BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Teh Teh adalah minuman yang sudah mendunia, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan yang unik dari teh. Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering digunakan untuk diet. 4 5 Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi yang dan sering dicampur bunga seruni yang memiliki energi yin agar seimbang. 2.1.1.1 Pengolahan Teh Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh, Camellia sinensis, segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan. Pengolahan daun teh sering disebut sebagai “fermentasi” walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat, sebab pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik. 6 2.1.1.2 Pengelompokkan Teh Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi: i. Teh putih Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer. Teh putih merupakan teh dengan kualitas paling baik karena mengandung antioksidan paling banyak. ii. Teh hijau Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah waktu minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder). 7 Teh hijau merupakan jenis teh yang paling banyak diproduksi di Indonesia, namun diolah kembali menjadi teh wangi. iii. Teh Oolong Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari. iv. Teh Hitam atau Teh Merah Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. v. Pu-erh atau Póu léi Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun 8 teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh puerh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam. 9 vi. Teh Kuning Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat. vii. Kukicha Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan. viii. Genmaicha Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang. ix. Teh Bunga Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang paling populer adalah teh melati yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni. 2.1.1.3 Ramuan Teh Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat 10 dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa. Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh. 2.1.1.4 Komposisi Teh Pada umumnya ada dua macam teh yang bisa kita jumpai di pasaran di Indonesia, yaitu teh hitam dan teh hijau. Ada sekitar 404 macam komponen yang volatil dalam teh hitam dan 230 macam dalam teh hijau. Komponen yang volatil ini berperan dalam bau yang sedap dan rasa yang nikmat dari teh. Secara logika komponen yang larut dalam arti mempunyai efek terhadap kesehatan. Berbagai komponen yang terlarut dan nonvolatil antara lain: a. Flavonols b. Polyphenols c. Phenolik d. Methylxanthins e. Asam amino f. Peptida g. Komponen organik lain h. Beberapa mineral 11 i. Vitamin C (hanya pada teh hijau) j. Vitamin E (24 – 80 mg per 100 gram teh) k. Vitamin K (300 – 500 IU per gram) l. Fluorin (0,35 ppm) m. Kalium (lebih tinggi dari Natrium) n. Mangan o. Tembaga p. Zat Besi q. Kafein Proses oksidasi dalam pembuatan teh hitam telah merusak vitamin C. Namun dalam proses oksidasi ini telah terbentuk katekin yang teroksidasi, disebut juga theaflavin dan thearubingins. Dua komponen tersebut merupakan koponen yang khas dari teh hitam. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung catechin (katekin) yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit catechin karena hilang dalam proses oksidasi. Sekitar 1/3 samapi 1/2 dari komponen yang terlarut dalam air waktu membuat teh adalah polyphenol. Polyphenol ini antara lain berupa catechin, epigallocatechin, epicatechin gallat dan epicatechin. Konjugasi catechin yang teroksidasi (theaflavins dan thearubingins) terdapat pada teh hitam. Sebanyak 150 ml minuman dengan 12 menggunakan teh hijau mengandung catechin sebanyak 0.69 – 1,1 gram. Polyphenol yang terdapat dalam teh cukup tinggi. Komponen yang lain yang terdapat di dalam daun (klorofil, dll) juga terdapat di dalam daun teh, namun uniknya daun teh adalah hanya daun teh yang mengandung catechin dan catechin teroksidasi. Kandungan fluor pada teh juga tinggi. Kandungan fluor pada teh ini juga sangat unik karena daun-daun yang lain tindak mengandung fluor setinggi yang dikandung oleh teh. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit. 2.1.1.5 Manfaat Teh Menurut teks-teks kuno yang terkompilasi, minuman teh memiliki khasiat sebgai berikut: a. Sifat teh “dingin” b. Teh dapat merangsang sirkulasi darah di semua bagian tubuh c. Mendukung pemikiran yang jernih dan kesiapan mental d. Mempercepat ekskresi alkohol dan zat-zat berbahaya lainnya, seperti lemak, nikotin, dan racun dari organ-organ tubuh e. Memperkuat daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit f. Membersihkan dan menyegarkan kulit, sehingga kulit tetap halus dan tidak keriput 13 g. Meningkatkan pertukaran zat dan penyerapan O2 oleh tubuh h. Menjernihkan air kencing dan menunjang ekskresinya (diuretik) i. Memperbaiki pencernaan makanan j. Mencegah pembusukan gigi k. Dapat mencegah Anemia l. Menyejukkan mata, dan membuatnya bercahaya m. Menetralisasi efek yang disebabkan oleh suhu tinggi n. Meredakan rasa linu di tangan, kaki dan persendian o. Mencegah pembentukan lendir p. Menghilangkan rasa haus q. Menekan rasa lelah dan gejala depresi r. Menyegarkan otak dan menimbulkan perasaan nyaman s. Memperpanjang umur Sejak dahulu minuman teh sudah dipandang sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Para ilmuwan masa kini menemukan lagi nernagai manfaat teh untuk kesehatan, antara lain: a. Mengurangi resiko kanker b. Mencegah resiko penyakit kardiovaskuler c. Menurunkan berat badan d. Menurunkan tekanan darah tinggi e. Mendapatkan kandungan mineral f. Mendapatkan kandungan vitamin 14 2.1.1.6 Teh dalam Berbagai Bahasa Aksara hanzi untuk teh adalah 茶, tapi diucapkan berbedabeda dalam berbagai dialek bahasa Tionghoa. Penutur bahasa Hokkien asal Xiamen menyebutnya sebagai te, sedangkan penutur bahasa Kantonis di Guangzhou dan Hong Kong menyebutnya sebagai cha. Penutur dialek Wu di Shanghai dan sekitarnya menyebutnya sebagai zoo. Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan te menurut dialek bahasa Hokkien: bahasa Afrikaans (tee), bahasa Armenia, bahasa Katalan (te), bahasa Denmark (te), bahasa Belanda (thee), bahasa Inggris (tea), bahasa Esperanto (teo), bahasa Estonia (tee), bahasa Faroe (te), bahasa Finlandia (tee), bahasa Perancis (thé), bahasa Frisia (tee), bahasa Galicia (té), bahasa Jerman (Tee), bahasa Ibrani (תה, /te/ or /tei/), bahasa Hongaria (tea), bahasa Islandia (te), bahasa Irlandia (tae), bahasa Italia (tè), bahasa Latin (thea), bahasa Latvia (tēja), bahasa Melayu (teh), bahasa Norwegia (te), bahasa Polandia (herbata dari bahasa Latin herba thea), bahasa Gaelik-Skotlandia (tì, teatha), bahasa Sinhala, bahasa Spanyol (té), bahasa Swedia (te), bahasa Tamil (thè), bahasa Wales (te), and bahasa Yiddish (טיי, /tei/). Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan cha atau chai: bahasa Albania (çaj), bahasa Arab ()ﺷَﺎي, bahasa Bengali (চা), bahasa Bosnia (čaj), bahasa Bulgaria (чай), bahasa Kapampangan (cha), bahasa Cebuano (tsa), bahasa Kroasia (čaj), Bahasa Ceko (čaj), 15 bahasa Yunani (τσάι), bahasa Hindi (चाय), bahasa Jepang (茶, ちゃ, cha), bahasa Korea (차), bahasa Makedonia (čaj), bahasa Malayalam, bahasa Nepal (chai), bahasa Persia ()ﭼﺎى, bahasa Punjabi (ਚਾਹ), bahasa Portugis (chá), bahasa Rumania (ceai), bahasa Rusia, (чай, chai), bahasa Serbia (чај), bahasa Slowakia (čaj), bahasa Slovenia (čaj), bahasa Swahili (chai), bahasa Tagalog (tsaa), bahasa Thai (ชา), bahasa Tibet (ja), bahasa Turki (çay), Bahasa Ukraina (чай), bahasa Urdu ( )ﭼﺎىdan bahasa Vietnam (trà atau chè). 2.1.1.7 Kemasan Teh i. Teh Celup Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup. Sari Wangi adalah perintis teh celup merek lokal di Indonesia. ii. Teh Seduh/Teh Curah (Loose-leaf) Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat 16 digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain. iii. Teh yang Dipres Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa. iv. Teh Stik Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh. v. Teh Instan Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur 2.1.2 Kebudayaan Teh Kebudayaan teh didefinisikan sebagai cara bagaimana teh diolah dan dikonsumsi, juga aspek seni dan bagaimana orang berinteraksi dengan teh. Teh biasa diminum pada saat event-event sosial, seperti afternoon tea dan tea party. Teh juga biasa diminum di pagi hari untuk meningkatkan 17 kesadaran; teh mengandung theophylline dan kafein terikat (kadang-kadang disebut juga dengan “theine”), walaupun teh tanpa kafein juga diproduksi. Ada beberapa upacara teh yang terbentuk dalam berbagai kebudayaan. Upacara teh dari Jepang yang sangat kompleks dan formal merupakan salah satu upacara minum teh yang paling dikenal. Contoh lainnya adalah upacara minum teh dari Korea atau cara menyeduh teh tradisional dari kebudayaan Cina. 2.1.2.1 Kebudayaan Teh di Cina Karena pentingnya teh dalam masyarakat dan kebudayaan Cina, rumah teh mudah ditemukan di hampir semua lingkungan dan distrik-distrik bisnis di Cina. Rumah teh ala Cina menawarkan banyak sekali jenis teh dan kombinasi ramuan teh baik dingin maupun panas. Mereka juga menyediakan makanan ringan yang biasa dimakan bersama dengan teh. Pada sore hari, rumah teh umum akan ramai didatangi siswa dan para pebisnis, dan ketika malam menjelang rumah teh akan didatangi oleh para insomniak atau orang-orang yang biasa ‘hidup’ di malam hari sebagai tempat untuk bersantai. Selain rumah teh umum terdapat juga rumah teh formal. Mereka menyediakan berbagai daun teh dari Cina dan juga dari Jepang, begitu juga aksesori-aksesori untuk membuat teh dan makanan ringan yang lebih berkelas. Ada juga penjual daun teh, yang mengkhususkan dagangannya untuk menjual daun teh, pot/poci, dan juga barang-barang yang berhubungan dengan kebudayaan teh. 18 2.1.2.1.1 Dua Periode Bentuk Teh Di Cina, kurang lebih pada Dinasti Tang, teh merupakan objek dari para ahli; di Dinasti Song pesta menikmati teh (tea-tasting party) yang formal diadakan sama seperti menikmati minuman anggur (wine-tasting party) pada zaman modern. Sama seperti masa sekarang, cangkir yang tepat adalah sangat penting untuk menyajikan teh-teh tertentu. Menurut sejarah ada dua fase dari meminum teh berdasarkan bentuk dari teh yang diproduksi dan dikonsumsi, dan disebut juga Tea bricks dan Loose Leaf Tea. a. Tea Bricks Pada Dinasti Ming biasanya dibuat dalam bentuk tea bricks. Ketika dipanen, daun teh tersebut dikeringkan sebagian atau seluruhnya, dan digiling sebelum dipres atau ditekan menjadi kotakan. Proses pengepresan Pu-erh merupakan tanda dari proses ini. Tea bricks kadangkadang juga digunakan sebagai uang/alat tukar. Untuk mempertahankan bentuk dan keawetannya sebagai uang/alat tukar, tea bricks bisa dicampur dengan bahan pengikat, seperti darah. Menyediakan tea bricks membutuhkan beberapa langkah: 1. Pemanggangan: tea bricks biasanya dipanggang dahulu di atas api untuk menghilangkan jamur dan 19 serangga yang mungkin terbawa. Keadaan ini mungkin saja terjadi karena tea bricks disimpan di ruang penyimpanan atau gudang terbuka. Pemanggangan ini juga dapat mengeluarkan aroma yang enak kepada teh ketika diseduh. 2. Penggilingan: Setelah itu tea bricks dihancurkan dan digiling menjadi bubuk. Hasilnya akan sama seperti teh bubuk Jepang (Macha). 3. Pengadukan: Sebelum disediakan, bubuk teh dicampur dengan air panas dan diaduk sampai berbusa dengan pengaduk khusus. Warna dan pola dari teh bubuk dinikmati sembari meminum teh tersebut. Teh tersebut diminum dengan menggunakan mangkuk berpola dan berwarna gelap agar tekstur dari teh bubuk dapat jelas terlihat. Mangkuk-mangkuk ini dihias dengan sentuhan minyak atau bulu burung atau rambut terwelu atau cangkang kura-kura, yang mana pada saat ini sangat berharga. Mangkuk berpola dan campuran teh bubuk ini sering disebut dalam puisi. Pada masa dahulu, tekstur dari campuran teh tersebut lebih dinikmati daripada rasa dari teh tersebut. Praktik dari pembuatan teh seperti ini masih bisa ditemui di zaman modern pada upacara minum teh ala Jepang, atau disebut juga Chado. 20 b. Loose-Leaf Tea Setelah 1391, Kaisar Hung-wu, kaisar pertama dari Dinasti Ming, memerintahkan bahwa persembahan teh kepada kerajaan harus diubah dari bentuk kotakan menjadi bentuk loose-leaf. Perintah dari kerajaan dengan cepat mengubah kebiasaan minum teh pada masyarakat, dari teh adukan menjadi teh seduhan. Kehadiran cara menyediakan teh yang baru juga ikut mengubah kreasi dari cangkir yang digunakan untuk meminum teh. 1. Dibutuhkan pot/poci teh untuk menyeduh teh secara terpisah dari alat untuk meminum teh untuk konsentrat yang sesuai. Teh harus tetap hangat dan daun teh yang telah selesai diseduh harus segara dipisahkan ketika teh dihangatkan. 