Akuntansi partai politik

advertisement
Akuntansi sektor Publik
Abdul Rohman, Se, MSi
AKUNTANSI PARTAI POLITIK
Tujuan Instruksional Umum







Mengenal Partai Politik
Fungsi Partai Politik
Keuangan Partai Politik
Pengawasan pada Partai Politik
Akuntabilitas Partai Politik
Akuntabilitas Dana Kampanye
SK KPU No. 676 Tahun 2003 tentang Tata
Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi
Keuangan Partai Politik serta Pelaporan Dana
Kampanye Peserta Pemilu
 Ke mana dan kapan Dana kampanye Partai Politik
Dilaporkan? 6.8. Audit Dana Kampanye Partai Politik
Modal utama dan pengertian
partai politik

Partai politik dinilai berdasarkan produk politik yang dihasilkan partai
politik bersangkutan oleh basis massanya atau yang sering disebut
dengan konstituen.
 Kemampuan untuk mengemas produknya menjadi opini publik, yang
membuat masyarakat yakin akan perubahan kehidupannya ke arah
yang lebih baik, adalah modal utama sebuah partai politik.
 Partai politik adalah institusi politik yang berupa organisasi
nonpemerintah, yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan
kewajiban warga negara dalam rangka mencapai kesejahteraan serta
kedaulatan rakyat.
 Perbedaan partai politik dari lembaga sosial kemasyarakatan lainnya
adalah bahwa partai politik dapat `berperan' dalam penentuan
kebijakan publik, di mana kebijakan tersebut bisa membawa dampak
kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat dan mengakibatkan
risiko pertanggungjawaban publik menjadi lebih besar.
Akuntabilitas dan kredibilitas
produk partai politik
 Janji perubahan yang didengungkan selama kampanye
akan teruji, terlepas dari apakah Partai Politik itu menang
atau kalah dalam pertarungan Pemilu.
 Partai Politik yang lulus dalam masa keterujiannya akan
dapat langgeng memainkan perannya.
 Akuntabilitas dan kredibilitas produk yang ditawarkan
Partai Politik menjadi pertimbangan tersendiri bagi
masyarakat pemilih untuk memberikan keputusan lulus
atau tidak.
 Walaupun menjadi institusi yang strategis dan elit dalam
memperjuangkan kepentingan rakyat, namun Partai Politik
sebenarnya merupakan sebuah institusi inklusif yang
membutuhkan dukungan massa sebanyak mungkin untuk
menggolkan produknya.
Aktivitas partai politik
 Dalam pelaksanaan aktivitas organisasinya, Partai Politik
terikat dengan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia.
 Tata cara pembentukan Partai Politik termasuk syaratsyarat pembentukannya dapat dilihat dalam UU RI No. 31
Tahur. 2002 tentang Partai Politik, di mana terdapat
ketentuan umum mengenai kepengurusan Partai Politik,
larangan, dan sanksi yang harus diikuti oleh Partai Politik.
Ketentuar_ mengenai Partai Politik yang dapat menjadi
peserta pemilu secara lebih jelas diatur dalam UU RI No.12
Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewar
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerar
Pengertian Partai Politik
dan Tujuan Partai Politik
 Menurut guru besar hukum UI Prof. Miriam Budiardjo, partai
politik adalah suatu kelompok yang terorganisir di mana para
anggotanya mempunyai orientasi,nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah memperoleh kekuasaanpolitik dan
merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebij akannya.
 Menurut R.H. Soltau, partai politik adalah sekelompok warga
negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai
suatu kesatuan politik dan bertujuan menguasai pemerintahan
serta melaksanakan kebijakan umum organisasi.
 Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok
manusia terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi
pimpinan p[artainya dan berdasarkan penguasaaan ini,
memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yg bersifat
idiil maupun materiil
 Secara khusus, pengertian partai politik
disebutkan dalam UU RI No. 31 Tahun 2002
tentang Partai Politik, yaitu Partai Politik
adalah organisasi politik yang dibentuk oleh
sekelompok warga negara Republik
Indonesia secara sukarela, atas dasar
persamaan kehendak dan cita-cita, untuk
memperjuangkan kepentingan anggota,
masyarakat, bangsa, dan negara melalui
pemilihan umum.
Fungsi partai politik
Dalam negara demokrasi, partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi:

Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik
Partai politik menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya
sedemikian rupa, sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat menjadi berkurang.

Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik diartikan sebagai proses sikap dan orientasi seseorang terhadap fenomena
politik dalam mengikuti kecenderungan masyarakatnya. Selain itu, sebagai pelaku pendidikan
politik bagi anggotanya dan masyarakat luas, warga negara Republik Indonesia juga sadar akan
hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik
Untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik,
rekruitmen anggota partai merupakan upaya regenerasi kepemimpinan. Dengan demikian, partai
politik memperluas partisipasi politik.

Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik
Dalam demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan hal yang
wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berusaha untuk mengatasinya.
Pembentukan Partai Politik
 Partai politik didirikan dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya
50 (lima puluh) orang warga negara Republik Indonesia yang
telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun dengan akta notaris.
 Akta notaris tersebut harus memuat anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga disertai kepengurusan tingkat
nasional.
 Partai politik tersebut harus didaftarkan ke Departemen
Kehakiman dengan syarat :

Memiliki akta notaris pendirian partai politik yang sesuai dengan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
peraturan perundang-undangan Iainnya;
 Mempunyai kepengurusan sekurang-kurangnya 50% dari jumlah
provinsi, 50% dari jumlah kabupaten/kota pada setiap provinsi yang
bersangkutan, dan 25% dari jumlah kecamatan pada setiap
kabupaten/kota yang bersangkutan;
Lanjutan…
 Memiliki nama, lambang, dan tanda gambar yang tidak
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan nama, lambang, dan tanda gambar partai politik lain; dan
Mempunyai kantor tetap.
 Pengesahan partai politik sebagai badan hukum dilakukan oleh
Menteri Kehakiman selambat-lambatnya 30 hari setelah
penerimaan pendaftaran.
 Pengesahan partai politik tersebut harus diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
 Dalam hal terjadi perubahan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, nama, lambang, dan tanda gambar partai
politik harus didaftarkan ke Departemen Kehakiman.
Asas dan ciri Partai politik
 Asas partai politik tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Setiap partai politik dapat mencantumkan ciri
tertentu sesuai dengan kehendak dan citacitanya yang tidak bertentangan dengan
Pancasila, Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan
perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan umum dan khusus
partai politik
 Tujuan umum partai politik adalah: Mewujudkan cita-cita
nasional bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan (3)
Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Tujuan khusus partai politik : partai politik adalah
memperjuangkan cita-citanya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
diwujudkan secara konstitusional.
Hak Partai Politik









Partai politik berhak:
Memperoleh perlakuan yang sama, sederajat, dan adil dari negara;
Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasinya secara mandiri;
Memperoleh hak cipta atas nama, lambang, dan tanda gambar
partainya dori Departemen Kehakiman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
Ikut serta dalam pemilihan umum sesuai dengan ketentuan Undangundanz tentang Pemilihan Umum;
Mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan di lembaga perwakilan
rakyat;
Mengusulkan penggantian antarwaktu anggotanya di lembaga
perwakilan rakyat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Mengusulkan pemberhentian anggotanya di lembaga perwakilan rakyat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
Mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Partai Politik








Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan peraturan perundang-undangan lainnya; Memelihara
dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Berpartisipasi dalam pembangunan nasional;
Menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia;
Melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik;
Mensukseskan penyelenggaraan pemilihan umum;
Melakukan pendaftaran dan memelihara ketertiban data anggota;
Membuat pembukuan, memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan
yang diterima, serta terbuka untuk diketahui oleh masyarakat dan pemerintah;
Membuat laporan keuangan secara berkala satu tahun sekali kepada Komisi
Pemilihan Umum setelah diaudit oleh akuntan publik; dan memiliki rekening
khusus dana kampanye pemilihan umum serta menyerahkan laporan neraca
keuangan hasil audit akuntan publik kepada Komisi Pemilihan Umum paling
lambat 6 (enam) bulan setelah hari pemungutan suara.
Keanggotaan dan Kedaulatan
Anggota
 Warga negara Republik Indonesia dapat menjadi anggota partai




politik apabila telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau
sudah/pernah kawin.
Keanggotaan dan kedaulatan anggota partai politik
Keanggotaan partai politik bersifat sukarela, terbuka, dan tidak
diskriminatif bagi setiap warga negara Indonesia yang
menyetujui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai
yang bersangkutan. Kedaulatan partai politik berada di tangan
anggota yang dilaksanakan menurut anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
Anggota partai politik mempunyai hak dalam menentukan
kebijakan, hak memilih, dan dipilih.
Anggota partai politik wajib mematuhi anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga serta berkewajiban untuk berpartisipasi
dalam kegiatan partai politik.
Kepengurusan Partai Politik

