Foto: smno.kampus.ub.janu2013 MK. DASAR ILMU TANAH. Smno.jursntnh.fpub.febr2014 HORISON GENETIK Horizon tanah adalah lapisan umumnya sejajar dengan permukaan tanah, karakteristik fisik yang berbeda dari lapisan di atas dan di bawahnya. Setiap jenis tanah biasanya memiliki tiga atau empat horison. Horizons didefinisikan dalam banyak kasus oleh ciri-ciri fisik yang jelas, warna dan teksturnya. Ini dapat dijelaskan baik secara absolut (distribusi ukuran partikel untuk tekstur) dan secara relatif terhadap materi sekitarnya, yaitu 'kasar' atau ‘lebih berpasir' daripada horison di atas dan di bawahnya. Diferensiasi regolith menjadi horison yang berbeda-beda sebagian besar merupakan hasil dari pengaruh udara, air, radiasi matahari, dan bahan tanaman, pada bidang singgung tanah-atmosfer. Pelapukan material regolith terjadi pertama kali di permukaan tanah dan bekerja ke arah bawah, lapisan paling atas telah diubah paling banyak, sedangkan lapisan paling alam biasnaya paling mirip dengan regolith asli (yaitu bahan induk tanah). DIUNDUH DARI: http://en.wikipedia.org/wiki/Soil_horizon HORISON GENETIK Penampang Vertikal tanah yang mengekspos satu set horison, dari permukaan tanah hingga ke bahan induk tanah, disebut profil tanah. Kebanyakan tanah, terutama di daerah beriklim sedang, sesuai dengan pola umum yang sama dari horison, sering kali digambarkan sebagai tanah 'ideal' dalam diagram. Setiap horizon utama dilambangkan dengan huruf kapital, yang kemudian dapat diikuti oleh beberapa pengubah alphanumerical tentang fitur yang menonjol tertentu. Urutan O-A-B-C-R biasa digunakan secara universal, beberapa variasi ada di antara sistem klasifikasi di berbagai belahan dunia. Selain itu, definisi yang tepat dari setiap horizon utama mungkin agak berbeda. DIUNDUH DARI: : http://en.wikipedia.org/wiki/Soil_horizon HORISON UTAMA Enam horizons TANAH umumnya ditetapkan dengan menggunakan huruf kapital O, A, E, B, C, dan R. Horizons ini terdaftar oleh posisinya dari atas ke bawah dalam profil tanah. Tidak semua lapisan ini hadir di setiap lokasi; misalnya, horizons P terbentuk di daerah-daerah yang telah terendam air untuk jangka waktu yang lama. Ketika memeriksa tanah di lapangan, perhatian harus diberikan kepada geomorfologi lokal dan sejarah penggunaan lahan untuk memastikan bahwa nama-nama yang tepat diterapkan pada horizons yang diamati. DIUNDUH DARI: : http://en.wikipedia.org/wiki/Soil_horizon HORISON PENCIRI (DIAGNOSTIK) Horizonss PENCIRI (diagnostik) di permukaan tanah disebut EPIPEDON (dari epi Yunani ', "atas", dan pedon, "tanah"). \ Ada atau tidak adanya HORISON PENCIRI di permukaan tanah ini sangat membantu para ilmuwan tanah menentukan klasifikasi tanah. Epipedon termasuk bagian atas tanah yang berwarna gelap oleh bahan organik dan / atau horison eluvial. Hal ini juga dapat mencakup horison B jika horison eluvial cukup berwarna gelap oleh bahan organik tanah. Semua jenis tanah biasanya memiliki salah satu dari epipedon. Delapan epipedons telah ditetapkan, tetapi hanya lima epipedon yang terjadi secara alami di daerah yang luas. Lima epipedons yang terjadi secara alamiah ini disebut epipedon mollik, epipedon umbrik, epipedon okhrik, epipedon melanik, dan epipedon histik. DIUNDUH DARI: : http://en.wikipedia.org/wiki/Soil_horizon HORISON PENCIRI BAWAH PERMUKAAN Banyak HORISON diagnostik bawah permukaan digunakan untuk mengkarakterisasi tanah yang berbeda dalam Taksonomi Tanah . Setiap horizon diagnostik menyediakan karakteristik yang membantu menempatkan tanah dalam kelas yang tepat. Tanah A mungkin tidak memiliki horison diagnostik bawah permukaan . Ada sekitar 20 horison diagnostik bawah-permukaan , yang meliputi horison argilik , horison natric , horison kandic , horison oxic, horison spodic , dan horison albic . Horison argilik ( ditunjuk sebagai Bt ) ditandai dengan akumulasi liat silikat yang telah pindah ke bawah dari horison di atasnya atau telah terbentuk di tempat . Horison argilik sering mengandung liat dengan lapisan mengkilap disebut " argillans " atau " selaput liat " , dan disertai dengan kurang dari 15 % sodium-tukar pada kompleks koloid . HORISON natrik ( disimbolkan sebagai Btn ) memiliki akumulasi liat silikat dengan selaput liat , tetapi tanah liat yang disertai dengan lebih dari 15 % sodium-tukar pada kompleks koloid dan dengan unit struktur-tanahnya columnar atau prismatik . DIUNDUH DARI: : http://en.wikipedia.org/wiki/Soil_horizon HORISON GENETIK HORIZON: Lapisan tanah sejajar permukaan dengan karakteristik yang dihasilkan oleh proses genesis tanah (Berdasarkan justifikasi kualitatif) DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 Empat macam proses dalam genesis tanah: 1. 