2. Kotak penyimpan teh juga penting untuk menjaga daun teh dan rasa dari teh. Hal ini dikarenakan daun teh tidak setahan lama seperti tea bricks. Aroma dan rasa alami dari teh menjadi fokus utama dari cara menyiapkan teh yang baru ini. 3. Mangkuk yang lebih kecil digunakan untuk meminum teh dengan metode baru ini. Meminum teh di mangkuk yang lebih kecil lebih mengumpulkan uap yang 21 beraroma dan wangi dari teh. Dengan metode ini orang lebih menghargai rasa dan aroma teh. Alat meminum teh ini dibuat dari tanah liat, disebut sebagai Zisha, dari Yixing yang banyak digunakan pada masa Dinasti Ming. Struktur dari tanah liat ini dapat membuat produk yang kecil namun padat, berguna untuk menjaga kehangatan dan daya tahan minuman. Alat meminum teh dari tanah liat ini dibuat dengan konsep kesederhanaan dan kesan pedesaan. Metode inilah yang berkembang sebagai upacara minum teh ala Cina, yang juga dikombinasikan dengan kegiatan literatur, kaligrafi, melukis, dan pembuatan stempel di kebudayaan Cina. Metode seperti ini adalah yang masih dipakai dalam kegiatan sehari-hari di Cina hingga saat ini. 2.1.2.2 Kebudayaan Teh di Inggris Inggris merupakan salah satu dari negara konsumen teh terbesar di dunia, dimana setiap orangnya meminum 2,5 kg per tahunnya. Teh populer sejak abad ke 19 dimana India masih menjadi koloni kerajaan Inggris, dan mereka sangat ingin mengendalikan produksi teh di India. Untuk kebanyakan mayarakat Inggris, meminum teh tidak dilakukan dengan formal, mereka meminumnya sebagai minuman yang biasa dan akan diminum sehari-hari tanpa upacara tertentu. Mereka meminumnya dengan cangkir atau mug. 22 High Tea adalah istilah mereka untuk makan dan minum teh di waktu antara sore-malam. Mereka meminum teh biasa dicampur dengan susu lalu dua sendok teh gula, lalu meminum teh tersebut sembari makan makanan yang ringan. Ada juga kebudayaan minum teh di Inggris dimana mereka menciptakan ruangan teh, lalu juga menyediakan krim dan selai tradisional untuk diminum bersama teh. Namun popularitasnya menurun dikarenakan Perang Dunia II. Di beberapa tempat seperti di Devon dan Cornwall, teh dengan krim dan selai tradisional menjadi salah satu khas. 2.1.2.3 Kebudayaan Teh di Jerman Di negara yang notabene peminum kopi, regional dari Jerman, Friesland Timur terkenal sebagai pengkonsumsi minuman teh dan kebudayaan minum tehnya. Teh hitam pekat biasa disediakan kepada para pendatang dari luar Friesland Timur yang datang ke rumah-rumah mereka, atau dalam acara kumpul-kumpul, demikian juga disediakan untuk sarapan pagi, pertengahan sore hari, dan pertengahan malam hari. Cara menyediakan teh secara tradisionalnya adalah: Pertama-tama, kluntjes, gula batu yang meleleh secara perlahan dimasukkan ke dalam cangkir kosong setelah itu baru dituangkan cairan teh. Setelah itu ditambahkan krim pekat untuk menambah rasa dari teh. Teh tersebut tidak disediakan bersama dengan sendok teh, masyarakat 23 Friesland Timur lebih senang meminum tehnya tanpa diaduk. Jadi awalnya mereka akan merasakan rasa dari krim, lalu kemudian rasa teh, dan pada akhirnya rasa manis dari kluntje. Mengaduk semuanya menjadi tercampur dapat merusak cara tradisional mereka yang dengan perlahan menikmati campuran teh tersebut. Meminum teh biasanya disertai dengan makanan ringan seperti kue kering selama hari biasa, dan kue cake di hari-hari istimewa dan akhir minggu. Mereka percaya bahwa minum teh dapat menyembuhkan sakit kepala, masalah pencernaan dan stress. 2.1.2.4 Kebudayaan Teh di Hongkong Minum teh ala Inggris berevolusi menjadi minum teh ala Hongkong, yaitu teh susu ala Hongkong. Disamping menggunakan susu biasa, mereka lebih suka menggunakan konsentrat susu. Teh tersebut sangat populer dan di jual di restoran-restoran terkenal bahkan di restoran siap saji. Teh seperti teh hijau, teh melati, dan teh Pu-erh juga sangat populer di Hongkong. Sebagai sampingannya. Teh biasa juga disediakan di restoran dim-sum di sore hari. 2.1.2.5 Kebudyaan Teh di Indonesia Yang pertama kali memperkenalkan teh di Indonesia adalah pada masa penjajahan Belanda, pada abad ke 18. Pertama kali di pulau Jawa, setelah itu baru Sumatra dan Sulawesi. Walaupun teh dipetik sepanjang tahun (dengan menggunkaan tangan), namun teh terbaik 24 dihasilkan pada musim kering di bulan Agustus dan September. Hampir 60% teh yang dihasilkan di Indonesia adalah teh hijau; sedangkan teh hitam diekspor. Kebiasaan minum teh di Indonesia berbeda dengan negaranegara lain. Orang Sunda menyediakan minuman teh tanpa tambahan gula. Di restoran umum bahkan teh disediakan gratis. Hal ini dikarenakan teh di Jawa sangat murah dan banyak. Di samping itu air di daerah tropis Indonesia tidak aman diminum tanpa dididihkan terlebih dahulu. Jadi menyediakan teh pahit atau teh tawar yang panas adalah sebagai sikap kepada tamu bahwa “air yang kami sediakan bersih dan sudah dididihkan”. Orang Jawa yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur menyediakan teh dengan tambahan gula. Hal ini karena gula banyak diproduksi di daerah tersebut, sehingga gula banyak dan murah. Selain itu gula juga ditambahkan untuk menambah rasa dari teh. 2.1.2.6 Kebudyaan Teh di Iran Teh mulai tersebar ke Persia dan segera menjadi minuman nasional di Iran. Seluruh bagian dari lahan di Iran bagian utara di sepanjang pantai Laut Kaspia cocok untuk perkebunan teh, khususnya di propinsi Gilan dimana terdapat perkebunan teh yang sangat luas dan terdapat banyak sekali buruh pekerja untuk kehidupan mereka. Daerah tersebut dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan teh di Iran. 25 Iran juga merupakan salah satu negara pengkonsumsi teh terbesar di dunia, bahkan sejak dahulu kala di setiap jalan di Iran terdapat Châikhâne (rumah teh). Châikhâne sampai saat ini masih merupakan tempat penting sebagai tempat untuk bersosialisasi. Cara tradisional penyediaan teh di Iran adalah dengan menuangkan teh ke piring, lalu meletakkan sejumlah gula ke dalam mulut sebelum meminum tehnya. 2.1.2.7 Kebudayaan Teh di Irlandia Sejak dahulu kala Irlandia juga merupakan salah satu dari negara pengkonsumsi teh terbesar di dunia. Rata-rata orang minum teh di Irlandia adalah empat cangkir dalam satu hari, sedangkan kebanyakan dari mereka meminumnya sampai enam cangkir dalam sehari. Sama seperti di Inggris, teh tradisional di Irlandia juga dicampur dengan susu dan gula. Hanya saja teh Irlandia terasa lebih kuat dibandingkan English Blend. 