Ikatan dan Isomeri Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Susunan Elektron dalam Atom Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y Mulai dikenalkan oleh Rutherford: “Atom terdiri atas inti yg kecil & padat dan dikelilingi oleh elektron-elektron” proton = (+) / positif inti atom netron = netral elektron = (-) / negatif nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton berat atom = berat proton + netron Kelemahan : tidak dapat menerangkan mengapa elektron tidak jatuh ke inti 2 y Disempurnakan oleh Bohr : Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Dalam atom, e- bergerak pada lintasan-lintasan tertentu yg memiliki tingkat energi tertentu n =1 n =2 n =3 n = nomor kulit Jumlah e- maksimum tiap kulit = 2n2 n = 1 ; Σ e- maks = 2 ⋅ 12 = 2 n = 2 ; Σ e- maks = 2 ⋅ 22 = 8 ∴Susunan e- dalam atom menjadi lebih jelas misalnya : 8O Σ e- = 8 [kulit dalam] ←n = 1 terisi oleh 2e- → elektron dalam [kulit dalam] ←n = 2 terisi oleh 6e- → elektron valensi Catatan : belum dapat diterapkan untuk penulisan rumus kimia 3 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y Lewis ◦ Memodifikasi teori atom Bohr ◦ Mengemukakan konsep BULIR &HURUF yg melambangkan inti dan e- di kulit dalam ◦ e- valensi ditulis dg titik disekeliling BULIR Contoh model atom Lewis 6C 7N 8O 10Ne Kulit 1 2e- 2e- 2e- 2e- Kulit 2 4e- 5e- 6e- 8e- C N O Ne 4 Ikatan Kimia Dasar : atom cenderung membentuk konfigurasi yg stabil (mantap) Æ seperti gas mulia y Jenis : dikenal 2 tipe utama : Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y ◦ Ikatan ionik ◦ Ikatan kovalen 5 Ikatan ionik (ion) y Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y Tejadi melalui pemindahan satu atau lebih e- dari satu atom ke atom lain Contoh : NaCl 11Na 17Cl Kulit 1 2e- 2e- Kulit 2 8e- 8e- Kulit 3 1e- 7e- Na Cl + 1 e- [Elektron valensi] Na+ + 1 eCl + y y Na + Cl Na+ + ClAtom yg mudah melepas e- Æ atom elektropositif Atom yg mudah menangkap e- Æ atom elektronegatif 6 Ikatan kovalen Terjadi melalui penggunaan bersama satu atau lebih pasangan ey Terbentuk antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas sama atau sedikit berbeda Contoh : + H H H H Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y y Cl + Cl Cl Cl H + Cl H Cl Pasangan elektron Ikatan kovalen dan konvigurasi e- stabil merupakan dasar hukum OKTET : “Molekul akan stabil jika atom-atomnya dikelilingi oleh 8e- (seperti Ne & Ar) atau 2e- (seperti He)” 7 Karbon dan ikatan kovalen Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada C : - memiliki 4 e- valensi - bersifat “pertengahan” Æ cenderung membentuk ik. kovalen Tinjau : CH4 & CCl4 C Cl Cl C Cl Cl H HCH H Dapat ditulis : (a) C2H6 : CH3CH3 H (b) Cl •Memenuhi hukum oktet •Merupakan molekul stabil a, b, c Æ merupakan contoh ikatan kovalen tunggal (c) 8 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Tinjau : •Atom C dikelilingi oleh 7e•Tdk memenuhi hukum oktet • tidak stabil y y Radikal : molekul yg mempunyai atom dg elektron bebas (≠ pasangan elektron bebas) Katenasi : kemampuan atom C untuk membentuk rantai dengan atom C lain [sifat khusus] 9 Ikatan kovalen polar y y Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y y Senyawa polar Æ konstanta dielektrik tinggi Senyawa non polar Æ konstanta dielektrik rendah Berdasar pengukuran : HCl Æ polar H2 Æ non polar Tinjauan berdasar hukum oktet : - nonpolar - polar [Cl lebih elektronegatif drpd H] Pergeseran pasangan e- disebut polarisasi ikatan δ+ δ- ∴ Ik. Kovalen polar terjadi antara 2 atom yg berbeda elektronegativitasnya 10 Ikatan kovalen ganda y Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y Melibatkan lebih dari satu pasang eTinjau CO2 ; C = 4e- valensi 16 e- valensi O = 2 x 6e- valensi Ikatan rangkap 2 y HCN ; H = 1e- val C = 4e- val N = 5e- val Ikatan ganda 3 11 Valensi Kemampuan suatu atom untuk mengikat atom lain [H] y C bervalensi 4, karena mampu mengikat 4 atom H y O bervalensi 2, karena mampu mengikat 2 atom H Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y ≡ Model atom KEKULE (atas dasar valensi) Kemampuan mengikat suatu atom y Lewis : -kemampuan mengikat suatu atom tergantung pd jumlah elektron bebas yg dimiliki oleh atom tsb. mis: atom C Æ 4e- val Æ bervalensi 4 atom O Æ 6e- val Æ bervalensi 2 Model : 12 ISOMERI Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y y y Senyawa-senyawa dg rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda Isomer-isomer umumnya mempunyai sifat fisika dan kimia berbeda Contoh : C2H6O t.d. = 76 °C bereaksi dg logam Na t.d. = -24 °C tdk bereaksi dg logam Na 13 Penulisan Rumus Struktur y Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y y y Mulai dg menulis rantai karbon Dilengkapi dg H C bervalensi 4, sedang H bervalensi 1 Contoh C5H12 disingkat 14 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada 3 2 3 y 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 Bentuk singkatan struktur yang lain 15 Muatan Formal Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Tinjau : y Untuk mengetahui bahwa ion ammonium bermuatan (+) dan atom mana yg mengemban muatan (+) tsb. Maka dikemukakan konsep Muatan Formal (MF) Σ elektron valensi elektron setengah jumlah MF = atom netral - bebas + elektron ikatan 16 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada MF N = 5 – (0 + ½ 8) = +1 y MF Ha = 1 – (0 + ½ 2) = 0 y + +1 ∴ Ion ammonium bermuatan +1 dan N merupakan pengemban muatan + tsb 17 Resonansi Tinjau CO32- ; C = 4e- val O = 3 x 6e- val = 18e- val muatan -2 total = 24 e- val Disusun berdasar hukum oktet Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y -2 y y -2 + -2 Konsekuensi : Seharusnya ada 2 macam ikatan C–O dg panjang ikaran berbeda ( C-O = 1,41 Å; C=O = 1,20 Å) Fakta : Panjang ikatan C-O seragam (1,31 Å) 18 Dikemukakan konsep teori Resonansi: y Struktur sesungguhnya dari ion CO32adalah mirip dengan struktur I, II, III. y I, II, III disebut resonansi Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y 19 Bilangan-bilangan Kuantum Utama ; n menentukan tingkat energi orbital y Azimut ; ℓ menentukan bentuk orbital, yaitu s, p atau d y Magnetik ; m menentukan arah dan jumlah orbital y Spin ; s menentukan arah pergerakan elektron Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y 20 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada 3d 3p 3s 2s • Prinsip Aufbau • Larangan Pauli • Aturan Hund 2p Susunan e- dlm atom dpt ditentukan 1s 21 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada 22 Teori tumpang tindih (overlap) & ikatan σ Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada H2 I + HA II III HB 1s 1s II : daerah overlap (ikatan σ) + p p (ikatan σ) Terbentuk dari overlap Antar sumbu orbital 23 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (ikatan π) Terbentuk dari overlap Pada sisi sumbu orbital 24 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Orbital-orbital hibrida karbon sp3 y Atom C : 6 elektron E 2p 2s 1s 25 y C bervalensi 4 diterangkan : Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada E 2p E 2p 2s 2s Elektron Valensi E 1 e- dari orbital 2s dipromosikan sp3 2s 26 Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada y E tiap edi orbital sp3 1 E2s + 3 E2p = 4 27