7 (5) Dimana Qf adalah muatan akhir. Arus diperoleh dengan menderensialkan persamaan (5). Tegangan pada kapasitor diperoleh dengan membagi tiap suku pada persamaan (5) dengan C. (6) Gambar 12 . Rangkaian memberi muatan pada kapasitor sampai sebuah potensial ε. Kapasitor pada saat t = 0 bermuatan Q = 0, jika saklar ditutup maka kapasitor akan terisi muatannya. Jika laju pengisian kapasitor sama dengan laju mula-mula maka kapasitor akan terisi penuh setelah t = RC. Namun dari persamaan (6) laju pengisian kapasitor sebenarnya tidak konstan tapi lajunya turun terhadap waktu. Hal ini terjadi pada laju dimana kuantitas bertambah sebanding dengan kuantitas itu sendiri. Spesifikasi dasar yang dibutuhkan agar menjadi kapasitor yang bagus : Ukuran kecil, konstanta dielektrik tinggi, stabil terhadap perubahan temperatur. Konstanta dielektrik adalah sebuah pengukuran kemampuan material untuk menyimpan muatan dibandingkan dengan dengan ruang vakum dan sifat khas sebuah material. Kapasitansi sebuah material didefinisikan sebagai muatan tersimpan per unit tegangan C (farad) = Q (coulumb) / V (volt) Untuk sebuah plat paralel kapasitor Dimana adalah permitivitas vakum, A adalah luas plat konduktor, d adalah jarak antara dua plat, K adalah konstanta dielektrik bahan. Bahan dan Metode Gambar 13 . Setelah saklar ditutup, akan terdapat tegangan jatuh di seberang resistor dan sebuah muatan pada kapasitor Gambar 14. Plot muatan pada kapasitor terhadap waktu untuk rangakaian pengisian gambar 12. Bahan dan alat Barium asetat [Ba(CH3COO)2, 99 %] + stronsium asetat [Sr(CH3COO)2, 99 %] + titanium isopropoksida [Ti(C12O4H28), 99.999 %] sebagai pelarut 2-methoksietanol [H3COOCH2CH2OH, 99.9 %], wafer silikon tipe-p berukuran 10 mm x 10 mm Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah neraca analitik, spin coating, mortar, pipet, pemanas, pinset, gunting, spatula, stop watch, tabung reaksi, sarung tangan karet, cawan petri, isolasi, Ultrasonic model branson 2210. Masker. Furnace, Tissue. Alumunium foil. Pasta perak, kabel serabut, LCZ meter model 2343 NF, sumber arus keithley 617, spektrofotometer, Metodelogi Pembuatan film tipis Ba0.25Sr0.75TiO3 menggunakan metode chemical solution depotition. Barium asetat [Ba(CH3COO)2, 99 %] + stronsium asetat [Sr(CH3COO)2, 99 %] + titanium isopropoksida [Ti(C12O4H28), 99.999 %] 8 sebagai pelarut 2-metoksietanol [H3COOCH2CH2OH, 99.9 %] dicampur pada tabung reaksi. Ultrasonic model branson 2210 dipakai selama 1 jam pada pencampuran agar bahan menjadi homogen. Larutan ditumbuhkan di atas wafer silikon (100) tipe-p dengan ukuran 10 mm x 10 mm. substrat dan silikon ditaruh pada spin coating. satu lapisan film diputar pada putaran 3000 rpm selama 30 detik. selanjutnya dipanggang pada suhu 850°C selama 15 jam di dalam furnace model nabertherm Type 27. karakterisasi Ba0.25Sr0.75TiO3 oleh LCZ meter model 2343 NF, sumber arus keithley 617, spektrofotometer, hasil osiloskop pada rangkaian seri sampel-resistor. Gambar 16. Diagram alir penelitian Gambar 15. Proses pemanggangan 9 Gambar 17. Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik BST yang sudah mengalami proses annealing dipasang kontak di atas permukaan substrat silikon dan di atas film tipis BST. Pembuatan kontak ini dilakukan di Lab fisika material (ITB). Gambar 17. merupakan sketsa kontak dan posisinya pada substrat dan film tipis. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di laboratorium material dan laboratorium biofisika departemen fisika IPB dari bulan maret 2009 hingga bulan juli 2010. HASIL DAN PEMBAHASAN Konduktivitas Listrik Pengukuran konduktivitas menggunakan alat LCZ meter Model 2343 NF. Nilai konduktivitas yang diambil adalah nilai yang bertahan lama pada display. Pengukuran nilai konduktivitas listrik pada penelitian dilakukan dalam tiga kondisi yang berbeda, yaitu gelap (0 Watt), keadaan dengan lampu berdaya 50 Watt dan keadaan dengan lampu berdaya lampu 100 Watt. Pengukuran dilakukan pada temperatur ruang 27oC. Hasilnya ditunjukkan oleh tabel 2. Berdasarkan data konduktivitas listrik yang tertera dalam tabel 2. semakin besar daya lampu semakin meningkatkan nilai konduktivitas listrik. Hal ini dikarenakan sifat fotokonduktif film. ketika semakin besar daya lampu yang digunakan untuk menyinari persambungan p-n antara film tipis BST dengan Si tipe-p akan mengakibatkan elektron pada film tipis menerima energi dari foton karena proses tumbukan antara elektron dengan foton. Elektron yang ditumbuk oleh foton mempunyai energi untuk keluar dari pita valensi menuju pita konduksi sehingga menyebabkan konduktivitas listrik semakin besar. Karena semakin meningkatnya jumlah elektron dari film tipis menuju silikon maka meningkatkan arus yang mengalir pada sampel. Molaritas BST mempengaruhi banyaknya elektron yang berada di film. Semakin besar konsentrasi BST maka akan semakin banyak elektron yang berada pada sampel maka konduktivitas listrik film tipis naik begitu juga sebaliknya. Nilai konduktivitas listrik terbesar didapat pada konsentrasi 1,75 molar dan nilai terkecil pada konsentrasi 0,75 molar.