KERANGKA ACUAN Kampanye Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim A. Pendahuluan Selama beberapa dekade terakhir, kejadian bencana di Indonesia baik bencana alam maupun non alam dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan data dari Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED) bahwa antara tahun 1980-2009, lebih dari 19,929,305 penduduk Indonesia terkena dampak dari 309 kejadian bencana atau 64,496 jiwa per kejadian bencana. Bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam periode 1980-2008 telah mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar ± USD 21,454,183. Ini berarti bahwa per tahunnya Indonesia mengalami kerugian ekonomi ± USD 69 juta per kejadian bencana. Meskipun data dari kejadian bencana tahun 19802008 mengindikasi bahwa sebagian besar kematian yang terjadi sebagai akibat dari bencana gempa bumi dan tsunami, akan tetapi presentasi terbesar penduduk yang terkena dampak bencana lebih banyak diakibatkan oleh bencana yang berhubungan dengan iklim Seiring dengan terjadinya pemanasan global akibat degradasi ozon, juga telah memicu terjadinya perubahan iklim ekstrim yang berdampak adanya gangguan system iklim yang sifatnya irreversible. Perubahan iklim ini menyebabkan naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola musim serta mempengaruhi parameter-parameter iklim. Dampak langsung yang bisa dirasakan di Indonesia adalah meningkatnya temperatur antara 0,1ºC /dekade hingga 0,3ºC/dekade. Perubahan iklim juga menyebabkan peningkatan kejadian ekstrim seperti banjir, kekeringan, typhoon, wabah penyakit (malaria, demam berdarah, diare dll) serta berbagai kecelakaan penerbangan dan pelayaran yang akhir-akhir ini banyak terjadi akibat cuaca buruk. Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dengan luas wilayah 3,1 juta km2 dimana 62%nya adalah wilayah perairan dan 65% penduduknya tinggal dipesisir pantai, sudah pasti akan sangat rentan terhadap perubahan iklim tersebut. Naiknya permukaan air laut karena pemanasan global menjadi ancaman besar bagi pemukiman di wilayah pesisir. Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki mandat untuk memberikan pelayanan langsung tanggap darurat untuk bencana alam dan konflik kepada para korbannya. Bertumpu pada mandat tersebut, pelayanan PMI difokuskan terhadap dampak kemanusiaan yang timbul sebagai akibat dari bencana. Dengan kecenderungan meningkatnya frekuensi bencana, PMI tidak mempunyai pilihan lain selain mendorong adanya kesiapsiagaan untuk memprediksi, mencegah, mempersiapkan serta melakukan upaya-upaya mengurangi dampak bencana dan perubahan iklim yang terpadu dengan sistem respon bencana maupun upaya-upaya pemulihan dalam sistem penanggulangan bencana, yang mencakup periode pra-bencana, situasi tanggap darurat bencana dan paska-bencana. Serangkaian orientasi telah dilaksanakan dan banyak media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) seperti brosur, film, spanduk, dll telah dibuat untuk menyediakan informasi mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Namun pada kenyataannya mengkomunikasikan pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim kepada Pengurus, Staf, Relawan PMI dan masyarakat masih menjadi bagi PMI. Keduanya merupakan isu yang kompleks, namun harus disampaikan dengan cara yang mudah dan efektif. Dalam upaya menyebarluaskan pemahaman, pengetahuan, keterampilan serta praktek pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim, maka PMI akan menyelenggarakan kampanye pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. B. Nama Program Kampanye Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim KERANGKA ACUAN Kampanye Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim C. Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas PMI dalam mengusung issue pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim 2. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kepedulian masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim D. Target Program ini akan dilaksanakan di Provinsi-provinsi yang memiliki kerentanan terhadap ancaman bencana perubahan iklim, yaitu : 1. Aceh 2. Lampung 3. Sumatera Utara 4. Sumatera Barat 5. Sumatera Selatan 6. Bengkulu 7. Bangka Belitung 8. Kepulauan Riau 9. DKI Jakarta 10. Jawa Timur 11. Jawa Barat 12. Jawa Tengah 13. DI. Yogyakarta 14. Banten 15. Bali 16. Kalimantan Timur 17. Kalimantan Selatan 18. Gorontalo 19. NTB 20. NTT E. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Judul kegiatan : Orientasi Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim bagi Staff Penanggulangan Bencana dan Kesehatan PMI Daerah (Target 20 PMI Provinsi) Tujuan a. Memberikan pemahaman yang utuh kepada staff Penanggulangan Bencana dan Kesehatan tentang pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim b. Mengidentifikasi praktik pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim dalam spektrum penanggulangan bencana c. Merancang kegiatan promosi pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim sesuai dengan konteks lokal. 2. Judul kegiatan : Review, Penyusunan, Printing dan Distribusi Media KIE Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim Tujuan a. Mevisualisasikan upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim KERANGKA ACUAN Kampanye Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim b. Meningkatnya kesadaran dan keperdulian masyarakat untuk mengurangi kerentanan dengan menggunakan kapasitas yang dimilikinya. 3. Judul kegiatan : Promosi Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (Target utama : masyarakat yang rentan terhadap bencana dan ancaman perubahan iklim dan Daerah-daerah Program PERTAMA, KPPBM, PHAST dll). Tujuan a. Meningkatkan pengetahuan dan sikap pengurus, staff, relawan dan PMR PMI mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim b. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim 4. Judul kegiatan : Monitoring dan Evaluasi kampanye pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim Tujuan a. Mengidentifikasi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan pengurus, staff, relawan dan PMR PMI mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim b. Mengidentifikasi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim F. Sumber Daya yang Dibutuhkan Untuk melaksanakan program sumber daya yang dibutuhkan adalah media KIE yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan mengenai pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Selain peralatan tersebut juga dibutuhkan narasumber di bidang pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim yang bisa didapatkan dengan melibatkan pihak eksternal yang berpengalaman untuk memberi orientasi kepada Staff PMI yang untuk selanjutnya para staff tersebut akan merancang serta melaksanakan promosi pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim kepada masyarakat. G. Time Line Program Q2 No. Penyusunan Proposal 2 Q4 Kegiatan I 1 Q3 Revisi, penyusunan, produksi dan distribusi materi KIE untuk pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim II III I II III I II III KERANGKA ACUAN Kampanye Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim 3 Orientasi Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim bagi Staff Penanggulangan Bencana dan Pelayanan Kesehatan 4 Kegiatan Promosi Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim 5 Monitoring H. Penutup Kerangka Acuan ini disusun untuk menjadi acuan dan bahan kajian peningkatan peran PMI dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Jakarta, April 2010 Pengurus Pusat PALANG MERAH INDONESIA Ka.Bid. Bencana Sumarsono, SH