Kecepatan pada Forklift Berbasis Mikrokontroler

advertisement
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat dan realisasi perangkat
keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang
dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengawas Kecepatan pada Forklift
Perancangan alat pengawas kecepatan pada forklift ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu perancangan perangkat keras alat pengawas kecepatan pada forklift dan
perancangan perangkat lunak alat pengawas kecepatan pada forklift.
3.1
Cara Kerja Alat Pengawas Kecepatan pada Forklift
Dalam tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan sebuah alat pengawas
kecepatan pada forklift yang akan mencatat pelanggaran-pelanggaran kecepatan yang
dilakukan oleh para operator forklift.
17
18
Cara kerja dari alat pengawas kecepatan pada forklift ini akan dijelaskan pada
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Alat pengawas kecepatan pada forklift akan aktif apabila ignition sytem atau kunci
kontak forklift pada keadaan ON. Saat kunci kontak forklift ON maka ACCU
forklift akan memberikan tegangan keluaran untuk menghidupkan alat dan menjadi
kondisi active.
2.
Pada kondisi active terdapat dua kondisi pengawasan yang terbagi sebagai berikut:
a.
Pengawas arah laju Forklift
mikrokontroler akan mengecek keluaran dari modul pengawas arah laju forklift
dimana modul ini berfungsi untuk mengetahui kondisi lampu indikator mundur
pada forklift. Mikrokontroler akan mengecek keluaran sensor yaitu inductive
proximity kemudian akan menampilkan kecepatan forklift pada seven segment,
kemudian mikrokontroler akan menyalakan indikator berupa LED berwarna
hijau saat nilai kecepatan lebih kecil dari nilai ambang kecepatan pengawas
arah laju forklift atau LED merah saat nilai kecepatan lebih besar dari nilai
ambang kecepatan pengawas arah laju forklift yang sudah ditentukan. Apabila
nilai kecepatan forklift melebihi nilai ambang kecepatan pengawas arah laju
forklift yang sudah ditentukan dan terjadi perubahan arah laju dari maju
menjadi mundur atau sebaliknya maka mikrokontroler akan menyimpan data
kesalahan operator tersebut dalam EEPROM external berupa kecepatan,
tanggal, jam, jenis pelanggaran.
b.
Pengawas Kecepatan Forklift
Mikrokontroler akan mengecek keluaran sensor kecepatan yaitu inductive
proximity kemuduian mikrokontroler akan menampilkan kecepatan forklift
pada seven segment. Apabila kecepatan forklift melebihi nilai ambang
19
pengawas batas kecepatan forklift yang sudah ditentukan maka seven segment
akan menyala kedip dan mengaktifkan indikator berupa buzzer serta
mikrokontroler akan menyimpan data kesalahan operator tersebut dalam
EEPROM external berupa kecepatan, tanggal, jam, dan jenis pelanggaran.
3.
Aplikasi Desktop
Aplikasi desktop adalah aplikasi yang dirancang pada personal computer yang
akan terhubung pada mikrokontroler melalui modul serial RS-232. Komunikasi
antara personal computer dan mikrokontroler akan dilakukan pada saat dibutuhkan
saja, yaitu saat user ingin memasukkan atau mengambil data pada mikrokontroler
melalui aplikasi desktop. Dalam aplikasi desktop terdapat beberapa menu yang
terdiri dari:
1.
Nilai ambang (threshold) kecepatan ‘1’ sebagai pengawas kecepatan forklift.
2.
Nilai ambang (threshold) kecepatan ‘2’ sebagai pengawas arah laju forklift.
3.
Diameter roda forklift.
4.
Pengambilan data yang sudah tersimpan pada EEPROM.
Untuk menu nilai ambang kecepatan yang terdapat aplikasi desktop ini akan
menjadi nilai yang tersimpan pada mikrokontroler dan menjadi pembanding nilai
keluaran sensor kecepatan ke mikrokontroler untuk alat ini bekerja. Melalui
aplikasi desktop ini data-data yang terdapat pada EEPROM dapat diambil untuk
melihat data pelanggaran operator forklift yang sudah tercatat.
20
3.2
Perangkat Keras Alat Pengawas Kecepatan pada Forklift
Perangkat keras yang dirancang dan direalisasikan pada alat pengawas ini terdiri
modul pengendali utama, modul sensor, modul penampil, modul pengawas arah laju
forklift,dan indikator nilai ambang batas kecepatan.
