analisis pengaruh fluktuasi harga minyak mentah dunia terhadap

advertisement
ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK
MENTAH DUNIA TERHADAP AKTIVITAS
PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
SYARIAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Aditya Rahmat Pradana
104081002414
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008/1429
1
ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH
DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI
PASAR MODAL SYARIAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi SyaratSyarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ADITYA RAHMAT PRADANA
104081002460
Dibawah Bimbingan
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
M. Arief Mufraini,Lc.M.Si
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
2
ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH
DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM DI
PASAR MODAL SYARIAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi SyaratSyarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Aditya Rahmat Pradana
104081002414
Dibawah Bimbingan
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
M. Arief Mufraini,Lc.M.Si
Penguji Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
3
1429 H / 2008 M
Hari ini hari Rabu Tanggal 29 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama ADITYA RAHMAT PRADANA NIM:
104081002414 dengan judul “ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA
MINYAK MENTAH
DUNIA TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN
SAHAM DI PASAR MODAL SYARIAH”. Memperhatikan dan memuji
kemampuan mahasiswa tersebut, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Oktober 2008
Tim Penguji Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM
Ketua
Murdiah Hayati, S.Kom, MM
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
4
ABSTRACT
The world crude oil price fluctuation has effect to Indonesian situation
macro, so all the investors looking out in inculcating their capital at monetary
sector especially capital market. It is also influencing the stock trade activity
especially the type of emiten has high sensitivity level to increasing of material
price and industrial movement. Therefore, this research performed in order to see
influence of oil price to stock trade activity in capital market of Shariah.
The trade activity variable researched is the price of stock, the return of
stock and trade volume which it is the indicator to observing movement of stock
trade activity. The emiten stock data used is only stable emiten in 30 share lists of
Jakarta Islamic Index in every semester from January 2005 to December 2007,
and performing examination that the data have distributed normally.
From examination result of simple linear regression at stock price variable
can seen that the mining sector is significantly influenced and the other sector has
the influence from movement of world crude oil price fluctuation. At the return
variable, all of emiten is not affected, both in agriculture sector and sector mining.
In the trade volume variable can see that all sectors have not the influence.
Keyword: world oil price, share price, share return, trade volume and
simple linear regression.
5
ABSTRAK
Fluktuasi harga minyak dunia berimbas pada keadaan makro Indonesia,
sehingga para investor lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya di sector
keuangan khususnya pasar modal. Keadaan ini turut memberi pengaruh pada
aktivitas perdagangan saham terutama pada jenis emiten yang memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi terhadap naiknya bahan baku dan penggerak industri.
Karena itu penelitian ini dilakukan agar dapat melihat pengaruh dari harga minyak
terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah.
Variabel aktivitas perdagangan yang diteliti adalah harga saham, return
saham dan volume perdagangan yang merupakan indicator dalam melihat
pergerakan aktivitas perdagangan saham. Data saham emiten yang digunakan
hanya emiten yang stabil berada di 30 daftar saham Jakarta Islamic Indeks tiap
semester dari bulan January 2005 sampai dengan Desember 2007, dan dilakukan
pengujian bahwa data telah terdistribusi normal.
Dari hasil pengujian regresi linier sederhana pada variabel harga saham
dapat terlihat bahwa sector pertambangan dipengaruhi secara signifikan dan juga
sector lainnya memiliki pengaruh dari pergerakan fluktuasi harga minyak dunia.
Sedangkan pada variabel return semua emiten tidak terpengaruh baik disektor
pertanian maupun sector pertambangan. Sedangkan pada variabel volume
perdagangan dapat terlihat bahwa semua sector tidak memilki pengaruh.
Kata kunci : harga minyak dunia, harga saham, return saham,
perdagangan dan regresi linier sederhana
volume
6
KATA PENGANTAR
‫ڊـــــاا
ا‬
Puji syukur kepada Allah SWT, atas terselesaikannya skripsi yang
berjudul “Analisis pengaruh fluktuasi harga minyak mentah dunia terhadap
aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah”. Secara khusus penelitian ini
ditujukan sebagai tugas akhir perkuliahaan program studi manajemen, konsentrasi
manajemen keuangan, Fakultas ekonomi dan ilmu sosial, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(SE). Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada:
1. Allah Azza wa Jalla yang senantiasa memberikan pertolongan, hidayah serta
kasih sayangnya yang tiada henti-hentinya hingga penulis menutup mata dan
hingga akhir zaman.
2. Bpk Prof. Dr.Amdul Hamid,MS, Calon Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih
atas saran dan kritiknya yang membangun semoga Allah swt selalu
memberkahi dengan ilmu yang telah bapak salurkan kepada kami
mahasiswa ekonomi dan ilmu social.
3. Bpk Prof. Dr Ahmad Rodoni, MM, Pembimbing 1 sekaligus ketua Jurusan
Program Studi Manajemen yang telah membantu membimbing dan
memberikan masukkan yang berharga bagi penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini semoga Allah swt selalu memberkahi dan memberikan
7
rahmat atas segala jasa beliau membangun jurusan manajemen agar semakin
maju.
4. Bpk Arief Mufraeni, LC, MSi., Pembimbing 2 pakar ekonomi dan
perbankan Syariah. yang telah meluangkan waktu begitu banyak untuk
penulis dan membagi ilmu serta pikirannya semoga setiap waktu yang beliau
berikan dan bagikan atas ilmu yang bermanfaat menjadikan bapak mulia di
mata Allah swt. Serta mendapatkan limpahan rahmat yang tak hentihentinya.
5. Kedua Orangtuaku tercinta dan yang paling dicintai Bpk Rahmad dan Ibu
Sri Sukanti atas doa yang tak pernah putus berharap menjadikan kesuksesan
bagi anak-anaknya, semenjak aku dilahirkan kedunia hingga ku menutup
mata. Semoga bertambah cinta Allah kepada keduanya.
6. Saudara kembarku Aditya Rahmat Perdana (Didit) yang tak pernah berhenti
memberi dukungan, dan adik ku tersayang Ditya Arif Setiabudi (Ade’ arif).
Sungguh kehadiran kalian menambah semangatku untuk berbuat yang
terbaik, semoga kita tetap kompak.
7. Kekasihku tersayang Elih Tahliyah Haqqi, atas semangatnya dan
perhatiannya yang tak henti menemaniku semoga aku bisa memenuhi
janjiku untuk menemanimu seumur hidupku.
8. Kepada Alm eyang kung Kartoko dan Alm eyangkung Soetarno, dan juga
eyang putri yang dengan kasih sayangnya senantiasa memberi nasihat
membangun, semoga Allah melimpahkan kasih sayangnya kepada eyang
tersayang.
8
9. Buat Tante Ratih, makasih dah setiap bulan nyisihin uangnya buat jajan
dana, smoga riskinya terus melimpah dan cepet nikah ma aak Selamet,
Amin!!!
10. Para dosen dan guru yang telah memberikan ilmunya dengan ihklas
kepadaku, sejak penulis tidak mengerti hingga mengerti akan arti sebuah
ilmu, semoga Allah mengangkat derajat mereka.
11. Para Sahabatku, Dian, Taufik, Aza, dan teman-teman se-angkatan yang
selalu membantu baik spirit maupun materi. Semoga persahabatan dan
pertemanan kita akan terus abadi hingga kita mati. Sungguh kalian
merupakan bagian dari episode perjalanan hidup.
Dan beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan, yang berjasa baik
langsung maupun tidak langsung kepada penulis.
Penulis
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang
peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung
perubahan harga minyak ini adalah perubahan-perubahan biaya operasional
yang mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan investasi langsung
terkoreksi.
Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil
pada umumnya tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini
dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biaya produksi sehingga
meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga
pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual produk. Multiple
efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya overhead pabrik
karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula tuntutan dari
karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan
menjadi semakin kecil.
Akibat dari kenaikan harga komoditas energi maka harga BBM
nonsubsidi, seperti BBM industri dan batubara juga ikut naik secara drastis
yang akhirnya membebani perusahaan manufaktur di Indonesia. Dari sisi
makroekonomi, agar harga BBM bersubsidi tidak naik (minyak tanah, bensin
premium, dan solar) maka pengeluaran nonprioritas harus dikurangi demi
10
terjaganya defisit APBN maksimum 1,7 persen PDB karena angka ini selalu
dipantau oleh investor dan kreditur pemerintah.(Mirza Adityaswara, 2008:6)
Kenaikan harga minyak tidak hanya memukul kondisi fiskal akibat
membengkaknya beban subsidi BBM, tetapi juga mempengaruhi kinerja
industri manufaktur. Kinerja sektor industri manufaktur mengalami penurunan
yang berdampak terhadap kemampuan ekspor dan melemahnya kemampuan
menyerap tenaga kerja. (Fahruddin Salim, 2008:30)
Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun
2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya
kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini,
salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga
minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan demand dan
di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara
produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi
kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika
Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus
meninggi.
Gejolak harga minyak dunia menghantui aktivitas perdagangan saham di
BEJ. Pelaku pasar tampak panik sehingga membuang berbagai saham blue
chips penggerak bursa. Pemodal antusias mengambil keuntungan guna
menghindari dari kerugian lebih besar. Lonjakan harga minyak dunia
mencapai level tertinggi di US$65,30 per barel akan menghambat
pertumbuhan perndapatan dan laba emiten tahun ini. Apalagi, meroketnya
11
harga minyak mentah diikuti kenaikan suku bunga AS dan bunga SBI dalam
negeri. Kecenderungan ini akan mengganjal fundamental emiten.
Di sisi lain, melambungnya harga minyak di pasar internasional akan
mendorong pemerintah segera menaikkan harga BBM di dalam negeri.
Kebijakan pemerintah tersebut dikhawatirkan bisa menyulut gejolak sosial di
masyarakat. Bahkan para emiten makin kesulitan melakukan ekspansi karena
melambungnya biaya operasional. Tekanan terhadap kinerja emiten pada
gilirannya akan menjatuhkan harga sahamnya di bursa. Dengan begitu, nilai
keuntungan investor di pasar modal pun bakal terpangkas. Iklim investasi
menjadi tidak kondusif bila gejolak harga minyak semakin tak terbendung.
Saat penutupan transakasi indeks BEJ terpangkas 20 poin atau 1,71%
menjadi 1.153,969 dibanding sebelumnya di 1.174,09. Pemodal tak ingin
mengambil risiko sehingga mereka agresif membuang sahamnya. Gonjanggonjing harga minyak dunia telah berdampak negatif terhadap saham
unggulan maupun lapis kedua.
Investor aktif merealisasikan keuntungan temporer di bursa. Pasalnya,
meroketnya harga minyak dunia sangat merugikan pasar saham. Pemerintah
sudah memberikan signal untuk menaikkan harga BBM. Padahal, kenaikan
harga BBM bisa menyulut gejolak sosial. Realisasi tersebut telah diantisipasi
asing dengan membuang sahamnya. Aksi ambil untung asing bertujuan
meminimalkan risiko kerugian lebih besar.
Pemerintah sendiri berencana menaikkan harga jual premium dan solar.
Sedangkan harga minyak tanah diperkirakan naik. Rencana kenaikan BBM
12
langsung disikapi pemodal dengan melepas saham di BEJ. Akibatnya, indeks
BI-40 anjlok 1,79% pada 303,493 dari sebelumnya di 309,027.
Seperti diketahui, kenaikan harga BBM dengan patokan subsidi Rp 76,5
triliun sebagaimana dalam APBN Perubahan 2005 dan asumsi harga minyak
dunia US$60 per barel. Bagaimanapun, cepat atau lambat pemerintah akan
segera menaikkan harga BBM di dalam negeri. Langkah pemerintah tersebut
memang tidak populer tapi harus direalisasikan. Karena jika tidak maka beban
subsidi akan membengkak hingga Rp 130 triliun. Kenaikan harga BBM tidak
hanya menekan pasar saham melainkan juga kurs rupiah. Mata uang rupiah
akan terpangkas atas dolar AS dan inflasi bakal melambung.
