ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL SYARIAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Aditya Rahmat Pradana 104081002414 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008/1429 1 ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL SYARIAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi SyaratSyarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ADITYA RAHMAT PRADANA 104081002460 Dibawah Bimbingan Pembimbing 1 Pembimbing 2 Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM M. Arief Mufraini,Lc.M.Si JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M 2 ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL SYARIAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi SyaratSyarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Aditya Rahmat Pradana 104081002414 Dibawah Bimbingan Pembimbing 1 Pembimbing 2 Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM M. Arief Mufraini,Lc.M.Si Penguji Ahli Prof. Dr. Abdul Hamid, MS JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 3 1429 H / 2008 M Hari ini hari Rabu Tanggal 29 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama ADITYA RAHMAT PRADANA NIM: 104081002414 dengan judul “ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL SYARIAH”. Memperhatikan dan memuji kemampuan mahasiswa tersebut, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 29 Oktober 2008 Tim Penguji Komprehensif Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM Ketua Murdiah Hayati, S.Kom, MM Sekretaris Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli 4 ABSTRACT The world crude oil price fluctuation has effect to Indonesian situation macro, so all the investors looking out in inculcating their capital at monetary sector especially capital market. It is also influencing the stock trade activity especially the type of emiten has high sensitivity level to increasing of material price and industrial movement. Therefore, this research performed in order to see influence of oil price to stock trade activity in capital market of Shariah. The trade activity variable researched is the price of stock, the return of stock and trade volume which it is the indicator to observing movement of stock trade activity. The emiten stock data used is only stable emiten in 30 share lists of Jakarta Islamic Index in every semester from January 2005 to December 2007, and performing examination that the data have distributed normally. From examination result of simple linear regression at stock price variable can seen that the mining sector is significantly influenced and the other sector has the influence from movement of world crude oil price fluctuation. At the return variable, all of emiten is not affected, both in agriculture sector and sector mining. In the trade volume variable can see that all sectors have not the influence. Keyword: world oil price, share price, share return, trade volume and simple linear regression. 5 ABSTRAK Fluktuasi harga minyak dunia berimbas pada keadaan makro Indonesia, sehingga para investor lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya di sector keuangan khususnya pasar modal. Keadaan ini turut memberi pengaruh pada aktivitas perdagangan saham terutama pada jenis emiten yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap naiknya bahan baku dan penggerak industri. Karena itu penelitian ini dilakukan agar dapat melihat pengaruh dari harga minyak terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah. Variabel aktivitas perdagangan yang diteliti adalah harga saham, return saham dan volume perdagangan yang merupakan indicator dalam melihat pergerakan aktivitas perdagangan saham. Data saham emiten yang digunakan hanya emiten yang stabil berada di 30 daftar saham Jakarta Islamic Indeks tiap semester dari bulan January 2005 sampai dengan Desember 2007, dan dilakukan pengujian bahwa data telah terdistribusi normal. Dari hasil pengujian regresi linier sederhana pada variabel harga saham dapat terlihat bahwa sector pertambangan dipengaruhi secara signifikan dan juga sector lainnya memiliki pengaruh dari pergerakan fluktuasi harga minyak dunia. Sedangkan pada variabel return semua emiten tidak terpengaruh baik disektor pertanian maupun sector pertambangan. Sedangkan pada variabel volume perdagangan dapat terlihat bahwa semua sector tidak memilki pengaruh. Kata kunci : harga minyak dunia, harga saham, return saham, perdagangan dan regresi linier sederhana volume 6 KATA PENGANTAR ڊـــــاا ا Puji syukur kepada Allah SWT, atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Analisis pengaruh fluktuasi harga minyak mentah dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah”. Secara khusus penelitian ini ditujukan sebagai tugas akhir perkuliahaan program studi manajemen, konsentrasi manajemen keuangan, Fakultas ekonomi dan ilmu sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada: 1. Allah Azza wa Jalla yang senantiasa memberikan pertolongan, hidayah serta kasih sayangnya yang tiada henti-hentinya hingga penulis menutup mata dan hingga akhir zaman. 2. Bpk Prof. Dr.Amdul Hamid,MS, Calon Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas saran dan kritiknya yang membangun semoga Allah swt selalu memberkahi dengan ilmu yang telah bapak salurkan kepada kami mahasiswa ekonomi dan ilmu social. 3. Bpk Prof. Dr Ahmad Rodoni, MM, Pembimbing 1 sekaligus ketua Jurusan Program Studi Manajemen yang telah membantu membimbing dan memberikan masukkan yang berharga bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini semoga Allah swt selalu memberkahi dan memberikan 7 rahmat atas segala jasa beliau membangun jurusan manajemen agar semakin maju. 4. Bpk Arief Mufraeni, LC, MSi., Pembimbing 2 pakar ekonomi dan perbankan Syariah. yang telah meluangkan waktu begitu banyak untuk penulis dan membagi ilmu serta pikirannya semoga setiap waktu yang beliau berikan dan bagikan atas ilmu yang bermanfaat menjadikan bapak mulia di mata Allah swt. Serta mendapatkan limpahan rahmat yang tak hentihentinya. 5. Kedua Orangtuaku tercinta dan yang paling dicintai Bpk Rahmad dan Ibu Sri Sukanti atas doa yang tak pernah putus berharap menjadikan kesuksesan bagi anak-anaknya, semenjak aku dilahirkan kedunia hingga ku menutup mata. Semoga bertambah cinta Allah kepada keduanya. 6. Saudara kembarku Aditya Rahmat Perdana (Didit) yang tak pernah berhenti memberi dukungan, dan adik ku tersayang Ditya Arif Setiabudi (Ade’ arif). Sungguh kehadiran kalian menambah semangatku untuk berbuat yang terbaik, semoga kita tetap kompak. 7. Kekasihku tersayang Elih Tahliyah Haqqi, atas semangatnya dan perhatiannya yang tak henti menemaniku semoga aku bisa memenuhi janjiku untuk menemanimu seumur hidupku. 8. Kepada Alm eyang kung Kartoko dan Alm eyangkung Soetarno, dan juga eyang putri yang dengan kasih sayangnya senantiasa memberi nasihat membangun, semoga Allah melimpahkan kasih sayangnya kepada eyang tersayang. 8 9. Buat Tante Ratih, makasih dah setiap bulan nyisihin uangnya buat jajan dana, smoga riskinya terus melimpah dan cepet nikah ma aak Selamet, Amin!!! 10. Para dosen dan guru yang telah memberikan ilmunya dengan ihklas kepadaku, sejak penulis tidak mengerti hingga mengerti akan arti sebuah ilmu, semoga Allah mengangkat derajat mereka. 11. Para Sahabatku, Dian, Taufik, Aza, dan teman-teman se-angkatan yang selalu membantu baik spirit maupun materi. Semoga persahabatan dan pertemanan kita akan terus abadi hingga kita mati. Sungguh kalian merupakan bagian dari episode perjalanan hidup. Dan beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan, yang berjasa baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Penulis 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung perubahan harga minyak ini adalah perubahan-perubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan investasi langsung terkoreksi. Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual produk. Multiple efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya overhead pabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula tuntutan dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan menjadi semakin kecil. Akibat dari kenaikan harga komoditas energi maka harga BBM nonsubsidi, seperti BBM industri dan batubara juga ikut naik secara drastis yang akhirnya membebani perusahaan manufaktur di Indonesia. Dari sisi makroekonomi, agar harga BBM bersubsidi tidak naik (minyak tanah, bensin premium, dan solar) maka pengeluaran nonprioritas harus dikurangi demi 10 terjaganya defisit APBN maksimum 1,7 persen PDB karena angka ini selalu dipantau oleh investor dan kreditur pemerintah.(Mirza Adityaswara, 2008:6) Kenaikan harga minyak tidak hanya memukul kondisi fiskal akibat membengkaknya beban subsidi BBM, tetapi juga mempengaruhi kinerja industri manufaktur. Kinerja sektor industri manufaktur mengalami penurunan yang berdampak terhadap kemampuan ekspor dan melemahnya kemampuan menyerap tenaga kerja. (Fahruddin Salim, 2008:30) Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan demand dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi. Gejolak harga minyak dunia menghantui aktivitas perdagangan saham di BEJ. Pelaku pasar tampak panik sehingga membuang berbagai saham blue chips penggerak bursa. Pemodal antusias mengambil keuntungan guna menghindari dari kerugian lebih besar. Lonjakan harga minyak dunia mencapai level tertinggi di US$65,30 per barel akan menghambat pertumbuhan perndapatan dan laba emiten tahun ini. Apalagi, meroketnya 11 harga minyak mentah diikuti kenaikan suku bunga AS dan bunga SBI dalam negeri. Kecenderungan ini akan mengganjal fundamental emiten. Di sisi lain, melambungnya harga minyak di pasar internasional akan mendorong pemerintah segera menaikkan harga BBM di dalam negeri. Kebijakan pemerintah tersebut dikhawatirkan bisa menyulut gejolak sosial di masyarakat. Bahkan para emiten makin kesulitan melakukan ekspansi karena melambungnya biaya operasional. Tekanan terhadap kinerja emiten pada gilirannya akan menjatuhkan harga sahamnya di bursa. Dengan begitu, nilai keuntungan investor di pasar modal pun bakal terpangkas. Iklim investasi menjadi tidak kondusif bila gejolak harga minyak semakin tak terbendung. Saat penutupan transakasi indeks BEJ terpangkas 20 poin atau 1,71% menjadi 1.153,969 dibanding sebelumnya di 1.174,09. Pemodal tak ingin mengambil risiko sehingga mereka agresif membuang sahamnya. Gonjanggonjing harga minyak dunia telah berdampak negatif terhadap saham unggulan maupun lapis kedua. Investor aktif merealisasikan keuntungan temporer di bursa. Pasalnya, meroketnya