3.2.1 Modul Pengendali Utama
Modul pengendali utama terdiri dari modul mikrokontroler, RS-232, EEPROM
eksternal dan RTC.
3.2.1.1 Mikrokontroler
Pada Bab II sudah dijelaskan bahwa dalam perancangan alat ini menggunakan
mikrokontroler keluarga AVR jenis Atmega32. Mikrokontroler ATMega32 dipilih
karena memiliki fitur seperti kapasitas memori program dan memori data yang cukup
besar, interupsi, timer/ counter, USART. Mikrokontroler ini berfungsi sebagai
pengendali utama dalam alat pengawas yang dibuat sehingga semua proses yang
meliputi penerimaan dan pengolahan data dari inductive proximity, pengendalian
indikator berupa buzzer dan LED , dan sevent segment sebagai penampil nilai
kecepatan dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Gambar 3.2 menunjukkan untai
mikrokontroler dalam perancangan ini, sedangkan untuk konfigurasi port-port
mikrokontroler dapat dilihat pada Tabel 3.1.
21
ATmega32
1
2
3
4
5
6
7
8
ISP Downloder
VCC
MOSI
RST
MISO
SCK
1
3
5
7
9
2
4
6
8
10
TXD
RXD
14
15
16
17
18
19
20
21
9
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
(XCK/T0)
(T1)
(AIN0/INT2)
(AIN1/OC0)
(SS)
(MOSI)
(MISO)
(SCK)
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
(RXD)
(TXD)
(INT0)
(INT1)
(OC1B)
(OC1A)
(ICP)
(OC2)
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
(ADC0)
(ADC1)
(ADC2)
(ADC3)
(ADC4)
(ADC5)
(ADC6)
(ADC7)
PC0 (SCL)
PC1 (SDA)
PC2 (TCK)
PC3 (TMS)
PC4 (TDO)
PC5 (TDI)
PC6 (TOSC1)
PC7 (TOSC2)
RESET
VCC
AVCC
AREF
C12
12
13
2
C11
XTAL2
XTAL1
GND
GND
40
39
38
37
36
35
34
33
22
23
24
25
26
27
28
29
10
30
32
VCC
31
11
XTAL
1
Gambar 3.2 Untai Mikrokontroler
. Tabel 3.1 Konfigurasi Port-Port Mikrokontroler
Pin – Pin
Mikrokontroler
PORTA.6
Fungsi
Terhubung pada Common 7-Segment 1 (angka satuan)
PORTA.7
Terhubung pada Common 7-Segment 2 (angka puluhan)
PORTB.0
Terhubung pada kaki A 7-Segment
PORTB.1
Terhubung pada kaki B 7-Segment
PORTB.2
Terhubung pada kaki C 7-Segment
PORTB.3
Terhubung pada kaki D 7-Segment
PORTB.4
Terhubung pada kaki E 7-Segment
PORTB.5
Terhubung pada kaki F 7-Segment
PORTB.6
Terhubung pada kaki G 7-Segment
PORTB.7
Terhubung pada kaki Dot 7-Segment
PORTD.2
Sebagai pembaca masukan Sensor Proximity Inductive
PORTD.4
Terhubung pada Indikator LED Merah
PORTD.5
Terhubung pada Indikator LED Hijau
PORTD.6
Terhubung pada Indikator berupa buzzer
PORTD.7
Sebagai pembaca masukan indikator transmisi
22
3.2.1.2 RS-232
RS-232 digunakan sebagai protokol serial port untuk komunikasi antarmuka
antara mikrokontroler dengan PC, dalam hal ini digunakan IC Max 232 yang berfungsi
meneruskan data dari AVR ke komputer dengan cara mengubah level tegangan (dari
level tegangan TTL ke level tegangan RS-232, dan level tegangan RS-232 ke level
tegangan TTL). Berdasarkan datasheet MAX 232[10], untai perangkat keras beserta
nilai-nilai kapasitor dari bagian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Port Serial
10
11
C4
6
5
9
4
8
3
7
2
6
1
8
13
7
14
VCC
16
2
Max233
VEE
R2IN
R1IN
T2OUT
T1OUT
VCC
VDD
GND
R2OUT
R1OUT
T2IN
T1IN
C2C2+
C1C1+
15
9
12
RXD
10
11
TXD
5
4
3
1
C1
C2
C3
Gambar 3.3 Untai MAX 232
3.2.1.3 EEPROM Eksternal
Dalam perancangan alat pengawas kecepatan ini digunakan EEPROM eksternal
dikarenakan kebutuhan memory yang besar sebagai penunjang kebutuhan penyimpanan
data pada alat ini. Dalam alat ini akan menyimpan pelanggaran-pelanggaran para
operator forklift berupa data kecepatan, waktu secara real time, dan jenis pelanggaran.
