MK. HEALTH, SAFETY, AND RISK PROGRAM DIV. MANAJEMEN PERHOTELAN UDINUS SAFE WORK AND PROCEDURES IN FOOD AND BEVERAGE PRODUCTION (KITCHEN) I. DAPUR DAN JENISNYA Dapur adalah tempat dimana makanan dipersiapkan dan dimasak untuk melayani konsumen. Tujuan dari dapur adalah menyajikan makanan dengan kuantitas dan kualitas yang benar sesuai dengan standar terbaik melalui penggunaan staf, peralatan, dan bahan yang efektif. Ada beragam jenis dapur menurut letaknya. Pada dasarnya jenis dapur dapat dibedakan menjadi: a Main Kitchen: Dapur utama pada umumnya terletak pada bagian sentral hotel dimana secara berurutan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan makanan baik menerima, menyimpan, mempersiapkan, memasak, menyajikan, serta membersihkan dapur didesain dan diatur dengan baik. b Speciality Kitchen: Dapur khusus didirikan dan diatur terpisah dari dapur utama untuk menyediakan pelayanan makanan pada suatu lokasi tertentu. c Fast Food Kitchen: Dapur semacam ini didirikan secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup konsumen yang sibuk. Dapur semacam ini menyajikan dan melayani makanan cepat saji dengan harga terjangkau. Dapur cepat saji menyajikan makanan yang bahannya masih mentah ataupun telah diolah setengah matang agar dapat disajikan kepada konsumen secepat mungkin dan biasanya terletak di tempat umum (public area). II. INTER DEPARMENTAL RELATION Dapur sangat bergantung pada sejumlah departemen agar dapat berfungsi secara efektif. Koordinasi yang baik sangat penting dan memainkan peranan penting dalam membangun keberhasilan pada setiap hotel atau restoran. Staff dapur harus memperhatikan peran antar setiap departemen yang saling berkaitan. a Front Office Informasi yang berkaitan dengan tamu VIP yang menginap, laporan kamar, tagihan pembayaran, serta rencana tamu selama menginap. Page 1 of 11 b Kitchen stewarding Memiliki hubungan berkaitan dengan tugas membersihkan, mengelap, dan menangani inventaris peralatan dapur. c Purchase Memiliki hubungan berkaitan dengan permintaan atas perabot dapur, alat – alat perlengkapan, serta bahan makanan. d Housekeeping Memiliki hubungan berkaitan dengan kenyamanan tamu VIP dan seragam para staff. e Engineering and Maintenance Memiliki hubungan berkaitan dengan perbaikan dan perawatan peralatan listrik, pendingin ruangan, persediaan air, gas, dsbnya. f Accounts Memiliki hubungan berkaitan dengan persetujuan, penggajian, serta inventaris. g Human Resources Memiliki hubungan berkaitan dengan pengangkatan dan pemecatan staff, kenaikan pangkat, pengadaan staff, serta pengembangan dan pelatihan. h Sales and Marketing Memiliki hubungan berkaitan dengan perencanaan menu, promosi makanan, hiburan, dan berbagai pertunjukan lainnya. III. PRINSIP KEBERSIHAN MAKANAN Personal hygiene sangat penting karena bakteri pada tubuh kita (kulit, hidung, mulut, atau tangan) dapat berpindah dari makanan kepada orang lain yang memakan makanan dan membuatnya sakit. Oleh karena itu, personal hygiene memainkan peranan yang penting dalam mencegah kontaminasi silang. Pentingnya Personal Hygiene a Cross contamination: Kontaminasi silang adalah berpindahnya mikroorganisme atau bakteri berbahaya, dari satu substansi ke substansi lainnya. b Kebiasaan diri yang dapat menimbulkan kontaminasi pada makanan diantaranya: • Menggaruk kulit kepala • Mengusap – usap rambut Page 2 of 11 • Menyentuh hidung • Menggosok telinga • Menekan jerawat • Mengenakan seragam yang kotor • Menggunakan telapak tangan untuk menutup batuk/ bersin • Meludah IV. PERSONAL HYGINE DI DAPUR Cucilah tangan sesering mungkin dengan benar (setelah pergi ke toilet, sebelum memasuki dapur, setelah istirahat, setelah merokok, sebelum mengolah makanan, setelah batuk, bersin, atau setelah menyentuh setiap bagian dari kepala dan rambut, membereskan sampah, menyentuh hewan baik hewan peliharaan maupun bukan. a Mandilah setiap hari. b Kenakanlah pakaian atau seragam yang bersih setiap hari dan gantilah celemek setelah kotor. c Makan, minum atau merokok hanya di tempat yang ditunjuk dan berada di luar ruang pengolahan dan penyajian makanan. d Jangan berangkat kerja ketika sakit. e Hindarilah kebiasaan meludah, menyentuh hidung, rambut, mulut dan luka. f Perhiasan, cincin dan jam tangan tidak harus dipakai saat bekerja di dapur. g Cidera karena teriris dan luka bakar harus ditutup dengan plester anti air. h Rambut harus ditutup dengan benar. i Kuku harus bersih dan terawat. j Hindari kontak langsung tangan dengan makanan yang telah siap untuk disajikan. V. PERSIAPAN DAN PENGATURAN AREA KERJA Persiapan berarti menyusun dan menyelesaikan semua tugas persiapan yang berkaitan dengan penyajian makanan. Membersihkan area kerja dapur berarti menjaga area kerja tetap bersih dan rapi. a Mise-en- Scene Mempersiapkan lingkungan dapur agar nyaman, aman, dan bersih. Sebelum setiap kegiatan pelayanan dilakukan, dapur sedap memenuhi syarat sebagai tempat untuk menyajikan makanan Page 3 of 11 pesanan tamu. Tim Supervisor dan Chef harus memastikan mise-enscene siap. b Mise-en Place "Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya” seperti semula. Miseen-place berkaitan dengan penyusunan dan penataan bahan makanan (contoh: potongan daging, saus, bumbu, memotong sayuran segar, dan bahan makanan lainnya) yang perlu dimasak untuk membuat menu yang harus dipersiapkannya saat giliran shift-nya. VII. BAHAYA DI DAPUR, LANGKAH – LANGKAH KEAMANAN, DAN PENANGANANNYA Dapur adalah tempat dimana perabot, peralatan, sambungan listrik, serta bahan pencuci dan pembersih juga aliran air berada. Benda – benda tersebut dapat membahayakan dan berpotensi menimbulkan bahaya apabila tidak dirawat dengan baik. Manajemen yang baik harus dimulai dari desain bentuknya. Mengenal Potensi Bahaya Di Dapur Berikut bahaya besar dapat menyebabkan insiden yang tidak diinginkan di dapur: a Permukaan makanan dan cairan yang panas b Bahan kimia c Listrik d Api e Tumpahan f Benda tajam VIII. CAIRAN PANAS DAN BERBAHAYA DI DAPUR Minyak dan cairan lain seperti air yang biasa dijumpai di dapur dan penting bagi anda agar berhati – hati ketika bekerja atau berada di dekat cairan panas tersebut. Penting artinya untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan. Meskipun langkah pencegahan telah dilakukan, kecelakaan masih saja dapat terjadi, sehingga staff dapur harus bertanggungjawab menghindari terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Selain melatih staf agar waspada terhadap penyebab kebakaran dan cedera pribadi, kita harus melakukan pengawasan keselamatan, laporan pemeliharaan, serta menindaklanjuti laporan tersebut. Kita semua berperan dalam memastikan bahwa kita bekerja dan tinggal di lingkungan yang aman dan terlindung. Page 4 of 11 IX. MENANGANI BAHAN KIMIA DI DAPUR Pertimbangkan poin berikut ini apabila berhubungan dengan bahan kimia: a Jangan menyimpan bahan kimia di restoran; jagalah agar bahan kimia tersebut tetap berada di tempat penyimpanan bahan kimia. b Gunakan bahan kimia hanya di ruang yang berventilasi. c Simpan bahan kimia di gudang yang gelap, terkunci, dan sejuk, serta jauh dari panas dan sinar matahari langsung. Jangan menyimpan bahan kimia di dekat pemanas air atau mesin operasi. d Bacalah dan ikuti petunjuk penggunaannya dengan hati-hati sebelum menggunakan bahan kimia. e Pastikan semua bahan kimia disimpan di lokasi yang aman. f Jangan menyimpan bahan kimia di rak yang ada diatas kepala kita. g Pisahkan tempat penyimpanan bahan berbahaya dan bahan yang tidak berbahaya. h Pastikan bahwa semua bahan berbahaya tidak disimpan dalam wadah yang rusak dan berilah pengaman atau segel. i Catatlah secara terperinci semua bahan berbahaya yang disimpan dan berilah tanda dengan jelas j Buanglah semua bahan yang tak dikenal dengan benar. k Buanglah makanan yang telah, atau dicurigai terkontaminasi oleh bahan berbahaya. l Peringatkan orang lain agar menjauhi bagian yan terkena tumpahan serta tandailah tumpahan tersebut dengan jelas. m Jauhkan wajah anda dari bahan kimia yang anda gunakan, jangan menghirup asap dari bahan yang dapat membuat anda terbakar serta menyebakan anda merasa sakit, pusing dan bahkan pingsan. n Pastikan agar botol bahan pembersih ditandai dengan jelas, dan wadah bahan kimia tidak digunakan untuk tujuan lain, seperti menyimpan makanan. o Jangan menggunakan bahan kimia di dekat api terbuka atau saat anda merokok. p Lindungilah setiap bagian dari tubuh anda saat anda menggunakan bahan kimia murni dan setelah selesai simpanlah dengan benar q Kenakan pakaian pelindung keselamatan seperti sarung tangan karet dan alas kaki. r Konsentrasi pada apa yang anda lakukan - satu kesalahan dapat membuat bahan kimia tumpah dan melukai anda. Page 5 of 11 s Jangan memercikkan bahan pembersih, karena bahan tersebut dapat mengenai kulit dan membuat kulit anda terbakar. t Cuci tangan anda setelah menggunakan bahan pembersih. u Jauhkan tangan anda dari wajah anda - menelan sebagian kecil dari sejumlah bahan pembersih dapat membuat mulut dan tenggorokan anda terbakar. v Kencangkanlah kembali penutup segera setelah digunakan. w Jangan tuang bahan pembersih. x Jangan membakar (burn) kaleng aerosol kosong meledak. karena dapat y Jangan pernah mencampur bahan kimia, seperti pemutih dengan asam pembersih toilet. X. CIDERA DAN KECELAKAAN YANG SERINGKALI TERJADI DI DAPUR Cidera dan kecelakaan yang seringkali terjadi didapur diantaranya: teriris, terpeleset, tersandung, jatuh, terbakar, terkena cairan panas atau zat berbahaya. Berikut adalah cara menghindari cidera dan mengurangi resiko bahaya di tempat kerja: Teriris a Jangan pernah meninggalkan benda apapun di lantai. b Jangan meninggalkan pisau sembarangan c Bersihkan segera kaleng atau gelas yang pecah. Bungkuslah dengan kertas terlebih dahulu sebelum membuangnya d Jagalah jari – jari dan rambut anda jauh dari pisau Tersandung, Terpeleset, dan Jatuh a yang b Gunakanlah tinggi tangga atau tangga bangku untuk menjangkau benda a Sekalah tumpahan setiap saat. b Tutuplah pintu kabinet dan laci setelah menggunakannya c Simpanlah peralatan berat pada rak paling bawah d Jagalah agar lantai tidak menyebabkan terpeleset e Jangan pernah berlari f Pakailah sepatu yang sesuai dan sol yang tidak licin. Anda dapat tersandung dengan sepatu dan sandal bertumit tinggi basah ketika mencuci agar tidak Mencegah Sengatan Arus Listrik a Bacalah buklet alat SEBELUM mempergunakan alat. b Jauhkan kabel dari dari air dan benda panas. Page 6 of 11 c Gunakanlah satu saluran listrik untuk satu sambungan Cabutlah kabel listrik setelah selesai menggunakannya. d Cabutlah semua sambungan melakukan servis apapun. e Jagalah agar tangan anda SELALU kering ketika bekerja dengan alat listrik. f Berpijaklah pada permukaan yang kering ketika bekerja dengan alat listrik. g Periksalah alat listrik untuk memastikan apakah ada kabel yang terkelupas atau sambungan yang rusak dan segeralah perbaiki apabila menemukannya. listrik SEBELUM pembersihan listrik. atau h Jangan pernah menggunakan microwave yang penutupnya sudah rusak. i Nyalakanlah microwave hanya ketika makanan atau minuman berada di dalamnya. j Jauhkanlah plastik pembungkus jauh dari tubuh anda menghindari terjadinya cidera terbakar saat mengkukus. k Jangan meletakkan logam pada mikrwave oven atau alat lainnya, yang tidak sesuai untuk microwave. Selalu perhatikan buku petunjuk penggunaan. l Apabila terjadi korsleting listrik, TETAPLAH TENANG, EVALUASI KEADAAN. untuk XI. FIRST AID Pertolongan Pertama (First Aid) adalah pengobatan pertama dan sementara terhadap korban sakit atau cidera (dalam hal ini di restoran) sebelum bantuan medis tiba. Pertolongan pertama tersebut terdiri dari: a Buku pengguna (manual) first aid b Pita perekat c Perban dalam berbagai ukuran d Perban elastis e f Tisu Antiseptik g Sabun h Cairan antiseptik i Krim luka bakar j Gunting tajam k Pin Keselamatan Page 7 of 11 l Bedak Salisilat (calamine lotion) m Tisu beralkohol atau etil alkohol n Thermometer XII. PENANGANAN PADA CIDERA TERIRIS ATAU TERBAKAR Teriris: Jika anda teriris basuhlah luka dengan air dingin, apabila lukanya menutup dan pendarahan berhenti, keringkanlah kulit disekitar luka dengan kertas, kain, atau kapas, dan balutlah luka tersebut dengan plaster. Jika lukanya dalam: • • • Tekanlah luka tersebut untuk menghentikan pendarahan. Letakkanlah sampai diatas jantung Carilah bantuan medis. Terbakar: Apabila anda terbakar atau mengalami luka bakar, basuhlah dengan air atau es, dan letakkanlah tangan anda dibawah air yang mengalir atau bungkuslah es ke dalam plastic dan tempelkanlah pada bagian yang terluka. Jagalah agar kulit tidak rusak, jika anda menumpahkan cairan panas dalam jumlah banyak dan mengenai pakaian anda, jangan melepaskan pakaian yang anda kenakan dbawah air dingin yang mengalir atau berendam air dingin dan carilah bantuan medis: melepaskan pakaian anda dapat membuat kulit anda rusak. XII. KEBAKARAN Kebakaran adalah potensi bahaya yang paling mengancam dan biasa terjadi di dapur. Tidak hanya pada property saja namun juga pada manusia. Anda harus melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya berbagai resiko kebakaran di tempat kerja. Perhatikanlah selalu sambungan listrik pada kompor, microwave, dan oven yang terbakar. Pastikan adanya denah evakuasi keselamatan yang dapat dilihat oleh semua orang dan semua orang mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran. Penting agar para staff diberikan peralatan dan pengetahuan untuk mengatasi kebakaran dengan cara yang benar. • Kebakaran kelas A atau biasa: Meliputi bahan bakar seperti: kayu, kertas, plastic, karet, dan kain. • Kebakaran kelas B atau kebakaran oleh bahan bakar cair dan gas: Meliputi semua hidrokarbon dan alkohol berbahan dasar cair (minyak pelumas, cat, pernis) dan gas yang dapat memicu terjadinya kebakaran. • Kebakaran Kelas C atau kebakaran oleh listrik: Meliputi berbagai jenis kebakaran yang disebabkan oleh peralatan bertenaga listrik (lemari es, microwave oven, dsb) Page 8 of 11 • Kebakaran kelas D atau kebakaran oleh logam: Contoh dari logam jenis ini adalah: titanium, potassium, dan magnesium. • Kebakaran kelas minyak goreng tak komersial. K: kebakaran yang disebabkan oleh jenuh pada perabot masak pada dapur Penyebab Kebakaran Berikut ini adalah sumber utama yang dapat menyebabkan terjadinya insiden di dapur. • • • • • • • Listrik. Bahan pembersih (zat cair). Cairan mudah terbakar. Bahan bakar cair. Merokok sembarangan. Penyimpanan yang tidak benar. Memasak tanpa berhati - hati. XII. MENCEGAH TERJADINYA KEBAKARAN DI DAPUR a. Pastikan agar semua peralatan listrik dan kompor dimatikan sebelum anda meninggalkan dapur. b. Jagalah agar peralatan listrik jauh dari air untuk menghindari terjadinya korsleting dan kebakaran c. Jauhilah soket listrik, khususnya jika tangan anda basah d. Pastikan agar lap kertas, lap piring, serta pegangan panci jauh dari permukaan kompor, sehingga tidak terbakar oleh api e. Jangan pernah menuangkan air pada alat yang berisi minyak panas jika dapat memercik dan melukai orang lain. f. Berpakainlah yang pantas, jangan mengenakan pakaian yang longga g. Jangan pernah sembarangan meninggalkan dapur ketika tengah memasak, jika anda perlu meninggalkan dapur karena suatu alasan, matikanlah alat masak/ kompor terlebih dahulu. h. Jangan menjangkau apapun melintasi kompor saat memasak. i. Bersihkan semua lemak yang menggumpal pada kompor, oven, dan exhaust fan (penghisap asap dapur) secara teratur, karena gumpalan dan minyak dapat memicu api yang dapat menyebar dengan cepat. j. Jagalah agar bagian permukaan kompor tetap bersih tanpa lemak (gumpalan mentega, tepung). k. Jangan meletakkan bahan metalik pada microwave oven yang dapat menimbulkan percikan api dan bahkan merusak microwave. l. Jangan merebus air melebihi panci hingga membuatnya tumpah m. Gunakan perabot masak yang sesuai dengan ukuran wajan yang digunakan. n. Jangan merokok di dapur. o. Mengetahui bagaimana menggunkan APAR dan dimana lokasinya. Page 9 of 11 p. Singkirkan bahan – bahan yang mudah terbakar seperti: kain, kertas, minyak, dsb dari permukaan yang panas. q. Dapur hendaknya memiliki penerangan dan area kerja yang memadai. XII. JENIS ALAT PEMADAM KEBAKARAN APAR yang biasa digunakan untuk tujuan umum adalah: a. APAR berbasis air. Dapat memadamkan Jenis Kebakaran Kelas A dan tidak cocok di gunakan untuk memadamkan api jenis Kelas B,C dan D. b. APAR berbasis bahan kimia kering. Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas pemakaiannya karena dapat mematikan api kelas A, B, dan C. Dapat menahan radiasi panas dengan kabut (serbuk) partikelnya. Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif). Kimia kering tidak beracun (Non Toxic). Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. c. APAR berbasis CO2 Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas, CO2 tidak merusak, dengan daya guna yang efektif dan bersih. Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan lainnya. Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan. Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong. Tidak berbahaya terhadap tumbuhan dan hewan. Suhu yang rendah (-50oC) mungkin membekukan urat dan saraf manusia. Maupun manusia yang terjangkit penyakit seperti asma, akan lemas oleh CO2. d. APAR berbasis busa/ Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan untuk kelas B. Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C. Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali. Page 10 of 11 Tidak digalakkan terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Foam adalah bahan yang mengakis supaya menutup permukaan pangkal api, maka letupan dapat kesan dielakkan. Ketika menggunakan APAR, ingatlah selalu PASS a. P - Pull (cabut pin pengaman yang terletak di atas valep alat pemadam) b. A - Aim (arahkan ujung selang pemadam pemadam pada sumber api) c. S - Squeeze (tekan alat tuas pemadam api untuk melepaskan bahan pemadam) d. S - Sweep (semburkan selang pemadam dengan cara menyapu dari sisi ke sisi hingga api mulai padam) Page 11 of 11