harga minyak dunia sangat merugikan pasar saham. Pemerintah sudah memberikan signal untuk menaikkan harga BBM. Padahal, kenaikan harga BBM bisa menyulut gejolak sosial. Realisasi tersebut telah diantisipasi asing dengan membuang sahamnya. Aksi ambil untung asing bertujuan meminimalkan risiko kerugian lebih besar. Pemerintah sendiri berencana menaikkan harga jual premium dan solar. Sedangkan harga minyak tanah diperkirakan naik. Rencana kenaikan BBM 12 langsung disikapi pemodal dengan melepas saham di BEJ. Akibatnya, indeks BI-40 anjlok 1,79% pada 303,493 dari sebelumnya di 309,027. Seperti diketahui, kenaikan harga BBM dengan patokan subsidi Rp 76,5 triliun sebagaimana dalam APBN Perubahan 2005 dan asumsi harga minyak dunia US$60 per barel. Bagaimanapun, cepat atau lambat pemerintah akan segera menaikkan harga BBM di dalam negeri. Langkah pemerintah tersebut memang tidak populer tapi harus direalisasikan. Karena jika tidak maka beban subsidi akan membengkak hingga Rp 130 triliun. Kenaikan harga BBM tidak hanya menekan pasar saham melainkan juga kurs rupiah. Mata uang rupiah akan terpangkas atas dolar AS dan inflasi bakal melambung. Di sisi lain, suku bunga SBI mungkin terus dinaikkan pemerintah untuk memperkuat rupiah dan menekan inflasi. Namun begitu, terobosan pemerintah itu justru semakin mengganjal para emiten BEJ. Laba korporasi bakal merosot tajam bila harga BBM dinaikkan dan harga minyak dunia melonjak hingga US$ 70 per barel di masa mendatang. Jadi harus diakui, koreksi saham bisnis dipicu berbagai sentimen negatif di atas. Utamanya adalah lonjakan harga minyak dunia yang liar dan rencana kenaikan BBM. Sementara perdagangan saham Bisnis masih akan dibayangi fluktuasi harga minyak dunia dan isu kenaikan harga BBM di dalam negeri. Pemodal diperkirakan terus melepas saham unggulan guna merealisasikan keuntungan tersisa. Langkah itu diambil investor dengan terus mencermati harga minyak dunia pasar saham regional. 13 Pada tahun 2008 harga minyak dunia kembali melambung. Bahkan harganya mencapai 140 dolar AS per barel. Kenaikan minyak tersebut sontak menekan aktivitas transaksi di bursa saham, tak terkecuali transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pada akhir pekan lalu akhirnya ditutup melemah 18,78 poin setara dengan 0,8 % dan berada di level 2.333,11 poin. Analis menilai penurunan yang terjadi di BEI itu merupakan imbas dari perdagangan saham di Wall Street . Kendati begitu, demikian sejumlah analis mengatakan, penutupan IHSG di BEI lebih baik ketimbang di Wall Street mencapai 3 %. Penurunan Wall Street yang cukup besar itu menyebabkan sejumlah bursa regional, khususnya di kawasan Asia Pasifik juga ditutup turun. Harga minyak mencapai 140 dolar AS per barel. Dan tampaknya investor melakukan wait and see terhadap dampak yang muncul akibat kenaikan harga minyak yang merupakan rekor tertinggi selama ini. Harga minyak dunia kembali melonjak setelah munculnya pernyataan Presiden OPEC Chakib Khelil. Pemimpin OPEC yang juga Menteri Energi Aljazair ini juga memprediksi harga minyak bisa terus melaju ke 150-170 dolar per barel pada musim panas hingga akhir tahun. Pernyataan Presiden OPEC itu langsung direspons para pialang di bursa berjangka dengan memasang harga minyak di posisi tinggi. Sementara itu di dalam negeri pelaku pasar juga masih mencermati data inflasi Juni 2008. Kalangan pelaku pasar memperkirakan inflasi akan tetap tinggi, dan hal ini juga turut memberikan sentimen negatif bagi perdagangan 14 saham pada akhir pekan. Akibatnya sejumlah saham unggulan tampak juga terkena sentimen negatif. Indeks LQ-45 turun 5,10 poin ke 492,07 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,90 poin ke 427,55. Volume perdagangan terpantau sebanyak 2,641 miliar saham dengan nilai Rp 3,780 triliun. Saham yang menguat sebanyak 70 jenis, melemah 125 jenis, dan stagnan 64 jenis saham. Berdasarkan Latar Belakang yang sudah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk meneliti. “Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Aktifitas Perdagangan Saham di Pasar Modal Syariah” Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan suatu bukti ilmiah bahwa harga minyak mentah dunia apakah dapat menjadi salah satu indicator dalam keputusan investasi di pasar modal syariah. Beberapa peneliti sebelumnya tidak memasukkan variabel harga minyak mentah dunia sebagai salah satu indicator makro disebabkan variabel ini belum menjadi sorotan dunia khsusnya di financial market akan tetapi dampak dari fluktuasi variabel ini mulai terasa dan akhirnya menjadi perhatian dalam setiap keputusan investasi. Alat analisis yang digunakan menggunakan regresi linier sedehana di hitung secara parsial dan simultan, melalui penelitian ini di harapkan hasil yang signifikan. 15 B. Identifikasi masalah Dalam hal ini, peneliti akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Harga minyak yang digunakan adalah data All Countries Spot Price FOB Weighted by Estimated Export Volume (Dollars per Barre), atau harga yang dipakai semua negara berdasarkan taksiran volume export. 2. Kegiatan perdagangan saham dilihat dari pergerakan harga saham, tingkat pengembalian atau return saham dan volume perdagangan. 3. Pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap keputusan investor membeli saham syariah. 4. Baik atau tidaknya penggunaan regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh variable inderpenden terhadap variable dependen. C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya membahas mengenai pengaruh secara signifikan antara harga minyak mentah dunia terhadap harga saham, volume perdagangan, dan return saham di pasar modal syariah.. Agar peneliti dapat lebih fokus dan terarah maka penelitian ini dibatasi pada harga minyak mentah dunia dimana variabel tersebut memiliki data dalam bentuk nilai absolut. Dengan menggunakan harga minyak dunia maka diteliti pengaruhnya secara simultan dan parsial untuk melihat seberapa besar perubahannya dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan aktivitas perdagangan saham syariah. 16 D. Perumusan masalah 1. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara harga minyak mentah dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memperoleh bukti secara empiris apakah harga minyak mentah dunia memiliki pengaruh secara signifikan terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah sehingga dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh harga minyak mentah dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal agar dapat digunakan oleh investor muslim untuk memprediksi keadaan pasar modal syariah. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah a. Merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan keputusan dibidang moneter khususnya berkaitan dengan kebijakan yang dapat mempengaruhi penanaman modal di pasar modal syariah. b. Sebagai upaya perbaikan dalam sistem moneter dan laju pertumbuhan ekonomi makro. 2. Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam aplikasi ilmu yang telah diperoleh serta mengetahui gambaran umum mengenai pasar modal syariah dan aktivitas di dalamnya. 17 b. Menambah pengetahuan dan wawasan terutama yang terkait dengan keadaan ekonomi makro yang terjadi di Indonesia saat ini 3. Bagi Pembaca dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya. a. Sebagai sumber referensi dan tambahan pengetahuan dalam kerangka pengembangan penelitian selanjutnya yang sejenis. b. Menambah ilmu pengetahuan keuangan dan menambah kepekaan terhadap gejolak kondisi ekonomimakro dan pasar modal syariah yang ada saat ini 4. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal a. Sebagai sumber informasi bagi pelaku pasar saham syariah dalam mengambil keputusan investasi b. Menjadi bahan acuan yang diharapkan memberi gambaran mengenai hubungan kausalitas antara variabel makro dengan pergerakan harga saham syariah. 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Harga Minyak Dunia Naik dan turunnya harga minyak dunia dipengaruhi kemampuan Negaranegara anggota OPEC memenuhi kuota.( N. Gregory Mankiw, 2003).pada dasarnya OPEC menentukan harga di depan koma dan para pedagang menentukan yang dibelakangnya.(Robert Mabro,2006). Harga minyak dunia dapat mempengaruhi harga saham, sebanyak 60 persen dari harga minyak saat ini adalah murni spekulasi.(F. William Engdahl, 2006) menurut Robert Merton harga minyak dapat dimasukkan kedalam resiko portofolio. (Bodie,2005:464) Model Merton akan berimplikasi bahwa setiap hubungan imbal hasil yang diharapkan dengan beta dari CAPM faktor tunggal akan digeneralisasi untuk membentuk hubungan dua faktor yakni : E(ri) = ri +βiM [E(rM)- rf ]+βie [E(re)-rf ] (1) Di mana βiM adalah beta sekuritas i terhadap portofolio pasar, dan βie adalah beta resiko harga minyak. Sama halnya, E(re) - rf adalah premi risiko yang terkait dengan eksposur terhadap ketidakpastian harga minyak. Imbal hasil portofolio yang paling baik sebagai lindung nilai dari ketidakpastian harga minyak adalah re . Dengan demikian persamaan ini merupakan model CAPM dua faktor. 19 B. Pasar Modal Pasar modal modal sering disamakan dengan pasar uang, padahal keduanya memiliki perbedaan secara prinsip. Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar nyata. Sementara pasar uang atau money market berkaitan dengan insrumen keuangan jangka pendek dan merupakan pasar tidak nyata. 1. Gambaran Pasar Modal Syariah di Indonesia Secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) meluncurkan prinsip pasar modal syariah pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka dalam perjalanannya perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek syariah di pasar modal Indonesia. terus meningkat. Harus dipahami bahwa ditengah maraknya pertumbuhan kegiatan ekonomi syariah secara umum di Indonesia, perkembangan kegiatan investasi yariah di pasar modal Indonesia masih dianggap belum mengalami kemajuan yang cukup signifikan, meskipun kegiatan investasi syariah tersebut telah dimulai dan diperkenalkan sejak pertengahan tahun 1997 melalui instrumen reksa dana syariah serta sejumlah fatwa DSNMUI berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia. Dilihat dari kenyataannya, walaupun sebagian besar penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam namun perkembangan pasar modal 20 yang berbasis syariah dapat dikatakan sangat tertinggal jauh terutama jika dibandingkan dengan Malaysia yang sudah bisa dikatakan telah menjadi pusat investasi berbasis syariah di dunia, karena telah menerapkan beberapa instrumen keuangan syariah untuk industri pasar modalnya. Kenyataan lain yang dihadapi oleh pasar modal syariah kita hingga saat ini adalah minimnya jumlah pemodal yang melakukan investasi, terutama jika dibandingkan dengan jumlah pemodal yang ada pada sector perbankan. Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia misalnya, Indonesia terlihat begitu tertinggal jauh dalam mengembangkan kegiatan investasi syariah di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan pasar modal syariah sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami kemajuan yang cukup pesat. Sebagai contoh, data menunjukkan hingga akhir tahun 2004 total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah mencapai 7,7% (tujuh koma tujuh perseratus) dari total NAB industri Reksa Dana di Malaysia, sedangkan Indonesia baru mencapai 0,51% (nol koma lima puluh satu per seratus) dari total NAB industri reksa dana. Untuk obligasi syariah, di Malaysia hingga akhir tahun 2004 mencapai kenaikan 31,69% dari total nilai obligasi yang tercatat di pasar modal Malaysia, sementara di Indonesia hingga akhir Desember 2004 baru mencapai Rp. 1.424 Triliun atau 1,72% dari total nilai emisi obligasi di Indonesia pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 83.005,345 Triliun. Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat beberapa permasalahan mendasar yang menjadi kendala berkembangnya pasar 21 modal yang berprinsip syariah di Indonesia. Kendala-kendala dimaksud diantaranya adalah selain masih belum meratanya pemahaman dan atau pengetahuan masyarakat Indonesia tentang investasi di pasar modal yang berbasis syariah, juga belum ditunjangnya dengan peraturan yang memadai tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia serta adanya anggapan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal syariah dibutuhkan biaya yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan investasi pada sektor keuangan lainnya. Hal-hal lain yang dianggap bisa mempengaruhi perkembangan Pasar Modal Syariah diantaranya adalah perkembangan jenis instrumen pasar modal syariah yang dikuatkan dengan fatwa DSN MUI, perkembangan transaksi sesuai syariah atas instrumen pasar modal syariah dan perkembangan kelembagaan yang memantau macam dan transaksi pasar modal syariah (termasuk Bapepam Syariah, Lembaga Pemeringkat Efek Syariah dan Dewan Pengawas Islamic Market/Index). Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam ikut membangung perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve centre (saraf finansial dunia) pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak akan mungkin bisa eksis tanpa 22 adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik. Bangkitnya ekonomi Islam di Indonesia dewasa ini menjadi fenomena yang menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Praktek kegiatan ekonomi konvensional, khususnya dalam kegiatan pasar modal yang mengandung unsur spekulasi sebagai salah satu komponennya nampaknya masih menjadi hambatan psikologis bagi umat Islam untuk turut aktif dalam kegiatan investasi terutama di bidang pasar modal, sekalipun berlabel syariah. Perbedaan mendasar antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik spekulasi. 2. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara umum ditandai oleh berbagai indikator diantaranya adalah semakin maraknya para pelaku 23 pasar modal syariah yang mengeluarkan efek-efek syariah selain sahamsaham dalam Jakarta Islamic Index (JII). Dalam perjalanannya perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, sebagai gambaran bahwa setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan kemajuan pasar modal syariah yang patut dicatat hingga tahun 2004, diantaranya adalah telah diterbitkan 6 (enam) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun ke enam fatwa dimaksud adalah : 1. No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham; 2. No.20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa 3. Dana Syariah; 4. No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah; 5. No.33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah; 6. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan 7. Prinsip syariah di Bidang Pasar Modal; 8. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah. Fatwa-fatwa tersebut di atas mengatur prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal yang meliputi bahwa suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI. Adapun tahapan-tahapan yang harus 24 dilalui untuk memperoleh sertifikat/ predikat syariah dari DSN-MUI yaitu bahwa calon emiten terlebih dahulu harus mempresentasikan terutama struktur bagi hasilnya dengan nasabah/ investor, struktur transaksinya, bentuk perjanjiannya seperti perjanjian perwali amanatan dll. Perkembangan transaksi saham syariah di Bursa Efek Jakarta bisa digambarkan bahwa daftar nama saham tercatat yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) untuk periode 1 Januari 2005- 31 Desember 2007 lihat table 2.1 : Tabel 2.1 Perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index AALI Astra Agro lestari KAEF Kimia Farma Tbk ADHI Adhi Karya KIJA Kawasan Industri ANTM Aneka Tambang KLBF Kalbe Farma Tbk APEX Apexindo Pratama Duta Tbk LMAS Limas Stokhomindo ASII Astra International LPKR Lippo Karawaci ASGR Astra Graphia Tbk MLPL Multipolar Tbk AUTO Astra Otoparta Tbk MEDC Medco Energi BNBR Bakrie & Brothers TKIM Pabrik Kertas Tjiwi BLTA Berlian Laju tanker LSIP PP London Sumatera BRPT Barito Pacific PGAS Perusahaan Gas BUMI Bumi Resources Tbk PLAS Palm Asia Corpora UNSP Bakrie Sumatera SMAR Smart Tbk BTEL Bakrie Telekom SMCB Semen Cibinong / Holcim CPRO Central Proteinaprima Tbk SMGR Semen Gresik CMNP Citra Marga SMRA Summarecon Agung CTRS Ciputra Surya SULI Sumalindo CTRA Ciputra Development PTBA Tambang Batubara DOID Delta Dunia TINA Timah Tbk DNKA Dankos laboratories TLKM Telekomunikasi DYNA Dynaplast Tbk TRUB Truba Manunggal Enginering ENRG Energi Mega Persada TRST Trias Sentosa Tbk EPMT Enseval Putra TSPC Tempo Scan Pacific FREN Mobile-8 telecom Tbk TOTL Total Bangun GJTL Gajah Tunggal Tbk UNTR United Tractors Tbk INAF Indofarma Tbk UNVR Unilever Indonesia INCO International INDF Indofood Sukses INKP Indah Kiat Pulp INTP Indocement Tunggal ISAT Indosat Tbk 25 Sumber : JSX Adapun kinerja saham-saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dimaksud juga mengalami perkembangan yang cukup baik, hal ini terlihat dari kenaikan index JII sebesar 37,90% dari 118,952 pada akhir tahun 2003 menjadi 164,029 pada penutupan akhir tahun 2004. Begitu pula nilai kapitalisasi sahamsaham syariah yang terdaftar dalam JII juga meningkat signifikan sebesar 48,42% yaitu dari Rp.177,78 Triliun pada akhir Desember 2003 menjadi Rp.263,86 Triliun pada penutupan akhir Desember 2004. 3. Instrumen Pasar Modal Syariah Beberapa instrumen pasar modal yang sesuai dengan syariah dalam pasar perdana adalah muqarabah/mudharabah fund, saham biasa (common stock), muqarabah/mudharabah bonds, karena instrumen pasar modal tersebut diperdagangkan dipasar perdana, maka prinsip dasar pasar perdana adalah semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, tidak boleh menerbitkan efek hutang untuk membayar kembali utang dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan, hasil investasi akan diterima pemodal (shohibul maal), tidak boleh memberikan jaminan hasil yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu (harahap,2001). Untuk pasar sekunder terdapat beberapa tambahan dari prinsip dasar pasar perdana, yakni tidak boleh membeli efek dengan basis tren (indeks) suatu efek bisa diperjual belikan akan tetapi hasil yang diperoleh dari efek tersebut berupa kupon atau deviden dilarang diperjualbelikan, karena pada transaksi murabahah tidak 26 boleh menjadikan objek transaksi sebagai jaminan. Adapun jenis instrumen pasar modal yang diharamkan syariah adalah forwad contract, dan option. Hadist Rasulullah SAW berikut dapat menjadi rujukan dalam bertransaksi derivatif: “ Segala sesuatu yang halal dan haram sudah jelas, tetapi ada diantara keduanya terdapat hal-hal yang samar dan tidak diketahui oleh kebanyakan orang, barang siapa berhati-hati terhadap hal-hal yang meragukan berarti telah menjaga agama dan kehormatan dirinya, tetapi barang siapa mengikuti hal-hal yang meragukan berarti terjerumus kepada yang haram, seperti seorang gembala yang menggembalakan binatangnya disebuah ladang yang terlarang dan membiarkan binatang itu memakan rumput sisitu. Setiap penguasa mempunyai peraturan- peraturan yang tidak boleh dilarang, dan Allah melarang segala sesuatu yang dinyatakan haram” (HR. Bukhari dan Muslim). 4. Fungsi pasar modal syariah Menurut metwally (1995,77) fungsi dari pasar modal adalah: a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan resikonya. b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan pasar modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya. d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional. 27 e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis. C. Harga saham syariah Harga saham adalah nilai nominal yang merefleksikan nilai suatu saham yang diambil pada setiap akhir periode tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan Saham syariah adalah salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha (Reny Maharani, 2005). Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Par Value, yaitu nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Nilai saham tersebut dicantumkan dalam mata uang RI 2. Base Price (harga dasar) Harga perdana (untuk menentukan nilai dasar). Dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya. Nilai Dasar = Harga Dasar X Total saham yang beredar (2) 3. Market Price Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Nilai pasar dari saham adalah fungsi dari ekspektasi market terhadap dividen yang diterima diakhir tahun . Nilai itu digambarkan dalam persamaan sebagai berikut (Haugen , 1993) : Nilai Pasar = Harga Pasar X Total Saham yang beredar 28 (3) Sedangkan pergerakan harga saham dapat disebabkan oleh potensi profit perusahaan. (Fisher, 2003) Vo = E (D1) + E (V1) 1 + E (r) Vo (4) = Current Stock Price E (D1) = The Expected year end dividend per share E (V1) = The Expected year end price E(r) = Market’s Required/ Expected rate of return on the stock D. Volume perdagangan Trading Volume Activity adalah aktivitas volume perdagangan yang merupakan hasil pembagi dari saham perusahaan yang diperdagangkan. Dengan saham perusahaan yang beredar (listing) pada waktu tertentu. Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan menggunakan indicator trading volume activity dengan rumus : (5) TVA digunakan untuk melihat apakah prefrensi investor secara individual menilai harga saham memiliki asosiatif positif atau negative untuk membuat keputusan perdagangan saham di atas keputusan normal. E. Pengertian Return (Tingkat Pengembalian Hasil) 29 Return saham adalah pendapatan saham atau tingkat keuntungan yang berasal dari perubahan harga saham pada periode tertentu di bagi periode sebelum di bagi periode sebelumnnya. (6) Rit = Return (tingkat pengembalian) Saham i pada periode t Pit = Harga pasar saham i pada periode t Pit-1 = Harga pasar saham i sebelum periode t (Maulidah dan Irwan Gunawan, 2004:84) Burnmeister dan McElroy (1988) melanjutkan penelitian Chen, Roll dan Ross yang hasilnya menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara variabel makroekonomi terhadap return suatu saham F. Penelitian Terdahulu Adapun pendapat dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini adalah : Penelitian yang dilakukan Joko Waluyo dan Asih Sriwinarti, 2007. yaitu mengenai dampak perubahan harga minyak mentah dunia terhadap APBN dan pertumbuhan ekonomi, dengan menggunakan model persamaan simultan yang bersifat small open macroeconomics untuk perekonomian Indonesia. Penelitian ini berusaha mengkaji dampak kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap beban APBN setiap tahunnya dan terhadap pertumbuhan ekonomi. 30 Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa meningkatnya harga minyak mentah dunia akan meningkatkan beban pengeluaran dalam APBN terutama beban subsidi BBM. Tetapi pada sisi yang lain pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan. Dalam Penelitian lain yang di lakukan oleh Uswatun Hasanah, 2004 mengenai perbandingan harga minyak domestic dan harga minyk dunia menjelaskan bahwa permintaan minyak merupakan salah satu kajian yang sangat penting bagi pengambil kebijakan (policy makers), Penelitian ini melihat hubungan antara harga minyak domestik dengan harga minyak dunia. Apakah pergerakan harga minyak domestik ”seirama” dengan pergerakan harga minyak dunia dalam jangka panjang hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji kointegrasi Engle-Granger. Dan kesimpulan dari penelitian ini harga minyak dunia memiliki pengaruh yang sangat signifikan bagi perekonomian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia menyimpulkan bahwa harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penunjang perekonomian, hal ini dikaji dari sisi pertumbuhan ekspor. Namun sisi lain harga minyak bumi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekspor non migas dan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia. hal ini mengindikasikan bahwa harga minyak dunia memiliki dampak yang luas baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun iklim investasi. Pada penelitian yang lain Teguh Dartanto (2005) dengan menggunakan model KUT LPEM FEUI. Model KUT yang disusun berdasarkan basis data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Indonesia tahun 2005, dan untuk estimasi poverty line menggunakan 31 data Susenas 2002. Hasil analisis menunjukkan hasil bahwa dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan sangat tergantung dari dampak kenaikan BBM terhadap Inflasi terutama inflasi bahan makanan. Mekanisme transmisi yang terjadi sebagai berikut: inflasi yang terjadi akan mendorong peningkatan garis kemiskinan. Jika inflasi yang ditimbulkan oleh kenaikan harga BBM cukup tinggi maka dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan cukup tinggi. Kenaikan harga minyak mentah dunia akan berdampak terhadap peningkatan beban subsidi BBM dalam APBN. Hal ini disebabkan peningkatan harga minyak akan diikuti dengan penyesuaian harga minyak di dalam negeri G. Kerangka Pemikiran Dalam analisis fundamental, kondisi kenaikan harga minyak dunia sangat mempengaruhi keputusan-keputusan invetasi yang diambil oleh pemodal. Saat terjadi gejolak pada kondisi moneter dimana indikator ekonomi makro menunjukan tren penurunan atau perlambatan, maka harga-harga saham akan menurun. Berdasarkan acuan tersebut maka peneliti akan menganalisis pengaruh Fluktuasi harga minyak dunia terhadap Aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah Dengan menggunakan model regresi linier sederhana. 32 ambar 2.1 Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Aktivitas Perdagangan Saham Di Pasar Modal Syariah Price Harga Minyak Dunia OPEC Return Volume 33 Gambar 2.2 Proses penelitian secara keseluruhan OPEC Harga Minyak Dunia JII Harga Saham Return Saham Volume Perdagangan Uji Regresi Linier Sederhana Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Uji Regresi Sederhana Koefisien Determinasi Intepretasi 34 H. Perumusan Hipotesis Hipotesis yang akan di uji dalam skripsi ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara harga minyak mentah dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar Modal Syariah. Hi : Terdapat pengaruh signifikan antara harga minyak mentah dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar Modal Syariah. 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai hypotesis testing. Hypotesis testing merupakan suatu penelitian yang sudah memiliki kejelasan dan gambaran, pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian (Sekaran, 2003:124). Penelitian ini mengidentifikasi fakta atau peristiwa sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabelvariabel yang mempengaruhi (variabel independen). Ruang lingkup penelitian ini adalah keadaaan global harga minyak mentah dunia dan aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah. B. Metode Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan emiten yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Sedangkan teknik dalam pengambilan sampel dilakukan secara time series (waktu) dan cross section (Panel) 1. Harga minyak mentah dunia yang akan di uji menggunakan harga minyak bulanan pada penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2007. 36 2. Harga saham syariah yang akan diuji menggunakan harga saham JII bulanan penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2007. 3. Volume perdagangan saham yang akan diuji menggunakan volume perdagangan saham JII bulanan tiap penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2007. 4. Return saham yang akan diuji menggunakan return saham JII bulanan tiap penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2007. C. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Field Research Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain (yang berkaitan) dengan penulisan skripsi ini, seperti pusat referensi pasar modal di Bursa efek Indonesia Bursa Efek Indonesia ditetapkan sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa bursa efek indonesia merupakan slah satu sentral penjualan saham perusahaan yang go public diindonesia. 2. Library Research Data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan hal lain yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid. 37 3. Internet Research Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh up to date seperti www. JSX.go.id D. Metode Analisis 1. Regresi linier Sederhana Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier sederhana. Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifatnya numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk variabel terikat. Namun yang perlu diingat, prediksi di dalam konsep regresi hanya boleh dilakukan di dalam rentang data dari variabel-variabel bebas yang digunakan untuk membentuk model regresi tersebut. Misal, suatu model regresi diperoleh dengan mempergunakan data variabel 38 bebas yang memiliki rentang antara 5 s.d. 25, maka prediksi hanya boleh dilakukan bila suatu nilai yang digunakan sebagai input untuk variabel X berada di dalam rentang tersebut. Konsep ini disebut sebagai interpolasi. Model Persamaan: y1 = β + β x + ε y2 = β + β x + ε y3 = β + β x + ε y1 = Variabel dependen, respon (Harga Saham), y2 = Variabel dependen, respon (Return Saham) dan y3 = Variabel dependen, respon (Volume Perdagangan) x = Variabel independen, predictor (Harga Minyak Dunia) β = Koefisien Regresi ε = Standar Error 2. Uji normalitas ε untuk merupakan lambang untuk error. Sedangkan ~ adalah lambang matematis kalimat “menyebar mengikuti distribusi” dan notasi menyatakan distribusi/sebaran normal dengan rata-rata nol dan ragam σ2 . Statistik uji yang paling sering digunakan untuk menguji asumsi kenormalan error dengan menggunakan data residual adalah olmogorov-Smirnov normality test. Kolmogorov-Smirnov test bekerja dengan cara membandingkan 2 buah distribusi/sebaran data, yaitu distribusi yang dihipotesiskan dan distribusi yang 39 teramati. Distribusi yang dihipotesiskan dalam kasus ini adalah distribusi normal. Sedangkan istribusi yang teramati adalah distribusi yang dimiliki oleh data yang sedang kita uji. Apabila distribusi yang teramati mirip dengan distribusi yang dihipotesiskan (distribusi normal), maka kita bisa menyimpulkan bahwa data yang kita amati memiliki distribusi/sebaran normal. Hipotesis dalam uji normalitas adalah: H0 : Data menyebar normal H1 : Data tidak menyebar normal 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Simultan ( Uji F) Uji simultan (keseluruhan; bersama-sama) pada konsep regresi linier adalah pengujian mengenai apakah model regresi yang didapatkan benar-benar dapat diterima. Uji simultan bertujuan untuk menguji apakah antara variabel-variabel bebas X dan terikat Y, atau setidaktidaknya antara salah satu variabel X dengan variabel terikat Y, benar-benar terdapat hubungan linier (linear relation). Hipotesis yang berlaku untuk pengujian ini adalah: H0 : β1= β 2 ...= β k=0 H1 : Tidak semua β i=0 I = 1, 2, ..., k k = banyaknya variabel bebas X β i = parameter (koefisien) ke-i model regresi linier 40 Penjabaran secara hitungan untuk uji simultan ini dapat ditemui pada table ANOVA (Analysis Of Variance). Di dalam tabel ANOVA akan ditemui nilai statistik-F ( Fhitung ), dimana: jika Fhitung ≤ Ftabel ( db1 , db2 ) maka terima H0 , sedangkan jika Fhitung > Ftabel ( db1 , db2 ) maka tolak H0 . db1 dan db2 adalah parameter-parameter Ftabel , dimana: db1 = derajat bebas 1 = p -1 db2 = derajat bebas 2 =n-p p = banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier = banyaknya variabel bebas + 1 n = banyaknya pengamatan Apabila H0 ditolak, maka model regresi yang diperoleh dapat digunakan. b. Uji Parsial ( Uji t ) Uji parsial digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benarbenar memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y. Dalam pengujian ini ingin diketahui apakah jika secara terpisah, suatu variabel X masih memberikan kontribusi secara signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis untuk uji ini adalah: H0 : βj = 0 H1 : βj ≠ 0 41 dimana: j = 0, 1, ..., k k = banyaknya variabel bebas X Uji parsial ini menggunakan uji-t, yaitu: jika thitung ≤ ttabel (n-p), maka terima H0 jika thitung > ttabel (n-p), maka tolak H0 dimana (n-p) = parameter ttabel n = banyanya pengamatan p = banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier Apabila H0 ditolak, maka variabel bebas X tersebut memiliki kontribusi yang signifikan terhadap variabel terikat Y. 4. Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinasi adalah besarnya keragaman (informasi) di dalam variabel Y yang dapat diberikan oleh model regresi yang didapatkan. Nilai R2 berkisar antara 0 s.d. 1. Apabila nilai R2 dikalikan 100%, maka hal ini menunjukkan persentase keragaman (informasi) di dalam variabel Y yang dapat diberikan oleh model regresi yang didapatkan. Semakin besar nilai R2 , semakin baik model regresi yang diperoleh. 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya Jakarta Islamic Indeks (JII) Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI). Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi dengan penerapan prinsip syariah. 43 Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah. Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII. Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinisp syariah. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic Indeks (JII) yang merupakan 30 saham yang memenuhi criteria syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional (DSN). Indeks JII dipersiapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM). Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Invesment Management. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: 44 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram. 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII Bursa Efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu: 1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar). 2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang meiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%. 3. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir. 4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen index pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia. 45 B. Hasil Analisa dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif Pengolahan data dilakukan secara elektronik yakni menggunakan Microsoft Excel Windows 2003, Eviws 4.0 dan SPSS 16.0 untuk mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel- variabel yang diteliti yakni Variabel independen (variabel bebas) Harga Minyak Dunia dan yang menjadi variabel dependennya (variabel terikat) adalah Harga Saham (Price), Return Saham (Return), dan Volume Perdagangan (Volume) . Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel dependen yang diolah mengikuti model regresi sebanyak 3 kali sehingga di dapat analisa aktivitas perdagangan berdasarkan 3 variabel dependen yang kemudian di analisis apakah 3 variabel dependen ini dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: a. Harga Saham, Return Saham dan Volume Perdagangan ( variabel terikat / dependen 1. Harga saham Harga saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil berada di 30 emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini disajikan tabel deskriptif statistik harga saham, yang menjelaskan mengenai perubahan harga saham selama periode penelitian, rata-rata dan standar deviasi. Tabel 4.1 Harga saham Price N Min Max Average Standard Deviation 46 LSIP BUMI INCO PTBA INDF INKP SMCB INTP UNTR KLBF UNVR ISAT TLKM BNBR 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 1380 690 11650 1520 730 840 410 2,650 2,850 690 3,500 4225 4275 40 10650 6000 96250 12100 2,575 1,350 1,750 8,200 11,250 1,520 7,550 8700 11200 315 4626.667 1496.389 32695.83 3700.972 1,329 705 1,029 4,740 5,836 1,138 5,060 5864.583 7660.417 176 2445.837572 1388.79167 24762.16981 2731.282226 503.2709477 158.6150376 324.7889119 1509.770264 2374.07459 239.8345991 1166.837573 1181.227796 2306.391546 76.3077052 Sumber : JII, data diolah Dari data diatas dapat dilihat harga saham terendah terjadi pada emiten BNBR sedangkan harga saham tertinggi di alami oleh emiten INCO. Rata-rata harga saham tertinggi di alami oleh emiten TLKM, dan yang terendah oleh BNBR. Standard Deviation terendah di alami oleh BNBR, dan tertinggi dialami oleh INCO selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 2. Return Saham Return saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil berada di 30 emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini disajikan tabel deskriptif statistik Return saham, yang menjelaskan mengenai perubahan return saham selama periode penelitian, rata-rata dan standar deviasi. Tabel 4.2 Return Saham INTP Return UNTR LSIP KLBF BUMI UNVR INCO ISAT PTBA TLKM INDF BNBR INKP SMCB 36 N36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 -0.0682 Min -0.0357 -0.0536 -0.0317 -0.0349 -0.0359 -0.0525 -0.0283 -0.0294 -0.0529 -0.0706 -0.0714 -0.0234 -0.0517 0.0541 Max 0.1058 0.0412 0.0400 0.0787 0.1961 0.0595 0.0694 0.0660 0.0516 0.1078 0.1429 0.0435 0.1570 -0.0010 Average 0.0066 0.0049 0.0012 0.0073 0.0101 -0.0016 0.0032 0.0056 0.0015 0.0058 0.0044 0.0029 0.0069 Stadard 0.0265 Deviation 0.0269 0.0178 0.0169 0.0309 0.0384 0.0259 0.0228 0.0196 0.0222 0.0293 0.0356 0.0167 0.0335 47 Sumber : JII, data diolah Dari data diatas dapat dilihat retrun saham terendah terjadi pada emiten BNBR sedangkan return saham tertinggi di alami oleh emiten UNVR. Rata-rata Return saham tertinggi di alami oleh emiten UNVR, dan yang terendah oleh KLBF. Standard Deviation terendah di alami oleh INKP, dan tertinggi dialami oleh BNBR selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 3. Volume Perdagangan Volume Perdagangan saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil berada di 30 emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini disajikan tabel deskriptif statistik Volume Perdagangan saham, yang menjelaskan mengenai perubahan Volume Perdagangan saham selama periode penelitian, rata-rata dan standar deviasi. Tabel 4.3 Volume Perdagangan Volume LSIP BUMI INCO PTBA INDF INKP SMCB INTP UNTR KLBF UNVR ISAT N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 Min 163,000 0 74,000 2,021,000 2,763,000 1,285,000 957,000 370,500 1,432,000 1,816,500 264,500 700,500 Max 15,836,000 364,076,000 2,489,500 56,674,500 163,923,500 101,321,500 76,325,000 21,245,000 45,947,500 71,217,000 19,510,500 75,320,000 Average 3,630,292 106,966,528 681,458 16,092,833 33,594,573 16,355,292 14,599,319 4,107,944 9,007,792 19,461,069 3,079,167 11,859,694 Stadard Deviation 3,566,915 81,582,852 541,012 14,774,754 33,909,940 22,544,492 14,696,989 4,487,143 8,657,821 14,442,696 4,163,367 12,332,324 48 TLKM BNBR 36 36 5,791,000 9,510,500 161,601,000 769,714,000 26,988,597 221,385,931 26,574,906 170,611,754 Sumber : JII, data diolah Dari data diatas dapat dilihat Volume Perdagangan saham terendah terjadi pada emiten BUMI sedangkan Volume Perdagangan saham tertinggi di alami oleh emiten BNBR. Rata-rata Volume Perdagangan saham tertinggi di alami oleh emiten BNBR, dan yang terendah oleh INCO. Standard Deviation terendah di alami oleh INCO, dan tertinggi dialami oleh BNBR selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. b. Harga Minyak Dunia ( variabel Bebas / independen) Berikut ini disajikan perkembangan dari variabel-variabel independent: Tabel 4.4 Harga Minyak Dunia JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Average 2005 42.76 44.35 48.75 47.59 43.67 52.55 53.18 58.74 58.12 53.32 49.41 51.73 50.3475 2006 59.67 54.17 58.8 66.85 63.49 65.11 68.08 66.45 54.93 53.58 53.53 55.95 60.05083 2007 50.14 54.46 61.81 63.25 66.75 67.84 73.69 68.46 75.91 81.27 90.32 89.76 70.305 Sumber : OPEC Grafik 4.1 Pergerakan Harga Minyak Dunia 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 05' 06' 07' 49 Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.1 harga minyak tertinggi terjadi pada November 2007, sedangkan rata-rata tahunan tertinggi pada tahun 2007. ini berarti terjadi perubahan tingkat permintaan atas konsumsi minyak dunia yang berakibat sesuai dengan hukum permintaan, semakin tinggi permintaan dan semakin langka jumlah produksi maka akan berdampak pula pada harga. Dan hal ini teraplikasi pada harga minyak dunia. 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 16.0 menghasilkan gambar grafik hasil sebagai berikut : Gambar 4.1 Normal P-Plot Gambar 4.2 Normal P-Plot 50 Gambar 4.3 Normal P-Plot Titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, menandakan bahwa model asumsi regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai . Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Variabel Harga Saham) 51 Normal Parametersa Std. Mean Deviation 4626.67 2445.837572 Most Extreme Differences KS-Z Asymp. Sig. NO Variabel 1 P_LSIP 36 2 P_BUMI 36 1496.39 1388.79167 0.328 0.328 -0.281 1.966 0.001 3 P_INCO 36 32695.8 24762.17 0.236 0.236 -0.198 1.414 0.037 4 P_PTBA 36 3700.97 2731.28 0.276 0.276 -0.212 1.654 0.008 5 P_INDF 36 1329.31 503.27 0.157 0.157 -0.117 0.942 0.338 6 P_INKP 36 1028.89 158.62 0.212 0.212 -0.117 1.274 0.078 7 P_SMCB 36 705.14 324.79 0.281 0.281 -0.182 1.685 0.007 8 P_INTP 36 4739.58 1509.77 0.108 0.108 -0.083 0.649 0.794 9 P_UNTR 36 5836.11 2374.07 0.141 0.141 -0.104 0.849 0.467 10 P_KLBF 36 1137.78 239.83 0.209 0.145 -0.209 1.253 0.087 11 P_UNVR 36 5059.72 1166.84 0.237 0.237 -0.129 1.419 0.036 12 P_ISAT 36 5864.58 1181.23 0.155 0.155 -0.090 0.928 0.355 13 P_TLKM 36 7660.42 2306.39 0.142 0.125 -0.142 0.853 0.460 14 P_BNBR 36 175.86 76.31 0.187 0.187 -0.127 1.121 0.162 N Absolute 0.115 Positive 0.115 Negative -0.092 0.688 (2-tailed) 0.732 Sumber : JII, data diolah Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel harga saham, di tunjukkan oleh tabel 4.5, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test – distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai Absolute (0.328) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.328) dan negative-nya (-0.090). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti. Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Variabel Return Saham) Normal Parametersa Most Extreme Differences KS-Z Asymp. Sig. NO Variabel 1 R_LSIP 36 2 R_BUMI 36 0.0073 0.0309 0.205 0.205 -0.097 1.229 0.098 3 R_INCO 36 -0.0016 0.0259 0.132 0.068 -0.132 0.791 0.559 4 R_PTBA 36 0.0056 0.0196 0.141 0.141 -0.082 0.843 0.476 5 R_INDF 36 0.0058 0.0293 0.148 0.148 -0.116 0.891 0.406 6 R_INKP 36 0.0029 0.0167 0.152 0.152 -0.126 0.909 0.380 7 R_SMCB 36 0.0069 0.0335 0.192 0.192 -0.141 1.155 0.139 8 R_INTP 36 -0.0010 0.0265 0.123 0.123 -0.054 0.741 0.643 9 R_UNTR 36 0.0066 0.0269 0.124 0.124 -0.097 0.744 0.637 N Mean 0.0049 Std. Deviation 0.0178 Absolute 0.169 Positive 0.122 Negative -0.169 1.017 (2-tailed) 0.252 52 10 R_KLBF 36 0.0012 0.0169 0.168 0.168 -0.094 1.006 0.264 11 R_UNVR 36 0.0101 0.0384 0.224 0.224 -0.129 1.344 0.054 12 R_ISAT 36 0.0032 0.0227 0.194 0.194 -0.113 1.165 0.132 13 R_TLKM 36 0.0015 0.0222 0.139 0.087 -0.139 0.835 0.489 14 R_BNBR 36 0.0044 0.0356 0.299 0.299 -0.201 1.793 0.003 Sumber : JII, data diolah Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel return saham, di tunjukkan oleh tabel 4.6, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test – distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai Absolute (0.299) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.299) dan negative-nya (-0.054). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Volume Perdagangan) Normal Parametersa NO 1 Variabel V_LSIP 3 V_BUMI 4 V_INCO N Most Extreme Differences KS-Z Asymp. Sig. 36 Mean 3630291.67 Std. Deviation 3566914.57 Absolute 0.174 Positive 0.174 Negative -0.166 1.042 (2-tailed) 0.228 36 106966527.78 81582851.68 0.126 0.126 -0.097 0.756 0.618 36 681458.33 541011.87 0.205 0.205 -0.131 1.229 0.097 6 V_PTBA 36 16092833.33 14774754.34 0.196 0.196 -0.170 1.178 0.125 7 V_INDF 36 33594573.06 33909940.06 0.228 0.228 -0.182 1.368 0.047 8 V_INKP 36 16355291.67 22544491.54 0.252 0.249 -0.252 1.512 0.021 9 V_SMCB 36 14599319.44 14696988.63 0.240 0.240 -0.177 1.440 0.032 10 V_INTP 36 4107944.44 4487142.75 0.211 0.211 -0.202 1.267 0.081 11 V_UNTR 36 9007791.67 8657821.19 0.231 0.231 -0.191 1.387 0.043 12 V_KLBF 36 19461069.44 14442696.13 0.159 0.159 -0.111 0.952 0.324 13 V_UNVR 36 3079166.67 4163367.32 0.250 0.242 -0.250 1.497 0.023 14 V_ISAT 36 11859694.44 12332324.23 0.211 0.211 -0.183 1.265 0.081 15 V_TLKM 36 26988597.22 26574905.99 0.269 0.269 -0.213 1.617 0.011 16 V_BNBR 36 221385930.56 170611754.08 0.144 0.144 -0.107 0.866 0.442 Sumber : JII, data diolah Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel volume perdagangan, di tunjukkan oleh tabel 4.7, One-Sample KolmogorovSmirnov Test – distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different 53 merupakan perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai Absolute (0.269) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.269) dan negative-nya (-0.097). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (OIL) NO 1 Variabel OIL N 36 Normal Parametersa Std. Mean Deviation 60.23 11.70 Most Extreme Differences Absolute 0.119 Positive 0.119 Negative -0.068 KS-Z 0.716 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.685 Sumber : JII, data diolah Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov variabel OIL, di tunjukkan oleh tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test – distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai Absolute (0.119) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.119) dan negative-nya 0.068). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti. 2. Hasil pengujian hipotesis Pengujian persyaratan analisis dan asumsi klasik dasar regresi yang telah dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat didalamnya memenuhi kualifikasi persayaratan dari asumsi klasik tersebut, 54 penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan interpretasi model regresi. Pengaruh variabel harga minyak dunia terhadap aktivitas perdagangan saham yakni harga saham, return saham dan volume perdagangan secara simultan. Berdasarkan tabel 4.9 Ftest dengan derajat kebebasan (df = n-k-1) = 34 dan α 0.05 (5%), Ftabel (F(1,36,0.05)) sebesar 4,130, F Hitung masing-masing variabel diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil uji regresi variabel harga saham No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 EMITEN P_LSIP P_BUMI P_INCO P_PTBA P_INDF P_INKP P_SMCB P_INTP P_UNTR P_KLBF P_UNVR P_ISAT P_TLKM P_BNBR Fhitung 84.153 84.898 80.384 141.550 42.955 9.989 90.926 61.460 89.833 20.537 27.608 33.239 31.950 62.921 thd > > > > > > > > > > > > > > Ftabel 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 SIG. 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Thd < < < < < < < < < < < < < < Alpha 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Kesimpulan SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN Sumber : JII, data diolah Dari tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa harga saham mayoritas di pengaruhi pergerakan harga minyak dunia, pada sektor pertanian harga saham dipengaruhi oleh aktifitas perdagangan minyak dunia akan tetapi return dan volume perdagangannya tidak dipengaruhi harga minyak dunia hal ini terlihat pada emiten LSIP. Pada sektor pertambangan semua emiten memiliki F hitung dibawah α 0.05 pada variabel harga saham yang berarti secara simultan dipengaruhi oleh harga 55 minyak dunia. pada sektor manufaktur semua harga saham memiliki signifikansi di bawah α 0.05 yang berarti dapat disimpulkan semua harga saham pada emiten manufaktur dipengaruhi harga minyak dunia. Pada sektor telekomunikasi terlihat bahwa harga sahamnya memiliki No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 EMITEN R_LSIP R_BUMI R_INCO R_PTBA R_INDF R_INKP R_SMCB R_INTP R_UNTR Fhitung 0.130 2.287 0.209 0.982 0.002 1.228 2.377 0.660 0.930 thd < < < < < < < < < Ftabel 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 SIG. 0.720 0.140 0.650 0.329 0.961 0.276 0.132 0.422 0.342 Thd Alpha > > > > > > > > > 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Kesimpulan TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN signifikansi dibawah α 0.05 yang berarti keputusan para investor dalam membeli emiten pada sektor telekomunikasi dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Pada sektor holding company yang terlihat pada emiten BNBR memiliki signifikansi dibawah α 0.05 artinya keputusan untuk membeli saham holding company masih memikirkan faktor eksternal yaitu harga minyak dunia. Tabel 4.10 Hasil uji regresi variabel return saham 10 11 12 13 14 R_KLBF R_UNVR R_ISAT R_TLKM R_BNBR 0.148 2.637 0.042 0.066 2.544 < < < < < 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 0.703 0.114 0.839 0.798 0.120 > > > > > 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN Sumber : JII, data diolah Pada tabel 4.10 variabel Return saham secara keseluruhan tidak terpengaruh baik pada emiten sektor pertanian, sektor pertambangan maupun holding company tidak terdapat signifikansi hubungan simultan. Tabel 4.11 Hasil uji regresi variabel volume verdagangan No EMITEN Fhitung thd Ftabel SIG. Thd Alpha Kesimpulan 56 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 V_LSIP V_BUMI V_INCO V_PTBA V_INDF V_INKP V_SMCB V_INTP V_UNTR V_KLBF V_UNVR V_ISAT V_TLKM V_BNBR 0.060 0.102 0.075 0.049 0.002 3.165 2.080 0.831 1.765 0.628 1.679 1.314 2.941 2.120 < < < < < < < < < < < < < < 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 0.808 0.751 0.787 0.826 0.965 0.084 0.158 0.368 0.193 0.434 0.204 0.260 0.095 0.155 > > > > > > > > > > > > > > 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN Sumber : JII, data diolah Sedangkan pada tabel 4.11 variabel volume tidak ada satupun emiten yang memiliki tingkat signifikansi yang berarti secara simultan tidak memiliki berpengaruh. 3. Hasil pengujian determinasi R2 Koefisien determinasi digunakan digunakan untuk untuk mengetahui tingkat pengaruh variasi variabel independen terhadap variabel dependennya. Tabel 4.12 Nilai koefisien determinasi (Harga Saham) NO 1 2 EMITEN P_LSIP P_BUMI 2 R R a 0.7120 a 0.7140 a 0.7030 a 0.8060 a 0.5580 a 0.2270 a 0.7280 a 0.6440 a 0.7250 a 0.3770 a 0.4480 a 0.4940 a 0.4840 a 0.6490 0.844 0.845 3 P_INCO 0.838 4 P_PTBA 0.898 5 P_INDF 0.747 6 P_INKP 0.477 7 P_SMCB 0.853 8 9 P_INTP P_UNTR 0.802 0.852 10 P_KLBF 0.614 11 P_UNVR 0.669 12 P_ISAT 0.703 13 P_TLKM 0.696 14 P_BNBR 0.806 57 Sumber : JSX , data diolah Berdasarkan tabel 4.12 pada variabel harga saham hasil estimasi persamaan diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan adanya hubungan 2 EMITEN R_LSIP R a 0.062 R 0.0040 2 R_BUMI 0.251 a 0.0630 3 R_INCO 0.078 a 0.0060 a 0.0280 a 0.0000 a 0.0350 a 0.0650 a 0.0190 NO 1 4 R_PTBA 0.168 5 R_INDF 0.009 6 R_INKP 0.187 7 R_SMCB 0.256 8 R_INTP 0.138 yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Tabel 4.13 Nilai koefisien determinasi (Return Saham) 9 10 11 R_UNTR R_KLBF R_UNVR a 0.0270 a 0.0040 a 0.0720 a 0.0010 a 0.0020 a 0.0700 0.163 0.066 0.268 12 R_ISAT 0.035 13 R_TLKM 0.044 14 R_BNBR 0.264 58 Sumber : JII, data diolah NO EMITEN 2 R R a 0.0020 a 0.0030 1 V_LSIP 0.042 2 V_BUMI 0.055 Berdasarkan tabel 4.13 pada variabel return saham hasil estimasi persamaan diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan tidak adanya hubungan yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Tabel 4.14 Nilai koefisien determinasi (Volume Perdagangan) 3 4 V_INCO V_PTBA a 0.0020 a 0.0010 a 0.0000 a 0.0850 a 0.0580 a 0.0240 a 0.0490 a 0.0180 a 0.0470 a 0.0370 a 0.0800 a 0.0590 0.047 0.038 5 V_INDF 0.008 6 V_INKP 0.292 7 V_SMCB 0.240 8 V_INTP 0.154 9 V_UNTR 0.222 10 V_KLBF 0.135 11 V_UNVR 0.217 12 V_ISAT 0.193 13 V_TLKM 0.282 14 V_BNBR 0.242 59 Berdasarkan tabel 4.14 pada variabel return saham hasil estimasi persamaan Sumber : JII, data diolah diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan tidak adanya hubungan yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Pada penelitian sebelumnya pengujian variabel harga minyak dunia di lakukan untuk melihat seberapa besar tingkat sensitivitas fluktuasi harga minyak dunia terhadap variabel makro dan didapat hasil bahwa harga minyak dunia dipengaruhi dan mempengaruhi variabel makro dan hal ini berdampak pada keputusan investor dalam perdagangan saham di pasar modal. 60 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil regresi linier mengenai pengaruh fluktuasi harga minyak dunia terhadap aktivitas perdagangan saham dapat dilihat kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil uji regresi menemukan bahwa variabel harga saham pada semua perusahaan yang masuk dalam kelompok JII (Jakarta Islamic Indeks) dalam penelitian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap fluktuasi harga minyak dunia sedangkan variabel lainnya tidak terdapat pengaruh yang signifikan. 