tugas pajak - WordPress.com

advertisement
Kelompok 9
Fitriani {141264010}
Irmaya {141265110}
Sri astuti haryati {141273610}
PPh dan
Cara perhitunganya
PPh pasal 21
PPh pasal 24
PPh pasal 22
PPh pasal 23
PPh pasal 25
PPh pasal 26
PPh pasal 29
Tarif Pajak Penghasilan (PPh) yang digunakan untuk menghitung penghasilan
kena pajak adalah sebagai berikut:
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi:
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah sebagai berikut:
Lapisan penghasilan kena pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,-
5%
di atas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,-
15%
di atas Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,-
25%
di atas Rp 500.000.000,-
30%
Penerapan PTKP Tahun 2013 untuk satu tahun :
PTKP Untuk Laki-laki Tidak Kawin dan Wanita (Kawin/tidak
kawin)
STATUS
TK/0
TK/1
TK/2
TK/3
Wajib Pajak 24.300.000 26.325.000 28.350.000 30.375.000
(Laki-laki
tidak kawin
& Wanita)
PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Bekerja/Usaha
STATUS
K/I/0
K/I/1
K/I/2
K/I/3
Istri
50.625.00
52.650.000
54.675.000
56.700.000
Kerja/Usaha
Cara menghitung PPh pasal 21
Contoh perhitungan PPh pasal 21 untuk pegawai tetap
penerima pensiun
Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana,
menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00.
PT Candra Kirana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh
pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30%
dari gaji. PT Candra Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua
setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto
membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap
bulan. Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program
pensiun untuk pegawainya. PT Candra Kirana membayar iuran
pensiun untuk Budi Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar
Rp100.000,00, sedangkan Budi Karyanto membayar iuran
pensiun sebesar Rp50.000,00. Pada bulan Juli 2013 Budi
Karyanto hanya menerima pembayaran berupa gaji.
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gaji
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja
Premi Jaminan Kematian
Penghasilan bruto
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x3.024.000,00
2. Iuran Pensiun
3. Iuran Jaminan Hari Tua
Penghasilan neto sebulan
Penghasilan neto setahun
12x2.762.800,00
PTKP
- untuk WP sendiri
- tambahan WP kawin
Penghasilan Kena Pajak setahun
Pembulatan
PPh terutang
5%x6.828.000,00
PPh Pasal 21 bulan Juli
341.400,00 : 12
3.000.000,00
15.000,00
9.000,00
3.024.000,00
151.200,00
50.000,00
60.000,00
261.200,00
2.762.800,00
33.153.600,00
24.300.000,00
2.025.000,00
26.325.000,00
6.828.600,00
6.828.000,00
341.400,00
28.452,00
PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap atau tenaga kerja
lepas
Contoh Upah Tenaga Harian Dibayar Bulanan
Pramudya bekerja pada perusahaan jasa dengan dasar upah harian yang
dibayarkan bulanan. Dalam bulan Januari 2013 Pramudya hanya bekerja 20
hari kerja dan upah sehari adalah Rp150.000,00. Pramudya menikah tetapi
belum memiliki anak.
Penghitungan PPh Pasal 21
Upah Januari 2013 = 20 x Rp150.000,00 = Rp 3.000.000,00
Penghasilan neto setahun = 12 x Rp3.000.000,00 = Rp 36.000.000,00
PTKP (K/0) adalah sebesar
-Untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00
-tambahan karena menikah
Rp 2.025.000,00
Total PTKP
Rp 26.325.000,00
Penghasilan Kena Pajak = Rp 9.675.000,00
PPh Pasal 21 setahun adalah sebesar:
5% x Rp 9.675.000,00 = Rp 483.750,00
PPh Pasal 21 sebulan adalah sebesar:
Rp483.750,00 : 12 = Rp40.312,00
PPh Pasal 21 Bagi Anggota Dewan pengawas Atau Dewan Komisaris Yang Tidak Merangkap
Sebagai Pegawai Tetap, Mantan Pegawai Yang Menerima Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi,
Bonus Atau Imbalan Lain Yang Bersifat Tidak teratur, Dan Peserta Program Pensiun Yang
Masih Berstatus Sebagi Pegawai Yang Menarik Dana Pensiun
• Contoh penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium komisaris
yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap.
