BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa awal anak-anak (early childhood) adalah tahap pekembangan yang merentang mulai dari masa bayi hingga usia enam tahun, yang di mana pada masa tersebut, otak anak mengalami perkembangan yang cukup pesat dan juga merupakan masa pembangunan fondasi fisik hingga mereka berusia 5 (lima) tahun, hal ini merupakan proses ilmiah yang terjadi pada setiap anak. Pada masa ini, kegiatan yang dapat mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan cara yang paling baik yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan seorang anak dan merupakan cara ilmiah untuk menemukan dan berkomunikasi dengan lingkungan, orang lain, dan dirinya sendiri. Karena bermain merupakan tahap awal bagi seorang anak, maka perlu adanya sebuah wadah atau ruang yang tersedia seperti taman untuk bermain (playground) atau taman kanakkanak, yang tetap menjunjung nilai-nilai edukasi bagi anak-anak yang kegiatanya berpusat pada dua hal, yaitu bermain dan belajar. Taman kanak-kanak adalah sebuah kelas atau sekolah yang diperuntukkan bagi anak kecil, yang berusia antara 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun, sebagai persiapan 1 sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dapat meningkatkan daya cipta dan memacu semangat belajar untuk mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan agama, sosial, fisik, motorik, kognitif, emosional, dan kemandirian yang dirancang sebagai upaya untuk mengembangkan daya fikir anak yang dikemas dengan cara bermain sambil belajar. Dan juga fungsi utama dari sebuah taman kanak-kanak adalah sebagai tempat bagi anak-anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya sambil belajar. Taman kanak-kanak yang baik harus sedapat mungkin menghadirkan suasana rumah, agar anak tidak merasa asing dengan perubahan lingkungan yang dialaminya. Hal tersebut merupakan hal baru bagi seorang anak ketika mereka memasuki taman kanak-kanak, karena rumah adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk mengenal dunianya. Dan seharusnya taman kanak-kanak merupakan sebuah tempat bermain, yang di mana anak-anak dapat berimajinasi dan dibiarkan untuk memahami manusia, alam, dan sekitarnya dengan pertumbuhan yang normal. Masih banyak terdapat taman kanak-kanak di Jakarta yang masih kurang kondusif untuk digunakan anak-anak sebagai taman bermain dan belajar. Karena masalah dari yang sudah ada di Jakarta, adalah kurangnya ruang terbuka bagi anakanak untuk bermain sekaligus belajar, dan permainan yang kurang bervariatif. Kedua hal tersebut sangatlah penting karena ketika anak melakukan aktivitas di ruang 1 Home page on-line. Available from: http://dictionary.com (accessed 1 October 2011). 2 terbuka, hal tersebut akan berpengaruh pada psikis mereka di masa depan. Dan permainan anak-anak yang semakin bervariatif dan mendidik akan berpengaruh pada kreativitas dan sosialnya pula. Masalah-masalah yang terjadi di atas, dapat berakibat pada interior taman kanak-kanak pula. Banyak taman kanak-kanak di Jakarta yang kurang memiliki fasilitas yang mencukupi seperti kurangnya ruang kelas utama dan ruang kelas penunjang yang akan mempengaruhi anak-anak dalam mengasah kemampuannya, kurangnya pengajar untuk menjaga agar setiap anak mendapatkan perhatian yang seimbang dengan anak yang lainnya, tidak adanya kurikulum pasti yang digunakan untuk menyesuaikan program aktivitas dan fasilitas yang sesuai dengan anak-anak tersebut, dan kurangnya standar keamanan yang terdapat pada permainan-permainan dan unsur interior (meja, kursi, lantai, sudut ruangan, dll) yang digunakan oleh anakanak. Selain itu, peran interior kurang dimanfaatkan sebagai pembelajaran bagi anakanak. Banyak yang penggunaannya hanya sebagai wadah atau sekedar pembatas ruang untuk belajar. Padahal, ruang-ruang tersebut dapat diolah menjadi ruang yang kreatif dan mendidik bagi anak-anak untuk bermain, belajar, dan bereksplor. Permasalahan tersebut akan berakibat pada perkembangan anak di masa depan. Maka dari itu, perlu adanya perancangan taman kanak-kanak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak dalam bentuk interiornya. Perancangan interior sebuah taman kanak-kanak harus memenuhi standar-standar yang mencakup aspek manusia, kurikulum yang digunakan, pola aktivitas, program ruang yang mendukung aktivitas anak-anak, sampai dengan fasilitas yang akan mendukung program ruang. 3 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan dalam proyek ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang suatu ruang yang dapat memfasilitasi kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi bagi anak-anak? 2. Bagaimana merancang fasilitas yang dapat mengarahkan minat anak-anak dengan mengasah kemampuan kognitif, terutama dalam bidang musik, menggambar, dan bermain? 3. Bagaimana membuat suatu ruangan yang fungsional melalui aspek ergonomi dengan melihat standar ruangan yang ada? 4. Bagaimana merancang suatu ruang aktivitas yang kreatif dan mendidik bagi anak-anak untuk bermain, belajar, dan bereksplorasi? 1.3. Tujuan Perancangan Interior Tujuan perencanaan dari proyek ini adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan suatu ruang yang dapat memfasilitasi kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi bagi anak-anak. 2. Merancang fasilitas yang dapat mengarahkan minat anak-anak dengan mengasah kemampuan kognitif terutama dalam bidang musik, menggambar, dan bermain. 