2. Hasil uji koefisien determinasi (R2) aktivitas perdagangan saham pada variabel harga saham ditemukan bahwa secara rata-rata sebesar 0.59, artinya variable harga minyak dunia mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham sebesar 0.59 sisanya dipengaruhi di luar penelitian. Sedangkan variabel lainnya ditemukan ratarata R2 return 0.02 dan Volume 0.03, artinya variabel harga minyak dunia tidak mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel return dan volume perdagangan. Sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 61 Berdasarkan hasil penelitian telah dapat dilihat bahwa hanya harga saham yang memiliki dampak yang cukup signifikan dari aktifitas perdagangan harga minyak dunia. Hal ini disebabkan permintaan terhadap saham ketika terjadi fluktuasi menurun yang mengakibatkan harga saham melemah namun para investor tetap bersikap rasional untuk tetap mengambil untung hal inilah yang mengakibatkan return tidak terpengaruh, dan agar tidak mengalami kerugian besar para investor cenderung menahan atau melepas saham sebagian agar tetap terjadi transaksi jual beli saham dengan harapan harga saham tidak terkoreksi terlalu jauh hal inilah yang mengakibatkan volume perdagangan tidak terlihat secara signifikan. B. Implikasi 1. Bagi Pemerintah Adanya fenomena pengaruh harga minyak dunia mempengaruhi pasar modal syariah, maka pemerintah dapat menjadikan variabel ini untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pasar modal. 2. Bagi Masyarakat Dapat menjadikan pertimbangan bagi perusahaan maupun investor dalam pengambilan keputusan dimana informasi perubahan harga minyak dunia sebagai forecasting atau memprediksi pergerakan harga saham JII 3. Bagi Akademisi Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel-variabel ekonomi dan faktor- faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap aktivitas perdagangan saham. C. Saran 62 1. Pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel-variabel independen lainnya sehingga dapat dilihat variabel independen lain mana saja yang memiliki pengaruh dan seberapa besar dapat menyebabkan perubahan terhadap aktifitas perdagangan 2. Pada penelitian selanjutnya ada baiknya periode waktu diperpanjang tujuannya agar dapat memberikan hasil yang lebih baik. 63 DAFTAR PUSTAKA Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal ,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta., 2000. Boediono., Ekonomi Internasional, seri sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi Empat, BPFE Yogyakarta, 1993. Ke Bodie, Kane Markus, Investas, Edisi 6, Salemba empat, Jakarta , 2006. Engdahl, F. William ,2006, A Century of War,_____,_____. Hady, Hamdy, Manajemen Keuangan Internasional, Cet. Pertama, Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta, 2005. Husnan, B, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan analisis sekuritas edisi ke 2, Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 1999. Husnan, S, Pernagkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, penyunting F.Harianto, dan S.Sudomo,PT Bursa Efek Jakarta, 1998. I Mukhlis, Analisis Financial Deepning Di Indonesia Tahun 1975 – 2000, Jurnal Ekonomi dan Moneter, 2007. Krugman, R. Paul dan Maurice, Obstfield. Ekonomi internasional dan Teori Kebijakan, Jilid kedua: Edisi Keempat, terjemahan Pt.Indeks kelompok, Gramedia, Jakarta, 2000. Madura Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Keempat, Terjemahan, Erlangga, Jakarta, 1997. Madura Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Kelima, Terjemahan, Erlangga, Jakarta, 2000. 64 Mankiw N. Gregory, Teori Makro Ekonomi, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, 2005. Jakarta, Mabro, Robert, Institute for Research on Energy, Oxford, 2006. Michael P. Todaro dan Stephen. Smith. Pembangunan Ekonomi didunia Ketiga, kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004. Edisi Mannan. Abdul,Teori dan Praktek Ekonomi Islam (terj)., PT Bangkit Daya Insana, Jakarta,_____. Nachrowi dan Hardius Usman. Pendekatan populer dan praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2006. Nopirin. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Edisi Pertama, Penerbit Yogyakarta, 1994. BPFE, Pontjowinoto, Iwan P, Prinsip Syariah di Pasar Modal ,Pandangan Praktisi, Modal Publications,Jakarta,2003. Rieka Purwaningsih Widayanti. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Return Saham, Skripsi FEIS Manajemen, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Salvatore Dominick, Ekonomi Internasional, Jilid Kelima, Terjemahan, Jakarta, 1997. Sudjono. Analisis Kesimbangan dan Hubungan Simultan Antara Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham, Jurnal Ekonomi dan Moneter, 2007. Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik Keynesian Baru, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000. Hingga Sriwinarti, Asih dan Joko Waluyo,Dampak Perubahan Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap APBN dan Pertumbuhan Ekonomi,Jurnal Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta,2007. http://OPEC.tonto.eia.doe.gov/dnav/pet/pet_pri_wco_k_w.htm, diakses pada tanggal 5 Mei 2008. 65 http:// web.bisnis.com/artikel/21d1066.html diakses pada tanggal 01 Mei 2008. http: // blogs.unpad.ac.id/mumuhmz/2008/03/17pertemuanv-penalaran induktif/. diakses pada tanggal 17 Maret 2008. http://bussinessenvironment.wordpress.com/2006/11/23/menyimak-karakter-inflasidiindonesia. diakses pada tanggal 17 Maret 2008. http: // www.google.com, diakses pada tanggal 17 Maret 2008. http : // www. Jsx.co.id, diakses pada tanggal 17 Maret 2008. www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/28/0106548/dilemakebijakanekono mi, diakses pada tanggal 17 Maret 2008. http : // en. Wikipedia. Org/ wiki/ prime interest rate, diakses pada tanggal 17 Maret 2007. http://id.wikipedia.org../../../o/p/e/OPEC_0e81.html" diakses pada tanggal 5 Mei 2008. http://www.holcim.com/ID/EN/mod/home/id/68288/page/editorial.html tanggal 24 July 2008. dikases pada www.indofood.co.id/ akses tanggal 16 juli 2008. http://www.indocement.co.id/v3/default.asp diakses pada tanggal 16 July 2008. http://www.holcim.com/ID/EN/mod/home/id/68288/page/editorial.html diakses pada tanggal 24 July 2008. http://www.unilever.co.id,diakses pada tanggal 16 juli 2008. http://vibizlife.com/todays_details.php?pg=todays&id=8380&sub=todays&awal=0&page= 1 diakses pada tanggal 7 Agustus 2008. 66 No 1 Tanggal Jan-05 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Feb-05 Mar-05 Apr-05 May-05 Jun-05 Jul-05 Aug-05 Sep-05 Oct-05 Nov-05 Dec-05 Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Aug-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 Jul-07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 LSIP 1 BUMI 2 INCO 3 PTBA 4 INDF 5 INKP 6 SMCB 7 -0.0072 -0.0108 -0.0043 0.0061 -0.0225 -0.0079 0.0000 -0.0069 -0.0116 0.0251 -0.0178 0.0109 0.0246 0.0000 0.0296 -0.0127 0.0226 0.0066 0.0450 0.0313 0.0108 0.0000 -0.0256 -0.0106 0.0197 -0.0097 -0.0234 -0.0333 0.0256 0.0641 0.0000 0.0331 0.0345 0.0150 0.0556 -0.0114 -0.0235 0.0107 0.0000 0.0377 0.0075 0.0000 0.0108 0.0000 0.0000 0.0129 0.0000 0.0000 0.0000 0.0375 0.0263 -0.0032 0.0235 -0.0706 0.0435 0.0123 0.0412 0.0345 0.0197 0.0188 0.0429 0.0222 0.0222 0.0000 0.0000 -0.0236 -0.0111 0.0000 0.0110 0.0000 -0.0084 -0.0282 -0.0039 0.0181 0.0119 0.0118 0.0111 0.0000 -0.0130 0.0000 0.0000 -0.0109 0.0000 -0.0104 0.0174 -0.0118 -0.0068 0.0103 0.0115 0.0093 -0.0169 0.0000 0.0122 -0.0031 0.0000 0.0119 0.0200 0.0164 -0.0061 -0.0222 -0.0525 -0.0120 0.0000 0.0192 0.0000 0.0000 -0.0215 -0.0476 -0.0244 0.1078 0.0000 -0.0145 0.0205 -0.0349 -0.0223 -0.0074 -0.0309 -0.0200 -0.0517 0.0000 -0.0128 -0.0473 0.0080 0.0000 -0.0114 0.0185 -0.0272 0.0641 0.0025 0.0000 0.0294 0.0114 0.0182 0.0052 0.0000 0.0092 0.0000 0.0085 0.0000 -0.0185 0.0057 0.0278 0.0066 -0.0146 0.0081 0.0000 0.0000 0.0278 0.0000 -0.0075 0.0000 0.0153 0.0330 0.0000 0.0000 0.0385 0.0036 0.0156 0.0000 -0.0208 -0.0182 0.0154 0.0112 0.0131 -0.0140 -0.0146 -0.0105 0.0000 -0.0536 -0.0270 -0.0351 0.0000 0.0000 -0.0225 0.0000 0.0000 -0.0163 -0.0300 -0.0294 -0.0189 -0.0111 -0.0149 0.0081 0.0231 0.0595 -0.0072 -0.0130 0.0000 0.0000 0.0155 0.0000 0.0000 -0.0189 -0.0296 -0.0183 0.0000 0.0000 0.0294 0.0166 0.0660 0.0176 0.0000 0.0270 0.0078 0.0581 -0.0348 0.0315 0.0000 0.0000 0.0326 -0.0149 0.0000 0.0476 0.0231 0.0127 0.0000 0.0100 0.0000 0.0737 0.0365 0.0268 0.0164 0.0109 0.0510 0.0072 -0.0069 -0.0350 -0.0150 -0.0103 -0.0208 -0.0339 0.0266 0.0787 0.0309 0.0284 0.0353 0.0110 0.1570 0.0048 0.0089 0.0080 0.0254 -0.0288 0.0000 -0.0060 0.0047 -0.0083 -0.0016 0.0000 0.0098 -0.0118 0.0234 Lampiran 2. Daftar Return Saham 67 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tanggal Jan-05 Feb-05 Mar-05 Apr-05 May-05 Jun-05 Jul-05 Aug-05 Sep-05 Oct-05 Nov-05 Dec-05 Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Aug-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 INTP 8 UNTR 9 KLBF 10 UNVR 11 ISAT 12 TLKM 13 BNBR 14 -0.0143 0.0179 0.0147 0.0145 -0.0172 0.0000 -0.0382 -0.0320 -0.0247 0.0143 -0.0187 -0.0112 0.1429 0.0000 0.0182 0.1058 0.0278 0.0408 0.0263 0.0056 0.0000 0.0000 0.0000 0.0286 0.0135 -0.0114 -0.0172 0.0000 0.0240 0.0077 0.0400 0.1961 0.0313 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0067 0.0000 -0.0061 -0.0179 -0.0099 0.0000 -0.0336 0.0230 0.0000 -0.0279 0.0175 -0.0263 0.0000 0.0541 0.0065 0.0000 -0.0231 0.0192 0.0249 -0.0500 0.0357 0.0333 0.0241 0.0062 0.0600 0.0288 0.0000 -0.0075 0.0000 0.0235 0.0294 -0.0051 0.0000 0.0476 0.0157 0.0286 -0.0111 -0.0170 -0.0093 0.0280 0.0000 -0.0070 0.0138 -0.0100 0.0059 -0.0089 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0317 -0.0057 0.0085 0.0163 -0.0370 0.0353 0.0063 0.0075 0.0240 0.0300 0.0163 0.0000 0.0343 0.0227 0.0000 -0.0058 -0.0283 -0.0072 0.0303 -0.0196 -0.0091 -0.0130 0.0640 -0.0092 -0.0066 0.0000 -0.0314 -0.0357 -0.0224 -0.0359 0.0000 -0.0473 0.0000 0.0186 0.0094 0.0164 0.0062 0.0242 0.0432 0.0000 0.0120 0.0275 0.0000 0.0000 -0.0116 0.0068 0.0000 0.0313 0.0000 0.0268 -0.0088 0.0407 -0.0168 0.0000 -0.0051 -0.0082 -0.0149 0.0055 -0.0096 0.0000 0.0000 -0.0148 -0.0224 0.0149 -0.0103 0.0000 0.0120 0.0333 0.0000 0.0157 -0.0084 0.0256 0.0360 0.0051 -0.0714 -0.0086 -0.0224 -0.0165 0.0076 0.0227 0.0100 0.0333 0.0288 0.0150 0.0000 0.0086 -0.0164 -0.0105 0.0361 0.0000 -0.0211 -0.0081 -0.0088 0.0085 -0.0220 -0.0109 0.0099 0.0068 -0.0082 0.0000 -0.0079 0.0207 -0.0209 -0.0339 0.0064 -0.0079 0.0089 -0.0073 -0.0233 -0.0204 -0.0263 0.0203 0.0081 0.0080 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0079 0.0577 0.0000 