produk domestik bruto

advertisement
PERKEMBANGAN
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Tahun 2008
Pertumbuhan ekonomi tahun
2008 sebesar 6,06% (y-o-y)
‰
Perekonomian Indonesia tahun 2008 tumbuh 6,06%(yoy),
mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun
2007 (6,28%).
‰
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh
pertumbuhan seluruh sektor, terutama sektor pengangkutan
dan komunikasi (16,69%), dan sektor listrik, gas dan air bersih
(10,92%).
‰
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran juga
mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada
komponen investasi (PMTB) yaitu sebesar 11,69%, diikuti oleh
konsumsi pemerintah (10,43%), serta ekspor barang dan jasa
(9,49%).
Sebagaimana terjadi di negara-negara maju dan berkembang di dunia, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2008 juga mengalami sedikit perlambatan dan tercatat
sebesar 6,06%(yoy). Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan yang dicapai tahun 2007 sebesar 6,28%(yoy). Meskipun demikian,
selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend
yang terus meningkat. Angka pertumbuhan ekonomi 2008 tersebut sesuai dengan
proyeksi Bank Indonesia (6,1%), namun berada pada batas bawah asumsi
pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam APBN-P 2008
yaitu sebesar 6,1 – 6,5%.
Grafik 1
Perkembangan PDB
(Miliar Rp)
(%)
2,200,000
6.5
2,100,000
6.0
2,000,000
1,900,000
5.5
1,800,000
5.0
1,700,000
1,600,000
4.5
1,500,000
4.0
1,400,000
1,300,000
3.5
1,200,000
1,100,000
3.0
2004
2005
PDB Riil
2006
2007
2008
Pertumbuhan PDB (y-o-y)
Metodologi
Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB
menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara
Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh
komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan
menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar 2000. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***),
data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Produk Domestik Bruto
Dalam periode 2004 s.d.2008 tersebut pertumbuhan PDB nominal (harga berlaku)
tercatat rata-rata sebesar 19,53% per tahun, sementara PDB riil (harga konstan)
secara rata-rata tumbuh sebesar 5,71% per tahun. Perkembangan tersebut
menunjukkan bahwa faktor harga masih dominan dalam mendorong pertumbuhan
PDB di Indonesia
Grafik 2
Perkembangan PDB Nominal dan PDB Riil
(Miliar Rp.)
6,100,000
5,100,000
4,100,000
3,100,000
2,100,000
1,100,000
100,000
2004
2005
2006
2007
PDB Nominal
2008
PDB Riil
Perkembangan PDB Sektoral
Berdasarkan peranannya terhadap perkembangan PDB nominal, struktur
perekonomian Indonesia tahun 2008 terutama masih dibentuk oleh sektor Industri
pengolahan yang masih memberikan pangsa terbesar (27,87%), diikuti oleh sektor
pertanian (14,40%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,97%).
Grafik 3
Pangsa PDB Menurut Sektor Ekonomi
(%)
30
25
20
15
10
5
0
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
bersih
2004
Sektor pengangkutan dan
komunikasi mengalami
ekspansi paling tinggi
Bangunan
2005
2006
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
2007
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
2008
Dari sisi sektoral, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi tahun 2008 didorong oleh
ekspansi yang terjadi pada seluruh sektor. Sektor pengangkutan dan komunikasi
tercatat mengalami ekspansi paling tinggi (16,69%), diikuti oleh sektor listrik, gas
dan air bersih (10,92%) serta sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan yang
tumbuh sebesar 8,24%. Pertumbuhan yang terjadi pada sub sektor gas kota
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
Produk Domestik Bruto
(33,21%) dan sub sektor komunikasi (31,32%) telah menjadi pendorong utama
ekspansi di sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air.
Sektor perdagangan, hotel dan
restoran memberikan kontribusi
terbesar terhadap pertumbuhan
ekonomi tahun 2008
Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, sektor perdagangan, hotel & restoran
memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahun 2008 (1,25%).
Selanjutnya sektor pengangkutan & komunikasi memberikan kontribusi terbesar
kedua sebesar 1,21% sekaligus menggeser sektor industri pengolahan yang pada
tahun ini turun ke urutan ketiga terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap
perekonomian (1,00%).