Di sisi lain, suku bunga SBI mungkin terus dinaikkan pemerintah untuk
memperkuat rupiah dan menekan inflasi. Namun begitu, terobosan pemerintah
itu justru semakin mengganjal para emiten BEJ. Laba korporasi bakal merosot
tajam bila harga BBM dinaikkan dan harga minyak dunia melonjak hingga
US$ 70 per barel di masa mendatang.
Jadi harus diakui, koreksi saham bisnis dipicu berbagai sentimen negatif
di atas. Utamanya adalah lonjakan harga minyak dunia yang liar dan rencana
kenaikan BBM. Sementara perdagangan saham Bisnis masih akan dibayangi
fluktuasi harga minyak dunia dan isu kenaikan harga BBM di dalam negeri.
Pemodal diperkirakan terus melepas saham unggulan guna merealisasikan
keuntungan tersisa. Langkah itu diambil investor dengan terus mencermati
harga minyak dunia pasar saham regional.
13
Pada tahun 2008 harga minyak dunia kembali melambung. Bahkan
harganya mencapai 140 dolar AS per barel. Kenaikan minyak tersebut sontak
menekan aktivitas transaksi di bursa saham, tak terkecuali transaksi saham di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pada akhir pekan lalu akhirnya ditutup
melemah 18,78 poin setara dengan 0,8 % dan berada di level 2.333,11 poin.
Analis menilai penurunan yang terjadi di BEI itu merupakan imbas dari
perdagangan saham di Wall Street . Kendati begitu, demikian sejumlah analis
mengatakan, penutupan IHSG di BEI lebih baik ketimbang di Wall Street
mencapai 3 %.
Penurunan Wall Street yang cukup besar itu menyebabkan sejumlah
bursa regional, khususnya di kawasan Asia Pasifik juga ditutup turun. Harga
minyak mencapai 140 dolar AS per barel. Dan tampaknya investor melakukan
wait and see terhadap dampak yang muncul akibat kenaikan harga minyak
yang merupakan rekor tertinggi selama ini.
Harga minyak dunia kembali melonjak setelah munculnya pernyataan
Presiden OPEC Chakib Khelil. Pemimpin OPEC yang juga Menteri Energi
Aljazair ini juga memprediksi harga minyak bisa terus melaju ke 150-170
dolar per barel pada musim panas hingga akhir tahun. Pernyataan Presiden
OPEC itu langsung direspons para pialang di bursa berjangka dengan
memasang harga minyak di posisi tinggi.
Sementara itu di dalam negeri pelaku pasar juga masih mencermati data
inflasi Juni 2008. Kalangan pelaku pasar memperkirakan inflasi akan tetap
tinggi, dan hal ini juga turut memberikan sentimen negatif bagi perdagangan
14
saham pada akhir pekan. Akibatnya sejumlah saham unggulan tampak juga
terkena sentimen negatif.
Indeks LQ-45 turun 5,10 poin ke 492,07 dan Jakarta Islamic Index (JII)
turun 3,90 poin ke 427,55. Volume perdagangan terpantau sebanyak 2,641
miliar saham dengan nilai Rp 3,780 triliun. Saham yang menguat sebanyak 70
jenis, melemah 125 jenis, dan stagnan 64 jenis saham.
Berdasarkan Latar Belakang yang sudah dipaparkan, maka peneliti
tertarik untuk meneliti.
“Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Mentah Dunia
Terhadap Aktifitas Perdagangan Saham di Pasar Modal Syariah”
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan suatu bukti ilmiah bahwa
harga minyak mentah dunia apakah dapat menjadi salah satu indicator dalam
keputusan investasi di pasar modal syariah.
Beberapa peneliti sebelumnya tidak memasukkan variabel harga minyak
mentah dunia sebagai salah satu indicator makro disebabkan variabel ini
belum menjadi sorotan dunia khsusnya di financial market akan tetapi dampak
dari fluktuasi variabel ini mulai terasa dan akhirnya menjadi perhatian dalam
setiap keputusan investasi.
Alat analisis yang digunakan menggunakan regresi linier sedehana di
hitung secara parsial dan simultan, melalui penelitian ini di harapkan hasil
yang signifikan.
15
B. Identifikasi masalah
Dalam hal ini, peneliti akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Harga minyak yang digunakan adalah data All Countries Spot Price FOB
Weighted by Estimated Export Volume (Dollars per Barre), atau harga
yang dipakai semua negara berdasarkan taksiran volume export.
2. Kegiatan perdagangan saham dilihat dari pergerakan harga saham, tingkat
pengembalian atau return saham dan volume perdagangan.
3. Pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap keputusan investor
membeli saham syariah.
4. Baik atau tidaknya penggunaan regresi linier sederhana untuk melihat
pengaruh variable inderpenden terhadap variable dependen.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membahas mengenai pengaruh secara signifikan
antara harga minyak mentah dunia terhadap harga saham, volume
perdagangan, dan return saham di pasar modal syariah..
Agar peneliti dapat lebih fokus dan terarah maka penelitian ini dibatasi
pada harga minyak mentah dunia dimana variabel tersebut memiliki data
dalam bentuk nilai absolut. Dengan menggunakan harga minyak dunia maka
diteliti pengaruhnya secara simultan dan parsial untuk melihat seberapa besar
perubahannya dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan aktivitas
perdagangan saham syariah.
16
D. Perumusan masalah
1. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara harga minyak mentah
dunia terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh bukti secara empiris apakah harga minyak mentah dunia
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap aktivitas perdagangan saham
di pasar modal syariah sehingga dapat digunakan untuk memprediksi
pergerakan aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh harga minyak mentah dunia terhadap
aktivitas perdagangan saham di pasar modal agar dapat digunakan oleh
investor muslim untuk memprediksi keadaan pasar modal syariah.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
a. Merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan keputusan
dibidang moneter khususnya berkaitan dengan kebijakan yang dapat
mempengaruhi penanaman modal di pasar modal syariah.
b. Sebagai upaya perbaikan dalam sistem moneter dan laju pertumbuhan
ekonomi makro.
2. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam aplikasi ilmu yang telah
diperoleh serta mengetahui gambaran umum mengenai pasar modal
syariah dan aktivitas di dalamnya.
17
b. Menambah pengetahuan dan wawasan terutama yang terkait dengan
keadaan ekonomi makro yang terjadi di Indonesia saat ini
3. Bagi Pembaca dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya.
a. Sebagai sumber referensi dan tambahan pengetahuan dalam kerangka
pengembangan penelitian selanjutnya yang sejenis.
b. Menambah ilmu pengetahuan keuangan dan menambah kepekaan
terhadap gejolak kondisi ekonomimakro dan pasar modal syariah yang
ada saat ini
4. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal
a. Sebagai sumber informasi bagi pelaku pasar saham syariah dalam
mengambil keputusan investasi
b. Menjadi bahan acuan yang diharapkan memberi gambaran mengenai
hubungan kausalitas antara variabel makro dengan pergerakan harga
saham syariah.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Harga Minyak Dunia
Naik dan turunnya harga minyak dunia dipengaruhi kemampuan Negaranegara anggota OPEC memenuhi kuota.( N. Gregory Mankiw, 2003).pada
dasarnya OPEC menentukan harga di depan koma dan para pedagang
menentukan yang dibelakangnya.(Robert Mabro,2006). Harga minyak dunia
dapat mempengaruhi harga saham, sebanyak 60 persen dari harga minyak saat
ini adalah murni spekulasi.(F. William Engdahl, 2006)
menurut Robert Merton harga minyak dapat dimasukkan kedalam resiko
portofolio. (Bodie,2005:464) Model Merton akan berimplikasi bahwa setiap
hubungan imbal hasil yang diharapkan dengan beta dari CAPM faktor tunggal
akan digeneralisasi untuk membentuk hubungan dua faktor yakni :
E(ri) = ri +βiM [E(rM)- rf ]+βie [E(re)-rf ]
(1)
Di mana βiM adalah beta sekuritas i terhadap portofolio pasar, dan βie
adalah beta resiko harga minyak. Sama halnya, E(re) - rf adalah premi risiko
yang terkait dengan eksposur terhadap ketidakpastian harga minyak. Imbal
hasil portofolio yang paling baik sebagai lindung nilai dari ketidakpastian
harga minyak adalah re . Dengan demikian persamaan ini merupakan model
CAPM dua faktor.
19
B. Pasar Modal
Pasar modal modal sering disamakan dengan pasar uang, padahal
keduanya memiliki perbedaan secara prinsip. Pasar modal atau capital market
adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan dalam arti sempit
merupakan pasar nyata. Sementara pasar uang atau money market berkaitan
dengan insrumen keuangan jangka pendek dan merupakan pasar tidak nyata.
1. Gambaran Pasar Modal Syariah di Indonesia
Secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) meluncurkan
prinsip pasar modal syariah pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan
ditandatanganinya nota kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan
Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka dalam
perjalanannya perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek syariah di
pasar modal Indonesia. terus meningkat.
Harus dipahami bahwa ditengah maraknya pertumbuhan kegiatan
ekonomi syariah secara umum di Indonesia, perkembangan kegiatan
investasi
yariah di pasar modal Indonesia masih dianggap belum
mengalami kemajuan yang cukup signifikan, meskipun kegiatan investasi
syariah tersebut telah dimulai dan diperkenalkan sejak pertengahan tahun
1997 melalui instrumen reksa dana syariah serta sejumlah fatwa DSNMUI berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal
Indonesia.
Dilihat dari kenyataannya, walaupun sebagian besar penduduk
Indonesia mayoritas beragama Islam namun perkembangan pasar modal
20
yang berbasis syariah dapat dikatakan sangat tertinggal jauh terutama jika
dibandingkan dengan Malaysia yang sudah bisa dikatakan telah menjadi
pusat investasi berbasis syariah di dunia, karena telah menerapkan
beberapa instrumen keuangan syariah untuk industri pasar modalnya.
Kenyataan lain yang dihadapi oleh pasar modal syariah kita hingga saat ini
adalah minimnya jumlah pemodal yang melakukan investasi, terutama jika
dibandingkan dengan jumlah pemodal yang ada pada sector perbankan.
Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia misalnya, Indonesia
terlihat begitu tertinggal jauh dalam mengembangkan kegiatan investasi
syariah di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan
pasar modal syariah sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami
kemajuan yang cukup pesat. Sebagai contoh, data menunjukkan hingga
akhir tahun 2004 total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah
mencapai 7,7% (tujuh koma tujuh perseratus) dari total NAB industri
Reksa Dana di Malaysia, sedangkan Indonesia baru mencapai 0,51% (nol
koma lima puluh satu per seratus) dari total NAB industri reksa dana.
Untuk obligasi syariah, di Malaysia hingga akhir tahun 2004 mencapai
kenaikan 31,69% dari total nilai obligasi yang tercatat di pasar modal
Malaysia, sementara di Indonesia hingga akhir Desember 2004 baru
mencapai Rp. 1.424 Triliun atau 1,72% dari total nilai emisi obligasi di
Indonesia pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 83.005,345 Triliun.
Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat beberapa
permasalahan mendasar yang menjadi kendala berkembangnya pasar
21
modal yang berprinsip syariah di Indonesia. Kendala-kendala dimaksud
diantaranya adalah selain masih belum meratanya pemahaman dan atau
pengetahuan masyarakat Indonesia tentang investasi di pasar modal yang
berbasis syariah, juga belum ditunjangnya dengan peraturan yang
memadai tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia serta adanya
anggapan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal syariah
dibutuhkan biaya yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan
investasi pada sektor keuangan lainnya.
Hal-hal lain yang dianggap bisa mempengaruhi perkembangan Pasar
Modal Syariah diantaranya adalah perkembangan jenis instrumen pasar
modal syariah yang dikuatkan dengan fatwa DSN MUI, perkembangan
transaksi sesuai syariah atas instrumen pasar modal syariah dan
perkembangan kelembagaan yang memantau macam dan transaksi pasar
modal syariah (termasuk Bapepam Syariah, Lembaga Pemeringkat Efek
Syariah dan Dewan Pengawas Islamic Market/Index).
Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor
terpenting dalam ikut membangung perekonomian nasional, terbukti telah
banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal
ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat
posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial
nerve centre (saraf finansial dunia) pada dunia ekonomi modern dewasa
ini, bahkan perekonomian modern tidak akan mungkin bisa eksis tanpa
22
adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta
terorganisir dengan baik.