EEPROM eksternal dalam perancangan ini menggunakan EEPROM AT24C64 yang
dikeluarkan oleh perusahaan ATMEL. Untuk membaca atau menulisi EEPROM
23
eksternal ini dapat dilakukan melalui komunikasi serial I2C dengan untai berdasarkan
datasheet, untai perangkat keras dari bagian ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.
VCC
EEPROM
PC0
mikrokontroler
PC1
mikrokontroler
6
5
1
2
4
SCL
SDA
A0
A1
VCC
A2
WP
VCC
8
3
7
GND
AT24C64
Gambar 3.4 Untai EEPROM eksternal
Berdasarkan spesifikasi EEPROM AT24C64 yang terdapat pada datasheet
memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 8192 byte. Maka dari itu jika satu karakter
membutuhkan 1 byte dan diasumsikan setiap pelanggaran membutuhkan 13 karakter
yang terdiri dari nilai kecepatan, tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan jenis
pelanggaran, EEPROM AT24C64 dapat menyimpan data pelanggaran sebanyak 630
data.
3.2.1.4 Real Time Clock (RTC)
RTC berfungsi sebagai sumber data waktu secara real time yang digunakan
untuk bekerjanya alat ini. Pada perancangan ini menggunakan RTC DS1307, untuk
membaca waktu yang tersimpan di RTC DS 1307 dapat dilakukan dengan komunikasi
serial I2C. RTC ini menggunakan kristal 32,768 kHz sesuai dengan datasheet IC
DS1307[11]. Pin 5 dan 6 merupakan SDA dan SCL yang dihubungkan dengan PD0 dan
PD1 pin mikrokontroller. Pada tegangan keluaran SDA dan SDL dipasang resistor 330
24
ohm sebagai pull up keluaran RTC, untai perangkat keras dari bagian ini dapat dilihat
pada Gambar 3.5.
VCC
RTC
PC0
mikrokontroler
PC1
1
2
6
5
1
2
mikrokontroler
XTAL
4
VCC
Battrey
8
3
SCL
VCC
SDA
VBAT
X1
7
X2
SQW/OUT
GND
DS1307
Gambar 3.5 Untai RTC
3.2.2 Modul Sensor
Pada perancangan ini digunakan sensor inductive proximity yang berfungsi
sebagai pendeteksi logam untuk mendapatkan nilai periode putaran roda pada forklift
yang kemudian akan diolah oleh mikrokontroler untuk mendapatkan nilai kecepatan.
Untuk mendapatkan nilai kecepatan tersebut digunakan perhitungan pada Persamaan
2.3. Sensor inductive proximity yang digunakan adalah inductive proximity sensor
PRD30-25DN keluaran dari perusahaan Autonics seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 3.6. Sensor ini mempunyai 3 pin yang terdiri dari VCC, GND, DATA yang
dapat dilihat pada Gambar 3.7.
25
Gambar 3.6 Inductive Proximity PRD30 -25DN
Gambar 3.7 Koneksi inductive proximity sensor[12]
Sensor proximity ini bekerja pada tegangan DC 10V – 30V. Sensor inductive
proximity mempunyai tegangan keluaran sama dengan tegangan masukannya pada saat
mendeteksi logam. Pada perancangan ini digunakan tegangan 12V sebagai tegangan
masukan sensor proximity inductive mengingat sumber catu daya yang digunakan
adalah accu forklift yaitu 12V. Supaya sensor ini dapat digunakan menjadi masukan
mikrokontroler sebesar 5V, maka pada keluaran sensor diberi rangkaian pembagi
tegangan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.
