Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Masyarakat dan Pembagian Masyarakat Masyarakat yaitu sekelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Sedangkan menurut Selo Soemardjan adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Dari beberapa pakar ahli sosiologi diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekelompok orang atau manusia yang mempunyai sifat yang kompleks dan hubungannya diikat oleh kesatuan persamaan yang sangat erat Masyarakat dan Pembagian Masyarakat • Dilihat dari sisi materi atau pengetahuannya masyarakat dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu masyarakat tradisional (desa) dan masyarakat modern (kota). Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa itu masyarakat tradisional dan masyarakat modern Masyarakat tradisional/Pedesaan • Masyarakat tradisional yaitu masyarakat yang kehidupannya masih diikat oleh adat istiadat nenek luhurnya atau adat istiadat yang lama. Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang bisa kita juluki dengan nama masyarakat “paguyuban”. Masyarakat tradisional sangat erat atau rukun dalam proses berkomunikasi dalam lingkunganya, interaksi diantara mereka itu sangat erat sekali. Masyarakat tradisional/Pedesaan Ciri-ciri kehidupan masyarakat tradisional adalah sebagai berikut: 1. Memiliki jiwa tolong menolong. Sistem tolong menolong dalam masyarakat tradisional atau pedesaan identik dengan sukarela. 2. Suka gotong royong. Di samping adat istiadat tolong menolong antara warga desa dalam berbagai macam lapangan aktivitas-aktivitas sosial, baik yang berdasarkan hubungan tetangga, ataupun hubungan kekerabatan atau lain-lain hubungan yang berdasarkan efisiensi dan sifat praktis. 3. Berjiwa gotong royong. Dasar-dasar dari aktifitas tolong menolong dan gotong royong sebagi suatu gejala sosial dalam masyarakat desa pertanian, telah beberapa kali dianalisis oleh ahli-ahli ilmu sosial. 4. Musyawarah dan Berjiwa Musyawarah. Musyawarah adalah satu gejala sosial yang ada dalam banyak masyarakat tradisional atau pedesaan umumnya. Masyarakat tradisional/Pedesaan Masyaraka tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini: 1. 2. Afektifitas yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih saying. Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan kelompok/kebersamaan. Masyarakat tradisional/Pedesaan Masyaraka tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini: 3. 4. 5. Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan. Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya. Diffuseness (kekaburan) yaitu dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterus-terang. Masyarakat Pedesaan dan Ciri-Ciri Komunikasinya 1. Sistem Komunikasi Pedesaan. Komunikasi antarpersonal menjadi ciri-ciri komunikasi yang umumnya dilakukan masyarakat desa. Komunikasi antarpersonal diartikan sebagai aktifitas penyampaian pesan-pesan antara dua orang maupun kelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik. Model komunikasi yang umumnya dijumpai dalam masyarakat pedesaan disebut juga sebagai “Model Alir Satu Tahap” atau One Step Flow 2. Media Komunikasi Pedesaan. Masyarakat pedesaan tentunya memiliki saluran berkomunikasi yang dipergunakan dalam menjalin interaksi sosial antar sesama anggota komunitas. 3. Realita Komunikasi Pedesaan. Perkembangan media massa khususnya telepon dan internet saat ini turut mempengaruhi pola komunikasi masyarakat pedesaan. Sekalipun sebaran teknologi komunikasi tersebut kenyataannya belum maksimal menjangkau pelosok pedesaan hingga wilayah pedalaman, sarana komunikasi ini berpeluang besar memberikan pencerahan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat manusia global. Masyarakat Perkotaan dan Ciri-Ciri Komunikasinya 1. Sistem Komunikasi Perkotaan. Masyarakat perkotaan umumnya dicirikan sebagai masyarakat dengan diferensiasi kompleks – dalam hal pembagian kerja dan waktu, serta posisi status maupun peran. Keadaan-keadaan ini turut membentuk sistem komunikasi yang dapat diandalkan guna mengakomodir hubungan-hubungan sosial dinamis sejurus dengan kebutuhan selaku masyarakat industri. 2. Media Komunikasi Perkotaan. Penggunaan saluran komunikasi massa sebagai sarana berinteraksi warga kota mengandalkan peralatan mekanik yang mencakup semua alat-alat saluran yang dapat mencapai jumlah penerima yang luas, serentak, serta berkecepatan tinggi. Saluran-saluran demikian semisal; media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, buku, dan materi cetakan lainnya), media audio visual (radio, film, dan televisi), dan media online. 3. Realita Komunikasi Perkotaan. Suasana kehidupan antar warga di perkotaan berlangsung organis ketika setiap orang dapat saling memenuhi kebutuhan anggota masyarakat lainnya melalui mekanisme pembagian kerja berstratifikasi. Masyarakat Modern • Masyarakat modern yaitu masyarakat yang kehidupannya di kota, dan kebanyakan masyarakat ini tinggal di tempat yang ramai tidak seperti masyarakat tradisional yang kehidupannya di pedalaman. Proses sosial 1. 2. 3. Proses-proses sosial adalah cara burhubungan yang dapat dilhat apabila orang-perorang dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tesebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. proses-proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Setiap masyarakat atau kelompokkelompok tertentu pasti tidak luput dari proses-proses sosial, karena dengan proses-proses sosial, masyarakat dapat melakukan interaksi antara individu-individu, individu-kelompok, dan kelompok-kelompok. Cakupan proses-proses sosial dalam masyarakat salah satunya yaitu interaksi sosial (yang bisa disebut juga dengan proses sosial), oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Daftar Pustaka • • • • • • • • • • • • • Asy’ari, Sapari Imam. 1993. Sosiologi Desa dan Kota, Edisi 1993 Cetakan I, Surabaya: Usaha Nasional. Berman, M. 1983. All That is Solid Melts into Air, dalam Bryan S. Turner, Teori-Teori Sosiologi Modernitas Postmodersitas, Cetakan II, 2003, Penerbit: Pustaka Pelajar. Devito, Joseph A. 1997. Human Communication, dalam Nurudin, Komunikasi Massa, Cetakan I, Malang: Cespur. Durkheim, Emile. 1968. The Division of Labor in Society, Dalam Kamanto Sunarto, 1993, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Desiana E. Pramesti. Modul Bahan Ajar Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Nas, P.J.M. 1993. Kota di Dunia Ketiga, 1979, dalam Sapari Imam Asy’ari, Sosiologi Desa dan Kota, Edisi 1993 Cetakan I, Surabaya: Usaha Nasional. Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa. Universitas Terbuka: Jakarta. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada: Jakarta Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media; Bandung Soekanto, Soerjono. 2007.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sunarto, Kamanto.1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Toennies, Ferdinand. 1967. Community and Society (Gemeinschaft und Gesselschaft), dalam Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, 1993, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Wiryanto. 2003. Communication Research, dalam Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Penerbit Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama). Terima Kasih Enjang Pera Irawan, S.Sos., M.I.Kom