Bangkitnya ekonomi Islam di Indonesia dewasa ini menjadi fenomena
yang menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia
yang mayoritas beragama Islam. Praktek kegiatan ekonomi konvensional,
khususnya dalam kegiatan pasar modal yang mengandung unsur spekulasi
sebagai salah satu komponennya nampaknya masih menjadi hambatan
psikologis bagi umat Islam untuk turut aktif dalam kegiatan investasi
terutama di bidang pasar modal, sekalipun berlabel syariah.
Perbedaan mendasar antara pasar modal konvensional dengan pasar
modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya,
sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks
saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus
memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah.
Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal
konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal
syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari
perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah
dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan
menghindarkan berbagai praktik spekulasi.
2. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara umum ditandai
oleh berbagai indikator diantaranya adalah semakin maraknya para pelaku
23
pasar modal syariah yang mengeluarkan efek-efek syariah selain sahamsaham dalam Jakarta Islamic Index (JII). Dalam perjalanannya
perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami
kemajuan, sebagai gambaran bahwa setidaknya terdapat beberapa
perkembangan dan kemajuan pasar modal syariah yang patut dicatat
hingga tahun 2004, diantaranya adalah telah diterbitkan 6 (enam) Fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang
berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun ke enam fatwa dimaksud
adalah :
1. No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham;
2. No.20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
Untuk Reksa
3. Dana Syariah;
4. No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah;
5. No.33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah;
6. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan
7. Prinsip syariah di Bidang Pasar Modal;
8. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah.
Fatwa-fatwa tersebut di atas mengatur prinsip-prinsip syariah di bidang
pasar modal yang meliputi bahwa suatu efek dipandang telah memenuhi
prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan kesesuaian
syariah secara tertulis dari DSN-MUI. Adapun tahapan-tahapan yang harus
24
dilalui untuk memperoleh sertifikat/ predikat syariah dari DSN-MUI yaitu
bahwa calon emiten terlebih dahulu harus mempresentasikan terutama
struktur bagi hasilnya dengan nasabah/ investor, struktur transaksinya,
bentuk perjanjiannya seperti perjanjian perwali amanatan dll.
Perkembangan transaksi saham syariah di Bursa Efek Jakarta bisa
digambarkan bahwa daftar nama saham tercatat yang masuk dalam
perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) untuk periode 1 Januari 2005- 31
Desember 2007 lihat table 2.1 :
Tabel 2.1 Perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
AALI
Astra Agro lestari
KAEF
Kimia Farma Tbk
ADHI
Adhi Karya
KIJA
Kawasan Industri
ANTM
Aneka Tambang
KLBF
Kalbe Farma Tbk
APEX
Apexindo Pratama Duta Tbk
LMAS
Limas Stokhomindo
ASII
Astra International
LPKR
Lippo Karawaci
ASGR
Astra Graphia Tbk
MLPL
Multipolar Tbk
AUTO
Astra Otoparta Tbk
MEDC
Medco Energi
BNBR
Bakrie & Brothers
TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi
BLTA
Berlian Laju tanker
LSIP
PP London Sumatera
BRPT
Barito Pacific
PGAS
Perusahaan Gas
BUMI
Bumi Resources Tbk
PLAS
Palm Asia Corpora
UNSP
Bakrie Sumatera
SMAR
Smart Tbk
BTEL
Bakrie Telekom
SMCB
Semen Cibinong / Holcim
CPRO
Central Proteinaprima Tbk
SMGR
Semen Gresik
CMNP
Citra Marga
SMRA
Summarecon Agung
CTRS
Ciputra Surya
SULI
Sumalindo
CTRA
Ciputra Development
PTBA
Tambang Batubara
DOID
Delta Dunia
TINA
Timah Tbk
DNKA
Dankos laboratories
TLKM
Telekomunikasi
DYNA
Dynaplast Tbk
TRUB
Truba Manunggal Enginering
ENRG
Energi Mega Persada
TRST
Trias Sentosa Tbk
EPMT
Enseval Putra
TSPC
Tempo Scan Pacific
FREN
Mobile-8 telecom Tbk
TOTL
Total Bangun
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
UNTR
United Tractors Tbk
INAF
Indofarma Tbk
UNVR
Unilever Indonesia
INCO
International
INDF
Indofood Sukses
INKP
Indah Kiat Pulp
INTP
Indocement Tunggal
ISAT
Indosat Tbk
25
Sumber : JSX
Adapun kinerja saham-saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic
Index (JII) dimaksud juga mengalami perkembangan yang cukup baik, hal ini
terlihat dari kenaikan index JII sebesar 37,90% dari 118,952 pada akhir tahun 2003
menjadi 164,029 pada penutupan akhir tahun 2004. Begitu pula nilai kapitalisasi
sahamsaham syariah yang terdaftar dalam JII juga meningkat signifikan sebesar
48,42% yaitu dari Rp.177,78 Triliun pada akhir Desember 2003 menjadi Rp.263,86
Triliun pada penutupan akhir Desember 2004.
3. Instrumen Pasar Modal Syariah
Beberapa instrumen pasar modal yang sesuai dengan syariah dalam pasar
perdana adalah muqarabah/mudharabah fund, saham biasa (common stock),
muqarabah/mudharabah
bonds,
karena
instrumen
pasar
modal
tersebut
diperdagangkan dipasar perdana, maka prinsip dasar pasar perdana adalah semua
efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, tidak boleh menerbitkan efek
hutang untuk membayar kembali utang dana atau hasil penjualan efek akan diterima
oleh perusahaan, hasil investasi akan diterima pemodal (shohibul maal), tidak boleh
memberikan jaminan hasil yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu
(harahap,2001).
Untuk pasar sekunder terdapat beberapa tambahan dari prinsip dasar pasar
perdana, yakni tidak boleh membeli efek dengan basis tren (indeks) suatu efek bisa
diperjual belikan akan tetapi hasil yang diperoleh dari efek tersebut berupa kupon
atau deviden dilarang diperjualbelikan, karena pada transaksi murabahah tidak
26
boleh menjadikan objek transaksi sebagai jaminan. Adapun jenis instrumen pasar
modal yang diharamkan syariah adalah forwad contract, dan option.
Hadist Rasulullah SAW berikut dapat menjadi rujukan dalam bertransaksi
derivatif:
“ Segala sesuatu yang halal dan haram sudah jelas, tetapi ada diantara keduanya
terdapat hal-hal yang samar dan tidak diketahui oleh kebanyakan orang, barang
siapa berhati-hati terhadap hal-hal yang meragukan berarti telah menjaga agama
dan kehormatan dirinya, tetapi barang siapa mengikuti hal-hal yang meragukan
berarti terjerumus kepada yang haram, seperti seorang gembala yang
menggembalakan binatangnya disebuah ladang yang terlarang dan membiarkan
binatang itu memakan rumput sisitu. Setiap penguasa mempunyai
peraturan-
peraturan yang tidak boleh dilarang, dan Allah melarang segala sesuatu yang
dinyatakan haram” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Fungsi pasar modal syariah
Menurut metwally (1995,77) fungsi dari pasar modal adalah:
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keuntungan resikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan pasar modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksinya.
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga
saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
27
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan
bisnis.
C. Harga saham syariah
Harga saham adalah nilai nominal yang merefleksikan nilai suatu saham yang
diambil pada setiap akhir periode tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan Saham
syariah adalah salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus
berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha (Reny
Maharani, 2005).
Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu :
1. Par Value, yaitu nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Nilai saham
tersebut dicantumkan dalam mata uang RI
2. Base Price (harga dasar)
Harga perdana (untuk menentukan nilai dasar). Dipergunakan dalam perhitungan
indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk
saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.
Nilai Dasar = Harga Dasar X Total saham yang beredar
(2)
3. Market Price
Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling
mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung.
Nilai pasar dari saham adalah fungsi dari ekspektasi market terhadap dividen yang
diterima diakhir tahun . Nilai itu digambarkan dalam persamaan sebagai berikut
(Haugen , 1993) :
Nilai Pasar = Harga Pasar X Total Saham yang beredar
28
(3)
Sedangkan pergerakan harga saham dapat disebabkan oleh potensi profit perusahaan.
(Fisher, 2003)
Vo = E (D1) + E (V1)
1 + E (r)
Vo
(4)
= Current Stock Price
E (D1) = The Expected year end dividend per share
E (V1) = The Expected year end price
E(r)
= Market’s Required/ Expected rate of return on the stock
D. Volume perdagangan
Trading Volume Activity adalah aktivitas volume perdagangan yang merupakan
hasil pembagi dari saham perusahaan yang diperdagangkan. Dengan saham perusahaan
yang beredar (listing) pada waktu tertentu. Aktivitas volume perdagangan saham dapat
dilihat dengan menggunakan indicator trading volume activity dengan rumus :
(5)
TVA digunakan untuk melihat apakah prefrensi investor secara individual menilai
harga saham memiliki asosiatif positif atau negative untuk membuat keputusan
perdagangan saham di atas keputusan normal.
E. Pengertian Return (Tingkat Pengembalian Hasil)
29
Return saham adalah pendapatan saham atau tingkat keuntungan yang berasal dari
perubahan harga saham pada periode tertentu di bagi periode sebelum di bagi periode
sebelumnnya.
(6)
Rit
= Return (tingkat pengembalian) Saham i pada periode t
Pit
= Harga pasar saham i pada periode t
Pit-1
= Harga pasar saham i sebelum periode t
(Maulidah dan Irwan Gunawan, 2004:84)
Burnmeister dan McElroy (1988) melanjutkan penelitian Chen, Roll dan Ross yang
hasilnya menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara variabel makroekonomi
terhadap return suatu saham
F. Penelitian Terdahulu
Adapun pendapat dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
penulisan skripsi ini adalah :
Penelitian yang dilakukan Joko Waluyo dan Asih Sriwinarti, 2007. yaitu mengenai
dampak perubahan harga minyak mentah dunia terhadap APBN dan pertumbuhan
ekonomi, dengan menggunakan model persamaan simultan yang bersifat small open
macroeconomics untuk perekonomian Indonesia. Penelitian ini berusaha mengkaji
dampak kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap beban APBN setiap tahunnya
dan terhadap pertumbuhan ekonomi.
30
Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa meningkatnya harga minyak mentah dunia
akan meningkatkan beban pengeluaran dalam APBN terutama beban subsidi BBM.
Tetapi pada sisi yang lain pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan.
Dalam Penelitian lain yang di lakukan oleh Uswatun Hasanah, 2004 mengenai
perbandingan harga minyak domestic dan harga minyk dunia menjelaskan bahwa
permintaan minyak merupakan salah satu kajian yang sangat penting bagi pengambil
kebijakan (policy makers), Penelitian ini melihat hubungan antara harga minyak domestik
dengan harga minyak dunia.
Apakah pergerakan harga minyak domestik ”seirama” dengan pergerakan harga
minyak dunia dalam jangka panjang hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji
kointegrasi Engle-Granger. Dan kesimpulan dari penelitian ini harga minyak dunia
memiliki pengaruh yang sangat signifikan bagi perekonomian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia menyimpulkan bahwa harga minyak
bumi merupakan salah satu faktor penunjang perekonomian, hal ini dikaji dari sisi
pertumbuhan ekspor.
Namun sisi lain harga minyak bumi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekspor non
migas dan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia. hal ini mengindikasikan bahwa harga
minyak dunia memiliki dampak yang luas baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun
iklim investasi.
Pada penelitian yang lain Teguh Dartanto (2005) dengan menggunakan model KUT
LPEM FEUI. Model KUT yang disusun berdasarkan basis data Sistem Neraca Sosial
Ekonomi (SNSE) Indonesia tahun 2005, dan untuk estimasi poverty line menggunakan
31
data Susenas 2002. Hasil analisis menunjukkan hasil bahwa dampak kenaikan BBM
terhadap kemiskinan sangat tergantung dari dampak kenaikan BBM terhadap Inflasi
terutama inflasi bahan makanan.