26
VCC
VCC
R1
data
Gnd
6k8
PD2
mikrokontroler
R2
proximity inductive
sensor
GND
4k8
GND
Gambar 3.8 Untai pembagi tegangan
Pada untai pembagi tegangan ini terdiri dari dua buah resistor yang disusun
secara seri, dengan perbandingan resistor sebesar 7:5 yang didapatkan dari Persamaan
3.1.
=
×
(3.1)
× 12
5=
=
5
+5
5
= 12
= 12
−5
=
Untuk mendekati nilai perbandingan tersebut maka dipilih resistor yang
dihubungkan seri sebesar 6k8 ohm dengan 5k1 ohm. Sehingga dengan adanya kedua
resistor yang dihubungkan seri tersebut, maka didapatkan tegangan keluaran sebesar :
27
=
×
=
(3.2)
× 12
× 12
=
= 5.14
3.2.3 Modul Penampil
Modul penampil pada perancangan alat ini digunakan sebagai penampil
kecepatan yang diperoleh dari keluaran mikrokontroler. Modul penampil dirancang
dengan menggunakan dua seven segment 18102BS common anoda dengan lebar seven
segment 38x56 mm seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.9. Seven segment ini
bekerja pada tegangan minimum sebesar 2V dan membutuhkan arus sebesar 20mA
setiap segment.
Gambar 3.9 Konfigurasi kaki segment 18012BS[13]
Untuk mengontrol common pada tiap seven segment yang digunakan transistor
PNP. Transistor PNP pada prinsipnya akan “ON” (common collector dan emitter
28
tersambung) bila common base diberi tegangan 0 (low). Bila transistor PNP “on” maka
secara otomatis common anoda pada seven segment
akan terhubung pada VCC.
Transistor yang digunakan adalah BC 556. Sedangkan untuk mengatur segment
(a,b,c,d,e,f,g) pada seven segment digunakan IC ULN 2003, cara kerja ULN adalah
seperti gerbang “NOT”, jadi bila kita memasukkan logika ‘1’ maka ULN akan merubah
menjadi logika ‘0’. Dalam perancangan modul ini digunakan transistor dan ULN
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.10. Untuk menghitung nilai resistor pada
keluaran ULN 2003 maka hal-hal yang perlu diketahui adalah:
1. Vce saturasi transistor PNP = 0.2 V
2. Vbe transistor PNP= 0.7 V
3. Vss yang diambil oleh seven segment = 2 V
4. Vol ULN = 0.2 V
5. Iss (Arus yang dibutuhkan tiap segment)= 20 mA
Untuk menghitung nilai resistor pada keluaran ULN 2003 adalah sebagai berikut:
=
(
=
( .
)
(3.3)
. )
= 130 ℎ
Jadi nilai resistor pada keluaran ULN 2003 adalah 130 ohm.
Untuk menghitung resistor pada base transistor PNP digunakan Persamaan sebagai
berikut:
-
Ic yang dibutuhkan = 7 x 20 mA = 140 mA
=
=
(3.4)
29
= 1.12
=
=
(3.5)
. )
(
.
= 3839 ℎ
Jadi pada tegangan base transistor PNP dapat dipasang resistor dengan nilai 3900 ohm.
sev_1
7-segment 1.8
U-7segment
1
2
3
4
5
6
7
PinB.0
PinB.1
PinB.2
PinB.3
PinB.4
PinB.5
PinB.6
8
IN1
IN2
IN3
IN4
IN5
IN6
IN7
GND
OUT1
OUT2
OUT3
OUT4
OUT5
OUT6
OUT7
COM
16
15
14
13
12
11
10
Ra
Rb
Rc
Rd
Re
Rf
Rg
1
2
3
4
5
6
b
c
a
d
.
e
f com2
g
com1
7
8
9
10
Q2
BC556
PinA.7
9
Vseg
ULN2003A
sev_2
7-segment 1.8
GND
1
2
3
4
5
6
b
c
a
d
.
e
f com2
g
com1
7
8
9
10
Q1
BC556
PinA.6
Vseg
Gambar 3.10 Untai Modul Penampil
3.2.4 Modul Pengawas Arah Laju Forklift
Modul pengawas arah laju forklift ini berfungsi untuk membaca lampu indikator
mundur forklift yang bekerja pada tegangan sebesar 12V. Untuk membaca kondisi
lampu indikator mundur digunakan dua resistor yang berfungsi untuk mendapatkan
tegangan keluaran sebesar 5V, sehingga tegangan keluaran ini dapat menjadi masukan
langsung pada mikrokontroler.
