kebutuhan fisik dan psikis

advertisement
Matakuliah
Tahun
Versi
: R0022/Pengantar Arsitektur
: Sept 2005
: 1/1
Pertemuan 04
Arsitektur sebagai Ilmu
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Membuktikan arsitektur sebagai suatu ilmu (C3)
TIK-4
2
Outline Materi
• Peran teknologi dan seni budaya dalam
arsitektur
3
1. Proses perancangan arsitektur adalah memakai
metode perancangan sebagai berikut:
Data
Data
Analisa
Sintesa
Program
Peranc
angan
Data
Data
Data
4
• Pertama kumpulkan penuh data-data mengenai
proyek dan tapak yang akan dirancang, lalu di
analisa dan ditarik kesimpulan dalam suatu
sintesa.
• Kemudian disusun program-program yang
dibutuhkan untuk perancangan.
• Dan sesudah itu baru proses perancangan
dimulai.
5
• Dalam membuat analisa dan sintesa maka
factor yang harus dipertimbangkan bukanlah
hanya teknologi tetapi juga seni dan budaya
agar perancangan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis.
6
2. Jelas bahwa proses perancangan arsitektur
bukanlah proses yang hanya berdasarkan intuisi
(perasaan) tetapi juga berdasarkan proses
ilmiah.
Memang arsitektur bukanlah suatu yang
matematis tetapi adalah suatu seni kreasi yang
memakai proses perancangan yang logis dan
tidak terlalu intuitip.
7
3. Memang dalam proses perancangan, seorang
arsitek dipengaruhi bukan hanya oleh
pengetahuan yang dimilikinya tetapi juga oleh
falsafah dan sikap hidup dia.
Misalnya falsafah hidup barat mengenai alam
adalah menguasai alam, sedangkan falsafah
hidup Timur lebih suka berkompromi dengan
alam.
8
Hal ini tercermin dalam perancangan, orang
timur dalam perancangan berusaha sedikit
mungkin merubah atau merusak alam
sedangkan bagi orang barat itu bukanlah
persoalan prinsip.
Perbedaan falsafah hidup dapat mempengaruhi
cara memutuskan persoalan perancangan.
9
4. “Bentuk” dalam arsitektur terjadi karena 3
faktor sebagai berikut:
– Fungsi
– Estetika
– Struktur
Besarnya pengaruh masing-masing factor
tidaklah sama dalam setiap perancangan,
tergantung jenis proyeknya.
10
Misalnya untuk bangunan utilitas seperti
sekolah, rumah sakit, stasiun, pabrik, gudang,
dll, maka “factor fungsi” memegang peranan
lebih dominan dari factor-faktor lainnya.
Jadi jelas bahwa pengaruh ketiga factor ini tidak
selalu sama besarnya, tergantung jenis proyek
11
Download