Grafik 4
Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB
(%)
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
2004 2005 2006 2007 2008
Grafik 5
Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB
(%)
1.6
1.3
1.0
0.7
0.4
0.1
-0.2
-0.5
-0.8
Perdagangan besar &
eceran
Industri alat
angkutan, mesin dan
peralatannya
Komunikasi
2004
2005
Industri kimia dan barang
dari karet
2006
2007
Bangunan
Bank
2008
Berdasarkan rincian subsektor, tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling
tinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 2008 adalah subsektor komunikasi
(1,11%), diikuti oleh subsektor perdagangan besar dan eceran (1,07%) serta sub
sektor alat angkutan, mesin dan peralatannya (0,81%).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
Produk Domestik Bruto
Perkembangan PDB Pengeluaran
Berdasarkan pangsa terhadap PDB menurut penggunaan, konsumsi rumah tangga
merupakan komponen pembentuk PDB tahun 2008 terbesar (60,95%), dikuti oleh
ekspor barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang memiliki pangsa terhadap
PDB masing-masing sebesar 29,76% dan 28,63%.
Grafik 6
Pangsa PDB Menurut Pengeluaran
(%)
70
60
50
40
30
20
10
0
2004
2005
Konsumsi Rumah Tangga
2006
Investasi (PMTB)
2007
Ekspor Barang dan Jasa
2008
Impor Barang dan Jasa
Komponen investasi (PMTB)
menunjukkan ekspansi tertinggi
pada PDB tahun 2008
Dari sisi pertumbuhan, semua komponen pengeluaran mengalami ekspansi dengan
ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi fisik/PMTB (11,69%) terutama
investasi alat angkutan luar negeri yang tumbuh paling tinggi (41,37%), diikuti oleh
konsumsi pemerintah dan ekspor yang masing-masing mengalami pertumbuhan
sebesar 10,43% dan 9,49%.
Ekspor barang dan jasa
memberikan kontribusi tertinggi
terhadap pertumbuhan PDB
tahun 2008
Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB, komponen ekspor barang dan
jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan tahun 2008 yaitu
sebesar 4,56%, diikuti komponen konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB)
masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,07% dan 2,63%.
Grafik 7
Kontribusi PDB Menurut Pengeluaran
(%)
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2004
2005
Konsumsi Rumah Tangga
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2006
Konsumsi Pemerintah
2007
Investasi (PMTB)
2008
Net Ekspor
4
Produk Domestik Bruto
Grafik 8
Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi
(%)
12
8
4
0
2004
Konsumsi rumah tangga non
makanan menunjukkan ekspansi
tertinggi terhadap pertumbuhan
konsumsi rumah tangga tahun
2008
2005
2006
2007
2008
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Konsumsi Makanan
Konsumsi Bukan Makanan
Secara tahunan, pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami ekspansi sebesar
5,34%. Berdasarkan rinciannya, ekspansi konsumsi rumah tangga tersebut terutama
didorong oleh meningkatnya konsumsi non makanan yang tumbuh sebesar 6,24%,
diikuti oleh pertumbuhan konsumsi makanan yang sebesar 4,31%.
Sementara itu konsumsi pemerintah pada tahun 2008 tumbuh sebesar 10,43%,
dengan rincian pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen konsumsi belanja
barang yaitu sebesar 22,60%, dan konsumsi belanja pegawai dan penyusutan yang
tumbuh sebesar 4,46%.
Investasi alat angkutan luar
negeri mengalami ekspansi
tertinggi terhadap investasi
tahun 2008
Pengeluaran investasi (PMTB) tahun 2008 menunjukkan pertumbuhan sebesar
11,69%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (9,39%). Berdasarkan
komposisinya, tingginya pertumbuhan investasi tersebut dipacu oleh tingginya
pertumbuhan investasi yang bersumber dari luar negeri (impor) antara lain: investasi
alat angkutan luar negeri (41,37%), mesin dan perlengkapan luar negeri (31,70%),
serta investasi lainnya luar negeri (28,07%).
Grafik 9
Pertumbuhan Pengeluaran Investasi
(%)
80
60
40
20
0
-20
-40
-60
Bangunan
Mesin dan
Perlengkapan
Dalam Negeri
Mesin dan
Perlengkapan Luar
Negeri
2004
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2005
Alat Angkutan
Dalam Negeri
2006
2007
Alat Angkutan Luar
Negeri
Lainnya Dalam
Negeri
Lainnya Luar
Negeri
2008
5
Produk Domestik Bruto
Trend pertumbuhan ekspor
barang menunjukkan penurunan
Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun 2008 tercatat sebesar 9,49%,
mengalami peningkatan dari 8,54% pada tahun 2007. Peningkatan ekspor tersebut
terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor jasa yang tercatat sebesar 17,50%
dengan kecenderungan terus meningkat. Peningkatan ekspor jasa tersebut terutama
berasal dari komponen jasa travel dalam hal ini kunjungan wisatawan mancanegara,
jasa transportasi udara (penerbangan), dan jasa komunikasi yang dilakukan oleh non
residen. Sementara ekspor barang pada tahun 2008 tumbuh sebesar 8,65%, dengan
kecenderungan menurun.
Grafik 10
Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa
(%)
Trend pertumbuhan ekspor jasa
25
20
15
10
5
Trend pertumbuhan ekspor barang
0
-5
-10
2003
2004
2005
Ekspor Barang dan Jasa
Impor barang menunjukkan
ekspansi tertinggi terhadap
pertumbuhan impor tahun 2008
2006
2007
2008
Ekspor barang
Ekspor jasa
Sebagaimana ekspansi yang terjadi pada ekspor barang dan jasa, impor barang dan
jasa pada tahun 2008 juga tercatat mengalami peningkatan dari 8,97% pada tahun
2007 menjadi 10,03% pada tahun 2008. Pertumbuhan impor tersebut terutama
berasal dari pertumbuhan impor barang (10,71%), sementara impor jasa tumbuh
sebesar 7,56%.
Grafik 11
Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa
(%)
40
35
30
25
Trend pertumbuhan impor barang
20
15
10
5
0
-5
Trend pertumbuhan impor jasa
-10
2003
2004
2005
2006
Impor barang dan jasa
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2007
Impor barang
2008
Impor jasa
6
Produk Domestik Bruto
Revisi Angka PDB Tahun 2006 dan 2008
Rilis angka PDB tahun 2008 oleh BPS sekaligus merevisi angka PDB tahun 2006 dan
2007, masing-masing dari 5,51%(yoy) menjadi 5,50%(yoy) untuk angka
pertumbuhan tahun 2006, dan dari 6,32%(yoy) menjadi 6,28%(yoy) untuk angka
pertumbuhan tahun 2007.
Tabel 1. Revisi Angka PDB Menurut Lapangan Usaha
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LAPANGAN USAHA (SEKTORAL)
Pertanian
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Listrik, gas dan air bersih
Bangunan
Perdagangan, hotel dan restoran
Pengangkutan dan komunikasi
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Jasa-jasa
Produk Domestik Bruto
Sebelum Revisi
Setelah revisi
2007
2006
2007
2006
Sumb.
Sumb.
Sumb.
Sumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb
Pertumb
Pertumb
Pertumb
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
3,50
0,50
3,36
0,49
3,43
0,49
3,36
0,49
1,98
0,18
1,70
0,16
2,02
0,18
1,70
0,16
4,66
1,30
4,59
1,29
4,67
1,30
4,59
1,29
10,40
0,07
5,76
0,04
10,33
0,07
5,76
0,04
8,61
0,52
8,34
0,49
8,61
0,52
8,34
0,49
8,46
1,43
6,42
1,08
8,41
1,42
6,42
1,08
14,38
0,97
14,38
0,90
14,04
0,95
14,23
0,89
7,99
0,74
5,47
0,50
7,99
0,74
5,47
0,50
6,60
0,61
6,16
0,57
6,60
0,61
6,16
0,57
6,32
6,32
5,51
5,51
6,28
6,28
5,50
5,50
Sumber: BPS (diolah)
Sektor-sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2007:
1.