2.1.2.8 Kebudayaan Teh di India Sebagai penghasil daun teh terbesar di dunia, teh biasa diminum pada pagi dan malam hari. Cara penyajiannya sering sebagai masala chai dicampur dengan susu dan gula, dan kadang ditambah aroma. Teh yang banyak dikonsumsi orang India adalah jenis Indian Black Tea (teh hitam India). Biasanya sambil mendidihkan air, teh juga ikut dididihkan, begitu juga dengan susunya. 26 Menyediakan teh daripada minuman beralkohol adalah adat kebiasaan orang India. Teh juga menjadi idiom yang umum di masyarakat India, yaitu “Chai-Pani” yang berarti Teh dan Air, yang biasanya ditujukan untuk menyebut gaji, uang tip, atau uang sogok. Berbagai macam jenis teh diproduksi di India, antara lain: Teh Darjeeling, yang dikenal dengan aromanya dan warnanya yang terang. Teh ini dikenal juga sebagai “sampanye-nya teh”, selain itu ada Teh Assam, yang dikenal dengan rasanya yang kuat dan warnanya yang gelap, lalu Teh Nilgiri, berwarna gelap, dam terasa dan beraroma pekat. Teh Assam adalah teh yang paling banyak di produksi di India, kebanyakan dari varitas CTC. 2.1.2.9 Kebudayaan Teh di Pakistan Sama seperti di India, teh terkenal seluruh pelosok Pakistan. Pada pendudukan Inggris teh menjadi sangat populer sehingga menjadi minuman yang biasa diminum di pagi hari, begitu juga sebagai minuman sehari-hari. Kebanyakan teh yang dikonsumsi di Pakistan diimpor dari Kenya. 2.1.2.10 Kebudyaan Teh di Sri Lanka Di Sri Lanka teh selalu disajikan seperti di Inggris, dengan susu dan gula, hanya saja, teh selalu disajikan hangat. Teh menjadi minuman yang juga populer di Sri Lanka. Sebagian dari tanah di Sri Lanka dikelilingi oleh bukit perkebunan teh yang tersebar luas. Meminum teh menjadi bagian dari kebudayaan Sri Lanka. 27 2.1.2.11 Kebudayaan Teh di Turki Teh Turki atau Çay diproduksi di pantai Laut Hitam, dimana daerah itu mempunyai iklim yang ringan dan tanah yang subur. Teh Turki biasanya disiapkan dengan dua ketel besar yang khusus didesain untuk persiapan teh. Air dididihkan di ketel yang lebih besar, yang diletakkan lebih rendah, lalu di ketel yang lebih tinggi dan berukuran lebih kecil dimasukkan air, lalu beberapa sendok daun teh untuk diseduh, lalu kemudian dihasilkan teh pekat. Ketika disajikan, air yang tersisa digunakan untuk meringkankan kadar teh sesuai selaera masing-masing, memberikan pilihan kepada peminum teh antara teh yang pekat (koyu/gelap) atau teh yang lebih ringan (açık/terang). Teh diminum dengan menggunakan gelas khas yang berukuran kecil untuk mempertahankan suhu panas, dan menunjukkan warna dari teh, dengan tambahan gula dari akar beet. Orang turki mengenalnya dengan Teh Rize. 2.1.2.12 Kebudayaan Teh di Rusia Di Rusia, kebiasaan minum teh adalah menyeduh teh secara terpisah di pot/poci teh lalu bisa diringankan dengan air mendidih secara terpisah. Perlengkapan tradisional untuk mendidihkan air bernama samovar (masih digunakan hingga saat ini, walaupun sudah memakai listrik), lalu podstakannik, atau pegangan cangkir teh, juga menjadi bagian dari tradisi minum teh di Rusia, yang untuk saat ini 28 biasanya disediakan di kereta api atau hotel-hotel eksklusif, karena gelas yang pecah lebih murah untuk diganti. Minum teh adalah acara untuk keluarga, biasanya disediakan setelah makan bersama dengan tambahan gula (satu s.d. tiga sendok teh gula per cangkir) dan lemon (tanpa gula), dengan pendamping selai, pastry dan makanan ringan lainnya. 2.1.2.13 Kebudayaan Teh di Republik Ceko Secara spesifik perkembangan budaya minum teh di Ceko bersamaan dengan perubahan gaya pada ruang teh. Ruang teh di Ceko berbeda dengan yang ada di Inggris walaupun mempunyai istilah yang sama. Teh biasanya disajikan bersamaan dengan rasa hormat kepada negara mereka, dan biasanya istana menyediakan 80 jenis teh dari negara-negara penghasil teh. Berbeda ruang teh, maka berbeda pula cara pengolahan teh dan penyeduhan sampai ke penyajiannya. 2.1.2.14 Kebudyaan Teh di Slovakia Walaupun tidak sepopuler di Ceko, namun ruang teh terus bermunculan di setiap kota kelas menengah. Ruang-ruang teh ini diminati karena menawarkan suasana yang tenang dengan musik yang indah. Dan yang harus digarisbawahi, ruang teh tersebut bebas asap rokok, tidak seperti pub atau kafe. 29 2.1.2.15 Kebudayaan Teh di Portugal Kebudayaan teh berlokasi di Azores, kepulauan yang terletak ke arah barat 800 km dari pulau utama Portugal. Sebenarnya Portugal berperan penting sebagai penyebar kebudayaan minum teh di Eropa, begitu juga sebagai penghasil teh pertama di Eropa. Pada tahun 1750, lahan dari Capelas sampai dengan Porto Formoso di pulau São Miguel digunakan untuk menguji perkebunan hanya menghasilkan 10 kg teh hitam dan 8 kg teh hijau. Seabad selanjutnya, dengan pengenalan cara kerja dari Macau pada tahun 1883, produksi teh berkembang signifikan, begitu juga dengan kebuadayaannya. Para pekerja untuk jenis Jasmin grandiflorum e Malva vacciones diperkenalkan untuk memberi aroma pada teh, yang saat ini teh tersebut diproduksi dengan nama “Gorreana,” walaupun pekerja adalah kelaurga-keluarga yang independen. Herbisida dan Pestisida tidak diperkenankan dalam perkebunan teh, sehingga sampai saat ini teh dari Portugal dikenal sebagai teh yang diproduksi paling alami. Selama 250 tahun perkebunan teh di Portugal tidak mengalami perubahan cara apapun. 2.1.2.16 Kebudayaan Teh di Negara-negara Persekutuan Afternoon Tea dan krim teh yang bervariasi (disebut dengan Devonshire Tea di Australia) adalah bahan dasar dari “perayaan teh” di negara persekutuan Inggris, tersedia di rumah-rumah maupun ruang teh baik di UK, Australia, India, Afrika, dan Selandia Baru, walaupun pada 30 saat ini tempat-tempat tersebut sudah kuno dan tidak lagi digunakan sehari-hari. Teh atau Tea juga bisa disebut untuk makan, dilihat dari waktunya. Maka istilah ini sering menjadi salah paham jika ada ajakan untuk minum teh. Istilah slang cuppa di masyarakat Australia dan Selandia Baru dapat menghilangkan kesalahpahaman yang selama ini terjadi di Inggris. Berdasar atas ras yang beragam di Australia sejak 1950 beragam pula upacara minum tehnya. Pada dasarnya budaya minum teh di Australia tidak memerlukan upacara tertentu, kebanyakan dari mereka meminumnya di teras rumah, atau meminumnya ketika mengelilingi api unggun bersama dengan teman. Alat untuk meminumnya pun beragam, seperti cangkir teh cina yang terbuat dari tulang sampai kepada teh dari kaleng berdiameter 700 mm (23 ons) yang biasa digunakan untuk tentara. 