Mekanisme transmisi yang terjadi sebagai berikut: inflasi yang terjadi akan
mendorong peningkatan garis kemiskinan. Jika inflasi yang ditimbulkan oleh kenaikan
harga BBM cukup tinggi maka dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan cukup
tinggi. Kenaikan harga minyak mentah dunia akan berdampak terhadap peningkatan
beban subsidi BBM dalam APBN. Hal ini disebabkan peningkatan harga minyak akan
diikuti dengan penyesuaian harga minyak di dalam negeri
G. Kerangka Pemikiran
Dalam analisis fundamental, kondisi kenaikan harga minyak dunia sangat
mempengaruhi keputusan-keputusan invetasi yang diambil oleh pemodal. Saat terjadi
gejolak pada kondisi moneter dimana indikator ekonomi makro menunjukan tren
penurunan atau perlambatan, maka harga-harga saham akan menurun.
Berdasarkan acuan tersebut maka peneliti akan menganalisis pengaruh Fluktuasi
harga minyak dunia terhadap Aktivitas perdagangan saham di pasar modal syariah
Dengan menggunakan model regresi linier sederhana.
32
ambar 2.1 Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap
Aktivitas Perdagangan Saham Di Pasar Modal Syariah
Price
Harga Minyak
Dunia
OPEC
Return
Volume
33
Gambar 2.2 Proses penelitian secara keseluruhan
OPEC
Harga Minyak
Dunia
JII
Harga Saham
Return Saham
Volume
Perdagangan
Uji Regresi Linier Sederhana
Uji Normalitas
(Kolmogorov-Smirnov)
Uji Regresi Sederhana
Koefisien Determinasi
Intepretasi
34
H. Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang akan di uji dalam skripsi ini adalah:
Ho
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara harga minyak mentah dunia
terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar Modal Syariah.
Hi
: Terdapat pengaruh signifikan antara harga minyak mentah dunia terhadap
aktivitas perdagangan saham di pasar Modal Syariah.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini tergolong sebagai hypotesis testing. Hypotesis testing merupakan
suatu penelitian yang sudah memiliki kejelasan dan gambaran, pengujian hipotesis
dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian
(Sekaran, 2003:124).
Penelitian ini mengidentifikasi fakta atau peristiwa sebagai variabel yang
dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabelvariabel yang mempengaruhi (variabel independen). Ruang lingkup penelitian ini
adalah keadaaan global harga minyak mentah dunia dan aktivitas perdagangan saham di
pasar modal syariah.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan emiten yang terdaftar di Jakarta
Islamic Indeks. Sedangkan teknik dalam pengambilan sampel dilakukan secara time
series (waktu) dan cross section (Panel)
1. Harga minyak mentah dunia yang akan di uji menggunakan harga minyak bulanan
pada penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31
Desember 2007.
36
2. Harga saham syariah yang akan diuji menggunakan harga saham JII bulanan
penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember
2007.
3. Volume perdagangan saham yang akan diuji menggunakan volume perdagangan
saham JII bulanan tiap penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai
dengan 31 Desember 2007.
4. Return saham yang akan diuji menggunakan return saham JII bulanan tiap
penutupan akhir bulan dari periode 31 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember
2007.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Field Research
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder
yaitu data yang diperoleh dari pihak lain (yang berkaitan) dengan penulisan skripsi
ini, seperti pusat referensi pasar modal di Bursa efek Indonesia
Bursa
Efek
Indonesia
ditetapkan
sebagai
tempat
penelitian
dengan
pertimbangan bahwa bursa efek indonesia merupakan slah satu sentral penjualan
saham perusahaan yang go public diindonesia.
2. Library Research
Data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan
membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan hal lain yang berhubungan dengan
aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid.
37
3. Internet Research
Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam
diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu
selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang
berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh up to date seperti www.
JSX.go.id
D. Metode Analisis
1. Regresi linier Sederhana
Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model
hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel
bebas (independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu,
disebut sebagai regresi linier sederhana.
Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi
dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan kontrol, serta untuk
tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya
suatu model hubungan yang bersifatnya numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk
melakukan pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang
diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi
juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk variabel terikat. Namun yang
perlu diingat, prediksi di dalam konsep regresi hanya boleh dilakukan di dalam rentang
data dari variabel-variabel bebas yang digunakan untuk membentuk model regresi
tersebut. Misal, suatu model regresi diperoleh dengan mempergunakan data variabel
38
bebas yang memiliki rentang antara 5 s.d. 25, maka prediksi hanya boleh dilakukan bila
suatu nilai yang digunakan sebagai input untuk variabel X berada di dalam rentang
tersebut. Konsep ini disebut sebagai interpolasi. Model Persamaan:
y1 = β + β x + ε
y2 = β + β x + ε
y3 = β + β x + ε
y1
= Variabel dependen, respon (Harga Saham),
y2
= Variabel dependen, respon (Return Saham) dan
y3
= Variabel dependen, respon (Volume Perdagangan)
x
= Variabel independen, predictor (Harga Minyak Dunia)
β
= Koefisien Regresi
ε
= Standar Error
2. Uji normalitas
ε
untuk
merupakan lambang untuk error. Sedangkan ~ adalah lambang matematis
kalimat
“menyebar
mengikuti
distribusi”
dan
notasi
menyatakan distribusi/sebaran normal dengan rata-rata nol dan ragam σ2
. Statistik uji yang paling sering digunakan untuk menguji asumsi kenormalan error
dengan menggunakan data residual adalah olmogorov-Smirnov normality test.
Kolmogorov-Smirnov
test
bekerja
dengan
cara
membandingkan
2
buah
distribusi/sebaran data, yaitu distribusi yang dihipotesiskan dan distribusi yang
39
teramati. Distribusi yang dihipotesiskan dalam kasus ini adalah distribusi normal.
Sedangkan
istribusi yang teramati adalah distribusi yang dimiliki oleh data yang
sedang kita uji. Apabila distribusi yang teramati mirip dengan distribusi yang
dihipotesiskan (distribusi normal), maka kita bisa menyimpulkan bahwa data yang kita
amati memiliki distribusi/sebaran normal.
Hipotesis dalam uji normalitas adalah:
H0 : Data menyebar normal
H1 : Data tidak menyebar normal
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan ( Uji F)
Uji simultan (keseluruhan; bersama-sama) pada konsep regresi linier adalah
pengujian mengenai apakah model regresi yang didapatkan benar-benar dapat
diterima. Uji simultan bertujuan untuk menguji apakah antara variabel-variabel
bebas X dan terikat Y, atau setidaktidaknya antara salah satu variabel X dengan
variabel terikat Y, benar-benar terdapat hubungan linier (linear relation). Hipotesis
yang berlaku untuk pengujian ini adalah:
H0 : β1= β 2 ...= β k=0
H1 : Tidak semua β i=0
I = 1, 2, ..., k
k = banyaknya variabel bebas X
β i = parameter (koefisien) ke-i model regresi linier
40
Penjabaran secara hitungan untuk uji simultan ini dapat ditemui pada table
ANOVA (Analysis Of Variance). Di dalam tabel ANOVA akan ditemui nilai
statistik-F ( Fhitung ), dimana:
jika Fhitung ≤ Ftabel ( db1 , db2 ) maka terima H0 , sedangkan
jika Fhitung > Ftabel ( db1 , db2 ) maka tolak H0 .
db1 dan db2 adalah parameter-parameter Ftabel , dimana:
db1 = derajat bebas 1
= p -1
db2 = derajat bebas 2
=n-p
p
= banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier
= banyaknya variabel bebas + 1
n
= banyaknya pengamatan
Apabila H0 ditolak, maka model regresi yang diperoleh dapat digunakan.
b. Uji Parsial ( Uji t )
Uji parsial digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benarbenar memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y. Dalam pengujian ini ingin
diketahui apakah jika secara terpisah, suatu variabel X masih memberikan
kontribusi secara signifikan terhadap variabel terikat.
Hipotesis untuk uji ini adalah:
H0 : βj = 0
H1 : βj ≠ 0
41
dimana:
j = 0, 1, ..., k
k = banyaknya variabel bebas X
Uji parsial ini menggunakan uji-t, yaitu:
jika thitung ≤ ttabel (n-p), maka terima H0
jika thitung > ttabel (n-p), maka tolak H0
dimana
(n-p) = parameter ttabel
n = banyanya pengamatan
p = banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier
Apabila H0 ditolak, maka variabel bebas X tersebut memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap variabel terikat Y.
4. Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi adalah besarnya keragaman (informasi) di dalam variabel Y
yang dapat diberikan oleh model regresi yang didapatkan. Nilai R2 berkisar antara 0 s.d.
1. Apabila nilai R2 dikalikan 100%, maka hal ini menunjukkan persentase keragaman
(informasi) di dalam variabel Y yang dapat diberikan oleh model regresi yang
didapatkan. Semakin besar nilai R2 , semakin baik model regresi yang diperoleh.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya Jakarta Islamic Indeks (JII)
Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan
prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal
yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain.
Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003
bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI).
Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar
modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan
peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment
Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT.
Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada
tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin
menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para
pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi
dengan penerapan prinsip syariah.
43
Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus
bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal
September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan
dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama
kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah.
Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks
dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII.
Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan
dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan berupa pembentukan
indeks saham yang memenuhi prinsip-prinisp syariah. Dalam hal ini, di Bursa Efek
Indonesia terdapat Jakarta Islamic Indeks (JII) yang merupakan 30 saham yang
memenuhi criteria syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional (DSN). Indeks
JII dipersiapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT
Danareksa Invesment Management (DIM).
Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur
(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis
syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor
untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham
yang sesuai dengan Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam
Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa
Invesment Management. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah
emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
44
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang
ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII Bursa Efek
Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek
likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu:
1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk
dalam 10 kapitalisasi besar).
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun
berakhir yang meiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.
3. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir.
4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai
perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen
index pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada
jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data
publik yang tersedia.
45
B. Hasil Analisa dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Pengolahan data dilakukan secara elektronik yakni menggunakan Microsoft
Excel Windows 2003, Eviws 4.0 dan SPSS 16.0 untuk mempercepat perolehan
hasil yang dapat menjelaskan variabel- variabel yang diteliti yakni Variabel
independen (variabel bebas) Harga Minyak Dunia dan yang menjadi variabel
dependennya (variabel terikat)
adalah Harga Saham (Price), Return Saham
(Return), dan Volume Perdagangan (Volume) .
Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel dependen yang diolah mengikuti
model regresi sebanyak 3 kali sehingga di dapat analisa aktivitas perdagangan
berdasarkan 3 variabel dependen yang kemudian di analisis apakah 3 variabel
dependen ini dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Penjelasan lebih lanjut sebagai
berikut:
a. Harga Saham, Return Saham dan Volume Perdagangan ( variabel terikat /
dependen
1. Harga saham
Harga saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil berada di 30
emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini disajikan tabel
deskriptif statistik harga saham, yang menjelaskan mengenai perubahan harga
saham selama periode penelitian, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 4.1 Harga saham
Price
N
Min
Max
Average
Standard
Deviation
46
LSIP
BUMI
INCO
PTBA
INDF
INKP
SMCB
INTP
UNTR
KLBF
UNVR
ISAT
TLKM
BNBR
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
1380
690
11650
1520
730
840
410
2,650
2,850
690
3,500
4225
4275
40
10650
6000
96250
12100
2,575
1,350
1,750
8,200
11,250
1,520
7,550
8700
11200
315
4626.667
1496.389
32695.83
3700.972
1,329
705
1,029
4,740
5,836
1,138
5,060
5864.583
7660.417
176
2445.837572
1388.79167
24762.16981
2731.282226
503.2709477
158.6150376
324.7889119
1509.770264
2374.07459
239.8345991
1166.837573
1181.227796
2306.391546
76.3077052
Sumber : JII, data diolah
Dari data diatas dapat dilihat harga saham terendah terjadi pada emiten
BNBR sedangkan harga saham tertinggi di alami oleh emiten INCO. Rata-rata
harga saham tertinggi di alami oleh emiten TLKM, dan yang terendah oleh
BNBR. Standard Deviation terendah di alami oleh BNBR, dan tertinggi dialami
oleh INCO selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.