Pertanian dari 3,50% turun menjadi 3,43%
2.
Pertambangan dan penggalian dari 1,98% naik menjadi 2,02%
3.
Industri pengolahan dari 4,66% naik menjadi 4,67%
4.
Listrik, gas dan air bersih dari 10,40% turun menjadi 10,33%
5.
Perdagangan, hotel dan restoran dari 8,46% turun menjadi 8,41%
6.
Pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,04%
Adapun sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006 adalah
sektor pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,23%
Tabel 2. Revisi Angka PDB Menurut Penggunaan
NO.
KOMPONEN
1
2
3
4
5
6
7
Konsumsi rumah tangga
Konsumsi pemerintah
Investasi (PMTDB)
Perubahan inventori
Net Ekspor
Ekspor
Impor
Produk Domestik Bruto
Diskrepansi statistik
Sumber : BPS (diolah)
Sebelum Revisi
Setelah revisi
2007
2006
2007
2006
Sumb.
Sumb.
Sumb.
Sumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
Pertumb.
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
5,04
2,94
3,17
1,89
5,01
2,92
3,17
1,89
3,89
0,31
9,61
0,74
3,89
0,31
9,61
0,74
9,16
2,00
2,46
0,55
9,39
2,05
2,60
0,58
(96,86)
(1,52)
(13,37)
(0,26) (100,84)
(1,58)
(13,37)
(0,26)
4,52
0,42
12,83
1,13
6,84
0,64
12,83
1,13
8,02
3,77
9,41
4,26
8,54
4,02
9,41
4,26
8,89
3,34
8,58
3,14
8,97
3,37
8,58
3,14
6,32
6,32
5,51
5,51
6,28
6,28
5,50
5,50
235,98
2,17
298,72
1,46
220,41
1,94
290,24
1,41
Berdasarkan PDB pengeluaran, komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka
pertumbuhan tahun 2007:
1.
Konsumsi rumah tangga dari 5,04% turun menjadi 5,01%
2.
Investasi (PMTB) dari 9,16% naik menjadi 9,39%
3.
Perubahan inventori dari -96,86% turun menjadi -100,84%
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
7
Produk Domestik Bruto
4.
Ekspor dari 8,02% naik menjadi 8,54%
5.
Impor dari 8,89% naik menjadi 8,97%
Komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006
adalah investasi (PMTB) dari 2,46% naik menjadi 2,60%
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
8
Tabel 3
Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha
Berlaku (miliar Rp)
Konstan (miliar Rp)
Pangsa terhadap PDB (%)
Pertumbuhan (y-o-y)
Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y)
LAPANGAN USAHA (SEKTOR)
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
1. Pertanian
433.223,40
541.592,60
713.291,40
262.402,80
271.401,20
284.337,80 12,97
13,71
14,40
3,36
3,43
4,77
0,49
0,49
0,66
2. Pertambangan dan Penggalian
366.520,80
441.006,60
543.363,80
168.031,70
171.422,10
172.300,00 10,98
11,17
10,97
1,70
2,02
0,51
0,16
0,18
0,05
3. Industri Pengolahan
919.539,30 1.068.653,90 1.380.731,50
1,00
514.100,30
538.084,60
557.765,60 27,54
27,06
27,87
4,59
4,67
3,66
1,29
1,30
30.354,80
34.724,60
40.846,70
12.251,00
13.517,10
14.993,70 0,91
0,88
0,82
5,76
10,33
10,92
0,04
0,07
0,08
5. Bangunan
251.132,30
305.215,60
419.321,60
112.233,60
121.901,00
130.815,70 7,52
7,73
8,46
8,34
8,61
7,31
0,49
0,52
0,45
6. Perdagangan, hotel dan restoran
501.542,40
589.351,80
692.118,80
312.518,70
338.807,20
363.314,00 15,02
14,92
13,97
6,42
8,41
7,23
1,08
1,42
1,25
1,21