2.1.2.17 Kebudayaan Teh di Amerika Serikat Pada masa koloni, teh dan pajak teh merupakan inti perdebatan antara koloni Amerika dengan Inggris. Akhirnya terjadi peristiwa Boston Tea Party, dimana koloni yang murka menghancurkan kargo berisi teh dari tiga kapal Inggris dengan membuangnya ke pelabuhan Boston. Pemboikotan teh oleh koloni ini mengakibatkan berkurangnya pengkonsumsi teh, sebagai gantinya kopi atau teh herbal. Hingga saat ini kopi lebih populer dibandingkan teh, namun masyarakat AS mengkonsumsi 7,8 galon teh pada tahun 2000. 31 Di Amerika Serikat, teh biasanya disediakan sebagai alternatif dari kopi, ketika disajikan panas, dan alternatif dari minuman soda, jika disajikan dingin. Teh juga diminum sebagai minuman biasa. Teh yang diminum pada sore hari tidak biasa dilakukan oleh masyrakat Amerika Serikat, kecuali pada saat ada pesta teh atau afternoon tea di hotel dan restoran ternama, yang mungkin juga menyediakan krim teh. Sebelum Perang Dunia II pilihan teh di Amerika Serikat adalah 40% dan 40% antara teh hijau dan teh hitam, dan sisa 20% adalah teh oolong. Ketika perang memutuskan jalur impor teh dari Jepang dan Cina, Amerika Serikat mengimpor teh dari India, yang banyak memproduksi teh hitam. Setelah perang, 99% teh yang diimpor Amerika Serikat merupakan teh hitam. Teh hijau, teh oolong, dan teh putih akhir-akhir ini mulai menjadi populer. Untuk yang mempunyai masalah efek fisiologis dari kafein, Amerika Serikat menyediakan teh dekaf, dan sekitar 80% teh di Amerika Serikat disajikan dingin. 2.1.2.18 Kebudayaan Teh di Jepang Peran tradisional teh hijau di masyarakat Jepang adalah sebagai minuman untuk tamu istimewa dan acara-acara spesial. Teh hijau juga disajikan untuk menemani bersantai di sore hari. Orangorang di Jepang juga mempunyai kebiasaan untuk membelikan oleholeh berupa makanan ringan kepada teman dan keluarga mereka setelah melakukan perjalanan bisnis atau setelah berwisata, lalu makanan 32 ringan tersebut akan dimakan bersama teh hijau. Jika ada pertemuan bisnis, segelas teh hijau pun disajikan semasa pertemuan. Di restoran, segelas teh hijau juga diberikan gratis bersama dengan pesanan makanan, dan boleh diisi ulang sesuka pelanggan. Hal terbaik dari restoran tradisional Jepang adalah mereka memilih dun teh hijau terbaik sebagaimana mereka memilih bahan makanan terbaik. Ketika pelanggan tiba, mereka akan menyeduh satu pot/poci teh hijau. Satu termos penuh berisi teh hijau juga merupakan kebiasaan yang dibawa oleh keluarga selama melakukan piknik, begitu juga dengan study tour di sekolah-sekolah sebagai pasangan dari kotak bento mereka. Di setiap keluarga di Jepang biasanya memakai gelas khusus untuk menikmati minuman tradisional mereka. Asosiasi yang kuat antara orang Jepang dengan teh hijau membuat minuman ini sangat populer untuk diminum bersama dengan makanan tradisional mereka, seperti sushi, sashmi, dan tempura. Banyak orang Jepang yang masih mempelajari seni yang telah ada selama berabad-abad di negara mereka, yaitu upacara minum teh yang kuno. Saat ini pun mereka masih menikmati proses teknologi seni dari upacara teh yang mewarnai baik dari segi rasa maupun manfaat dari teh hijau.. Teknik ini tetap dipelajari utuk menjaga kebudayaan tradisional mereka. Sedangkan teh hitam di Jepang biasanya diminum bersama dengan susu atau lemon, dan biasanya disediakan di restoran ala barat. Vending machine yang terkenal banyak di Jepang juga menyediakan 33 baik teh yang panas maupun yang dingin. Teh oolong juga disukai oleh masyarakat Jepang. Daerah penghasil utama teh di Jepang adalah Perfektur Shizuoka dan Kota Uji di Perfektur Kyoto. Minuman lainnya yang mengandang nama cha (teh dalam bahasa Jepang) adalah Teh Barley atau Mugi-cha yang biasanya diminum dingin selama musim panas, dan Teh Buckwheat atau Sobacha, dan Teh Hydrangea atau Ama-cha. 2.1.2.19 Kebudayaan Teh di Taiwan Taiwan adalah salah satu negara terbesar penghasil teh hijau dan teh oolong. Taiwan juga terkenal dengan Bubble Tea-nya dan upacara teh Wu-Wo. c. Bubble Tea Atau disebut juga teh susu mutiara (zhēnzhū nǎichá), atau teh susu boba (bōbà nǎichá) adalah minuman teh dengan campuran susu dan ditambah bola-bola tapioka. Minuman yang berasal dari Taiwan ini sangat populer di Asia, termasuk negara mereka sendiri, Taiwan, RRC, Hongkong, Korea Selatan, Filipina, dan Singapura. Bahkan merambah ke luar Asia seperti Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat. Minuman ini dikenal juga dengan nama black pearl tea atau teh tapioka. 34 d. Upacara Teh Wu-Wo Upacara ini adalah bagian dari budaya tradisional Taiwan, dimana tradisi ini menekankan bahwa setiap individual menyediakan teh untuk orang lain sebagai tanda hormat tanpa memandang status sosial, kekayaan, dan hirarki mereka. 2.1.2.20 Thailand Teh Thailand, atau dikenal juga sebagai Teh Merah Thailand, atau cha-yen adalah minuman yang terbuat dari campuran teh merah yang pekat, biasanya ditambahkan pewarna makanan, dan kadang kala ditambahkan bumbu lainnya. Teh ini dimaniskan dengan tambahan gula dan susu kental. Biasanya disajikan dingin. Susu biasa atau susu evaporasi biasanya ditambahkan terakhir sebelum disajikan, dan tidak pernah diaduk, agar menambah rasa dan penampilan yang creamy. Biasanya teh macam ini disajikan di gelas tradisional yang tinggi, dan jika dipesan untuk dibawa, minuman ini dituangkan di plastik transparan, atau dibuat seperti frappé, seperti halnya gelas ala barat. Minuman ini juga populer di banyak negara Asia, dan Amerika di restoran yang menjual makanan Thailand atau Vietnam. Teh Thailand ini juga populer dengan tambahan mutiara atau black pearl. 35 2.1.2.21 Kebudayaan Teh di Vietnam Teh diketahui dihasilkan banyak di bagian utara negara Vietnam, membuatnya menjadi salah satu negara pengekspor teh terbesar di dunia. Teh yang dihasilkan biasanya hijau dan sangat pekat. Orang Vietnam menyebut teh dengan tra (dibaca cha/ja) atau che. 2.1.2.22 Kebudayaan Teh di Tibet Di Tibet, mentega, susu, dan garam adalah tambahan yang digunakan untuk meminum teh mereka. Nama minuman tersebut adalah Po cha (bod ja, dimana bod berarti orang tibet, dan ja berarti teh). Campuran unik ini kadang disebut juga dengan cha su mar, terutama di Kham, Tibet bagian timur. Secara tradisional, minuman ini dibuat dengan teh kotakan atau tea brick lokal dan menggunakan susu dri (dri adalah sebuatan hewan betina, untuk jantannya biasa disebut yak), lalu diaduk di tempat pembuat mentega utuk beberapa menit. Dengan menggunakan teh hitam, susu, dan mentega biasa, lalu mencampurnya dengan shaker atau alat lain bisa juga dilakukan, namun rasa unik dari susu yak agak susah untuk digantikan. 