0.0000 -0.0152 0.0155 0.0351 68 Normal Parametersa NO Most Extreme Differences KS-Z Asymp. Sig. 31 32 33 34 35 36 Variabel 1 P_LSIP 36 2 P_BUMI 3 P_INCO 4 P_PTBA 5 P_INDF 6 P_INKP 7 P_SMCB 36 705.14 324.79 0.281 0.281 -0.182 1.685 0.007 8 P_INTP 36 4739.58 1509.77 0.108 0.108 -0.083 0.649 0.794 9 P_UNTR 36 5836.11 2374.07 0.141 0.141 -0.104 0.849 0.467 10 P_KLBF 36 1137.78 239.83 0.209 0.145 -0.209 1.253 0.087 11 P_UNVR 36 5059.72 1166.84 0.237 0.237 -0.129 1.419 0.036 12 P_ISAT 36 5864.58 1181.23 0.155 0.155 -0.090 0.928 0.355 13 P_TLKM 36 7660.42 2306.39 0.142 0.125 -0.142 0.853 0.460 14 P_BNBR 36 175.86 76.31 0.187 0.187 -0.127 1.121 0.162 15 R_LSIP 36 0.0049 0.0178 0.169 0.122 -0.169 1.017 0.252 16 R_BUMI 36 0.0073 0.0309 0.205 0.205 -0.097 1.229 0.098 17 R_INCO 36 -0.0016 0.0259 0.132 0.068 -0.132 0.791 0.559 18 R_PTBA 36 0.0056 0.0196 0.141 0.141 -0.082 0.843 0.476 19 R_INDF 36 0.0058 0.0293 0.148 0.148 -0.116 0.891 0.406 20 R_INKP 36 0.0029 0.0167 0.152 0.152 -0.126 0.909 0.380 21 R_SMCB 36 0.0069 0.0335 0.192 0.192 -0.141 1.155 0.139 22 R_INTP 36 -0.0010 0.0265 0.123 0.123 -0.054 0.741 0.643 23 R_UNTR 36 0.0066 0.0269 0.124 0.124 -0.097 0.744 0.637 24 R_KLBF 36 0.0012 0.0169 0.168 0.168 -0.094 1.006 0.264 25 R_UNVR 36 0.0101 0.0384 0.224 0.224 -0.129 1.344 0.054 26 R_ISAT 36 0.0032 0.0227 0.194 0.194 -0.113 1.165 0.132 27 R_TLKM 36 0.0015 0.0222 0.139 0.087 -0.139 0.835 0.489 28 R_BNBR 36 0.0044 0.0356 0.299 0.299 -0.201 1.793 0.003 29 V_LSIP 36 3630291.67 3566914.57 0.174 0.174 -0.166 1.042 0.228 30 V_BUMI 36 106966527.78 81582851.68 0.126 0.126 -0.097 0.756 0.618 31 V_INCO 36 681458.33 541011.87 0.205 0.205 -0.131 1.229 0.097 32 V_PTBA 36 16092833.33 14774754.34 0.196 0.196 -0.170 1.178 0.125 33 V_INDF 36 33594573.06 33909940.06 0.228 0.228 -0.182 1.368 0.047 34 V_INKP 36 16355291.67 22544491.54 0.252 0.249 -0.252 1.512 0.021 35 V_SMCB 36 14599319.44 14696988.63 0.240 0.240 -0.177 1.440 0.032 36 V_INTP 36 4107944.44 4487142.75 0.211 0.211 -0.202 1.267 0.081 Jul-07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 N 0.0078 -0.0171 0.0205 0.0342 0.0140 0.0516 -0.0317 -0.0154 0.0125 0.0000 0.0000 -0.0137 0.0140 0.0588 -0.0317 -0.0238 -0.0221 -0.0355 0.0694 0.0092 0.0000 -0.0682 -0.0352 -0.0073 -0.0148 0.0000 -0.0529 -0.0156 -0.0191 0.0090 0.0167 0.0153 -0.0235 -0.0333 0.0000 0.0513 0.0000 0.0161 -0.0146 -0.0057 0.0150 -0.0333 Mean 4626.67 Std. Deviation 2445.837572 Absolute 0.115 Positive 0.115 Negative -0.092 0.688 (2-tailed) 0.732 36 1496.39 1388.79167 0.328 0.328 -0.281 1.966 0.001 36 32695.83 24762.17 0.236 0.236 -0.198 1.414 0.037 36 3700.97 2731.28 0.276 0.276 -0.212 1.654 0.008 36 1329.31 503.27 0.157 0.157 -0.117 0.942 0.338 36 1028.89 158.62 0.212 0.212 -0.117 1.274 0.078 69 37 V_UNTR 36 9007791.67 8657821.19 0.231 0.231 -0.191 1.387 0.043 38 V_KLBF 36 19461069.44 14442696.13 0.159 0.159 -0.111 0.952 0.324 39 V_UNVR 36 3079166.67 4163367.32 0.250 0.242 -0.250 1.497 0.023 40 V_ISAT 36 11859694.44 12332324.23 0.211 0.211 -0.183 1.265 0.081 41 V_TLKM 36 26988597.22 26574905.99 0.269 0.269 -0.213 1.617 0.011 42 V_BNBR 36 221385930.56 170611754.08 0.144 0.144 -0.107 0.866 0.442 43 OIL 36 60.23 11.70 0.119 0.119 -0.068 0.716 0.685 a. Test distribution is Normal. 70 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 EMITEN P_LSIP P_BUMI P_INCO P_PTBA P_INDF P_INKP P_SMCB P_INTP P_UNTR P_KLBF P_UNVR P_ISAT P_TLKM P_BNBR R_LSIP R_BUMI R_INCO R_PTBA R_INDF R_INKP R_SMCB R_INTP R_UNTR R_KLBF R_UNVR R_ISAT R_TLKM R_BNBR V_LSIP V_BUMI V_INCO V_PTBA V_INDF V_INKP V_SMCB V_INTP V_UNTR V_KLBF V_UNVR V_ISAT V_TLKM V_BNBR Fhitung 84.153 84.898 80.384 141.550 42.955 9.989 90.926 61.460 89.833 20.537 27.608 33.239 31.950 62.921 0.130 2.287 0.209 0.982 0.002 1.228 2.377 0.660 0.930 0.148 2.637 0.042 0.066 2.544 0.060 0.102 0.075 0.049 0.002 3.165 2.080 0.831 1.765 0.628 1.679 1.314 2.941 2.120 thd > > > > > > > > > > > > > > < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < Ftabel 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 4.130 SIG. 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.720 0.140 0.650 0.329 0.961 0.276 0.132 0.422 0.342 0.703 0.114 0.839 0.798 0.120 0.808 0.751 0.787 0.826 0.965 0.084 0.158 0.368 0.193 0.434 0.204 0.260 0.095 0.155 Thd < < < < < < < < < < < < < < > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Alpha 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Kesimpulan SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN TIDAK SIGNIFIKAN 71 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Tanggal Jan-05 Feb-05 Mar-05 Apr-05 May-05 Jun-05 Jul-05 Aug-05 Sep-05 Oct-05 Nov-05 Dec-05 Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Aug-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 Jul-07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 LSIP 1 BUMI 2 INCO 3 PTBA 4 INDF 5 INKP 6 SMCB 7 908,500 63,479,500 705,000 17,437,500 17,335,000 5,184,500 14,040,500 1,657,500 166,318,000 920,500 3,315,500 22,809,500 34,008,500 17,335,000 6,260,000 364,076,000 632,000 14,036,500 93,348,000 101,321,500 7,350,500 3,843,000 63,494,000 617,000 24,960,000 15,066,500 19,745,500 9,049,500 9,293,000 181,798,500 2,083,000 16,679,500 33,108,000 39,153,500 48,606,500 168,500 13,188,500 499,000 3,097,000 56,660,000 33,787,000 5,737,000 672,500 68,473,500 202,500 28,758,500 12,501,000 5,563,000 7,556,000 5,327,500 42,955,500 316,500 29,834,500 116,051,000 96,582,000 36,648,500 15,836,000 168,188,500 547,500 15,258,000 43,480,000 23,122,500 16,624,500 774,500 16,463,500 199,000 2,021,000 20,618,500 3,078,500 5,402,000 195,500 87,718,500 315,000 8,055,500 14,233,000 1,560,500 9,356,500 275,500 12,984,500 128,000 3,441,500 2,763,000 22,356,000 1,369,000 6,317,500 104,423,000 74,000 45,464,500 19,901,500 17,930,500 18,070,000 163,000 171,017,500 436,500 10,681,000 15,362,500 4,436,000 30,235,500 2,047,000 25,065,000 1,530,500 7,660,500 55,432,000 8,578,000 9,214,000 1,498,000 57,780,500 543,500 21,741,000 163,923,500 10,825,500 4,639,500 2,179,000 29,966,000 991,500 23,163,500 24,313,500 3,736,500 12,908,500 2,089,000 33,752,000 2,489,500 8,457,500 32,725,000 5,640,000 3,117,000 1,658,000 32,760,500 318,000 3,212,000 25,849,000 4,895,000 2,290,000 2,691,000 0 1,120,000 4,218,500 87,569,000 4,169,000 4,425,000 1,161,000 93,161,000 286,500 6,446,000 15,217,000 4,725,000 17,406,000 8,633,500 110,400,000 984,000 8,477,500 31,083,000 14,184,000 6,176,500 2,320,500 768,000 142,704,500 427,500 3,777,000 12,389,500 3,814,500 1,578,000 102,361,000 306,000 44,366,000 14,314,500 10,519,000 4,393,500 5,089,000 44,688,000 450,500 4,086,000 28,275,000 10,390,500 4,361,000 3,412,500 140,503,000 700,000 45,817,500 39,119,500 10,042,000 17,331,500 2,084,000 233,896,500 1,705,000 56,674,500 3,384,000 1,285,000 957,000 12,244,500 43,897,500 410,500 10,767,000 19,013,000 25,913,500 10,095,500 6,268,000 201,377,500 983,000 42,433,000 40,219,630 9,102,500 17,965,500 773,500 131,419,000 543,000 10,607,500 7,865,500 10,979,500 12,380,500 7,498,500 107,321,000 617,000 5,523,500 14,899,500 15,795,000 11,951,000 4,515,500 237,174,500 429,500 4,322,500 20,551,500 3,372,000 21,255,000 2,596,500 91,744,500 410,500 3,178,500 14,547,000 11,663,000 17,178,000 4,301,000 196,102,500 542,500 18,012,000 55,344,000 4,430,500 76,325,000 3,068,500 219,149,000 939,500 16,763,000 13,463,500 5,173,500 23,913,500 72 36 Dec-07 2,844,000 50,992,500 129,000 6,597,000 6,669,000 1,727,500 17,590,500 Lampiran 3. Daftar Volume Perdagangan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Tanggal Jan-05 Feb-05 Mar-05 Apr-05 May-05 Jun-05 Jul-05 Aug-05 Sep-05 Oct-05 Nov-05 Dec-05 Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Aug-06 Sep-06 Oct-06 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 INTP 8 UNTR 9 KLBF 10 UNVR 11 ISAT 12 TLKM 13 BNBR 14 4,194,500 8,863,500 20,242,000 1,089,000 11,874,000 27,464,500 7,242,500 11,250,000 44,575,000 1,992,000 17,880,000 18,520,500 120,709,500 133,408,500 896,000 45,947,500 15,705,000 2,610,000 14,237,500 14,192,000 207,176,000 519,500 2,013,500 4,822,000 629,000 2,824,000 13,687,500 40,776,000 7,175,000 9,824,500 15,743,500 16,442,000 11,901,500 29,681,000 142,734,000 4,668,500 4,517,000 2,658,000 264,500 700,500 5,791,000 81,830,000 21,245,000 4,166,500 15,873,500 1,013,000 5,251,000 10,046,500 36,749,000 12,611,000 29,109,500 16,676,500 3,172,500 10,464,500 37,031,000 769,714,000 14,676,500 20,297,000 27,480,000 1,403,500 14,147,500 42,763,000 128,158,500 1,230,000 10,977,500 31,073,500 521,000 10,631,500 18,898,000 9,510,500 2,828,000 14,060,500 17,630,000 529,000 2,436,500 20,174,500 96,736,500 975,500 9,852,000 34,833,000 957,500 3,935,000 10,441,000 74,977,500 2,971,000 8,933,500 21,908,500 1,092,000 5,227,000 16,547,000 413,665,000 2,360,500 6,100,000 30,167,500 289,500 8,416,500 26,330,500 10,071,000 10,979,000 10,456,500 3,454,000 1,901,500 11,443,000 21,331,000 156,247,000 6,144,000 5,035,500 71,217,000 19,510,500 20,624,000 19,962,500 320,085,500 2,769,500 6,907,000 10,946,500 4,045,000 8,246,000 34,860,000 335,198,500 6,183,500 2,939,000 17,642,000 1,903,500 10,841,500 35,684,000 331,843,500 3,554,500 2,598,500 5,003,000 1,380,000 10,600,000 20,151,500 35,265,000 2,573,000 2,195,000 15,272,500 6,623,000 11,505,500 15,551,500 241,938,500 370,500 1,432,000 9,306,500 636,000 13,970,000 5,989,500 179,098,500 1,928,500 2,747,000 29,659,500 708,000 7,634,000 24,407,500 192,582,500 2,152,500 8,198,500 13,295,000 1,460,000 15,015,500 21,688,000 203,405,000 544,000 2,561,000 19,935,000 962,000 20,481,000 22,664,000 179,993,000 658,000 8,488,000 17,732,500 940,500 1,912,000 28,912,000 289,652,000 3,898,500 13,995,000 24,179,000 1,271,500 14,245,500 79,638,000 610,668,500 1,613,000 3,320,000 48,456,000 435,000 15,722,000 21,877,500 128,070,000 2,660,500 3,131,000 26,419,500 2,878,500 8,197,500 12,096,500 114,399,500 73 29 30 31 32 33 34 35 36 May-07 Jun-07 Jul-07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 423,500 8,279,000 14,417,500 1,286,500 2,838,000 18,683,000 4,580,000 19,137,500 4,349,500 4,571,500 20,361,000 19,148,000 410,951,000 281,218,000 4,943,500 5,353,000 17,070,000 3,824,500 3,440,000 32,842,000 513,862,000 313,260,000 1,485,000 2,750,000 1,816,500 4,997,500 4,850,500 12,918,000 1,871,000 10,631,500 3,909,500 3,600,500 75,320,000 20,826,000 306,151,000 1,377,500 9,585,500 11,663,500 8,157,500 20,512,500 161,601,000 122,029,000 1,857,000 6,603,500 29,738,500 6,400,500 5,750,000 36,207,500 96,980,500 1,726,000 2,024,000 5,727,500 1,352,000 3,512,500 12,982,500 340,779,000 74