2. 3. 4. Additions. Material seperti dedaunan, debu yang ditiup angin, atau bahan kimia dari polusi udara, yang ditambahkan masuk ke tanah. Losses. Material hilang dari tanah sebagai akibat dari pencucian ke lapisan tanah yang lebih dalam atau erosi di permukaan tanah Translocations. Materials may be moved within the soil. This can occur with deeper leaching into the soil or upward movement caused by evaporating water. Transformations. Materials may be altered in the soil. Examples include organic matter decay, weathering of minerals to smaller particles, or chemical reactions. DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 TIGA MACAM UNIT (SEKALA) TANAH Pedon: Volume terkecil yang disebut “tanah” = “soil” Polypedon: Tubuh tanah ( dua atau lebih pedon) , tanah-tanahnya relatif seragam Soil Series: kelompok polipedon yang serupa DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 Horison tanah adalah lapisan tanah atau material tanah yang posisinya sejajar dnegan permukaan lahan. Suatu horison dapat dibedakan dengan lapisanlapisan genetik di sekitarnya dalam hal warna, struktur, tekstur, konsistensi, sifat kimia, sifat biologis, dan komposisi mineralogisnya. Adanya atau tidak adanya horison diagnostik tertentu akan menentupak posisi suatu tanah dalam sistem klasifikasi. LANSEKAP POLI PEDON atau Individual tanah PEDON Sumber: http://www.landfood.ubc.ca/soil200/cl assification/soil_horizon.htm DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 PROFIL TANAH: satu sisi dari pedon, menunjukkan semua horison, 2-D PROFIL TANAH = Penampang melintang vertikal dari suatu tanah. When exposed, various layers of soil should be apparent. Each layer of soil may be different from the rest in a physical or chemical way. The differences are developed from the interaction of such soil-forming factors as: 1. Bahan Induk Tanah 2. Topografi - Slope 3. Vegetasi alamiah 4. Waktu-lamanya Pelapukan 5. Iklim. Suatu profil tanah biasanya dideskripsikan hingga ke dalaman 3 - 5 feet. DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 HORISON UTAMA = MASTER HORIZONS O Horison “O”. Ini adalah lapisan organik yang terdiri atas sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mengalami pelapukan secara partial. Horison ini biasanya terdapat pada tanah-tanah yang belum terganggu, seperti tanah-tanah hutan. A Horison “A”. Ini sering disebut sebagai “topsoil” dan merupakan lapisan permukaan tempat akumulasi bahan organik. Dengan perjalanan waktu, horison ini dapat kehilangan liat, besi dan bahan-bahan lain karena pencucian, disebut Horison ELuviasi. Horison A menyediakan lingkungan tumbuh yang bagus bagi akar tanaman, mikroba dan organisme lainnya. E B C R “E” horizon. This is the zone of greatest eluviation. Because the clay, chemicals, and organic matter are very leached, the color of the E horizon is very light. It usually occurs in sandy forest soils with high amounts of rainfall. “B” horizon. This horizon is referred to as the subsoil. It is often called the “zone of accumulation” since chemicals leached from the A and E horizons accumulate here. This accumulation is called illuviation. The B horizon will have less organic matter and more clay than the A horizon. Together, the A, E, and B horizons are known as the solum. This is where most of the plant roots grow. “C” horizon. This horizon is referred to as the substratum. It lacks the properties of the A and B horizons since it is influenced less by the soil forming processes. It is usually the parent material of the soil. Horison “R”. Ini adalah batuan yang mendasari (di bagian bawah) profil tanah, misalnya batu kapur (limestone), sandstone, atau granit. Posisinya di bawah horison C. HORIZON O Bahan Organik = Organic material Oi dekomposisi sedikit (seresah = litter) Oe dekomposisi intermediate Oa dekomposisi lanjut Horison O. Horizon ini merupakan lapisan tanah paling atas berada di atas lapisan mineral, terdiri atas bahan organik (segar dan sudah mengalami dekomposisi partial). Warnanya gelap. Lapisan tanah paling atas dapat disebut sebagai horizon O, apabila : 1. Kandungan bahan organiknya ≥ 30 % , jika tanah bertekstur liat kandungan BOT lebih dari 50 %. 2. Kandungan bahan organiknya 20 %, jika teksturnya bukan berliat. Horison O1, disebut juga sebagai lapisan mulsa (much). Horizon organik yang bahan organiknya masih mempunyai ciri dan bentuk aslinya terlihat jelas dengan mata biasa dan masih serupa dengan bahan asalnya. Contoh : terdapat ranting pohon, daun, tulang, sisa-sisa tubuh hewan. Horion O2, ditandai oleh adanya bahan organik (tumbuhan dan hewan) yang sedang atau telah mengalami dekomposisi (pelapukan) sehingga tidak menampakkan ciri wujud aslinya. Horizon ini sering dikenal sebagai “humus” yang berwarna hitam. DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 HORIZON - A Horison mineral paling atas (< 12% BO. ; kalau berliat : <18% BO) Akumulasi bahan organik yang terdekomposisi dnegan baik Seringkali “bioturbated” OR Horison permukaan yg terganggu oleh pengolahan tanah (Ap) HORISON A Horison Mineral yang berkembang (terbentuk) pada permukaan atau di bawah horison O, semua atau sebagian besar struktur batuan induknya telah mengalami perubahan dan dicirikan oleh satu atau lebih sifat-sifat berikut ini: 1. Akumulasi bahan organik humik yang tercampur dengan fraksi mineral dan tidak menunjukkan ciri-ciri Horison E atau Horison B. 2. Ciri-ciri yang dihasilkan oleh proses-proses kultivasi, pasturing, atau gangguan lainnya 3. Morfologinya berbeda dengan Horison B atau Horison C. (SUMBER: http://www.fao.org/docrep/W8594E/w8594e0g.htm) DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 HORIZON - E Horison yang mengalami kehilangan: Liat silikat, oksida Fe & Al, humus oleh proses eluviation Pencucian karbonat dan gipsum Warnanya lebihb terang dibandingkan dnegan horison A Teksturnya lebih kasar dibandingkan dnegan horison B , karena kehilangan liat DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 Pencuciaqn = LEACHING : Kehilangan mineral terlarut (Ca, Mg, Na) dalam larutan ELUVIATION : Kehilangan (oleh air) material tersustensi (liat, humus, oksida) ”emigrating” ILLUVIATION : Akumulasi material tersuspensi (liat, humus, oksida) dan / atau material endapan dari larutan (Ca, Mg, Na) “immigrating” DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 HORIZON - B Horison akumulasi (illuviated ) liat silikat, oksida Fe & Al, karbonates, gipsum, humus Dapat dibedakan dari horison A : Warna lebih kuat, lebih merah atau lebih gelap Atau teksturnya berbeda HORISON B . Horison yang terbentuk di bawah hoeison A, E, O atau H, dan beberapa ciri pentingnya: 1. Konsentrasi bahan illuvial, bahan tunggal atau kombinasi dari liat silikat, besi, aluminium, humus, karbonat. Gipsum atau silika. 2. Bukti-bukti pengusiran karbonat 3. Konsentrasi residu sesquioksida 4. Selimut sesquioksida, sehingga warna horison ini mempunyai nilai “value” lebih rendah, chrome lebih tinggi, atau “ghue” lebih merah dibandingkan dnegan horison di atas dan di bawahnya , tanpa adanya iluviasi besi yang nyata. 5. Alterasi yang membentuk liat silikat atau membebaskan oksida atau keduanya , dan yang membentuk struktur granular, blocky, atau prismatik; atau 6. Brittleness. Horison B merupakan horison bawah permukaan. Horison B mencakup lapisan-lapisan konsentrasi bahan iluvial carbonates, gypsum, atau silica yang merupakan hasil dari proses pedogenesis dan lapisan-lapisan “brittle” yang menunjukkan bukti-bukti lain dari proses alterasi seperti struktur prismatik atau akumulasi bahan iluvial berupa liat. (Sumber: http://www.fao.org/docrep/W8594E/w8594e0g.htm) DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 HORIZON - C Horison Mineral (bukan batuan induk) terletak di bawah dan melandasi horison-horison A,E,B Tidak dipengaruhi oleh proses genesis tanah Dapat menjadi bahan induk tanah HORIZON - R Batuan yang padu – kompak – masih utuh HORISON C : Horizons or layers, excluding hard bedrock, that are little affected by pedogenetic processes and lack properties of H. O. A, E, or B horizons. Most are mineral layers, but some siliceous and calcareous layers such as shells, coral and diatomaceous earth, are included. The material of C layers may be either like or unlike that from which the solum presumably formed. A C horizon may have been modified even if there is no evidence of pedogenesis. Plant roots can penetrate C horizons, which provide an important growing medium. Included as C layers are sediments, saprolite, and unconsolidated bedrock and other geologic materials that commonly slake within 24 hours when air dry or drier chunks are placed in water and when moist can be dug with a spade. Some soils form in material that is already highly weathered, and such material that does not meet the requirements of A, E or B horizons is designated C. (SUMBER: http://www.fao.org/docrep/W8594E/w8594e0g.htm) DIUNDUH DARI: www.d.umn.edu/~pfarrell/Soils/powerpoints/profile.ppt ……. 10/2/2013 DESKRIPSI PROFIL TANAH ………. Selanjutnya ….….