modul 01 manajemen limbah

advertisement
MANAJEMEN LINGKUNGAN INDUSTRI:
Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Nur Hidayat
Tek. Industri Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Email : [email protected]
1. PENDAHULUAN
1.1. Limbah dan Lingkungan
1.2. Tujuan
1.3. Definisi
2. DAMPAK PEMBANGUNAN
TERHADAP KELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
3.
4.
5.
6.
7.
INDUSTRI DAN LIMBAH
AMDAL
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
EKONOMI LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
8. TEKNOLOGI BERSIH
9. ISO 14000
MODUL
1
Minggu 01
1.1 Limbah dan Lingkungan

Limbah telah lama mengitari
kehidupan
manusia
terutama
setelah dikenal adanya peradapan
menetap di suatu tempat dan
membentuk koloni. Kota-kota
sejak dulu hingga kini disibukkan
dengan problem sampah yang
tidak terkonsumsi. Adanya limbah
kemudian
memunculkan
ide
beberapa
individu
ataupun
kelompok untuk memanfaatkan
bagian limbah menjadi produk-produk tertentu. Hal ini
terus berkembang hingga kini.
 Secara historis ada hubungan antara limbah dengan kesehatan
dan ini juga memacu adanya perubahan pandangan manusia
tentang limbah dan cara pengelolaannya. Kajian pada
pertenganan abad 19 menunjukkan hubungan antara
penumpukan limbah di Sungai Thames dengan insiden epidemi
Kholera. Ini terjadi 30 tahun sebelum bakteri kholera
diidentifikasi. Penumpukan limbah yang mengakibatkan
ganngguan kesehatan ini semakin meningkat dengan adanya
revolusi industri sehingga dikembangkan cara pengumpulan
sampah,pembersihan jalan dan tempat pembuangan sampah
yang jauh dari pemukiman. Pembakaran limbah dikembangkan
di Inggris pada tahun 1870an dan dikembangkan ke bidang
industri dengan beberapa perbaikan.
Dept. of Agroindustrial Technology
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
(SPEED)
1. PENDAHULUAN
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan

Brawijaya University
2012
Kalau diperhatikan sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan industri,
maka tahap paling awal yang dilakukan oleh industri adalah membiarkan
terbentuknya limbah dan hanya memperhatikan produknya saja. Namun hal
ini tidak dapat bertahan lama karena akumulsi limbah menyebabkan
berbagai permasalahan internal industri, misalnya estetika, kesehatan dan
sebagainya. Maka tahap berikutnya adalah mengupayakan agar limbah
tersebut tidak menumpuk di lingkungan industri dan membuangnya ke
tempat lain. Biasanya pembuangan limbah ini dilakukan pada saat hujan
karena dengan begiu konsentrasi polutan menjadi rendah (mengalami
pengenceran) dan limbah seger ahilang dari lokasi industri. Meskipun
kelihatan seperti yang diharapkan, pengenceran sebenarnya bukan jalan
keluar, karena beban limbah total yang diterima oleh lingkungan adalah
tetap. Apalagi kalau limbah yang dibuang tersebut bersifat
sulit
terdegradasi, maka polutan tersebut tetap saja akan terakumulasi di suatu
lokasi dan mencemarinya. Demikianlah pendekatan pasif pengelolaan
lingkungan seperti ini tidak memberikan manfaat sama sekali bagi
lingkungan.
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar
manajemen lingkungan, mahasiswa diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengertian manajemen lingkungan dan fungsi yang terdapat dalam
kehidupan
 Menjelaskan manajemen lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan dan
pembangunan berkelanjutan
1.3 Definisi
 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhuk hidup lain.
 Manajemen lingkungan adalah adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan
hidup
yang
meliputi
kebijakan
penataan,
pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, dan pengendalian lingkungan hidup.
 Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya,
kedalaman proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan
mutu hidup masa kini dan generasi masa depan.
 Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energy, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsure pencemar yang
ditenggang keberdaannya dalam suatu sumber daya tetentu sebagai unsure
lingkungan hidup.
 Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan keperuntukannya.
 Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
 Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh suatu usaha yang direncanakan pada lingkungan hidup.
 Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
Page 2 of 12
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
2012
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Contoh: Banjir
* Banjir kini nampaknya menjadi pemandangan yang umum di berbagai kota
besar. Setiap kali hujan turun setiap kali pula terjadi banjir, mulai dari air yang
tergenang hingga banjir yang merata di seluruh kota.
* Mengapa terjadi banjir?.
* Banjir sebenarnya hanyalah air mengalir yang terjebak dalam aliran yang
tidaksemestinya. Aliran semestinya adalah sungai. Sungai yang dilalui air
mengalami beberapa permasalahan sehingga tidak dapat melaksannakan
fungsinya dengan baik. Sungai dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga
terjadaipenyumbatan saluran di beberapa titik dan akibatnya air juga ikut
tertahan, akibatnya air yang terhambat akan meluap ke sekeliling sungai
* Penyebab lainnya adalah adanya penebangan liar ataupun penggundulan hutan
pada bagian hulu sungai, akibatnya ketika hujan turun maka air akan cepat
masuk ke aliran sungai dan tanpa ada yang
mampu mencegahnya.
* Adanya pendangkalan sungai akibat erosi di
hulu. Akibatnya daya tampung sungai menjadi
turun.
* Semakin berkurangnya daerah resapan di kota –
kota besar akibat pembangunan gedung yang
tidak memperhatikan resapan air.
* Apabila penyebab-penyabab di atas tidak
diperhatikan maka kemungkinan terjadinya
banjir akan semakin sering. Penanggulangnan banjir tidak hanya dengan
menyalahkan daerah hulu atau hujan yang turun namun lebih pada
pembangunan yang tidak memperhatikan perkembangan lingkungan akibat
pembangunan. Adanya banjir sebenarnya menunjukkan tidak sadarnya
pemerintah daerah terhadap lingkungan secara menyeluruh.
2. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP KELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
 Dalam beberapa tahun terakhir ini pembangunan Kota diwarnai oleh
munculnya bangunan fisik yang mengarah pada Kota Metropolitan. Di
berbagai kawasan, khususnya yang terletak di pinggir jalan strategis
berdiri ruko-ruko dan gedung-gedung swalayan baru dengan aneka bentuk
dan jenis kegiatannya. Beberapa bangunan rumah yang tadinya berdiri di
sepanjang jalan yang ada kini beralih fungsi menjadi sederatan pusat
perdagangan dan industri kecil. Begitu pula dengan lahan yang tadinya
berupa sawah/kebun produktif kinipun beralih fungsi menjadi tempat
berdirinya berbagai bangunan fisik dengan berbagai kegiatan ekonomi dan
Page 3 of 12
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan


Brawijaya University
perdagangan.
Pada kondisi
lain
dapat juga
diperhatikan
bahwa
keadaan
lingkungan hidup akhir-akhir ini
menunjukkan terjadinya banjir di
beberapa jalan wilayah perumahan
maupun pertokoan, asap kendaraan
bermotor yang semakin meningkat
dan volume sampah yang semakin
meningkat pula. Konsekuensi dari
beberapa kondisi tersebut juga
dapat mengakibatkan permasalahan
di
sektor
kesehatan,
seperti
munculnya
kasus-kasus
demam
berdarah dan virus flu burung.
Rangkaian fenomena di atas menunjukkan bahwa perkembangan Kota
diwarnai oleh tiga kegiatan penting, yakni pendidikan, wisata dan
ekonomi. Namun demikian dalam perkembangannya, pembangunan fisik
untuk kegiatan ekonomi lebih dominan dibandingkan dengan kedua
kegiatan di atas. Hal ini ditunjukkan oleh berdirinya berbagai industri di
pusat maupun pinggiran kota. Berdirinya industri tersebut menimbulkan
diferensiasi kegiatan yang beraneka ragam, mulai dari jasa parkir hingga
transportasi.
Teori Environmental Kuznets Curve (EKC) menyatakan bahwa untuk kasus
di negara sedang berkembang seiring dengan perjalanan waktu, kegiatan
industri dapat merusak kelestarian alam dan lingkungan. Sebaliknya untuk
negara maju, seiring dengan perjalanan waktu dalam kegiatan
industrinya, maka kelestarian lingkungan hidup semakin bisa dijamin
keberadaannya. Berdasarkan pada penemuannya tersebut, bentuk kurva
EKC adalah huruf U terbalik. Guna menjaga kelestarian lingkungan hidup
yang dapat menopang pembangunan dalam jangka panjang (long run
development), dibutuhkan peran pemerintah. Peran pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya alam yang berpokok pada kelestarian
lingkungan hidup mengandung dimensi penting, yakni melakukan investasi
(tambahan) dalam hal pemeliharaan dan pengamanan sumber daya alam
secara berkelanjutan
3. INDUSTRI DAN LIMBAH


Guna menunjang kegiatan hidupnya manusia seringkali melakukan
perubahan terhadap alam. Perubahan ini sering kali kita sebut dengan
pembangunan. Salah satu bentuk pembangunan adalah pengembangan
industry. Industri merupakan upaya manusia untuk menghasilkan sesuatu
yang dirasa pelu bagi peningkatan perekonomian manusia. Pemenuhan
kebutuhan ekonomi kadangkala perbenturan dengan persyaratan
lingkungan. Sebagai contoh, dalam memenuhi kebutuhan sandang maka
dikembangkanlah industry tekstil. Untuk membangun pabrik yang cukup
besar dibutuhkan pemukaan lahan yang cukup luas. Setelah pabrik berdiri
dan beraktivitas maka hal lain yang harus dipikirkan dan diatasi adalah
limbah yang dihasilkan yang berpotensi pencemari lingkungan jika tidak
dilakukan penanganan dengan benar.
Limbah yang dihasilkan oleh industry dapat berupa limbah padat, cair dan
gas. Limbah ini ketika masuk ke lingkungan maka akan mengakibatkan
Page 4 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan



Brawijaya University
perubahan.
Limbah padat misalnya akan menumpuk di suatu tempat. Jika tidak ada
penanganan dengan baik maka akan memunculkan bau yang tidak sedap
sebagai hasil degardasi bahan organic yang terdapat dalam limbah.
Dampak lain dari proses degradasi ini adalah dihasilkannya cairan yang
akan masuk ke dalam tanah dan dapat mengkontaminasi air permukaan.
Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik seringkali lebih diperhatikan dan
ditata oleh dinas terkait. Hal ini disebabkan limbah cair tidak hanya
menimbulkan permasalahan di sekitar pabrik akan tetapi juga ke daerah
lain apabila dibuang ke badang air. Sebuah pabrik yang mengeluarkan dan
membuang limbah cair di Kota A dapat saja mematikan ikan-ikan di kolam
petani di kota B, apabila petani menggunakan air sungai tersebut untuk
budidaya ikan dan ternyata sungai tadi telah tercemari sampai di atas
ambang yang dapat diterima bagi kehidupan ikan. Oleh sebab itu
pembuangan limbah cair harus memenuhi batas ambang yang ditetapkan.
Sebagai contoh untuk limbah cair industry penyamakan kulit adalah BOD
maksimum 150mg/L, COD maksimum 300 mg/L, padatan tersuspensi
total maksimum 150mg/L, sulfide maksimum 1,0 mg/L, krom maksimum
2,0 mg/L, minyak dan lemak maksimum 5,0 mg/L aminia total maksimum
10 mg/L dan pH 6 – 9.
Limbah gas dapat dihasilkan oleh suatu industry tergantung macam
industrinya. Limbah ini akan mencemari udara. Udara yang tercemar akan
mengakibatkan gangguan pernapasan bagi makhluk hidup. Seringkali
seseorang menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar. Pabrik
juga dapat melepaskan partikel debu ke udara. Jika partikel ini terhisap
tentunya cukup berbahaya. Banyak idustri yang kurang memperhatikan
tentang hal ini terutama industry kecil karena pengaturannya tidak seketat
limbah cair ataupun limbah padat.
4. AMDAL
 Amdal
(analisis mengenai dampak
lingkungan hidup) diperlukan untuk
melestarikan lingkungan hidup akibat
kegiatan
manusia
yang
disebut
sebagai pembangunan. Secara ideal
tujuan
pembangunan
adalah
meningkatkan
kesejahteraan
dan
mutu
hidup.
Namun
demikian,
kadangkala pembangun itu sendiri
merusak sumber daya alam yang ada
sehingga kelestariannya terganggu.
Gambar pengalihan fungsi hutan
Jika lingkungan kemudian berubah
menjadi hutan industry pinus.
dikawatirkan
akan
mengganggu
kelangsungan hidup generasi mendatang. Sebagai contoh pengembangan
kawasan perkebunan pinus dilakukan dengan mengganti hutan yang ada
sehngga banyak plasma nuftah yang kemungkinan hilang karena
ekosistemnya berubah.
 Oleh sebab itu, setiap usaha yang menyebut dirinya dengan pembangunan
atau apapun namanya baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta
harus terlebih dahulu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
terutama jika usaha tersebut memiliki dampak yang besar dan penting
terhadap lingkungan hidup. Ini dilakukan agar lingkungan hidup terjaga
kelestariannya dari perusakan dan pencemaran.
Page 5 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
 Dampak penting menurut UU no 32/2009 pasal 22 mencakup:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan
b. luas wilayah penyebaran dampak
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
e. sifat kumulatif dampak
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
 Dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dampak dari pembangunan
maka peran masyarakat sangat diperlukan oleh sebab itu dalam UU No 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ditetapkan bahwa hak
setiap orang untuk perperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan keterlibatan masyarakat maka pemerintah akan terbantu dalam
mengidentifikasi persoalan dampak lingkungan hidup secara dini, karena
kearifan local seringkali menjadi kunci penyelamatan lingkungan hidup
namun sering diabaikan oleh pihak pengambil keputusan.
 Yang dimaksud dengan kearian lokal menurut UU no 32/2009 adalah nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain
melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Sedangkan yang
dimaksud masyarat mencakup yang terkena dampak, pemerhati lingkungan
hidup dan/atau yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
amdal.
 Dalam proses penyusunan amdal maka bagi usaha dan/atau kegiatan golongan
ekonomi lemah akan dibantu oleh pemerintah yang mencakup fasilitasi biaya
dan/atau penyusunan amdal (Pasal 32 UU 32/2009).
5. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
 Guna menjamin terlaksanannya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
sehingga pembangunan yang dilakukan tetap dapat menjamin lingkungan
yang lestari dan tetap dapat menopang kehidupan generasi masa depan
maka pada tahun 2009 pemerintah mengeluarkan Undang-undang No 32
tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. UU ini
merupakan pengganti UU sebelumnya yaitu UU No 23 tahun1997 tentang
Pengelolaan lingkungan hidup. Jika kita amati maka nampak adanya
penambahan pda judul UU yaitu perlindungan. Perlindungan menjadi penting
karena lebih menekankanpada aspek pelestarian.
 Dalam UU no 32/2009 ini terdapat isitilah baru yaitu perlindungan. Yang
dimaksud dengan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
 Tujuan dari perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (pasal 3 UU no
32/2009) adalah:
a. melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia
c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian
Page 6 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
ekosistem
d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup
e. mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup
f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa
depan
g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup
sebagai bagian dari hak asasi manusia
h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan
j. mengantisipasi isu lingkungan global
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mencakup perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan
hukum (Pasal 4 UU no 32/2009).
 Perencanaan (pasal 5 UU no 32/2009) dilaksanakan melalui tahapan
inventarisasi lingkungan hidup, penetapan wilayah ekoregion dan
penyusunan RPPLH. Pemanfaatan SDA (pasal 12 UU no 32/2009) dilakukan
berdasarkan RPPLH. Apabila RPPLH belum tersusun maka pemnfaatan SDA
dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tamping lingkungan
hidup. Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan (pasal 13
UU no 32/2009) meliputi pencegahan, penanggulangan dan pemulihan.
 Pemeliharaan lingkungan hidup (pasal 55 UU no 32/2009) dilakukan melalui
upaya: konservasi sumber daya alam, pencadangan sumber daya alam

