peradabannya. Dan yang terakhir pengertian gedung menurut

advertisement
peradabannya. Dan yang terakhir pengertian gedung menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia yaitu: Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar
sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan,
olahraga, dan sebagainya.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa definisi dari
gedung yaitu suatu bangunan dengan ukuran besar yang terdiri dari dinding, lantai
dan atap tempat memfasilitasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan fungsi
bangunan itu sendiri.
2. Definisi Pagelaran
Pagelaran menurut Oxford Dictionary adalah: theatre performance,
especialy one containing singing and dancing. Yang memiliki arti yaitu
pertunjukan teater khususnya yang disertai nyanyian dan tarian. Sedangkan
pengertian sumber www.wikipedia.com pagelaran adalah: Pagelaran adalah karya
seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu.
Seni performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si
seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Dan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia Pagelaran memiliki arti yaitu: Pagelaran yaitu pertunjukan atau
mempertunjukan.
Pagelaran dapat didefinisikan yaitu suatu pertunjukan karya seni yang
ditampilkan oleh individu atau kelompok yang melibatkan ruang, waktu,
penonton serta raga seseorang yang akan mempertunjukan pertunjukan tersebut di
tempat dan waktu tertentu.
3. Definisi Musik
Seperti halnya seni, musik memiliki banyak pengertian serta memiliki
banyak deskripsi. pengertian dari musik merupakan sebuah evaluasi yang
mendeskripsikan musik dan beragam melelui sejarah, letak geogerafis, dan dalam
masyarakat. Pengertian dari musik itu sendiri telah banyak dijelaskan dan
didefinisikan oleh filsuf, komposer, guru, semiologist, linguist, ilmuan, dan para
6
musisi itu sendiri. Musik sendiri dapat didefinisikan berdasarkan beberapa kriteria
dan termasuk juga dalam beberapa definisi diantaranya yaitu.
Musik Secara etimologi yaitu, Kata musik berasal dari bahasa Yunani
mousike dan dalam bahasa Latin musica. Kata musik berasal dari kata dasarnya
yaitu mousa yaitu bahasa Yunani dari muse. Dalam yunani kuno, kata mousike
digunakan untuk mendeskripsikan seni dan pengetahuan yang dibuat oleh para
muses. Kemudian di Roma, ars musica berarti puisi dan berorientasi musik. Pada
masa pertengahan di Eropa, musica merupakan bagian dari matematika
quadrivium aritmatika, geometry, astronomi, dan musica. Konsep dari musica
dibagi menjadi tiga bagian utama oleh para filsuf di abad ke 5 yaitu, musica
universalis, musica humana, dan musica instrumentalis. Dari ketiga bagian
tersebut hanya musica instrumentalis yang berarti musik sebagai rangkaian bunyi
dan suara.
Menurut www.wikipedia.com musik memiliki pengertian yaitu: Music is
natural intutive phenomenon operating in the three worlds of time, pitch, energy,
and under the three distinct and interrelated organization structures of rhythm,
harmony, and melody. Yang memiliki pengertian: Musik adalah fenomena intuisi
pendengaran yang natural di tiga dunia waktu, pola tangga nada, energi, dan
dibawah stuktur organisasi akan ritme, harmonis, dan melodi. Adapun pengertian
musik menurut Plato, Filsuf Yunani pengertian musik yaitu: Musik adalah
ungkapan jiwa. Seandainya musik itu datang dari jiwa yang baik, maka anda akan
mendengarkan pula musik yang agung., karena jiwa yang baik itu berkomunikasi
degan keluhuran dan kemurnian. Satu – satunya subjek pendidikan yang benar,
karena musik tidak hanya saja melatih kerja otak, tetapi juga melatih
menghaluskan perasaan manusia. Ada pula pengertian musik menurut
Encyclopedia Britanica yaitu: Musik dalam pengertian “dunia barat” (western)
modern datang dari kedua sisi, sebuah seni yang baik dan disiplin ilmiah. Elemen
konstruksi utama musik adalah melodi, irama (rhytem), dan keserasian (harmoni).
Dan yang terakhir pengertian musik Boestanoel Arifin Adam yaitu: Musik adalah
salah satu cabang seni yang terkhususkan pada bunyi-bunyian musik itu sendiri
7
lahir dari ungkapan emosi atau perasaan yang sangat berkaitan dengan pencipta si
musik itu sendiri.
Dari beberapa pengertian dan definisi mengenai musik diatas, maka dapat
disimpulkan musik merupakan sebagian dari seni dan hiburan, yang di dalamnya
terdapat bunyi, ritme, harmonisasi dan juga melodi, yang merupakan fenomena
intuisi pendengaran terdiri atas waktu, tangga nada, dan energi. Musik juga
merupakan ungkapan jiwa yang memberikan pengaruh terhadap pelaku atau
penikmat musik itu sendiri yang banyak berpengaruh pada emosi dan perasaan
manusia.
Dengan melihat definisi dari gedung, pagelaran dan musik yang telah
dibahas sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa Gedung Pagelaran
Musik adalah Sebuah bangunan besar yang dapat memuat banyak orang juga
dapat memuat berbagai aktifitas diantaranya yaitu aktifitas pertunjukan karya seni
musik yang melibatkan penonton, ruang, waktu dan musisi itu sendiri, sebagai
salah satu hiburan atau ungkapan jiwa yang dapat memberikan banyak pengaruh
