SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI BUDAYA

advertisement
SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI BUDAYA
Pengertian Antropologi
Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab
antropologi untuk menjelaskan semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun
dari segi yang buruk. Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi
mencakup semua manusia, bukan hanya dari satu aspek melainkan dari segala aspek.
a.
b.
c.
d.
Definisi menurut ahli antropologi:
KEESING ( 1981 )
Antropologi adalah kajian tentang manusia
HAVILAND ( 1985 )
Antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya dan melaluinya diperoleh
pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia
KAMUS ANTROPOLOGI ARIYONO SUYONO ( 1985 )
Antropologi diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang
makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat
dan kebudayaanya.
KOENTJARANINGRAT ( 1990 )
Antropologi memperhatikan lima masalah mengenai makhluk manusia yaitu :
1. masalah perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
2. masalah sejarah terjadinya aneka warna manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya
3.masalah sejarah asal, perkembangan serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh
dunia
4.masalah persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia
5.masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakatmasyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh bumi pada zaman sekarang ini
Secara etimologi, antropologi berasal dari dua kata, yaitu Antrop dan Logos. Antrop
berarti manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi, atau ilmu. Ilmu pengetahuan
antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperilaku dan berkebudayaan untuk
membangun masyarakat itu sendiri. Objek dari antropologi adalah manusia di dalam suatu
masyarakat suku bangsa, kebudyaan, dan perilakunya.
2. Fase-Fase Perkembangan Antropologi
Fase pertama (sebelum 1800). Suku-suku bangsa penduduk pribumi Afrika, Asia dan
Amerika mulai didatangi oleh orang Eropa Barat sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad
ke-16, dan lambat laun dalam suatu proses yang berlangsung kira-kira 4 abad lamanya.
Fase kedua (Kira-Kira Pertengahan Abad ke-19). Integrasi yang sungguh-sungguh
baru timbul pada pertengahan abad ke-19, waktu timbul karangan-karangan yang menyusun
bahan etnografi tersebut berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat.
Fase ketiga (Permulaan Abad ke-20). Pada permulaan abad ke-20, sebagian besar dari
negara-negara penjajah di Eropa masing-masing berhasil untuk mencapai kemantapan
kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi
menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut ;
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan
•
•
pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang
kompleks.
Fase keempat (Sesudah Kira-Kira 1930). Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami
masa perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang
jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Kecuali itu kita
lihat adanya dua perubahan di dunia :
Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitiaf (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari
pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sesudah
Perang Dunia II memang hamper tak ada lagi di muka bumi ini.
Tujuannya Ilmu Antropologi dalam fase perkembangannya yang keempat ini dapat dibagi
dua, yaitu tujuan akademikal, dan tujuan praktisnya. Tujuan akademikalnya adalah :
mencapai pengertian tentang makhluk manusiapada umumnya dengan mempelajari
anekawarna bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaannya, dan tujuan praktisnya adalah
: mempelajari manusia dalam anekawarna masyarakat suku-bangsa guna membangun
masyarakat suku-bangsa itu
3. Ilmu-Ilmu Bagian Antropologi
Lima masalah penelitian khusus, yaitu :
a. masalah sejarah asal dan perkembangan manusia (atau evolusinya) secara biologi;
b. masalah sejarah terjadinya anekawarna makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri
tubuhnya;
c. masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran, anekawarna bahasa yang diucapkan
manusia di seluruh dunia;
d. masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya anekawarna kebudayaan manusia di
seluruh dunia;
e. masalah mengenai azaz-azaz dari kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari
semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi masa kini.
Ilmu Antropologi mengenal juga ilmu-ilmu bagian, yaitu :
a. Antropologi fisik
adalah bagian antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah
terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
Kajian antropologi fisik adalah manusia sebagai makhluk fisik yang berbeda secara fenotipik
(warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk
hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh ) maupun genotipik ( frequensi golongan darah )
dibagi menjadi 2:
• Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya dan
evolusi makhluk manusia.
• Antropologi fisik/ somatologi adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai
suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia.
b. Antropologi budaya
Adalah bagian dari antropologi yang mempelajari segi-segi kebudayaan manusia atau
merupakan cabang antropologi yang mengkhususkan mempelajari pola kehidupan
masyarakat.