dan/atau pelestarian fungsi atmosfer. Pengawasan dilakukan oleh menteri,
gubernur, atau bupati/walikota. Pengawasan tersebut dapat didelegasikan
kepada pejawab/instansi teknis. Jika terjadi pelanggaran maka pelaku usaha
dapat dikenai sangsi administratif ataupun sangsi pidana.
Dalam mengelola dan melestarikan lingkungan masyarakat memiliki peran
(Pasal 70 UU no 32/2009) berupa: pengawasan social, pemberian saran,
pendapat, usul, keberatan, pengadua, dan/atau penyampaian informasi
dan/atau laporan.
6. Ekonomi Lingkungan



Ekonomi lingkungan merupakan kegiatan masyarakat yang berlangsung
untuk memperoleh peningkatan nilai ekonomi dari setiap usahanya.
Kegiatan ini apabila tidak diawasi dan dibiarkan sesuai keinginan manusia
maka seringkali dilakukan dengan mengabaikan fungsi lingkungan. Banyak
kegiatan ekonomi yang pada akhirnya justru merusak lingkungan
sekitarnya, mulai dari pencemaran dari limbah yang dihasilkan hingga
kerusakan yang ditimbulkan selama perenaan hingga proses produksi. Oleh
sebab itu kini mulai berkembang arti penting ekonomi lingkungan. Guna
menjamin pertumbuhan ekonomidan tetap terpeliharanya lingkungan
adalah dengan mengadapkan instrument ekonomi lingkungan. Instrumen
ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk
mendorong Pemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang ke arah
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Instrumen ekonomi lingkungan (pasal 42 UU no 32/2009) mencakup:
a. perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi
b. pendanaan lingkungan hidup
c. insentif dan/atau disinsentif
Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi (pasal 43 UU
no 32/2009) mencakup
a. neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup
b. penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto
Page 7 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan


Brawijaya University
yang mencakup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan
lingkungan hidup
c. mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antar daerah
pendanaan lingkungan hidup (pasal 43 UU no 32/2009) mencakup
a. dana jaminan pemulihan lingkungan hidup
b. dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulihan
lingkungan hidup
c. dana amanah/bantuan untuk konservasi
Insentif dan/disinsentif (pasal 43 UU no 32/2009) mencakup:
a. pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup
b. penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidup
c. pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah
lingkungan hidup
d. pengembangan sistem perdagangan izin pembuangan limbah dan/atau
emisi
e. pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup
f. pengembangan asuransi lingkungan hidup
g. pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup
h. sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Tugas Studi kasus
Amati sebuah unit usaha termasuk unit produksinya.
Bagaimana kegiatan unit tersebut apakah mengganggu lingkungan termasuk
masyarakat disekitarnya?
Apakah ada limbah yang dihasilkan?
Apakah limbah tersebut mengganggu?
Adakah protes dari masyarakat?
Apakah tindakan atau ide yang anda peroleh dari usaha tersebut terkait
dengan manajemen lingkungan?
Diskusikan dalam kelas pada minggu berikutnya atau dalam klas diskusi.
Ambil kesimpulan dan saran untuk langkah yang dapat dilakukan baik oleh
masyarakat maupun pemerintah daerah.
7. PEMBANGUNAN BEKELANJUTAN
7.1 Konsep
 Pembangunan berkelanjutan dipopulerkan melalui laporan Our Common
Future (Masa Depan Bersama) yang disiapkan oleh World Comission on
Environment and Development, yang dikenal pula dengan nama Komisi
Bruntland, yang ditunjuk oleh sekjen PBB untuk melakukan penelitian dan
persiapan sebuah laporan yang berisi usul agenda perubahan global.
Komisi menegaskan bahwa suatu cetak biru untuk tindakan tidak akan
disusun, tetapi lebih merupakan “rintisan jalan” bagi manusia di berbagai
negara agar dapat mengembangkan kebijakkan dan kegiatan yang lebih
sesuai.
 Anggota komisi menyetujui satu isu utama yang dianggap penting, yaitu
bahwa pada kenyataannya banyak kegiatan pembangunan telah
Page 8 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
mengakibatkan banyak kemiskinan dan kemerosotan, serta kerusakan
lingkungan. Komisi menekankan pada beberapa persoalan seperti
kependudukan, ketersediaan jaminan pangan, punahnya spesies dan
sumber genetik, energi, industri, dan pemukiman. Kesemuanya dipandang
saling berkaitan sehingga tidak dapat diperlakukan secara terpisah,
sehingga pembangunan berkelanjutan mutlak diperlukan.
 Pernyataan yang sering dikutip Komisi Bruntland adalah bahwa
pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka
Pembangunan berkelanjutan memiliki dua konsep kunci, yaitu:
1. Kebutuhan, khususnya kebutuhan para fakir miskin di negara
berkembang
2. Keterbatasan dari teknologi dan organisasi sosial yang berkaitan
dengan kapasitas lingkungan untuk mencukupi kebutuhan
generasi sekarang dan masa depan.
 Komisi juga menyajikan beberapa catatan tentang pertumbuhan. Tidak
ada batas yang pasti berkaitan dengan tingkat pertumbuhan atau
pengguna sumberdaya yang apabila dieksploitasi melebihi batas akan
menyebabkan bencana lingkungan. Pembangunan berkelanjutan menuntut
bahwa jauh sebelum batas – batas ini terlampaui, dunia harus menjamin
seimbangnya akses ke sumber – sumber yang terbatas jumlahnya, serta
sudah harus merubah arah teknologi yang dapat mengurangi tekanan –
tekanan. Dengan menjelaskan pengertian pembangunan bekelanjutan
Komisi Bruntland mengidentifikasi tujuh tujuan penting untuk kebijakan
pembangunan dan lingkungan. Ketujuh tujuan tersebut adalah:

Memikirkan kembali makna pembangunan

Merubah kualitas pertumbuhan (lebih menekankan
pembangunan daripada sekedar pertumbuhan)

Memenuhi kebutuhan dasar akan lapangan kerja, makanan,
energi, air dan sanitasi

Menjamin
terciptanya
keberlanjutan
pertumbuhan penduduk tertentu.

Mengkonversi dan meningkatkan sumber daya.

