BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak pada 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng tektonik Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Filipina, dimana banyak terdapat pertemuan antar lempeng di wilayah Indonesia, sehingga menjadikan Indonesia negara yang rawan terhadap gempa, terutama gempa tektonik. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan bangunan yang tahan gempa berdasarkan aturan standar seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1726-2002, namun seiring berjalannya waktu lempeng-lempeng bumi terus mangalami pergerakan dan pergeseran yang mengakibatkan perubahan pada daya dan wilayah gempa, sehingga perlu adanya pembaharuan pada aturan-aturan tersebut, untuk itu dibuatlah SNI 03-1726-2012 untuk memperbaharui dan menyempurnakan SNI 03-1726-2002 agar sesuai dengan kondisi lempeng bumi saat ini. Parameter gempa pada SNI 03-1726-2012 lebih besar dibandingkan SNI 03-1726-2002, pembagian wilayah pada peta gempa pun terdapat perubahan yang cukup signifikan, karena terjadi peningkatan penentuan wilayah gempa pada beberapa daerah, contohnya Jakarta yang sebelumnya termasuk pada wilayah gempa 2 di SNI 03-1726-2002 yang tergolong kategori biasa kini meningkat menjadi wilayah gempa C atau D (SNI 03-1726-2012 ) pada beberapa bangunan gedung yang sama dengan wilayah gempa 3 dan wilayah gempa 4 pada SNI 03-1726-2002 dan masuk dalam kategori menengah. Dalam SNI-03-1726-2012 sistem penahan gaya gempa dibedakan menjadi 4, yaitu sistem dinding penumpu, sistem rangka bangunan, sistem rangka pemikul momen, I-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB I PENDAHULUAN dan sistem ganda. Bila dilihat dari jenis sitem penahan gaya gempa yang umum dipakai di Indonesia, sistem rangka pemikul momen lebih sering digunakan dari pada sistem penahan gempa lainnya terutama pada bangunan menegah dan rendah, karena sistem ini paling sederhana dengan elemen struktur kolom-kolom dan balok-balok tanpa menggunakan elemen struktur khusus seperti dinding geser atau perangkat pendukung elemen struktur seperti bresing. Pendetailan sistem struktur beton yang dijadikan acuan pada peraturan pembebanan gempa SNI 03-1726-2002 adalah peraturan beton SNI 03-2847-2002, sedangkan pada peraturan pembebanan gempa terbaru SNI 03-1726-2012 adalah peraturan beton yang baru disahkan tahun 2013 yaitu SNI 03-2847-2013. Dimana terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam hal pendetailan terhadap ketahanan beban gempa, dan peraturan pendetaian pada SNI 03-2847-2013 sudah disesuaikan dengan peraturan pembebanan gempa SNI 03-1726-2012. Sudah dilakukan beberapa penelitian serupa pada beberapa gedung di Indonesia, yang diantaranya menyimpulkan - Peningkatan gaya geser dasar, - Peningkatan nilai total simpangan gedung, - Peningkatan momen lentur dan tulangan lentur balok, “nilai story drift yang dihasikan dari desain menggunakan SNI 03-1726-2012 lebih besar daripada SNI 03-1726-2012 yaitu 34.53% pada arah x dan 55.12% lebih besar pada arah y” (Rani Julina;2013), penigkatan nilai-nilai di atas sangat mempengaruhi perilaku struktur sehingga diperlukan pengkajian ulang pada bangunan-bangunan yang direncanakan menggunakan SNI 03-1726-2002 dengan standar perencanaan pembebanan gempa dan I-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB I PENDAHULUAN pendetaialan struktur beton tahan gempa yang sesuai dengan kondisi terkini agar bangunan tersebut laik difungsikan sebagaimana mestinya. Atas dasar permasalahan tersebut dirasa sangat perlu untuk meninjau ulang salah satu struktur atas bangunan 10 lantai, maka diangkat judul “Pembandingan Pendetailan Sistem Struktur Atas Student Boarding House 2 - Cikarang Dengan Pembebanan Gempa SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012” 1.2 Maksud dan Tujuan Dari rumusan studi di atas penulis bermaksud membandingkan 1. Beban gempa static ekivalen 2. Gaya dalam elemen-elemen struktur penahan gempa 3. Simpangan atau kinerja struktur, dan 4. Perlakuan pendetailan struktur secara prinsip. Dengan mengacu peraturan gempa SNI 03-1726-2002 dengan pendetailan struktur beton menggunakan SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2012 dengan pendetailan struktur beton menggunakan SNI 03-2847-2013. Dengan tujuan dapat mengetahui pendetailan yang seharusnya digunakan pada sistem struktur atas Student Boarding House agar mampu menahan beban gempa yang sesuai dengan SNI 03-1726-2012. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Pembandingan pendetailan struktur atas Student Boarding House dengan peraturan gempa SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012 menyangkut banyak aspek permasalahan dan faktor-faktor pengaruh yang luas, oleh karena keterbatasan waktu dan studi litelatur maka dibatasi masalah yang dibahas. Dalam masalah ini ruang lingkup dan batsan masalah mencakup beberapa aspek penelitian, diantaranya: I-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB I PENDAHULUAN 1. Penelitian yang dilakukan fokus pada sistem struktur atas bangunan utama (tanpa tangga dan bangunan penghubung atau lift). Bangunan yang dianalisis adalah bangunan eksisting yang direncanakan untuk asrama mahasiswa setinggi ± 32 m atau 10 lantai yang berlokasi di Jababeka Cikarang. 2. Tipe profil tanah adalah mengikuti perencanaan awal yaitu diasusmsikan menggunakan tanah lunak dengan beranggapan setiap tanah yang diuji lebih dari kedalaman 3 m menggandung karakteristik indeks plastisitas PI > 20, kadar air w ≥ 40% dan kuat geser niralir Su < 25 kPa (sesuai dengan syarat profil tanah lunak pada SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012). 3. Beban angin tidak dimasukkan dalam perencanaan desain struktur guna memfokuskan pengaruh beban horizontal akbat beban gempa 4. Pendetailan awal adalah berdasarkan SNI 2847-2002 yang kemudian dibandingkan dengan pedetailan berdasarkan hasil analisis. 5. Pembandingan pendetailan dilakukan hanya secara prinsip dan teoritis pada elemen struktur yang menumpu beban dan kombinasi beban terbesar. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam naskah penelitian ini terdiri dari beberapa komponen, di bawah ini dengan urutan sebagai berikut: 1. Judul Judul adalah penjelasan secara singkat mengenai permasalahan yang dibahas dalam buku atau penetilitan ini, umumnya terdiri dari objek, lokasi, dan permasalahan yang dianalisis. I-4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB I PENDAHULUAN 2. Lembar Pengesahan Halaman yang berisi pengesahan dari hasil analisa penilitian ini, disahkan oleh sedikitnya dua orang dosen penguji dan satu oranng pembimbing, serta disahkan oleh kepala jurusan atau kepala program studi. 3. Lembar Pernyataan Keasliaan Karya Lembar yang berisi pernyataan secara tertulis bahwa analisis yang dilakukan adalah asli buah pemikiran penulis dan tidak pernah dilakukan penelitian serupa sebelumnya oleh siapa pun. 4. Kata Pengantar Halaman ini berisi ucapan-ucapan terima kasih kepada siapa saja yang turut berperan dan membantu atau mendukung secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Abstrak Abstrak umumnya berisi inti pembahasan secara menyeluruh, dan menyantumkan kata-kata kunci. 6. Daftar Isi Daftar isi merupakan bagian yang berisi daftar bab dan sub bab beserta dengan halamannya. 7. Daftar Notasi, Tabel, Gambar, dan Lampiran Pada halaman ini terdapat daftar notasi beserta keterangannya, daftar tabel gambar dan lampiran beserta lampirannya. Namun umumnya daftar-daftar tersebut terletak pada halaman yang berbeda. I-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB I PENDAHULUAN 8. Bab I Pendahuluan Pada bab ini umumnya berisi mengenai pengantar secara umum dan menjelaskan dengan pendekatan-pendekatan khusus hingga tercapai alasan atau latar belakang dilakukan analisis ini. 9. Bab II Tinjauan Pusataka Dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian dicantumkan semuanya pada bab ini, teori yang digunakan tentunya berdasarkan landasan yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. 10. Bab III Metodelogi Penelitian Dalam bab ini dijelaskan cara peneletian yang digunakan, dan langkah atau urutan yang perlu dilakukan untuk menyelsaikan penelitian. 11. Bab IV Hasil dan Analisis Data-data yang akan dianalisis dimasukkan dalam bab ini, sehingga dapat diperoleh hasil yang jelas dari pengolahan data-data tersebut. 12. Bab V Penutup Penutup umumnya berisi kesimpulan dari hasil analisis dan saran yang perlu diperhatikan guna kesempuranaan pada penelitian serupa. 13. Daftar Pustaka Berisi identitas buku dan referensi yang digunakan dalam analisis 14. Lampiran-lampiran Halaman yang berisi data, perhitungan atau materi tambahan yang diperlukan, namun tidak dimasukkan pada bab-bab di atas. I-6 http://digilib.mercubuana.ac.id/