2. Return Saham
Return saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil berada di 30
emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini disajikan tabel
deskriptif statistik Return saham, yang menjelaskan mengenai perubahan return
saham selama periode penelitian, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 4.2 Return Saham
INTP
Return
UNTR
LSIP
KLBF
BUMI
UNVR
INCO
ISAT
PTBA
TLKM
INDF
BNBR
INKP
SMCB
36
N36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
-0.0682
Min
-0.0357
-0.0536
-0.0317
-0.0349
-0.0359
-0.0525
-0.0283
-0.0294
-0.0529
-0.0706
-0.0714
-0.0234
-0.0517
0.0541
Max
0.1058
0.0412
0.0400
0.0787
0.1961
0.0595
0.0694
0.0660
0.0516
0.1078
0.1429
0.0435
0.1570
-0.0010
Average
0.0066
0.0049
0.0012
0.0073
0.0101
-0.0016
0.0032
0.0056
0.0015
0.0058
0.0044
0.0029
0.0069
Stadard
0.0265
Deviation
0.0269
0.0178
0.0169
0.0309
0.0384
0.0259
0.0228
0.0196
0.0222
0.0293
0.0356
0.0167
0.0335
47
Sumber : JII, data diolah
Dari data diatas dapat dilihat retrun saham terendah terjadi pada emiten
BNBR sedangkan return saham tertinggi di alami oleh emiten UNVR. Rata-rata
Return saham tertinggi di alami oleh emiten UNVR, dan yang terendah oleh
KLBF. Standard Deviation terendah di alami oleh INKP, dan tertinggi dialami
oleh BNBR selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.
3. Volume Perdagangan
Volume Perdagangan saham yang terpilih terdiri dari 16 emiten yang stabil
berada di 30 emiten sepanjang tahun 2005-2007 tiap semester. Berikut ini
disajikan tabel deskriptif statistik Volume Perdagangan saham, yang
menjelaskan mengenai perubahan Volume Perdagangan saham selama periode
penelitian, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 4.3 Volume Perdagangan
Volume
LSIP
BUMI
INCO
PTBA
INDF
INKP
SMCB
INTP
UNTR
KLBF
UNVR
ISAT
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
Min
163,000
0
74,000
2,021,000
2,763,000
1,285,000
957,000
370,500
1,432,000
1,816,500
264,500
700,500
Max
15,836,000
364,076,000
2,489,500
56,674,500
163,923,500
101,321,500
76,325,000
21,245,000
45,947,500
71,217,000
19,510,500
75,320,000
Average
3,630,292
106,966,528
681,458
16,092,833
33,594,573
16,355,292
14,599,319
4,107,944
9,007,792
19,461,069
3,079,167
11,859,694
Stadard
Deviation
3,566,915
81,582,852
541,012
14,774,754
33,909,940
22,544,492
14,696,989
4,487,143
8,657,821
14,442,696
4,163,367
12,332,324
48
TLKM
BNBR
36
36
5,791,000
9,510,500
161,601,000
769,714,000
26,988,597
221,385,931
26,574,906
170,611,754
Sumber : JII, data diolah
Dari data diatas dapat dilihat Volume Perdagangan saham terendah terjadi
pada emiten BUMI sedangkan Volume Perdagangan saham tertinggi di alami
oleh emiten BNBR. Rata-rata Volume Perdagangan saham tertinggi di alami
oleh emiten BNBR, dan yang terendah oleh INCO. Standard Deviation terendah
di alami oleh INCO, dan tertinggi dialami oleh BNBR selama periode Januari
2005 sampai dengan Desember 2007.
b. Harga Minyak Dunia ( variabel Bebas / independen)
Berikut ini disajikan perkembangan dari variabel-variabel independent:
Tabel 4.4 Harga Minyak Dunia
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT
NOV
DEC
Average
2005
42.76
44.35
48.75
47.59
43.67
52.55
53.18
58.74
58.12
53.32
49.41
51.73
50.3475
2006
59.67
54.17
58.8
66.85
63.49
65.11
68.08
66.45
54.93
53.58
53.53
55.95
60.05083
2007
50.14
54.46
61.81
63.25
66.75
67.84
73.69
68.46
75.91
81.27
90.32
89.76
70.305
Sumber : OPEC
Grafik 4.1 Pergerakan Harga Minyak Dunia
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
05'
06'
07'
49
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.1 harga minyak tertinggi terjadi pada
November 2007, sedangkan rata-rata tahunan tertinggi pada tahun 2007. ini berarti
terjadi perubahan tingkat permintaan atas konsumsi minyak dunia yang berakibat
sesuai dengan hukum permintaan, semakin tinggi permintaan dan semakin langka
jumlah produksi maka akan berdampak pula pada harga. Dan hal ini teraplikasi
pada harga minyak dunia.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 16.0
menghasilkan gambar grafik hasil sebagai berikut :
Gambar 4.1 Normal P-Plot
Gambar 4.2 Normal P-Plot
50
Gambar 4.3 Normal P-Plot
Titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal tersebut, menandakan bahwa model asumsi regresi memenuhi asumsi
normalitas dan model regresi layak dipakai .
Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Variabel Harga Saham)
51
Normal Parametersa
Std.
Mean
Deviation
4626.67
2445.837572
Most Extreme Differences
KS-Z
Asymp.
Sig.
NO
Variabel
1
P_LSIP
36
2
P_BUMI
36
1496.39
1388.79167
0.328
0.328
-0.281
1.966
0.001
3
P_INCO
36
32695.8
24762.17
0.236
0.236
-0.198
1.414
0.037
4
P_PTBA
36
3700.97
2731.28
0.276
0.276
-0.212
1.654
0.008
5
P_INDF
36
1329.31
503.27
0.157
0.157
-0.117
0.942
0.338
6
P_INKP
36
1028.89
158.62
0.212
0.212
-0.117
1.274
0.078
7
P_SMCB
36
705.14
324.79
0.281
0.281
-0.182
1.685
0.007
8
P_INTP
36
4739.58
1509.77
0.108
0.108
-0.083
0.649
0.794
9
P_UNTR
36
5836.11
2374.07
0.141
0.141
-0.104
0.849
0.467
10
P_KLBF
36
1137.78
239.83
0.209
0.145
-0.209
1.253
0.087
11
P_UNVR
36
5059.72
1166.84
0.237
0.237
-0.129
1.419
0.036
12
P_ISAT
36
5864.58
1181.23
0.155
0.155
-0.090
0.928
0.355
13
P_TLKM
36
7660.42
2306.39
0.142
0.125
-0.142
0.853
0.460
14
P_BNBR
36
175.86
76.31
0.187
0.187
-0.127
1.121
0.162
N
Absolute
0.115
Positive
0.115
Negative
-0.092
0.688
(2-tailed)
0.732
Sumber : JII, data diolah
Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel
harga saham, di tunjukkan oleh tabel 4.5, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test –
distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan
perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai
Absolute (0.328) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.328)
dan negative-nya (-0.090). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho
diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti.
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Variabel Return Saham)
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
KS-Z
Asymp.
Sig.
NO
Variabel
1
R_LSIP
36
2
R_BUMI
36
0.0073
0.0309
0.205
0.205
-0.097
1.229
0.098
3
R_INCO
36
-0.0016
0.0259
0.132
0.068
-0.132
0.791
0.559
4
R_PTBA
36
0.0056
0.0196
0.141
0.141
-0.082
0.843
0.476
5
R_INDF
36
0.0058
0.0293
0.148
0.148
-0.116
0.891
0.406
6
R_INKP
36
0.0029
0.0167
0.152
0.152
-0.126
0.909
0.380
7
R_SMCB
36
0.0069
0.0335
0.192
0.192
-0.141
1.155
0.139
8
R_INTP
36
-0.0010
0.0265
0.123
0.123
-0.054
0.741
0.643
9
R_UNTR
36
0.0066
0.0269
0.124
0.124
-0.097
0.744
0.637
N
Mean
0.0049
Std. Deviation
0.0178
Absolute
0.169
Positive
0.122
Negative
-0.169
1.017
(2-tailed)
0.252
52
10
R_KLBF
36
0.0012
0.0169
0.168
0.168
-0.094
1.006
0.264
11
R_UNVR
36
0.0101
0.0384
0.224
0.224
-0.129
1.344
0.054
12
R_ISAT
36
0.0032
0.0227
0.194
0.194
-0.113
1.165
0.132
13
R_TLKM
36
0.0015
0.0222
0.139
0.087
-0.139
0.835
0.489
14
R_BNBR
36
0.0044
0.0356
0.299
0.299
-0.201
1.793
0.003
Sumber : JII, data diolah
Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel
return saham, di tunjukkan oleh tabel 4.6, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test –
distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan
perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai
Absolute (0.299) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.299)
dan negative-nya (-0.054). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho
diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Volume Perdagangan)
Normal Parametersa
NO
1
Variabel
V_LSIP
3
V_BUMI
4
V_INCO
N
Most Extreme Differences
KS-Z
Asymp.
Sig.
36
Mean
3630291.67
Std. Deviation
3566914.57
Absolute
0.174
Positive
0.174
Negative
-0.166
1.042
(2-tailed)
0.228
36
106966527.78
81582851.68
0.126
0.126
-0.097
0.756
0.618
36
681458.33
541011.87
0.205
0.205
-0.131
1.229
0.097
6
V_PTBA
36
16092833.33
14774754.34
0.196
0.196
-0.170
1.178
0.125
7
V_INDF
36
33594573.06
33909940.06
0.228
0.228
-0.182
1.368
0.047
8
V_INKP
36
16355291.67
22544491.54
0.252
0.249
-0.252
1.512
0.021
9
V_SMCB
36
14599319.44
14696988.63
0.240
0.240
-0.177
1.440
0.032
10
V_INTP
36
4107944.44
4487142.75
0.211
0.211
-0.202
1.267
0.081
11
V_UNTR
36
9007791.67
8657821.19
0.231
0.231
-0.191
1.387
0.043
12
V_KLBF
36
19461069.44
14442696.13
0.159
0.159
-0.111
0.952
0.324
13
V_UNVR
36
3079166.67
4163367.32
0.250
0.242
-0.250
1.497
0.023
14
V_ISAT
36
11859694.44
12332324.23
0.211
0.211
-0.183
1.265
0.081
15
V_TLKM
36
26988597.22
26574905.99
0.269
0.269
-0.213
1.617
0.011
16
V_BNBR
36
221385930.56
170611754.08
0.144
0.144
-0.107
0.866
0.442
Sumber : JII, data diolah
Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada variabel
volume perdagangan, di tunjukkan oleh tabel 4.7, One-Sample KolmogorovSmirnov Test – distribusi normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different
53
merupakan perbedaaan nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis.
Nilai Absolute (0.269) adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive
(0.269) dan negative-nya (-0.097). Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α
sehingga Ho diterima, tes terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (OIL)
NO
1
Variabel
OIL
N
36
Normal
Parametersa
Std.
Mean
Deviation
60.23
11.70
Most Extreme Differences
Absolute
0.119
Positive
0.119
Negative
-0.068
KS-Z
0.716
Asymp.
Sig.
(2-tailed)
0.685
Sumber : JII, data diolah
Uji Normalitas data yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov variabel OIL,
di tunjukkan oleh tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test – distribusi
normal, memaparkan bahwa nilai Most Extreme Different merupakan perbedaaan
nilai fungsi distribusi komulatif pengamatan dengan teoritis. Nilai Absolute (0.119)
adalah nilai mutlak terbesar dari nilai perbedaaan positive (0.119) dan negative-nya 0.068).
Nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah > 0.05 α sehingga Ho diterima, tes
terdistribusi normal dalam model penelitian telah terbukti.
2. Hasil pengujian hipotesis
Pengujian persyaratan analisis dan asumsi klasik dasar regresi yang telah
dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat
didalamnya memenuhi kualifikasi persayaratan dari asumsi klasik tersebut,
54
penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan
interpretasi model regresi.
Pengaruh variabel harga minyak dunia terhadap aktivitas perdagangan saham yakni
harga saham, return saham dan volume perdagangan secara simultan.
Berdasarkan tabel 4.9 Ftest dengan derajat kebebasan (df = n-k-1) = 34 dan α
0.05 (5%), Ftabel (F(1,36,0.05)) sebesar 4,130, F Hitung masing-masing variabel
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil uji regresi variabel harga saham
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
EMITEN
P_LSIP
P_BUMI
P_INCO
P_PTBA
P_INDF
P_INKP
P_SMCB
P_INTP
P_UNTR
P_KLBF
P_UNVR
P_ISAT
P_TLKM
P_BNBR
Fhitung
84.153
84.898
80.384
141.550
42.955
9.989
90.926
61.460
89.833
20.537
27.608
33.239
31.950
62.921
thd
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
Ftabel
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
SIG.
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Thd
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
Alpha
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Kesimpulan
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
Sumber : JII, data diolah
Dari tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa harga saham mayoritas di pengaruhi
pergerakan harga minyak dunia, pada sektor pertanian harga saham dipengaruhi
oleh aktifitas perdagangan minyak dunia akan tetapi return dan volume
perdagangannya tidak dipengaruhi harga minyak dunia hal ini terlihat pada emiten
LSIP.
Pada sektor pertambangan semua emiten memiliki F hitung dibawah α 0.05
pada variabel harga saham yang berarti secara simultan dipengaruhi oleh harga
55
minyak dunia. pada sektor manufaktur semua harga saham memiliki signifikansi di
bawah α 0.05 yang berarti dapat disimpulkan semua harga saham pada emiten
manufaktur dipengaruhi harga minyak dunia.
Pada sektor telekomunikasi terlihat bahwa harga sahamnya memiliki
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
EMITEN
R_LSIP
R_BUMI
R_INCO
R_PTBA
R_INDF
R_INKP
R_SMCB
R_INTP
R_UNTR
Fhitung
0.130
2.287
0.209
0.982
0.002
1.228
2.377
0.660
0.930
thd
<
<
<
<
<
<
<
<
<
Ftabel
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
SIG.
0.720
0.140
0.650
0.329
0.961
0.276
0.132
0.422
0.342
Thd
Alpha
>
>
>
>
>
>
>
>
>
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Kesimpulan
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
signifikansi dibawah α 0.05 yang berarti keputusan para investor dalam membeli
emiten pada sektor telekomunikasi dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Pada
sektor holding company yang terlihat pada emiten BNBR memiliki signifikansi
dibawah α 0.05 artinya keputusan untuk membeli saham holding company masih
memikirkan faktor eksternal yaitu harga minyak dunia.
Tabel 4.10 Hasil uji regresi variabel return saham
10
11
12
13
14
R_KLBF
R_UNVR
R_ISAT
R_TLKM
R_BNBR
0.148
2.637
0.042
0.066
2.544
<
<
<
<
<
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
0.703
0.114
0.839
0.798
0.120
>
>
>
>
>
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
Sumber : JII, data diolah
Pada tabel 4.10 variabel Return saham secara keseluruhan tidak terpengaruh
baik pada emiten sektor pertanian, sektor pertambangan maupun holding company
tidak terdapat signifikansi hubungan simultan.
Tabel 4.11 Hasil uji regresi variabel volume verdagangan
No
EMITEN
Fhitung
thd
Ftabel
SIG.
Thd
Alpha
Kesimpulan
56
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
V_LSIP
V_BUMI
V_INCO
V_PTBA
V_INDF
V_INKP
V_SMCB
V_INTP
V_UNTR
V_KLBF
V_UNVR
V_ISAT
V_TLKM
V_BNBR
0.060
0.102
0.075
0.049
0.002
3.165
2.080
0.831
1.765
0.628
1.679
1.314
2.941
2.120
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
0.808
0.751
0.787
0.826
0.965
0.084
0.158
0.368
0.193
0.434
0.204
0.260
0.095
0.155
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
Sumber : JII, data diolah
Sedangkan pada tabel 4.11 variabel volume tidak ada satupun emiten yang
memiliki tingkat signifikansi yang berarti secara simultan tidak memiliki
berpengaruh.
3. Hasil pengujian determinasi R2
Koefisien determinasi digunakan digunakan untuk untuk mengetahui tingkat
pengaruh variasi variabel independen terhadap variabel dependennya.
Tabel 4.12 Nilai koefisien determinasi (Harga Saham)
NO
1
2
EMITEN
P_LSIP
P_BUMI
2
R
R
a
0.7120
a
0.7140
a
0.7030
a
0.8060
a
0.5580
a
0.2270
a
0.7280
a
0.6440
a
0.7250
a
0.3770
a
0.4480
a
0.4940
a
0.4840
a
0.6490
0.844
0.845
3
P_INCO
0.838
4
P_PTBA
0.898
5
P_INDF
0.747
6
P_INKP
0.477
7
P_SMCB
0.853
8
9
P_INTP
P_UNTR
0.802
0.852
10
P_KLBF
0.614
11
P_UNVR
0.669
12
P_ISAT
0.703
13
P_TLKM
0.696
14
P_BNBR
0.806
57
Sumber : JSX , data diolah
Berdasarkan tabel 4.12 pada variabel harga saham hasil estimasi persamaan
diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan adanya
hubungan
2
EMITEN
R_LSIP
R
a
0.062
R
0.0040
2
R_BUMI
0.251
a
0.0630
3
R_INCO
0.078
a
0.0060
a
0.0280
a
0.0000
a
0.0350
a
0.0650
a
0.0190
NO
1
4
R_PTBA
0.168
5
R_INDF
0.009
6
R_INKP
0.187
7
R_SMCB
0.256
8
R_INTP
0.138
yang
positif
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen sedangkan koefisien determinasi R2
mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan persentase perubahan variabel
dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
Tabel 4.13 Nilai koefisien determinasi (Return Saham)
9
10
11
R_UNTR
R_KLBF
R_UNVR
a
0.0270
a
0.0040
a
0.0720
a
0.0010
a
0.0020
a
0.0700
0.163
0.066
0.268
12
R_ISAT
0.035
13
R_TLKM
0.044
14
R_BNBR
0.264
58
Sumber : JII, data diolah
NO
EMITEN
2
R
R
a
0.0020
a
0.0030
1
V_LSIP
0.042
2
V_BUMI
0.055
Berdasarkan tabel 4.13 pada variabel return saham hasil estimasi persamaan
diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan tidak adanya
hubungan yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen
sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan
persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Tabel 4.14 Nilai koefisien determinasi (Volume Perdagangan)
3
4
V_INCO
V_PTBA
a
0.0020
a
0.0010
a
0.0000
a
0.0850
a
0.0580
a
0.0240
a
0.0490
a
0.0180
a
0.0470
a
0.0370
a
0.0800
a
0.0590
0.047
0.038
5
V_INDF
0.008
6
V_INKP
0.292
7
V_SMCB
0.240
8
V_INTP
0.154
9
V_UNTR
0.222
10
V_KLBF
0.135
11
V_UNVR
0.217
12
V_ISAT
0.193
13
V_TLKM
0.282
14
V_BNBR
0.242
59
Berdasarkan
tabel
4.14 pada variabel return saham hasil estimasi persamaan
Sumber
: JII, data
diolah
diatas diperoleh nilai adjusted koefisien determinasi yang menyatakan tidak adanya
hubungan yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen
sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini menunjukan
persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variasi
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pada penelitian sebelumnya pengujian variabel harga minyak dunia di lakukan
untuk melihat seberapa besar tingkat sensitivitas fluktuasi harga minyak dunia
terhadap variabel makro dan didapat hasil bahwa harga minyak dunia dipengaruhi
dan mempengaruhi variabel makro dan hal ini berdampak pada keputusan investor
dalam perdagangan saham di pasar modal.
60
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi linier mengenai pengaruh fluktuasi harga minyak dunia
terhadap aktivitas perdagangan saham dapat dilihat kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji regresi menemukan bahwa variabel harga saham pada semua perusahaan
yang masuk dalam kelompok JII (Jakarta Islamic Indeks) dalam penelitian terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap fluktuasi harga minyak dunia sedangkan variabel
lainnya tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
2. Hasil uji koefisien determinasi (R2) aktivitas perdagangan saham pada variabel
harga saham ditemukan bahwa secara rata-rata sebesar 0.59, artinya variable harga
minyak dunia mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham sebesar 0.59
sisanya dipengaruhi di luar penelitian. Sedangkan variabel lainnya ditemukan ratarata R2 return 0.02 dan Volume 0.03, artinya variabel harga minyak dunia tidak
mampu
menjelaskan
pengaruhnya
terhadap
variabel
return dan
volume
perdagangan.
Sedangkan koefisien determinasi R2 mempunyai arti bahwa nilai ini
menunjukan persentase perubahan variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh
variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
61
Berdasarkan hasil penelitian telah dapat dilihat bahwa hanya harga saham yang
memiliki dampak yang cukup signifikan dari aktifitas perdagangan harga minyak
dunia. Hal ini disebabkan permintaan terhadap saham ketika terjadi fluktuasi
menurun yang mengakibatkan harga saham melemah namun para investor tetap
bersikap rasional untuk tetap mengambil untung hal inilah yang mengakibatkan
return tidak terpengaruh, dan agar tidak mengalami kerugian besar para investor
cenderung menahan atau melepas saham sebagian agar tetap terjadi transaksi jual
beli saham dengan harapan harga saham tidak terkoreksi terlalu jauh hal inilah yang
mengakibatkan volume perdagangan tidak terlihat secara signifikan.
B. Implikasi
1. Bagi Pemerintah
Adanya fenomena pengaruh harga minyak dunia mempengaruhi pasar modal
syariah, maka pemerintah dapat menjadikan variabel ini untuk menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pasar modal.
2. Bagi Masyarakat
Dapat menjadikan pertimbangan bagi perusahaan maupun investor dalam
pengambilan keputusan dimana informasi perubahan harga minyak dunia sebagai
forecasting atau memprediksi pergerakan harga saham JII
3. Bagi Akademisi
Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel-variabel ekonomi
dan faktor- faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap aktivitas perdagangan
saham.
C. Saran
62
1. Pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel-variabel independen
lainnya sehingga dapat dilihat variabel independen lain mana saja yang memiliki
pengaruh dan seberapa besar dapat menyebabkan perubahan terhadap aktifitas
perdagangan
2. Pada penelitian selanjutnya ada baiknya periode waktu diperpanjang tujuannya agar
dapat memberikan hasil yang lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal ,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.,
2000.
Boediono., Ekonomi Internasional, seri sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi
Empat, BPFE Yogyakarta, 1993.
Ke
Bodie, Kane Markus, Investas, Edisi 6, Salemba empat, Jakarta , 2006.
Engdahl, F. William ,2006, A Century of War,_____,_____.
Hady, Hamdy, Manajemen Keuangan Internasional, Cet. Pertama, Yayasan Administrasi
Indonesia, Jakarta, 2005.
Husnan, B, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan analisis sekuritas edisi ke 2,
Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 1999.
Husnan, S, Pernagkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, penyunting
F.Harianto, dan S.Sudomo,PT Bursa Efek Jakarta, 1998.
I Mukhlis, Analisis Financial Deepning Di Indonesia Tahun 1975 – 2000, Jurnal Ekonomi
dan Moneter, 2007.
Krugman, R. Paul dan Maurice, Obstfield. Ekonomi internasional dan Teori Kebijakan,
Jilid kedua: Edisi Keempat, terjemahan Pt.Indeks kelompok, Gramedia, Jakarta,
2000.
Madura Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Keempat, Terjemahan, Erlangga,
Jakarta, 1997.
Madura Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Kelima, Terjemahan, Erlangga,
Jakarta, 2000.
64
Mankiw N. Gregory, Teori Makro Ekonomi, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga,
2005.
Jakarta,
Mabro, Robert, Institute for Research on Energy, Oxford, 2006.
Michael P. Todaro dan Stephen. Smith. Pembangunan Ekonomi didunia Ketiga,
kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.
Edisi
Mannan. Abdul,Teori dan Praktek Ekonomi Islam (terj)., PT Bangkit Daya Insana,
Jakarta,_____.
Nachrowi dan Hardius Usman. Pendekatan populer dan praktis Ekonometrika
untuk
Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI,
Jakarta, 2006.
Nopirin. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Edisi Pertama, Penerbit
Yogyakarta, 1994.