4. Listrik, gas, air bersih
7. Pengangkutan dan Komunikasi
231.523,50
264.264,20
312.454,10
124.808,90
142.327,20
166.076,80 6,93
6,69
6,31
14,23
14,04
16,69
0,89
0,95
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
269.121,40
305.213,50
368.129,70
170.074,30
183.659,30
198.799,60 8,06
7,73
7,43
5,47
7,99
8,24
0,50
0,74
0,77
9. Jasa-jasa
336.258,90
399.298,60
483.771,30
170.705,40
181.972,10
193.700,50 10,07
10,11
9,77
6,16
6,60
6,45
0,57
0,61
0,60
6,06
Produk Domestik Bruto
PDB Non Migas
PDB Migas
3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,70 100,00 100,00 100,00
2.967.040,30 3.532.807,70 4.426.384,70 1.703.422,40 1.820.511,80 1.939.249,90 88,85
372.176,50
416.513,70
527.644,20
143.704,30
142.580,00
142.853,80 11,15
5,50
6,28
6,06
5,50
6,28
89,45
89,35
6,11
6,87
6,52
5,61
6,34
6,05
10,55
10,65
(1,27)
(0,78)
0,19
(0,11)
(0,06)
0,01
Sumber : BPS (diolah)
Tabel 4
Produk Domestik Bruto berdasarkan Pengeluaran
Berlaku (miliar Rp)
PENGELUARAN
2006
2007
Konstan (miliar Rp)
2008
2006
2007
Pangsa terhadap PDB (%)
2008
Pertumbuhan (y-o-y)
Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y)
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
1. Pengeluaran Konsumsi
2.380.735,54 2.840.263,96 3.436.326,10 1.224.491,77 1.284.156,70 1.360.487,89 71,30
71,92
69,36
3,91
4,87
5,94
2,63
3,23
3,89
2. Konsumsi rumah tangga
2.092.655,67 2.510.503,86 3.019.459,43 1.076.928,09 1.130.847,08 1.191.190,71 62,67
63,57
60,95
3,17
5,01
5,34
1,89
2,92
3,07
3. Konsumsi pemerintah
288.079,87
329.760,10
416.866,67
147.563,68
153.309,63
169.297,18 8,63
8,35
8,41
9,61
3,89
10,43
0,74
0,31
0,81
4. Investasi
848.168,32
985.161,39 1.377.246,80
432.745,94
441.370,95
497.087,45 25,40
24,95
27,80
1,34
1,99
12,62
0,33
0,47
2,84
5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
805.786,12
986.214,69 1.369.583,12
403.719,24
441.614,01
493.222,49 24,13
24,97
27,65
2,60
9,39
11,69
0,58
2,05
2,63
(0,03)
0,15
(13,37) (100,84) (1.690,12)
(0,26)
(1,58)
0,21
(1,35)
6. Perubahan Inventory
Diskrepansi Statistik
7. Permintaan domestik
8. Ekspor bersih
42.382,20
(1.053,30)
7.663,67
29.026,70
(243,06)
3.864,96 1,27
(70.415,69)
(35.806,42)
84.053,62
16.237,88
52.027,88
25.482,55 (2,11)
(0,91)
1,70
290,24
220,41
(51,02)
1,41
1,94
3.228.903,86 3.825.425,36 4.813.572,89 1.657.237,71 1.725.527,65 1.857.575,33 96,70
96,86
97,16
3,23
4,12
7,65
2,96
3,70
6,73
199.045,83 5,41
4,04
1,14
12,83
6,84
7,28
1,13
0,64
0,69
180.728,63
159.702,46
56.402,38
173.651,11
185.536,27
9. Ekspor barang dan jasa
1.036.316,46 1.162.973,77 1.474.507,88
868.256,46
942.431,35 1.031.866,09 31,03
29,45
29,76
9,41
8,54
9,49
4,26
4,02
4,56
10. Impor barang dan jasa
855.587,84 1.003.271,31 1.418.105,49
694.605,35
756.895,09
25,40
28,63
8,58
8,97
10,03
3,14
3,37
3,87
3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,72 100,00 100,00 100,00
5,50
6,28
6,06
5,50
6,28
6,06
Produk Domestik Bruto
832.820,26 25,62
Sumber : BPS (diolah)
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
9
Download