BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalor merupakan energi termal yang dimiliki oleh suatu zat yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Energi termal dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara konduksi, konveksi maupun radiasi. Konduksi merupakan proses perpindahan energi kalor tanpa materinya ikut berpindah. Pada zat padat, kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan kalor disebut konduktivitas termal. Dalam kegiatan praktikum menentukan konduktivitas termal bahan logam, umumnya dilakukan dengan menggunakan memanaskan batang logam dengan panas uap air dari ketel air yang dipanaskan. Kemudian diukur suhunya dengan menggunakan termometer raksa. Akan menjadi cukup berbahaya jika uap air yang panas mengenai tubuh yang bisa menyebabkan rasa terbakar. Alat ukur yang digunakan juga kurang presisi karena respon termometer raksa kurang baik. Bila tabung kacanya pecah, raksa bisa berbahaya bila terkena kulit atau mata. Penelitian telah dilakukan untuk menentukan konduktivitas termal suatu bahan yang lebih aman dan presisi. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Rakhmat Syaepullah dkk (2006) dengan judul “Rancang Bangun Alat Ukur Konduktivitas Panas Bahan Dengan Metode Needle Probe Berbasis Mikrokontroler AT89S52”. Metode ini menggunakan kawat yang dialiri arus listrik dan dililitkan pada bahan uji, sehingga terjadi kalor. Suhu akibat kalor Moh. Wirantana, 2013 Rancang Bangun Alat Ukur Konduktivitas Termal Bahan Logam Berbasis Mikrokontroler Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2 dibaca oleh sebuah sensor LM35 yang kemudian diproses di mikrokontroler AT89S52 dan keluarannya berupa tampilan pada seven segment. Mikrokontroler yang digunakan masih tipe lama yang membutuhkan ADC eksternal dan tentunya membutuhkan rangkaian tambahan. Sekarang sudah banyak mikrokontroler yang tertanam ADC didalamnya, sehingga lebih praktis untuk mengkonversi pulsa analog menjadi digital. Tampilan yang digunakan juga dengan seven segment yang terbatas pada tujuh buah segmen, sehingga tidak bisa membuat karakter-karakter yang bervariasi. Maka dari kekurangan tersebut penulis ingin merancang alat ukur konduktivitas termal bahan logam yang lebih akurat. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535 sudah tertanam ADC di dalamnya, sehingga lebih praktis, tidak perlu membeli ADC eksternal. Sensor suhu digunakan LM35 sebanyak dua buah untuk mengukur suhu di dua sisi bahan uji, dengan tujuan mengukur suhu sisi yang dipanaskan dan sisi lain yang tidak dipanaskan untuk mendapatkan selisih suhu yang mnujukkan transfer kalor. Tampilan menggunakan tampilan LCD sehingga karakter yang digunakan lebih bervariasi dan bisa mengamati suhu tiap waktu. Pembacaan suhu oleh sensor LM35 akan dikirim dan disimpan ke komputer dengan sistem logger, agar bisa diolah lebih mudah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi di atas, adapun rumusan masalah yang akan dikaji dari penelitian ini adalah: Moh. Wirantana, 2013 Rancang Bangun Alat Ukur Konduktivitas Termal Bahan Logam Berbasis Mikrokontroler Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3 1. Bagaimana rancangan alat ukur konduktivitas termal bahan logam yang akurat dengan dua sensor suhu LM35. 2. Bagaimana tingkat akurasi, presisi dan resolusi alat ukur konduktivitas terhadap nilai konduktivitas termal bahan logam pada literatur. 1.3 Batasan Masalah 1. Sensor suhu yang digunakan adalah sensor LM35. 2. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535. 3. Bahan uji yang digunakan adalah Aluminium dengan dimensi panjang 20 cm dan diameter 1 cm. 4. Isolasi dianggap sempurna sehingga kerugian kalor yang terjadi dapat diabaikan. 1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu merancang alat ukur konduktivitas termal bahan logam berbasis mikrokontroler yang akurat dengan dua sensor LM35 dan tingkat akurasi, presisi dan resolusi alat ukur yag baik. 1.5 Manfat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi instrumen yang dapat mengukur konduktivitas panas bahan logam berbasis mikrokontroler yang akurat dan presisi, serta menambah pengetahuan tentang konduktivitas panas bahan. Moh. Wirantana, 2013 Rancang Bangun Alat Ukur Konduktivitas Termal Bahan Logam Berbasis Mikrokontroler Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Studi literatur, yaitu dengan mempelajari referensi yang dapat menunjang dalam melakukan penelitian ini. Referensi yang dapat digunakan diantaranya yaitu dengan mempelajari buku-buku, artikel, sumber dari internet, jurnaljurnal dan sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Metode eksperimen, yaitu dengan melakukan penelitian berupa perancangan dan pembuatan sistem serta menguji alat secara keseluruhan dengan sistem yang sudah dibuat. Moh. Wirantana, 2013 Rancang Bangun Alat Ukur Konduktivitas Termal Bahan Logam Berbasis Mikrokontroler Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu