MODUL 9 : Pertemuan 9

advertisement
Pertemuan 4.1
INTEGRASI EKONOMI
DAN
PERJANJIAN KERJASAMA
DEPRESI BESAR DUNIA (The Great Depression) setelah
Perang Dunia II menempatkan negara-negara dalam masa
isolasi, proteksi perdagangan dan kekacauan ekonomi.
1940-an akhir : negara-negara memutuskan untuk melakukan
kerjasama yang lebih besar untuk mempromosikan
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
Integrasi ekonomi perlu dipahami oleh perusahaan karena
grup-grup perdagangan regional mempengaruhi strategi
ekspansi perusahaan secara global.
INTEGRASI EKONOMI REGIONAL
Integrasi ekonomi menghilangkan diskriminasi ekonomi lintas
batas negara.
•
•
•
•
Kedekatan geografis merupakan alasan penting dalam
integrasi ekonomi, misalnya :
Uni Eropa (European Union, EU)
European Free Tragde Association (EFTA)
North America Free Trading Agreement (NAFTA)
Latin American Integrastion Association (ALADI)
Negara-negara yang bertetangga cenderung terlibat dalam
aktivitas integrasi ekonomi karena beberapa alasan:
• Jarak tempuh antar negara lebih pendek
• Selera konsumen agak mirip
• Negara-negara yang bertetangga (kebanyakan) memiliki
sejarah yang sama dan saling peduli dengan kepentingan yang
sama
Level integrasi ekonomi, dari rendah ke tinggi:
1. Free Trade Area : tidak ada tariff internal,
2. Custom union: kesamaan tariff external
3. Common market: kesamaan tariff external dan hambatan
mobilitas faktor prtoduksi tidak ada.
4. Complete Economic Integration: Kebijakan fiskal dan
keuangan seragam untuk menciptakan harmoniasasi ekonomi
yang kian membesar.
INTEGRASI REGIONAL memiliki dampak :
1. Politik
2. Sosial
3. Ekonomi


Dengan penciptaan perdagangan, sumber daya berpindah dari
produsen yang kurang efisien ke produsen yang paling efisien
Efek dinamis dari integrasi adalah dengan bertumbuhnya
pasar, perusahaan dapat mencapai skala ekonomis (economic
of scale) dan menjadi lebih efisien karena meningkatnya
kompetisi.
PERJANJIAN KOMODITI
 Banyak negara berkembang berlomba dalam mengeksport
komoditi (pertanian, hasil tambang, dll) untuk mensuplai mata
uang kuat (hard currency, misalnya US$, Yen Jepang , Mark
Jerman, Poundsterling Inggris) yang diperlukan untuk
perkembangan ekonomi.
Ketidak stabilan dalam harga - harga komoditi tersebut telah
mengakibatkan fluktuasi dalam penerimaan ekspor.
Perjanjian komoditi dibuat dengan harapan tercipta proses
penstabilan harga produk serta suplai produk tersebut di pasar.
Perjanjian komoditas dapat dalam bentuk:
1. Aliansi produsen : Keanggotan eksklusif dari negara-negara
pemroduksi dan pengekspor produk. Misalnya OPEC
(Organization of Petroleum Exporting Countries) dan BEC
(The Banana Exporting Countries).
2. ICCA (international comodity control agreement) : ICCA
berdasarkan pada kerjasama antara negara - negara
pemroduksi dan pengkonsumsi produk dengan hal voting
yang seimbang bagi kedua kelompok. Contohnya adalah The
International Cocoa Organization dan The International Sugar
Organization
Tipe perjanjian komoditi yang digunakan :
1. Stok pengaman (buffer stock system) : Menggunakan sistem
monitoring secara parsial oleh agen sentral. Kekuatan pasar
bebas di ijinkan untuk menen-tukan harga pada selang
tertentu, tetapi jika harga di luar selang yang ditentukan, agen
sentral akan melakukan aksi jual/beli untuk menyokong
harga ke selang yang dikehendaki.
2. Menggunakan quota: mempengaruhi bagaimana negara
pemroduksi dan pengkonsumsi membagi total output dan
total penjualan
Efisiensi perjanjian komoditi ditentukan oleh:
1.Kekuatan produsen
2.Kemauan produsen dan konsumen untuk bekerjasama, dan
3.Karakteristik komoditi itu sendiri
MULTIFIBRE AGREEMENT (MFA)
MFA (1974) merupakan perjanjian antara 47 negara yang
memberlakukan peraturan sehubungan dengan perdagangan
dalam tekstil dan garmen yang dibuat dari katun, wool dan
serat sintetis.
MFA melakukan pengaturan dengan sistem Quota
Manfaat utama dari MFA adalah:
1. Persaingan impor tekstil di antara negara- negara industri dan
2. Quota yang dipegang produsen membuat produsen mencari
produk dengan nilai tambah yang besar.
Karena industri tekstil dan garmen merupakan industri padat
karya, banyak negara berkembang mencoba mendobrak agar
perjanjian ini diliberalisasi dengan mengijinkan pengapalan
tekstil lebih banyak ke negara-negara industri.
[Belum berhasil......].
OPEC
1.
2.
1.
2.
OPEC digunakan agar dapat melakukan kontrol terhadap
harga minyak bumi karena:
Permintaan akan minyak bumi secara dunia sangat kuat
Diperlukan kontrol terhadap produksinya, sebab minyak
bumi tidak dapat diperbaharui.
Kontrol OPEC terhadap minyak bumi di pasar dunia
melemah karena :
Permintaan yang berkurang
Adanya peningkatan produksi dari negara - negara non OPEC
OPEC menerapkan sistem quota.
Invasi Irak ke Kuwait (1990) diduga disebabkan
karena Irak mengalami kerugian dari menurunnya harga
minyak bumi di pasaran dunia. Diduga, terjadi over
suplai karena Kuwait tidak mematuhi perjanjian quota
di antara negara OPEC dan non OPEC dengan
memproduksi minyak jauh di atas quota yang
ditentukan.
Download