PERBANDINGAN DAN SKALA 1. PERBANDINGAN Perbandingan adalah membandingkan jumlah suatu benda dengan benda lainnya dalam bentuk pecahan. Lambang perbandingan ditulis dengan “ : “ atau “ _ “ (per). Contoh: Sandi mempunyai pulpen berwarna hitam dan biru. Jumlah pulpen yang dimiliki Sandi sebanyak 8 buah. Perbandingan jumlah pulpen hitam dan pulpen biru adalah 1 : 3. a. Berapakah jumlah pulpen warna biru? b. Berapakah jumlah pulpen berwarna hitam? c. Berapakah selisih pulpen warna hitam dan biru? Jawab: Cara I: Jumlah seluruh pulpen = 8 buah. Perbandingan jumlah pulpen hitam dan biru = 1 : 3. Nilai perbandingan jumlah seluruh pulpen adalah 1 + 3 = 4. 3 a. Perbandingan jumah pulpen biru terhadap jumlah pulpen seluruhnya adalah 4 Jumlah pulpen biru = 3 x 8 2 4 1 = 3 x 2 = 6 buah 1 b. Perbandingan jumlah pulpen hitam terhadap jumlah pulpen seluruhnya adalah 4 Jumlah pulpen hitam = 1 x 8 2 4 1 = 1 x 2 = 2 buah 2 c. Perbandingan selisih pulpen terhadap seluruhnya adalah 4 Selisih pulpen hitam dan biru = 2 x 8 2 4 1 = 2 x 2 = 4 buah Cara II: Pulpen biru pulpen hitam jumlah selisih 3 1 4 2 X2 x2 X2 x2 ? ? 8 ? Kolom yang terisi perbandingan dan bawahnya yaitu kolom jumlah. 4 dapat menjadi 8 yaitu dengan mengalikannya dengan 2. Maka kolom lainnya (pulpen biru, pulpen hitam, dan selisih) tinggal dikalikan dengan 2 juga. a. Jumlah pulpen biru = 3 x 2 = 6 buah b. Jumlah pulpen hitam = 1 x 2 = 2 buah c. Selisih pulpen hitam dan biru = 2 x 2 = 4 buah 2. SKALA Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta (gambar atau denah) dengan jarak sebenarnya. Ukuran pada skala yaitu cm. Apabila pada peta tertulis skala 1 : 2.000.000, memiliki arti 1 cm pada peta mewakili atau sama dengan 2.000.000 cm atau 20 km pada yang sebenarnya. Cara mudah untuk menghitung ukuran-ukuran pada skala dapat menggunakan segitiga rumus berikut: JS JP X Sk JS = jarak sebenarnya JP = jarak pada peta (denah, gambar) Sk = skala Jadi, JS = JP x Sk JP = JS_ Sk Sk = JS_ JP Contoh: a. Jarak kota Bogor ke Bandung pada sebuah peta berskala 1 : 2.500.000 yaitu 4 cm. Berapa km jarak kedua kota tersebut yang sebenarnya? Jawab: Yang ditanya yaitu jarak sebenarnya, JS JS = JP x Sk = 4 cm x 2.500.000 = 10.000.000 cm = 10 km b. Jarak kota Gunung dengan kota Batu yaitu 15 km. Kedua kota tergambar pada peta berskala 1 : 500.000. Berapa cm jarak kedua kota tersebut pada peta? Jawab: Yang ditanya yaitu jarak pada peta, JP. JP = JS = 15 km = 1.500.000 cm = 3 cm Sk 500.000 500.000 c. Sebuah gedung dengan ketinggian 50 meter tergambar pada denah yaitu 10 cm. Berapa skala denah tersebut? Jawab: Yang ditanya yaitu skala peta, Sk. Sk = JS = 50 m = 5000 cm = 500 JP 10 cm 10 cm Jadi, skala peta yaitu 1 : 500 d. Area perumahan pada denah memiliki panjang 20 cm dan lebar 15 cm dengan skala 1 : 500. Berapa m2 luas perumahan yang sebenarnya? Jawab: Yang ditanya luas perumahan sebenarnya. Area perumahan berbentuk persegi panjang. Maka untuk menghitung luas sebenarnya = panjang sebenarnya x lebar sebenarnya Panjang sebenarnya = Panjang peta x Sk = 20 cm x 500 = 10.000 cm = 100 m Lebar sebenarnya = Lebar peta x Sk = 15 cm x 500 = 7.500 cm = 75 m Luas sebenarnya = panjang sebenarnya x lebar sebenarnya = 100 m x 75 m = 7.500 m2 3. SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR a. Persegi Panjang Memilki sifat-sifat: Memilki 2 pasang sisi yang sejajar Memilki 2 pasang sisi yang sama panjang Terdapat 4 sudut siku-siku Memilki 2 simetri putar dan 2 simetri lipat Memiliki 2 diagonal yang sama panjang A B D AC = diagonal C ABC = ADC ACB = CAD CAB = ACD ACB = 500, maka besar Misal besar CAD = 500, CAB = 400, dan ACD = 400 b. Jajar Genjang Memiliki sifat-sifat: Memiliki sepasang sudut tumpul dan sepasang sudut lancip yang sama besar Memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar Tidak memiliki simetri lipat dan simetri putar P Q t R a P= R= P+ S Luas jajar genjang = alas x tinggi = a x t Contoh: PQ = 10 cm t = 5 cm Luas jajar genjang PQSR = a x t = 10 cm x 5 cm = 50 cm2 S Q R = 1800; Q+ S = 1800 c. Trapesium No Jenis Trapesium Trapesium siku-siku 1 2 3 Memiliki sepasang sisi yang sejajar Memiliki 2 sudut siku-siku Terdapat 1 sudut lancip dan 1 sudut tumpul Tidak memiliki simetri putar dan simetri lipat Trapesium sama kaki Memiliki sepasang sisi yang sejajar Memiliki sepasang sudut lancip yang sama besar dan sepasang sudut tumpul yang sama besar Memiliki 1 simetri lipat Trapesium sembarang Memiliki sepasang sisi yang sejajar Panjang keempat sisinya tidak sama Keempat sudutnya tidak sama besar S V Sifat-sifat T O I Misal, jika besar Maka SV = TU S = T dan V= U 0 S + V = 180 ; T + U = 1800 U OI = ST ; VO = IU S = 1200, ST = 10 cm, VO = 4 cm T = 1200 V = 1800 – 1200 = 600 dan U = 600 Panjang OI = 10 cm, IU = 4 cm Panjang VU = VO + OI + IU = 4 cm + 10 cm + 4 cm = 18 cm d. Segitiga No 1 Jenis Segitiga Segitiga siku-siku 2 Segitiga Sama Kaki Sifat-sifat Memiliki 3 sisi Memiliki 1 buaha sudut siku-siku Jumlah ketiga sudut sama dengan 1800 Tidak memiliki simetri lipat Memiliki 3 sisi Memiliki sepasa ng sisi sama panjang Memiliki sepasang sudut sama besar Memiliki 1 simetri lipat 3 Segitiga Sama Sisi Memiliki 3 sisi sama panjang Memiliki 3 sudut yang sama besar yaitu masingmasaing 600 Memiliki 3 simetri lipat dan 3 simetri putar 4 Segitiga Sembarang Ketiga sisinya tidak sama panjang Besar ketiga sudutnya berbeda e. Belah Ketupat Sifat-sifat: Memiliki 4 sisi yang sama panjang Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar Memiliki sepasang tumpul yang sama besar dan sepasang sudut lancip sama besar Memiliki 2 simetri lipat dan 2 simetri putar B AB = BC = CD =AD AO = OC; BO = OD A d1 O C A= C; B= D d2 A+ B+ C + D = 3600 D AC = d1 = diagonal 1 BD = d2 = diagonal 2 Luas Belah Ketupat = d1 x d2 2 Misal, AO = 8 cm, OD = 6 cm, BC = 10 cm B = 1200 Maka, a. panjang OC = 8 cm b. panjang AC = 16 cm c. panjang BD = 12 cm d. A = 600 e. ACD = 300 f. Luas belah ketupat ABCD = d1 x d2 = 16 cm x 12 cm 2 2 2 = 96 cm f. Persegi Sifat-sifat: Memiliki 4 sisi yang sama panjang Memiliki 4 sudut siku-siku Memiliki 2 pasang sisi sejajar Memiliki 4 simetri lipat dan 4 simetri putar g. Layang-layang Sifat-sifat: Memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang Memiliki 1 simetri lipat Tidak memiliki sisi sejajar Memiliki sepasang sudut tumpul yang sama besar h. Lingkaran S O T O = titik pusat lingkaran SO =OT = OR = radius ( r ) = jari-jari lingkaran ST = diamaeter ( d ) = garis tengah lingkaran Π ( dibaca phi ) = 22 = 3,14 7 d=2xr R LUAS LINGKARAN = Π X r X r Misal, SO = 14 cm Maka: a. OT = 14 cm b. OR = 14 cm c. jari-jari = 14 cm d. diameter = 28 cm e. Luas lingkaran = Π x r x r = 22 x 142 cm x 14 cm 71 = 616 cm2 Contoh: 1. Sebuah lingkaran berdiameter 14 cm. Berapakah luasnya? Jawab: r = d : 2 r = 14 cm : 2 = 7 cm Luas lingkaran = Π x r x r = 22 x 71 cm x 7 cm 71 = 154 cm2 2. Sebuah lingkaran berjari-jari 10 cm. Berapakah luasnya? Jawab: Luas lingkaran = Π x r x r = 3,14 x 10 cm x 10 cm = 314 x 1 cm x 1 cm = 314 cm2 2. SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG a. Prisma Tegak Prisma adalah bangun ruang yang memiliki minimal sepasang sisi yang sejajar. a.1. Tabung Sisi atas Selimut Sisi alas Sifat-sifat: Terdiri dari 3 sisi Sisi atas dan alas berbentuk lingkaran Selimut tabung berbentuk bidang lengkung Tidak memiliki titik sudut a.2. Balok H G E F t C D p = panjang l = lebar t = tinggi l A p B Sifat-sifat: Memiliki 3 pasang sisi yang sejajar Memiliki 6 sisi Sisinya yaitu: ABFE, DCGH, ABCD, EFGH, ADHE, dan BCGH Memiliki 12 rusuk Rusuknya yaitu: AB, BC, CD, DA, EA, FB, HD, GC, EF, FG, GH, dan HE Memiliki 8 titik sudut Titik sudutnya yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H Sisinya berbentuk persegi panjang a.3. Kubus Sifat-sifat: Memiliki 3 pasang sisi yang sejajar Memiliki 6 sisi Memiliki 12 rusuk Memiliki 8 titik sudut Keenam sisinya berbentuk persegi a.4. Prisma segitiga Sifat-sifat: Memiliki sepasang sisi sejajar Memiliki 5 sisi. Terdiri dari 3 buah segiempat dan 2 buah segitiga Memiliki 6 titik sudut Memiliki 9 rusuk Sisi alas berbentuk segitiga b. Limas Limas adalah bangun ruang yang memiliki titik puncak atau titik runcing. b.1. Limas Segiempat Sifat-sifat: Memiliki 5 buah sisi. Terdiri dari 4 sisi segitiga dan 1 sisi segiempat Memiliki 5 titik sudut Memiliki 8 buah rusuk Sisi alas berbentuk segiempat. Bisa berupa persegi atau persegi panjang. b.2. Limas Segitiga Sifat-sifat: Memiliki 4 buah sisi Memiliki 4 titik sudut Memiliki 6 buah rusuk Semua sisi berbentuk segitiga b.3. Kerucut Sifat-sifat: Memiliki 2 buah sisi, yaitu sisi alas dan selimut Memiliki 1 titik sudut Memiliki 1 buah rusuk Alas berbentuk lingkaran 3. JARING BANGUN RUANG SEDERHANA Jaring-jaring bangun ruang adalah susunan atau rangkaian bidang sisi yang dapat dibentuk menjadi suatu bangun ruang. Setiap bangun ruang memiliki berbagai jaring-jaring yang bisa dibentuk. Artinya bangun tersebut tidak tetap pada satu jaring-jaring saja. a. Jaring-jaring Kubus Dapat dibuat salah satu jaring-jaringnya: b. Jaring-jaring Balok Dapat dibuat salah satu jaring-jaringnya: c. Jaring-jaring Tabung Dapat dibuat salah satu jaring-jaringnya d. Jaring-jaring Prisma Segitiga Dapat dibuat salah satu jaring-jaringnya: 4. KESEBANGUNAN DAN SIMETRI 1.1. KESEBANGUNAN Dua bangun datar disebut sebangun jika memenuhi dua syarat, yaitu: 1. Kedua bangun bentuknya sama 2. Sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua bangun sebanding Lambang kedua bangun yang sebangun yaitu diberi tanda “ ~ “ Perhatikan gambar segitiga ABC dan segitiga DEF A 1 cm B D C 2 cm 2 cm E F 4 cm Apakah segitiga ABC dan segitiga DEF sebangun? Jawab: - Kedua bangun bentuknya sama yaitu segitiga siku-siku - AB = 1 cm dan DE = 2 cm, perubahan AB menjadi DE yaitu dikalikan dengan 2 BC = 2 cm dan EF = 4 cm, perubahan BC menjadi EF yaitu dikalikan dengan 2 Ternyata sisi yang bersesuaian sebanding yaitu sama-sama dikalikan dengan 2. Jadi, segitiga ABC sebangun dengan segitiga DEF Contoh soal: Tentukan apakah kedua bangun berikut sebangun atau tidak! 1. 5 cm 1 cm 10 cm 2 cm 2. 10 cm 5 cm 15 cm 15 cm 1.2. SIMETRI a. Simetri Cermin Benda yang dihadapkan pada cermin datar akan membentuk bayangan yang sama dengan benda itu sendiri. Benda yang sama dengan bayangannya disebut simetris. Jadi, benda yang mempunyai bayangan sama dengan dirinya dikatakan memiliki simetri cermin. Simetri cermin pada sumbu tegak Q Q’ R R’ V V’ W W’ X X’ b. Simetri Putar Sebuah bangun datar dikatakan memiliki simetri putar apabila setelah diputar melalui pusatnya, bangun tersebut menempati bingkainya seperti semula. Pemutaran dimulai dari 00 sampai 3600 atau satu putaran penuh. Bangun yang hanya memiliki 1 simetri, dikatakan tidak memiliki simetri putar. Bangun yang memiliki 2 simetri putar dikatakan memiliki simetri putar tingkat 2. Perhatikan contoh berikut! a. Tentukan simetri putar huruf H di samping b. Berapa tingkat simetri putarnya? Jawab: Kedudukan awal Hasil putaran pertama Hasil putaran kedua Huruf H di atas mempunyai 2 simetri putar. Huruf H memiliki simetri putar tingkat 2. Besar sudut setiap tingkat simetri putra adalah 3600 : 2 = 1800