Memperteguh Wawasan Keislaman

advertisement
Dr. H. Ridwan, M. Ag
Dosen Fakultas Syariah IAIN Purwokerto
Dan Sekretaris Umum MUI Kab. Banyumas
VISI ISLAM
Islam adalah agama yang membawa misi pembebasan dan
keselamatan. Islam hadir di muka bumi dalam rangka
memberikan moralitas baru bagi transformasi sosial YANG
HUMANIS.
Islam tidak hanya membawa ajaran yang bercorak vertikal,
namun juga membawa ajaran yang menekankan aspek
horizontal. Islam sebagai ajaran yang bersumber dari Allah
berorientasi kemanusiaan (al-islam ilahy al-mashdar wa
insaniyyat al-maudhu').
Dengan demikian Islam adalah agama yang berdimensi ke
Tuhanan sekaligus kemanusiaan dengan visi agama
RAHMATAN LIL ALAMIN
MISI ISLAM
Misi ajaran Islam adalah membangun suasana
harmoni (ta'aluf ), yakni keakraban (familiarity),
kekariban, kerukunan dan kemesraan (intimacy),
dan saling pengertian (understanding).
Harmoni juga berarti tawafuq yaitu persetujuan,
permufakatan, perjanjian dan kecocokan,
kesesuaian, keselarasan (comformity).
Implementasi misi Islam seperti ini dipraktikkan
oleh Rasulullah melalui PIAGAM MADINAH
Definisi Radikalisme dan Terorisme
 Radikalisme adalah
sebuah paham atau
aliran yang
menginginkan
perubahan atau
pembaharuan sosial atau
politik dengan cara
kekerasan atau drastis.
 Terorisme adalah suatu
penggunaan kekerasan
untuk menimbulkan
ketakutan dalam usah a
mencapai tujuan
tertentu (terutama
tujuan politik).
Kilas Balik Sejarah Radikalisme Dalam Islam
Era Islam awwal munculnya aliran Khawarij dengan
pandangan politiknya “La Hukma illa li llahi”.
Siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah
maka ia telah kafir dan halal darahnya. Kedaulatan
adalah milik Allah secara mutlak.
sistem kekuasaan yang sedang berlangsung di
dunia dianggap telah jauh melenceng dari
ketentuan Allah, dan harus di ganti dengan sistem
yang islami.
FENOMENA GERAKAN RADIKAL
YANG MENGATANAMAKAN ISLAM
Maraknya berbagai aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama
Islam menjadikan Islam dalam posisi "tertuduh" sebagai agama
teror dan penyebar aksi kekerasan. Munculnya gerakan
pendirian negara Islam yang mengatasnamakan ISIS (Islamic
State of Iraq and Syiria) dengan cita-cita mendirikan daulah
islamiyah universal di muka bumi.
Atas nama jihad fi sabilillah mereka melakukan gerakan politik
(harakah siyasiyah) dengan pendekatan kekerasan dan
intimidasi yang sesungguhnya jauh dari ajaran Islam.
Pemaknaan jihad oleh ISIS disalah artikan dan diletakan tidak
pada tempatnya, sehingga atas nama jihad banyak darah tidak
berdosa tumpah dan harta banyak dijarah. Selanjutnya,
muncullah stigma bahwa Islam adalah agama teroris dan
penebar kekerasan. ISIS termasuk gerakan Islam Trans-nasional
APA BAHAYANYA ISIS DAN GERAKAN RADIKAL LAINYA?
Dalam konteks Indonesia, gerakan politik ISIS mengancam
beberapa sendi pokok kehidupan berbangsa dan beragama serta
beragama.
Dari sisi politik, ISIS akan mengancam keutuhan NKRI karena ISIS
tidak mengakui Indonesia sebagai negara sah karena tidak
mendasarkan pada hukum / syariat Islam.
Secara sosial budaya, ISIS akan mengancam kesatuan dan
persatuan bangsa kerena akan mengingkari Bhineka Tunggal Ika
sebagai filsafat dasar yang membingkai keragaman suku, bahasa,
ras dan agama masyarakat Indonesia.
Dari sisi agama, ISIS telah mengkampanyekan model-model
pemahaman keagamaan dan gerakan radikal yang dalam banyak
hal justeru merusak citra Islam sebagai agama damai.
Pandangan Politik Islam Radikal
Praktik pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Allah termasuk
masyarakat jahiliyah (nidzam Jahli) pemimpinya adalah Thaghut yang
wajib diperangi.
Mereka dengan penafsirannya menghendaki negara dengan Nizam Islami
atau pemerintahan Islam yang sebenarnya dengan manhaj Robbani. ISIS
misalnya merindukan cita-cita pemerintahan islam(daulah islamiyah)
yang universal di bawah panji Khilafah Islamiyyah.
Justifikasi teologis yang mereka bangun mendasarkan al-Quran, umpamanya
surat Al-Maidah ayat 44, “barang siapa tidak memutuskan menurut apa
yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang kafir”.
 surat At-Taubah ayat 36, “Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya.”
Jihad Fi Sabilillah dalam bentuk perang fisik merupakan pilihan mereka
dengan jargon :
‫عش كريما او مت شهيدا‬
‫إن اجلهاد ىف العصر احلديث ليس‬
،‫هو أن منوت ىف سبيل هللا‬
‫ولكن أن حنيا ىف سبيل هللا‬
Sesungguhnya Makna jihad pada era sekarang ini ,
bukanlah hanya mati di medang perang
Akan tetapi kita selalu hidup di jalan Allah SWT.
Arus gerakan Islam Transnasional di Indonesia lahir
sebagai anak kandung dari
GLOBALISASI DAN REFORMASI DI INDONESIA
Globalisasi menjadikan dunia seakan tanpa batas yang
meniscayakan penyebaran aliran keagamaan dan
budaya masuk da menyebar keseluruh dunia.
Reformasi Indonesia memberi ruang kebebasan
berdemokrasi, berpolitik dan terbuka kran masuknya
paham dan gerakan agama yang ragam.
ISLAM KEBANGSAAN
VERSUS
ISLAM TRANSNASIONAL
Islam Kebangsaan adalah pemahaman islam yang berpijak
pada wawasan kebangsaan Indonesia (NKRI) dan upaya
pembumian ajaran Islam di Indonesia dilakukan secara
konstitusional dalam bingkai NKRI.
Islam Transnasional adalah kelompok Islam yang
berkeyakinan pada universalisme Islam dan mengidialkan
kesatuan politik dunia.
Mereka mengidentifikasi dirinya sebagai salafiyun dengan
mengikuti salafus sholih (Islam otentik) dengan jargon
“kembali pada al-Qur’an dan Hadis”.
Bagaimana Menangkal Arus Gerakan Islam Radikal
berbasis Agama.....?
1. Mengembangkan pemahaman keagamaan yang
moderat dan toleran baik dalam kehidupan
masyarakat maupun dalam lembaga pendidikan
2. Melakukan
kerjasama
sinergis
seluruh
komponen bangsa dalam mengeleminir ruang
gerak faham Islam radikal
3. Membangun kesadaran kolektif tentang bahaya
Islam Radikal
dan menempatkan gerakan
radikal berbasis agama sebagai musuh bersama.
4. Meningkatkan
kesejahteraan
kehidupan
masyarakat dan menegakkan supremasi hukum.
Download