Partai politik mempunyai kepengurusan tingkat nasional dan dapat
mempunyai kepengurusan sampai tingkat desa/kelurahan atau dengan
sebutan lainnya. Kepengurusan partai politik tingkat nasional
berkedudukan di ibukota negara.
 Kepengurusan partai politik di setiap tingkatan, dipilih secara
demokratis melalui forum musyawarah partai politik, sesuai dengan
anggaran dasar serta anggaran rumah tangga dengan memperhatikan
kesetaraan dan keadilan gender.
 Dalam hal terjadi pergantian atau penggantian kepengurusan partai
politik tingkat nasional sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, susunan
 pengurus barn didaftarkan kepada Departemen Kehakiman paling cepat
7 (tujuh) hari dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
terjadinya pergantian atau penggantian kepengurusan tersebut. (5)
Departemen Kehakiman memberikan keputusan terdaftar kepada
pengurus baru sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling lambat 7
(tujuh) hari setelah pendaftaran diterima.
Permasalahan Kepengurusan
 Apabila terjadi keberatan dari sekurang-kurangnya setengah
peserta forum musyawarah atau terdapat kepengurusan ganda
partai politik yang didukung oleh sekurang-kurangnya setengah
peserta forum musyawarah, keberatan itu diselesaikan melalui
musyawarah untuk mufakat.
 Apabila penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat tidak
dapat dicapai, para pihak yang bertikai dapat mengajukan
gugatan melalui pengadilan.
 Selama dalam proses penyelesaian, kepengurusan partai politik
yang bersangkutan dilaksanakan untuk sementara oleh pengurus
partai politik hasil forum musyawarah.
 Pengurus dan/atau anggota partai politik yang berhenti atau
diberhentikan dari kepengurusan dan/atau keanggotaan
partainya tidak dapat membentuk kepengurusan atas partai
politik yang sama dan/atau membentuk partai politik yang sama.
Keuangan Partai Politik
Keuangan partai politik bersumber dari:
 iuran anggota;
 sumbangan yang sah menurut hukum; dan
 bantuan dari anggaran negara.
 Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,
barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa.
 Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam peraturan
pemerintah) diberikan secara proporsional kepada partai politik
yang mendapatkan kursi di lembaga perwakilan rakyat.
 Sumbangan dari anggota dan bukan anggota yang sah menurut
hukum paling banyak senilai Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dalam waktu 1 (satu tahun.
 Sumbangan dari perusahaan dan/atau badan usaha yang sah
menurut hukum paling banyak senilai Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) dalam waktu 1 (satu) tahun.
Larangan Bagi Partai Politik
 Partai politik dilarang menggunakan nama,
lambang, atau tanda gambar yang sama dengan:
 Bendera atau lambang negara Republik Indonesia;
 Lambang lembaga negara atau lambang
Pemerintah;
 Nama, bendera, atau lambang negara lain dan
nama, bendera, atau lambang lembaga/badan
internasional;
 Nama dan gambar seseorang; atau
 Yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan partai politik lain.
Partai Politik dilarang!!!!

Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya;

Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah dalam memelihara
persahabatan dengan Negara lain, dalam rangka ikut memelihara ketertiban dan perdamaian
dunia;

Menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apa pun, yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;

Menerima sumbangan, baik berupa barang maupun uang, dari pihak mana pun tanpa
mencantumkan identitas yang jelas;

Menerima sumbangan dari perseorangan dan/atau perusahaan/ badan usaha melebihi batas yang
ditetapkan;

Meminta atau menerima dana dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan
usaha milik desa atau dengan sebutan lainnya, koperasi, yayasan, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi kemanusiaan.

Mendirikan badan usaha dan/atau memiliki saham suatu badan usaha.