Merubah arah teknologi dan mengelola resiko

Memadukan pertimbangan
pengambilan keputusan.
lingkungan
pada
dan
pada
satu
tingkat
ekonomi
dalam
Dari ketujuh tujuan di atas ada dua hal penting yang harus
diperhatikan yaitu:
1. Pertumbuhan adalah penting untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia, namun pembangunan berkelanjutan merupakan sesuatu
yang lebih dari sekadar pertumbuhan.
2. Perlunya keterpaduan antara pertimbangan lingkungan
ekonomi sebagai strategi utama pembangunan berkelanjutan.
Page 9 of 12
dan
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
7.2.
Brawijaya University
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
 Menurut Sri Adiningsih dari UGM potret pembangunan berkelanjutan di
Indonesia tidak jauh berbeda dengan potret internasional, bahkan
cenderung lebih buruk. Meskipun komitmen pemerintah nampaknya cukup
besar sejak jaman Orde Baru, diantaranya dapat dilihat dengan
keberadaan Kementrian Negara Lingkungan Hidup yang tentunya diikuti
dengan kebijakan dan anggaran untuk melestarikan lingkungan hidup.
Namun komitmen dan keberadaan kementrian yang menjaga lingkungan
hidup pun ternyata tidak mencukupi. Dapat dilihat dari kerusakkan
lingkungan hidup Indonesia yang masih saja berlanjut, sehingga bencana
alam semakin banyak terjadi di tanah air kita yang tercinta ini. Laut, hutan
dan lingkungan hidup lainnya pada umumnya semakin rusak.
 Pembangunan berkelanjutan dengan melestarikan lingkungan hanya akan
berhasil jika dipadukan secara terintegral dengan pembangunan ekonomi
dan sosial yang berkelanjutan. Oleh karena itulah perlu kebijakan yang
terintegral dalam pembangunan lingkungan dengan pembangunan
ekonomi dan sosial agar dapat memberikan hasil yang optimal. Meski
demikian desain program yang baikpun belum menjamin keberhasilan
pembangunan berkelanjutan. Banyak bukti menunjukkan bahwa
keberhasilan pembangunan berkelanjutan seringkali terganjal oleh
kurangnya implementasi yang baik. Secara prinsip pembangunan
berkelanjutan sebenarnya harus terefleksi dalam cara berfikir, hidup,
memerintah dan berbisnis dari seluruh masyarakat. Oleh karena itulah
dalam kerangka mensukseskan pembangunan berkelanjutan banyak sekali
aspek yang perlu dibenahi
 Pembangunan berkelanjutan tidaklah mudah dilakukan oleh negara yang
masih menghadapi banyak masalah ekonomi seperti Indonesia. Beban
hutang yang besar, kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, serta
stabilitas ekonomi yang rapuh serta pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas rendah membuat pemerintah menghadapi tantangan besar
dalam mengimplementasikan kebijakan ekonomi berkelanjutan.



10.
PRODUKSI BERSIH
Istilah produksi bersih dikenalkan untuk menggambarkan pendekatan baru
terhadap permasalahan produksi yang meliputi proses produksi, daur
produk dan pola konsumsi yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia tanpa perlu mengganggu atau merusak tatanan
lingkungan. Tetapi akan lebih tepat bila produksi bersih disini diartikan
sebagai pendekatan operasional ke arah pengembangan sistem produksi
dan konsumsi, yang dilandasi suatu pendekatan pencegahan bagi
perlidungan lingkungan.
Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan
pencegahan ini. Pertama, konsep pencegahan ini tidak hanya diterapkan
pada hilir proses produksi, tetapi menyeluruh mulai dari kajian bahan
baku, fluida proses, proses produksi, produk yang dihasilkan sampai pada
penggunaannya yang ditujukan bagi peningkatan efisiensi. Kedua,
karena beberapa jenis senyawa kimia dapat meracuni dan berbahaya bagi
lingkungan sehingga perlu dipikirkan upaya substitusi bahan atau produk
yang berbahaya atau beracun.
Peningkatan efisiensi proses, produk dan pola konsumsi yang berkaitan
dengan penggunaan energi dan bahan merupakan kunci pertama dalam
Page 10 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
mengoperasionalkan konsep produksi bersih. Dalam proses produksi,
peningkatan efisiensi dapat berupa house – keeping yang baik, seperti
mencegah terjadinya bocoran atau tumpahan serta manajemen bahan
yang lebih sempurna. Selain itu, adakalanya teknologi proses perlu dikaji
ulang, ataupun mengganti peralatan manufaktur tertentu dengan
peralatan proses yang lebih baik, lebih cepat, kurang polusinya dan hemat
energi. Pengawasan proses produksi secara ketat juga menjamin minimasi
limbah
Pada prinsipnya, pengurangan pemakaian B3 dapat terjadi melalui
subtitusi atau penerapan daur ulang. Namun subtitusi B3 dengan bahan
yang kurang berbahaya dan beracun lebih disukai, karena daur ulang B3
masih membuka peluang terjadinya kebocoran, tumpahan serta tidak
pernah mencapai efisiensi 100 %.