Dibagi menjadi 3:
• Etnolinguistik atau antrpologi linguistik adalah suatu ilmu bagian yang pada asal mulanya
bersangkutan dengan ilmu antrpologi yang mempelajari bahasa berbagai suku bangsa di
seluruh dunia..
Macam-macam ilmu bahasa:
Ilmu bahasa perbandingan atau Ilmu Sejarah Bahasa
•
•
Ilmu Bahasa Struktural, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari konstruksi bahasa.
Sosiolinguistik atau Etnolinguistik, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari penggunaan bahasa
dalam logat sehari-hari.
Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di
bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf.
Etnologi/ antropologi sosial adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian
mengenai azaz-azaz manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat dari sebanyak mungkin suku-bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi
2. ANTROPOLOGI MASA KINI
Meskipun ilmu antropologi telah berkembang pesat di kalangan
bangsa-bangsa besar di dunia ini, masih ada saja perbedaan tujuan dan ruang
lingkup ilmu antropologi. Hal ini terjadi terutama pada negara Amerika, Inggris,
Eropa Utara, Uni soviet dan beberapa negara berkembang.
a. Amerika serikat
Di negara ini, ilmu antropologi telah menyatukan seluruh warisan
bahan dan metode ilmu antropologi dari fase pertama sampai ketiga.
Selain itu, timbulnya berbagai spesialisasi yang telah dikembangkan
secara khusus guna mencapai pengertian tentang keanekaragaman
kebudayaan suatu masyarakat. Kemudian fase keempat ilmu
antropologi berkembang luas di universitas-universitas Amerika serikat.
b. Inggris
Di negara ini, ilmu antropologi pada fase ketiga masih dilakukan, akan
tetapi dengan lepasnya beberapa jajahan negara Inggris,maka ilmu
antropologi pun mengalami perubahan sifat. Dulunya negara inggris
menggunakan ilmu antropologi untuk keperluan pemerintahpemerintah jajahannya. Namun, sekarang ilmu antropologi digunakan
untuk memperhatikan berbagai masalah mengenai dasar-dasar
masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya.
c. Eropa Utara
Para sarjana di Beberapa negara Skandinavia, menggunakan metode
antropologi yang telah dikembangkan di Amerika. Ilmu antropologi di
negara ini bersifat akademikal. Selain itu, mereka juga mempelajari
daerah-daerah di luar Eropa dan mempunyai
keistimewaan akan hasil penelitian mereka terhadap suku Eskimo.
d. Uni Soviet
Perkembangan ilmu antropologi di Uni Soviet tidak terlalu menonjol
dikalangan dunia luar. Hal ini disebabkan karena, Uni Soviet seakanakan menutup diri dari pengaruh dunia luar, terutama terhadap negara
barat. Akan tetapi, beberapa tulisan menyebutkan kegiatan penelitian
di Uni soviet sangatlah besar. Para antropolog di negara ini menganut
konsep K. Marx dan F. Engels yang membicarakan tentang tingkattingkat evolusi masyarakat.
e. Indonesia
Saat ini ilmu antropologi di indonesia baru dikembangkan secara
khusus. Di dalam menentukan dasar-dasar dari antropologi, antropolog
indonesia belum terikat oleh suatu tradisi, sehingga kita dapat memilih
dan mengombinasiakan beberapa unsur dari berbagai aliran
antropologi yang sudah ada. Dengan demikian kita dapat menentukan
dasar ilmu antropologi yang sesuai dengan kondisi kebudayaan yang
beraneka ragam di Indonesia.
3.ILMU-ILMU BAGIAN DARI ANTROPOLOGI
Di Amerika Serikat, Ilmu antropologi telah mencapai suatu
perkembangan yang amat luas, ruang lingkup dan batas lapangan perhatiaannya.
Hal ini menyebabkan sedikitnya ada 5 masalah penelitian :
Sejarah asal mula dan perkembangan manusia secara biologi.
Sejarah munculnya berbagai macam jenis manusia berdasarkan ciri fisiknya,
Sejarah asal, perkembangan dan difusi berbagai macam bahasa di seluruh
dunia.
