1 BAB I PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Dalam mekanika kuantum semua sifat yang ada didalam mekanika kuantum dapat di representasikan dengan fungsi gelombang. Dimana fungsi gelombang terdiri dari fungsi radial dan fungsi angular. Melalui fungsi angular akan dapat diperoleh bilangan kuantum azimut dan bilangan kuantum magnetik. Sedangkan dari fungsi radial akan didapatkan bilangan kuantum utama, dengan menggunakan penurunan persamaan Schrodinger pada postulat tiga tentang fungsi eigen. Dalam penyelesaian persamaan Schrodinger ini, hanya untuk atom hidrogen dan atom mirip hidrogen, karena atom hidrogen merupakan atom paling sederhana yang terdiri dari satu proton sebagai nukleus dan satu elektron yang mengitarinya. Pada pembahasanini akan diuraikan penyelesaian persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen dan visualisasinya. Persamaan Schrodinger untuk mendiskripsikan gerak elektron relatif terhadap proton sehingga energi potensial sistem adalah energi potensial elektron terhadap inti. Karena elektron mengorbit inti pada lintasan stasioner yang berbentuk bola maka fungsi gelombang ditentukan berdasarkan penyelesaian persamaan Schrodinger dengan koordinat polar sferis yang nantinya fungsi gelombang tersebut akan dapat dipisahkan antara variabel radial dan variabel angularnya. Sehingga akan didapatkan bentuk persamaan radial dan dapat dihubungkan dengan persamaan Laguerre dan dari persamaan yang diperoleh didapatkan visualisasi fungsi gelombang radial. Agar lebih jelas mengenai bentuk persamaan radial dan persamaan laguerre sehingga diperoleh bilangan 2 kuantum utama dan bagaimana visualisasi ukuran orbital maka penulis menjelaskannya dalam makalah ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk persamaan radial. 2. Untuk mengetahui bentuk persamaan Laguerre. 3. Untuk mengetahui fungsi gelombang radial 4. Untuk mengetahui visualisasi ukuran orbital. 5. Untuk mengetahui visualisasi fungsi gelombang radial. 3 BAB II ISI 2.1 Persamaan Radial dan Persamaan Lagguerre Atom seperti hidrogen adalah atom dengan nomor Z dan hanya satu elektron seperti He+, Li2+, Be+, .... dalam atom tersebut hanya memiliki satu elektron dan satu proton. Adapun persamaan Schrodinger tiga dimensi yang tidak bergantung waktu adalah Penyelesaian persamaan ini menggunakan koordinat polar speris Yang apabila Pada persamaan ini adalah persamaan radial disubtitusikan ke dalam persamaan Schrodinger Dalam persamaan ini variabelnya harus dipisahkan dengan menuliskan = Sehingga diperoleh Karena yang dicari adalah fungsi gelombang radial maka dikalikan dengan 1 π(π,∅) 4 Tampak pada persamaan radial ini terdapat nilai atau energi eigen E. Pada pembahasan di sini dibatasi pada keadaan terikat yaitu keadaan dengan energi negatif E=-|E|. Perubahan variabel ρ= ( 8πβ|πΈ| 1/2 ) r Δ§² membuat persamaan (4.8c) tereduksi menjadi 1 π (ρ² π ππ ππ ππ )− π(π+1) π2 π 1 π 4 R+( − )π =0 Dengan π= π² 2ππΔ§2 πβ (8|πΈ|)1/2 Untuk menentukan solusi persamaan (4.23) kita selidiki terlebih dahulu (perilaku) persamaan tersebut pada dua daerah ekstrim yaitu daerah jauh sekali dan daerah pusat koordinat. Sebelumnya tuliskan terlebih dahulu persamaan (4.23) dalam bentuk π²π ππ2 2 ππ + π² ππ − π(π+1) π2 π 1 π + (π − 4) π = 0 (4.23*) Untuk daerah jauh sekali ρο ∞, persamaan (4.23*) secara efektif menjadi π²π 1 − π =0 ππ² 4 Solusi persamaan ini adalah R∝ e-ρ/2 Sedangkan pada daerah titik asal, R ditulis sebagai R(ρ)= π(π) π Dan substitusikan ke dalam suku pertama persamaan (4.23*) diperoleh 1 π 2π π π²π {π ππ ( )} = π π² ππ πππ² 5 Karena itu persamaan (4.23) tereduksi menjadi persamaan diferensial untuk U π²π π(π + 1) π 1 − π + ( − )π = 0 2 ππ π π 4 Selanjutnya kalikan dengan ρ² dan ambil limit mendekati pusat koordinat lim {π 2 π2 π ππ π→0 1 π2π − π(π + 1)π + πππ − π2 π} = (π2 ) − π(π + 1)π = 0 4 ππ Tampak bahwa suku dominannya adalah π 2 π π(π + 1) − π=0 ππ π2 Solusi yang memenuhi persamaan suku dominan ini dan kondisi fisis keberhinggaan ρο 0 adalah U≈ πl+1 Karena itu solusi untuk daerah asal (koordinat), menggunakan hasil (4.29) dan