pada emosi dan perasaan orang yang berhubungan dengan musik itu sendiri.
2.3 Jenis-Jenis Pelaku dan Penikmat Musik
Kegiatan bermusik juga terdiri atas beberapa macam pelaku musik baik
yang langsung terjun dalam dunia musik itu sendiri maupun hanya sebagai
penikmat atau pengamat musik. Ada beberapa contoh pelaku musik diantaranya
yaitu:
1. Musisi
a) Musisi adalah seseorang yang membuat atau memainkan musik. Musisi
dapat diklasifikasi berdasarkan peran dalam membuat, memainkan, dan
mempertunjukan musik diantaranya yaitu:
b) Musisi atau instrumentalis, yaitu seseorang yang memainkan instrumen
musik
c) Vokalis, yaitu seorang yang menggunakan suaranya sebagai instrumen
musik
8
d) Komposer dan penulis lagu, yaitu seseorang yang menulis atau
memproduksi sebuah lagu. Seseorang komposer dapat terjun langsung
dalam memainkan musiknya.
e) Konduktor, seseorang yang mengkoordinasi sebuah musical ensemble.
Konsep dari seseorang musisi dalam masyarakat bermacam-macam dari
waktu ke waktu dan dari suatu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Seorang
musisi dapat pula dikategorikan menjadi musisi amatir dan musisi profesional.
Musisi amatir merupakan musisi yang berkegiatan dan menyukai musik namun
bukan sebagai penghasilan atau kegiatan utamanya. Musisi amatir dalam
keseharianya tetap berlatih dan memainkan musik sesuai dengan karakter musik
yang disukainya. Sedangkan musisi profesional adalah seorang musisi yang
dibayar dan menampilakan juga memproduksi musik merupakan sumber
pendapatan utama.
2. Komposer
Komposer adalah seorang yang menulis atau menciptakan musik atau
lagu. Kata komposer ditujukan untuk seseorang yang menuliskan musik dengan
notasi musik, dan musik yang dituliskannya dimainkan atau dipertunjukan oleh
seorang musisi. Definisi tersebut yang membedakan antara seorang komposer
dengan seorang musisi yang memainkan musik itu sendiri.
3. Pengatur aransemen lagu atau Arrenger
Dalam musik, aransemen merupakan merupakan menulis ulang atau
mengkomposisi ulang musik yang sudah ada dengan material baru, musik yang
ditulis tidak mengandung unsur dan material baru lebih disebut dengan
transcription.
4. Band
Band adalah group yang terdiri dari beberapa musisi yang memainkan
berbagai macam musik dan menghasilkan sebuah komposisi musik. Band yang
9
terdiri dari banyak personil dan memainkan berbagai macam jenis instrumen
disebut dengan big band.
5. Teori Musik
Metode dari bermacam-macam. Beberapa teori musik berusaha untuk
menjelaskan teknik komposisi yang digunakan komposer dengan menganalisa
pola dan aturan. Metode lain adalah memperhatikan dan mendengarkan musik.
6. Penikmat Musik
Penikmat musik adalah orang-orang yang menikmati dan tertarik pada
berbagai macam kegiatan bermusik baik mendengarkan musik tertentu maupun
menyaksikan kegiatan musik secara langsung. Penikmat musik tidak perlu terjun
langsung dalam kegiatan bermusik seperti pelaku musik lainnya.
2.4 Beberapa Istilah Dalam Musik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda
berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Bunyi yang dianggap
enak oleh pendengarnya, segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh
seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Dibawah ini beberapa
istilah dalam musik diantaranya adalah:
1. Teori Musik
2. Bunyi (sound)
3. Nada (Note)
4. Pitch
5. Ritme (Rhythm)
6. Melodi
7. Irama
8. Pola Nada
9. Chord
10
2.5 Gedung Pagelaran Atau Auditorium
Auditorium berasal dari kata audiens yang berarti penonton dan rium yaitu
tempat, sehingga auditorium memiliki pengertian yaitu tempat berkumpulnya
penonton untuk menyaksikan suatu pertunjukan atau pagelaran acara tertentu. Di
dalam auditorium modern, penonton terpisah dari penampil dengan tempat yang
biasanya berbentuk seperti busur. Harga yang ditawarkan pada kursi di setiap
bagian dalam sebuah auditorium biasanya sesuai dengan kualitas pandangan
terhadap panggung. Beberapa area duduk dalam sebuah auditorium antara lain:
a) Stalls atau area, biasanya terletak dibawah atau sejajar dengan panggung.
b) Balcony atau Galleries, area duduk yang berbentuk berundak dari yang
paling rendah pada bagian depan sampai yang paling tinggi pada bagian
belakang area pada sebuah auditorium.
c) Box, adalah suatu area duduk yang memiliki pandangan terbuka yang
biasanya hanya diisi oleh beberapa pengunjung yang letaknya berada pada
bagian atas atau sisi samping area auditorium yang biasanya bersifat VIP
dan sangat berharga pada suatu auditorium.
Ruang auditorium didesain untuk mengakomodasi penonton atau
pengunjung dalam skala besar. Ruang auditorium memiliki area yang luas dengan
lantai bertingkat yang berfungsi untuk mengakomodasi seating area dan
kebutuhan akustik.
Gambar 1 Denah auditorium
Sumber : Data Arsitek, Ernest Neufert
11
2.6 Akustik Dengan Kekerasan Yang Memadai
a) Intensitas kekerasan suara dalam tiap bagian ruang harus cukup terutama
di tempat tempat yang jauh letaknya dari sumber bunyi.
b) Pada ruang auditorium yang besar kehilangan kekerasan suara dapat
terjadi karena:

