Membuat Saduran Pengertian Saduran Saduran merupakan bentuk reproduksi tulisan yang didasari oleh tulisan lain, terkadang sering diambil dari karangan dalam bahasa lain. Petunjuk membuat saduran (menyadur) Langkah 1: Membaca Teks Asli, Langkah 2: Menandai Informasi Penting Bacaan, Langkah 3: Mencatat Butir-butir informasi Penting dalam Bentuk Kerangka Ide, Langkah 4: Membuat/Menulis saduran Langkah 1: Membaca Teks Asli Sebelum menyadur sebuah tulisan, si penyadur terlebih dahulu harus membaca dan memahami tulisan yang hendak disadurnya. Hal pokok yang dipahami penyadur dari buku sumber yang hendak disadurnya itu adalah termasuk sentral bacaan tersebut serta butir-butir/ide-ide penting/ pokok dari bacaan itu. Langkah 2: Menandai Informasi Penting Bacaan Sambil membaca teks asli, si calon penyadur hendaknya menandai bagian-bagian yang dianggap penting dari bacaanya tersebut. Langkah 3: Mencatat Butir-butir informasi Penting dalam Betuk Kerangka Ide Untuk memudahkan penataan reproduksi tulisan dalam bentuk saduran hendaknya si calon penyadur mencatat dan menata ulang bagian-bagian informasi penting tadi dalam bentuk kerangka ide. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan si penyadur dalam memproduksi kembali tulisannya tersebut dalam bentuk saduran. Langkah 4: Membuat/ Menulis Saduran Ide sentral bersumber dari sumber buku utama (buku yang hendak disadur). Ide-ide sentral sumber utama untuk bahan saduran telah kita buat kerangkanya pada langkah sebelumnya. Selanjutnya, kerangka ide ide tadi dikembangkan dengan menonjolkan ciri khas gaya penyadurnya sendiri. Penyesuaian-penyesuaian merupakan ciri utama sebuah saduran. Oleh karena itu, si penyadur memiliki kebebasan untuk mengubah nama tokoh, peristiwa, tempat, suasana, contoh, pelatihan, dan lain-lain yang dianggap relevan dengan khalayak sasaran pembacanya. Pada dasarnya, saduran merupakan reproduksi tulisan yang diilhami oleh bentuk tulisan asal (sumber saduran). Si penyadur memiliki kebebasan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kreativitas pikirannya. Sebagai contoh, seseorang dapat menyadur salah satu puisi ke dalam bentuk puisi lain, atau menyadurnya menjadi cerpen atau drama, atau bahkan tulisan ilmiah populer.