hubungan (4.26) diberikan oleh: R≈ πl Mempertimbangkan solusi-solusi untuk daerah ekstrim di depan, solusi umumnya diusulkan berbentuk perkalian antara solusi titik asal, posisi jauh sekali dan fungsi umum terhadap jarak R(ρ)=ρl e-ρ/2 L(ρ) Substitusi ungkapan (4.31) ke dalam persamaan (4.23) didapatkan persamaan untuk L, yaitu π2 πΏ ππΏ Ρππ2 + {2(π + 1) − π} ππ + {π − (π + 1)}πΏ = 0 Solusi deret s L=∑∞ π =0 π sρ Akan memberi rumus rekursi π +π+1+π as+1 =(π +1)(π +2π+2) π s 6 tampak bahwa deret akan berhingga jika λ adalah bilangan bulat, misalkan λ=n maka as+1 dan seterusnya akan menjadi nol jika s=n−π − 1 sehingga L(ρ) merupakan polinomial s πΏ = ∑π−π−1 π =0 π sρ Menggunakan pemilihan λ=n, persamaan (4.17) menjadi π2 πΏ ππΏ Ρππ2 + {2(π + 1) − π} ππ + {π + 1)}πΏ = 0 Persamaan (4.38) ini tidak lain adalah persamaan diferensial Laguerre terasosiasi, yang mempunyai bentuk umum π π2 πΏ Ρππ2 + {π + 1 − π} ππΏπ ππ + {π − π}πΏππ = 0 Solusinya disebut polinim Laguerre terasosiasi πΏππ dapat diperoleh dari rumus Rodrigues ππ π! πΏππ (π) = (π−π)! π ρ πππ (π −π ππ−π ) Untuk kasus kita koefisien p dan q dihubungkan dengan bilangan kuantum orbital π dan bilangan bulat n yang nantinya disebut bilangan kuantum utama menurut p= 2π+1 q= n+π karena itu solusi persamaan (4.38) diberikan oleh L≡ πΏππ = πΏ2π+1 π+π (π) Dengan demikian, solusi radial R diberikan oleh π R≡ π ππ = πππ ππ π − 2 πΏ2π+1 π+π (π) dengan πππ adalah konstanta normalisasi ∞ (π ππ , π π′π′ ) = ∫0 π +nlπ π′π′ π 2 ππ = πΏππ′ πΏππ′ 7 Dan diberikan oleh πππ = √( 1 π−π−1 )³ 2ππβππβ 2π(π + π)! Dengan aβ= Δ§² / (mβ e²) adalah radius Bohr. Dengan demikian, solusi lengkap persamaan (4.8c) terbentuk π−π−1 π π ππ (π) = {(2ππβππβ)-³ 2π(π+π)!}1/2 (2ππβππβ)lπ − π 4ππβππβ π πΏ2π+1 π+π (2ππβππ) Dari hubungan p,q,n dan l serta penyebut pada ungkapan (4.41) didapatkan bahwa q-p harus lebih besar atau sama dengan nol, atau P≤ π Atau (2π + 1) ≤ π + π, tepatnya π ≤π−1 Jadi untuk n tertentu maka π = 0,1,2,3, … . , π − 1 Bilangan bulat n ini disebut bilangan kuantum utama. 2.2 Fungsi Gelombang Radial Fungsi gelombang untuk system satu elektrondisebut orbital. Untuk system atom H disebut orbital atom. Visualisasi fungsi-fungsi ini sangat menolong bila fungsi radial dan rapat kebolehjadian terpisah. Fungsi radial Rne ( r ) untuk atom seperti hydrogen bergantung pada bilangan kuantum utama, n, bilangan kuantum azimuth, l, dan nomor atom Z. Fungsi radial selalu mengandung factor e-zr/nao , dimana n adalah bilangan kuantum utama. Bila Z bertambah, amplitude fungsi gelombang turun lebih cepat dengan bertambahnya r, menyatakan bahwa electron tertarik lebihdekat ke inti yang bermuatan positif. 8 Untuk mengetahui kebolehjadian menemukan elektronorbital sejarak tertentu dari inti,maka [Pnl ( r )]2harus dikalikan dengsnvolum kulit sferik4πr2 dr, sehingga rapat kebolehjadian radial Pn e ( r ) dinyatakan sebahai : Pne ( r ) = 4 π r2 R2ne ( r ) Fungsi radial dan rapat kebolehjadian radial tertera pada gambar berikut : 9 BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Adapun Kesimpulan dari makalah ini adalah : 1. Persamaan radial yaitu 2. Berdasarkan makna fisik dari persamaan Laguerre diperoleh nilai n=1.2.3.. dimana n adalah bilangan kuantum utama. 3. Dari penyelesaian persamaan Laguerre dapat diperoleh persamaan radial polinomial yang dipengaruhi oleh nilai n dan l nya. 4. Probabilitas ditemukannya elektron dalam suatu orbital dapat diperoleh menggunakan persamaan radial. 5. Berdasarkan visualisasi orbital atom, diketahui bahwa dalam orbital atom terdapat daerah yang memiliki probabilitas ditemukannya elektron yang besar, daerah yang memiliki probabilitas ditemukan elektron yang kecil dan terdapat daerah yang tidak memiliki probabilitas ditemukannya elektron. 10 DAFTAR PUSTAKA Atkins,PW. 1996.Ikimia Fisik Jilid 1 Edisi Ke Empat. Jakarta : Erlangga. Hanna,Melvin,W. 1969. Quantum Mechanic In Chemistry Second Edition. USA : W.A.Benjamin,INC. Purwanto, Agus. 2005.Fisika Kuantum. Yogyakarta : PT. Gaya Media. Surdiya,Noer Mansdsjoeriah. 1993. Ikatan Dan Struktur Molekul. Bandung : ITB.