i. Menganut, mengembangkan, dan menyebarkan ajaran atau paham Komunisme/MarxismeLeninisme.
Pengawasan Partai Politik
Pengawasan atas partai politik di Indonesia
dilakukan oleh:
 Departemen Kehakiman,
 Komisi Pemilihan Umum, dan
 Departemen Dalam Negeri.
Catatan Penting untuk Partai
Politik
 Partai politik yang menurut Undang-undang Nomor
2 Tahun 1999 tentang Partai Politik telah disahkan
sebagai badan hukum oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia diakui keberadaannya, dan wajib
menyesuaikan dengan ketentuan undang-undang ini
selambat-lambatnya sembilan bulan, sejak
berlakunya undang-undang tersebut.
 Partai politik yang tidak memenuhi ketentuan
Undang-undang dibatalkan keabsahannya sebagai
badan hukum dan tidak diakui keberadaannya.
 Penyelesaian perkara partai politik yang sedang
dalam proses peradilan menyesuaikan dengan
ketentuan undang-undang ini.
Akuntabilitas Partai Politik
 Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai Politik,
sebagai suatu entitas yang menggunakan dana publik yang
besar, harus transparan sehingga pertanggungjawaban
keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.
 Sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-undang
Partai Politik dan UU Pemilu, seluruh sumber daya
keuangan yang digunakan harus dipertanggungjawabkan
kepada para konstituennya.
 Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai
politik peserta pemilu adalah :
 penyampaian Laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu)
serta
 Laporan Keuangan (khusus untuk Partai Politik), yang harus
diaudit Akuntan Publik, ke KPU serta terbuka untuk diakses
publik. .
Standarisasi Laporan
Keuangan Partai Politik
 Selain menekan potensi kecurangan dalam
penggalangan dana, standardisasi laporan
keuangan partai politik juga bisa dijadikan dasar
pertimbangan untuk menetapkan pilihan secara
cerdas dan rasional.
 Di luar kepentingan untuk menjalankan fungsi
kontrol atas Partai Politik yang ada, calon
pemilih untuk Pemilu nanti bisa mencermati
derajat sehat-tidaknya Partai Politik dari
Laporan Tahunan yang disampaikannya secara
terbuka ke publik.
Keharusan Parpol terhadap
Sistem akuntansi
 Setiap parppol peserta pemilu bertanggungjawab untuk
mengembangkan suatu sistem akuntansi yang:
 Mempunyai sistem pengkodean unit organisasi dan klasifikasi




buku besar yang seragam
Mempunyai seperangkat buku besar dan buku pembantu yg bisa
menyediakan ikhtisar akuntansi dan identifikasi ke dokumen
sumber
Mencatat transaksi/kejadian sesuai dengan standar akuntansi yg
berterima umum
Memiliki pengendalian internal berupa organisasi, prosedur dan
catatan yg mempertimbangkan pengamanan aset dan keandalan
catatan-catatan keuangan
Menyediakan informasi yg berarti dan tepat waktu, agar
pengurus dapat menggunakannya untuk pengambilan keputusan
dan pelaporan yg tepat waktu
Basis akuntansi Parpol
 Akuntansi parpol menggunakan basis
akuntansi akrual:
 Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar)
 Dicatat dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
 Dengan basis akrual laporan kueangannya tidak
saja merekam data historis tapi juga meberikan
informasi kewajiban masa yang akan datang
Entitas Tunggal
 Parpol dianggap sebagai suatu entitas
tunggal (single entity)
 Tidak ada bagian dalam parpol yang
menyelnggaakan akuntansi/pembukuan
selain parpol itu sendiri.
 Dengan demikian struktur organisasi parpol
ditingkat bawah yang menyelenggarakan
pembukuan dan pelaporan keuangan
(DPD/DPW) tidak dianggap sebagai entitas
akuntansi yg lain.
Kelangsungan Kegiatan
 Asumsi ini menyatakan bahwa partai politik
didirikan untuk waktu yang tidak terbatas
untuk menlanjutkan kegiatannya dimasa
mendatang dan tidak ada maksud atau
keinginan untuk melikuidasi atau
membubarkan organisasi.
Ciri Dasar Akuntansi parpol
 Tidak Bertujuan untuk mengukur laba tetapi untuk
mendapatkan informasi keuangan bagi semua pihak
dalam rangka transparansi dan akuntanbilitas publik
 Kepemilikan dalam parpol tidak dapat dijual,
dialihkan atau ditebus kembali atau kepemilikan
tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian
sumberdaya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas
 Sebagian besar sumber daya keuangan berasal dari
para penyumbang (donatur) yang tidak
mengharapkan adanya pembayar.an kembali atau
manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan
ENTITAS PELAPORAN
 Entitas akuntansi keuangan parpol secara




keseluruhan meliputi jenajang kepengurusan
dari tingkat bawah sampai atas.
Semua kepengurusan dianggap sebagai
suatu entitas pelaporan yg tidak terpisah.
Laporan keuangan eksternal diterbitkan oleh
atau ditingkat DPP (Pusat).
Di DPP berupa laporan keuangan DPP
DI DPD berupa laporan DPD yang akan
digaungkan dengan tingkat pusatnya.
Klasifikasi dan Kode Akun
Digit 1-4
Digit 5-6
Digit 7-8
Digit 9-10
XXXX
Penjelasn
Buku Besar
XX
Buku Pembantu
Wilayah
DPP/DPD
XX
XX
Wilayah DPC
Pelaporan Keuangan – Tujuan
Pelaporan Keuangan
 Tujuan pelaporan keuangan Parpol untuk:
 Akuntabilitas
 Manajerial
 Transparansi
Download