Masalah perkembangan, penyebaran dan proses terjadinya berbagai macam
kebudayaan manusia di seluruh dunia.
Masalah mengenai azas-azas kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat diseluruh dunia.
Oleh karena itu, ilmu antropologi dipecah menjadi lima bagian. Hal ini
dimaksudkan untuk memecahkan kelima masalah diatas.Imu-ilmu bagian tersebut
antara lain :
Paleoantropologi
Antropologi
Fisik
(dalam arti luas) Antropologi Fisik( khusus)
ANTROPOLOGI
Prehistori
Antropologi
Etnolinguistik
Budaya
Etnologi
Keterangan :
Paleoantropologi yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang meneliti tentang
evolusi manusia. Hal ini dilakukan dengan cara meneliti fosil-fosil manusia
dari zaman dahulu yang tersimpan dalam lapisan bumi.
Antropologi Fisik(khusus) yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang
mempelajari tentang proses terjadinya berbagai macam manusia berdasarkan
ciri-ciri fisiknya.
Etnolinguistik yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang mempelajari
tentang ciri dan tata-bahasa dari berbagai macam bahasa suku-bangsa yang
tersebar diseluruh dunia ini.
Prehistori yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang mempelajari tentang
sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di muka
bumi ini dalam lingkup zaman prasejarah. Ilmu ini juga sering disebut
Arkeologi.
Etnologi yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang mempelajari tentang
azas-azas manusia dengan mempelajari beberapa kebudayaan masyarakat
dari berbagai suku-bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi. Di dalam
sub-ilmu etnologi, telah berkembang dua golongan penelitian. Golongan
tersebut antara lain:
a. Descriptive integration, yaitu penelitian dalam etnologi yang dilakukan
dengan cara mengolah dan mengintegrasikan menjadi satu hasil-hasil
penelitian dari sub-sub ilmu antropologi fisik,etnolinguistik, ilmu
prehistori dan etnografi. Golongan yang satu ini biasanya menekankan
pada bidang diakronik. Sub-ilmu etnologi ini mempunyai tujuan yaitu
mencari pengertian tentang sejarah perkembangan
b. Generalizing approach, yaitu penelitian dalam etnologi yang dilakukan
dengan cara mencari azas persamaan di belakang keanekaragaman
masyarakat yang tersebar di dunia ini. Untuk memahami pengertian
tentang azas tersebut dapat dicapai dengan cara memasukkan
beberapa metode kedalam dua golongan. Golongan pertama berisi
metode yang menuju kearah penelitian yang mendalam terhadap
sejumlah masyarakat dan kebudayaannya yang terbatas. Sedangakan
golongan kedua berisi metode peneltian yang menuju kearah
perbandingan yang merata dari beberapa unsur yang terbatas, dalam
sejumlah masyarakat yang begitu banyak.
Sekitar tahun 20-an, mulai berkembang suatu ilmu bagian yang baru dari
antropologi. Hal ini lebih menekankan spesialisasi ilmu antropogi terhadap bidang
ilmu lain. Beberapa spesialisasi tersebut antara lain :
a) Etnopsikologi yaitu, suatu ilmu bagian dari antropologi yang dalam
melakukan penganalisaan terhadap suatu penelitian mempergunakan
konsep psikologi. Ilmu ini muncul dikarenakan tombulnya perhatian
para antropolog terhadap tiga macam masalah antara lain : masalah
perananan individu dalam proses perubahan adat-istiadat, masalah
kepribadian bangsa dan masalah universal dari konsep psikologi.
b) Economic anthropology. Ilmu ini muncul ketika seorang antropolog
Inggris bernama R. Firth mulai meneliti dengan metode-metode
antropologi, gejala-gejala ekonomi pedesaan, penghimpunan modal,
pengarahan tenaga kerja, sistem produksi dan pemasaran lokal dari
hasil pertanian dan perikanan di Oseania dan Malaysia.
c) Development anthropology yaitu, suatu ilmu yang menggunakan
konsep, metode dan teori antropologi untuk mempelajari persoalan
yang bersangkutan dengan pembangunan masyarakat desa.
