IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood Lampiran I Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor 188.44/ 82 /KUM/2015 Tanggal 27 Pebruari 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN OPERASIONAL INDUSTRI KAYU LAPIS PT. TANJUNG RAYA PLYWOOD DI DESA TINGGIRAN LUAR II KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) No. Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dampak ini berlokasi di Pabrik Selama Tahap operasional peremukanberla ngsung. Pelaksana Pengawas PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, Dinas Kesehatan Batola Tahap Operasi Operasional Pabrik a. Kualitas Udara dan Bising Kegiatan ini tentunya akan meningkatkan kadar debu dan intensitas kebisingan. Operasional pabrik, Intensitas debu dan kebisingan Baku mutu udara ambien Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 053 tahun 1999, yaitu kadar debu maksimum 230 µg/Nm3 dan intensitas kebisingan maksimum 70 dBA. Mempertahank an kualitas udara ambien berada di bawah baku mutu udara ambien yang dipersyaratkan. Menjaga agar dampak negatif kadar debu dan intensitas kebisingan terhadap kesehatan Melakukan pemeliharaan peralatan mesin, pelumasan agar tidak meningkatkan intensitas kebisingan. Membuat cerobong yang tingginya 2,5 kali tinggi bangunan IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood No. Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup manusia direduksi. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat sekitarnya sesuai dengan KepKa Bapedal N0 205/1996 pasal 1C lampiran 3. Kualitas air perairan dan sungai-sungai disekitar pabrik menurut Peraturan GubernurKalimanta n Selatan Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Peruntukkan dan Baku Mutu air Menanggulangi dan mengendalikan dampak dari kegiatan industri kayu lapis terhadap kualitas air pada badan air penerima. Melakukan pengolahan air limbah sesuai dengan prosedur Prevalensi kasus penyakit ISPA, infeksi saluran pernafasan lainnya bagi masyarakat. Prevalensi kasus penyakit ISPA, infeksi saluran Mempertahanka n kualitas udara ambien berada di bawah baku mutu udara ambien yang dipersyaratkan. Menjaga agar dampak negatif kadar debu dan intensitas Melakukan pemeliharaan peralatan mesin terutama bantalan-bantalan karet, pelumasan agar tidak meningkatkan intensitas kebisingan. Melakukan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja sesuai SOP Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Tapak dan sungai Pelaksana Pengawas Selama Tahap operasional peremukanberla ngsung. PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, Dinas PU Bagian Pengairan, Dinas Kesehatan Selama Tahap operasional peremukanberla ngsung. PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, Dinas Kesehatan Batola b. Kualitas Air Terjadinya penurunan kualitas badan sungai Opersional pabrik proyek badan Pengecekan rutin terhadap saluran air domestik c. Kesehatan Masyarakat Kegiatan ini tentunya akan meningkatkan kadar debu dan intensitas kebisingan dan dampak ikutan peningkatan kasus penyakit ISPA, penyakit sistem Operasional pabrik Lokasi pabrik IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood No. Dampak Sumber Dampak pernafasan lainnya. Tolok Ukur Dampak Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup pernafasan lainnya bagi pekerja.. kebisingan terhadap kesehatan manusia dapat direduksi. keselamatan dan kesehatan kerja. Pembuatan cerobong yang tinggi Jumlah tenaga kerja yang diPHK. Jumlah orang yang kehilangan peluang usaha di sektor informal. Rencana pengelolaan lingkungan terhadap dampak negatif ini bertujuan untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh eks. pekerja dan orang-orang yang kehilangan peluang usaha. Pemutusan hubungan kerja dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama dalam pemberian pesangon. Pemberian rekomendasi kepada karyawan agar mudah diterima bekerja di tempat lain. Menumbuhkan peluang usaha baru di desa dan melakukan pembinaan kepada usaha-usaha sektor informal tadi. Pendayagunaan koperasi pekerja perusahaan yang telah terbentuk ketika tahap operasi. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dampak ini berlokasi di Desa Tinggiran II Luar Pelaksanaan pengelolaan dampak dilakukan sejak dimulainya tahap pasca operasi Pelaksana Pengawas Tahap Pasca Operasi Pemutusan Hubungan Kerja a. Sosial Ekonomi Sumber dampak terhadap sosial ekonomi pada tahap pasca operasi ini adalah kegiatan pemutusan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja ini jelas menghilangkan sumber pendapatan eks. pekerja PT. TRP serta merta mengurangi atau bahkan menghilangkan pangsa pasar bagi usaha di sektor informal. Jadi secara keseluruhan berdampak negatif terhadap pendapatan masyarakat. PHK PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Batola IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood Rencana Pemantauan Lingkungan No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lingkungan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Metoda Pemantauan Lokasi Pemantauan Lingkungan Waktu / Frekuensi Pemantauan Institusi Pelaksana Penerima Laporan Pelaksana Pengawas Jangka waktu pemantauan dari variabel lingkungan tersebut masingmasing tiga kali dalam setahun. PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, BLH Batola Dinas Kesehatan Batola Selama tahap operasi dengan frekuensi setiap 3 bulan sekali. PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, BLH Batola Dinas PU Bagian Pengairan, Dinas Kesehatan Batola Tahap Operasi Operasional Pabrik a. b. Kualitas Udara dan Bising Peningkatan Operasiona Kadar debu (i) Terjaganya kadar Metode pemantauan ambien sesuai debu ambient agar lingkungan kadar debu dan l pabrik yang Peraturan berada di bawah digunakan untuk jenis peningkatan Gubernur Kalsel baku mutu yang kebisingan. dampak ini adalah Nomor 053 dipersyaratakan. pengukuran dan tahun 1999 yaitu (ii) Terjaganya penilaian pada maksimum 230 intensitas µg/Nm3. kebisingan agar parameter kadar debu Intensitas berada di bawah dan intensitas kebisingan baku mutu yang kebisingan. ambien sesuai dipersyaratkan. Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 053 tahun 1999 yaitu maksimum 70 dBA.. Kualitas Air Terjadinya Operasiona Kualitas air larian penurunan l Pabrik menurut Peraturan kualitas air Gubernur perairan sungai Kalimantan Selatan Barito. nomor 36 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) bagi Memantau mutu air larian yang mengalir keperairan sungai sekitar lokasi kegiatan industri kayu lapis PT. TRP agar tidak melampaui baku Pemantauan dampak ini berlokasi di dalam dan sekitar tapak proyek. Pengukuran Tapak parameter kualitas air proyek,diperairan yang mudah berubah sungai Barito seperti pH, suhu,dan DO. Sedangkan parameter lainnya dilakukan dengan pengambilan sampel IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood Rencana Pemantauan Lingkungan No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lingkungan kegiatan Industri,hotel, restoran, rumah sakit, domestic dan pertambangan, sedangkan untuk perairan sungai dengan parameter menurut Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 2 Tahun 2006 tentang pengelolaan kualitas air dan Pengendalian pencemaran air, serta Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 5 Tahun 2007 tentang Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai. c. Kesehatan Masyarakat Terjadinya penurunan kesehatan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Metoda Pemantauan Lokasi Pemantauan Lingkungan Waktu / Frekuensi Pemantauan Pemantauan dampak ini berlokasi di Puskesmaspuskemas yang berada di wilayah Jangka waktu pemantuan dari variabel lingkungan tersebut masing- Institusi Pelaksana Pelaksana Pengawas Penerima Laporan PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola BLH Batola mutu limbah cair dan dilapangan dan baku mutu air dilanjutkan dengan sungai. analisa dilaboratorium dengan metode sesuai dengan parameter yang diukur dan dianalisa. Data yang didapat ditabulasi dan dibandingkan dengan rona awal dan baku mutu. Operasiona Peningkatan Terjaganya prevalensi kasus kenaikan prevalensi l Pabrik ISPA dan kasus ISPA dan penyakit sistem penyakit saluran saluran pernafasan lainnya pernafasan bagi masyarakat. Metode pemantauan lingkungan yang digunakan untuk jenis dampak ini adalah observasi 10 penyakit Dinas Kesehatan Batola IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood Rencana Pemantauan Lingkungan No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lingkungan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Metoda Pemantauan Lokasi Pemantauan Lingkungan lainnya. terbesar di Puskesmas tapak proyek. Terjaganya Peningkatan 10 kenaikan prevalensi terdekat. penyakit terbesar kasus ISPA dan di Puskesmas penyakit saluran setempat pernafasan lainnya bagi pekerja. Waktu / Frekuensi Pemantauan Institusi Pelaksana Pelaksana Pengawas Penerima Laporan PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola BLH Batola masing tiga kali dalam setahun Pasca Operasi Pemutusan Hubungan Kerja a. Sosial Ekonomi Sumber dampak PHK terhadap sosial ekonomi pada tahap pasca operasi ini adalah kegiatan pemutusan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja ini jelas menghilangkan sumber pendapatan eks. pekerja PT. SBT serta merta mengurangi atau bahkan menghilangkan pangsa pasar bagi usaha di sektor informal. Jadi secara keseluruhan Jumlah tenaga kerja yang diPHK. Jumlah orang yang kehilangan peluang usaha di sektor informal. Jumlah uang yang beredar di Desa Mekarsari dan Gunung Besar dan sekitarnya. Tujuan dari pemantauan lingkungan kependudukan ini adalah untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh eks. pekerja dan orang-orang yang kehilangan peluang usaha. Metode pemantauan lingkungan yang digunakan untuk jenis dampak ini adalah observasi melalui enumerasi (wawancara langsung). Pemantauan dampak ini berlokasi di Desa Tinggiran II Luar Kecamatan Tamban Batola Waktu pemantauan sejak dimulainya kegiatan pembebasan lahan masyarakat sampai berakhirnya tahap pra konstruksi, dengan frekuensi 2 kali dalam setahun. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Batola IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood Rencana Pemantauan Lingkungan No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lingkungan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Metoda Pemantauan Lokasi Pemantauan Lingkungan Waktu / Frekuensi Pemantauan Institusi Pelaksana Pelaksana berdampak negatif terhadap pendapatan masyarakat. BUPATI BARITO KUALA H. HASANUDDIN MURAD Pengawas Penerima Laporan IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood IZIN LINGKUNGAN Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood