Pertemuan 4.1 INTEGRASI EKONOMI DAN PERJANJIAN KERJASAMA DEPRESI BESAR DUNIA (The Great Depression) setelah Perang Dunia II menempatkan negara-negara dalam masa isolasi, proteksi perdagangan dan kekacauan ekonomi. 1940-an akhir : negara-negara memutuskan untuk melakukan kerjasama yang lebih besar untuk mempromosikan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Integrasi ekonomi perlu dipahami oleh perusahaan karena grup-grup perdagangan regional mempengaruhi strategi ekspansi perusahaan secara global. INTEGRASI EKONOMI REGIONAL Integrasi ekonomi menghilangkan diskriminasi ekonomi lintas batas negara. • • • • Kedekatan geografis merupakan alasan penting dalam integrasi ekonomi, misalnya : Uni Eropa (European Union, EU) European Free Tragde Association (EFTA) North America Free Trading Agreement (NAFTA) Latin American Integrastion Association (ALADI) Negara-negara yang bertetangga cenderung terlibat dalam aktivitas integrasi ekonomi karena beberapa alasan: • Jarak tempuh antar negara lebih pendek • Selera konsumen agak mirip • Negara-negara yang bertetangga (kebanyakan) memiliki sejarah yang sama dan saling peduli dengan kepentingan yang sama Level integrasi ekonomi, dari rendah ke tinggi: 1. Free Trade Area : tidak ada tariff internal, 2. Custom union: kesamaan tariff external 3. Common market: kesamaan tariff external dan hambatan mobilitas faktor prtoduksi tidak ada. 4. Complete Economic Integration: Kebijakan fiskal dan keuangan seragam untuk menciptakan harmoniasasi ekonomi yang kian membesar. INTEGRASI REGIONAL memiliki dampak : 1. Politik 2. Sosial 3. Ekonomi Dengan penciptaan perdagangan, sumber daya berpindah dari produsen yang kurang efisien ke produsen yang paling efisien Efek dinamis dari integrasi adalah dengan bertumbuhnya pasar, perusahaan dapat mencapai skala ekonomis (economic of scale) dan menjadi lebih efisien karena meningkatnya kompetisi. PERJANJIAN KOMODITI Banyak negara berkembang berlomba dalam mengeksport komoditi (pertanian, hasil tambang, dll) untuk mensuplai mata uang kuat (hard currency, misalnya US$, Yen Jepang , Mark Jerman, Poundsterling Inggris) yang diperlukan untuk perkembangan ekonomi. Ketidak stabilan dalam harga - harga komoditi tersebut telah mengakibatkan fluktuasi dalam penerimaan ekspor. Perjanjian komoditi dibuat dengan harapan tercipta proses penstabilan harga produk serta suplai produk tersebut di pasar. Perjanjian komoditas dapat dalam bentuk: 1. Aliansi produsen : Keanggotan eksklusif dari negara-negara pemroduksi dan pengekspor produk. Misalnya OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) dan BEC (The Banana Exporting Countries). 2. ICCA (international comodity control agreement) : ICCA berdasarkan pada kerjasama antara negara - negara pemroduksi dan pengkonsumsi produk dengan hal voting yang seimbang bagi kedua kelompok. Contohnya adalah The International Cocoa Organization dan The International Sugar Organization Tipe perjanjian komoditi yang digunakan : 1. Stok pengaman (buffer stock system) : Menggunakan sistem monitoring secara parsial oleh agen sentral. Kekuatan pasar bebas di ijinkan untuk menen-tukan harga pada selang tertentu, tetapi jika harga di luar selang yang ditentukan, agen sentral akan melakukan aksi jual/beli untuk menyokong harga ke selang yang dikehendaki. 2. Menggunakan quota: mempengaruhi bagaimana negara pemroduksi dan pengkonsumsi membagi total output dan total penjualan Efisiensi perjanjian komoditi ditentukan oleh: 1.Kekuatan produsen 2.Kemauan produsen dan konsumen untuk bekerjasama, dan 3.Karakteristik komoditi itu sendiri MULTIFIBRE AGREEMENT (MFA) MFA (1974) merupakan perjanjian antara 47 negara yang memberlakukan peraturan sehubungan dengan perdagangan dalam tekstil dan garmen yang dibuat dari katun, wool dan serat sintetis. MFA melakukan pengaturan dengan sistem Quota Manfaat utama dari MFA adalah: 1. Persaingan impor tekstil di antara negara- negara industri dan 2. Quota yang dipegang produsen membuat produsen mencari produk dengan nilai tambah yang besar. Karena industri tekstil dan garmen merupakan industri padat karya, banyak negara berkembang mencoba mendobrak agar perjanjian ini diliberalisasi dengan mengijinkan pengapalan tekstil lebih banyak ke negara-negara industri. [Belum berhasil......]. OPEC 1. 2. 1. 2. OPEC digunakan agar dapat melakukan kontrol terhadap harga minyak bumi karena: Permintaan akan minyak bumi secara dunia sangat kuat Diperlukan kontrol terhadap produksinya, sebab minyak bumi tidak dapat diperbaharui. Kontrol OPEC terhadap minyak bumi di pasar dunia melemah karena : Permintaan yang berkurang Adanya peningkatan produksi dari negara - negara non OPEC OPEC menerapkan sistem quota. Invasi Irak ke Kuwait (1990) diduga disebabkan karena Irak mengalami kerugian dari menurunnya harga minyak bumi di pasaran dunia. Diduga, terjadi over suplai karena Kuwait tidak mematuhi perjanjian quota di antara negara OPEC dan non OPEC dengan memproduksi minyak jauh di atas quota yang ditentukan.