11.





ISO 14000
Pada tahun 1991, International Standarization Organization (ISO)
menyusun rekomendasi mengenai standar internasional untuk lingkungan
dalam standar seri ISO 14000 bagi kinerja lingkungan, kemudian
ditetapkan juga Komisi Teknik untuk Environmental Management. Komisi
yang disebut ISO/TC 207 ini terdiri dari enam sub komisi dan enam belas
kelompok kerja (WG).
SC1 adalah sub komisi yang bertanggung jawab atas standarisasi Sistem
Pengelolaan Lingkungan. Dua kelompok kerja yang ada dibawahnya
bertugas menyiapkan spesifikasi dan pedoman untuk sistem pengelolaan
lingkungan.
SC2 bertanggung jawab untuk menyusun standar yang berkaitan dengan
Audit Lingkungan serta investigasi lingkungan. Audit lingkungan dapat
merekomendasikan dalam hal apa saja dapat dilakukan penghematan
bahan baku, efisiensi energi, dan reduksi limbah pada umumnya. Bentuk
audit lingkungan dapat berupa compliance audit, waste audit, energy
audit, supplier atau associate audit.
SC3 menentukan standar bagi label lingkungan (eco – label). Eco – label
adalah tanda yang ditempelkan pada suatu produk industri yang
menerangkan bahwa produk ini telah memenuhi berbagai kriteria yang
memungkinkannya dicap sebagai produk yang environmentally friendly.
Kriteria penilaian ini mencakup from craddle to grave, yaitu mulai
penyediaan bahan baku sampai pembuangan produk yang habis masa
pakainya.
SC4 bertanggung jawab mengembangkan standar yang dapat digunakan
oleh suatu organisasi mengukur kinerja lingkungannya.
REFERENSI
Anonim. 1991. Lampiran KEP-03/MENKLH/H/1991 Baku Mutu Limbah Cair
Untuk Industri Penyamakan Kulit.
Anonim. 1997. UU No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Anonim. 2009. Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Adiningsih, N. 2009. Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Ditinjau dari
Aspek Ekonomi.
http://www.perwaku.org/index.php?option=com_content&view=articl
Page 11 of 12
2012
MLLI / Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan
Brawijaya University
e&id=64:pembangunan-berkelanjutan-di-indonesia-ditinjau-dariaspek-ekonomi&catid=40:artikel-dan-opini&Itemid=77 diakses
tanggal 20 Juni 2012.
Nurika, I., N. Hidayat dan N. Atifah. 2007. Manajemen Limbah dan
Lingkungan Industri. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya Malang.
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Kota A akan mengembangkan kawasan industry.Limbah
yangdihasilkan dibuang ke satu-satunya sungai yang melewati kota
tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah,
masyarakat dan pelaku industry di daerah etrsebut agar sungai
tersebut tidak mengalami perubahan fungsi?
2. Setiap musim hujan kota J selalu direpotkan oleh banjir. Kota
tersebut terletak di dekat laut dan dekat pula dengan gunung.
Bagaimana menjadikan kota tersebut terhindar atau secara
bertahap mengurangi periode dan besarnya banjir. Diskusikan
dalam kelompok.
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berwawasan lingkungan?
2. Apakah yang dimaksud dengan teknologi bersih ?
3. Bagaimana ISO 14000 dapat diterapkan di industri ?
4. Bagimana teknologi bersih diterapkan dalam industri ?
5. Bagaimana pemerintah memantau ada tidaknya pencemaran yang
dilakukan oleh sebuah industry?
Page 12 of 12
2012
Download