2.1.2.23 Kebudayaan Teh di Mesir Teh merupakan minuman nasional orang Mesir, bahkan kopi tidak bisa menggantikan kedudukan teh. Teh dikemas dan dijual di Mesir didapatkan secara eksklusif dari Kenya dan Sri lanka. Pemerintahan Mesir menganggap teh merupakan hasil perkebunan yang 36 strategis dan menjalankan perkebunan teh di Kenya. Sementara itu teh hijau tidak terlalu populer di Mesir. Terdapat dua variasi teh di Mesir: Koshary dan Saiidi. Koshary populer di Mesir Utara, dan biasanya disajikan dengan menggunakan metode tradisional menyeduh teh hitam di air mendidih dan membiarkannya sampai beberapa menit. Teh ini biasa diberi tambahan gula aren dan daun mint segar. Tambahan susu juga umum dilakukan masyarakat Mesir. Teh Koshary biasanya bersifat cukup ringan dengan kurang dari setengah sendok teh untuk tiap cangkir. Teh Saiidi lebih populer di Mesir bagian selatan. Biasanya daun teh hitam dimasak dengan air selama kurang lebih lima menit dengan menggunakan api yang besar. Teh Saiidi biasa diminum dengan sifat yang cukup pekat dengan dua sendok teh untuk tiap cangkirnya. Biasanya diberi tambahan banyak gula aren karena rasanya yang sangat pahit. Teh Saiidi biasanya berwarna hitam, bahkan dalam bentuk cairan. Teh merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan etiket lokal di Mesir. Kebanyakan dari orang Mesir tidak bisa memulai kesehariannya tanpa meminum teh, dan meminum teh setelah makan siang adalah suatu keharusan. Mengunjungi seseorang di setiap kedudukan ekonomi sosial, teh adalah suatu keharusan. Nama panggilan teh di Mesir adalah “tugas”, sebagaimana menyediakan teh kepada tamu adalah suatu tugas. 37 2.1.2.24 Sahel Di bagian perbatasan Sahara ini, teh hijau dalam bentuk bubuk disajikan dengan sedikit air dan banyak gula. Dengan menuangkannya berkali-kali ke gelas teh, busa akan muncul di permukaan teh. Teh Sahel adalah kegiatan sosial dan tiga rasa, pertama pahit, lalu yang kedua dan terakhir lama-lama menjadi manis dan diminum beberapa jam kemudian. 2.1.3 Tea Addict 2.1.3.1 Profil Tea Addict merupakan surga bagi pecinta teh. Karena di tempat ini pelanggan bisa menemukan 120 jenis teh. Tea Addict terletak di Jalan Gunawarman dan di Jalan Kemang Raya. Tea Addict merupakan tempat untuk hang out yang menyajikan makanan dan minuman dengan bahan dasar teh. Tempat ini memiliki konsep ruang 38 lounge dengan interior yang modern namun homy. Pendiri Tea Addict adalah Bapak Susanto Hadi. 2.1.3.2 Sejarah Di kala menjamurnya tren coffee shop di setiap sudut kota Jakarta, sebagai pecinta minuman teh, Bapak Hadi Susanto mendirikan tempat yang bisa menjadi tempat alternatif lain untuk beristirahat, hang out, atau mengadakan pertemuan bisnis, yaitu suatu tea shop. Di samping bisa bersantai, minuman yang didapatkan juga berkhasiat bagi kesehatan. 2.1.3.3 Tujuan dan Fungsi Tujuan dan fungsi dari Tea Addict ini adalah sebagai suatu tempat untuk bersantai khususnya untuk para pecinta teh dan pada umumnya untuk pelanggan lain yang mungkin bosan dengan kopi, atau untuk orang-orang yang ingin mengambil khasiat dari teh itu sendiri, karena teh mengandung berbagai macam vitamin dan juga antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh, terutama untuk orang-orang yang tinggal di kota, yang notabene penuh dengan polusi. 2.1.3.4 Visi dan Misi Tea Addict adalah sebuah gaya hidup baru di tengah menjamurnya coffee shop. Tentunya gaya hidup yang lebih sehat. Tea Addict juga mempunyai misi untuk memperkenalkan teh yang sebenarbenarnya kepada masyarakat Indonesia, karena masyarakat Indonesia cenderung memandang minuman teh sebagai minuman yang biasa saja. 39 Padahal dari segi penampilan teh tidak kalah dari kopi, dan bahkan dari segi kesehatan teh jauh lebih baik dari kopi. Selain memperkenalkan khasiat teh, Tea Addict juga memperkenalkan kepada masyarakat bahwa teh bisa diolah menjadi minuman dengan rasa yang lebih variatif dengan campuran bahan lain, atau dengan cara pengolahan yang lain dari biasanya. 2.1.3.5 Produk dan atau Jasa atau Service yang Ditawarkan Tea Addict menawarkan lebih dari 120 jenis teh yang bervariatif dan dengan khasiat yang berbeda juga. Tea Addict memiliki atmosfer yang nyaman sehingga pelanggan akan merasakan seperti bertamu ke rumah teman atau keluarga. Selain itu tempat ini juga memliki fasilitas lain seperti tea bar, sebuah bar tanpa minuman beralkohol, dan terdapat juga perpustakan mini dimana pelanggan bisa bersantai minum teh sambil membaca buku-buku yang tersedia. Selain minuman, tempat ini juga menyediakan makanan yang bervariatif, mulai dari makanan ringan, makanan utama dan makanan penutup. Untuk hari-hari tertentu bagi pelanggan yang ingin tahu peruntungan karir atau cinta bisa berkonsultasi dengan ahli Tarrot Reading. Dan pada akhir minggu pelanggan juga bisa menikmati live music piano. Selain itu tempat ini juga menyediakan fasilitas bagi pelanggan yang ingin merayakan ulang tahun, arisan atau bahkan seminar. 40 Tea Addict juga menjual produk tehnya dalam kemasan kaleng dengan berbagai macam aroma teh yang berbeda-beda. Pelanggan bisa membelinya dengan harga dari Rp 75.000,- s.d. Rp 150.000,-. 2.1.3.6 Target Pengunjung Target market Tea Addict adalah dari kalangan menengah ke atas. Terutama para eksekutif muda, yang notabene kehidupannya serba cepat, sehingga mereka akan memilih tempat ini untuk sekedar bersantai sampai akhirnya memulai aktifitas mereka kembali. 2.1.3.7 Bagaimana Ingin Dilihat di Mata Pengunjung Tea Addict ingin selalu dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung dengan baik, sehingga ketika pengunjung datang ke Tea Addict, pengunjung tersebut merasa tenang dengan interior yang homy dan cozy dan juga mendapat khasiat dari teh yang mereka minum. Tea Addict juga ingin dilihat sebagai tempat yang menghargai minuman teh sebagai minuman yang berkelas dan berkhasiat tinggi. 2.1.3.8 Keuntungan Kompetisi dan Alasan Pengunjung Mengunjungi Tea Addict Keuntungan dari kompetisi adalah membuat Tea Addict selalu berubah. Misalnya dari menu makanan dan sebagainya, agar pelanggan tetap datang ke tempat tersebut. 41 Alasan dari pengunjung datang ke Tea Addict adalah karena lokasinya yang strategis, tempatnya yang nyaman, minumannya yang lebih variatif dan juga sehat, dan harga yang terjangkau. 