BPFE,
Pontjowinoto, Iwan P, Prinsip Syariah di Pasar Modal ,Pandangan Praktisi, Modal
Publications,Jakarta,2003.
Rieka Purwaningsih Widayanti. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Return
Saham, Skripsi FEIS Manajemen, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2007.
Salvatore Dominick, Ekonomi Internasional, Jilid Kelima, Terjemahan, Jakarta, 1997.
Sudjono. Analisis Kesimbangan dan Hubungan Simultan Antara Variabel
Ekonomi
Makro Terhadap Indeks Harga Saham, Jurnal Ekonomi dan Moneter, 2007.
Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik
Keynesian Baru, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
Hingga
Sriwinarti, Asih dan Joko Waluyo,Dampak Perubahan Harga Minyak Mentah Dunia
Terhadap APBN dan Pertumbuhan Ekonomi,Jurnal Ekonomi, Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta,2007.
http://OPEC.tonto.eia.doe.gov/dnav/pet/pet_pri_wco_k_w.htm, diakses pada tanggal 5 Mei 2008.
65
http:// web.bisnis.com/artikel/21d1066.html diakses pada tanggal 01 Mei 2008.
http: // blogs.unpad.ac.id/mumuhmz/2008/03/17pertemuanv-penalaran induktif/. diakses
pada tanggal 17 Maret 2008.
http://bussinessenvironment.wordpress.com/2006/11/23/menyimak-karakter-inflasidiindonesia. diakses pada tanggal 17 Maret 2008.
http: // www.google.com, diakses pada tanggal 17 Maret 2008.
http : // www. Jsx.co.id, diakses pada tanggal 17 Maret 2008.
www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/28/0106548/dilemakebijakanekono
mi, diakses pada tanggal 17 Maret 2008.
http : // en. Wikipedia. Org/ wiki/ prime interest rate, diakses pada tanggal 17 Maret 2007.
http://id.wikipedia.org../../../o/p/e/OPEC_0e81.html" diakses pada tanggal 5 Mei 2008.
http://www.holcim.com/ID/EN/mod/home/id/68288/page/editorial.html
tanggal 24 July 2008.
dikases
pada
www.indofood.co.id/ akses tanggal 16 juli 2008.
http://www.indocement.co.id/v3/default.asp diakses pada tanggal 16 July 2008.
http://www.holcim.com/ID/EN/mod/home/id/68288/page/editorial.html diakses pada
tanggal 24 July 2008.
http://www.unilever.co.id,diakses pada tanggal 16 juli 2008.
http://vibizlife.com/todays_details.php?pg=todays&id=8380&sub=todays&awal=0&page=
1 diakses pada tanggal 7 Agustus 2008.
66
No
1
Tanggal
Jan-05
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Feb-05
Mar-05
Apr-05
May-05
Jun-05
Jul-05
Aug-05
Sep-05
Oct-05
Nov-05
Dec-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
May-06
Jun-06
Jul-06
Aug-06
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
May-07
Jun-07
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
Nov-07
Dec-07
LSIP
1
BUMI
2
INCO
3
PTBA
4
INDF
5
INKP
6
SMCB
7
-0.0072
-0.0108
-0.0043
0.0061
-0.0225
-0.0079
0.0000
-0.0069
-0.0116
0.0251
-0.0178
0.0109
0.0246
0.0000
0.0296
-0.0127
0.0226
0.0066
0.0450
0.0313
0.0108
0.0000
-0.0256
-0.0106
0.0197
-0.0097
-0.0234
-0.0333
0.0256
0.0641
0.0000
0.0331
0.0345
0.0150
0.0556
-0.0114
-0.0235
0.0107
0.0000
0.0377
0.0075
0.0000
0.0108
0.0000
0.0000
0.0129
0.0000
0.0000
0.0000
0.0375
0.0263
-0.0032
0.0235
-0.0706
0.0435
0.0123
0.0412
0.0345
0.0197
0.0188
0.0429
0.0222
0.0222
0.0000
0.0000
-0.0236
-0.0111
0.0000
0.0110
0.0000
-0.0084
-0.0282
-0.0039
0.0181
0.0119
0.0118
0.0111
0.0000
-0.0130
0.0000
0.0000
-0.0109
0.0000
-0.0104
0.0174
-0.0118
-0.0068
0.0103
0.0115
0.0093
-0.0169
0.0000
0.0122
-0.0031
0.0000
0.0119
0.0200
0.0164
-0.0061
-0.0222
-0.0525
-0.0120
0.0000
0.0192
0.0000
0.0000
-0.0215
-0.0476
-0.0244
0.1078
0.0000
-0.0145
0.0205
-0.0349
-0.0223
-0.0074
-0.0309
-0.0200
-0.0517
0.0000
-0.0128
-0.0473
0.0080
0.0000
-0.0114
0.0185
-0.0272
0.0641
0.0025
0.0000
0.0294
0.0114
0.0182
0.0052
0.0000
0.0092
0.0000
0.0085
0.0000
-0.0185
0.0057
0.0278
0.0066
-0.0146
0.0081
0.0000
0.0000
0.0278
0.0000
-0.0075
0.0000
0.0153
0.0330
0.0000
0.0000
0.0385
0.0036
0.0156
0.0000
-0.0208
-0.0182
0.0154
0.0112
0.0131
-0.0140
-0.0146
-0.0105
0.0000
-0.0536
-0.0270
-0.0351
0.0000
0.0000
-0.0225
0.0000
0.0000
-0.0163
-0.0300
-0.0294
-0.0189
-0.0111
-0.0149
0.0081
0.0231
0.0595
-0.0072
-0.0130
0.0000
0.0000
0.0155
0.0000
0.0000
-0.0189
-0.0296
-0.0183
0.0000
0.0000
0.0294
0.0166
0.0660
0.0176
0.0000
0.0270
0.0078
0.0581
-0.0348
0.0315
0.0000
0.0000
0.0326
-0.0149
0.0000
0.0476
0.0231
0.0127
0.0000
0.0100
0.0000
0.0737
0.0365
0.0268
0.0164
0.0109
0.0510
0.0072
-0.0069
-0.0350
-0.0150
-0.0103
-0.0208
-0.0339
0.0266
0.0787
0.0309
0.0284
0.0353
0.0110
0.1570
0.0048
0.0089
0.0080
0.0254
-0.0288
0.0000
-0.0060
0.0047
-0.0083
-0.0016
0.0000
0.0098
-0.0118
0.0234
Lampiran 2. Daftar Return Saham
67
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tanggal
Jan-05
Feb-05
Mar-05
Apr-05
May-05
Jun-05
Jul-05
Aug-05
Sep-05
Oct-05
Nov-05
Dec-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
May-06
Jun-06
Jul-06
Aug-06
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
May-07
Jun-07
INTP
8
UNTR
9
KLBF
10
UNVR
11
ISAT
12
TLKM
13
BNBR
14
-0.0143
0.0179
0.0147
0.0145
-0.0172
0.0000
-0.0382
-0.0320
-0.0247
0.0143
-0.0187
-0.0112
0.1429
0.0000
0.0182
0.1058
0.0278
0.0408
0.0263
0.0056
0.0000
0.0000
0.0000
0.0286
0.0135
-0.0114
-0.0172
0.0000
0.0240
0.0077
0.0400
0.1961
0.0313
0.0000
0.0000
0.0000
-0.0067
0.0000
-0.0061
-0.0179
-0.0099
0.0000
-0.0336
0.0230
0.0000
-0.0279
0.0175
-0.0263
0.0000
0.0541
0.0065
0.0000
-0.0231
0.0192
0.0249
-0.0500
0.0357
0.0333
0.0241
0.0062
0.0600
0.0288
0.0000
-0.0075
0.0000
0.0235
0.0294
-0.0051
0.0000
0.0476
0.0157
0.0286
-0.0111
-0.0170
-0.0093
0.0280
0.0000
-0.0070
0.0138
-0.0100
0.0059
-0.0089
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
-0.0317
-0.0057
0.0085
0.0163
-0.0370
0.0353
0.0063
0.0075
0.0240
0.0300
0.0163
0.0000
0.0343
0.0227
0.0000
-0.0058
-0.0283
-0.0072
0.0303
-0.0196
-0.0091
-0.0130
0.0640
-0.0092
-0.0066
0.0000
-0.0314
-0.0357
-0.0224
-0.0359
0.0000
-0.0473
0.0000
0.0186
0.0094
0.0164
0.0062
0.0242
0.0432
0.0000
0.0120
0.0275
0.0000
0.0000
-0.0116
0.0068
0.0000
0.0313
0.0000
0.0268
-0.0088
0.0407
-0.0168
0.0000
-0.0051
-0.0082
-0.0149
0.0055
-0.0096
0.0000
0.0000
-0.0148
-0.0224
0.0149
-0.0103
0.0000
0.0120
0.0333
0.0000
0.0157
-0.0084
0.0256
0.0360
0.0051
-0.0714
-0.0086
-0.0224
-0.0165
0.0076
0.0227
0.0100
0.0333
0.0288
0.0150
0.0000
0.0086
-0.0164
-0.0105
0.0361
0.0000
-0.0211
-0.0081
-0.0088
0.0085
-0.0220
-0.0109
0.0099
0.0068
-0.0082
0.0000
-0.0079
0.0207
-0.0209
-0.0339
0.0064
-0.0079
0.0089
-0.0073
-0.0233
-0.0204
-0.0263
0.0203
0.0081
0.0080
0.0000
0.0000
0.0000
-0.0079
0.0577
0.0000
0.0000
-0.0152
0.0155
0.0351
68
Normal Parametersa
NO
Most Extreme Differences
KS-Z
Asymp. Sig.
31
32
33
34
35
36
Variabel
1
P_LSIP
36
2
P_BUMI
3
P_INCO
4
P_PTBA
5
P_INDF
6
P_INKP
7
P_SMCB
36
705.14
324.79
0.281
0.281
-0.182
1.685
0.007
8
P_INTP
36
4739.58
1509.77
0.108
0.108
-0.083
0.649
0.794
9
P_UNTR
36
5836.11
2374.07
0.141
0.141
-0.104
0.849
0.467
10
P_KLBF
36
1137.78
239.83
0.209
0.145
-0.209
1.253
0.087
11
P_UNVR
36
5059.72
1166.84
0.237
0.237
-0.129
1.419
0.036
12
P_ISAT
36
5864.58
1181.23
0.155
0.155
-0.090
0.928
0.355
13
P_TLKM
36
7660.42
2306.39
0.142
0.125
-0.142
0.853
0.460
14
P_BNBR
36
175.86
76.31
0.187
0.187
-0.127
1.121
0.162
15
R_LSIP
36
0.0049
0.0178
0.169
0.122
-0.169
1.017
0.252
16
R_BUMI
36
0.0073
0.0309
0.205
0.205
-0.097
1.229
0.098
17
R_INCO
36
-0.0016
0.0259
0.132
0.068
-0.132
0.791
0.559
18
R_PTBA
36
0.0056
0.0196
0.141
0.141
-0.082
0.843
0.476
19
R_INDF
36
0.0058
0.0293
0.148
0.148
-0.116
0.891
0.406
20
R_INKP
36
0.0029
0.0167
0.152
0.152
-0.126
0.909
0.380
21
R_SMCB
36
0.0069
0.0335
0.192
0.192
-0.141
1.155
0.139
22
R_INTP
36
-0.0010
0.0265
0.123
0.123
-0.054
0.741
0.643
23
R_UNTR
36
0.0066
0.0269
0.124
0.124
-0.097
0.744
0.637
24
R_KLBF
36
0.0012
0.0169
0.168
0.168
-0.094
1.006
0.264
25
R_UNVR
36
0.0101
0.0384
0.224
0.224
-0.129
1.344
0.054
26
R_ISAT
36
0.0032
0.0227
0.194
0.194
-0.113
1.165
0.132
27
R_TLKM
36
0.0015
0.0222
0.139
0.087
-0.139
0.835
0.489
28
R_BNBR
36
0.0044
0.0356
0.299
0.299
-0.201
1.793
0.003
29
V_LSIP
36
3630291.67
3566914.57
0.174
0.174
-0.166
1.042
0.228
30
V_BUMI
36
106966527.78
81582851.68
0.126
0.126
-0.097
0.756
0.618
31
V_INCO
36
681458.33
541011.87
0.205
0.205
-0.131
1.229
0.097
32
V_PTBA
36
16092833.33
14774754.34
0.196
0.196
-0.170
1.178
0.125
33
V_INDF
36
33594573.06
33909940.06
0.228
0.228
-0.182
1.368
0.047
34
V_INKP
36
16355291.67
22544491.54
0.252
0.249
-0.252
1.512
0.021
35
V_SMCB
36
14599319.44
14696988.63
0.240
0.240
-0.177
1.440
0.032
36
V_INTP
36
4107944.44
4487142.75
0.211
0.211
-0.202
1.267
0.081
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
Nov-07
Dec-07
N
0.0078
-0.0171
0.0205
0.0342
0.0140
0.0516
-0.0317
-0.0154
0.0125
0.0000
0.0000
-0.0137
0.0140
0.0588
-0.0317
-0.0238
-0.0221
-0.0355
0.0694
0.0092
0.0000
-0.0682
-0.0352
-0.0073
-0.0148
0.0000
-0.0529
-0.0156
-0.0191
0.0090
0.0167
0.0153
-0.0235
-0.0333
0.0000
0.0513
0.0000
0.0161
-0.0146
-0.0057
0.0150
-0.0333
Mean
4626.67
Std. Deviation
2445.837572
Absolute
0.115
Positive
0.115
Negative
-0.092
0.688
(2-tailed)
0.732
36
1496.39
1388.79167
0.328
0.328
-0.281
1.966
0.001
36
32695.83
24762.17
0.236
0.236
-0.198
1.414
0.037
36
3700.97
2731.28
0.276
0.276
-0.212
1.654
0.008
36
1329.31
503.27
0.157
0.157
-0.117
0.942
0.338
36
1028.89
158.62
0.212
0.212
-0.117
1.274
0.078
69
37
V_UNTR
36
9007791.67
8657821.19
0.231
0.231
-0.191
1.387
0.043
38
V_KLBF
36
19461069.44
14442696.13
0.159
0.159
-0.111
0.952
0.324
39
V_UNVR
36
3079166.67
4163367.32
0.250
0.242
-0.250
1.497
0.023
40
V_ISAT
36
11859694.44
12332324.23
0.211
0.211
-0.183
1.265
0.081
41
V_TLKM
36
26988597.22
26574905.99
0.269
0.269
-0.213
1.617
0.011
42
V_BNBR
36
221385930.56
170611754.08
0.144
0.144
-0.107
0.866
0.442
43
OIL
36
60.23
11.70
0.119
0.119
-0.068
0.716
0.685
a. Test
distribution
is Normal.