d) Educational anthropology yaitu, suatu ilmu antropologi yang
memfokuskan penelitian pada masalah pendidikan di berbagai negara
yang sedang mengalami perkembangan.
e) Medical anthropology. Ilmu ini timbul ketika para antropolog diminta
bantuaanya oleh para dokter untuk meneliti sikap masyarakat terhadap
kesehatan, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap dukun dan lainlain. Oleh karena itu muncullah spesialisasi ilmu antropologi
kesehatan.
f) Population anthropology yaitu suatu spesialisasi ilmu antropologi yang
meneliti tentang masalah kependudukan yang ada di dunia ini. Ilmu ini
timbul dikarenakan penduduk bumi khawatir akan terjadinya ledakan
penduduk dalam waktu yang tak lama lagi.
g) Political anthropology yaitu suatu spesialisasi ilmu antropologi yang
meneliti latar belakang kebudayaan, sistem nilai dan norma dari
manusia yang menjalankan politik.
FASE PERTAMA ( Sebelum 1800 )
Sejak akhir abad ke-15, bangsa Eropa berlomba untuk menjelajahi suku-suka bangsa
pribumi Afrika, Asia, dan Amerika. Setelah melalui proses panjang, kira-kira 4 abad
lamanya, pengaruh Negara-negara Eropa Barat pun mulai menyebar di berbagai
belahan dunia. Sehingga banyak terdapat kumpulan buku yang berupa himpunan besar
dari bahan pengetahuan berupa diskripsi tentang keanekaragaman suku bangsa
pribumi Afrika, Asia, dan Amerika baik dari adapt istiadat, susunan masyarakat,
maupun bahasa dan cirri-ciri fisik. Hal itu menimbulkan ketertarikan bangsa Eropa,
karena semua itu sangat berbeda dengan keadaan bangsa Eropa. Bahan pengetahuan
itu disebut bahan Etnografi, yaitu diskripsi tentang bangsa-bangsa. Sejak abad 18,
kalangan terpelajar Eropa Barat tertarik untukmempelajari bahan-bahan Etnografi itu.
Mereka menganggap bahan Etnografi itu penuh dengan keanehan.
Dalam bangsa Eropa timbul 3 sikap yang bertentangan terhadap bangsa Asia, Afrika,
Oseania dan orang-orang Indian di Amerika, yaitu :
i.
Beberapa orang Eropa melihat sifat buruk bangsa tersebut . bangsa Eropa
menganggap mereka adalah manusia liar ( savages, primitive )
ii.
Beberapa orang Eropa melihat sifat baik bangsa tersebut . mereka
beranggapan masyarakat bangsa tersebut adalah masyarakat yang masih murni, belum
tercemar oleh keburukan-keburukan seperti halnya masyarakat Eropa saat itu.
iii.
Beberapa orang Eropa tertarik dengan adapt istiadat bangsa-bangsa tersebut,
yang mereka anggap aneh. Mereka mengumpulkan benda-benda kebudayaan bangsa
tersebut, menghimpunnya dan menempatkannya di mudeum, agar bias dilihat orang
banyak. Maka muncullah museum-museum pertama tentang kebudayaan bangsabangsa luar Eropa.
Pada awal abad 19, muncul perhatian yang sangat besar terhadap etnografi tersebut.
Timbul usaha-usaha dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan himpunan pengetahuan
Etnografi menjadi satu.
FASE KEDUA
Pertengahan abad 19, integrasi muncul. Bahan-bahan Etnografi disusun menjadi
sebuah karangan-karangan. Penyusunan bahan Etnografi tersebut bardasarkan cara
berfikir evolusi masyarakat, yaitu perkembangan masyarakat dan kenudayaan
sangatlah lambat. Di mulai dari tingkat terrendah melalui beberapa proses, yang
akhirnya sampai di tingkat tertinggi. Masyarakat yang masih ada di tingkat rendah
dari kebudayaan manusia zaman dahulu, mereka adalah salah satu contoh masyarakat
primitive. Dan contoh untuk masyarakat yang ada di tingkat tinggi adalah bangsa
Eropa sendiri.
Sekitar tahun 1860 muncul karangan yang mengklasifikasikan aneka kebudayaan di
dunia ke dalam tingkat evolusi tertentu. Maka muncullah ilmu antropologi.