30
R1
Saklar pada sistem forklift
PD 7
6k8
12 V
Lampu indikator mundur
forklift
R2
5k1
Gambar 3.11 Modul Pengawas Arah Laju Forklift
Perhitungan untai pembagi tegangan pada Gambar 3.11 sama dengan
perhitungan pembagi tegangan keluaran sensor proximity inductive yang ditunjukkan
pada Persamaan 3.1.
3.2.5 Indikator Nilai Ambang Batas Kecepatan
Indikator nilai ambang batas kecepatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu buzzer
sebagai indikator nilai ambang batas kecepatan dan LED sebagai indikator nilai
ambang batas kecepatan pengawas arah laju forklift. Indikator-indikator ini tergabung
menjadi satu bagian yang dapat dilihat pada Gambar 3.12. berikut ini adalah penjelasan
dari kedua indikator :
3.2.5.1 Indikator Nilai Ambang Batas Kecepatan
Indikator nilai ambang batas kecepatan pada perancangan ini digunakan buzzer
12V yang berfungsi sebagai alarm jika kecepatan melebihi batas kecepatan yang sudah
ditentukan. Karena buzzer yang digunakan hanya akan aktif dengan baik apabila diberi
tegangan 12V sedangkan tegangan keluaran dari mikrokontroler hanya 5V, maka untuk
mengontrol buzzer tersebut dibutuhkan ULN 2003 dengan untai yang dapat dilihat pada
Gambar 3.12.
31
3.2.5.2 Indikator Nilai Ambang Kecepatan Pengawas Arah laju Forklift
Indikator nilai ambang kecepatan pengawas arah laju forklift pada perancangan
ini digunakan LED yang berfungsi sebagai penanda saat operator forklift diperbolehkan
atau tidak diperbolehkan merubah arah laju forklift. Indikator pada bagian ini terdiri
dari dua LED, yaitu LED hijau saat operator diperbolehkan merubah arah laju forklift
dan LED merah saat operator tidak merubah arah laju forklift, untuk mengontrol LED
ini digunakan ULN 2003 yang dapat dilihat pada Gambar 3.12. Untuk menghitung nilai
resistor pada keluaran ULN 2003 maka hal-hal yang perlu diketahui adalah:
1. VLED = 2 V
2. ILED = 20 mA
3. Vol ULN = 0.2 V
Untuk menghitung nilai resistor pada keluaran ULN 2003 adalah sebagai berikut:
(
=
=
(
)
(3.5)
. )
= 140 ℎ
Jadi nilai resistor yang dibutuhkan masing –masing LED pada keluaran ULN 2003
adalah 140 ohm.
Buzzer
PD 5
PD 6
PD 4
mikrokontrol
1
2
3
4
5
6
7
8
IN1
IN2
IN3
IN4
IN5
IN6
IN7
OUT1
OUT2
OUT3
OUT4
OUT5
OUT6
OUT7
GND
COM
ULN2003A
16
15
14
13
12
11
10
VCC 12V
RLa
VCC 5V
RLb
9
GND
Gambar 3.12 Modul Pengendali Indikator Nilai Ambang Batas Kecepatan
32
3.3
Perangkat Lunak Alat Pengawas Kecepatan pada Forklift
Perangkat lunak pada alat pengawas kecepatan pada forklift ini digunakan untuk
melakukan pengolahan semua alur yang terdapat pada alat secara keseluruhan baik
terhadap masukan maupun keluaran. Alur yang terdapat dalam alat pengawasan ini
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu diagram alir pengawas kecepatan pergantian arah
laju forklift, diagram alir pengawas kecepatan forklift, diagram alir pemasukan data
pada mikrokontroler melalui aplikasi desktop, dan aplikasi desktop.