70
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
EMITEN
P_LSIP
P_BUMI
P_INCO
P_PTBA
P_INDF
P_INKP
P_SMCB
P_INTP
P_UNTR
P_KLBF
P_UNVR
P_ISAT
P_TLKM
P_BNBR
R_LSIP
R_BUMI
R_INCO
R_PTBA
R_INDF
R_INKP
R_SMCB
R_INTP
R_UNTR
R_KLBF
R_UNVR
R_ISAT
R_TLKM
R_BNBR
V_LSIP
V_BUMI
V_INCO
V_PTBA
V_INDF
V_INKP
V_SMCB
V_INTP
V_UNTR
V_KLBF
V_UNVR
V_ISAT
V_TLKM
V_BNBR
Fhitung
84.153
84.898
80.384
141.550
42.955
9.989
90.926
61.460
89.833
20.537
27.608
33.239
31.950
62.921
0.130
2.287
0.209
0.982
0.002
1.228
2.377
0.660
0.930
0.148
2.637
0.042
0.066
2.544
0.060
0.102
0.075
0.049
0.002
3.165
2.080
0.831
1.765
0.628
1.679
1.314
2.941
2.120
thd
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
Ftabel
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
4.130
SIG.
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.720
0.140
0.650
0.329
0.961
0.276
0.132
0.422
0.342
0.703
0.114
0.839
0.798
0.120
0.808
0.751
0.787
0.826
0.965
0.084
0.158
0.368
0.193
0.434
0.204
0.260
0.095
0.155
Thd
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
Alpha
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Kesimpulan
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
71
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Tanggal
Jan-05
Feb-05
Mar-05
Apr-05
May-05
Jun-05
Jul-05
Aug-05
Sep-05
Oct-05
Nov-05
Dec-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
May-06
Jun-06
Jul-06
Aug-06
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
May-07
Jun-07
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
Nov-07
LSIP
1
BUMI
2
INCO
3
PTBA
4
INDF
5
INKP
6
SMCB
7
908,500
63,479,500
705,000
17,437,500
17,335,000
5,184,500
14,040,500
1,657,500
166,318,000
920,500
3,315,500
22,809,500
34,008,500
17,335,000
6,260,000
364,076,000
632,000
14,036,500
93,348,000
101,321,500
7,350,500
3,843,000
63,494,000
617,000
24,960,000
15,066,500
19,745,500
9,049,500
9,293,000
181,798,500
2,083,000
16,679,500
33,108,000
39,153,500
48,606,500
168,500
13,188,500
499,000
3,097,000
56,660,000
33,787,000
5,737,000
672,500
68,473,500
202,500
28,758,500
12,501,000
5,563,000
7,556,000
5,327,500
42,955,500
316,500
29,834,500
116,051,000
96,582,000
36,648,500
15,836,000
168,188,500
547,500
15,258,000
43,480,000
23,122,500
16,624,500
774,500
16,463,500
199,000
2,021,000
20,618,500
3,078,500
5,402,000
195,500
87,718,500
315,000
8,055,500
14,233,000
1,560,500
9,356,500
275,500
12,984,500
128,000
3,441,500
2,763,000
22,356,000
1,369,000
6,317,500
104,423,000
74,000
45,464,500
19,901,500
17,930,500
18,070,000
163,000
171,017,500
436,500
10,681,000
15,362,500
4,436,000
30,235,500
2,047,000
25,065,000
1,530,500
7,660,500
55,432,000
8,578,000
9,214,000
1,498,000
57,780,500
543,500
21,741,000
163,923,500
10,825,500
4,639,500
2,179,000
29,966,000
991,500
23,163,500
24,313,500
3,736,500
12,908,500
2,089,000
33,752,000
2,489,500
8,457,500
32,725,000
5,640,000
3,117,000
1,658,000
32,760,500
318,000
3,212,000
25,849,000
4,895,000
2,290,000
2,691,000
0
1,120,000
4,218,500
87,569,000
4,169,000
4,425,000
1,161,000
93,161,000
286,500
6,446,000
15,217,000
4,725,000
17,406,000
8,633,500
110,400,000
984,000
8,477,500
31,083,000
14,184,000
6,176,500
2,320,500
768,000
142,704,500
427,500
3,777,000
12,389,500
3,814,500
1,578,000
102,361,000
306,000
44,366,000
14,314,500
10,519,000
4,393,500
5,089,000
44,688,000
450,500
4,086,000
28,275,000
10,390,500
4,361,000
3,412,500
140,503,000
700,000
45,817,500
39,119,500
10,042,000
17,331,500
2,084,000
233,896,500
1,705,000
56,674,500
3,384,000
1,285,000
957,000
12,244,500
43,897,500
410,500
10,767,000
19,013,000
25,913,500
10,095,500
6,268,000
201,377,500
983,000
42,433,000
40,219,630
9,102,500
17,965,500
773,500
131,419,000
543,000
10,607,500
7,865,500
10,979,500
12,380,500
7,498,500
107,321,000
617,000
5,523,500
14,899,500
15,795,000
11,951,000
4,515,500
237,174,500
429,500
4,322,500
20,551,500
3,372,000
21,255,000
2,596,500
91,744,500
410,500
3,178,500
14,547,000
11,663,000
17,178,000
4,301,000
196,102,500
542,500
18,012,000
55,344,000
4,430,500
76,325,000
3,068,500
219,149,000
939,500
16,763,000
13,463,500
5,173,500
23,913,500
72
36
Dec-07
2,844,000
50,992,500
129,000
6,597,000
6,669,000
1,727,500
17,590,500
Lampiran 3. Daftar Volume Perdagangan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Tanggal
Jan-05
Feb-05
Mar-05
Apr-05
May-05
Jun-05
Jul-05
Aug-05
Sep-05
Oct-05
Nov-05
Dec-05
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
May-06
Jun-06
Jul-06
Aug-06
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
INTP
8
UNTR
9
KLBF
10
UNVR
11
ISAT
12
TLKM
13
BNBR
14
4,194,500
8,863,500
20,242,000
1,089,000
11,874,000
27,464,500
7,242,500
11,250,000
44,575,000
1,992,000
17,880,000
18,520,500
120,709,500
133,408,500
896,000
45,947,500
15,705,000
2,610,000
14,237,500
14,192,000
207,176,000
519,500
2,013,500
4,822,000
629,000
2,824,000
13,687,500
40,776,000
7,175,000
9,824,500
15,743,500
16,442,000
11,901,500
29,681,000
142,734,000
4,668,500
4,517,000
2,658,000
264,500
700,500
5,791,000
81,830,000
21,245,000
4,166,500
15,873,500
1,013,000
5,251,000
10,046,500
36,749,000
12,611,000
29,109,500
16,676,500
3,172,500
10,464,500
37,031,000
769,714,000
14,676,500
20,297,000
27,480,000
1,403,500
14,147,500
42,763,000
128,158,500
1,230,000
10,977,500
31,073,500
521,000
10,631,500
18,898,000
9,510,500
2,828,000
14,060,500
17,630,000
529,000
2,436,500
20,174,500
96,736,500
975,500
9,852,000
34,833,000
957,500
3,935,000
10,441,000
74,977,500
2,971,000
8,933,500
21,908,500
1,092,000
5,227,000
16,547,000
413,665,000
2,360,500
6,100,000
30,167,500
289,500
8,416,500
26,330,500
10,071,000
10,979,000
10,456,500
3,454,000
1,901,500
11,443,000
21,331,000
156,247,000
6,144,000
5,035,500
71,217,000
19,510,500
20,624,000
19,962,500
320,085,500
2,769,500
6,907,000
10,946,500
4,045,000
8,246,000
34,860,000
335,198,500
6,183,500
2,939,000
17,642,000
1,903,500
10,841,500
35,684,000
331,843,500
3,554,500
2,598,500
5,003,000
1,380,000
10,600,000
20,151,500
35,265,000
2,573,000
2,195,000
15,272,500
6,623,000
11,505,500
15,551,500
241,938,500
370,500
1,432,000
9,306,500
636,000
13,970,000
5,989,500
179,098,500
1,928,500
2,747,000
29,659,500
708,000
7,634,000
24,407,500
192,582,500
2,152,500
8,198,500
13,295,000
1,460,000
15,015,500
21,688,000
203,405,000
544,000
2,561,000
19,935,000
962,000
20,481,000
22,664,000
179,993,000
658,000
8,488,000
17,732,500
940,500
1,912,000
28,912,000
289,652,000
3,898,500
13,995,000
24,179,000
1,271,500
14,245,500
79,638,000
610,668,500
1,613,000
3,320,000
48,456,000
435,000
15,722,000
21,877,500
128,070,000
2,660,500
3,131,000
26,419,500
2,878,500
8,197,500
12,096,500
114,399,500
73
29
30
31
32
33
34
35
36
May-07
Jun-07
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
Nov-07
Dec-07
423,500
8,279,000
14,417,500
1,286,500
2,838,000
18,683,000
4,580,000
19,137,500
4,349,500
4,571,500
20,361,000
19,148,000
410,951,000
281,218,000
4,943,500
5,353,000
17,070,000
3,824,500
3,440,000
32,842,000
513,862,000
313,260,000
1,485,000
2,750,000
1,816,500
4,997,500
4,850,500
12,918,000
1,871,000
10,631,500
3,909,500
3,600,500
75,320,000
20,826,000
306,151,000
1,377,500
9,585,500
11,663,500
8,157,500
20,512,500
161,601,000
122,029,000
1,857,000
6,603,500
29,738,500
6,400,500
5,750,000
36,207,500
96,980,500
1,726,000
2,024,000
5,727,500
1,352,000
3,512,500
12,982,500
340,779,000
74
Download