Reyhan AP adalah seorang komisaris di PT Nusa Hati, yang
bukan sebagai pegawai tetap. Dalam tahun 2013, yaitu bulan
Desember 2013 menerima honorarium sebesar Rp
60.000.000,00
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00
PPh pasal 21 bagi Orang Pribadi Yang Berstatus
Sebagai Bukan Pegawai
• Contoh :
Evan Dimas melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT
Cahaya Kurnia dengan fee sebesar Rp5.000,000,00. Besarnya
PPh Pasal 21 yang terutang adalah sebesar:
5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00
Dalam hal Evan Dimas tidak memiliki NPWP maka besarnya
PPh Pasal 21 yang terutang menjadi sebesar:
120% x 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp150.000,00
Contoh perhitungan pasal 22
PT Pasaribu Motors mengimpor barang dari Korea. PT Pasaribu Motors adalah importir
mobil yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit 50 mobil,
dengan harga faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut yang berkaitan
dengan impor mobil tersebut masing-masing adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar
oleh PT KIA Motors sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF.
Kurs pada saat itu ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. Berapa PPh
pasal 22 yang harus dibayar?Harga faktur : 50 unit x $10.000 = $500.000
Biaya asuransi(2%)
$ 10.000
Biaya angkut(3%)
$ 15.000
-------------CIF
$525.000
Bea masuk: 5% x $525.000
$ 26.250
Bea masuk tambahan:20% x $525.000
$105.000
------------Nilai Impor
$ 656.250
Nilai Impor dalam rupiah:
$656.250 x Rp 9.000 = Rp 5.906.250.000,PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
2,5% x Rp 5.906.250.000 = Rp 147.656.250,-
Contoh perhitungan PPh pasal 23
Tarif dan Objek PPh Pasal 23
1. 15% dari jumlah bruto atas:
– dividen kecuali pembagian dividen kepada orang pribadi
dikenakan final, bunga, dan royalti;
– hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh
pasal 21.
2. 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta kecuali sewa tanah
dan/atau bangunan.
3. 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi dan jasa konsultan.
4. 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya
5. Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong 100% ebih tinggi dari
tarif PPh Pasal 23
Contoh Kasus:
Pada tanggal 20 agustus 2010, PT. Tukang Utang membayar bunga
atas pinjaman membayarkan bunga kepada PT. Lintah Darat sebesar
Rp 90.000.000,PPh pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Tukang Utang adalah :
=> 15% x Rp 90.000.000 = Rp 13.500.000,Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31
Agustus 2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 September 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 September 2010
Contoh perhitungan PPh pasal 24
Contoh Kasus:
PT. Seventeen yang berlokasi di Jakarta, selama tahun 2009
memperoleh penghasilan baik dari usahanya dari dalam
negeri ataupun beberapa cabangnya yang berada di luar
negeri. Penghasilan Netto dari dalam negeri Rp
150.000.000.000 sedangkan usahanya di luar negeri, seperti
Jepang memperoleh penghasilan Rp 300.000.000 dan di
Korea memperoleh penghasilan Rp 400.000.000 sedangkan
di China mengalami rugi Rp 100.000.000. Pajak yang telah
dibayar diluar negeri sebesar 25% untuk Jepang, 30% untuk
Korea dan 20% untuk China. Berapa PPh Pasal 24 yang
diperkenankan untuk dikreditkan dengan pajak penghasilan
yang harus dibayar di dalam negeri?
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 24 yang dapat dikreditkan di dalam negeri.
1.
Mencari Penghasilan Kena Pajak (PKP):
Penghasilan Neto Dalan Negeri
Rp 150.000.000
Penghasilan Neto Luar Negeri:
Jepang Rp 300.000.000
Korea Rp 400.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Luar Negeri Rp 700.000.000 +
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Rp 850.000.000
2.
Mencari Pajak Penghasilan Terutang dari jumlah PKP Sebesar Rp 850.000.000:
28% x Rp 850.000.000 = Rp 238.000.000
3.