2.1.3.9 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran Tea Addict merupakan kerja tim yang secara agresif mencoba mempromosikan minuman teh baik dari media cetak maupun media elektronik. Dari media cetak biasanya Tea Addict tampil dalam bentuk satu artikel yang membahas dari minumannya, makanannya, interior tempat dan atmosfer yang diciptakannya, harganya, lokasinya, dan lain sebagainya. Untuk elektronik, Tea Addict mempunyai websitenya sendiri. Selain itu Tea Addict juga mengandalkan simbiosis mutualisme dari pengunjung yang pernah datang ke Tea Addict, baik dari mulut ke mulut maupun dari blog pribadi mereka. 2.1.3.10 Tea Addict dalam 5-10 Tahun Mendatang Untuk ke depannya, Tea Addict ingin semakin memberikan kualitas terbaik lagi sehingga dapat semakin memuaskan pengunjungnya. Dan tetap mengangkat bahwa minuman teh adalah minuman yang berkelas sekaligus berkhasiat dan patut dijadikan gaya hidup. 2.1.3.11 Nilai Lebih Nilai lebih Tea Addict adalah produk dan jasa yang ditawarkan jauh lebih menyehatkan daripada tren coffee shop. 42 2.1.3.12 Keyword Set up your mood with a cup of tea. 2.1.4 Kopi (Kompetitor) Pada dasarnya Tea Addict tidak menganggap kafe atau lounge yang menjual produk teh dan menjual jasa yang sama sebagai suatu saingan. Tea Addict melihatnya sebagai suatu pengembangan gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat. Namun yang dianggap sebgai kompetitor adalah kafe atau warung yang menjual minuman kopi. Warung kopi, atau kafe telah menjadi bagian dari gaya hidup di Jakarta. Sama seperti teh, minuman kopi sudah mempuyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Dibandingkan dengan teh, kopi lebih populer, bahkan sebelum Starbucks dan Coffe Bean bermunculan di setiap penjuru kota Jakarta. Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Fakta dari FAO menunjukkan bahwa pada tahun 2010 produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun. Kopi merupakan sumber utama kafein. 2.1.4.1 Sejarah Kopi Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad 9, berawal dari dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir 43 dan Yaman. Pada abad 15 kpi mulai menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika Utara. Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Bahkan pada tahun 1511 sempat dilarang para imam yang konservatif di Mekah akibat efek rangsangan yang dihasilkan kopi. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup. Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. 44 2.1.4.2 Jenis Biji Kopi i. Arabika Arabika adalah kopi tradisional, dan dianggap paling enak rasanya. Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua adalah bernama Mocha dan Jawa. Kopi arabika, yang bernama ilmiah Coffea arabica tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 m dpl, suhu 16-20 ° C, beriklim kering 3 bulan/tahun secara berturut-turut. Kopi arabika peka terhadap penyakit HV, terutama bila ditanam di daerah kurang dari 500 dpl. ii. Robusta Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh. Biasanya dianggap sebagai pengganti Arabika karena lebih murah. Robusta biasanya tidak dinikmati tanpa campuran apa-apa dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta yang ber kwalitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso. Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi, yaitu Coffea canephora. Tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika. 45 iii. Luwak Sebanarnya Kopi Luwak merupakan salah satu dari jenis dari Kopi Robusta. Kopi ini sangat mahal harganya dan dapat ditermukan di Indonesia. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses pencernaanya memberikan rasa yang unik. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga US $100 per 450 gram. Walaupun begitu, kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang. Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi. 46 Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos. "Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe Kopi Luwak. Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya kotoran Luwak. iv. Campuran Biji kopi biasanya dicampur untuk keseimbangan rasa dan kompleksitas aromanya. Salah satu campuran tradisional yang tertua adalah Mocha-Java, terdiri dari biji kopi yang sama namanya. Rasa coklat yang khas sangatlah cocok dengan Cafe mocha, yang merupakan minuman kopi yang dicampur dengan coklat. Saat ini campuran Mocha-Java biasa dicampur dengan varietas lainnya untuk menciptakan ciri khas yang unik. Banyak perusahaan kopi yang memiliki campurannya tersendiri. Beberapa biji kopi sangatlah terkenal dan oleh sebab itu memiliki harga yang lebih mahal dari biji kopi lainnya. Jamaican Blue Mountain dan Hawaiian Kona mungkin adalah contoh yang 47 baik. Biji kopi ini sering dicampur dengan biji kopi lainnya yang tidak seberapa mahal dan dengan itu nama campuran ini disebut blend (seperti Blue Mountain Blend atau Kona Blend), walau hanya sedikit biji kopi dari jenis itu yang digunakan. 2.1.5 Tipe Restoran Restoran bisa diklasifikasi berdasarkan: 1. Dimana tempat duduk disediakan 2. Bagaimana pelanggan dilayani pegawai restoran 3. kualitas dari pelayanan restoran 4. Atmosfernya (formal atau santai) 5. Harga yang ditawarkan Restoran adalah tempat yang menyediakan meja dan kursi untuk duduk dan memakan makanannya, biasanya dilayani oleh pelayan yang menunggu. Seiring perkembangan zaman, dan dengan adanya restoran fast food, restoran take-out, retronim dari restoran yang standar berubah menjadi sit-down restaurant (restoran duduk), dan restoran yang seperti ini biasanya mengacu kepada restoran keluarga atau restoran formal. Tetapi di Inggris, istilah restoran hanya mengaju kepada sit-down restaurant. Restoran fast food, atau take-out tidak dikategorikan sebagai restoran. Berikut ini adalah berbagai tipe restoran • Fast Food Restaurant (Restran Cepat/Siap Saji) Fast food restaurant dan take-outs adalah restoran yang mengutamakan makanan tersedia secara cepat, dan disediakan langsung 48 dari kemasannya, tidak dengan piring. Dan makanannya biasanya sudah diolah menjadi lebih mudah dimakan (tanpa tulang, sudah terpotongpotong, dll) Ada dua tipe fast food restaurant: a. Pelanggan memesan, mengambil makanan dan membayar di kasir, lalu pergi ke meja makan dan menikmati makanan. b. Pelanggan memesan makanan di kasir, lalu pergi ke meja makan. Setelah itu makanan akan dibawakan oleh pelayan ke meja pelanggan. Pembayaran makanan bisa dilakukan ketika memesan makanan di kasir, atau sesudah makan. • Family Style Retaurant (Restoran Keluarga) Kadang disebut sebagai table d'hôte (host's table) di Perancis, adalah restoran yang sudah mempunyai menu dan harga yang pasti, dan biasanya terdapat meja makan yang bisa dipakai untuk banyak orang. Pelanggan tidak memesan makanan karena biasanya makanan yang sudah pasti akan disediakan, dan biasanya disediakan untuk orang banyak, seperti makanan untuk keluarga. • Casual Dining Restoran ini adalah restoran yang menyediakan makanan untuk diambil sendiri dengan harga yang sudah pasti, dan mempunyai suasana yang santai. Selain buffet (prasmanan) tipe restoran seperti ini juga melayani peanggan di meja (table service). Biasanya tipe restoran ini 49 mempunyai segmen antara restoran cepat saji dan restoran formal (fine dining). • Fine Dining Fine dining adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan restoran yang ingin menciptakan pengalaman menikmati makanan dengan suasana yang formal. Suasana ini bisa diciptakan dari lokasi serta pemandangan. Interiornya sengaja dibuat dengan sentuhan elegan dan di desain sesuai dengan konsep restoran tersebut. Pelayanannya pun dijamin sempurna, karena menampilkan koki dan staff pelayanan dari sekolah kuliner terbaik. Oleh karena itu restoran seperti ini pasti mempunyai standar harga yang mahal, berbeda dengan restoran biasa. • Fast Casual Dining Merupakan perpaduan antara restoran fast food dengan casual dining. Restoran ini tidak melayani service di meja secara menyeluruh, namun kualitas atmosfer dan makanannya lebih baik. Musik dan dekorasi yang nontradisional (pertama kali dilakukan oleh Starbucks) adalah hal yang palin utama dari tipe restoran ini. Biasanya pelanggan akan menikkmati makanannya di restoran, berbeda dengan restoran fast food yang biasanya di makan di luar restoran. Makanannya juga dimasak dengan cara yang lebih kompleks setelah pelanggan memesan makanannya. Kualitas bahan masakannya 50 lebih baik dibandingkan restoran cepat saji yang biasanya dimasak instan dengan cara yang lebih simpel. • Brasserie, Bistro, Pub, Bar, Lounge i. Di Perancis brasserie adalah perpaduan antara kafe dan restoran. Brasserie masih menyediakan makanan, mungkin jenis makanannya tidak sebanyak di restoran. ii. Bistro adalah kafe yang menyediakan makanan yang lebih simpel/ringan dengan nuansa yang lebih sederhana. Di Paris, bistro banyak dikunjungi turis. iii. Pub atau Public House, adalah istilah di Inggris untuk tempat yang menyediakan bir, minuman alkohol lainnya dan makanan ringan. Secara tradisional, pub khusus menyediakan minuman, namun pub di masa kini juga menyediakan makanan. Gastropub (pub dengan makanan berkualitas baik) merupakan kelanjutan dari perkembangan pub masa kini. Pub seringkali dibandingkan dengan bar. Tidak ada perbedaan antara keduanya, hanya saja di negara-negara yang menggunakan bahasa british english istilah pub lebih umum digunakan. iv. Sama seperti pub, bar adalah suatu tempat yang menyediakan minuman beralkohol. Istilah “bar” berawal dari suatu counter atau meja pajangan khusus untuk minuman. Gantry adalah tempat atau suatu rak dimana gelas dan botol minuman disimpan di belakang meja. Biasanya makanan yang dipesan, walaupun tidak disiapkan di meja bar, tetap 51 akan dimakan di meja bar. Di perhotelan, bar biasa dikenal sebagai long bar atau hotel lounge. v. Di Inggris, lounge dikenal juga sebagai ruang duduk, atau lounge room atau lounge, adalah ruangan untunk menyambut, menerima dan menghibur tamu, bisa juga digunakan sebagai ruang untuk membaca, menonton televisi, atau aktivitas lainnya. vi. Di rumah-rumah dan apartemen modern tidak lagi menggunakan living room sebagai parlour, seperti pada abad 19. Parlour adalah ruangan dimana seseorang yang meninggal ditempatkan sebelum dikuburkan. vii. Pada abad ke 20, arsitek mulai mengesampingkan fungsi parlour room menjadi sebenar-benarnya living room. Biasanya living room akan diberi perabotan seperti sofa, kursi, dan meja yang sesuai, mungkin televisi atau seperangkat alat stereo, rak buku, dan perabotan lainnya. Living room tradisional di Inggris terdapat perapian. viii. Di beberapa rumah living room digunakan sebagai ruangan yang lebih formal, dan dipisahkan dari ruang keluarga, yang digunakan untuk aktivitas yang lebih santai. ix. Istilah front room atau ruang depan juga mempunyai arti yang sama dengan living room (ruang tamu), karena banyak rumah meletakkan living room dekat dengan pintu depan. • Dining Car Dining Car adalah istilah dari Inggris untuk mendeskripsikan kereta api yang menyesiakan pelayanan penuh seperti restoran. Saat ini 52 tidak lagi banyak restoran semacam ini, walaupun biasanya masih ada di kereta api jarak menengah sampai jauh 2.2 Analisa Kasus 2.2.1 Strength a. Kekuatan dari kasus ini adalah bahwa walaupun teh masih kalah populer dari kopi, namun tren yang ada sekarang sedang mengarah kepada healthy life style, seperti semakin banyak dijualnya makanan dan minuman dari bahan organik, atau berdirinya restoran yang khusus menyajikan makanan organik. b. Teh itu sendiri banyak mengandung zat-zat yang menyegarkan, menyehatkan, dan telah dibuktikan dapat menghambat, bahkan menyembuhkan beberapa penyakit vital, seperti penyakit kanker dan penyakit jantung. c. Tea Addict dinaungi perusahaan yang memiliki kebun tehnya sendiri. d. Tea Addict menjual berbagai macam jenis teh yang dapat dibeli dalam bentuk teh curah. 2.2.2 Weakness a. Promosinya tidak meluas b. Baru memiliki satu cabang 2.2.3 Opportunities a. Indonesia merupakan potensi pasar teh yang baik b. Sebuah alternatif baru bagi yang sudah bosan dengan kopi c. Teh sudah membudaya di masyarakat Indonesia 53 d. Tea Addict membawa lifestyle baru, yaitu gaya hidup sehat, dan tempat untuk mencari ketenangan di tengah-tengah kehidupan kota yang sesak dengan jadwal kerja dan supersibuk. 2.2.4 Threat a. Perilaku sebagian masyarakat konsumen teh Indonesia umumnya juga masih cenderung memilih produk impor, seperti Coffee Bean & Tea Leaves, Starbucks, dan lainnya. b. Dalam kurun waktu empat tahun ini, industri teh sedang mengalami kelesuan karena harga pasar yang rendah. c. Penikmat teh di Indonesia masih terbilang rendah walaupun minuman ini sudah membudaya di masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat. d. Teh masih kalah populer dibandingkan kopi. e. Apresiasi konsumen Indonesia terhadap teh sebagai minuman masih rendah f. Terbatasnya informasi masyarakat di tanah air tentang keragaman jenis, kualitas serta manfaat teh bagi kesehatan. g. Para pengolah teh kurang peduli terhadap kualitas dan teknik penyajian untuk mengisi pasar dalam negeri. h. Karena baru mempunyai dua gerai, jadi masih belum banyak yang mengenal Tea Addict