Energi suara yang hilang pada saat perambatan gelombang bunyi
karena pengaruh jarak

Penyerapan suara dari penonton seperti pakaian dan aksesoris

Penyerapan bunyi oleh isi ruangan seperti furnitur, panggung,
backdrop, karpet, tirai, dekorasi, dan material yang diterapkan
dalam ruang seperti ceiling, floor, dan wall.

Energi suara terpantulkan ke arah yang tidak sesuai dengan posisi
penonton.
Tingkat kekerasan suara sebanding dengan jarak kekerasan suara
hilangnya energi suara dapat di minimalisir dengan cara:
c) Bentuk denah yang dirancang sedemikian rupa sehingga penonton dapat
diposisikan sedekat mungkin dengan sumber bunyi.
Gambar 2 Posisi Sumber Suara
Sumber : Akustika Bangunan, Christina E Mediastika. Ph.D
12
d) Menaikan sumber bunyi dengan memanfaatkan panggung agar sumber
suara sebanyak mungkin dapat terlihat oleh penonton supaya aliran bunyi
bebas merambat ke setiap pendengar.
e) Gelombang bunyi dapat merambat secara langsung dari sumber bunyi
tanpa melalui pemantulan.
Gambar 3 Potongan Auditorium
Sumber : Data Arsitek, Ernest Neufert
f) Lantai dibuat dengan kemiringan tertentu. Metode untuk mendapatkan
garis pandang yang baik didasarkan pada pandangan satu baris.
Kemiringan lantai yang baik dapat diperoleh dengan cara:

Menaikan titik tujuan pandang (TTP) bila memungkinkan.

Memperhatikan
pandangan
dua
baris
yang
menghasilkan
pandangan tidak terhalang.

Posisi duduk berselang-seling agar pandangan penonton masingmasing tidak terhalang.
g) Sumber bunyi harus dikelilingi oleh permukaan pemantul bunyi yang baik
untuk memberikan energi pantul tambahan pada setiap bagian ruang,
terutama pada tempat-tempat duduk yang jauh.

Langit-lagit pemantul yang diletakan dengan tepat dengan
permukaan pemantulan bunyi yang efektif ke seluruh ruang agar
dapat menyumbang kekerasan bunyi yang cukup.
13

Dimensi permukaan pemantul bunyi harus cukup luas dan
diletakan dengan posisi sedemikian sehingga selisih waktu antara
bunyi pantul dan suara langsung menjadi relatif singkat.
Gambar 4 Dimensi Pemantul Bunyi
h) Langit-langit serta permukaan dinding dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya sehingga diperoleh pemantulan bunyi yang efektif dan efisien.
Gambar 5 Potongan Auditorium
Sumber : Akustika bangunan, Christina E Mediastika,.Ph.D.
14
i) Luas lantai dan volume suatu auditorium harus direncanakan secara
minimal dan optimal sehingga jarak yang harus ditempuh oleh bunyi
Gambar 6 Potongan Auditorium
Sumber : Akustika bangunan, Christina E Mediastika,.Ph.D.
j) langsung dan bunyi pantul menjadi lebih dekat dan waktu tempuh bunyi
menjadi lebih singkat.
k) Penonton harus berada pada area duduk yang menguntungkan, baik dalam
hal melihat maupun mendengar. Daerah tempat duduk yang sangat lebar
yang menyebabkan posisi pandang tidak nyaman harus dihindari.
Gambar 7 Arah Perambatan Gelombang Suara

Lorong antar tempat duduk sebaiknya tidak diletakan pada area
tegak lurus di hadapan panggung, dimana kondisi melihat dan
mendengar sangat baik.
15

Keuntungan dari pengaturan posisi tempat duduk secara
kontinental menjadi sangat jelas.
Permukaan pemantul bunyi yang posisinya sejajar paralel (baik secara vertikal
maupun horizontal) dan berhadapan secara dekat terutama yang terletak disekitar
sumber suara harus dihindari, untuk menghindari pemantulan kembali yang tak
diinginkan ke sumber bunyi karena akan menghasilkan cacat akustik seperti gema
dan gaung.
Gambar 8 Cacat Akustik
Sumber : Akustika bangunan, Christina E Mediastika,.Ph.D.
Cacat akustik ruang yang potensial merusak kondisi akustik ruang perlu
ditiadakan atau dikurangi seminimal mungkin.
a) Gema, adalah cacat yang paling berat merupakan pengulangan bunyi yang
terjadi karena perbedaan waktu antara bunyi langsung dan bunyi pantul.
Gema terjadi dalam selang waktu 1/25 detik untuk musik.
b) Pemantulan Berkepanjangan (Long-Delayed), sejenis dengan gema namun
dikarenakan pemantulan bidang-bidang yang sejajar sekitar areal sumber
bunyi, namun pada kasus-kasus bentuk ruang tertentu dapat juga terjadi
pada dinding yang tidak paralel.
c) Pemusatan bunyi, disebut juga hot-spots. Hal ini diakibatkan oleh
pemantulan bidang lengkung (cekung) sehingga terjadi distribusi energi
suara yang tidak merata dalam ruang.
d) Ruang gandeng (coupled-spaces), jika ada ruang tambahan pada
auditorium, maka ruang itu terhubung dengan ruang auditorium utama
maka bunyi dengung antar ruang yang dimensinya berbeda akan berbeda
juga sehingga akan saling mangganggu.
16
e) Distorsi, adalah perubahan kualitas bunyi. Hal ini terjadi karena
penyerapan bunyi pada frekuensi yang berbeda-beda dan terjadi secara
tidak seimbang dalam ruang.
f) Resonansi ruang disebut juga kolorasi, terjadi jika bunyi tertentu dalam
pita frekuensi yang sempit memiliki kecenderungan berbunyi lebih keras
dibanding frekuensi lain. Cacat akustik ini lebih rawan pada ruang kecil,
dibandingkan ruangan besar.
g) Bayangan bunyi, terjadi akibat adanya tonjolan-tonjolan pada bidang
vertikal dan hirizontal sehingga menyebabkan areal yang terbayangi tidak
dapat menerima distribusi suara dengan baik.
h) Serambi bisikan (Wishpering gallery), terjadi akibat perambatan suara
yang berfrekuensi tinggi datang lebih dulu dibandingkan suara yang
berfrekuensi rendah.
2.7 Finishing Bidang Permukaan Yang Mempengaruhi Kualitas Suara
Penyelesaian elemen interior berupa bidang permukaan yang melingkupi
auditorium, sangat berpengaruh terhadap karakter akustik. Penyelesaian bidang
permukaan berupa penutup yang absorben contohnya karpet dan sejenisnya,
berfungsi untuk mengurangi bunyi yang ditimbulkan oleh langkah-langkah kaki
dan bunyi-bunyi yang lainnya yang mengganggu. Lantai panggung sebaiknya
dibuat dari konstruksi kayu (walaupun tingkatannya sama dengan tingkat lantai
penonton atau lebih tinggi) agar dapat memberi resonansi. Bidang plafond
merupakan bidang reflector dengan lingkup area pemantulan yang paling luas jika
dibandingkan dengan dinding samping yang hanya meliputi area terbatas di
sekitarnya.
Oleh karena itu penyelesaian bidang permukaan plafon didesain dengan
tepat agar dapat mengarahkan pantulan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan
penguatan intensitas bunyi, serta dapat berfungsi pula dalam mendifusikan bunyi.
Penyelesaian pada bidang dinding bagian belakang diberi bahan absorben atau
bersifat menyebarkan bunyi, karena bunyi yang sampai ke permukaannya sudah
menempuh jarak yang panjang sehingga pantulannya kurang berguna bagi
17
penonton. Bila dinding belakang cekung, maka bahan absorben yang dibutuhkan
lebih banyak, namun apabila melengkung, sebaiknya dibuat untuk bisa
menyebarkan bunyi. Penyelesaian pada dinding samping didesain bervariasi untuk
dapat memantulkan bunyi dan juga mendifusikan bunyi. Hal ini penting bila
auditorium berbentuk kipas, agar bunyi dapat terdistribusi dengan baik. Kadangkadang bahan absorben ditempatkan di dinding samping belakang panggung
untuk memperkecil waktu dengung dan refleksi silang yang biasanya menggangu
pendengaran penonton pada bagian depan.
2.8 Jenis-Jenis Panggung
Salah satu bagian terpenting dalam suatu auditorium adalah panggung,
karena panggung merupakan orientasi utama dalam area auditorium, panggung
merupakan tempat untuk para pelaku seni agar dapat mengekspresikan seni yang
akan ditampilkannya. Bentuk dan dimensi panggung memiliki ragam yang
berbeda yang harus disesuaikan dengan kegunaannya, menurut Christina E
Mediastika,.Ph.D. dengan bukunya yang berjudul Akustika Bangunan tingkat
komunikasi panggung dibedakan menjadi empat jenis diantaranya adalah:
1. Panggung proscenium
Bentuk dan perletakan panggung yang disebut proscenium adalah
perletakan konvesional, Karena penonton hanya dapat melihat tampilan
penyaji hanya dari arah depan saja, komunikasi penyaji dengan penonton
dari panggung seperti ini kurang maksimal. Panggung seperti ini lebih
cocok ntuk tingkat komunikasi yang tinggi antara penonton dan pennyaji
seninya. Misalnya saja untuk pertunjukan sni musik klasik atau seni musik
klasik.
2. Panggung Terbuka
Panggung terbuka merupakan pengembangan dari panggung
proscenium yaitu panggung yang memiliki bagian area yang menjorok ke
arah penonton, sehingga memungkinkan penonton untuk menyaksikan
penyaji dari arah samping. Dengan model panggung yang seperti ini
komunikasi antar penyajidan penonton akan lebih baik dan lebih mudah
18
terbangun. Namun masyarakat awam sering salah paham menganggap
panggung terbuka tidak memiliki atap, namun panggung terbuka itu tetap
memiliki atap. Panggung seperti ini bisanya digunakan untuk catwalk.
3. Panggung arena
Panggung arena adalah panggung yang terletak di tengah-tengah
penonton, sehingga penonton dapat berada pada posisi didepan, disamping
bahkan di belakang panggung. Panggung seperti ini biasanya dibuat tidak
permanen. Pada komunikasi seperti ini komunikasi penonton dan penyaji
berlangsung dengan sangat baik. Panggung seperti ini biasanya cocok
untuk penampilan group band beraliran remaja. Yang biasanya menyajikan
musik yang atraktif atau lincah
4. Panggung extended
Panggung extended merupakan pengembangan dari panggung
proscenium. Panggung ini melebar ke arah kiri dan kanan penonton.
Bagian dari pelebaran ini tidak dibatasi dengan dinding samping sehingga
penonton dapat mennyaksikan penyaji dari arah samping. Bentuk
panggung semacam ini sangat cocok digunakan untuk sajian acara yang
terdiri dari beberapa macam misalnya penghargaan atau konser musik.
Dari jenis jenis panggung tersebut yang dirasa cocok untuk digunakan
dalam Perencanaan dan perancangan Gedung Pagelaran Musik yaitu jenis
panggung extended panggung tersebut cocok untuk konser musik penonton akan
merasa lebih dekat dengan penampil.
19
Download