3. Membuat suatu ruangan yang fungsional dan kondusif melalui aspek ergonomi dengan melihat standard ruangan yang ada. 4 4. Merancang suatu ruang aktivitas yang sesuai dengan psikologis anak usia 3-6 tahun melalui pendekatan ilmu-ilmu desain. 1.4. Kontribusi Penelitian Kontribusi penelitian yang dilakukan dalam perancangan interior taman kanak-kanak ini ditunjukkan kepada : - Lembaga pendidikan, mengingat tahap pendidikan ini sangat penting bagi perkembangan otak dan mental anak-anak di masa depan. - Pihak yang berkepentingan dalam perancangan, sebagai bahan pengantar bagi dunia akademik. Hasil dari penelitian di atas, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kualitas dari lembaga pendidikan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. 1.5. Batasan Masalah Cakupan atau batasan penelitian yang dilakukan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan taman kanak-kanak, antara lain : - Batasan dan kebutuhan setiap ruang yang akan didesain adalah ruangruang utama yang akan menjadi pusat kegiatan bermain dan belajar untuk anak-anak seperti ruang kelas dan ruang bermain. Dan juga ruang-ruang penunjang seperti, ruang pengajar, ruang UKS, dan ruang serbaguna. - Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anak-anak, pengajar, staff, dan pengantar anak, serta fasilitas yang diperlukan di dalamnya untuk menunjang segala aktivitas. 5 - Prinsip psikologis yang mencakup psikologi warna dan jiwa anak usia 3-6 tahun. - Sistem pembelajaran atau kurikulum yang dapat mempengaruhi bentuk interior yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna bangunan. - Perancangan furnitur untuk sebuah taman kanak-kanak yang baik yang menyesuaikan dengan tinggi badan dan kegiatan gerak anak-anak. - Pemilihan permainan yang sesuai untuk anak usia 3-6 tahun, yang di mana permainan tersebut akan berpengaruh pada kreativitas, perkembangan kognitif, dan sosialisasi pada anak-anak. 6 1.6. Kerangka Fikir Bagan 1.1. Kerangka Pikir 1.7. Tinjauan Pustaka Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, by Dr. Paul Suparna. Buku ini menjelaskan tentang tahap perkembangan kognitif anak sejak lahir hingga dewasa yang dikembangakan berdasarkan pemikiran Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss. Dan juga buku ini memberikan penjelasan mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh anak-anak. 7 Smart Play for Kids, by Sher Barbara Buku ini memberikan penjelasan mengenai permainan yang mencerdaskan anak, baik anak yang berumur 6 tahun ke bawah, maupun anak yang berumur 6 tahun ke atas. Permainan-permainan tersebut dibagi menjadi 3 golongan, yaitu permainan yang meningkatkan keterampilan visual, permainan yang meningkatkan kemampuan bahasa verbal, dan permainan yang meningkatkan keterampilan matematika. Child Care Design Guide, by Anita Rui Olds Buku ini menjelaskan mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah taman kanak-kanak yang baik. Di dalamnya dijelaskan mengenai penggunaan ruang indoor dan outdoor baik bagi murid yang ada di dalamnya, warna dan material yang baik digunakan untuk anakanak, pencahayaan, furnitur, sampai dengan akustiknya. 1.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam proposal ini disusun sebagai berikut : Judul penelitian yang merupakan judul singkat mengenai proyek perencanaan interior untuk proyek Tugas Akhir, yaitu taman kanak-kanak. Pada bab I yaitu pendahuluan, dalam latar belakang yang menjelaskan alasan pengangkatan judul. Rumusan masalah yang menjelaskan permasalahan8 permasalahan yang beruhubungan dengan perencanaan topik yang diangkat. Tujuan perencanaan interior yang menjelaskan pemecahan masalah yang terjadi di dalam rumusan masalah. Kontribusi permasalahan yang berisi tentang manfaat proyek. Batasan masalah mengenai keluasan teori yang akan digunakan. Kerangka fikir, rencana jadwal kerja, sistematika penulisan, dan tinjauan pustaka. Pada bab II yaitu tinjauan umum, yang menjelaskan tentang definisi anak, definisi taman kanak-kanak, tujuan dan fungsi taman kanak-kanak, tinjauan tumbuh kembang anak yang meliputi definisi dan penjelasan psikologi anak usia 3-6 tahun, permainan anak usia 3-6 tahun, psikologi warna, antropometri dan ergonomik anak usia 3-6 tahun, dan ruang interior yang terdapat pada sebuah taman kanak-kanak. Pada bab III yaitu tinjauan khusus, yang berisi mengenai hasil data survey beberapa taman-kanak di Jakarta, kurikulum dan jadwal pembelajaran anak-anak selama berada di taman kanak-kanak. Pada bab IV yaitu mengenai analisa yang membahas analisa lokasi, analisa manusia pengguna bangunan, analisa kebutuhan ruang yang mencakup matriks dan program ruang, dan analisan bangunan. Pada bab V yaitu membahas konsep perencanaan yang akan dibuat. Konsep tersebut mencakup skema pemikiran konsep, konsep citra ruang, konsep warna, konsep bentuk, konsep material, konsep furniture, konsep pencahayaan, dan konsep penghawaan. 9 Pada bab VI yaitu membahas impelementasi desain yang terdiri dari implementasi citra, implementasi bentuk, implementasi warna, implementasi furnitur, implementasi warna, dan impelementasi pencahayaan dari setiap ruang khusus yang telah dirancang pada gambar kerja. Dan pada bab VII yaitu membahas kesimpulan dan saran dari penulisan yang sudah dibuat. 10