Dengan meneliti bangsa-bangsa di luar Eropa, dapat menambah pengetahuan tentang
sejarah penyebaran kebudayaan manusia. Antropologi merupakan ilmu yang tidak
mempunyai tujuan secara langsung bersifat praktis dan hanya dilakukan di kalangan
sarjana universitas.
Tujuan antropologi pada fase kedua ini adalah akademis, yaitu mempelajari
masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman
tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
FASE KETIGA
Dalam fase ketiga ini, olmu antropologi menjadi ilmu yang praktis, yang bertujuan
mampalajari masyarakat fan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna
kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat pengertian tentang masyarakat
masa kini yang kompleks. Berikut panjalasannya :
Awal abad 20, negara-negara penjajah di Eropa berhasil memantapkan kekuasaannya
di daerah-daerah jajahannya di luar Eropa. Dalam hak ini, ilmu antropologi sangat
penting karena menyangkut juga tentang pentingnya dalam mempelajari kebudayaan
bangsa-bangsa di luar Eropa, yang masih mempunyai masyarakat yang belum
kompleks. Ilmu antropologi nerkembang di negara-negara pemjajah, terutama Inggris.
Bahkan berkembang juga di negara Amerika Serikat, yang bukan merupakan negara
kolonial.
FASE KEEMPAT
Ilma Antropologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, diantaranya
pengetahuan yang jauh lebih teliti fan metode-metode ilmiahnya yang semakin tajam.
Perkembangan ini menyebabkan :
1. Timbulnya antipati kolonialisme serelah Perang Dunia 2.
2. sekitar tahun 1930 bangsa primitive mulai hilang dan benar-benar hilang setelah
Perang Dunia 2.
Lapangan penelitian ilmu Antropologi berhasil berkembang dengan tujuan dan pokok
yang baru, dengan berlandaskan bahan etnologi dan metode ilmiah yang lalu. Pokok
tujuan yang baru itu ditinjau dan diteliti di dalam suatu simposium oleh 60 tokoh ahli
antropologi dari negara-negara di Amerika dan Eropa pada tahun 1951 . penekitian
tifak hanya tertuju pada penduduk pedesaan di luar Eripa, tetapi juga suku bangsa
pedesaan di Eropa, seperti bangsa Irlandis, Flam, Soami, dll. Ilmu Antropologi ada 2
tujuan, yaitu :
1. Tujuan akademis : mempelajari pengertian manusia beserta bentuk fisik, masyarakat
dan kebudayaannya.
2. Tujuan praktis : mempelajari manusia dalam berbagai masyarakat suku bangsa guna
membangun masyarakat suku bangsa tersebut.
ANTROPOLOGI MASA KINI
Di Amerika Serikat, ilmu Antropologi telah mengintegrasikan semua bahan
dan metode dari ilmu antropologi dalam fase pertama hingga ketiga, ditambah
spesialisasi-spesilisasi yang dikembangkan untuk mencapai pengertian dasar dari
berbagai bentuk masyarakat dan budaya manusia saat ini. Fase keempat dari ilmu
Antropologi telah dikembangkan juga di berbagai universitas di Amerika.
Di Inggris dan Australia, sifat ilmu Antropologi berubah, karena sebagai
dampak dari hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris. Sarjana antropologi bangsa
Australia mempelajari suku bangsa asli di Papua Nugini dan Kepulauan Melanesia
untuk keperluan pemerintah jajahannya. Metode-metode antropologi yang telah
berkembang di Amerika juga ikut berkembang di Inggris, terbukti dengan penelitian
sarjana antropologi Inggris mengenai dasar masyarakat dan kebudayaan manusia di
daerah jajahan yang sudah merdeka.
Di Eropa Tengah sifat antropologi fase yang kedua masih dilakukan. Yaitu
yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah
penyebaran kebudayaan manusia. Di Eropa Utara ilmu antropologi bersifat
akademikal, yaitu mempelajari manusia, bentuk fisik serta kebudayaannya. Di Uni
Soviet ilmu antropologi tidak terlalu dikenal karena Uni Soviet seakan-akan
mengisolasi diridari dunia lain pada tahun 1960.
Download
Study collections