Tugas Proyek Komponen Sistem Kontrol Kelompok 1 : Henry Rahardjo (1022006) Kristian Hernowo (1022022) UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2012 SENSOR GAS CO FIGARO TGS 2201 Prinsip Kerja Figaro TGS 2201 Figaro TGS 2201 merupakan sensor gas pembuangan kendaraan bermotor.Terbagi menjadi 2 yaitu diesel dan bensin. Sisa gas pembuangan diesel yang terdiri dari NO dan NO₂ dan dari bensin CO, H₂, dan HC. yang konduktivitasnya berubah-ubah tergantung pada konsentrasi gas di udara. Konduktivitas dari sensor berubah sesuai dengan konsentrasi di udara.Rangkaian sederhana mengubah perubahan konduktivitas menjadi sebuah sinyal keluaran (tegangan). TGS 2201 memiliki dua elemen sensor yang tidak saling bergantung. Setiap elemen sensor mengeluarkan output terpisah satu keluaran untuk diesel dan keluaran kedua untuk bensin. Elemen sensor ini terbuat dari semiconductor metal oxida berlapis yang terbuat dari bahan dasar alumina yang bekerjanya bersama dengan elemen pemanas. GAMBAR RANGKAIAN DASAR dan FISIK SENSOR Rangkaian dasar di atas menunjukkan elemen satu pada kaki satu yang berguna untuk mendeteksi sinyal keluaran dari diesel (Vrl1) dan kaki ketiga yang mendeteksi sinyal keluaran bensin (Vrl2). Sensor TGS 2201 bekerja dengan dua input tegangan yaitu tegangan pemanas (Vh) dan tegangan rangkaian (Vc). Tegangan pemanas berguna untuk mengaktifkan pemanas dalam rangkaian.Pemanas ini berguna untuk mengoptimalkan pengukuran dari elemen sensor serta membersihkan sensor.Tegangan rangkaian berguna untuk mengaktifkan rangkaian dasar sehingga sinyal keluaran Vrl1 dan Vrl2 dapat diukur melalui Rl1 dan Rl2. Setiap resistansi ini terhubung dengan setiap kaki keluaran elemen sensor. KARAKTERISTIK FIGARO TGS 2201 Gambar tersebut menunjukkan respon karakteristik dari Figaro TGS 2201 untuk elemen gas buang bensin yang didalamnya terdiri dari CO, H2, dan hidrokarbon pada keadaan test standar. Dimana : 𝑅𝑠 = 𝑉𝑐 − 𝑉𝑟𝑙 𝑅𝑙 𝑉𝑟𝑙 APLIKASI FIGARO TGS 2201 Sensor Figaro TGS 2201 ini dapat digunakan untuk mengatur saluran pembuangan kendaraan bermotor dan uji kelayakan emisi gas kendaraan bermotor. DESAIN PROYEK Pada kondisi rangkaian standar, digunakan RL sebesar 10 kOhm dan Vc sebesar 5 Volt. Pada keadaan standar di udara bebas didapat VRL sebesar 0.66 Volt, sehingga : 𝑉𝑐 − 𝑉𝑟𝑙 𝑅𝑙 𝑉𝑟𝑙 5 − 0.66 𝑅𝑜 = 10 𝑘𝑂ℎ𝑚 0.66 𝑅𝑜 = 𝑅𝑜 = 65.78 𝑘𝑂hm Pada kondisi rangkaian di atas, di dapat VRL minimum sebesar 0 Volt dan VRL maksimum sebesar 4.12 Volt. Pada rangkaian di atas, Voutput menunjukkan besarnya gas concentration dalam satuan ppm dengan menggunakan skala 1:50. Gas concentration bernilai minimum 10 ppm dan bernilai maksimum 1000 ppm. Sehingga Voutput minimum bernilai sebesar 0 Volt dan Voutput maksimum bernilai sebesar 20 Volt. Untuk mengkonversi nilai VRL menjadi Voutput maka digunakan Non-Inverting Amplifier dengan perhitungan penguatan sebagai berikut : 𝑉𝑜 𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑜 𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑟𝑙 𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑟𝑙 𝑚𝑖𝑛 20 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 = 4.12 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 = 4.85 𝑘𝑎𝑙𝑖 Berdasarkan penguatan yang telah kita perhitungkan, maka kita dapat mencari nilai Rf dan Rg dengan rumus penguatan Non-Inverting Amplifier sebagai berikut : 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 = 1 + 𝑅𝑓 𝑅𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 − 1 = 𝑅𝑓 𝑅𝑔 𝑅𝑓 = 4.85 − 1 𝑅𝑔 𝑅𝑓 = 3.85 𝑅𝑔 Berdasarkan perhitungan perbandingan Rf dan Rg diatas, maka dalam rangkaian ini kita menggunakan Rf sebesar 4700 Ohm dan Rg sebesar 1200 Ohm. HASIL PERCOBAAN No. VRL VOutput Rs Rs/Ro Gas Concentration 1 2.57 V 12.34 V 9.46 kOhm 0.144 617 ppm 2 2.73 V 13.10 V 8.32 kOhm 0.126 655 ppm 3 2.89 V 13.29 V 7.3 kOhm 0.111 664.5 ppm 4 3.21 V 14.77 V 5.58 kOhm 0.085 738.5 ppm 5 3.36 V 15.46 V 4.88 kOhm 0.074 773 ppm 6 3.44 V 16.16 V 4.53 kOhm 0.069 808 ppm 7 3.56 V 17.09 V 4.04 kOhm 0.061 854.5 ppm 8 3.74 V 17.20 V 3.37 kOhm 0.051 860 ppm 9 3.87 V 18.19 V 2.92 kOhm 0.044 909.5 ppm 10 4.12 V 19.36 V 2.14 kOhm 0.033 968 ppm Grafik Karakteristik VRL terhadap Rs Grafik Karakteristik Sensor Resistance terhadap Gas Concentration KESIMPULAN Pada rangkaian sensor gas CO seperti diatas diperoleh beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut : - Semakin besar nilai VRL, maka nilai RS akan semakin kecil (berbanding terbalik). - Semakin besar nilai Sensor Resistance, maka nilai Gas Concentration akan semakin kecil (berbanding terbalik). - Dengan menggunakan Rf sebesar 4.7 kOhm dan Rg sebesar 1.2 kOhm, kita bisa mendapatkan penguatan sebesar 4.85 kali sehingga mempermudah pembacaan ppm dengan skala 1:50. - Nilai tegangan output maksimum yang kita peroleh adalah sebesar 20 Volt yang mengindikasikan kadar CO sebesar 1000 ppm. - Karakteristik yang kami peroleh berdasarkan percobaan dengan rangkaian tersebut mendekati karakteristik yang digambarkan pada datasheet sensor.