Mencari Pajak Yang Telah Dibayar Atas Penghasilan Di Luar Negeri:
Jepang : 25% x 300.000.000 = Rp 75.000.000
Korea : 30% x 400.000.000 = Rp 120.000.000
4.
Mencari Kredit Pajak Luar Negeri (KPLN):
KPLN Jepang : 300.000.000 / 850.000.000 x 238.000.000 = Rp 84.000.000
KPLN Korea : 400.000.000 / 850.000.000 x 238.000.000 = Rp 112.000.000
5.
PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia atas penghasilan di Jepang sebesar:
Rp 75.000.000 (Pilih yang terendah)
PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia atas penghasilan di Korea sebesar:
Rp 112.000.000 (Pilih yang terendah)
6.
Jumlah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di dalam negeri:
Rp 75.000.000 + Rp 112.000.000 = Rp 187.000.000
Contoh perhitungan PPh pasal 25
PENGHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN YANG
HARUS DIBAYAR WP SENDIRI DALAM
TAHUN BERJALAN
CONTOH 1 :
PPh TERUTANG CFM SPT TAHUNAN PPh 2012
DIKURANGI :
a. PPh YG DIPOTONG PEMBERI KERJA
(PPh PASAL 21)
Rp 15.000.000.b. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN
(PPh PASAL 22)
Rp 10.000.000.c. PPh YG DIPOTONG PIHAK LAIN
( PPh PASAL 23)
Rp 2.500.000.d. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(PPh PASAL 24)
Rp 7.500.000.JUMLAH KREDIT PAJAK
SELISIH
Rp 50.000.000.
Rp 35.000.000.Rp 15.000.000.-
BESARNYA ANGSURAN YG HARUS DIBAYAR SENDIRI SETIAP BULAN UNTUK
TAHUN 2010 Rp 15.000.000 : 12 = Rp 1.250.000.-
Contoh perhitungan PPh pasal 26
Tarif dan Objek PPh Pasal 26
1. 20% (final) dari jumlah penghasilan bruto yangditerima / diperoleh
Wajib Pajak Luar Negeri berupa :
a. dividen;
b. bunga, premium, diskonto, premi swap,dan imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian hutang;
c. royalti, sewa,& penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta;
d. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
e. hadiah dan penghargaan
f. pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
2. 20% (final) dari perkiraan penghasilan neto berupa :
a. penghasilan dari penjualan harta di Indonesia;
b. premi asuransi, premi reasuransi yang dibayarkan langsung /
melalui pialang kepada perusahaan asuransi di luar negeri.
3. 20% (final) dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari
suatu BUT di Indonesia, kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia.
4. Tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dengan
negara pihak pada persetujuan.
Contoh perhitungan
Contoh:
Tsubaza (kapten sepakbola dari Jepang) status kawin belum punya anak,
diundang ke Indonesia untuk melatih tim PSS Sleman selama tiga bulan
dengan honorarium US$7.000/bulan. Dengan kurs pasar US$1=Rp10,000
dan kurs SK Menkeu US$1=9.600.
Diminta: Hitunglah PPh 26 tiap bulan!
Berapa yang diterima Tsubaza?
Pembahasan:
PPh 26 atas hororarium : 20% x (7.000 X Rp9.600,00) =
Rp13.440.000/bulan Stubaza menerima (7000 X Rp96.000) –
Rp13.440.000,00 =Rp53.760.000/bulan
Contoh perhitungan PPh pasal 29
CONTOH PENGHITUNGAN PELUNASAN PPh PASAL 29 WAJIB ORANG PRIBADI
Pak Jaya adalah pengusaha restoran (UMKM) di Jakarta yang tergolong
sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu dan menggunakan
pencatatan dalam penghitungan besarnya PPh.
Jumlah peredaran usaha (omzet) selama setahun adalah Rp 200.000.000
PPh Pasal 25 (WP OPPT) yang sudah dilunasi
(0,75% x Rp 200.000.000) adalah Rp 1.500.000
Setelah dihitung kembali pajak yang seharusnya dibayar pak jaya yang terutang
selama setahun adalah Rp 2.000.000
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh pak jaya adalah sebesar :
Rp 2.000.000 – Rp 1.500.000 = Rp 500.000
Download