3.3.1 Diagram Alir Pengawas Arah laju Forklift
Pengawas arah laju forklift ini berfungsi untuk membatasi para operator forklift
pada saat merubah arah laju forklift, diagram alir dari proses ini dapat dilihat pada pada
Gambar 3.13. Kondisi awal merupakan kondisi posisi kunci kontak yang terdapat pada
forklift. Saat posisi kunci kontak ON (ignition system forklift ON) maka alat pengawas
ini akan aktif dan sebaliknya saat posisi kunci kontak OFF (ignition system forklift
OFF). Apabila alat ini aktif, mikrokontroler akan menerima masukan dari sensor
proximity inductive dan menampilkan nilai kecepatan pada seven segment. Kemudian
mikrokontroler mengecek apakah ada perpindahan arah laju pada forklift. Jika tidak
terjadi perpindahan arah laju, mikrokontroler akan menerima masukan dari sensor dan
menampilkan nilai kecepatan pada seven segment. Jika terjadi perpindahan arah laju
maka mikrokontroler akan mengecek kecepatan forklift. Jika kecepatan forklift lebih
kecil dari nilai ambang batas kecepatan pengawas arah laju forklift (threshold ‘2’) maka
mikrontroler akan kembali pada proses awal. Jika kecepatan forklift lebih besar dari
nilai ambang batas kecepatan pengawas arah laju forklift maka mikrontroler akan
menyimpan data pelanggaran tersebut pada EEPROM, kemudian mikrokontroler akan
kembali pada proses awal.
33
Gambar 3.13 Diagram Alir Pengawas Kecepatan Arah Laju Forklift
3.3.2 Diagram Alir Pengawas Kecepatan Forklift
Kondisi awal merupakan kondisi posisi kunci kontak yang terdapat pada forklift.
Saat posisi kunci kontak ON (ignition system forklift ON) maka alat pengawas ini akan
aktif dan sebaliknya saat posisi kunci kontak OFF (ignition system forklift OFF).
Apabila alat ini aktif, mikrokontroler akan menerima masukan dari sensor proximity
inductive dan menampilkan nilai kecepatan pada seven segment. Kemudian
mikrokontroler mengecek kecepatan forklift apakah lebih besar atau lebih kecil dari
nilai ambang batas kecepatan pada forklift (threshold ‘1’). Jika nilai kecepatan forklift
lebih kecil dari nilai threshold ‘1’ maka mikrontroler akan kembali pada proses awal.
Jika nilai kecepatan forklift lebih besar dari nilai threshold ‘1’ maka mikrontroler akan
34
menyimpan data pelanggaran tersebut pada EEPROM kemudian mikrokontroler akan
kembali pada proses awal. Diagram alir untuk alur ini dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Diagram Alir Pengawas Kecepatan Forklift
3.3.3 Aplikasi Desktop
Untuk merancang aplikasi desktop pengawas kecepatan forklift ini digunakan
program Visual Studio.Net 2008 dengan bahasa Visual Basic. Aplikasi desktop disini
berfungsi sebagai user interface antara alat dengan pengguna,yaitu untuk memberi
nilai ambang batas kecepatan dan pengambilan data pada EEPROM. Untuk tampilan
aplikasi desktop yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.15 dan 3.16, berikut
adalah alur yang terdapat pada aplikasi desktop yang dirancang:
35
Gambar 3.15 Tampilan Utama Aplikasi Desktop yang Dirancang
Gambar 3.16 Tampilan Kedua Pada Aplikasi Desktop
3.3.3.1 Diagram Alir Pemasukan Data Mikrokontroler dari Aplikasi Desktop
Dalam aplikasi desktop ini terdapat tiga text box yang berfungsi untuk
memberikan nilai threshold ‘1’, threshold ‘2’, dan diameter roda forklift. Alur dari
proses pemasukan data oleh aplikasi desktop kepada mikrokontroler dapat dilihat pada
Gambar 3.16 dan alur dari proses penyimpanan data pada mikrokontroler yang dikirim
dari aplikasi desktop dapat dilihat pada Gambar 3.17.
36
Gambar 3.17 Diagram Alir Pemasukan Data oleh Aplikasi Desktop ke Mikrokontroler
Gambar 3.18 Diagram Alir Penyimpanan Data dari Aplikasi Desktop oleh
Mikrokontroler
37
3.3.3.2 Diagram Alir Pengambilan Data dari EEPROM oleh Aplikasi Desktop
Dalam Alur proses ini aplikasi desktop mengambil data dari EEPROM eksternal
melalui mikrontroler kemudian disimpan pada personal komputer.
Gambar 3.19 Diagram Alir Pengambilan Data dari EEPROM oleh Aplikasi Desktop
Download